IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Pada sebelah Utara, Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kota Depok, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak, di sebelah Barat Daya berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta, di sebelah Timur Laut berbatasan dengan Bekasi, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, dan di sebelah Tenggara berbatasan dengan Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Bogor mencapai Ha, dengan total 40 kecamatan. Jauh lebih besar dari Kota Bogor yang luasnya sebesar Ha dan terdiri dari 6 kecamatan. Perekonomian Kabupaten Bogor selalu mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, namun ada kecenderungan nilai pertumbuhannya semakin menurun. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor sempat mencapai 6,04 persen (pada tahun 2007) namun kemudian terus menurun hingga mencapai angka 4,05 persen pada tahun Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor 5,85% 5,91% 6,04% 5,58% 4,05% Gambar 2. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor Sumber: Diskominfo Kabupaten Bogor (diolah)

2 33 Aktivitas masyarakat Kabupaten Bogor tidak terlepas dari pengaruh aktivitas kota Jabodetabek. Jaringan jalan yang terdapat di Kabupaten Bogor tercatat sebagai berikut: (1) Jaringan jalan negara sepanjang km. (2) Jaringan jalan provinsi sepanjang km. dan (3) Jaringan jalan kabupaten sepanjang km. Adanya prasarana jalan, ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Pendapatan perkapita Kabupaten Bogor pada tahun 2009 mencapai Rp 606 ribu per bulan. Jika dibandingkan dengan tahun 2008, maka pendapatan per kapita pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 8 persen. Perekonomian Kabupaten Bogor tertumpu pada sektor industri, pertanian dan pariwisata. Di sektor industri, tercatat 57 perusahaan yang berasal dari modal asing dengan nilai Rp 2,288 miliar, dan 20 perusahaan yang berasal dari modal dalam negeri dengan total investasi Rp miliar. Wilayah Bogor bagian timur diprioritaskan sebagai sentra pertanian sawah, seperti Kecamatan Cariu, Sukamakmur, Tanjungsari dan sebagian Bogor Barat di Kecamatan Tenjo, Leuwiliang, dan Parung Panjang. Dalam bidang pariwisata, Pemerintah Kabupaten Bogor membuat program Visit Bogor dengan menargetkan terjadi peningkatan kunjungan dari wisatawan sebesar 20 persen. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2009 tercatat sebanyak jiwa. Setiap tahunnya, terjadi penambahan penduduk dengan rata-rata pertumbuhan 5,11 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk terbesar terjadi pada tahun 2005, yaitu sebesar 17 persen. Kenaikan ini mungkin dikarenakan semakin bertambahnya kegiatan perekonomian, munculnya perumahan-perumahan baru, serta biaya hidup yang terjangkau, sehingga menarik orang-orang di luar Kabupaten Bogor untuk memilih tinggal di Kabupaten Bogor (Diskominfo, 2011).

3 Gambar 3. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor (dalam jiwa) Sumber: Diskominfo Kabupaten Bogor (diolah) 4.2. GAMBARAN ZAKAT DI KABUPATEN BOGOR Kabupaten Bogor memiliki badan yang bertugas untuk menghimpun dana zakat, infak, dan shodaqoh, kemudian menyalurkan dana tersebut kepada yang berhak guna mengurangi masalah-masalah kemikinan dan ketidakberdayaan. Badan tersebut bernama Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Bogor. Pembentukan BAZ Kabupaten Bogor difasilitasi oleh pemerintah dan didukung oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Bogor, dengan berdasar undang-undang Nomor 38 Tahun Sedangkan untuk penarikan zakat profesi dari pegawai lingkungan pemda Kabupaten Bogor telah dibuat instruksi Bupati Bogor nomor 451.5/1/Inst/ Huk/2008 tanggal 22 Mei Visi BAZ Kabupaten Bogor adalah terwujudnya BAZ Kabupaten Bogor yang amanah, kuat, dan menjadi salah satu institusi terdepan dalam melakukan pemberdayaan kaum fakir dan miskin dan ikut mewujudkan masyarakat Kabupaten Bogor yang maju, mandiri dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa. Untuk mewujudkan visi tersebut, BAZ Kabupaten Bogor memiliki misi-misi sebagai berikut: (1) Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS), (2) Melakukan optimalisasi pengumpulan dana ZIS, (3) Pendistribusian dana ZIS tepat sasaran, (4) Penguatan SDM dikalangan umat yang mampu memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, (5) Pemulihan dan

4 35 pemberdayaan ekonomi ummat melalui bantuan modal kerja, pelatihan dalam upaya merubah mustahik menjadi muzaki. Program kerja yang dimiliki BAZ Kabupaten Bogor terdiri dari beberapa macam, yaitu: (1) Terima kasih guru ngaji, (2) Bina insan mandiri (Pemberdayaan Ekonomi), (3) DIK-OTA (Dana Pendidikan dan Orang Tua Asuh), (4) BIMAS (bina masyarakat sehat), (5) BAKSO-WAH (Bantuan sosial dan dakwah), (6) RAGAM (bantuan sarana keagamaan). Program terima kasih guru ngaji yaitu program BAZIS dalam rangka memberikan santunan kepada guru ngaji yang ada pada kecamatankecamatan di wilayah Kabupaten Bogor. Program bina insan mandiri (pemberdayaan ekonomi) memberdayakan kepada pengusaha-pengusaha kecil dan melayani beberapa pedagang kecil dengan cara memberi bantuan modal. Program dana pendidikan, yaitu melayani anak-anak yang tidak mampu dalam biaya pendidikan, dan ini baru diberikan kepada anak usia wajib belajar sembilan tahun. Program bina masyarakat sehat yakni melayani kesehatan masyarakat, seperti melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas. Program bantuan kegiatan sosial dan dakwah melayani orang fakir, miskin, mualaf, dan ibnu sabil. Mereka dapat datang langsung ke BAZ untuk mendapatkan bantuan. Pihak BAZ juga melayani berbagai kegiatan dakwah berdasarkan proposal yang diusulkan. Bantuan sarana keagamaan, berupa melayani bantuan untuk gedung MUI di wilayah Kabupaten Bogor, majelis taklim, pondok pesantren, madrasah diniyah dan madrasah ibtidaiyah (sekolah Islam), dan programprogram lain yang akan dikembangkan seperti bantuan ke panti asuhan, beasiswa, dan bantuan guru honor serta karyawan non PNS di berbagai instansi yang pendapatannya masih rendah. Selama tahun dana zakat yang diterima oleh BAZ Kabupaten Bogor selalu mengalami kenaikan dengan nilai yang cukup besar. Terjadi peningkatan sebesar 1066 persen pada penerimaan zakat tahun 2010 jika dibandingkan dengan penerimaan zakat pada tahun 2006.

