BAB III METODE QIRA'ATI DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE QIRA'ATI DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG"

Transkripsi

1 BAB III METODE QIRA'ATI DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG A. Keadaan Umum TPQ Bintang Kecil 1. Letak Geografis Lokasi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Bintang Kecil sampai saat ini ada dua tempat yang berbeda, yaitu : a. TPQ Bintang Kecil 01 Jl. Arjuna No. 15 Semarang b. TPQ Bintang Kecil 02 Jl. Anggraeni Raya No. 21 Semarang Kedua TPQ Bintang Kecil itu berada di Kelurahan yang berbeda. TPQ Bintang Kecil Jl. Arjuna Raya berada di Kelurahan Pendrikan Kidul dan yang di Jl. Anggraeni Raya berada di Kelurahan Bulu. 1 Namun jarak antara kedua gedung TPQ tersebut tidak berjauhan dan berada di perkampungan yang sama dan jauh dari kebisingan kendaraan bermotor. 2. Sejarah Berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Bintang Kecil didirikan pada tanggal 1 Agustus 1987 atas prakarsa Yayasan Bintang Kecil Semarang. Nama Bintang Kecil diambil dari sebuah judul lagu anak-anak yang sangat terkenal dan mudah dinyanyikan, syairnya bagus dan mengandung arti yang dalam, sehingga lagu Bintang Kecil populer sepanjang zaman. Kepopuleran lagu Bintang Kecil dapat dilihat dari pengarang lagunya yang sudah tidak diketahui (anonim). Untuk lebih jelasnya tentang lagu Bintang Kecil ini, bunyi syairnya sebagai berikut : "Bintang Kecil Di Langit Yang Tinggi Amat Banyak Menghias Angkasa Aku Ingin Terbang Dan Menari Jauh Tinggi Ke Tempat Kau Berada" 1 Hasil Wawancara dengan Kepala TPQ Bintang Kecil Semarang 02, (Bp. Shodiqin, S.Ag), tgl 20 April

2 38 Pemberian nama Yayasan dengan nama Bintang Kecil ini adalah sebagai visualisasi untuk menggambarkan tentang fokus program Yayasan, dimana anak-anak adalah sebagai obyek yang akan digarap. Arti filosofi dan harapan yang diinginkan dari pemberian nama Yayasan dengan nama Bintang Kecil ini adalah : a. Bintang yang kelihatan kecil apabila dilihat dari kejauhan, menggambarkan kecilnya bintang itu. Namun pada hakekatnya bintang adalah sesuatu yang amat besar. Hal ini memberikan kepercayaan diri, walaupun orang lain menilai usaha yayasan itu kecil namun apabila dikaji dengan arif usaha yayasan tersebut merupakan sesuatu yang besar, mulia dan bermanfaat bagi kepentingan umat Islam. b. Tempat bintang yang jauh di angkasa sana, memberikan gambaran tentang ketinggian cita-cita yayasan. c. Gemerlap cahaya bintang yang indah menggambarkan kehadiran yayasan dan badan-badan yang menjadi usahanya dapat menjadi petunjuk dan penuntun umat, sebagaimana bintang dalam memberikan kemanfaatan bagi manusia berupa keindahan yang tiada tara. 2 Cikal bakal berdirinya Yayasan Bintang Kecil Semarang (TBKS) dimulai tahun 1978 atas prakarsa sebuah kelompok kajian mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. Dimana kelompok studi ini banyak menyelenggarakan kegiatan di pinggiran kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah. Banyak hal yang dikaji khususnya tentang banyaknya anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat sekolah, dikarenakan faktor ekonomi dan rendahnya kesadaran orang tuanya untuk menyekolahkan anak-anaknya, sehingga mutu pendidikan anaknya sangatlah rendah, sehingga kurang dapat bersaing menghadapi era bebas ini. Kelompok studi ini tergugah hatinya untuk berbuat sesuatu guna membantu anak-anak yang kurang pendidikan itu. Untuk menambah 2 Ibid

3 39 solidnya kelompok studi ini, maka mereka memberi nama : Lembaga Pembina Keluarga Muslim, yang disingkat LPKM. Pemberian nama ini didasarkan pada realitas yang ada, dimana mayoritas anak-anak yang terlantar itu dari keluarga yang beragama Islam, sehingga pemberian nama ini bukan didasarkan pada primodial atau membeda-bedakan agama Islam dengan agama lainnya. Bentuk kegiatan yang diselenggarakan LPKM ini adalah memberikan pelajaran les privat pelajaran sekolah anak-anak keluarga kaya tentang mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan bahasa Arab serta pelajaran Baca Tulis Al-Qur'an. Dari kegiatan les privat ini, maka LPKM dapat menghidupi kegiatannya, karena masing-masing anggota LPKM bersedia dipotong gajinya 25%, disamping itu orang tua peserta les privat bersedia menjadi donatur untuk membiayai kegiatan yang ada di LPKM. Satu bentuk kegiatan LPKM dengan keluarga peserta privat adalah LPKM sebagai mediator untuk mengarahkan keluarga-keluarga peserta les privat untuk bersedia menjadi orang tua asuh atau membiayai pendidikan anak-anak yang tidak mampu yang dikelola LPKM. 3 Dengan anggota 30 orang LPKM yang dipimpin oleh Muhammad Mizany Sudja'i semakin hari bertambah klien serta jaringannya diantaranya adalah bertemunya dengan aktivis mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Shofa Chasani. Pada tahun 1982 atas saran dari beberapa penasehat, diantaranya Drs. HM. Ahmad mantan Bupati Magelang, Letkol H. Halimi AR, Kakanwil Depag Propinsi Jawa Tengah, H. Joesdi Ghazali SH, dan Dr. H. Sudomo Hadinoto, Dokter RSUD Dr. Kariyadi Semarang, LPKM agar dikuatkan statusnya menjadi sebuah Yayasan yang berbadan hukum. Tim pendirian Yayasan akhirnya dibentuk pada tanggal 1 April 1982, setelah mengalami perdebatan yang panjang maka ditetapkanlah 3 Ibid

