BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
|
|
- Suryadi Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perusahaan atau usaha industri di Indonesia sangat berkembang pesat sekarang, baik bentuk industri pengolahan yang besar, sedang, dan kecil yang berada di daerah Jawa maupun luar Jawa. Persaingan yang banyak terjadi di Indonesia ini membuat perusahaan-perusahaan dituntut untuk berkembang cepat sehingga setiap tahun makin pesat pertumbuhan jumlah perusahaan di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan di website Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah industri di daerah Jawa selalu mengalami peningkatan hingga industri pada tahun 2013 ini. Perkembangan Industri di Indonesia pun dapat dilihat dari segi impor Indonesia dimana sektor Non Migas, bagian Industri memegan peran yang paling besar sebesar 69,5% pada tahun 2014 berdasarkan data statistik di Kementrian Perindustrian. Industri manufaktur yang akan difokuskan dalam peneilitian ini adalah industri kimia. Menurut Kementrian Perindustrian, hasil impor dalam industri di Indonesia dapat dilihat bahwa bahan-bahan kimia dasar memegang peran nomor urutan ke-2 dalam kelompok hasil industri di Indonesia. Industri kimia ini selalu mengalami perkembangan dalam hal ekspor dan impor dalam tahun ini dengan tingkat perkembangan ekspor sebesar 8,21% dan perkembangan impor sebesar 1,52%. Hal ini menunjukkan bahwa industri kimia di Indonesia semakin lama semakin berkembang peminatnya dan banyak industri baru yang menggunakan bahan bahan kimia untuk menjalankan proses produksi nya. Dengan perkembangan yang semakin cepat ini menuntut perusahaan perusahaan untuk selalu mengembangkan perusaahaannya untuk dapat tetap mengikuti perubahan dan memenangkan persaingan yang semakin besar setiap tahunnya. Menurut Coyle, Langley, Gibson, Novack, & Bardi (2013, hal. 21) dengan tantangan perubahan yang begitu cepatnya terjadi disuatu tempat, perusahaan dan organisasi lainnya, perlu adanya sebuah sistem jaringan yang memudahkan dan secara fleksibel dapat merespon dan berubah dalam berbagai bentuk dinamika pasar yang terjadi baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Oleh karena itu, industri kimia perlu menerapkan sistem jaringan yang baik unutk 1
2 2 menciptakan lapangan kerja yang teratur dan berkontribusi mengembangkan unit usaha tersebut. Sistem jaringan perusahaan perlu dijaga baik agar tidak mengalami kerugian bagi pihak perusahaan itu sendiri dan hal inilah yang sedang terjadi di PT. Warnaprima Kimiatama PT. Warnaprima Kimiatama adalah sebuah perusahaan manufaktur solvent dan thinner supplier yang didirikan sejak Bahan baku yang di gunakan kebanyakan diperoleh melalui impor dengan beberapa negara seperti Singapura, Thailand, Korea, Jerman, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya, dan ada juga diperoleh dari pabrik perusahaan lokal seperti Pertamina. Sekarang perusahaan Warna Prima Kimiatama berkembang menjadi perusahaan besar dalam bidang supplier solvent untuk industri-industri seperti cat, otomotif, printing, tekstil, elektronic, furniture, industri sepatu dan sektor industri lainnya di Indonesia. Jenis produk yang didistribusikan oleh perusahaan ini seperti Alcohol, Segala macam jenis thinner, methanol, minarex, minasol, SBP, SMT dan sebagainya. Selama ini permintaan konsumen terhadap produk cukup tinggi dan tidak pernah putus, sehingga perusahaan dituntut untuk tetap produktif setiap harinya dalam memproduksi thinner dan solvent. Bahan baku merupakan kunci utama dalam pembuatan thinner dan solvent ini dimana pemesanan bahan baku masih bersifat manual atau konvensional sehingga dapat terjadi kelebihan maupun kekurangan dalam persediaan bahan baku pada PT. Warnaprima Kimiatama. Namun dapat dilihat pada gambar dibawah bahwa produksi setiap bulannya naik turun dimana tidak pasti semua bahan baku akan terpakai.
