BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi (serangkaian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi (serangkaian"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan merupakan suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimalkan efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dimana perencanaan memiliki tiga karakteristik seperti, perencanaan harus menyangkut masa yang akan datang, terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi (serangkaian tindakan di masa yang akan datang), tindakan dan identifikasi pribadi. 1 Pentingnya perencanaan keuangan ini sudah dirasakan betul oleh kebanyakan masyarakat, tetapi masyarakat belum mengetahui bagaimana penerapan mereka akan perencanaan keuangan ini. Banyak dari masyarakat juga masih berfikir secara tradisional dengan meletakkan seluruh pendapatanya didalam lemari dan apabila terdapat keperluan baru dananya dikeluarkan dan dengan sikap yang seperti ini masyarakat tersebut tidak dapat memilah-milah mana pengeluaran yang harus diprioritaskan, untuk tujuan jangka panjangnya dan bagaimana untuk keadaan-keadaan darurat mereka tidak memikirkannya. Certified Financial Planner, Board of Standards mendifinisikan perencanaan keuangan sebagai proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup yang dimaksud 1 Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm.42 1

2 2 dalam hal ini, meliputi membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, merencanakan pensiun, meningkatkan invesatasi, dan lain-lain. Secara sederhana perencanaan keuangan dapat diartikan dengan melakuan perencanaan keuangan untuk mencapai kebutuhan pribadi. Dalam merencanakan keuangan pribadi, seseorang dapat melakukan sendiri atau menggunakan jasa profesi financial planner. Perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan kuangan menyeluruh (comprehensive financial planning) dan perencanaan keungan kebutuhan khusus/terntentu (special need planning). Merencanakan keuangan pribadi dapat dimulai dari menyusun anggaran keuangan, mengevaluasi program tabungan atau investasi yang sudah dimiliki. Selanjutnya, bagaimana mendanai pendidikan anak-anak, rencana membeli rumah, membeli mobil, perlu dilihat dampaknya terhadap kondisi finansialnya. 2 Melalui perencanaan keuangan seseorang atau keluarga dapat mengerti bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan diri dan keluarganya. Sebagai contoh keputusan keuangan dapat diambil melalui pembelian produk investasi yang menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi dan hasil tersebut digunakan untuk membayar hutang dengan lebih cepat. Setiap keputusan keuangan yang diambil harus dilihat setiap dampak yang ditimbulkan terhadap kondisi keuangan secara keseluruhan termasuk tujuan hidupnya. Pertimbangan tersebut meliputi jangka pendek dan jangka panjang. 2 Wiyono, Modul Perencanaan Keuangan Keluarga, (Malang: Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang, 2014), hlm.8

3 3 Selain itu, seseorang dapat lebih mudah beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada pada jalur yang tepat. Manfaat perencanaan keungan sangat besar karena perencanaan keuangan dapat dijadikan alat oleh seseorang untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan keuangan di masa kini dan mendatang. Pada puncaknya, setiap orang dan keluarga bisa mencapai tujuan dari perencanaan keuangan, yaitu bebas secara finansial (financial freedom); Bebas dari hutang, arus pendapatan tetap dari investasi, dan yang terpenting terproteksi secara finansial dari risiko apapun yang mungkin akan terjadi. 3 Perencanaan keuangan merupakan proses merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Pencapaian tujuan tersebut dapat berupa menabung, melakukan investasi, melakukan budgeting, atau mengatur komposisi harta yang dimiliki saat ini. 4 Ahmad Gozali dalam mengatur keuangan keluarganya dapat ditempuh dengan beberapa cara: Pertama, Setiap kali menerima gaji maka langkah awal yang terpenting yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan membayar cicilan hutang terlebih dahulu. Karena hutang adalah kewajiban terpenting yang wajib dipenuhi kepada pihak lain apakah dari bank dan institusi finansial lainnya. Kedisiplinan membayar cicilan merupakan cerminan rapor dan nama baik keluarga. Menjaga nama baik sebagai seorang debitor sangat penting, karena akan bermanfaat nantinya di masa yang akan datang. Selain 3 Ibid hlm.9 4 Safir Senduk, Seri Perencanaan Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2000), hlm.3.

