ABSTRACT. INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRACT. INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City)"

Transkripsi

1 ABSTRACT INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City) By: RENA APRILIANNEU Guidance : H. Tedi Rustendi, S.E., M.Si., Ak., CA. R. Neneng Rina Andriani, S.E., M.M., Ak., CA. The purpose of this study was to describe (1) leadership style, Application of Good Corporate Governance and Company Performance in BUMN Tasikmalaya City; (2) Relationship style of Leadership and The Implementation of Good Corporate Governance in BUMN Tasikmalaya City; (3)Effect of Leadership Style and Implementation of Good Corporate Governance partially on the Company's Performance in BUMN Tasikmalaya City; (4) Effect of Leadership Style and Implementation of Good Corporate Governance silmutan the Company's Performance in BUMN Tasikmalaya City. The method used is descriptive analysis method with survey approach. The analytical tool used is path analysis (path analisys) with a measurement scale interval. Partial hypothesis testing using t test and simultaneously by using F test with a significant level (α = 0.05). The results showed that: (1) leadership style, Good Corporate Governance and company performance in BUMN Tasikmalaya City been implemented properly; (2) The leadership style Associated with The implementation of Good Corporate Governance; (3) Leadership Styles partially no significant effect on the Company's Performance and Application of Good Corporate Governance is partially significant effect on the Company's performance; (4) Style of Leadership and Good Corporate Governance simultaneously significant effect on company performance Keywords : Leadership style, Application of Good Corporate Governance and Company Performance

2 ABSTRAK PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survey pada BUMN Kota Tasikmalaya) Oleh: RENA APRILIANNEU Dibawah Bimbingan : H. Tedi Rustendi, S.E., M.Si., Ak., CA. R. Neneng Rina Andriani, S.E., M.M., Ak., CA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Gaya Kepemimpinan, Penerapan Good Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya. (2) Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kota Tasikmalaya; (3) Hubugan Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya; (4) Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance secara silmutan terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analisys) dengan skala pengukuran interval. Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F dengan tingkat signifikan (α=0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Gaya Kepemimpinan, penerapan good corporate governance dan Kinerja perusahaan di BUMN Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik; (2) Gaya kepemimpinan Berhubungan dengan penerapan Good Corporate Governance; (3) Gaya Kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan, dan Penerapan Good Corporate Governance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan; (4) Gaya Kepemimpinan dan penerapan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Penerapan Good Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan.

3 PENDAHULUAN Dalam Era Reformasi ini setiap negara pasti membutuhkan Good Governance atau tata kelola perusahaan yang baik menjadi isu yang mengemuka di Indonesia. Kata governance dalam bahasa Inggris sering diartikan dengan tata kelola atau pengelolaan dengan kata dasar to govern yang bermakna memerintah. Memerintah diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau mengurus daerah sebagai bagian dari negara. Penerapan Good Corporate Governance sangat diyakini memberikan kontribusi yang strategis dalam meningkatkan kinerja BUMN, menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing, serta sangat efektif menghindari penyimpangan-penyimpangan dan pencegahan terhadap perusahaan. Keinginan mewujudkan Good Corporate Governance telah sering dinyatakan baik oleh penyelenggara negara di pusat dan di daerah, juga dunia usaha. Perusahaan adalah wujud kolektifitas dari modal kerja, keterampilan, kewirausahaan, kemampuan manajerial yang paling utama adalah sumber daya manusia sebagai aspek penggerak utama. Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka seluruh perencanaan, sumber modal kerja, peralatan, strategi dan lain sebagainya hanyalah menjadi sesuatu yang tidak berarti tanpa operator yang menggerakannya. Melihat pentingnya manusia dalam pencapaian tujuan perusahaan maka diperlukan adanya penanganan khusus terhadap sumber daya manusia ini agar mereka dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, membawa pengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan di setiap perusahaan dituntut untuk menyesuaikan dengan kemajuan yang ada, agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan optimal. Sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M- MBU/2002, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pilar perekonomian berkewajiban melaksanakan Good Corporate Governance secara optimal dalam pengelolaan kinerjanya. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance meliputi: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban, dan kewajaran. Dengan adanya prinsip-prinsip Good Corporate Governance diharapkan menjadi pedoman untuk mengkolaborasi praktik terbaik bagi peningkatan nilai dan keberlangsungan perusahaan. Keberadaan BUMN yang merupakan salah satu wujud nyata pasal 33 UUD 1945 memiliki posisi strategis bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. BUMN diharapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan kemanfaatan umum, berupa penyediaan barang dan jasa dalam jumlah dan mutu yang memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, memberikan sumbangan kepada

4 penerimaan negara, dan meningkatkan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional. Namun demikian, dalam realitanya seberapa jauh BUMN mampu menjadi alat negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa ini tergantung pada tingkat efisiensi dan kinerja dari BUMN itu sendiri. TINJAUAN PUSTAKA Telah banyak ahli mendefinisikan tentang pengertian gaya kepemimpinan, diantaranya adalah Menurut Andrew J Dubrin (2005:114), Gaya kepemimpinan adalah pola khas perilaku yang ditunjukan oleh pemimpin saat berhadapan dengan anggota kelompok.gaya biasanya dideskripsikan dengan istilah seperti: Otokratik, parsipatif, berorientasitugas dan berorientasi manusia. Artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika dia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Menurut Andrew J. Dubrin (2005:118) pada teori kepemimpinan situasional kondisi tugas berat dan hubungan yang lemah memiliki indikator gaya kepemimpinan sebagai berikut: Memberitahu, membimbing, mengarahkan dan menentukan. Azhar Maksum (2005:2) mengartikan : Corporate Governance sebagai suatu sistem yang dibangun untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan sehingga tercipta tata hubungan yang baik, adil dan transparan diantara berbagai pihak yang terkait dan memiliki kepentingan (stakeholder) dalam perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi komisaris dan direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundangundangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholder) secara konsisten. Indikator dari Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) tahun 2006 adalah sebagai berikut: Keterbukaan (Transparancy), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency), Kewajaran (Fairness) Good Corporate Governance memberikan kontribusi dapat dijadikan alternatif meningkatkan kualitas proses bisnis melalui informasi yang dihasilkan serta peranannya sebagai perfomance driver, performance measurement. Karena, walau bagaimanapun proses bisnis diperbaiki secara tepat dan akurat apabila diperoleh informasi yang akurat serta komprehensif tentang apa yang harus diperbaiki termasuk apa yang harus ditingkatkan. Batasan mengenai kinerja bisa dilihat dari berbagai sudut pandang pada tujuan masing-masing organisasi (misalnya untuk profit ataukah untuk customer satisfaction) juga tergantung pada bentuk organisasi itu sendiri (misalnya

5 organisasi publik versus organisasi swasta, ataukah organisasi social). Berbagai ungkapan seperti input, output, performance, efisiensi dan efektifitas mempunyai hubungan dengan kinerja. Secara umum, pengertian kinerja dikemukakan orang dengan menunjukan kepada rasio output terhadap input. Balance Scorecard merupakan suatu alternatif dalam pengukuran kinerja tersebut. Balance Scorecard merupakan suatu penilaian kinerja yang berorientasi pada pandangan strategik ke masa depan. Balance Scorecard juga digunakan sebagai kerangka kerja manajemen terintegrasi, mencakup semua faktor yang mendefinisikan organisasi, proses-proses operasional, dan hasil-hasil kinerja yang jelas dan terukur. Tujuan dan pengukuran Balance Scrorecard bukan hanya pada pengukuran finansial dan non finansial, melainkan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) yang berdasarkan misi dan visi. Misi, visi, dan strategi perusahaan memimpin tujuan dan pengukuran dalam Balance Scorecard dapat dilihat dari empat perspektif, antara lain: perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. PENENTUAN SAMPEL Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pengambilan sampel nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2009:84) Metode ini menggunakan pendekatan purposive sampling (sampling bertujuan). Cara ini sering disebut sebagai pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaan penelitian menggunakan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009:85) POPULASI SAMPEL No Sektor Badan Usaha Nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Milik Negara (BUMN) 1 Sektor Transportasi dan Pergudangan 2 Sektor Pertambangan dan Energi 3 Sektor Informasi dan Komunikasi 4 Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Kereta Api (Persero) PT. PLN (Persero) PT. Pertamina (Persero) PT.Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