4 40 Yayasan yang dibentuk itu diberi nama Yayasan Bintang Kecil, sebagai kelanjutan dari kelompok studi LPKM. Dengan dikeluarkan akte notaris dari notaris Rusbandy Jahya, SH, bernomor 17 pada tanggal 15 Juli 1982 Yayasan Bintang Kecil Semarang telah berdiri dan sudah tercatat pada Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 17 Juni Maksud dan tujuan didirikannya Yayasan Bintang Kecil adalah untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menunjang tercapainya masyarakat sejahtera lahir dan batin dengan meningkatkan dan mewujudkan amalan-amalan Islam. Untuk merealisasikan maksud dan tujuan di atas, Yayasan Bintang Kecil menetapkan programnya dengan menempuh usaha dalam bidang : a. Menyelenggarakan pendidikan b. Menyelenggarakan kegiatan dakwah c. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan d. Menyelenggarakan kegiatan dan usaha-usaha yang sesuai dengan ajaran Islam, atau usaha-usaha lain yang syah dan tidak melanggar perundang-undangan TPQ Bintang Kecil sejak berdirinya berada di Jl. Bima Raya No. 30C Semarang, yang sekaligus kantor yayasan. Setelah berjalan beberapa waktu dan semangat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya belajar Al-Qur'an besar sekali. Hal itu membuat fasilitas gedung tidak mencukupi lagi. Kemudian pada tanggal 23 April 1991 TPQ Bintang Kecil dipindah ke Jl. Nakula Raya No. 40 Semarang. Pada gedung yang cukup luas dan strategis. Perkembangan jumlah murid yang terus bertambah menjadi permasalahan tersendiri, kendala yang dihadapi selalu soal tempat pendidikan yang kurang memadai. Keadaan ini menjadi sedikit terjawab, ketika salah seorang wali murid (H. Mashudi) meminjamkan rumahnya di Jl. Anggraeni Rya No. 21 Semarang. Atas jasa baik beliau mulai 1 Agustus 1992 TPQ Bintang Kecil membuka cabang di Jl. Anggraeni Raya tersebut.

5 41 Semula kedua TPQ tersebut berada dalam satu kepemimpinan, namun pada perkembangan berikutnya terjadi perubahan yaitu pada bulan April 1996 TPQ Bintang Kecil masing-masing berdiri sendiri dan kepala TPQ langsung bertanggung jawab seluruhnya kepada yayasan. Hal itu termasuk juga dalam hal manajemen, keuangan dan lain sebagainya. Meskipun demikian sebagai bentuk koordinasi dan kerjasama setiap 1 bulan sekali diadakan pertemuan antar pengurus. Ini dimaksudkan sebagai bentuk evaluasi dan penyatuan visi. Latar belakang pendirian TPQ Bintang Kecil disertai oleh beberapa faktor yang mendukung. a. Keberhasilan TKA Raudlatul Mujawwidin yang telah berhasil mendirikan Taman Kanak-Kanak Al-Qur'an sejak dini. b. Yayasan Bintang Kecil yang salah satu usahanya melayani les privat agama Islam, memiliki banyak tenaga yang mahir dalam pengajaran agama Islam terutama pengajaran Al-Qur'an. c. Belum adanya lembaga pendidikan Al-Qur'an di daerah sekitar yang kemudian dianggap perlu untuk mendirikan Taman Pendidikan Al- Qur'an (TPQ) guna mencetak anak muslim yang qur'ani. Untuk merealisasikan pendirian TPQ Bintang Kecil, pihak Yayasan mengirim Drs. Aham Arifin serta Drs. Amiruddin Aziz untuk survai dan mengikuti tasheh agar memperoleh ijazah mengajar buku metode qira'ati, dari buku hasil susunan Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasyi yang ada di Jl. M.T. Haryono Kampung Kebun Arum No. 71 Semarang. 3. Struktur Organisasi Agar mekanisme kerja lancar dan tertib, diperlukan orang-orang yang bertanggung jawab dalam bidang masing-masing. Maka TPQ Bintang Kecil 02 dalam menjalankan kerjanya membuat struktur organisasi serta job description. Mengenai struktur organisasi yang dimaksud dapat dilihat dalam lampiran. 4 4 Hasil Observasi pada tanggal 3 Mei 2006

6 42 Adapun job description dari masing-masing pengurus adalah sebagai berikut : a. Kepala bertugas atau mengurus mengkoordinasi pelaksanaan pendidikan dan bertanggung jawab pada semua karyawan. b. Pengurus harian bertugas mengurus administrasi TPQ Bintang Kecil baik urusan kedalam maupun keluar. c. Semua guru bertugas sebagai pelaksana program harian yaitu membimbing dan memberi pelajaran pada murid. d. Semua murid mengemban tugas pokok belajar dan mentaati peraturan guru. 4. Keadaan Guru, Karyawan, dan Murid a. Keadaan guru Guru yang mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Bintang Kecil 02 datang dari berbagai daerah, mereka mempunyai latar belakang yang heterogen. Hal ini sangat membantu kelangsungan dan perkembangan TPQ tersebut terutama dalam pembelajarannya karena dalam penggunaan strategi dan gaya mengajar yang bervariasi. Adapun jumlah guru yang mengajar secara aktif semuanya berjumlah 10 orang. 5 b. Keadaan karyawan Karyawan adalah sebagai tangan panjang pimpinan sekolah yang akan sangat membantu berjalannya proses belajar mengajar Al- Qur'an. TPQ Bintang Kecil sebagai lembaga pendidikan, dalam kegiatan keseharian mengikut sertakan beberapa orang karyawan yang mempunyai tanggung jawab masing-masing, misalkan mengurus administrasi secara umum. Secara keseluruhan semua pendidik saling bantu membantu dalam berbagai hal, namun dalam urusan administratif TPQ Jl. Anggraeni ditangani oleh sekretarisnya yaitu : Ismah Rifa'i, M.Ag. 5 Ibid

