BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi 1. Profil Desa Ponggok a. Keadaan Geografis Desa Ponggok merupakan salah satu desa di Kabupaten Klaten yang memiliki potensi sebagai desa wisata air di Jawa Tengah. Secara administratif, Desa Ponggok memiliki luas wilayah sebesar Ha dengan ketinggian permukaan tanah setinggi 156m di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut maka Desa Ponggok termasuk wilayah dataran rendah. Jarak dari pusat Pemerintahan Desa atau Kelurahan ke Kecamatan Polanharjo sejauh 4 km. Jarak dari Desa Ponggok ke pusat kota Klaten sejauh 15 km. Desa Ponggok berbatasan dengan : a. Sebelah Utara : Desa Cokro, Kecamatan Tulung b. Sebelah Selatan : Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom c. Sebelah Barat : Desa Dalangan, Kecamatan Tulung d. Sebelah Timur : Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo Desa Ponggok memiliki luas lahan pertanian sebesar 62 hektar yang ditumbuhi oleh padi. Selain pertanian, Desa Ponggok juga memiliki lahan untuk perikanan sebesar 0,9500 hektar. 48

2 b. Pertumbuhan Penduduk Menurut data Kelurahan Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo dalam angka tahun 2014 jumlah penduduk Desa Ponggok secara keseluruhan adalah jiwa yang terbagi menurut jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebesar 634 jiwa. Desa Ponggok memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Menurut agama, penduduk desa Ponggok yang beragama islam sebanyak orang, penduduk yang beragama Kristen 23 orang, dan penduduk yang beragama katholik sebanyak 16 orang. Di Desa Ponggok belum ada yang beragama hindu dan Budha. Walaupun ada penduduk yang beragama Kristen dan katholik tetapi di Desa Ponggok tidak memiliki sarana peribadatan gereja. Desa Ponggok hanya memiliki masjid sebanyak 4 buah dan mushola sebanyak 3 buah. Penduduk di Desa Ponggok sebagian besar hanya tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Jumlah sarjana yang ada di Desa Ponggok hanya sebanyak 170 orang. Penduduk di Desa Ponggok sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan buruh harian lepas. Sebagian besar penduduknya hanya lulus Sekolah Menengah Keatas dan tidak melanjutkan pendidikannya melainkan memilih untuk bekerja sebagai karyawan atau buruh pabrik. Tidak jauh dari Desa Ponggok terdapat pabrik Aqua yang tidak hanya ikut berperan penting dalam pengentasan pengangguran di Desa Ponggok tapi juga 49

3 menghentikan semangat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dimasyarakat Desa Ponggok. 2. Profil BUMDes Tirta Mandiri BUMDes pada dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa. Beberapa agenda yang bisa dilakukan antara lain: a. Pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam pengelolaan aset ekonomi desa, b. Mengintegrasikan produk-produk ekonomi perdesaan sehingga memiliki posisi nilai tawar baik dalam jaringan pasar, c. Mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang dikembangkan, d. Menguatkan kelembagaan ekonomi desa, e. Mengembangkan unsur pendukung seperti perkreditan mikro, informasi pasar, dukungan teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi maupun dukungan pembinaan dan regulasi. BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu, keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan 50

4 desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Bab VII bagian kelima yang menyatakan Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa. BUMDes Tirta Mandiri merupakan Badan Usaha milik Desa Ponggok yang dikelola langsung oleh masyarakat Ponggok. BUMDes Tirta Mandiri berdiri pada 15 Desember BUMDes Tirta Mandiri berdiri berdasar pada UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa, dan Perda No. 2 tahun 2009 tentang Badan Usaha Milik Desa. Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 memberikan definisi otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah mempunyai hak : a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya b. Memilih pimpinan daerah c. Mengelola aparatur daerah d. Mengelola kekayaan daerah 51

5 e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam perundang-undangan. Dalam PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa mendefinisikan desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Perda No. 2 tahun 2009 menjelaskan bahwa untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kekeluargaan, kegotong-royongan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dapat dibentuk Badan Usaha Milik Desa sebagai salah satu lembaga penguatan ekonomi desa. Sebagai usaha desa, pembentukan BUMDes bertujuan untuk : a. Mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakar desa. b. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif (berwira usaha) anggota masyarakat desa yang berpenghasilan rendah. c. Mendorong berkembangnya usaha kecil untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di desa yang terbebas dari pengaruh-pengaruh renternir. Pemberdaya ekonomi masyarakat melalui BUMDes mempunyai sasaran : 52

6 a. Terlayaninya masyarakat di Desa Ponggok dalam pengembangan unitunit usaha. b. Tersedianya media beragam usaha dalam menunjang perekonomian masyarakat Desa Ponggok sesuai dengan potensi desa dan keputusan masyarakat. Dalam AD-ART Badan Usaha Milik Desa Ponggok, struktur organisasi BUMDes Tirta Mandiri terdiri dari 1. Komisaris 2. Badan Pengawas 3. Pengurus : a. Direktur b. Sekretaris c. Bendahara d. Karyawan Organisasi BUMDes berada di luar struktur organisasi Pemerintahan Desa Ponggok. Susunan struktur BUMDes disesuaikan dengan kebutuhan desa dengan kebijakan untuk pengembangan unit usaha dari BUMDes ditetapkan oleh pengurus. Saat ini terdapat 6 jenis usaha BUMDes Tirta Mandiri antara lain: a. Pengelolaan Air Bersih ( PAB ) b. Perikanan ( penyediaan kolam ) 53

7 c. Pariwisata Umbul Ponggok d. Perkreditan e. Kios kuliner dan Toko f. Jasa Pariwisata Umbul Ponggok merupakan sub-unit yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri. Struktur organisasi BUMDes sub-unit pengelolaan pariwisata Umbul Ponggok antara lain : a. Komisaris : Junaedhi Mulyono, SH b. Direktur : Untung Dwi Margono c. Manajer Operasional : Sentot Adi Nugroho d. Koordinator Lapangan : Suwito e. Karyawan Struktur organisasi di atas dipilih melalui lamaran yang diajukan oleh warga Desa Ponggok. Selain itu, karyawan-karyawan yang ada di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok juga dipilih melalui jalur tes tertulis tentang pengetahuan umum. Sebagian besar karyawan di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok adalah tamatan SMA. Hal ini senada dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : Itu dulu kita melalui mengajukan lamaran juga mas, selain itu ada tes tertulis pengetahuan umum aja, soalnya kan karyawan kita juga kebanyakan itu tamatan setingkat SMA. (Wawancara pada tanggal 2 September 2015) 54

8 Para karyawan tersebut sudah diberi pembekalan mengenai tugas-tugas yang akan dilaksanakan di pengelolaan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Selain itu juga selama 3 bulan sekali dilakukan pertukaran tugas kepada karyawan-karyawan tersebut dengan tujuan agar semua karyawan mampu menguasai semua titik tugas. Sesuai dengan pernyataan Pak Sentot berikut ini : B. Hasil Penelitian Tugas-tugasnya sendiri selain kita ada pelatihan dan pembekalan mereka juga udah ngerti, kita tiap 3 bulan sekali kita putar mas tugas-tugasnya biar mereka semua merasakan tugas, kalau sudah bisa menguasai semua titik kan enak. (Wawancara pada tanggal 2 September 2015) 1. Sejarah dan Potensi Obyek Wisata Umbul Ponggok Obyek wisata Umbul Ponggok berada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Cerita punya cerita oleh para leluhur atau pinisepuh di desa Ponggok terdapat sebuah mata air yang sering kita sebut umbul. Dulunya mata air itu digunakan untuk mengairi pabrik gula milik Belanda yang berada tepat di depan Umbul Ponggok. Tidak ada seorangpun selain keluarga Belanda tersebut yang boleh memasuki kawasan Umbul Ponggok. Seiring perkembangan pendidikan, para warga Desa Ponggok meminta orang Belanda tersebut menunjukkan sertifikat atas bukti kepemilikan tanah Umbul tersebut, namun mereka tidak bisa menunjukkannya dan akhirnya Umbul Ponggok dikuasai oleh masyarakat Desa Ponggok. Seperti pernyataan 55