3 3 (Sumber: PT. Warnaprima Kimiatama) Gambar 1.1 Data Produksi 2015 Seperti dilihat pada gambar data produksi diatas dimana pada bulan Juni ke Juli dapat terlihat produksi yang menurun dan kembali naik setelah bulan Juli berlalu atau menuju ke bulan Agustus, dapat dikatakan bahwa penggunaan bahan baku pun sedikit pada saat itu dan pemesanan ke supplier pun perlu dikurangi. (Sumber: PT. Warnaprima Kimiatama) Gambar 1.2 Data Sisa Stock 2015
4 4 Berdasarkan data sisa stock yang terlihat pada grafik diatas menunjukkan bahwa sisa stock yang berbeda-beda setiap bulannya menyebabkan persediaan produk yang terkadang terlalu berlebih yang sehingga menimbulkan biaya-biaya tambahan dimana jenis thinner dan solvent seperti ini cepat menguap sehingga bila disimpan lama-lama pasti terdapat pengurangan berat jenis masing-masing bahan baku tersebut dan terllihat juga masih terlalu banyak perbedaan dalam perhitungan sistematis dibandingkan dengan perhitungan fisiknya dimana pada bulan Juli perhitungan sistematis nya sekitar 700 ribuan liter sedangkan perhitungan fisiknya sekitar satu jutaan sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat ketidakcocokan dengan perhitungannya. Namun masalahnya PT. Warnaprima Kimiatama belum memiliki metode yang benar untuk menghitung jumlah penggunaan yang tepat tiap bulannya sehingga perlu dilakukan perhitungan dengan metode Material Requirements Planning. Dengan mengambil objek penelitian dari produk perusahaan yang paling banyak diminati oleh konsumen yaitu Thinner HG WP 500, Thinner HG WPS 650, dan Thinner SZ-04. Berikut grafik penjualan selama 2 tahun terakhir Februari 2014 Desember 2015: Gambar 1.3 Permintaan HGWP500, HGWPS650, dan SZ-04 (Sumber: PT. Warnaprima Kimiatama)
5 5 Thinner HG WP 500 paling diminati konsumen namun permintaannya selalu naik turun dan untuk Thinner HG WPS 650 serta Thinner SZ-04 memiliki permintaan yang lebih stagnan dibandingkan HG WP 500 yang perbedaan permintaan tiap bulannya selalu naik turun jauh dan tidak dapat diprediksikan. Dari masalah yang dihadapi perusahaan dan penjelasan singkat diatas maka peneliti bermaksud membahas dan menjadikannya bahan penulisan skripsi dengan judul Optimalisasi persediaan dan pemesanan bahan baku dengan metode Material Requirements Planning pada PT. Warnaprima Kimiatama. 1.2 Identifikasi masalah Adapun permasalahan yang ingin diteliti oleh penulis, antara lain: 1. Apa tipe permintaan untuk produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04? 2. Apa metode peramalan yang tepat untuk produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04? 3. Berapa safety stock yang optimal untu produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04? 4. Bagaimana produksi optimum untuk produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04? 5. Berapa banyak bahan baku yang harus dipesan untuk perencanaan produksi Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut: 1. Untuk menentukan tipe permintaan untuk produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ Untuk menentukan metode yang paling cocok untuk peramalan produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ Menentukan safety stock untuk produk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ Menentukan produksi produksi optimum untuk Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ Untuk menentukan jumlah bahan baku yang harus yang di pesan untuk perencanaan produksi Thinner HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04.
6 6 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi: 1. Bagi PT. Warnaprima Kimiatama: Memberikan solusi bagi PT. Warnaprima Kimiatama dalam mengetahui tipe permintaan produk Thinenr HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04. Memberikan solusi untuk metode peramalan yang terbaik untuk memprediksi permintaan Thinenr HG WP 500, HG WPS 650, dan SZ-04. Memberikan solusi untuk mengetahui jumlah safety stock yang optimal. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan perusahaan dalam menentukan strategi produksi dan perencanaan bahan baku untuk menghadapi permintaan yang tidak terduga dengan biaya rendah agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan. 2. Bagi penulis: Memperoleh pengetahuan baru mengenai peramalan, produksi dan MRP Untuk mengembangkan pengetahuan bagaimana mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke penelitian. 3. Bagi pihak lain: Mendapatkan pengetahuan mengenai peramalan, produksi dan MRP Sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.
7 7 1.5 State of Art Tabel 1.1 State of Art No. Journal Method Conclusion 1 Davood Gharakhani Optimization of material requirement planning by Goal programming model Vaibhav Jha MRP- JIT Integrated Production System 2012 Model goal Tipe ketidaktentuan bisa programming digunakan disatukan, permintaan untuk meminimalisir yang tidak menentu, lead biaya produksi, time tidak menentu, meminimalisir biaya kapasistas sumber daya penyimpanan, tidak menentu, variasi meminimalisir biaya kualitas yang tidak tambahan akibat menentu. Model ini bisa tambahan waktu secara efektif digunakan untuk sumber menemukan volume daya. produksi dari material. Sebuah kombinasi MRP Keduanya MRP dan JIT (material requirement memiliki manfaat, MRP planning) dan sistem JIT lebih cocok dalam (just in time) menjadi perencanaan dan sistem produksi yang penjadwalan dari sistem paling efektif dimana produksi sedangkan JIT memanfaatkan sifat lebih cocok dalam yang terbaik dari mengeksekusi / masing-masing sistem melaksanakan dan produksi untuk mengkontrol proses menyesuaikan dengan sistem produksi dengan perencanaan kedepan persediaan seminimum dari MRP dan eksekusi mungkin. terbaik dalam proses JIT untuk menanggapi perubahan keinginan dalam sebuah industry.
8 8 Lanjutan. No. Journal Method Conclusion 3 Assey Mbang Meneliti tentang praktik Efisiensi dugaan Supply Janvier-James A dan teori untuk Supply Chain berdasarkan faktor New Introduction to Chain (SC) dan Supply yang teridentifikasi dan Supply Chain dan Chain Management penting perlu Supply Chain (SCM). Definisi Supply diperhatikan ketika Management: Chain dan Supply Chain membuat pengukuran Definitions and Management, Teori, dan efisiensi. Theories pengukuran analisa. Perspective Md. Saiful Islam, Pengembangan software Software ini sangat Md. Mahbubur Material Requirement bersahabat dan dapat Rahman, Ripon Planning (MRP) dengan dicoba untuk berbagai Kumar Saha, dan pemrograman bahasa C jenis produk dan Abu Md. yang dapat digunakan memberikan hasil akurat Saifuddoha perusahaan industri ketika dicocokkan Development of lokal untuk pengelolaan dengan metode Material inventaris dalam perhitungan manual. Jadi Requirements lingkungan produksi. Software tersebut Planning (MRP) Software with C Language universal. 5 Haibatolah Sadeghi, Perencanaan produksi Mempertimbangkan Ahmad Makui, and dan penjadwalan dengan model untuk Mehdi Heydari A PLT (planned lead-time) mengoptimalisasi simulation method dan lot size dimana perencanaan waktu yang for Material kedua ini merupakan dibutuhkan dan skala requirement parameter input untuk waktu pengorderan planning supply system MRP dimana kepada supplier untuk dependent demand menentukan produksi and uncertainty lead perencanaan tanggal Dalam berbagai level time 2014 pengorderan kembali system produksil.
9 9 After Tabel State of Art. Stevanus Wibowo Optimalisasi persediaan dan pemesanan bahan baku dengan metode Material Requirements Planning pada PT. Warnaprima Kimiatama Metode: Persediaan bahan baku dan pemesanan bahan baku yang belum terdapat perhitungan sistematisnya untuk merencanakan persediaan bahan baku yang efisien untuk mengurangi biaya tambahan dan kerugian akibat penyimpanan bahan baku yang berlebihan ataupun antisipasi kekurangan bahan baku yang muncul dikarenakan permintaan produk yang meningkat secara tiba-tiba dengan menggunakan metode Material Requirements Planning (MRP) Konklusi: Melakukan perhitungan peramalan untuk memprediksikan permintaan di masa akan datang, perhitungan safety stock untuk mengantisipasi stock minimal yang dibutuhkan perusahaan, dan perhitungan Material Requirements Planning (MRP) untuk mengetahui perencanaan bahan baku pada periode tertentu untuk menanggapi permintaan konsumen dengan melihat data Bill of Material (BoM) dan perhitungan Master Production Schedule yang sebelumnya dilakukan.
