BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. andalan untuk memperoleh penjualan yang selanjutnya memberikan dampak

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. andalan untuk memperoleh penjualan yang selanjutnya memberikan dampak"

Susanti Budiaman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kondisi pasar yang tidak ideal, dimana harga yang lebih baik, kemampuan teknis dan terpenuhinya standar administrasi tidak selalu dapat dijadikan andalan untuk memperoleh penjualan yang selanjutnya memberikan dampak penyimpangan dan / atau tidak tercapainya visi perusahaan khususnya dalam perolehan penjualan yang telah ditargetkan sebagaimana berikut ini : b. Tidak tercapainya visi menjadi salah satu perusahaan konstruksi infrastruktur kereta api terkemuka di Indonesia pada tahun Kondisi tidak / belum tercapaiannya ini dalam arti WKM tidak / belum menjadi Market Leader di salah satu seksi / bidang pekerjaan di industri konstruksi infrastruktur kereta api. Bagaimanapun juga WKM telah memperoleh citra yang baik dan dikenal sebagai perusahaan yang dapat bekerja dengan baik dan diikut sertakan dalam memecahkan masalah teknis maupun non-teknis infrstruktur kereta api khususnya dalam bidang sinyal dan telekomunikasi kereta api. 167

2 c. Tidak tecapainya target target pencapaian perolehan pekerjaan sebagai berikut : - Sinyal dan telekomunikasi : Tidak tercapainya target sama sekali (0 %) pada tahun 2013 dan 2014 walaupun terjadi over-target pada tahun 2010 dan 2011 yang masing masing sebesar 485,84 % dan 283,22 %. - Track : Tidak tercapainya sama sekali target (0%) dari tahun 2010 hingga tahun Namun diperoleh 2 (dua) paket pekerjaan yang tidak ditargetkan pada tahun 2008 dan OHC dan Sub-station : Tidak diperoleh 1 (satu) proyek pun sejak tahun 2008 hingga tahun Pekerjaan Sipil : Terjadi penyimpangan yang positip terhadap rencana strategis sehubungan dengan bidang pekerjaan sipil dimana pekerjaan ini tidak direncanakan sejak tahun 2008 hingga tahun 2013 dan mulai dijadwalkan pada tahun 2014 dengan target penjualan sebesar rupiah namun mendapatkan perolehan sebesar rupiah. 168

3 - Pekerjaan Jembatan : Terjadi penyimpangan yang positip pada pekerjaan Jembatan dimana pekerjaan ini tidak direncnakan sama sekali, namun diperoleh 1 (satu) paket pekerjaan pada tahun Pekerjaan Konsultan : Terjadi penyimpangan yang positip juga pada pekerjaan konsultan dimana pekerjaan ini bukan hanya tidak dijadwalkan dalam strategi WKM bahkan pekerjaan ini bukanlah lingkup kerja WKM dimana WKM adalah perusahan konstruksi, namun sejak tahun 2012 WKM telah memperoleh pekerjaan konsultan pengawas sebanyak 3 (tiga) paket dengangan total nilai rupiah. d. Terjadi penyimpangan arahan strategi penetrasi bidang kerja dimana bidang kerja prioritas sesuai kopetensi WKM yaitu sinyal & telekomunikasi dan OHC & substation tidak berkembang dengan baik di akhir perioda dan berkembangnya bidang kerja yang bukan merupakan kopetensi utama WKM seperti pekerjaan Sipil, Jembatan dan Konsultan berkembang diluar perkiraan. 2. Dengan terjadinya penyimpangan di atas maka diperlukan strategi penyehatan yang terdiri dari penyehatan yang bersifat operasional dan penyehatan operasional. Adapapun strategi penyehatan yang bersifat strategic adalah sebagai berikut : 169

4 Merubah arah prioritas target perolehan bidang / seksi pekerjaan dengan lebih pragmatis terhadap kondisi lingkungan industri yang ada yaitu : g. Mempertahankan seksi pekerjaan sinyal dan telekomunikasi dengan target yang lebih realistis dengan lebih mengeksplor celah celah pekerjaan sinyal yang sangat mungkin diupayakan. h. Mempertahankan seksi pekerjaan OHC dan Sub-station dengan target yang tidak terlalu tinggi namun benar benar diupayakan perolehannya. i. Memberikan prioritas tambahan terhadap pekerjaan sipil dan jembatan. j. Melakukan pendekatan kepada pihak pendukung dana seperti perbankan dan mengupayakan WKM dalam kondisi Bankable. k. Membentuk anak perusahaan (sister company) yang bergerak dibidang Konsultan dengan nama PT. Wastu Kencana Konsultan. l. Sementara menghapuskan (divestasi) seksi pekerjaan track dalam strategi WKM. Sedangkan strategi penyehatan operasional yang perlu diambil untuk penyelamatan dan penyehatakan WKM adalah sebagai berikut : a. Bidang Pemasaran 1. Menentukan target penjualan baru sesuai kondisi struktur industri sebagai berikut (dalam ribu) : 170

5 Strategy 2016 Signaling & Tel Sipil Jembatan OHC & Substation Konsultan Meningkatkan kualitas dan kuantitias personil pemasaran dengan menempatkan personil pemasaran dedicated di tiap tiap Satuan Kerja / Balai Teknik sesuai dengan beban dan prioritas sbb : Balai Teknik Jawa Bagian Tengah : 2 personil - Satuan Kerja (Satker) Proyek Lintas Selatan dan Satker Sulawesi dan Satker Kalimantan : 1 personil - Satker Cikro, Satker Jawa Tengah : 1 personil Balai Teknik Jawa Bagian Timur : 1 personil Balai Teknik Jawa Barat dan Balai Teknik Jabotabek : 1 personil Balai Teknik Sumatra Utara dan Balai Teknik Sumatra Selatan : 1 personil 3. Mensertifikasikan peralatan yang sudah dibuat oleh WKM dan Mencari peluang produksi peralatan sesuai kapabilitas teknis personil. 171

6 b. Bidang keuangan : 1. Meningkatkan ketersediaan aktiva lancar agar selalu siap menghadapi perolehan proyek hingga minimum 30 % nilai perolehan proyek. 2. Menjaga rasio Likuiditas dan Solvabilitas diatas 2 agar dapat dipercaya oleh kreditur. 3. Mengupayakan kedekatan kepada sumber dukungan pendanaan seperti Bank dan mengupayakan dan menjaga agar WKM selalu Bankable. c. Bidang Produksi 1. Terus meningkatkan resposif dan kualitas kerja konstruksi WKM untuk memenuhi kepuasan pemberi tugas yang diimplementasikan dalam standarisasi dokumen metode kerja, safety, quality control dan performa yang terus ditingkatkan kualitas dan efektifitasnya. 2. Riset dan membuat peralatan baru secara bertahap sehingga segera dapat dijual dan disertifikasikan seperti optical block Interface, Tokenless Block Interface (TBI), Automatic Train Protection (ATP) dan signaling interlocking Equipment 3. Terus meningkatkan mutu dan kualitas serta pengembangan barang / peralatan yang sudah dibuat. d. Bidang Personil 172

7 Mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas personil yang ada untuk menjadi marketing force melalui inhouse dan on the job training baik secara teknis maupun non teknis dengan cara menentukan standarisasi personil marketing dan memberikan pelatihan dan penilaian secara teratur. serta melengkapi personil dengan fasilitas yang menunjang dan memadai. 3. Setelah strategi penyehatan dilakukan strategi pertumbuhan yang dapat dilaksanakan adalah : 1. Pertumbuhan berdasarkan segmen pasar. 2. Spesialisasi 3. Investasi selektif. Ketiga strategi ini dilaksanakan dengan formulasi sebagai berikut : 1. Menentukan WKM sebagai perusahaan yang bergerak spesialis dibidang konstruksi infrastruktur Kereta api kelas menengah menuju besar. 2. Membentuk anak perusahaan baru yaitu : a. PT. Wastu Kencana Konsultan, yang mengkhususkan bergerak pada bidang Konsultan baik, desain, Manajemen Konstruksi maupun konsultan pengawas. Untuk tahun pertama pasar yang dituju hanya industri kereta api, pada tahun selanjutnya akan diperluas ke bidang bidang lain. b. PT. Wastu Kencana Properti, yang mengkhususkan bergerak pada bidang properti termasuk di dalamnya konstruksi landed house, high-rise building dan developer. 173

8 c. PT. Wastu Kencana Manufaktur, yang bergerak dibidang produksi peralatan dan sistem kontrol (Control System) baik keperluan perkeretaapian maupun keperluan industri lainnya. d. PT. Wastu Kencana Infrastruktur, yang bergerak dibidang konstruksi maupun investasi dibidang infastruktur termasuk provider Jalan Tol. Perusahaan ini akan mengambil alih fungsi PT. Wastu Kencana Mandiri secara bertahap dan selanjutnya 5 (lima) tahun kemudian WKM akan menjadi holding company. VI.2. Saran 1. Agar tidak terulang lagi terjadinya penyimpangan yang berkelanjutan maka perlu diadakan evaluasi strategi dalam perioda waktu yang lebih pendek misal tiap akhir tahun. 2. Perlu diteliti, dibahas dan dikembangkan action program dari strategi pertumbuhan yang telah ditentukan sehingga strategi tersebut dapat dioperasionalkan dan tujuan pertumbuhan dapat dilaksanakan terukur dan dievaluasi. 174

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pemerintahan Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya perpusat pada Pulau Jawa, tetapi