4 4 itu pula dengan memprioritaskan membayar cicilan ini, berarti sudah menghargai para kreditor yang sudah berbaik hati meminjamkan uang kepada keluarga. Kedua, setelah membayar cicilan hutang, selanjutnya yang dilakukan adalah berzakat atau memberikan sumbangan keagamaan, sebagai salah satu bukti rasa syukur kita kepada Allah SWT. Dia-lah yang telah memberikan karunia rezeki kepada kita semua, sehingga kita bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dengan lancar tanpa kekurangan. Sehingga Allah SWT akan semakin menambah karunia dan rezeki yang berlimpah kepada kita. Ketiga, yang tidak kalah penting adalah menyisihkan minimal 10% penghasilan untuk ditabung/investasi. Karena, salah satu kebiasaan buruk adalah menunggu kalau ada sisa uang di akhir bulan, padahal kenyataannya hampir selalu tidak ada yang tersisa, itu berarti tidak pernah akan bisa menabung. Keempat, langkah terakhir adalah menghabiskan uang gaji atau penghasilan yang tersisa. Baik untuk memenuhi berbagai keperluan rutin keluarga seperti belanja isi dapur, makan, lauk-pauk, asuransi, sekolah anak, rekreasi, beli baju dan sebagainya. Karena melibatkan banyak perencanaan, maka perencanaan keuangan menjadi sangat vital dalam sebuah keluarga. Kita sering mendengar banyak kasus dalam keluarga yang berawal dari masalah keuangan. Terkadang seperti masalah sepele tetapi dampaknya bisa besar. Perencanaan keuangan bukan saja masalah pemasukan dan pengeluaran tetapi juga masalah strategi yang dibangun dalam keluarga untuk membangun sistem keuangan yang kokoh. Terkadang kita berasumsi bahwa uang bukan segalanya tapi

5 5 segalanya bisa terjadi karena uang. Kita bisa melakukan perjalanan umroh karena kita punya uang, menunaikan ibadah haji juga harus dengan uang. Bahwasanya dalam rukun islam dikatakan bahwa rukun islam yang kelima itu ibadah haji bagi mereka yang mampu. Tentu semua umat islam akan merindukan saat-saat naik haji, menunaikan rukun islam yang kelima tersebut. Undangan Allah SWT, tapi usaha kita yang maksimal juga iya. Untuk itu sangat diperlukan perencanaan keuangan keluarga yang baik agar semua cita-cita bersama di keluarga dapat diwujudkan. Perencanaan keuangan keluarga yang baik memungkinkan anak-anak mendapat sekolah yang lebih baik, nyaman, dan positif. Beberapa sekolah memang tidak mematok harga untuk setiap siswanya tetapi ada juga sekolah yang berkualitas dengan harga yang juga sebanding dengan kualitas yang mereka berikan. Mengantarkan anak-anak bersekolah di tempat yang diidamidamkannya bisa terwujud saat kita mampu mengelola keuangan keluarga dengan baik. Dengan usaha yang terus kita lakukan untuk menjemput rejeki Allah SWT setiap hari, kita patut syukuri dengan melakukan perencanaan yang baik. Jangan sampai semua usaha yang dilakukan setiap hari menjadi mubadzir atau hilang begitu saja tanpa terasa. Bagi seorang wanita, mengelola keuangan sama sulitnya dengan memilih satu diantara dua baju yang diinginkan. Laki-laki akan lebih bisa menahan diri untuk tidak membeli barang yang bukan menjadi kebutuhannya. Nyatanya tidak semua orang berkesempatan untuk memperoleh hasil finansial yang sangat besar.di atas 50% penduduk dunia hanya mampu berpenghasilan

6 6 cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok atau primer saja. Berapapun besarnya hasil, jika tidak dikelola dengan baik,tidak akan mampu membuat kebebasan finansial pada masa tua. 5 Perencanaan keuangan keluarga dapat diprioritaskan dengan besarnya pendapatan rumah tangga mereka, pendapatan (income) merupakan suatu unsur penting dalam perekonomian yang berperan meningkatkan derajat hidup orang banyak melalui kegiatan produksi barang atau jasa. Besarnya pendapatan seseorang bergantung pada jenis pekerjaanya. Pendapatan rumah tangga muslim dapat berupa pendapatan pokok, pendapatan tambahan, dan pendapatan lain-lain. 6 Pendapatan dan pengeluaran dalam suatu rumah tangga pasti berbeda-beda. Pendapatan dapat dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi maupun tabungan. Pengeluaran untuk konsumsi tersalur ke pengeluaran pangan, sandang, perumahan, bahan bakar, pengangkutan, hiburan dan perawatan kesehatan, sedangkan bagian yang tidak dikonsumsi masuk kedalam tabungan. Selain pendapatan adapun faktor lain dalam perencanaan keuangan keluarga yaitu Pengeluaran. Dalam rumah tangga muslim pengeluaran merupakan perkiraan-perkiraan yang dilakukan rumah tangga berdasarkan pendapatan, dan pengeluaran tersebut harus jelas sumbernya sesuai syariah islam diantaranya tidak boros, berlebihan, dan kikir. Oleh karenanya diperlukan kerja sama dalam anggota keluarga dalam memperkirakan dan 5 Poppy Alexano, Manajemen Keuangan Untuk Pemula dan Orang Awam, (Jakarta Timur: Laskar Aksara, 2012), hlm Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hlm. 103

7 7 distribusi dana. 7 Terdapat jenis-jenis pengeluaran diantaranya pengeluaran berupa konsumsi rumah tangga yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu pengeluaran pangan dan non pangan. Konsumsi pangan adalah jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dikeluarkan setiap bulan untuk kebutuhan bahan makanan, yaitu makanan pokok, protein hewani, sayursayuran, buah-buahan, jajanan, dan kelompok kebutuhan lain-lain (teh, kopi, gula, minyak goreng, bumbu-bumbu dapur dan lain-lain) yang diukur dalam rupiah. Sedangkan konsumsi non pangan adalah jumlah pengeluaran konsusmi rumah tangga yang dikeluarkan setiap bulan untuk kebutuhan di luar bahan makanan yaitu berupa sandang, papan, penddikan, kesehatan, transportasi, elektronika, hiburan, minyak tanah, gas, rekening (listrik, telepon, air) dan lain-lain yang diukur dalam rupiah. Dalam masyarakat desa Kedungjaran mungkin sudah paham terkait macam pengeluaran, namun besar kemungkinan mereka belum tentu bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan atau keinginan. Masyarakat Desa Kedungjaran merupakan masyarakat yang tergolong maju. Dari mulai penggunaan tehnologi dalam balai desa tersebut serta jumlah penduduk yang sadar akan pendidikan. Diawali pada tahun 2014 dengan menyediakan Hotspot gratis di kantor kepala desa dan di kediaman Bapak kepala desa, kini dikembangkannya lebih efisien lagi. Visi dari Pemerintahan desa kedungjaran di bawah kepemimpinan Bapak Saridjo dimana salah satunya mewujudkan desa maju dengan pelayanan berbasis IT 7 Ibid.hlm.104

8 8 dan menjadikan desa kedungjaran melek Internet kini telah berjalan. Secara bersamaan BUMDes Kedungjaran juga diresmikan oleh Kepala Desa dengan program utama pelayanan akses wiffi dengan biaya perbulan unlimited sebesar Rp ,- per gadget. Diharapkan dengan terselenggaranya pelayanan wiffi murah maka akses warga ke internet semakin mudah. Kedepan akan disediakan Anjungan Internet Gratis di tempat-tempat strategis yang akan memberikan kemudahan akses warga atas Informasi desa dan umum yang diperlukan. 8 Yang menjadikan penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Kedungjaran karena Desa tersebut terbilang menarik dibanding desa lain seperti (Ketanon, Mrican, Bulaksari, Sumub, Kalijambe, Purworejo, Klunjukan, Kebangkerep, Purwodadi, Bulakpelem, Tegalsuruh, Krasak, Sijeruk, Sragi, dan Tegalontar) di Kecamatan Sragi. 9 Yang menarik dari Desa Kedungjaran antara lain sudah mulai menerapkan Desa berbasis IT, siap melayani warganya 24 jam, serta memiliki mobil Siaga yang siap melayani kebutuhan darurat warga guna pelayanan kesehatan. Selain kesejahteraan Desa yang cukup maju, namun berdasarkan hasil survey penulis ada hal yang membuat penulis penasaran yaitu kurangnya perhatian warga terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Terdapat beberapa rumah yang dibiarkan kosong tidak berpenghuni, tetapi di dalamnya banyak barangbarang berharga seperti kendaraan mewah dan alat-alat elektronik. 8 diakses pada 25 maret Kecamatan Sragi Dalam Angka 2014.Data BPS PDF.

