BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan"

Transkripsi

1 97 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya tentang pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pembelajaran Sorogan di Pondok Pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali Pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali adalah sebagai berikut : Pembelajaran sorogan dilaksanakan di sebuah ruangan, antrian santri yang akan menyorogkan kitab berada di bagian teras dari ruangan tersebut. Dimulai pukul setiap hari kecuali hari selasa (untuk sorogan tafsir), hari Jum at (hari libur bagi seluruh kegiatan dalam pondok pesantren) dan hari libur keagamaan Islam lainnya. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah pertama-tama santri berkumpul ditempat pengajian. Santri mendapat giliran menghadap langsung secara tatap muka kepada kyai/ustadz bergilir sesuai dengan urutan. Santri membaca kitab bila terdapat kesalahan maka kyai/ustadz akan membenarkannya atau bisa juga kyai/ustadz akan memberikan pertanyaan kepada santri tersebut. Terkadang ketika seorang santri melakukan kesalahan yang fatal maka kyai/ustadz tidak akan membenarkan secara langsung namun akan menyudahi sorogan dan menyuruh santri tersebut mengulang pada pertemuan yang akan datang. Tujuannya adalah agar santri dapat berpikir kritis dan berdiskusi dengan temannya. Pembimbing sorogan adalah K.H Muh. Mahfudh A.H, selain itu juga terdapat dua pembimbing pengganti yaitu K.H Zumaruddin dan ustadz Nur Shirot.

2 98 Santri dapat mengikuti sorogan lebih dari satu kitab pada waktu yang bersamaan. Namun hal ini harus sesuai dengan ketentuaan yang berlaku karena ada kitab yang tidak bisa dipelajari dalam waktu yang bersamaan. Kitab tersebut adalah kitab yang sama jenisnya. Jadi cara mempelajarinya harus dengan cara mempelajari kitab yang tingkatannya bawah baru kemudian mempelajari kitab yang memiliki tingkatan diatasnya. Sebagai contoh untuk mempelajari kitab Fathul Qorib dan Fathul Muin harus dilakukan satu persatu. Santri yang boleh mengikuti pembelajaran sorogan adalah santri yang sudah khatam Al-Qur an (syarat seorang santri dalam mengikuti pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah). Dalam pembelajaran ini digunakan jenis komunikasi antar pribadi yang bersifat diadik yang pemberian pertanyaan yang dilakukan kyai/ustadz kepada santri ketika santri tersebut melakukan kesalahan. 2. Sistem Evaluasi yang Dikembangkan Kyai/Ustadz terhadap Santri dalam Pelaksanaan Pembelajaran sorogan di Pondok Pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali Sistem evaluasi yang dikembangkan oleh kyai/ustadz terhadap santri dalam pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al- Futuhiyyah As-Salafiyyah meliputi aspek-aspek yang dievaluasi, cara memberikan evaluasi, waktu evaluasi dan tujuan dari evaluasi. Berikut adalah sistem evaluasi yang dikembangkan oleh kyai/ustadz di pondok pesantren Jam yyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah. Aspek yang dinilai meliputi nahwu dan shorof, mampu menunjukkan kedudukan kata dengan menggunakan ucapan simbolik tertentu melalui pola terjemahan kata perkata disertai pelafalan simbol atau tanda oleh santri dan makhroj (ketepatan bacaan), Cara dan bentuk pemberian evaluasi, caranya dengan membaca kitab secara langsung dihadapan kyai/ustadz dan bentuk evaluasi dalam pembelajaran sorogan tidak menggunakan angka ataupun huruf namun dengan melihat keempat aspek yang telah disebutkan diatas, misalnya jika seorang santri telah benar-benar memahami sebuah materi dalam artian keempat aspek yang dinilai tersebut sudah baik/ menguasai maka santri tersebut bisa lanjut kemateri berikutnya namun jika santri tersebut dinilai

3 99 masih belum menguasai materi tersebut maka santri tersebut masih mengulang materi yang sama dalam pertemuan yang akan datang. Hal ini akan berlanjut sampai seorang santri benar-benar menguasai sebuah materi tertentu. Pemberian evaluasi dilakukan setiap pembelajaran sorogan berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara langsung perkembangan kemampuan yang dimiliki oleh seorang santri dalam memahami kitab kuning yang sedang dipelajari. 3. Kendala dan Solusi Santri dalam Pelaksanaan Pembelajaran Sorogan di Pondok Pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali Kendala dalam pembelajaran ini dibagi menjadi dua yaitu kendala yang bersifat internal (kendala dalam diri santri) dan kendala yang bersifat eksternal (kendala yang berasal dari luar pribadi seorang santri). Kendala internal yang dihadapi oleh santri dalam pembelajaran sorogan adalah rasa malas, mengantuk, kesulitan dalam pemahaman makna sedangkan kendala eksternal yang dihadapi oleh santri adalah keterbatasan jumlah pembimbing yang menyebabkan sering terjadinya libur dan keterbatasan waktu Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut dalam pelaksanaan sorogan dapat ditempuh langkah-langkah seperti untuk mengatasi rasa malas dalam diri para santri, biasanya para santri memotivasi diri mereka sendiri agar tetap semangat dalam menjalani pelaksanaan pembelajaran sorogan. Untuk mengatasi rasa mengantuk ada beberapa cara yang dilakukan oleh santri yaitu dengan cara mandi atau berwudhu agar tidak mengantuk lagi. Untuk mengatasi kesulitan mengenai makna atau pemahaman makna maka biasanya diatasi dengan cara mencari makna terlebih dahulu sebelum sorogan dan belajar bersama santri lain sebelum pembelajaran sorogan. Untuk mengatasi keterbatasan kyai/ustadz, pihak pengajar berpendapat bahwa akan segera membenahi sistem yang ada sehingga tidak terlalu sering pembelajaran sorogan yang ada di pondok ini. Untuk mengatasi masalah keterbatasan waktu pihak pengajar berpendapat bahwa tidak akan ada penambahan jam pembelajaran sorogan yang ada di pondok pesantren ini mengingat sudah padatnya jadwal kegiatan yang sudah ada.

4 100 B. Implikasi 1. Teoritis Dengan adanya pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As- Salafiyyah di Ds. Sukorejo Rt 34/Rw10, Dk. Sempu, Kec. Andong, Kab. Boyolali telah merubah kehidupan keagamaan masyarakat sekitar pondok yang dulunya awam dalam pengetahuan bidang keagamaan sekarang bisa lebih memperdalam pengetahuan mereka mengenai bidang keagamaan. Hal ini didukung dengan kenyataan bahwa sejak didirikannya madrasah diniyah dan pondok pesantren sebagian masyarakat baik dari desa ini maupun desa sekitarnya banyak yang menitipkan anaknya untuk dididik di pondok ini agar mereka bisa lebih mengetahui masalah-masalah keagamaan. Penelitian ini secara teori mampu membuka pengetahuan mengenai pembelajaran sorogan secara riil yang ada di pondok pesantren. 2. Metodologis Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi secara langsung sehingga sering terjadi antara informan yang satu dengan yang lainnya mempunyai jawaban yang berbeda. Menghadapi hal tersebut tindakan yang dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan sumber data yang lebih dapat dipercaya di dalam pondok pesantren maupun data-data yang berhubungan dengan pembelajaran sorogan dan memanfaatkan ketajaman logika. 3. Praktis Pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali dirasa sudah cukup baik karena sudah sistematis. Hal ini dapat dilihat dari jadwal sorogan yang ada, Evaluasi yang dilakukan setiap hari merupakan hal yang baik

5 dalam sebuah pembelajaran. Hal ini dikarenakan dengan evaluasi rutin, dapat diketahui sejauh mana perkembangan seorang santri dalam pembelajaran sorogan. 101 C. Saran Dengan berakhirnya penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali, maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada pembimbing dan para santri agar tetap melaksanakan pembelajaran sorogan yang ada di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al- Futuhiyyah As-Salafiyyah Sukorejo, Sempu, Andong, Boyolali agar tetap dilaksanakan dan dipertahankan karena dengan pembelajaran seperti itu dirasa cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan para santri dalam mempelajari kitab kuning. 2. Bagi para pendidik hendaknya pembelajaran sorogan ini dapat dijadikan inspirasi untuk diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- Syafi iyyah Wonokromo Gondang Tulungagung dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran

Lebih terperinci

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini 113 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan: 1. Dalam pola kepemimpinannya di Pondok Pesantren Al-Anwar KH. Maimoen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mempelajari cara-cara menulis Arab pegon. Arab pegon tentu

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mempelajari cara-cara menulis Arab pegon. Arab pegon tentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren Modern Al-Qur an Buaran Pekalongan merupakan salah satu pondok pesantren yang didalamnya diajarkan mata pelajaran penulisan Arab pegon. Arab

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren

Lebih terperinci

4. Dalam pemilihan ketua pondok apakah santri akan mendukung calon yang dekat dengannya? 5. Jika dalam ujian santri tidak bisa mengerjakan soal, apa

4. Dalam pemilihan ketua pondok apakah santri akan mendukung calon yang dekat dengannya? 5. Jika dalam ujian santri tidak bisa mengerjakan soal, apa DRAFT WAWANCARA Wawancara kepada Ustadz : 1. Apa program utama dalam pelaksanaan kegiatan di pondok pesantren? 2. Apa saja program-program bimbingan agama yang dilakukan di pondok pesantren ini? 3. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG A. Gambaran Umum Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang 1. Tujuan Pendidikan Pondok pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah pendidikan yang mempunyai suatu tujuan, membentuk pribadi muslim seutuhnya, yang mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Skripsi yang berjudul : Pola Pembinaan Akhlak Di Madrasah Diniyah (Studi Kasus Siswa-Siswi Kelas Dua Madrasah Diniyah Wustho Salafiyah Kauman Pemalang Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP 2.01. Pondok Pesantren dan Tipologinya *) No. Provinsi PP Pontren Berdasarkan Tipe Salafiyah Khalafiyah Kombinasi 1.323 1.132 21 170 181 42 58 81 228 102 110 16 181 26 137 18 185 66 17 102 362 85 26 251

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1.1.1 REDESAIN : Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu perubahan sehingga terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya melalui perluasan maupun pemindahan

Lebih terperinci

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Mengumpulkan data profil Pondok Pesantren Ma dinul Ulum. Ma dinul Ulum Campurdarat dan Madrasah Diniyah Tanwirul Qulub

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Mengumpulkan data profil Pondok Pesantren Ma dinul Ulum. Ma dinul Ulum Campurdarat dan Madrasah Diniyah Tanwirul Qulub PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Mengumpulkan data profil Pondok Pesantren Ma dinul Ulum Campurdarat dan Madrasah Diniyah Tanwirul Qulub 2. Mengumpulkan data tentang struktur organisasi Pondok Pesantren 3. Mengumpulkan

Lebih terperinci

2015 POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH

2015 POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alasan rasional dan esensial peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dikarenakan bahwa setiap individu diharuskan untuk melakukan adaptasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala menurunnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan di pesantren. Karenanya, penulis mencari

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Dan MetodePenelitian Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu memperoleh data empiris saat penelitian dilakukan. Ada dua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Metode Menghafal Pondok Pesantren Tah{fi>z{ Al Qur an. Shohihuddin Surabaya dan Pondok Pesantren Modern Al Azhar Gresik

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Metode Menghafal Pondok Pesantren Tah{fi>z{ Al Qur an. Shohihuddin Surabaya dan Pondok Pesantren Modern Al Azhar Gresik BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan serta hasil analisis terhadap data yang diperoleh, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006 PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006 LATAR BELAKANG Pondok pesantren (Ponpes) sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam mempunyai peran yang sangat penting dalam membina umat khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Proses Pembelajaran Muatan Lokal Ta limul Muta allim melalui Kitab Hidayatul Mutaallim Berdasarkan hasil observasi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al- BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Sekolah a. Tinjauan Historis SMP Takhassus Plus Al-Mardliyah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal dibawah naungan yayasan pondok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data ini, mengemukakan data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an

Lebih terperinci

b. Sering d. Tidak sama sekali 3. Apakah pengasuh selalu berkomunikasi atau berkoordinasi dengan pengurus pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin?

b. Sering d. Tidak sama sekali 3. Apakah pengasuh selalu berkomunikasi atau berkoordinasi dengan pengurus pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin? Nama Alamat Petunjuk Pengisian : ANGKET PENELITIAN PENGARUH KEPEMIMPINAN KIAI TERHADAP KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN DESA PILANGWETAN KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tradisi agung di Indonesia adalah tradisi pengajaran agama Islam seperti yang muncul di pesantren, alasan munculnya pesantren ialah untuk mentransmisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren al-hikmah 1. Sejarah pondok pesantren al-hikmah Pondok pesantren al-hikmah terletak di pinggir jalan raya, tepatnya di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Arab. 2 Menurut Prof. Dr. Denys Lombard, menjelang tahun 1880 aksara Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan Arab pegon di Nusantara sangat erat kaitannya dengan syi ar Agama Islam, diduga

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data

BAB V ANALISIS DATA. pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yang telah penulis paparkan pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data yang dianalisis adalah tentang

Lebih terperinci

BAB IV PROBLEMATIKA DAN SOLUSI IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS PESANTREN DI MTs FUTUHIYYAH 01 MRANGGEN

BAB IV PROBLEMATIKA DAN SOLUSI IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS PESANTREN DI MTs FUTUHIYYAH 01 MRANGGEN 47 BAB IV PROBLEMATIKA DAN SOLUSI IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS PESANTREN DI MTs FUTUHIYYAH 01 MRANGGEN A. Problem Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Pesantren di MTs Futuhiyyah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta dari temuan-temuan data di lapangan dan analisis data yang peneliti lakukan di pondok pesantren modern Khafidul Qur an untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para BAB I PENDAHULUAN Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia lebih dikenal dengan nama pondok pesantren. Istilah pondok berasal dari bahasa Arab, funduq, yang artinya hotel atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Deskripsi Data 1. Penerapan Metode Usmani dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur an pada Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Santri Taman Ppendidikan Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2003), 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2003), 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman penjajah, Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Eksistensi pondok pesantren telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN 71 BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN Persepsi Santri Terhadap Kompetensi Sosial Pendidik Di pondok Pesantren Al-Mubarok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan aturan atau ketertiban yang dibuat oleh suatu negara, organisasi, pendidikan, kelompok atau individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan yang ada di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di

BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja) Dalam bagian ini berisi mengenai

Lebih terperinci

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. BAB I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.232,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sampel yang menunjukkan nilai signifikasi. diterima. Selain itu nilai sebesar 2,177 dan sebesar

BAB VI PENUTUP. sampel yang menunjukkan nilai signifikasi. diterima. Selain itu nilai sebesar 2,177 dan sebesar BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kemampuan membaca Al Qur an siswa di MAN se Kabupaten Blitar mencapai tingkat rata-rata 70% (Ho ditolak dan Ha diterima). Pernyataan ini diperoleh dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melaksanakan penelitian di MI Riyadlotul Uqul Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data di lapangan melalui wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Implementasi UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 terhadap Pengembangan Kurikulum di Madrasah Miftahul Ulum Sidogiri Pasuruan Madrasah Miftahul Ulum Sidogiri Pasuruan adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang terjadi di lapangan merupakan masalah yang dinamis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBELAJARAN KITAB JIM-JIM DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBELAJARAN KITAB JIM-JIM DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN 86 BAB IV ANALISIS PERAN PEMBELAJARAN KITAB JIM-JIM DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Pembelajaran Kitab Jim-jim Dalam Memudahkan Membaca Kitab Kuning di Pondok Pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk pendidikan sekolah dan luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk pendidikan sekolah dan luar sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Dalam sejarah peradaban manusia, terlihat dengan jelas bahwa kemajuan suatu bangsa selalu terkait dengan masalah pendidikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu rukun iman yang ketiga. Beriman kepada Al-Qur an harus dibuktikan

BAB I PENDAHULUAN. satu rukun iman yang ketiga. Beriman kepada Al-Qur an harus dibuktikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia dan harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA

BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA 3.1 Sejarah Pondok Pesantren Darul Ma arif A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Konsep pendidikan Islam dari K.H.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Konsep pendidikan Islam dari K.H. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Konsep pendidikan Islam dari K.H. Ahmad Dahlan yaitu melakukan tajdid (pembaharuan) sebagai

Lebih terperinci

Lampiran 01 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 01 PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 01 PEDOMAN WAWANCARA A. Instrument wawancara tentang pola lingkungan terhadap prestasi belajar di sekolah studi pada Panti Asuhan Muhammadiyah Ponorogo. a. Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Al- Hasanah di Jln.Teluk Lada Kp. Pematang Salam Des. Mekarjaya Kec.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang Pondok pesantren Tahaffudzul Qur an berdiri atas inspirasi

Lebih terperinci

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN 57 BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN KH. Masrur Qusyairi adalah tulang punggung dalam menentukan perkembangan Pondok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lewat peperangan, seperti Mesir, Irak, Parsi dan beberapa daerah lainnya. proses Islamisasi itu adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lewat peperangan, seperti Mesir, Irak, Parsi dan beberapa daerah lainnya. proses Islamisasi itu adalah pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Menurut catatan sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan damai berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Qiroati di TPQ Nurussalam Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan kata lain organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan memori sangat dibutuhkan terutama dalam kegiatan belajar. Segala macam belajar melibatkan ingatan, tanpa ingatan seseorang tidak dapat mengingat sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PAPARAN DATA 1. Proses pembelajaran membaca Al-Quran di TPQ Baiturrahman Sambirobyong Sumbergempol Tulungagung Berdasarkan hasil wawancara, obsevasi, dan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG A. Analisis Penerapan Metode Pembelajaran BTQ Siswa Kelas III MI Al Futuhiyyah Sumurkidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur yaitu selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. 1 Pada saat Al-Qur an diturunkan, Nabi Muhammad berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian, persaingan harus diikuti dengan standar-standar yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. demikian, persaingan harus diikuti dengan standar-standar yang telah ditetapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan lembaga pendidikan pada zaman sekarang sangat dituntut karena adanya arus kuat persaingan antar lembaga pendidikan. Kemampuan bersaing dengan lembaga-lembaga

Lebih terperinci

b. Sabelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Puspowarno c. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kalibanteng Kulon

b. Sabelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Puspowarno c. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kalibanteng Kulon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Huda Semarang Pondok Persantren Nurul Huda Semarang didirikan pada tahun 2003 oleh KH.Ali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Sebagaimana diterangkan dalam teknik analisa data dalam penelitian, peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang diperoleh peneliti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi hasil kesimpulan penelitian secara keseluruhan yang dilakukan oleh penulis Selain kesimpulan, diuraikan pula rekomendasi yang penulis berikan kepada beberapa pihak

Lebih terperinci

YAYASAN MA ARIF AL-RABBANY AL-RABBANI ISLAMIC COLLEGE - Islamic Studies and Research - Islamic Education - Entrepreneurship

YAYASAN MA ARIF AL-RABBANY AL-RABBANI ISLAMIC COLLEGE - Islamic Studies and Research - Islamic Education - Entrepreneurship PROPOSAL PEMBANGUNAN CIKEAS, KP. NAGRAK, GUNUNG PUTRI LATAR BELAKANG Yayasan Maa rif al-rabbany dalam perkembanganya terus berbenah dan bekerja keras untuk dapat merealisasikan program-program yang sesuai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2014 KEMENAG. Islam. Pendidikan. Keagamaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN. A. Instrumen Pengumpulan Data 1.Ruang Lingkup Penelitian TPD W O D

LAMPIRAN LAMPIRAN. A. Instrumen Pengumpulan Data 1.Ruang Lingkup Penelitian TPD W O D 82 NO LAMPIRAN LAMPIRAN A. Instrumen Pengumpulan Data 1.Ruang Lingkup Penelitian Kebutuhan Data 1. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta 1. Sejarah Singkat 2. Letak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3

Lebih terperinci

Dengan menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif ini, peneliti akan menghimpun data berkenaan dengan peran orang-orang yang

Dengan menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif ini, peneliti akan menghimpun data berkenaan dengan peran orang-orang yang 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (case study atau field study) dengan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Tinjauan Historis Pondok Pesantren Nurul Amin Kaliwungu Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Amin berawal dari sebuah Majlis Ta lim

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI 4.1 Analisis Strategi Dakwah Pondok Pesantren Darul Ma arif III Sintang Kalimantan Barat dalam

Lebih terperinci

Visi : Mewujudkan Generasi Qurani yang Berwawasan global dan Mandiri

Visi : Mewujudkan Generasi Qurani yang Berwawasan global dan Mandiri DESAIN PESANTREN AL QURAN AMANAH UMMAT Pesantren Tahfidz Amanah ummat merupakan sebuah lembaga pendidikan yang fokus dalam mencetak generasi-generasi qur ani masa depan. Para santri bukan hanya dibekali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar membaca Al-Qur an siswa, strategi guru Al-Qur an Hadits dalam menumbuhkan motivasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan 124 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan Madrasah Diniyah Tanwirul Qulub Pelem Campurdarat. 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pembelajaran di Pesantren,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pembelajaran di Pesantren, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia modern yang ditandai dengan era globalisasi dan teknologi informatika, telah menghadapkan pesantren pada sejumlah tantangan dan persoalan yang semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP. peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: dan diefektifkan di tahun kedua.

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP. peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: dan diefektifkan di tahun kedua. BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai Studi Deskriptif tentang Strategi Pembelajaran Tahfidzul Qur an bagi Santri Pondok Qur an di Bandung, peneliti mengambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Metode merupakan suatu hal penting yang harus ada di dalam suatu pelaksanaan kegiatan untuk memberikan kemudahan dan keserasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan untaian kata-kata yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan untaian kata-kata yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan untaian kata-kata yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan secara sistematis sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penyajian data dan analisa data yang telah penulis lakukan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penyajian data dan analisa data yang telah penulis lakukan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data dan analisa data yang telah penulis lakukan terkait dengan fokus penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia Di Ma had Aly Pondok Pesantren Salafiyah

Lebih terperinci

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol. Sumbergempol Tulungagung?

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol. Sumbergempol Tulungagung? LAMPIRAN I PEDOMAN INTERVIEW 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol Tulungagung: a. Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol Tulungagung? b. Kapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, karena data-data yang dibutuhkan berupa sebaran-sebaran

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, karena data-data yang dibutuhkan berupa sebaran-sebaran 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena data-data yang dibutuhkan berupa sebaran-sebaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta : BPFE, 1988), hlm. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta : BPFE, 1988), hlm. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang saling terkait dan tak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Sistem pendidikan modern tak mungkin berjalan baik tanpa melibatkan

Lebih terperinci

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. *

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. * KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN Oleh, Novita Siswayanti, MA. * Abstrak: Pemikiran pembaharuan Kiai Wahid Hasyim telah memberikan pencerahan bagi eksistensi pesantren dalam menentukan arah serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Situasi Umum Pondok Pesantren Anak Raudlotut Tholibin Piji Lau Dawe Kudus 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Anak Raudlotut Tholibin Piji Lau Dawe Kudus Pondok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat, merupakan efek dari berhasil

Lebih terperinci

PROPOSAL SINGKAT PEMBANGUNAN SMP IT AL-IKHLAS. Wash shalaatu was salaamu alaa Rasuulillaah wa alaa aalihiwashahbihi ajma in.

PROPOSAL SINGKAT PEMBANGUNAN SMP IT AL-IKHLAS. Wash shalaatu was salaamu alaa Rasuulillaah wa alaa aalihiwashahbihi ajma in. PROPOSAL SINGKAT PEMBANGUNAN SMP IT AL-IKHLAS Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang

Lebih terperinci

publik yang semua aktivitasnya harus dipertanggungjawabkan kepada publik.

publik yang semua aktivitasnya harus dipertanggungjawabkan kepada publik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT melalui Al Quran surat Al Baqarah ayat 282 berfirman: Artinya ; Hai orang-orang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

Lebih terperinci

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56 Jika umat Islam menginginkan kembali kejayaan mereka di masa lalu, maka wajib bagi mereka berusaha untuk membangun, menyadarkan, dan mendidik kaum perempuannya ke puncak peradaban yang telah dicapai pada

Lebih terperinci

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis figur kepemimpinan kyai pondok pesantren dalam membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.

Lebih terperinci