TREND SIKAP ELEKTORAL PEMILIH PADA CALON PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN

Transkripsi

1 TREND SIKAP ELEKTORAL PEMILIH PADA CALON PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN UPDATED 15 Juni 9 Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 134, Indonesia Telp. (21) , Fax (21) Website: info@lsi.or.id

2 TUJUAN Memonitor sikap elektoral pemilih terhadap calon presiden dan calon pasangan presiden-wakil presiden overtime sehingga dinamika sikap politik pemilih terangkat dan terkomunikasikan terutama pada elite. Monitor secara berkala ini sangat penting karena pemilihlah yang menentukan pasangan mana yang pantas untuk memimpin bangsa ini ke depan, bukan segelintir elite atau pengamat. Ini hakekat demokrasi. Dengarkan pemilih! 2

3 Konsep, Indakator-indikator, dan wordings Sikap elektoral: Siapa yang akan dipilih sebagai presiden dari nama-nama berikut bila pemilihan presiden diadakan sekarang? (diberikan kartu dengan tiga nama calon presiden: Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, M. Jusuf Kalla); pasangan mana yang akan dipilih dari tiga pasangan berikut bila pemilihan presiden-wakil presiden diadakan sekarang? (Diberikan gambar tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk dipilih) Awareness: Tahu atau tidak tahu nama-nama calon Afeksi: Bila tahu, suka atau tidak suka dengan calon 3

4 Lanjutan Evaluasi atas kondisi makro: arah bangsa, politik dan pemerintahan, penegakkan hukum, keamanan dan ketertiban nasional, keadaan ekonomi nasional; kepuasan atas kinerja presiden dan wakil presiden. Latar belakang demografi: jender, kelompok umur, sukubangsa, daerah, agama, pedesaan-perkotaan, pendidikan, dan jenis pekerjaan (white collar vs blue collar). 4

5 METODOLOGI Survei opini publik nasional dengan populasi: semua penduduk Indonesia yang punya hak pilih. Sampel: Sampel asal sebanyak dipilih dengan teknik multistage random sampling. Sampel akhir yang yang dapat dianalisis, respond rate (berhasil diobservasi) sekitar 99.5% (sangat baik): responden. Dengan jumlah sampel ini, dengan memasukan faktor cluster dalam sampling desaign, margin of error sebesar +/-2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan tatap muka. Kontrol kualitas: 5% responden yang dipilih secara random dimonitor dan diverifikasi lewat telpon (setelah wawancara selesai, pewawancara lapor ke superviser untuk memastikan telah dilakukan wawancara dengan responden dimaksud); dan % secara random dilakukan spot check/didatangi kembali secara langsung oleh superviser. Waktu wawancara lapangan 15- Juni 9. 5

6 Prosedur Multistage Random Sampling dalam pemilihan sampel Startifikasi 1 = populasi pemilih dikelompokan menurut provinsi dan masing-masing provinsi diberi kuota sesuai dengan total pemilih di masing-masing provinsi. Starifikasi 2: popuasi pemilih dikelompokan menurut jenis kelamin: 5% laki-laki, dan 5% perempuan. Startifikasi 3: populasi pemlih dikelompokan ke dalam kategori yang tinggal di pedesaan (desa, 6%) dan perkotaan (kelurahan, 4%). 6

7 Lanjutan Cluster 1: Di masing-masing provinsi ditentukan jumlah pemilih sesuai dengan populasi pemilih masing-masing provinsi. Atas dasar ini, dipilih desa dan kelurahan secara random sebagai primary sampling unit. Berapa desa atau kelurahan? Tergantung jumlah pemilih di masing-masing provinsi. Ditetapkan untuk setiap desa dipilih 1 pemilih (5 laki-laki, dan 5 perempuan) secara random. Bila di Jawa Barat prosentase pemilih 17%, dan di Gorontalo 1%, maka kalau di Jabar dipilih 17 desa/kelurahan maka di Gorontalo dipilih hanya 1 desa/kelurahan, dst. Cluster 2: Di masing-masing desa terpilih, kemudian didaftar populasi RT atau yang setingkat. Kemudian dipilih secara random 5 RT dengan ketentuan di masing-masing RT akan dipilih secara random dua Keluarga. 7