9 9 Berdasarkan wawancara dari ibu Dasuni salah satu warga desa kedungjaran mengatakan bahwasanya hal tersebut sudah dianggap biasa dan tidak khawatir karena sudah dikunci. 10 Mereka yang banyak meninggalkan rumah biasanya bekerja sebagai Wiraswasta di daerah Jakarta, dan berdasarkan data rekapitulasi dari desa Kedungjaran jumlah Wiraswasta kurang lebih 151 orang. 11 Berdasarkan salah satu penelitian terdahulu Norma Yulianti dan Meliza Silvy menyatakan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga, sikap pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan dan tidak memoderasi pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga 12. Terkait dengan pendidikan memang di Desa tersebut belum terlalu banyak yang mengenyam pendidikan sampai pada perguruan tinggi, berdasarkan sedikit wawancara dengan ibu Dasuni beliau menyampaikan bahwa pendidikannya dulu hanya sampai pada tingkatan sekolah dasar, namun sekarang ia sadar untuk memberikan pendidikan yang lebih tinggi untuk anak-anaknya maksimal Sekolah Menengah Atas (SMA). Pendidikan yang tertera pada data di Desa Kedungjaran yang terbanyak pada tingkatan Sekolah Menengah Pertama yaitu sebesar Mensikapi hal demikian terkadang masyarakat pedesaan kurang merasa tanggap, bahwasanya mereka sudah cukup mengerti tentang 10 Hasil wawancara dengan ibu Dasuni,Warga Desa Kedungjaran, 2 Februari data rekapitulasi dari desa Kedungjaran tahun Norma Yulianti, Meliza Silvy, Sikap Pengelola Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya, (Jurnal STIE Perbanas Surabaya: 2013). 13 data rekapitulasi dari desa Kedungjaran tahun 2015

10 10 bagaimana mengelola uang dengan baik menjaga barang-barang miliknya tanpa perlindungan resmi. Tidak dipungkiri memang selain kegiatan Ibu rumah tangga yang sudah padat, apalagi ketika merangkap sebagai wanita karir akan menjadi penghalang yang mungkin terjadi. Namun Sejarah Islam telah mencatat keberhasilan beberapa perempuan (muslimah) karier yang telah menggabungkan kemaslahatan dunia dan akhirat, sukses mengatur kerja dan rumah tangga mereka. Mereka bersanding sejajar dengan lelaki dalam membangun peradaban Islam, melangsungkan perniagaan, menghasilkan barang-barang produksi,hingga bercocok tanam. 14 Perencanaan keuangan keluarga tidak hanya dipikirkan secara gambaran saja, namun akan lebih baiknya jika mulai disusun sedemikian rupa agar terfokus hingga kebutuhan jangka panjangnya. Sewajarnya manusia akan sering lupa bahkan ketika sudah kayapun dia merasa belum puas akan hasil yang telah didapatnya. Sebagai muslimah sejati tentu mengerti akan makna hakikat harta adalah titipan bukan kepemilikan, maka berhati-hatilah dalam menyikapinya apakah sudah sesuai kaidah syariah atau belum. Berangkat dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Analisis Perencanaan Keuangan Keluarga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. 14 Asyraf Muhammad Dawabah, Muslimah karier, (Jawa Timur:Masmedia Buana Pustaka,2009),hlm.18.

11 11 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pendapatan di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi? 2. Bagaimana konsumsi rumah tangga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi? 3. Bagaimana pendapatan, konsumsi, dan pemahaman perencanaan keuangan keluarga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan a. Untuk menjelaskan pendapatan rumah tangga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi. b. Untuk menjelaskan konsumsi rumah tangga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi. c. Untuk menjelaskan pendapatan, konsumsi, dan pemahaman perencanaan keuangan keluarga di Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi. 2. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Secara Teoritis Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, khususnya mahasiswa, dalam upaya memberikan pengetahuan, informasi, memperkaya teori dan sebagai

12 12 proses pembelajaran mengenai Perencanaan Keuangan Keluarga serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. b. Secara Praktis Untuk memenuhi persyaratan kelulusan program studi S.1 Ekonomi Syariah, serta dapat sebagai bahan informasi para pihak yang berkepentingan terutama masyarakat luas dalam menerapkan perencanaan keuangan keluarga. D. Sistematika Pembahasan Penulis ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Pada bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penenlitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, hipotesis, metode penenlitian dan sistematika pembahasan. Dengan sistematika ini diharapkan pembaca mengetahui dan memahami bagaimana judul penelitian ini diangkat, apa tujuan dan kegunaan penenlitian serta metode apa yang digunakan penenliti dalam menganalisis penenlitian ini. Bab II : Kerangka Teori Bab ini berisi landasan teori pendapatan rumah tangga, konsumsi dalam rumah tangga, pemahaman perencanaan keuangan keluarga, dan teori-teori yang mendasari penenlitian ini.

