BAB III IDENTIFIKASI DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III IDENTIFIKASI DATA"

Transkripsi

1 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Red Batik Solo Awal berdirinya Red Batik Solo adalah tanggal 12 Februari 2012 pertama kali dicetuskan oleh seorang seniman dan budayawan lulusan Institut Seni Surakarta (ISI) yang telah lama berkecimpung didunia seni budaya, yaitu Heru Prasetya. Red Batik Solo berdiri dibawah naungan Rumah Karnaval Indonesia yang terlebih dahulu dibentuk tanggal 16 september Awalnya komunitas ini bernama Red Batik saja, tetapi untuk menyatakan bahwa Red Batik berasal dari Kota Solo, maka sepakatlah diganti menjadi Red Batik Solo. Awal mula Red Batik Solo ini berdiri, segala sesuatu yang dikerjakan berpusat pada membuat rancangan batik warna merah, karena sesuai dengan arti kata Red yaitu merah. Tetapi seiring berjalannya waktu, Heru Prasetya menemukan arti dan filosofi kehidupan dari kata Red, yaitu Rekso Estining Dumadi yang berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti menjaga dengan niat. Dalam hal ini merawat kehidupan melalui kreativitas dan salah satunya menjaga eksistensi, melestarikan batik dan kebudayaan tradisional yang ada di pasar tradisional. Kostum karya pertama Red Batik Solo dengan kosep yang unik yaitu terdiri dari 30% adalah Kain Batik, dan 70% adalah bahan alam yang terdapat dilingkungan sekitar maupun di pasar tradisional, yang ditampilkan di Pasar Gede Solo, Red Batik Solo mulai dilirik oleh berbagai pihak untuk mengisi berbagai acara, selain itu juga mewakili Kota Solo untuk tampil diluar kota 42

2 43 bahkan luar negeri. Sehingga selalu membawa nama Solo dengan mengenalkan batik dengan kreasi baru dan mengenalkan bahwa Kota Solo memiliki banyak pasar tradisional sebagai kebudayaan masyarakat Solo dan salah satu tujuan wisata jika berkunjung di Kota Solo. 2. Visi dan Misi Red Batik Solo a. Visi Sebagai wadah generasi muda Indonesia yang mampu menjaga eksistensi, melestarikan batik dan kebudayaan pasar tradisional. b. Misi 1) Melestarikan kebudayaan batik dan pasar tradisional yang ada di Kota Solo. 2) Menggunakan batik, pasar tradisional dan bahan alam sebagai sumber inspirasi berkarya. 3) Menciptakan generasi muda yang memiliki cara pandang positiof terhadap tradisi dan budaya, sehingga adat dan kebudayaan tidak dilihat sebagai produk lama yang using dan ketinggalan jaman, tetapi berdasarkan pada tradisi lama tersebut dapat tercipta karya baru yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman. 4) Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya khas milik Indonesia kepada generasi muda. 3. Data Fisik Red Batik Solo a) Nama Perusahaan : Red Batik Solo b) Alamat : Jl. Jawa no.18 Timuran, Banjarsari, Solo c) No Telp. : (0271)

3 44 4. Struktur Organisasi RedBatik Solo Red Batik Solo dalam menjalankan fungsinya sebagai pelestari kebudayaan, banyak pihak yang terlibat didalamnya. Red Batik Solo merupakan salah satu organisasi non-profit yang dikelola secara komunitas. Meskipun begitu, RedBatik Solo berusaha menjalankan manejemennya secara professional. Bagan 2 : Bagan Struktur Organisasi Red Batik Solo Tugas dan tanggungjawab setiap bagian di Red Batik Solo adalah sebagai berikut : a. Ketua : bertanggungjawab penuh atas Red Batik Solo, baik perjalananan Red Batik Solo maupun anggota peserta, serta mengawasi cara kerja anak buahnya. b. Sekretaris : bertanggungjawab dalam semua dokumen yang diperlukan oleh Red Batik Solo dalam setiap kegiatan. c. Bendahara : bertugas dan bertanggungjawab terhadap semua keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran Red Batik Solo, serta mengurusi gaji peserta yang mengikuti suatu event yang tentunya dikoordinasikan dengan ketua. d. Kepersertaan : bertugas dan bertanggungjawab terhadap peserta, mengkoordinasi dan memberikan informasi kepada peserta setiap ada workshop dan acara.