7 43 c. Keadaan murid Mulai dari pertama berdirinya TPQ Bintang Kecil sampai sekarang ini mengalami banyak perubahan jumlah siswanya karena situasi dan kondisi tertentu. Adapun jumlah siswa di TPQ Bintang Kecil sampai dengan tahun 2006 sebanyak 186 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 5. Sarana dan Prasarana a. Sarana pendidikan Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, TPQ Bintang Kecil 02 menyediakan sarana pendidikan sebagai berikut : 1. Satu gedung yang mempunyai 4 lokal dan musholla yang terletak di Jl. Anggraeni Raya No. 21 Semarang. 2. Perlengkapan pengajaran seperti : papan tulis, meja kursi, alat peraga qira'ati, tempat bermain. 3. Buku pegangan guru dan murid yang terdiri dari buku pelajaran membaca Al-Qur'an (qira'ati I-VI), buku gharib, dan buku tajwid. 6 b. Sarana administratif Sarana administrasi yang dimiliki TPQ Bintang Kecil Semarang antara lain : 1. Buku induk 2. Buku presentasi murid dan guru 3. Buku presentasi harian murid 4. Kartu presentasi hafalan murid 5. Kartu infaq bulanan murid 6. Seperangkat peralatan kantor seperti meja tulis, kursi, almari, komputer dan sebagainya c. Pembiayaan kegiatan pendidikan Untuk mengelola pendidikan di TPQ Bintang Kecil diusahakan dengan cara swadaya dari murid sendiri dan subsidi 6 Hasil Wawancara dengan Sekretaris TPQ Bintang Kecil 02 Semarang (Ismah Rifa'i, M.Ag), tanggal 24 April 2006

8 44 Yayasan Bintang Kecil, disamping mendapatkan bantuan lain yang tidak terduga. Dana yang diperoleh dari wali murid antara lain berupa uang pendaftaran dan infaq bulanan. 7 B. Keberadaan Metode Qira'ati di TPQ Bintang Kecil 02 Semarang Keberadaan metode qira'ati di TPQ Bintang Kecil sudah dimulai sejak tahun pertama didirikannya TPQ Bintang Kecil yaitu tepatnya pada tanggal 1 Agustus 1987 atas prakarsa Yayasan Bintang Kecil Semarang. 8 Berdasarkan garis struktural, keberadaan TPQ Bintang Kecil Semarang merupakan lembaga pendidikan non formal yang bernaung dibawah Yayasan Bintang Kecil Semarang, dan merupakan lembaga pendidikan Al- Qur'an yang menggunakan pegangan "Metode Praktis Belajar Membaca Al- Qur'an Qira'ati". Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an mengikuti kebijakan dari Litbang Raudlatul Mujawwidin yang mengembangkan metode qira'ati. Tujuan pendidikan di TPQ Bintang Kecil 02 adalah menciptakan generasi yang tangguh aqidahnya, mulia akhlaknya, tekun beribadah, luas ilmunya dan fasih dalam membaca Al-Qur'an. Sedangkan target yang hendak dicapai oleh TPQ Bintang Kecil 02, yaitu agar setiap siswa dapat menguasai materi pendidikan yang meliputi ; 1) Dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar dan benar (tartil) dengan indikasi ; mengucapkan makhroj dengan benar, mengerti ilmu tajwid, mengenal bacaan ghorib dalam Al-Qur'an, mengetahi cara memenggal dan menyambung bacaan dengan tepat dan benar, 2) Mengerjakan shalat dengan baik dan benar, dengan indikasi ; sadar akan kewajiban sholat, gemar melakukan berjama'ah tepat waktu, mengerjakan sholat sesuai rokaatnya, hafal bacaan sholat, 3) Hafal surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan serta doa sehari-hari, 4) Berakhlakul karimah terhadap orang tua, guru dan temannya. 7 Hasil Wawancara dengan Sekretaris TPQ Bintang Kecil 02 Semarang, (Ismah Rifa'i, M.Ag), tgl 24 April Hasil Wawancara dengan Ustadzah TPQ Bintang Kecil 02 (Umi Masfiah, M.Ag), tgl 20 April 2006

9 45 C. Karakteristik Kurikulum Qira'ati di TPQ Bintang Kecil 02 Semarang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan tujuan pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan. Kaitannya dengan metode qira'ati, maka pembuatan kurikulum dalam hal ini harus sesuai dengan panduan buku qira'ati yang diterbitkan oleh lembaga qira'ati pusat, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur'an di TPQ Bintang Kecil 02 selalu berpedoman pada koordinator qira'ati pusat. Sementara itu mengenai karakteristik kurikulum TPQ Bintang Kecil 02 Semarang akan dijelaskan lebih lanjut dalam uraian di bawah ini. a. Materi Pengajaran Garis-Garis Besar Materi Pengajaran merupakan bagian dari yang tidak terpisahkan dengan kurikulum. Dalam GBMP terdapat materi pelajaran yang diajarkan dalam pendidikan Al-Qur'an. Materi pelajaran memegang peranan penting. Tanpa adanya materi atau bahan pelajaran maka hasil dari proses pembelajaran (pendidikan Al-Qur'an) tentunya tidak akan membawa hasil yang memuaskan. Adapun materi pengajaran di TPQ Bintang Kecil 02 tidak menyangkut Al-Qur'an secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja. Yang telah ditetapkan dalam pedoman pendidikan Al-Qur'an pada lembaga tersebut. Adapun materi yang penulis maksudkan adalah sebagai berikut : 1) Materi utama Materi utama yang diajarkan adalah jilid I sampai VI. 2) Materi pendukung a. Hafalan surat-surat pendek b. Bacaan dzikir c. Hafalan al-asma' al-husna

