BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
|
|
- Sudomo Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di bawah pemerintahan dan perlindungan Inggris. Sebagai negara induk dari New Zealand, sudah pasti setiap langkah yang diambil oleh pemerintahan New Zealand haruslah berdasarkan persetujuan dari Inggris. Hal tersebut mulai berubah ketika peperangan sudah menghantui wilayah Eropa dan Asia, yang membuat rasa kekhawatiran dari kedua negara persemakmuran Inggris yaitu New Zealand dan Australia di mana perlindungan dari Inggris dianggap sudah tidak lagi memuaskan (Kroef, 1973: 12). Setelah PD II berakhir New Zealand dihadapkan pada permasalahan menentukan arah politik luar negeri yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negaranya. Hal tersebut tidak terlepas dari dampak PD II itu sendiri. Melalui PD II menyadarkan bahwa New Zealand tidak selamanya berada di bawah perlindungan Inggris. Di akhir-akhir PD II Inggris tidak mampu memberikan perlindungan terhadap New Zealand dari agresi Jepang ke wilayah Asia Pasifik. Inggris lebih berfokus terhadap perang di wilayah Eropa. Sebaliknya perlindungan dari ancaman tentara Jepang didapatkan dari Amerika Serikat. Perlindungan yang diberikan oleh Amerika Serikat tersebut pada akhirnya memberikan pengaruh kuat terhadap New Zealand maupun Australia untuk menata arah politik luar negerinya setelah PD II. Pengaruh tersebut diungkapkan oleh Siboro (1996: 179); Dalam perang tersebut, secara langsung Australia mengalami bahwa hanya dengan bantuan angkatan laut dan angkatan udara Amerika Serikat, Australia bisa terhindar dari serbuan Jepang. Pengalamannya ini tentu akan mempunyai dampak tersendiri tehadap pandangan (out look) Australia sebagai negara yang berada di Pasifik.
2 2 Menyadari bahwa letak wilayah negaranya yang jauh dengan Inggris dan ketakutan akan ancaman serangan Jepang yang bisa saja timbul kembali, New Zealand memiliki inisiatif untuk menjalin hubungan kerjasama pertahanan dengan Australia yang sama-sama menjadi negara persemakmuran dari Inggris. Usaha tersebut terealisasikan dengan terbentuknya persetujuan New Zealand-Australia pada tahun Perjanjian ini adalah akibat dari kekhawatiran yang dirasakan oleh kedua negara tersebut, bahwa negara-negara sekutu yang utama telah mempersiapkan peta dunia baru (membagi-bagi dunia) sesudah PD II selesai tanpa terlebih dahulu merundingkannya dengan negara-negara sahabat mereka yang lain (Kroef, 1973: 13). Keterkaitan New Zealand terhadap Australia pada akhirnya menjadi hubungan yang begitu erat. Di mana Australia melakukan suatu hubungan dengan negara lain maupun usaha-usaha pengiriman bantuan militer, New Zealand pun selalu ikut serta. Mengingat bahwa letak wilayah New Zealand dan Australia saling berdekatan mereka pun menjalin hubungan bertetangga yang baik. Hal ini sesuai dengan politik luar negeri New Zealand dan Australia yang menerapkan kebijakan pertahanan dan keamanan di kawasan yang sama. Selain itu, dalam upaya menjaga keamanan negara dan ancaman penyebaran Komunis maka New Zealand dan Australia pun menerapkan kebijakan pertahanan kedepan (Forward Defence). Pertahanan New Zealand dan Australia harus dibentuk sejauh mungkin dari daratan negara tersebut. Keikutsertaan dan kedekatannya bersama Australia, membawa New Zealand ikut bergabung kedalam beberapa aliansi yang dibentuknya bersama seperti SEATO (Southeast Asia Treaty Organization), ANZUS, Colombo plan dan lain-lain. Di sisi lain dengan keikutsertaanya dalam berbagai aliansi tersebut tidak berarti ada keuntungan atau kerugiannya. Ketertarikan peneliti dalam hal ini terletak dalam pembentukan ANZUS. Ketertarikan peneliti berawal dari tulisan Darmawan (2012, 9) mengenai reaksi Inggris yang tidak setuju dengan adanya pembentukan ANZUS karena dikhawatirkan akan mengganggu hubungannya dengan New Zealand. Hal tersebut memberikan pertanyaan awal kepada peneliti