10 10
11
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat persaingan semakin ketat di seluruh sector industry dan masing-masing perusahaan dalam
Lebih terperinciMRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP
MODUL 11 MRP adalah suatu teknik yang menggunakan BOM (bill of materials), inventory dan master schedule untuk mengetahui kebutuhan suatu part pada suatu waktu. Struktur MRP MRP membutuhkan data dari Bill
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) Menurut Gaspersz (2005:177) Perencanaan kebutuhan material (material requirement planning = MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri mengalami peningkatan. Hal ini berarti tingkat persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini Indonesia masih menyandang status sebagai negara berkembang. Dengan status tersebut, bangsa Indonesia masih
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak operasi manufaktur terutama pada tingkat kecil dan menengah dimanajemeni secara kacau, persediaan menumpuk, suku cadang/persediaan dipercepat/diperbanyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian Pertumbuhan industry Generator Set atau sering disebut genset memang sedang menunjukkan trend yang positif. Hal ini terbukti dari hasil observasi pada www.dieselserviceandsupply.com
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak CV Belief Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu. Sepatu yang diproduksi terdiri dari 2 jenis, yaitu sepatu sandal dan sepatu pantofel. Dalam penelitian ini penulis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang UD Eka adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kebutuhan alas kaki, produk yang dihasilkan antara lain sandal, sol dan sepatu. Perusahaan yang berdiri sejak tahun
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)
102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan Bahan baku menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi perusahaanperusahaan manufaktur. Hal ini berkaitan dengan manajemen operasional yang memang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PAL Indonesia Persero adalah perusahaan manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta komponen-komponen pendukung
Lebih terperinciABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada
ABSTRAK Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pada saat perusahaan semakin besar dan berkembang, kemampuan manajemen untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan berhasil apabila penelitian tersebut dilakukan berdasarkan langkah langkah yang sudah ditetapkan. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disampaikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan persediaan barang-barang fisik merupakan suatu masalah yang lazim di semua perusahaan. Untuk kebanyakan perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan
BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta PART 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi order dari konsumen, perusahaan perlu meningkatkan kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi adalah dengan melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengelompokkan dan mengontrol aktivitas-aktivitas selama proses terbentuknya
Lebih terperinci3 BAB III LANDASAN TEORI
3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. PT. Tarumatex. Kemudian yang menjadi variabel dependen atau variable terikat
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau varibel bebas (X) yang diteliti adalah metode MRP pada persediaan bahan baku benang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Nastiti (UMM:2001) judul: penerapan MRP pada perusahaan tenun Pelangi lawang. Pendekatan yang digunakan untuk pengolahan data yaitu membuat Jadwal
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV Archipelago Exports merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur untuk furniture rumah atau taman. Produk yang diproduksi oleh perusahaan adalah produk furniture seperti sofa,
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material
Lebih terperinciSeminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI
Analisis Perencanaan Pengadaan Material Bahan Bangunan pada PT Dhaha Jaya Persada Menggunakan Metode MRP (Material Requirements Planning) Guna Efisiensi Biaya Nazar J Kristiawan Dr. Lilia Pasca Riani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya suatu perusahaan maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat dan cepat. Sistem manual pada perencanaan dan pengendalian produksi sudah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan mengalami penurunan pada periode tertentu dan kenaikan pada periode setelahnya sehingga pola yang dimiliki selalu berubah-ubah (lumpy)
Lebih terperinciK E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N
K E L O M P O K S O Y A : A H M A D M U K T I A L M A N S U R B A T A R A M A N U R U N G I K A N O V I I N D R I A T I I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N S A L I S U B A K T I T R I W U L A N D
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang tepatnya beralamat di Jl Abdul Gani Raya, No.60, kelurahan Kalibaru, kecamatan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi, Analisis, dan Evaluasi Sistem Pengendalian Bahan Baku Tahun 2011 Bahan baku merupakan suatu material yang memiliki peranan penting dalam proses produksi. Ketersediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Permintaan Konsumen Permintaan konsumen selama 12 periode (bulan) terakhir terhadap produk sandal kelom di Sagitria Collection adalah 6654 pasang dengan perincian 379 pasang pada periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat pada era sekarang menjadikan suatu negara berada pada suatu kondisi dimana perdagangan bebas dan terbuka yang memunculkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan
BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan
Lebih terperinciPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT REKABAJA MANDIRI memproduksi ratusan item produk yang berasal dari puluhan group produk. Mengingat begitu
Lebih terperinciBAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING
BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini merupakan era persaingan ketat antar perusahaan, dimana setiap perusahaan dituntut harus meningkatkan daya saingnya guna menghadapi kondisi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada masa sekarang ini keadaan ekonomi yang tumbuh dengan pesat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada masa sekarang ini keadaan ekonomi yang tumbuh dengan pesat membuat permintaan terhadap barang maupun jasa meningkat dengan signifikan sehingga banyak perusahaan
Lebih terperinciUAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator
Manajemen Operasi Exercise UAS 2013 UAS Manajemen Operasi - 12 Juni 2013 2,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator Petunjuk: Setiap soal memiliki bobot yang sama Tulisan harus terbaca jelas tidak
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Untuk sekarang ini, selain menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciMRP(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ) OLEH YULIATI, SE, MM
MRP(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ) OLEH YULIATI, SE, MM PENDAHULUAN Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning (MRP) / Perencanaan Kebutuhan Bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan global penghasil peralatan listrik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan global penghasil peralatan listrik (Electrical Equipment) yaitu PT.. Schneider
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang ditandai dengan kebebasan bersaing diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk terhadap dunia usaha di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)
BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2009), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang saling berfungsi dengan tujuan yang sama.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix ABSTRAK... xi BAB 1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis
Manajemen Persediaan Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Perencanaan Kebutuhan Material Perencanaan Kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis yang ada di perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perencanaan produksi dan penyediaan bahan baku merupakan dua hal yang berkaitan. Berapa banyak bahan baku yang harus disediakan, ditentukan oleh berapa jumlah produk yang akan dibuat pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian awal ini, penulis akan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. 1.1. Latar Belakang Masalah umum yang dihadapi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (program) yang terstruktur, sehingga dapat memberikan gambaran kepada user
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah penerapan proses dari jalannya sistem yang telah dibuat yaitu dari sistem logika diterapkan dalam sistem komputerisasi (program)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Manajemen Permintaan Pada dasarnya manajemen permintaan (demand management) didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) keripik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) keripik yang didirikan oleh Bapak Achmad Munali dan dibantu istrinya Ibu Wahyu Nur Afiyah. Usaha yang berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. ETB adalah salah satu perusahaan multi nasional (MNC) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. ETB adalah salah satu perusahaan multi nasional (MNC) yang berlokasi di Pulau Batam. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur elektronik dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk
Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.
Lebih terperinciPerhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...
ABSTRAK Perusahaan Biskuit X merupakan perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 1995 dan memproduksi biskuit marie yang dipasarkan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah
Lebih terperinciAgus Purnomo Jurusan Teknik Industri UNPAS 1
PERENCANAAN KEBUTUHAN DISTRIBUSI HIDROGEN PEROKSIDA UNTUK WILAYAH PEMASARAN JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT. SINDOPEX PEROTAMA Agus Purnomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Perusahaan Plastik X adalah perusahaan penghasil plastik injection process dengan orientasi pasar lokal, sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan
Lebih terperinciANALISA DAN USULAN PERENCANAAN PRODUKSI PLANT 1 UNTUK MENGATASI STOP LINE ASSEMBLY PLANT DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA
ANALISA DAN USULAN PERENCANAAN PRODUKSI PLANT 1 UNTUK MENGATASI STOP LINE ASSEMBLY PLANT DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA Hendry Arestyanata; Bambang Sugiharto hendry.arestyanata@live.com ABSTRACT Shortage
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menengah, di kota Yogyakarta ini sebanyak dengan omzet mencapai
1 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan bisnis di Indonesia era modern ini berkembang dengan sangat pesat mengikuti arus perkembangan dunia. Setiap pelaku bisnis berusaha untuk mengembangkan
Lebih terperinciEkonomi & Bisnis Manajemen
Manajemen Persediaan Modul ke: 12Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) PPB Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X
Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinci