SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA"

Transkripsi

1 Lampiran 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Kupang Kelas/ Semester : XI MIA/ Genap Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 156

2 Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 1.1 Menyadari adanya 1. Sistem koloid keteraturan dari sifat 2. Sifat koloid hidrokarbon, 3. Pembuatankoloi termokimia, laju d reaksi, kesetimbangan 4. Peranan koloid kimia, larutan dan dalam koloid sebagai wujud kehidupan kebesaran Tuhan sehari-hari dan YME dan industry pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Mengamati (Observing) 1. Mencari informasi dari berbagai sumber dengan membaca, mendengar, mengmati tentang system koloid,sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranan koloid dalam kehidupan seharihari. 2. Mencari contoh-contoh koloid yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Menanya (Questioning) 1. Mengajukan pertanyaan yang Berkaitan dengan perbedaan larutan sejati, koloid dan suspense Sistem koloid yang Tugas Merancang percobaan pembuatan koloid Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan danp resentasi, misalnya: melihat Skala volume/suhu, cara menggunakan Senter (effektyndall) Alokasi Sumber Waktu Belajar 2 mgg x 8 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbaga i sumber lainnya 157

3 Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.1 Menunjukkan terdapat dalam kehidupan Cara menggunak perilaku ilmiah (kosmetik,farmasi,bahan anpipet, (memiliki rasa ingin makanan dan lain-lain). menimbang, tahu, disiplin, jujur, 2. Mengapa piring yang kotor keaktifan,kerjasam objektif, terbuka, Karena minyak harus dicuci a, mampu membedakan menggunakan sabun? komunikatif,tangg fakta dan opini, ulet, Mengumpulkan data ungjawab,danpedu teliti, bertanggung (Eksperimenting) lilingkungan,dsb) jawab, kritis, kreatif, 1. Mendiskusikan hasil bacaan Portofolio inovatif, demokratis, tentang system koloid,sifatsifat Laporan komunikatif) dalam koloid, pembuatan koloid percobaan merancang dan dan peranan koloid dalam melakukan percobaan kehidupan sehari-hari. serta berdiskusi yang 2. Merancang percobaan Tes tertulis uraian diwujudkan dalam pembuatan koloid dan Pemahamansistem sikap sehari-hari. mempresentasikan hasil koloid,sifatkoloid, Alokasi Waktu Sumber Belajar 158

4 Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian rancangan untuk dan pembuatan menyamakan. koloid 2.2 Menunjuk kanperilaku Persepsi. kerjasama, santun, 3. Melakukan percobaan toleran, cinta damai pembuatan koloid. dan peduli lingkungan 4. Mengamati dan mencatat data serta hemat dalam hasil percobaan. memanfaatkan sumber 5. Mendiskusikan bahan/zatyang daya alam. Berupa koloid dalam industry farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain. 2.3 Menunjukkan perilaku Mengasosiasi (Associating) responsive dan proaktifserta bijaksana 1. Menganalisis dan menyimpulkan data sebagai wujud Percobaan. kemampuan 2. Menghubungkan system koloid memecahkan masalah Alokasi Waktu Sumber Belajar 159

5 Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian dan membuat dengan sifat koloid. keputusan 3. Diskusi informasi tentang koloid liofob dan hidrofob. 3.15Menganalisis peran Mengkomunikasikan koloid dalam (Communicating) kehidupan berdasarkan 1. Mempresentasikan hasil sifat-sifatnya rangkuman 4.15Mengajukan tentang system koloid,sifat-sifat ide/gagasan untuk koloid, pembuatan koloid dan memodifikasi pembu peranan koloid dalam kehidupan atan koloid sehari-hari. berdasarkan 2. Membuat laporan percobaan dan pengalaman Mempresentasikannya dengan membuat beberapa Menggunakan tata bahasa yang jenis koloid. benar. 3. Mengkomunikasikan peranan koloid Alokasi Waktu Sumber Belajar 160

6 Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Dalam industry farmasi, kosmetik, bahan makanan,dan lain-lain. Alokasi Waktu Sumber Belajar 161

7 Lampiran 02a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 0I) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 6 Kupang : KIMIA : XI / Genap : Sistem Koloid : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah 162

8 Lampiran 02a abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD pada KI-1 Indikator KD pada KI Menyadari adanya keteraturan Mengagungkan kebesaran Tuhan dari sifat hidrokarbon, YME menjalankan proses termokimia, laju reaksi, pembelajaran materi sistem koloid kesetimbangan kimia, larutan Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha dan koloid sebagai wujud Esa atas rahmat dan karunia-nya kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya dalam proses pembelajaran kimia materi sistem koloid. keteraturan tersebut sebagai Menyadari bahwa ketentuan yang hasil pemikiran kreatif ditetapkan oleh Tuhan YME adalah manusia yang kebenarannya yang terbaik bagi kita melalui bersifat tentatif. pembelajaran materi sistem koloid Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran Berdoa sesudah mengakhiri kegiatan pembelajaran Menunjukkan sikap berdoa yang baik Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. KD pada KI-2 Indikator KD pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya 163

9 Lampiran 02a terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. dalam kegiatan pembelajaran tentang materi sistem koloid Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen Menunjukkan perilaku ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah dan menganalisis data Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum Menunjukkan perilaku kerja sama dengan cara saling membantu sesama teman dalam melakukan praktikum, diskusi untuk menyelesaikan soalsoal yang diberikan,dan presentasi Menunjukkan perilaku santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi Menunjukkan perilaku toleransi dengan cara menerima masukan, kritik dan saran dari kelompok lain Menunjukkan perilaku peduli lingkungan dalam melakukan praktikum dengan membuang limbah 164

10 Lampiran 02a 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. KD pada KI Menganalisis peran koloid berdasarkan sifat sifatnya dalam kehidupan sehari hari praktikum pada tempatnya, menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya, menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium Menunjukkan perilaku proaktif dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan masalah di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar. Indikator KD pada KI Menjelaskan sistem koloid Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid Mengelompokan jenis jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi Mendeskripsikan peran koloid dalam kehidupan sehari hari. KD pada KI Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid Indikator KD pada KI Melakukan percobaan tentang klasifikasi larutan dengan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemukan Melaksanakan eksperimen sederhana 165

11 Lampiran 02a dengan baik dan teliti Bekerja sama dalam kelompok dalam menemukan jawaban atas pertanyaan pada LKPD yang diberikan Menyimpulkan hasil percobaan tentang klasifikasi larutan. C. Materi Pembelajaran 1. Larutan, suspensi, dan koloid 2. Jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispesi D. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Sintaks CTL Langkah pembelajaran Waktu Pendahuluan Kegiatan pembelajaran Guru menyampaikan salam pembuka 10 Menit pendahuluan Guru menyapa peserta didik dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Penyampaian Asas Kontruktivisme: materi Guru menyampaikan topik pelajaran dan sub topik 166

12 Lampiran 02a Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Guru memberikan pertanyaan untuk memancing peserta didik, coba sebutkan contoh larutan dalam kehidupan sehari-hari yang kalian ketahui? Asas bertanya (Questioning) Guru menunjukkan beberapa larutan untuk memancing peserta didik untuk bertanya : Larutan itu apa? larutan itu terbentuk dari fase apa dan fase apa? Inti Memancing Asas permodelan (Modelling) : 65 kinerja siswa Guru memberi penjelasan Menit singkat tentang pengertian larutan, suspensi dan koloid. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas Inquiry (Penemuan): Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan 167

13 Lampiran 02a Pemberian umpan balik yang dianjukan guru dengan cara melakukan eksperimen sederhana dan diskusi kelompok. Asas komunitas belajar (Learning Community) : Peserta didik mencatat semua hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. Asas penilaian yang sebenarnya (Autentik) : Guru memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik yang diutus kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen. Asas bertanya (Qustioning): Dengan mengacuh pada kesimpulan peserta didik, melalui tanya jawab guru dan peserta didik membahas cara penyelesaian masalah yang tepat. Asas reflection (Refleksi): Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang 168

14 Lampiran 02a diajarkan Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. Penutup Kegiatan Asas penilaian sebenarnya 15 tindak lanjut (Authentic Assessment) Menit Guru memberikan tugas rumah terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. Guru menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. 169

15 Lampiran 02a E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik Penilaian : No Aspek Teknik Bentuk Instrumen - Lembar Observasi sikap 1. Sikap aspek - Observasi spiritual spiritual - Angket - Lembar angket diri sikap spiritual - Lembar Observasi sikap 2. Sikap aspek - Observasi sosial sosial - Angket - Lembar angket diri sikap sosial 3. Pengetahuan - Soal kuis - Tes tertulis - Soal tugas - Penugasan - THB - Lembar penilaian keterampilan - Lembar penilaian 4. Keterampilan Observasi presentasi - Lembar penilaian portofolio - Lembar penilaian proses F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat : Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD 2. Bahan : Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD 3. Sumber Belajar : a. LKPD b. Tugas c. Watoni, Haris KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya 170

16 Lampiran 02b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PERTEMUAN 02) Sekolah : SMA Negeri 6 Kupang Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Sistem Koloid Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah 171

17 Lampiran 02b abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD pada KI-1 Indikator KD pada KI Menyadari adanya Mengagungkan kebesaran Tuhan keteraturan dari sifat YME menjalankan proses hidrokarbon, termokimia, laju pembelajaran materi sistem koloid reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya dalam proses pembelajaran dan pengetahuan tentang kimia materi sistem koloid. adanya keteraturan tersebut Menyadari bahwa ketentuan yang sebagai hasil pemikiran ditetapkan oleh Tuhan YME adalah kreatif manusia yang yang terbaik bagi kita melalui kebenarannya bersifat pembelajaran materi sistem koloid tentatif Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran Berdoa sesudah mengakhiri kegiatan pembelajaran Menunjukkan sikap berdoa yang baik Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. KD pada KI-2 Indikator KD pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber 172

18 Lampiran 02b terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.5 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi sistem koloid Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen Menunjukkan perilaku ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah dan menganalisis data Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum Menunjukkan perilaku kerja sama dengan cara saling membantu sesama teman dalam melakukan praktikum, diskusi untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan,dan presentasi Menunjukkan perilaku santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi Menunjukkan perilaku toleransi dengan cara menerima masukan, 173

19 Lampiran 02b 2.6 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. KD pada KI Menganalisis peran koloid berdasarkan sifat sifatnya dalam kehidupan sehari hari KD pada KI Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis kritik dan saran dari kelompok lain Menunjukkan perilaku peduli lingkungan dalam melakukan praktikum dengan membuang limbah praktikum pada tempatnya, menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya, menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium Menunjukkan perilaku proaktif dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan masalah di awal hingga akhir dengan langkahlangkah yang benar. Indikator KD pada KI Mendeskripsikan sifat sifat koloid (efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi, Koagulasi, Dialisis, Koloid Pelindung, Elektroforesis, koloid liofob dan liofil) Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari hari Indikator KD pada KI Melakukan percobaan tentang sifatsifat koloid dengan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemukan Mengamati dan mengerjakan LKS 174

20 Lampiran 02b koloid dengan baik sesuai dengan teori Menyimpulkan hasil percobaan berdasarkan pengamatan tentang sifat-sifat koloid. C. Materi Pembelajaran Sifat-sifat koloid Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari D. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Sintaks CTL Langkah pembelajaran waktu Pendahuluan Kegiatan Guru menyampaikan salam pembelajaran pembuka pendahuluan Guru menyapa peserta didik dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Asas Kontruktivisme : Guru menyampaikan topik dan Penyampaian sub topik materi Guru menyampaikan tujuan pelajaran pembelajaran yang ingin dicapai Guru merangsang agar peserta 175

21 Lampiran 02b didik bertanya dengan cara menunjukan cahaya yang masuk kedalam kelas melalui lubang ventilasi. Asas bertanya (Questioning) : Peserta didik diharapkan untuk bertanya atau mengajuhkan pertanyaan : Mengapa dalam berkas cahaya yang masuk terdapat butiran-butiran debu yang bergerak? Inti Memancing kinerja siswa Asas permodelan (Modelling) : Guru memberi penjelasan singkat tentang sifat-sifat koloid. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas penemuan (Inquiry): Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang dianjukan guru dengan cara melakukan eksperimen sederhana dan diskusi kelompok. 176

22 Lampiran 02b Asas komunitas belajar (Learning Community) : Peserta didik mencatat semua hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. 177

23 Lampiran 02b Penutup Pemberian umpan balik Kegiatan tindak lanjut Asas penilaian yang sebenarnya (Autentik) : Guru memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik yang diutus kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen. Asas bertanya (Qustioning) : Dengan mengacuh pada kesimpulan peserta didik, melalui tanya jawab guru dan peserta didik membahas cara penyelesaian masalah yang tepat. Asas Refleksi (Reflection): Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. Asas penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) : Guru memberikan tugas rumah terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. Guru memberikan tugas baca 178

24 Lampiran 02b kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. Guru menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 2. Teknik Penilaian : No Aspek Teknik Bentuk Instrumen Sikap aspek spiritual Sikap aspek social 3. Pengetahuan - Observasi - Angket - Observasi - Angket - Tes tertulis - Penugasan 4. Keterampilan Observas - Lembar Observasi dan angket sikap spiritual - Lembar Observasi dan angket diri sikap sosial - Soal kuis - Soal tugas - THB - Lembar penilaian keterampilan - Lembar penilaian presentasi - Lembar penilaian portofolio - Lembar penilaian proses 179

25 Lampiran 02b E. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat : Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD 2. Bahan : Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD 3. Sumber Belajar : a. LKPD b. Tugas c. Watoni, Haris KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya 180

26 Lampiran 02c RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PERTEMUAN 03) Sekolah : SMA Negeri 6 Kupang Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Sistem Koloid Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah 181

27 Lampiran 02c abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD pada KI-1 Indikator KD pada KI Menyadari adanya Mengagungkan kebesaran Tuhan keteraturan dari sifat YME menjalankan proses hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME pembelajaran materi sistem koloid Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya dalam proses pembelajaran dan pengetahuan tentang kimia materi sistem koloid. adanya keteraturan tersebut Menyadari bahwa ketentuan yang sebagai hasil pemikiran ditetapkan oleh Tuhan YME adalah kreatif manusia yang yang terbaik bagi kita melalui kebenarannya bersifat pembelajaran materi sistem koloid tentatif Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran Berdoa sesudah mengakhiri kegiatan pembelajaran Menunjukkan sikap berdoa yang baik Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. KD pada KI-2 Indikator KD pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber 182

28 Lampiran 02c terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.8 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi sistem koloid Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen Menunjukkan perilaku ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah dan menganalisis data Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum Menunjukkan perilaku kerja sama dengan cara saling membantu sesama teman dalam melakukan praktikum, diskusi untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan,dan presentasi Menunjukkan perilaku santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi Menunjukkan perilaku toleransi dengan cara menerima masukan, 183

29 Lampiran 02c 2.9 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. KD pada KI Menganalisis peran koloid berdasarkan sifat sifatnya dalam kehidupan sehari hari KD pada KI Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid kritik dan saran dari kelompok lain Menunjukkan perilaku peduli lingkungan dalam melakukan praktikum dengan membuang limbah praktikum pada tempatnya, menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya, menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium Menunjukkan perilaku proaktif dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan masalah di awal hingga akhir dengan langkahlangkah yang benar. Indikator KD pada KI Menjelaskan cara pembuatan koloid Menjelaskan contoh pembuatan koloid dala kehidupan sehari-hari Indikator KD pada KI Melakukan eksperimen tentang pembuatan koloid dengan alat dan bahan sederhana Mengamati dan mengerjakan LKS dengan baik sesuai dengan teori Menyimpulkan hasil percobaan 184

30 Lampiran 02c berdasarkan pengamatan tentang cara pembuatan koloid. C. Materi Pembelajaran Pembuatan koloid dan contoh dalam kehidupan sehari-hari. D. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Sintaks CTL Langkah pembelajaran Waktu Pendahuluan Kegiatan Guru menyampaikan salam 10 pembelajaran pembuka Menit pendahuluan Guru menyapa peserta didik dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Asas Kontruktivisme : Guru menyampaikan topik dan Penyampaian sub topik materi Guru menyampaikan tujuan pelajaran pembelajaran yang ingin dicapai Asas bertanya (Questioning) : Guru memotivasi peserta didik dengan bertanya: apakah kalian pernah mengkonsumsi agaragar atau jely? apakah laian 185

31 Lampiran 02c tahu cara membuatnya? Inti Memancing Asas Permodelan : 65 kinerja siswa Guru memberi penjelasan singkat Menit tentang cara pembuatan koloid Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas Inquiry (Penemuan): Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang dianjukan guru dengan cara melakukan eksperimen sederhana dan diskusi kelompok. Asas Learning Community (Komunitas Belajar) : Peserta didik mencatat semua hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. 186

32 Lampiran 02c Pemberian umpan balik Asas penilaian Autentik dan bertanya (Qustioning): Guru memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik yang diutus kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen. Dengan mengacuh pada kesimpulan peserta didik, melalui tanya jawab guru dan peserta didik membahas cara penyelesaian masalah yang tepat. Asas Reflection (Refleksi): Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. Penutup Kegiatan Guru memberikan tugas rumah 15 tindak lanjut terkait materi yang di telah Menit pelajari serta pembuatan laporan praktikum. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. 187

33 Lampiran 02c Guru menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 3. Teknik Penilaian : No Aspek Teknik Bentuk Instrumen 1. - Lembar Observasi Sikap aspek - Observasi dan angket sikap spiritual - Angket spiritual 2. - Lembar Observasi Sikap aspek - Observasi dan angket diri sikap social - Angket sosial 3. Pengetahuan - Soal kuis - Tes tertulis - Soal tugas - Penugasan - THB - Lembar penilaian keterampilan - Lembar penilaian 4. Keterampilan Observasi presentasi - Lembar penilaian portofolio - Lembar penilaian proses 188

34 Lampiran 02c F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat : Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD 2. Bahan : Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD 3. Sumber Belajar : a. LKPD b. Tugas c. Watoni, Haris KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya 189

35 Lampiran 03a BAHAN AJAR PERTEMUAN I A. Sistem Koloid Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase (terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi). Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel 1. Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium pendispersi bersifat kontinu. 190

