BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan dunia menjadi aman. Justru pada masa itulah situasi politik yang mencekam semakin terasa, karena terjadinya pertentangan antara negara-negara pemenang perang dunia II tersebut. Terbentuknya blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan sekutunya Inggris, Prancis, Jerman Barat dan Kanada. Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dengan sekutunya Bulgaria, Cekoslovakia, Hungaria, Polandia, Jerman Timur, Cuba dan China. Negara-negara yang tidak memihak lebih dikenal dengan negara-negara non-blok. Pertentangan yang terjadi antara kedua pemimpin blok sangat mempengaruhi konstelasi perpolitikan dunia, karena kedua negara merupakan negara terkuat di dunia saat itu dan masing-masing negara dilengkapi dengan persenjataan konvensional maupun nuklir dalam jumlah massal. Pertentangan ini yang kemudian dikenal dengan sebutan perang dingin. Konflik ini berawal dari perbedaan ideologi yang dianut oleh masing-masing negara adikuasa beserta sekutunya. Amerika Serikat dan sekutunya yang menganut demokrasi dan kapitalisme, sedangkan Uni Soviet dan sekutunya menganut komunisme. 1 Kondisi ini menimbulkan suasana yang mencekam di dunia 1 Legvold, Robert. "Cold War." Microsoft Student 2007 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2006.

2 2 yang diakibatkan trauma negara-negara terhadap Perang Dunia I dan Perang Dunia II dan adanya ancaman akan terjadinya perang dunia selanjutnya yang akan melibatkan banyak negara dan menggunakan senjata-senjata yang jauh lebih berbahaya dari sebelumnya. Suasana ini berlangsung hingga akhirnya terjadi peristiwa demokratisasi di Uni Soviet dan terpecahnya negara-negara bagian Uni Soviet sehingga terbentuknya negara Federasi Rusia yang sekaligus mengakhiri Perang Dingin. Setelah perang dingin dan pecahnya Uni Soviet telah menghilangkan ketegangan yang terjadi seperti pada saat perang dingin tersebut. Amerika Serikat muncul sebagai satu-satunya negara superpower di dunia dan diikuti oleh kemenangan negara-negara blok barat. Meskipun Perang Dingin telah berakhir dan berakhirnya persaingan dominasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang meliputi seluruh aspek politik di penjuru dunia, namun bentuk tata dunia pasca perang dingin belum sepenuhnya jelas. Semakin terjadinya instabilitas dalam perpolitikan dunia dengan indikasi banyaknya persaingan antar negara, sengketa etnik, intoleransi agama, kesombongan kultural, persaingan dalam memberi pengaruh, perlombaan dalam penguasaan senjata maupun perlombaan dalam penjualan senjata termasuk pengembangan senjata nuklir. Selain ancaman senjata nuklir, keadaan dunia yang berada dalam masa transisi sejak berakhirnya Perang Dingin juga mengalami situasi yang rawan dalam banyak hal. Perang Dingin hanya menghilangkan ancaman konfrontasi nuklir antara negaranegara besar, tetapi tidak menghapus eksistensi senjata nuklir itu sendiri. Beberapa negara bahkan tidak bersedia menghentikan percobaan-percobaan senjata nuklir dan

3 3 negara-negara lainnya masih tetap melanjutkan upaya pembuatan senjata nuklir dan senjata pemusnah lainnya. Selain itu pengadaan senjata konvensional masih tetap berlanjut secara besarbesaran, termasuk di negara berkembang. Dunia menjadi tidak stabil dengan berbagai macam konflik yang timbul. Dunia pasca Perang Dingin tidak mengenal satu ancaman yang membahayakan dunia secara keseluruhan. Sumber konflik yang terjadi lebih kompleks dan beragam yang terkadang tidak dapat dilihat kaitannya satu sama lain. Oleh karena itu tidak ada satu jawaban terhadap masalah-masalah tersebut. Pada masa pasca perang dingin konflik-konflik regional akan memiliki otonomi yang lebih besar untuk berkembang menjadi konflik yang lebih serius. Begitu pula halnya kondisi yang sedang terjadi di kawasan Asia Timur. 2 Setidaknya terdapat dua alasan yang menyebabkan situasi keamanan Asia Timur dilanda ketidakpastian. Pertama, meskipun aliansi dengan Amerika Serikat dipertahankan, terjadi pengurangan kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan tersebut sejak berakhirnya perang dingin. Kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan tersebut sejak berakhirnya perang dingin merupakan pilar utama bagi stabilitas dan keamanan kawasan. 3 Berkurangnya kehadiran militer Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara Asia Timur akan timbulnya suatu kekosongan kekuatan, dan kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh negara-negara tertentu untuk menggunakan kekuatan militer mereka dengan alasan melindungi kepentingan 2 Asia Timur : Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, China, Taiwan. 3 Edy Prasetyono. Peningkatan Kekuatan Militer Negara-Negara Asia Pasifik dan Implikasinya terhadap Keamanan Regional. CSIS, XXIII, No.6, November-Desember p504.