8 Lanjutan Cluster 3: Di masing-masing RT terpilih, didaftar populasi keluarga, dan dipilih secara random 2 keluarga. Cluster 4: Di masing-masing keluarga terpilih, kemudian didaftar seluruh anggota keluarga yang punya hak pilih laki-laki atau perempuan, dan kemudian dipilih secara random siapa yang akan menjadi responden di antara mereka. Bila pada keluarga pertama yang dipilih adalah responden perempuan, maka pada keluarga berikutnya harus laki-laki. 8

9 TEMUAN

10 PROFILE DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS JENIS KELAMIN KELOMPOKPENDIDIKAN LAKI-LAKI <=SD PEREMPUAN SLTP DESA-KOTA SLTA DESA Universitas KOTA AGAMA PENDAPATAN Islam <4 ribu Kristen ribu Lainnya >=1juta ETNIS Jawa Sunda Melayu Madura Bugis Betawi Minang Lainnya

11 DEMOGRAFI NASIONAL KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS PROPINSI PROPINSI NAD BALI SUMUT NTB SUMBAR NTT RIAU KALBAR JAMBI KALTENG.9.9 SUMSEL KALSEL BENGKULU.9.8 KALTIM LAMPUNG SULUT.9 1. BABEL.5.5 SULTENG KEPRI.5.6 SULSEL DKI SULTRA.9.9 JABAR GORONTALO.5.4 JATENG SULBAR.5.5 DIY MALUKU.5.6 JATIM MALUKU UTARA.5.4 BANTEN PUPUA.9.9 IRJABAR

12 PILIHAN PADA CALON PRESIDEN DAN PASANGAN CALON PRESIDEN- WAKIL PRESIDEN BILA PEMILU DIADAKAN WAKTU SURVEI DILAKUKAN

13 Jika pemilihan presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut sebagai presiden? (%) SBY Mega JK Belum tahu 13

14 Trend pilihan pada SBY, Mega, dan JK (%) SBY Mega JK mar'9 1 aprl' 9 9' aprl 9 27 aprl'9 3'mei 9 3'mei 9 Jun'9 Selebihnya menyatakan belum tahu 14

15 Pilihan atas Pasangan: SBY-Boediono, Mega-Prabowo, JK-Wiranto (%) SBY-Boediono Mega-Pro JK-Win Belum tahu 15

16 Pilihan atas Pasangan: SBY-Boediono, Mega-Prabowo, JK-Wiranto (%) 'Mei 9 3'mei 9 ' jun 9 SBY-Boed Mega-Pro JK-Win Dalam survei 3 Mei 9, pasangan JK adalah Endiartono Sutarto. JK-Win lebih mengganggu Mega-Pro. 16

17 Boediono vs. Prabowo vs. Wiranto (%) Jun Boediono Prabowo Wiranto Belum tahu 17

18 TEMUAN SBY-Boediono (67%) untuk sementara masih unggul jauh dari lawan-lawannya: Mega-Pro 16%, dan JK-Win 9%. Kalau dibaca secara konservatif (minus margin of error +/- 2,8%), maka dukungan pada SBY-Boed 64%. JK mengalami kenaikan, dan kalau dibaca secara optimis untuk JK-Win, JK-Win pada waktu survei 12%. Sementara Mega-Pro kalau dibaca secara optimis dukungan pada pasangan ini pada waktu survei 19%. Dalam hari SBY-Boed turun 3%. Ada waktu dari 15 Juni ke 8 Juli, 23 hari dan bila penurunan itu linear, maka SBY-Boed kemungkinan akan mendapat 64%, dan kalau dibaca secara konservatif akan dapat sekitar 6%. 18

19 Lanjutan JK naik 2% dalam hari. Bila JK-Win dalam survei sebelumnya (7%) dibaca secara optimis maka pasangan ini mendapat 9% (margin of error survei sebelumnya 1,8%), dan bila kenaikan 2% tersebut dibaca secara optimis maka JK-Win naik 5%. Berarti pada saat survei (15- Juni) posisi JK-Win 14%. Bila dalam hari ke depan kemajuannya ini linear, maka JK, kalau dibaca secara optimis, akan mendapatkan suara sekitar % pada 8 Juli nanti. Sementara Mega tidak mengalami kemajuan, malah penurunan, dan karena itu kalau dibaca secara optimis mungkin Mega-Pro akan dapat sekitar % pada hari H. 19