36 Lampiran 03a Tabel 1.1 Perbandingan sifat Larutan, Koloid dan Suspensi No Larutan (Dispersi Molekuler) Koloid (Dispersi Koloid) Suspensi (Dispersi Kasar) 1. Homogen tedak dapat dibedakan walaupun mengunakan mikroskop ultra 2. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm Secara mikroskopis bersifat homogen, tetapi bersifat heterogen jika diamati menggunakan mikroskop ultra Partikel berdimensi 1 nm sampai 100 nm heterogen Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100nm 3. Satu fasa Dua fasa Dua fasa 4. Stabil Pada umumnya stabil Tidak stabil 5. Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaringan ultra Dapat disaring contoh Larutan gula, larutan garam, larutan cuka, air laut, udara yang bersih dan bensin Sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega dan mayones Air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air dan campura minyak dengan air Bentuk partikel larutan, koloid dan suspensi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1.1 a. Partikel larutan. b. Partikel koloid. c. Partikel suspensi Contoh larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari: Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus dan lain-lain. Contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan lain lain. 191

37 Lampiran 03a Contoh suspensi : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan lain lain. 1. Jenis-jenis koloid Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan. Koloid yang fase terdispersinya padat disebut sol, koloid yang fase terdispersinya cair disebut emulsi, sedangkan koloid yang fase terdispersinya gas di sebut buih. Tabel 1.2 Jenis-Jenis Koloid Fase Terdispersi Fase Pendispersi Nama jenis Koloid Contoh Padat Cair Gas Padat Cair Gas Padat Cair Padat Cair Gas Sol padat Emulsi padat Busa padat Sol, gel Emulsi Busa Aerosol padat Aerosol cair Gelas berwarna, mutiara, Keju, mentega Batu apung, karet busa, kerupuk Cat, jeli,sol belerang, sol emas, tinta Susu dan santan Buih sabun dan krim kocok Asap, debu di udara Awan dan kabut. (Sumber : Sudarmo, 2006:226) a. Aerosol Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat, jika zat yang terdispersinya berupa zat cair disebut aerosol cair. 192

38 Lampiran 03a b. Emulsi Syarat emulsi adalah kedua jenis zat cair (fase pendispersi dan terdispersi) tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan menjadi emulsi minyak dalam air atau air dalam minyak). Emulsi terbentuk karena adanya emulgator (zat pengemulsi). c. Buih Seperti pada emulsi, untuk menstabilkan pembentukan buih, maka diperlukan zat pembuih, seperti sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas kedalam zat cair yang mengandung pembuih. d. Gel Gel merupakan koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadopsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat. 193

39 Lampiran 03b BAHAN AJAR PERTEMUAN 2 B. Sifat-sifat Koloid 1. Efek Tyndall Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid ditemukan oleh seorang ahli fisika Inggris, John Tyndall ( ). Oleh karena itu, sifat ini disebut efek Tyndall. Efek Tyndall merupakan salah satu hal yang membedakan antara larutan sejati dan sistem koloid. Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh, tetapi beberapa larutan koloid tampak bening dan sukar dibedakan dari larutan sejati. Salah satu cara untuk mengenali sistem koloid adalah dengan cara menjatuhkan seberkas cahaya kepadanya. Larutan sejati meneruskan cahaya, sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati efek Tyndall ini antara lain: a. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. b. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap, berdebu. c. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut. 194

40 Lampiran 03b Gambar 1.2 Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid 2. Gerak Brown Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika diamati dengan mikroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid disebut gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya Robert Brown seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris. Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan dari molekul-molekul pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang tertumbuk akan terlontar. Peristiwa ini terjadi terus menerus yang diakibatkan karena ukuran partikel yang terdispersi relatif besar dibandingkan medium pendispersinya. Gambar 1.3 Tumbukan antara partikel 195

41 Lampiran 03b 3. Muatan Koloid dan elektroforesis Partikel koloid dapat memiliki muatan karena adanya proses adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikel koloid. Pada proses adsorpsi, partikel koloid mengadsorpsi partikel bermuatan dari medium pendispersinya. Sebagai contoh, sol Fe(OH) 3 memiliki kemampuan mengadsorpsi kation dari medium pendispersinya sehingga sol Fe(OH) 3 bermuatan positif. Sedangkan sol As 2 S 3 memiliki kemampuan mengadsorpsi anion medium pendispersinya sehingga sol As 2 S 3 bermuatan negatif. Gambar 1.4 a. Sol Fe(OH) 3 bermuatan positif. b. Sol As 2 S 3 bermuatan negatif. Karena koloid mempunyai muatan listrik, maka partikel koloid akan bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam suatu sistem koloid dimasukkan sepasang elektrode dan diberi arus searah (DC), maka akan terlihat pergerakan partikel tersebut. Partikel koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke kutub negatif (katode) sedangkan partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke kutub positif (anode). Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis. Fenomena elektroforesis ini digunakan untuk menentukan muatan listrik dari partikel koloid. 196

42 Lampiran 03b 4. Adsorpsi Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan disebut adsorpsi, jika penyerapan sampai ke bawah permukaan disebut absorpsi.kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga apabila ada partikel yang menempel akan canderung dipertahankan pada permukaannya. Bila partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebut menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya. Muatan koloid merupakan faktor yang menstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Karena partikelpartikel koloid bermuatan sejenis maka akan saling tolak menolak sehingga terhindar dari pengelompokan antar sesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama kelamaan terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya akan mengendap). Gambar 1.5 Proses adsorpsi 5. Koagulasi Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan adanya muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-partikel koloid dapat saling bergabung 197

43 Lampiran 03b membentuk suatu gumpalan (flocculant). Dengan adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid disebut koagulasi. Untuk menghilangkan muatan pertikelpartikel koloid itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau elektrolit. Contoh proses koagulasi jika sol Fe(OH) 3 yang bermuatan positif ditambah sol As 2 S 3 yang bermuatan negatif, maka akan terjadi koagulasi. Gambar 1.6. Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda akan mengakibatkan terjadinya koagulasi. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari: 1. Pembentukan Delta Tanah liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai merupakan sistem koloid yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na +, Mg 2+, dan Ca 2+. Ketika air sungai dan air laut bertemu di muara, maka partikel-partikel air laut yang bermuatan positif akan 198

44 Lampiran 03b menetralkan sistem koloid pada air sungai sehingga terjadi koagulasi yang ditandai dengan terbentuknya delta. 2. Proses Penjernihan Air Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat dan pasir yang bermuatan negatif. Agar diperoleh air bersih, maka partikelpartikel pengotor harus dinetralkan. Penambahan tawas, dapat memisahkan air dengan partikel-partikel pengotornya. Tawas mengandung ion Al 3+ yang akan terhidrolisis membentuk koloid Al(OH) 3 yang bermuatan positif. Al(OH) 3 akan menggumpalkan partikel koloid lumpur sehingga terjadi koagulasi. Selain tawas, bahan lain yang juga digunakan dalam proses pengolahan air bersih adalah pasir, kapur tohor, klorin, dan karbon aktif. Pasir berfungsi sebagai penyaring, klorin berfungsi sebagai desinfektan (membasmi hama), sedangkan kapur tohor digunakan untuk menaikan ph, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi akibat penggunaan tawas. Karbon aktif digunakan jika tingkat kekeruhan air yang diproses terlalu tinggi. 3. Penggumpalan Darah Darah mengandung koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat suatu luka kecil, untuk membantu penggumpalan darah digunakan styptic pencil atau tawas yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion ini akan menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein sehingga membantu penggumpalan darah. 199

45 Lampiran 03b 4. Koloid Pelindung Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok. Contoh: a. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula. b. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. c. Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid pelindung. 5. Dialisis Koagulasi dapat dipecah dengan menghilangkan muatan dari koloid tersebut. Pada pembuatan suatu koloid, sering terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Proses penghilangan muatan koloid ini dilakukan dengan proses dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid (terbuat dari selaput semipermeabel, yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan partikel koloid), kemudian kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong dan terbawa aliran air. 200

46 Lampiran 03b Gambar 1.7 Proses Dialisis C. Koloid Liofil dan Liofob Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik atau daya adsorpsi antara fase terdispersi terhadap medium pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 2 yaitu koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH) 3. Jika medium pendispersinya air, maka istilah yang digunakan adalah koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob dapat dilihat pada tabel : 201

47 Lampiran 03b Tabel 2.1 Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob. SIFAT SOL LIOFIL SOL LIOFOB Pembuatan Muatan partikel Absorbsi medium pendispersi Viskositas (kekentalan) Koagulasi (penggumpalan) Dapat dibuat langsung dengan cara mencampurkan fasa terdispersi dengan medium pendispersi Bermuatan kecil atau sama sekali bermuatan Mengadsorpsi medium pendispersi Lebih besar daripada medium pendispersi Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit Tidak dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fasa terdispersi dengan medium pendispersi Bermuatan positif atau negatif Tidak mengadsorpsi medium pendispersi Hampir sama dengan medium pendispersinya Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit Efek tyndall Kurang jelas Tampak jelas Contoh Sabun, detergen dan kanji Dispersi emas dan belerang dalam air 202

48 Lampiran 03c BAHAN AJAR PERTEMUAN 3 D. Peranan Koloid Dalam Industri Makanan, Industri Bahan-Bahan Kimia, Industri Farmasi. Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah, air, dan udara), industri, kedokteran, sistem hidup, dan pertanian. Di industri sendiri, aplikasi koloid untuk produksi cukup luas. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar. Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid: Jenis industri Industri makanan Industri kosmetika dan perawatan tubuh Industri cat Industri kebutuhan rumah tangga Industri pertanian Industri farmasi Contoh aplikasi Keju, mentega, susu, saus salad Krim, pasta gigi, sabun Cat Sabun, deterjen Peptisida dan insektisida Minyak ikan, pensilin untuk suntikan 203

49 Lampiran 03c Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid : 1. Pemutihan Gula Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih. 2. Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan. 3. Penjernihan Air Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk 204

50 Lampiran 03c menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH) 3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al(OH) 3 + 3H+ Al H 2 O Setelah itu, Al(OH) 3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap. 4. Pembentukan delta di muara sungai Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na +, Mg +2, dan Ca +2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta. 5. Pengambilan endapan pengotor Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid. 205

51 Lampiran 03c 6. Mengurangi polusi udara Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi ( sampai volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam). 7. Penggumpalan lateks Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan 206

52 Lampiran 03c merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal. Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal. 8. Membantu pasien gagal ginjal Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien. 207

53 Lampiran 03c 9. Sebagai deodoran Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat, endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang. 10. Sebagai bahan makanan dan obat Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul. 11. Sebagai bahan kosmetik Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu. 208

54 Lampiran 03c 12. Sebagai bahan pencuci Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air. 13. Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup Kadang-kadang gulam masih mengandung pengotor sehingga jika dilaturkan tidak jernih, pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur tersebut menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau arang aktif. 14. Penggunaan Arang Aktif Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara memanaskan arang dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap nikotin dan tar). 209

55 Lampiran 03c 15. Perebusan Telur Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal. 16. Pembuatan Yoghurt Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam. 17. Pembuatan Tahu Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu. E. Pembuatan Sistem Koloid Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara dispersi. 1. Cara Kondensasi Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut. 210

56 Lampiran 03c a. Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Contoh 1: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan belerang dioksida (SO 2 ), yaitu dengan mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan SO 2. 2 H 2 S(g) + SO 2(aq) 2 H 2 O (l) + 3 S (koloid) Contoh 2: Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl 4 dengan larutan K 2 CO 3 dan HCHO (formaldehida). 2 HAuCl 4 (aq)+ 6 K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) 2 Au(koloid) + 5 CO 2(g ) + 8 KCl (aq ) + KHCO 3(aq) + 2 H 2 O (l) b. Hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Contoh: Pembuatan sol Fe(OH) 3 dari hidrolisis FeCl 3. Apabila ke dalam airmendidih ditambahkan larutan FeCl 3, maka akan terbentuk sol Fe(OH) 3. FeCl 3(aq ) + 3 H 2 O (l ) Fe(OH) 3 (koloid) + 3 HCl (aq) 211

57 Lampiran 03c c. Dekomposisi Rangkap Contoh 1: Sol As 2 S 3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H 3 AsO 3 dengan larutan H 2 S. 2 H 3 AsO 3(aq) + 3 H 2 S (aq ) As 2 S 3 (koloid) + 6 H 2 O (l) Contoh 2: Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer. AgNO 3(aq) + HCl (aq) AgCl(koloid) + HNO 3(aq) d. Penggantian Pelarut Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut. Contoh: Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel. 2. Cara Dispersi Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig). a. Cara Mekanik Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi. 212

58 Lampiran 03c Contoh: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air. b. Cara Peptisasi Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin. Contoh: Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H 2 S dan endapan Al(OH) 3 oleh AlCl 3. c. Cara Busur Bredig Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi. 213

59 Lampiran 04a Mata Pelajaran :.. Kelas/Semester :.. Materi Pokok :.. Anggota Kelompok :

60 Lampiran 04a A. Judul praktikum : Klasifikasi larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. B. Tujuan : Untuk mengklasifikasi campuran ke dalam larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. C. Dasar Teori Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, di mana suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nano meter sampai dengan mikrometer. Untuk memahami sistem koloid, kita akan membandingkan tiga jenis campuran berikut: campuran gula dengan air, campuran kopi dengan air dan campuran susu dengan air. Apabila kita campurkan gula dengan air ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase (homogen). Ukuran zat terlarut kurang dari 1 nm. Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat di saring, jika kopi dengan air, ternyata kopi tidak larut, walaupun campuran ini diaduk, lambat kopi akan memisah (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Selanjutnya jika kita campurkan susu dengan air ternyata susu larut tetapi larutan tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Secara makroskopi campuran ini tampak homogen, 215

61 Lampiran 04a akan tetapi jika diamati secara mikroskopi dengan menggunakan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sitem dua fase. D. Wacana Perhatikan bacaan berikut: Yohanes akan membuat 5 campuran yaitu susu-air, pasir-air, kopi-air, gulaair dan garam-air. Setelah dicampur, Yohanes bingung karena ia tidak dapat lagi membedakan larutan diatas. Menurut kalian kenam jenis larutan tersebut tergolong larutan sejati, koloid atau suspensi. E. Rumusan Masalah F. Hipotesis :

62 Lampiran 04a G. Alat dan Bahan : 1. Alat : a) Gelas kimia b) Batang pengaduk 2. Bahan : a) Air (H 2 O) b) Susu bubuk c) Garam 3. Cara Kerja c) Kertas saring d) Pasir e) Gula f) Kopi a. Siapkan lima buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air secukupnya b. Masukkan susu, pasir, gula, kopi dan garam ke masing-masing gelas kimia c. Kelima campuran diaduk sampai merata dan amati larut tidaknya zat yang dicampur. Saringlah ketiga campuran menggunakan kertas saring dan amatilah, apakah ada residu pada kertas saring. d. Diamkan campuran-campuran tersebut. e. Amati, apakah campuran tersebut bening atau keruh. catat hasil pengamatan, 4. Data Pengamatan Jenis Campuran Kelarutan (Larut Kestabilan (pisah Residu (ada atau tidak) atau tidak) atau tidak) Susu dan Air Garam dan Air Tanah dan Air Kopi dan Air 217

63 Lampiran 04 H. Analisis Data hasil pengamatan 1. Dari beberapa campuran di atas, manakah yang termasuk larutan sejati, koloid, dan suspensi? Jelaskan perbedaan antara larutan sejati, koloid dan suspensi! I. Kesimpulan

64 Lampiran 04 A. Tujuan Untuk mengklasifikasi larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. B. Dasar Teori Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, di mana suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nano meter sampai dengan mikrometer. Untuk memahami sistem koloid, kita akan membandingkan tiga jenis campuran berikut: campuran gula dengan air, campuran kopi dengan air dan campuran susu dengan air. Apabila kita campurkan gula dengan air ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase (homogen). Ukuran zat terlarut kurang dari 1 nm. Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat di saring, jika kopi dengan air, ternyata kopi tidak larut, walaupun campuran ini diaduk, lambat kopi akan memisah (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Selanjutnya jika kita campurkan susu dengan air ternyata susu larut tetapi larutan tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Secara makroskopi campuran ini tampak homogen, akan tetapi jika diamati secara mikroskopi dengan menggunakan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang 218

65 Lampiran 04 tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sitem dua fase. C. Wacana Perhatikan bacaan berikut: Yohanes akan membuat 5 campuran yaitu susu-air, pasir-air, kopi-air, gulaair dan garam-air. Setelah dicampur, Yohanes bingung karena ia tidak dapat lagi membedakan larutan diatas. Menurut kalian kenam jenis larutan tersebut tergolong larutan sejati, koloid atau suspensi. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hasil campuran yang terjadi antara, susu dengan air, garam dengan air, gula dengan air, pasir dengan air dan kopi dengan air, serta manakah yang tergolong dalam koloid, suspensi dan larutan? E. Hipotesis 1. Campuran susu dengan air, garam dengan air, gula dengan air tercampur merata sedangkan pasir dengan air, dan kopi dengan air tidak tercampur merata, yang merupakan suspensi adalah pasir dengan air, dan kopi dengan air, koloid adalah susu dengan air, larutan sejati adalah gula-air, garam-air. 219

66 Lampiran 04 F. Alat dan Bahan : 1. Alat : a) Gelas kimia b) Batang pengaduk c) Kertas saring 2. Bahan : a) Air (H 2 O) b) Susu bubuk c) Garam d) Pasir e) Gula f) Kopi 3. Cara Kerja a. Menyiapkan lima buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air secukupnya b. Memasukkan susu, pasir, gula, kopi dan garam ke masing-masing gelas kimia c. Kelima campuran diaduk sampai merata dan mengamati larut tidaknya zat yang dicampur. Menyaring ketiga campuran menggunakan kertas saring dan mengamati, apakah ada residu pada kertas saring. d. Mendiamkan campuran-campuran tersebut. e. Mengamati, apakah campuran tersebut bening atau keruh. Mencatat hasil pengamatan 220

