BAB III IDENTIFIKASI DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III IDENTIFIKASI DATA"

Transkripsi

1 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Gerakan Latar Belakang Hadirnya Gerakan 1821 Gerakan 1821 merupakan salah satu modul yang dipelajari di kelaskelas belajar pengasuhan yang digagas oleh Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, Direktur Auladi Parenting School (PSPA) Bandung yang berdiri sejak tahun Gerakan ini mulai diluncurkan dan disebarkan untuk masyarakat secara umum dalam bentuk tulisan sekitar tahun Gerakan 1821 adalah himbauan kepada orang tua untuk melakukan puasa gadget mulai pukul 18:00 sampai pukul 21:00 agar menggunakan waktu tersebut untuk fokus berinteraksi dengan keluarga. Berdasarkan wawancara yang dilakukan Koran Jawa Pos pada 7 Agustus 2016 dengan Abah Ihsan, hal yang menjadi pemicu utama Gerakan 1821 adalah fenomena perubahan lingkungan pergaulan untuk tumbuh kembang anak yang kian beragam. Pada jaman belum ada internet, orang tua tidak memiliki banyak kompetitor, televisi juga jarang sehingga pengaruh orang tua dan guru sangat dominan. Jaman sekarang, ketika perangkat yang berbasis screen, seperti TV, gadget, laptop tidak digunakan secara bijak oleh orang tua dan anak, maka pelan-pelan kehadirannya semakin mempengaruhi hubungan keluarga terhadap anak. Gerakan 1821 tidak menghimbau untuk menjauhi teknologi, namun untuk menggunakat perangkat-perangkat tersebut dengan proporsional, karena 34

2 35 dengan melihat sekeliling kita, penggunaan gadget yang tidak dibatasi dengan jelas oleh orang tua maupun anak tidak sedikit membuat interaksi para orang tua dengan anak berkurang, yang akhirnya juga mengurangi pengaruh fungsi keluarga terhadap anak. 2. Tujuan Gerakan 1821 Gerakan 1821 bertujuan untuk mendisiplinkan diri orang tua dan seluruh anggota keluarga untuk fokus berinteraksi tanpa gangguan berbagai perangkat yang berbasis screen. Dengan puasa dalam menggunakan gadget, TV, laptop dan perangkat lain yang mengganggu interaksi hubungan orang tua dengan anak untuk sementara waktu. 3. Pelaksanaan Gerakan 1821 a. Waktu Pelaksanaan Himbauan untuk melaksanakan Gerakan 1821 adalah antara pukul 18:00 sampai pukul 21:00. Jam tersebut bukan merupakan jam wajib, yang menjadi keharusan bagi orang tua menurut Abah Ihsan, adalah meluangkan waktu untuk fokus berinteraksi dengan anak agar anak lebih banyak terpengaruh orang tua dibandingkan orang lain. Pukul 18:00 21:00 dipilih karena merupakan Prime Time keluarga di mana anggota keluarga pada umumnya berkumpul setelah melakukan rutinitas seperti sekolah dan bekerja. Anak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore hari sepulang sekolah, sedangkan pada malam hari sebaiknya digunakan sebagai family time.

3 36 b. Jenis Kegiatan Gerakan 1821 Gerakan 1821 terdiri dari 3B kegiatan yaitu: bermain, belajar, dan bercengkrama (mengobrol). Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam melaksanakan Gerakan 1821, seperti menemani belajar, mendongeng, bermain board game, card game, bermain permainan tradisional, membuat prakarya dan lain sebagainya. B. Limbah di Kota Surakarta 1. Pertumbuhan Penduduk dan Limbah di Kota Surakarta Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan juga berhubungan erat dengan manusia dan lingkungan (Setyawati, D., 2008). Penjelasan tentang teori kependudukan menyatakan bahwa populasi seharusnya dalam titik keseimbangan dimana lingkungan dapat mendukung dan batas diantara titik keseimbangan tersebut merupakan daya dukung dari lingkungan (Kormondy, EJ., 1969). Oleh karena itu perkembangan dan pertumbuhan kota yang baik merupakan kota yang dapat menyeimbangkan antara kondisi lingkungan dengan kepadatan penduduk yang akan ditampung dalam kota tersebut. Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang cukup berkembang. Terlihat dari peningkatan jumlah penduduk Kota Surakarta yang bermukim tiap tahunnya yaitu pada tahun 2007 berjumlah jiwa dan meningkat pada tahun 2014 menjadi jiwa. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan jumlah jasa, industri, bisnis, dan lain sebagainya

4 37 di wilayah Kota Surakarta yang juga akan meningkatkan produksi limbah buangan atau sampah. Tabel 1. Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun (Sumber: BPS Kota Surakarta) Sampah merupakan suatu masalah yang sangat mendasar dalam kota besar khususnya di Kota Surakarta. Satu orang penduduk di Kota Surakarta ratarata membuang sampah sebesar 0,5 kg sampah/hari. Dengan jumlah penduduk mencapai jiwa, rata-rata jumlah sampah kota yang dihasilkan dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 249 ton/hari (Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surakarta tahun 2009). 2. Pengolahan Limbah di Kota Surakarta Sistem pengolahan limbah di Kota Surakarta masih tergolong menggunakan konsep tradisional yang menganut konsep kumpul, angkut dan buang. Sistem ini masih terus digunakan karena masyarakat belum mengetahui cara pengolahan sampah dengan baik. Dimulai dari cara mengurangi timbunan