4 45 e. Workshop : bertugas dan bertanggungjawab terhadap workshop Red Batik Solo, baik itu peserta ataupun instruktur. f. Instruktur : bertugas sebagai tutor atau guru bagi peserta RedBatik Solo, memberi penjelasan dan pelatihan bagaimana membuat kostum karnaval sesuai dengan tema dan konsep serta mengkoreksi hasil akhir kostum yang dibuat para peserta. g. Humas dan media :bertugas mempromosikan Red Batik Solo kepada masyarakat, membuat iklan atau informasi tentang pendaftaran peserta baru Red Batik Solo. h. Dokumentasi: bertugas mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh Red Batik Solo, baik video ataupun foto yang berguna untuk dokumentasi Red Batik Solo. B. Data Komparasi Komparasi adalah sumber berupa literatur yang berfungsi sebagai contoh serta pembanding dalam pembuatan objek perancangan. Berikut adalah komparasi yang digunakan untuk bahan pembuatan rancangan, sebagai berikut : 1. Solo Batik Carnival a. Identitas Solo Batik Carnival pertama kali di bentuk pada tanggal 13 April SBC juga merupakan event tahunan yang diadakan atas kerjasama dengan pemerintah Kota Surakarta, dengan bahan utama pembuatan kostumnya adalah Batik. Para peserta akan mengenakan kostum karnaval yang dibuat sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia. Para peserta kemudian akan mengenakan kostum buatannya sendiri dan berjalan

5 46 di atas catwalk sepanjang 4.2km sepanjang jalan Slamet Riyadi menuju Balaikota. Bahan kostum yang digunakan tak hanya kain batik, namun juga dari bahan spon ati, jaring, keping CD, berbagai manik-manik, hingga bulu ayam. Media promosi yang digunakan oleh SBC berupa spanduk, poster dan media social. Meski demikian SBC sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat Kota Solo karena memiliki jam terbang yang lebih lama dibandingkan dengan Red Batik Solo yang baru terbentuk pada tahun b. Target Market 1) Segmen Geografis : Kota Solo dan sekitarnya 2) Segmen Demografis : a) Umur : Semua Kalangan b) Jenis kelamin : Pria Wanita c) Pekerjaan : Semua jenis Pekerjaan d) Pendapatan : Semua Kalangan 3) Segmen Psikografis : Masyarakat Kota Solo yang ingin menikmati karnaval kostum. c. Media Promosi Media promosi yang sudah dilakukan oleh Solo Batik Carnival adalah sebagai berikut :

6 47 Gambar 1 : Website Solo Batik Carnival Sumber : solobatikcarnival.com Gambar 2 : Poster SBC 2015 Sumber : dokumen pribadi, 2015 Gambar 3 : Media Sosial Twitter SBC Sumber : dokumen pribadi, 2015

7 48 Gambar 4 : Contoh Kostum SBC Sumber : dokumen pribadi, Jember Fashion Carnival a. Identitas Jember Fashion Carnivalberawal dari terselenggaranya Pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember, kemudian timbul gagasan untuk menyelanggarakan JFC.JFCpertama kali diselenggarakan pada tanggal 1 Januari 2003 bersamaan dengan HUT Kota Jember dengan mengusung tema busana Arab, Maroko, China dan Jepang. JFC menjadi acara tahunan yang di selenggarakan di Kota Jember dengan catwalk jalan utama Kota Jember sepanjang 3.6 km menuju alun-alun Kota Jember yang diikuti 600 peserta dengan kostum,make up, koreografi,tata warna,karakter, stage, live& ilustrasi musik dengan formasi Fashion Runway, dance dan theatrical yang diajarkan selama workshop yang diadakan sebagai wadah pelatihan sebelum event JFC dilaksanakan. Media promosi yang digunakan oleh JFC berupa spanduk, poster dan media sosial. Meski demikian JFC sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat dunia karena memiliki jam terbang yang lebih lama serta di