4 4 mereka masing-masing. Alasan kedua yang menyebabkan ketidakpastian di Asia Timur adalah negara-negara di Asia Timur pada masa pasca Perang Dingin tidak memiliki persepsi yang sama mengenai ancaman terhadap keamanan kawasan. 4 Kawasan Asia Timur banyak memiliki konflik teritorial. Walaupun hanya melibatkan dua negara tetapi konflik ini berpotensi untuk meluas sehingga sangat mempengaruhi stabilitas kawasan Asia Timur. Seperti permasalahan semenanjung Korea yang berawal dari ancaman nuklir Korea Utara, karena tidak adanya transparansi mengenai aktivitas reaktor nuklir negara tersebut. Pada tahun 1990-an ancaman nuklir Korea Utara semakin meningkat. Pada tahun 1995 Korea Utara telah menyetujui untuk mengganti reaktor-reaktor nuklir model lamanya yang diduga mampu memproduksi senjata nuklir, dengan reaktor nuklir jenis air ringan yang lebih aman. Dalam pelaksanaan program ini, Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan membentuk organisasi pengembangan energi semenanjung Korea (Korean Peninsula Energy Development Organisation/KEDO). Meskipun demikian sikap Korea Utara yang sering tidak konsisten dengan apa yang telah disepakati, serta sikap kerasnya terhadap Korea Selatan tampaknya akan tetap menimbulkan masalah keamanan di Semenanjung tersebut. Usaha penyatuan Semenanjung Korea sudah diupayakan oleh kedua belah pihak, baik oleh Korea Utara maupun Korea Selatan, tetapi Korea Utara mengusahakan penyatuan ini atas dasar syarat-syarat sepihak yang di asumsikan Korea Selatan sebagai upaya konfrontasi Korea Utara terhadap Korea Selatan. Oleh 4 Riri Dwianto. Kerja sama keamanan Asia Timur. dalam Bandoro Bantarto. Agenda dan Penataan Keamanan di Asia Pasifik. CSIS. Jakarta p182.

5 5 karena itu Korea Selatan berusaha untuk mengimbangi ancaman dari Korea Utara ini antara lain dengan mengikat kerjasama militer dengan Amerika Serikat dan dalam batas tertentu menjalin hubungan keamanan dengan Jepang. Permasalahan lain adalah masalah China dan Taiwan yang juga berpotensi untuk mengganggu tatanan keamanan kawasan Asia Timur. Permasalahan yang bersumber dari perbedaan ideologi ini diperburuk oleh perbedaan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan antara kedua negara. Perbedaan ideologi antara kaum komunis yang menguasai daratan China dan kaum nasionalis yang pindah ke Taiwan dan akhirnya bergabung dengan penduduk asli Taiwan yang kecewa dengan pemerintahan China daratan dan akhirnya mengusahakan kemerdekaan pada tahun Hal ini juga bersamaan dengan kepentingan Amerika untuk menjalin kerjasama dengan China untuk membendung kekuatan Soviet. Oleh karena itu Amerika menarik pakta pertahannya di selat Taiwan dan mengakui kebijakan satu China. Beberapa tahun kemudian Amerika mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan dan terjalin hubungan yang dekat dengan antara Amerika dan Taiwan dan Amerika kembali mengirim pasukan keamanan terbesar kedua setelah perang Vietnam ke Selat Taiwan. China tidak pernah bisa menarik klaim kedaulatannya atas Taiwan dan Taiwan selalu berusaha untuk mempertegas posisinya sebagai negara merdeka. Keamanan Asia Timur semakin tidak stabil ketika China melakukan modernisasi dan memperkuat kekuatan militernya. Ribuan rudal yang telah 5 Amerika Sambut Gembira Dialog China Taiwan, (accessed 30 juni 2007); Available from:

6 6 dipersiapkan China dan kenaikan anggaran militer hampir setiap tahunnya menambah ketegangan di kawasan Asia Timur. Karena alasan keamanan tersebut pasukan Amerika Serikat merupakan salah satu faktor yang menentukan stabilitas kawasan tersebut. Kehadiran pasukan Amerika Serikat di Asia Timur dimulai sejak Perang Dingin untuk melindungi kepentingan strategisnya terhadap ancaman Uni Soviet, sehingga Amerika menjalin kerjasama militer bilateral dengan Korea Selatan dan Jepang dan kedua negara tersebut berada di bawah perlindungan Amerika Serikat. Kerjasama tersebut tetap dipertahankan walaupun perang dingin telah berakhir. Kebijakan keamanan merupakan kekuatan militer relatif sebuah negara dibandingkan dengan negara-negara lain, sekutu, dan diplomasi antar negara, dan strategi yang digunakan oleh negara untuk melindungi wilayah dan kepentingannya 6. Dalam definisi kebijakan keamanan tersebut, Amerika Serikat telah banyak mengeluarkan kebijakan keamanan terhadap kawasan Asia Timur. Jika pada masa presiden Truman diterapkan containment policy dengan memperkuat barisan pertahanan di kawasan Asia Timur untuk membendung perluasan komunisme 7, pada masa pemerintahan George Bush pada tahun 1990 dibuat kebijakan baru yaitu mengurangi masing-masing pasukan dan anggaran militer sebanyak 25 %. Kebijakan ini dikhawatirkan akan mengancam stabilitas kawasan Asia Timur. Pada masa 6 "International Relations." Microsoft Student 2007 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, "Thematic Essay: The History of American Foreign Policy." Microsoft Student 2007 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2006.

7 7 pemerintahan Bill Clinton pada tahun 1993, kebijakan Amerika Serikat secara umum terhadap Asia Timur lebih kepada pengembangan perekonomian, memajukan demokrasi serta perluasan perdagangan dan peningkatan ekspor yang lebih dikenal dengan Engagement 8. Pada masa Bill Clinton kebijakan Amerika Serikat lebih bersifat akomodatif terhadap keinginan dunia internasional, menegakkan masalahmasalah humanistis dan menjunjung tinggi hukum internasional yang tercermin dalam pandangan Amerika Serikat terhadap China yang dianggap sebagai partner dan bukan kompetitor 9. Dalam hal keamanan, terhadap Korea Utara dilakukan tindakan diplomatis dengan memberikan insentif kepada Korea Utara agar IAEA bisa melanjutkan inspeksi fasilitas nuklirnya. Terhadap Korea Selatan Amerika Serikat memperkuat pasukannya di Korea Selatan dengan rudal Patriot yang mampu menghadapi rudal SCUD milik Korea Utara. Kebijakan politik Amerika Serikat terhadap Asia Timur sudah banyak mengalami perubahan dari situasi yang sangat genting hingga pendekatan secara konstruktif 10 karena dianggap situasi keamanan di Asia Timur sudah mulai membaik. Hingga pada tanggal 11 September 2001 terjadi tragedi runtuhnya gedung yang merupakan pusat perekonomian dunia yang mencatat aktivitas perputaran uang dunia karena ditabrak oleh dua pesawat komersil Boeing 767 yang telah dibajak. Menyusul 8 M. Riefqi Muna. Kebijakan Keamanan AS Tahun 1990-an, dalam Kebijakan keamanan Amerika Pasca PD. PPW-LIPI p30. 9 Sugeng Riyanto, Imperium Amerika: Krisis Legitimasi dan Implikasi, Jurnal Hubungan Internasional UMY, Volume II Edisi 1 Mei 2005 p Loc.Cit.