3 3 mengapa New Zealand bergabung dengan Pakta ANZUS? Apabila dilihat dalam beberapa dekade waktu selama ini, Inggris merupakan pelindung bagi New Zealand. Apa kepentingan New Zealand bergabung dengan Pakta ANZUS tersebut. Sebagai gambaran awal, peneliti menganalisis pengertian ANZUS itu sendiri. Pakta ANZUS merupakan sebuah perjanjian yang menjamin keamanan, perlindungan, pertahanan dari negara-negara Komunis yang penyebarannya semakin meluas. Pakta ini menetapkan, jika salah satu negara peserta ANZUS mendapatkan serangan maka hal tersebut dianggap sebagai hal yang membahayakan semua negara peserta dan hal tersebut membutuhkan tindakantindakan yang sesuai dengan proses konstitusionil dari setiap negara (Kroef, 1973: 16). Pakta ANZUS ini beranggotakan tiga negara yaitu Australia, New Zealand dan Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 1951 di San Fransisco (Vaughn, 2012: 2). Bergabungnya New Zealand di dalam Pakta ANZUS bertolak belakang dengan usahanya untuk bertetangga yang baik dengan kawasan di sekitar wilayahnya. Mengingat setelah PD I berakhir, negara-negara Asia yang telah memperoleh kemerdekaanya mulai diperhatikan oleh New Zealand. Maka Setelah PD II berakhir pun New Zealand mulai berusaha menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara Asia bersama Australia. Salah satu usahanya adalah pembentukan Colombo Plan. Colombo Plan merupakan organisasi yang berfungsi untuk membantu negara-negara yang sedang berkembang di Asia Selatan maupun di Asia Tenggara terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan pengembangan teknik (Siboro, 1996: 181). Selain bertolak belakang dengan usahanya untuk bertetangga yang baik, bergabungnya New Zealand dalam ANZUS memberikan gambaran bahwa New Zealand memihak ke dalam salah satu Blok dalam permasalahan Perang Dingin. Dengan memihak dalam salah satu Blok, New Zealand akan rentan berselisih dengan negara-negara Blok Timur dalam artian yang berada dekat dengan New Zealand seperti Republik Rakyat Cina (RRC) dan Uni Soviet di Asia Tenggara.
4 4 Hal tersebut bertolak belakang dengan keikutsertaaan New Zealand di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai wahana untuk memajukan perdamaian. Maka alasan New Zealand ikut bergabung ke dalam ANZUS menarik untuk di analisis lebih mendalam. Selain itu, peneliti pun tertarik dengan usaha-usaha yang dilakukan New Zealand dalam ANZUS. Di mana kedudukan New Zealand dalam pakta tersebut tidak bisa dianggap remeh. Hal ini terlihat dari keikutsertaan New Zealand dalam Perang Vietnam dan Perang Korea. New Zealand walaupun negara yang letaknya terpencil tetapi memiliki kontribusi yang cukup besar dalam kancah perpolitikan dunia. Kontribusinya dalam Pakta ANZUS tidaklah berjalan mulus, hal ini terlihat dari keputusan New Zealand untuk keluar dalam pakta tersebut pada tahun. Adanya perbedaan pandangan pada diri anggota-anggota ANZUS khususnya perbedaan pandangan antara New Zealand dengan Amerika Serikat mengenai kebijakkan yang diterapkan oleh pemerintahan New Zealand yang anti nuklir. Kebijakan tersebut menerapkan aturan setiap kapal-kapal yang membawa senjata khususnya nuklir tidak di izinkan masuk ke dalam wilayah New Zealand tanpa seizin dari pemerintahan New Zealand (Suryanti, 2012: 6). Hal tersebut merupakan kebijakan pemerintahan David Lange yang berasal dari Partai Buruh yang sudah berjanji kepada rakyatnya untuk menerapkan zona anti nuklir di kawasan New Zealand. Perbedaan pandangan antara New Zealand dengan Amerika Serikat memberikan pertanyaan kepada Peneliti, mengapa New Zealand tidak mengizinkan kapal perang Amerika Serikat bersandar di New Zealand? Padahal jika dilihat dengan penempatan kapal perang tersebut berguna untuk pertahanan dan keamanan New Zealand itu sendiri sesuai dengan tujuan Pakta ANZUS yang mereka naungi. Ataukah kebijakan tersebut merupakan upaya penempatan janji dari Perdana Menteri David Lange yang terpilih pada tahun 1984?. Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, peneliti tertarik dengan peranan New Zealand dalam Pakta ANZUS di mana posisinya dalam pakta tersebut mengalami pasang surut, yang pada akhirnya membuat New Zealand