67 Lampiran Hasil Data Pengamatan Jenis Campuran Kestabilan Kelarutan (larut Residu (ada (memisah atau atau tidak ) atau tidak ) tidak) Susu dan air Larut Stabil Tidak ada residu Garam dan air Larut Stabil Tidak ada residu Pasir dan air Tidak larut Tidak stabil Terdapat residu Gula dan air Larut Stabil Tidak ada residu Kopi dan air Larut Tidak stabil Terdapat residu G. Analisis data hasil pengamatan 1. Yang termasuk dalam a. Larutan sejati : gula dan air, garam dan air b. Koloid : susu dan air c. Suspensi : pasir dan air, kopi dan air 2. Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi a. Larutan sejati, bersifat homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra dan ketika disaring tidak ada residu b. koloid, secara makroskopis bersifat homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati denga mikroskop ultra. c. Suspensi bersifat heterogen dan ketika disaring terdapat residu. H. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa susu dan air merupakan koloid, gula dan air, garam dan air merupakan larutan sejati, dan yang merupakan suspensi adalah pasir dan air, kopi dan air. 221

68 Lampiran 04b Kelas/Semester :.. Materi Pokok :.. Anggota Kelompok :

69 Lampiran 04b A. Judul praktikum : Sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) B. Tujuan Untuk menganalisis sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) C. Dasar Teori Pada umumnya koloid berwujud keruh, tetapi tidak selalu begitu. Beberapa larutan koloid tampak bening dan sukar dibedakan dari larutan sejati. Sol As 2 S 3 akan sukar dibedakan dengan larutan K 2 CrO 4 atau sol Fe(OH) 3 akan sukar dibedakan dengan larutan I 2. 1) Efek Tyndall Jika cahaya dilewatkan ke dalam sistem koloid, cahaya yang melewati sistem koloid tersebut terlihat lebih terang. Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan oleh terjadinya efek Tyndall. Efek ini pertama kali diterangkan oleh John Tyndall, seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris. Efek Tyndall adalah efek penghamburan berkas sinar atau cahaya oleh partikel koloid. Hal ini bisa diamati apabila ke dalam gelas kimia yang diisi larutan koloid kemudian dari arah samping dilewatkan berkas cahaya dari lampu senter maka tampak hamburan cahaya dalam larutan koloid. Hal ini terjadi karena partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram. 2) Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak tidak beraturan, gerak acak atau gerak zig-zag pertikel koloid. Gerak Brown terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi. Benturan tersebut mengakibatkan partikel koloid bergetar dengan arah yang tidak beraturan dan jarak yang pendek. 223

70 Lampiran 04b 3) Adsorpsi Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Hal ini disebabkan karena gaya tarik molekul pada permukaan adsorben (zat penyerap) yang menyebabkan koloid menjadi bermuatan. Jika penyerapan hanya terjadi di permukaan saja disebut adsorpsi, sedangkan jika penyerapan terjadi seluruh bagian disebut absorpsi 4) Koagulasi Proses koagulasi banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya menggumpalnya susu yang basi, telur direbus, santan atau susu apabila dipanaskan, dan terbentuknya delta pada daerah pertemuan air sungai dan air laut. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena rusaknya stabilitas sistem koloid atau disebabkan penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang besar dan menggumpal 5) Dialisis Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Koloid tidaak dapat melewati membran semipermiabel, sedangkan larutan sejati dapat melewati membran semipermiabel. Prinsip ini digunakan untuk memisaahkan koloid dengan larutan sejati. Cara pemisahan ini disebut dialisis dan alat yang digunakan disebut dialisator. Tujuan dialisis adalah untuk menghindari koagulasi dari ion-ion pengganggu maka ion-ion itu harus dihilangkan. Misalnya, pada pembuatan sol Fe(OH) 3 terdapat ion pengganggu Cl -. D. Wacana Perhatikan bacaan berikut : I. Nona melakukan sebuah perjalanan jauh pada malam hari melewati sebuah daerah berkabut dengan mengendarai sebuah mobil, ketika 224

71 Lampiran 04b melintasi daerah berkabut tersebut nona medi bingung karena sorotan cahaya lampu mobil yang dikendarai terlihat semakin terang. Menurut kalian apa yang menyebabkan sorotan cahaya lampu mobil yang dikendarai nona medi semakin terang? II. Nona membuat susu untuk adiknya tanpa sengaja nona Seli menyenggol sebotol cuka yang ada di sekitar meja sehingga beberapa tetes larutan cuka tersebut masuk ke dalam gelas yang berisi susu, beberapa detik kemudian nona Seli kaget karena susu tersebut menggumpal. Menurut kalian apa yang menyebabkan susu yang dibuat nona medi menggumpal?. E. Rumusan Masalah (di isi oleh peserta didik) F. Hipotesis (Diisi Peserta Didik) G. Alat dan Bahan 225

72 Lampiran 04b 1. Alat a. Lampu senter b. Gelas kimia c. Batang pengaduk d. Silinder ukur e. Pipet f. Tebung reaksi 2. Bahan a. Susu b. Air garam d. Cuka e. Susu c. Kopi H. Prosedur Kerja a. Efek Tyndall 1) Siapkan 3 buah gelas kimia dan satu silinder ukur untuk mengisi larutan pada gelas kimia 2) Masukkan 10 ml campuran susu dan air ke dalam tabung reaksi 3) Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya ke larutan yang terdapat dalam tabung reaksi. Kemudian beri latar kertas putih sebagai wadah pemantulan cahaya senter. Amati yang terjadi 4) Catat hasil pengamatan kalian. 5) Ulangi langkah (1 dan 2) untuk larutan lainnya dengan tabung reaksi yang berbeda. 226

73 Lampiran 04b b. Koagulasi 1) Pengaruh penambahan asam a) Siapkan 1 buah gelas kimia b) Masukkan 50 ml air c) Tambahkan 1 sendok susu bubuk dan aduk hingga terlarut sempurna d) Masukkan 2 ml campuran susu ke dalam tabung reaksi e) Tambahkan 10 tetes cuka f) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda 2) Pengaruh suhu a) Siapkan 1 buah tabung reaksi b) Masukkan 1 sendok putih telur dan panaskan c) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda. I. Data Pengamatan a. Sifat efek tyndall No Campuran Warna larutan (bening atau keruh) Menghamburkan cahaya atau tidak 1. Susu dan air 2. Air dan garam 3. Air dan kopi b. Koagulasi No Larutan Menggumpal/tidak 1. Susu + cuka 227

74 Lampiran 04b J. Pertanyaan 2. Putih telur yang dipanaskan 1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan bagaimana sifat koloid terhadap cahaya! Dari hasil pengamatan anda, jelaskan bagaimana sifat koloid terhadap penambahan asam dan sifat koloid terhadap suhu! K. Kesimpulan

75 Lampiran 04b A. Judul praktikum : Sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) B. Tujuan Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) C. Rumusan Masalah 1. Mengapa sorotan lampu mobil ketika melewati daerah yang berkabut semakin terang? 2. Apa yang terjadi ketika susu ditambahkan dengan larutan asam? D. Hipotesis 1. Karena sorotan lampu mobil dipantulkan kemudian dihamburkan oleh kabut sehingga terlihat cahaya lampu lebih terang. Kabut merupakan salah satu contoh koloid. 2. Susu yang ditambahkan dengan larutan asam akan menggumpal. 229

76 Lampiran 04b E. Data pengamatan a. Efek tyndall No Larutan Warna larutan Menghamburkan (bening atau cahaya atau tidak keruh) 1. Larutan tepung keruh Menghamburkan cahaya 3. Air gula Bening Tidak menghamburkan cahaya 5 Kopi Keruh Menghamburkan cahaya b. Koagulasi No Larutan Menggumpal/tidak 1. Susu + air jeruk Menggumpal 2. Putih telur yang dipanaskan menggumpal F. Jawaban Pertanyaan 1. Sifat koloid terhadap cahaya yaitu mampu memantulkan dan menghamburkan cahaya ke segala arah. Hal ini dikarenakan partikel-partikel koloid tersebar ke segala arah sehingga dapat menghamburkan cahaya. 2. Sifat koloid terhadap penambahan asam yaitu mampu menggumpalkan suatu campuran. Hal ini terjadi karena partikel koloid yang berbeda muatan digabungkan sehingga akan membentuk partikel koloid yang lebih besar. Suhu dapat meggumpalkan koloid hal ini karena suhu mempengaruhi 230

77 Lampiran 04b kestabilan koloid contohnya putih telur yang dipanaskan akan menggumpal, hal ini terjadi karena suhu mempengaruhi kestabilan dari putih telur. G. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat koloid adalah dapat menghamburkan cahaya dan menggumpalkan suatu koloid. Gejala pemantulan dan penghamburan cahaya oleh partikel koloid disebut efek tyndall sedangkan gejala penggumpalan suatu partikel koloid menjadi partikel yang lebih besar disebut koagulasi. 231

78 Lampiran 04c Kelas/Semester :.. Materi Pokok :.. Anggota Kelompok :

79 Lampiran 04c A. Judul praktikum : Pembuatan koloid B. Tujuan Untuk membuat berbagai macam jenis koloid. C. Dasar Teori Partikel koloid memiliki ukuran di antara partikel larutan dan suspensi. Baik larutan maupun suspensi dapat dibuat menjadi sistem koloid dengan mengubah ukuran partikelnya. Berdasarkan pengubahan ukuran partikel, pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi dilakukan dengan memperbesar ukuran partikel. Cara ini diterapkan pada pembuatan koloid dari partikel larutan. Cara dispersi dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel dan diterapkan pada pembuatan koloid dari partikel suspensi. D. Wacana Perhatikan bacaan berikut : Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti di bidang industri, farmasi maupun pertanian. Beberapa contoh pembuatan berbagai jenis koloid secara sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari hari adalah membuat agar-agar, pembuatan busa cair,dan pembuatan sol. 233

80 Lampiran 04c E. Rumusan Masalah (di isi oleh peserta didik) F. Hipotesis (Diisi Peserta Didik) G. Alat dan Bahan a) Alat dan Bahan Pembuatan agar-agar 1) Gelas kimia 2) Batang Pengaduk 3) Kaki tiga 5) Lampu Spritus 6) Bubuk agar-agar 7) Air 4) Kawat Kasa b) Alat dan Bahan Pembuatan Busa Cair 1) Sabun 3) Air 2) Tabung reaksi c) Alat dan Bahan Pembuatan Sol 1) Gelas kimia 100 ml 2) Pengaduk 3) Air kotor 4) Tawas 5) Gelas Kimia 234

81 Lampiran 04c H. Langkah Kerja a. Pembuatan agar-agar 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia 3. Tambahkan serbuk agar-agar secukupnya 4. Panaskan hingga mendidih. Kemudian diamkan beberapa menit. Amati dan catat perubahan yang terjadi. b. Pembuatan busa cair 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Masukan 10 ml air kedalam tabung reaksi 3. Tambahkan detergen secukupnya 4. kocoklah hingga muncul busa 5. Amati dan catat pada tabel pengamatan. c. Penjernian air 1) Tuangkan 10 ml air kotor ke dalam gelas aqua. 2) Masukan tawas ke dalam air kotor tersebut amati perubahan yang terjadi. 235

82 Lampiran 04c I. Tabel Hasil pengamatan a. Pembuatan agar-agar No Tahap pembuatan Pengamatan 1 50 ml air + bubuk agar- agar (dipanaskan) b. Pembuatan busa cair No Tahap Pembuatan Pengamatan ml air + detergen secukupnya 2. Kocok hingga muncul busa c. Pembuatan Sol. No Tahap Pembuatan Pengamatan 1. Air kotor dimasukan tawas J. Analisis Data 1. Jelaskan apa yang terjadi ketika : a. Air ditambahkan dengan detergen, kemudian diaduk b. Air di tambahkan dengan bubuk agar-agar kemudian dipanaskan. c. Air kotor yang dimasukan tawas

83 Lampiran 04c K. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data pengamatan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa :

84 Lampiran 04c A. Rumusan masalah: B. Tujuan: Bagaimana prosedur pembuatan koloid dengan cara dispersi? Untuk mengetahui cara pembuatan koloid dengan dispersi C. Hipotesis: Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid D. Tabel Hasil Pengamatan a. Pembuatan busa cair No Tahap Pembuatan Pengamatan ml air + sabun secukupnya Warna keruh 2. Aduklah hingga muncul busa Terbentuk buih atau busa sabun b. Pembuatan emulsi cair No Tahap Pembuatan Pengamatan ml air + 1 sendok susu Warna keruh 2. Aduklah kemudian diamkan campurkan Setelah campuran susu tersebut diaduk, dan disaring warnanya tetap keruh c. Pembuatan aerosol padat No Tahap Pembuatan Pengamatan 1. Sepotong kayu api lalu dibakar Kayu yang dibakar menghasilkan asap berwarna putih 238

85 Lampiran 04c E. Analisis Data Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka dapat dianalisis sebagai berikut: a. Pembuatan busa cair Sabun setelah dicampurkan dengan air setelah diadukan terus menerus maka akan muncul busa atau buih sabun. Hal ini berarti bahwa buih merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. b. Pembuatan emulsi cair Susu dicampurkan dengan air setelah diadukan lalu didiamkan serta disaring warnanya tetap keruh. Hal ini berarti bahwa campuran susu dan air merupakan sistem koloid cair dalam cair. c. Pembuatan aerosol padat Kayu api setelah dibakarkan akan menghasilkan asap berwarna putih. Hal ini berarti asap pada kayu api yang dibakara merupakan sistem koloid mengandung sol gas atau lebih dikenal aerosol padat. F. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. 239

86 Lampiran 05a KUIS Teknik penilaian : tertulis Bentuk instrument : uraian Indikator : Menjelaskan sistem koloid Mengelompokan jenis jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi. SOAL 1. Jelaskan apakah yang dimaksudkan dengan sistem koloid! (5) 2. Perhatikan wacana berikut ini: a. Seorang anak sedang memakan kue keju b. Dipagi hari dikota so e selalu mengalami Kabut dipagi hari Dari kedua wacana tersebut Kelompokan kedalam jenis jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya. (10) 240

87 Lampiran 05a KUNCI JAWABAN 1. Yang dimaksudkan dengan sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuran homogen (larutan) dan heterogen (suspensi). Dengan kata lain, campuran koloid merupakan bentuk peralihan campuran dari heterogen menjadi homogen. 2. Dari wacana tersebut dapat dikelompokan yaitu: a. Keju termasuk jenis koloid emulsi padat dengan fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya padat. b. Kabut termasuk jenis koloid aerosol cair dengan fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya gas Nilai: skor perole han 100 x

88 Lampiran 05b KUIS 02 Teknik penilaian : tertulis Bentuk instrument : uraian Indikator : Menganalisis sifat sifat koloid berdasarkan peristiwa sehari hari. SOAL 1. Menggumpalnya susu yang basi, perebusan telur, pembentukan delta disungai, peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh sifat- sifat koloid, dimana terjadinya penggumpalan (koagulasi), mengapa terjadinya penggumpalan pada ketiga peristiwa tersebut? (100) 242

89 Lampiran 05b KUNCI JAWABAN 1. Koagulasi atau penggumpalan terjadi pada ketiga peristiwa tersebut karena rusaknya stabilitas sistem koloid atau disebabkan penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang besar dan menggumpal atau menggumpalnya partikel koloid sehingga Nilai: skor perole han 100 x

90 Lampiran 05c KUIS 03 Teknik penilaian : tertulis Bentuk instrument : uraian Indikator : Membuat jenis koloid buih atau busa cair SOAL 1. Perhatikan alat dan bahan berikut ini: sabun rinso, air, wadah atau gelas kimia, Jelaskan bagaimana pembuatan koloid buih atau busa cair berdasarkan alat dan bahan yang sudah ada! (10) 244

91 Lampiran 05c KUNCI JAWABAN 1. Cara pembuatan buih atau busa cair adalah sebagai berikut: a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia c. Tambahkan sabun secukupnya d. Aduklah hingga muncul busa e. Amati dan catat pada tabel pengamatan. Nilai: skor perole han 100 x

92 Lampiran 06a Kelas : XI IPA Mata Pelajaran : KIMIA Kompetensi Dasar : 3.15 Menganalisis peran koloid berdasarkan sifat sifatnya dalam kehidupan sehari hari Indokator : Menjelaskan tentang larutan, suspensi dan koloid Mengklasifikasikan larutan, suspensi dan koloid Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi Menyebutkan contoh-contoh dari jenis-jenis sistem koloid Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi Menganalisis jenis-jenis koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersi. 246

93 Lampiran 06a Soal : 1. Jelaskan pengertian dari sistem dispersi? 2. Berdasarkan ukuran partikelnya sistem dispersi dibedakan menjadi tiga, sebutkan dan jelaskan! 3. Berikan masing-masing 2 contoh dari larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari! 4. Seorang siswa membuat campuran parutan kelapa dengan air, susu dengan air, kopi dengan air, tanah dengan air, gula dengan air, garam dengan air, klasifikasikan manakah yang termasuk larutan, suspensi dan koloid? 5. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi diperoleh 8 jenis koloid, sebutkan dan sertakan contohnya masing-masing. 6. Berdasarkan contoh dibawah ini merupakan contoh dari koloid. Dari masingmasing contoh di bawah mengapa dikatakan jenis koloid tersebut? Jelaskan! a. Awan, kabut : jenis koloid aerosol cair b. Batu apung, kerupuk : jenis koloid buih padat c. Mutiara, kaca warna : jenis koloid sol padat d. Keju, mentega : jenis koloid emulsi padat e. Pati dalam air, cat : jenis koloid sol 247

94 Lampiran 06a Kunci Jawaban Tugas Rumah Sistem dispersi adalah campuran suatu zat dengan zat lain dan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke zat lain 2. Berdasarkan ukuran partikelnya sistem dispersi dibedakan menjadi tiga yaitu larutan, koloid dan suspensi. a. Larutan merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop ultra. b. Koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikelnya diantara larutan dan suspensi c. Suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relatif besar yang tersebar merata didalam medium pendispersi. 3. Contoh yang termasuk dalam larutan, koloid, dan suspensi anatar lain: a. Contoh larutan : sirup dan air, garam dan air. b. Contoh koloid : susu dan air, santan kelapa 248

95 Lampiran 06a c. Contoh suspensi : kopi dan air, tanah dan air. 4. Yang termasuk : a) Larutan 1) Garam yang ditambahkan dengan air 2) Gula yang ditambahkan dengan air b) Koloid. 1) Susu yang ditambahkan air. 2) Santan kelapa c) Suspensi 1) Tanah yang ditambahkan dengan air 2) Kopi yang ditambahkan dengan air 5. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi diperoleh 8 jenis koloid yaitu: a. Sol (padat terdispersi dalam cair), contohnya cat, jelly dan sol belerang b. Sol padat (padat terdispersi dalam padat), contohnya gelas berwarna dan mutiara c. Aerosol padat (padat terdispersi dalam gas), contohnya asap dan debu di udara d. Emulsi padat atau gel (cair terdispersi dalam padat), contohnya keju dan mentega e. Emulsi (cair terdispersi dalam cair), contohnya susu dan santan f. Aerosol cair (cair terdispersi dalam gas), contohnya awan dank abut g. Busa padat (gas terdispersi dalam padat), contohnya karet busa dan kerupuk h. Busa (gas terdispersi dalam cair), contohnya buih sabun dank rim kocok. 6. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi : 249

96 Lampiran 06a a) Awan dan kabut, terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersinya berupa gas dan termasuk jenis koloid aerosol cair. b) Pati dalam air dan cat, terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersinya berupa cair dan termasuk jenis koloid sol. c) Kerupuk dan batu apung, terbentuk dari fase terdispersi gas dan medium pendispersinya berupa padat dan termasuk jenis koloid buih padat. d) Mentega dan keju, terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersinya berupa padat dan termasuk jenis koloid emulsi. e) Kaca warna dan mutiara, terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersinya berupa padat dan termasuk jenis koloid sol padat. 250

97 Lampiran 06b Nama : Kelas : XI IPA Kompetensi Dasar : 3.16 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya Indokator : Menjelaskan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi, Koagulasi, Dialisis, Koloid Pelindung, Elektroforesis, Koloid liofob dan liofil) Menganalisis sifat-sifat koloid berdasarkan data percobaan. 251

98 Lampiran 06b Soal : 1. Jelaskan pengertian dari effek tyndall, elektroforesis dan koagulasi! 2. Bagaimana terjadinya gerak brown pada sistem koloid! 3. Pada siang hari, di dalam hutan tampak cukup terang meskipun cahaya atau sinar matahari tidak masuk ke dalam hutan. Hal ini berkaitan dengan sifat koloid berupa effek tyndall. Analisislah cara kerja effek tyndall yang terjadi pada peristiwa tersebut? 4. Perhatikan tabel berikut ini. No Peristiwa/Proses Sifat koloid 252

99 Lampiran 06b Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. Menggunakan arang aktif untuk menghilangkan bau pada lemari es Pembentukan delta di muara sungai. Penyembuhan sakit perut dengan menggunakan obat norit. Asap rokok yang terkena cahaya proyektor di dalam gedung bioskop. Menghilangkann bau badan dengan mengggunakan deodorant. Pengolahan debu atau asap dari proses industri dengan alat Cottrel. Penambahan asam asetat ke dalam getah karet pada pembuatan lateks. Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal. Menghilangkan kotoran pada proses pembuatan sirup. Analisislah sifat koloid yang sesuai dengan peristiwa atau proses yang ada dalam tabel! 5. Perhatikan tabel hasil percobaan berikut ini. No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goreng Kedua larutan tidak menyatu atau membentuk dua fase 2. Air + minyak goreng + Kedua larutan saat ditambahkan deterjen 253

100 Lampiran 06b deterjen menghasilkan larutan yang hanya terdapat satu fase saja. Analisislah fungsi dan cara kerja koloid pelindung pada hasil percobaan di atas! 6. Sebutkan masing-masing 3 contoh dari koloid liofil dan koloid liofob! 7. Jelaskan perbedaan antara koloid liofil dan koloid liofob! 254

101 Lampiran 06b Kunci jawaban Tugas 02 Jawaban tugas rumah 02 No. Jawaban soal Skor 1. Pengertian dari. a. Effek tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. b. Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. c. Koagulasi merupakan penggumpalan partikel koloid yang terjadi 10 karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. 2. Terjadinya Gerak brown pada sistem koloid karena benturan tidak 10 teratur partikel koloid dan medium pendispersi. Apabila diamati dengan menggunakan mikroskop ultra, maka partikel koloid senantiasa bergerak terus-menerus dengan tidak menentu akibat dari tumbukan antara partikel yang tidak seimbang ke segala arah. 3. Cahaya matahari yang melewati pepohonan dala hutan, akan mengenai partikel udara dan debu yang ada dalam hutan tersebut, dimana debu atau partikel udara tersebut termasuk ke dalam sistem koloid, sehingga cahaya yang melewati sistem koloid (debu) tersebut terlihat lebih terang. Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan 10 oleh terjadinya effek tyndall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. 4. Berikut ini merupakan sifat-sifat koloid yang berkaitan dengan peranan dalam kehidupan. 20 No Peristiwa/Proses Sifat koloid 1 2 Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. Effek tyndall Adsorpsi 255

102 Lampiran 06b Menggunakan arang aktif untuk menghilangkan bau pada lemari es Pembentukan delta di muara sungai. Penyembuhan sakit perut dengan menggunakan obat norit. Asap rokok yang terkena cahaya proyektor di dalam gedung bioskop. Menghilangkan bau badan dengan mengggunakan deodorant. Pengolahan debu atau asap dari proses industri dengan alat Cottrel. Penambahan asam asetat ke dalam getah karet pada pembuatan lateks. Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal. Menghilangkan kotoran pada proses pembuatan sirup. Koagulasi Adsorpsi Effek tyndall Adsorpsi Elektroforesis Koagulasi Dialisis Adsorpsi 5. Fungsi dari koloid pelindung adalah sebagai pelindung muatan koloid lain agar tidak terjadi koagulasi, jadi sabun atau deterjen berperan sebagai kolod pelinding antara air dan minyak (koloid) sehingga tidak terjadi penggumpalan antara keduanya. Cara kerjanya adalah dengan cara deterjen membentuk lapisan di sekililing partikel koloid yaitu minyak sehingga antara air dan minyak tidak terbentuk endapan atau koagulasi. 6. Contoh dari : a. Koloid liofil adalah : agar-agar, kanji dan lem. b. Koloid liofob adalah : sol AgCl, sol CaCO 3, dan koloid As- 2S Perbedan antara koloid liofil dan koloid liofob adalah a. Koloid liofil adalah koloid yang partikel-pertikel terdispersinya menarik (suka) medium pendispersinya. b. Koloid liofob adalah koloid yang partikel-pertikel terdispersinya tidak menarik (tidak suka) pada medium pendispersinya

103 Lampiran 06c Nama : Kelas : XI IPA Mata Pelajaran : KIMIA Kompetensi Dasar : 3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya Indokator : Menganalisis peran koloid dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan cara pembuatan Koloid Membuat berbagai macam jenis koloid (jenis Sol padat, emulsi padat, buih padat, sol, aerosol padat dan emulsi) 257

104 Lampiran 06c Soal 1. Jelaskan perbedaan antara cara pembuatan koloid dispersi dan kondensasi! 2. Bagaimana cara pembuatan sol-sol logam melalui busur bredig! 3. Analisislah peran koloid yang terjadi pada peristiwa pencucian darah dibawah ini 4. Perhatikan tabel hasil percobaan tentang cara pembuatan koloid secara kondensasi sol Al(OH)

105 Lampiran 06c No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Hentikan pemanasan apabila Larutan AlCl 3 saat ditambahkan dengan air larutan mulai berubah panas lama-kelamaan akan menjadi coklat menjadi coklat. Amati dan agak keruh. sifatnya. Analisislah proses yang terjadi ketika AlCl 3 direaksikan dengan air panas sehingga menghasilkan sol Al(OH) 3! 5. Isilah teka-teki dibawah ini! 259

106 Lampiran 06c Analisislah bagaimana cara kerja tawas dalam menjernihkan air! 260

107 Lampiran 06c Kunci Jawaban Tugas 03 No. Jawaban soal Skor 1. Perbedaan antara cara pembuatan koloid dispersi dan kondensasi adalah. a. Cara pembuatan koloid disperse merupakan pembuatan koloid dengan cara memecah partikel-partikel besar menjadi 15 partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya. b. Cara pembuatan koloid kondensasi merupakan pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel-partikel kecil larutan sejati membentuk partikel-partikel berukuran koloid. 2. Cara pembuatan sol-sol logam melalui busur bredig adalah dengan 20 cara meloncatkan bunga api listrik ke dalam elektrolit (medium pemdispersi), dan sebagai elektroda digunakan logam yang akan dibuat sol. Pada proses ini biasanya dihubungkan dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi. Jadi, jika loncatan bunga api yang muncul di antara kedua elektroda akan menguapkan sebagian logam. Uap logam yang terbentu di dalam medium dispersi akan menyublim dan membentu partikel halus. 3. Proses pemcucian darah merupakan salah satu contoh peran koloid dalam kehidupan sehari-hari yang menerapkan proses dialysis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah bagi penderita gagal ginjal. Ionion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhirnya proses pada kantung hanya tersisa koloid

108 Lampiran 06c saja. Senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien. 4. Ketika AlCl 3 direaksikan dengan air panas (H 2 O) terjadi reaksi hidrolisis, dimana AlCl 3 akan terhidrolisis menjadi ion Al 3+ dan 3Cl -. Pada airjuga terjadi penguraian dimana H 2 O akan terurai menjadi H + dan OH -. Kemudian terjadi interaksi antara ion-ion yang berbeda muatan dan membentuk senyawa Al(OH) 3 dan hasil sampingnya HCl. 5. Jawaban Teka-Teki Kimia. a. Mendatar 1. Suspensi 3. Koagulasi 5. Kondensasi 8. Brown 10. Gel 11. Tawas 12. Elektroforesis 13. Tinta b. Menurun 2. Emulsi 4. Adsorpsi 6. Kasein 7. Aerosol 9. Norit 6. Emulsi 5 7. Cara kerja tawas dalam menjernihkan air adalah ion Al 3+ yang terdapat pada tawas akan terhidrolisis atau bereaksi dengan air membentuk partikel koloid Al(OH) 3 yang bermuatan positif melalui

109 Lampiran 06c reaksi berikut. Al H 2 O Al(OH) 3 + 3H + Senyawa Al(OH) 3 akan menetralkan muatan negatif dari partikel koloid dalam air (air keran) dan menggumpalkannya. Dengan demikian, partikel tersebut akan mengendap bersama tawas karena pengaruh gravitasi. 263

110 Lampiran 07 KISI KISI TES HASIL BELAJAR (THB) Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : XI IPA/ II Tahun Ajaran : 2016/2017 Materi Pokok : Koloid Kompetensi Inti KI 1 KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 264

111 Lampiran 07 kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (dari KI 3) : 3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya No Indikator Tujuan Pembelajaran 1 Mengidentifikasi Peserta didik dapat sistem koloid mengidentifikasi larutan, suspensi dan koloid No Soal soal 1 Perhatikan ciri-ciri dari campuran berikut ini: a. Stabil/tidak terpisah b. Dapat dipisahkan dengan penyaringan c. Transparan d. Sukar terpisah Dari ciri-ciri diatas manakah yang termasuk Kunci Klasifikasi Skor jawaban soal Terlampir C

112 Lampiran 07 ciri-ciri larutan, suspensi dan koloid? 2 Menjelaskan sistem koloid 4 Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi 5 Menjelaskan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, Gerak Brown, Peserta didik dapat mengklasifikasikan tentang larutan, suspensi, dan koloid. Peserta didik dapat menjelaskan sistem koloid Peserta didik dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. Peserta didik dapat mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, 2 Klasifikasikan contoh-contoh campuran berikut kedalam larutan, suspensi dan koloid! a. Garam dan air b. Kopi dan air c. Santan kelapa d. Susu 3 Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan larutan, suspensi dan koloid! 4 Kelompokkanlah jenis-jenis koloid berikut berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi : a. Keju b. Susu c. Tinta d. Sabun e. Asap 5 Dari gambar di bawah ini merupakan salah satu contoh sifat-sifat koloid. Sifat apakah yang ditunjukkan dari gambar dibawah ini? Terlampir C2 5 Terlampir C2 5 Terlampir C2 5 Terlampir C

113 Lampiran 07 Elektroforesis, Adsorpsi, Koagulasi, Koloid Pelindung, Dialisis, Koloid liofob dan liofil). Gerak Brown, Elektroforesis, Adsorpsi, Koagulasi, Koloid Pelindung, Dialisis, Koloid liofob dan liofil). Menganalisis sifatsifat koloid (efek tyndall, Koagulasi dan Koloid pelindung) dengan melakukan percobaan. 6 Apa yang dimaksud dengan koagulasi? C1 5 7 Di suatu kelas guru sudah menyiapkan alat terlampir C4 15 dan bahan yaitu senter, susu bubuk, gula dan air. Setelah itu guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mempraktekan alat dan bahan yang ada di depan. Pertamatama guru tersebut meminta siswa untuk mencampurkan susu bubuk dengan air dan gula dengan air kemudian diaduk. setelah diaduk guru meminta siswa tersebut untuk melakukan langkah selanjutunya yaitu menyorotkan cahaya pada kedua larutan tersebut. Manakah yang dapat dilewati cahaya senter atau yang dapat menghamburkan cahaya dan mana yang tidak. Ternyata hasilnya adalah yang dapat menghamburkan cahaya adalah campuran 267

114 Lampiran Menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat mengidentifikasi peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari susu dengan airsedangkan campuran gula dan air tidak. Dari wacana diatas mengapa campuran susu dan air dapat menghamburkan cahaya sedangkan larutan gula tidak dapat menghamburkan cahaya? 8 Ian menyiapkan 2 buah wadah yang berisi air kotor. Wadah 1 Ia menambahkan tawas dan wadah yang ke 2 Ia tidak menambahkan tawas. Setelah beberapa saat Ian menyaring ke dua sampel tersebut. Hasil penyaringannya adalah air yang ditambahkan tawas lebih jernih dibandingkan dengan air yang tidak menggunakan tawas. Dari wacana diatas mengapa pada wadah 1 air yang ditambahkan tawas lebih jernih? Apa peran dari tawas? 9 Jika air dan minyak dicampur, larutannya tidak dapat tercampur. Tetapi jika ditambahkan sabun larutan tersebut tercampur. Apa peran dari sabun tersebut? Mengapa demikian? Terlampir C4 15 Terlampir C

115 Lampiran Menjelaskan cara pembuatan koloid 8 Membuat beberapa jenis koloid dengan cara dispersi Siswa dapat menjelaskan cara pembuatan koloid Peserta didik dapat membuat berbagai macam jenis koloid 10 Dengan cara apakah koloid berikut ini di buat? jelaskan. a. Sol belerang b. Sol gel agar-agar 11 Bagaimana pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan cara dispersi? 12 Bagaimana cara pembuatan gel agar-agar yang anda ketahui? Terlampir C2 5 Terlampir C2 5 Terlampir C

116 Lampiran 07 KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR (THB) Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : XI IPA/ II Tahun Ajaran : 2016/2017 Materi Pokok : Sistem Koloid No Jawaban Total Skor Skor 1 Yang termasuk dalam ciri-ciri : 2 6 a. Larutan adalah transparan, stabil/tidak terpisah b. Suspensi adalah dapat dipisahkan dengan penyaringan 2 c. Koloid adalah sukar terpisah 2 2 Yang termasuk: 2 6 a. Larutan: garam dan air b. Suspensi: kopi dan air 2 c. Koloid: susu dan santan kelapa 2 270

117 Lampiran 07 2 Pengertian dari: a. Larutan : Campuran homogen yang mengandung partikel-partikel zat terlarut berdiameter < 1 nm seperti atom, ion, dan molekul. b. Koloid : Campuran heterogen dengan ukuran partikel zat terdispersi dan sifat-sifat yang berada pada kisaran antara nm c. Suspensi : suatu sistem yang terdiri dari partikel-partikel padatan tersuspensi dalam medium cair. Partikel-partikel dalam suspensi berdiameter lebih besar dari 1000 nm 4 1. Jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi a. Keju : fase terdispaersi cair dan medium pendispersinya padat b. Susu : fase terdispaersi cair dan medium pendispersinya cair 2 c. Tinta : fase terdispaersi padat dan medium pendispersinya cair 2 d. Asap : fase terdispaersi padat dan medium pendispersinya gas 2 5 Deskripsi dari gambar adalah adanya peristiwa penghamburan cahaya matahari pada pagi hari. Proses yang yang terjadi adalah proses efek tyndall Koagulasi adalah peristiwa Penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena rusaknya stabilitas sistem

118 Lampiran 07 koloid sehingga membentuk partikel besar dan menggumpal. 7 Karena jika dilihat ukuran partikel dari koloid lebih besar dibandingkan dengan larutan. Sehingga terlihat lintasan cahaya yang melewati koloid, dihamburkan oleh partikel-partikelnya, sedangkan pada larutan ukuran partikelnya tidak dilihat dengan kasat mata sehingga tidak terlihat lintasan cahaya yang melewati larutan, dihamburkan oleh partikel-partikelnya. 8 Karena dengan menggunakan tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengapsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. 9 Sabun berperan sebagai emulgator. Karena jika minyak dan air dikocok, maka akan terpisah menjadi dua larutan, akan tetapi bila ditambahkan larutan sabun maka campuran tersebut menjadi tercampur dan bersifat stabil. 10 Cara pembuatan koloid Sol belerang dan sol agar-agar a. Sol belerang dibuat dengan cara mekanik yaitu belerang digerus dengan lumpamg sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersinya. 272

119 Lampiran 07 b. Sol agar-agar dibuat dengan cara peptisasi yaitu pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi ( pemecah. Zat pemeptisasi memecah butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. 11 a. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan mengubah ukuran partikel larutan yang berupa ion, atau molekul menjadi partikel koloid melalui beberapa reaksi kimia. b. Cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. 12 Cara pembuatan gel agar-agar : a. Masukkan 50 ml air kedalam gelas kimia berukuran 100 ml b. Masukkan bubuk agar-agar, kemudian diaduk sampai merata c. Panaskan gelas kimia tersebut hingga air di dalamnya mendidih d. Kemudian diaduk secara perlahan dan pemanasan terus dilakukan hingga larutan mengental, kemudian didinginkan Skor Total