13 13 Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisi Jenis dan Pendekatan Penelitian, Setting Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian, Teknik Pengolahan dan Analisis Data Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisis Gambaran umum desa Kedungjaran dan pembahasan statistika Deskriptif Kuantitatif. Bab V : Penutup Bab ini berisi simpulan dan saran.

MODUL PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA. Oleh: Drs. Wiyono, M. M.

MODUL PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA. Oleh: Drs. Wiyono, M. M. MODUL PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Drs. Wiyono, M. M. DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN (DPPM) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM) MALANG, 2014 I. PENDAHULUAN A. Rumah Tangga Ideal Hidup sejahtera

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan Perencanaan Keuangan Boyke R. Purnomo

Kewirausahaan dan Perencanaan Keuangan Boyke R. Purnomo Kewirausahaan dan Perencanaan Keuangan Boyke R. Purnomo Disampaikan Pada Rangkaian Kegiatan Seminar Dalam Rangka DIES ke-57 FEB UGM, 10 September 2012 FASE KEHIDUPAN MANUSIA Rupiah, Produktivitas impian

Lebih terperinci

AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA

AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Agenda Perencanaan Keuangan Keluarga membantu Anda untuk mengontrol keuangan keluarga. Agenda ini akan membantu Anda mengelompokan jenis aset, merancang tujuan keuangan,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM KELUARGA DARI SUDUT PANDANG ISLAM

PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM KELUARGA DARI SUDUT PANDANG ISLAM PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM KELUARGA DARI SUDUT PANDANG ISLAM Oleh : Dyah Kusumawati*) Abstraksi Setiap rumah tangga pasti memiliki konflik. Faktor yang sering menjadi konflik dalam keluarga adalah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan keuangan pribadi (perencanaan dan pengendalian keuangan) merupakan salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan. Manajemen keuangan tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah warga Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan dengan jumlah

Lebih terperinci

Cashflow for Muslim. Ahmad Gozali

Cashflow for Muslim. Ahmad Gozali Cashflow for Muslim Ahmad Gozali Perencanaan Keuangan FINISH START Ingat 5 perkara, sebelum 5 perkara: Lapang sebelum sempit, Kaya sebelum miskin, Muda sebelum tua, Sehat sebelum sakit, Hidup sebelum mati

Lebih terperinci

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) MENYIASATI DUIT ( UANG ) BAGAIMANA

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA. Duddy Roesmara Donna

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA. Duddy Roesmara Donna PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Duddy Roesmara Donna 1 DALAM KELUARGA? 2 URGENSI SECARA UMUM Terbatasnya sumber daya aset/keuangan, dan pada umumnya terjebak pada keinginan tidak ada batasnya; Melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank menduduki posisi yang sangat vital dalam perekonomian seperti yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari peran serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan keuangan menjadi suatu topik penelitian yang sering dilakukan dikarenakan pada zaman modern dan berkembang ini banyak manusia memiliki banyak kebutuhan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Peningkatan kesejahteraan keluarga Subpokok Bahasan : Manajemen keuangan keluarga Sasaran : Masyarakat RT 01 RW 07 Desa Marga Mekar Tempat : rumah ketua RT 01 Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Umumnya tujuan hidupnya adalah mencapai kebahagiaan dan kesuksesan, namun untuk mencapainya setiap individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 34 provinsi. Menurut survey terakhir yang dilakukan BPS pada tahun 2010 penduduk

Lebih terperinci

Lampiran 1: Mengelola Keuangan Keluarga Baru

Lampiran 1: Mengelola Keuangan Keluarga Baru Lampiran 1: Mengelola Keuangan Keluarga Baru MENIKAH adalah bersatunya dua manusia yang membentuk keluarga baru. Banyak hal penting yang harus dikendalikan secara bersama. Salah satunya adalah mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masa pensiun merupakan masa ketika seseorang seharusnya bisa menikmati apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang menginginkan

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO

FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO 1 Agusriyanti Puspitorini, 2 Fery Sudarwadi STKIP PGRI Sumenep rianti@stkippgrisumenep.ac.id ABSTRAK Masalah kelompok Ibu-ibu penerima bantuan

Lebih terperinci

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu maupun masyarakat luas selalu berusaha dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Baik individu maupun masyarakat

Lebih terperinci

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Riptek, Vol.2, No.2, Tahun 2008, Hal.: 1 6 STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Unisbank Semarang Abstrak Kemiskinan sampai saat ini masih menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini kemajuan teknologi dan perkembangan perekonomian begitu pesat. Dimana lembaga keuangan dan perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

Sudah Sehatkah Keuangan Anda?

Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Agenda Apakah Anda Komponen Rencana Keuangan Financial Check Up Switch & Activate Your Money RESEP OBAT : Utang Kartu Kredit Utang, Boleh Gak? Kesimpulan 2 Apakah Anda merasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,

Lebih terperinci

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Apakah Buku ini Tepat untuk Saya? Pemula E-book ini sesuai untuk teman-teman yang baru mempelajari perencanaan keuangan. E-book ini berisi dasar perencanaan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran konsumsi menjadi komponen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap 2012-2013 Pokok Bahasan Sumber pendapatan keluarga Tujuan pengelolaan keuangan Pengeluaran

Lebih terperinci

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga Ringkasan: Wanita biasa menjadi manajer keuangan dalam keluarga. Suami menyerahkan seluruh gajinya pada kita, dan kitalah yang jungkir balik mengurusnya. Sebagai manajer yang baik, kita harus tahu berapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan yang dimiliki. Terlebih lagi dengan seseorang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan yang dimiliki. Terlebih lagi dengan seseorang yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perekonomian Indonesia saat ini menyebabkan masyarakat mulai berfikir untuk mendapatkan atau memperoleh pendapatan diluar dari gaji yang dihasilkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini berbeda-beda, tetapi pada umumnya manusia ingin mencapai hidup yang bahagia. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat berbeda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat berbeda dengan keadaan terdahulu, salah satu hal yang paling bisa dirasakan adalah pola hidup masyarakat. Pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemiskinan merupakan tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia yang belum terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang nyata ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan kemiskinan merupakan salah satu persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 3 (2) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage EVALUASI TINGKAT PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN SRAGI KECAMATAN SIWALAN

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Spesial di dalam E-book ini 1. Bagaimana cara mendapatkan uang 1 M? 2. Bagaimana U untung saat menggunakan kartu kredit. 3.

Lebih terperinci

MENGHADAPI KENAIKAN HARGA

MENGHADAPI KENAIKAN HARGA MENGHADAPI KENAIKAN HARGA Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 703/XIV Harga-harga naik. Itu semua orang sudah tahu. Tarif BBM naik, tarif telepon - katanya - juga akan naik. Tarif Dasar Listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran individu untuk berinvestasi dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog pembelajaran baik di

Lebih terperinci

4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku

4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku 4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 854/XVI Pernahkah Anda melihat seseorang yang pekerjaannya kelihatan biasa-biasa saja, tetapi memiliki apa saja yang dia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk konsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk konsumsi manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh, Myanmar, Kamboja,

Lebih terperinci

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabungan merupakan salah satu sarana penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga (Yasid, 2009:90). Tabungan berguna untuk menyiapkan kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa semua barang bersifat terbatas karena sumber daya yang diperlukan tidak cukup untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN jiwa memiliki karakteristik dan juga gaya hidup yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN jiwa memiliki karakteristik dan juga gaya hidup yang berbeda-beda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara besar dengan jumlah penduduk yang terbilang padat di dunia. Dari jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 253.609.643 jiwa memiliki

Lebih terperinci

SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA

SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA Kadangkala jika kita menawarkan suatu program asuransi selalu orang katakan bahwa saya sudah punya asuransi, tetapi 70 persen yang menyatakan hal tersebut hanya

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Dan Pembahasan

BAB IV Analisis Dan Pembahasan BAB IV Analisis Dan Pembahasan 4.1 Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan karakteristik responden

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN. Df Alpha 5% LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355

Lebih terperinci

BERITA RESMI. Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Profil Penerima Manfaat BUMI di Sukabumi

BERITA RESMI. Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Profil Penerima Manfaat BUMI di Sukabumi No. 02/02/BR/II/2017, 23 Februari 2017 Profil Penerima Manfaat BUMI di Sukabumi Pada tahun 2012, Sukabumi memulai program zakat produktif yang disebut "Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi Berbasis Masjid" (BUMI).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tolak ukur kemajuan suatu Negara adalah kemajuan ekonomi yang dapat didasarkan atas bagaimana perkembangan bisnis dalam Negara tersebut yang terdiri atas