5 5 mengambil keputusan untuk keluar dari pakta tersebut. Untuk pengambilan periode waktu yang membatasi dari tahun 1951 adalah pada tahun 1951 merupakan langkah awal pembentukan Pakta ANZUS itu sendiri. Di mana New Zealand dan Australia sebagai negara persemakmuran Inggris sudah tidak bergantung lagi pada induknya yaitu Inggris dan mulai ditinggalkan secara perlahan. Sedangkan periode tahun merupakan akhir kerjasama yang dilakukan oleh New Zealand dalam Pakta ANZUS di mana dalam perkembangan pakta tersebut terjadi adanya perbedaan pandangan antar anggotanya terlebih antara New Zealand dengan Amerika Serikat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian penulis. Adapun rumusan masalah yang akan menjadi fokus utama penulisan adalah: Bagaimana Peran New Zealand Dalam Pakta ANZUS Tahun Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan dalam pembahasan, maka rumusan masalah di atas harus dibatasi dengan batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasan masalah tersebut dituangkan ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang bergabungnya New Zealand dalam Pakta ANZUS? 2. Bagaimana keterlibatan New Zealand dalam kegiatan Pakta ANZUS? 3. Bagaimana dampak bergabungnya New Zealand dalam Pakta ANZUS terhadap perkembangan Pakta ANZUS itu sendiri? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan New Zealand dalam Pakta ANZUS tahun Selain itu penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis latar belakang bergabungnya New Zealand dalam Pakta ANZUS.
6 6 2. Mendeskripsikan keterlibatan New Zealand dalam kegiatan Pakta ANZUS. 3. Mendeskripsikan dampak bergabungnya New Zealand dalam Pakta ANZUS terhadap Pakta ANZUS itu sendiri. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini secara umum diharapkan memberikan gambaran dari tujuan, Bagaimana Peran New Zealand Dalam Pakta ANZUS Tahun Adapun secara khusus penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak di antaranya: 1. Bagi peneliti, tulisan ini diharapkan menjadi salah satu bentuk pengalaman baik bagi peneliti dalam menempuh gelar sarjana S1. Selain itu, peneliti pun berharap dengan adanya tulisan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan, pemikiran dan perbandingan dalam penelitian sejarah lainnya yang berkaitan dengan kajian tentang sejarah New Zealand dalam Pakta ANZUS. 2. Bagi Departemen Pendidikan Sejarah, tulisan ini diharapkan mampu untuk memperkaya penelitian sejarah yang berkaitan dengan sejarah New Zealand. 3. Bagi para mahasiswa, tulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber tambahan dalam memperluas wawasan mengenai sejarah New Zealand. 4. Sebagai tambahan materi pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII program IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Penelitian ini dapat menunjang pembahasan tentang materi perkembangan sejarah dunia sejak Perang Dunia II sampai dengan perkembangan mutakhir yang terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu perkembangan sejarah dunia dan posisi Indonesia di tengah perubahan politik dan ekonomi internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan berakhirnya Perang Dingin. Dikarenakan materi ini kelas XII kurikulum yang dikembangkannya masih KTSP belum berlaku Kurikulum Struktur Organisasi Skripsi
7 7 Hasil yang diperoleh melalui telaah pustaka dikumpulkan kemudian disusun kedalam sebuah sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I, Pendahuluan. Bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang di dalamnya memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti timbul dan penting untuk dikaji, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Bab II, Kajian Pustaka dan Landasan Teoretis. Bab ini berisi tentang berbagai landasan teoritis dan informasi sejarah bersumber pada literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu mengenai Peran New Zealand Dalam Pakta ANZUS Tahun Bab III, Metodologi Penelitian. Dalam bab ini diuraikan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji. Bab IV, Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS Tahun 1951-, merupakan pembahasan dari penelitian yang dilakukan dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah dan pembatasan masalah. Dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana latar belakang bergabungnya New Zealand dalam Pakta ANZUS, bentuk keterlibatan New Zealand dalam kegiatan Pakta ANZUS dan dampak bergabungnya New Zealand dalam Pakta ANZUS terhadap perkembangan Pakta ANZUS. Bab V, Simpulan dan Saran. Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan deskripsi dan beberapa saran yang bermanfaat bagi beberap pihak yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang dibahas.