9 Pak Jito seorang pedagang yang sudah lama berdagang di Umbul Ponggok berikut ini : Dulu Umbul Ponggok ini mas dipake londo buat ngalirin air ke pabrik gula, kan depan Umbul Ponggok itu dulunya pabrik gula mas, dulu nggak ada yang boleh masuk kesini selain keluarga londo itu, nah lama-kelamaan kan warga semakin pinter mas terus warga itu minta sertifikat tanah ke londo itu, minta bukti gitu lho mas, nah londonya nggak bisa menunjukan terus umbulnya ditemu oleh warga sini mas, terus sama warga dipake mandi, isah-isah, nyuci-nyuci gitu mas. Bapak saya dulu punya fotonya pabrik gulanya tapi sekarang udah tak buang mas ilang nggak tau kemana, lha udah lama banget. Sekarang sudah lebih dikenal lagi mas. (Wawancara pada tanggal 25 Agustus 2015) Mata air atau umbul tersebut diperkirakan akan menjadi sebuah telaga yang sangat besar dan bisa menggenangi pemukiman penduduk sekitarnya, karena mempercayai ada sebuah firasat munculnya sepasang ikan yang menyerupai gereh pethek. Guna mengantisipasi agar air umbul tidak membesar oleh nenek moyang menanggap ledhek yang diiringi oleh gamelan komplit dengan niyogonya yang kemudian waranggono beserta gamelannya hilang dan secara tiba-tiba datang seekor burung pungguk yang sangat besar hinggap di plogrok/pojok pohon gayam. Dengan bahasa isyarat burung pungguk tersebut bisa menunjukan salah satu alat gamelan yang menyerupai gong masih utuh terpelihara dengan baik. Karena jasa burung yang berada di plogrok pohon gayam, masyarakat sekitar tertuju ke plogrok untuk melihat keberadaan burung pungguk yang terkesan ajaib itu. Untuk mengingat peristiwa tersebut kemudian 56

10 oleh para pinisepuh desa ini dinamakan kampung ponggok, sampai sekarang pun mata air yang disebut Umbul Ponggok. Kawasan Umbul Ponggok menyajikan miniatur panorama bawah laut. Keindahan bawah laut dapat tercerminkan di dalam Umbul Ponggok yang juga memiliki banyak aneka jenis ikan yang berenang bersama dengan para pengunjung. Sebelum menjadi kawasan wisata, dulu Umbul Ponggok ini digunakan oleh masyarakat Ponggok untuk mencuci baju, mencuci piring, dan mandi. Hal ini senada dengan pernyataan mas Zaim salah seorang pengunjung yang sudah sejak tahun 2009 sering berwisata ke Umbul Ponggok berikut ini : Dulu masih alami sekali mas, berenang gitu bareng warga-warga sini yang umbah-umbah atau isah-isah di pinggir kolam. Saya juga dulu pernah mas sama teman-teman nyuci karpet masjid disini. (Wawancara pada tanggal 23 Agustus 2015) Hal ini diperkuat oleh pernyataan mas Febri yang juga seorang pengunjung yang berwisata ke Umbul Ponggok sejak tahun 2012 sebagai berikut : Dulu sebelum rame gini kan enak banget mas kayak kolam pribadi. Dulu snorkel disini barengannya itu Ibu-ibu pada nyuci, mandi kramas gitu. Sekarang kan nggak, jadi enak dulu soale ada kesannya tersendiri mas. (Wawancara pada tanggal 25 Agustus 2015) 57

11 Gambar 4.1 Dahulu Lokasi Ponggok Masih Digunakan untuk Mencuci Sumber foto : Jejak-bocahilang.com Umbul Ponggok memiliki potensi alam berbentuk mata air yang masih asli. Suhu air dan kualitas air tidak pernah berubah amis walaupun terdapat banyak ikan di dalamnya karena air yang berganti oleh sekitar 40 titik mata air setiap detiknya dengan 2 pintu air yang besar. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok sebagai berikut : Dari sini kan keunggulannya kita tawarkan airnya masih asli, masih bagus kualitas airnya, karena langsung dari mata air dengan suhu yang koyo banyu kulkas itu karena dingin banget itu kalau nggak terbiasa kan katisen gitu. Terus ada banyak ikannya kok nggak amis, masalahnya kan dari mata air itu sendiri kan tiap detik ganti mas. Itu buangannya kan ada dua pintu disana kan. Dua pintu disana dengan buangan air yang besar tapi kan debit airnya tetap yang ada di kolam. Jadi njenengan bayangkan sumber mata air disitu perdetiknya berapa liter kan berarti besar kan. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) 58

12 Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini baru saja direnovasi bibir kolamnya. Hal ini dilakukan oleh pengelola agar Umbul Ponggok terlihat rapi dan indah untuk dipandang. Selain itu, renovasi tersebut juga bertujuan untuk memberi kenyamanan bagi pengunjung yang mendatangi di Kawasan Obyek Daya Tarik Wisata Umbul Ponggok. Dalam pengerjaannya renovasi bibir kolam Ponggok membuat Umbul Ponggok menjadi keruh karena disebabkan oleh sisasisa material pembangunan. Hal ini berpengaruh terhadap hasil foto pengunjung di dalam air. Pengelola Umbul Ponggok mengeluarkan kebijakan pembersihan dasar kolam dengan alat penyembur berupa mesin diesel. Senada dengan pernyataan Pak Sentot berikut ini: itu alat untuk menyembur di dasar kolam, kebetulan kemarin setelah habis proyek kan banyak sisa-sisa material yang masuk ke dalam umbul, terus waktu kemarin ada sisa-sisa abu vulkanik yang ternyata kok mempengaruhi hasil foto bawah air menjadi kurang bagus terus kita kejar kebetulan dari bulan puasa dan event lebaran kita sudah capek sementara kita istirahat dulu. Mungkin habis agustusan kita bersihkan lagi. jadi kita untuk kebersihan selain kita konsentrasi untuk yang di darat tapi juga kebersihan yang ada di dalam kolam. Jadi cleaning servicenya ada dua mas, yang di darat dan di air. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Selain atraksi wisata berupa kolam mata air, di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok juga menawarkan berbagai jajanan-jajanan yang ada di warung-warung dalam Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Warungwarung tersebut merupakan usaha-usaha yang dimiliki oleh beberapa warga Desa Ponggok. Hal ini merupakan langkah yang ditempuh oleh pihak Pemerintah Desa dan Pengelola Umbul Ponggok untuk meningkatkan taraf 59

13 ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa Ponggok. Dahulu ada program yang dirancang oleh Pemerintah desa dan Pengelola untuk menjual hasil perikanan Desa Ponggok di Kawasan Umbul Ponggok. Namun tidak berjalan lagi karena wisatawan kurang antusias dengan adanya program tersebut. Seperti halnya yang diungkapkan oleh ibu Imro ah berikut ini : dulu kon ngasih ikan nila tiap warung mau ntar dibikin ikan bakar atau mau dimasak apalah terserah, tapi nggak berjalan, mergane kan nek udah nyemplung-nyemplung kan pingine anget-anget mas, disini makannya yo ada mie, nasi soto, biasane yang dicari kan ngono kuwi, yang cari ikan bakar itu kan jarang-jarang mas paling yang dari luar kota gitu. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Pemilihan makanan yang akan dibeli memang menjadi selera dan hak para pengunjung. Banyak ragam jenis makanan yang ditawarkan di warungwarung kuliner Umbul Ponggok misalnya soto, mie rebus, es teh, dan sebagainya. Selain itu ada juga inisiatif dari pengunjung dengan membawa makanan dari rumahnya dan meminta pemilik warung untuk mengolahnya. Senada dengan pernyataan yang diungkapkan mas Zaim pengunjung asal solo yang menjadi pelanggan tetap di warung ibu Mariam berikut ini : Jadi saya dan temen-temen tu punya acara sendiri yang kita sebut lelenisasi mas, lelenisasi itu biasanya saya sama temen-temen bawa ikan lele beli dari langganan di Solo terus dibawa kesini, terus minta digorengin ke warung bu Mariam mas, saya sama temen-temen kan pelanggan tetap di warungnya bu Mariam. Abis renang gitu dingindingin terus makan lele yang baru keluar wajan bareng-bareng mas, nikmat banget. (Wawancara pada tanggal 23 Agustus 2015) 60

14 Banyak kreasi-kreasi foto bawah air yang diunggah ke internet oleh para pengunjung yang berwisata ke kolam Umbul Ponggok tersebut. Air yang masih asli dan alami tanpa campuran bahan kimia seperti kaporit dan sebagainya menjadikan foto di dalam kolam Umbul Ponggok menjadi berkualitas. Tentunya didukung oleh kemampuan untuk menjepret obyek di dalam air yang mumpuni oleh para pemotret menjadikan Umbul Ponggok terlihat lebih indah dan natural. Gambar 4.2 Foto Bawah Air di Umbul Ponggok Sumber foto : Jogjapetualang.com 2. Strategi Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok Manajemen pelayanan wisata merupakan dasar dalam usaha pengembangan bidang kepariwisataan yang dilakukan oleh pemerintah. Manfaat yang dirasakan dari usaha tersebut adalah pemberian sumbangan devisa daerah dalam rangka mendukung terlaksananya pembangunan demi tercapainya kesejahteraan rakyat. Pengembangan potensi wisata dalam suatu daerah dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah yang merupakan gambaran potensi keuangan daerah pada umumnya mengandalkan unsur pajak daerah dan retribusi 61