6 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT. Taspen (Persero) Rancangan Pengujian Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Ho:X 1 X 2 = 0 : Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance Ha:X 1 X 2 0 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance b. Ho: YX 1 = 0 : Gaya Kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Ha: YX 1 0 : Gaya Kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. c. Ho: YX 2 = 0 : Penerapan Good Corporate Governance secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Ha: YX 2 0 : Penerapan Good Corporate Governance secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. d. Ho: YX 1= YX 2 = 0 : Gaya Kepemimpinan dan penerapan Good Corporate Governance secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Ha: YX 1= YX 2 0 : Gaya Kepemimpinan dan penerapan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 2. Penetapan tingkat signifikansi Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,95 dengan tingkat kesalahan yang ditolerir atau alpha () ditetapkan sebesar 0,05. Penentuan alpha sebesar 0,05 merujuk pada kelaziman yang digunakan secara umum dalam penelitian ilmu sosial, yang dapat di pergunakan sebagai kriteria dalam pengujian signifikansi hipotesis penelitian. 3. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji t b. Secara simultan menggunakan uji F 4. Penetapan kriteria pengambilan keputusan Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan t hitung tabel dengan tingkat signifikansi (=0,05), dapat dirumuskan sebagai berikut: Secara parsial: Terima H 0 jika - t ½ t hitung t½ Tolak H 0 jika - t ½ > t hitung atau t hitung > t ½

7 Secara simultan: Tolak H 0 jika F hitung > F tabel dan terima H 0 jika F hitung F tabel 5. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. Pembahasan Gaya Kepemimpinan pada BUMN Kota Tasikmalaya Dari hasil penelitian penulis tentang Gaya Kepemimpinan pada BUMN Kota Tasikmlaya, maka tanggapan responden mengenai Gaya Kepemimpinan yang dilakukan pada BUMN Kota Tasikmalaya adalah sebesar 366 termasuk klasifikasi sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang tinggi yaitu pernyataan nomer 2 mengenai Pimpinan mengingatkan terhadap karyawan pentingnya menerapkan standar operasional pekerjaan dengan skor 47, pernyataan nomer 4 mengenai Pimpinan melakukan bimbingan moral terhadap karyawan dengan skor 47 dan pernyataan nomer 7 mengenai Keputusan-keputusan yang diambil pimpinan perusahaan sesuai dengan standar etika dan nilai-nilai yang berlaku dengan skor 47, sedangkan yang memiliki skor terendah yaitu pernyataan nomer 5 mengenai Sesuai dengan tugas dan wewenangnya, Pimpinan mengarahkan mengenai pekerjaan yang harus dilakukan kepada karyawannya dengan skor 44 dan nomer 6 mengenai Dalam setiap keputusan-keputusannya, Pimpinan memberikan solusi setiap masalah yang ada dalam perusahaan dengan skor yang diperoleh sebesar 44. Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kota Tasikmalaya Dari hasil penelitian penulis tentang Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kota Tasikmlaya, maka tanggapan responden mengenai Penerapan Good Corporate Governance yang dilakukan pada BUMN Kota Tasikmalaya adalah sebesar 273 termasuk klasifikasi sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang tinggi yaitu pernyataan nomer 2 mengenai Sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya, karyawan berpedoman terhadap peraturan yang berlaku dengan skor sebesar 48, sedangkan yang memiliki skor terendah yaitu pernyataan nomer 6 mengenai Perusahaan memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan dengan skor yang diperoleh sebesar 43. Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya Dari hasil penelitian penulis tentang Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmlaya, maka tanggapan responden mengenai Kinerja Perusahaan yang dilakukan pada BUMN Kota Tasikmalaya adalah sebesar 420 termasuk klasifikasi sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor

8 yang tinggi yaitu pernyataan nomer 2,3 dan 4 mengenai Pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih tinggi dari pada biaya yang dikeluarkan (surplus), mengenai Sikap karyawan saat melayani pelanggan menimbulkan komplain dari pelanggan dan mengenai Produk (barang/jasa) yang selama ini diberikan oleh perusahaan mengecewakan pelanggan dengan skor 49, sedangkan yang memiliki skor terendah yaitu pernyataan nomer 1 mengenai Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan perusahaan melebihi anggaran biaya yang telah direncanakan. Dengan tingginya skor yang diperoleh pernyataan nomor 2,3 dan nomer 4, membuktikan bahwa Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya sangat setuju dan sudah menerapkan hal tersebut, meskipun pernyataan nomer 1 memperoleh skor terendah tetapi tetap saja tidak merubah Kinerja Perusahaan yang diterapkan di Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kota Tasikmalaya Untuk mengetahui hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance dilakukan uji hipotesis. Dimana hipotesis tersebut adalah Gaya Kepemimpinan Berhubungan dengan Penerapan Good Corporate Governance. Untuk menguji hipotesisi tersebut dilakukan uji statistik koefisien korelasi. Koefisien korelasi akan menentukan tingkat hubungan variabel Gaya Kepemimpinan (X 1 ) dengan variabel Penerapan Good Corporate Governance (X 2 ). Berdasarkan hasil pengujian mengenai hubungan Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance dapat divisualisasikan pada gambar 4.1 berikut. r X1 r X2 = 0,895 (X 1 ) (X 2 ) Gambar 4.1 Struktur Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance Berdasarkan hasil perhitungan SPSS yang terdapat pada tabel correlation, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,895 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara variabel X 1 (Gaya Kepemimpinan) dengan variabel X 2 (Penerapan Good Corporate Governance) mempunyai hubungan yang positif yaitu sebesar 8,95 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena 0,000<0,05 maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima artinya antara variabel X 1 (Gaya Kepemimpinan) dengan variabel X 2 (Penerapan Good Corporate Governance) memiliki hubungan yang signifikan. Dengan demikian Gaya Kepemimpinan sangat terkait dengan Penerapan Good Corporate Governance, dapat dikatakan hasil pengujian hipotesis ini memberikan makna bahwa semakin baik Gaya Kepemimpinan yang dimiliki BUMN.

9 Pengaruh Secara Parsial Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan BUMN Kota Tasikmalaya Untuk melihat pengaruh secara parsial Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Perusahaan maka dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 ) yaitu sebesar 0,130. Positifnya nilai koefisien beta menunjukan bahwa pengaruh secara parsial Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Perusahaan memiliki pengaruh positif artinya bahwa ketika Gaya Kepemimpinan baik maka Kinerja Perusahaan pun akan baik. nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 ) yaitu sebesar 0,130 atau 13%. Hasil ini berarti secara parsial Gaya Kepemimpinan berpengaruh Kinerja Perusahaan sebesar 13% dan sisanya 87% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Berdasarkan hasil perhitungan untuk analisa jalur, diketahui besarnya total pengaruh secara parsial Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Perusahaan BUMN Kota Tasikmalaya adalah sebesar 0,112 atau 11,2%. Hal ini dilihat dari pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Perusahaan adalah sebesar 0,016 atat 1,6%. Sedangkan pengaruh tidak langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Penerapan Good Corporate Governance adalah sebesar 0,096 atau 9,6%. Dengan demikian secara total variabel Gaya Kepemimpinan akan mempengaruhi Kinerja Perusahaan sebesar 11,2%. Selanjutnya untuk melihat signifikansi dari besarnya pengaruh tersebut maka dilakukan uji t. Maka hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16 (lampiran 3 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 0,446. Nilai t hitung yang didapat dari uji t adalah sebesar 0,446 jika dibandingkan dengan dk = n-k-1 = = 7 didapat t tabel sebesar 2,365 (lampiran 3 ). Jika dibandingkan dengan t tabel maka diperoleh bahwa t hitung (0,446) < t tabel (2,365) atau jika dibandingkan dengan siginifikansi diperoleh hasil uji sig. sebesar 0,669 lebih besar dari tingkat α = 0,05. Karena t hitung < t tabel atau karena nilai sig 0,669 lebih besar dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa kaidah keputusan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Gaya Kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Pengaruh Secara Parsial Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya Untuk melihat pengaruh secara parsial Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan maka dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3) yaitu sebesar 0,821. Positifnya nilai koefisien beta menunjukan bahwa pengaruh secara parsial Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan memiliki pengaruh positif artinya bahwa ketika Penerapan Good Corporate Governance baik maka Kinerja Perusahaan pun akan baik.

10 Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3) yaitu sebesar 0,821 atau 82,1%. Hasil ini berarti secara parsial Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan sebesar 82,1% dan sisanya 17,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Berdasarkan hasil perhitungan untuk analisa jalur, diketahui besarnya total pengaruh secara parsial Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya adalah sebesar 0,674 atau 67,4%. Selanjutnya untuk melihat signifikansi dari besarnya pengaruh tersebut maka dilakukan uji t. Maka hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16 (lampiran 3) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,811. Nilai t hitung yang didapat dari uji t adalah sebesar 2,811 jika dibandingkan dengan dk = n-k-1 = = 7 didapat t tabel sebesar 2,365 (lampiran 3). Jika dibandingkan dengan t tabel maka diperoleh bahwa t hitung (2,811) > t tabel (2,365) atau jika dibandingkan dengan siginifikansi diperoleh hasil uji sig. sebesar 0,026 lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Karena t hitung > t tabel atau karena nilai sig 0,026 lebih kecil dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternatif diterima artinya bahwa Good Corporate Governance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Pengaruh Secara Simultan Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya Besarnya pengaruh secara simultan Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan adalah sebesar 88,2% sedangkan 11,8% adalah pengaruh lain yang tidak diteliti. Ini terlihat dari penelitian yang telah dilaksanakan dimana pengaruh Gaya Kepemimpinan 11,2% sedangkan Good Corporate sebesar 77%. Sehingga dapat dilihat pengaruh kedua variabel begitu besar terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya. Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada hasil perhitungan SPSS versi 19 (lampiran 3) dimana R Square (R 2 ) yaitu sebesar 0,882 dan sisanya 0,118 dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 26,043 kriteria penolakan Ho, jika F hitung > F tabel, dengan mengambil taraf

11 signifikan α sebesar 0,05, maka dari tabel distribusi F-Snedecor diperoleh Fα; k; (n-k-1)= = 7 adalah sebesar 4,74 atau cukup melihat sig F yaitu 0,001 < α (0,05) menunjukkan signifikan. Dikarenakan 26,043 lebih besar dari 4,74 dan sig F sebesar 0,001<0,05, maka kriteria Ho ditolak atau dengan kata lain Gaya Kepemimpinan dan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya. Secara lengkap pengaruh antara variabel X 1, dan X 2 terhadap Y dapat dilihat sebagai berikut: X 1 0,130 0,895 Y X 2 0, ,118 Gambar 4.1 Struktur Path Analysis Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1. Variabel X 1 - Y X 1 Y : (PYX 1 ) 2 0,016 = (0,130) 2 Melalui X 2 Y X 1 Ω X 2 Y (ρyx 1 ) (ρx 1 X 2 ) (ρyx 2 ) 0,096 = (0,130)(0,895)(0,821) Total pengaruh X 1 Y - 0, Variabel X 2 - Y X 2 Y : (PYX 2 ) 2 0,674 = (0,821) 2 Melalui X 2 Y X 1 Ω X 2 Y (ρyx 1 ) (ρx 1 X 2 ) (ρyx 2 ) 0,096 = (0,130)(0,895)(0,821) Total pengaruh X 2 Y - 0,77 3. Total pengaruh X1 dan X2 Y secara simultan (0,112+ 0,882 0,77) 4. Pengaruh faktor residu ɛ 0 Y ɛ 0 dengan rumus (1-0,882) 0,118 Total pengaruh 1

12 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikamalaya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan dan analisis diperoleh Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Penerapan Good Corporate Governance. Dengan demikian, Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kota Tasikmalaya telah mencapai baik. 2. Dari hasil perhitungan dan analisis diperoleh Gaya Kepemimpinan berhubungan dengan Penerapan Good Corporate Governance.. Dengan demikian, BUMN yang mengelola Gaya Kepemimpinan maksimal akan mampu menciptakan Good Corporate Governance yang lebih baik. 3. Dari hasil perhitungan dan analisis diperoleh bahwa Gaya Kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan dan Penerapan Good Corporate Governance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. 4. Dari hasil perhitungan dan analisis diperoleh bahwa Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Hal ini berarti semakin baik Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance maka akan meningkatkan Kinerja Perusahaan. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan BUMN yang berada di Kota Tasikmalaya maupun pada peneliti selanjutnya, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi BUMN Kota Tasikmalaya Gaya Kepemimpinan dan Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kota Tasikmalaya perlu terus untuk masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya ini mempunyai nilai yang sangat baik, yang diharapkan BUMN Kota Tasikmalaya selalu menjaga konsisten dalam penerapan Good Corporate Governance ini. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang relevan, disarankan untuk mencari faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi Kinerja Perusahaan pada BUMN Kota Tasikmalaya selain dari Gaya Kepemimpinan dan penerapan Good Corporate Governance sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperbandingkan dengan hasil dari penulis.

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN Yoni Fetri Suci (chi3nthaa@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id)

Lebih terperinci

Fepi Faoziyanti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ABSTRACT

Fepi Faoziyanti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA BUMN DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Sensus Pada BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya) Fepi Faoziyanti Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corpossrate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi. Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia perekonomian, pengelolaan

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: audit internal dan good corprate governance

ABSTRAK. Kata-kata kunci: audit internal dan good corprate governance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan good corporate governance pada perusahaan BUMN di Bandung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rendahnya penerapan corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertangahan tahun 1997. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is i ABSTRACT Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is profit oriented and nonprofit oriented during a specific period. Good performance can describe a stable company

Lebih terperinci

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) Syara Permata Mutmainnah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Sejak krisis ekonomi tahun 1997 pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. GCG berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mulai populernya istilah tata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Studi empiris pada BUMN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website)

LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website) 1. Latar Belakang LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website) Transparansi (transparency) merupakan suatu prinsip yang sangat penting dalam suatu badan usaha yang menjamin adanya

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi di berbagai pelosok dunia termasuk di Amerika Serikat dan khususnya di Indonesia, dipercaya merupakan akibat dari tidak diterapkannya

Lebih terperinci

Titah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi

Titah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI (Studi Pada Pegawai Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Surabaya) Titah Mustika Alam Taher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan ekonomi dunia yang sedang dilanda krisis ekonomi global menyebabkan banyak perusahaan (korporasi) di Indonesia diambang kehancuran. Krisis ekonomi

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat berusaha memperbaiki tata kelola perusahaan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Stewardship Theory Teori stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan konsep Corporate Governance sesungguhnya telah jauh dimulai bersama dengan dikembangkannya sistem korporasi di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT

THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT INDEX(Survey at Regional Organization) PENGARUH ALOKASI DANA DESA DAN SISTEM PENGALOKASIAN DANA

Lebih terperinci

Keywords: management control systems, leadership style, performance company

Keywords: management control systems, leadership style, performance company ABSTRACT Management control system is a series of actions and activities that occur in all activities of the organization and running continuously. Management control is not a separate system within an

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Good Corporate Governance Beberapa institusi Indonesia mengajukan definisi Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate Governance in IndonesialFCGl

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia muncul sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997, dimana Indonesia mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH EVALUASI DAN AKUNTABILITAS ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH EVALUASI DAN AKUNTABILITAS ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD KABUPATEN CIAMIS PENGARUH EVALUASI DAN AKUNTABILITAS ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD KABUPATEN CIAMIS (Sensus Pada Dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Ciamis) Oleh: ANDREAS YACOBUS BAO ARAN 123403164 Program

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survey Pada BPR di Wilayah Tasikmalaya)

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survey Pada BPR di Wilayah Tasikmalaya) PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survey Pada BPR di Wilayah Tasikmalaya) Oleh YOSEP ADITYA 103403124 Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktifitas, efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktifitas, efisiensi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada perusahaaan baik yang bergerak di bidang jasa, perdagangan maupun manufaktur yang selalu berhadapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang pesat dalam bidang teknologi informasi. ekonomi, sosial, budaya maupun politik mempengaruhi kondisi dunia bisnis dan persaingan yang timbul

Lebih terperinci

Meri Mardiani Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Meri Mardiani Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS (SUSTAINABILITY BUSINESS) (Survey Pada Café-café di Kota Tasikmalaya) Meri Mardiani 123403235 merimardiani09@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Istilah Good Corporate Governance (GCG) pertama kali ada sekitar tahun 1990-an. Pada saat itu terjadi krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pembangunan yang meningkat dalam segala bidang menyebabkan banyak sekali perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik itu cara hidup, pola pikir,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), Komitmen Manajemen, Good Corporate Governance (GCG), prinsip-prinsip GCG.

ABSTRAK. Kata Kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), Komitmen Manajemen, Good Corporate Governance (GCG), prinsip-prinsip GCG. ABSTRAK Pada era globalisasi saat ini, tantangan yang dihadapi perusahaan semakin berat dalam hal pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Perusahaan semakin cermat dan termotifasi untuk meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTO ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PENDAHULUAN A. Latar Belakang : 1. Perusahaan asuransi bergerak dalam bidang usaha yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (PPA) pada kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (PPA) pada kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (PPA) pada kinerja merupakan fenomena yang menarik dan penting untuk diteliti. Fenomena tersebut berkaitan dengan adanya

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan industri keuangan salah satu industri yang berkembang secara pesat dan memiliki kompleksitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI MALA MUHARYA SARI EKONOMI / AKUNTANSI

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI MALA MUHARYA SARI EKONOMI / AKUNTANSI PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI MALA MUHARYA SARI 22209630 EKONOMI / AKUNTANSI PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. INDONESIA POWER (KANTOR PUSAT)

PENGARUH PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. INDONESIA POWER (KANTOR PUSAT) PENGARUH PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. INDONESIA POWER (KANTOR PUSAT) Nanda Ariati Budi 1, Alini Gilang 2 Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The study was conducted at PT. Semangat Sejahtera Bersama located in Tangerang. The purpose of this study was to determine the adequacy and application of Management Control Systems to determine

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan

Lebih terperinci

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Maksud dan Tujuan... 1 3. Referensi... 2 4. Daftar Istilah... 3 BAB II. DEWAN KOMISARIS... 5

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT PLN WILAYAH ACEH

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT PLN WILAYAH ACEH ISSN 2302-0164 12 Pages pp. 1-12 IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT PLN WILAYAH ACEH Almira Keumala Ulfah Magister Akuntansi Program Banda Aceh Abstract:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS RESPONSIBILITAS INDEPENDENSI KEWAJARAN & KESETATARAAN Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk (yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal Tahun 2016 telah berlaku ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru membuktikan bahwa manajemen tidak cukup hanya memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dan analisis menggunakan program spss versi 20 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 Tanggal Efektif 1 Desember 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin meningkat, banyak peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin meningkat, banyak peluang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin meningkat, banyak peluang bisnis yang bermunculan dari berbagai sektor, termasuk sektor jasa yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG Nicko Achmad Pradityo 1, Rodhiyah 2 & Saryadi 3 Email: nickoachmadp@yahoo.com Abstract The research was

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 66-73 PENGARUH KERELASIAN NASABAH DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK ACEH (STUDI KASUS PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL)

Lebih terperinci

DINI AJHARIYANI SUDARSO

DINI AJHARIYANI SUDARSO PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA TASIKMALAYA (Studi Kasus

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PO SALUYU PRIMA TASIKMALAYA. Oleh : Husni Jamaludin

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PO SALUYU PRIMA TASIKMALAYA. Oleh : Husni Jamaludin PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PO SALUYU PRIMA TASIKMALAYA Oleh : Husni Jamaludin 123402331 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi husnijamaludin@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA

SKRIPSI PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA SKRIPSI PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA ANDI RIVAN MUSYAFIR JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat, dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh menjadi perusahaan

Lebih terperinci

AI YETI RAHAYU NPM Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

AI YETI RAHAYU NPM Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Survey pada SKPD Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Sensus Pada Perusahaan Manufaktur Industri Menengah Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas serta efisiensi pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Dinas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) DI LINGKUNGAN INTERNAL PT. PGN (Persero) Tbk DISTRIBUSI WILAYAH III SUMATERA UTARA SKRIPSI

IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) DI LINGKUNGAN INTERNAL PT. PGN (Persero) Tbk DISTRIBUSI WILAYAH III SUMATERA UTARA SKRIPSI IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) DI LINGKUNGAN INTERNAL PT. PGN (Persero) Tbk DISTRIBUSI WILAYAH III SUMATERA UTARA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS 1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pengendalian internal di suatu perusahaan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen

Lebih terperinci

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT PENGARUH BIAYA PENGERJAAN KEMBALI PRODUK CACAT (REWORK COST) DAN HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) TAUFIK RACHMAN 1234030377 Email : trachmantaufik009@gmail.com

Lebih terperinci

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik Kami memiliki komitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) sebagai pedoman dalam pengelolaan Perseroan pada setiap aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury

BAB I PENDAHULUAN. Istilah corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee, di Inggris tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam laporannya

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang semakin pesat. Tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis pun semakin beragam, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) masih menjadi fokus utama dalam pengembangan usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Good Governance Good governance merupakan tata kelola dalam suatu pemerintahan yang meliputi penggunaan wewenang dalam hal ekonomi, politik, serta administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan antara arah dan kinerja perusahaan

Lebih terperinci