8 8 dengan satu pesawat yang menabrak gedung Pentagon dan satu pesawat lagi yang gagal menabrak gedung putih dan akhirnya jatuh di sebuah lapangan di daerah Pennsylvania. Peristiwa ini merupakan masalah besar bagi Amerika Serikat dan mengancam keamanan nasional. Perspektif Amerika terhadap pelaku penyerangan tersebut adalah kelompok teroris ekstremis Islam yang bermarkas di Afghanistan dan memiliki jaringan di seluruh Asia yang dipimpin oleh Osama bin Laden. Peristiwa tersebut membawa perubahan dalam kebijakan Amerika Serikat seperti pernyataan perang terhadap terorisme hingga peningkatan keamanan domestik. Pencarian terhadap Osama bin Laden di seluruh dunia dan mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Kawasan Asia Timur yang merupakan bagian dari Asia dan memiliki jalur hubungan jalur darat yang mudah dilewati perbatasan teritorialnya berpotensi menjadi salah satu cabang markas terorisme. Isu yang mendukung terhadap perkembangan terorisme di Asia Timur adalah pandangan Amerika Serikat terhadap Korea Utara yang memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan penjualan senjata, khususnya di pasar gelap. Konsumen senjata Korea Utara tercatat bukan aktor formal seperti lembaga, melainkan aktor non formal yang sulit dideteksi oleh Amerika Serikat. Isu Terorisme yang biasanya didentikkan dengan Islam juga menjadi salah satu faktor penetapan kebijakan keamanan Amerika Serikat. Adanya kelompok muslim yang berdiam di sebelah barat China seperti muslim Uighurs. Ada juga dari kelompok muslim ini yang ditangkap oleh Amerika Serikat dengan tuduhan merupakan anggota jaringan terorisme, dan mereka berada dalam penahanan di

9 9 penjara Guantanamo di teluk Kuba yang merupakan penjara khusus teroris yang diaktifkan tiga bulan setelah serangan 11 September 11. Dari hubungan-hubungan di atas bisa dilihat selain terdapat kepentingankepentingan Amerika Serikat di Asia Timur, terdapat juga ancaman bagi perkembangan terorisme di Asia Timur. Hal tersebut nantinya akan membawa pengaruh terhadap pembawa kebijakan Amerika Serikat terhadap kawasan Asia Timur. B. Rumusan Permasalahan Bagaimana kebijakan keamanan Amerika Serikat terhadap kawasan Asia Timur pasca tragedi 11 September? C. Kerangka Pemikiran Untuk menjelaskan kebijakan sebuah negara terhadap negara lain dibutuhkan sebuah konsep atau teori untuk mendapatkan jawaban yang valid dan logis dari penelitian ini. Teori yang digunakan adalah: Foreign Policy. Foreign policy atau kebijakan luar negeri adalah sebuah strategi atau tindakan terencana yang dikembangkan oleh decision maker dari sebuah negara terhadap 11 James Yee, For God And Country, Jakarta p96.

10 10 negara lain atau unit-unit internasional yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berdasarkan kepentingan nasional. 12 Kebijakan luar negri yang dikeluarkan oleh suatu negara merupakan inisiatif negara tersebut atau bisa juga merupakan reaksi dari inisiatif yang dilakukan negaranegara lain. Kebijakan luar negeri melibatkan dinamika proses dari penerapan interpretasi yang telah ditetapkan secara relatif dari kepentingan nasional terhadap faktor-faktor situasional yang berubah-ubah tergantung dari lingkungan internasional untuk melakukan serangkaian tindakan, diikuti dengan upaya untuk mencapai implementasi diplomatik dari garis kebijakan. Langkah-langkah utama dalam proses pembuatan kebijakan luar negeri adalah : Menerjemahkan aspek-aspek kepentingan nasional kedalam tujuan-tujuan tertentu. 2. Menentukan faktor-faktor internasional dan domestik terkait dengan tujuantujuan kebijakan. 3. Menganalisa kemampuan negara untuk mencapai hasil yang diinginkan. 4. Mengembangkan sebuah rencanan atau strategi untuk memanfaatkan kemampuan negara untuk menghadapi variabel-variabel dalam pencapaian tujuan. 5. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan. 12 Jack C. Plano dan Roy Olton, The International Relations Dictionary, Holt, Rinehart, and Winston, Inc. Michigan, p Loc. Cit.

11 11 6. Mengevaluasi perubahan yang terjadi dalam pencapaian tujuan. Sebuah negara akan berusaha untuk mencapai kepentingan nasionalnya dengan mengeluarkan kebijakan luar negeri. Kepentingan nasional adalah tujuan paling dasar dan merupakan faktor yang paling menentukan bagi pengambil keputusan dalam sebuah negara dalam membuat kebijakan luar negeri. Kepentingan nasional sebuah negara merupakan konsep yang sangat umum dari kebutuhan vital sebuah negara yaitu kemandirian, kemerdekaan, keutuhan wilayah, keamanan militer dan kesejahteraan ekonomi. 14 Kemandirian sebuah negara adalah kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menjalankan sistem di dalam negara tersebut dengan stabil tanpa membutuhkan bantuan atau campur tangan negara lain sehingga negara tersebut bisa terus berjalan dengan kemampuan dari unit-unitnya sendiri baik secara politik, ekonomi dan militer. Sebuah negara harus mampu memenuhi setiap kebutuhan rakyatnya walaupun tidak secara langsung. Dari segi logistik, apabila sebuah negara mengalami kekurangan produksi beras dalam negeri maka unit-unit dalam negara tersebut seperti pemerintah harus menjalankan kebijakan impor beras dan memiliki kemampuan secara finansial untuk itu. Kemerdekaan adalah kemampuan negara untuk mengatur masyarakat di dalam wilayahnya, memiliki pemerintahan yang berdaulat dan tidak mendapat paksaan dari negara lain. Sebuah negara yang merdeka memiliki hak untuk membuat peraturan dan konstitusi sendiri yang meliputi seluruh 14 Ibid., p128.

12 12 wilayahnya dan memiliki hak untuk bekerjasama dengan negara lain berdasarkan kepentingannya. Keutuhan Wilayah yaitu negara harus menjaga integrasi dari wilayah yang telah ditetapkan dengan batas-batas tertentu dan mencegah segala bentuk separatisme dari negara tersebut. Keamanan militer sebuah negara mencakup keamanan dalam negeri seperti terbebas pemberontakan gerakan pengacau keamanan dan keamanan luar negeri seperti serangan atau ancaman dari negara lain atau gerakan teroris internasional. Kesejahteraan ekonomi yang hendak dicapai secara umum bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi, nilai tukar mata uang dan pendapatan perkapita. Secara mikro kesejahteraan ekonomi bisa dilihat dari kemampuan rakyat untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan konsep kepentingan nasional diatas maka sebuah negara akan melakukan tindakan untuk mencapai kepentingannya didunia internasional atas inisiatif sendiri ataupun karena memberikan reaksi terhadap inisiatif negara lain. Tindakan yang Akan dilakukan juga mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dalam pencapaian kepentingan dan kapasitas negara dalam mencapai kepentingannya. Hubungan-hubungan yang telah terjadi antara negara-negara serta posisi negara secara politis dalam sebuah sistem internasional juga merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan dan dimanfaatkan dalam melakukan tindakan luar negeri. Kebijakan luar negeri mempertimbangkan aspek-aspek internasional. Saperti aspek geografi. Kondisi geografi merupakan salah satu penyebab negara-negara membentuk aliansi. Kondisi geografi bisa juga menentukan pembentukan aliansi berdasarkan posisi strategis untuk mengakses kepentingannya. Selain itu kondisi

13 13 geografi juga terkait dengan jalur perdagangan. Contoh pembentukan aliansi Amerika Serikat di kawasan Asia Timur dengan Taiwan dan penempatan pasukan keamanan di selat Taiwan pada masa perang dingin. Hal ini didasarkan atas kepentingan untuk membendung kekuatan Soviet pada saat itu. Selain itu juga posisi Taiwan sangat strategis untuk membendung kekuatan China yang sangat berpotensi untuk mengancam kepentingan Amerika Serikat yang berupa dominasi kekuatan dan perdagangan di Asia. Hingga sekarang kasus kepentingan yang terjadi dengan Taiwan masih sama. Berkaitan dengan aspek geografi juga terdapat aspek ekonomi yang sangat tergantung dengan kondisi geografi sebuah negara. Variabel ekonomi yang menjelaskan bagaimana arus barang dan jasa antar negara dan aspek politik yang menjelaskan dampak aliansi terhadap keputusan politik, apalagi jika aliansi tersebut menyangkut penempatan pasukan di wilayah asing. Serangan 11 September terjadi dalam tahun pertama pemerintahan Bush yang berasal dari Partai Republik. Hal ini akan menguji pemerintahan Bush dalam menghadapi masalah. Baik itu dalam menganalisa sistem internasional dan permasalahannya ataupun hanya sekedar memberikan respon terhadap serangan tersebut untuk menjaga citra sistem politik. Selain merupakan respon, situasi ini bisa dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan-kepentingan lain yang tidak bisa dicapai dalam kondisi normal, karena peristiwa ini merupakan peristiwa fenomenal, maka dunia akan sudah memprediksi bahwa Amerika Serikat akan mengeluarkan

14 14 kebijakan-kebijakan ekstrim terkait masalah keamanan. Sehingga kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh Amerika Serikat. Hubungan-hubungan yang terjadi antara Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Asia Timur akan sangat mempengaruhi blok aliansi dibalik kepentingan yang ada. Hubungan Amerika Serikat dengan Taiwan bisa dilihat dari sisi perdagangan senjata serta kebutuhan Amerika Serikat dalam membentuk pangkalan militer di Selat Taiwan. Di lain pihak Amerika Serikat juga memiliki keterikatan dengan China dari segi perdagangan sehingga dalam membuat kebijakan keamanan di Asia Timur Amerika Serikat harus mempertimbangkan hubungan-hubungan yang sudah terjalin. Isu lain yang terkait dengan pembuatan keputusan Amerika Serikat adalah modernisasi militer China yang akan diikuti oleh penambahan kekuatan militer Taiwan, selain itu juga terdapat isu nuklir Korea Utara yang menambah ketegangan di Asia Timur yang nantinya akan berdampak kepada negara-negara sekutu Amerika Serikat di Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan. Dalam menganalisa aspek internasional yang mempengaruhi kebijakan keamanan Amerika Serikat terhadap Asia Timur bisa dilihat dari sejarah keterlibatan Amerika Serikat di Asia Timur. Keterlibatan Amerika Serikat yang bisa dilihat sangat kental adalah pada masa Perang Dingin. Dari masa Perang Dingin, pasca Perang Dingin, hingga terjadinya tragedi 11 September terdapat banyak hubungan-hubungan yang terjadi dengan banyak kepentingan di dalamnya. Sehingga bisa dilihat aspek internasional yang mempengaruhi kebijakan keamanan Amerika Serikat di Asia Timur.

15 15 Serangan sebelas 11 September merupakan inisiatif dari salah satu unit internasional, dalam hal ini adalah kelompok teroris internasional. Apabila suatu unit internasional melakukan tindakan terhadap negara maka negara tersebut akan memberikan reaksi yang telah melalui dinamika proses pembuatan kebijakan. Amerika Serikat memberikan reaksi terhadap inisiatif yang dilakukan kelompok teroris internasional dengan memanfaatkan Kawasan Asia Timur sebagai pertahanan, dukungan dari segi geografis dan ekonomi. Serta kerjasama dari Aliansi yang telah terjalin akan memudahkan efektifitas dalam penanggulangan terorisme. Dari sisi kepentingan nasional Amerika Serikat di Kawasan Asia Timur, Amerika Serikat berusaha mempertahankan kepentingan yang telah ada sejak lama baik dari segi perdagangan dan politik. Kepentingan yang sangat vital bagi Amerika Serikat terdapat di Kawasan Asia Timur, seperti perdagangan elektronik, minyak bumi serta yang paling penting dalam bidang keamanan adalah ekspor senjata Amerika Serikat terhadap negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan dan Jepang. Karena adanya aksi dari kelompok teroris internasional, maka Amerika Serikat harus mengeluarkan reaksi sebagai respon terhadap tindakan tersebut. Selain reaksi utama yang harus diberikan Amerika Serikat terhadap negara-negara Kawasan Timur Tengah, Amerika Serikat juga akan memberikan reaksi terhadap lingkungan internasional dalam hal ini adalah Asia Timur. Karena Asia Timur merupakan lingkungan yang sudah mendapat pengaruh Amerika Serikat semenjak terjadinya perang dingin.

16 16 D. Hipotesis Amerika Serikat akan meminta dukungan sekutu-sekutunya di kawasan Asia Timur untuk melawan terorisme dan menekan perkembangan senjata pemusnah massal untuk mencegah perkembangan terorisme global yang bisa membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia Timur serta mengancam kepentingannya di Asia Timur. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kepentingan Amerika Serikat di Asia Timur yang terkait dalam bidang keamanan dan untuk mendeskripsikan kebijakan Amerika Serikat di Asia Timur dalam bidang keamanan khususnya pasca tragedi 11 September. F. Jangkauan Penelitian Penelitian ini akan dimulai dari tahun 2001 yang merupakan terjadinya tragedi 11 September dan berakhir pada tahun 2007 yaitu tahun pada saat penelitian ini dilakukan, dan penelitian pada tahun-tahun sebelumnya akan dilakukan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi pada kebijakan keamanan Amerika Serikat di Asia Timur.

17 17 G. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengumpulan data sekunder bersifat studi kepustakaan yang diambil dari buku-buku literatur, laporan-laporan hasil penelitian, jurnal, majalah, dokumen, surat kabar, serta data-data dari situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini. H. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan yang berisi alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, rumusan permasalahan, kerangka pemikiran, hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian. BAB II : Berisikan tentang kebijakan keamanan Amerika Serikat di Asia Timur, kondisi keamanan Asia Timur serta kehadiran militer Amerika Serikat di Asia Timur pada masa perang dingin dan pasca perang dingin. BAB III : Membahas mengenai isu terorisme internasional dan pemanfaatan isu terorisme oleh Amerika Serikat dalam mengambil keputusan luar negeri, membahas Tragedi 11 September dan perubahan sistem internasional pasca tragedi 11 September serta kepentingan Amerika Serikat di Asia Timur. BAB IV : Berisikan tentang Kebijakan keamanan Amerika Serikat terhadap negara-negara Asia Timur pasca tragedi 11 September.

18 18 BAB V : Penutup dan kesimpulan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan negara dunia ketiga karena mereka lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan negara dunia ketiga karena mereka lebih mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Perang Dingin dan hancurnya Uni Soviet, tidak serta merta merubah nilai negara Dunia Ketiga bagi Kepentingan Amerika Serikat dan juga bagi stabilitas dunia

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri BAB V KESIMPULAN Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Pembentukan Negara Federasi Malaysia dan Dampaknya bagi Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Tahun

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur. BAB. V KESIMPULAN Dunia yang terkungkung dalam persaingan kekuatan membuat negaranegara semakin aktif untuk meningkatkan persenjataan demi menjaga keamanan nasionalnya. Beberapa tahun silam, Ukraina mendapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dengan berbagai aspek yang telah dinilai oleh pembuat kebijakan di Montenegro untuk bergabung dalam NATO, terdapat polemik internal dan eksternal yang diakibatkan oleh kebijakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang

Lebih terperinci

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan BAB V KESIMPULAN Secara keseluruhan, upaya kelima negara China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Korea Utara dalam meningkatkan kekuatan pertahanannya dilakukan untuk memberikan daya gentar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak PERANG ASIMETRIS (Disarikan dari Nugraha, A & Loy, N 2013, Pembangunan Kependudukan untuk Memperkuat Ketahanan Nasional dalam Menghadapi Ancaman Asymmetric War, Direktorat Analisis Dampak Kependudukan,

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut. BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya. Politik Luar Negeri Amerika Serikat Interaksi antarnegara dalam paradigma hubungan internasional banyak ditentukan oleh politik luar negeri negara tersebut. Politik luar negeri tersebut merupakan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010. 100 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rusia adalah salah satu negara produksi energi paling utama di dunia, dan negara paling penting bagi tujuan-tujuan pengamanan suplai energi Eropa. Eropa juga merupakan