15 daerah. Berkaitan dengan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi, maka daerah dapat menggali potensi sumber daya alam yang berupa obyek wisata. Pemerintah menyadari bahwa sektor pariwisata bukanlah merupakan sektor penyumbang terbesar dalam pendapatan daerah, tetapi berpotensi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Desa Ponggok merupakan salah satu desa yang memegang teguh otonomi daerah untuk membangun dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya tanpa ada campur tangan dari dinas pemerintahan setempat. Karena adanya otonomi daerah maka kebijakan tertinggi di Desa Ponggok dipegang oleh Pemerintah Desa. Desa Ponggok merupakan desa yang memiliki potensi wisata air yang sangat melimpah. Pengembangan diperlukan dalam rangka pengelolaan sumber daya air yang ada tersebut. Dalam proses pengembangan pariwisata Obyek Wisata Umbul Ponggok dibutuhkan peran dari pihak-pihak terkait agar pengembangan pariwisata dapat berjalan lancar. Peran dari Pemerintah Desa serta peran dari Badan Usaha Milik Desa dan pelaku pariwisata sangat dibutuhkan dalam hal ini. Oleh karena itu pelaku-pelaku wisata tersebut dituntut untuk ikut berperan dalam pengembangan. Dalam pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok, pelaku wisata dikelompokkan menjadi 3 pihak. Pihak Pemerintah Desa yaitu sebagai perancang dan perencana program kerja dalam upaya pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Pihak BUMDes yaitu sebagai pelaksana rancangan dan rencana program kerja yang telah disepakati oleh Pemerintah Desa. Dan pihak pelaku 62

16 pariwisata yang mendukung dan mengawasi adanya pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Peran-peran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Matriks 4.1 Peran dalam Pengembangan Obyek Wisata Ponggok No Aktor Wujud Tindakan 1 Pemerintah Desa Membuat Program Kerja 2 Badan Usaha Milik Desa Melaksanakan Program Kerja 3 Pelaku Pariwisata Menyediakan fasilitas pendukung, seperti: Tempat parkir Warung Makan Ikut serta dalam pengawasan pengembangan dan pemeliharaan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Sumber : Data Primer, diolah pada Agustus Program-program Stakeholders dalam Pengembangan Umbul Ponggok Pariwisata merupakan bidang yang mempunyai peran penting dalam perkembangan suatu daerah. Pariwisata sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern. Masyarakat kota-kota besar merupakan penyumbang pengunjung terbanyak di kawasan-kawasan wisata alam. Selain itu industri pariwisata juga berperan dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar daerah wisata. Masyarakat tersebut sedikit banyak telah commit 63 to user

17 menjadi pelaku-pelaku pariwisata yang mendukung adanya kegiatan pariwisata di daerahnya. Potensi-potensi wisata di suatu daerah akan dapat berkembang dengan adanya pengelolaan yang memadai. Setiap daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengadaan organisasi seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat menjadi cara agar potensi-potensi kekayaan wisata dapat dikembangkan secara maksimal dan terorganisir dibawah naungan Pemerintah Desa. Hal ini senada dengan pernyataan dari Kepala Desa Ponggok berikut ini : Bayangan saya kemarin dasar saya memang Undang-Undang Otonomi Daerah, desa yang sudah mampu secara ekonomi harus membentuk Badan Usaha Milik Desa, karena bayangan saya dulu disini ada koperasi tapi bubar, ada panitia air bersih juga bubar, tapi kalau lingkupnya BUMDes itu lingkupnya lebih mengerucut karena sahamnya itu Pemerintah Desa, miliknya Pemerintah Desa, otomatis Kepala Desa menjadi Komisaris dan otomatis kita tinggal nunjuk direktur sama bendahara udah bisa jalan. Tanggung jawabnya kepada Kepala Desa, Kepala Desa tanggung jawabnya kepada BPD. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Pengembangan pariwisata di Kawasan Wisata Umbul Ponggok dilakukan karena melihat potensi yang dimiliki obyek wisata tersebut. Oleh karena itu pihak Pemerintah Desa Ponggok mengadakan beberapa kebijakan dan memberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ponggok yang bernama Tirta Mandiri untuk proses pelaksanaannya guna 64

18 meningkatkan minat pengunjung untuk datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Kebijakan tersebut sebagai berikut : 1. Pelebaran ruang bagi pengunjung dan penataan warung kuliner 2. Penyediaan investasi persewaan alat snokel bagi masyarakat Ponggok 3. Promosi Kawasan Obyek Wisata Ponggok Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok merupakan wilayah yang cukup menjanjikan dalam bidang kepariwisataan. Pelaksanaan kebijakankebijakan yang dibuat adalah suatu tindakan nyata yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa di Desa Ponggok. Indonesia merupakan negara yang kaya akan wisata baharinya, namun tidak semua lapisan masyarakat di Indonesia bisa menikmatinya karena terkendala masalah biaya, jarak, maupun waktu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pak Junaedhi Mulyono selaku Kepala Desa Ponggok berikut ini : Kalau mengenai tentang Umbul Ponggok orang pertama yang dulu punya ide diving itu saya mas. Karena tahun 2009 itu kan saya ke Bali sama ke Lombok, disana baru mulai-mulainya diving, snorkeling di laut. Di sana kan dulu Rp untuk bisa snorkeling, nah akhirnya kan saya punya bayangan kalau Umbul Ponggok itu digunakan untuk diving dan snorkeling dengan harga yang terjangkau untuk semua masyarakat. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini seolaholah menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin diving dan snorkeling 65

19 disela-sela kesibukan aktifitas perkotaan tanpa harus membayar biaya yang mahal. Selain itu pengembangan ini juga ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat Desa Ponggok khususnya dan masyarakat Klaten umumnya. Wisatawan juga merupakan salah satu pihak yang memiliki peran penting dalam pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok yang dikelola oleh Desa tanpa campur tangan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga dalam hal kebijakan dan pendanaan. Kawasan Obyek Wisata tersebut berkembang karena banyaknya pengunjung yang datang membeli tiket masuk, menyewa pelampung dan alat snorkeling, membayar retribusi toilet, dan sebagainya. Dari situlah pendanaan yang digunakan untuk pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Desa Ponggok sebagai berikut : Ya tergantung dari pengunjung mas, kita mengembangkan cuma dari dana pengunjung kok. Dari tiket masuk, nyewa-nyewa alat snorkeling gitu. Semakin pengunjungnya banyak pengembangan semakin cepat. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Hasil penyewaan pelampung di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok juga dimanfaatkan untuk membayar BPJS dan JamKesMas bagi masyarakat Desa Ponggok yang belum memilikinya. Jadi jika ada pengunjung yang menyewa pelampung di Umbul Ponggok otomatis sudah membantu masyarakat Desa Ponggok. 66

20 Matrik 4.2 Target Pengembangan Pariwisata No Informan Target Realisasi 1 Kepala Desa Ponggok Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok diharapkan Membuat kebijakankebijakan yang prorakyat memberi kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat desa Ponggok 2 Manajer Operasional Badan Usaha Milik Desa Ponggok Tirta Mandiri Target pengembangan untuk menarik minat pengunjung datang ke Obyek Wisata Umbul Ponggok Menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat Sumber : Data Primer, diolah pada Agustus 2015 a. Pelebaran Ruang Bagi Pengunjung dan Penataan Warung Kuliner Pelebaran ruang bagi pengunjung merupakan kebijakan yang sedang dilakukan oleh pengelola Umbul Ponggok. Pasalnya di Kawasan Obyek Wisata Ponggok ini yang menjadi kendala terbesar adalah tidak adanya lahan lagi untuk pelebaran kawasan. Di samping kanan dan kiri Umbul Ponggok merupakan tanah milik warga bukan milik Desa. Ruang bagi pengunjung semakin sempit dengan adanya warung-warung yang berdiri di samping kanan kiri kolam Umbul Ponggok. Hal ini membuat Pengelola melakukan pembangunan dan penataan warung-warung agar 67

21 terlihat rapi dan indah. Pembangunan dilakukan dengan cara menata warung dan diatasnya dijadikan sebagai ruang istirahat bagi pengunjung. Hal ini senada dengan petikan wawancara dengan Pak Junaedhi Mulyono berikut ini : yang menjadi kendala kita lokasi mas, karena lokasi nggak bisa berkembang, nggak bisa kita luaskan, kita bisanya menaikkan kan gitu. Kan kita mau bikin 2 lantai rencananya itu. 2 lantai itu kan kanan kiri nanti di desain kayak kapal gitu. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Gambar 4.3 Pembangunan Lantai 2 Selain pembangunan 2 lantai, pengelola juga merelokasi warungwarung yang ada di sebelah utara kolam ke sebelah selatan kolam. Relokasi ini dilakukan untuk penambahan ruang bagi pengunjung dan agar warung bisa terfokus ke sebelah selatan kolam. Hal ini didukung 68

22 dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional BUMDes Tirta Mandiri sebagai berikut : Selain di atas warung kuliner itu nanti di sebelah utara yang sekarang warung itu semua warungnya akan dipindah ke sebelah selatan kalau semuanya sudah jadi. Nah bekas warung utara akan dibangun rest area juga. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Kebijakan-kebijakan tersebut juga tidak semena-mena dilakukan. Sebelum mencapai kesepakatan bersama dengan warga pemilik warung, pengelola juga telah mengadakan diskusi dengan pihak warung terkait pemindahan warung ke sebelah selatan kolam. Hal ini dilakukan dilakukan demi menarik minat pengunjung dan menambah kenyamanan pengunjung. Selain itu juga pemerataan pengunjung agar tidak terfokus di satu space atau ruang saja. Namun disatu sisi ada yang kurang setuju dengan kebijakan tersebut karena akan menghilangkan pelanggan yang ke warung karena menghafal tempatnya. Hal ini senada dengan pernyataan ibu Imroah salah satu pemilik warung yang ada di sebelah utara kolam Umbul Ponggok berikut ini : Tapi permintaannya ibu-ibu yang berjualan di sini pengennya ya netap disini aja. Kan misale nanti kalau pindah kesana kan pelanggan-pelanggannya udah ilang mas, kan gitu. Dulu pas masih warungnya di barat terus geser ke sini pelanggannya tu udah hilang. Ini kan cari pelanggan lagi, nek dipindah lagi yo tambah ilang meneh tambah ndadak golek meneh mas. Nek pengennya ibu-ibu disini terutama aku kan pengennya yo netap disini aja. Pokoke kompak inginnya disini aja mas kalau boleh, yo mugo-mugo wae oleh, jenenge mung njaluk e mas, dikasih yo Alhamdulillah toh. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) 69

23 Warung-warung baru yang telah selesai dibangun akan ditempati oleh pedagang-pedagang dengan membayar biaya kontrak sebesar 2,5 juta rupiah pertahun. Pembayaran tersebut dilakukan dengan sistem angsuran selama 6 bulan. Para pedagang diwajibkan untuk membayar retribusi harian sebesar Rp5.000 untuk sekali berjualan. Retribusi tersebut naik dari yang dulunya hanya Rp3000 sekarang menjadi Rp5000. Pembayaran-pembayaran tersebut dirasa tidak memberatkan para pedagang karena akan ada juga penambahan fasilitas-fasilitas warung seperti listrik, wastafel, etalase, dan meja kursi dan mengingat jumlah pengunjung yang datang semakin banyak. Sampai saat ini total warung yang ada di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok sebanyak 23 warung. Senada dengan pernyataan Pak Sentot berikut ini : itu pemilik warung dan BUMDes sebelumnya sudah ada kesepakatan-kesepakatan yang telah kita sepakati bersama dan dengan adanya aturan main yang kita jalankan misalnya untuk retribusi harian itu kan Rp5.000 mas, terus hak guna warung kuliner itu kita kenakan 2,5 juta rupiah pertahun. Kita kekeluargaan mas bukan langsung harus membayar tapi kan kelihatannya nilai segitu dengan jumlah pengunjung yang banyak, nilai segitu ketoke masih terjangkau. itu nanti listrik sudah ada, wastafel, etalase, meja, sama kursi. Kita menaikkan nggak sepihak mas, tetap rembukan dulu ada komunikasi dua arah. Kalau keberatan ya disampaikan keberatannya, tapi kan kita menaikkan retribusi juga ada fasilitas yang kita tambah. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) 70

24 Gambar 4.4 Bukti Pembayaran Retribusi Warung Matriks 4.3 Pelebaran Ruang Bagi Pengunjung dan Penataan Warung Kuliner No Informan Target Realisasi 1 Kepala Desa Ponggok 2 Manajer Operasional Badan Usaha Milik Desa Ponggok Penambahan ruang bagi pengunjung Pemerataan pengunjung agar tidak terfokus di satu tempat atau ruang dan penataan warung kuliner Membangun lantai 2 diatas warung kuliner Pemindahan warung sebelah utara ke sebelah selatan setelah pembangunan warung selatan selesai digarap Sumber : Data primer, diolah pada Agustus

25 b. Penyediaan investasi persewaan alat snorkel bagi masyarakat Ponggok Dalam program kepariwisataan khususnya wisata air, faktor keselamatan sangat penting untuk dipertimbangkan. Mendengar kata snorkeling pasti yang terbayang dibenak kita adalah sebuah lokasi tempat wisata berupa pantai atau pulau yang terdapat terumbu karang yang indah. Tetapi snorkeling tidak hanya bisa dilakukan di daerah pantai atau pulau saja. Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok merupakan kawasan wisata air yang banyak disukai pengunjung. Kolam Umbul Ponggok memiliki kedalaman 3 sampai 4 meter di bagian tengah. Kolam yang berukuran lebih dari 75 meter ini membuat para pengunjung bisa berenang bebas kesana kemari. Snorkeling dan diving sangat menyenangkan dilakukan di obyek wisata ini. Airnya yang sangat jernih membuat ikan yang ada terlihat dari permukaan kolam. Didukung dengan pasir yang ada di dasar kolam membuat Umbul Ponggok terasa sangat alami. Tidak perlu ke Bunaken untuk merasakan sensasi snorkeling karena di Umbul Ponggok menyajikan miniatur keindahan bawah laut yang tidak kalah menarik. Ada banyak pengunjung yang membawa alat-alat snorkelingnya sendiri, namun banyak juga pengunjung yang tidak memiliki alat-alat untuk snorkeling karena memang peralatan-peralatan tersebut tidaklah murah. 72

26 Peralatan snorkeling tersebut terdiri dari pelampung, kacamata renang, dan saluran bernafas. Saluran bernafas ini berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah. Alat tersebut berfungsi sebagai jalan masuk udara ketika bernafas dengan mulut tanpa harus mengangkat muka ke permukaan air. Dari hal tersebut inisiatif-inisiatif muncul dari para pedagangpedagang. Mereka menyisihkan uangnya untuk membeli peralatan snorkeling tersebut yang nantinya akan disewakan kepada para wisatawan di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Hasilnya tidak main-main, para pedagang bisa meraup untung hingga 1,8 juta rupiah pada hari libur. Tetapi seiring berkembangnya manajemen yang dilakukan oleh pihak pengelola maka alat-alat snorkeling milik warga yang berdagang di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini dikelola penuh oleh Badan Usaha Milik Desa Ponggok Tirta Mandiri dengan sistem bagi hasil setiap akhir bulan. Jadi semua kalangan warga masyarakat Desa Ponggok yang ingin berinvestasi dengan menitipkan pelampung dan alat snorkelingnya dapat langsung mendaftar di Badan Usaha Milik Desa Ponggok Tirta Mandiri. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kecemburuan sosial yang ada di masyarakat Desa Ponggok. Keterbatasan lahan yang ada di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok menyebabkan terbatas pula jumlah warung kuliner yang 73

27 ada. Dengan dibukanya investasi pelampung untuk masyarakat Desa Ponggok ini diharapkan bisa mengatasi rasa kecemburuan sosial dari masyarakat yang tidak mendapat tempat berjualan di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok terhadap masyarakat yang sudah memiliki warung kuliner di area Umbul Ponggok. Sesuai dengan pernyataan Pak Sentot berikut ini : Nanti kalau kecemburuan nggak kita antisipasi kan efeknya kemana-mana. Kita harus akomodir keinginan mereka itu apa to karepe. ya itu kalo nggak dapet warung ya uda investasi. Kita juga sudah susah kalau mau nambah pedagang-pedagang baru karena yang lama juga sudah banyak. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Setiap investor yang ingin menanamkan saham di persewaan pelampung Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok harus menginvestasikan uangnya dengan jumlah maksimal 5 juta rupiah. Setelah jumlah investor cukup maka akan ditutup pula program investasi pelampung di Umbul Ponggok tersebut. Senada dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : Kalau syarat kita hanya memberikan batas maksimal 5 juta, kita perhitungkan nilai uangnya. kita punya target jadi ada batas setelah mencukupi kita tutup investasinya. Kebetulan bulan-bulan kemarin dirasa udah cukup dan saat ini sudah kita tutup. (Wawancara pada tanggal 2 September 2015) Sampai saat ini tercatat ada 130 investor yang ikut berinvestasi pelampung di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok yang nantinya akan mendapat hasilnya disetiap akhir bulan berdasarkan 74