120 Lampiran 08 KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Indikator : Peserta Didik melakukan doa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran serta selalu mengucap syukur. A. Aspek Yang Dinilai: 1. Berdoa a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran b. Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianut B. Menghargai pendapat teman sebagai wujud menghargai ciptaan Tuhan YME C. SIstem Penilaian: Keterangan: 1. Nilai 1 jika teramati 2. Nilai 0 jika tidak teramati 3. Cara penyekoran: jumlah skor yang diperoleh jumlah skor maksimum

121 Lampiran 08 LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual Peserta Didik. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. No. NAMA SISWA INDIKATOR SKOR NILAI Berdoa sebelum pembelajaran Berdoa sesudah pembelajaran Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya Menghargai pendapat teman sebagai wujud menghargai ciptaan Tuhan YME 275

122 Lampiran Waktu pelaksanaan Awal pembelajaran akhir pembelajaran Awal dan akhir Pembelajaran Awal dan akhir pembelajaran 276

123 Lampiran 08 KISI-KISI ANGKET SIKAP SPIRITUAL No. Aspek yang di Nilai Sikap/Nilai Butir Instrumen 1 Berdoa sebelum dan sesudah mempelajari materi sistem koloid. Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 1 2 Berdoa Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. Berserah diri apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu. Menambah rasa keimanan akan kebesaran Tuhan Memberi salam pada saat awal 6 Menghargai pendapat teman sebagai wujud menghargai ciptaan Tuhan YME dan akhir menyampaikan pendapat/presentasi sesuai dengan agama yang anut. Mensyukuri kekayaan alam sekitar tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat

124 Lampiran 08 Nama siswa Kelas Materi Pokok Tanggal :. :. :. :. PETUNJUK PENGISIAN: 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti. 2. Berilah tanda cek ( ) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari. KETERANGAN : 1. SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 4. TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No. Pernyataan TP KD SR SL 1. Saya mengangungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. 2. Saya mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 3. Saya menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan tepat waktu. 4. Saya menyadari bahwa pengetahuan tentang keteraturan dari sistem koloid sebagai hasil pemkiran tentantif dengan berserah diri apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu. 5. Saya mempelajari sistem koloid dengan sungguh-sungguh untuk menambah rasa keimanan akan kebesaran Tuhan. 6. Saya memberi salam pada saat awal dan akhir menyampaikan pendapat/ presentasi sesuai dengan agama yang saya anut. 7. Saya mensyukuri kekayaan alam dengan menjaga lingkungan hidup di sekitar tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat. Jumlah 278

125 Lampiran 08 PETUNJUK PENYEKORAN ANGKET SIKAP SPIRITUAL 1. Keterangan Jawaban a. 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan b. 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan. c. 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan d. 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan. 2. Penskoran a. Perhitungan skor menggunakan skala 1-4. b. Perhitungn skor akhir menggunakan rumus : 3. Interpretasi skor Siswa memperoleh nilai : Skor diperoleh = skor akhir skor maksimum a. Baik Sekali : apabila memperoleh skor b. Baik : apabila memperoleh skor c. Cukup : apabila memperoleh skor d. Kurang : apabila memperoleh skor

126 Lampiran 09 Lembar Observasi Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Materi Pokok Kelas/Semester : Sistem Koloid : XI MIA Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah angka sesuai dengan rubrik! Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/2 Materi Pokok : Sistem Koloid Aspek yang Dinilai No Nama Siswa Rasa ingin tahu Jujur Ulet Teliti Kerja Sama Peduli Lingkungan Proaktif Jumlah Skor

127 Lampiran

128 Lampiran Nilai = jumlah skor yang diperoleh jumlah skor maksimum x

129 Lampiran 09 Rubrik Penilaian Observasi Aspek Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) No. Indikator Aspek yang Dinilai Rubrik 1. Jujur - Mencatat data hasil percobaan sesuai dengan hasil pengamatan. 2. Rasa ingin tahu 3. Ulet 4. Proaktif 5. Kerja sama 6. Teliti - Saya bertanya pada guru tentang materi yang saya tidak pahami. - Saya terlebih dahulu membaca literatur yang mendukung percobaan dalam praktikum sebelum melakukan praktikum. - Saya mencatat data praktikum sesuai dengan hasil pengamatan. - Saya membuat laporan berdasarkan data apa adanya - Saya tidak mudah putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar. - Saya memberikan ide pada saat diskusi kelompok - Saya berperan aktif dalam kelompok. - Saya dan teman-teman menyelesaikan soal di dalam LKPD secara bersama-sama - Saya dan teman-teman kelompok saling membantu dalam melakukan percobaan - Saya dan teman-teman saling membantu dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok. - Saya mengamati hasil percobaan dengan teliti - Saya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKPD dengan teliti - Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data percobaan. Teramati : 1 Tidak teramati : 0 Teramati : 1 Tidak teramati : 0 Teramati : 1 Tidak teramati : 0 Teramati : 1 Tidak teramati : 0 Teramati : 1 Tidak teramati : 0 Teramati : 1 Tidak teramati : 0 283

130 Lampiran Peduli lingkungan - Saya menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya - Saya membuang limbah praktikum pada tempatnya - Saya menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium Teramati : 1 Tidak teramati : 0 284

131 Lampiran 09 Kisi Kisi Angket Penilaian Diri Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Materi Pokok Kelas/Semester : Sistem Koloid : XI MIA No Indikator Butir Instrumen 1. Jujur 1 2. Rasa ingin tahu 2,3 3. Ulet 4,5,6 4. Proaktif 7,8 5. Kerja sama 9,10,11 6. Teliti 12,13,14 7. Peduli lingkungan 15,16,17 Jujur, toleransi, tangung jawab, rasa ingin tahu gotong royong, ulet santun, teliti 285

132 Lampiran 09 Kelas/ Semester Lembar Angket Penilaian Diri Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Nama siswa :. :. Materi Pokok Tanggal :. :. PETUNJUK PENGISIAN: 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti. 2. Berilah tanda cek ( ) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari. Keterangan : SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan SR : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan KD : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No. Pernyataan SL SR KD TP 1. Saya dan teman-teman tidak mudah putus asa dalam mencari sumber bersama-sama dari internet dan buku untuk mengerjakan tugas kelompok dan individu 2. Saya bertanya pada guru tentang materi yang saya tidak pahami. Saya terlebih dahulu membaca literatur yang 3. mendukung percobaan dalam praktikum sebelum melakukan praktikum. 4. Saya mencatat data praktikum sesuai dengan hasil pengamatan. 5. Saya membuat laporan berdasarkan data apa adanya 6. Saya tidak mudah putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar. 7. Saya berperan aktif dalam kelompok. 8. Saya memberikan ide pada saat diskusi kelompok 9. Saya dan teman-teman menyelesaikan soal di dalam LKPD secara bersama-sama 10. Saya dan teman-teman kelompok saling membantu dalam melakukan percobaan 11. Saya dan teman-teman saling membantu dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 12. Saya mengamati hasil percobaan dengan teliti 13. Saya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKPD dengan teliti 14. Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data 286

133 Lampiran 09 percobaan. 15. Saya menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya 16. Saya membuang limbah praktikum pada tempatnya 17. Saya menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium 287

134 Lampiran 09 Petunjuk Penskoran Angket Penilaian Diri Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Keterangan Jawaban Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan = 4 Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan = 3 Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan = 2 Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan = 1 Penskoran a. Perhitungan skor menggunakan skala 1 4 b. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = Skor diperoleh skor maksimum x 100 Interpretasi skor Siswa memperoleh nilai : Baik Sekali : apabila memperoleh skor akhir Baik : apabila memperoleh skor akhir Cukup : apabila memperoleh skor akhir Kurang : apabila memperoleh skor akhir

135 Lampiran 10 Penilaian Observasi Aspek Keterampilan (KI 4) LKPD 1 Materi Pokok : Sistem Dispersi Kelas/Semester : No Nama Persiapan Percobaan Pelaksanaan percobaan Kegiatan Akhir Percobaan Skor Nilai Akhir Nilai Akhir = skor yang diperole h skor maksimal X

136 Lampiran 10 Kisi Kisi Penilaian Observasi Keterampilan (KI 4) No Keterampilan yang dinilai 1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat bahan) Skor Rubrik 30 - Alat- alat yang sudah tersedia, tertata rapi sesuai dengan keperluan - Bahan-bahan untuk percobaan sudah lengkap disiapkan di meja praktikum - Lembar kegiatan praktikum tersedia 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 2 Pelaksanaan Percobaan 40 - Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang tertera dalam LKPD - Melakukan prosedur kerja dengan benar - Menyaring campuran yang di buat menggunakan kertas saring dengan benar - Mengamati residu pada kertas saring 30 Ada 3 aspek yang terpenuhi 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 3 Kegiatan akhir praktikum 40 - Membuang larutan atau sampah ke tempatnya - Membersihkan alat dengan baik - Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula 30 Ada 3 aspek yang terpenuhi 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 290

137 Lampiran 10 Penilaian Observasi Aspek Keterampilan (KI 4) LKPD 2 Materi Pokok : Sistem Dispersi Kelas/Semester : No Nama Persiapan Percobaan Pelaksanaan percobaan Kegiatan Akhir Percobaan Skor Nilai Akhir Nilai Akhir = skor yang diperole h skor maksimal X

138 Lampiran 10 Kisi Kisi Penilaian Observasi Keterampilan (KI 4) No Keterampilan yang dinilai 1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat bahan) Skor Rubrik 30 - Alat- alat yang sudah tersedia, tertata rapi sesuai dengan keperluan - Bahan-bahan untuk percobaan sudah lengkap disiapkan di meja praktikum - Lembar kegiatan praktikum tersedia 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 2 Pelaksanaan Percobaan 40 - Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang tertera dalam LKPD - Melakukan prosedur kerja dengan benar - Menyorot campuran yang di buat dengan seberkas cahaya senter dengan benar - Mengamati yang terjadi 30 Ada 3 aspek yang terpenuhi 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 3 Kegiatan akhir praktikum 40 - Membuang larutan atau sampah ke tempatnya - Membersihkan alat dengan baik - Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula 30 Ada 3 aspek yang terpenuhi 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 292

139 Lampiran 10 Penilaian Observasi Aspek Keterampilan (KI 4) LKPD 3 Materi Pokok : Sistem Dispersi Kelas/Semester : No Nama Persiapan Percobaan Pelaksanaan percobaan Kegiatan Akhir Percobaan Skor Nilai Akhir Nilai Akhir = skor yang diperole h skor maksimal X

140 Lampiran 10 Kisi Kisi Penilaian Observasi Keterampilan (KI 4) No Keterampilan yang dinilai 1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat bahan) Skor Rubrik 30 - Alat- alat yang sudah tersedia, tertata rapi sesuai dengan keperluan - Bahan-bahan untuk percobaan sudah lengkap disiapkan di meja praktikum - Lembar kegiatan praktikum tersedia 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 2 Pelaksanaan Percobaan 30 - Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang tertera dalam LKPD - Melakukan prosedur kerja dengan benar - Mengamati yang terjadi 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 3 Kegiatan akhir praktikum 40 - Membuang larutan atau sampah ke tempatnya - Membersihkan alat dengan baik - Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula 30 Ada 3 aspek yang terpenuhi 20 Ada 2 aspek yang terpenuhi 10 Ada 1 aspek yang terpenuhi 294

141 Lampiran 11 Lembar Penilaian Presentasi (KI 4) (RPP 01) Sub topik : Sistem Koloid Kelas/ semester : Kelompok : Nama Anggota : Aspek yang dinilai: A. Penguasaan materi 1. Dapat menjelaskan dengan baik langkah-langkah praktikum pengumpulan data 2. Menguasai dengan baik teori/konsep yang relevan 3. Menguasai dengan baik teknik pengumpulan data 4. Menguasai dengan baik hasil percobaan 5. Dapat mengaitkan antara teori yang relevan dengan hasil percobaan yang disajikan B. Media presentase/ penyajian data 1. Langkah-langkah praktikum pengumpulan data disajikan dengan lengkap, yaitu: a. Memasukan air secukupnya ke dalam 5 buah gelas kimia 295

142 Lampiran 11 b. Memasukan satu sendok teh susu bubuk, pasir, gula, dan kopi ke dalam masing-masing gelas. Kemudian mengaduk larutan tersebut secara perlahan dan diamkan. c. Menyaringlah kelima larutan tersebut dengan kertas saring dan menampung hasil saringannya ke dalam gelas kimia yang bersih d. Mengamati apakah ada residu yang tertinggal pada kertas saring dan filtrat hasil saringan dalam gelas kimia. e. Memasukan data hasil pengamataan kalian ke dalam tabel hasil pengamatan. 2. Menyajikan data dalam bentuk tabel/grafik 3. Mengungkapkan kesimpulan yang relevan sesuai dengan tujuan percobaan 4. Mengungkapkan teori/konsep materi yang relevan dengan tujuan percobaan 5. Suara penyaji dapat didengar oleh seluruh peserta 6. Artikulasi penyaji jelas dan dapat dimengerti C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir secara bersamaan 2. Menunjukkan adanya koordinasi pembagian tugas secara baik 3. Menjawab pertanyaan secara bergantian hingga seluruh anggota kelompok mendapat giliran menjawab 296

143 Lampiran 11 Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Siswa Aspek yang Dinilai Jlh Nilai Ket Penguasaan Materi Media Presentasi/ Penyajian Data Kerjasama Kelompok a b c d e Nilai Akhir = skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal X 100% 297

144 Lampiran 11 Lembar Penilaian Presentasi (KI 4) (RPP 02) Sub Topik : Sifat-Sifat Koloid Kelas/ semester : XI MIA/II Kelompok : Nama Anggota : Aspek yang dinilai: A. Penguasaan materi 1. Dapat menjelaskan dengan baik langkah-langkah praktikum pengumpulan data 2. Menguasai dengan baik teori/konsep yang relevan 3. Menguasai dengan baik teknik pengumpulan data 4. Menguasai dengan baik hasil percobaan 5. Dapat mengaitkan antara teori yang relevan dengan hasil percobaan yang disajikan 298

145 Lampiran 11 B. Media presentase/ penyajian data Langkah-langkah praktikum pengumpulan data disajikan dengan lengkap, yaitu: 1. Menyiapkan 5 buah gelas kimia dan satu silinder ukur untuk mengisi larutan pada gelas kimia, 2. Mengisi masing- masing gelas kimia dengan 100 ml larutan kanji pada gelas kimia pertama, 100 ml air gula pada gelas kimia kedua, 100 ml air sabun pada gelas kimia ketiga, 100 ml minuman cocacolla pada gelas kimia keempat, pada gelas kimia. 3. Menyorotkan berkas cahaya kecil lampu senter pada gelas kimia yang berisi larutan tersebut 4. Mengamati perubahan yang terjadi.. 5. Menyajikan data dalam bentuk tabel/grafik 6. Mengungkapkan kesimpulan yang relevan sesuai dengan tujuan percobaan 7. Mengungkapkan teori/konsep materi yang relevan dengan tujuan percobaan 8. Suara penyaji dapat didengar oleh seluruh peserta 9. Artikulasi penyaji jelas dan dapat dimengerti 299

146 Lampiran 11 C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir secara bersamaan 2. Menunjukkan adanya koordinasi pembagian tugas secara baik 3. Menjawab pertanyaan secara bergantian hingga seluruh anggota kelompok mendapat giliran menjawab Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. Aspek yang Dinilai No Nama Siswa Penguasaan Materi Media Presentasi/ Penyajian Data Kerjasama Kelompok Jlh Nilai Ket a b c d e Nilai Akhir = skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal X 100% 300

147 Lampiran 11 Lembar Penilaian Presentasi (KI 4) (RPP 03) Sub Topik : Pembuatan Koloid Kelas/ semester : X1 MIA/II Kelompok : Nama Anggota : Aspek yang dinilai: A. Penguasaan materi 1. Dapat menjelaskan dengan baik langkah-langkah praktikum pengumpulan data 2. Menguasai dengan baik teori/konsep yang relevan 3. Menguasai dengan baik teknik pengumpulan data 4. Menguasai dengan baik hasil percobaan 5. Dapat mengaitkan antara teori yang relevan dengan hasil percobaan yang disajikan 301

148 Lampiran 11 B. Media presentase/ penyajian data 1. Langkah-langkah praktikum pengumpulan data disajikan dengan lengkap, yaitu: a. Memasukkan 50 ml air kedalam gelas kimia berukuran 100 ml b. Memasukkan bubuk agar-agar, kemudian diaduk sampai merata c. Memanaskan gelas kimia tersebut hingga air di dalamnya mendidih d. Kemudian mengaduk secara perlahan dan pemanasan terus dilakukan hingga larutan mengental, kemudian didinginkan e. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. 2. Menyajikan data dalam bentuk tabel/grafik 3. Mengungkapkan kesimpulan yang relevan sesuai dengan tujuan percobaan 4. Mengungkapkan teori/konsep materi yang relevan dengan tujuan percobaan 5. Suara penyaji dapat didengar oleh seluruh peserta 6. Artikulasi penyaji jelas dan dapat dimengerti C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir secara bersamaan 2. Menunjukkan adanya koordinasi pembagian tugas secara baik 302

149 Lampiran Menjawab pertanyaan secara bergantian hingga seluruh anggota kelompok mendapat giliran menjawab Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Siswa Aspek yang Dinilai Jlh Nilai Ket Penguasaan Materi Media Presentasi/ Penyajian Data Kerjasama Kelompok A b c d e Nilai Akhir = skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal X 100% 303

150 Lampiran 12 LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Mata Pelajaran : Kimia Tahun Ajaran : 2016/2017 Kelas/Semester : Waktu Pengamatan :- Berilah tanda cek ( ) pada kolom-kolom sesuai pengamatan Kelompok Kelompok I Kode Siswa Kajian Teori/Dasar Teori Prosedur Pengamatan Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran Jumlah Ket Kelompok II 304