8 8 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Menurut Ismaun (2005: 34) langkah-langkah dalam melakukan penelitian sejarah adalah sebagai berikut: a. Heuristik Heuristik adalah pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan setelah eksplorasi literatur. Heuristik dalam bahasa Jerman disebut dengan Quellenkunde yaitu pengetahuan tentang sumber-sumber sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung memberi pengetahuan mengenai peristiwaperistiwa yang pernah terjadi dalam masyarakat manusia pada masa lampau (Ismaun, 2005: 41). Sumber sejarah terbagi menjadi dua yaitu sumber tertulis dan sumber tidak tertulis. Sumber tertulis misalnya seperti sumber dokumenter, sumber korporal (berwujud benda) sedangkan sumber tidak tertulis misalnya sumber lisan. b. Kritik Kritik adalah suatu proses untuk menilai sumber-sumber sejarah. Kritik dalam hal ini terbagi menjadi dua macam yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal atau kritik luar yaitu menilai otentisitas sumber sejarah. Dalam kritik ekstern dipersoalkan bahan dan bentuk sumber, umur dan asal dokumen, kapan dibuatnya, oleh siapa dibuatnya, dari instansi mana, atas nama siapa dan apakah sumber itu asli atau salinan dan masih utuh atau sudah berubah. Sedangkan kritik internal adalah kritik dalam untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatnya,
9 9 tanggung jawab dan moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan dengan kesaksian-kesaksian yang ada pada sumber lain agar mendapatkan sumber yang dapat dipercaya. c. Interpretasi Setelah melakukan heuristik dan kritik (baik kritik eksternal maupun kritik internal) tahap selanjutnya adalah interpretasi. Interpretasi merupakan kegiatan menuliskan sumber-sumber yang sudah diperoleh dan berusaha membayangkan bagaimana gambaran pada masa lampau. d. Historiografi Historiografi merupakan menyusun fakta-fakta sejarah yang kemudian menyimpulkan dan merumuskan dari data yang di dapat dari penelitian terhadap evidensi-evidensi di dalam sumber sejarah. Historiografi adalah proses penyusunan dari hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. DAFTAR PUSTAKA Daftar Buku: Kroef, J.M.V.D. (1973). Masalah Politik Dan Keamanan Australia. Jakarta: Yayasan Paritrana. (12) Siboro, J. (1996). Sejarah Australia. Bandung: Tarsito. (179) Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. (14) Daftar Internet: Darmawan, W. (2012). Aliansi Australia dalam ANZUS Treaty (1951). [Online]. Tersedia: WAWAN_DARMAWAN/ANZUS.pdf. [15 Juli 2014]. (9) Vaughn, B. (2012). Australia: Background and U.S. Relations. [Online]. Tersedia: [15 Juli 2014]. (2)
10 10 Jurnal: Suryanti, M.S.D. (2012). Keluarnya New Zealand Sebagai Keanggotaan ANZUS dalam Jurnal Hubungan Internasional Universitas Udayana. [Online]. Vol 1 (1), hlm 1-14 Tersedia: [15 Juli 2014]. (6)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinci2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Setelah Perang Dunia ke II (PD II) berakhir, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai dihadapkan pada dua kondisi yang berbeda. Kondisi pertama,
Lebih terperinci2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk
Lebih terperinciSMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2
1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/2 Standar : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak sampai dengan Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil
Lebih terperinciPERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN
PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN 1947-1988 Skripsi Oleh: RINI SUBEKTI NIM 020210302011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSignifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si
Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy
Lebih terperinciBAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN
www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya Spanyol pada Perang Dunia II tahun 1939-1945 merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam perekonomian dunia. Jepang dewasa ini menjadi negara yang paling maju di Asia bahkan di
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak dibentuk oleh kepentingan-kepentingan untuk menjawab tantangan dari realita Perang Dingin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang peneliti gunakan untuk mengkaji skripsi yang berjudul Pemikiran Imam Khomeini Tentang Wilayatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperincidalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan
BAB V KESIMPULAN Secara keseluruhan, upaya kelima negara China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Korea Utara dalam meningkatkan kekuatan pertahanannya dilakukan untuk memberikan daya gentar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini sumber-sumber literatur tentang sejarah Perang Dunia II (1939-1945) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata
Lebih terperinci51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA
51. KOMPETENSI INTI DAN SEJARAH SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciSMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4
SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4 1. LBB dainggap tidak bisa bekerja karena telah terjadi perang dunia II.Sehingga setelah perang dunia II reda kemudian didirikan organisasi
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si Teori Aliansi Teori Integrasi Teori Kerjasama Teori Peranan TEORI ALIANSI TEORI ALIANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya
Lebih terperincimemperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.
BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya
Lebih terperinci2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan melalui UU No. 7 Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Februari 2003, Iran mengumumkan program pengayaan uranium yang berpusat di Natanz. Iran mengklaim bahwa program pengayaan uranium tersebut akan digunakan
Lebih terperincisebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.
BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciKELUARNYA NEW ZEALAND SEBAGAI KEANGGOTAAN ANZUS 1985
KELUARNYA NEW ZEALAND SEBAGAI KEANGGOTAAN ANZUS 1985 Made Selly Dwi Suryanti 0921105002 Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana E-mail : Sally.smansa@gmail.com
Lebih terperinciRESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,
RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,
Lebih terperinciAmerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949
Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA. : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/2 Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik studi literatur untuk pengumpulan data. Sedangkan untuk
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti, mulai dari persiapan dan pelaksanaan penelitian hingga laporan penelitian. Penelitian pada penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinciKemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat
Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciyang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dari mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Dalam penulisan skripsi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.
BAB VI KESIMPULAN Malcolm Fraser dilahirkan 21 mei 1930, dari keluarga petani dan peternak domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser adalah salah seorang pertama-tama dipilih sebagai senator mewakili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini penulis menyajikan kesimpulan berdasakan hasil penelitian yang penulis peroleh. Kesimpulan ini memaparkan beberapa pikiran pokok yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan militer merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas negara. Semua negara termasuk Indonesia membangun kekuatan militernya untuk menjaga keamanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dalamskripsi yang berjudul Kehidupan Nelayan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan
99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti
Lebih terperinciSMP Kelas 3 Semester 1 BAB II. Pertemuan ke 2
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II Pertemuan ke 2 BAB II PERANG DUNIA II Jepang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam perang dunia. Gambar di atas merupakan serangan kamikaze yang dilakukan oleh Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha bangkit menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Perdana Menteri yang berpengaruh pasca PD II, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum
Lebih terperinciterlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.
BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B
BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.
BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Gus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil Perjanjian Komisi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda pada tahun 1949 masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia
Lebih terperinci1 BAB I 2 PENDAHULUAN
1 1 BAB I 2 PENDAHULUAN 2.1 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan diplomatik yang terjadi antara dua negara tentu dapat meningkatkan keuntungan antara kedua belah pihak negara dan berjalan dengan lancar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu maksud yang diinginkan, metode juga dapat diartikan sebagai cara mendekati, mengamati, dan menjelaskan suatu gejala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjudul Peranan Kardinal di Kerajaan Prancis pada Masa Pemerintahan Louis XV
31 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Peranan Kardinal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika
Lebih terperinciOEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA 2008 DAFTAR 151 PEN D A H U l U A N... 1 Latar Belakang Buku Putih.................................. 1 Esensi Buku Putih..............................4
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA PERTEMUAN KHUSUS PARA PEMIMPIN NEGARA-NEGARA ASEAN, NEGARA-NEGARA LAIN, DAN ORGANISASI-ORGANISASI INTERNASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai
Lebih terperinciBISNIS INTERNASIONAL. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis
BISNIS INTERNASIONAL By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis BISNIS INTERNATIONAL Kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Kegiatan : Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini akan membahas mengenai kerja sama keamanan antara pemerintah Jepang dan pemerintah Australia. Hal ini menjadi menarik mengetahui kedua negara memiliki
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Bagian ini merupakan bagian yang membahas kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil merupakan intisari jawaban pada Bab IV yang didasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Skripsi yang berjudul (Suatu Kajian Sosio- Historis Gerakan Sosial Petani Di Korea Pada Tahun 1894-1895) ini menggunakan metode historis sebagai metode penelitiannya, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.
Lebih terperinciBAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II
BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II 1.1 Latar Belakang Masalah Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan
Lebih terperinci2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi alam di sektor perikanan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Salah satu sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun 1985-1998 ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat Langkah, yaitu heuristik, verifikasi (kritik), interpretasi,
Lebih terperinciKISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK
KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek
Lebih terperinci