BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN PRODUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN PRODUK"

Transkripsi

1 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN PRODUK 4.1 Gambaran Perusahaan Gambaran Grup Orang Tua Grup Orang Tua atau biasa disebut GOT merupakan sebuah grup perusahaan yang mengolah bahan-bahan dari sumber alam agar menjadi produkproduk yang berkualitas pilihan konsumen. Awalnya GOT hanya memproduksi minuman tradisional, namun perusahaan tersebut berkembang menjadi semakin modern, canggih, praktis dan efisien. Walau begitu, keaslian warisan nenek moyang yang terbukti berkhasiat tetap dipelihara. GOT selalu menghasilkan Unique Winning Products sebagai salah satu strategi memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Tentunya GOT juga melalui tahapan riset dan inovasi agar produk-produknya terjamin dan layak bagi konsumen. Beberapa merk yang telah mereka hasilkan adalah FORMULA, TANGO, OOPS, VITACHARM, dan KIRANTI rasanya sudah tidak asing didengar di pasaran. Produk GOT yang tadinya hanya minuman kini berkembang sampai makanan, pasta gigi, sikat gigi, makanan dan minuman kesehatan, dan berbagai produk lainnya yang menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia bahkan dunia. GOT memiliki komitmen pada kualitas dan inovasinya sehingga GOT mampu berdiri sekian lama dan menjadi sebuah perusahaan consumer goods lokal yang siap bersaing dengan perusahaan asing. Beberapa produknya GOT telah

2 48 menjadi market leader di pasar Indonesia dan meraih berbagai penghargaan atas kepuasan konsumen baik oleh badan nasional maupun internasional. GOT tentunya memiliki visi, misi, dan nilai-nilai yang mereka pegang teguh sebagai pegangan agar tetap bisa berdiri teguh. Visi GOT adalah The Premier Company delivering first choice brands and innovative solutions to consumers in Asia Pacific. Misi GOT adalah We exist to brighten and delight the lives of our CESS (Consumers, Employees, Shareholders, and Society) by creating and meeting consumer's needs. Sedangkan nilai-nilai yang GOT pegang adalah: In God We Trust Tuhan berfirman. Aku percaya dan melakukan. Aku melakukan yang aku bisa. Tuhan melakukan yang aku tidak bisa. Integrity Komitmen diri pada karakter ketimbang pada keuntungan pribadi, pada orang ketimbang pada benda, pada pelayanan ketimbang pada kekuasaan, pada prinsip ketimbang pada kesenangan, pada pandangan jangka panjang ketimbang jangka pendek. Relationship Kami mau membangun satu keluarga besar antara konsumen, karyawan dan keluarganya, pemegang saham dan pihak-pihak terkait lainnya berlandaskan pada iman, keterbukaan, empati, saling

3 49 menghormati dan percaya untuk memperoleh serta meningkatkan kemakmuran bersama. Winning Spirit Kami memiliki semangat sebagai pemenang dengan berpikir sebagai pemenang, bersiap menjadi pemenang, bekerja serupa pemenang, serta memiliki tekad untuk terus belajar, berlatih dan bisa dalam bekerja untuk memberikan hasil yang semakin sehari semakin baik. Innovation Bagi kami inovasi berarti dengan cerdik mencari, menggali, menemukan dan mencoba ide-ide baru serta berani berubah dengan selalu belajar, berlatih dan bisa serta menerapkan perkembangan teknologi untuk senantiasa meningkatkan kemakmuran bersama. Perjalanan Grup Orang Tua atau GOT dimulai tahun 1948 di Semarang. Produk pertama GOT saat itu adalah minuman tradisional yang langsung diterima oleh masyarakat luas sehingga dibukalah pabrik pertama di Semarang. Pabrik di Jakarta dibuka dua tahun kemudian. Melihat kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang, GOT membangun fasilitas produksi serta unit usaha baru. Produk selanjutnya yang GOT buat adalah pasta gigi dan sikat gigi dengan merk FORMULA. GOT membentuk sebuah holding company dengan nama ADA pada tahun Dengan bendera ADA, pengembangan usaha dan diversifikasi produk terus berlanjut. Produk yang dihasilkan semakin bertambah kuantitas dan juga variasinya sehingga membutuhkan tim penjualan yang solid. Untuk menangani dan menguasai jalur distribusi, manajemen GOT menunjuk PT. Arta Boga

