BAB I PENDAHULUAN. Rumah makan GeTol berdiri sejak tanggal 2 april dengan diprakarsai oleh Ibu Merita. Nama rumah makan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Profil Umum Rumah makan GeTol berdiri sejak tanggal 2 april 2013 dengan diprakarsai oleh Ibu Merita. Nama rumah makan GeTol diambil dari lokasi rumah makan yang mana terletak tepat pada ruko didepan gerbang tol Buah batu, oleh karena itu diberikan nama rumah makan GeTol (Gerbang Tol). Pemilik melihat bahwa pintu tol Buah batu sebagai kawasan potensial untuk membuka usaha kuliner. Selain semakin berkembangnya pembangunan, kawasan tersebut juga banyak dilewati pendatang dari luar kota Bandung yang keluar melalui pintu tol Buah batu. Untuk itu didirikan sebuah rumah makan organik yang bernama rumah makan GeTol. Rumah m akan GeTol berkomitmen untuk terus memberikan produk terbaik yang sesuai dengan standar mutu kualitas terbaik. Peta lokasi rumah makan GeTol ada pada Gambar 1.1 dibawah ini. 1

2 Gambar 1.1 Peta Lokasi Rumah Makan GeTol Sumber: Google Maps (10 November 2014) Seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar 1.1 tersebut bahwa rumah makan GeTol terletak di Jalan Terusan Buah b atu No. 259 tepat pada ruko didepan gerbang tol Buah batu. Luas bangunan dari rumah makan ini adalah 40m 2 (meter persegi) dengan kapasitas tamu sebanyak 25 (dua puluh lima) orang. Saat ini jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 3 (tiga ) orang dengan jam operasional mulai dari jam WIB. Produk utama rumah makan GeTol adalah makanan dengan bahan baku daging ayam organik. Berikut merupakan gambaran mengenai produk makanan organik terdapat pada Gambar

3 Gambar 1.2 Produk Utama Rumah Makan GeTol Sumber : data internal perusahaan Visi & Misi 1. Visi "Menjadi bisnis kuliner organik yang terdepan dalam mutu dan pelayanan di seluruh indonesia. 2. Misi a.menyediakan kualitas unggul, pelayanan prima, dan pilihan terbaik kepada pelanggan kami ; b.membuat standar operasi prosedur yang baik dalam pengolahan produk untuk mengembangkan kepercayaan ; Struktur Organisasi berikut : Struktur organisasi untuk rumah makan GeTol adalah sebagai 3

4 OWNER MANAGER KOKI Gambar 1.3 Struktur Organisasi Rumah Makan GeTol Sumber: Data Internal perusahan Latar Belakang Kota Bandung adalah kota yang memiliki potensi besar dalam beberapa bidang. Kota Bandung memiliki julukan kota surga belanja hingga kota kreaftif tempat lahirnya seniman, pemusik, hingga desainer. Selain julukan-julukan tersebut, kota Bandung juga sering diidentikan dengan kota tujuan wisata kuliner. Kuliner di kota Bandung menjadi salah satu destinasi para wisatawan. Banyak pilihan kategori wisata kuliner yang ditawarkan, mulai dari kategori makanan berat hingga jajanan ringan, kategori makanan manca negara hingga makanan tradisional. Dalam kurun waktu terakhir, mengkonsumsi makanan sehat menjadi tren yang semakin meluas di kalangan masyarakat. Fenomena ini muncul karena masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tidak alami seperti pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormon pertumbuhan dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negatif 4

5 terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Umumnya residu pestisida pada produk pertanian sangat tinggi, karena masih banyak petani yang sering menyemprotkan pestisida pada saat panen bahkan sampai tiga hari menjelang panen. Itu dilakukan untuk menghindari gagal panen karena serangan hama dan penyakit. Bagi manusia, senyawa kimia tersebut berpotensi menurunkan kecerdasan, menggangu kerja saraf, menganggu metabolisme tubuh, menimbulkan radikal bebas, menyebabkan kanker, meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil dan dalam dosis tinggi menyebabkan kematian. Nurayla (2009). Selain itu maraknya isu penyakit dari bahan baku makananan seperti penyakit sapi gila, epidemik, dan racun mematikan yang digunakan untuk makanan ternak menambah kegelisahan bagi konsumen terhadap kualitas makanan yang mereka konsumsi. Adapun dengan adanya fenomena di atas maka muncul suatu inovasi bisnis rumah makan khususnya rumah makan yang mengusung konsep penggunaan bahan baku ramah lingkungan, aman untuk dikonsumsi, tetap mengandung nutrisi yang cukup serta masih dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam penyajian produknya yang kini dikenal dengan bahan baku organik. Hal tersebut tentu memiliki tujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan kesadarannya untuk mengkonsumsi makanan sehat. Pada penelitian ini, secara khusus ketertarikan penelitian ini terfokus pada salah satu rumah makan organik yang mempunyai 5

6 target market menengah ke atas yaitu rumah makan GeTol. Salah satu yang melatar belakangi penulis dalam pemilihan objek tersebut yaitu adanya keunikan pada produk yang ditawarkan, selain itu keberhasilan rumah makan GeTol dalam mengelola bisnisnya yang dapat dibuktikan pada beberapa cabang rumah makan GeTol yang pernah didirikan. Rumah makan GeTol sebagai salah satu rumah m akan yang mengusung konsep menu organik dianggap penting karen a saat ini sangat sedikit keberadaan rumah makan yang memperhatikan kesehatan serta gizi yang menjadi kebutuhan konsumen khususnya masyarakat Bandung. Rumah makan yang berada di depan gerbang tol buah batu ini menjual makanan berbahan baku organik seperti ayam goreng organik, bubur ayam o rganik, chicken nugget organik, baso organik, bebek goreng sehat, ju s gula alami (gula aren), kedelai edamame, wedang beras hitam, beras organik & ayam organik. Selain makanan berbahan baku organik, rumah makan Getol juga menjual obat-obatan herbal seperti madu arab, kopi habbat, rosella drink, liang tea, susu k ambing sehat, dan lain lain dan masih banyak lagi. Dalam bisnis atau berwirausaha, persaingan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis. Persaingan adalah hal yang biasa dalam dunia usaha, Ketika ada usaha rumah makan organik, disampingnya ada usaha soto, memang keduanya tidak sedang bersaing dalam sebuah produk yang sama, namun bersaing untuk memenuhi kebutuhan yang sama, yaitu makanan dan minuman. Sehingga kesadaran bersaing ini juga melanda usaha ritel di Indonesia yang belum sadar dari arah mana datang kompetitor selama ini, selalu berpikir dari produk yang sama, belum kepada 6

7 pemenuhan kebutuhan yang sama. Seperti misalnya saja usaha rumah makan cepat saji, usaha bakso, dan usaha mie ayam dalam satu lokasi sebenarnya juga bersaing walaupun beda produk namun sama - sama untuk selera dan pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman. Hal yang paling utama yaitu persaingan tetap berjalan dan harus secara sehat. Berikut ini adalah beberapa jenis usaha kuliner berbahan baku organik di Bandung. Tabel 1.1 Daftar beberapa Rumah makan Organik di kota/kabupaten Bandung No. Nama Lokasi / Jalan 1. Harris cafe Peta 2. Healthy Choice Terusan jakarta 3. Kampung daun Lembang 4. My Meal Organic Catering Dipati Ukur 7. GeTol Terusan Buah b atu 8. Saung Nini Jati nangor 9. Yufeto Catering Bandung Surya Soemantri 10. Sedap Alami Sumatera Sumber : (Observasi penulis) 7

8 Apabila dilihat sekilas, dapat diketahui untuk persaingan jasa industri makanan dan minuman sangat tinggi. Persaingan di antara rumah makan yang merupakan salah satu jenis usaha yang menjual makanan saat ini semakin berkembang seperti restoran, warung/ kedai, catering, cafe. Dalam proses bisnisnya, rumah makan GeTol tidak pernah lepas dari tantangan yang ada. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah sulitnya dalam pengadaan bahan baku mentah organik. Selain sulit didapat, harga bahan baku organik yang mahal memberikan dampak langsung pada harga jual makanan yang ditawarkan. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian dari konsumen itu sendiri. Adapun masalah lain yang dihadapi oleh rumah makan GeTol yaitu adanya pesaing khususnya bisnis rumah makan organik maupun non organik dalam satu kelasnya. Dampak terbesar pada proses bisnis rumah makan GeTol yaitu kecenderungan masyarakat memilih makanan yang lebih murah, yang mana dapat disimpulkan bahwa persaingan ketat antar rumah makan sendiri menjadi masalah utama dalam pelaksanaan bisnisnya khususnya pada masalah penurunan kesadaran dalam mengkonsumsi makanan sehat. Hal ini dirasa menjadi tantangan bagi perusahaan, dikarenakan banyaknya tantangan yang menjadi pekerjaan rumah bagi perusahaan. Faktor tersebut menjadikan rumah makan GeTol berencana mengembangkan inovasi baik dari segi strstegi penjualannya hingga bentuk penyajian produk yang lebih inovatif. Hal tersebut takan 8

9 dirangkum dalam model bisnisnya untuk menghadapi permasalahan tersebut guna menghindarkan dari kemungkinan gulung tikar. Adapun salah satu pendekatan yang digunakan dalam pengembangan model bisnisnya adalah dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC). Business Model Canvas (BMC) adalah alat yang dapat digunakan untuk memetakan suatu bisnis dengan sembilan blok bangunnya sehingga menjadi jelas bagi suatu perusahaan tentang apa aktifitas kuncinya, apa sumber daya kuncinya, siapa mitra utamanya, siapa konsumennya, bagaimana proporsi nilainya, bagaimana cara menjalin hubungan dengan konsumen, bagaimana saluran distribusi dan pemasarannya, bagaimana struktur pembiayaannya, dan sumber pendapatan dari bisnis tersebut. Business model canvas tidak hanya dapat digunakan untuk memotret model bisnis perusahaan saat ini, namun juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan rancangan model bisnis yang baru. Osterwalder dan Pigneur (2012: 12-15). Business model canvas ini juga merupakan kerangka pemodelan yang disarankan oleh rumah m akan GeTol karena dengan memetakan menggunakan BMC hasil dari penelitian ini dapat dengan mudah diinterpretasikan serta dapat membantu dalam pengembangan model bisnis yang akan dikembangkan oleh rumah makan GeTol. Untuk dapat melakukan tindak lanjut atas pemetaan model bisnis yang sudah dilakukan, rumah makan GeTol merasa perlu dilakukan evaluasi terhadap model bisnis tersebut. David (2011: 210) berpendapat, analisis SWOT merupakan alat evaluasi yang 9

10 digunakan untuk mendeteksi lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki perusahaan dan pada akhirnya diharapkan akan dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman yang ada. Sedangkan Osterwalder dan Pigneur (2012:216), menganggap bahwa analisis jenis SWOT ini memberikan dasar yang baik untuk diskusi lebih lanjut, pengambilan keputusan, dan akhirnya inovasi di sekitar model bisnis. Dengan adanya analisis seperti ini, perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal, dapat dengan mudah diserap oleh lingkungan internal lalu memaksimalkan dan mengefektifkan kekuatan internal untuk menghadapi lingkungan eksternal tersebut. Analisis SWOT merupakan penunjang business model canvas dalam melakukan evaluasi terhadap model bisnis yang kini dimiliki oleh suatu perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian yang berjudul Studi Model Bisnis Pada Rumah Makan GeTol Di Bandung Dengan Pendekatan Business Model Canvas. 1.3 Rumusan Masalah Dalam kegiatan penentuan strategi atau kebijakan terhadap pembentukan strategi, perencanaan sangat berpengaruh dalam proses manajemen perusahaan tersebut. Seorang pimpinan perusahaan perlu mencari suatu strategi bisnis agar keputusan atau kebijakan yang mereka ambil adalah tepat. 10

11 Berdasarkan pembahasan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: a. Bagaimana gambaran model bisnis rumah makan GeTol saat ini jika ditinjau dengan pendekatan business model canvas? b. Bagaimana skenario model bisnis yang dapat dijadikan saran untuk keberlanjutan bisnis rumah makan GeTol dengan pendekatan business model canvas? 1.4 Tujuan penelitian Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui gambaran model bisnis rumah makan GeTol dengan pendekatan business model canvas. b. Untuk memberikan skenario model bisnis sebagai pedoman dalam kelanjutan bisnis rumah makan GeTol pendekatan business model canvas. 1.5 Kegunaan Penelitian yaitu : Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, 1. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian dan kontribusi teoritis terhadap perkembangan ilmu manajemen, 11

12 khususya manajemen strategi dan sumber daya manusia. 2. Aspek Praktis. a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian di bidang strategi bisnis yang menggunakan business model canvas sebagai alat untuk melakukan analisis dan pemetaan. b. Melalui penelitian ini maka diharapan dapat memberikan konstribusi yang berharga bagi penyempurnaan sistem manajemen strategi pada perusahaan khususnya kepada owner, yang pada akhirnya dapat menguntungkan perusahaan. c. Diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pengusaha yang bergerak dalam bidang sejenis dalam melakukan pemetaan bisnis. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan dalam bab ini dibagi menjadi lima bab dengan susunan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan m asalah, manfaat penelitian, sistematika penulisan s kripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini memuat teori-teori yang digunakan sebagai 12

13 tinjauan/landasan dalam menganalisis batasan masalah yang telah dikemukakan, kerangka pikir, dan hipotesis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang waktu dan wilayah penelitian, metode penelitian, variabel-variabel, operasional variabel, populasi sampel, data dan sumber data, dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas analisis dalam penelitian serta berisi jawaban atas pertanyaan yang disebutkan dalam perumusan masalah. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini hasil dalam penelitian di jelaskan secara ringkas dan merupakan inti dari semua kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. 13