8 49 kelola oleh lembaga nirlaba (JFCC) yang professional dibidang event JFC dibandingkan dengan Red Batik Solo yang baru terbentuk pada tahun b. Target Market 1) Segmen Geografis : Kota Jember dan Indonesia 2) Segmen Demografis : a) Umur : Semua Kalangan b) Jenis kelamin : Pria Wanita c) Pekerjaan : Semua jenis Pekerjaan d) Pendapatan : Semua Kalangan 3) Segmen Psikografis : Masyarakat lokal ataupun interlokal yang ingin menikmati karnaval kostum. c. Media Promosi Media promosi yang sudah dilakukan oleh Jember Fashion Carnival adalah sebagai berikut : Gambar 5 : Website Jember Fashion Carnival Sumber :

9 50 Gambar 6 : Twitter Jember Fashion Carnival Sumber : dokumen pribadi, 2015 Gambar 7 : Poster Jember Fasion Carnival Sumber :

10 Gambar 8 : Contoh Kostum Jember Fasion Carnival Sumber : 51

11 52 C. Analisa SWOT Analisa SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil kesimpulan dari data fisik objek perancangan maupun pembanding, yaitu metode untuk mencari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat). Jika disandingkan dengan pembanding dalam bentuk table adalah sebagai berikut : SWOT Strength( Kekuatan ) Red Batik Solo a. Sebuah komunitas yang menjadikan Pasar Tradisional sebagai sumber indpirasi dalam pembuatan kostum. b. Bahan Kostum yang digunakan bersifat natural yang berasal dari bahan alami yang di padukan dengan kain batik. Solo Batik Carnival a. Sebuah komunitas karnaval yang terbentuk karena ingin melestarikan batik melalui kostum. b. Bahan Kostum yang digunakan terbuat dari sintetis. Jember Fashion Carnival a. Komunitas kreatif yang dibentuk untuk menciptakan daya Tarik bagi Kota Jember. b. Bahan Kostum yang digunakan terbuat dari sintetis. Weakness (Kelemah an) a. Pemilihan bahan alam dan kontruksi kostum yang salah akan menjadikan kostum tidak tahan lama dan mudah rusak. b. Terbatasnya jumlah peserta yang ada. a. Penggunaan bahan yang terlalu monoton, sehingga para penonton tidak akan terkejut lagi dengan kostum yang ditampilkan b. dari tahun ke tahun jumlah peserta semakin menurun karena biaya pembuatan kostum yang terlalu mahal. a. Pemilihan bahan antara peserta satu dan yang lain yang sama akan tema kostumnya, membuat kostum antara peserta satu dengan yang lain terlihat sama. b. Jumlah peserta yang terlalu banyak sehingga keamanan antar peserta kurang,dan durasi perform yang terlalu lama.

12 53 Opportun ity (Kesempa tan) Threat (Ancama n) a. Dapat mengangkat batik dan pasar tradisional sebagai budaya Kota Solo melalui bentuk kostum yang terbuat dari bahan alam. a. Kurangnya ketertarikan minat masyarakat karena kurangnya informasi. a. Menjadi icon pelestarian batik di Kota Solo lewat kostum yang didesain dengan berbagai motif Batik. a. Berkurangnya jumlah peserta yang dikarenakan biaya pembuatan yang terlalu mahal. a. Dapat mengenalkan Jember kepada masyarakat lewat Jember Fashion Canival yang diadakan di Kota Jember. a. Hilangnya minat penonton karena tingkat keamanan yang kurang baik. D. Target Market dan Target Audience Berdasarkan penilitian, didapat data tentang target market dan target audience sebagai berikut : 1. Target Market Target market untuk perancangan ini yaitu untuk seluruh masyarakat Kota Solo dan sekitarnya. 1) Geografi :Kota Solo 2) Demografi : a) Umur : Usia tahun b) Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan c) Pendidikan : SMP - Kuliah d) Pekerjaan : semua pekerjaan e) Status ekonomi : semua kalangan 2. Target Audience Target Audience untuk perancangan ini adalah seluruh masyarakat Pulau Jawa.

13 54 1) Geografi : Pulau Jawa 2) Demografi : 1. Umur : Semua Usia 2. Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan 3. Pendidikan : semua jenjang pendidikan 4. Pekerjaan : semua pekerjaan 5. Status ekonomi : semua kalangan E. USP (Unique Selling Preposition) Dengan kostum yang terbuat dari berbagai macam bahan alam yang ada di pasar tradisional ataupun di lingkungan sekitar yang membuat Red Batik Solo mempunyai ciri khasnya akan kostum karnavalnya. Hal inilah yang menjadi kekuatan dalam penyusunan perancangan media promosi Red Batik Solo untuk mengangkat budaya Kota Solo agar lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, sehingga menjadi daya tarik tersendiri jika berkunjung ke Kota Solo. F. Positioning Positioning adalah strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang kita tawarkan. Positioning sebagai the strategy to lead your costomer credibly yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel. Artinyamembangun kepercayaan berarti membangun kredibilitas, membangun kredibilitas berarti membangun positioning (Kartajaya, 2007:9). Melalui bentuk kostum yang didesain unik, yaitu dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di pasar tradisional dan dilingkungan sekitar serta

14 55 memadukan dengan motif batik yang ada di Kota Solo ini dapat mengangkat Budaya Kota Solo di mata masyarakat lokal maupun interlokal. G. Riset Konsep Perancangan Media Promosi Red Batik Solo Untuk Mengangkat Budaya Di Kota Solo Melalui Media Komunikasi Visual ini disusun berdasarkan atas kaidah penulisan dalam penelitian deskriptif kualitatif yang memungkinkan untuk divisualisasikannya rekomendasi desain sebagai outputnya. Untuk mengetahui pengetahuan, minat dan pandangan masyarakat Kota Solo tentang potensi Red Batik Solo untuk mengangkat budaya di Kota Solo dibutuhkan data dengan cara menyebar angket terbuka dan tertutup kepada masyarakat Kota Solo. Dari penyebaran angket tersebut, didapatkan data-data yang dijelaskan seperti di bawah ini: 1. Riset Promosi Riset Promosi adalah riset yang digunakan untuk mengetahui pendapat masyarakat potensi Red Batik Solo untuk mengangkat budaya di Kota Solo serta keingintahuan masyarakat tentang Hasil riset yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Apakah Anda masyarakat Solo? Hasil :

15 56 Kesimpulan : Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 55% adalah warga Solo dan 45% adalah warga pendatang. b. Apakah Anda selalu mengikuti tentang agenda event yang ada di Kota Solo? Kesimpulan : Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 70% adalah warga Solo merupakan orang yang mengikuti agenda event yang ada di Kota Solo dan 30% adalah bukan tipe orang yang selalu mengikuti agenda event di Kota Solo.

16 57 c. Darimana Anda memperoleh update agenda event Kota Solo? Kesimpulan : Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa Kota Solo cukup baik dalam memberikan informasi tentang event yang berlangsung di Kota Solo. d. Event apa yang paling diminati? Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, bahwa masyarakat Kota Solo sangat mengikuti event yang ada di Kota Solo. Berdasarkan data masyarakat Kota Solo sangat menyukai event konser, karnaval dan kuliner.

17 58 e. Apakah anda mengikuti komunitas? Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, sebagian masyarakat Kota Solo mengikuti sebuah komunitas yaitu 75% dan 25% responden menjawab tidak. f. Apakah Anda mengetahui tentang komunitas Red Batik Solo? Kesimpulan : Berdasarkan data diatas, 65% masyarakat Kota Solo mengetahui keberadaan Red Batik Solo, 30% menjawab tidak mengetahui dan sisanya tidak menjawab.

18 59 g. Pernahkan Anda melihat/mengikuti kegiatan Red Batik Solo yang diadakan di Kota Solo? Kesimpulan ; Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang pernah melihat/mengikuti hanya 30% dan 15% tidak menjawab. Berarti masyarakat Kota Solo yang mengetahui, belum tentu mengikuti kegiatan Red Batik Solo. h. Menurut Anda, bagi yang sudah mengetahui atau pernah melihat/mengikuti kegiatan Red Batik Solo, apakah Red Batik Solo merupakan komunitas yang ramah lingkungan dan mencerminkan pelestarian Budaya Kota Solo?

19 60 Kesimpulan ; Masyarakat yang pernah melihat atau mengikuti kegiatan Red Batik Solo sebagian besar menganggap bahwa Red Batik Solo adalah komunitas yang ramah lingkungan dan melestarikan Budaya Kota Solo. i. Menurut Anda, bagi yang tidak/belum mengetahui, apalagi melihat dan mengikuti kegiatan Red Batik Solo tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas? Kesimpulan : Karena dirasa bermanfaat, sebagian besar masyarakat Kota Solo yang belum pernah mengetahui Red Batik Solo menganggap kegiatan komunitas tersebut perlu disosialisasikan. j. Kira-kira sosialisasi tentang Red Batik Solo tersebut, bisa disampaikan melalui apa? Hasil :

20 61 Kesimpulan : Masyarakat Kota Solo menginginkan semua bentuk sosialisasi. 2. Riset Visual Riset visual adalah riset untuk mengetahui data mengenai tipografi, warna, maskot dan layout yang sesuai dengan target audience dari masyarakat Kota Solo dari berbagai segmen agar perancangan yang dibuat tepat sasaran dan bisa berkomunikasi dengan target audience. Adapun datadata yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. Huruf/Font Hasil :

21 62 Kesimpulan : Berdasarkan data di atas, masyarakat Kota Solo memilih huruf atau font yang menggambarkan keakraban, keindahan, keanggunan dan personalis, tetapi juga menunjukkan identitas budaya. b. Warna Hasil :

22 63 Kesimpulan : Berdasarkan data yang diperoleh, masyarakat Kota Solo memilih kumpulan warna yang tidak terlalu cerah. c. Tata Letak

23 64 Hasil : Kesimpulan : Masyarakat Kota Solo memilih komposisi tata letak yang seimbang perpaduan antara ilustrasi, jenis huruf dan fotografi yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal fashion di dunia ini. Sejak lahir fashion atau mode sudah ada dalam diri setiap insan. Mode berbusana atau fashion pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG Antonius Natali P. 3404 100 104 Buku ilustrasi adalah buku yang menampilkan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi,

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan orisinil yang kemudian di realisasikan berdasarkan pemikiran insan kreatif yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Perancangan...

Lebih terperinci

Festival Seni dan Budaya Indonesia Yang Mendunia

Festival Seni dan Budaya Indonesia Yang Mendunia Festival Seni dan Budaya Indonesia Yang Mendunia Hallo Traveller, Siapa yang tak kenal pesona Negeri Indonesia? Kekayaan alamnya yang berlimpah, dibarengi dengan pemandangan surga yang tersebar diseluruh

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Sejarah berdirinya perusahaan batik Putra Laweyan Solo ini berawal dari didirikannya perusahaan batik Bintang Mulya pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik di Indonesia memang sudah sangat beragam macamnya. Hampir dari setiap daerah di Indonesia memiliki batik tersendiri, begitu juga dengan kota Sukabumi. Batik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran. Musik terbentuk dari perpaduan unsur suara atau bunyi, irama dan harmoni yang menghasilkan

Lebih terperinci

PENGANTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA PROMOSI RED BATIK SOLO UNTUK MENGANGKAT BUDAYA DI KOTA SOLO MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

PENGANTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA PROMOSI RED BATIK SOLO UNTUK MENGANGKAT BUDAYA DI KOTA SOLO MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL PENGANTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA PROMOSI RED BATIK SOLO UNTUK MENGANGKAT BUDAYA DI KOTA SOLO MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL Disusun Sebagai Prasyarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Seni Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI i ii iii v ix xii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Perancangan 2 1.4 Manfaat Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis fashion merupakan salah satu industri kreatif yang tengah berkembang saat ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai mewarnai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari empat kecamatan, yakni: Pekalongan Utara, Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer pada suatu budaya dan terus berkembang. Dulunya fashion digunakan sebagai penanda sebuah

Lebih terperinci

HASIL KARYA PRIBADI...

HASIL KARYA PRIBADI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo merupakan salah satu kota yang tengah berkembang di bidang kepariwisataan Indonesia, ini terbukti dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota yang terkenal

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN. MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode

BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN. MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN 3.1. Profil MENTARI MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mental dan otak anak-anak dengan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Gerakan 1821 1. Latar Belakang Hadirnya Gerakan 1821 Gerakan 1821 merupakan salah satu modul yang dipelajari di kelaskelas belajar pengasuhan yang digagas oleh Ihsan Baihaqi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan 49 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Strategi Komunikasi a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan fotografi sebagai elemen utamanya, karena fotografi mampu menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI i ii iii v ix xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Batas Lingkup Perancangan 3 1.3.1 Batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya adalah salah satu aset berharga yang sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam suku, tentu memiliki

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa mudah di sampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN 361 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan, dan saran-saran yang diajukan sebagai temuan penelitian ini. A. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik adalah salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang berkembang sejak masa prasejarah. Bahkan masyarakat dunia mengagumi batik sebagai karya luhur budaya Indonesia.

Lebih terperinci

POTENSI REDBATIK SOLO DALAM MENGANGKAT BUDAYA KOTA SOLO

POTENSI REDBATIK SOLO DALAM MENGANGKAT BUDAYA KOTA SOLO POTENSI REDBATIK SOLO DALAM MENGANGKAT BUDAYA KOTA SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar ahli madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan perancangan karya dalam proses pembuatan CD pembelajaran interaktif ini. Pada bab ini terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini industri musik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, baik secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi salah

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA General Description Pesona IM Telkom adalah suatu rangkaian acara tahunan BEM KM Institut Manajemen Telkom yang diselenggarakan sejak 2011.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan

Lebih terperinci

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu 37 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Gambaran Perusahaan Chopinjava adalah sebuah perusahaan pakaian yang menggabungkan warisan budaya Indonesia dan fashion modern. Secara resmi dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Puspa (2013), tata rias wajah atau yang biasa dikenal dengan sebutan makeup sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat modern

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data-data yang diperoleh untuk menunjang pembahasan serta kajian data dalam tugas akhir ini, diperoleh dari beberapa sumber. Data-data tersebut antara lain: Wawancara

Lebih terperinci

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perkembangan batik nusantara pun ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari berbagai daerah dan suku bangsa yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke, dan hampir di setiap daerah-daerah terdapat warisan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata menjadi suatu kebutuhan yang mendominasi kehidupan manusia sekarang ini di era globalisasi. Seseorang yang sibuk akan rutinitas sehari-hari membutuhkan

Lebih terperinci

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Batik merupakan salah satu warisan leluhur Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat yang belum mengerti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mempunyai potensi yang tinggi di bidang hiburan. Ada beragam tempat yang mempunyai daya tarik bagi masyarakat lokal maupun internasional, misalnya ada

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data & Literatur Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program acara LA Lights 100 % Music DEMO ini diperoleh dengan memanfaatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

Event ini semakin mendekati popularitas di Brazil. Di Festival Rio De Janeiro, anda akan melihat ratusan orang berkostum menarik dan

Event ini semakin mendekati popularitas di Brazil. Di Festival Rio De Janeiro, anda akan melihat ratusan orang berkostum menarik dan Ina Nur ferlina Pencetusnya menginginkan karnaval yang sekadar menampilkan ide-ide soal fashion. Lalu, tiba-tiba menjadi karnaval yang telanjur menjadi buah bibir nasional. Bahkan, Inggris dan India melirik

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Menumbuhkan rasa bangga terhadap bulutangkis Indonesia Menciptakan mindset bahwa audience bisa menjadi seperti atlet-atlet berprestasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1. STRATEGI KREATIF Membuat publikasi musik Krontjong Toegoe dalam bentuk sampul album dan buku profil yang modern dan unik. Materi yang disampaikan informatif dan ringan, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini terlihat bahwa banyak budaya lokal warisan para leluhur semakin terpinggirkan oleh karena berbagai kemajuan teknologi yang tak mampu dibendung

