BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Karyawan telemarketing BII di Kantor Cabang (Branch Office) Radio Dalam merupakan tenaga kerja outsourcing dari PT. Asia Outsourcing Services. Oleh karena itu, dalam pembahasan mengenai deskripsi perusahaan, akan dibahas sedikit mengenai PT. Asia Outsourcing Services sebagai penyedia tenaga kerja dimana para karyawan telemarketing ini bernaung, juga dibahas mengenai BII tempat dimana karyawan telemarketing ditempatkan bekerja, sekaligus juga tempat dimana dinamika permasalahan sumber daya manusia terjadi Sejarah PT. Asia Outsourcing Services Dalam era globalisasi dan tuntutan persaingan dunia usaha yang ketat saat ini, maka perusahaan dituntut untuk berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempekerjakan tenaga kerja seminimal mungkin untuk dapat memberi kontribusi maksimal sesuai sasaran perusahaan. Untuk itu perusahaan berupaya fokus menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core business), sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain. Proses kegiatan ini dikenal dengan istilah outsourcing Untuk tujuan inilah PT. Asia Outsourcing Services (AOS) berdiri dengan moto yang diembannya focus on what you do best, leave the rest to AOS. 12

2 AOS berkantor pusat di daerah Senayan, Jakarta dan recruitment center di daerah Radio Dalam, Jakarta. Selain itu, di Jakarta sendiri AOS juga memiliki beberapa site dimana karyawan outsourcing dtempatkan. Di luar kantor dan sitesite yang terdapat di Jakarta, AOS juga memiliki cabang di luar kota, yaitu Bandung, Semarang, dan Surabaya. AOS memandang bahwa bisnis yang dilakukannya merupakan kesuksesan bagi kliennya. Dengan menempatkan kebutuhan dan tujuan klien sebagai inti dari bisnisnya, AOS bekerja bersama-sama dengan klien untuk memberikan solusi dan pelayanan yang memberikan nilai tambah bagi bisnis mereka dan meningkatkan keunggulan kompetitif klien. AOS memiliki visi untuk menjadi partner terpilih di Asia yang penyediakan pelayanan outsourcing profesional secara menyeluruh (Asia Outsourcing Services, 2008) Sejarah PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) didirikan 15 Mei Setelah mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Pada Desember 2003, konsorsium Sorak mengambil alih 51% kepemilikan Bank, melalui proses penjualan yang dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Anggota konsorsium Sorak pada saat itu terdiri dari Asia 13

3 Financial Holdings Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd dan Barclays Bank PLC. Pada 30 September 2008, Mayban Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad (Maybank), menyelesaikan pengambilalihan 100% saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya. BII merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. Pada akhir tahun 2009, jaringan BII meliputi 261 kantor domestik termasuk kantor tiga cabang Syariah, ditambah tiga kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Caymand Islands. BII memiliki 772 ATM dan 15 CDM BII di seluruh Indonesia serta telah terkoneksi dengan lebih dari ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Prima, ATM Bersama, Alto, CirrusS, DBS/POSB Bank Singapura, Malaysia s Electronic Payment Service (MEPS), dan juga terhubung dengan lebih dari ATM Maybank di Malaysia dan Singapura (Bank Internasional Indonesia, 2010). Visi BII adalah Menjadi Penyedia Jasa Keuangan Terbaik pada Pasar yang Dilayani. Nilai-nilai yang dianut : a. Teamwork : Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan. b. Integrity : Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami 14

4 c. Growth : Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan pengingkatan dan pembaharuan secara konsisten d. Excellence & Efficiency : Kami berkomitmen untuk menghasikan kinerja yang sempurna dan layanan prima e. Relationship Building : Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan 2.2. Lingkup Bidang Usaha Lingkup bidang usaha PT. Asia Outsourcing Services PT. Asia Outsourcing Services, sesuai namanya, memiliki lingkup bidang usaha di bidang outsourcing. Outsourcing atau alih daya merupakan proses pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan induk. Perusahaan diluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu. Outsourcing dalam regulasi ketenagakerjaan bisa hanya mencakup tenaga kerja pada proses pendukung (non-core business unit) atau secara praktek semua lini kerja bisa dialihkan sebagai unit outsourcing. ( Seputar Tentang Tenaga Outsourcing, dalam Divisi Riset PPM Manajemen, 2008 : 2) Sebagai provider outsourcing terintegrasi, AOS membantu perusahaanperusahaan untuk mengurangi aktivitas-aktivitas yang tidak efisien, menyita waktu dan bukan aktivitas utama mereka, agar memfokuskan segala sumber daya yang mereka miliki pada prioritas strategis mereka. Melalui lingkup pelayanan 15

5 yang menyeluruh, AOS melayani kebutuhan klien dari berbagai macam industri seperti perbankan dan keuangan, telekomunikasi, asuransi, dan lain-lain. Sercara umum pelayanan yang diberikan AOS kepada perusahaan klien meliputi (Asia Outsourcing Services, 2008) : a. Temporary and contract staffing AOS menyediakan staf temporer untuk menyesuaikan fluktuasi pada kebutuhan khusus, misalnya beban kerja yang tak terduga atau sifatnya musiman dan proyek baru. AOS memiliki database tenaga kerja terlatih yang siap untuk bekerja dengan segera, juga dapat memenuhi kebutuhan profesional dalam jangka waktu tertentu atau untuk proyek yang sifatnya spesifik. Pelayanan staf temporer dan kontrak ini membantu perusahaan klien untuk mengurangi biaya ketenagakerjaan yang berkaitan dengan rekrutmen, training, pengunduran diri, dan pemutusan kerja karyawan, memelihara pengontrolan anggaran, mengakses sumber daya baru tenaga kerja terlatih, dan menikmati fleksibilitas ketenagakerjaan dan produktivitas yang dapat terus berjalan. b. Direct selling Aktivitas direct selling yang mana AOS sudah berpengalaman menanganinya selama beberapa tahun, merupakan aktivitas yang menyita waktu. Banyak perusahaan mendelegasikan aktivitas ini kepada AOS sebagai solusi untuk masalah ini. Direct selling produk atau jasa kepada pelanggan potensial dilakukan oleh tenaga penjual berpengalaman yang dilengkapi dengan product knowledge yang baik dan keterampilan menjual yang mengagumkan. 16

6 c. Contact center service Sebagai penyedia pelayanan contact service, AOS membantu perusahaan untuk menggunakan telepon secara lebih efektif untuk meningkatkan penjualan dan pelayanan pelanggan. Pelayanan contact center memastikan setiap panggilan telepon akan ditangani secara efisien dan profesional, 24 jam sehari, setiap hari sepanjang tahun. Penelitian menunjukkan bahwa menemukan pelanggan baru ternyata lima sampai tujuh kali lebih mahal daripada memelihara yangh sudah ada, dan setap peningkatan 5 % pelanggan yang loyal dapat meningkatkan melipatgandakan keuntungan perusahaan (dari Catalogue Retail Management International / CRMI). Semua program untuk mempertahankan pelanggan mengandalkan komunikasi dengan pelanggan. Contact Center AOS dapat membantu program tersebut dengan lebih efektif dan efisien dengan menghubungi pelanggan secara langsung sebagai perwakilan dari perusahaan klien. d. Telemarketing Telemarketing merupakan metode lain dari direct marketing, dimana tenaga penjual menggunakan telepon untuk menghubungi calon pelanggan potensial untuk menjual produk dan pelayanan perusahaan. Situasi lalu lintas dan infrastruktur di Jakarta membatasi pergerakan direct selling. Telemarketing atau telesales menjadi pilihan untuk produktivitas yang tinggi. Telemarketing atau telesales tidak hanya mengatasi masalah infrastruktur kota, tetapi juga batas antar kota. Dengan teknologi internet yang menjadi semakin umum di 17

7 kehidupan sehari-hari, VOIP telephony system telah membuat telemarketing atau telesales menjadi lebih ekonomis Lingkup bidang usaha PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) BII memiliki lingkup bidang usaha di sektor perbankan dan keuangan dengan nilai pengelolaan dana dari pihak ketiga sebesar lebih dari Rp 48 triliun dan memiliki aset sebesar Rp 61 triliun. BII menyediakan kepada Individu produkproduk kartu kredit, KPR, Deposito, pinjaman dan layanan Wealth Management. Sedangkan untuk nasabah Korporasi, BII menyediakan layanan berupa trade finance, cash management, kustodian, dan foreign exchange. Berikut pembagian umum mengenai produk dan layanan yang diberikan BII berdasarkan jenis pelanggannya: a. Personal : mortgage, credit card, deposit, wealth management, services b. Corporate : loan, funding, services, investment banking, credit card, global transation services c. Syariah : funding, financing d. SME & Commercial e. Treasury 2.3. Sumber Daya Sumber daya PT. Asia Outsourcing Services AOS sebagai perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing, memiliki beberapa divisi besar didalamnya, yaitu divisi marketing, divisi rekrutmen, divisi 18

8 administrasi, divisi payrol, divisi inventori dan divisi IT. Struktur organisasi masih sederhana dan cenderung horizontal, dimana setiap divisi ini dipimpin langsung oleh satu orang koordinator yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Karena perusahaan ini bukan perusahaan Tbk, informasi mengenai sumber daya yang dimiliki tidak dipublikasikan keluar sehingga peneliti tidak memperoleh data yang mencukupi menggenai sumber daya di perusahaan ini. Berikut divisi besar yang terdapat dalam perusahaan ini : a. Divisi marketing (Account Officer) bertanggung jawab sebagai penghubung antara perusahaan dengan klien yang dilayani, mulai dari menawarkan jasa, termasuk di dalamnya mengikuti tender untuk memberikan penawaran kepada klien, menerima request sesuai perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani dengan klien, memproses pembuatan request secara online di website perusahaan, mengkoordinasikan pemenuhan request ke divisi rekrutmen, tindak lanjut ke klien mengenai kandidat yang telah dikirim, koordinasi pembuatan kontrak ke divisi administrasi, briefing kontrak, maintain dan supervisi karyawan yang ditempatkan di klien, dan koordinasi penggajian ke divisi payrol. b. Divisi rekrutmen bertanggung jawab memproses request sesuai informasi dari divisi marketing, mulai dari memahami kebutuhan klien dan budget yang diberikan klien, mulai mencari sumber data kandidat, mengumpulkan data kandidat sesuai kualifikasi dengan biaya seminimal mungkin, memeriksa database kandidat yang sudah ada, menyeleksi beberapa kandidat yang 19

9 memenuhi kualifikasi administratif dari klien, mempersiapkan kandidat hingga merekomendasikan kandidat kepada klien. c. Divisi administrasi bertanggung jawab mengurus segala hal yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian karyawan mulai dari pembuatan surat kontrak, perhitungan cuti, pengurusan jamsostek, absensi, hingga surat referensi kerja. d. Divisi payrol bertanggung jawab mengurus hal-hal yang berkaitan dengan penggajian karyawan, mulai dari perhitungan gaji berdasarkan absensi, tunjangan-tunjangan, lembur, pembayaran pajak, pembuatan slip gaji, hingga pembayaran gaji. e. Divisi inventori bertanggung jawab mengatur penyediaan perlengkapanperlengkapan fisik yang diperlukan baik untuk keperluan internal maupun keperluan di tempat klien seperti meja kursi kerja, headset, perangkat komputer, pesawat telepon, dll. f. Divisi IT bertanggung jawab mempersiapkan dan melakukan maintenance sistem dan jaringan yang akan digunakan, baik sistem HRIS,, jaringan dan troubleshooting yang digunakan untuk keperluan internal maupun yang digunakan di klien Sumber daya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Sumber daya BII dari segi SDM yang mana terdiri dari dewan komisaris dan direksi berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Maret 2010adalah sebagai berikut : 20

10 Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Tan Sri Dato Megat Zaharuddin bin Megat Mohd Nor Komisaris : Dato Sri Abdul Wahid bin Omar, Spencer Lee Tien Chye. Komisaris Independen : Putu Antara, Umar Juoro, Taswin Zakaria Direksi President Direktur : Ridha Wirakusumah Direktur : Ghazali bin Mohd Rasad, Thila Nadason, Rahardja Alimhamzah, Stephen Liestyo, Rita Mirasari, I Gusti Made Mantera, Lim Eng Khim, Jenny Wiriyanto 2.4. Tantangan Bisnis Tantangan bisnis PT. Asia Outsourcing Services Tantangan bisnis yang dihadapi AOS sebagai perusahaan outsourcing adalah keterbatasan cara pandang masyarakat mengenai sistem outsourcing sehingga seringkali menuai kontra dari masyarakat. Berikut pro dan kontra yang dihadapi perusahaan outsourcing : Tabel 2.1 Pro dan Kontra Outsourcing PRO OUTSOURCING - Business owner bisa fokus pada core business. - Cost reduction. - Biaya investasi berubah menjadi biaya belanja. - Tidak lagi dipusingkan dengan oleh turn over tenaga kerja. KONTRA OUTSOURCING - Ketidakpastian status ketenagakerjaan dan ancaman PHK bagi tenaga kerja. (Sumber: - Perbedaan perlakuan Compensation and Benefit antara karyawan internal dengan karyawan outsource. (Sumber: Outsourcing, Pro dan Kontra 21

11 PRO OUTSOURCING KONTRA OUTSOURCING - Bagian dari modenisasi dunia usaha (Sumber : Pekerjaan Waktu Tertentu dan Outsourcing, Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Career Path di outsourcing seringkali kurang terencana dan terarah. (Sumber: Outsourcing, Pro dan Kontra. - Perusahaan pengguna jasa sangat mungkin memutuskan hubungan kerjasama dengan outsourcing provider dan mengakibatkan ketidakjelasan status kerja buruh. (Sumber: Outsourcing, Pro dan Kontra - Eksploitasi manusia (Sumber : Pekerjaan Waktu Tertentu dan Outsourcing, Untuk mengantisipasi kontra yang terjadi dalam penggunaan outsourcing, maka dibuat Undang-undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Bab IX tentang Hubungan Kerja, yang didalamnya terdapat pasal-pasal yang terkait langsung dengan outsourcing. Berikut dijabarkan isi dari undang-undang tersebut (Isi lengkap lihat pada bagian lampiran). Pasal 50 55, Perjanjian Kerja Pasal 56 59, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Pasal 59 mengenai PKWT menjelaskan mengenai deskripsi pekerjaan seperti apa yang dapat menggunakan PKWT, ketentuan mengenai periode waktu beserta batas perpanjangannya. Pasal 60 63, Perjanjian Kerja Waktu Tidak Terbatas (PKWTT) Pasal 64 66, Outsourcing Pasal 64 menjelaskan bahwa perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerja kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian penyediaan jasa pekerja / buruh yang dibuat secara tertulis. 22

12 Pasal 65 menjelaskan mengenai syarat-syarat pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain. Pasal ini juga menjelaskan mengenai perlindungan tenaga kerja oleh perusahaan dan hubungan para pihak yang terkait. Pasal 66 menjelaskan bahwa pekerja dari perusahaan penyedia jasa pekerja tidak boleh digunakan oleh pemberi kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa penunjang atas kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Selain adanya pro dan kontra dari masyarakat dan munculnya peraturan dan undang-undang mengenai ketenagakerjaan berkaitan dengan outsourcing, tantangan bisnis lainnya adalah mengatasi masalah-masalah yang umum terjadi dalam penggunaan outsourcing seperti : 1. Penentuan partner outsourcing. Hal ini menjadi sangat krusial karena partner outsourcing harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan partner outsourcing. 2. Perusahaan outsourcing harus berbadan hukum. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak tenaga outsource, sehingga mereka memiliki kepastian hukum. 3. Pelanggaran ketentuan outsourcing. Demi mengurangi biaya produksi, perusahaan terkadang melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku. Akibat yang terjadi adalah demonstrasi buruh yang menuntut hak-haknya. Hal ini 23

13 menjadi salah satu perhatian bagi investor asing untuk mendirikan usaha di Indonesia. 4. Perusahan outsourcing memotong gaji tenaga kerja tanpa ada batasan sehingga, yang mereka terima, berkurang lebih banyak. (Sumber: Sistem Outsourcing Banyak Disalahgunakan, Berkaitan dengan penentuan partner outsourcing di atas, tantangan bisnis lainnya yang dihadapi perusahaan outsourcing adalah persaingan dengan perusahaan sejenis. Persaingan dengan perusahaan sejenis berkaitan dengan faktor-faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan provider jasa tenaga outsource, yaitu : Grafik 2.1 Faktor-Faktor Pemilihan Partner Outsourcing Harga Reputasi yang baik dari provider outsource Tenaga outsource yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan Provider outsource mengetahui proses bisnis perusahaan Pengalaman sebelumnya Eksistensi provider outsource 11.90% 10.71% 8.33% 22.62% 21.43% 19.05% n = 44 Lainnya 5.95% Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus

14 Tantangan bisnis PT. Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Sejalan dengan perkembangan produk perbankan yang semakin kompleks, termasuk kegiatan operasional dan teknologi informasinya, maka risiko bank sebagai media atau tujuan kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme juga akan semakin meningkat, oleh sebab itu Bank Indonesia merasa perlu untuk membuat peraturan baru No. 11/28/PBI tahun 2009 mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum, Yang mewajibkan kepada seluruh bank di Indonesia untuk melaksanakan Know Your Customer (KYC) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) sebagai penyempurnaan UU Tindak Pidana pencucian Uang No. 15 Tahun 2002 dan yang telah disempurnakan menjadi UU No. 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank Indonesia tentang KYC dan Anti Pencucian Uang. Dalam menjalankan bisnis dan operasionalnya, kami memastikan bahwa PT. Bank Internasional Indonesia Tbk, akan selalu mematuhi atau tunduk kepada UU RI Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank Indonesia tentang Customer Due Diligent dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Agar pelaksanaan implementasi prinsip Anti Pencucian Uang dan Customer Due Diligent bisa berjalan lebih efektif, kami telah membangun infrastruktur dan sistem yang dapat mendukung pelaksaan dimaksud, antara lain: 1. Kebijakan dan prosedur, yang meliputi: a. Permintaan informasi dan dokumen b. Beneficial Owner 25

15 c. Verifikasi dokumen d. Customer Due Diligence (CDD) yang lebih sederhana e. Penutupan Hubungan Usaha dan Penolakan Transaksi f. Politically Exposed Person dan Area Berisiko Tinggi g. Pelaksanaan CDD oleh pihak ketiga h. Pengkinian dan Pemantauan i. Cross Border Correspondent Banking j. Transfer dana k. Penatausahaan dokumen l. Pengendalian Intern 2. Pengawasan Manajemen Dewan Direksi BII sepenuhnya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang dan KYC berjalan secara efektif: a. Memastikan bahwa Bank telah mempunyai kebijakan dan prosedur tentang program Anti Pencucian Uang dan KYC. b. Merekomendasikan kebijakan dan prosesdur tentang program Anti Pencucian Uang dan KYC kepada Dewan Komisaris c. Memastikan bahwa pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan KYC telah sesuai dengan kebijakan yang berlaku d. Memastikan bahwa seluruh unit kerja telah melaksanakan program Anti Pencucian Uang dan KYC 26

16 e. Membentuk Unit kerja Khusus dan pejabat yang bertanggung jawab melasaksanakan pemantauan program Anti Pencucian Uang dan KYC di Kantor pusat f. Memantau pelaksanaan tugas Unit Kerja Khusus yang bertanggung jawab melasaksanakan pemantauan program Anti Pencucian Uang dan KYC g. Memastikan bahwa seluruh karyawan kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang ditunjuk telah memahami dan menjalankan fungsinya dalam melaksanakan program Anti Pencucian Uang dan KYC h. Memastikan bahwa kebijakan dan prosesdur tentang program Anti Pencucian Uang dan KYC telah sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, jasa dan teknologi informasi perbankan. i. Memastikan bahwa seluruh karyawan, khususnya karyawan yang terkait dan karyawan baru telah berpartisipasi mengikuti program training Anti Pencucian Uang dan KYC Dewan komisaris bertanggung jawab: a. Menyetujui kebijakan dan prosedur tentang program Anti Pencucian Uang dan KYC b. Memantau pelaksanaan tanggung jawab Direksi dalam melaksanakan program Anti Pencucian Uang dan KYC 3. Sumber Daya Manusia dan pelatihan Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai tingkat keahlian dan pengetahuan yang tinggi didalam menjalankan tugas-tugasnya, maka bank 27

17 berkewajiban menyediakan program pelatihan bagi seluruh karyawannya dibidang Anti Pencucian Uang dan KYC: a. Implementasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan program Anti Pencucian Uang dan KYC b. Teknik, metode dan tipologi pencucian uang atau pendanaan terorisme dan c. Kebijakan dan prosedur penerapan program Anti Pencucian Uang dan KYC serta peran dan tanggung jawab karyawan dalam memberantas pencucian uang dan pendanaan terorisme 4. Audit dan Kepatuhan Diperlukan pemeriksaan untuk menguji pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan KYC bahwa program tersebut telah dimonitor dan direview oleh pihak yang independent secara efektif seperti Internal Audit dan Eksternal Audit dari Bank Indonesia 2.5. Proses Bisnis Proses bisnis PT. Asia Outsourcing Services Sebagai sebuah perusahaan outsourcing, AOS menjual jasa perekrutan dan administrasi kepegawaian karyawan kontrak yang ditempatkan di perusahaan kliennya. Proses bisnis AOS dapat dirangkum sebagai berikut : 28

18 Gambar 2.1 Proses bisnis PT. Asia Outsourcing Services 29

19 Proses dimulai dari penawaran jasa oleh bagian customer relation melalui tender. Bila tidak terjadi kesepakatan, maka AOS akan mencari klien lain atau mengikuti tender lainnya. Bila terjadi kesepakatan, maka dari situlah proses bisnis utama dimulai, yaitu pencarian kandidat melalui database yang dimiliki AOS. Bila kandidat yang diinginkan tidak ada di database, maka tim rekrutmen akan mencari data baru. Bila sudah ada kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan oleh klien, maka kandidat tersebut akan segera direkomendasikan ke klien. Kandidat yang direkomendasikan ke klien belum tentu diundang untuk intervierw dengan user, tergantung penilaian awal dari user. Bila tidak ada yang dirasa sesuai, terkadang user meminta pengiriman kandidat lagi. Kandidat yang dirasa cocok dengan user, biasanya akan diundang untuk interview langsung. Setelah interview akan diputuskan apakah kandidat tersebut diterima atau tidak. Dengan diterimanya kandidat, bukan berarti jasa AOS berhenti disini. Selama kandidat bekerja di tempat klien, AOS bertanggung jawab melakukan maintenance kandidat yang ditempatkan di klien berkaitan dengan urusan administrasi kepegawaian, hingga kontrak kerja karyawan yang bersangkutan telah habis Proses bisnis telemarketing PT. Bank Internasional Indonesia BII sebagai sebuah perbankan menjual berbagai produk dan jasa keuangan kepada masyarakat dan customernya. Salah satu prosuk yang ditawarkan BII adalah kartu kredit. Di bawah ini digambarkan proses bisnis BII khusus bagian telemarketing beserta penjelasannya. 30

20 Gambar 2.2 Proses bisnis telemarketing PT. BII 31

21 Karyawan telemarketing bertanggung jawab melakukan penawaran dan penjualan kartu kredit BII terhadap customer, baik yang sudah menggunakan produk dan perbankan dari BII ataupun masyarakat umum yang belum menggunakan produk dan jasa perbankan BII. Proses bisnis dimulai dari memilih nama calon customer dari database yang akan dihubungi, kemudian dengan menggunakan program komputer masing-masing para telemarketing ini akan menghubungi customer melalui telepon. Setelah terhubung, telemarketing akan mulai menjelaskan dan menawarkan produknya melalui telepon. Bila customer yang dihubungi menolak, maka pembicaraan dihentikan dan dilanjutkan dengan menghubungi customer berikutnya. Bila customer yang dihubungi tertarik, maka akan dilanjutkan dengan pengiriman form aplikasi ke alamat customer yang dilakukan dengan kurir. 32