4 50 Cemerlang sebagai distributor tunggalnya di Indonesia. Penetrasi pasar dilakukan dengan baik oleh PT. Arta Boga Cemerlang. Tahun 1995, ADA berganti nama kembali menjadi Orang Tua atau OT. Hal tersebut dikarenakan merk OT telah menjadi brand image di mata orang Indonesia. Pemasaran dengan merk OT diyakini akan lebih lancar karena sudah familier bagi orang Indonesia. Tahun 2004 OT mengalami modifikasi logo untuk mencerminkan bahwa produk-produknya adalah pilihan konsumen yang dinamis, penuh semangat, berjiwa muda, dan dibanggakan oleh para karyawannya. Produk yang awalnya hanyalah minuman kesehatan telah berkembang berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Beberapa penghargaan yang pernah diterima adalah Indonesian Best Brand Award, Indonesian Customer Satisfaction Award, Top Brand Award, dan Indonesia Best Medicine Award. 4.2 Gambaran Produk Gambaran Wafer Tango Wafer Tango merupakan salah satu produk OT atau GOT yang menjadi salah satu produk terbaik di Indonesia dalam bidang makanan. Tango termasuk dalam kategori delicacies atau makanan lezat dan termasuk ke dalam jenis wafer. Tango adalah wafer renyah yang dibuat dengan resep asli dan bahan-bahan pilihan yang berkualitas, sehingga menghasilkan kemurnian, kelembutan, dan kesempurnaan rasa. Wafer Tango pertama kali dikeluarkan tahun 1995 dengan 3 rasa, yaitu: Chocolate, Susu Vanilla, dan Choco Hazelnut. Tahun 2008, Tango menambah varian rasanya menjadi 7 varian, yaitu: Chocolate, Susu Vanilla, Strawberry Jam,

5 51 Tiramisu, Choco Nut, Kurma Madu, dan Cookies and Cream yang diluncurkan pada pertengahan tahun Tango sendiri kemudian mengeluarkan inovasi baru berupa Waffle Tango yang merupakan produk waffle pertama di Indonesia. Produk tersebut dikeluarkan pada pertengahan Desember 2008 dengan varian rasa real cheese. Saat ini waffle Tango juga bertambah varian rasanya dengan rasa Chocolate. Tango terdiri dari dua varian jenis, yaitu Tango Original Wafer dan Tango Sugar Free Wafer. Tango Original Wafer adalah wafer renyah dan berkualitas dengan ukuran one bite size yang pas untuk dikunyah. Tango Sugar Free Wafer adalah wafer bebas gula yang aman bagi penderita diabetes dan cocok untuk orang-orang yang sedang berdiet. Seperti telah dijelaskan di atas, Tango Original Wafer saat ini terdiri dari 7 rasa, meliputi: Wafer Tango Chocolate, Wafer Tango Susu Vanilla, Wafer Tango Strawberry Jam, Wafer Tango Tiramisu, Wafer Tango Choco Nut, Wafer Tango Kurma Madu, dan Wafer Tango Cookies and Cream. Rasa Tango Original Wafer bisa dilihat pada Gambar 6. Tango Sugar Free Wafer terdiri dari 2 rasa, meliputi: Wafer Tango Chocolate Sugar Free, dan Wafer Tango Susu Vanilla Sugar Free. Rasa Tango Sugar Free bisa dilihat pada Gambar 7.