5 38 sampah domestic (reduce), menggunakan sampah domestic yang masih layak digunakan (reuse), dan mendaur ulang sampah plastic (recycle) sehingga sampah tersebut dapat bernilai ekonomi. Sampah domestik adalah sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, contohnya yaitu sisa makanan, bungkus sabun, botol, kertas, dan lainlain. Hampir sebagian besar sampah domestik dapat dimanfaatkan kembali melalui beberapa proses pengolahan, seperti pembuatan kompos, pembuatan biogas, daur ulang kertas dan daur ulang plastik. Maka dari itu sebaiknya masyarakat dapat memilah sampah domestik. Namun kebiasaan masyarakat Kota Surakarta dalam mengelola sampah domestik masih tergolong rendah. Hal ini sangat berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah yang diterapkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, di mana belum adanya sosialisasi tentang pemilahan sampah menjadi berbagai jenis. Seperti pemisahan sampah organik dan anorganik (kertas, plastik dan logam). Selain itu, tempat sampah yang sudah ada di tempat umum juga tidak berfungsi secara efektif. Terlihat di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang tersebar di beberapa kelurahan Kota Surakarta hanya sebagai tempat pembuangan akhir bagi masyarakat. Di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) juga masih menjadi masalah, ini dibuktikan dari tahun ke tahun tidak ada perubahan metode pengolahan sampah yang baik. Jadi, pengelolaan dan pengolahan sampah domestik di Kota Surakarta masih dikatakan kurang efektif dan efisien.

6 39 C. Dinas Pendidikan Kota Surakarta 1. Profil Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dinas Pendidikan adalah salah satu instansi pemerintahan yang khusus menangani bidang pendidikan. Kantor Dinas Pendidikan beralamat di Jalan D.I. Panjaitan No.7 Setabelan Banjarsari, Surakarta, 57132, Telp (0271) Kantor Dinas Pendidikan menjadi satu dengan Dinas Pemuda dan Dinas Olah Raga yang di singkat dengan DIKPORA. 2. Visi dan Misi Dinas DIKPORA Kota Surakarta a. Visi DIKPORA Surakarta Terwujudnya insan yang cerdas, berkarakter, dan kompetitif b. Misi DIKPORA Surakarta 1) Mewujudkan insan yang professional, terampil, dan bugar. 2) Mewujudkan akses pendidikan yang terjangkau. 3) Mengembangkan pendidikan seni dan budaya daerah. 4) Menyelenggarakan pendidikan berkarakter. 5) Membentuk kepribadian yang religious, berkompetensi ilmu pengetahuan dan kecakapan hidup. 6) Mewujudkan pencitraan public yang kredibel dan akuntabel dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan. 7) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan berdaya saing. 8) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. 9) Memassalkan olah raga, menintensifkan pembibitan dan pembinaan olahragawan berprestasi.

7 40 3. Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta a. Tugas pokok Dinas Pendidikan Kota Surakarta: Menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang kependidikan. b. Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta: 1) Perumusan kebijakan teknis bidang kependidikan. 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kependidikan. 3) Pembinaan dan fasilitasi bidang kependidikan lingkup Pemerintah Kota Surakarta. 4) Pelaksanaan tugas di bidang kependidikan dan sarana prasarana pendidikan. 5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kependidikan. 6) Pelaksanaan kesekretariatan dinas. 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pendidikan dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi: a. Sekretariat b. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini c. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama d. Bidang Pendidikan Menengah e. Bidang Pendidik, dan Tenaga Kependidikan f. Bidang Pendidikan Non Formal

8 41 g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) h. Sekolah Menengah Kejuruan i. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas j. Kelompok Jabatan Fungsional Berikut struktur tanggung jawab masing-masing jabatan yang dibawahi oleh Kepala Dinas: a. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Dinas. b. Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. c. UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. d. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Berikut adalah struktur tugas masing-masing jabatan yang dibawahi oleh Kepala Dinas: a. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas: 1) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis. 2) Pembinaan. 3) Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu. 4) Pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

9 42 Sekretariat membawahi: 1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2) Subbagian Keuangan 3) Subbagian Umum dan Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris. b. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini mempunyai tugas: 1) Penyiapan kebijakan perumusan teknis. 2) Pembinaan. 3) Pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar. 4) Pengendalian mutu pendidikan dasar, serta sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. Fungsi Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yakni: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan bidang pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10 43 Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini membawahi: 1) Seksi Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yang mempunyai tugas: a) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi: (1) Perumusan kebijakan operasional pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini di kota sesuai kebijakan nasional. (2) Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan dasar antar kabupaten/kota. (3) Perencanaan strategis pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini sesuai rencana strategis pendidikan nasional. (4) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. (5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. (6) Pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 2) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar Dan Anak Usia Dini mempunyai tugas: a) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi: (1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar dan anak

11 44 usia dini bertaraf internasional sesuai kewenangan kota. (2) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. (3) Pembinaan dan fasilitas lingkup kota bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini. c. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama d. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai tugas: 1) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis. 2) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dasar SD, pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dasar SMP. 3) Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidik menengah. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan membawahi: 1) Seksi pendidik dan kependidikan dasar SD, yang mempunyai tugas: a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan kependidikan dasar SD, meliputi: (1) Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan dasar milik pemerintah kota. (2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga

12 45 kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar milik. (3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan dasar. (4) Peningkatan kesejahteraan. (5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan dasar. (6) Usulan pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf internasional selain karena alasan pelanggaran perundangundangan pada jenjang pendidikan dasar SD. 2) Seksi Pendidik dan Kependidikan Dasar SMP 3) Seksi Pendidik dan Kependidikan Menengah e. Bidang Pendidikan Non Formal Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas: 1) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2) Pembinaan dan pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan pendidikan non formal. Fungsi Bidang Pendidikan Non Formal: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pendidikan masyarakat. 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kesetaraan dan keaksaraan. 3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13 46 Bidang Pendidikan Non Formal membawahi: 1) Seksi Pendidikan Masyarakat, yang mempunyai tugas: a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan masyarakat, meliputi: (1) Perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai rencana strategis pendidikan nasional. (2) Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan non formal. (3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan non formal skala pemerintah kota. (4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pada pendidikan non formal skala pemerintah kota. 2) Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan, yang mempunyai tugas: a) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kesetaraan dan Keaksaraan, meliputi: (1) Perencanaan strategis pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan sesuai rencana strategis pendidikan nasional. (2) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan. (3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan. (4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan skala pemerintah kota.