151 Lampiran 12 Kelompok III Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = SangatBaik 305

152 Lampiran 12 RUBRIK LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Aspek Penilaian (1) Kajian teori/dasar teori (2) Prosedur Skor Kajian teori/ dasar Kajian teori/ dasar teori Kajian teori/ dasar teori Kajian teori / dasar teori teori ditulis dengan ditulis, namun terdapat ditulis, namun terdapat dua ditulis, namun tiga poin memenuhi poin satu poin dari tiga poin poin dari tiga poin berikut berikut tidak terpenuhi : berikut: berikut tidak memenuhi: tidak memenuhi: 1. Terdapat teori yang 1. Terdapat teori 1. Terdapat teori yang 1. Terdapat teori yang relevan yang relevan relevan relevan 2. Terdapat hasil 2. Terdapat hasil 2. Terdapat hasil 2. Terdapat hasil eksperimen sebelumnya eksperimen eksperimen eksperimen sebelumnya yang relevan sebelumnya yang sebelumnya yang yang relevan 3. Terdapat kerangka relevan relevan 3. Terdapat kerangka berfikir dalam 3. Terdapat kerangka 3. Terdapat kerangka berfikir dalam membangun berfikir dalam membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan. Prosedur eksperimen pengumpulan data berfikir dalam membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan Prosedur eksperimen pengumpulan data membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan Prosedur pengumpulan eksperimen data argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan Prosedur eksperimen pengumpulan data dituliskan, 306

153 Lampiran 12 Eksperimen (3) Hasil dan pembahasan dituliskan dengan memenuhi komponen berikut: 1. Alat dan bahan 2. Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) Hasil yang berupa data, dianalisis secara lengkap yang meliputi enam poin berikut: 1. Data dianalisis dengan teknik/ metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungka n kesalahan/ ketelitian pengukuran taraf dituliskan, namun terdapat satu poin dari lima poin berikut tidak terpenuhi : 1. Rumusan masalah 2. Rumusan hipotesis 3. Alat dan bahan 4. Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat satu hingga dua poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1. Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan/ ketelitian pengukuran 3. Data dituliskan sesuai dengan aturan angka dituliskan, namun terdapat dua poin dari lima poin berikut tidak terpenuhi : 1. Rumusan masalah 2. Rumusan hipotesis 3. Alat dan bahan 4. Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat tiga hingga empat poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1. Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan / ketelitian pengukuran 3. Data dituliskan sesuai dengan aturan angka namun terdapat tiga poin atau lebih dari lima poin berikut tidak terpenuhi : 1. Rumusan masalah 2. Rumusan hipotesis 3. Alat dan bahan 4. Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat tiga hingga empat poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1. Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan / ketelitian pengukuran 3. Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4. Data dituliskan 307

154 Lampiran Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4. Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5. Data disajikan dalam bentuk grafik/table dan diberikan penjelasan 6. Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori penting 4. Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5. Data disajikan dalam bentuk grafik/table dan diberikan penjelasan 6. Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori penting 4. Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5. Data disajikan dalam bentuk grafik / table dan diberikan penjelasan 6. Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori beserta satuan yang digunakan 5. Data disajikan dalam bentuk grafik / table dan diberikan penjelasan 6. Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori (4) Kesimpulan dan saran Kesimpulan dan saran ditulis dengan memenuhi poin berikut: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat satu poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat dua poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2. Terdapat Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat lebih dari tiga poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2. Terdapat perbandingan 308

155 Lampiran 12 (5) Daftarpustaka percobaan 2. Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature/teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Daftar pustaka ditulis dengan memenuhi poin berikut: 1. Penulisan sesuai dengan aturan 2. Konsisten 2. Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature /teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Daftar pustaka ditulis namun satu poin dari tiga poin berikut tidak terpenuhi: 1. Penulisan sesuai dengan aturan perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature / teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Daftar pustaka ditulis namun dua poin dari tiga poin berikut tidak terpenuhi: 1. Penulisan sesuai dengan aturan 2. Konsisten antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature/teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Daftar pustaka ditulis namun tiga poin berikut tidak terpenuhi: 1. Penulisan sesuai dengan aturan 2. Konsisten 309

156 Lampiran Memuat literaturliteratur yang ada dalam badan laporan 2. Konsisten 3. Memuat literaturliteratur yang ada dalam badan laporan 3. Memuat literatur-literatur yang ada dalam badan laporan 3. Memuat literatur-literatur yang ada dalam badan laporan (6) Lampiran Terdapat lampiran yang meliputi : 1. Data laporan sementara asli, 2. Data proses analisis yang dianggap penting Terdapat lampiran yang meliputi : 1. Data laporan sementara asli, 2. Data proses analisis namun tidak lengkap Terdapat lampiran yang meliputi : 1. Data laporan sementara asli, Terdapat lampiran yang meliputi : 1.Data laporan sementara namun fotocopy 310

157 Lampiran 13 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 No Indikator Bunyi Soal Kunci 1. Merumuskan masalah 1. Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui perbedaan koloid, suspensi, dan larutan dengan alat dan bahan yang disediakan seperti berikut: gelas kimia, batang pengaduk, kertas saring, air (H 2 O), susu bubuk, gula, tanah, pasir, kopi. 2. Merumuskan tujuan Tuliskanlah: a. Rumusan masalah b. Rumusan tujuan 3. Merumuskan hipotesis c. Hipotesis d. Prosedur kerja e. Data hasil pengamatan f. Analisis data hasil pengamatan g. Kesimpulan 4. Merumuskan prosedur kerja 1.Rumusan masalah: a. Bagaimana perbedaan terhadap campuran susu dan air, garam dengan air, tanah dengan air, dan kopi dengan air? b. Dari kelima campuran, manakah yang termasuk suspensi, larutan sejati dan koloid? 2. Tujuan: Untuk mengklasifikasi campuran ke dalam larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. 3. Hipotesis: a. Campuran susu dengan air, garam dengan air tercampur merata sedangkan tanah dengan air, dan kopi dengan air tidak tercampur merata yang merupakan suspensi kasar adalah tanah dengan air, dan kopi dengan air, koloid adalah susu dengan air, larutan sejati adalah garam-air. b. Prosedur kerja: 1) Siapkan empat buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air secukupnya 2) Masukkan susu, tanah, garam dan kopi 311

158 Lampiran Menampilkan data hasil pengamatan ke masing-masing gelas kimia. 3) Kelima campuran diaduk sampai merata dan amati larut tidaknya zat yang dicampur. 4) Diamkan campuran-campuran tersebut. 5) Amati, apakah campuran tersebut bening atau keruh. catat hasil pengamatan 6) Saringlah kelima campuran menggunakan kertas saring dan amati lah, apakah ada residu pada kertas saring. c. Data Hasil Pengamatan Jenis Campuran Susu dan air Tanah dan Air Garam dan air Kopi dan air Kelarutan Kestabilan Residu (Larut atau (memisah (ada atau tidak) atau tidak) tidak) Larut stabil Tidak ada residu Tidak larut Tidak Terdapat stabil residu Larut Stabil Tidak ada residu larut Tidak Terdapat stabil residu 312

159 Lampiran Menganalisis data hasil pengamatan Merumuskan kesimpulan d. Analisis Data Hasil Pengamatan 1) Yang termasuk dalam a) Larutan : garam dan air b) Koloid : susu dan air c) Suspensi : tanah dan air, kopi dan air 2) Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi a) larutan, bersifat homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra dan ketika disaring tidak ada residu b) koloid, secara makroskopis bersifat homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. c) Suspensi bersifat heterogen dan ketika disaring terdapat residu. e. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat simpulkan bahwa susu dan air merupakan koloid, garam dan air merupakan larutan, dan yang merupakan suspensi adalah tanah dan air, kopi dan air 313

160 Lampiran 13 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 02 No Indikator Bunyi Soal Kunci 1. Merumuskan Suatu percobaan dilakukan 1. Rumusan masalah: masalah untuk mengetahui sifatsifat Mengapa jika sinar matahari masuk melalui celah kedalam koloid dengan alat dan ruangan, pada sinar tersebut terlihat debu-debu beterbangan atau bahan yang disediakan pada daerah tersebut terlihat lebih terang dan pada daearah yang seperti berikut: gelas kimia, tidak terlewati sinar matahari tidak akan terlihat adanya debu? lampu senter, batang 2. Tujuan: 2. pengaduk, campuran susu dengan air, air garam, kopi. Tuliskanlah: Untuk mengetahui proses terjadinya efek tyndall dan koagulasi 3. Hipotesis: a) Karena terjadinya efek penghamburan cahaya oleh partikel Merumuskan tujuan 1) Rumusan masalah 2) Rumusan tujuan koloid yang mengenainya akan memantulkan cahaya sehingga akan terlihat lebih terang. Debu merupakan salah satu contoh 3. 3) Hipotesis koloid. Jadi salah satu sifat koloid adalah dapat 4) Prosedur kerja menghamburkan cahaya. Merumuskan 5) Data hasil pengamatan b) Ketika susu di campurkan dengan asam, susu akan hipotesis 6) Analisis data hasil menggumpal. 314

161 Lampiran Merumuskan prosedur kerja Menampilkan data hasil pengamatan pengamatan 7) Kesimpulan 4. Prosedur kerja: 1) Siapkan 3 buah gelas kimia dan satu silinder ukur untuk mengisi larutan pada gelas kimia 2) Masukkan 10 ml campuran susu dan air ke dalam tabung reaksi 3) Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya ke larutan yang terdapat dalam tabung reaksi. Kemudian beri latar kertas putih sebagai wadah pemantulan cahaya senter. Amati yang terjadi 4) Catat hasil pengamatan kalian. 5) Ulangi langkah (1 dan 2) untuk larutan lainnya dengan tabung reaksi yang berbeda. b. Koagulasi 3) Pengaruh penambahan asam g) Siapkan 1 buah gelas kimia h) Masukkan 50 ml air i) Tambahkan 1 sendok susu bubuk dan aduk hingga terlarut sempurna j) Masukkan 2 ml campuran susu ke dalam tabung reaksi 315

162 Lampiran Menganalisis data hasil pengamatan Merumuskan kesimpulan k) Tambahkan 10 tetes cuka l) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda 4) Pengaruh suhu d) Siapkan 1 buah tabung reaksi e) Masukkan 1 sendok putih telur dan panaskan f) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda. 5. Data Hasil Pengamatan c. Efek tyndall No Larutan Warna larutan Menghambur (bening atau cahaya atau t keruh) 1. Larutan susu keruh Menghamburka cahaya 3. Air gula Bening Tidak menghamburkan cahaya 5 Kopi Keruh Menghamburka cahaya 316

163 Lampiran 13 d. Koagulasi No Larutan Menggumpal/tidak 1. Susu + air jeruk Menggumpal 2. Putih telur yang dipanaskan menggumpal 6. Analisis Data Hasil Pengamatan a) Sifat koloid terhadap cahaya adalah mampu menghamburkan cahaya kesegala arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. b) EfekTyndal adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. c) Sifat koloid terhadap penambahan asam yaitu mampu menggumpalkan suatu campuran. Hal ini terjadi karena partikel koloid yang berbeda muatan digabungkan sehingga akan membentuk partikel koloid yang lebih besar. Suhu dapat meggumpalkan koloid hal ini karena suhu mempengaruhi kestabilan koloid contohnya putih telur yang dipanaskan akan menggumpal, hal ini terjadi karena suhu mempengaruhi 317

164 Lampiran 13 kestabilan dari putih telur. 7. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat koloid adalah dapat menghamburkan cahaya dan menggumpalkan suatu koloid. Gejala pemantulan dan penghamburan cahaya oleh partikel koloid disebut efek tyndall sedangkan gejala penggumpalan suatu partikel koloid menjadi partikel yang lebih besar disebut koagulasi. 318

165 Lampiran 13 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 03 No Indikator Bunyi Soal Kunci 1. Merumuskan masalah Suatu percobaan dilakukan 1. Rumusan masalah: untuk mengetahui cara Bagaimana pembuatan koloid dengan cara dispersi? pembuatan koloid dengan alat 2. Tujuan: dan bahan yang disediakan Untuk mengetahui cara pembuatan koloid Merumuskan tujuan Merumuskan hipotesis seperti berikut: gelas kimia 100 ml, lampu spritus, kaki tiga, kawat kasa, batang pengaduk, air suling dan larutan agar-agar. Tuliskanlah: 1) Rumusan masalah 2) Rumusan tujuan 3) Hipotesis 4) Prosedur kerja 5) Data hasil pengamatan 3. Hipotesis: Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid 4. Prosedur kerja: d. Pembuatan agar-agar 5. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 6. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia 7. Tambahkan serbuk agar-agar secukupnya 8. Panaskan hingga mendidih. Kemudian diamkan 6) Analisis data hasil beberapa menit. Amati dan catat perubahan pengamatan 7) Kesimpulan yang terjadi. e. Pembuatan busa cair 4. Merumuskan prosedur kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia. 3. Tambahkan sabun secukupnya. 4. Aduklah hingga muncul busa. 5. Amati dan catat pada tabel pengamatan. 319

166 Lampiran Menampilkan data hasil pengamatan Menganalisis data hasil pengamatan Merumuskan kesimpulan f. Penjernian air 3) Tuangkan 10 ml air kotor ke dalam gelas aqua. 4) Masukan tawas ke dalam air kotor tersebut 5. Data Pengamatan amati perubahan yang terjadi. a. Pembuatan agar-agar No Tahap pembuatan Pengamatan 1 50 ml air + bubuk Ketika bubuk agar-agar agar- agar dicampurkan kedalam air dan (dipanaskan) dipanaskan, larutan mulai mengental setelah mendidi. Akan memadat ketika didinginkan b. Pembuatan busa cair No Tahap Pengamatan pembuatan 1 50 ml air + Warna keruh sabun secukupnya 2. Aduklah hingga muncul busa Terbentuk buih atau busa sabun 320

167 Lampiran 13 c. Penjernian air No Tahap Pembuatan Pengamatan 1. Air kotor dimasukan Lama kelamaan kotoran tawas akan mengendap dan menghasilkan air yang bersih. 6. Analisis Data Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka dapat dianalisis sebagai berikut: d. Pembuatan agar agar Bubuk agar-agar setelah dipanaskan, lama kelamaan larutannya mengental dan setelah didinginkan agaragar agak padat (antara padat dan cair). Hal ini berarti bahwa gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya 321

168 Lampiran 13 sehingga terjadi koloid yang agak padat. e. Pembuatan busa cair Sabun setelah dicampurkan dengan air setelah diadukan terus menerus maka akan muncul busa atau buih sabun. Hal ini berarti bahwa buih merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. f. Penjernian Air Setelah menambahkan tawas ke dalam air, kotorankotoran pada air menggendap kemudian menggumpal, lama kelamaan, air yang sebelumnya kotor akan terlihat jerni. 322

169 Lampiran Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. 323

170 Lampiran 13 FORMAT PENILAIAN THB PROSES (KI 4) (LKPD 01) Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kinerja proses peserta didik. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Siswa Rumusan masalah Rumusan tujuan Rumusan hipotesis Aspek yang Diamati jlh Nilai Ket Prose dur kerja Data pengam atan Menganalisis data hasil pengamatan Kesimpulan a b c a b c A b c a b c a b C a b a b c d Nilai Akhir = skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal X 100% 324

171 Lampiran 13 FORMAT PENILAIAN THB PROSES (KI 4) (LKPD 02) Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kinerja proses peserta didik. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Siswa Rumusan masalah Rumusan tujuan Rumusan hipotesis Aspek yang Diamati jlh Nilai Ket Prose dur kerja Data penga matan Menganalisis data hasil pengamatan Kesimpulan a b c a b C A B c a b c a b c A b a b c d Nilai Akhir = skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal X 100% 325

172 Lampiran 13 FORMAT PENILAIAN THB PROSES (KI 4) (LKPD 03) Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kinerja proses peserta didik. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Siswa Aspek yang Diamati jlh Nilai Ket Rumusan Rumusan Rumusan Prose Data Menganalisis Kesimpulan masalah tujuan hipotesis dur penga data hasil kerja matan pengamatan a b c a b C A b c a b c a b c a b a b c d Nilai Akhir = skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal X 100% 326

173 Lampiran 14a Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) ( RPP 01 ) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru :. Kelas/ Semester : XI/II Pertemuan ke :. Materi Pokok : Koloid Waktu :. Hari/Tanggal :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksan aan Ya Tidak 1,00-1,99 I Pendahuluan Guru menyampaikan salam pembuka (menanamkan sikap saling menghormati). Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. (mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa) Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Asas kontruktivisme dan bertanya (Questioning) Guru memberikan pertanyaan untuk 2,00-2,99 Penilaian 3,00-3,49 3,50-4,00 327

174 Lampiran 14a II memancing peserta didik, coba sebutkan contoh larutan dalam kehidupan sehari-hari yang kalian ketahui? Guru menyampaikan topik dan sub topik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran seperti menilai sikap spiritual, sosial, ketrampilan lab peserta didik, tugas dan kuis. Kegiatan inti Asas kontruktivisme a. Guru memberi penjelasan singkat tentang pengertian larutan, suspensi dan koloid. Asas permodelan (Modelling) dan masyarakat belajar b. Guru mengajak 3 orang peserta didik untuk melakukan demonstrasi, dimana pada gelas A garam dilarutkan di dalam air, gelas B pasir dilarutkan di dalam air, dan gelas C susu dilarutkan di dalam air. c. Guru meminta peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut (menanamkan sikap rasa ingin tahu). d. Guru mengajukan pertanyaan bimbingan untuk siswa mempelajari demonstrasi diatas. 1. Dari pengamatan kalian, tampak secara fisik bagaimana perbedaan & cirri-ciri dari masing-masing campuran tersebut? 2. Berdasarkan cirri-ciri larutan, jelaskan manakah yang termasuk kelompok sistem koloid manakah suspensi, larutan sejati, dan koloid? 3. Berdasarkan pengamatan, 328