10 46 d. Hafalan do'a-do'a sehari-hari e. Hafalan do'a-do'a shalat dan praktek shalat Selain itu juga ada materi pendukung di kelas yaitu pengenalan tajwid dan ghorib sesuai materi pelajaran yang ada di buku qira'ati. Secara garis besar, jilid 1, 2, dan 3 tentang materi Mad Thobi'i, jilid 4 tentang bacaan-bacaan ikhfa, dan hafalan huruf-huruf ikhfa, jilid 5 tentang idghom bilaghunnah, serta jilid 6 materi pokoknya adalah bacaan idzhar. Sedangkan ghorib hanya diajarkan untuk siswa yang sudah di Al-Qur'an. Materi menulis tetap diadakan sambil menunggu kegiatan mengaji privat. Materinya berbeda tergantung tingkat pemahaman santri dan biasanya disesuaikan dengan materi pelajaran agama yang diajarkan di sekolah formal yang diikutinya. Dari tingkat pra TK hingga tingkat Sekolah Dasar. 9 TPQ Bintang Kecil 02 Semarang dalam menetapkan materi sangat memperhatikan faktor peserta didik. Hal ini akan berkaitan dengan tingkat kesukaran dan kemudahan yang akan dibebankan kepada siswa. Materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu TPQ Bintang Kecil 02 telah menyusun GBMP yang menjadi acuan pelaksanaan pengajaran. Hal ini sangat menunjang tercapainya tujuan dari pembelajaran. b. Metode Pengajaran Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa TPQ Bintang Kecil mengambil pelajaran pokok dari TKA Raudlatul Mujawwidin artinya pembelajaran membaca Al-Qur'an di TPQ Bintang Kecil merupakan padanan dari TKA tersebut. Dalam memilih dan menetapkan metode mengajar, di TPQ Bintang Kecil 02 senantiasa mempertimbangkan tujuan pengajaran, 9 M. Shodiqin, dkk, Garis-Garis Besar Materi Pengajaran TPQ Bintang Kecil, (Semarang Utara : TPQ Bintang Kecil 02, 2005), hlm. 13

11 47 karakteristik bahan pelajaran, tingkat kematangan anak didik, situasi saat berlangsungnya proses belajar mengajar dan fasilitas yang tersedia. Lebih jelasnya metode pembelajaran yang diterapkan mengacu pada prinsip ustadz/ustadzah yang terdiri dari beberapa hal penting diantaranya : 1. Janganlah anak merasa sulit atau dipersulit dalam belajar. Ketika mengajar murid dikondisikan untuk melalui tiga tahap, saya lihat, saya dengar dan saya faham. Setelah anak faham, baru diterapkan langkah kedua yaitu anak disuruh membaca. 2. Jilid satu merupakan kunci pertama belajar Al-Qur'an, sehingga berikan pengajaran dan contoh yang paling baik. 3. Untuk huruf-huruf yang sulit, seperti 'ain, ghoin, dll, biarkan anak sering mendengar dengan contoh yang diberikan ustadz/ustadzah. Setelah mereka siap, barulah anak disuruh mempraktekkannya dengan membaca huruf-huruf tersebut. 4. Target pengembangan kemampuan meliputi 3 hal, yaitu : - Aspek kognitif, yaitu pengembangan pemahaman - Aspek afektif, yaitu pengembangan sikap - Aspek psikomotorik, yaitu pengembangan gerakan (melalui menulis) 5. Dasar pengajaran Menuntut ilmu di waktu kecil bagai mengukir di atas air. 10 Sedangkan dalam penyampaiannya menggunakan strategi mengajar sebagai berikut : 1. Sorogan/Individu/Privat Individual adalah mengajar dengan memberikan materi pelajaran pada setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kemampuannya masing-masing. Jadi strategi mengajar individual merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara individu sesuai dengan materi yang dikuasai siswa. 10 M. Shodiqin, dkk, Op. Cit., hlm. 7

12 48 2. Klassikal-Individual Klasikal adalah mengajar dengan memberi materi pelajaran secara massal kepada sekelompok murid. Sehingga dengan demikian strategi mengajar klasikal individual merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara sebagian waktu untuk klasikal dan sebagian waktu yang lainnya untuk mengajar secara individu. 3. Klassikal Baca Simak (KBS) Strategi ini dilakukan apabila siswa membaca bersamasama dan dilanjutkan bergantian secara individu. Dalam hal ini pemakaian metode pengajaran di TPQ Bintang Kecil 02 menitik beratkan pada child centered (pendidikan yang berpusat pada murid). Adapun metode langsung, membaca, dan latihan dalam penyampaian pelajaran digunakan metode antara lain : metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, metode drill, dan resitasi (pemberian tugas). 11 Setelah pelajaran dibaca secara berulang-ulang, kemudian secara bergantian murid membaca pokok pelajaran tersebut satu persatu, sementara murid yang lain menyimak dan memperhatikannya. Bagi murid yang belum bisa membaca, pada buku prestasi diberi tanda ulang (u), yang berarti harus mengulang pelajaran tersebut, dan bagi murid yang sudah mampu membaca diberi kesempatan untuk melanjutkan pada pelajaran berikutnya dengan diberi tanda. c. Media atau Alat Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik maka pembelajaran Al-Qur'an juga perlu didukung adanya alat-alat bantu yang mendukung dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur'an dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Adapun media yang dipakai dalam pembelajaran membaca Al- Qur'an di TPQ Bintang Kecil selain papan tulis dilengkapi juga dengan 11 Hasil Wawancara dengan Ustadzah TPQ Bintang Kecil 02 Semarang (Askana, A.Ma), tgl 4 Mei 2006

13 49 lembar-lembar yang berisikan tulisan atau contoh-contoh bacaan yang harus diikuti siswa. Tulisan atau contoh-contoh yang ada pada lembarlembar itu disesuaikan dengan buku pegangan dengan memandang kelas masing-masing. 12 Fungsi dari lembar-lembar tersebut adalah untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan guru. Dimana lembaran-lembaran tersebut hanya berisikan pokok-pokok materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sedangkan alat yang dijadikan sumber belajar adalah buku pegangan yang mencakup : buku pelajaran membaca Al-Qur'an (sistem qira'ati jilid I-VI) yang dikarang oleh H. Dachlan Salim Zarkasy, Buku Tajwid, Ghorib/Muskilat, kumpulan-kumpulan ayat ahkam, ayat-ayat keimanan serta juz amma dan lain-lain. Selain yang tersebut di atas di TPQ Bintang Kecil 02 Semarang juga menyediakan tulisan-tulisan huruf hijaiyyah atau hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran seperti gambar anak berwudhu, sholat, dan kumpulan doa-doa, yang dipajang di dinding-dinding kelas. Semua itu bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa-siswa selain dari apa yang disampaikan guru. d. Evaluasi Kegiatan ini merupakan langkah terakhir yang dilaksanakan oleh guru dalam menilai hasil belajar peserta didik. Selain itu juga untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun evaluasi yang dilakukan di TPQ Bintang Kecil adalah tanpa adanya batasan waktu tertentu seperti semesteran atau catur wulan. Tetapi evaluasi ada dan terjadi dari kesiapan murid yang didukung oleh seorang guru pengasuh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang diterapkan adalah sistem belajar mandiri, tergantung pada kemandirian siswa. 12 Ibid

14 50 Konsekuensinya kenaikan kelas dapat terjadi sewaktu-waktu, artinya apabila siswa sudah selesai menempuh materi yang ditetapkan pada kelasnya maka siswa dapat mengajukan penilaian dan apabila hasilnya dinyatakan baik maka siswa diperkenankan untuk naik ke kelas berikutnya. Adapun bentuk dari evaluasi yang ada, ada dua macam : a. Evaluasi yang berbentuk harian (post test) Dalam evaluasi ini siswa membaca pokok perhalaman apabila sudah dapat membaca dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang ada, maka siswa diperkenankan melanjutkan pada halaman berikutnya dengan memberi tanda pada buku prestasi begitu seterusnya. b. Evaluasi kenaikan Evaluasi ini dilakukan setelah siswa melakukan evaluasi yang bersifat harian sampai pada halaman akhir dalam satu jilid, maka siswa dibolehkan menjalani test akhir. Adapun prakteknya siswa menghadap pada guru penguji, kemudian atas perintah guru penguji siswa membaca dan menulis pada halaman-halaman yang oleh guru penguji dianggap penting. Apabila murid berhasil pada tahap ini, maka siswa dibolehkan naik ke kelas berikutnya, tetapi apabila belum berhasil maka siswa tetap pada kelas semula. 13 D. Pembelajaran Membaca Al-Qur'an di TPQ Bintang Kecil 02 Semarang 1. Sistem Pembelajaran Membaca Al-Qur'an Dalam pelaksanaan metode qira'ati di TPQ Bintang Kecil sistem yang diterapkan adalah sistem klasikal dan individual. Artinya peserta didik dalam satu kelas diberi materi yang sama tetapi proses pembelajarannya diberikan satu persatu Ibid 14 Hasil Observasi pada tanggal 19 April 2006

15 51 Adapun proses pembelajarannya adalah sebagai berikut pelajaran diawali dengan do'a, kemudian guru mengabsen dan mengisi daftar hadir murid. Selanjutnya guru membacakan materi pelajaran yang ada pada lembar alat bantu mengajar, sambil menerangkan pelajaran tersebut dan memberi contoh bacaan yang benar untuk ditirukan para siswa. Apabila siswa dianggap belum menguasai, maka guru mengulang-ulang terlebih dahulu sebelum siswa disuruh membaca. Setelah itu guru menunjuk salah satu siswa untuk membaca di depan kelas dan ditirukan para siswa yang lain. Hal ini dilakukan sampai seluruh siswa dapat menguasai materi yang disampaikan. Adapun perinciannya yang lebih jelas, yang merupakan sistem pembelajaran membaca Al-Qur'an pada jilid I akan diuraikan sebagai berikut : Pokok pelajaran ditulis oleh guru dan dibaca minimal 5 kali. Contoh halaman. dibaca 3 kali sampai satu ا Contoh, dibaca 5 kali. :ا ب Sedangkan yang di bawah garis dibaca sesuai dengan nama huruf. Contoh: Alif, Ba', Tsa', dan seterusnya. Setelah itu anak menyalin di buku tulis. Pada waktu anak menyalin, yang lainnya satu persatu menghadap guru untuk mengaji privat. Anak diharapkan sudah bisa membaca dengan cepat, lancar, benar dan tanpa dituntun. Apabila jilid I selesai, kemudian siswa akan dites oleh kepala sekolah. Dan apabila lancar, siswa tersebut akan dinaikkan ke jilid II dengan memberi tanda kelulusan yaitu dengan mencantumkan do'a Baarokallaahufiika untuk murid putra dan Baarokallaahu fiiki untuk murid putri. Demikian juga dengan jilid II, III dan selanjutnya, sistem pembelajarannyapun sama seperti jilid I. 2. Tujuan Membaca Al-Qur'an Dalam rangka memenuhi salah satu kewajibannya, yakni menjaga dan memelihara kehormatan dan kesucian Al-Qur'an dari segi bacaannya,