14 47 (5) Pemberian dukungan sumber daya penyelenggaraan pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan. D. Target Market dan Target Audience 1. Target Market Segmentasi dari target market dalam konsep perancangan buku aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821 adalah sebagai berikut: a. Segmen Demografi 1) Usia : anak-anak usia 6-12 tahun 2) Pendidikan : SD kelas 1-6 3) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan 4) Agama : semua agama 5) Kelas sosial : menengah ke atas b. Segmen Geografi Daerah yang menjadi target sasaran perancangan buku aktivitas bergambar sebagai media kampanye Gerakan 1821 serta mengenalkan pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan tangan ini adalah kota Surakarta dan sekitarnya secara khususnya, sedangkan secara umum untuk seluruh Indonesia. c. Segmen Psikografi Anak-anak yang mempunyai keingintahuan besar, anak-anak yang tertarik untuk melakukan aktivitas kreatif seperti membuat prakarya, mereka

15 48 yang senang belajar sambil bermain serta mereka yang gemar membaca buku dengan tampilan visual (gambar). 2. Target Audience Target audience adalah orang yang akan menjadi sasaran komunikasi. Dalam perancangan ini yaitu menjadi sasaran komunikasi buku aktivitas bergambar maupun media promosinya. Untuk detail segmentasi dari target audience pada konsep perancangan ini terbagi menjadi dua, yaitu audience primer, dan audience sekunder sebagai pengambil keputusan, yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Target Audience Primer 1) Segmen Demografi a) Usia : anak-anak (usia 6-12 tahun) b) Pendidikan : SD kelas 1-6 c) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan d) Agama : semua agama e) Kelas sosial : menengah ke atas 2) Segmen Geografi Daerah yang menjadi sasaran perancangan buku aktivitas ini adalah Kota Surakarta dan sekitarnya secara khususnya dan seluruh Indonesia secara umumnya. Anak-anak yang mempunyai keingintahuan besar, anak-anak yang tertarik untuk melakukan aktivitas kreatif seperti membuat prakarya, mereka yang senang belajar sambil bermain serta mereka yang gemar membaca buku dengan tampilan visual (gambar).

16 49 b. Target Audience Sekunder 1) Segmen Demografi a) Usia : orang tua (usia tahun) b) Pendidikan : SMA sampai ke jenjang kesarjanaan c) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan d) Agama : semua agama e) Kelas sosial : menengah ke atas 2) Segmen Geografi Daerah yang menjadi target sasaran perancangan buku aktivitas bergambar sebagai media kampanye Gerakan 1821 serta mengenalkan pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan tangan ini adalah kota Surakarta dan sekitarnya secara khususnya, sedangkan secara umum untuk seluruh Indonesia. 3) Segmen Psikografi Orang tua yang menyadari akan pentingnya melibatkan diri secara langsung dalam mengasuh serta mendampingi aktivitas anak. Mereka yang menyadari dampak negatif dari penggunaan gadget, serta mereka yang peduli untuk mendidik anak berfikir kreatif dalam memanfaatkan barang tidak terpakai menjadi barang berguna. 3. Hasil Identifikasi Target Market dan Target Audience Dalam perancangan ini penulis menggunakan kuesioner atau angket untuk mengetahui insight dari target audience yang nantinya akan digunakan untuk menentukan tone and manner dalam visualisasi buku aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821.

17 50 Angket disebarkan secara acak pada 200 responden anak-anak usia 6-12 tahun dan 100 orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di beberapa kota yaitu Surakarta, Tulungagung dan Trenggalek. Angket yang disebarkan di Kota Surakarta adalah untuk mengetahui minat serta kebiasaan anak-anak di Surakarta secara khususnya, sedangkan angket yang disebarkan di dua kota lainnya adalah untuk mengetahui minat serta kebiasaan anak usia 6-12 tahun pada umumnya. Untuk anak-anak, penulis membimbing dengan menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan rutinitas kegiatan bersama orang tua dan visualisasi gambar, kemudian responden menjawab dan memilih sesuai dengan pendapat dan ketertarikannya. Berikut merupakan data dan kesimpulan yang diperoleh dari kuesioner yang diajukan kepada responden: a. Hasil Kuesioner pada Anak Usia 6-12 Tahun 1) Terkait dengan jenis kegiatan yang sering dilakukan bersama orang tua, yaitu sebanyak 24% responden lebih sering bermain bersama, 57% belajar, dan 19% lainnya melakukan aktivitas seperti menonton TV dan berolahraga.

