BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

Transkripsi

1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2007, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, yang akan mengubah ASEAN menjadi wilayah ekonomi bebas bagi perpindahan barang, jasa, investasi, tenaga terlatih, dan arus modal yang lebih bebas (ASEAN, 2008: 5). Indonesia bahkan telah memasuki era ASEAN-Cina Free Trade Area (ACFTA) terhitung 1 Januari Dari dulu produk Cina sudah membuat pebisnis lokal ketar-ketir dengan produk berharga murah. Namun karena ACFTA, 83% dari produk impor Cina akan bebas masuk ke pasar Indonesia tanpa dikenai bea masuk (Saputra, 2010). Untuk bidang jasa konstruksi, masuknya kontraktor asing ke Indonesia juga cukup mengkhawatirkan jika tidak ada filter atau pemerintah tetap tidak acuh terhadap pebisnis lokal (Suara Karya, 2009). Di sisi lain, AEC dan ACFTA juga memberi kesempatan kepada pebisinis di Indonesia untuk masuk ke wilayah ASEAN dan Cina dengan lebih mudah. PT Artistika Prasetia (Artistika), yang berdiri sejak tahun 1988, merupakan sebuah perusahaan jasa konsultan non konstruksi yang bergerak di bidang teknologi informasi, pertanian dan kehutanan, lingkungan, serta usaha kecil dan menengah. Spesialisasi perusahan saat ini terutama dibidang solusi teknologi informasi, konsultasi bidang sumberdaya manusia, dan jasa manajemen pada umumnya. Secara bertahap bidang kategori kegiatan diarahkan ke bidang telematika, pengembangan pertanian dan pedesaan, transportasi, pendidikan,

2 kesehatan, kependudukan, perindustrian, dan sipil melalui kerjasama mutual dengan perusahaan jasa konsultan lain. Sertifikasi yang telah dimiliki perusahaan saat ini adalah bidang jasa survey. Dalam perkembangannya, Artistika mengalami berbagai perubahan, ujian dan pergantian kepemilikan. Pada tahun 2006, perusahaan yang dikembangkan dengan modal yang tidak terlalu besar ini, mampu menghasilkan sebuah perusahaan lain yang dikembangkan atas tuntutan dunia usaha pada masanya. Pada tahun 1999, Artistika juga bergabung dalam perhimpunan Kogas Strategic Alliance (KSA), sebuah perhimpunan yang terdiri dari berbagai macam perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai cita-cita bersama. Bentuk kerjasama yang dilakukan memungkinkan setiap anggota perhimpunan saling membantu dan memanfaatkan sertiap sumberdaya yang tersedia dalam perhimpunan tersebut. Dalam laporan keuangan tahun 2010, data indikator ekonomi kesehatan kinerja Artistika pada tahun 2009 nilainya menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian dari grafik nilai kondisi keuangan pada umumnya cenderung meningkat dalam 5 tahun terakhir. Kesehatan perusahaan pada tahun per 31 Desember 2009 tercatat (Artistika, 2010b): Current Ratio (rasio lancar) sebesar 1,54 yang menunjukkan bahwa perusahaan relatif sehat; Quick Ratio (rasio cepat) adalah 1,10 yang berarti bahwa adanya peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008 lebih likuid; Gross Margin sampai 31 Desember 2009 sebesar 10,59%. Hal ini menunjukkan perusahaan menjadi kurang effisien dalam mengelola 2

3 proyek; Net Profit Margin sampai 31 Desember 2009 adalah 1,36%, yang berarti ada penurunan dibandingkan tahun 2008; Turn Over dari Operating Assets sebesar 112,32% dan Return on Investment sebesar 1,53%. Dibandingkan dengan tahun 2008 berarti indeks ini menunjukkan penurunan. Di sisi lain, berdasarkan pengalaman bekerja sama terutama dengan sektor pemerintah untuk jasa konsulatasi non konstruksi di Indonesia, cukup banyak tantangan yang harus dihadapi perusahaan untuk terus bermain di pasar dalam negeri jika dibandingkan dengan pasar luar negeri. Hal ini terutama terlihat dari penerapan kepastian hukum yang seringkali dirasakan tidak bersahabat oleh perusahaan. Akibatnya strategi yang dipilih tidak bisa diterapkan secara utuh dan mengharuskan perusahaan beradapatasi untuk bisa mengikuti kondisi yang berkembang saat ini. B. Rumusan Masalah Berikut ini adalah rumusan masalah yang akan dijawab melalui studi yang dilakukan: 1. Apa karakteristik industri jasa non konstruksi? Bagaimana posisi bersaing PT Artistika dalam pasar jasa konsultasi non konstruksi yang dipilihnya? 2. Apa faktor-faktor sukses kunci yang harus menjadi perhatian perusahaan? 3. Apa faktor-faktor yang menjadi kekuataan dan kelemahan yang 3

4 dapat dikembangkan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan? 4. Apakah strategi yang dipilih saat ini pada perusahaan masih dapat digunakan untuk memperluas pasar domestik dan memasuki pasar luar negeri? C. Tujuan Penelitian Perusahaan belum pernah melakukan studi terkait strategi sebelumnya. Untuk itu studi ini dilakukan dengan tujuan: 1. Menganalisa industri dan persaingan untuk jasa konsultan non konsturksi 2. Mengidentifikasi faktor-faktor sukses kunci dalam industri jasa konsultan non konstruksi 3. Mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan yang bisa dikembangkan perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif. 4. Merumuskan strategi bersaing perusahaan 4

5 D. Manfaat Penelitian Hasil temuan dan pembahasan studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya strategi yang saat ini sehingga dapat memperbaiki pelaksanaannya. 2. Bagi kalangan akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, ataupun penelitian yang lebih luas terutama penelitian yang berkaitan industri jasa konsultan non konstruksi di Indonesia. E. Metode Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer Melalui gambaran umum perusahaan, data-data unit dan proyek yang diperlukan melalui observasi dan interview kepada manajerial PT. Artistika yang terlibat langsung baik dalam operasional maupun non operasional dan mengenai strategi perusahaan dan pengaruhnya terhadap kemajuan perusahan. b. Data sekunder Data yang diperoleh melalui berbagai sumber pendukung, seperti literatur, buku, jurnal dan berbagai sumber lainnya yang terkait. 5

6 2. Metode Analisis Dalam tesis ini penulis mencoba melakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap penerapan strategi dan pengaruhnya. Indikator yang diambil dalam hal ini adalah sebagai berikut: Kondisi keuangan perusahaan Market Share perusahaan Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis rantai nilai, analisis SWOT dan analisis Industri Five-Forces Model. Gambar 1 menunjukkan kerangka analisis secara lengkap. Hal ini dibutuhkan untuk mendapatkan kerangka penulisan yang jelas dan penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah. Analisis lingkungan eksetrnal. Untuk melakukan analisis lingkungan eksternal digunakan alat analisis Lima Kekuatan Porter (Five Forces Models), yang meliputi intensitas persaingan, potensi masuknya pemain baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan menawar pemasok dan kekuatan menawar konsumen. Alat analisis ini akan memberikan gambaran persaingan industri secara umum. Gambaran lingkungan di luar perusahaan juga dihasilkan dari analisis lingkungan makro terhadap kondisi yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Hasil dari analisis lingkungan eksternal adalah daftar peluang dan ancaman dengan memperhatikan karakteristik industri. Dari sini kemudian bisa dirumuskan faktor kunci sukses (KSF) pada industri jasa non konstruksi. 6

7 Profil 1. Sejarah 2. Visi, Misi, Tujuan 3. Perkembangan terkini Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Internal 1. Lingkungan Makro (Politik, Ekonomi, Sosial-budaya, dan Teknologi) 2. Persaingan Industri (Five Forces Model analysist) 1. Analisis Sumberdaya dan Kapabilitas 2. Analisis Rantai Nilai Ancaman / Peluang Kelemahan / Kekuatan Key Success Factor Keunggulan Kompetitif Identifikasi Strategi Evaluasi Strategi Pemilihan Strategi Gambar 1. Kerangka Analisis Penelitian Analisis lingkungan internal. Analisis berikutnya adalah analisis internal yang meliputi fungsi manajemen perusahaan dengan menggunakan alat analisis sumberdaya dan kapabilitas, serta analisis rantai nilai. Lebih dalam akan bahas fungsi pemasaran, teknologi, sumberdaya manusia, dan keuangan perusahaan untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil akhir dari analisis internal akan menunjukkan kelemahan dan kekuatan perusahaan yang kemudian bisa menunjukkan keunggulan kompetitif. Menentukan strategi. Membandingakan faktor kunci sukses industri dan keunggulan kompetitif perusahaan, dilengkapi dengan profil perusahaan melalui visi, misi-nya akan membantu mengidentifikasi strategi-strategi yang terbaik bagi 7

8 perusahaan untuk menjadi pemimpin industri. Evalusi strategi terkini dilakukan dengan melihat hasil identifikasi strategi untuk kemudian melakukan pemilihan strategi yang sesuai dengan perusahaan. F. Sistematika Pembahasan BAB I: PENDAHULUAN Akan membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metode penelitian beserta sistematika pembahasan. Dalam bab ini juga dideskripsikan secara sekilas mengenai kondisi perusahaan terkini yang menjadi landasan penentuan strategi. BAB II: LANDASAN TEORI Landasan Teori, pada bab ini akan dibahas teori teori yang mendukung proses pembahasan penelitian. Penjelasan meliputi teori dasar tentang manajemen strategi. BAB III: PROFIL OBJEK PENELITIAN Akan mengulas sejarah singkat perusahaan dan profil perusahaan, serta tujuan dan rencana perusahaan. Diuraikan juga mengenai kondisi peta persaingan industri telekomunikasi saat ini. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini akan dipaparkan hasil pengambilan data dan pengolahannya serta pembahasan umum maupun yang spesifik hasil penelitian BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8

9 Dalam Bab ini akan disampaikan kesimpulan penelitian dan rekomendasi serta keterbatasan penelitian 9