5 36 Hal ini berarti telah terjadi penerimaan zakat yang besarnya lebih dari sepuluh kali lipat dari penerimaan zakat pada tahun Peningkatan yang paling besar terjadi pada penerimaan zakat mal dan profesi, rata-rata kenaikannya adalah sebesar 119 persen. Hal ini mungkin dikarenakan adanya instruksi Bupati Bogor nomor 451.5/1/Inst/ Huk/2008 tanggal 22 Mei 2008 tentang zakat profesi bagi pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Peningkatan ini sudah sepatutnya diapresiasi, agar pada tahun-tahun berikutnya terjadi penyerapan zakat yang lebih baik lagi. Tabel 6. Di bawah ini menampilkan data penerimaan zakat dari tahun 2006 sampai tahun Tabel 6. Tabel penerimaan dana zakat oleh BAZ Kabupaten Bogor No Tahun Penerimaan BAZ Total Zakat Mal Infaq Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sumber: BAZDA Kabupaten Bogor Meskipun nilai penerimaan zakat mengalami peningkatan yang signifikan, pihak BAZ masih mengalami beberapa kendala dalam menghimpun dana zakat, diantaranya sebagai berikut: (1) masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam menunaikan kewajiban berzakat. (2) Kepercayaan dari pihak masyarakat untuk membayar zakat di BAZ Kabupaten Bogor belum maksimal. (3) Masyarakat terbiasa untuk menyalurkan zakat ke tokoh agama setempat atau ke lembaga keagamaan di daerahnya. (4) Zakat mal belum tersosialisasi secara optimal oleh BAZ. (5) Belum ditemukan cara efektif yang dapat menggugah pegawai pemda agar mau menyalurkan zakatnya ke BAZ Kabupaten Bogor (laporan tahunan zakat BAZ Kabupaten Bogor).

6 KARAKTERISTIK RESPONDEN Demografi informasi yang diperoleh dari responden adalah jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan tertinggi, dan penghasilan bulanan. Informasi ini dianggap perlu dalam studi ini untuk menentukan bagaimana klasifikasi demografis mempengaruhi motivasi seseorang untuk membayar zakat JENIS KELAMIN Dari hasil penyebaran kuesioner, didapatkan bahwa kebanyakan yang menjadi responden adalah a laki-laki laki yakni sebesar 69 persen, persen sedangkan responden perempuan sebesar 331 persen. Sedikitnya perempuan yang menjadi responden karena pada umumnya yang bekerja adalah laki-laki. laki laki. Penyebaran karakteristik responden en berdasarkan jenis kelamin kelamin dapat dilihat pada G Gambar 4. Perempuan 31% Laki-laki laki 69% Gambar Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin USIA Berdasarkan erdasarkan kategori usia, usia persentase tertinggi ada pada responden yang berusia ber tahun yaitu sebesar 31 persen, kemudian pada usia tahun yaitu sebesar 30 persen. persen Jika ditotalkan, persentase responden yang berusia tahun adalah sebesar 61 persen.. Pada rentang usia ini, seseorang sudah dapat dikatakan memiliki pekerjaan dalam waktu yang lama, dan memiliki penghasilan yang cukup cukup untuk digunakan membayar zakat. Persentase responden yang paling kecil ada pada responden yang berusia lebih dari 60 tahun, yaitu sebesar 4 persen.. Pada usia

7 38 ini adalah masa-masanya masa masanya seseorang untuk pensiun, sehingga jarang dari mereka yang dapat menunaikan zakat. Gambar 5. merangkum pernyataan diatas. 4% 9% usia usia % 30% usia usia usia di atas 60 31% Gambar Karakteristik responden berdasarkan usia PEKERJAAN Pekerjaan responden sangat menentukan keputusan responden dalam membayar zakat. Jika pekerjaan yang dimiliki responden termasuk pekerjaan yang menghasilkan pendapatan yang tinggi, maka kemungkinan ia membayar zakat akan semakin besar. Pada ada umumnya, umumnya responden memiliki pekerjaan sebagai PNS yaitu sebesar 49 persen,, lalu diikuti dengan pekerjaan wiraswasta sebesar 17 persen, lalu sebagai karyawan swasta asta sebesar 12 persen. Selain itu ada juga responden yang bekerja sebagai pedagang dan ada yang bekerja pada BUMN. Sebaran karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 6. 0% 11% 10% 1% Pedagang Karyawan BUMN 17% 12% Petani PNS Karyawan Swasta 49% Wiraswasta Lainnya Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan.

8 TINGKAT PENDIDIKAN Tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh responden diduga memengaruhi sikap responden terhadap kepatuhan membayar zakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden, seharusnya semakin membuat mereka tersadar akan pentingnya berzakat. Pada studi kali ini, tingkat pendidikan responden didominasi oleh responden yang berpendidikan S1 dan SMA. Total persentase untuk kedua tingkat pendidikan tersebut adalah sebesar 777 persen, kemudian responde responden yang pendidikan terakhirnya D3 ada sebesar 5 persen.. Sedangkan yang terendah adalah responden yang berpendidikan SD dan SMP, masing-masing masing masing bernilai 2 persen. Diantara responden ada yang tingkat pendidikan terakhirnya S2 dan S3, namun jumlahnya tidak banyak hanya 9 persen untuk S2 dan 4 persen untuk S3. Pada Gambar 7. berikut menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan. 4% 2% 2% SD 9% SMP 34% SMA D3 S1 44% S2 5% Gambar S3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan. PENDAPATAN Tingkat pendapatan responden sangat menentukan sikap responden dalam berzakat. Responden yang berpenghasilan berpenghasilan besar lebih berpeluang untuk berzakat, karena penghasilan mereka yang besar, mencukupi untuk kebutuhan hidup mereka seharisehari-hari, selain itu mereka memiliki kelebihan dana yang dapat mereka simpan untuk kemudian dikeluarkan zakatnya pada waktunya. waktu