18 51 Jenis Kegiatan Bersama Orang Tua 24% 19% 57% Aktivitas Lainnya Belajar Bermain Diagram 1. Kegiatan Anak Bersama Orang Tua 2) Tentang jenis kegiatan yang dilakukan anak pada waktu senggang ketika tidak ada PR. Sebanyak 25% responden anak bermain gadget, 45,5% bermain bersama teman dengan melakukan aktivitas seperti permainan tradisional, 29,5% menonton TV atau film. Kegiatan Anak Waktu Senggang 45% 30% 25% Menonton Bermain Gadget Bermain dengan Teman Diagram 2. Kegiatan Anak Waktu Senggang

19 52 3) Tentang kegemaran anak terhadap aktivitas membaca buku bergambar, yaitu 197 anak dari 200 atau 98,5% gemar untuk membaca buku bergambar, 1,5% anak tidak menyukai. Kegemaran Anak Membaca Buku Bergambar 1,5% 98,5% Tidak Suka Suka Diagram 3. Kegemaran Anak Membaca Buku Bergambar 4) Terkait ketertarikan anak mempelajari kerajinan tangan.sebanyak 95% anak tertarik, 5% tidak. Ketertarikan Anak Mempelajari Kerajinan Tangan 1,5% 98,5% Tertarik Tidak Diagram 4. Ketertarikan Anak Mempelajari Kerajinan Tangan

20 53 5) Tentang sampah anorganik khususnya sampah plastik yang diketahui responden anak untuk dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan. Sebanyak 68% anak mengetahui, dan 32% anak tidak mengetahui. Sampah Plastik sebagai Kerajinan Tangan yang Anak Ketahui 32% 68% Tahu Tidak Diagram 5. Sampah Plastik sebagai Kerajinan Tangan yang Anak Ketahui 6) Tentang model gambar yang anak sukai, 43% menyukai gambar yang sangat sederhana 57% anak menyukai gambar sedikit detail. Jenis Gambar yang Disukai Anak 43% 57% Gambar sederhana Gambar detail Diagram 6. Jenis Gambar yang Disukai Anak

21 54 7) Tentang layout buku yang lebih nyaman untuk dibaca oleh anak. Sebanyak 52% anak nyaman membaca buku dengan gambar dan teks yang terpisah dan 48% nyaman membaca buku full color dengan teks bergabung dengan gambar. Jenis Layout Buku yang Nyaman Menurut Anak 48% 52% Gambar dan Teks Menyatu Gambar dan Teks Terpisah Diagram 7. Jenis Layout yang Nyaman Menurut Anak 8) Tentang kelompok warna yang disukai anak usia 6-12 tahun. 77% anak menyukai warna mencolok, 23% menyukai warna pastel. Kelompok Warna yang Anak Sukai 23% 77% Warna Mencolok Warna Pastel Diagram 8. Kelompok Warna yang Anak Sukai

22 55 b. Hasil kuesioner untuk Orang Tua 1) Tentang orang tua yang mengenal Gerakan 1821 sebagai program parenting, sebanyak 24% mengetahui sedangkan 76% lainnya tidak mengetahui. Orang Tua Mengetahui Gerakan % 76% Tidak Tahu Tahu Diagram 9. Orang Tua Mengetahui Gerakan ) Tentang lamanya orang tua menemani anak beraktivitas dalam sehari. 1% orang tua hanya menemani anak selama 1 jam, 73% selama 1-5 jam 16% selama 6-10 jam, 7% jam dan 3% lebih dari 15jam.

23 56 Lama Orang Tua Bersama Anak 7% 1% 16% 3% 73% 1 jam 2-5 jam 6-10 jam jam >15 jam Diagram 10. Lama Orang Tua Bersama Anak 3) Terkait aktivitas yang sering dilakukan bersama anak, sebanyak 51% sering menemani anak belajar, 36% sering menemani anak-anak melakukan kegiatan lainnya seperti menonton, jalan-jalan dan olahraga, 13% menemani anak bermain. Aktivitas Bersama Anak 13% 36% 51% Belajar Aktivitas lain Bermain Diagram 11. Aktivitas Bersama Anak

24 57 4) Terkait orang tua yang melibatkan gadget saat bersama anak. Sebanyak 1% responden orang tua tidak melibatkan gadget sama sekali ketika menemani anak, 56% jarang, dan 43% lainnya sering melibatkan. Melibatkan Gadget Saat Bersama Anak 1% 43% 56% Tidak sama sekali Jarang Sering Diagram 12. Melibatkan Gadget Saat Bersama Anak 5) Tentang orang tua yang mengetahui bahwa Indonesia merupakan penghasil sampah plastik ke laut terbesar no.2 di dunia tahun 2015 menurut Jambeck. Sebanyak 27% mengetahui dan 73% tidak. Orang Tua Tahu Indonesia Penghasil Sampah Plastik no.2 Terbesar 27% 73% Tahu Tidak Diagram 13. Orang Tua Tahu Indonesia Penghasil Sampah Plastik no.2 Terbesar

25 58 6) Tentang orang tua yang mengetahui manfaat sampah anorganik terutama plastik sebagai bahan kerajinan tangan, yaitu sebanyak 76% orang tua mengetahui dan 24% tidak. Orang Tua Tahu Sampah Dimanfaatkan Sebagai Kerajinan 24% 76% Tahu Tidak Diagram 14. Orang Tua Tahu Sampah Dimanfaatkan Sebagai Kerajinan 7) Terkait orang tua yang bersedia mendampingi anak dalam melakukan aktivitas membuat kerajinan tangan. Sebanyak 91% orang tua besedia dan 9% lainnya tidak. Orang Tua Tahu Bersedia Mendampingi Anak Membuat Kerajinan Tangan 9% 91% Bersedia Tidak Diagram 15. Orang Tua Tahu Bersedia Mendampingi Anak Membuat Kerajinan Tangan