28 hasil persewaan yang dikurangi dengan biaya manajemen dan biaya penyusutan. Hal ini senada dengan pernyataan dari Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : Investasi itu sendiri kan sekitar 50% sahamnya dari BUMDes sisanya dari warga. Lha tiap bulan itu dia menerima hasil investasinya itu berdasarkan output hasil persewaan itu sendiri setelah dikurangi biaya manajemen, biaya penyusutan, lalu sisanya investor. Itu tiap bulan kita nggak tentu mas. Seringnya ya kalau sepi banget misalnya untuk bulan puasa itu kan pengunjung kita berkurang sampai 1/3nya mas. Kemarin yang paling rendah itu sekitar 7-8%. Paling tinggi antara 11-12%. Itu investor yang masuk kebetulan sudah kita catat kemarin ada sekitar 130 warga. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Mariam seorang pedagang yang dulunya juga menyewakan pelampung dan alat-alat snorkeling di warungnya berikut ini : saya juga dulu menyewakan pelampung gitu mas, hasilnya bisa sampai 1,8 juta rupiah kalau pas rame tapi sekarang sudah dikelola di BUMDes, saya cuma dapat hasil kalau akhir bulan Rp dulu pas yang nitip pelampung masih sedikit saya bisa dapat sampai 1,5 juta rupiah perbulan mas. Sekarang sudah banyak yang nitip disitu. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Selain investasi, manfaat yang didapat oleh para warga masyarakat Desa Ponggok adalah terpenuhinya kepemilikan BPJS dan JamKesMas bagi warga Desa Ponggok yang kurang mampu karena sudah dibayar oleh Pemerintah Desa dari hasil persewaan pelampung dan alat-alat snorkeling di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Selain BPJS dan JamKesMas, persewaan pelampung yang sedang 75

29 dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa dan Pemerintah Desa Ponggok juga untuk membayar beasiswa bagi pemuda-pemuda Desa Ponggok yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan namun terkendala masalah biaya. Umbul Ponggok ini diakui oleh Pemerintah Desa sangat luar biasa manfaatnya bagi masyarakat. Seperti yang diungkapkan Pak Junaedhi Mulyono selaku Kepala Desa Ponggok berikut ini : Sekarang BUMDes itu membuka usaha investasi mas, jadi pelampung dan snorkel yang ada disana itu milik investasinya masyarakat, jadi kalau panjenengan nyewa disana itu berarti sudah membantu untuk bayar BPJS warga di Ponggok ini. Yang belum memiliki JamKesMas dan JamKesDa itu BPJSnya dibayar dari pelampung dan snorkel itu. Termasuk juga beasiswa. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Gambar 4.5 Persewaan Pelampung dan Alat Snorkeling 76

30 Gambar 4.6 Pengembalian Pelampung dan Alat Snorkeling Persewaan dan pengembalian pelampung dan alat-alat snorkeling yang disewa oleh para pengunjung termanajemen dan tertata rapi. Semua pelampung yang ada di dalam kantor persewaan tersebut adalah milik investor yang dalam hal ini warga masyarakat Ponggok. Persewaan pelampung dan alat-alat snorkeling ini terletak tepat di dalam Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok setelah pintu masuk. Tak jarang pengunjung yang baru saja datang dan masuk ke Umbul Ponggok langsung melihat pelampung-pelampung yang dijemur di bawah pohon gayam. Harga yang ditawarkan relatif terjangkau bagi para pengunjung. Satu set alat snorkeling hanya dibanderol dengan harga sewa Rp dan pelampung dengan harga sewa Rp7.000 per sekali sewa. Penyewa hanya akan diwajibkan meninggal kartu identitas sebagai jaminan atas penyewaan pelampung dan alat snorkeling tersebut. Selain harga normal, pengelola juga menawarkan paket wisata untuk masuk ke dalam 77

31 Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini. Paket tersebut berisi tiket masuk, snorkeling, dan pelampung. Hal tersebut senada dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : Kemarin sudah kita uji coba waktu lebaran yang nantinya agar menarik pengunjung disaat hari-hari biasa misalnya paket yang kita jalankan itu paket Rp terdiri dari tiket masuk sebesar Rp8.000, snorkel Rp13.000, dan pelampung Rp7.000 yang kalau kita total itu sebesar Rp tanpa melalui paket wisata tersebut. Itu memang untuk marketing kedepan yang kita perlukan untuk menarik pengunjung. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Matriks 4.4 Penyediaan investasi persewaan alat snorkel bagi masyarakat Ponggok No Informan Target Realisasi 1 Kepala Desa Peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Ponggok Pembayaran BPJS, JamKesMas, dan beasiswa dari hasil persewaan pelampung dan alat-alat snorkeling 2 Manajer Operasional Umbul Ponggok Peningkatan pendapatan yang merata bagi semua pedagang yang memiliki alat-alat snorkeling Penyediaan investasi persewaan alat snorkel bagi masyarakat Ponggok Sumber : Data Primer, diolah pada Agustus

32 c. Promosi Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok Promosi merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan agar para konsumen mengetahui adanya produk dan jasa yang ditawarkan kemudian membelinya dan menjadikannya pelanggan yang setia. Promosi dalam industri pariwisata memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata itu sendiri. Peran promosi antara lain untuk merangsang pembelian produk-produk wisata oleh para konsumen dan meningkatkan efektifitas penjualan pada waktu yang relatif singkat serta merupakan salah satu usaha untuk menawarkan produk dan usaha untuk menarik calon konsumen baru. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha/bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun potensial. Berdasarkan uraiam diatas, promosi dan pemasaran pariwisata itu sangat erat hubungannya dalam mengenalkan dan merangsang pembelian produk-produk wisata dalam sebuah objek pariwisata ke masyarakat umum. Maka dari itu promosi dan pemasaran harus menjadi satu kesatuan demi tercapainya tujuan bersama yakni mengenalkan 79

33 obyek wisata ke masyarakat luas supaya meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi obyek wisata. Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok merupakan kawasan yang mulai dikenal oleh masyarakat umum akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengunjung yang berwisata dan mengunggah foto mereka saat mengunjungi Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Internet memang menjadi penyumbang pengunjung terbanyak karena disitus-situs, diblog-blog, maupun dimedia sosial lainnya sangat mudah sekali mencari informasi tentang keberadaan, keindahan, maupun keunikan suatu obyek wisata. Bukan hanya pengunjung yang mengunggah foto maupun tulisan di media sosial tapi juga tim SAR-tim SAR yang sering berlatih di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok pasti mengunggah foto-fotonya ke media sosial. Namun kegiatan latihan tersebut juga harus melalui ijin dari Kepala Desa. Sesuai dengan pernyataan pak Junaedhi Mulyono selaku Kepala Desa Ponggok berikut ini : Akhirnya yo pas musim-musimnya selfie kemarin Umbul Ponggok bisa naik ke sosial media seperti di twitter, BBM, instagram gitu kan. Dulu yang bisa bikin maju ini itu malah justru pengunjung mas. Dulu kalo ada yang latihan disini kan harus ijin saya, dari tim SAR, Jogja Selam, UGM Selam, SAR Solo itu kan dulu kalau mau ke Umbul Ponggok ijinnya ke saya mas. Mereka kan slalu ngupload terus ke twitter, instagram, dan sebagainya akhirnya jadi ramai gini. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) 80

34 Ungkapan diatas dibuktikan oleh pernyataan mas Muharif sebagai salah seorang pengunjung yang datang ke obyek wisata Umbul Ponggok sejak tahun 2014 berikut ini : Dari media sosial mas, dari situ trus saya sama temen-temen nyoba kesini. kan kalau cuma liat di internet bikin penasaran juga mas. jadi ya kesini. ternyata tempatnya seperti ini. (Wawancara pada tanggal 25 Agustus 2015) Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok sekarang ini memang sedang berbenah diri dalam bentuk fisik. Promosi dan pemasaran belum terlalu gencar dilakukan. Justru secara tidak sengaja promosi dilakukan oleh pihak-pihak yang bukan merupakan pengelola namun dilakukan oleh pihak lain seperti pengunjung dan Tim SAR yang berlatih. Saat ini pengelola Umbul Ponggok hanya mempromosikan melalui media baliho, website, dan instagram. Di dalam baliho promosi tersebut tidak hanya pengenalan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok tetapi juga obyek daya tarik wisata lain yang berada di desa Ponggok. Baliho tersebut terletak di pinggir jalan saat sudah memasuki kawasan Desa Ponggok. Hal ini dirasa kurang mencukupi kebutuhan wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Umbul Ponggok. Walaupun sekarang ada perangkat lunak penunjuk arah seperti GPS namun terkadang tidak akurat. Apalagi Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok merupakan kawasan pedesaan yang minim koneksi internet. Sesuai dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : 81

35 sebenarnya kalau cuma baliho belum ya mas, dulu ada orang jogja yang mau kesini itu pakai GPS tapi nyasar sampai ke Boyolali. Kita sudah berkoordinasi dengan dinas yang membuat papan penunjuk jalan untuk di pintu masuk dari Penggung, dari Klaten, dari Delanggu. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Gambar 4.7 Baliho Umbul Ponggok Selain melalui media baliho Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok juga mempromosikan obyek wisatanya melalui pembuatan website. Alamat website yang dimiliki oleh Umbul Ponggok sendiri adalah UmbulPonggok.com. Website diakui menjadi media promosi yang universal bagi semua pengunjung baik pengunjung atau wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Selain website, Umbul Ponggok juga mempunyai akun instagramnya sendiri yang dipegang oleh karyawan Umbul Ponggok. Senada dengan pernyataan Pak Sentot berikut ini : 82

36 Kita punya website dan akun instagram sendiri yang nantinya kalau ada komplain atau ada saran dari pengunjung biar ada komunikasi kan gitu maksudnya. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Gambar 4.8 Website Umbul Ponggok Gambar 4.9 Akun Instagram Umbul Ponggok Selain pengelola dan pengunjung, pengenalan sebagai bagian dari proses promosi juga dilakukan oleh media massa seperti stasiun-stasiun TV yang berkunjung meliput keunikan dan keindahan pesona bawah air 83

37 di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Tepat pada hari sabtu tanggal 29 Agustus 2015 kemarin, stasiun televisi Trans7 dalam acara Redaksi Siang mengulik keindahan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok tersebut. Berbeda dengan internet maupun media sosial, peliputan dari stasiun TV nasional lebih bisa dijangkau dan dilihat oleh semua kalangan dari yang masih kecil maupun yang sudah tua yang belum melek internet. Hal ini senada dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : cuma yang paling membantu kan kadang dari banyak stasiun tv yang kesini secara tidak langsung sudah mempromosikan. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Gambar 4.10 Liputan Stasiun TV Mengenai Umbul Ponggok Pihak Dinas tidak ikut terlibat dalam pengembangan dan pendanaan obyek wisata Umbul Ponggok. Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga Kabupaten Klaten hanya membantu dalam hal promosi 84

38 saja. Promosi dilakukan Dinas ketika pihak Dinas melakukan study banding ke obyek-obyek wisata baik di Jawa Tengah maupun di luar Jawa Tengah. Promosi tersebut berupa brosur yang dititipkan oleh pihak Pengelola Umbul Ponggok kepada pihak Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga Kabupaten Klaten. Promosi Umbul Ponggok yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga Kabupaten Klaten tersebut semata-mata untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar obyek wisata khususnya dan masyarakat Kabupaten Klaten umumnya. Hal ini senada dengan pernyataan ibu Atik selaku Kepala Bidang Kepariwisataan di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga Kabupaten Klaten berikut ini: Promosi Umbul Ponggok itu kita bantu mas. Kita dititipin brosurbrosur wisata Klaten gitu kita bawa dan kita bagikan waktu Dinas Pariwisata ini study banding kemana gitu. Di website kita juga masih mencantumkan kok obyek wisata Umbul Ponggok. Orang nantinya saya mikir kan wisatawan yang datang ke obyek wisata manapun di Klaten pasti jajane nggak jauh-jauh dari Klaten. Nah dari situ kan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat mas. (Wawancara pada tanggal 11 Agustus 2015) Ungkapan ibu Atik tersebut diperkuat oleh pernyataan Pak Sentot dan Pak Junaedhi berikut ini : Pak Sentot semua pembangunan kita yang tangani dari dana BUMDes dengan dana pendamping dari Pemerintah Desa. Kalau bisa kebutuhan kita itu kita penuhi sendiri untuk saat ini. Hanya kalau kita menitipkan brosur ke dinas gitu mas biar dipromosiin juga. 85

39 Pak Junaedhi Nggak ada mas, makanya kan otonomi daerah itu sangat berguna sekali mas. Karena potensi yang sudah diambil desa tidak boleh diambil oleh kabupaten, sebaliknya begitu kalau sudah dikelola kabupaten maka desa nggak boleh ngambil. Dinas Pariwisata Klaten paling Cuma ikut membantu mempromosikan saja mas. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Matriks 4.5 Promosi Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok No Informan Target Realisasi 1 Manajer Operasional Umbul Ponggok 2 Kepala Desa Ponggok 3 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga Kabupaten Klaten Peningkatan pengunjung yang berkunjung ke Umbul Ponggok Promosi dilakukan untuk mengenalkan kawasan Obyek wisata Umbul Ponggok Peningkatan taraf kesejahteraan dan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan obyek wisata, Pengenalan Obyek wisata yang ada di Kabupaten Klaten Sumber : Data Primer, diolah pada Agustus Pembuatan baliho, website, brosur, dan akun media sosial sebagai alat promosi obyek wisata Umbul Ponggok Pemberian ijin kepada tim SAR untuk berlatih di Kawasan obyek wisata Umbul Ponggok Mempromosikan ketika Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga Klaten melakukan study banding ke wilayah lainnya

40 2.2. Pihak Pengembangan Pelaku Wisata Pengembangan pariwisata di Kawasan Umbul Ponggok tidak hanya bergantung dari peran Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa saja tetapi juga memerlukan peran serta dari pihak pelaku wisata. Di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok diperlukan kerjasama antara pihak pelaku wisata dan Badan Usaha Milik Desa maupun Pemerintah Desa. Pelaku wisata tidak dapat dihapuskan dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini karena mempunyai peran penting dalam penyediaan fasilitas bagi pengunjung. Fasilitas-fasilitas seperti warung-warung kuliner dan tempat parkir merupakan suatu hal yang penting di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini. Pasalnya, pengunjung-pengunjung yang datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok juga ingin menikmati Kawasan Umbul Ponggok dengan menyantap jajanan-jajanan yang ada di warung-warung kuliner tersebut. Selain itu keterbatasan lahan juga dimanfaatkan oleh para pelaku wisata yang memiliki lahan di sekitar Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok untuk membuka tempat parkir diluar naungan Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri. Berjualan di warung-warung kuliner Umbul Ponggok memang cukup menjanjikan bagi masyarakat desa Ponggok. Pada hari libur para pemilik warung bisa meraup untung sebesar Rp sampai Rp

41 perhari. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh ibu Mariam seorang pedagang di Umbul Ponggok yang telah berjualan selama 20 tahun berikut ini : Kalau pendapatan sehari-hari nggak tentu ya mas tergantung banyaknya pengunjung disini. Kalau hari biasa sekitar Rp , terus kalau hari libur bisa sampai Rp (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Senada dengan Ibu Mariam, Pak Jito juga mengaku mempunyai omset yang berlimpah ketika beliau berjualan di Umbul Ponggok. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Pak Jito sebagai berikut : Yo nggak mesti mas, kalau hari biasa paling Rp kalau hari libur ya njenengan kira-kira sendiri aja mas soalnya hari libur aja saya nggak kober mau ngitungnya, kan tak buat bayar tenaga juga mas, soalnya pas hari libur kan saya cari orang buat bantuin warung sini mas. Kalau hari biasa ya cuma saya sama ibuk aja udah cukup kan mboten rame-rame banget mas. (Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) Dalam program penataan warung kuliner di Kawasan Umbul Ponggok, Pak Jito dan Ibu Mariam mendapat perlakuan khusus oleh pengelola obyek wisata. Pak Jito sudah berjualan di Kawasan Umbul Ponggok sejak 40 tahun yang lalu, sedangkan Ibu Mariam sudah berjualan di Kawasan Umbul Ponggok sejak 20 tahun yang lalu. Dengan alasan itu Pak Jito dan Ibu Mariam dibebaskan dari biaya kontrak sebesar 2,5 juta tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : 88

42 untuk pemilik warung yang lama otomatis dapat perlakuan khusus, jadi waktu ada pembangunan baru pemilik lama itu kita prioritaskan karena ya itu jaman dulu waktu masih sepi-sepine itu kan dia ya ikut merasakan, jangan sampai waktu sudah ramai gini dia dianaktirikan gitu. Ya kembali lagi ke rasa keadilan dan pemerataan tadi. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Hal ini diperkuat oleh pernyataan Pak Jito dan Ibu Mariam berikut ini : Pak Jito Kalau saya nggak bayar mas, cuma bayar Rp5000 tiap hari itu. soalnya kan saya sudah sejak 40 tahun mas sudah dagang disini. Dulu udah punya warung jadi ya ini diganti sama Pak Lurah. Saya disini jadi warung panutan og mas kata pak Lurah, panutan warungwarung lainnya. Kata pak Lurah Kae lho ditiru mbah Jito, meh rame meh sepi tetep dodolan gitu mas katanya. (Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) Ibu Mariam nggak mas saya kan pedagang lama disini, sebelum ramai gini juga sudah jualan, jadi saya dapat ganti rugi tanah dari pengelola. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Karena sudah lama berjualan maka kebanyakan pembeli diwarung ibu Mariam dan Pak Jito adalah para pelanggan lama. Di warung Pak Jito banyak pelanggan dari kalangan tim SAR yang sedang latihan di Umbul Ponggok. Hal tersebut disampaikan pak Jito dalam kutipan wawancara berikut ini : wes yang sering kesini itu saya sampai hafal og mas, dari tim SAR gitu kan nek jajan kesini semua mas, bilang Lek Jito Ponggok gitu nek kenal semua mas. (Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) 89