9 40 Rata-rata penghasilan responden berkisar di nilai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta. Hal ini sesuai dengan profesi responden yang pada umumnya bekerja sebagai PNS. Kemudian, masih ada responden yang berpenghasilan di bawah Rp 2,5 juta, diantara mereka ada yang masih belum berkeluarga sehingga pengeluaran mereka tidak terlalu besar, hal ini memungkinkan bagi mereka untuk bisa berzakat. Responden yang berpenghasilan dibawah Rp 2,5 juta memiliki tingkat persentase yang hampir sama dengan responden yang berpenghasilan di atas Rp 5 juta yaitu sebesar 23 persen. Dari hasil studi lapangan, ditemukan juga responden yang berpenghasilan sampai puluhan juta rupiah per bulannya. Gambar 8. menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatannya. 24% 23% < Rp 2,5 juta Rp 2,5 juta - Rp 5juta > Rp 5 juta 53% Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN TEMPAT MEMBAYAR ZAKAT Setiap orang yang ingin berzakat memiliki kebebasan dalam memilih tempat mereka untuk membayar zakat. Namun dengan ketentuan, zakat tersebut harus sampai kepada salah satu delapan golongan yang berhak menerima zakat. Pada penelitian ini, tempat membayar zakat dibagi kedalam dua kelompok. Pertama, responden yang membayar zakat ke OPZ. Kedua, responden yang membayar zakat langsung ke penerima zakat.

10 41 mustahiq 52% OPZ 48% Gambar 9. Sebaran responden berdasarkan tempat membayar zakat Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Dari 100 responden, didapatkan bahwa sebagian besar responden memilih membayar zakat langsung ke penerima zakat, sebanyak 52 persen responden memilih untuk menyalurkan zakatnya langsung ke penerima zakat. Dan 48 persen responden yang memilih untuk menyalurkan zakatnya melalui OPZ. Karakteristikk responden dalam memilih tempat membayar zakat dilihat melalui variabel jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan responden. Tabel 7. menyajikan karaktersitik tersebut. Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan tempat membayar zakat Jenis Kelamin Pendidikan Variabel Tempat Zakat (n) Tempat Zakat OPZ mustahiq OPZ mustahiq Pria Wanita % 55% SD 0 2 0% SMP 0 2 0% SMA % D % S % S % S % 55% 45% 100% 100% 62% 60% 45% 22% 50%

11 42 Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan tempat membayar zakat (lanjutan) Variabel Tempat Zakat (n) Tempat Zakat OPZ mustahiq OPZ mustahiq Pekerjaan Petani 0 0 0% 0% Pedagang % 90% Karyawan BUMN 0 1 0% 100% PNS % 35% Karyawan Swasta % 50% Wiraswasta % 76% Lainnya % 55% Pendapatan kurang dari 2,5 Juta % 43% 2,5 juta - 5 juta % 42% lebih dari 5 juta % 83% Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Pada variabel jenis kelamin, didapatkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang memilih membayar zakat langsung ke penerima zakat. Sedangkan responden wanita lebih banyak yang memilih membayar zakat ke OPZ. Pada variabel pendidikan, dapat diketahui bahwa responden yang membayar zakat melalui OPZ adalah responden yang berpendidikian minimal SMA. Nilai persentase tertinggi ditunjukkan oleh responden yang berpendidikan S2, sebanyak 78 persen responden yang berpendidikan S2 membayarkan zakatnya melalui OPZ. Pada variabel pekerjaan, responden yang bekerja sebagai PNS lebih banyak yang memilih OPZ sebagai tempat membayar zakat, hal ini dilihat dari nilai persentase yang mencapai 65 persen. Banyaknya PNS yang memilih OPZ dapat disebabkan oleh alasan berikut: (1) Adanya sistem pemotongan gaji langsung untuk membayar zakat, atau (2) Adanya himbauan untuk membayar zakat melalui OPZ, seperti instruksi Bupati Bogor Nomor 451.5/1/Inst/ Huk/2008 tanggal 22 Mei 2008 tentang zakat profesi bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

12 43 Sedangkan responden yang bekerja sebagai pedagang, banyak yang memilih membayar zakat langsung ke penerima zakat. Banyak faktor yang membuat para pedagang lebih memilih membayar zakat langsung ke penerima zakat, diantaranya adalah jarak OPZ yang jauh dari tempat mereka berdagang dan tempat mereka tinggal, kemudian kesibukan pedagang dalam menjalankan usahanya, dan karena akses yang lebih mudah. Dari variabel pendapatan, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki pendapatan kurang dari Rp 5 juta cenderung membayar zakat ke OPZ, sedangkan responden yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 5 juta cenderung membayar zakat langsung ke penerima zakat. Dilihat dari hasil tabel tersebut, peran OPZ dalam menyerap zakat masih kurang optimal. Secara umum persentase responden yang membayar zakat melalui OPZ nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan persentase responden yang membayar zakat langsung ke penerima zakat. Hasil dari studi lapang mendapatkan berbagai macam faktor yang menyebabkan rendahnya persentase masyarakat yang membayar zakat di OPZ, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Jarak BAZ yang jauh menjadi faktor utama yang menyebabkan responden enggan untuk membayar zakat di BAZ, bahkan diantara mereka ada yang tidak mengetahui lokasi BAZ. (2) Di sekitar tempat tinggal mereka jarang ada OPZ. (3) Tidak ada sosialisasi kepada masyarakat di daerah tertentu perihal zakat FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT Untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat, alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Analisis faktor dapat digunakan untuk mereduksi sejumlah variabel, sehingga membentuk sejumlah faktor yang lebih sedikit dari variabelnya. Sebelum melakukan analisis faktor, dilakukan uji variabel terlebih dahulu dengan KMO and Bartlett s test, pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang signifikan antara variabel.

