PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA"

Transkripsi

1 i

2 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERi SUSUNAN DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh IKE SULISTIANI JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 ii

3 i

4 ii

5 iii

6 MOTTO Hidup adalah perjuangan jalani dengan sabar dan ikhlas. Berusahalah, dan jangan berhenti bermimpi PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda tercinta Amin Santoso dan Ibunda tercinta Siti Suliyah beliau adalah malaikatku, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran keringat, kerja keras dan kasih sayangnya. Adikku tersayang Desy Dwi Apriliana yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini. Teman spesialku Dodik Fidiyanto yang selalu memberi motivasi, mendukung serta menyemangatiku. Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Alfiah, Dwi yan Kuncarani, Siti Hakimah, Dina Chusnita, Meiliya Dewi Indrawati. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2010, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Teman-teman KKN kelompok 59, Dusun Lengkongsari Desa Gulon Kecamatan Salam Kabupaten Magelang iv

7 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatsahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Skripsi yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUSUNAN DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/2015 ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Jurusan Tarbiyah di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan. Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Yang terhormat Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. v

8 2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 3. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini. 6. Kepala sekolah MI Darussalam Bancak Bapak Muh. Sholeh beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MI Darussalam Bancak. 7. Siswa-siswi kelas IV MI Darussalam Bancak yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguhsungguh. 8. Ayahanda Amin Santoso, Ibunda tercinta Siti Suliyah, serta adik tercinta Desy Dwi Apriliana yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita. 9. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, mudah-mudahan vi

9 mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amien. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga bermanfaat di kemudian hari sebagai bekal mengarungi kehidupan di alam nyata. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Salatiga, 4 Februari 2015 Penulis vii

10 ABSTRAK Sulistiani, Ike Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Susunan dan Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Prestasi Belajar IPA Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan mata pelajaran IPA melalui strategi pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Adapun langkah- langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dalam materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan melalui strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada tiga tingkatan yaitu siklus I, II dan III yang menghasilkan nilai prestasi belajar siswa mengalami peniingkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 3 siswa atau 15%. Pada siklus II siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 14 siswa atau 70% ada kenaikan sebesar 11 siswa atau 55%. Pada siklus III siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 18 siswa atau 90% meningkat 20% dari siklus II. Kesimpulan yang diperoleh adalah strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014 / viii

11 DAFTAR ISI SAMPUL... LEMBAR BERLOGO... JUDUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING...i PENGESAHAN KELULUSAN...ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv KATAPENGANTAR...v ABSTRAK...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xii DAFTARLAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Hipotesis Tindakan... 6 E. Indikator Keberhasilan... 6 F. Manfaat Penelitian... 6 G. Definisi Operasional... 8 H. Metode Penelitian Rancangan Penelitian Langkah langkah Penelitian Subyek Penelitian Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Analisis Data I. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA ix

12 A. Belajar Pengertian Belajar Ciri ciri Belajar Tujuan Belajar Prinsip prinsip Belajar Faktor faktor yang Mempengaruhi Belajar B. Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar Fungsi Prestasi Belajar Faktor faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Kegunaan Prestasi Belajar Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi Belajar C. Pembelajaran IPA Pengertian IPA Tujuan Pembelajaran IPA Ruang Lingkup IPA Fungsi Mata Pelajaran IPA D. Materi IPA yang Diaplikasikan Dalam Penelitian Akar Batang Daun Bunga E. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Konsep Dasar SPI Pelaksanaan SPI Peran Guru Dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri Syarat - syarat Pembelajaran Inkuiri Asumsi Yang Mendasari Straegi Pembelajaran Inkuiri Kriteria Strategi Pembelajaran Inkuiri Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri F. Kaitan Pembelajaran IPA dan Strategi Pembelajaran Inkuiri...43 x

13 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Darussalam Bancak B. Subyek Penelitian C. Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Per Siklus Siklus I Siklus II Siklus III B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA...79 LAMPIRAN...80 xi

14 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar Guru MI Darussalam Bancak 48 Tabel 3.2 Daftar jumlah Peserta Didik MI Darussalam Bancak 49 Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I 69 Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus II 71 Tabel 4.3 Prestasi Belajar Siswa Siklus III 73 Tabel 4.4 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM 75 xii

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 81 Lampiran 2 Soal-Soal 113 Lampiran 3 Daftar Nilai 119 Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I 120 Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I 121 Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus II 122 Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 123 Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus III 124 Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III 125 Lampiran 10 Dokumentasi 126 Lampiran 11 Surat Izin Penelitia 129 Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian 130 Lampiran 13 Surat Pembimbing 131 Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi 132 Lampiran 15 Nilai SKK 133 Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup 136 xiii

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya terorganisasi, berencana dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa dan berbudaya. Untuk mencapai pembinaan ini asas pendidikan harus berorientasi pada pengembangan seluruh aspek potensi anak didik, di antaranya aspek kognitif, afektif, dan berimplikasi pada aspek psikomotorik. Bagi peserta didik, belajar merupakan sebuah proses interaksi antara berbagai potensi diri siswa (fisik, nonfisik, emosi, dan intelektual), interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lainnya, serta lingkungan dengan konsep dan fakta, interaksi dari berbagai stimulus dengan berbagai respons terarah untuk melahirkan perubahan. Untuk mengembangkan potensi siswa perlu diterapakan sebuah model pembelajaran inovatif dan konstruktif. Dalam mempersiapkan pembelajaran, para pendidik harus memahami karakteristik materi pelajaran, karakteristik murid atau peserta didik, serta memahami metodologi pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehinggga akan meningkatkan aktifitas dan kreaktivitas peserta didik. 1

17 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan yang diharapkan memberikan penekanan pembelajaran sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat yang diarahkan pada konsep pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui konsep ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan. Ilmu pengetahuan Alam sangat berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu proses penemuan yang berasal dari alam dan yang memerlukan cara ilmiah dan sistematis supaya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari, alam sekitarnya, serta dapat mengembangkan sehingga dapat menerapkan dalm kehidupan sehari hari. (Susanto, 2014: 172) Jadi, IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh / disusun dengan cara yang khas / khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyususnan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Cara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan dasar metode yang digunakan dalam IPA (Abdullah, 2004: 18) Agar pembelajaran IPA dapat mencapai sebuah sasaran dan keberhasilan, maka bagi seorang guru di dalam proses pembelajaran 2

18 tergantung pada kecakapan guru dalam menyusun strategi belajar mengajar. Demikian pula seorang guru IPA harus menentukan suatu strategi belajar mengajar agar proses belajar mengajar berhasil dengan baik. Proses pembelajaran bertujuan untuk mencakup sesuatu tujuan, ingin menyampaikan sesuatu pesan yang dapat berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan atau isi pengajaran lainnya kepada siswa. Dalam pengajaran IPA penyampaian pesan bersifat heuristik, antara lain dalam bentuk strategi inkuiri (inquiry), pemecahan masalah (problem solving) dan penemuan (discovery). (Trianto, 2009: 165) Oleh sebab itu guru di MI Darussalam Bancak, harus lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga akan terlihat menarik. Menurut penulis strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang tepat / cocok untuk pembelajaran IPA di MI Darussalam Bancak khususnya materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan. Menurut Oemar Hamalik model pengajaran inkuiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu inkuiri yang berorientasi kepada discovery dan inkuiri berdasarkan kebijakan. Inkuiri yang berorientasi kepada discovery menunjuk kepada situasi-situasi akademis, dalam hal ini kelompok kecil siswa (yang terdiri atas empat sampai enam orang anggota) mencari jawaban-jawaban terhadap topik-topik inkuiri yang ditemukan atau menentukan konsep-konsep yang dapat diketahui atau diperoleh, sering juga disebut inkuiri sosial. Sedangkan inkuiri berdasarkan kebijakan yaitu 3

19 suatu bentuk inkuiri yang lebih proaktif yang berhubungan dengan penyusunan proses kebijakan, yakni apa yang harus dilakukan/berorientasi kepada tindakan.(hamalik, 1991:45) Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran siswa aktif, dimana siswa belajar dan berlatih untuk memiliki dan menguasai konsep konsep dasar sains, guru hanya sebagai fasilitator. Namun pada kenyataannya pembelajaran IPA di MI Darussalam Bancak siswa cenderung pasif dan hanya sebagai objek penerima materi dari guru. Sementara nilai prestasi belajar mata pelajaran IPA juga masih rendah terbukti dengan hasil nilai yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Rendahnya nilai siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu guru yang kurang kreatif dalam menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Kenyataannya guru di MI Darussalam Bancak hanya menggunakan metode ceramah, dimana guru hanya menyampaikan materi secara lisan dan siswa cenderung pasif hanya mendengarkan. Hal itu berdampak pada kurangnya siswa pada pemahaman materi dan hasil prestasi belajar siswa rendah. Peneliti akan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri karena pembelajaran inkuiri menekankan pada semua pendidik agar menerapkan kegiatan pembelajaran yang menekankan proses dalam pemahaman materi pelajaran dimana siswa memiliki kemampuan menarik kesimpulan sebagai suatu hasil dari berbagai kegiatan penyelidikan sederhana dalam pembelajaran sains. 4

20 Untuk meningkatkan prestasi siswa terhadap materi pelajaran tersebut peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui strategi pembelajaran inkuiri. Berdasarkan penjelasan di atas tergambar bahwa diperlukan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar IPA khususnya tentang materi susunan dan bagian tumbuhan pada siswa kelas IV di MI Darussalam Bancak. Oleh karena itu penelitian ini ingin meningkatkan prestasi belajar itu dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri melalui penelitian tindakan kelas yang berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUSUNAN DAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV di MI DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dalam materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian 5

21 Untuk mengetahui prestasi belajar IPA dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuri materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014 /2015 D. Hipotesis Tindakan Berdasar latar belakang di atas dapat diperoleh hipotesis yaitu strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014 / 2015 E. Indikator Keberhasilan Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru lebih 75%. 2. Siswa lebih aktif dengan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri. 3. Ada perubahan hasil prestasi belajar dari siklus I ke siklus II dan ke siklus III. 4. Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dilihat dari sifat dan sasarannya, dari segi sifat manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat 6

22 praktis, sedangkan dari segi sasaran manfaat penelitian dapat tertuju kepada guru, murid, pengelola sekolah bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum (Syarifah dan Doyin, 2008: 33) 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan teori strategi pembelajaran. 2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa 1) Dapat memberikan susasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik sehingga murid tidak mudah bosan 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. b. Bagi Guru 1) Mendapatkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam menyampaikan materi IPA. 2) Meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar sebagai wujud inovasi dalam dunia pendidikan 3) Sebagai masukan pengambilan keputusan/kebijakan sebagai pembinaan guru IPA dalam upaya peningkatan pemecahaan masalah siswa dalam prestasi belajar. c. Bagi Sekolah 7

23 1) Memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran. 2) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA. d. Bagi Pengembangan Ilmu Menjadi rujukan penelitian yang dilakukan orang lain yang tertarik dan mengalami masalah yang sama. G. Definisi Operasional Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di atas, maka dijelaskan di bawah ini: 1. Prestasi belajar Prestasi belajar dalam kamus lengkap bahasa indonesia (Bakir S,2006:168) adalah pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 2. Belajar Belajar adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. (Baharuddin, 2007:11). Belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka 8

24 tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.(ahmadi, 2004: 14) 3. Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada hafalan, sehingga kesuksesan anda dalam belajar IPA adalah terletak pada kemampuan anda dalam memahami konsep-konsep, hukum-hukum atau azas-azas dan teori-teori. (Garnida, 2002: 1). 4. Inkuiri Inkuiri adalah istilah dalam bahasa inggris; ini merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing- masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. (Trianto, 2009: 166) H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian 9

25 Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas lebih dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) Menurut (Arikunto, 2006: 18) PTK terbentuk dari tiga kata, yaitu: a. Penelitian Yaitu kegiatan mencermati suatu obyek, dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati penelitian b. Tindakan Yaitu gerakan yang dilakukaan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini terbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. c. Kelas Yaitu tempat di mana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu persamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yang meliputi: tahap rencana, tahap tindakan, tahap pengamatan, tahap refleksi 10

26 1. Tahap pelaksanaan ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan? Gambar : 1.1 Tahap Penelitian (Arikunto, 2006: 16) 2. Langkah Langkah atau Siklus Penelitian a. Perencanaan Pada tahap ini rencana pelaksaaan Tindakan Kelas yang harus dilaksanakan oleh peneliti yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam penbelajaran, dan menyiapkan instrument penelitian. b. Tindakan Pada tahap tindakan dilakukan pada saat jam pelajaran IPA dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri. c. Pengamatan 11

27 Pada tahap ini peneliti melakukan tinadakan untuk mengamati proses belajar megajar dengan menggunakan lembar observasi yaitu guru dan murid. d. Refleksi Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Dari observasi tersebut, guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan. Untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengeahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya, sedangkan mengalami kegagalan maka akan dicari permasalahannya kemudian diperbaiki dari pembelajaran sebelumnya. 3. Subyek Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. a. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang diperlukan peneliti untuk mengumpulkan semua data. Penelitian ini dilakukan pada bulan November dengan rincian 12

28 pelaksanaan sebagai berikut: 1) Kegiatan Siklus I Pelaksanaan dilaksanakan hari kamis, 4 Desember 2014 dengan alokasi 2 jam pelajaran (70 menit) 2) Kegiatan Siklus II Pelaksanaan dilaksanakan hari Jum at, 5 Desember 2014 dengan alokasi 2 jam pelajaran (70 menit) 3) Kegiatan Siklus III Pelaksanaan dilaksanakan hari Sabtu, 6 Desember 2014 alokasi 2 jam pelajaran (70 menit) b. Materi Pelajaran Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang difokuskan pada materi susunan dan fungsi bagian tumbuhan. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang ditetapkan MI Darussalam Bancak untuk kelas IV adalah 70. c. Karakteristik siswa Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah yang akan dikenai dalam penelitian tindakan kelas ini, dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam kelas IV (empat) tahun ajaran 2013/2014, yang mendapatkan pembelajaran Ilmu 13

29 Pengetahuan Alam materi susunan dan bagian tumbuhan. Jumlah siswa di kelas IV ada 20 yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. 4. Instrumen penilaian Dalam penelitian ini instrumen yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data adalah: a. Lembar soal-soal tes b. Lembar pengamatan siswa c. Lembar pengamatan guru d. Rencana pelaksanaan pembelajaran e. Silabus Sedangkan perangkat pembelajarannya adalah silabus, buku paket ilmu pengetahuan kelas IV dan buku lain yang relevan. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah pengamatan terhadap aktivitas dan kreaktivitas peserta didik serta guru dalam pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya strategi pembelajaran inkuiri. b. Tes 14

30 Untuk mengumpulkan data prestasi belajar peserta didik, baik melalui tes lisan, tertulis, maupun perbuatan dan tes yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. c. Dokumentasi Untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkip nilai, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa pada perolehan nilai sebagai hasil belajar. 6. Analisis Data a. Data kualitatif Data kualitatif digunakan untuk mengetahu perubahan siswa terhadap aktivitas, perhatian, kepercayaan diri, antusias dalam belajar menggunakan metode baru ( Arikunto, 2008: 13). Analisis ini berupa data informasi berbentuk kalimat yang tinggal memberi tanda cek (v) pada kolom yang disediakan kemudian disimpulkan. b. Data kuantitatif Data kuantitaif berupa data hasil belajar yang digunakan untuk menganalisis jumlah siswa yang 15

31 mengalami peningkatan pemahaman materi dan peningkatan prestasi belajar siswa yang diperoleh dari tindakan persiklus, dari data tersebut dapat diolah dengan mencari presentase. Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis data dan refleksi dalam setiap siklusnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama dengan kolabolator yaitu rekan sejawat yang mengamati jalannya pembelajaran sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya, sedangkan analisis deskriptif yang dipergunakan adalah presentase sebagai berikut: (Djamarah, 1995: 34) P= f n x 100% P : N : Persentasi Jumlah seluruh siswa F: Frekuensi I. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis 16

32 tindakan, indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: Kajian pustaka A. Belajar a. Pengertian belajar b. Ciri-ciri belajar c. Tujuan belajar d. Prinsip-prinsip belajar e. Faktor faktor yang mempengaruhi belajar B. Prestasi belajar a. Pengertian prestasi belajar b. Fungsi prestasi belajar c. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar d. Kegunaan prestasi belajar e. Prinsip dasar pengukuran prestasi C. Pembelajaran IPA a. Pengertian IPA b. Tujuan pembelajaran IPA c. Ruang lingkup mata pelajaran IPA d. Fungsi mata pelajaran IPA D. Susunan dan fungsi bagian tumbuhan a. Akar 17

33 b. Batang c. Daun d. Bunga E. Strategi pembelajaran inkuiri a. Konsep dasar strategi pembelajaran inkuiri b.langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri c. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri F. Kaitan Pembelajaran IPA dan Strategi Pembelajaran Inkuiri BAB III : Pelaksanaan penelitian a. Subjek penelitian b. Deskripsi pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi c. Deskripsi pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi d. Deskripsi pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan 2. Tindakan 18

34 3. Observasi 4. Refleksi BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan a. Deskripsi Persiklus b. Pembahasan BAB V : Penutup a. Kesimpulan b. Saran Daftar Pustaka 19

35 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Gagne Belajar terjadi jika rangsangan bersama dengan isi rangsangan mempengaruhi siswa, sehingga perilaku siswa berubah sebelum dipengaruhi rangsang dan setelah dipengaruhi rangsang (Garnida, 2002: 56) Menurut Kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006: 121) belajar adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian. 2. Ciri- ciri belajar Dalam buku karya Sriyanti (2009: 18) Baharuddin dan Esa N.W (2007) mengemukakan ciri-ciri belajar meliputi a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang kurangnya seseorang merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu bersifat permanen Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara terus menurus dan tidak statis. Satu perubahan 20

36 yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa perubahan itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya. 3. Tujuan belajar Robert M.Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dari bebrapa 21

37 tujuan belajar ada 5 (lima) kemampuan yang secara nyata dapat dicapai melalui proses belajar, yaitu: (Garnida, 2002: 57) 1. Keterampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari sistem belajar skolastik) 2. Strategi kognitif secara luas, termasuk kemampuan memecahkan masalah: yang meliputi adaptasi, asimilasi, akomodasi. 3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, misalnya mengetik, menulis, menggambar. 5. Memiliki sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang bersifat emosi pribadi misalnya berbuat baik terhadap orang lain, menghargai pendapat orang lain, percaya diri, mandiri, mempunyai inisiatif, memiliki jati diri, dan yang lebih penting merasa terintegritas dengan lingkungannya. 4. Prinsip-prinsip belajar Dalam kegiatan pembelajaran supaya belajar menjadi efektif dan menyenangkan maka perlulah memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Baharuddin (2010:16) prinsip-prinsip belajar diantaranya: 1) Adapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif. 2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuan. 3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. 22

38 4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membut proses belajar semakin berarti. 5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya. 5. Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar a. Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya. Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu b. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya. B. Prestasi belajar 1. Pengertian prestasi belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dikerjakan atau dilakukan (Nur, 2007: 895). Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Bakir S, 2006: 256) penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 2. Fungsi prestasi belajar Prestasi memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut: 23

39 a. Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik. b. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikolog biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. d. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap. e. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknoloi dan berperan sebagai umpan balik dan meningkatkan mutu pendidikan. (Arifin, 2011: 4) 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang 24

40 mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaikbaiknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi (2004: 138). Adalah sebagai berikut: a. Yang tergolong faktor internal adalah: 1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. 2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: a. Faktor intelektif yang meliputi. 1) Faktor potencial yaitu kecerdasan dan bakat 2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki b. Faktor non- intelektif yaitu unsur unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. c. Faktor kematangan fisik maupun psikis b. Yang tergolong faktor eksternal, ialah: 1. Faktor sosial yang terdiri atas: a. Lingkungan keluarga 25

41 Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Keteganagan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah, pengelolaan keluarga semuanya dapat memberi dampak aktifitas belajar siswa. Hubungan antara keluarga, orangtua, kakak atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktifitas belajar dengan baik. b. Lingkungan sekolah c. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan kelompok 2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. 3. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim. 4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan (Ahmadi, 2004: 138) Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi proses terjadinya belajar mengajar pada peserta didik sehingga itu perlu adanya perhatian yang sangat mendalam dari guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. 4. Kegunaan prestasi belajar a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar b. Untuk keperluan diagnostik 26

42 c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan d. Untuk keperluan seleksi e. Untuk keperluan penempatan dan penjurusan f. Untuk menentukan isi kurikulum g. Untuk menentukan kebijakan sekolah Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegunaan prestasi adalah sebagai umpan balik guru dalam mengajar serta digunakan untuk menentukan isi kurikulum dan kebijakan sekolah. 5. Prinsip dasar pengukuran prestasi Hasil tes prestasi menjadi salah satu informasi utama dalam pengambilan keputusan- keputusan pendidikan. Informasi yang diperoleh dari test prestasi dapat berupa informasi yang terpercaya tetapi dapat pula berupa informasi yang tidak tepat, tergantung pada sejauhmana test yang digunakan merupakan test yang layak.suatu test prestasi yang baik tentulah didasarib oleh prinsip-prinsip pengukuran yang jelas sehingga dapat menjadi alat yang positif dalam proses belajar mengajar. Menurut Hamdani, (2011:121).Beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut: 1. Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional. 27

43 2. Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi atau pengajaran. Sampel yang representatif dalam hal ini adalah perwujudan soal test dalam bentuk item-item yang mewakili kesemua pertanyaan yang mungkin dibuat. 3. Test prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan. 4. Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya. 5. Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati. 6. Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa. (Hamdani, 2011: 121) C. Pembelajaran IPA 1. Pengertian IPA IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan perubahan alam (Hasbullah, 2002: 1) 2. Tujuan pembelajaran IPA Tujuan ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar meliputi: (Susanto, 2014: ) 28

44 a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang sangat mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memcahkan masalah dan membuat keputusan e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam f. Meningkatkan keasadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannnya sebagai salah satu ciptaan tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP 3. Ruang lingkup mata pelajaran IPA a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya. b. Materi, sifat sifat dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan 29

45 c. Listrik dan magnet, energi dan panas. Gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda benda langit lainnya d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya. e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida, 2002: 254) 4. Fungsi mata pelajaran IPA a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dan kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari b. Mengembangkan keterampilan proses c. Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehisupan sehari-hari d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara pengajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: ) 30

46 D. Materi IPA yang diaplikasikan dalam penelitian Susunan dan fungsi bagian tumbuhan 1. Akar Akar tumbuhan biasanya berada di dalam tanah. Namun ada beberapa tanaman yang memiliki akar tidak di dalam tanah, contohnya pohon beringin. Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu: a. Rambut akar (bulu akar), merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke tumbuhan. b. Tudung akar, berfungsi melindungi akar saat menembus tanah. Macam-macam akar yaitu: 1. Akar serabut, berbentuk seperti serabut dan dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Contoh: jagung, padi dan tebu 2. Akar tunggang, memiliki akar pokok dan dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil), bila tanaman dicangkok atau disetek mempunyai akar serabut. Contoh: mangga, jeruk, dan kacang-kacangan Pada bagian tumbuhan terdapat akar-akar khusus yaitu: 1) Akar gantung yaitu tumbuh dari bagian batang tumbuhan diatas tanah dan menggantung. Contoh: pohon beringin dan anggrek. 2) Akar pelekat yaitu tumbuh disepanjang batang 31

47 Contoh: lada dan sirih. 3) Akar tunjang yaitu tumbuh dari bagian bawah akar kesegala arah. Contoh: bakau dan pandan 4) Akar napas yaitu tumbuh tegak lurus keatas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air. Contoh: akar pohon kayu api. Fungsi akar bagian tumbuhan adalah: 1. Menyerap air dan zat hara 2. Memperkokoh tumbuhan 3. Menjadi alat pernafasan 2. Batang Batang ditumbuhan dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu batang basah, batang berkayu, dan batang rumput. a. Batang basah, tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Contoh: bayam dan kangkung b. Batang berkayu, tumbuhan yang batangnya berkayu mempunyai kambium. Contoh: jati, jambu, rambutan dan mahoni. c. Batang rumput, tumbuhan yang batangnya rumput mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering berongga pada batangnya. 32

48 Contoh: padi dan rumput- rumputan. Fungsi batang 1. Jalan makanan dari akar ke daun melalui pembuluh kayu dan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 2. Tempat penyimpanan cadangan makanan, misal batang sagu dan batang tebu. 3. Memperkuat berdirinya tumbuhan. 3. Daun Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan. Fotosintesis dapat berlangsung karena daun memiliki jaringan pendukung berupa jaringan- jaringan parenkima yang mengandung kloroplas, klorofil, epidermis, dan berkas pengangkut. Selain komponen- komponen tersebut, terdapat komponen lain yang memiliki peranan dalam proses fotosintesis seperti kutikula, floem, dan lainnya. Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk tipis, melebar dan berwarna hijau. Warna hijau disebabkan adanya klorofil yaitu zat hijau daun. A. Macam-macam daun berdasarkan bentuk susunan tulang daun adalah: 1. Tulang daun menyirip, berbentuk seperti susunan siripsirip ikan Contoh: mangga, rambutan, jambu, avokat, nangka 33

49 2. Tulang daun menjari, berbentuk seperti susunan jarijari tangan Contoh: pepaya, singkong, dan kapas. 3. Tulang daun melengkung, berbentuk seperti garis-garis melengkung Contoh: genjer dan gadung 4. Tulang daun sejajar, berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar Contoh: padi, jagung dan rumput-rumputan B. Macam- macam daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun adalah: 1. Daun tunggal adalah sebatang tangkai daun terdapat satu helai daun Contoh: singkong dan pepaya 2. Daun majemuk adalah sebatang tangkai daun terdapat beberapa helai daun Contoh: belimbing, asam dan putri malu Fungsi daun bagi tumbuhan adalah: 1. Tempat terjadinya fotosintesis Fotosintesis adalah suatu proses pengolahan bahan sederhana (karbon dioksida dan oksigen) menjadi bahan komplrks (amilum dan oksigen) melalui klorofil dengan 34

50 bantuan cahaya (sinar matahari). Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal. 2. Sebagai organ pernapasan tumbuhan 3. Tempat terjadinya transpirasi (penguapan) 4. Tempat terjadinya gutasi Alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun) 5. Bunga Bunga pada tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu bunga tidak sempurna dan bunga sempurna. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya mempunyai benang sari saja atau putik saja. Bunga yang mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan. Sedangkan bunga yang mempunyai putik saja disebut bunga betina. (Sukmana, 2000: 69) Contoh bunga tidak sempurna misalnya bunga jagung, bunga pakis, dan bunga pinus. a. Bunga sempurna terdiri atas tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. 1) Tangkai bunga adalah bagian yang menghubungkan batang dan bunga, Sedangkan bagian ujung tangkai yang membesar di bagian bawah bunga disebut dasar bunga. 35

51 2) Kelopak bunga, adalah bagian pelindung bunga ketika masih kuncup. Kelopak akan membelah disaat bunga mekar. Kelopak biasanya berwarna hijau seperti daun. 3) Mahkota bunga, biasanya disebut perhiasan bunga. Warnanya indah dan bentuknya menarik. Mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian serangga. 4) Benang sari, adalah bagian bunga yang berperan sebagai alat kelamin akin jantan. Benang sari terdiri dari tangkai dan kepala sari. Pada kepala sari akan dihasilkan serbuk sari. 5) Putik, yaitu bagian bunga yang berperan sebagai alat kelamin betina. Didalam putik terdapat bagian yang akan menghasilkan buah dan biji. Fungsi bunga bagi tumbuhan adalah 1. Mempercantik tumbuhan 2. Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan E. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) 1. Konsep Dasar SPI Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan(trianto,2009:85). Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa, Strategi 36

52 pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. 2. Pelaksanaan SPI Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah- langkah sebagai berikut: a. Orientasi b. Merumuskan masalah c. Mengajukan hipotesis d. Mengumpulkan data e. Menguji hipotesis f. Merumuskan kesimpulan (Trianto, 2009:87) Setiap langkah dalam proses pembelajarannya dijelaskan dibawah ini. a. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah: a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkahlangkah inkuiri secara tujuan setiap langkah, mulai dari langkah 37

53 merumuskan masalah masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. b. Merumuskan Masalah Langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengndung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya: a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti. c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih 38

54 dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsepkonsep yang ada dalam rumusan masalah. c. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. d. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. e. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. f. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. 39

55 3. Peran Guru dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri Peranan guru dalam strategi pembelajaran inkuiri yaitu sebagai pembimbing belajar atau fasilitator belajar. Tugas utama adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Tugas dari guru berikutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka pemecahan masalah. Bimbingan dan pengawasan dari guru masih diperlukan, namun intervensi terhadap kegiatan siswa harus dikurangi. 4. Syarat-syarat Strategi Pembelajaran Inkuiri, antara lain: a) Guru harus terampil memilih persoalan persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa/problematik) dan sesuai dengan daya nalar siswa. b) Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. c) Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup. d) Adanya kebebasan siswa berpendapat, berkarya dan berdiskusi. e) Adanya partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar. f) Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa. (Trianto, 2009:89) 5. Menurut Hamalik (2011: 64) Asumsi-asumsi yang mendasari Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah sebagai berikut: 40

56 a) Keterampilan berpikir kritis dan berpikir deduktif sangat diperlukan pada waktu mengumpulkan evidensi yang dihubungkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan oleh kelompok. b) Keuntungan para siswa dari pengalaman-pengalaman kelompok ketika mereka berkomunikasi, berbagi tanggung jawab dan bersama-sama mencari pengetahuan. c) Kegiatan kegiatan belajar yang disajikan dalam metode inkuiri menambah motivasi dan memajukan partisipasi aktif. 6. Kriteria yang Hendaknya diperhatikan oleh Guru agar berhasil melaksanakan Strategi Pembelajaran Inkuiri, antara lain: a) Merumuskan topik inkuiri dengan jelas dan bermanfaat bagi siswa. b) Membentuk kelompok yang seimbang, baik akademis maupun sosial. c) Menjelaskan tugan dan menyediakan balikan kepada kelompok dengan cara cara yang responsif dan tepat waktunya. d) Sekali kali perlu intervensi oleh guru agar terjadi interaksi antarpribadi yang sehat dan demi kemajuan tugas. e) Melaksanakan penilaian terhadap kelompok, baik terhadap kemajuan kelompok maupun terhadap hasil- hasil yang dicapai. (Hamalik, 2011:66) 7. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri a. Keunggulan (Trianto,2009:164) 41

57 1) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: 2) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 3) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 4) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. b. Kelemahan Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran inkuiri juga mempunyai kelemahan, di antaranya: (Trianto,2009:166) 42

58 1) Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 3) Kadang- kadang dalam mengimplementasikannya, memrlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit di implementasikan oleh setiap guru. (Trianto, 2009: 166) F. Kaitan Pembelajaran IPA dan Strategi Pembelajaran Inkuiri Menurut Garnida dan Budiman (2002:163) IPA berhubunga dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Adapun dalam mengorganisasikan konsep seorang siswa melakukan observasi dan akan mengidentifikasi suatu objek, mempertimbangkannya berdasarkan pembuktian, mengenali dan mengonseptualisasikan. Konsep-konsep sederhanan yang di observasi secara berulang kali kemudian diterima sebagai fakta. Alasan rasional penggunaan strategi pembelajaran inkuiri yaitu siswa akan mendapat pemahaman yang lebih mengenai sains. 43

59 Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung strategi pembelajaran inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir siswa secara ilmiah. Strategi Pembelajaran Inkuiri pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran tersebut menuntut siswa aktif, melatih siswa pada proses berpikir secara sistematis. Proses berpikir dalam hal ini disesuaikan dengan perkembangan berpikir siswa MI/SD yaitu operasional konkret sehingga memberi kesempatan pada siswa untuk menemukannya sendiri melalui aktifitas menggunakan benda-benda atau peristiwa nyata (manipulasi). Dengan demikian memberikan sumbangan terhadap perkembangan mentalnya dalam menggali potensi yang ada pada dirinya. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut yaitu menciptakan pembelajaran bermakna dan terpadu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan inkuiri guru membentuk siswadalam kerja kelompok kecil yang heterogen. Ini merupakan cara untuk merangsang diskusi, karena suatu perkumpulan dalam kelompok dapat mengembangkan pemikiran dan refleksi. Kegiatan inkuiri pada mata pelajaran IPA melibatkan siswa dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah dengan bimbingan guru, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan percobaan, analisis data, penyajian hasil 44

60 percobaan dan merumuskan kesimpulan dari hasil percobaan. Peran guru hanya sebagai motivator, fasilitator dan pembimbing. Evaluasi hasil belajar yang hendak diukur mencakup penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Oleh karena itu, materi yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima karena belajar dengan mengamati dan melakukan langsung. 45

61 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Madrasah MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kab. Semarang. Madrasah ini terletak di Desa Sraten RT.03 RW 07 Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. MI Darussalam Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang berdiri pada tanggal 1 Januari Pendirian madrasah ini didasari atas pemikiran warga masyarakat sekitar untuk mencerdaskan masyarakat Desa Bancak terutama dalam bidang keagamaan. MI Darussalam Bancak ini berdiri di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma arif NU. Menjamurnya sekolah-sekolah dasar memicu madrasah ini untuk berkompetensi secara sehat dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satu strategi yang digunakan untuk mengukuhkan eksistensi lembaga tersebut di tengah masyatakat adalah tujuan, visi, dan misinya. 1. Tujuan Visi Misi MI Darussalam Bancak yaitu: 1) Tujuan MI Darussalam Bancak a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif (PAKEM, CTL). 46

62 b. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. c. Membiasakan perilaku Islami di lingkungan madrasah d. Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata minimal 70. e. Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah raga lewat kejuaraan dan kompetisi. Secara khusus bertujuan, profil lulusan madrasah Ibtidaiyah ma'arif Darussalam Bancak memiliki kompetensi sebagai berikut : Mempersiapkan generasi islam yang berkualitas dalam iman, ilmu dan akhlaq. 2) Misi MI Darussalam Bancak Tekun beribadah, berakhlakul karimah, Unggul dalam Prestasi dan Terampil. 3) Visi MI Darussalam Bancak a. Menanamkan aqidah dengan beribadah. b. Menumbuhkan semangat untuk maju. c. Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. d. Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). 4) Keadaan Guru MI Darussalam Bancak 47

63 Guru di MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang berjumlah 9 orang terdiri dari 9 orang guru tetap yayasan dan tidak ada yang guru wiyata bakti serta dari 9 guru tersebut termasuk 1 orang kepala Madrasah yaitu Bapak Muh Sholeh S.Ag, 7 orang guru kelas dan 1 orang guru olah raga. Berikut ini dapat diketahui data lengkap tentang guru di MI Darussalam Bancak, Kecamatan Bancak. Tabel 3.1 Daftar Nama Guru MI Darussalam Bancak Tahun 2014/ 2015 No Nama L/p Pendidikan Alamat 5) P 1 Listiyowati S.pd P PAI Sawit Desa Bancak 2 e M. Kobet S.pd.I L PAI Banaran Desa Bancak 3 s Muh.Sholeh S.Ag L PAI Krajan Desa Bancak 4 e Alimin Taufiq L PAI Banjarsari Desa Bancak rs.pd.i 5 Wiwik Maezunanik P PAI Krajan Desa Bancak t 6 Khoirul Anwar L PAI Banjarsari DesaBancak as.pd.i 7 Syaikudin.Sp.I L PAI Banjarsari Desa Bancak 8 Anik Ambar Wati d P PAI Krajan Desa Bancak 9 Surya lufatul A. P PAI Banaran Desa Bancak 5 5) Keadaan peserta didik di MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran 2014/

64 Tabel 3.2 Daftar Jumlah Peserta didik MI Darussalam Bancak Tahun 2014/ 2015 Kelas Jumlah siswa I 33 II 33 III 27 IV 20 V 27 VI 34 B. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Darussalam Bancak jumlah siswa yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah 20 siswa. Penelitian dilakukan pada semester satu tahun ajaran 2014/2015. Alasan yang paling mendasar pemilihan subjek penelitian ini adalah peneliti melihat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV yang kurang memuaskan, maka dari itu peneliti menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, dengan metode tersebut peneliti berharap dapat meningkatkan keatifan dan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA pokok bahasan struktur dan fungsi bagian tumbuhan pada siswa MI Darussalam Bancak. Karena strategi pembelajaran inkuiri sangat menarik dan tidak membosankan maka siswa sangat senang dan bersemangat dalam mengkuti kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri. 49

65 C. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian. Masingmasing penelitian meliputi empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi,refleksi. 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari kamis tanggal 4 desember ) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran yaitu: a) Siswa dapat mendeskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang b) Siswa dapat mendeskripsikan jenis akar gantung, akar tunjang dan akar napas c) Siswa dapat menjelaskan kegunaan akar 3) Menyusun instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi kegiatan siswa, dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan, perhatian, dan kemampuan menyusun langkah-langkah metode inkuiri (lembar observasi siswa terlampir) 50

66 b) Lembar observasi kegiatan guru yaitu untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru (lembar observasi guru terlampir) c) Tes formatif sebagai alat pengukur pada mata pelajaran IPA pokok bahasan struktur dan fungsi bagian tumbuhan 4). Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas. a) Kegiatan awal (15 menit) 1. Berdoa 2. Apersepsi Guru mengulas materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya 3. Pre test (soal pre test terlampir) b) Kegiatan inti (40 menit) 1. Langkah I : Merumuskan masalah, langkah terdiri dari dua tahap. Tahap I Guru menyajikan kejadian kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah, yaitu guru menunjukkan macam-macam tumbuhan, dan menanyakan bagian-bagian tumbuhan itu? Tahap 2 51

67 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannnya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: Apa fungsi akar pada tumbuhan? 2. Langkah 2: Menyusun hipotesis Permasalahan fungsi bagian tumbuhan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis/pernyataan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang ada, melalui melalui pengarahan guru siswa meyusun hipotesis sebagai berikut: a) Tumbuhan itu mempunyai bagian dan fungsi b) fungsi akar pada tumbuhan yaitu menopang tumbuhan, sebagai tempat cadangan makanan. 3. Langkah 3: Mengumpulkan data Siswa melakukan pengamatan tentang macam-macam tumbuhan. yang ada di sekitar sekolah dan apa fungsinya 4. Langkah 4: Menganalisis data 52

68 Pada tahap menganalisis data ini siswa merangkum tumbuhan apa saja yang tergolong mempunyai akar serabut dan tergolong mempunyai akar tunggang, Mengapa tumbuhan tersebut termasuk dalam akar serabut maupun akar tunggang apa ciri-cirinya. 5. Langkah 5: Menguji hipotesis Untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis tersebut, guru menyuruh siswa membuka buku SAINS untuk sekolah dasar kelas IV untuk mencocokkan hasil kerja siswa dengan konsep yang ada di buku. 6. Guru menunjuk 4 orang siswa yang terdiri dari 2 orang siswa perempuan dan 2 orang siswa laki-laki untuk mempresentasikan hasil kerjanya masing-masing di depan kelas secara bergantian 7. Guru mencatat inti dari hasil presentasi siswa di papan tulis 8. Langkah 6: Menarik kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yaitu bagian tumbuhan tersebut akar, akar ada dua jenis yaitu akar serabut dan akar tunggang. Fungsi akar adalah memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut did dalam air, sebagai tempat untuk penimbunan makanan 53

69 9. Guru menyuruh siswa mencatat hasil presentasi di buku catatan masing-masing 10. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami siswa c) Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Post test 2. Doa/penutup b. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Refleksi Hal-hal yang mendukung serta hal-hal yang menghambat suatu pelaksanaan pembelajaran Siklus I akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya. 1. Hal hal yang mendukung 1) Siswa duduk rapi pada tempat yang sudah ditata 2) Semua siswa membawa buku pelajaran IPA 3) Penampilan guru yang rapi membuat siswa semangat belajar 2. Hal hal yang menghambat 54

70 1) Perhatian siswa tidak fokus ke teman yang sedang presentasi (melamun) 2) Pada saat presentasi ada sebagian yang bermain dan berbicara sendiri 3) Siswa belum bisa menyusun langkah-langkah metode inkuiri dengan baik 4) Guru kurang menguasai kelas, terbukti banyak siswa yang berbicara dengan teman lain ketika pembelajaran langsung 5) Waktu pembelajaran melebihi batas minimal yang telah ditentukan 3. Ide perbaikan 1) Guru mengarahkan siswa bahwa melamun didalam kelas tidak ada gunanya, karena orang yang melamun dapat ketinggalan pelajaran 2) Menegur siswa yang tidak memperhatikan 3) Mengalokasikan waktu sesuai yang ditentukan 4) Guru membimbing siswa agar bisa menyusun konsep dalam langkah-langtkah metode inkuiri dengan baik dan benar 5) Guru berlatih menggunakan EYD dengan baik dan benar agar bisa dicontoh oleh siswa 2. Deskripsi pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan 55

71 Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari jumat tanggal 5 desember ) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran yaitu: a) Siswa dapat menjelaskan pengertian batang b) Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian batang tumbuhan c) Siswa dapat menjelaskan fungsi batang tumbuhan d) Siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis batang berdasarkan ciri-cirinya 3) Menyusun instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi kegiatan siswa, dimaksudkan untuk mengetahui tentang keaktifan, perhatian dan menyusun langkah-langkah dalam metode inkuiri (lembar observasi siswa terlampir) b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru (lembar observasi guru terlampir) c) Tes formatif sebagai alat pengukur pada mata pelajaran IPA pokok bahasan struktur dan fungsi bagian tumbuhan 4) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan kelas. 56

72 a) Kegiatan Awal (15 menit) 1. Berdoa 2. Apersepsi 3. Pre test (soal pre test terlampir) b) Kegiatan Inti (40 menit) 1. Langkah I: Merumuskan masalah, langkah ini terdiri dari dua tahap. Tahap 1 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomenafenomena yang memungkinkan siswa merumuskan masalah. Yaitu guru menunjukkan macam-macam batang dan menanyakan bagian batang tumbuhan tersebut? Tahap 2 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: apa nama bagian batang tumbuhan tersebut? 2. Langkah II: Menyusun hipotesis Permasalahan bagian tumbuhan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis/pernyataan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang ada. Melalui 57

73 pengarahan guru siswa menyusun hipotesis sebagai berikut: Batang memiliki buku dan ruas, pada setiap buku melekat sehelai daun atau lebih. Adapun batang tumbuhan berkayu terususun dari jaringan primer yaitu: a) Kulit luar, memiliki dinding luar sel-sel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambut-rambut halus, duri dan lentisel b) Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dindin sel di sudut-sudutnya atau mengandung kloroplas. c) Kulit dalam, merupakan batas antara korteks dan stele, biasanya disebut florterma, mengandung amilum sehingga disebut juga sarung tepung. d) Silinder pusat, yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari dan disebut jari-jari empulur. 3. Langkah III: Mengumpulkan data 58

74 Siswa melakukan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah mengenai daun tumbuhan dan bagian-bagian daun tumbuhan. 4. Langkah IV: Menganalisis data Pada tahap menganalisis data ini siswa merangkum tentang batang tumbuhan dan bagian-bagian batang tumbuhan. 5. Menguji hipotesis Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, guru menyuruh siswa membuka buku sains kelas IV untuk mencocokkan hasil kerja siswa dengan konsep yang ada di buku. 6. Guru menunjuk 4 orang siswa terdiri dari 2 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki untuk mempresentasikan hasil kerjanya masing-masing secara bergantian di depan kelas 7. Guru mencatat inti dari hasil presentasi siswa di papan tulis 8. Langkah VI: Menarik kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yaitu bagian tumbuhan tersebut adalah batang. Batang mempunyai bagian-bagian yaitu batang 59

75 9. Guru menyuruh siswa mencatat hasil presentasi di buku masing-masing 10. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa c) Kegiatan akhir (20 menit) 1. Post test 2. Penutup b. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Refleksi Hal-hal yang mendukung serta hal-hal yang menghambat suatu pelaksanaan pembelajaran Siklus I akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya. 1. Hal hal yang mendukung 1) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa siklus I, selain memperhatikan teman siswa yang 60

76 sedang presentasi siswa juga paham dengan apa yang ditugaskan oleh guru 2) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa siklus I, jumlah siswa yang aktif dan mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat 3) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa yang berbicara kepada temannya ketika proses belajar mengajarg 4) Guru menguasai materi ajar dengan baik 5) Penampilan guru yang rapi membuat siswa semangat belajar 2. Hal hal yang menghambat 1) Terdapat 1 siswa yang makan ketika jam pelajaran berlangsung 2) Terdapat siswa yang menabuh meja ketika jam pelajaran berlangsung 3) Waktu melebihi batas yang telah ditentukan 3. Ide perbaikan 1) Guru melarang siswa membawa makanan ke dalam kelas, karena akan mengganggu siswa tersebut dalam menerima pelajaran 61

77 2) Guru mengarahkan siswa yang menabuh meja agar bisa menghormati dan menghargai teman lain yang mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh 3) Guru membimbing siswa agar dapat menyusun langkahlangkah metode inkuiri menjadi lebih baik dari pertemuan sebelumnya 4) Guru mengatur waktu pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan 3. Deskripsi pelaksanaan Siklus III a. perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari sabtu tanggal 6 desember ) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran yaitu: a) Siswa dapat menjelaskan pengertian daun b) Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian daun tumbuhan c) Siswa dapat menjelaskan fungsi daun tumbuhan d) Siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis daun berdasarkan ciri-cirinya 3) Menyusun instrumen penelitian yaitu: 62

78 a) Lembar observasi kegiatan siswa, dimaksudkan untuk mengetahui tentang keaktifan, perhatian dan menyusun langkah-langkah dalam metode inkuiri (lembar observasi siswa terlampir) b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru (lembar observasi guru terlampir) c) Tes formatif sebagai alat pengukur pada mata pelajaran IPA pokok bahasan struktur dan fungsi bagian tumbuhan 4) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan kelas. a) Kegiatan awal (15 menit) 1. Berdoa 2. Apersepsi 3. Pre test (soal pre test terlampir) b) Kegiatan inti (40 menit) 1. Langkah I: Merumuskan masalah, langkah ini terdiri dari dua tahap. Tahap 1 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomenafenomena yang memungkinkan siswa merumuskan masalah. Yaitu guru menunjukkan macam-macam daun dan menanyakan bagian daun tumbuhan tersebut? 63

79 Tahap 2 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: apa nama bagian daun tumbuhan tersebut? 2. Langkah II: Menyusun hipotesis Permasalahan bagian tumbuhan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis/pernyataan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang ada. Melalui pengarahan guru siswa menyusun hipotesis sebagai berikut: Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, tangkai dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adala pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1-2 bagia saja. Tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian daun saja. 3. Langkah III: Mengumpulkan data 64

80 Siswa melakukan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah mengenai daun tumbuhan dan bagian-bagian daun tumbuhan, 4. Langkah IV: Menganalisis data Pada tahap menganalisis data ini siswa merangkum mengenai daun tumbuhan dan bagian-bagian daun tumbuhan, 5. Langkah V: Menguji hipotesis Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, guru menyuruh siswa membuka buku sains kelas IV untuk mencocokkan hasil kerja siswa dengan konsep yang ada di buku. 6. Guru menunjuk 4 orang siswa terdiri dari 2 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki untuk mempresentasikan hasil kerjanya masing-masing secara bergantian di depan kelas 7. Guru mencatat inti dari hasil presentasi siswa di papan tulis 8. Langkah VI: Menarik kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yaitu bagian tumbuhan tersebut adalah daun. Daun mempunyai bagian bagian yaitu Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, 65

81 tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun. Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1-2 bagian saja. Tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian daun saja. 9. Guru menyuruh siswa mencatat hasil presentasi di buku catatan masing-masing 10. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa c) Kegiatan akhir (20 menit) 1. Post test 2. Penutup b. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 66

82 c. Refleksi Hal-hal yang mendukung serta hal-hal yang menghambat suatu pelaksanaan pembelajaran Siklus I akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya. 1. Hal hal yang mendukung 1) Terjadi peningkatan perhatian siswa pada siklus III dibandingkan dengan siklus II, semua siswa telah memperhatikan teman yang presentasi dan memahami tugas dari guru dengan baik. 2) Terjadi peningkatan keaktifan siswa pada siklus III, siswa aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat. 3) Terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun langkahlangkah strategi pembelajaran inkuiri dibandingkan pada siklus II. 4) Guru mengelola kelas dengan baik. Tidak terjadi keributan ketika proses pembelajaran berlangsung 5) Waktu pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. 6) Guru menguasai materi ajar dengan baik 2. Hal hal yang menghambat 1) Terdapat 1 siswa yang masih kurang kemampuannya dalm menyusun langkah-langkah metode inkuiri. Hal ini dikarenakan anak tersebut kurang berminat dalam mengikuti pelajaran IPA 2) Guru mengelola kelas kurang baik. Terdapat 1 siswa yang menangis karena dicubit oleh teman sebangkunya ketika proses pembelajaran langsung 67

83 3. Ide perbaikan 1) Guru membimbing siswa agar dapat menyusun langkah-langkah metode inkuiri lebih baik dari sebelumnya dan menanamkan kecintaan dan rasa keingintahuan yang besar terhadap pelajaran IPA pada siswa tersebut 2) Guru mengarahkan siswa bahwa mencubit itu akan melukai temannya dan guru menanamkan nilai-nilai kasih sayang sesama manusia dan makhluk hidup yang lain Pada siklus III semua siswa telah berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri. Penguasaan konsep pada materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terjadi peningkatan dilihat dari indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran selesai. 68

84 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus Penelitian Tindakan Kelas yang direncanakan menggunakan 3 siklus, dengan kompetensi. Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya Siklus pertama ke dua dan ke tiga menguraikan sub pokok bahasan yang sama yaitu hubungan antara struktur akar, batang, daun dengan fungsinya 2x35 menit (2 jam pelajaran) dalam 1 kali pertemuan. Dalam penelitian ini setiap pembelajaran digunakan soal dan lembar observasi untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Secara rinci hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Data Hasil Pengamatan Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa siklus I No Nama KKM Nilai Ket Anggri Fitria K 70 66,6 Tidak Tuntas 2 Ahmad Wisnu P 70 61,6 Tidak Tuntas 3 Rika Rodiatul N Tidak Tuntas 4 M.Sokit N 70 51,6 Tidak Tuntas 5 Nisa Nofiala 70 68,3 Tidak Tuntas 6 Indah Nur F 70 63,3 Tidak Tuntas 7 Fatkur Rozi 70 56,6 Tidak Tuntas 8 Dela Fitri Tidak Tuntas 69

85 M.Satrio 70 66,6 Tidak Tuntas 10 M.Samsul Hadi Tidak Tuntas 11 Siti Toliwatul 70 73,3 Tuntas 12 Ana Maratul S 70 78,3 Tuntas 13 Al Hikma bilfaus 70 66,6 Tidak Tuntas 14 Maulida Iza K 70 63,3 Tidak Tuntas 15 Ahmad Rizki S 70 61,6 Tidak Tuntas 16 Fina Idamami Tuntas 17 M.Irfan Z 70 56,6 Tidak Tuntas 18 M.Sholeh 70 53,3 Tidak Tuntas 19 Dafid Saputra 70 56,5 Tidak Tuntas 20 Khoirul Anam Tidak Tuntas Jumlah 1259,1 Nilai rata rata 62,95 Jumlah siswa yg tuntas 3 siswa/ 15% Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil prestasi belajar Siklus I ini, siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 3 siswa atau 15%, dengan rata-rata kelas 62,95. Namun demikian masih ada yang belum tuntas sebanyak 17 siswa atau 85%. Hal ini berarti menunjukkan pembelajaran belum memenuhi standar ideal ketuntasan belajar yaitu 70%. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya. b. Refleksi Penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada siklus I masih kurang menarik bagi siswa. Hal tersebut dikarenakan tidak fokusnya siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 70

86 1) Pelaksanaan post test belum sesuai dengan yang diharapkan, karena perhatian siswa belum sepenuhnya terfokus pada pembelajaran. 2) Siswa belum bisa mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan baik dan masih banyak yang bingung. 3) Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal, sehingga guru harus mengulang-ulang materi. 2. Siklus II a. Data Hasil Pengamatan Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Nama KKM Nilai Ket 1 Anggri Fitria K 70 73,3 Tuntas 2 Ahmad Wisnu P 70 68,3 Tidak Tuntas 3 Rika Rodiatul N Tuntas 4 M.Sokit N 70 71,6 Tuntas 5 Nisa Nofiala 70 81,6 Tuntas 6 Indah Nur F 70 73,3 Tuntas 7 Fatkur Rozi 70 68,3 Tidak Tuntas 8 Dela Fitri 70 71,6 Tuntas 9 M.Satrio Tuntas 10 M.Samsul Hadi 70 63,3 Tidak Tuntas 11 Siti Toliwatul 70 86,6 Tuntas 12 Ana Maratul S 70 91,6 Tuntas 13 Al Hikma bilfaus 70 83,3 Tuntas 14 Maulida Iza K 70 71,6 Tuntas 15 Ahmad Rizki S 70 71,6 Tuntas 16 Fina Idamami 70 71,6 Tuntas 17 M.Irfan Z 70 66,6 Tidak Tuntas 18 M.Sholeh Tidak Tuntas 19 Dafid Saputra Tidak Tuntas 20 Khoirul Anam 70 71,6 Tuntas Jumlah 1455,8 Nilai rata rata 72,79 Jumlah siswa yg tuntas 14 siswa /70 71

87 Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Siklus II ini, hasil prestasi belajar siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 14 siswa atau 70%, dengan rata-rata kelas 72,79, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 30%. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari Siklus I ke Siklus II sebanyak 11 siswa atau 55%. Siswa yang belum tuntas menurut pengamatan guru kolaborator memang kurang memiliki perhatian dan pemahaman materi dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. b. Refleksi Siswa yang mengikuti pembelajaran hasilnya lebih meningkat serta sudah cukup memperhatikan saat pembelajaran berlangsung. Tidak hanya faktor strategi saja yang mempengaruhi peningkatan prestasi siswa, tetapi faktor individual siswa seperti pemahaman materi dan perhatian juga berpengaruh. Berdasarkan pengamatan pembelajaran pada siklua II ini, peneliti menemukan peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak sebagai berikut: 72

88 3. Siklus III 1) Hasil post test pada siklus kedua lebih bagus dari hasil post test siklus pertama. 2) Pemahaman siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam strategi pembelajaran inkuiri ada peningkatan. a. Data Hasil Pengamatan Nilai yang didapatkan pada siklus III adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus III No Nama KKM Nilai Ket 1 Anggri Fitria K 70 78,3 Tuntas 2 Ahmad Wisnu P Tuntas 3 Rika Rodiatul N 70 78,3 Tuntas 4 M.Sokit N Tuntas 5 Nisa Nofiala Tuntas 6 Indah Nur F Tuntas 7 Fatkur Rozi 70 78,3 Tuntas 8 Dela Fitri Tuntas 9 M.Satrio 70 78,3 Tuntas 10 M.Samsul Hadi Tuntas 11 Siti Toliwatul Tuntas 12 Ana Maratul S 70 88,3 Tuntas 13 Al Hikma bilfaus Tuntas 14 Maulida Iza K Tuntas 15 Ahmad Rizki S 70 78,3 Tuntas 16 Fina Idamami 70 83,3 Tuntas 17 M.Irfan Z Tuntas 18 M.Sholeh 70 68,3 Tidak Tuntas 19 Dafid Saputra 70 68,3 Tidak Tuntas 20 Khoirul Anam Tuntas Jumlah Nilai rata rata 80,23 Jumlah siswa yg tuntas 18 siswa/90% Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Siklus III ini, hasil prestasi belajar siswa yang dapat mencapai KKM 70 73

89 sebanyak 18 siswa atau 90%, dengan rata-rata kelas 80,23, Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 10%. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari Siklus II ke Siklus III sebanyak 4 siswa atau 20%. Siswa yang belum tuntas menurut peneliti memang kurang memiliki perhatian dan pemahaman materi dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. b. Refleksi Nilai yang diperoleh pada siklus III lebih meningkat disbandingkan dengan siklus II. Pada siklus III masih ada 3 siswa yang belum tuntas. Siswa yang belum tuntas ini adalah siswa yang sama pada siklus II. Siswa tersebut memang perlu pembelajaran yang ekstra tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Pada siklus III ini, peneliti telah berhasil dalam meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Data Peningkatan Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM Per Siklus Data ini diperoleh dari hasil prestasi siswa siklus I, II dan III. Dipaparkan sebagai berikut: 74

90 Tabel 4.4 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus Kegiatan Jumlah Siswa Jumlah siswa yg Peningkatan tuntas Siklus I 20 3 siswa/15% 3 siswa/15 % Siklus II siswa /70% 11siswa/55% Siklus III siswa/90% 4 siswa/20% Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa siklus I, 3 siswa peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebanyak 11 siswa atau 55%,. Sedangkan peningkatan dari Siklus II ke Siklus III sebanyak 4 siswa atau 20%. Dari paparan hasil penelitian dari siklus I sampai pada siklus III di atas diperoleh data nilai hasil prestasi belajar siswa keseluruhan di bawah ini: Ketuntasan Siswa dari Siklus I- Siklus III SIKLUS I SIKLUSII SIKLUS III TUNTAS Gambar 4.1 Ketuntasan siswa dari siklus I III Dari hasil nilai ketuntasan diatas dapat dijelaskan pada siklus I 15% siswa yang tuntas. Pada siklus II meningkat menjadi 70% 75

91 siswa yang tuntas. Dan pada siklus III ketuntasan siswa mencapai 90%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai dari siklus I sampai siklus III siswa mengalami peningkatan yang cukup baik. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena motivasi siswa yang sangat tinggi pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa adalah faktor bakat, minat, karakteristik belajar anak dan stategi atau metode dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran. Didapatkan siswa yang berusaha aktif pada setiap pembelajaran akan tetapi siswa tersebut belum bisa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM. Siswa tersebut tetap harus mendapatkan remedial. Remedial dapat dilakukan dengan menambah waktu belajar siswa atau memberikan soal-soal pada siswa tersebut. 76

92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada Siklus I siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 3 siswa atau 15%, Siklus II dicapai persentase ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebanyak 14 siswa atau 70%, sedangkan pada Siklus III dicapai persentase ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebanyak 18 siswa atau 90%. Jadi dari Siklus I sampai dengan Siklus III terjadi kenaikan persentase hasil prestasi belajar dari 3 siswa atau 15% menjadi 14 siswa atau 70% naik sebesar 18 siswa atau 90% dari jumlah siswa yang ada yaitu 20 siswa. Presentase didapat dari nilai siswa yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70 untuk mata pelajaran IPA. Adapun kesimpulannya adalah Prestasi belajar IPA kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 mengalami peningkatan setelah penerapan strategi pembelajaran inkuiri. B. Saran 77

93 Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru maupun sekolah agar proses pembelajaran menjadi aktif, kreatif dan inovatif untuk peningkatan prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1. Guru a. Meningkatkan profesionalisme, yaitu dengan mengembangkan strategi yang akan digunakan dalam mengajar, sehingga penggunaan metode/strategi yang sesuai dan inovatif akan menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik dan siswa tidak mudah bosan. b. Mempersiapkan dengan baik seperti pembuatan RPP, Silabus, dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan prestasi, pemahaman materii, perhatian dan keaktifan siswa. 2. Sekolah Mengadakan pembinaan bagi para guru agar menambah wawasan seperti penataran guru atau workshop sehingga diharapkan dapat menjadi guru yang profesional dan dapat mendorong kreatifitas guru agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta didik. 78

94 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Aly Abdullah & Rahma Eni Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arifin, Zainal Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Bakir Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Batam Centre: Karisma Publishing. Baharuddin Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogja: Erlangga Garnida Dadang & Budiman Rudi, Buku Pedoman Mata Pelajaran IPA Guru Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Ditjen Binbaga Departemen Agama. Hamalik, Oemar Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Hasbullah Sains untuk PGMI/PGSD. Jakarta: Depdiknas Nur, Muhammad Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sudjoko, Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Terbuka Sukmana, Nana Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Susanto, Ahmad Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Sriyanti, Lilik, Suwardi dan Muna Erawati Teori-Teori Belajar. STAIN Salatiga: Press Syarifah Eti & Doyin Much Teknik Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bandungan Institute Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana 79

95 80

96 Lampiran 1 SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : IV / 1 Alokasi Waktu Materi Pelajaran : 2 jam pelajaran (2x35menit) : Susunan dan fungsi bagian tumbuhan Standar Kompetensi :Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya A. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya B. Indikator 1. Siswa dapat mendeskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang 2. Siswa dapat mendeskripsikan jenis akar gantung,akar tunjang dan akar napas 3. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan akar C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penugasan guru siswa dapat mendeskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang 81

97 2. Melalui penugasan guru siswa dapat mendeskripsikan jenis akar gantung, akar tunjang dan akar napas 3. Melalui penugasan guru siswa dapat mendeskripsikan kegunaan akar D. Materi Ajar a. Akar Akar adalah bagian terpenting pada tumbuhan. Akar merupakan penopang berdirinya sebuah tumbuhan. Struktur akar dan fungsinya 1. Inti Akar terdiri dari pembuluh kayu dan pembuluh tapis.pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan akar ke daun,pembuluh tapis mengankut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan 2. Rambut Akar,merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke tumbuhan 3. Tudung Akar, berguna melindungi akar saat menembus tanah b. Jenis-jenis akar 1. Akar serabut Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). 2. Akar tunggang Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil 82

98 3. Akar gantung Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit anggrek dan beringin 4. Akar tunjang Akar yang tumbuh di cabang atau batang di atas permukaan tanah kemudian akar tersebut tumbuh hingga menembus tanah. Contoh: akar beringin, akar bakau dan akar pandan 5. Akar napas Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove Fungsi akar 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan 2. Menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah 3. Menyimpan cadangan makanan E. Metode Pembelajaran 1. Metode a. Tanya jawab b. Inkuiri c. Demonstrasi F. Langkah langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (15 menit) 1. Berdoa 83

99 2. Apersepsi (guru mengulas materi pada mata pelajaran sebelumnya) 3. Pre test (soal pre test terlampir) B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Langkah I: Merumuskan masalah, langkah ini terdiri dari dua tahap. Tahap 1 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah. Yaitu guru menunjukkan macam-macam akar tumbuhan, dan menanyakan bagian akar tumbuhan tersebut? Tahap 2 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: apa nama bagian tumbuhan tersebut dan termasuk jenis akar apa? 2. Langkah II: Menyusun hipotesis Permasalahan bagian tumbuhan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis/pernyataan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang ada. Melalui pengarahan guru siswa menyusun hipotesis sebagai berikut: Akar mempunyai bagian-bagian yaitu inti akar, rambut akar, tudung akar. Akar sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yaitu akar serabut, tunggang, gantung, tunjang, napas 84

100 3. Langkah III: Mengumpulkan data Siswa melakukan pengamatan di luar kelas mengenai akar, bagian akar tumbuhan, jenis akar dan kegunaan akar tumbuhan tersebut 4. Langkah IV: Menganalisis data Pada tahap menganalisis data ini siswa merangkum macam-macam akar tumbuhan, termasuk bagian tumbuhan apa, jenis dan kegunaan 5. Langkah V: Menguji hipotesis Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, guru menyuruh siswa membuka buku sains untuk sekolah dasar kelas IV untuk mencocokkan hasil keja siswa dengan konsep yang ada di buku. 6. Guru menunjuk 4 orang siswa terdiri dari 2 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki untuk mempresentasikan hasil kerjanya masing-masing secara bergantian di depan kelas 7. Guru mencatat inti dari hasil presentasi siswa di papan tulis 8. Langkah VI: Menarik kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yaitu bagian tumbuhan tersebut adalah akar. Akar mempunyai bagaian-bagian yaitu inti akar, rambut akar, dan tudung akar. Akar dibagi menjadi beberapa jenis yaitu akar serabut, akar tunggang, akar gantung, akar tunjang dan akar napas. Kegunaan akar yaitu memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan garam yang terkandung di dalam tanah, sebagai tempat cadangan penyimpanan makanan. 85

101 9. Guru menyuruh siswa mencatat hasil presentasi di buku catatan masing-masing 10. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa C. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Post test 2. Doa/penutup G. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar 1. Alat peraga: contoh macam-macam tumbuhan (akar, batang, daun, bunga) 2. Sumber belajar: Buku sains untuk sekolah dasar kelas IV H. Penilaian Teknik Bentuk Instrument : Tes tertulis : Soal tes I. Instrumen Isilah titik-titik berikut ini! 1. Bagian tumbuhan yang berguna menyerap air dan zat hara di dalam tanah Akar tunggang dimiliki oleh Akar yang tumbuh dari bagian batang tumbuhan Akar terdiri atas dua macam yaitu.....dan Pada pohon bakau, akar dapat berfungsi sebagai Pada tanaman singkong, akar berfungsi sebagai Akar serabut dimiliki oleh

102 8. Tumbuhan terdiri dari beberapa bagian Akar yang merambat atau melekat pada batang tumbuhan lain Akar yang tumbuh di cabang atau batang di atas permukaan tanah kemudian akar tersebut tumbuh hingga menembusa tanah.... J. Kunci Jawaban 1. Akar 2. Tumbuhan dikotil 3. Akar tunjang 4. Akar serabut dan akar tunggang 5. Penyerap oksigen di udara 6. Tempat menyimpan cadangan makanan 7. Tumbuhan monokotil 8. 5 bagian 9. Akar rambat 10. Akar tunjang K. Skor Jumlah skor penilaian x 10 Format penskoran 87

103 88

104 Lampiran 2 SIKLUS 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : VI/ 1 Alokasi Waktu Materi Pelajaran : 2 jam pelajaran (2x35 menit) : Susunan dan fungsi bagian tumbuhan Standar Kompetensi :Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya A. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya B. Indikator 1. Menjelaskan pengertian batang 2. Menunjukkan bagian-bagian batang tumbuhan 3. Menjelaskan fungsi bagian-bagian batang tumbuhan 4. Mengelompokkan jenis-jenis batang berdasarkan ciri-cirinya C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membaca buku siswa dapat menjelaskan pengertian batang 2. Dengn melihat gambar siswa dapat menunjukkan bagian-bagian batang 89

105 3. Dengan membaca buku dan memperhatikan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian batang 4. Dengan memperhatikan penjelasan gutu siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis batang D. Materi Ajar a. Batang Batang merupakan bagian tumbuhan yang ada di atas tanah. Batang merupakan tempat keluarnya daun, bunga dan buah. Batng juga berperan dalam pengangkutan air dan zat makanan dari akar ke daun. b. Bagian bagian batang Batang memiliki buku dan ruas, pada setiap buku melekat sehelai daun atau lebih. Adapun batang tumbuhan berkayu terususun dari jaringan primer yaitu: a) Kulit luar, memiliki dinding luar sel-sel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambut-rambut halus, duri dan lentisel b) Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dindin sel di sudut-sudutnya atau mengandung kloroplas. 90

106 c) Kulit dalam, merupakan batas antara korteks dan stele, biasanya disebut florterma, mengandung amilum sehingga disebut juga sarung tepung. d) Silinder pusat, yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari dan disebut jari-jari empulur. c. Jenis-jenis batang dan klasifikasinya Batang dapat dikelompokkan menjadi batang berkayu, batang rumput, dan batang basah. a) Batang berkayu Batang berkayu umumnya keras pohonnya banyak yang tinggi dan besar, maka kayunya ada yang digunakan untuk membuat perabot, seperti lemari, meja bahkan untuk perahu. Batang berkayu memiliki kambium yang berfungsi membentuk kayu dan kulit kayu. Contohnya, pohon jati, mangga, dan jambu. 91

107 b) Batang rumput Batang rumput tidak berkayu, beruas-ruas dan beronga. Contohnya batang padi, jagung, rumput-rumputan. Tumbuhan dengan batang rumput umunya pendek. c) Batang basah Batang basah mudah dipotong, batangnya tidak keras dan berair. Tumbuhan dengan batang basah umumnya pendek, tidak setinggi pohon kayu. Contohnya: pohon pisang, bayam, pacar air, kangkung. 92

108 d. Fungsi batang Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan. a. Penopang. Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima. b. Pengangkut. Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 93

109 c. Penyimpan. Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan. d. Alat perkembangbiakan. Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu,asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu. E. Metode Pembelajaran 1. Metode a. Tanya jawab b. Inkuiri c. Demonstrasi F. Langkah-langkah pembelajaran A. Kegiatan Awal (15 menit) 1. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa. 94

110 2. Mengajak siswa relaksasi untuk menyiapkan diri siswa sebelum belajar. 3. Apersepsi (guru mengulas materi pada mata pelajaran sebelumnya) 4. Pre test (soal pre test terlampir) B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Langkah I: Merumuskan masalah, langkah ini terdiri dari dua tahap. Tahap 1 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena yang memungkinkan siswa merumuskan masalah. Yaitu guru menunjukkan macam-macam batang dan menanyakan bagian batang tumbuhan tersebut? Tahap 2 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: apa nama bagian batang tumbuhan tersebut? 2. Langkah II: Menyusun hipotesis Permasalahan bagian tumbuhan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis/pernyataan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang ada. Melalui pengarahan guru siswa menyusun hipotesis sebagai berikut: 95

111 Batang memiliki buku dan ruas, pada setiap buku melekat sehelai daun atau lebih. Adapun batang tumbuhan berkayu terususun dari jaringan primer yaitu: e) Kulit luar, memiliki dinding luar sel-sel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambut-rambut halus, duri dan lentisel f) Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dindin sel di sudut-sudutnya atau mengandung kloroplas. g) Kulit dalam, merupakan batas antara korteks dan stele, biasanya disebut florterma, mengandung amilum sehingga disebut juga sarung tepung. h) Silinder pusat, yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari dan disebut jari-jari empulur. 3. Langkah III: Mengumpulkan data Siswa melakukan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah mengenai daun tumbuhan dan bagian-bagian daun tumbuhan. 96

112 4. Langkah IV: Menganalisis data Pada tahap menganalisis data ini siswa merangkum tentang batang tumbuhan dan bagian-bagian batang tumbuhan. 5. Menguji hipotesis Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, guru menyuruh siswa membuka buku sains kelas IV untuk mencocokkan hasil kerja siswa dengan konsep yang ada di buku. 6. Guru menunjuk 4 orang siswa terdiri dari 2 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki untuk mempresentasikan hasil kerjanya masingmasing secara bergantian di depan kelas 7. Guru mencatat inti dari hasil presentasi siswa di papan tulis 8. Langkah VI: Menarik kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yaitu bagian tumbuhan tersebut adalah batang. Batang mempunyai bagianbagian yaitu batang Batang memiliki buku dan ruas, pada setiap buku melekat sehelai daun atau lebih. Adapun batang tumbuhan berkayu terususun dari jaringan primer yaitu: a) Kulit luar, memiliki dinding luar sel-sel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambut-rambut halus, duri dan lentisel b) Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan 97

113 penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dindin sel di sudut-sudutnya atau mengandung kloroplas. c) Kulit dalam, merupakan batas antara korteks dan stele, biasanya disebut florterma, mengandung amilum sehingga disebut juga sarung tepung. d) Silinder pusat, yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari dan disebut jari-jari empulur. 9. Guru menyuruh siswa mencatat hasil presentasi di buku catatan masing-masing 10. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami siswa C. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Post test 2. Doa penutup G. Alat / Bahan / Sumber belajar 1. Alat peraga : Contoh macam-macam batang (batang padi, batang pohon pisang, batang kangkung, batang jagung, batang mangga) 2. Sumber belajar: buku sains untuk sekolah dasar kelas IV H. Penilaian 98

114 1. Teknik : Tes tertulis 2. Bentuk Instrument : Soal tes I. Instrumen Isilah titik-titik berikut ini! 1. Bagian tumbuhan yang ada di atas tanah Batang memiliki.... dan Bagian batang tumbuhan yang terletak didalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang Jenis batang dapat dikelompokkan menjadi Batang padi dan batang jagung termasuk Warna batang muda umumnya berwarna Warna batang tua umumnya berwarna Fungsi utama batang yaitu Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari....ke Pada tumbuhan sagu, batang berfungsi sebagai.... J. Kunci Jawaban 1. Batang 2. Buku dan ruas 3. Kulit pertama 4. 3 (tiga) 5. Batang rumput 6. Hijau muda 7. Kecoklat-coklatan 99

115 100

116 Lampiran 3 SIKLUS 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : IV / 1 Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2x35menit) Materi Pelajaran : Susunan dan fungsi bagian tumbuhan Standar Kompetensi :Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya A. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan hubungan anatara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya B. Indikator 1. Menjelaskan pengertian daun 2. Menunjukkan bagian-bagian daun tumbuhan 3. Menjelaskan fungsi bagian-bagian dayn tumbuhan 4. Mengelompokkan jenis-jenis daun berdasarkan ciri-cirinya C. Tujuan Pembelajaran 101

117 1. Dengan membaca buku siswa dapat menjelaskan pengertian daun 2. Dengan melihat gambar siswa dapat menjelaskan bagian-bagian daun 3. Dengan membaca buku dan memperhatikan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian daun tumbuhan 4. Dengan memperhatikan penjelasan guru siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis daun berdasarkan ciri-cirinya D. Materi Ajar A. Daun Daun tumbuhan umumnya berwarna hijau karena di dalamnya terdapat zat warna hijau daun atau klorofil. Zat warna hijau daun ini yang menyebabkan daun dapat mengabsorpsi energi cahaya dan menghasilkan gula dalam proses fotosintesis. Jadi, tumbuhan yang mengandung zat hijau daun dapat membuat makanan sendiri. Beberapa tumbuhan ada yang tidak dapat membuat makanan sendiri, diantaranya adalah tali putri. Makanan untuk tumbuhan ini berasal dari tumbuhan lain (inangnya) B. Bagian-bagian daun Daun dibedakan menjadi dua macam, yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun. Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1-2 bagian saja. Contoh 102

118 tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian daun saja. C. Fungsi daun Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat pembuatan makanan, pernapasan, dan penguapan. a. Pembuatan makanan. Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Didalam daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakanmakanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih akan disimpan sebagai cadangan makanan. b. Pernapasan. Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kita merasa sejuk saat berada di bawahpohon pada siang hari. c. Penguapan. Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan 103

119 tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi. D. Jenis-jenis daun dan klasifikasinya Pada umumnya bagian daun yang paling kelihatan adalah helai daun. Bentuk helai daun dipengaruhi oleh susunan tulang daun. Berdasarkan bentuknya, tulang daun terdiri dari tulang dan menyirip, tulang daun menjari, tulang daun sejajar, dan tulang daun melengkung. Tulang daun menyirip dapat dijumpai pada daun mangga, jambu, dan nangka. Tulang daun menjari banyak dijumpai pada daun singkong, papaya, dan ilalang. Berbagai jenis rerumputan memiliki daun dengan tulang daun bentuk menjari. Seperti daun tebu, jagung dan padi. Tulang dan melengkung dapat dijumpai pada daun tumbuhan sirih dan genjer. Berdasarkan jumlah helai daun, daun dikelompokkan menjadi dua yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun pada setiap tangkainya, contohnya daun mangga. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun pada setiap tangkainya, contohnya daun putri malu. 104

120 Berdasarkan bentuknya daun dibedakan menjadi empat yaitu ; menyirip, sejajar, menjari, dan melengkung. contoh daun bertulang menyirip adalah daun mahoni, daun mangga. contoh daun bertulang sejajar adalah daub bamboo dan daun kelapa. contoh daun bertulang menjari adalah daun singkong dan daun papaya. contoh daun bertulang melengkung adalah daun sirih dan daun genjer. 105

121 gambar 2.9 Daun bertulang melengkung E. Metode Pembelajaran 1. Metode a. Tanya jawab b. Inkuiri c. Demonstrasi F. Langkah-langkah Pembelajaran 106

122 A. Kegiatan Awal (15 menit) 1. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa. 2. Mengajak siswa relaksasi untuk menyiapkan diri siswa sebelum belajar. 3. Apersepsi (guru mengulas materi pada mata pelajaran sebelumnya) 4. pre test (soal pre test terlampir) B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Langkah I: Merumuskan masalah, langkah ini terdiri dari dua tahap. Tahap 1 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena yang memungkinkan siswa merumuskan masalah. Yaitu guru menunjukkan macam-macam daun dan menanyakan bagian daun tumbuhan tersebut? Tahap 2 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya, yaitu guru membantu siswa merumuskan pertanyaan sebagai berikut: apa nama bagian daun tumbuhan tersebut? 2. Langkah II: Menyusun hipotesis Permasalahan bagian tumbuhan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis/pernyataan sebagai jawaban 107

123 sementara atas permasalahan yang ada. Melalui pengarahan guru siswa menyusun hipotesis sebagai berikut: Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, tangkai dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adala pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1-2 bagia saja. Tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian daun saja. 3. Langkah III: Mengumpulkan data Siswa melakukan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah mengenai daun tumbuhan dan bagian-bagian daun tumbuhan, 4. Langkah IV: Menganalisis data Pada tahap menganalisis data ini siswa merangkum mengenai daun tumbuhan dan bagian-bagian daun tumbuhan, 5. Langkah V: Menguji hipotesis Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, guru menyuruh siswa membuka buku sains kelas IV untuk mencocokkan hasil kerja siswa dengan konsep yang ada di buku. 6. Guru menunjuk 4 orang siswa terdiri dari 2 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki untuk mempresentasikan hasil kerjanya masingmasing secara bergantian di depan kelas 7. Guru mencatat inti dari hasil presentasi siswa di papan tulis 108

124 8. Langkah VI: Menarik kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yaitu bagian tumbuhan tersebut adalah daun. Daun mempunyai bagian bagian yaitu Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun. Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1-2 bagian saja. Tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian daun saja. 9. Guru menyuruh siswa mencatat hasil presentasi di buku catatan masing-masing 10. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa C. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Post test 2. Doa penutup G. Alat/ Bahan/ Sumber belajar 1. Alat peraga : Contoh macam-macam daun (daun pepaya, mangga, ketela pohon,dll) 2. Sumber belajar : Buku sains untuk sekolah dasar kels IV H. Penilaian A. Soal berbentuk essay 109

125 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Sebutkan pengertian daun pada tumbuhan! 2. Sebutkan bagian-bagian daun tumbuhan! 3. Sebutkan jenis-jenis daun menurut jumlah helainya! 4. Sebutkan jenis-jenis daun menurut tulang daunnya! 5. Sebutkan fungsi daun pada tumbuhan! B. Kunci jawaban 1. Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan 2. Daun dibedakan menjadi dua macam, yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun. Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1-2 bagian saja. Contoh tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian daun saja. 3. Berdasarkan jumlah helai daun, daun dikelompokkan menjadi dua yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun pada setiap tangkainya, contohnya 110

126 daun mangga. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun pada setiap tangkainya, contohnya daun putri malu. 4. Tulang daun menjari, tulang daun menyirip, tulang daun sejajar dan tulang daun melengkung 5. a. Pembuatan makanan. Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Didalam daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakanmakanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih akan disimpan sebagai cadangan makanan. b. Pernapasan. Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kita merasa sejuk saat berada di bawahpohon pada siang hari. c. Penguapan. Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi. C. Penilaian 20 (5x20)=

127 112

128 SOAL SIKLUS I Isilah titik-titik berikut ini! 1. Bagian tumbuhan yang berguna menyerap air dan zat hara di dalam tanah Akar tunggang dimiliki oleh Akar yang tumbuh dari bagian batang tumbuhan Akar terdiri atas dua macam yaitu.....dan Pada pohon bakau, akar dapat berfungsi sebagai Pada tanaman singkong, akar berfungsi sebagai Akar serabut dimiliki oleh Tumbuhan terdiri dari beberapa bagian Akar yang merambat atau melekat pada batang tumbuhan lain Akar yang tumbuh di cabang atau batang di atas permukaan tanah kemudian akar tersebut tumbuh hingga menembusa tanah

129 KUNCI JAWABAN SIKLUS I 1. Akar 2. Tumbuhan dikotil 3. Akar tunjang 4. Akar serabut dan akar tunggang 5. Penyerap oksigen di udara 6. Tempat menyimpan cadangan makanan 7. Tumbuhan monokotil 8. 5 bagian 9. Akar rambat 10. Akar tunjang 114

130 SOAL SIKLUS II Isilah titik-titik berikut ini! 1. Bagian tumbuhan yang ada di atas tanah Batang memiliki.... dan Bagian batang tumbuhan yang terletak didalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang Jenis batang dapat dikelompokkan menjadi Batang padi dan batang jagung termasuk Warna batang muda umumnya berwarna Warna batang tua umumnya berwarna Fungsi utama batang yaitu Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari....ke Pada tumbuhan sagu, batang berfungsi sebagai

131 KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1. Batang 2. Buku dan ruas 3. Kulit pertama 4. 3 (tiga) 5. Batang rumput 6. Hijau muda 7. Kecoklat-coklatan 8. Sebagai penopang 9. Akar ke daun 10. Penyimpan cadangan makanan 116

132 SOAL SIKLUS III Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Sebutkan pengertian daun pada tumbuhan! 2. Sebutkan bagian-bagian daun tumbuhan! 3. Sebutkan jenis-jenis daun menurut jumlah helainya! 4. Sebutkan jenis-jenis daun menurut tulang daunnya! 5. Sebutkan fungsi daun pada tumbuhan! 117

133 KUNCI JAWABAN SIKLUS III 1. Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan 2. Daun dibedakan menjadi dua macam, yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian yaitu, pelepah, tangkai, dan helaian daun. 3. Berdasarkan jumlah helai daun, daun dikelompokkan menjadi dua yaitu daun tunggal dan dan daun majemuk 4. Tulang daun menjari, tulang daun menyirip, tulang daun sejajar dan tulang daun melengkung. 5. Pembuatan makanan, pernapasan, penguapan. 118

134 DAFTAR NILAI No Nama siklus I Siklus II siklus III 1 Anggri Fitri K 66,6 73,3 78,3 2 Ahmad Wisnu P 61,6 68, Rika Rodiatul N ,3 4 M.Sokit 51,6 71, Nisa Noviala 68,3 81, Indah Nur F 63,3 73, Fatkur Rozi 56,6 68,3 78,3 8 Dela Fitri 65 71, M. Satrio 66, ,3 10 M.Samsul Hadi 50,5 63, Siti Towilatul 73,3 86, Ana Maratul S 78,3 91,6 88,3 13 Al Hikma Bilfaus 66,6 83, Maulida Iza K 63,3 71, Ahmad Rizki S 61,6 71,6 78,3 16 Fina Idamami 70 71,6 83,3 17 M.Irfan 56,6 66, M.Sholeh 53, ,3 19 Dafid Saputra 56, ,3 20 Khoirul Anam 65 71,

135 Lampiran : Pedoman Observasi Guru Siklus I Hari/tanggal : Kamis, 4 Desember 2014 Pokok bahasan : Struktur dan Fungsi Bagian AkarTumbuhan NO Aspek yang dinilai KETERANGAN A B C D E 1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran V 2 Mampu menguasai materi V 3 Keterampilan menjelaskan V 4 Penggunaan bahasa V 5 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6 Mengatur dan memanfaatkan fasilitas pembelajaran 7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas V V V 8 Kemampuan mengaktifkan dan memotifasi kelas V 9 Kemampuan menyimpulkan dan evaluasi V 10 Kemampuan mengorganisasikan waktu V KETERANGAN: A: Sangat Baik B:Baik C:Cukup D:Kurang E:Gagal 120

136 Lampiran : Pedoman Observasi Siswa Siklus I Hari/tanggal :Kamis, 4 Desember 2014 Pokok Bahasan :Struktur dan Fungsi Bagian Akar Tumbuhan NO NAMA SISWA KETERANGAN Perhatian Pemahaman materi Keaktifan 1 Anggi fitria k C K K 2 Ahmad wisnu K K K 3 Rika rodiatul n K C K 4 M.sokit n K K K 5 Nisa nofiala C C K 6 Indah nur f C C C 7 Fatkur rozi C C K 8 Dela fitri C C C 9 M.satrio C K K 10 M.samsulhadi C K K 11 Siti towilatul B C B 12 Ana maratul s B C B 13 Al hikma bilfaus C C B 14 Maulida iza k C C C 15 Ahmad rizki sahfa C C C 16 Fina idamami C C C 17 M.irfan z K K K 18 M.sholeh K K K 19 Dafid saputra K K K 20 Khoirul anam K K K 121

137 Lampiran : Pedoman Observasi Guru Siklus II Hari/tanggal : Jum at, 5 Desember 2014 Pokok bahasan : Struktur dan Fungsi Bagian Batang Tumbuhan NO Aspek yang dinilai KETERANGAN A B C D E 1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran V 2 Mampu menguasai materi V 3 Keterampilan menjelaskan V 4 Penggunaan bahasa V 5 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6 Mengatur dan memanfaatkan fasilitas pembelajaran 7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas V V V 8 Kemampuan mengaktifkan dan memotifasi kelas V 9 Kemampuan menyimpulkan dan evaluasi V 10 Kemampuan mengorganisasikan waktu V KETERANGAN: A: Sangat Baik B:Baik C:Cukup D:Kurang E:Gagal 122

138 Lampiran : Pedoman Observasi Siswa Siklus II Hari/tanggal :Jumat, 5 Desember 2014 Pokok Bahasan :Struktur dan Fungsi Bagian Batang Tumbuhan NO NAMA SISWA KETERANGAN Perhatian Pemahaman materi Keaktifan 1 Anggi fitria k C C C 2 Ahmad wisnu C C C 3 Rika rodiatul n C B C 4 M.sokit n K K C 5 Nisa nofiala B C B 6 Indah nur f B C C 7 Fatkur rozi B C C 8 Dela fitri B B B 9 M.satrio C C C 10 M.samsulhadi C C K 11 Siti towilatul B B B 12 Ana maratul s B B B 13 Al hikma bilfaus B B C 14 Maulida iza k B B C 15 Ahmad rizki sahfa B B C 16 Fina idamami B B B 17 M.irfan z K K K 18 M.sholeh K K K 19 Dafid saputra K K K 20 Khoirul anam C K K 123

139 Lampiran : Pedoman Observasi Guru Siklus III Hari/tanggal : Sabtu, 6Desember 2014 Pokok bahasan : Struktur dan Fungsi Bagian Daun Tumbuhan NO Aspek yang dinilai KETERANGAN A B C D E 1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran V 2 Mampu menguasai materi V 3 Keterampilan menjelaskan V 4 Penggunaan bahasa V 5 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6 Mengatur dan memanfaatkan fasilitas pembelajaran 7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas v V V 8 Kemampuan mengaktifkan dan memotifasi kelas V 9 Kemampuan menyimpulkan dan evaluasi V 10 Kemampuan mengorganisasikan waktu V KETERANGAN: A: Sangat Baik B:Baik C:Cukup D:Kurang E:Gagal 124

140 Lampiran : Pedoman Observasi Siswa Siklus III Hari/tanggal :Sabtu, 8 Desember 2014 Pokok Bahasan :Struktur dan Fungsi Bagian Daun Tumbuhan NO NAMA SISWA KETERANGAN Perhatian Pemahaman materi Keaktifan 1 Anggi fitria k B C C 2 Ahmad wisnu B C C 3 Rika rodiatul n B C C 4 M.sokit n B C C 5 Nisa nofiala B B B 6 Indah nur f B B B 7 Fatkur rozi B C C 8 Dela fitri B B B 9 M.satrio B C C 10 M.samsulhadi B C C 11 Siti towilatul B B B 12 Ana maratul s B B B 13 Al hikma bilfaus B B B 14 Maulida iza k B B B 15 Ahmad rizki sahfa B B C 16 Fina idamami B B C 17 M.irfan z K K K 18 M.sholeh K K K 19 Dafid saputra K C C 20 Khoirul anam K C C 125

141 DOKUMENTASI Siswa siswi MI Darussalam Bancak Menjelaskan langkah langkah strategi pembelajaran inkuiri Menulis langkah langkah strategi pembelajaran Inkuiri 126

142 Mengerjakan soal pre test dan post tes Mengerjakan soal pre test dan post test Tanya jawab dengan siswa 127

143 Merangkum materi Mempresentasikan hasil kerja di depan kelas Mempresentasikan hasil kerja di depan kelas 128

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2 Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG

PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG PROPOSAL SKRIP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri Bandar 02 Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) Kelas / Semester : IV / 1 Alokasi Waktu : 5 X 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BAB II MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN A. Model Pembelajaran Interaktif 1. Pengertian Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 1. Berikut ini merupakan beberapa fungsi daun pada tumbuhan, kecuali Tempat

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN 39

LAMPIRAN - LAMPIRAN 39 LAMPIRAN - LAMPIRAN 39 DAFTAR TABEL 40 Tabel 5 Keaktifan dalam Proses Pembelajaran Siswa Kelas IV SD Negeri Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Semester I Tahun 2011/2012 No. Kegiatan Yang

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI 1 PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING MELALUI PERMAINAN MENCARI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V DI SDN TABANGGELE KECAMATAN ANGGALOMOARE KABUPATEN KONAWE Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Siti Hairunnisa dan Fitri Hilmiyati 135 Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Oleh: Siti Hairunnisa 1 dan Fitri Hilmiyati 2 Abstrak Studi ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting bagi kehidupan siswa di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang di miliki siswa secara

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I 32 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Nama Sekolah : SD Negeri Simpar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : IV (empat)/i (satu) Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan) Pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA 2.1.1.1 Hakikat IPA IPA tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa SD khususnya. bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa SD khususnya. bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat diperlukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya tuntutan peningkatan kualitas lulusan SD untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk mengembangkan dan menumbuhkan bakat, minat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran IPA di MI 1. Pengertian Pembelajaran IPA di MI Pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas perlengkapan dan prosedur

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Lebih terperinci

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Topik Sub Topik Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : IPA : Kelas VII / Semester I : Klasifikasi Makhluk Hidup : Tumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendididkan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Prestasi belajar a. Pengertian prestasi belajar Prestasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yaitu prestatie. yang berarti hasil usaha, istilalah ini berbeda

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru dan peserta didik sebagai pemeran utama. Dalam pembelajaran terdapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 21 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Nura,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) MATERI POKOK BILANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI NEGERI KARANG POH KEC. PULOSARI KAB. PEMALANG

Lebih terperinci

36 LAMPIRAN- LAMPIRAN

36 LAMPIRAN- LAMPIRAN LAMPIRAN- LAMPIRAN 36 37 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I dan Siklus II 38 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Karangasem Kec. Wirosari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membahas masalah pendidikan tidak dapat terlepas dari pengertian pendidikan secara umum. Pendidikan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah dasar merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 7 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Ibrahim dan Nur (Rusman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah sebuah proses yang terus menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang terjadi sebagai perkembangan IPTEK, perubahan nilai budaya, dan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN TRADE A PROBLEM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIMPANG ULIM SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN TRADE A PROBLEM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIMPANG ULIM SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN TRADE A PROBLEM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIMPANG ULIM SKRIPSI Diajukan Oleh : MUNZILIN NIM : 1032010097 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT KETERANGAN

Lampiran 1 SURAT KETERANGAN Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN BLADO SEKOLAH DASAR NEGERI KEPUTON 02 Alamat : Dk keputon Ds Simbang Kec. Blado Kode Pos 51255 SURAT KETERANGAN

Lebih terperinci

DI MI MIFTAHUS SIBYAN TUGUREJO SEMARANG

DI MI MIFTAHUS SIBYAN TUGUREJO SEMARANG UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI POKOK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia dan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI OLEH ANGGA NURAUFA ZAMZAMI SAPUTRA NIM. 3217123077 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Lebih terperinci

Oleh: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

Oleh: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DENGAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 BOJA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MIN II KONAWE SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MIN II KONAWE SELATAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MIN II KONAWE SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Madrasah

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUNAWAROH TEMBELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kreativitas Belajar Belajar mengandung arti suatu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa secara bersama-sama. Dalam konsep pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang, untuk

Lebih terperinci

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah dasar

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah dasar PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SD NEGERI 1 MANDURAGA PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini pendidikan memiliki peranan penting, yakni bagaimana suatu bangsa dapat bersaing dikancah internasional hal ini berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar bagi siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat bagi manusia. Pendidikan sangat penting, sebab dengan proses pendidikan manusia dapat mengembangkan semua potensi

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA 12 e-jurnalmitrapendidikan, Vol 1, No. 2, April 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA Ponco Budi Raharjo Indri

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI MAHLUK HIDUP MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI MAHLUK HIDUP MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI MAHLUK HIDUP MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI KELAS V MI MIFTAKHUL ULUM PLANTUNGAN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENELITIAN TINDAKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS IV MI NU

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dalam belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan lulusan yang cakap dalam fisika dan dapat menumbuhkan kemampuan logis,

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan lulusan yang cakap dalam fisika dan dapat menumbuhkan kemampuan logis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran fisika mempunyai peranan besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga dunia pendidikan di Indonesia diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu alam atau dalam bahasa Inggris disebut natural science atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PPKn MATERI ARTI SUMPAH PEMUDA KELAS III SEMESTER I di MI RAUDLATUL WILDAN WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I (PERTEMUAN 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I (PERTEMUAN 1) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I (PERTEMUAN 1) Sekolah : SD Negeri 091681 Gunung Bayu Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV/1 Materi Pokok : Struktur dan Fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang

Lebih terperinci

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM :

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM : PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam

Lebih terperinci

Oleh: KHOLIDAH NIM:

Oleh: KHOLIDAH NIM: EFEKTIVITAS PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM MATA PELAJARAN FISIKA MATERI POKOK GERAK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER GENAP MTs

Lebih terperinci

KHAMIDAH NIM :

KHAMIDAH NIM : PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI POKOK BAGIAN-BAGIAN TUBUH HEWAN PADA SISWA KELAS 2 SEMESTER 1 MI MIFTAHUSSALAM 2 KECAMATAN WONOSALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry Ratna Arifin Djana, Amran Rede, dan Marungkil Pasaribu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: M FUADI FARHAN NIM

SKRIPSI. Oleh: M FUADI FARHAN NIM PENERAPAN TEORI GAGNE DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT PADA KELAS VII SMP NEGERI 3 BALUNG JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: M FUADI FARHAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Lindgren dalam Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hal yang sama juga dikemukakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI

EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN

MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2 Semester 1SDN Bojongkoneng 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan di jaman sekarang semakin berkembang karena dengan adanya perubahan kurikulum yang semakin pesat. Model pembelajaran yang dipakai pun bermacam-macam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu begitu pesat, sehingga berdampak kepada jalannya proses penerapan pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD QOYUM NIM

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD QOYUM NIM 5 PENERAPAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN IPS TEMA LINGKUNGAN DI SDN ROWOTENGAH 04 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan sengaja, teratur dan terencana untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan anak sehingga

Lebih terperinci

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA 10 BAB II 10 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI PEMISAHAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN GENUK

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI PEMISAHAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN GENUK UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI PEMISAHAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN GENUK SKRIPSI Disusun guna memenuhi tugas dan melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wardah Rahmawati

SKRIPSI. Oleh: Wardah Rahmawati PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SPICS (STUDENT CENTERED, PROBLEM BASED, INTEREST, CONFIDENT AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA (KELAS X D SMA NEGERI 2 TANGGUL JEMBER) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut Suprijono Contextual Teaching and Learning (CTL)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh RIYADI NIM :

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh RIYADI NIM : SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) MATERI CINTA TANAH AIR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING SISWA KELAS IV SDN 3 BADEGAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NURUL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII SMP PGRI SUDIMORO, KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Endah Dwi Nur Qori ah dan Dwi Avita

Lebih terperinci

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI CIRI CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III SEMESTER I DI MIN WONOKETINGAL KECAMATAN KARANGANYAR

Lebih terperinci