43 Pada dasarnya para pelaku wisata merasa senang jika Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok dikembangkan. Hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah pengunjung yang datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Dengan bertambahnya jumlah pengunjung maka bertambah pula pendapatan yang diperoleh para pedagang di kawasan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan ibu Imro ah berikut ini : Yo ramai iki to mas, lumayan iki, dulu kan pas dagange sabtu minggu nek pas rame aja dapet Rp , itu pas rame-ramenya mas. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Pengembangan Kawasan obyek Wisata Umbul Ponggok juga dirasakan pelaku wisata sudah memenuhi keinginan. Namun pengembangan juga seharusnya dapat dilakukan secara terus-menerus agar pengunjung tidak merasa bosan. Senada dengan pernyataan Ibu Mariam berikut ini : keinginannya ya agar dijaga pengunjungnya mas biar nggak sepi lagi dan biar nggak bosan. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Ibu Mariam, Pak Jito dan Ibu Imro ah juga merasa pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh para pedagang. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut ini : 90

44 Ibu Mariam sudah mas, tiap tahun pengunjung tambah banyak disini. Jadi yang jajan juga tambah banyak. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Pak Jito Ya kalau buat pengelola saya sudah cukup bagus ya mas, soalnya disini saya juga merasa diuwongne, jadi panutan, dikasih warung lebih besar kan soalnya dulu ibaratnya saya itu tibo geteh neng kene mas, sepi ramene ponggok saya sudah pernah ngrasake. (Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) Ibu Imro ah Ya udah sih mas, soalnya kan tambah maju terus tambah rame. (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Selain para pedagang-pedagang di warung-warung kuliner Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok, pelaku wisata juga ada dari warga yang memiliki lahan di depan kawasan tersebut. Warga yang mempunyai lahan tersebut melihat adanya peluang pemanfaatan lahan untuk dijadikan tempat parkir dengan adanya pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok dan semakin ramainya pengunjung yang datang menikmati keindahan alamnya. Dengan tidak adanya lahan parkir bagi pengunjung yang dimiliki Umbul Ponggok, maka bermunculan tempat parkir-tempat parkir yang letaknya persis di seberang Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini. Tempat parkir tersebut merupakan milik dari perseorangan yang berinisiatif merelakan rumahnya menjadi tempat parkir bagi para pengunjung Umbul Ponggok karena melihat celah 91

45 bisnis dibalik meningkatnya jumlah pengunjung di setiap tahunnya. Hal ini senada dengan pernyataan mas Ardi yang merupakan pemilik usaha tempat parkir di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok berikut ini : Karena yang datang ke Ponggok semakin ramai mas, rumah saya kan pas depan Umbul Ponggok mas jadi aksesnya deket ke pintu masuk Umbul Ponggok. (Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok yang dirasa telah sesuai dengan harapan para pelaku wisata karena bertambahnya pengunjung dari tahun ke tahun belum diimbangi dengan pengadaan tempat parkir oleh Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri. Pasalnya akses menuju Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok hanya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi karena tidak adanya transportasi umum menuju kawasan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan mas Ardi berikut ini : Ya Menurut saya kurang maksimal sih mas, parkirannya masih perlu dibenahi karena dibahu jalan kan ngganggu pengguna jalan juga mas, parkir mobil kan juga di pinggir jalan jadi kurang rapi mas. (Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) 92

46 Matriks 4.6 Tanggapan Program Oleh Pelaku Wisata No Informan Tanggapan Manfaat 1 Pemilik Warung (1) Informan berpendapat bahwa Setiap tahun pengunjung yang pengembangan Kawasan datang bertambah banyak dan Obyek Wisata Umbul yang jajan juga tambah banyak. Ponggok sudah sesuai dengan yang diharapkan 2 Pemilik Warung (2) Informan berpendapat bahwa pengembangan sudah cukup Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok lebih dikenal bagus 3 Pemilik Warung (3) Informan berpendapat bahwa pengembangan yang Umbul Ponggok tambah maju dan tambah ramai. 4 Pemilik Usaha Tempat Parkir dilakukan pengelola sudah bagus Informan berpendapat bahwa pengembangan Umbul Ponggok kurang maksimal di bidang tempat parkir Menjadi peluang bisnis bagi pemilik lahan di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok Sumber : Data Primer, diolah pada September Hambatan yang Ditemui terkait Pengembangan Kawasan Wisata Umbul Ponggok Pengembagan pariwisata di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok memang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa. Dalam prosesnya, pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul commit 93 to user

47 Ponggok tidak lepas dari kendala-kendala yang menghambat perkembangan pariwisata. Memang pengunjung yang datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Data Pengunjung Obyek Wisata Umbul Ponggok No Tahun Jumlah Pengunjung Persentase (%) pengunjung 1,7 % pengunjung 10,9 % pengunjung 13,6 % pengunjung 19,5 % pengunjung 54,3 % Jumlah pengunjung 100 % Sumber: Laporan Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung yang datang ke Kawasan obyek wisata Umbul Ponggok dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2010 Umbul ponggok belum terlalu ramai dikunjungi oleh pengunjung karena kurangnya promosi dari Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa Ponggok. Tahun 2010 adalah tahun pertama Badan Usaha Milik Desa Ponggok Tirta Mandiri mulai mengembangkan Umbul Ponggok. Pada tahun 2011 sampai tahun 2013 semakin lama kehadiran 94

48 pengunjung semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Puncaknya pada tahun 2014 minat pengunjung untuk mengunjungi Kawasan Obyek Wisata Ponggok tersebut semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini karena adanya promosi-promosi dan pengenalan-pengenalan dari pihak pengelola, media massa, dan pengunjung yang pernah berkunjung di Umbul Ponggok. Uraian diatas menunjukkan bahwa perkembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terkait juga dengan pengembangan yang dilakukan oleh pengelola agar Umbul Ponggok menjadi salah satu Kawasan Obyek Daya Tarik Wisata yang memenuhi syarat baik dari fasilitas, kenyamanan, maupun kualitas pelayanan. Dalam proses pengembangannya pihak Badan Usaha Milik Desa mengalami kendala-kendala yang dihadapi sehingga menjadikan tidak maksimal dalam mengembangkan pariwisata Umbul Ponggok. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata Umbul Ponggok sebagai berikut : a. Lokasi yang tidak bisa diperluas Dalam pengembangan sebuah obyek pariwisata, faktor lokasi juga dapat mempengaruhi minat pengunjung untuk berkunjung ke suatu obyek wisata. keberadaan lahan parkir juga menjadi faktor penting dalam kenyamanan pengunjung. Umbul Ponggok merupakan kawasan wisata yang mempunyai lahan yang terbatas. Dengan lahan atau lokasi 95

49 yang sudah tidak bisa diperluas lagi maka tempat untuk lahan parkir juga sangat sempit. Tempat parkir yang dimiliki Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini terletak di bahu jalan utama Desa Ponggok. Hal ini memang dirasakan mengganggu aktifitas lalu lintas di jalan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini : untuk parkir selain yang kita kelola itu tanggung jawab penuh pada lingkungannya masing-masing. Itu milik pribadi kok mas. Jadi parkirnya dimasukkan ke rumah-rumah warga gitu. Kalau disini kan mengganggu lalu lintas soalnya di bahu jalan mas. (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015) Gambar 4.11 Tempat Parkir Umbul Ponggok Kendala ini pula yang menjadikan pengelola jarang sekali mengadakan event-event hiburan setiap minggunya. Ketakutan akan tidak adanya lahan untuk menampung jumlah kendaraan bermotor yang datang menjadikan pengelola mengurungkan niat untuk mengadakan hiburan rutin seperti orkes dangdut maupun musik band meskipun sudah tersedia panggung hiburan permanen di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Saat ini event-event hiburan hanya diadakan ketika ada 96

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang sangat besar, dimana terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak potensi alam baik di daratan maupun di lautan. Keanekaragaman alam, flora, fauna dan, karya cipta manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam kekayaan sumber daya alam. Keberagaman potensi alam, flora, fauna serta berbagai macam budaya, adat istiadat,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA TEGALMULYO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA TEGALMULYO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN PENDAHULUAN Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah dalam rangka

Lebih terperinci

Dampak Pengembangan Obyek Wisata Umbul Ponggok Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Ponggok Dosen : Y. Kunharibowo, S.Sos. MA.