20 SBY, Mega, Wiranto, Amien, Hamzah Haz 3-4 (%) Nov'3 Mar'4 Mei Jun'4 Jul' (pemilu) SBY Mega Wir Amien Hamzah

21 PROVINSI GORONTALO FADEL MUHAMMAD - GUSNAR ISMAIL 75 6 THAMRIN DJAFAR - AD. KHALI 45 3 BONI OINTOE - HAMID KUNA Jul Nop 6 Pilkada 27 Nop BELUM TAHU (LAINNYA) * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 3 minggu 21

22 PROVINSI SULAWESI SELATAN Amin- Mansyur Syahrul-Agus Aziz-Mubyl Belum tahu Mei' 7 Agus' 7 Sep' Okt'7 Pilkada 5Nop7 * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 1 minggu 22

23 DKI JAKARTA Ags'6 Jan'7 Feb'7 Apr'7 Mei' Jul' Jul' Jul - 2 Ags' Pilkada, 8 Ags'7 Fauzi (Prijanto) Adang (Dani) Belum tahu (calon lain) * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 1 minggu 23

24 PROVINSI SULBAR ANWAR ADNAN SALEH - H. AMRI SANUSI HASYIM MANGGABARANI - ARIFUDDIN KATTA SALIM MENGGA - HM HATTA DAI Maret 6 Mei 6 Pilkada Jul 6 * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 2 bulan 24

25 PROVINSI KALBAR Cornelis, MH - Cristiandi Sanjaya Usman Ja'far - LH Kadir Oesman Sapta Odang - Ignatius Lyong Akil Mochtar - AR Mecer Rahasia/tidak mau menjawab Jun_7 Sept_7 6 Nop_8 Pilkada 15 Nop_8 * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 2 minggu 25

26 PROVINSI JATIM Sukarwo Khofifah Indar Parawansa Sutjipto Soenaryo Achmadi April_8 Jul_8 Pilkada_I -27 Sep_8 Pilkada_II (4 Nop8) * Jarak Survei terakhir ke Pilkada II = 1,5 bulan 26

27 PROVINSI JATENG Bibit-Rustriningsih 35 3 Bambang-Adnan Sukawi-Sudarto Tamzil-Razaq Agus-Kholiq Feb' 8 Mei' 8 Pilkada 22 Jun'8 * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 1 bulan 27

28 PROVINSI JABAR HADE AMAN 1 9 DAI Feb_ Mar_8 31 Mar- 3 April_8 Pilkada 13 Apr8 * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 2 Minggu 28

29 PROVINSI LAMPUNG Sep_8 Okt_7 Nov_7 Feb_8 April_8 PILKADA 3 Sep Sjachroedin Z.P - M.S. Joko Umar Said M. Alzier Dianis Thabranie - Bambang Sudibyo Zulkifli Anwar - Akhmadi Sumaryanto Andy Achmad Sampurna Jaya - Suparjo Oemarsono - Thomas Aziz Riska Muhajir Utomo - Andi Arif Sofyan Yacob - Bambang Waluyo Utomo * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 4 bulan 29

30 PROVINSI RIAU RUSLI ZAINAL - MAMBANG MIT (RZ- MM) Mei 8 Pilkada 22Sep8 THAMSIR RAHMAN - TAUFAN ANDOSO YAKIN (TAMPAN) CHAIDIR - SURYADI KHUSAINI (CS) * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 4 bulan 3

31 PROVINSI MALUKU Okt7 'Mar8 Pilkada Juli8 Karel Albert Ralahalu- Said Assagaff (Rasa) Abdullah Tuasikal- Septinus Hematang (Tulus) Muhamma d Abdullah Latuconsin a-edward Frans (Madu) Azis * Jarak Survei terakhir ke Pilkada = 4 bulan 31

32 PROVINSI BANTEN Ratu Atut Chosiyah- Masduki Mei 7 Pilkada 26 Nop 6 ZULKIEFLI MANSYAH - MARISSA HAQUE TUBAGUS TRYANA SJAM'UN - BENYAMIN DAVNIE IRSJAD DJUWAELI - MAS ACHMAD * Jarak Survei ke Pilkada = 6 bulan 32

33 TEMUAN Bila berada pada posisi atas dengan selisih sangat jauh dari yang paling maju, yang di atas tidak pernah kalah. Bila yang di atas mengalami penurunan, maka penurunan tersebut akan berlanjut, dan cenderung linear. Bila Yang di atas cenderung stabil maka hasil akhirnya cenderung stabil, dan suara yang belum memutuskan diambil oleh yang bawahnya. Bila kompetitor yang di bawah mengalami kemajuan cukup mencolok pada akhirnya ia akan cenderung melonjak tajam. Bila yang di bawah cenderung stabil dan bahkan menurun ia cenderung tidak mengalami kenaikan pada hari H. Kalau dilihat dari beberapa pengalaman ini, kemungkinan SBY akan turun pada hari H, tapi tidak terlalu tajam. Mungkin di kisaran 6%. JK kemungkinan terus naik, tapi terlalu berat untuk melonjak ke 35%. Kita lihat di survei 1-3 Juli, apakah ada perubahan berarti, bila SBY-Boediono turun hanya 3%, maka kemungkina di hari H SBY-Boed masih di atas 5%. 33

34 KONSISTENSI ANTAR INDIKATOR UTAMA

35 PENERIMAAN PADA CALON Awareness: Tahu, atau tidak tahu calon Afeksi: Sikap positif atau negatif, suka atau tidak suka pada calon. 35

36 Tahu (pernah dengar, baca, lihat, dll.) namanama berikut (%) mei' 9 3 mei'9 jun'9 4 3 SBY Mega JK Wiranto Prabowo Boediono 25 Sebagai pendatang baru, Boediono mengalami lonjakan popularitas dalam tempo satu bulan saja. 36

37 Suka dengan tokoh-tokoh berikut (%) 25-3 mei SBY Boediono Prabowo Wiranto Mega JK Suka, sebagai ukuran akseptabilitas, Boediono lebih baik dari tokoh-tokoh lain kecuali SBY. 37

38 TEMUAN Awareness publik terhadap Boediono terus naik, dari 25% menjadi 73% dalam 5 hari terakhir. Awareness tersebut umumnya positif (suka) pada Boed. SBY dan Boed adalah dua tokoh paling disukai. Kesukaan pada SBY sedikit turun, dan pada JK sedikit naik, tapi SBY masih tetap di atas. Pola di atas menunjukan SBY-Boed unggul jauh meskipun mulai menurun, dan JK-Win naik meskipun masih jauh di bawah. 38

39 EVALUASI ATAS KONDISI MAKRO DAN KINERJA PEMERINTAH Evaluasi atas kondisi makro: Arah negara, kondisi politik dan pemerintahan, penegakan hukum, kemanan dan ketertiban nasional, pemberantasan korupsi, dan kondisi ekonomi nasional. Kepuasan atas kinerja presiden SBY dan Wapres JK sejauh ini. Evaluasi atas kinerja pemerintah untuk sejumlah isu pokok. 39

40 Apakah negara kita sekarang sedang bergerak menuju arah yang benar atau arah yang salah? (%) Apr'9 Mei'9 Jun' Arah yang benar Arah yang salah Tidak tahu 4

41 Keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang (%) Baik Sedang Buruk Tidak tahu Sep' 5 Sep'6 Sep'7 Sep'8 Okt'8 Des'8 Feb'9 Mar'9 Apr'9 Mei'9 Jun'9 41

42 Keadaan keamanan dan ketertiban secara nasional sekarang (%) Baik Sedang Buruk Tidak tahu Sep' 5 Sep'6 Sep'7 Sep'8 Okt'8 Des'8 Feb'9 Mar'9 Apr'9 Mei'9 42

43 Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) Sep ' Des ' Jun '5 Des ' Des '6 Jun '7 Des '7 6 8 Jun ' Okt '8 Feb ' Apr'9 Jun'9 Lebih baik Sama Lebih buruk Tidak tahu 43

44 Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) Sep '3 Des '4 Jun '5 Des '5 Des '6 Jun '7 Des '7 Jun ' 8 Okt '8 Feb '9 Apr'9 Jun'9 Lebih baik Lebih buruk 44

45 Evaluasi atas kinerja Presiden: Puas dengan kinerja Presiden dan Wakil Presiden (%) Jun'9 SBY JK Nov'4 Des'4 Mar'5 Jun'5 Sept' 5 Des' 5 Jan' 6 Mar' 6 Jun'6 Sep'6 Nov' 6 Des'6 Feb' 7 Mar'7 Mei' 7 Jun'7 Sep'7 Des'7 Mar'8 Jun'8 Sep'8 Okt'8 Des'8 Feb'9 Mar'9 Apr'9 Mei'9

46 Kinerja pemerintah dalam menanggulangi masalah Korupsi: Baik atau sangat baik (%) Sep'5 Sep'6 Sep'7 Sep'8 Okt'8 Des'8 Feb'9 Mar'9 Mei'9 Jun'9 46

47 TEMUAN Evaluasi pemilih atas kondisi makro secara umum baik, dan trend evaluasi positif ini makin kuat.tapi dalam hari terakhir sedikit menurun meskipun masih jauh di atas, terutama atas kinerja Presiden. Sedangkan kinerja atas Wapres sedikit meningkat meskipun cukup jauh dari rating Presiden. Evaluasi atas kondisi ekonomi dan penegakan hukum sangat positif dan cenderung stabil. 47

48 DEMOGRAFI Agama Daerah 48

49 Agama: Distribusi pemilih Muslim pada pilihan pasangan calon presiden (%) Mei'9 Jun' SBY- Boediono Mega- Prabowo JK-Wiranto Belum tahu Distribusi proporsional 49

50 Agama: Distribusi pemilih non-muslim pada pilihan pasangan calon presiden (%) Mei' 9 Juni' SBY- Boediono Mega- Prabowo JK-Wiranto Belum tahu Untuk SBY-Boed mulai proporsional, tapi masih cenderung ke Mega-Pro. 5

51 TEMUAN Perbedaan agama tidak punya pengaruh besar pada pilihan atas pasangan calon presiden. SBY-Boediono didukung oleh mayoritas Muslim secara proporsional. Dukungan dari non-muslim untuk SBY-Boed mulai lebih proporsional. Tapi non-muslim kurang proporsional (overrepresentatif) untuk Mega-Pro, dan underrepresentatif untuk JK-Win. SBY-Boed paling proporsional dilihat dari latar belakang pemilih. 51

52 Wilayah: Distribusi pemilih di Pulau Jawa-Bali pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Mei' 9 Jun' SBY-Boediono Mega-Pro JK-Win Belum tahu 52

53 Wilayah: Distribusi pemilih di luar Jawa-Bali pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Mei' 9 Jun' SBY-Boediono Mega-Pro JK-Win Belum tahu 53

54 Wilayah: Distribusi pemilih Sumatra pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) SBY-Boediono Mega-Prabowo JK-Wiranto Belum tahu Mei'9 Juni'9 54

55 Wilayah: Distribusi pemilih Banten-DKI pada calon presiden-wakil presiden (%) Margin f error +/- 8% SBY-Boediono Mega-Prabowo JK-Wiranto Belum tahu Mei'9 Juni'9 55

56 Wilayah: Distribusi pemilih Jabar pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Margin of error +/- 6% SBY-Boediono Mega-Prabowo JK-Wiranto Belum tahu Mei'9 Jun'9 56

57 Wilayah: Distribusi pemilih Jateng-Yogya pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Margin of error +/- 6% SBY-Boediono Mega-Prabowo JK-Wiranto Belum tahu Mei' 9 Jun' 9 57

58 Wilayah: Distribusi pemilih Jatim-Bali pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Margin of error +/- 6% Mei'9 Jun' SBY-Boediono Mega-Prabowo JK-Wiranto Belum tahu 58

59 Wilayah: Distribusi pemilih Kalimantan pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Margin of error +/- 1% Mei'9 Jun' SBY- Boediono Mega- Prabowo JK-Wiranto Belum tahu 59

60 Wilayah: Distribusi pemilih Sulawesi pada pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Margin of error +/- 8% Mei'9 Jun' SBY- Boediono Mega- Prabowo JK-Wiranto Belum tahu 6

61 Wilayah: Distribusi pemilih Nusa Tenggara, Maluku, Papua dalam pilihan pada pasangan calon presiden-wakil presiden (%) Margin of error +/- 9% SBY- Boediono 14 7 Mega- Prabowo JK-Wiranto 7 Belum tahu Mei'9 Jun'9 61

62 Wilayah: Distribusi pemilih SBY-Boediono menurut provinsi yang sampelnya >/ 3 (%) Konservatif = aktual minus margin of error ( Juni 9) Aktual Konservatif NAD Sumut Sumbar Riau Sumsel Lampung 62

63 Wilayah: Distribusi pemilih menurut provinsi yang sampelnya >/ 3 (%) Juni Aktual Konservatif 1 Banten DKI Jabar Jateng Jatim Yogya Bali 63

64 Wilayah: Distribusi pemilih menurut provinsi yang sampelnya >/ 3 (%) Juni NTB NTT Kalbar Kalsel Sulsel Aktual Konservatif 64

65 TEMUAN Suku-bangsa dan kederahan tidak punya pengaruh berarti terhadap perilaku memilih calon presiden-wakil presiden. SBY-Yudhoyono dominan di kelompok suku-bangsa Jawa, Sunda, dan lainnya. Juga di wilayah Jawa-Bali maupun wilayah lainnya. Dominasi ini tidak banyak mengalami perubahan secara berarti. Kalau melihat pola ini, SBY-Boed kalau mendapat suara di atas 5%, maka suara itu secara umum cenderung merata, di atas % di masing-masing provinsi. 65

66 KESIMPULAN Pasangan SBY-Boed masih unggul jauh atas lawan-lawannya. Dalam survei 15- Juni 9, SBY-Boed dipilih oleh 67%, Mega- Pro 16%, dan JK-Win 9%. Keunggulan jauh yang sedikit menurun ini konsisten dengan sejumlah indikator makro, terutama kepuasan pada JK yang sedikit naik, dan pada SBY yang sedikit turun. SBY-Boed mengalami penurunan sekitar 3% (dari 7%) dalam hari. Bila penurunan ini dibaca secara konservatif, SBY-Boed sekarang berada pada posisi 64%. Berarti mengalami penurunan sebanyak 4% bila survei sebelumnya juga dibaca secara konservatif (68%, bukan 7%). 66

67 KESIMPULAN Bila penurunan ini linear dan dibaca secara konservatif SBY- Boed kemungkinan akan turun lagi sebanyak 4% pada hari H, sehingga perolehan suara pada hari H kemungkinan 6%. Penurunan linear ini mungkin terjadi karena tekanan dari lawannya kurang kuat. Mega-Pro cenderung stabil atau bahkan menurun, sedangkan kemajuan JK-Win kurang kuat, hanya sekitar 5% dalam hari bila dibaca secara optimis untuk JK- Win. Kalau tidak ada peristiwa luar biasa, dan tak terkendali, kemungkinan JK akan naik, secara optimis, menjadi %. 67

68 Lanjutan Bila SBY-Boed menang 6% secara nasional, dapat dipastikan bahwa 17 provinsi mendapat suara di atas % karena suara pasangan ini sangat menyebar. Bahkan % hampir dipastikan diperoleh di provinsi yang diduga sangat berat untuk SBY-Boed, yakni Bali dan Sulawesi Selatan. Keunggulan SBY-Boed yang sedikit menurun tersebut didukung oleh persepsi publik yang masih positif terhadap berbagai kondisi makro: arah negara benar, keamanan dan ketertiban dinilai baik, penegakan hukum juga dinilai baik, dan yang paling penting kondisi ekonomi sekarang juga baik. Semua persepsi ini, hasil kombinasi antara yang dialami dan mobilisasi atau kampanye, menumbuhkan kepuasan yang tinggi atas kinerja presiden. Inilah dasar sikap dan opini pemilih mengapa masih besar jumlahnya yang memilih SBY. Kampanye negatif Prabowo dan JK belum cukup efektif untuk menurunkan dukungan pada SBY, apalagi waktunya semakin terbatas. 68

69 INKLUSIVITAS/NON-PARTISAN LSI (3-9) LSI terbuka/inklusif terhadap siapa saja yang berminat dengan jasa LSI sebagai lembaga profesional. Pihak-pihak yang pernah bekerjasama/menggunakan jasa LSI: 1. Internasional: Japan Internasional Cooperation Agency (JICA), Mershon Center (Ohio State University) University of Michigan Cornell University Heretage Foundation International Foundation of Electoral System (IFES) International Republican Institute, United Nations Development Program (UNDP) Asia Barometer Asia Foundation. International Republican Institute (IRI) 69

70 Lanjutan 2. Nasional dan daerah: Departemen Kominfo Departemen Kebudayaan dan Parawisata Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar PDI Perjuangan Partai Demokrat Partai Amanat Nasional Tim Sukses Capres-Cawapres SBY-Boediono Calon-calon gubernur (Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua, Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatra Utara, dan NAD), Ratusan calon bupati dan wali kota. 7

71 SUMBER DANA SURVEI 15- JUNI 9 Sebagian dari Yayasan Pendiri LSI, yakni Yayasan Pengembangan Demokrasi Indonesia (YPDI) Sebagian yang lainnya dari FoxIndonesia, konsultan pasangan Capres-Cawapres SBY-Boediono. 71