26 59 8) Pendapat orang tua tentang pentingnya peran serta mereka dalam mendidik, mengasuh dan mendampingi anak beraktivitas, yaitu sebanyak 0% mengatakan tidak penting, 23% penting dan 77% menganggapnya sangat penting. Pendapat Orang Tua Tentang Perannya Mendampingi Anak 23% 77% Penting Sangat Penting Diagram 16. Pendapat Orang Tua Tentang Perannya Mendampingi Anak c. Kesimpulan Dari hasil kuesioner terhadap anak-anak usia 6-12 tahun dan orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Target Audience Anak-Anak Usia 6-12 Tahun Dari hasil kuesioner tersebut diperoleh data bahwa anak-anak usia 6-12 tahun di Kota Surakarta secara khususnya dan anak-anak di beberapa kota lain pada umumnya, lebih sering menghabiskan waktu bersama orang tua untuk belajar. Anak-anak usia 6-12 tahun lebih sering bermain dengan teman di waktu senggang. Namun tidak sedikit dari mereka yang lebih memilih bermain gadget. Anak di usia 6-12 tahun

27 60 sangat suka untuk membaca buku bergambar dan melakukan aktivitas kreatif seperti membuat kerajinan tangan. Banyak dari anak-anak usia 6-12 tahun yang telah mengetahui bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan kembali selain melalui daur ulang juga dengan menjadikannya kerajinan tangan. Untuk visualisasi buku aktivitas bergambar, anak-anak usia 6-12 tahun cenderung menyukai gambar-gambar yang sedikit detail dan menggunakan warna-warna cerah dibanding gambar yang sangat sederhana. Untuk penataan layout, anak usia 6-12 tahun lebih nyaman membaca buku dengan layout yang rapi di mana teks terpisah dari gambar. 2) Target Audience Orang Tua yang Memiliki Anak Usia 6-12 Tahun Dari hasil kuesioner tersebut diperoleh data orang tua di Kota Surakarta, yaitu sebagian besar orang tua belum mengetahui Gerakan 1821 yang merupakan program pengasuhan anak. Lebih dari 50% orang tua menghabiskan waktu selama 1-5 jam bersama anak dengan belajar dan bermain. Tidak sedikit orang tua yang sering melibatkan gadget selama menemani anak beraktivitas. Para orang tua berkeinginan untuk turut berperan dalam memanfaatkan sampah plastik sebagai kerajinan tangan meski hanya sedikit yang mengetahui bahwa Indonesia menduduki peringkat 2 dunia sebagai penghasil terbesarnya. Para orang tua menyadari bahwa peran serta mereka sangatlah penting untuk kehidupan anak.

28 61 E. Komparasi 1. Buku Aktivitas Bergambar Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak a. Deskripsi Umum Buku aktivitas bergambar Hasta KaryaUnik Berbahan Alam Untuk Anak adalah kumpulan tutorial atau cara membuat kerajinan tangan yang berbahan alam. Buku ini memang ditujukan pada anak-anak untuk membuat kerajinan tangan dengan bahan yang mudah diperoleh di sekitarnya yaitu bahan alam. Terdapat cara membuat kerajinan tangan dari biji, ranting, batu dan daun. Dalam buku ini terdapat ilustasi berupa foto proses pembuatan dan hasil jadi. 1) Judul Keseluruhan : Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak 2) Pengarang : Bunda Sugi 3) Penerbit : DIVA Kids 4) Tahun Terbit : ) Jumlah Halaman : 64 Halaman 6) Ukuran Buku : 18,5 x 25,5 cm 7) Sinopsis : Kreativitas itu perlu dibuat, bukan dibicarakan saja. Buku ini akan memandu kita cara membuat karya dari bahan alam, seperti daun, batu, ranting, dan sebagainya. Bahan-bahan itu mudah di dapat di sekitar kita. Dengan disertai gambar proses pembuatan kreasi unik dan menarik, seperti mahkota, kotak pensil, vas bunga, dan masih banyak lagi,

29 62 buku ini baik dibaca oleh anak-anak maupun para pendidik/orang tua. Tidak hanya itu, buku ini juga membuat kita terinspirasi ingin membuat kreasi yang baru. Selamat membaca dan berkarya! b. Target Market dan Target Audience 1) Segmen Demografis a) Umur : anak- anak 6-10 tahun dan orang tua tahun b) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan c) Agama : semua agama d) Kelas Sosial : menengah ke atas 2) Segmen Geografi Segmen geografi dari buku aktivitas bergambar ini adalah untuk seluruh Indonesia. 3) Segmen Psikografi Buku aktivitas bergambar Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak ini dibuat untuk anak-anak yang tertarik untuk membuat kerajinan tangan, untuk anak yang gemar membaca, serta anak yang tertarik membaca buku dengan tampilan visual atau gambar. c. Distribusi Buku aktivitas bergambar Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak ini telah didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui toko-toko buku besar maupun buku kecil, serta melalui toko buku online di mana pembeli bisa membelinya tanpa harus pergi ke toko buku. d. Promosi yang Dilakukan

30 63 Promosi dari buku ini melalui media sosial, diantaranya website, twitter, dan facebook. e. Tampilan Visual 1) Cover Buku Aktivitas Bergambar Hasta KaryaUnik Berbahan Alam Untuk Anak Gambar 1. Cover Buku Aktivitas Bergambar Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016) 2) Bagian Isi Buku Aktivitas Bergambar Hasta Karya Unik Alam Untuk Anak Bagian isi yang penulis ambil adalah tentang membuat kerajinan tangan dari batu. Pada cara pembuatan kerajinan dari batu ini cukup unik, yaitu menggambar aneka karakter binatang (contoh pada prosesnya adalah kepik) pada batu dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti batu dan cat. Tampilan visual buku ini kurang menarik karena hanya terdapat foto bahan, proses dan hasil, tidak ada ilustrasi berupa gambar.