Lebih terperinci

PAMERAN. A. Desain Final

PAMERAN. A. Desain Final V PAMERAN A. Desain Final 1. Media Utama (Company Profile) Gambar 1.7. Halaman depan buku company profile Deskripsi : Pada layout buku halaman depan menggunakan latar belakang warna cream sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan brand fashion cukup pesat, walaupun sempat beberapa tahun yang lalu fashion Indonesia dikuasai dengan kemunculan brand luar negeri. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang penuh akan keanekaragaman budaya. Salah satu keanekaragamannya dapat dilihat pada perbedaan dalam pakaian adat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Swagger Store 1. Profil Swagger Store adalah toko yang bergerak dalam bidang graffiti dan menyediakan berbagai perlengkapan untuk memenuhi kebutuhan akan seni graffiti yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu untuk memperhatikan tumbuh kembang anak baik dalam perkembangan moral, fisik, kognitif, bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki beragam keunikan tradisi dan budaya sehingga menghasilkan beragam komoditi hasil dari tradisi tersebut contohnya, dalam produk garmen atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan sejarah dan budaya dikumpulkan dan disimpan. Pengertian tersebut sesuai dengan arti dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri dari sekitar 500 kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh pulau pulau yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini fenomena tren travelling semakin meningkat di kalangan masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula meningkatnya keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah lembaga permanen dan tempat terbuka yang bersifat umum. Museum memiliki fungsi sebagai tempat atau sarana untuk merawat, menyajikan, menyimpan, melestarikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Cirebon merupakan sebuah kota administratif yang termasuk dalam provinsi Jawa Barat. Terletak di bagian utara dari pulau Jawa dan terkenal sebagai jalur pantura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang kreativitas perlu dikembangkan dan dikenalkan sejak usia dini, karena kreativitas dapat memecahkan masalah apa pun. Tindakan kreatif yang mengalahkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Analisa Kecukupan Data Data yang telah didapat, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan sebagai referensi dan literatur dari perancangan media promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang

BAB IV PENUTUP. Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang diselenggarakan oleh komunitas Gayam16 yang sudah berdiri sejak tahun 1995. YGF didirikan oleh Sapto Raharjo

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Komunikasi Fakta-fakta yang menjadi kunci dalam komunikasi visual ini adalah: 1. Kreasi Vildea merupakan tempat yang menjual Kerajinan Kayu

Lebih terperinci

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU 2.1. Kain Batik Basurek Bengkulu Kain Basurek merupakan salah satu bentuk batik hasil kerajinan tradisional daerah Bengkulu yang telah diwariskan dari generasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Sesuai konsep yang diangkat, dalam visualisi media iklan menggunakan gambar sebagai Ilustrasi dari model dan produk Batik Surabaya dalam upaya untuk mengenalkan Batik Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide Gagasan Konsep merupakan salah satu faktor penting dalam merancang sesuatu. Konsep digunakan sebagai landasan atau alasan alasan terkemuka yang dijadikan dasar pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi. Pemahamannya bukan hanya sekedar sebagai mengisi perut, makanan juga erat kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejak zaman dahulu pakaian termasuk kebutuhan utama bagi manusia yang digunakan untuk melindungi tubuh

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam Kampanye Hemat Kertas Demi Hutan Indonesia pastinya mebutuhkan sinergi untuk menarik perhatian-perhatian dalam menciptakan pola pikir masyarakat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Di era globalisasi ini persaingan antar kota menjadi semakin nyata, terlihat dari bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta memaksimalkan potensi-potensi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Metode Perancangan Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan Museum Batik Kuno Danar Hadi ini ditunjukan untuk mengajarkan sejarah perkembangan batik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi termasuk minuman yang digemari oleh pria dan wanita. Minuman yang konon bisa menambah energi ini sangat umum di masyarakat Indonesia. Selain itu, kopi merupakan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek 1. Online store Thesteddy Berawal dari keisengan untuk menambah uang jajan, Widya Sesarika, pemilik Thesteddy, menciptakan sebuah toko online yang berkecimpung

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki kebudayaan yang melimpah dari Sabang hingga Merauke. Keanekaragaman etnis di Indonesia menjadi sumber terbentuknya musik dan tari daerah;

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. melihat target audien yang menjadi sasaran.

BAB 4 KONSEP. Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. melihat target audien yang menjadi sasaran. BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Teori warna Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. Dalam desain warna turut berperan dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, pemilihan warna tidak bisa hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan budaya. Salah satu budaya atau kesenian Indonesia yang terkenal adalah batik. Seni budaya batik

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah SuryoArt Craft Agus Suryono dulu adalah seorang desain interior dan properti kemudian menjadi karyawan perbankan, pada tahun 2011 pak Suryono memutuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan banyak budaya beragam. Beragam budaya, adat, bahasa, legenda, dongeng dan lain-lain. Setiap daerah mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Salah satu warisan budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia adalah Batik.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ragam hias di Indonesia merupakan suatu topik yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Setiap suku di Indonesia memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat

Lebih terperinci