16 52 maka orang-orang mu'min saling berlomba-lomba untuk dapat membaca Al-Qur'an secara baik dan benar, dalam rangka meraih pahala, kebahagiaan, kemuliaan dan keutamaan syafa'at Al-Qur'an. Dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an di TPQ Bintang Kecil 02 mempunyai tujuan yang secara umum siswa dapat membaca dengan lancar dan benar, yaitu langsung membaca ayat-ayat Al-Qur'an atau yang ada dalam buku jilid masing-masing tanpa mengejanya terlebih dahulu. Sehingga dengan demikian siswa sejak awal sudah ditekankan harus membaca dengan lancar dan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Dalam kegiatan belajar mengajar di TPQ Bintang Kecil 02 Semarang pasti mempunyai tujuan pembelajaran yang berbeda-beda antara jilid I-VI. Secara khusus akan dijelaskan tujuan pembelajaran membaca Al-Qur'an dari jilid I-VI. 1) Tujuan pembelajaran jilid I a. Santri mengenal dan mampu melafadzkan huruf-huruf hijaiyyah yang tanggal maupun yang berkharakat dengan cepat, lancar, benar, tepat dan tanpa dituntun. b. Santri mampu melafadzkan huruf hijaiyyah yang dirangkai dengan benuk perubahannya dengan cepat, lancar, benar, tepat dan tanpa dituntun. 2) Tujuan pembelajaran jilid II a. Santri dapat melafadzkan huruf yang berakharakat kasroh, dhummah, fathahtain, kasrohtain dan dhummahtain dan dapat menyebutkan lambang bilangan dengan cepat, benar, tepat dan tanpa dituntun. b. Santri dapat melafadzkan dan memahami bacaan mad thobi'i. 3) Tujuan pembelajaran jilid III Santri dapat melafadzkan bacaan mad shilah qoshirah dengan baik dan benar.

17 53 4) Tujuan pembelajaran jilid IV a. Siswa mampu membaca atau melafadzkan serta memahami bacaan ikhfa hakiki, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfashil, bacaan ghunnah, al-syamsiyah, fawatihusshuwar dan bacaan idghom mitsli dengan teliti, benar dan lancar. b. Siswa dapat membedakan makhraj huruf, sin dengan syin dan huruf ha dengan kho' 5) Tujuan pembelajaran jilid V a. Sistem dapat membaca atau melafadzkan serta memahami bacaan idghom bighunnah, mad 'arid lissukun, iqlab, ikhfa syafawi, dan bacaan mad lazim kilmi mutsaqqal dengan teliti, benar dan lancar. b. Siswa dapat membaca dan memahami bacaan qolqolah shugro dan qolqolah kubro dengan teliti, benar dan lancar. c. Siswa dapat melafdzkan huruf tsa (ث) dan ghoin (غ) dengan baik dan benar. 6) Tujuan pembelajaran jilid VI a. Siswa dapat membaca dan memahami bacaan idzhar halqi dengan baik dan benar. b. Siswa sudah dapat menilai belajar membaca Al-Qur'an Tahapan Membaca Al-Qur'an Tahapan adalah suatu jenjang atau tingkatan tertentu. Dalam hal ini ada beberapa tahapan dalam belajar membaca Al-Qur'an yaitu membaca Al-Qur'an dengan tartil, mempelajari bacaan-bacaan ghorib dan mempelajari ilmu tajwid. Dalam hal ini TPQ Bintang Kecil 02 Semarang sangat memperhatikan tingkatan-tingkatan dalam belajar membaca Al-Qur'an, karena semua itu sangat memudahkan para siswa dalam belajar membaca Al-Qur'an. Karena tidak mungkin seseorang langsung belajar tingkat tinggi tanpa melewati hal-hal yang lebih rendah darinya. 15 M. Shodiqin, dkk, Op. Cit., hlm. 6

18 54 Membaca Al-Qur'an secara baik dan benar/tartil sangat ditekankan pada semua siswa, baik jilid I sampai VI dan ghorib atau Al-Qur'an. Pelajaran atau materi-materi tajwidpun diberikan kepada semua tingkatan kelas atau jilid, tetapi bacaan-bacaan ghorib hanya diajarkan kepada siswa yang sudah sampai di Al-Qur'an. Oleh karena itu pembagian materi disesuaikan dengan tingkatan jilid masing-masing siswa yaitu jilid I-VI. Untuk materi tajwid sudah ada atau tertulis di buku qira'ati masing-masing.

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG Bentuk penelitian dalam skripsi kualitatif, yakni penelitian dengan cara memaparkan dalam bentuk kualitatif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil 74 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil penelitian observasi, interview maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa dan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 03 KARANGASEM KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG. A. Sejarah Berdirinya SDN 03 Karangasem Kec. Petarukan Kab.

BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 03 KARANGASEM KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG. A. Sejarah Berdirinya SDN 03 Karangasem Kec. Petarukan Kab. BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 03 KARANGASEM KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG A. Sejarah Berdirinya SDN 03 Karangasem Kec. Petarukan Kab. Pemalang Sekolah Dasar Negeri 03 berada di jalan Raya Inpres Karangasem

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo Latar belakang berdirinya TPQ ini bermula dari gagasan para pengelola masjid baitul

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Identitas TPQ Raudlatul Muna a) Nama TPQ : TPQ Raudlatul Muna b) Alamat : JL. Sahara Kertonegoro c) No Unit : 354 d) Kecamatan : Jenggawah

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN 35 BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN A. Visi, Misi dan Tujuan TPQ Al-Muttaqin Pekiringan Alit Kajen Pekalongan visi dan misi serta tujuan kelembagaan TPQ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung dalam jangka

Lebih terperinci

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif PEDOMAN WAWANCARA A. KONDISI UMUM 1. Bagaimana sejarah berdirinya TPQ al-ikhsan? 2. Siapa tokoh yang merintis berdirinya TPQ al-ikhsan? 3. Motif apa yang mendasari berdirinya TPQ al-ikhsan? 4. Mengapa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2009 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR AN, TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN DAN TA LIMUL QUR AN LIL

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Khusus Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Implementasi Pembiasaan Kegiatan TPQ Dalam Pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya TPQ Roudlotul Qur an Jabalsari Dengan semakin bebasnya budaya luar yang masuk ditambah masuknya pergaulan di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian data hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Al-qur an sebagai satu mu jizat terbesar bagi Rosulullah Muhammad SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam. Al-Qur an diturunkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

(Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/

(Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/ BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, analisis dan uraian mengenai penelitian pendahuluan (Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/ penghambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Generasi Rabbani yang tangguh sangat diharapkan mengingat banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Generasi Rabbani yang tangguh sangat diharapkan mengingat banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi Rabbani yang tangguh sangat diharapkan mengingat banyaknya tantangan, perubahan dan persaingan kini dan masa depan. Menjadi tugas utama orangtua dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Allah menguraikan segala sesuatu yang belum jelas di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat TPA Masjid Darussalam Kelurahan 20 Ilir Palembang

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat TPA Masjid Darussalam Kelurahan 20 Ilir Palembang BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat TPA Masjid Darussalam Kelurahan 20 Ilir Palembang Taman pendidikan Al-Qur an Masjid Darussalam Palembang merupakan lembaga pendidikan Non Formal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi Qur ani menjadi target yang sangat digemari masyarakat dalam era globalisasi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berminat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pada bab ini, penulis akan menganalisis kebijakan pemerintah kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Taman Pendidikan Quran Al Ikhlas Taman Pendidikan Quran Al Ikhlas berdiri atas keinginan seorang ustadzah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yaitu desain penelitian

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (TPA)

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (TPA) QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (TPA) BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE Menimbang : Mengingat :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Qiroati di TPQ Nurussalam Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PAPARAN DATA 1. Proses pembelajaran membaca Al-Quran di TPQ Baiturrahman Sambirobyong Sumbergempol Tulungagung Berdasarkan hasil wawancara, obsevasi, dan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Keadaan Umum Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 01 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang 4.1.1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang Pada zaman Belanda, desa Bugen Kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

Metodologi Pengajaran Iqro

Metodologi Pengajaran Iqro Metodologi Pengajaran Iqro PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI IQRO 1. ATH-THORIQOH SHOUTIYAH (tidak dimulai dengan mengenalkan nama-nama huruf, tetapi langsung diajarkan menurut bunyi hurufnya) 2. ATH-THORIQOH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Dasar Dan Tujuan Pembelajaran Al Qur an. dijadikan motivasi bagi seseorang untuk mencapai maksud dan tujuannya.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Dasar Dan Tujuan Pembelajaran Al Qur an. dijadikan motivasi bagi seseorang untuk mencapai maksud dan tujuannya. BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Dan Tujuan Pembelajaran Al Qur an Seumpama kita ingin melangkah untuk melakukan sesuatu dengan pas dan benar kita harus mempunyai dasar dan petunjuk operasionalnya, hal ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM Keinginan seorang guru untuk mendidik anak didiknya menjadi orang yang pintar, berbudi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar Sumberagung Keberadaan ustadz sangat penting dalam dunia pendidikan terlebih lagi dalam kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal BAB V PEMBAHASAN A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur an Di SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung Seorang guru perlu memiliki kemampuan untuk merancang dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia tidak terkecuali Anak Usia Dini. Oleh karena itu menjadi kewajiban orangtua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN A. Keadaan Umum 1. Sejarah Singkat Kelurahan Sampangan, diambil dari nama seorang Wali yang bernama Wali Sampang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Deskripsi Data 1. Penerapan Metode Usmani dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur an pada Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Santri Taman Ppendidikan Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo. 114 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pada bagian ini merupakan bab terakhir dari laporan hasil penelitian tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI METODE YANBU A DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI RA MASYITHOH YAYASAN SUNAN PRAWOTO SUKOLILO PATI

BAB III IMPLEMENTASI METODE YANBU A DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI RA MASYITHOH YAYASAN SUNAN PRAWOTO SUKOLILO PATI BAB III IMPLEMENTASI METODE YANBU A DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI RA MASYITHOH YAYASAN SUNAN PRAWOTO SUKOLILO PATI A. Profil RA Masyithoh Yayasan Sunan Prawoto 1. Sejarah Berdirinya RA

Lebih terperinci

Sulaiman bin Hasan Al Jamzury. Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman

Sulaiman bin Hasan Al Jamzury. Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman Sulaiman bin Hasan Al Jamzury Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman Judul Asli Penulis Judul terjemah Penerjemah Editor Desain Sampul Jumlah Halaman Bidang Ilmu : Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman

Lebih terperinci

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK. No. PERTANYAAN JAWABAN

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK. No. PERTANYAAN JAWABAN LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK IDENTITAS Nama : Tempat : Tanggal : No. PERTANYAAN JAWABAN 1. Saya mengajukan permohonan kepada Bapak Kepala TPQ untuk mengadakan peneletian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN 2 JUZ DI SDIT ULUL ALBAB PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN 2 JUZ DI SDIT ULUL ALBAB PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN 2 JUZ DI SDIT ULUL ALBAB PEKALONGAN A. Analisis Kurikulum Program Tahfidz Al-Qur an 2 Juz di SDIT Ulul Albab Pekalongan. 1. Tujuan SDIT Ulul

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR NAMA DAYAH YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR LOKASI/ALAMAT Jl. Banda Aceh Medan Km 318 Gampong Matang Kumbang Kec. Baktiya Kabupaten Aceh Utara Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh materi pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. seluruh materi pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. Tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar dan pembelajaran anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiah Pondok Pesantren Madrasah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI JAWA TIMUR

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI JAWA TIMUR BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI JAWA TIMUR Bentuk penelitian skripsi kualitatif yaitu penelitian dengan memaparkan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data ini, mengemukakan data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama Islam merupakan tuntunan yang sangat penting dan mendasar yang merupakan tujuan untuk mengatur setiap sikap dan tingkah laku manusia, terutama kaum muslimin,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan 5 BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang unggul untuk menghantarkan peserta didik yang handal dalam berdakwah, mencetak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam sebagai suatu proses pengembangan potensi kreatifitas anak didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenal al-qur an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran yang lainnya. Bagi setiap muslim menanamkan nilai-nilai al-qur an

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya TRANSKIP WAWANCARA KABAG 1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam Surakarta? Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya pimpinan membentuk defisi baru

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. komunikasi guru Ar-Raudah Playgroup and Kindergarten dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. komunikasi guru Ar-Raudah Playgroup and Kindergarten dalam 110 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap strategi komunikasi guru Ar-Raudah Playgroup and Kindergarten dalam mengajarkan shalat lima waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan makharijul huruf dan ilmu tajwidnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan makharijul huruf dan ilmu tajwidnya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran adalah sumber pokok ajaran Islam dan merupakan petunjuk manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan diakhirat. Untuk menggali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu kegiatan yang produktif, maka suatu keberhasilan dari proses pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pendidik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an merupakan modal utama dalam kehidupan dimasa yang akan datang, agama islam memerintahkan umatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka membimbing siswa kearah yang lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi sejumlah tuntunan dan pengajaran yang memberikan petunjuk kepada manusia serta pegangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menurunkan al-qur an kepada Rasul kita Muhammad untuk memberi petunjuk kepada manusia. Al-Qur an diturunkan kepada Rasulullah untuk melepaskan derita,

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG KEWAJIBAN MAMPU BACA TULIS AL-QUR AN DAN MELAKSANAKAN SHALAT FARDLU BAGI SISWA YANG BERAGAMA ISLAM Menimbang : a. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Tinjauan Umum Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) Al-Ishlahul Amin 1. Lokasi Daerah Penelitian Lembaga pendidikan al-qur an ini bernama Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ)

Lebih terperinci

BAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI

BAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI BAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI A. Keadaan Umum MI Al-Falah 1. Letak Geografis Lokasi MI Al-Falah terletak di JL.A.Yani Beran Ngawi sebelah kiri MI adalah PonPes Darul Qur`an dan sebelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Perencanaan, merupakan fungsi yang paling awal dari keseluruhan fungsi manajemen sebagaimana banyak dikemukakan oleh para ahli. Perencanaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Dikatakan penting

Lebih terperinci

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji

Lebih terperinci

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN M.Nidhamul Maulana 1 (2014100703111119), Mumtaza Ulin Naila 2 (201410070311120), Zubaidi Bachtiar 3 (201410070311121), Maliatul Khairiyah 4 (201410070311122), Devi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAWAHLUNTO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Pembahasan mengenai analisis data, mengacu pada data-data sebelumnya. Dalam melakukan analisis data

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Singkat SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin Sekolah Dasar Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin pada awalnya menyewa lokasi di

Lebih terperinci

A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami

A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami 66 A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami yakni memiliki pengetahuan yang luas tentang agama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang Letak Geografis Madrasah Ibtidaiya Assegaf Palembang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PONDOK TAHFIZH DAARUL MULTAZAM

PONDOK TAHFIZH DAARUL MULTAZAM Profil Yayasan PONDOK TAHFIZH DAARUL MULTAZAM Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya Rasulullah? Rasul menjawab, Para ahli Al Qur an. Merekalah

Lebih terperinci

BAB 5 RUMUSAN DAN CADANGAN. bertentangan dalam arena bacaan al-quran, bahkan in menambahkan lagi khazanah kaedah

BAB 5 RUMUSAN DAN CADANGAN. bertentangan dalam arena bacaan al-quran, bahkan in menambahkan lagi khazanah kaedah BAB 5 RUMUSAN DAN CADANGAN 5.0 Pendahuluan Teknik Al-Baghdadi merupakan satu pembaharuan dalam usaha membenteras buta al- Quran melalui pendekatan kata kunci sebagai titian ingatan. Kemunculan metod ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak didik untuk menjadikan putra-putrinya sebagai manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak didik untuk menjadikan putra-putrinya sebagai manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan pendidikan dan sekaligus pembelajaran. Pendidikan dan pembelajaran ini dapat diberikan sejak ia masih kecil hingga tumbuh menjadi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 62 2015 SERI : E IKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI BUDAYA BACA, MENULIS DAN BELAJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Sekolah a. Tinjauan Historis SMP Takhassus Plus Al-Mardliyah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal dibawah naungan yayasan pondok

Lebih terperinci

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI OLEH AHMAD RIFA I NIM. 2811123044 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FALKUTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, ada dua istilah penting yang saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Dua istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG 121 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Analisis Planning Manajemen Dakwah dalam Meningkatkan

Lebih terperinci