13 44 Tabel 8. KMO Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,777 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1,243E3 Df 300 Sig. 0,000 Berdasarkan tabel 8., nilai KMO memiliki indeks yang tinggi yaitu 0,777 (berkisar antara 0,5 sampai 1,0). Hal ini menunjukkan bahwa analisis faktor layak dilakukan. Setelah itu dilakukan uji korelasi, hal ini dapat dilihat dari nilai Bartlett s Test of Sphericity. Dari tabel, nilai tersebut memiliki nilai sig (< 0.05) sehingga kita dapat percaya 100 persen bahwa antarvariabel terdapat korelasi. Korelasi dibutuhkan dalam analisis faktor karena pada dasarnya kegunaan analisis faktor adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang saling berkorelasi. Langkah selanjutnya adalah reduksi variabel, hasil reduksi ini dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Total variance explained Component Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared Initial Eigenvalues Loadings Loadings % of % of % of Total Cumulative % Total Cumulative % Total Variance Variance Variance Cumulative % Sumber: Data primer, 2011 (diolah)

14 45 Tabel 9. memperlihatkan 25 variabel yang dimasukkan ke dalam analisis faktor. Kolom initial eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung ke-25 variabel yang dianalisis. Component yang memiliki nilai eigen yang kurang dari 1 (yaitu component 8-25) tidak digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk, sehingga faktor yang digunakan hanya sampai pada component 7. Metode ekstraksi yang digunakan adalah principal component analysis, yaitu cara menghilangkan korelasi diantara variabel bebas melalui transformasi variabel bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi sama sekali. Rincian dari hasil Tabel 9. adalah sebagai berikut, component 1 memiliki nilai eigen terbesar, yaitu 6,039 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 24,155 persen. Component 2 memiliki nilai eigen sebesar 4,443 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 17,773 persen sehingga keragaman kumulatif sebesar 41,928 persen. Component 3 memiliki nilai eigen sebesar 1,972 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 7,89 persen sehingga keragaman kumulatif sebesar 49,818 persen. Component 4 memiliki nilai eigen sebesar 1,569 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 6,277 persen sehingga keragaman kumulatif sebesar 56,095 persen. Component 5 memiliki nilai eigen sebesar 1,279 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 5,117 persen sehingga keragaman kumulatif sebesar 61,212 persen. Component 6 memiliki nilai eigen sebesar 1,19 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 4,76 persen sehingga keragaman kumulatif sebesar 65,971 persen. Component 7 memiliki nilai eigen sebesar 1,005 yang dapat dijelaskan oleh keragaman sebesar 4,019 persen sehingga keragaman kumulatif sebesar 69,99 persen. Setelah mereduksi ke-25 variabel tersebut, kemudian dilakukan pengelompokan variabel ke dalam tujuh fakor hasil reduksi. Alat yang digunakan untuk melakukan pengelompokan adalah rotated component matrix. Rotated component matrix memaksimalkan nilai loading dari setiap variabel yang memiliki korelasi dengan faktor tertentu dan meminimalkan nilai loading setiap variabel yang tidak memiliki korelasi/berkorelasi lemah

15 46 dengan faktor tertentu. Sehingga masing-masing faktor mengandung variabel yang berkorelasi kuat dengan faktor tersebut dan setiap faktor memiliki perbedaan yang signifikan dengan faktor yang lain. Pada rotated component matrix berikut digunakan pilihan blank sebesar 0,5. Hal ini membuat software SPSS tidak akan menampilkan korelasi yang berada pada level 0,5 atau yang ada di bawahnya, hal ini akan mempermudah output untuk dibaca. Tabel 10. Rotated component matrix Variabel Anda selalu shalat fardhu 5 kali dalam satu hari Shalat fardhu berjamaah 3 kali sehari di masjid Menurut Anda zakat itu wajib Anda mampu menghitung zakatnya sendiri Anda rutin membaca buku-buku agama Component (Faktor) ,71 0,67 0,77 0,81 Anda rutin hadir di majelis ilmu Anda percaya dengan semua balasan atas perbuatan Anda. Anda mendapatkan kemudahan rezeki setelah membayar zakat Lingkungan sekitar Anda menyambut baik saat anda berzakat Anda senang disebut dermawan setelah berzakat Anda merasa iba ketika melihat fakir/miskin 0,79 0,65 0,51 0,56 0,89 0,65 0,81

16 47 Tabel 10. Rotated component matrix (lanjutan) Component (Faktor) Variabel Dengan berzakat atau infak berarti Anda telah 0,67 berupaya untuk bersyukur kepada Allah Anda merasa harta Anda bersih setelah berzakat dan 0,71 berinfak Anda senang membantu.750 fakir/ miskin Anda merasa bersalah saat tidak membayar zakat atau.853 infak Anda senang dapat meningkatkan kondisi.579 ekonomi fakir/miskin Badan amil zakat bekerja 0,89 secara profesional Badan amil zakat transparan dalam hal 0,77 laporan keuangan Anda merasa nyaman dengan membayar zakat di 0,85 badan amil zakat Layanan di badan amil 0,89 zakat memuaskan Badan amil zakat melakukan sosialisasi 0,76 melalui media massa, media elektronik Badan amil zakat melakukan sosialisasi 0,83 langsung kepada masyarakat Bagaimana dengan pemotongan gaji secara langsung untuk zakat dari institusi tempat Anda bekerja Keterangan: Component 1 = Kecakapan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Component 2 = Keimanan Component 3 = Tingkat kepedulian sosial Component 4 = Tingkat pemahaman agama

