SEMESTER 2 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEMESTER 2 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13"

Transkripsi

1 Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERANG DINGIN SEMESTER 2 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13 Peminatan Standar Kompetensi 3. Menganalisis perkembangan sejarah dunia sejak Perang Dunia II sampai dengan perkembangan nuklir. Kompetensi Dasar 3.1. Menganalisis perkembangan sejarah dunia dan posisi Indonesia di tengah perubahan politik ekonomi internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan berakhirnya Perang Dingin. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami latar belakang Perang Dingin. 2. Memahami awal Perang Dingin. 3. Memahami era Perang Dingin. 4. Memahami akhir Perang Dingin. A. Latar Belakang Perang Dingin 1. Etimologi Perang Dingin Perang Dingin adalah sebuah kondisi politik yang menyebabkan ketegangan politik antara Uni Soviet dan Amerika Serikat yang terjadi antara Perang Dingin juga ditandai dengan persaingan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat dalam berbagai

2 bidang untuk memperebutkan pengaruh ideologinya masing-masing. Istilah Perang Dingin mulai digunakan untuk menggambarkan keadaan dunia setelah Perang Dunia II. Beberapa tokoh yang memopulerkannya adalah sebagai berikut. a. George Orwell, penulis dan jurnalis Inggris. Perang Dingin adalah penggambaran dunia yang hidup di bawah ancaman perang nuklir setelah Perang Dunia II. Istilah perang dingin digunakan dalam esainya yang berjudul "You and the Atomic Bomb" (Anda dan Bom Atom) yang diterbitkan oleh surat kabar Inggris, Tribune, 19 Oktober b. Bernard Baruch, ahli keuangan Amerika dan penasihat presiden. Perang Dingin adalah penggambaran ketegangan geopolitik antara Uni Soviet dan negara satelit dengan Amerika Serikat dan Sekutu Eropa Barat pasca-perang Dunia II. Istilah ini dicetuskan dalam sebuah pidato di South Carolina pada 16 April c. Walter Lippmann, reporter dan kolumnis surat kabar yang menjabarkan istilah Perang Dingin dalam Buku The Cold War. Pada 1947, Lippmann menginformasikan istilah Perang Dingin merujuk pada istilah Prancis pada 1930-an, yakni Ia guerre froinde. 2. Latar Belakang Perang Dingin Perang Dingin dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian berikut. a. Perebutan dominasi kepemimpinan Munculnya Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet berperan besar dalam membantu negara-negara sekitar. AS membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya dan Uni Soviet berperan sebagai pembebas Eropa Timur dari Nazi-Jerman serta membantu membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur pasca-perang Dunia II. Dengan modal kekuatannya masing-masing, kedua negara ini dianggap sebagai negara adidaya. b. Pertentangan ideologi Latar belakang berikutnya adalah penyebaran ideologi komunis dari Uni Soviet dan ideologi liberal dari AS. Kedua ideologi ini saling bertentangan karena ideologi komunis menginginkan kesejahteraan bersama sehingga dibutuhkan kontrol negara untuk mengaturnya. Ideologi liberal dari AS menginginkan kebebasan individu sehingga tiap-tiap individu dapat berkembang sejauh mana usaha dan modal yang dimiliki. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II berdampak pada munculnya dua kelompok negara di dunia, yaitu negara maju dan negara berkembang. Kemunculan negara-negara berkembang menjadi lahan subur bagi Uni Soviet dan AS untuk menanamkan pengaruhnya. 2

3 c. Pembentukan Pakta Pertahanan Dalam memperkuat pertahanan Uni Soviet dan AS, setiap negara membuat sistem aliansi. Secara garis besar negara-negara yang dekat dengan Uni Soviet disebut sebagai Blok Timur dan negara-negara yang dekat dengan AS disebut Blok Barat. Beberapa organisasi yang merupakan sistem aliansi Uni Soviet dan AS antara lain sebagai berikut. 1.) Aliansi negara-negara komunis atau Blok Timur, yaitu sebagai berikut. Cominform (The Communist Information Bureau) sebagai Biro informasi dan komunikasi partai komunis di dunia yang dibentuk pada Pakta Warsawa merupakan organisasi pertahanan negara-negara komunis yang dibentuk pada ) Aliansi negara-negara liberal atau Blok Barat, yaitu sebagai berikut. North Antlantik Treaty Organization (NATO) merupakan organisasi pertahanan negara-negara Atlantik Utara dengan tujuan menahan pengaruh komunis di Eropa yang dibentuk pada South East Asia Treaty Organization (SEATO) merupakan organisasi pertahanan di Asia Tenggara untuk membendung pengaruh komunis di Asia Tenggara. SEATO dibentuk pada Autralia, New Zeland, United State (ANZUS) merupakan organisasi pertahanan terhadap pengaruh komunis di Australia dan Selandia Baru yang dibentuk pada Central East Treaty Organization (CENTO) merupakan organisasi pertahanan terhadap pengaruh komunis di Timur Tengah. CENTO dikenal juga sebagai METO atau Pakta Baghdad yang dibentuk 1955 dan dibubarkan pada d. Perlombaan senjata AS dan Uni Soviet berlomba untuk memperkuat pertahanan negerinya dengan mengembangkan persenjataan yang dimiliki. Kedua negara tersebut berlombalomba untuk menciptakan senjata nuklir sehingga dunia diliputi ancaman perang nuklir akibat perlombaan senjata antara AS dan Uni Soviet. e. Peningkatan aktivitas kegiatan spionase (mata-mata) Kegiatan spionase antara AS dan Uni Soviet yang memiliki organisasi intelijen sebagai dinas rahasia untuk mencari informasi di negara-negara tertentu, khususnya 3

4 penggalian informasi mengenai lawan-lawan AS dan Uni Soviet. Organisasi intelijen yang terkenal adalah sebagai berikut. 1.) AS memiliki Central Intelligence Agency (CIA). 2.) Uni Soviet memiliki Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti (KGB). Kegiatan spionase menyebabkan dunia diliputi ketegangan dan kecurigaan. Salah satu kejadian yang diakibatkan pengaruh CIA dan KGB adalah Krisis Kuba. 3. Revolusi Oktober Merah Revolusi Oktober Merah adalah sebutan bagi peristiwa perebutan kekuasaan oleh kaum komunis Bolshevik dari tangan kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Karensky pada 7 November 1917 di Petrograd, Rusia. Alexander Karensky adalah pemimpin Rusia setelah Revolusi Februari 1917 yang memaksa Tsar Nikolas II turun takhta dan mengubah Kekaisaran Rusia menjadi Republik. Hilangnya kepercayaan rakyat Rusia terhadap kaum Menshevik disebabkan kejenuhan rakyat Rusia terhadap keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I. Namun, kepercayaan rakyat Rusia terhadap kaum Menshevik berkurang setelah kegagalan Rusia dalam serangan besar-besaran terhadap Jerman dalam Perang Dunia I. Di sisi lain, kaum Bolshevik yang merupakan kaum komunis memberikan janji perdamaian dan pembagian makanan kepada rakyat Rusia sehingga pecahlah revolusi Oktober yang dipimpin oleh Vladimir Lenin dan Leon Trotsky. Revolusi Oktober Merah menyebabkan kekuasaan Rusia jatuh ke tangan komunis dan di kemudian hari Rusia berganti menjadi Uni Soviet. Dampak dari Revolusi Oktober Merah terhadap Rusia adalah sebagai berikut. a. Rusia diubah menjadi Uni Soviet pada 1922 dan menandakan kemenangan bagi revolusi kaum komunis. b. Penghapusan perjanjian kerja sama antara Amerika Serikat dengan Tsar Nikolas II. c. Komunis muncul menjadi lawan kuat bagi liberalisme. Hal ini terlihat dari kebijakan pembangunan komunis yang mengambil alih semua aset pribadi dan asing menjadi milik negara. d. Pihak liberal seperti Amerika, Inggris, Jepang, dan Prancis membantu perlawanan tentara putih yang merupakan kaum nasionalis Rusia terhadap kelompok komunis 4

5 Bolshevik dengan tentara merahnya. Hal ini menunjukkan pembentukan negara komunis dianggap sebagai lawan oleh pihak liberal. 4. Pra Kekalahan Nazi Nazi yang berkuasa di Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. Perjuangan Nazi untuk meninggikan ras Arya dan merendahkan bangsa lain. Selain itu, berusaha menjalankan politik Lebernsaum atau mencari ruang hidup untuk bangsa Jerman. Dalam mencari ruang hidup, Jerman akan mengobarkan peperangan untuk mengambil alih negara-negara sekitarnya dalam Perang Dunia II. Jerman melihat kekuatan komunis di Eropa tidak bisa dipandang remeh. Oleh sebab itu, Jerman mengadakan pakta nonagresi dengan Uni Soviet pada 1939 yang kemudian dikenal sebagai Perjanjian Molotov-Ribbentrop. Revolusi Oktober Merah menyebabkan kekuasaan Rusia jatuh ke tangan komunis dan di kemudian hari Rusia berganti menjadi Uni Soviet. Namun, perjanjian ini berlaku hingga 22 Juni 1941 ketika Nazi-Jerman melancarkan serangan ke Uni Soviet dengan tujuan menguasai seluruh daratan Eropa sebagai bagian dari politik Lebernsaum. Penyerangan Nazi-Jerman ke Uni Soviet mengalami kegagalan sehingga posisi Nazi-Jerman dalam Perang Dunia II terdesak di Front Barat. Nazi Jerman masih menghadapi serbuan Sekutu dan di Front Timur, Nazi Jerman berusaha menahan serangan Uni Soviet. Hal ini menyebabkan satu per satu wilayah Nazi-Jerman jatuh ke tangan lawan-lawannya. Di sisi lain, Berlin sendiri jatuh ke tangan Uni Soviet pada 2 Mei Nazi Jerman menyerah pada tanggal 8 Mei Kekalahan Nazi-Jerman dalam Perang Dunia II menyebabkan konflik baru muncul antara Sekutu dan Uni Soviet terutama saat pembagian pendudukan Jerman dalam perjanjian Postdam pada 17 Juli-2 Agustus Pasca-Perang Dunia II Kekalahan Jerman menimbulkan beberapa permasalahan di kemudian hari yang lebih dikenal dengan nama Perang Dingin. Setelah Perang Dunia II terdapat beberapa usaha kesepakatan untuk menata kembali Eropa setelah Perang Dunia II. Beberapa usaha kesepakatan tersebut terlihat dari konferensi-konferensi berikut. a. Konferensi Yalta yang diadakan antara 4-11 Februari 1945 yang isinya sebagai berikut. 1.) Rencana penyerahan tanpa syarat Jerman dan Pendudukan Jerman akan dikuasai Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. 2.) Rencana konferensi pembentukan PBB di San Fransisco pada 25 April

6 3.) Rencana Uni Soviet mengumumkan perang terhadap Jepang setelah kekalahan Jerman dengan kompensasi pemberian wilayah Sakhalin Selatan, Kepulauan Kuril, serta pengembalian Potr Arthur dan Dairen kepada Uni Soviet. Sementara itu, jalan kereta api di Manchuria akan dikuasai bersama oleh Cina dan Uni Soviet. b. Konferensi Postdam yang dilaksanakan pada 17 Juli - 2 Agustus ) Jerman akan dipecah atas empat bagian zona pendudukan, masing-masing diduduki oleh Prancis, Uni Soviet, AS, dan Britania Raya. 2.) Para tokoh Nazi harus diadili dan dijatuhi hukuman. Kedua konferensi ini menunjukkan adanya perebutan daerah pengaruh di Eropa, Uni Soviet yang komunis dengan gabungan AS, Inggris, dan Prancis yang liberal. Konflik antara ideologi komunis dan liberal makin terlihat ketika Sekutu memberlakukan ekonomi liberal di zona pendudukannya dengan bantuan Rencana Marshall dari AS. Hal ini dibalas Uni Soviet dengan memblokade Berlin pada Juli 1949 agar pengaruh AS tidak meluas ke wilayah pendudukan Uni Soviet. Tindakan Uni Soviet menyebabkan rakyat Berlin terancam kelaparan sehingga Sekutu mengirimkan bantuan melalui pesawat secara berkala. Hal ini membuat Uni Soviet melunak dan menghentikan blokade terhadap Berlin. Pada 1949 terjadi pemisahan Jerman dalam dua bentuk negara, yaitu: a. pada 23 Mei 1949 dibentuk Republik Federal Jerman atau Jerman Barat yang didukung pihak AS dan Sekutu; b. pada 7 Oktober 1949 dibentuk Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur yang didukung Uni Soviet. Persaingan antara pihak komunis dan liberal dalam memperebutkan pengaruh di Jerman semakin terlihat dari pembangunan Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur hingga 1990-an. Pendirian Tembok Berlin kemudian dianggap sebagai simbol dari Perang Dingin. B. Awal Perang Dingin 1. Terbentuknya Blok Timur Blok Timur adalah sebutan bagi gabungan Uni Soviet dengan negara-negara satelitnya untuk menyebarkan ideologi komunisme dalam masa Perang Dingin. Anggota-anggota Blok Timur mayoritas terdiri dari negara-negara di Eropa Timur, yaitu Uni Soviet, Bulgaria, 6

7 Cekoslowakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, dan Rumania. Sementara itu, Blok Timur yang berasal dari negara di luar Eropa adalah Mongolia, Kuba, Vietnam, dan Korea Utara. Dalam persaingan dengan Blok Barat, Blok Timur mendirikan organisasi oertahanan yang disebut dengan Pakta Warsawa pada 14 Mei Blok Timur dalam kelanjutannya merupakan kekuatan komunis untuk menghadapi kekuatan liberalis dalam Perang Dingin. Setelah Perang Dingin usai pada 1990, Blok Timur dibubarkan dan beberapa mantan anggota Blok Timur masuk ke dalam pakta pertahanan Blok Barat, yaitu NATO. Adapun mantan anggota Blok Timur yang masuk NATO adalah sebagai berikut. No. Negara eks Blok Timur Tahun Bergabung 1 Jerman Timur setelah bergabung dengan Jerman Barat Ceko Polandia Hungaria Bulgaria Estonia Latvia Lituania Rumania Slowakia Slovenia Albania Kroasia Rencana Marshall Setelah Perang Dunia II, Presiden AS Harry S. Truman mengeluarkan kebijakan Doktrin Truman yang dikeluarkan pada 12 Maret Doktrin Truman berisi tentang kebijakan Amerika Serikat untuk mendukung masyarakat bebas yang melawan mencoba penaklukan oleh minoritas bersenjata atau oleh tekanan luar. Tindakan AS dalam Doktrin Truman terlihat dalam dukungan terhadap Yunani dan Turki dengan bantuan ekonomi dan militer untuk mencegah mereka jatuh ke dalam 7

8 pengaruh komunis. Penerapan Doktrin Truman terlihat dengan adanya kebijakan Rencana Marshall, yaitu bantuan yang diusulkan oleh George Marshall, menteri luar negeri pada masa kekuasaan Presiden Truman kepada negara-negara sekutu AS di Eropa untuk membangun negaranya. Rencana Marshall berlaku sejak yang berisi tentang kebijakan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan ekonomi dan militer untuk membangun kembali wilayah Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. Rencana Marshall juga bertujuan membendung pengaruh komunis di Eropa. Apabila negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II tidak mampu memperbaiki tatanan ekonomi dan pemerintah, berakibat pada rakyat cenderung mengadakan pemberontakan untuk perbaikan hidup. Kondisi tersebut berusaha dihindari AS karena komunis menyebarkan pengaruhnya melalui revolusi rakyat untuk menuntut perbaikan hidup. Dalam perkembangannya, Rencana Marshall tidak hanya di Eropa saja namun juga ke Asia karena Asia juga terkena dampak Perang Dunia II. Namun demikian, negara penerima bantuan dari rencana Marshall harus bersedia bekerja sama dengan AS untuk meningkatkan produksi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan volume perdagangan. Untuk koordinasi, dibentuklah Committee of European Economic Cooperation yang diketuai oleh Inggris. 3. Blokade Berlin Blokade Berlin yang terjadi sejak 24 Juni Mei 1949 adalah salah satu krisis internasional pertama pada Perang Dingin dan merupakan krisis besar pertama yang menghasilkan korban. Setelah Perang Dunia II, Berlin terdiri dari empat kekuasaaan, yaitu Uni Soviet berkuasa di Berlin Timur. Adapun latar belakang blokade Berlin adalah sebagai berikut. a. Reformasi ekonomi dan ditetapkannya Deutsche Mark sebagai valuta baru di Jerman Barat oleh Sekutu. b. Pemutusan hubungan rel, air, dan jalan darat ke Berlin oleh Uni Soviet sebagai aksi reformasi ekonomi oleh Sekutu. Tujuan Blokade Berlin oleh Uni Soviet adalah untuk menjaga kawasan Berlin tengah dan timur dari pengaruh Sekutu. Akibatnya, blokade Uni Soviet terhadap Berlin menyebabkan penduduk Berlin terancam kelaparan. Untuk menanggulanginya, Sekutu membuat jembatan udara ke 8

9 Berlin yang membawa pasokan bahan kebutuhan pokok bagi penduduk Berlin. Pada musim semi 1949, jembatan udara Sekutu mencapai hasil yang memuaskan yang ditandai dengan Sekutu mengangkut lebih banyak kargo bahan pokok daripada yang dibawa menggunakan kereta api ke Berlin sebelum blokade. Keberhasilan bantuan Sekutu melalui jembatan udara dianggap mempermalukan Uni Soviet, yang sebelumnya mengatakan usaha Sekutu tidak akan berhasil. Selain itu, Uni Soviet juga mendapatkan protes dari warga Berlin Barat untuk tidak menghalangi bantuan terhadap Berlin Barat. Blokade Berlin dihentikan pada Mei Bukti Sekutu pernah membantu Berlin Barat adalah di wilayah Berlin Barat terdapat tiga bandar udara di tiap sektor Sekutu Barat, yaitu Tegel di Sektor Prancis, Gatow di Sektor Britania, dan Tempelhof di Sektor Amerika Serikat. 4. Terbentuknya NATO North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan organisasi pertahanan di negaranegara Atlantik Utara. NATO dibentuk setelah ditandatangani Persetujuan Atlantik Utara pada 4 April 1949, di Washington, DC, Amerika Serikat. Markas besar NATO terletak di Brussel, Belgia. Negaranegara pendiri NATO adalah Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Italia, Islandia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Tujuan pembentukan NATO adalah membendung pengaruh komunis di negaranegara Eropa Barat setelah Perang Dunia II. Selain itu, tujuan lain terbentuknya NATO adalah sebagai berikut. a. Menyelesaikan sengketa secara damai. b. Menghapuskan sengketa politik ekonomi internasional. c. Menghindarkan penggunaan kekerasan dan ancaman militer dalam hubungan internasional. d. Saling membantu dan membela negara yang tergabung dalam anggota NATO yang memperoleh serangan dari negara lain karena menyerang satu negara anggota NATO seolah-olah menyerang seluruh anggota NATO dan NATO itu sendiri. Hal ini tercantum dalam Pasal V Persetujuan Atlantik Utara. 9

10 Pasal V baru digunakan pertama kali pada 12 September 2001 sebagai balasan terhadap serangan teroris pada 11 September 2001 yang menghantam gedung WTC dan Pentagon, AS. Sekretaris Jenderal NATO adalah Jens Stoltenberg dari Norwegia dengan anggota berjumlah 28 negara termasuk 12 negara pendiri dengan rincian sebagai berikut. a. Negara yang bergabung pada masa Perang Dingin 1.) Yunani pada ) Turki pada ) Jerman Barat pada ) Spanyol pada b. Negara eks-blok Timur yang bergabung setelah Perang Dingin 1.) Jerman Timur pada ) Ceko pada ) Polandia pada ) Hungaria pada ) Bulgaria pada ) Estonia pada ) Latvia pada ) Lituania pada ) Rumania pada ) Slowakia pada ) Slovenia pada ) Albania pada ) Kroasia pada Perang Saudara di Tiongkok Perang Saudara Tiongkok adalah perang antara pasukan yang loyal kepada pemerintah Republik Tiongkok di bawah Partai Kuomintang (KMT) dan pasukan yang loyal kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT). Perang Saudara Tiongkok terlihat sebagai perang ideologis yang ada di Tiongkok. 10

11 Pemimpin kaum nasionalis dari KMT adalah Chiang Kai Sek dan pemimpin kaum Komunis dari PKT adalah Mao Zedong. Perang Saudara Tiongkok terjadi dua periode berikut. a. Periode pertama pada Penghentian perang Saudara Tiongkok diperiode pertama karena adanya ancaman invasi Jepang sehingga pihak KMT dan PKT bersatu membentuk Front Persatuan pada 24 Desember Namun, Front Persatuan ini tidak mampu menghentikan Jepang dalam usaha pendudukan Tiongkok hingga b. Periode kedua pada Perang Saudara ini berakhir dengan kemenangan PKT di Tiongkok daratan dan membentuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sehingga menyebabkan KMT menyingkir ke Taiwan dan membentuk Republik Tiongkok atau yang dikenal dengan nama Republik Taiwan. Perang Saudara di Tiongkok berakhir pada 1950, namun konflik antara RRT dan Taiwan masih terus berlangsung. Hal ini dapat terjadi karena penghentian perang tidak melalui gencatan senjata ataupun perjanjian damai. Konflik antara RRT dan Taiwan pada saat ini masih terlihat pada konflik diplomasi dan ekonomi. Pada pergaulan internasional kedua negara ini berpegang teguh dalam kebijakan Satu Tiongkok. Artinya, sebuah negara apabila ingin membuka hubungan kerja sama dengan Tiongkok harus memilih kerja sama dengan RRT atau dengan Taiwan. Selain itu, konflik diplomatik terjadi dengan adanya saling klaim wilayah Tiongkok daratan. Namun, hingga saat ini Taiwan masih memperjuangkan status politiknya sebab untuk memperoleh pengakuan secara de jure agak sulit karena Taiwan hanya menjalin hubungan dengan 25 negara. Di samping itu, kedudukan Tiongkok di PBB juga diwakili oleh RRT. Pihak RRT pun masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan terus mengancam Republik Tiongkok dengan invasi militer apabila Republik Tiongkok secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dan mendapatkan pengakuan internasional. 6. Pecahnya Korea Pecahnya Korea diawali dengan Perang Korea antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi sejak 25 Juni Juli Perang ini juga disebut perang yang dimandatkan atau proxy war. Istilah ini digunakan karena Perang Korea merupakan pertempuran ideologis antara Amerika Serikat bersama Sekutunya dengan Republik Rakyat Tiongkok yang bekerja sama dengan Uni Soviet. Adapun latar belakang Perang Korea adalah sebagai berikut. 11

12 a. Pembagian Korea antara Uni Soviet dan AS yang berdasarkan pada Perjanjian Postdam pada 1945, Korea dipisahkan oleh Garis 38. Lintang Utara dengan rincian: 1.) sebelah utara di bawah kekuasaan Uni Soviet; 2.) sebelah selatan di bawah kekuasaan AS. Adanya garis 38 Lintang Utara menyebabkan cita-cita kemerdekaan Korea terhambat. Pada awalnya Garis 38 Lintang Utara dianggap sebagai batas wilayah untuk menerima tawanan-tawanan Jepang pasca-perang Pasifik. Namun, pada akhirnya menjadi garis pemisah antara pertahanan Uni Soviet dan AS. b. Ketidaksepakatan antara Uni Soviet dan AS dalam membentuk negara Korea. Persaingan ideologi antara Uni Soviet dan AS terlihat ketika tidak adanya kesepakatan untuk membentuk pemerintahan di Korea. Hal ini kemudian dibawa ke PBB sehingga PBB membentuk United Nations Temporary Commission on Korea atau Komisi Sementara PBB untuk Korea. United Nations Temporary Commission on Korea dibentuk pada 14 November Adapun tugas dari United Nations Temporary Commission on Korea antara lain sebagai berikut. 1.) Mengadakan pengawasan keberlangsungan pemilihan umum. 2.) Mengadakan pembicaraan dengan para wakil rakyat hasil pemilihan umum untuk merundingkan masalah kemerdekaan Korea. Hal ini tidak disetujui Uni Soviet dengan menganggap AS telah mendominasi PBB. Oleh sebab itu, akhirnya masing-masing Uni Soviet dan AS membentuk pemerintahan di Korea sebagai berikut. 1.) Pada 15 Agustus 1948 AS membentuk Republik Korea atau Korea Selatan dengan Syngman Rhee sebagai Presiden. 2.) Pada 9 September 1948 Uni Soviet membentuk Republik Demokrasi Rakyat Korea atau Korea Utara dengan Kim II sung sebagai Presiden. c. Pengesahan PBB terhadap pemerintahan di Korea Selatan. Pada Desember 1948 dalam Sidang PBB menyatakan pemerintahan Korea Selatan adalah satu-satunya pemerintahan yang sah. Hal ini membuat Korea Utara marah karena hak-haknya 12

13 tidak diakui oleh PBB. Kemarahan ini juga ditujukan kepada Korea Selatan dan AS. Di sisi lain, Uni Soviet pun mendukung Korea Utara untuk mendapatkan haknya bahkan dengan jalan peperangan. Perang Korea dimulai pada 25 Juni Juli Pada awalnya Korea Utara berhasil merebut Seoul pada 28 Juni Hal ini menandakan Korea Utara telah berhasil menduduki sebagian besar wilayah Korea Selatan. AS berusaha menghentikan serangan Korea Utara melalui dukungan PBB dengan memberikan bantuan militer kepada Korea Selatan di bawah pimpinan Jenderal MacArthur. Pada 5 Juli 1950 terjadi pertempuran pertama antara AS dengan Korea Utara, namun berhasil dimenangkan oleh Korea Utara sehingga kekuatan AS dan Korea Selatan hanya di Kota Pusan. Pada September 1950, AS dan Korea Selatan berhasil mengungguli Korea Utara dalam pertempuran Icheon. Kemenangan pasukan AS dalam pertempuran Icheon menyebabkan AS dan Korea Selatan mampu mengadakan serangan balasan kepada Korea Utara. Pada 26 September 1950, Seoul berhasil direbut pasukan AS dan Korea Selatan. Selanjutnya, upaya serangan balik berhasil mengusir pasukan Korea Utara hingga melewai garis 38 Lintang Utara dan mendekati Sungai Yalu yang berbatasan dengan RRT. Namun, Korea Utara melakukan perlawanan dengan bantuan dari RRT sehingga berhasil mengusir pasukan AS dan Korea Selatan dari wilayah Korea Utara. Kemudian masing-masing pihak membuat pertahanan di garis 38 Lintang Utara. Upaya penyelesaian perang dilakukan sejak Juni Akan tetapi, hingga 1953 tidak pernah mencapai kesepakatan. Kesepakatan gencatan senjata baru dicapai pada 27 Juni Wilayah Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan oleh garis 38 Lintang Utara sebagai zona demiliterisasi. C. Era Perang Dingin 1. Pakta Warsawa Pakta Warsawa adalah pakta pertahanan yang dibentuk oleh negara-negara Blok Timur untuk menandingi NATO dalam Perang Dingin. Pembentukan Pakta Warsawa dilatarbelakangi masuknya Jerman Barat sebagai anggota NATO. Hal ini menyebabkan ancaman NATO bagi negara-negara Blok Timur. Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev dari Uni Soviet pada 1955 dan ditandatangani di Warsawa, Polandia pada 14 Mei

14 Negara-negara anggota Pakta Warsawa adalah: a. Uni Soviet b. Bulgaria c. Rumania d. Jerman Timur e. Hungaria f. Polandia g. Cekoslowakia h. Albania (keluar pada tahun 1968) Pakta Warsawa secara resmi dibubarkan dalam pertemuan di Praha, Cekoslowakia pada 1 Juli 1991 karena seiring dengan bubarnya Uni Soviet pada Pembubaran Pakta Warsawa menandakan runtuhnya kekuatan komunis di Eropa. 2. Pecahnya Persahabatan Soviet Tiongkok Pada 1956, hubungan antara Uni Soviet dan Tiongkok memburuk. Hal ini dipicu karena kebijakan pengganti Josef Stalin yaitu Nikita Kruschev melakukan destalinisasi. Kebijakan destalinisasi Kruschev bertujuan untuk mengikis habis pengaruh Stalin di Uni Soviet. Dengan cara mengganti pejabat-pejabat Stalin dan merehabilitasi korban kekejaman Stalin. Kebijakan destalinisasi menyebabkan Tiongkok curiga terhadap Uni Soviet sebab pengaruh Stalin begitu kuat di Tiongkok bahkan menjadi salah satu landasan bagi pemimpin Tiongkok, Mao Zedong untuk menerapkan kebijakan Lompatan Besar ke Depan pada Selain itu, Kruschev juga berupaya membangun hubungan dengan AS untuk meredakan ketegangan Perang Dingin dan tertarik dengan perdagangan AS. Pada 1959 untuk pertama kalinya Kruschev mengunjungi AS. Akibatnya, Mao Zedong menganggap Kruschev sebagai pengkhianat dalam revolusi kaum komunis. Perseteruan antara kedua negara komunis tersebut semakin terlihat pada 2 Mei 1969 di mana terjadi konflik kecil yang melibatkan pasukan Uni Soviet dan Tiongkok di Sungai Amur dan Sungai Ussuri, wilayah perbatasan Uni Soviet dan Tiongkok. Latar belakang konflik tersebut adalah tuduhan masing-masing negara karena telah melanggar perbatasan. Kemudian pada 3 April 1979 Tiongkok mengumumkan untuk tidak akan memperpanjang 14

15 lagi perjanjian persahabatan dengan Uni Soviet. Dampak dari perpecahan Uni Soviet dan Tiongkok adalah sebagai berikut. a. Terjadinya perpecahan gerakan komunis internasional. b. Pengaruh Tiongkok menyebabkan Albania keluar dari Pakta Warsawa pada c. Kedekatan hubungan antara Tiongkok dengan AS seiring dengan memburuknya hubungan AS dengan Uni Soviet akibat Krisis Kuba. Perpecahan Uni Soviet dan Tiongkok dikatakan berakhir setelah runtuhnya Uni Soviet. Upaya normalisasi hubungan Tiongkok dengan Uni Soviet dilanjutkan oleh Rusia sebagai penerus Uni Soviet. Adapun tujuan normalisasi ini adalah diharapkan mampu menampung kepentingan kedua negara dalam menanggapi isu-isu internasional, termasuk tataran dunia baru, stabilitas global, tantangan, dan ancaman baru. Dengan perbaikan hubungan Rusia dan Tiongkok, diharapkan mampu menampung kepentingan kedua negara dalam menanggapi isu-isu internasional, termasuk tataran dunia baru, stabilitas global, tantangan, dan ancaman baru. Selain itu, Tiongkok mempunyai tujuan khusus dalam normalisasi hubungan tersebut, yaitu meningkatkan hubungan perdagangan dan teknologi dengan Barat guna menunjang program modernisasinya Tiongkok. Menurut Tiongkok, adanya hubungan antara Tiongkok dan Rusia menyebabkan biaya pembangunan Tiongkok lebih murah karena menggunakan desain Rusia. Kemudian Tiongkok tertarik dengan cadangan minyak dan gas Rusia. 3. Perang Vietnam Perang Vietnam disebut juga dengan Perang Indochina Kedua. Perang Vietnam adalah sebuah perang yang terjadi antara di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu idiologi besar, yakni komunis dan liberal. Perang Vietnam dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut. a. Tuntutan kemerdekaan Vietnam dari Prancis. Tuntutan ini berasal kelompok Viet Minh di bawah pimpinan Ho Chi Minh pada Setelah Perang Dunia II, Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokrasi Vietnam pada 2 September

16 b. Usaha Prancis untuk kembali menguasai Vietnam setelah Perang Dunia II. Usaha Prancis mengalami kegagalan setelah Prancis kalah dalam pertempuran di Dien Bien Phu menyebabkan Prancis mengajukan penjanjian damai. c. Perjanjian Damai di Jenewa atau Perjanjian Jenewa menyatakan adanya pemisahan Vietnam dengan rincian: 1.) Vietnam Utara dipimpin Ho Chi Minh yang didukung kaum Komunis; 2.) Vietnam Selatan dipimpin oleh Kaisar Bao Dai yang didukung oleh negaranegara Barat seperti AS. d. Bantuan Vietnam Utara tehadap pemberontak Vietnam Selatan. Perundingan Jenewa gagal dilaksanakan sebab pihak selatan dianggap melakukan dua pelanggaran sebagai berikut. a. Pada 26 Oktober 1955 Ngo Dinh Diem dengan dukungan AS mengubah Vietnam Selatan menjadi Republik setelah menurunkan Kaisar Bao Dai dari tahtanya. b. AS memberikan pelatihan militer pada Vietnam Selatan. Sebenarnya Uni Soviet mengajukan usul pemisahan Vietnam secara permanen, namun usul ini ditolak AS karena tidak mau mengakui negara komunis di Vietnam. Selanjutnya, kebijakan Ngo Dinh Diem menyebabkan kekecewaan rakyat Vietnam Selatan terutama petani karena ia mengambil tanah petani yang sudah dibagikan oleh Ho Chi Minh di masa sebelumnya. Akibatnya, timbul perlawanan terhadap Ngo Dinh Diem yang didukung oleh Vietnam Utara. Pada 1963, Ngo Dinh Diem terbunuh dalam suatu kudeta dan pada 1966 diadakan pemilihan umum yang memilih Nguyen Van Thieu sebagai Presiden Vietnam. Namun, perang Saudara di Vietnam tetap berkobar apalagi intervensi asing mulai masuk secara nyata seperti Vietnam Selatan yang dibantu oleh Pasukan AS dan Vietnam Utara yang mendapatkan dukungan Uni Soviet dan Tiongkok. Walaupun demikian, pihak yang berperang tetap menginginkan kedamaian. Pada 1973, ditandatangani Perjanjian Paris antara pihak-pihak berikut. a. Vietnam Utara b. Vietkong (Gerakan Komunis di Vietnam Selatan) c. Vietnam Selatan d. AS 16

17 Kemudian dibentuk Komisi Pengawas Gencatan Senjata di Vietnam yang beranggotakan Polandia, Indonesia, Hongaria, dan Kanada. Namun, pertempuran tetap berlanjut hingga sebagian besar wilayah Vietnam Selatan jatuh ke tangan komunis. Pada 30 April 1975, Vietnam Selatan menyerah kepada Vietnam Utara dan Vietkong. Dengan demikian, Perang Vietnam yang berlangsung sejak 1953 berakhir dan Vietnam bersatu menjadi negara komunis. 4. Perlombaan Angkasa Perlombaan angkasa adalah kompetisi penjelajahan angkasa antara Uni Soviet dan AS yang secara kasar berlangsung dari Perlombaan ini meliputi usaha untuk mengeksplorasi luar angkasa dengan satelit buatan, mengirim manusia ke angkasa, dan mendaratkan mereka di Bulan. Dalam rangka menunjukkan kekuatan negara, baik AS maupun Uni Soviet berusaha menjelajah ruang angkasa sebagai wujud kemajuan teknologi masing-masing negara. Penjelajahan ruang angkasa pertama kali dilakukan oleh Uni Soviet dengan mengirimkan Pesawat tanpa awak Sputnik I pada Persaingan penjelajahan ruang angkasa antara Uni Soviet dan AS terlihat dari tabel berikut. No. Pesawat Uni Soviet Pesawat Amerika Serikat Tahun Keterangan 1 Spunik I 4 Oktober Sputnik II 3 November 1957 Peluncuran pertama satelit buatan Uni Soviet. Seekor anjing sebagai awak dalam penjelajahan ruang angkasa. 3 Explorer 1 3 Januari 1958 Penjelajahan pertama AS di ruang angkasa. 4 Vanguard II 17 Februari 1959 Peluncuran satelit cuaca AS. 17

18 No. Pesawat Uni Soviet Pesawat Amerika Serikat Tahun Keterangan 5 Vostok I 12 April 1961 Kosmonot Uni Soviet berhasil menjadi manusia pertama yang ke luar angkasa yaitu Yuri Gagarin yang mengitari bumi selama 108 Menit. 6 Apollo Juli 1969 Astronot AS, Neil Amstrong berhasil sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat kedua negara tersebut tidak mau kalah terhadap perkembangan iptek lawannya. Selain itu, AS berusaha melakukan penyelidikan terhadap planet-planet di sekitar Bumi untuk menunjukkan kemajuan iptek dan upaya membuka rahasia ruang angkasa yang belum diketahui manusia. Perlombaan angkasa akhirnya menjadi bagian penting dari persaingan budaya, teknologi, dan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin. 5. Perlombaan Senjata Perlombaan senjata pada masa Perang Dingin cenderung ke arah pengembangan senjata nuklir. Hal ini berakibat munculnya kekhawatiran di masyarakat dunia sebab jika sewaktuwaktu timbul perang terbuka antara AS dan Uni Soviet akan menyebabkan dunia berada dalam Perang Nuklir yang dampak kehancurannya melebihi Perang Dunia II. Setelah AS menunjukkan kedahsyatan bom Atom pada Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II, Uni Soviet segera mengadakan penelitian terhadap bom atom dan pada Uni Soviet melakukan uji coba peledakan bom atom yang pertama. Hal ini menimbulkan kecemasan AS karena Uni Soviet mampu mengejar ketertinggalannya dalam jangka waktu yang cepat. Oleh sebab itu pada 1950, Presiden Truman memerintahkan penelitian terhadap bom hidrogen. Pada 1952, AS berhasil melakukan ujicoba peledakan bom hidrogen yang pertama. Tak mau kalah, pada 1953 Uni Soviet pun berhasil melakukan pengujian terhadap bom hidrogen. 18

19 Perkembangan senjata pemusnah massal makin meningkat dengan pengembangan bom nuklir dalam bentuk peluru kendali (Rudal) yang bisa menjangkau antarbenua. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan instalasi peluncuran rudal di AS dan Uni Soviet, bahkan di negara-negara sekutu mereka. Perlombaan senjata nuklir dan Krisis Kuba yang hampir membawa dunia pada perang nuklir menimbulkan kesadaran antara AS dan Uni Soviet untuk melakukan détente atau peredaaan ketegangan Perang Dingin. Upaya untuk mewujudkan détente pada periode dilakukan beberapa cara berikut. a. Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nonproliferation Treaty) dilaksanakan pada 1968 oleh negara Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet. Perjanjian ini berisi bahwa Inggris, AS, dan Uni Soviet tidak akan menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara nonnuklir. b. Perjanjian Pembatasan Persenjataan Strategis (Strategic Arms Limitation Talks/SALT I) ditandatangani oleh Richard Nixon, Presiden AS dan Leonid Brezhnev, Sekjen Partai Komunis Uni Soviet pada 26 Mei Pertemuan kedua pemimpin negara adidaya itu menyepakati untuk: 1.) pembatasan terhadap sistem pertahanan antipeluru kendali (Anti-Balistic Missile/ABM); 2.) pembatasan senjata-senjata ofensif strategis, seperti Inter-Continental Ballistic Missile (ICBM) dan Sea-Launched Ballistic Missile (SLBM). c. Perjanjian Pengurangan Persenjataan Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/ START) yang ilakukan oleh AS dan Uni Soviet pada Perjanjian ini berisi kesepakatan kedua negara tersebut akan memusnahkan persenjataan nuklir yang dapat mencapai sasaran jarak menengah. d. Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) yakni kesepakatan antara anggota ASEAN yang ditandatangani pada 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand. Kesepakatan ini menegaskan negara ASEAN tidak mengembangkan atau pun membeli senjata nuklir. SEANWFZ merupakan tindak lanjut dari ASEAN Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN) yang dideklarasikan pada 27 November 1971 di Kuala Lumpur, Malaysia. 6. Krisis Nuklir Kuba Krisis Rudal Kuba terjadi pada Oktober 1962 antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Krisis Rudal Kuba hampir membawa dunia ke dalam Perang Nuklir. Krisis Rudal Kuba dilatarblakangi oleh hal-hal berikut. a. Kuba di bawah rezim Fidel Castro menjadi negara komunis. Hal ini merupakan ancaman komunis bagi AS. 19

20 b. AS mensponsori Invasi Teluk Babi yang dilakukan oleh orang-orang Kuba yang anti dengan pemerintahan Fidel Castro. Dukungan AS dalam Invasi Teluk Babi menimbulkan kemarahan rakyat Kuba. Sebab khusus Krisis Rudal Kuba adalah Uni Soviet menawarkan bantuan ekonomi kepada Kuba asal Kuba bersedia mengizinkan Uni Soviet membangun pangkalan militer dan menempatkan rudalnya di Kuba. Setelah kesepakatan antara Kuba dan Uni Soviet mengenai bantuan ekonomi dan pembangunan pangkalan militer Uni Soviet di Kuba, kapal-kapal Uni Soviet mulai berdatangan ke Kuba. Peningkatan kedatangan kapal-kapal Uni Soviet ke Kuba menyebabkan kecurigaan AS. AS khawatir jika kapal-kapal Uni Soviet membawa senjata baru ke Kuba. Kecurigaan AS terbukti dengan adanya foto-foto penempatan rudal Uni Soviet di Kuba yang diambil melalui pesawat mata-mata AS yaitu Pesawat U-2 pada 14 Oktober Menanggapi tindakan Uni Soviet, maka Presiden Kennedy dan Executive Committee of the National Security Council (EXCOMM). Pada awalnya Anggota EXCOMM menyarankan serangan besar-besaran ke Kuba. Namun, setelah melalui rapat lanjutan, Presiden Kennedy dan anggota EXCOMM sepakat melakukan karantina Laut di Kuba. Karantina Laut yang dimaksud adalah AS mengirimkan kapal-kapal perangnya di Laut untuk mengelilingi Kuba. Tujuan Karantina Laut Kuba oleh AS adalah untuk menghentikan pengiriman material dari Uni Soviet yang digunakan untuk membangun instalasi rudal di Kuba, termasuk mencegah masuknya rudal Uni Soviet ke Kuba. Karantina Laut Kuba dimulai pada 24 Oktober Pemimpin Kuba, Fidel Castro, menganggap Karantina Laut oleh AS adalah ancaman perang. Oleh sebab itu, Fidel Castro meminta Uni Soviet agar melakukan serangan pendahuluan ke AS dan Fidel Castro juga memerintahkan senjata antipesawat Kuba untuk menambak jatuh pesawat AS yang terlihat. Namun, Uni Soviet menolak permintaan Fidel Castro. Ketegangan AS dan Uni Soviet yang semakin meningkat pada Krisis Rudal Kuba menyebabkan dunia di ambang Perang Nuklir. Berbagai tuntutan dari penduduk dunia agar AS dan Uni Soviet mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah ini. AS dan Uni Soviet setuju untuk bertemu dan membahas penghentian Krisis Rudal Kuba. Pada 28 Oktober 1962, Kruschev menyatakan Uni Soviet memindahkan rudalnya dari Kuba dengan syarat AS tidak akan menyerang Kuba. Dampak dari Krisis Rudal Kuba, antara lain sebagai berikut. 20

21 a. Uni Soviet menarik rudal-radalnya dari Kuba. b. AS menarik rudal-rudalnya dari Turki dan Italia. c. Posisi Fidel Castro semakin menguat di penduduk Kuba. d. Hubungan antara Kuba dan Uni Soviet mengalami keretakan karena Kuba tidak diikutsertakan dalam perundingan antara AS dan Uni Soviet. e. Diadakannya sambungan langsung antara Moskow dan Washington. Tujuannya adalah untuk memudahkan para pemimpin dari kedua negara dalam Perang Dingin berkomunikasi secara langsung untuk menyelesaikan krisis serupa di masa yang akan datang. D. Akhir Perang Dingin 1. Reformasi Gorbachev Setelah Nikita Kruschev mundur sebagai pimpinan Partai Komunis Uni Soviet pada 1964, penggantinya adalah Leonid Breznev. Pada masa Leonid Breznev, kondisi ekonomi dan politik Uni Soviet mengalami penurunan tajam. Penurunan tingkat kesejahteraan penduduk Uni Soviet diakibatkan korupsi dan buruknya pemerintahan Uni Soviet. Hal ini menyebabkan kepercayaan masyarakat Uni Soviet terhadap pemerintah menurun. Setelah Breznev wafat pada 1982, pengantinya langsung dipilih oleh para pejabat tinggi partai dan memilih ruri Andropov sebagai pengganti Breznev, namun Andropov wafat pada Pengganti Andropov adalah Konstantin Chernenko yang kemudian wafat pada Pada 11 Maret 1985 Majelis Tinggi Uni Soviet memilih Mikhail Gorbachev sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. Gorbachev berusaha melakukan beberapa kebijakan untuk memulihkan kondisi politik dan ekonomi Uni Soviet. Kebijakan ini kemudian dianggap sebagai Reformasi Gorbachev. Beberapa kebijakan reformasi Gorbachev adalah sebagai berikut. a. Glasnost (keterbukaan) Kebijakan Glasnost menyebabkan Uni Soviet membuka diri dari pergaulan internasional dan memperluas partisipasi masyarakat dalam negara. Selain itu, kebijakan Glasnost menyebabkan kebebasan berbicara di Uni Soviet lebih besar, sensor terhadap pers mengendur, dan ribuan tahanan politik dan banyak dibebaskan. 21

22 Tujuan utama Gorbachev memberlakukan Glasnost adalah menekan kaum konservatif yang menentang kebijakan-kebijakan restrukturisasi ekonominya, Gorbachev juga berharap melalui keterbukaan, debat dan partisipasi, rakyat Uni Soviet akan mendukung kebijakan pembaruannya. b. Perestroika (Restukturisasi) Perestroika bermaksud menata kembali berbagai kebijakan Uni Soviet pada semua bidang. Perestroika ditujukan untuk memperbaiki struktur pemerintahan dan masyarakat Uni Soviet untuk memperkuat Uni Soviet. Tujuan akhir Perestroika adalah memperbaiki masyarakat Uni Soviet secara politik, ekonomi, dan moral. c. Demokratizatsiya (Demokratisasi) Kebijakan yang memperlakukan semua warga negara sama dalam hal menyampaikan gagasan atau pandangan terhadap semua kebijakan pemerintahan. SUPER "Solusi Quipper" Ingatlah kalimat berikut ini untuk memudahkan mengingat 3 kebijakan Gorbachev Peres merestrukturisasi demo membuka glas Dampak dari kebijakan reformasi Gorbachev adalah sebagai berikut. a. Munculnya kelompok politik di Uni Soviet. 1.) Kelompok moderat, yakni kelompok yang menyetujui reformasi tetapi tetap menjalankan komunisme yang disempurnakan. 2.) Kelompok konservatif, yakni kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme. 3.) Kelompok radikal, yakni kelompok yang mendukung reformasi, tetapi ingin meninggalkan komunisme. b. Pers Uni Soviet semakin bebas sehingga Pers Uni Soviet dapat melancarkan kritikan terhadap kebijakan Uni Soviet sejak masa Stalin. c. Perbaikan hubungan antara Uni Soviet dan AS. d. Peran komunis semakin mengecil di pemerintahan Uni Soviet. 22

23 e. Kebijakan Glasnost menyebabkan munculnya gelombang pemberontakan yang menuntut pemerintahan demokratis di Eropa Timur. 2. Revolusi 1989 Revolusi 1989 dimulai pada 9 Maret April Revolusi 1989 dianggap sebagai revolusi Eropa Timur yang menyebabkan kejatuhan komunis di Eropa Timur. Revolusi 1989 terjadi karena adanya reformasi Gorbachev melalui kebijakan Glasnost, Perestroika, dan Demokratizatsiya yang menyebabkan melemahnya pengaruh komunis sementara itu pengaruh demokrasi di Eropa Timur menguat. Revolusi 1989 dimulai di Polandia kemudian menyebar ke Hungaria, Jerman Timur, Bulgaria, Cekoslowakia, dan Rumania. Dalam gelombang Revolusi 1989 hampir tidak menggunakan kekerasan, sebagian besar hanya menggunakan demonstrasi untuk menuntut pemerintahan yang demokratis. Di Jerman Timur, pada 9 November 1989 diumumkan penduduk Jerman Timur dapat bepergian ke Jerman Barat dan Berlin Barat. Namun, Revolusi di Rumania terjadi melalui jalan kekerasan yang berakibat Presiden Rumania Nicolae Ceaușescu dan istrinya dihukum mati pada Desember Revolusi 1989 menyebar juga keluar Eropa, tetapi tidak semuanya berhasil seperti di Tiongkok di mana Demontrasi Tiananmen gagal mengubah pemerintahan Tiongkok. Dampak dari Revolusi 1989 secara umum adalah sebagai berikut. a. Jatuhnya kekuasaan komunis di Eropa Timur. b. Menguatnya pengaruh demokrasi di Eropa Timur sehingga menyebabkan Revolusi di negara-negara Eropa Timur, reunifikasi Jerman dan runtuhnya Uni Soviet. Setelah Revolusi 1989, negara-negara Eropa Timur banyak yang terpecah seperti pecahnya Uni Soviet, Yugoslavia, Serbia, dan Cekoslowakia. Revolusi 1989 dianggap sebagai salah satu peristiwa yang menandai berakhirnya Perang Dingin. 3. Pecahnya Uni Soviet Reformasi Gorbachev yang sebenarnya ditujukan untuk memajukan Uni Soviet justru menjadi penyebab runtuhnya Uni Soviet. Kebijakan yang digagas Gorbachev malah menimbulkan tuntutan kemerdekaan dari negara bagian Uni Soviet. Adapun secara rinci penyebab runtuhnya Uni Soviet sebagai berikut. a. Komunisme tidak memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan jaman. b. Kebijakan Perestroika dan Glasnost bertentangan dengan ideologi komunis yang mengutamakan kontrol penuh dari negara. 23

24 c. Menjalankan sistem pasar bebas di Uni Soviet yang bertentangan dengan ideologi komunis. d. Mengusulkan adanya multipartai dan dihapuskannya monopoli Partai Komunis Uni Soviet. e. Membiarkan negara-negara Eropa Timur mengganti kekuasaan partai komunis dengan pemerintahan demokrasi. f. Komunisme lebih mengandalkan kekuatan kaum buruh dan petani, namun baik kaum buruh dan petani lebih memihak kapitalisme yang mengakui adanya hak milik individu. Akibatnya, muncul ketidakpuasan di dalam pemerintahan Uni Soviet. Hal ini terlihat dari percobaan Kudeta yang dipimpin Wakil Presiden Gennadi Yanayev pada 19 Agustus 1991 untuk menurunkan Gorbachev. Kudeta ini berhasil digagalkan oleh Boris Yeltsin, pemimpin kaum radikal. Kudeta ini berhasil mengangkat nama Boris Yeltsin, sebaliknya Gorbachev makin tidak mampu menghadapi permasalahan dalam negeri Uni Soviet. Akhirnya, pada 24 Agustus 1991, Gorbachev mengundurkan diri sebagai Sekjen Partai Komunis Uni Soviet sekaligus mengeluarkan dekrit pembubaran Partai Komunis Uni Soviet. Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 18 Desember Negara-negara bekas Uni Soviet mengikat diri dalam organisasi Commonwealth of Independent States (CIS) di bawah pimpinan Rusia yang dipimpin oleh Boris Yeltsin. Dampak pembubaran Uni Soviet sebagai berikut. a. Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat (AS) dengan Blok Timur (Uni Soviet). b. Berkurangnya kekhawatiran dunia terhadap ancaman Perang Nuklir akibat persaingan AS dan Uni Soviet. c. Amerika Serikat tampil sebagai satu-satunya negara Adidaya. d. Tumbangnya kekuatan komunis di Eropa Timur. 24

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB 21: SEJARAH RUNTUHNYA KOMUNISME

BAB 21: SEJARAH RUNTUHNYA KOMUNISME 1. Sosialisme yang diterapkan di Uni Soviet adalah pengertian dari... a. Fasisme b. Sosial demokrat c. Komunisme d. Marhaenisme e. Nasionalisme 2. Uni Soviet tidak berhasil menanamkan pengaruhnya di seluruh

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2 1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perang dingin merupakan perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

Dalam Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, terdapat isilah-isilah yang perlu diketahui, diantaranya sebagai berikut :

Dalam Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, terdapat isilah-isilah yang perlu diketahui, diantaranya sebagai berikut : Dalam Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, terdapat isilah-isilah yang perlu diketahui, diantaranya sebagai berikut : 1. Cold War atau perang dingin adalah isilah yang merujuk kepada persaingan

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Setelah Perang Dunia ke II (PD II) berakhir, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai dihadapkan pada dua kondisi yang berbeda. Kondisi pertama,

Lebih terperinci

TUGAS SEJARAH [Type the document subtitle]

TUGAS SEJARAH [Type the document subtitle] TUGAS SEJARAH [Type the document subtitle] DI SUSUN OLEH : 1. MUH AMM AD IQBA L 2. FERD IYAN SYAH 3. DEN NY YOAN D AFRI ZAN 4. KHOI RIYA 5. YULI A NING SIH 6. DESI SUPR IYAN TI 7. TRIA YULI ATI 1/24/2012

Lebih terperinci

BAB II HUBUNGAN DIPLOMATIK RUSIA DENGAN AMERIKA SERIKAT. dingin atau setelah Uni Soviet mengalami collapse.

BAB II HUBUNGAN DIPLOMATIK RUSIA DENGAN AMERIKA SERIKAT. dingin atau setelah Uni Soviet mengalami collapse. BAB II HUBUNGAN DIPLOMATIK RUSIA DENGAN AMERIKA SERIKAT Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hubungan diplomatik antara Rusia dengan Amerika Serikat. Hubungan diplomatik ini berawal dari perang dingin

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II. Pertemuan ke 2

SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II. Pertemuan ke 2 SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II Pertemuan ke 2 BAB II PERANG DUNIA II Jepang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam perang dunia. Gambar di atas merupakan serangan kamikaze yang dilakukan oleh Jepang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TATA HUBUNGAN INTERNASIONAL DI EROPA PASCA PERANG DINGIN

PERKEMBANGAN TATA HUBUNGAN INTERNASIONAL DI EROPA PASCA PERANG DINGIN Sejarah Dunia Modern PERKEMBANGAN TATA HUBUNGAN INTERNASIONAL DI EROPA PASCA PERANG DINGIN Dengan berakhirnya perang dingin, membuat banyak perubahanperubahan dalam perpolitikan maupun perekonomian di

Lebih terperinci

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN RUSIA DAN AS PASCA PERANG DUNIA

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN RUSIA DAN AS PASCA PERANG DUNIA BAB II DINAMIKA HUBUNGAN RUSIA DAN AS PASCA PERANG DUNIA II Pasca perang Dunia II kondisi hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat belum menemukan titik damai. Keduanya justru diketahui terlibat dalam

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni

Lebih terperinci

perekonomian. Amerika Serikat menyadarai bahwa kondisi ini merupakan jalan mudah bagi komunisme untuk mengembangkan hegemoninya.

perekonomian. Amerika Serikat menyadarai bahwa kondisi ini merupakan jalan mudah bagi komunisme untuk mengembangkan hegemoninya. perekonomian. Amerika Serikat menyadarai bahwa kondisi ini merupakan jalan mudah bagi komunisme untuk mengembangkan hegemoninya. Oleh karena itu, bantuan Amerika Serikat terhadap Negara-negara Eropa juga

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA

Lebih terperinci

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai

Lebih terperinci

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN TIONGKOK-AS DAN UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM NORMALISASI HUBUNGAN TIONGKOK-AS

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN TIONGKOK-AS DAN UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM NORMALISASI HUBUNGAN TIONGKOK-AS BAB II DINAMIKA HUBUNGAN TIONGKOK-AS DAN UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM NORMALISASI HUBUNGAN TIONGKOK-AS Dalam bab II ini penulis akan menjelaskan mengenai dinamika hubungan Tiongkok dan Amerika Serikat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri BAB V KESIMPULAN Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Pembentukan Negara Federasi Malaysia dan Dampaknya bagi Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Tahun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4 SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4 1. LBB dainggap tidak bisa bekerja karena telah terjadi perang dunia II.Sehingga setelah perang dunia II reda kemudian didirikan organisasi

Lebih terperinci

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur. BAB. V KESIMPULAN Dunia yang terkungkung dalam persaingan kekuatan membuat negaranegara semakin aktif untuk meningkatkan persenjataan demi menjaga keamanan nasionalnya. Beberapa tahun silam, Ukraina mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PERANG DUNIA I

BAB 1 PERANG DUNIA I Page1 BAB 1 PERANG DUNIA I I. Penyebab Langsung a. 28 Juni 1914: Terbunuhnya Franz Ferdinand (pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria) dan istrinya karena ditembak oleh Gavrilo Princip (anggota teroris

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) A. Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) 1. Lahirnya ASEAN (Association of South East Asian Nations) Kerja sama antarbangsa dalam satu kawasan perlu dijalin. Hal itu sangat membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. keamanan dan ketentraman manusia dalam suatu negara. Pada tanggal 24

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. keamanan dan ketentraman manusia dalam suatu negara. Pada tanggal 24 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdamaian dunia merupakan isu penting dalam upaya pencapaian keamanan dan ketentraman manusia dalam suatu negara. Pada tanggal 24 Oktober 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa

Lebih terperinci

BAB III PERANG DUNIA II

BAB III PERANG DUNIA II Page1 BAB III PERANG DUNIA II I. Sebab Tidak Langsung 1. Lahirnya negara totalitarian Nazisme Jerman (Adolf Hitler), Fasisme Italia (Benito Mussolini) dan Militerisme 2. Munculnya chauvinisme (nasionalisme

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI

PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI 1 Introduksi: Isu proliferasi senjata nuklir merupaka salah satu isu yang menonjol dalam globalisasi politik dunia. Pentingnya isu nuklir terlihat dari dibuatnya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah sebuah Negara baru bekas pecahan dari Uni Soviet. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu setelah pada tanggal 25

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) Copyright 2002 BPHN UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) *9571 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi politik keamanan di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi politik keamanan di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi politik keamanan di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun terakhir menjadi semakin buruk. Penyebabnya adalah pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC) yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan dunia menjadi aman. Justru pada masa itulah situasi politik yang mencekam semakin terasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat BAB V KESIMPULAN Kerjasama Internasional memang tidak bisa terlepaskan dalam kehidupan bernegara termasuk Indonesia. Letak geografis Indonesia yang sangat strategis berada diantara dua benua dan dua samudera

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SEJARAH INDONESIA BAB X PERANG DINGIN KOMPETISI ANTARA AMERIKA SERIKAT DAN UNI SOVIET Dra. Sri Mastuti, P. M. Hum KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menjadi fenomena yang terjadi secara global yang cukup mempengaruhi tatanan dunia hubungan internasional dewasa ini. Globalisasi merupakan proses

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tanggal 26 Juli 1945, diumumkanlah Deklarasi Potsdam untuk Jepang, yang ditandatangani oleh ketiga pemimpin pemerintahan negara Sekutu yaitu Amerika Serikat,

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial K e l a s : IX (sembilan) Semester : 5 (lima) Tahun Pelajaran : 2014/2015

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial K e l a s : IX (sembilan) Semester : 5 (lima) Tahun Pelajaran : 2014/2015 tri.kepseksmpn2parenggean.th 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 PARENGGEAN Jalan SP 4.G Desa Mekar Jaya Telp : 0531-6731222 Kec. Parenggean Kab. Kotawaringin Timur

Lebih terperinci

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

BENTUK KERJA SAMA ASEAN BENTUK KERJA SAMA ASEAN Hubungan kerja sama negara-negara anggota ASEAN dilakukan di berbagai bidang, antara lain dalam bidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan lainlain. Hubungan kerja sama ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB II TAHAP-TAHAP AWAL EKONOMI-POLITIK PEMBANGUNAN KOREA SELATAN. tokoh modernisasi yaitu Park Chung Hee. Saat pertama kali Park Chung Hee

BAB II TAHAP-TAHAP AWAL EKONOMI-POLITIK PEMBANGUNAN KOREA SELATAN. tokoh modernisasi yaitu Park Chung Hee. Saat pertama kali Park Chung Hee BAB II TAHAP-TAHAP AWAL EKONOMI-POLITIK PEMBANGUNAN KOREA SELATAN Korea Selatan kini dikenal akan keberhasilannya dalam sektor industri, baik dalam hal teknologi, otomotif, dll. Akan tetapi hal tersebut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia merupakan negara di bagian Timur Eropa dan Asia bagian Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk kerajaan yang bernama kerajaan

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG

BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG 1945-1947 A. Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II Perang Dunia II adalah konflik

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Februari 2003, Iran mengumumkan program pengayaan uranium yang berpusat di Natanz. Iran mengklaim bahwa program pengayaan uranium tersebut akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar RESUME SKRIPSI Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar negara yang melintasi batas negara. Sebagian besar negara-negara di dunia saling

Lebih terperinci

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini: LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu. BAB 5 KESIMPULAN Pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan Sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan

Lebih terperinci