Lebih terperinci

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja? PANDUAN WAWANCARA 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Alamat Rumah : 6. Agama : 7. Suku : 8. Jabatan : 9. Jumlah Anggota Keluarga : A. Data Dasar 1. Sebelum anda di PHK,

Lebih terperinci

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA DaFTar ISI Bagian 1. Pengenalan Perencanaan Keuangan 03 Mengapa Perlu Berencana? 04

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama dalam menyejahterakan kehidupan seseorang. Banyak diantara kita

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama dalam menyejahterakan kehidupan seseorang. Banyak diantara kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup sejahtera merupakan impian dari setiap manusia di dunia ini. Karena manusia tidak mungkin menolak untuk hidup sejahtera dan lebih memilih hidup kekurangan. Dalam

Lebih terperinci

Aisyah & Maisyah. Persiapan Keuangan Menuju Pelaminan.

Aisyah & Maisyah. Persiapan Keuangan Menuju Pelaminan. Aisyah & Maisyah Persiapan Keuangan Menuju Pelaminan Perencanaan Keuangan FINISH START Pusying ah! Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah siap menikah, nikahlah. Sesungguhnya nikah itu dapat menahan

Lebih terperinci

BAB IV TAHU MERCON SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DOMPET DHUAFA SEMARANG DALAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT

BAB IV TAHU MERCON SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DOMPET DHUAFA SEMARANG DALAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT BAB IV TAHU MERCON SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DOMPET DHUAFA SEMARANG DALAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT A. Analisis Peran Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa melalui Program Tahu Mercon di Semarang Program

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 http://www.tribunnews.com I. PENDAHULUAN Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12 Entrepreneurship and Inovation Management PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Financial Plan Financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selama hidupnya selalu melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat perlindungan, hiburan dan kebutuhan

Lebih terperinci

Arus Kas April

Arus Kas April Kas dan Setara Kas Per 01-April-2017 Kas Kas Di Bank A Kas Di Bank B Surat Berharga Benda Berharga Total Kas dan Setara Kas Per 01-April-2017 Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp80.000.000 Aliran Kas Keluar Biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku financial management menjadi isu yang menarik dan banyak dibahas akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama komprehensif yang mengatur semua aspek kehidupan manusia. Inti dari ajaran Islam adalah tauhid, sehingga Hasan al- Banna (2001) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I. membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan permasalahan seperti. perencanaan investasi untuk menghindari masalah tersebut.

BAB I. membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan permasalahan seperti. perencanaan investasi untuk menghindari masalah tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak keluarga yang tidak mapan dalam hal keuangan sehingga timbul permasalahan yang rumit di dalam keluarga. Penyebabnya adalah ketidakmampuan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM) Nama

Lebih terperinci

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pemerintah mendorong masyarakat bersaing di sektor riil, memacu masyarakat untuk aktif dalam memajukan sektor riil. Masyarakat berlomba-lomba agar mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibahas karena tidak hanya menyangkut kehidupan seseorang, tetapi akan

BAB I PENDAHULUAN. dibahas karena tidak hanya menyangkut kehidupan seseorang, tetapi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan sosial yang sangat kompleks di Indonesia adalah kemiskinan. Dari tahun ke tahun kemiskinan menjadi topik yang hangat untuk dibahas karena

Lebih terperinci

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali BIAYA PERNIKAHAN Oleh: Ahmad Gozali Dikutip dari Majalah Alia Pernikahan adalah sebuah momen yang akan dikenang sepanjang hidup seseorang. Bagaimana tidak, pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu

Lebih terperinci

MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB

MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 656/XIII Saya pernah bertemu sepasang suami-istri yang berada pada masa-masa awal perkawinannya. Namanya, sebut saja

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/08/7202/Th. I, 26 Agustus 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA LUWUK SELAMA BULAN JULI 2014 MENGALAMI INFLASI 1,49 PERSEN Inflasi yang terjadi pada Bulan Juli disebabkan oleh kenaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PEREMPUAN YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PEREMPUAN YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PEREMPUAN YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI A. Analisis Pendidikan Anak Perempuan di Desa Sidorejo Warungasem Batang. Pendidikan anak perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa. No Responden : Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian

Lebih terperinci

KALAU BISA EMPAT,KENAPA HARUS SATU?