175 Lampiran 14a beberapa larutan diatas terbentuk dari fase apa dan fase apa? MERUMUSKAN MASALAH Asas bertanya (Questioning) Berdasarkan demonstrasi sederhana tersebut guru meminta siswa mengajuhkan pertanyaan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan demonstrasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membedakan larutan sejati, suspensi dan koloid? 2. Berdasarkan campuran-campuran pada demonstrasi diatas manakah yang termasuk larutan sejati, suspensi dan koloid? 3. Berdasarkan demonstrasi jika salah satu larutan diatas termasuk koloid, manakah yang bertindak sebagai fase pendispersi dan manakah yang bertindak sebagai medium terdispersi? Asas komunitas belajar (Learning Community) e. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. f. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas penemuan (Inquiry) dan komunitas belajar (Learning Community) g. Sebelum memulai kegiatan praktikum, guru memperkenalkan alat dan bahan yang hendak digunakan serta memberitahukan beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa demi keselamatan kerja di laboratorium. h. Guru menjelaskan prosedur kerja yang 329

176 Lampiran 14a akan dilakukan oleh peserta didik. i. Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang dianjukan guru mulai dari merumuskan masalah, hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis hingga menyimpulkannya. (menumbuhkan sikap tanggung jawab, kerja sama, teliti, gotong-royong). MERUMUSKAN HIPOTESIS (menanamkan sikap jujur, teliti, gotong royong). j. Peserta didik diharapkan membuat jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuhkan. Jawaban sementara yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut 1. Larutan sejati jika ukuran partikelnya 1 Ă 10 Ă, koloid jika ukuran partikelnya 10 Ă Ă, dan suspensi jika ukuran partikelnya lebih besar dari 2000 Ă. 2. Berdasarkan demonstrasi yang termasuk larutan sejati adalah garam yang dilarutkan didalam air, yang termasuk dalam suspense adalah pasir yang dilarutkan dalam air, dan dan larutan susu merupakan koloid. 3. Berdasarkan demonstrasi yang termasuk koloid, adalah susu yang dilarutkan di dalam air. Karena fase pendispersi (air) dan terdispersinya (susu) tercaampur hampir merata dan dapat disaring menggunakan kertas saring ultra atau fase-fasenya dapat dibedakan jika menggunakan 330

177 Lampiran 14a mikroskop MENGUMPULKAN DATA k. Guru meminta perwakilan peserta didik dari tiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan awal percobaan). l. Siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKPD. m. Guru menuntun siswa mengumpulkan data dan mencatat hasil dari percobaan. (siswa diharapkan jujur dalam mengumpulkan data percobaan) MENGANALISIS n. Siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan menyamakan presepsi mereka dengan literatur yang ada untuk membuktikan hipotesis mereka. MENYIMPULKAN o. Siswa menyimpulkan percobaan tentang dispersi koloid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam LKPD. p. Guru menilai sikap dan ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum. q. Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan selama percobaan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan akhir percobaan). Asas komunitas belajar (Learning Community) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) 331

178 Lampiran 14a r. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. Guru menilai hasil eksperimen dalam bentuk laporan yang dibuat peserta didik. (menanamkan sikap keuletan) Asas penilaian sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) s. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka, presentasi dilakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan memberi tanggapan. (menanamkan sikap toleransi, sikap santun dan tanggung jawab) t. Guru menilai kemampuan presentasi peserta didik. u. Guru mempertegas kembali jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang bertugas kepada semua temantemannya. Asas bertanya (Questioning) v. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Guru menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami peserta didik. Asas bertanya (Questioning) w. Guru memberikan pertanyaanpertanyaan untuk mengetahui sejauh mana untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan memahami konsep sistem dispersi koloid dan jenis-jenis koloid. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) x. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dengan pertanyaan: a) Jelaskan pengertian larutan, suspensi dan koloid serta berikan 332

179 Lampiran 14a III masing-masing satu contoh campuran! 1. Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (< 1 nm ) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Contohnya, larutan gula dan larutan garam. 2. Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekul-molekul zat terdispersi. Contohnya, campuran air dan pasir, campuran air dan kopi. 3. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan campuran kasar. Contohnya santan dan susu. Kegiatan penutup a. Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Asas Refleksi (Reflection) b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. c. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan. Penilaian sebenarnya (Authentic 333

180 Lampiran 14a IV V Assessment) d. Guru memberikan tugas rumah terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. e. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. f. Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. (menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa) Guru memberikan salam penutup (menanamkan sikap saling menghargai). Pengelolaan Waktu Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang Baik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2017 Pengamat ( ) 334

181 Lampiran 14b Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) ( RPP 02 ) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru :. Kelas/ Semester : XI/II Pertemuan ke :. Materi Pokok : Sifat sifat Koloid Waktu :. Hari/Tanggal :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian Ya Tidak 1,00-1,99 2,00-2,99 3,00-3,49 I Pendahuluan Guru menyampaikan salam pembukaan. (menanamkan sikap saling menghormati). Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. (mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa). Guru mengecek kehadiran peserta didik (sebagai wujud kedisiplinan). Kontruktivisme dan bertanya (Questioning) Guru merangsang agar peserta didik bertanya dengan cara menunjukan cahaya yang masuk ke dalam kelas melalui lubang ventilasi atau menunjukkan gambar kepada peserta didik. Peserta didik diharapkan untuk bertanya atau mengajuhkan pertanyaan : Mengapa dalam 3,50-4,00 335

182 Lampiran 14b II berkas cahaya yang masuk terdapat butiranbutiran debu yang bergerak? Guru menyampaikan topik dan sub topik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran seperti menilai sikap spiritual, sosial, ketrampilan lab peserta didik, tugas dan kuis. Kegiatan inti Asas kontruktivisme a. Guru memberi penjelasan singkat tentang sifatsifat koloid. Asas permodelan (Modelling) dan masyarakat belajar b. Guru mengajak 3 peserta didik untuk melakukan demonstrasi dengan melakukan penyinaran menggunakan senter pada 3 gelas yang masing-masing berisi susu kental yang dilarutkan dalam air panas, kopi yang dilarutkan dalam air panas, dan garam yang dilarutkan dalam air panas. Lalu meminta peserta didik untuk mengamati dan memberikan pendapat mengenai ketiga larutan tersebut. Dengan tujuan merangsang kerja otak peserta didik sebelum guru menyampaikan topik materi.. c. Guru meminta peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut (menanamkan sikap rasa ingin tahu). MERUMUSKAN MASALAH Asas bertanya (Questioning) Berdasarkan demonstrasi sederhana tersebut guru meminta siswa mengajuhkan pertanyaan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan demonstrasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Apa yang terjadi pada masing-masing gelas yang berisi susu yang dilarutkan di dalam air, kopi yang dilarutkan di dalam air, dan larutan garam, ketika disoroti dengan cahaya lampu senter? 2. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah 336

183 Lampiran 14b diperoleh, mengapa bisa terjadi seperti itu dan apa kaitannya dengan sifat koloid? MERUMUSKAN HIPOTESIS (menanamkan sikap jujur, teliti, gotong royong). Asas komunitas belajar (Learning Community), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) d. Peserta didik diharapkan membuat jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuhkan. Jawaban sementara yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut a) Larutan garam ketika disinari lampu senter, menunjukkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan sinar. Pada gelas yang berisi kopi yang dilarutkan di dalam air, ketika disinari lampu senter, cahaya yang tembus mengakibatkan hamburan cahaya pada partikel-prtikel kopi dalam gelas tersebut. Pada gelas yang berisi susu, cahaya yang melewati cairan tersebut menghamburkan cahayanya secara teratur pada cairan tersebut karena memiliki partikel yang besar. b) Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa: 1) Susu merupakan salah satu jenis koloid karena campurannya yang tidak dapat dibedakan dengan kasat mata namun dapat dipisahkan menggunakan penyaring ultra. Selain itu juga koloid memiliki sifat kestabilannya yang sukar terpisah (relatif stabil), dimana medium pendispersinya adalah air (cair) dan fase terdispersinya adalah susu (cair) dengan ukuran partikelnya 10 Ă Ă. Susu yang dilarutkan di dalam air merupakan jenis koloid emulsi. 2) Kopi yang dilarutkan dalam air memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dari pada susu, sehingga pada saat penyinaran cahaya senter, terdapat hamburan berkas cahaya yang tampak pada gelas tersebut. Kopi yang dilarutkan di dalam air termasuk kedalam jenis suspensi. 337

184 Lampiran 14b 3) Pada gelas berisi garam yang dilarutkan dalam air, partikel-partikelnya berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya pada partikelpartikel larutan tersebut. Garam yang dilarutkan di dalam air merupakan jenis larutan sejati. Asas komunitas belajar (Learning Community) e. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. f. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. MENGUMPULKAN DATA Asas penemuan (Inquiry), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), dan komunitas belajar (Learning Community) g. Guru meminta perwakilan peserta didik dari tiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan awal percobaan). h. Siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKPD. i. Guru menuntun siswa mengumpulkan data dan mencatat hasil dari percobaan. (siswa diharapkan jujur dalam mengumpulkan data percobaan) j. Sebelum memulai kegiatan praktikum, guru memperkenalkan alat dan bahan yang hendak digunakan serta memberitahukan beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa demi keselamatan kerja di laboratorium. k. Guru menjelaskan prosedur kerja yang akan dilakukan oleh peserta didik. l. Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik melakukan praktikum dan menyelesaikan permasalahan sesuai langkah-langkah pada LKPD, serta membimbing peserta didik mencatat data pengamatan sementara. MENGANALISIS Asas komunitas belajar (Learning Community) 338

185 Lampiran 14b m. Siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan menyamakan presepsi mereka dengan literatur yang ada untuk membuktikan hipotesis mereka. MENYIMPULKAN Asas komunitas belajar (Learning Community), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) n. Siswa menyimpulkan percobaan tentang sifatsifat koloid, dispersi koloid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam LKPD. o. Guru menilai sikap dan ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum. p. Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan selama percobaan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan akhir percobaan). q. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sementara. Guru menilai hasil eksperimen dalam bentuk laporan sementara yang dibuat peserta didik. (menanamkan sikap keuletan) r. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka, presentasi dilakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan memberi tanggapan. (menanamkan sikap toleransi, sikap santun dan tanggung jawab) s. Guru menilai kemampuan presentasi peserta didik. t. Guru mempertegas kembali jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang bertugas kepada semua teman-temannya. u. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Guru menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami peserta didik. v. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan memahami 339

186 Lampiran 14b III IV V konsep sistem dispersi koloid dan jenis-jenis koloid. w. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dengan pertanyaan: 1. Embun di pagi hari, perebusan telur, menggumpalnya susu yang basi, pembentukan delta di sungai. Dari data diatas merupakan contoh sifat sifat koloid. Sifat apakah yang ditunjukan pada contoh- contoh tersebut? (Menggumpalnya susu yang basi, perebusan telur, pembentukan delta di sungai merupakan contoh sifat koagulasi.) Kegiatan penutup Refleksi (Reflection) a. Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal dalam pembelajaran hari ini yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. c. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) d. Guru memberikan tugas rumah, baik individu maupun kelompok terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. (menanamkan sifat keuletan) e. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. f. Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. (menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa) g. Guru memberikan salam penutup (menanamkan sikap saling menghargai). Pengelolaan waktu Suasana kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias. 340

187 Lampiran 14b Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : TidakBaik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2017 Pengamat ( ) 341

188 Lampiran 14c Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) ( RPP 03 ) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru :. Kelas/ Semester : XI/II Pertemuan ke :. Materi Pokok : Pembuatan Koloid Waktu :. Hari/Tanggal :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian Ya Tidak 1,00-1,99 2,00-2,99 3,00-3,49 I Pendahuluan Guru menyampaikan salam pembuka (menanamkan sikap saling menghormati). Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. (mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa). Guru mengecek kehadiran peserta didik (sebagai wujud kedisiplinan). Kontruktivisme dan bertanya (Questioning) Guru memotivasi peserta didik dengan menunjukkan Jely atau agar-agar dan mengajuhkan pertanyaan: apakah kalian pernah mengkonsumsi agar-agar atau jely? apakah kaian tahu cara membuatnya? Guru menyampaikan topik dan sub topik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru menyampaikan penilaian yang akan 3,50-4,00 342

189 Lampiran 14c II dilakukan selama proses pembelajaran seperti menilai sikap spiritual, sosial, ketrampilan lab peserta didik, tugas dan kuis. Kegiatan inti Asas Konstruktivisme a. Guru memberi penjelasan singkat tentang peran koloid dalam kehidupan sehari hari dan cara pembuatan koloid. Asas Penemuan (Inkuiry), permodelan (Modelling) dan masyarakat belajar b. Guru mengajak 3 orang peserta didik untuk melakukan memberikan demonstrasi membuat jenis koloid emulsi (santan), aerosol padat (debu), dan busa. Diharapkan agar peserta didik mengamati dan memberi respon mengenai demonstrasi yang dilakukan guru dan beberapa peserta didik. c. Guru meminta peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut (menanamkan sikap rasa ingin tahu). MERUMUSKAN MASALAH Asas bertanya (Questioning) Berdasarkan demonstrasi sederhana tersebut guru meminta siswa mengajuhkan pertanyaan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan demonstrasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara membuat koloid emulsi, aerosol padat dan busa? 2. Apa yang terjadi ketika masing-masing bahan tersebut di dibuat? 3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, bagaiamana membedakan fase pendispersi dan terdispersi dari masing-masing jenis koloid? MERUMUSKAN HIPOTESIS (menanamkan sikap jujur, teliti, gotong royong). a. Peserta didik diharapkan membuat jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuhkan. Jawaban sementara yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan rumusan masalah 343

190 Lampiran 14c diatas adalah sebagai berikut 1. Pembuatan koloid emulsi dengan cara buah kelapa yang sudah diparut dicampur dengan air, pembuatan koloid aerosol padat dengan cara mengibas kertas yang diatasnya terdapat debu merupakan contoh koloid aerosol padat dan pembuatan koloid busa dengan cara melarutkan detergen dalam air, busa yang dihasilkan merupakan contoh koloid busa. 2. Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Pada umumnya, koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan 100 nm. Beberapa koloid tampak jelas secara fisik, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan. Ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata, tetapi dapat diamati dengan microskop tingkat pembesar yang tinggi (mikroskop ultra). 3. a) Detergen setelah dicampurkan dengan air setelah diadukan terus menerus maka akan muncul busa atau buih sabun. Hal ini berarti bahwa buih merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat. cair. b) Pembuatan emulsi cair, dengan cara buah kelapa yang sudah diparut dicampur dengan air lalu didiamkan serta disaring warnanya tetap keruh. Hal ini berarti bahwa campuran perasan santan kelapa dan air merupakan sistem koloid cair dalam cair. c) Ketika kertas yang di kebas akan menghasilkan debu, debu merupakan jenis koloid aerosol padat dengan fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas. Asas komunitas belajar (Learning Community) d. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. e. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada 344

191 Lampiran 14c kelompok. MENGUMPULKAN DATA Asas penemuan (Inquiry), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), dan komunitas belajar (Learning Community) Guru meminta perwakilan peserta didik dari tiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan awal percobaan). f. Siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKPD. g. Guru menuntun siswa mengumpulkan data dan mencatat hasil dari percobaan. (siswa diharapkan jujur dalam mengumpulkan data percobaan) h. Sebelum memulai kegiatan praktikum, guru memperkenalkan alat dan bahan yang hendak digunakan serta memberitahukan beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa demi keselamatan kerja di laboratorium. i. Guru menjelaskan prosedur kerja yang akan dilakukan oleh peserta didik. j. Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik melakukan praktikum dan menyelesaikan permasalahan sesuai langkah-langkah pada LKPD, serta membimbing peserta didik mencatat data pengamatan sementara. MENGANALISIS Asas komunitas belajar (Learning Community) Siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan menyamakan presepsi mereka dengan literatur yang ada untuk membuktikan hipotesis mereka. MENYIMPULKAN Asas komunitas belajar (Learning Community), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) Siswa menyimpulkan percobaan tentang dispersi koloid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di 345

192 Lampiran 14c dalam LKPD. k. Guru menilai sikap dan ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum. l. Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan selama percobaan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan akhir percobaan). Asas komunitas belajar (Learning Community) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) m. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. Guru menilai hasil eksperimen dalam bentuk laporan yang dibuat peserta didik. (menanamkan sikap keuletan) Asas penilaian sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) n. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka dengan menunjukkan produk, presentasi dilakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan memberi tanggapan. (menanamkan sikap toleransi, sikap santun dan tanggung jawab) o. Guru menilai kemampuan presentasi peserta didik. p. Guru mempertegas kembali jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang bertugas kepada semua teman-temannya. Asas bertanya (Questioning) q. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Guru menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami peserta didik. Asas bertanya (Questioning) r. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan memahami konsep sistem dispersi koloid dan jenis-jenis koloid serta pembuatan koloid. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) 346

193 Lampiran 14c III IV V s. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dengan pertanyaan: Perhatikan alat dan bahan berikut : Kelapa, air, parut, saringan, wadah. Untuk mendapatkan koloid dari kelapa maka langkah-langkah yang dilakukan adalah. (kelapa di parut, di isi dalam wadah yang sudah berisi air lalu disaring, santan yang dihasilkan merupakan contoh koloidnya.) Kegiatan penutup h. Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Asas Refleksi (Reflection) i. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. j. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan. Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) k. Guru memberikan tugas rumah, baik individu maupun kelompok terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. (menanamkan sifat keuletan) l. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. m. Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. (menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa) n. Guru memberikan salam penutup (menanamkan sikap saling menghargai). Pengelolaan waktu Suasana kelas 3. Siswa antusias 4. Guru antusias. 347

194 Lampiran 14c Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang Baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2017 Pengamat ( ) 348

195 Lampiran 15 Tes Penalaran Formal Nama : Kelas : Hari, Tanggal : Petunjuk : berikan tanda X pada obsen jawaban dan nomor alas an yang menurut anda benar. Air Jeruk 1 Butir 1 Empat buah jeruk diperas menjadi enam gelas air jeruk. Berapa gelas air jeruk dapat dibuat dari enam buah jeruk? A. 7 gelas B. 8 gelas C. 9 gelas D. 10 gelas E. Pilihan A, B, C, dan D tidak ada yang benar Alasan 1. Banyaknya gelas dibanding dengan banyaknya jeruk akan selalu sama dengan 3 banding 2 2. Dengan semakin banyaknya jeruk, selisih antara banyaknya jeruk dan banyaknya gelas air jeruk yang dapat di buat akan semakin sedikit. 3. Selisih antara banyaknya jeruk dan banyaknya gelas tersebut akan selalu sama dengan dua. 4. Dengan empat jeruk, selisih tersebut sama dengan dua dengan enam jeruk, selisih tersebut akan dua lebih banyak. 5. Tidak ada cara yang dapat di gunakan untuk memperkirakan berapa gelas air jeruk yang dapat di buat. 349

196 Lampiran 15 Air Jeruk 2 Butir 2 Empat buah jeruk di peras menjadi enam gelas air jeruk. Berapa buah jeruk diperlukan untuk membuat 13 gelas air jeruk? A. 6 ½ Jeruk B. 8 ½ Jeruk C. 9 Jeruk D. 11 Jeruk E. Pilihan A, B, C, dan D tidak ada yang benar Alasan 1. Banyaknya jeruk dibandingkan dengan banyaknya gelas akan selalu sama dengan 2 banding 3 2. Apabila ditambah tujuh gelas, maka dibutuhkan lima buah jeruk lagi. 3. Selisih antara banyaknya jeruk dan banyaknya gelas sama dengan dua. 4. Banyaknya jeruk akan sama dengan setengah banyaknya gelas. 5. Tidak ada cara yang dapat di gunakan untuk memperkirakan berapa buah jeruk yang di perlukan. Butir 3 Panjang Pendulum Perhatikan gambar 5 buah pendulum di atas! Misalkan anda ingin melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah perubahan banyaknya mata bandul pada ujung tali pendulum mengubah jumlah waktu yang diperlukan untuk berayun kedepan dan kebelakang. Pendulum yang manakah akan anda gunakan untuk eksperimen tersebut? A. 1 dan 4 B. 2 dan 4 350

197 Lampiran 15 C. 1 dan 3 D. 2 dan 5 E. Seluruh Pendulum Alasan 1. Pendulum terpanjang (pendulum no.2) harus di bandingkan dengan pendulum terpendek (pendulum no.5). 2. Seluruh pendulum harus saling dibandingkan satu terhadap yang lain. 3. Apabila panjang tali ditambah, maka banyaknya mata bandul harus di kurangi. 4. Pendulum pendulum yang dibandingkan harus sama panjangnya, tetapi mata bandulnya harus berbeda. 5. Pendulum pendulum yang di uji harus berbeda panjangnya, tetapi mata bandulnya harus sama. Butir 4 Berat Pendulum Perhatikan gambar 5 buah pendulum di atas! Misalkan anda ingin melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah perubahan banyaknya mata bandul pada ujung tali pandulum mengubah jumlah waktu yang diperlukan untuk berayun kedepan dan kebelakang. Pandulum yang manakah akan anda gunakan untuk eksperimen tersebut? A. 1 dan 4 B. 2 dan 4 C. 1 dan 3 D. 2 dan 5 E. Seluruh Pandulum Alasan 1. Mata bandul yang paling banyak (pandulum no.4) harus dibandingkan dengan mata bandul yang paling sedikit (Pandulum no.2). 2. Seluruh pandulum harus selalu di bandingkan satu terhadap yang lain 351

198 Lampiran Pada saat banyaknya mata bandul ditambah, pandulum tersebut harus di perpendek. 4. Banyaknya mata pandulum harus berbeda, tetapi pandulum pandulum tersebut harus sama panjangnya. 5. Banyaknya mata pandulum harus sama, tetapi pandulum pandulum tersebut harus berbeda panjangnya. Butir 5 Biji sayur sayuran Seorang tukang kebun membeli satu bungkus benih yang berisi 3 biji gambas dan 3 biji buncis. Apabila diambil satu biji saja dari bungkusan tersebut berapakah kemungkinanya bahwa yang diambil itu adalah biji buncis? A. 1 dari 2 B. 1 dari 3 C. 1 dari 4 D. 1 dari 6 E. 4 dari 6 Alasan 1. Diperluka empat kali pengambilan karena ketiga biji gambas tersebut dapat terambil satu persatu secara berturut turut. 2. Telah diambil satu biji buncis dari keseluruhan enam biji. 3. Satu biji buncis telah diambil dari ketiga biji buncis. 4. Setengah dari biji tersebut adalah biji buncis. 5. Selain biji buncis, tiga biji gambas dapat diambil dari keenam biji itu. Butir 6 Biji bunga Seorang tukang kebun membeli sebungkus benih berisi 21 biji yang terdiri dari campuran beberapa jenis biji. Isi bungkusan tersebut adalah : 3 biji bunga merah pendek 4 biji bunga kuning pendek 5 biji bunga jingga pendek 4 biji bunga merah tinggi 2 biji bunga kuning tinggi 3 biji bunga jingga tinggi 352

199 Lampiran 15 Apabila ditanam hanya satu biji saja,berapakah kemungkinanya tanaman yang akan tumbuh memiliki bunga merah? A. 1 dari 2 B. 1 dari 3 C. 1 dari 7 D. 1 dari 21 E. Jawaban A, B, C, dan D tidak ada yang benar. Alasan 1. Satu biji harus dipilih di antara biji biji yang menghasilkan bunga merah, kuning, atau jingga. 2. ¼ dari biji bunga pendek dan 4/9 dari biji bunga panjang berwarna merah 3. Tidak menjadi masalah apakah yang terambil biji bunga panjang atau biji bunga pendek. Satu biji bunga merah harus diambil dari ketujuh biji bunga merah. 4. Satu biji bunga merah harus diambil dari total keseluruhan 21 biji. 5. Tujuh dari 21 biji akan menghasilkan bunga merah. Tikus Butir 7 Tikus tikus yang ditunjukan pada gambar dibawah ini merupakan sampel atau contoh tikus yang ditangkap dari suatu bagian sawah. Apakah tikus yang gemuk lebih besar kemungkinanya memiliki ekor hitam dan tikus yang kurus lebih besar kemungkinananya memiliki ekor putih? A. Ya B. Tidak Alasan 1. 8/11 dari banyaknya tikus gemuk memiliki ekor hitam dan ¾ dari banyaknya tikus kurus memiliki ekor putih. 2. Beberapa tikus gemuk memiliki ekor putih dan beberapa tikus kurus memiliki ekor putih dari 30 tikus memiliki ekor hitam dan 12 sisanya memiliki ekor putih. 4. Tidak seluruh tikus gemuk memiliki ekor hitam dan tidak seluruh tikus kurus memiliki ekor putih. 5. 6/12 dari banyaknya tikus berekor putih adalah gemuk. 353

200 Lampiran 15 Ikan Butir 8 Pada gambar dibawah ini ditunjukan sejumlah ikan berstrip strip hitam lebar atau berstrip strip hitam sempit. Apakah ikan gemuk lebih besar kemungkinanya memiliki strip strip lebar daripada ikan kurus? A. Ya B. Tidak Alasan 1. Beberapa ikan gemuk memiliki strip strip lebar dan beberapa memiliki strip strip sempit. 2. 3/7 dari banyaknya ikan gemuk memiliki strip strip besar /28 dari banyaknya ikan berstrip lebar dan 16/28 dari banyaknya ikan berstrip tipis. 4. 3/7 dari banyaknya ikan gemuk memiliki strip strip lebar dan 9/21 dari banyaknya ikan kurus memiliki strip strip lebar. 5. Beberapa ikan berstrip lebar adalah kurus dan beberapa gemuk. 354

201 Lampiran 15 Calon Pengurus Koperasi Butir 9 Untuk pemilihan pengurus koperasi sekolah, siswa kelas I, II, dan III SMA Negeri 1 masing masing diperbolehkan mengirimkan tiga orang calon. Nama nama calon tersebut tercantum dalam tabel dibawah ini. Pengurus yang terdiri dari tiga anggota harus dibentuk dengan susunan satu orang anggota dari tiap tiap kelas. Semua kombinasi yang mungkin harus dipertimbangkan sebelum suatu keputusan dapat dibuat. Dua kombinasi yang mugkin adalah Tomo, Jarot, dan Dono (TJD), dan Susi, Ani dan Marti (SAM). Susunlah semua kombinasi lain yang mungkin pada lembar jawaban yang disediakan. Pada lembar jawaban disediakan tempat menjawab lebih banyak dari yang anda perlukan. Calon Pengurus Koperasi Kelas I Kelas II Kelas III Tomo (T) Jarot (J) Dono (D) Susi (S) Ani (A) Marti (M) Budi (B) Keni (K) Giman (G) Pusat Perbelanjaan Butir 10 Pada suatu pusat perbelanjaan yang baru, 4 lokasi toko akan dibuka berjajar di lantai 1. TOKO KAIN (K), TOKO OBAT (O), TOKO BUKU (B), dan TOKO ROTI (R) ingin pindah ke tempat yang baru itu. Setiap toko tersebut dapat memilih salah satu dari keempat lokasi itu. Salah satu dapat memilih salah satu dari keempat lokasi itu. Salah satu cara bagaimana keempat toko tersebut dapat menempati keempat lokasi tersebut adalah KOBR. Susunlah seluruh kemungkinan cara yang lain untuk keempat toko tersebut dalam menempati keempat lokasi itu. Tulislah jawaban anda pada lembar jawaban. Pada lembar jawaban disediakan tempat menjawab lebih banyak dari yang anda perlukan. 355

202 Lampiran 15 KUNCI JAWABAN TKPF 1. C 2. B 3. C 4. A 5. A 6. B 7. B 8. B 9. TJD TAD TKD TJM TAM TKM TJG TAG TKG SID SAD SKD SJM SAM SKM SJG SAG SKG BJP BAD BKP BJM BAM BKM BJG BAG BKG (27) 10. KOBR KORB KBOR KBRO KROB KRBO OKBR OKRB OBRK ORKB ORBK OBKR BKOR BOKR BORK BRKO BROK BKRO (18) 356

203 Lampiran 16 Hasil Dokumentasi Proses Belajar Mengajar 357

204 Lampiran

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari Buku Saku 1 Sistem Koloid Nungki Shahna Ashari 2 Daftar Isi Pengertian koloid... 3 Pengelompokan koloid... 4 Sifat-sifat koloid... 5 Pembuatan koloid... 12 Kegunaan koloid... 13 3 A Pengertian & Pengelompokan

Lebih terperinci

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 113 Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Identitas sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu Jumlah Pertemuan : SMA : Kimia :

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP SISTEM KOLOID KOMPETENSI DASAR 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. 4.15.Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KOLOID Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi koloid serta perbedaannya dengan larutan dan suspensi.

Lebih terperinci

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti KOLOID 26 April 2013 Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi, yang dilihat secara makroskopis tampak bersifat homogen namun secara mikroskopis tampak

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) L A M P I R A N Satuan Pendidikan Kelas/ Semester : XI IPA /2 Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kompetensi Inti KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 : SMA Katolik Sint Carolus Kupang SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang

Lebih terperinci

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya 14. Memahami koloid, suspensi dan larutan sejati 14.1 Mengidentifikasi koloid, suspensi dan larutan sejati Indikator : Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB IX SISTEM KOLOID Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Perbandingan sifat larutan, koloid dan suspensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Eksoterm dan Endoterm : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. diperoleh dengan skor 3,76 termasuk dalam kategori baik. b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan scientific

BAB V KESIMPULAN. diperoleh dengan skor 3,76 termasuk dalam kategori baik. b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan scientific BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan scientific efektif pada materi pokok sistem

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Persamaan termokimia : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA) SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 7 Kupang Kelas : XI IPA Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr Kimia Koloid A. PENDAHULUAN Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah zat yang didispersikan,

Lebih terperinci

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si. SISTEM KOLOID Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Materi Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen. Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase pendispersi

Lebih terperinci

Purwanti Widhy H, M.Pd

Purwanti Widhy H, M.Pd Purwanti Widhy H, M.Pd Standar Kompetensi 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi asar 5.2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER ALOKASI WAKTU : SMAN 16 SURABAYA : KIMIA : XI / 2 (dua) : 2x45 menit I. STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM Menu Utama SK/KD SK/KD Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM Bensin dan mutu bensin KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB Dampak penggunaan minyak

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Materi : Kimia : XI (sebelas) / 2 (dua) : 180 menit ( 4 jam pelajaran) : Sistem Koloid I. Standar Kompetensi Menjelaskan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Pengantar Senyawa Hidrokarbon : 2 x 45 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan pendekatan inkuri

Lebih terperinci

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7 Lampiran A.7 Sistem Koloid Sistem koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh cat adalah sistem koloid yang merupakan campuran heterogen zat padat pada koloid yang tersebar merata

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I ) Lampiran A.4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I ) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) Mata Pelajaran : Kimia Pokok Bahasan : Sistem

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) : XI/I : 1) Hukum Kekekalan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Kedua A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan

Lebih terperinci

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen) Lampiran 1 PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen) MATA PELAJARAN/TEMA KELAS/SEMESTER : KIMIA/Sistem Koloid : XI/Genap STANDAR KOMPETENSI 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta : Kimia : XI/1 : Isomer Senyawa Hidrokarbon : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Balikpapan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Semester : Kelas XI/ GENAP Materi Pokok : Efek Pemanasan Global Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 1 X Pertemuan ) A. Kompetensi

Lebih terperinci

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu > materi78.co.nr Kimia Koloid A. PENDAHULUAN Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

: SMA Negeri 10 Samarinda. : 1 Minggu x 4 Jam 45 Menit

: SMA Negeri 10 Samarinda. : 1 Minggu x 4 Jam 45 Menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X MIA / GANJIL Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 1 x 1 JP A. KOMPETENSI INTI KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID 1. Homegen, tak dapat Dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra. SISTEM KOLOID I. Tujuan : Untuk mengetahui jenis, bentuk dan cara pembuatan koloid II. Landasan Teori

Lebih terperinci

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 2016 RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu : SMA NEGERI 1 PALLANGGA : FISIKA : X : 3 X 45 Menit

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X/II : Reaksi Reduksi-Oksidasi : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A.

Lebih terperinci

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya laporan hasil kegiatan kami yang berjudul Larutan Koloid ini, dapat terwujud. Tujuan kami melakukan kegiatan ini adalah dimana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 1 (satu) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : STOIKIOMETRI (Persamaan Reaksi) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/2 Materi Pokok : OPTIK GEOMETRI Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu Dispersi KOLOID Dhadhang Wahyu Kurniawan @Dhadhang_WK 1 SISTEM DISPERSI Klasifikasi sistem dispersi berdasarkan keadaan fisik medium pendispersi dan partikel terdispersi Fasa terdispersi Solid Solid dalam

Lebih terperinci

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya Lampiran B.1 KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID Tujuan Siswa mampu menganalisis sifat efek Tyndall melalui latihan prediksi 1 Andre melakukan percobaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Program Tahunan Lampiran E-4 Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Smt. : X / I Tahun Pelajaran : 2013-2014 smt 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku

Lebih terperinci

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII Bab Koloid Peta Konsep Kompetensi Dasar Siswa mampu membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Siswa mampu mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X MIA/ Ganjil : Struktur Atom Bohr : 3 x 45 Menit (1 x Pertemuan) I. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. statistic dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan Scientific efektif pada materi pokok sistem koloid

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. statistic dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan Scientific efektif pada materi pokok sistem koloid BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistic dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan Scientific efektif pada materi

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-100 nanometer),

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu: No. Dokumen : F/751/WKS1/P/6 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: XI Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gejala Pemanasan Global Sub Materi Pokok : Penyebab, Dampak dan Upaya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN-KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR

ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN-KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR Lampiran 1 ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN-KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR SKL (1) Dimensi Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan

Lebih terperinci

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Sekolah : SMA Advent Makassar Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Efek Pemanasan Global Alokasi Waktu : 3 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati

Lebih terperinci

LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 4 KUPANG

LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 4 KUPANG LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 4 KUPANG Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Barrang Lompo : Fisika : XI/Genap : Fluida : 3 x 45 menit Kompetensi Inti KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 6 (enam) A.

Lebih terperinci

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kimia Koloid Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Topik Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit : SMK : Teknik Gambar Mesin : Menggunakan alat alat gambar, Garis, Huruf

Lebih terperinci

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK TUGAS INDIVIDU Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Struktur dan Kereaktifan Senyawa Anorganik Oleh Dissa Feby Octafianellis (0404517010) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII/ Pertemuan ke : 1 & 2 Alokasi Waktu : 4 x 4 menit Standar Kompetensi : Memahami koloid, suspensi, dan larutan sejati Kompetensi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI/1 : Sistem dan Lingkungan : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN : Kimia : X MIA/ Ganjil : Sistem Periodik Unsur : 6 x 45 menit (2 pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/2 Materi Pokok : OPTIK GEOMETRI Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS 1. Sekolah : SMKN 2 Pekanbaru 2. Mata Pelajaran : Kimia 3. Kelas/Semester : XI/Ganjil 4. Materi Pokok : Laju Reaksi 5. AlokasiWaktu : 2 JP (1 x pertemuan)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 3) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 2 (dua) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : X / Dua : MIA : Optik : 2 x 45 Menit (pertemuan III) A. Kompetensi

Lebih terperinci

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring Materi Koloid A.Dispersi Koloid Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut dengan sistem dispersi.tepung kanji

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 2) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : Tatanama senyawa (redoks) Alokasi Waktu : 1 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI.1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Waktu : SMA Muhammadiyah I Metro : X/Genap : Kimia - peminatan : - Massa atom relative (Ar) dan massa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Satuan Pendidikan: SMAN. Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XMIA/GENAP Alokasi Waktu : 6 JPx 45 menit (2 minggu) A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan I) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 4 (empat) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti

FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika : X/II : MIA : Fluida Statis dan Penerapannya

Lebih terperinci

RPP 02. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

RPP 02. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika RPP 02 Peminatan Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : XII/1 : Listrik Statis : 16 JP (4x4 JP) A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/2 Materi Pokok : OPTIK GEOMETRI Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing efektif untuk diterapkan

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing efektif untuk diterapkan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing efektif untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII / Ganjil Materi Pembelajaran : Gelombang Cahaya Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (1 x pertemuan)

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/semester Topik/Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : XII/2 : Kapasitor : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A. Kompetensi Inti KI.1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 3 (tiga) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/2 : 16 JP (4 x 4 JP) A. Kompetensi Inti (KI) 1. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia KELAS: X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 KOMPETENSI INTI: KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

Lebih terperinci