Fepi Faoziyanti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fepi Faoziyanti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ABSTRACT"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA BUMN DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Sensus Pada BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya) Fepi Faoziyanti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ABSTRACT This research has done to know how : (1).Application of Good Corporate Governance, the performance of the BUMN Tasikmalaya Branch Offices with Balance Scorecard approach, and (2).The influence of application of Good Corporate Governance to the performance of the BUMN Tasikmalaya Branch Offices with Balance Scorecard approach. In this research, The author uses descriptive analysis method with the census approach. Moreover, the tools of analysis the data are the simple linear regression analysis, correlation coefficient analysis, and determination coefficient analysis. The result of this reseach show that application of Good Corporate Governance give effect to improve the performance of the BUMN Tasikmalaya Branch Offices with Balance Scorecard approach. Keyword : Good Corporate Governance, performance of Balance Scorecard approach. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana : (1).Penerapan Good Corporate Governance dan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard, dan (2).Pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana,

2 analisis koefisien korelasi, dan analisis koefisien determinasi. Hasil dari penelitian yang Penulis lakukan, menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate Governance memberikan pengaruh untuk meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. Kata kunci : Good Corporate Governance, kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang melanda kawasan Asia di sekitar tahun , dimana Indonesia termasuk di dalamnya, telah dirasakan sangat memberatkan kehidupan bagi semua kalangan. Pada saat itu, Indonesia bukan hanya sekadar mengalami krisis keuangan, melainkan telah meluas menjadi krisis ekonomi. Salah satu akar penyebab terjadinya kondisi tersebut yaitu berasal dari para pelaku bisnis antara lain kegagalan korporasi, lemahnya daya saing hingga Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang juga banyak terjadi di kalangan Badan Usaha Milik Negara. Kondisi itu terjadi karena banyak perusahaan dan kalangan pelaku bisnis tidak menerapkan prinsipprinsip perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance. Banyak BUMN mempunyai kinerja yang rendah dan mengalami kesulitan manajemen. Beberapa BUMN bahkan harus dilikuidasi, dimerger, diprivatisasi, maupun direstrukturisasi. Sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pilar perekonomian berkewajiban melaksanakan Good Corporate Governance secara optimal dalam pengelolaan kinerjanya. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance meliputi: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Dengan adanya prinsip-prinsip Good Corporate Governance diharapkan menjadi pedoman untuk mengkolaborasi praktik terbaik bagi peningkatan nilai dan keberlangsungan perusahaan. Keberadaan BUMN yang merupakan salah satu wujud nyata pasal 33 UUD 1945 memiliki posisi strategis bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. BUMN diharapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan kemanfaatan umum, berupa penyediaan barang

3 dan jasa dalam jumlah dan mutu yang memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, memberikan sumbangan kepada penerimaan negara, dan meningkatkan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional. Namun demikian, dalam realitanya seberapa jauh BUMN mampu menjadi alat negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa ini tergantung pada tingkat efisiensi dan kinerja dari BUMN itu sendiri. Apabila BUMN tidak mampu beroperasi dengan tingkat efisiensi yang baik, pada akhirnya akan menimbulkan beban bagi keuangan negara dan masyarakat akan menerima pelayanan yang tidak memadai dan harus menanggung biaya yang lebih tinggi. Pemerintah yang mewakili negara sebagai pemegang saham BUMN, melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No.826/KMK.013/l992 telah menetapkan cara melakukan pengukuran tingkat kesehatan BUMN, yaitu hanya diukur berdasarkan indikator keuangan. Penilaian kinerja seperti ini hanya berpedoman pada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) dan diukur hanya nilai keuangan semata tanpa memperhitungkan aspek pengukuran lain. Dengan berfokus pada ukuran tersebut, aspek eksternal yang dominan dalam menentukan going concern perusahaan menjadi terlupakan yang diantaranya seperti: tingkat kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, employee retensi, low cost, dan cost leadership, sehingga dalam percaturan persaingan global perusahaan, tidak akan mampu mempertahankan keunggulanya. Balance Scorecard merupakan suatu alternatif dalam pengukuran kinerja tersebut. Balance Scorecard merupakan suatu penilaian kinerja yang berorientasi pada pandangan strategik ke masa depan. Balance Scorecard juga digunakan sebagai kerangka kerja manajemen terintegrasi, mencakup semua faktor yang mendefinisikan organisasi, proses-proses operasional, dan hasil-hasil kinerja yang jelas dan terukur. Tujuan dan pengukuran Balance Scrorecard bukan hanya pada pengukuran finansial dan non finansial, melainkan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) yang berdasarkan misi dan visi. Misi, visi, dan strategi perusahaan memimpin tujuan dan pengukuran dalam Balance Scorecard dapat dilihat dari empat perspektif, antara lain: perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

4 Perspektif finansial menggambarkan keberhasilan finansial yang dicapai oleh organisasi atas aktivitas yang dilakukan dalam tiga perspektif lainnya. Perspektif pelanggan menggambarkan pelanggan dan segmen pasar dimana organisasi berkompetisi. Perspektif proses bisnis internal mengidentifikasikan proses-proses yang penting untuk melayani pelanggan dan pemilik organisasi. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Dengan adanya penerapan Good Corporate Governance diharapkan kinerja BUMN dalam berbagai perspektif Balance Scorecard dapat lebih berkualitas, sehingga peran BUMN sebagai organisasi sektor publik yang berperan dalam pelayanan publik dan pemasok keuangan negara dapat terwujud demi kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia serta dapat menjadikan BUMN sebagai organisasi yang tangguh dalam menghadapi persaingan yang ketat di era globalisasi ini. Berdasarkan fenomena di atas, Penulis mencoba untuk meneliti bagaimana pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard. Adapun studi empirik terdahulu yang mendukung terhadap penelitian yang akan dilakukan Penulis adalah sebagai berikut: 1) Panji Perdana Poetra (2010), dengan judul Analisis Good Corporate Governance Perananya Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balance Scorecard. Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance mampu memberikan kontribusi atau pengaruh dalam meningkatkan kinerja PT. Pos Indonesia dengan pendekatan Balance Scorecard. Semakin baik Pelaksanaan Good Corporate Governance akan membuat kinerja perusahaan dengan pendekatan Balance Scorecard semakin tinggi. 2) Suyanto (2007), dengan judul Pengaruh Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance atas Kinerja BUMN. Survey pada seluruh BUMN di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh cukup kuat dan signifikan terhadap kinerja BUMN, sedangkan secara parsial, hanya pelaksanaan prinsip transparansi yang berpengaruh cukup kuat dan signifikan terhadap kinerja BUMN.

5 3) Heny Widiasari (2012), dengan judul Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard Dengan Perencanaan Strategis Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empirik Pada Perbankan Di Jakarta). Hasil penelitian penerapan Good Corporate Governance dengan moderasi perencanaan strategis memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan dengan pendekatan Balanced Scorecard. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui kinerja BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. 3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Metode penelitian deskriptif analisis merupakan analisis data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran (Sugiyono,2007:112). Sedangkan metode sensus adalah cara pengumpulan data kalau seluruh elemen populasi diteliti satu per satu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter (Supranto,2004:61). Operasionalisasi Variabel Ada dua jenis variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu satu variabel terikat (dependent variable) yang diberi notasi Y dan satu varibel bebas (independent variables) yang diberi notasi X. Dalam penelitian ini, kinerja BUMN dengan

6 pendekatan Balance Scorecard merupakan varibel terikat (Y), sedangkan penerapan Good Corporate Governance (X) merupakan variabel bebas. Teknik Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, sesuai ruang lingkup dan kebutuhannya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti maupun dari dokumen dan catatan lainnya yang menunjang penelitian. Sumber data primer diperoleh dari responden, yaitu pimpinan/direktur perusahaan dan karyawan perusahaan bagian SDM & Umum. Dipilihnya responden tersebut dengan alasan karena relevan dengan judul yang diteliti. Sedangkan data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan, dokumen atau laporan maupun hasil penelitian dan publikasi yang menunjang penelitian. Populasi Sasaran Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:115). Populasi sasaran (target population) dalam penelitian ini adalah seluruh BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya yang terdaftar dalam tabel berikut ini. Populasi BUMN di Wilayah Kota Tasikmalaya No Sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (1) (2) (3) 1 Sektor Transportasi dan Pergudangan PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Kereta Api (Persero) Perum Damri 2 Sektor Pertambangan PT. PLN (Persero) dan Energi PT. Pertamina (Persero) 3 Sektor Informasi dan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Komunikasi 4 Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

7 (1) (2) (3) PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) PT. Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT. Asuransi Jasa Raharja (Persero) PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT. Taspen (Persero) PT. Jamsostek (Persero) 5 Sektor Pertanian, Perum Perhutani (Persero) Kehutanan, dan Perikanan Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk memperoleh informasi dengan tingkat reliabilitas dan validitas yang memadai. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian lapangan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner untuk memperoleh data primer. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Responden penelitian ini adalah pimpinan perusahaan dan karyawan perusahaan bagian SDM & Umum. Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang dibuat secara terstruktur, didalamnya meliputi beberapa item pertanyaan yang disertai alternatif jawaban. Responden tinggal memilih salah satu jawaban sesuai persepsi/penilaian responden. Satuan pengukuran yang digunakan adalah scoring, yaitu pemberian nilai skor pada setiap alternatif jawaban yang disediakan dalam tiap pertanyaan dengan kategori jawaban yang bersifat tertutup, terdiri atas 5 (lima) pilihan dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2012:132), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian, indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumental yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

8 Skor Untuk Jawaban Positif (P) (Sugiyono:2012) Tabel 3.3 Skor Metode Likert Skor Untuk Jawaban Negatif (N) Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah litertur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Kegunaan literatur ini adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian ini. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono,2012:63). Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu penerapan Good Corporate Governance (X) dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard (Y). Tetapi mungkin terdapat faktor lain ( ) yang mempengaruhi kinerja BUMN selain penerapan Good Corporate Governance. Paradigma penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini. Gambar 3.1 Paradigma Penelitian X Y Keterangan : X = Penerapan Good Corporate Governance Y = Kinerja BUMN dengan Pendekatan Balance Scorecard

9 = Faktor lain yang tidak diteliti Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengujian Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masingmasing pertanyaan dengan skor total yang menggunakan rumus teknik Korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut: r... (Sugiyono,2012:248) Keterangan : r = Koefisien Korelasi n = Jumlah responden X = Skor salah satu pertanyaan Y = Total skor pertanyaan Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05), maka instrumen atau itemitem pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). 2) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05), maka instrumen atau itemitem pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Pengujian Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur penelitian dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini dapat dilihat apabila alat ukur digunakan berulang kali untuk mengukur gejala yang sama, dan hasil pengukurannya relatif konstan. Untuk menguji tingkat konsistensi instrumen penelitian dapat digunakan beberapa alat pengujian dan dalam penelitian ini adalah pendekatan Alfa Cronbach. Statistik ini berguna untuk mengetahui apakah pengukuran yang dibuat reliabel. Jika

10 nilai Alfa Cronbach mendekati 1 maka pengukuran yang digunakan adalah reliabel atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada orang yang berbeda. Alfa Cronbach dihitung dengan rumus sebagai berikut. Keterangan : r = Nilai rata-rata korelasi antar item k = Jumlah item Teknik Analitis Data Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana yang berfungsi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana dapat menaksir besarnya suatu variabel apabila variabel lainnya diperhatikan. Adapun rumus dari analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bx...( Sugiyono,2012:270) Keterangan : a = Nilai variabel dependen (Y) yang diharapkan pada saat X. b = Pertambahan nilai variabel (X) yang diharapkan akibat pertambahan nilai variabel independen. X = Penerapan Good Corporate Governance Y = Kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard Artinya nilai taksiran X terhadap Y dalam periode tertentu. Adapun untuk mencari niai a dan b dengan cara berikut: b... (Sugiyono,2012:272)

11 Koefisien Korelasi Selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan penerapan Good Corporate Governance, maka penulis menggunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut. r...(sugiyono,2012:248) Keterangan : r = Koefisien Korelasi n = Ukuran Sampel X = Penerapan Good Corporate Governance Y = Kinerja BUMN dengan Pendekatan Balance Scorecard Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antara variabel kuat. Demikian sebaliknya, jika hubungan antara variabel tidak kuat, maka nilai r akan kecil. Koefisien Determinasi Analisa koefisien determinasi yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (Penerapan Good Corporate Governance) terhadap Y (Kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Kd = r 2 x 100%... (Sugiyono,2007:231) Keterangan : Kd = Koefisien determinasi r 2 = Kuadrat koefisien determinasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini memaparkan hasil kuesioner pada BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya yang menjadi lokasi penelitian sekaligus responden pada penelitian ini, meliputi: penerapan Good Corporate Governance dan kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard. Hasil Pengujian data penelitian diperoleh dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas instrument penelitian.

12 Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. CGPI (2008). Berdasarkan hasil sensus kepada 16 responden yang tersebar di BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya, maka diperoleh jawaban yang merupakan tanggapan responden mengenai pertanyaan pertanyaan kuesioner yang diajukan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai penerapan Good Corporate Governance yang meliputi pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang diantaranya prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran di BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Penerapan Good Corporate Governance Pada BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya No Pertanyaan Skor yang ditargetkan Skor yang dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) Prinsip Transparansi 1 Apakah informasi tersedia secara tepat waktu dan akurat, baik meliputi kondisi 16 X 5 = Sangat perusahaan, kepemilikan saham, dan kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. 2 Apakah tersedia kemudahan akses informasi bagi pemangku kepentingan perusahaan, kapan saja apabila diperlukan. 16 X 5 = Sangat 3 Apakah perusahaan memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. 16 x 5 = Sangat

13 (1) (2) (3) (4) (5) 4 Apakah kebijakan perusahaan 16 X 5 = Sangat didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan. Prinsip Kemandirian 5 Apakah perusahaan menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manajemen dalam rangka proses pengambilan keputusan yang objektif. 16 X 5 = Sangat 6 Apakah pelaksanaan fungsi dan tugas seluruh organ perusahaan sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan, sehingga tidak saling mendominasi dan saling lempar tanggung jawab. Prinsip Akuntabilitas 7 Apakah perusahaan menyesuaikan tugas, tanggung jawab, dan peran seluruh organ perusahaan dan semua karyawan sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan. 8 Apakah perusahaan memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam mengelola perusahaan. 9 Apakah perusahaan menggunakan patokan ukuran kinerja yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan untuk semua jajaran perusahaan, serta memberlakukan sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system) berdasarkan prestasi kerja. 10 Apakah seluruh organ perusahaan dan semua karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati. Prinsip Pertanggungjawaban 11 Apakah perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan peraturan perusahaan. 12 Apakah perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial, seperti peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan, terutama di sekitar perusahaan. 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat

14 (1) (2) (3) (4) (5) Prinsip Kewajaran 13 Apakah perusahaan memberikan 16 X 5 = Sangat kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan atau menyampaikan pendapat mengenai kepentingan perusahaan. 14 Apakah perusahaan memberikan perlakuan setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. 16 X 5 = Sangat Jumlah Sangat Berdasarkan tabel di atas, bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai penerapan Good Corporate Governance kantor cabang Kota Tasikmalaya adalah sebesar 1034 dan termasuk kategori sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu pertanyaan nomor 11 mengenai kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan, anggaran dasar, dan peraturan perusahaan dengan skor 79, sedangkan yang memiliki skor terendah yaitu pertanyaan nomor 5 mengenai penghindaran terjadinya dominasi oleh pihak manajemen dalam rangka proses pengambilan keputusan yang objektif dengan skor yang diperoleh sebesar 69. Kinerja BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya dengan Perspektif Balance Scorecard Kinerja BUMN sebagai salah satu organisasi sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. Dalam hal ini kinerja BUMN diukur dengan pendekatan Balance Scorecard, yakni suatu kerangka kerja untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Kaplan dan Norton (1996:16). Dengan Balance Scorecard, kinerja BUMN dapat diukur dari perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Apabila seluruh aspek kinerja BUMN dapat terukur secara kontinuitas, maka peran BUMN sebagai organisasi sektor publik yang berperan dalam pelayanan publik dan pemasok keuangan negara dapat selalu terwujud. Untuk

15 mengetahui tanggapan responden mengenai kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya dengan Pendekatan Balance Scorecard No Pertanyaan Skor yang ditargetkan Skor yang dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) Perspektif Finansial 1 Apakah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan perusahaan melebihi anggaran biaya yang telah direncanakan. 16 X 5 = Apakah pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan (surplus). 3 Apakah laba yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. 4 Dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan, apakah target pendapatan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai. 16 X 5 = Sangat 16 x 5 = X 5 = Perspektif Pelanggan 5 Apakah penampilan fisik perusahaan (gedung, ruangan kantor) dan penampilan karyawan (kerapihan karyawan) guna menunjang proses pelayanan, menimbulkan adanya komplain dari pelanggan. 6 Apakah sikap karyawan saat melayani pelanggan menimbulkan komplain dari pelanggan. 7 Apakah produk (barang/jasa) yang selama ini diberikan oleh perusahaan mengecewakan pelanggan. 8 Apakah komplain/keluhan dari pelanggan dapat teratasi oleh perusahaan. 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat

16 (1) (2) (3) (4) (5) Perspektif Proses Bisnis Internal 9 Apakah sistem informasi yang telah ada, memudahkan pegawai dalam mengakses data-data yang diperlukan untuk melayani pelanggan. 16 X 5 = Sangat 10 Apakah perusahaan melakukan perbaikan sistem informasi yang lebih berkualitas dari waktu ke waktu untuk mempercepat proses pelayanan pelanggan. 11 Apakah perusahaan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai dalam menentukan cara pelayanan jasa yang lebih baik dengan prosedur yang transparan dan tidak berbelit-belit. 12 Apakah keluhan dari pelanggan dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan perusahaan untuk perbaikan kualitas kinerja. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 13 Apakah pemberian fasilitas (termasuk gaji, tunjangan-tunjangan) dari perusahaan untuk karyawan, menimbulkan adanya komplain dari karyawan. 15 Apakah hubungan kerja yang terjalin, baik antara atasan dengan bawahan, karyawan dengan karyawan, menimbulkan kenyamanan bekerja untuk kemajuan perusahaan. 16 Apakah karyawan-karyawan yang berprestasi di perusahaan, selama 5 tahun terakhir ini ada yang mengundurkan diri dari perusahaan. 17 Apakah dengan adanya karyawan yang bekerja di perusahaan saat ini, pendapatan perusahaan meningkat dari tahun sebelumnya. 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat 16 X 5 = Sangat Jumlah Berdasarkan Tabel di atas, bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard adalah sebesar 1138 dan termasuk kategori baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi

17 yaitu pertanyaan nomor 16 mengenai kinerja BUMN dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam hal retensi karyawan yaitu mengukur kekuatan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang berprestasinya, melalui pertanyaan apakah karyawankaryawan yang berprestasi di perusahaan, selama 5 tahun terakhir ini ada yang mengundurkan diri dari perusahaan, dengan skor 77, sedangkan yang memiliki skor terendah yaitu pertanyaan nomor 1 mengenai kinerja BUMN dalam perspektif finansial dalam hal ekonomis melalui pertanyaan apakah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan perusahaan melebihi anggaran biaya yang telah direncanakan? dengan skor yang diperoleh sebesar 62. Pembahasan Penerapan Good Corporate Governance Pada BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya Dari hasil penelitian Penulis, Good Corporate Governance pada BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya sudah diterapkan/diimplementasikan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator penerapan Good Corporate Governance menunjukan nilai yang sangat baik. Artinya secara keseluruhan penerapan Good Corporate Governance pada BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan sangat baik, sesuai dengan pedoman umum Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance. Kinerja BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya Dengan Pendekatan Balance Scorecard Dari hasil penelitian Penulis, kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard menunjukan nilai yang baik. Artinya secara keseluruhan BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dapat melaksanakan perannya sebagai organisasi sektor publik, yang bergerak dalam pelayanan publik dan pemasok keuangan negara.

18 Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya Dengan Pendekatan Balance Scorecard Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka selanjutnya penulis akan menganalisis dan menguraikan pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard, dapat diolah dengan menggunakan program SPSS versi Dilakukan serangkaian langkah pengujian statistik, antara lain: analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi, dan analisis koefisien determinasi. Analisis Regresi Linier Sederhana Setelah diolah dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 diperoleh hasil, a = 7,530 b = 1,053 maka persamaan regresi adalah : Y = 7, ,053X Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut : a = konstanta sebesar 7,530 artinya, jika penerapan Good Corporate Governance tidak ada (X = 0), maka menyebabkan kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard (Y) adalah sebesar 7,530%. b = koefisien regresi variabel penerapan Good Corporate Governance (X) sebesar 1,053 artinya, setiap kenaikan penerapan Good Corporate Governance, maka kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard (Y) akan mengalami kenaikan 1,053%. Koefisien bernilai positif artinya penerapan Good Corporate Governance sebagai koefisien estimator untuk nilai kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard. Semakin besar nilai penerapan Good Corporate Governance maka semakin besar pula nilai kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard.

19 Analisis Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara penerapan Good Corporate Governance dengan kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 18,0 dari analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara penerapan Good Corporate Governance dengan kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard (r) adalah Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara penerapan Good Corporate Governance dengan kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, menunjukan adanya korelasi searah atau korelasi langsung antara dua variabel, yang berarti dengan tingginya penerapan Good Corporate Governance (X) maka akan diikuti dengan tingginya nilai kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard (Y). Analisis Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard sebagai berikut: Koefisien Determinasi Kd = r 2 x 100% Kd = (0,821) 2 x 100% Kd = 0,674 67,4% Koefisien Non Determinasi Knd = (1 - r 2 ) x 100% Knd = (1 0,674) x 100% Knd = 0,326 32,6% Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi menghasilkan nilai sebesar Kd = 67,4% dan Knd = 32,6%. Hasil penelitian untuk koefisien determinasi sebesar 67,4% menunjukkan bahwa kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard dipengaruhi oleh penerapan Good Corporate Governance.

20 Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard. Hasil ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Panji Perdana Poetra (2010), Suyanto (2007), dan Heny Widiasari (2012), dimana penerapan Good Corporate Governance memberikan pengaruh pada kinerja perusahaan baik dari segi finansial, maupun non finansial. Dengan nilai sebesar 67,4%, berarti sisanya 32,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak teliti oleh Penulis. Variabel lain yang ikut mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain: Corporate Social Responsibility, internal control, dan komitmen organisasi seperti yang diungkapkan oleh Heny Widiasari (2012). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah Penulis lakukan dan dari hasil penganalisaan lebih lanjut mengenai pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard, maka Penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: Penerapan Good Corporate Governance di BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya secara keseluruhan sudah dilaksanakan sangat baik. Prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas, dan kewajaran sudah terimplementasikan di dalam pelaksanaan tata kelola BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya. Kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dari berbagai perspektif Balance Scorecard, diantaranya dari perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, secara keseluruhan sudah baik. Hal ini menunjukkan bahwa BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya mampu melaksanakan perannya sebagai organisasi publik yaitu diantaranya dalam hal pelayanan publik dan pemasok keuangan negara. Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh pada kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard. Artinya bahwa apabila penerapan Good Corporate Governance pada BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya baik, maka kinerja BUMN kantor cabang Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Balance Scorecard pun akan baik pula. Demikian pula sebaliknya.

21 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, berikut ini dikemukakan beberapa saran antara lain: Bagi BUMN Kantor Cabang Kota Tasikmalaya Bagi Perusahaan X Berdasarkan hasil penelitian mengenai kinerja BUMN dengan pendekatan Balance Scorecard dalam perspektif finansial dalam hal ekonomis, perolehan nilai perusahaan dalam hal ini termasuk kategori kurang baik. Maka sebaiknya, perusahaan lebih hati-hati atau cermat dalam pengelolaan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan dengan mengurangi biaya-biaya yang dianggap tidak perlu, sesuai dengan yang diungkapkan Mardiasmo (2009:131), tentunya dengan selalu meningkatkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sesuai dengan Pedoman Umum Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) tahun Bagi Peneliti Selanjutnya Pembahasan yang berkaitan dengan kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard sangatlah luas, namun pada penelitian ini permasalahan hanya dianalisis mengenai pengaruh kinerja perusahaan yang dipengaruhi oleh penerapan Good Corporate Governance. Padahal masih banyak lagi hal-hal yang mempengaruhi kinerja perusahaan selain penerapan Good Corporate Governance. Maka untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya digunakan variabel lain selain penerapan Good Corporate Governance seperti: Corporate Social Responsibility, internal control, dan komitmen organisasi. DAFTAR PUSTAKA Corporate Governance Perception Index (CGPI) Good Corporate Governance Dalam Perspektif Manajemen Stratejik. Jakarta: IICG. Robert S. Kaplan & David P. Norton Balance Scorecard Translating Strategy Into Action. (Diterjemahkan oleh: Peter R.Yosi Pasla). Jakarta: Erlangga. Komite Nasional Kebijakan Governance Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta: KNKG.

22 Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: Kep-117/M- MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara.

ABSTRACT. INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City)

ABSTRACT. INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City) ABSTRACT INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City) By: RENA APRILIANNEU 123403212 Guidance : H. Tedi Rustendi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Studi empiris pada BUMN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rendahnya penerapan corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertangahan tahun 1997. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan memberi jawabannya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang pesat dalam bidang teknologi informasi. ekonomi, sosial, budaya maupun politik mempengaruhi kondisi dunia bisnis dan persaingan yang timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corpossrate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi. Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia perekonomian, pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total Quality Management yang dimoderasi oleh sistem penghargaan sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:2). Jenis metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam era globalisasi dengan persaingan dunia yang semakin ketat akan teknologi yang melaju cepat mengikuti perkembangan zaman, manusia dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak adanya gerakan reformasi tahun 1998, muncul banyak tekanan dari publik yang menghendaki agar Pemerintah maupun swasta dapat menghapuskan praktek-praktek

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Design Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, tuntutan terhadap paradigma Good Governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakan lagi. Istilah Good Governance sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

Jurnal : Peran Audit Internal dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance. Vicky Dzaky C. P. (0109U189) Universitas Widyatama

Jurnal : Peran Audit Internal dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance. Vicky Dzaky C. P. (0109U189) Universitas Widyatama PERAN AUDIT INTERNAL DALAM UPAYA MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Studi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung) Vicky Dzaky C. P. 0109U189 ABSTRAK Audit internal adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pembangunan yang meningkat dalam segala bidang menyebabkan banyak sekali perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik itu cara hidup, pola pikir,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui dan menentukan terlebih dahulu metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan yakni dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN Yoni Fetri Suci (chi3nthaa@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Oleh: YAYU RAODATUL JANNAH 103403073 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan pada rumah makan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi di berbagai pelosok dunia termasuk di Amerika Serikat dan khususnya di Indonesia, dipercaya merupakan akibat dari tidak diterapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan sekarang ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan ekonomi dunia yang sedang dilanda krisis ekonomi global menyebabkan banyak perusahaan (korporasi) di Indonesia diambang kehancuran. Krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dibutuhkan dalam penelitian agar dapat mengarahkan peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Chooper (2005) menyatakan bahwa desain penelitian mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Istilah Good Corporate Governance (GCG) pertama kali ada sekitar tahun 1990-an. Pada saat itu terjadi krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to determine the role of internal audit in efforts to achieve good corporate governance in PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The independent variable in this study is the internal

Lebih terperinci

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun 2011-2013 Diana Alfrita (dianaalfrita1204@gmail.com) Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip III. METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Governance terhadap efektivitas kinerja pegawai pada sektor pendidikan tahun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 28 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Moh. Nazir (2008;56), objek merupakan sesuatu yang dibicarakan dan yang dipikirkan sesuatu yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kompensasi sebagai variabel bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y (dependent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. GCG berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Unit telemarketing PT. XYZ. Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. XYZ, Tangerang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini good corporate governance (GCG) telah menjadi salah satu pilar dalam sistem ekonomi pasar. Ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. dilakukan. Sementara itu, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. dilakukan. Sementara itu, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah 56 BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah sumber diperolehnya data penelitian yang dilakukan. Sementara itu, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data A. Pengumpulan Data a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT AJC, yang berlokasi di Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8 Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, menyimpulkan atau mencatat data, baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif yang merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mulai populernya istilah tata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan bahwa, Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan bahwa, Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang 46 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun laporan. Husein Umar (2003:303) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

ABSTRACT ENVIRONMENTAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE APPLICATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN. TELECOMMUNICATION INDONESIA, TBK

ABSTRACT ENVIRONMENTAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE APPLICATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN. TELECOMMUNICATION INDONESIA, TBK ABSTRACT ENVIRONMENTAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE APPLICATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN. TELECOMMUNICATION INDONESIA, TBK This study the purpose to determine how large a role in supporting

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci