IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI I Putu Wiradana 1, I Made Danu Budhiarta 2, I Made Satyawan 3 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Indonesia {Wiradana45@yahoo.co.id, Danutantri@yahoo.com, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui penerapan model siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi.subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Sawan berjumlah 36 orang, terdiri dari 17 orang putra dan 19orang putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif.berdasarkan hasil analisis data untuk aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli secara klasikal pada observasi awal 5,67 (kurang aktif), dan pada siklus I meningkat menjadi 6,67(cukup aktif) dan 8,05(aktif) pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar teknik dasar passing bola voli dari observasi awal sebesar 25% meningkat menjadi 72,22% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 100% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (passing atas dan passing bawah) bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STADpada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014. Kata-kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas, hasil belajar,passing bola voli. Abstract This research aimed to improve the activity and learning achievement of volley ball passing basic techniques through the implementation ofcooperative learning model of STAD type of students in VIII CSMP Negeri1 Sawan. This research was classroom action research which the teacher as a researcher. It was conducted in two cycles consisting of planning stage, action, observation / evaluation and reflection. Students of class VIII C SMP Negeri 1 Sawan was 36 students consisted of 17 male and 19 student was female.data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the data analysis for learning volley ball passing basi ctechniques in the initial observation had shown was 5,67 (less active) classically. It was increased to 6.67 (sufficiently active) in the first cycle and increased 8.05 (active) in the second cycle. Whereas at the initial of the result learning observation, the percentage of completeness was 25%. It was increase about 72,22% in the first cycle and increased about 100% in the second cycle. Based onthe results ofdata analysisandthe discussion, it was concluded that the activities and learning achievement of the students in learning volley ball passing basic techniques (above passing and below passing) improved through the application of cooperative learning model of STAD type in class VIIIC SMP Negeri 1 Sawan in academic year 2013/2014. Keywords: STAD cooperative learning model, activity, learning achievement, passing of volley ball.

2 PENDAHULUAN Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan bagian integral pendidikan secara keseluruhan memiliki peran yang sangat penting.namun dalam perkembangan dan pelaksanaannya masih ada permasalahan.di antaranya yaitu masalah sarana dan prasarana disamping itu juga, tingkat kualitas guru yang kurang profesional, maksudnya guru disini diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik, dan mampu menuangkan ide-ide baru atau gagasan yang bisa membangun atau membuat pembaharuan dalam dunia pendidikan, dan guru juga harus mampu memvariasikan pembelajaran di kelas maupun di lapangan agar mampu meningkatkan minat siswa untuk mengikuti kegiatan dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. Berdasarkan data observasi awal di SMP Negeri 1 Sawan dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang, presentase aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli yaitu:25% (9 orang) yang tergolong aktif, 47,22% (17 orang) yang tergolong cukup aktif dan 27,78% (10 orang) yang tergolong kurang aktif. Rata-rata aktivitas belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan secara klasikal saat itu adalah 5,67. Dengan demikian siswa termasuk katagori kurang aktif dan perlu ditingkatkan lagi agar menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing atas bola voli pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014 yaitu: 8 orang siswa (22,22%) dinyatakan tuntas dan 28 orang siswa (78,78%) dinyatakan tidak tuntas.sedangkan ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bawah yaitu: 9 orang siswa (25%) dinyatakan tuntas dan 27 orang siswa (75%) dinyatakan tidak tuntas. Dengan menganalisis data tersebut maka didapat persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing (passing atas dan passing bawah) bola voli sebesar 19,44% (7 orang), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 80,56% (29 orang). Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan, maka diperoleh beberapa refleksi awal pada proses pembelajaran teknik dasar Passing bola voli sebagai berikut: (1)Dalam pembelajaran peran guru lebih dominan, interaksi cenderung satu arah yaitu dari guru ke siswa, akibatnya siswa menjadi kurang aktif. (2) Pembelajaran masih menerapkan metode konvensional yaitu menjelaskan, memberi contoh dan dilanjutkan dengan latihan sehingga pembelajaran masih di dominasi oleh guru dan siswa kurang dibiasakan belajar. (3) Aktivitas belajar siswa masih kurang. permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: (a) pada kegiatan visual masih banyak siswa yang tidak mengamati penjelasan (guru, peneliti, teman) dalam berdemonstrasi teknik dasar passing bawah/atasbola voli; (b) pada kegiatan metrik masih banyak siswa yang tidak melakukan gerakan-gerakan baru yang mendukung penyempurnaan teknik dasar passing bawah/atas bola voli; (c) dari segi audio masalah yang timbul yaitu dalam proses pembelajaran ada beberapa siswa kurang mendengarkan penyajian vahan pelajaran yang dilakukan guru serta siswa cepat jenuh; (d) pada kegiatan mental masih banyak siswa yang tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran teknik dasar passing bawah/atas bola voli dan (e) pada kegiatan emosional masih banyak siswa yang kurang tenang dan berani dalam menghadapi kendala dalam proses pembelajaran. (4)Hasil belajar pada aspek psikomotor masih kurang, permalasahan tersebut terdapat pada: pada sikap awal pada komponen (a) siswa masih banyak yang belum menekuk lutut saat melakukan passing bawah bola voli, sedangkan untuk passing atasnya sendiri siswa masih bayak yang belum mencondongkan padanya ke depan saat siskap awal passing atas, saat pelaksanaan pada komponen (a) ayunan tangan pada saat passing siswa masih banyak belum meluruskan tanganya saat passing bawah pada komponen (b) masih banyak siswa kurang tepat pada daerah proksomal pada passing bawah, sedangkan passing atasnya pada komponen (b) pada perkenaan bola masih banyak siswa kurang

3 tepat pada ruas-ruas jari, saat akhiran pada komponen (a) siswa belum melangkahkan kakinya selesai passing bawah, sedangkan passing atasnya pada komponen (b) memindahkan berat badan ke depan dengan melangkahkan kaki ke depan. Berdasarkan data di atas dan permasalahan yang ditemukan pada saat melakukan observasi di SMP Negeri 1 Sawan,yaitu aktifitas dan hasil belajar masih kurang.oleh karena itu, peneliti akan mencoba memberikan salah satu alternative pembelajaran untuk mengajak parasiswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam pembelajaran permainan bola voli materi passing yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran tipe STAD akan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa ini juga diperkuat oleh hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya: (1) Suandana (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing control teknik dasar sepak bola meningkat melalui implementasi model siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012. (2) Suryakaca (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar (passing bawahdan passing atas) bola voli meningkat melalui implementasi model siswa kelas VIII B-4 SMP Negeri 1 Busungbiu tahun pelajaran 2011/2012. (3)Yudhianto (2013) menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar servis bawah bola voli. (4) Gatot (2013) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola voli meningkat melalui implementasi model siswa kelas VII A SMP Negeri 5 A bang tahun pelajaran 2013/2014. (5)Sudiarjana (2013) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatiftipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kintamani.Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (passing atas dan passing bawah) bola voli. Berdasarkan permasalahan yang ada dan teori-teori pendukung hasil penelitian yang dipaparkan di atas maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Implementasi Modell Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli pada siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) karena bertujuan memperbaiki kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas kinerja guru dan peningkatan aktivitas serta hasil belajar siswa. Menurut Oja SN( Kanca, 2010 :115) membedakan adanya empat bentuk penelitian tindakan kelas yaitu: (1) guru sebagai peneliti,(2) penelitian tindakan kolaboratif, (3) simultan-terintegrasi, dan (4) administrasi sosial eksperimental. Berdasarkan beberapa bentuk-bentuk PTK di atas, peneliti mengambil salah satu bentuk yang akan digunakan yaitu guru sebagai peneliti. Hal ini dikarenakan bentuk PTK ini dipandang dapat meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas, dimana guru terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, aksi (tindakan), dan refleksi. Rancangan PTK ini terdiri atas empat tahapan, yaitu: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi / evaluasi, dan (d) refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar dinilai oleh 2 orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar teknik dasar passing bola voli dinilai oleh 3 orang evaluator dengan menggunakan format assesment hasil belajar passing bola voli.

4 HASILDAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu yang dilaksanakan setiap hari Rabu mulai pukul s/d wita. Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 November 2013 untuk pengambilan data aktivitas belajar siswa dan tanggal 13 November 2013 untuk pengambilan data aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 November 2013 untuk pengambilan data aktivitas belajar dan tanggal 27 November 2013 untuk pengambilan data aktivitas serta hasil belajar siswa. Tempat penelitian di Lapangan Voli di SMP Negeri 1 Sawan dan melibatkan siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 36 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa putra dan 19 orang putri. Data aktivitas belajar teknik dasarpassing (atas dan bawah) bola voli siklus I dalam proses pembelajaran teknik dasar passing (atas dan bawah) bola voli pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Sawan diperoleh bahwa siswa dengan kategori aktif sebanyak 18 siswa dengan persentase 52,78% dan siswa dengan kategori cukup aktif sebanyak 18 siswa dengan persentase 42,22%. Tabel 1.Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Passing Bola Voli Siklus I No Kriteria Kategori Jumlah Dalam (%) Keterangan 1 X X < X < X < 5 5 X < 3 Jumlah 19 orang 52,78% Cukup 17orang 47,22% 36 orang siswa 100% 19 orang siswa (52,78%) 17 orang siswa (47,22%) Tidak 36 orang siswa Penelitian hasil belajar siswa teknik dasar passing ( atas dan bawah) bola voli pada siklus Idiperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dengan persentase 72,22% dan yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa dengan persentase 27,78% dengan rincian kategori hasil belajar sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik sebanyak 1 orang dengan persentase 2,78%, siswa dengan kategori baik sebanyak 25 orang dengan persentase 69,44% dan siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 10 orang dengan persentase 27,78%.

5 Tabel 2.Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bola Voli Siklus I No Rentan g Skor Banyak Persent ase Nilai Huruf Kategori Ket orang 2,78% orang 69,44% A B Baik Baik 26 orang siswa (72,22%) Tuntas orang 27,78% C D E Cukup Baik baik 10 orang siswa (27,78%) Tidak Tuntas Jumlah 36 orang siswa 100% 36 orang siswa Data aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh dengan menggunakan metode observasi terhadap kemunculan indikator aktivitas belajar sesuai dengan yang tertera pada lembar observasiaktivitas belajar siswa pada siklus II materi teknik dasar passing ( atas dan bawah) bola volidiperoleh bahwa siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak 4 orang dengan persentase 11,11% dan siswa dengan kategori aktif sebanyak 32 orang dengan persentase 88,89%. Tabel 3. Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Passing Bola Voli Pada Siklus II No Kriteria Kategori Jumlah Dalam (%) Keterangan 1 X X < X < X < 5 5 X < 3 Jumlah Cukup 4 orang 11,11% 32 orang 88,89% 36orang siswa 100% 36 orang siswa 0 orang siswa (0%) Tidak 36 orang siswa Penelitian hasil belajar siswa pada siklus II dengan materi teknik dasar passing (atas dan bawah) bola voli diperoleh data hasil belajar, dimana siswa yang tuntas sebanyak 36 orang siswa dengan persentase 100%. Adapun rincian kategori

6 sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik sebanyak 12 orang dengan persentase 33,33%, siswa dengan kategori baik sebanyak 24 orang dengan persentase 66,67%. Tabel 4. Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bola Voli Pada Siklus II No Rentang Skor Banyak Persentase Nilai Huruf Kategori Keterangan orang 33,33% A Baik orang 66,67% B Baik orang 0% C D E Jumlah % Cukup Baik baik 36 orang siswa Tuntas 0 orang siswa (0%) Tidak Tuntas 36 orang siswa Hasil analisis data aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (atas dan bawah) di peroleh bahwa pada observasi awal siswa aktif sebanyak 9 orang (12,90%). Kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 19 orang (52,78%) dengan peningkatan 10 orang (27,78%) dari observasi awal, Karena pada siklus I aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan, sehingga pada siklus II kembali diberikan tindakan. Setelah diberikan tindakan pada siklus II, aktivitas siswa meningkat sebanyak 17 orang (47,22%) dari siklus I dan pada siklus II semua siswa sudah berada dalam kategori aktif yaitu 36 orang, dan dari observasi awal ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27 orang (75%). Tabel 5. Peningkatan Aktivitas Belajar Per Siklus Tahapan Persentase Aktivitas Belajar Keaktifan Awal ke Siklus I Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I ke Siklus II Awal ke Siklus II Awal 5,67 Siklus I 6,67 Siklus II 8,05 9 orang (25%) 19 orang (52,78%) 36 orang 10 orang (27,78%) 17 orang (47,22%) 27 orang (75,00%)

7 Hasil belajar siswa teknik dasar passing (atas dan bawah) bola voli pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan dapat disampaikan bahwa persentase hasil belajar siswa pada observasi awal sebesar 19,44% (7 siswa). Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik dasar passing bola voli mengalami peningkatan sebesar 52,78% (19 siswa) dari observasi awal, dan persentase hasil belajar pada siklus I sebesar 72,22% (26 siswa). Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II persentase hasil belajar siswa menjadi 100% (36 siswa) meningkat sebesar 27,78% (10 siswa) dari siklus I. Dari hasil analisis data tersebut dapat dilihat peningkatan persentase hasil belajar yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 80,56% (29 siswa). Tabel 6. Peningkatan Hasil Belajar Per Siklus Tahapan Persentase Hasil Belajar Ketuntasan Awal ke Siklus I Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II Awal ke Siklus II Awal Siklus I 7 orang (19,44%) 26 orang (72,22%) tuntas tuntas 19orang (52,78%) 29 orang (80.56%) Siklus II 36 orang tuntas 10orang (27,78%) PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus, menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun data yang diperoleh berdasarkan analisis data pada siklus I yaitu persentase aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sebesar 6,67. Dari kriteria 5 X <7 pada siklus I tergolong cukup aktif. Adapun rinciannya yaitu siswa dengan kategori aktif sebanyak 18 siswa dengan persentase 52,78% dan siswa dengan kategori cukup aktif sebanyak 18 siswa dengan persentase 42,22%. Permasalahan-permasalahan aktivitas belajar yang dihadapi pada siklus I yaitu: (1) Lisan pada komponen (b) masih belum berani mengemukakan pendapat dan memberikan saran dalam diskusi; (2) Audio pada komponen (b) siswa kurang mendengarkan diskusi dalam kelompok tentang materi teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli yang dipelajarinya; (3) Metrik pada komponen (b) belum berani melakukan percobaan gerakan-gerakan baru yang dapat membantu menyempurnakan teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli; (4)Mental pada komponen (b) siswa belum bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli; (5) Emosional pada komponen (b) siswa kurang berani dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran teknik dasar passing bola voli. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada saat pembelajaran adalah sebagai berikut. (1) Lisan pada komponen (b) peneliti

8 memotivasi siswa untuk menyimak penjelasan tentang materi yang disajikan. (2)Audio pada komponen (b) peneliti memotivasi siswa agar saling berdiskusi dan saling mendengarkan materi teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli yang disampaikan oleh temannya. (3)Metrik pada komponen (b) memberikan petunjuk agar siswa dapat melakukan gerakan dengan baik; (4) Mental pada komponen (b) membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi; (5) Emosional pada komponen (b) membantu dan mendampingi siswa agar berani dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran teknik dasar passing bola voli. Sedangkan hasil belajar siswa teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli pada siklus I diperoleh siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dengan persentase 72,22%. Adapun rincian kategori hasil belajar siswa sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik sebanyak 1 orang dengan persentase 2,78%, siswa dengan kategori baik sebanyak 25 orang dengan persentase 69,44% dan siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 10 orang dengan persentase 27,78%.. Adapun permasalahan hasil belajar yang dihadapi siswa yaitu pada aspek kognitif siswa kurang mampu memahami materi yang diberikan pada saat pembelajaran sehingga pada saat pemberian tes kognitif siswa masih kurang mampu mengembangkan pengetahuannya. Pada aspek afektif beberapa siswa kurang menghargai rekan sekelas dalam kelompoknya, selain itu juga siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Sedangkan pada aspek psikomotor dalam melakukan gerakan teknik dasar passing (bawah dan atas) ada beberapa komponen yang tidak dilakukan secara baik. Pada pelaksanaan passing atas sikap awal komponen (b) siswa terkadang tidak menekuk kedua lututnya dan komponen (c) jari-jari siswa tidak membentuk cekungan seperti cekungan mangkok, untuk sikap pelaksanaan komponen (a) siswa belum meluruskan lengan saat melakukan gerakan, (c) pada saat perkenaan dengan bola jari-jari tangan tidak ditegangkan, (d) kurang mengkoordinasi gerakan saat melakukan gerakan belum harmonis dan sikap akhir komponen (c) pandangan siswa tidak mengikuti arah bola. Pada passing bawah, sikap awal pada komponen (c) kedua tangan siswa tidak saling berpegangan dengan baik, sikap pelaksanaan pada komponen (b) masih sulit dilakukan oleh siswa, (d) kurang mengkoordinasikan gerakan dan pada sikap akhir komponen (b) ayunan tangan melebihi bahu depan dan (c) pandangan siswa tidak mengikuti arah bola. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pada siklus I dan untuk memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa, maka pada siklus II peneliti memberikan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut dengan memberi penjelasan kepada siswa mengenai teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli dimana terdapat 3 hal yang harus diperhatikan yaitu sikap awal, sikap pelaksanaan dan sikap akhir. 3 hal tersebut saling berkaitan sehingga akan menghasilkan gerakan yang baik pada bawah dan atas bola voli. lebih banyak melakukan percobaanpercobaan passing (bawah dan atas) bola voli dan berdiskusi mengenai gerakan yang dilakukan di kelompoknya masing-masing. Peneliti juga membantu kesulitan siswa dalam melakukan gerakan mana yang sulit dilakukan sehingga diharapkan siswa bisa melakukan gerakan passing (bawah dan atas) bola voli dengan baik dan benar. Pembelajaran pada siklus II berlangsung sangat kondusif, siswa sudah mampu beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar siswa saat peneliti memperagakan gerakan, siswa tidak lagi hanya menonton tetapi ikut aktif dalam memberikan komentar terhadap penjelasan peneliti di setiap tahap gerakan yang diperagakan oleh peneliti maupun teman kelompoknya. Dilihat dari data aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli pada siklus II diperoleh aktivitas belajar secara klasikal sebesar 8,16. Berdasarkan kriteria maka aktivitas belajar siswa pada siklus II terletak pada kriteria 7 X < 9 yaitu tergolong aktif.

9 Adapun rinciannya yaitu siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak 4 orang dengan persentase 11,11% dan siswa dengan kategori aktif sebanyak 32 orang dengan persentase 88,89%. Sedangkan hasil belajar siswa teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli pada siklus II diperoleh siswa yang tuntas sebanyak 36 orang siswa dengan persentase 100%. Adapun rinciannya yaitu siswa dengan kategori sangat baik sebanyak 12 orang dengan persentase 33,33% dan siswa dengan kategori baik sebanyak 24 orang dengan persentase 66,67%. Tindakan yang dilakukan pada Siklus I dan Siklus II menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli mengalami peningkatan dari observasi awal. Adapun peningkatan yang terjadi pada aktivitas belajar siswa yaitu: pada observasi awal siswa aktif sebanyak 9 orang (12,90%), setelah diberi tindakan pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 19 orang (52,78%) dengan peningkatan 10 orang (27,78%) dari observasi awal. Pada siklus II, aktivitas siswa meningkat sebanyak 17 orang (47,22%) dari siklus I dan pada siklus II semua siswa sudah berada dalam kategori aktif yaitu 36 orang, dan dari observasi awal ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27 orang (75%). Sedangkan peningkatan yang terjadi pada hasil belajar siswa yaitu:hasil belajar siswa pada observasi awal sebesar 19,44% (7 siswa). Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik dasar passing bola voli mengalami peningkatan sebesar 52,78% (19 siswa) dari observasi awal, dan persentase hasil belajar pada siklus I sebesar 72,22% (26 siswa). Setelah diberikan tindakan pada siklus II persentase hasil belajar siswa menjadi 100% (36 siswa) meningkat sebesar 27,78% (10 siswa) dari siklus I. Dari hasil analisis data tersebut dapat dilihat peningkatan persentase hasil belajar yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 80,56% (29 siswa). Peningkatan ini tidak terlepas dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara optimal dengan perbaikan-perbaikan pembelajaran sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap siklus sebelumnya. Dalam penerapan model ini siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-temannya, sehingga materi teknik dasar passing bola voli yang dipelajari dapat dilakukan dengan saling membantu antara siswa. Dalam hal bertanya, siswa tidak hanya bertanya kepada gurunya saja, tetapi juga pada temannya, sehingga komunikasi yang dilakukan oleh siswa dalam mempelajari teknik dasar passing bola voli dapat berjalan lancer hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2008: ) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri kepada siswa. belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna. Hasil penelitian ini juga dikuatkan oleh hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya: Pembelajaran tipe STAD ini akan mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal tersebut diperkuat oleh hasil beberapa penelitian. Pertama, Suandana (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing control teknik dasar sepakbola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012. Kedua, Suryakaca (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar (bawah dan atas) bola voli meningkat melalui implementasi model siswa kelas VIII B-4 SMP Negeri 1 Busungbiu tahun pelajaran 2011/2012. Ketiga, Yudhianto (2013) menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar servis bawah bola voli. Keempat, Gatot (2013) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Abang tahun pelajaran 2013/2014. Kelima, Sudiarjana (2013) menemukan bahwa

10 aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kintamani. Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli serta dapat meningkatkan proses pembelajaran dalam berbagai bidang pembelajaran dan dalam berbagai jenjang pendidikan yang ada. Berdasarkan teori-teori pendukung hasil penelitian yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli meningkat melalui penerapan model siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Aktivitas belajar teknik dasar passing (atas dan bawah) bola voli meningkat melalui penerapan model siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014. (2) Hasil belajar siswa teknik dasar passing (atas dan bawah)bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan bahwa: (1) Bagi guru penjasorkes agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai alternatif pembelajaran di sekolah. (2) Bagi sekolah agar dijadikan pedoman dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan khususnya pada materi pelajaran teknik dasar passing (atas dan bawah) bola voli. (3) Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dapat menggunakan model pembelajaran (Tidak Diterbitkan). Undiksha Singaraja kooperatif tipe STAD pada variabel yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Adnyana, Putra Perkembangan dan Belajar Gerak. Singaraja: Penjaskesrek Fakultas Olahraga Kesehatan Undiksha. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Gatot, I Wayan Model Kooperatif (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Bola Voli. E-Journal Undiksha. Vol 1, No 1. Tersedia Pada p/jjp/article/view/339. (Diakses pada tanggal 1 Juli 2013) Kanca, I Nyoman Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja: Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi. Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.Undiksha. Nurhadi, dkk Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Nurkancana, Wayan & Sunartana Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Permendiknas Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta :Badan Standar Nasional Pendidikan. Suandana, I Nyoman Dodik Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Control Teknik Dasar Sepakbola pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Denapasar tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi

11 Sudiarjana, I Made Implementasi Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Bola Voli. E-Journal Undiksha. Vol 1, No 2. Tersedia Pada hp/jjp/article/ view/470/388. (Diakses pada tanggal 1 Juli 2013) Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukardjo dan Nurhasan Evaluasi Pengajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Surabaya: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Suryakaca, Agus Komang Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar (Passing Bawah dan Passing Atas) Bola Voli pada siswa kelas VIII B-4 SMP Negeri 1 Busungbiu Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Undiksha Singaraja. Syarifuddin, Aip Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1 SLTP Kelas 1.Jakarta: PT Grasindo. Undiksha Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Yudhianto, Arindra Pengaru hmodel Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Servis Bawah Bola Voli. E- Journal UNESA. Vol 1, No 2. Tersedia pada 10/68/article.pdf. (Di akses pada tanggal 1 Juli 2013) Yunus Olahraga Pelatihan Bola Voli. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.