31 64 Namun layout dari buku ini sesuai bagi anak-anak untuk membaca dan memahami isinya karena gambar dan teks terpisah. Berikut contoh tampilan visual isi buku : Gambar 2. Isi Buku Aktivitas Bergambar Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016) 2. Buku Aktivitas Bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton a. Deskripsi Umum Buku aktivitas bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton merupakan cara membuat kerajinan tangan dari bahan kertas dan karton. Buku ini merupakan buku terjemahan dengan judul asli 365 Things to do with Paper and Cardboard ditujukan bagi anak-anak untuk membuat kerajinan tangan dengan bahan kertas dan karton. Di dalam buku ini terdapat 126 jenis kerajinan tangan dengan 365 model atau karakter. Buku ini memiliki ilustrasi yang fullcolor dan menarik khas anak-anak. 1) Judul Keseluruhan : 365 Kreasi dari Kertas dan Karton 2) Pengarang : Fiona Watt

32 65 3) Penerbit : Tiga Ananda (Tiga Serangkai) 4) Tahun Terbit : ) Jumlah Halaman : 128 Halaman 6) Ukuran Buku : 23 x 27 cm 7) Sinopsis : Kapan saja kalian ingin menggunting, menempel, membuat model, atau menciptakan kolase, buku ini akan memberi kalian contohcontoh kreasi menarik yang dapat kalian buat setiap hari dalam setahun. b. Target Market dan Target Audience 1) Segmen Demografi a) Umur : anak- anak 6-10 tahun dan orang tua tahun b) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan c) Agama : semua agama d) Kelas Sosial : menengah ke atas c. Segmen Geografi Segmen geografi dari buku aktivitas bergambar ini adalah untuk seluruh Indonesia. d. Segmen Psikografi Buku aktivitas bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton ini dibuat untuk anak-anak yang tertarik untuk membuat kerajinan tangan, terutama mereka yang gemar menggunting, menggambar dan menempel, untuk anak yang gemar membaca, serta anak yang tertarik membaca buku dengan tampilan visual atau gambar yang menarik.

33 66 e. Distribusi Buku aktivitas bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton ini telah didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui toko-toko buku besar maupun buku kecil, serta melalui toko buku online di mana pembeli bisa membelinya tanpa harus pergi ke toko buku. d. Promosi yang Dilakukan Promosi dari buku ini melalui media sosial, diantaranya website, twitter, instagram dan facebook. e. Tampilan Visual 1) Cover Buku Aktivitas Bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton Gambar 3. Cover Buku Aktivitas Bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016) 2) Bagian Isi Buku Aktivitas Bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton Buku aktivitas bergambar ini berisi halaman-halamn fullcolor dengan karakter yang menarik dan lucu yang sesuai untuk anak-anak. Pada penataan layout buku ini membaurkan gambar dan

34 67 teks. Pada buku ini terdapat ilustrasi gambar proses pembuatan serta foto hasil jadi, namun tidak pada 365 kreasi yang terdapat didalamnya. Sehingga hanya sebagian yang memiliki ilustrasi gambar proses pembuatan dan sebagian hanya menjelaskan secara umum. Berikut contoh tampilan visual isi buku : Gambar 4. Isi Buku Aktivitas Bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016) Gambar 4. Isi Buku Aktivitas Bergambar 365 Kreasi dari Kertas dan Karton (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016)

35 68 F. Analisa SWOT Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi berbagai faktor dalam merumuskan strategi produk, dalam hal ini untuk perancangan buku aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821 agar lebih terarah. Analisis ini didasarkan kepada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat), serta sebagai perbandingan dengan kompetitor atau komparasinya. Untuk mengetahui peluang utama dalam perancangan buku aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821 diperlukan observasi terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dari buku aktivitas ini terhadap objek pembanding atau komparasinya melalui analisa SWOT. Berikut merupakan tabel analisa SWOT dari buku aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821, Berkreasi dengan Sampah Plastik dengan dua komparasinya yaitu Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak dan 365 Kreasi dari Kertas dan Karton :

36 Tabel Analisa SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threats) Analisa SWOT Buku Aktivitas Bergambar Berkreasi dengan Sampah Plastik Buku Aktivitas Hasta Karya Unik Berbahan Alam untuk Anak Buku Aktivitas Bergambag 365 Kreasi dari Kertas dan KArton Strength 1. Tema yang diangkat sesuai isu 1. Tema yang diangkat sesuai untuk 1. Tema yang diangkat sesuai isu (Kelebihan) lingkungan yaitu tentang mengasah skill atau kemampuan lingkungan yaitu tentang pemanfaatan sampah plastik berupa dengan memanfaatkan sampah pemanfaatan kertas dan karton botol dan kantong plastik menjadi alami dan berbahan alam sebagai bekas menjadi kerajinan tangan. kerajinan tangan. media pembuatan kerajinan tangan. 2. Bahan-bahan yang digunakan 2. Berusaha mengkampanyekan 2. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan tangan tentang pentingnya peran langsung untuk membuat kerajinan tangan dalam buku ini sederhana dan orang tua untuk mendampingi anak dalam buku ini sederhana dan mudah ditemukan. bermain dan belajar. mudah ditemukan. 3. Mengajarkan anak-anak berfikir 3. Mengajarkan anak-anak berfikir 3. Ilustrasi yang disajikan terdiri dari kreatif dalam memanfaatkan kreatif dalam memanfaatkan barang foto proses pembuatan sehingga barang tidak terpakai menjadi tidak terpakai menjadi barang anak-anak dapat langsung memiliki karya seni. berguna. gambaran akan hasil kerajinan tangan yang akan ereka buat