Lebih terperinci

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menjadi fenomena yang terjadi secara global yang cukup mempengaruhi tatanan dunia hubungan internasional dewasa ini. Globalisasi merupakan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di dunia. Negara para mullah ini menduduki posisi ke-5 didunia setelah mengalahkan negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat BAB V KESIMPULAN Kerjasama Internasional memang tidak bisa terlepaskan dalam kehidupan bernegara termasuk Indonesia. Letak geografis Indonesia yang sangat strategis berada diantara dua benua dan dua samudera

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menekankan pada proses peredaan ketegangan dalam konflik Korea Utara dan Korea Selatan pada rentang waktu 2000-2002. Ketegangan yang terjadi antara Korea Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat berlangsungnya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur, Vietnam ikut terlibat dalam Perang Vietnam melawan Amerika Serikat (AS). Blok barat

Lebih terperinci

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI PARLEMENTER : STUDI KASUS KONFERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG ANALISIS KEPENTINGAN NASIONAL Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP

Lebih terperinci

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea, RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme

Lebih terperinci

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA 2008 DAFTAR 151 PEN D A H U l U A N... 1 Latar Belakang Buku Putih.................................. 1 Esensi Buku Putih..............................4

Lebih terperinci

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL RESUME SKRIPSI LATAR BELAKANG KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL Disusun oleh: DAHLIA NUR FARIDA NIM. 151040188 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Negara Bangsa Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Negara Bangsa Dalam Politik

Lebih terperinci

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang Bab V KESIMPULAN Dalam analisis politik perdagangan internasional, peran politik dalam negeri sering menjadi pendekatan tunggal untuk memahami motif suatu negara menjajaki perjanjian perdagangan. Jiro

Lebih terperinci

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden

Lebih terperinci

MI STRATEGI

MI STRATEGI ------...MI STRATEGI KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku "Strategi Pertahanan Negara" yang merupakan salah satu dari produk-produk strategis di bidang pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar 80% merupakan wilayah lautan. Hal ini menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai jalur alur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini akan membahas mengenai kerja sama keamanan antara pemerintah Jepang dan pemerintah Australia. Hal ini menjadi menarik mengetahui kedua negara memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena

Lebih terperinci

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI Introduksi Perbedaan Latar belakang sejarah, status ekonomi, kepentingan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politik Luar Negeri merupakan sikap dan komitmen suatu Negara terhadap lingkungan eksternal, strategi dasar untuk mencapai tujuan kepentingan nasional yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah sebuah Negara baru bekas pecahan dari Uni Soviet. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu setelah pada tanggal 25

Lebih terperinci

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Setelah Perang Dunia ke II (PD II) berakhir, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai dihadapkan pada dua kondisi yang berbeda. Kondisi pertama,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan barangkali merupakan salah satu kebijakan pemerintahan Obama yang paling dilematis. Keputusan untuk menarik pasukan

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI

UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI 44312098 1. Perkembangan hubungan luar negeri antara Tiongkok- Korea Selatan semakin hari semakin membaik, hal ini terbukti dengan adanya pertemuan dua petinggi Negara Tiongkok-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kawasan disekitarnya. Kawasan Asia Tengah terdiri dari lima

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kawasan disekitarnya. Kawasan Asia Tengah terdiri dari lima BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asia Tengah merupakan salah satu kawasan yang sangat strategis di dunia. Asia tengah merupakan penghubung antara Asia Timur dan Timur Tengah yang kaya akan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Six Party Talks merupakan sebuah mekanisme multilateral yang bertujuan untuk mewujudkan upaya denuklirisasi Korea Utara melalui proses negosiasi yang melibatkan Cina,

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Februari 2003, Iran mengumumkan program pengayaan uranium yang berpusat di Natanz. Iran mengklaim bahwa program pengayaan uranium tersebut akan digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya Spanyol pada Perang Dunia II tahun 1939-1945 merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak dibentuk oleh kepentingan-kepentingan untuk menjawab tantangan dari realita Perang Dingin,

Lebih terperinci