KALAU BISA EMPAT,KENAPA HARUS SATU? KALAU BISA EMPAT,KENAPA HARUS SATU? Oleh: Ahmad Gozali Dikutip dari Majalah Alia Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok pasca kenaikan harga BBM nampaknya sudah bukan hal yang aneh lagi. Bahkan sebelum harga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.296, 2014 KESRA. Haji. Pengelolaan. Keuangan. Dana. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5605) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas dari krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo) BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo) A. Analisis Perilaku Konsumsi Islam Pemikiran Monzer Kahf Analisis konsumsi pemikiran

Lebih terperinci

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim : JAWABAN BAB 7 Nama : Fitri Gusniawati Nim : 51912102 Kelas : DKV-3 1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang lembaga keuangan. Apa yang dimaksud dengan lembaga deposito dan non deposito? Apa saja bagian-bagian

Lebih terperinci

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Manusia merupakan mahluk sempurna, sehingga untuk mendapatkan sesuatu manusia harus berusaha. Semua mahluk hidup memiliki kebutuhan tak terkecuali manusia, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan mengenai responden pelaku pergerakan Cimahi-Bandung yang berpotensial untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang agar dapat terpenuhi. Menurut Jogiyanto (2010:5)Investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. akan datang agar dapat terpenuhi. Menurut Jogiyanto (2010:5)Investasi adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan hal yang penting karena dengan semakin tingginya biaya hidup dan jumlah kebutuhan yang banyak dapat membantu kebutuhan di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam upaya ini pemerintah berupaya mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan di jalur

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pegadaian 3 02 Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? 5 5 03 Kapan Masyarakat Menggunakan Jasa Pegadaian? 6 6 04 Siapa yang Menggunakan Jasa

Lebih terperinci

Kumpulan tips mudah dalam mengatur dan mengelola keuangan keluarga. Singkat, mudah dimengerti dan dapat dilakukan oleh karyawan dan pengusaha.

Kumpulan tips mudah dalam mengatur dan mengelola keuangan keluarga. Singkat, mudah dimengerti dan dapat dilakukan oleh karyawan dan pengusaha. Lukman Nulhakiem Edisi ke-1 Desember 2007 69 Tips Praktis Keuangan Keluarga Kumpulan tips mudah dalam mengatur dan mengelola keuangan keluarga. Singkat, mudah dimengerti dan dapat dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Kepemilikan Asuransi Jiwa di Surabaya telah dilakukan oleh: 1. Norma Yulianti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Seperti yang telah diketahui bukan hanya lembaga perbankan syariah saja, bahkan lembaga keuangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan uang masyarakat (to receive deposits) dalam bentuk biro,

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan uang masyarakat (to receive deposits) dalam bentuk biro, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak yang kekurangan dana. Selain itu, sebagai institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014 BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk individu dan sosial mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Untuk memperoleh berbagai kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN :

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN : ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KOTA PALEMBANG) Kardinal*) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Multi Data Palembang kardinal@stie-mdp.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faried Wijaya, Ekonomikamakro Edisi 3, BPFE Yogyakarta, hal

BAB I PENDAHULUAN. Faried Wijaya, Ekonomikamakro Edisi 3, BPFE Yogyakarta, hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

Lebih terperinci

Financial Planning Seminar

Financial Planning Seminar Financial Planning Seminar FAKTA! 75% orang Indonesia hidup tidak sejahtera di masa pensiun nya Source : Artikel KOMPAS Agenda Menabung Saja Tidak Cukup Dana Pensiun Komponen Rencana Keuangan Cek Arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama di negara berkembang, artinya kemiskinan menjadi masalah yang dihadapi dan menjadi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul, dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Konsumsi merupakan kegiatan menghabiskan nilai guna suatu benda baik barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

90 intisari-online.com

90 intisari-online.com 90 intisari-online.com Personal finance.indd 90 Abai Dana Darurat, Keuangan Bisa Sekarat Penulis : Arnaldi Nasrum Fotografer : Bhisma Adinaya Hal-hal yang tak terduga sering kali membuat rencana keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut 13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan yang bergerak dibidang pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu tiga tahun mendatang, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun 2020. Dan dalam waktu sepuluh tahun mendatang,

Lebih terperinci