Dampak Pengembangan Obyek Wisata Umbul Ponggok Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Ponggok Dosen : Y. Kunharibowo, S.Sos. MA. Dampak Pengembangan Obyek Wisata Umbul Ponggok Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Ponggok Dosen : Y. Kunharibowo, S.Sos. MA. Adelia Shinta Dewi / 111004370 Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kondisi kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografis, lapisan tanah yang subur

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat Pada tanggal 17 agustus 2014 bertepatan dengan HUT Republik Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan trend ke arah zona ekonomi sebagai kota metropolitan, kondisi ini adalah sebagai wujud dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA UMBUL PONGGOK DAN IDENTITAS RESPONDEN. Hal ini dapat ditinjau dari jejak peninggalan masa lampau. Tahun 1920-an Desa

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA UMBUL PONGGOK DAN IDENTITAS RESPONDEN. Hal ini dapat ditinjau dari jejak peninggalan masa lampau. Tahun 1920-an Desa BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA UMBUL PONGGOK DAN IDENTITAS RESPONDEN 2.1 Sejarah Umbul Ponggok Keberadaan Desa Ponggok sudah dikenal lebih dari 100 tahun yang lalu. Hal ini dapat ditinjau dari jejak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui beberapa proses dan salah satunya adalah dengan

Lebih terperinci

VII. STRATEGI PENGELOLAAN WISATA BOTUBARANI

VII. STRATEGI PENGELOLAAN WISATA BOTUBARANI Photo by : Mahardika Rizqi HIMAWAN BPSPL Makassar VII. STRATEGI PENGELOLAAN WISATA BOTUBARANI Pembentukan kelompok sadar wisata dilakukan melalui pemerintah desa dan kabupaten, yang diharapkan dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang berlapis karang

Lebih terperinci

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN 89 BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN 7.1 Diversifikasi Pekerjaan Nelayan Karimunjawa telah menyadari terjadinya perubahan ekologis di kawasan Karimunjawa. Berbagai macam bentuk perubahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai penggerak sektor ekonomi dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Sektor pariwisata tidak hanya menyentuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 18 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pariwisata merupakan bagian yang terintegrasi dalam proses pembangunan nasional dalam rangka mencapai cita cita bangsa indonesia sebagai bangsa yang mandiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Soto Pak Sipit pertama kali didirikan tahun 2001 oleh Pak Sipit sendiri. Tempat usahanya terletak di jalan Kartini Raya. Hingga saat ini usahanya masih

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata diposisikan sebagai sektor yang strategis dalam pembangunan nasional sekaligus menjadi salah satu sumber devisa. Sektor ini perlu dikembangkan karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Berkembangnya pariwisata pada suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah pada sektor pariwisata. Untuk

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Objek Wisata dan merupakan salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran sendiri merupakan kabupaten yang baru terbentuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA 21 Desember 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 2/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Trimodadi 1. Kondisi Geografis Desa Trimodadi Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara terletak pada ketinggian 120 m dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa suatu negara. Berbagai negara terus berupaya mengembangkan pembangunan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari beberapa pulau dengan potensi alam dan budaya yang berbeda-beda antara satu pulau dengan pulau lainnya. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Dapur Iga Bandung merupakan salah satu tempat yang menyajikan makanan spesialis iga. Bagi pecinta iga, tempat ini patut untuk didatangi karena

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain? LAMPIRAN Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. 1. Bagaimana potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul dan apa kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Industri pariwisata telah membuktikan dirinya

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Seni Sukawati terletak di kabupaten Gianyar, Bali yang berada di jalan raya Desa Sukawati, pada dimana di awal tahun 1983 beberapa pengerajin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulon Progo merupakan daerah yang terletak di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua belum dikenal masyarakat luas. Salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata

Lebih terperinci

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi LAMPIRAN yang diajukan untuk Bapak Agus selaku pengusaha generasi kedua Soto Ayam Dargo Pak Tanto sesuai dengan indikator pada definisi operasional berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di dunia saat ini dari masa ke masa demikian pesat dan menjadi hal penting bagi setiap negara dan kalangan industri pariwisata. Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan BAB V KESIMPULAN Mencermati perkembangan global dengan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan arus perjalanan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai marauke, mulai dari tempat wisata dan obyek wisata yang kaya akan keindahan

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka beberapa informasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan adat istiadat yang berbeda,yang mempunyai banyak pemandangan alam yang indah berupa pantai,danau,laut,gunung,sungai,air

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. nilai ekonomi Objek Wisata Budaya Dusun Sasak Sade dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan di galakkannya kembali pemberdayaan potensi kelautan maka sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN AKAD SEWA MENYEWA KAMAR (KOST) BAGI MAHASISWA DI JEMURWONOSARI WONOCOLO SURABAYA

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN AKAD SEWA MENYEWA KAMAR (KOST) BAGI MAHASISWA DI JEMURWONOSARI WONOCOLO SURABAYA BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN AKAD SEWA MENYEWA KAMAR (KOST) BAGI MAHASISWA DI JEMURWONOSARI WONOCOLO SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Data Monografi Kelurahan Jemurwonosari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu. Pariwisata adalah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor ekonomi yang memiliki perananan penting bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism Organization (WTO) sektor

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN 46 BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Profil Desa Tawangrejo 1. Letak geografis Secara geografis Desa Tawangrejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari zaman dahulu hingga sekarang seseorang atau sebagian besar orang yang tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan 118 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Objek wisata Curug Orok yang terletak di Desa Cikandang Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH A. Letak Geografis Desa Kecamatan 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading Desa Batur terletak di Kecamatan Gading,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut yang saling berinteraksi sehingga

Lebih terperinci

KORPORASI USAHA PERDESAAN SALAH SATU ALTERNATIF PENGEMBANGAN EKONOMI DESA SESUAI NAFAS PANCASILA

KORPORASI USAHA PERDESAAN SALAH SATU ALTERNATIF PENGEMBANGAN EKONOMI DESA SESUAI NAFAS PANCASILA KORPORASI USAHA PERDESAAN SALAH SATU ALTERNATIF PENGEMBANGAN EKONOMI DESA SESUAI NAFAS PANCASILA Ascosenda Ika Rizqi Dosen, Universitas Merdeka Pasuruan, Jl. H. Juanda 68, Kota Pasuruan Abstrak Desa merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan keindahan alami yang berpotensi menjadi tujuan wisata. Sayangnya potensi wisata ini belum ditangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia tetap bertumbuh walaupun pertumbuhan perekonomian global terpuruk, pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan keindahan alam dan beraneka ragam budaya. Masyarakat Indonesia dengan segala hasil budayanya dalam kehidupan bermasyarakat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menunjang otonomi daerah, pemerintah berupaya untuk menggali dan menemukan berbagai potensi alam yang tersebar diberbagai daerah untuk dikembangkan potensinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara dua benua Asia dan Autralia serta antara Samudera Pasifik dan

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 (1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar, yang dihuni oleh bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki 17.000 pulau sehingga membuat Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 17.000 pulau ini maka Indonesia

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Travelling bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kehidupan masyarakat. Travelling sudah menjadi gaya hidup yang sering kali dilakukan oleh seseorang, pasangan, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi negara-negara diseluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Pentingnya

Lebih terperinci

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013).

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013). BAB II OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta Bisnis usaha kuliner di Yogyakarta dewasa ini semakin berkembang. Hal ini didukung semakin brekembangnya pendatang baik yang menetap

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.03,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. KEKAYAAN DESA. KEUANGAN DESA. Badan Usaha, Milik, Desa. ( Penjelasan ada dalam Tambahan

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011

BAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 BAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai salah satu sektor terbesar penghasil devisa negara pengganti minyak bumi dan gas. Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi sebuah perhatian yang besar dari para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana dan jasa bagi

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang sangat unik dan berbeda-beda, selain itu banyak sekali objek wisata yang menarik untuk dikunjungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu pulau yang terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera,

Lebih terperinci

8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI

8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI 8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI Aktivitas-aktivitas perikanan tangkap yang ada di PPI Jayanti dan sekitarnya yang dapat dijadikan sebagai aktivitas wisata bahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, adat istiadat maupun kebudayaan dari masing-masing daerah.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, adat istiadat maupun kebudayaan dari masing-masing daerah. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan suku bangsa, adat istiadat maupun kebudayaan dari masing-masing daerah. Keanekaragaman budaya tersebut

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries), 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dasawarsa terakhir ini perhatian terhadap pariwisata sudah sangat meluas, mengingat bahwa pariwisata mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi negara yang menerima

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES SEBAGAI OBJEK WISATA UNGGULAN TUGAS AKHIR

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES SEBAGAI OBJEK WISATA UNGGULAN TUGAS AKHIR STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES SEBAGAI OBJEK WISATA UNGGULAN TUGAS AKHIR Oleh : ADAM MUAKHOR L2D 004 291 JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning INTERVIEW GUIDE A. Company Profil 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Mimikri Invitation? 2. Bagaimana struktur organisasi Mimikri Invitation? 3. Bagaimana logo yang digunakan Mimikri Invitation? 4.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab III ini, penulis menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kepada informan tentang strategi promosi yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian. Hal ini karena Pariwisata merupakan ujung tombak dan kemajuan perekonomian suatu

Lebih terperinci