KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa ha1 yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai

Transkripsi

1 KESIMPULAN DAN SARAN * Kesimpulnn Beberapa ha1 yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Secaras umum, kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan menunjukkan pada tingkat sedang. Kenyataan ini ditunjukkan oleh persentase kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, yakni: (a) pada tingkat rendah sebesar 5,4 persen, (b) pada tingkat sedang sebesar 52,9 persen, dan (c) pada tingkat tinggi sebesar 4 1,7 persen. (2) Tidak terdapat perbedaan secara nyata kinerja pemuda dalam pembangunan lnasyarakat pedesaan antara yemuda yang berdomisili di perkotaan dengan yeinuda yang berdomisili di yinggiran atau pedesaan. (3) Kilierja pelnuda dalam yembangunan yertanian tidak menuujukkan perbedaan yang nyata antara pemuda tokoh dengall pemuda non tokoh. Secara visual grafik, y emuda non tokoh lebih aktif dalam bidang pertanian. Hal ini disebabkan * peiiiuda tokoll lebih tinggi yaididikannya, lebih luas wawasannya dan lebih banyak pilihan pekerjaannya sehingga mereka kurang tertarik pada bidang ye~taiiiau di samping kurangnya dorongan keluarga dan masyarakat. (4) Terdayat yerbedaan pengalaman dau kerangka pikir wante of referetzce) antara yeinuda dengan tokoh rnasyarakat dalam mengevaiuasi peran yemuda dalaln ye~nba~igunan masyarakat yedesaan, sehingga menhbulkan perbedaan tolok

2 267 ukur yang digunakan. Pemuda tokoh lebih cenderung idealis dan tokoh masyarakat lebih cenderung realis, sedang pemuda non tokoh merasa sebagai pengikut. (5) Peran aktual (performed role) pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh peran yang diterima dan dirasakan (percieved role) oleh pemuda. Peran terakhir tersebut secara nyata dipengaruhi oleh proses belajar sosial termas& belajar nilai, adat dm tata aturan hidup (sosialisasi) pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. (6) Faktor eksternal pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan berpengaruh terhadap kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Faktor eksternal pemuda adalah lingkungan sosial, yakni kondisi keluarga dan dorongan masyarakat. Kondisi keluarga yang menunjukkan kesejukan dan kehangatan keluarga, tingkat perhatian orang tua, dan dorongan keluarga menentukan secara nyata terhadap peran aktual pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Dorongan masyarakat termasuk pemimpin masyarakat secara nyata menentukan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik dalam bidang pertanian, kesehatzln, koperasi maupun dalam keagarnaan. (7) Peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan ditentukan oleh faktor internal dan eksternal Semakin interaksif yang hormanis antara fsktor internal dan faktor eksternal semakin aktif pemuda tersebut dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Secara visual grafik, peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan bergantung pada faktor internal (kemauan, kemampuan, persepsi, tingkat pendidikan, pengalaman organisasi, dan kesempatan), dan

3 268 faktor eksternal, yakni: dorongan keharga, iklim keluarga, dorongan masyarakat, pernimpin masyarakat, dorongan sosial, dan terpaan media massa. (8) Peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi tentang program pembangunan, dorongan masyarakat, dan dorongan sosial Secara lebih rinci pada setiap indikator pembangunan masyarakat pedesaan adalah: (a) Peran pemuda dalam pembangunan pertanian ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi dalam program pembangunan, - dorongan sosial keluarga, dan dorongan masyarakat. (b) Perm pemuda dalam pembangunan kesehatan ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi dalam program pembangunan, dorongan keluarga, masyarakat, dan dorongan sosial. (c) Peran pemuda dalam pembangunan koperasi ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi dalam program pembangunan, dorongan keluarga, masyarakat, dan dorongan sosial. (d) Peran pemuda dalam pembangunan keagamaan ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, persepsi dalam program pembangunan, dorongan keluarga, masyarakat, dan dorongan sosial (9) Semakin tinggi kemauan pemuda yang didukung oleh kemampuan, kesempatan yang tersedia dan persepsi yang jelas tentang program pembangunan, semakin tinggi pula peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Secara rinci dapat dinyatakan bahwa:

4 269 (a) Semakin jelas pandangan seorang pemuda tentang program pembangunan masyarakat pedesaan maka semakin besar perannya dalam pembangunan s masyarakat pedesaan. Demikian pula dengan kejelasan program kelompok atau organisasi kepemudaan. (b) Peran aktual pemuda dapat ditingkatkan bila tersedia peluang bagi dirinya untuk mengambii bagian dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Peluang tersebut meliputi baik menyangkut waktu maupun bargaining di antara mereka (pemuda, masyarakat dan pengelola pembangunan). -(c) Penghargaan terhadap kemampuan pemuda termasuk kemampuan memecahkan masalah, mengendalikan konflik dan kemampuan bekerjasama dalam pembangunan akan mendorong meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik di bidang pertanian, kesehatan, koperasi rnaupun keagamaan. (d) Kemauan pemuda untuk berkosban dan kemauan untuk menyesuaikan kemampuan dirinya dengan kesempatan yang tersedia akan berpengaruh positif terhadap pera; aktual pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik dalam bidang pertanian, kesehatau, koperasi maupun keagamaan.

5 Saran Berdasarkan beberapa temuan hasil penelitian tersebut, dia* 4 saran sebagai berikut: beberapa (1) Untuk meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, diharapkan kepada segenap pihak untuk memberikan kesempatan pada mereka dalam mengembangban kemampuan dan menghargai ide dan karyanya dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, peliiatan pemuda dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan pada tingkat desa merupakan suatu alternatif yang dapat memperbesar partisipasi pemuda dalam pembangunan di desa yang bersangkutan. (2) Perlu dirancang pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan dan terpadu di kalangan pemuda tentang keikutsertaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik di pedesaan maupun di desa-desa perkotaan. (3) ~ada saat sekarang, pemuda sangat tergiur untuk beke rja di luar desanya, sebingga perlu dipikirkan tentang penciptaan jenis-jenis pekerjaan baru yang menjadi sumber 3 pendapatan (mata pencaharian) yang "layak" dan berdasarkan sumber alam yang tersedia serta pekerjaan tersebut dapat dikerjakan oleh pemuda desa yang bersangkutan, serta sesuai dengan tingkat pendidikannya. (4) Perlu ditumbuh-kembangkan wadah atau kelompok pemuda baik kelompok indigenozrs maupun kelompok dari "atas" sebagai tempat dialog, diskusi, merancang dan melaksanakan, setta lnengevaluasi program-program pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan.

6 (5) Perlu diupayakan penyuluhan secara berkala dan berkesinambungan, baik mengenai bidang garapan maupun sasaran sesuai dengan minat dan harapan masyarakat, 1 pemuda dan keluarga. Hal ini untuk menghindari konflik antara masyarakat, keluarga dan pemuda. (6) Perlu diciptakan tata aturan yang transparan tentang penempatan personel dalam pembinaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, yakni pemegang jabatan tidak hams selalu anak aparat pemerintah, tetapi sesuai dengan kernampuan. Hal ini perlu disadari oleh semua pihak, bahwa konflik perm dapat melemahkan aktivitas pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. (7) Perlu penyuluhan secara terpadu yang meliiatkan semua pihak, baik pemuda, orang tua maupun masyarakat mengenai kesamaan persepsi tentang keikutsertaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. (8) Perlu dilakukan suatu penelitian yang mengkaji tentang keikutsertaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, dan mengevahasi peran pemuda tokoh dan ketokohannya dalam pembangunan masyarakat pedesaan, dengan sudut pandang yang berbeda, baik secara kualitatif (grounded research) dengan mengambil wilayah yang dapat diamati secara seksama maupun secara eksperimen tentang model pembinaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan (yang penulis sarankan terdiri dari hna tahap, yakni dari tahap pemberian perhargaaan sampai dengan tahap mengaca tepo sliro atau looking glass). (9) Berlandaskan pada pentingnya pemberdayaan pemuda dalam pembangunan rnasyarakat pedesaan dengan memperhatikan posisi strategis pemuda serta

7 272 tantangan di masa depan yang semakin kompleks, maka pengembangan SDM pada pemuda untuk menumbuhkan tokoh-tokoh pemuda handal, sebagai inferensi dari pemikiran-pemikiran dan penelitian ini dinunuskan lima tahap pemberdayaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, yaw. (a) tahap penghargaan, (b) tahap mawas dbi, (c) evaluasi diri dan lingkungan, (d) tahap pengelola kesan, dan (e) tahap mengaca tepo sliro. Kelima tahap tersebut merupakan satu kesatuan.