17 48 Component 5 = Kepuasan diri Component 6 = Mengharapkan balasan Component 7 = Pujian Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Tabel 10. menerangkan korelasi yang terjadi antara variabel-variabel dengan faktor-faktor yang terbentuk, dapat dilihat bahwa nilai component pada tabel tidak ada yang kurang dari 0,5. Hal ini memudahkan untuk mengelompokkan antara variabel dan faktornya. Penjelasan Tabel 10. dapat dilihat pada uraian berikut FAKTOR 1: KECAKAPAN ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT Faktor pertama yang terbentuk dari hasil reduksi variabel adalah faktor kecakapan organisasi pengelola zakat. Faktor ini menerangkan keragaman data sebesar 24,155 persen. Tabel 11. memperlihatkan berbagai macam variabel yang termasuk ke dalam faktor kecakapan lembaga amil zakat. Responden yang memberikan nilai yang tinggi pada faktor ini adalah mereka yang percaya bahwa organisasi zakat memiliki pengaruh yang kuat dalam membuat seseorang untuk berzakat. Dari hasil Tabel 11., variabel yang nilai rata-ratanya paling tinggi adalah variabel OPZ bekerja secara profesional yaitu sebesar 3,87. Hal ini mengindikasikan keprofesionalan OPZ dapat membuat wajib zakat patuh untuk membayar zakat di lembaga tersebut, oleh karena itu, OPZ dapat lebih meningkatkan mutu pelayanannya seperti dalam hal transparansi, sosialisasi, dan administrasi, karena hal ini akan berpengaruh besar terhadap preferensi responden dalam membayar zakat di lembaga tersebut.

18 49 Tabel 11. Faktor kecakapan organisasi pengelola zakat Variabel Loading Nilai Rata-rata Layanan di OPZ memuaskan 0,89 3,70 OPZ bekerja secara profesional 0,89 3,87 Anda merasa nyaman dengan membayar zakat di OPZ 0,85 3,73 OPZ melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat 0,83 3,45 OPZ transparan dalam hal laporan keuangan 0,77 3,43 OPZ melakukan sosialisasi melalui media massa, media 0,76 3,27 elektronik Total rata-rata 21,44 Nilai komposit 3,57 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) FAKTOR 2: KEIMANAN Faktor berikutnya yang memengaruhi seseorang membayar zakat adalah faktor keimanan. Seorang yang beriman tentunya memiliki keyakinan bahwa ia harus mengeluarkan zakat, ia sudah menyadari kedudukan zakat dalam agamanya. Seseorang yang memiliki tingkat keimanan yang baik akan lebih mudah untuk diajak mengeluarkan zakat daripada mereka yang memiliki tingkat keimanan yang rendah. Sebagaimana kisah yang terjadi pada zaman Abu Bakar yang saat itu menjabat sebagai khalifah. Beliau bersikap tegas terhadap orang-orang yang lemah imannya, yang bersikap sombong, tidak mau mengeluarkan zakat meskipun mereka memiliki kemampuan untuk berzakat. Sehingga pada akhirnya mereka pun diperangi sehingga mereka kembali kepada ajaran agama Islam (membayar zakat). Pada faktor ini, terdiri dari beberapa variabel yang saling berkaitan, variabel-variabel tersebut adalah variabel menurut anda zakat itu wajib, variabel anda sholat fardhu 5 kali sehari, variabel dengan berzakat atau infak berarti anda telah berupaya untuk bersyukur kepada Allah, variabel anda menyadari bahwa ada hak

19 50 orang lain dalam harta anda, dan variabel anda percaya dengan semua balasan atas perbuatan anda. Faktor ini menerangkan keragaman data sebesar 17,773 persen. Nilai rata-rata tertinggi pada faktor ini terdapat pada variabel anda selalu sholat fardhu 5 kali dalam satu hari, hal ini menandakan ada hubungan yang erat antara ibadah sholat dengan ibadah zakat. Hal ini menandakan responden yang memiliki nilai tinggi pada variabel ini, berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan Tuhannya, dan mereka pun berusaha memiliki hubungan yang baik dengan sesama. Tabel 12. Faktor keimanan Variabel Loading Nilai rata-rata Menurut Anda zakat itu wajib 0,77 4,85 Anda selalu shalat fardhu 5 kali dalam satu hari 0,71 4,88 Dengan berzakat atau infak berarti Anda telah berupaya 0,67 4,74 untuk bersyukur kepada Allah Anda menyadari bahwa ada hak orang lain dalam harta 0,66 4,72 Anda Anda percaya dengan semua balasan atas perbuatan Anda 0,65 4,69 Total rata-rata 23,88 Nilai komposit 4,78 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) FAKTOR 3: TINGKAT KEPEDULIAN SOSIAL Variabel yang masuk ke dalam faktor ini berkaitan dengan tingkat kepedulian sosial yang dimiliki oleh masyarakat. Seseorang mau mengeluarkan zakat tidak hanya didasari faktor keimanan. Adanya rasa peduli terhadap keadaan masyarakat di sekitar mereka ikut memotivasi mereka untuk mengeluarkan zakat. Kemudian ada juga diantara mereka yang termotivasi untuk mengeluarkan uang dalam bentuk lain seperti infak atau sodaqoh. Pada faktor ini, variabel yang terkumpul adalah variabel seseorang memiliki perasaan bersalah jika tidak membayar zakat,

20 51 variabel senang membantu fakir dan miskin, dan variabel senang meningkatkan kondisi ekonomi fakir dan miskin. Faktor ini menerangkan keragaman data sebesar 7,89 persen. Pada faktor ini, variabel yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah variabel anda senang membantu fakir dan miskin dengan nilai rata-rata 4,57. Dari hal ini dapat diketahui bahwa pada umumnya responden mengeluarkan zakatnya pada golongan fakir dan miskin. Kedua golongan ini adalah yang paling mudah ditemukan, bahkan keberadaan mereka terkadang tidak jauh dari tempat tinggal kita. Tabel berikut memperlihatkan faktor tingkat kepedulian sosial dan variabel yang terdapat didalamnya. Tabel 13. Faktor tingkat kepedulian sosial Variabel Loading Nilai rata-rata Anda merasa bersalah saat tidak membayar zakat atau 0,85 4,48 infak Anda senang membantu fakir dan miskin 0,75 4,57 Anda senang dapat meningkatkan kondisi ekonomi 0,58 4,39 fakir/miskin Total rata-rata 13,44 Nilai komposit 4,48 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) FAKTOR 4: TINGKAT PEMAHAMAN AGAMA Faktor tingkat pemahaman agama mampu menerangkan keragaman data sebesar 6,277 persen. Semakin baik pemahaman agama seseorang seharusnya membuat ia semakin termotivasi untuk menunaikan zakat. Karena ia sudah mengerti bahwa membayar zakat adalah sebuah kewajiban, ia mengetahui balasanbalasan kebaikan yang akan dia dapatkan jika membayar zakat, dan mengetahui hukuman-hukuman bagi mereka yang tidak mau membayar zakat padahal mereka mampu.

21 52 Responden yang termasuk ke dalam faktor ini adalah responden yang rutin membaca buku agama, rutin hadir di majelis ilmu, dan sholat fardhu berjamaah di mesjid minimal 3 kali sehari. Salah satu variabel yang terdapat pada faktor ini adalah variabel anda rutin membaca buku-buku agama. Seseorang yang rutin membaca buku-buku agama maka hal ini akan menambah pengetahuan mereka tentang agamanya, yang kemudian menciptakan kesadaran pada dirinya untuk melakukan berbagai macam kebaikan termasuk membayar zakat. Tabel 14. Faktor tingkat pemahaman agama Variabel Loading Nilai rata-rata Anda rutin membaca bukubuku agama 0,81 3,88 Anda rutin hadir di majelis ilmu 0,79 3,83 Shalat fardhu berjamaah min. 3 kali sehari di masjid 0,67 4,03 Total rata-rata 11,74 Nilai komposit 3,91 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) FAKTOR 5: KEPUASAAN DIRI Variabel-variabel yang masuk ke dalam faktor ini dinamakan sebagai faktor kepuasan diri. Faktor ini menerangkan keragaman data sebesar 5,117 persen. Orang-orang yang masuk ke dalam faktor ini adalah orang-orang yang percaya bahwa mereka dapat memberi contoh yang baik bagi orang lain dengan membayar zakat, mereka termotivasi untuk membayar zakat agar perbuatannya ditiru orang lain, sehingga mereka berharap mendapat ganjaran dari orang-orang yang mengikuti kebaikan yang telah mereka contohkan. Kemudian responden yang termasuk dalam faktor ini adalah responden yang merasa iba jika melihat orang-orang fakir dan miskin. Dengan membayar zakat/infaq/shodaqoh kepada orang

22 53 fakir dan miskin, maka hal ini menimbulkan harapan agar harta mereka menjadi lebih bersih. Tabel 15. Faktor kepuasan diri Variabel Loading Nilai rata-rata Anda percaya dengan berzakat, Anda menjadi contoh yang 0,80 4,06 baik bagi orang lain Anda merasa harta Anda bersih setelah berzakat dan berinfak 0,71 4,32 Anda merasa iba ketika melihat fakir/miskin 0,65 4,37 Total rata-rata 12,75 Nilai komposit 4, FAKTOR 6: MENGHARAPKAN BALASAN Faktor selanjutnya adalah faktor mengharapkan balasan, faktor ini menerangkan karakteristik responden yang mau membayar zakat karena mengharapkan sesuatu setelah mereka membayar zakat, seperti lingkungan yang menyambut baik saat mereka berzakat dan harapan mendapatkan kemudahan rezeki setelah membayar zakat. Faktor ini menerangkan keragaman data sebesar 4,76 persen. Varians kumulatif sampai faktor ini mencapai 65,971 persen. Tabel 16. Faktor mengharapkan balasan Variabel Loading Nilai rata-rata Lingkungan sekitar Anda menyambut baik saat anda 0,89 4,23 berzakat Anda mendapatkan kemudahan rezeki setelah membayar zakat 0,56 4,65 Total rata-rata 8,88 Nilai komposit 4,44 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) FAKTOR 7: PUJIAN Pada faktor ini yang mendorong seseorang untuk membayar zakat adalah karena mereka mengharapkan agar disebut dermawan

23 54 setelah mereka membayar zakat. Jika dilihat dari nilai rata-rata variabelnya, variabel ini adalah faktor yang pengaruhnya paling kecil. Tabel 17. Faktor pujian Variabel Loading Nilai rata-rata Anda senang disebut dermawan setelah berzakat 0,81 1,79 Total rata-rata 1,79 Nilai komposit 1,79 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Setelah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi seseorang membayar zakat melalui rotated component matrix, langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketujuh variabel tersebut berdasarkan faktor yang paling kuat dalam memengaruhi tingkat kepatuhan membayar zakat. Cara mengurutkannya adalah dengan menggunakan nilai komposit. Nilai komposit ini didapatkan dengan membagi nilai total rata-rata dengan jumlah variabel yang terdapat pada masing-masing faktor. Hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 18. Urutan faktor-faktor Urutan Faktor-faktor Total Rata-rata Nilai Komposit 1 Faktor Keimanan 23,88 4,78 2 Faktor Sosial 13,44 4,48 3 Faktor Balasan 8,88 4,44 4 Faktor Kepuasan diri 12,75 4,25 5 Faktor Pemahaman Agama 11,74 3,91 6 Faktor OPZ 21,44 3,57 7 Faktor Pujian 1,79 1,79 Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Faktor keimanan menempati urutan pertama dalam memengaruhi seseorang untuk membayar zakat, nilai komposit faktor ini adalah yang paling besar diantara keenam faktor lainnya, yaitu sebesar 4,78. Hal ini menunjukkan bahwa alasan terkuat seseorang mau membayar zakat adalah

24 55 karena didorong oleh keimanannya, ia menyadari pentingnya berzakat bagi kehidupan dunia dan akhiratnya, ia juga menyadari bahwa perbuatan baiknya (seperti membayar zakat) pasti akan diberi balasan oleh Allah ta ala. Faktor-faktor lainnya yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat adalah faktor sosial, faktor balasan, faktor kepuasan diri, faktor pemahaman agama, dan faktor organisasi. Faktor pujian tidak termasuk kedalam faktor yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat, karena faktor ini memiliki nilai komposit yang rendah. Seseorang yang membayar zakat menyadari bahwa tujuan mereka membayar zakat adalah untuk mencari ridho Allah bukan untuk mencari pujian dari manusia, atau agar disebut sebagai orang yang dermawan. Dari hasil penelitian ini, diketahui sejumlah faktor yang membuat seseorang mau untuk membayar zakat, faktor-faktor tersebut adalah faktor keagamaan seperti iman, pemahaman agama, dan balasan, lalu ada juga faktor-faktor lainnya seperti kepedulian sosial, kepuasan diri, dan organisasi. Hal ini sekaligus memberikan arahan bahwa untuk meningkatkan penerimaan zakat, tidak hanya menekankan aspek keagamaan, tetapi ikut memerhatikan aspek sosial, kepuasan diri, dan organisasi. Hasil penelitian ini hampir serupa dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muda, et al. (2006) ALASAN INDIVIDU MEMBAYAR ZAKAT DI ORGANISASI ZAKAT ATAU MUSTAHIQ Dalam kuesioner yang dibagikan kepada responden, terdapat pertanyaan tentang alasan-alasan yang melatarbelakangi seseorang dalam memilih tempat membayar zakat. Variabel-variabel alasan itu adalah sebagai berikut: transparansi, profesionalitas, akses, ketersediaan informasi, kenyamanan, kemudahan, lingkungan, kepuasan, dan fatwa kyai setempat. Tabel berikut menggambarkan alasan seseorang dalam memilih tempat membayar zakat dan pandangan mereka terhadap organisasi zakat:

25 56 Tabel 19. Alasan seseorang membayar zakat di organisasi dan mustahiq No Variabel Tempat Zakat (%) OPZ Mustahiq 1 Akses 50% 37% 2 Ketersediaan Informasi 48% 48% 3 Kenyamanan 50% 52% 4 Kemudahan 77% 71% 5 Lingkungan 56% 54% 6 Kepuasan 46% 67% 7 Fatwa Kyai Setempat 21% 23% Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Dari 100 responden yang diberikan kuesioner, tercatat yang membayar zakat di organisasi zakat ada sebanyak 48 responden, sedangkan yang membayar langsung ke penerima zakat ada sebanyak 52 orang. Variabel yang memiliki persentase tertinggi pada kolom OPZ adalah variabel kemudahan. Sebanyak 77 persen responden memilih variabel ini sebagai alasan mereka membayar zakat di OPZ. Alasan seorang wajib zakat membayar zakat langsung ke penerima zakat diantaranya adalah faktor kepuasan, responden yang membayar zakat langsung ke penerima zakat merasa lebih puas jika dibandingkan dengan responden yang membayar zakat di organisasi zakat, hal ini dilihat dari nilai persentase kepuasan yang lebih besar pada kolom mustahiq (67 persen) daripada kolom organisasi zakat (46 persen). Persentase alasan yang terendah untuk kedua kolom (OPZ dan mustahiq) ditunjukkan oleh variabel fatwa kyai setempat. Nilai variabel ini pada kolom organisasi adalah sebesar 21 persen, sedangkan pada kolom mustahiq adalah sebesar 23 persen. Hal ini menunjukkan variabel ini tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan preferensi seseorang dalam memilih tempat membayar zakat.

26 57 Tabel 20. Persepsi wajib zakat terhadap transparansi dan profesionalitas OPZ No Variabel Tempat Wajib Zakat Membayar Zakat OPZ 1 Transparansi OPZ 63% 23% 2 Profesionalitas OPZ 56% 15% Sumber: Data primer, 2011 (diolah) Langsung ke Penerima Zakat Tabel diatas menggambarkan persepsi wajib zakat terhadap transparansi dan profesionalitas OPZ. Wajib zakat yang menjadi responden terbagi menjadi dua, yaitu wajib zakat yang membayar zakat ke OPZ dan wajib zakat yang membayar zakat langsung ke penerima zakat. Dari tabel 20. dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan persepsi yang besar dari kedua wajib zakat tersebut terhadap OPZ. Pada kolom wajib zakat yang membayar zakat di OPZ, banyak yang menilai bahwa OPZ sudah bekerja secara transparan dan profesional, hal ini diketahui dari nilai persentase yang tinggi yaitu lebih dari 50 persen. Sedangkan pada kolom wajib zakat yang membayar zakat langsung ke penerima zakat, hanya sedikit yang menilai OPZ telah bekerja secara transparan dan profesional. Hal ini ditandai dengan kecilnya nilai persentase transparansi dan profesionalitas OPZ pada kolom tersebut. Hasil tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja OPZ ikut memengaruhi wajib zakat dalam memilih tempat membayar zakat. Semakin baik kinerja OPZ maka akan semakin banyak wajib zakat yang membayar zakat melalui OPZ.

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti )

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti ) LAMPIRAN 63 64 Lampiran 1. Kuesioner penelitian No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti ) Keterangan: STS: Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju CS : Cukup Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENGUMPULAN DATA Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian kuesioner dan wawanara

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor

Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor Analysis of Factors Affecting Compliance Level of Paying Zakat: A Case Study in Bogor Regency Ahmad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada. KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2012 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Sdr/i Responden Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya mahasiswi jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha mengadakan penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian Lampiran 1.Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS EKONOMI/JURUSAN AKUNTANSI PENGANTAR Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah 48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah lampung tengah. Penyebaran kuesioner ke berbagai responden berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Brebes Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes Gambar 4.1 Peta Administratif Kabupaten Brebes 4.1.1 Geografi Kabupaten Brebes sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Nama : Alamat : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. Keterangan: a. STS : Sangat tidak siap b. TS : Tidak

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini. LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/saudara/i yang terhormat, Saya bernama Rosselina Cindy Kautsar (H24080061), Mahasiswi Program Sarjana Manajemen, Departemen

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita 88 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran : 1 (Kuesioner Penelitian) KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini hanya untuk kepentingan akademis dan dijamin kerahasiaannya, dimohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Metode survey digunakan dengan cara menyebarkan 135 kuesioner kepada responden yang terdiri atas mahasiswa dan karyawan yang bekerja di berbagai

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan Februari sampai minggu pertama bulan Maret tahun 2011. Daerah tempat penelitian adalah tiga kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Validitas dan Reliabilitas Pretest Pada bab ini akan dijabarkan hasil temuan yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi) LAMPIRAN A: KUISIONER Dengan Hormat, Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Umum Responden Jumlah responden yang diambil pada penelitian ini adalah 60 orang, sesuai dengan standar minimum kuesioner dengan 12 pertanyaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Proses berdirinya

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah dalam penelitian ini maka desain penelitian menggunakan pengujian beda rata-rata. Di mana pengujian beda ratarata merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia 230.641.326 juta jiwa, dimana mayoritas penduduknya adalah muslim dengan jumlah 88,1

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengolahan data beserta analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 5.1 Pengujian Kuesioner Pretest Pretest

Lebih terperinci

Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

KUISIONER LOYALITAS PELANGGAN EXPRESS TAKSI

KUISIONER LOYALITAS PELANGGAN EXPRESS TAKSI 50 LAMPIRAN 1 KUISIONER LOYALITAS PELANGGAN EXPRESS TAKSI Saya mahasiswa Program Pasca Sarjana Departemen Teknik Industri Angkatan 2007, bermaksud melakukan penelitian terhadap Kualitas layanan Transportasi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN Ahmad Saputra, S.E, M.M Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI Abstrak PT. Daya Muda Agung

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG Lampiran 1 Kuesioner penelitian PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG Kepada Yth: Bapak / Ibu / Sdr / Sdri

Lebih terperinci

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35 76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.

Lebih terperinci

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) 79 KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) Nama : Usia : Gender : Pekerjaan : Variable kualitas pelayanan Harapan Kinerja (Realita) STS TS KS S SS STS TS KS S SS A. Tangible 1. Tata letak ruangan pada

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA INDUSTRI INOVATIF Vol. 6, No. 1, Maret 2016: 26-30 PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA 1) Thomas Priyasmanu, 2) Ida Bagus Suardika, 3) Hanggana Raras Mumpuni 1,2,3) Prodi Teknik Industri,

Lebih terperinci

PREFERENSI MASYARAKAT KABUPATEN SUKABUMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT SUKABUMI DISTRICT PREFERENCE IN THE DECISION TO PAY ZAKAT

PREFERENSI MASYARAKAT KABUPATEN SUKABUMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT SUKABUMI DISTRICT PREFERENCE IN THE DECISION TO PAY ZAKAT Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 91 PREFERENSI MASYARAKAT KABUPATEN SUKABUMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT SUKABUMI DISTRICT PREFERENCE IN THE DECISION TO PAY ZAKAT N. Kurniawati

Lebih terperinci

PREFERENSI KELUARGA MUDA DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL DI SURABAYA BERDASARKAN ATRIBUT FISIK DAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN

PREFERENSI KELUARGA MUDA DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL DI SURABAYA BERDASARKAN ATRIBUT FISIK DAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN PREFERENSI KELUARGA MUDA DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL DI SURABAYA BERDASARKAN ATRIBUT FISIK DAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN Dyah Juwita Anindyajati 1), Ispurwono Soemarno 2), dan Bambang Soemardiono 2) 1) Program

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. 96 A. Karakteristik Responden KUESIONER PENELITIAN Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. Perempuan 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data penelitian dengan judul ANALISIS POSITIONING KACANG METE DI BENAK KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF 156 STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Budi Kurniawan 1, Ono Wiharna 2, Tatang Permana 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat 80 1.LAMPIRAN KUESIONER PRETEST Kuesioner : Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat Dengan hormat,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNIVERSITAS INDONESIA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING YAMAHA MIO TERHADAP WORD

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA A. Profil LAZ Masjid Nurul Huda Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa 4.1.1. Pendapatan Pelabuhan Pendapatan yang diterima Pelabuhan Sunda Kelapa sejak tahun 2004 sampai tahun 2010 menunjukkan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB 1. URUSAN SOSIAL

URUSAN WAJIB 1. URUSAN SOSIAL URUSAN WAJIB 1. URUSAN SOSIAL Pendahuluan : Seiring diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menyikapi perkembangan Sektor Kesejahteraan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI Dewi Purwita Sary 1, Diliza Afrila 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK Danny Tanjaya 1, Lie Arijanto 2, Andi 3 ABSTRAK : Kompetensi manajer proyek memiliki pengaruh kritikal terhadap kesuksesan proyek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga zakat adalah lembaga yang berada ditengah-tengah publik sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan pendapat para wisatawan mancanegara sebanyak 110 orang yang menikmati produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan Akuntabilitas di Badan Amil Zakat masih dalam kategori cukup baik. Penelitian ini menemukan bahwa: 1. Badan amil zakat, infaq sudah sesuai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian No. Responden : Hari, tanggal : Kuisioner Penelitian Kuisioner penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi, harga,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita 11.30.0084 Saya mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata, saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu serta menjadi unsur dari rukun Islam. Zakat merupakan pilar utama dalam Islam khususnya dalam perannya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan fakta, identifikasi, dan meramalkan hubungan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang terkumpul tersebut merupakan data

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Komisaris Direktur Internal Auditor Accounting Finance Operational Human Resource R & D Subdistributor Development Administration Purchasing Warehouse

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi mengenai Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus Hal

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus Hal ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PELANGGAN LISTRIK PASCABAYAR TIDAK BERALIH MENGGUNAKAN LISTRIK PRABAYAR Riska Aulia 1, Nur Aidar 2* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah

Lebih terperinci

107 LAMPIRAN-LAMPIRAN

107 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 107 108 Lampiran 01 KOESIONER ANGKET A. Pengantar Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan bapak/ibu/ saudara(i) untuk mengisi atau menjawab pertanyaan yang ada dalam angket

Lebih terperinci

Title: The Variables that Affect Compliance of Muslim Merchants for Zakat Maal in the District of Cianjur

Title: The Variables that Affect Compliance of Muslim Merchants for Zakat Maal in the District of Cianjur Title: The Variables that Affect Compliance of Muslim Merchants for Zakat Maal in the District of Cianjur PUSAT KAJIAN STRATEGIS BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (PUSKAS BAZNAS) Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum UMKM di Kota Malang UMKM merupakan suatu usaha yang potensial bagi perkembangan perekenomian di Indonesia sehingga dalam pelaksanaannya perlu dioptimalkan

Lebih terperinci