37 35 4. Ilustrasi yang disajikan terdiri dari 4. Bahasa di dalam buku ini sesuai 4. Ilustrasinya terdiri dari perpaduan perpaduan foto dan gambar yang untuk anak-anak. foto dan gambar yang disajikan akan dibuat sedikit detail dengan warna cerah melalui digital painting. 5. Layout penataan foto dan teks rapi sehingga memudahkan anak-anak dengan warna-warna cerah. 5. Elemen teks menggunakan font 5. Layout akan dibuat rapi sehingga dalam memahami setiap prosesnya. khas anak-anak sehinga mudah anak-anak akan lebih mudah dibaca. memahami isinya. 6. Elemen teks menggunakan font yang mudah dibaca oleh anak-anak. 7. Terdapat halaman yang bisa digunting dan diaplikasikan pada kerajinan tangan. Weakness 1. Sampul tidak menggunakan 1. Sampul tidak menggunakan 1. Sampul tidak menggunakan (Kekurangan) hardcover sehingga mudah rusak. hardcover sehingga mudah rusak. hardcover sehingga mudah rusak. 2. Beberapa proses karajinan tangan 2. Ilustrasi hanya berupa foto sehingga 2. Dari 365 model kerajinan tangan harus dengan pengawasan orang tua kurang menarik untuk anak-anak. hanya satu per tiga yang memili secara langsung, sehingga anak- panduan proses pembuatan. 70

38 36 anak tidak bisa mempraktekkannya sendiri. 3. Sebagian ilustrasi foto di dalamnya kurang berkualitas karena tidak 3. Tidak ada paragraph khusus tentang bahan-bahan yang 3. Beberapa halaman tidak penuh fokus (blur). diperlukan. warna, yaitu dominan warna putih sebagai background. 4. Layout terkesan monoton karena hanya menggunakan border 4. Beberapa teks kurang jelas karena berbaur dengan gambar yang halaman dengan warna solid. memiliki background fullcolor. Opportunity 1. Belum banyak buku aktivitas untuk 1. Belum banyak buku aktivitas 1. Belum banyak buku aktivitas (Peluang) anak tentang pemanfaatan sampah dengan menggunakan bahan alami tentang pemanfaatan kertas dan yang melibatkan peran khusus dari alam. karton bekas dengan model kreasi orang tua sehingga dapat mempererat hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak. 2. Banyak anak-anak yang gemar melakukan aktivitas bermain dan belajar yang berhubungan dengan alam. sebanyak ini (365 macam). 2. Belum banyak buku yang memiliki ilustrasi menarik dengan perpaduan foto dan gambar yang 2. Belum banyak buku yang memiliki dapat membantu menjelaskan ilustrasi menarik yaitu memadukan 1 proses didalamnya. 7 ilustrasi berupa foto dan gambar 71

39 37 yang dapat membantu menjelaskan proses didalamnya. 3. Anak-anak lebih tertarik membaca dan lebih mudah memahami buku 3. Anak-anak lebih tertarik membaca dengan tampilan visual (gambar). dan lebih mudah memahami buku dengan tampilan visual (gambar). Threats 1. Semakin banyaknya buku aktivitas 1. Semakin banyaknya buku aktivitas 1. Semakin banyaknya buku (Ancaman) tentang pemanfaatan sampah yang memiliki ilustrasi yang aktivitas yang memanfaatkan dengan cara kreatif yang makin menarik dan tidak monoton. kertas dan karton dengan tutorial bervariasi. 2. Semakin berkembangnya buku aktivitas dengan menggunakan media cetak 3D seperti buku pop up dan semakin banyaknya penggunaan multimedia seperti video. 2. Semakin berkembangnya buku aktivitas dengan menggunakan media cetak 3D seperti buku pop up dan semakin banyaknya penggunaan multimedia seperti video. yang lebih lengkap. 2. Semakin berkembangnya buku aktivitas dengan menggunakan media cetak 3D seperti buku pop up dan semakin banyaknya penggunaan multimedia seperti video. Tabel 2. Tabel Analisa SWT 72

40 73 G. Unique Selling Preposition (USP) USP (Unique Selling Preposition) merupakan sebuah teknik penjualan dengan memunculkan keunikan dari sebuah perusahaan maupun produk yang tidak dimiliki oleh pesaing. Agar sebuah produk dapat laku dan diminati oleh konsumen selain menentukan positioning, perlu ditentukan pula USP atau keunikan dari sebuah produk. Masing-masing produk pasti mempunyai keunikannya sendiri, hanya saja bagaimana cara agar keunikan tersebut bisa ditonjolkan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga melekat dibenak konsumen. Keunikan yang dimiliki oleh Buku Aktivitas Bergambar Berkreasi dengan Sampah Plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821 ini adalah dari segi proses dalam melaksanakan aktivitas pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik sendiri. Buku ini melibatkan peran langsung orang tua untuk mendampingi anak berkreativitas. Dengan melakukan aktivitas di dalam buku ini membuat anak bisa berfikir kreatif untuk memanfaatkan barang tidak terpakai menjadi barang berguna, selain itu proses yang melibatkan peran langsung orang tua tersebut dapat mempererat hubungan serta komunikasi anak dengan orang tua. Buku ini juga memiliki ilustrasi menarik berupa foto hasil kerajinan disertai hadirnya karakter ayah, ibu dan anak sebagai tokoh peraga didalamnya. H. Positioning Positioning merupakan upaya atau tindakan menempatkan produk agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Produk yang memiliki posisi kuat di benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat. Strategi positioning dalam perancangan buku aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821 adalah 34

41 35 74 memposisikannya sebagai buku edukasi, di mana orang tua secara langsung mendidik dan berperan aktif mengajarkan cara memanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi barang yang berguna secara kreatif. Buku aktivitas bergambar akan disajikan dengan ilustrasi yang menarik berupa gambar dan foto, dengan warna cerah, untuk membantu anak-anak dalam memahami isi dari buku ini serta disajikan dengan font yang mudah dibaca oleh anak usia 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun. Di Indonesia kepemilikan smartphone pada akhir 2015 diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun. Di Indonesia kepemilikan smartphone pada akhir 2015 diperkirakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengguna smartphone mengalami peningkatan secara pesat dari tahun ke tahun. Di Indonesia kepemilikan smartphone pada akhir 2015 diperkirakan mencapai 55 juta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun sedang berkembang pesat. Perkembangan motorik anak usia 7-9 tahun sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Masa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup temasuk manusia. Padatnya suatu aktivitas yang ada pada suatu lingkungan tersebut

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. Penggunaan Media Sosial

BAB III IDENTIFIKASI DATA. Penggunaan Media Sosial BAB III IDENTIFIKASI DATA A. MEDIA SOSIAL 1. Penggunaan Media Sosial pada Remaja SMP Peneliti melakukan sampling pengambilan data pada 100 siswa dan siswi SMP Negeri 8 Purwokerto sebagai responden. Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA. Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam. 5W+1H Pertanyaan Jawaban. Apa yang menjadi masalah

BAB III ANALISIS DATA. Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam. 5W+1H Pertanyaan Jawaban. Apa yang menjadi masalah BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Masalah Menggunakan 5W+1H Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam penelitian ini, berdasarkan data yang sudah dihimpun berikut adalah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil 2014/2015

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah telah lama menjadi masalah besar diberbagai kota besar yang ada di Indonesia, meningkatnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan Informasi yang mendukung diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : Martha Stewart's Encyclopedia of Crafts: An A-to-Z Guide with Detailed Instructions

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 88 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya volume sampah di Surakarta telah menimbulkan masalah yang kompleks dalam pengelolaan sampah. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif untuk mereduksi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN. MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode

BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN. MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN 3.1. Profil MENTARI MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mental dan otak anak-anak dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA SALATIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Menumbuhkan rasa bangga terhadap bulutangkis Indonesia Menciptakan mindset bahwa audience bisa menjadi seperti atlet-atlet berprestasi

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2008

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2008 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Red Batik Solo Awal berdirinya Red Batik Solo adalah tanggal 12 Februari 2012 pertama kali dicetuskan oleh seorang seniman dan budayawan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI i ii iii v ix xii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Perancangan 2 1.4 Manfaat Perancangan

Lebih terperinci

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberdayaan dalam arti luas merupakan suatu tindakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional agar secara

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas

Bagian Kedua Kepala Dinas BAB X DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 180 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.

Lebih terperinci

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan kompleks, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sebagai kota terbesar ke dua

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI. Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI. Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain BAB III STRATEGI KOMUNIKASI Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain III.1 Analisis Table manner sendiri dipengaruhi oleh factor budaya, dimana table manner suatu Negara akan berbeda dengan table

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri dalam hidupnya dituntut untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain (Bungin,2008:25).

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS TATA RUANG, PERUMAHAN,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 13 TAHUN 2011 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali mempunyai berbagai aturan yang dibuat oleh Bupati untuk menata kabupaten ataupun untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DINAS DAERAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Riset Bakso Materi Data Visual Data Perancangan Data Verbal Identifikasi dan Analisa Pemecahan Masalah Konsep

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pesatnya pembangunan kota Bandung di berbagai sektor, maka warga dan seluruh pemangku kepentingan kota Bandung harus siap untuk menghadapi berbagai perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur PP Nomor : 65 tahun 1951, Penyerahan urusan bidang pendidikan Pengajaran dan kebudayaan Kepada provinsi

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun tujuannya adalah untuk dapat melatih kemampuan berpikir

Lebih terperinci

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

PERANCANGAN PUBLIKASI PETA INFORMASI FAUNA LANGKA INDONESIA

PERANCANGAN PUBLIKASI PETA INFORMASI FAUNA LANGKA INDONESIA PERANCANGAN PUBLIKASI PETA INFORMASI FAUNA LANGKA INDONESIA Melani Oktavia NIM : 1401119651 Telp : 0812 9794 6919 Alamat : Jalan Inspeksi Teluk Intan Apartemen Teluk Intan Lt.15 P Email : melanioktavia92@gmail.com

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR Menimbang Mengingat : : BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta

Lebih terperinci

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KOTA TARAKAN WALIKOTA TARAKAN Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK Ekadina Dzawil Ulya Universitas Negeri Semarang Email : dinadzawil@gmail.com

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa uraian tugas Dinas

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek 1. Online store Thesteddy Berawal dari keisengan untuk menambah uang jajan, Widya Sesarika, pemilik Thesteddy, menciptakan sebuah toko online yang berkecimpung

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan Berat Sampah dan Volume Sampah Pengukuran volume sampah dari sumber pemukiman dan non pemukiman yang dilakukan menggunakan kotak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah gabungan antara Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Provinsi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Deskripsi Wilayah Kota Cirebon 1. Geografi Kota Cirebon merupakan salah satu Kota bersejarah yang memiliki keunikan yang khas. Kota Cirebon adalah bekas ibu Kota kerajaan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi. LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 Tahun 2007 TANGGAL : 9 Juli 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN 1. Kebijakan 1. Kebijakan dan Standar 1.a. Penetapan kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak mulai mengenal dan belajar sesuatu. Anak kecil pada dasarnya senang mencoba aktivitas yang

Lebih terperinci

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi. LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 TAHUN 2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN 1. Kebijakan 1. Kebijakan dan Standar 1.a. Penetapan kebijakan

Lebih terperinci