6 52 Gambar 7. Varian Rasa Tango Original Wafer Gambar 8. Varian Rasa Tango Sugar Free Wafer

7 53 Wafer Tango juga beberapa kali meperoleh penghargaan, yaitu penghargaan ICSA 2008, masuk ke dalam daftar Best of the Best ICSA, mendapay predikat Golden Brand sebagai merk yang berhasil meraih penghargaan ICSA 7 kali berturut-turut sejak tahun Hal tersebut membuktikan kepercayaan dan kesetiaan konsumen bahwa wafer Tango adalah yang terbaik. Gambar 9. Contoh Penghargaan yang didapat GOT

8 BAB V STRATEGI PEMASARAN 5.1 Segmentasi Pasar Produk Wafer Tango bisa dikonsumsi hampir oleh semua usia sehingga wafer Tango biasa dijadikan snack keluarga. Para penikmat camilan, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa cenderung memilih wafer sebagai camilannya karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang enak. Mereka juga cenderung akan lebih memilih wafer Tango karena sudah terkenal nama dan kualitasnya. Kualitas wafer Tango yang dimaksud dalam hal ini menyangkut secara keseluruhan produk wafer Tango. Kualitas tersebut bisa mencerminkan rasanya yang khas, kemasannya yang menarik dalam hal bentuk dan warna, logo tulisan Tango yang sudah sangat melekat dalam pikiran konsumen wafer, dan bentuk serta ukuran wafer Tango. Kekhasan dalam hal-hal tersebut yang menjadikan wafer Tango dianggap berkualitas. Wafer Tango bisa didapatkan dengan mudah di berbagai tempat, mulai dari warung kecil sampai hypermarket. Dengan begitu setiap orang dengan berbagai usia sangat mungkin membeli wafer Tango. Namun pertimbangan lain adalah pembelian kebutuhan keluarga cenderung dilakukan oleh ibu-ibu, maka secara khusus target market terbesar dari wafer Tango adalah ibu-ibu. Seorang ibu dianggap sebagai pengatur dan pengambil keputusan dalam urusan konsumsi keluarga yang tentunya akan selalu menyediakan yang terbaik untuk keluarganya. Produk yang terbaik dalam pertimbangan seorang ibu adalah produk yang bisa menjadi market leader atau dengan kata lain juga banyak dibeli oleh konsumen

9 55 lain. Pertimbangan tersebut membentuk opini bahwa produk yang banyak dibeli sudah tentu memiliki kualitas yang baik pula. Karakteristik seorang konsumen camilan, terutama wafer pada umumnya adalah kurang loyal terhadap satu merk atau dengan kata lain mereka cenderung mengkonsumsi beberapa merk. Apalagi saat ini, produk wafer sudah banyak diluncurkan sebagai follower Tango dengan berbagai varian rasa dan harga. Namun konsumen wafer tersebut tetap berorientasi pada merk yang sudah dikenal. Jadi bagaimanapun produk yang paling sering mereka konsumsi tetap satu merk namun mereka akan membeli merk lain saat menginginkan varian rasa lain atau saat ada alasan lain. Konsumen wafer seringkali juga suka mencari kenikmatan rasa, bukan hanya mencari pengganjal perut. Hal ini yang membedakan wafer dengan biskuit. Wafer memiliki rasa yang lebih beragam daripada biskuit. Karena itu mereka rela membayar lebih untuk mencari kenikmatan rasa. Gambaran life style konsumen Tango sendiri adalah modern dan selalu mencari kenikmatan rasa dan produk yang berkualitas. Hal tersebut dipahami benar oleh PR GOT sehingga GOT selalu berusaha menjaga kualitas wafer Tango dan mengeluarkan inovasi-inovasi baru yang menarik dan berkualitas. GOT tidak mempersoalkan masalah harga wafer yang bersaing di pasaran karena konsumen camilan akan rela membayar harga sesuai kualitas yang dikonsumsinya. 5.2 Pasar Wafer di Indonesia Pasar wafer yang ada di Indonesia masih terus bertumbuh setiap tahunnya. Jika dikategorikan ke dalam jenis biskuit, wafer merupakan kategori terbesar setelah biskuit cookies dengan kontribusi sekitar 30% dari pasar biskuit.

10 56 Persentase tersebut bisa dilihat pada gambar 10. Hal tersebut menunjukkan begitu besarnya minat konsumen terhadap camilan wafer. Market Share Wafer Industry 38.6 Tango Others 34.0 Minicoco Mio 4.4 Nissin 14.7 Gambar 10. Persentase Pasar Wafer di Indonesia Di Indonesia, pasar wafer dibagi menjadi tiga segmen, yaitu wafer flat, wafer stick, dan wafer coated. Posisi Tango sendiri adalah market leader pada segmen wafer flat yang bisa dilihat pada gambar 11. Beberapa pesaing dari Tango adalah Nissin, Selamat, dan Gery. Beberapa tahun belakangan, Indonesia sempat mengalami sebuah krisis finansial. Namun, di tengah krisis finansial tersebut, GOT tetap bertahan untuk mempromosikan dan menjual wafer Tango di pasaran. Menurut GOT, industri snack atau camilan di Indonesia masih terlihat menjanjikan. Kebutuhan untuk mengonsumsi camilan berupa wafer tetap ada. Hal tersebut dikarenakan wafer adalah camilan yang mengenyangkan. Selain itu wafer juga merupakan camilan yang indulging, rewarding dan menyenangkan. Kebutuhan akan camilan yang

11 57 demikian akan terus ada, oleh karena itulah GOT menganggap potensi wafer di Indonesia akan selalu ada dan sangat besar. Market Share di Wafer Flat 24.7 Biskitop Others Tango Minicoco Nissin 7.0 Gery 53.3 Gambar 11. Persentase Pasar Wafer Flat di Indonesia Di Indonesia, jenis pasar bisa dibagi ke dalam dua jenis. Ada pasar modern dan pasar tradisional. Semua produk dari produsen disalurkan melalui kedua pasar tersebut. Namun belakangan ada hambatan untuk memasukkin kedua pasar tersebut. Inovasi yang semakin berkembang menyebabkan perkembangan produk yang baik. Selain kualitas yang semakin baik, ternyata kuantitas produk juga mengalami peningkatan. Penambahan jumlah produk ini rupanya tidak diimbangi dengan space yang disediakan oleh pasar modern maupun tradisional. Hambatan tersebut rupanya juga dialami GOT, terutama wafer Tango. Apalagi wafer Tango saat ini sudah memiliki berbagai varian rasa dan juga telah mengembangkan inovasi-inovasi baru. Walau begitu GOT yakin tetap bisamenyalurkan produknya ke konsumen melalui kedua pasar tersebut dengan cara bekerja sama serta memiliki hubungan yang baik dengan distributor, pemilik toko, pengelola outlet, bahkan sampai ke konsumen.

12 Strategi Wafer Tango Dalam strategi distribusi, GOT tidak membatasi distribusinya pada suatu wilayah atau tipe outlet tertentu saja. GOT senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan availabilitynya baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Di pasar tradisional GOT terus memperbaiki distribusinya melalui penggarapan outlet-outlet di daerah pinggiran. Di pasar modern, GOT terus memperbanyak dan mengembangkan outlet-outlet yang memang sudah banyak. GOT juga memiliki strategi untuk bersaing dengan produk lainnya, baik saingan dalam hal camilan ataupun saingan dalam hal wafer. Semuanya dilakukan agar produk-produk GOT, terutama Tango tetap mendapat tempat terbaik di hati konsumen. Namun bagaimanapun cara bersaing yang diterapkan GOT merupakan cara bersaing yang sehat, yang tidak berusaha menjatuhkan lawan melainkan dengan menonjolkan keunggulan produk sendiri. GOT senantiasa berimprovisasi untuk menyediakan pengalaman snacking yang indulging dan tidak membosankan bagi para konsumennya. Tentunya hal-hal tersebut disertai dengan availability, visibility, dan quality yang terus membaik seiring dengan berjalannya waktu. Jadi inovasi-inovasi yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan minat konsumen terhadap produk GOT, terutama wafer Tango. Keunggulan wafer Tango sendiri adalah terbuat dari bahan-bahan pilihan yang berkualitas tinggi. Selain itu wafer Tango juga diproses dengan mesin berteknologi modern sehingga menghasilkan kemewahan rasa dan kerenyahan yang menyatu dalam setiap lapisannya. Pastinya rasa dan kerenyahan sesuai dengan tagline wafer Tango yaitu Memang Tango Enak

13 59 GOT juga melakukan berbagai strategi promosi. Aktivitas promosi yang dilakukan terintegrasi baik antara strategi above the line, dan strategi below the line. Above the line merupakan strategi promosi yang menggunakan media massa sedangkan below the line merupakan strategi promosi yang langsung kepada konsumen. Titik berat promosi ditetapkan pada komunikasi yang jangkauannya paling luas, yaitu ATL (Above the Line). Berikut ini akan ditampilkan beberapa contoh strategi promosi wafer Tango dengan menggunakan strategi above the line dari tahun ke tahun dalam beberapa gambar. PROMO: ATL TVC Campaign: Taktik Tango (2004) Gambar 12. Iklan Wafer Tango Taktik Tango (2004) Gambar 12 menggambarkan tentang seorang cerdik yang menggunakan salah satu dari banyak taktik Tango. Pada iklan Tango kurma madu, seorang wanita menggunakan Taktik Tango nomor 36 untuk membuat para pria tergiur pada Tango kurma madu. Iklan tersebut ingin membuat image Tango bisa

14 60 membuat konsumen penasaran dan ingin menikmatinya. Daya tarik lain dari iklan ini juga adalah menggunakan model wanita cantik yang menawarkan wafer Tango. Wanita cantik diharapkan bisa memikat hati konsumen, terutama kaum laki-laki. Gambar 13 menggambarkan tentang seorang anak yang juga menggunakan salah satu taktik Tango. Taktik Tango yang digunakannya adalah taktik nomor 27. Dengan taktik tersebut, sang anak ingin memberitahu orang tuanya tentang kenikmatan wafer Tango. Selain itu, sang anak juga ingin agar orang tuanya mengkonsumsi wafer Tango. Image yang ingin ditampilkan adalah Tango cocok untuk menjadi snack keluarga. Sebuah iklan yang berseri seperti iklan wafer Tango taktik ini bisa membuat penonton televisi setia untuk menanti iklan taktik berikutnya. PROMO: ATL TVC Campaign: Taktik Tango (2005) Gambar 13. Iklan Wafer Tango Taktik Tango (2005)

15 61 Gambar 14 menggambarkan seorang pria yang memiliki sebuah rahasia mengenai snack yang sangat enak. Orang-orang di sekitarnya digambarkan sangat tertarik dan ingin tahu mengenai rahasianya tersebut. Ternyata snack rahasianya adalah wafer Tango Susu Vanilla. Image wafer Tango dalam iklan ini adalah wafer yang berkualitas dan sangat diminati oleh konsumen. PROMO: ATL TVC Campaign: Semua ingin tahu rahasia kelezatan wafer Tango (2006) Gambar 14. Iklan Wafer Tango Semua ingin tahu rahasia kelezatan wafer Tango (2006) Gambar 15 merupakan potongan-potongan peristiwa terjalinnya sebuah komunikasi karena wafer Tango. Gambar pertama adalah gambar dua orang yang berasal dari dua tim sepak bola yang berbeda. Kedua orang tersebut biasanya bertanding dalam lapangan sepak bola, namun ketika istirahat mereka sama-sama menikmati wafer Tango sehingga terjalinlah sebuah komunikasi. Gambar kedua adalah gambar seorang anak muda modern dan seorang kakek tua dari kampung. Keduanya kebetulan duduk bersama di sebuah bangku kereta. Awalnya tidak ada komunikasi yang terjadi, namun si kakek menawarkan wafer Tango kepada pemuda tersebut yang tenyata menyukainya sehingga terjalinlah sebuah

16 62 komunikasi. Gambar yang ketiga adalah gambar dua orang anak Sekolah Dasar yang saling bermusuhan karena suatu hal. Ketika istirahat, salah satu dari anak tersebut memakan wafer Tango dan membuat anak yang tadi bermusuhan dengannya tergiur. Akhirnya mereka berbaikan dan berbagi wafer Tango. Gambar terakhir adalah gambar wafer Tango rasa Chocolate. Image yang ingin ditampilkan dari iklan ini adalah wafer Tango merupakan snack yang bisa mencairkan segala suasana serta menciptakan interaksi di antara dua orang yang berbeda usia, golongan, kepentingan, atau hal lainnya. Iklan yang menggunakan beberapa model dengan perbedaan karakteristik ini juga bisa menunjukkan bahwa konsumen wafer Tango tidak dikhususkan untuk suatu kelompok tertentu saja. PROMO: ATL TVC Campaign: Tango Unifier (2007) Gambar 15. Iklan Wafer Tango Tango Unifier (2007) Gambar 16 menggambarkan tentang dua buah keluarga yang bertemu untuk membicarakan sebuah pernikahan. Keluarga Tantowi adalah keluarga pihak wanita dan keluarga Gondo adalah keluarga pihak pria. Awalnya pertemuan tersebut berlangsung dingin dan datar. Kemudian keluarga Tantowi

17 63 menyuguhkan wafer Tango yang ternyata disukai oleh keluarga Gondo. setelah itu berlangsunglah percakapan hangat di antara kedua keluarga tersebut. PROMO: ATL TVC Campaign: Memang Tango Enak, apalagi kalau (2007) Gambar 16. Iklan Wafer Tango Memang Tango Enak, apalagi kalau... (2007) PROMO: ATL TVC 2008: Promo Tango Enak (1 versi) Promo Bagi Bonus Milyaran (1 versi) 2009: Tango (1 versi: Memang Tango Enak)- 30 dan 15 Waffle Tango (2 versi: Obama) Promo yang diluncurkan oleh wafer Tango pada tahun 2008 antara lain adalah promo Tango Enak dan promo Bagi Bonus Milyaran. Promo tersebut bertujuan untuk memberitahu masyarakat tentang kenikmatan atau keenakan rasa wafer Tango dan juga pemberitahuan bahwa Tango juga membuat sebuah acara bagi-bagi hadiah berupa bonus uang yang bernilai milyaran. Promo yang diluncurkan oleh wafer Tango pada tahun 2009 antara lain adalah promo Tango

18 64 dengan tagline Memang Tango Enak dan promo varian baru dari Tango berupa Waffle Tango. Promo Tango pertama bertujuan untuk memberitahu tagline Tango yang berupa kalimat Memang Tango Enak adalah sesuai dengan kenyataannya, yaitu rasa wafer Tango memang enak. Promo yang kedua merupakan promo inovasi terbaru produk Tango yang berupa waffle. Promo tersebut menggunakan dua versi dengan tema yang sama, yaitu ingin menunjukkan image garing dan renyah pada waffle. Dalam kedua versi ditunjukkan bahwa terjadi kesalahpahaman penyebutan sehingga yang terdengar adalah kata Obama, kemudian sosok Obama muncul karena seolah dipanggil. Beberapa contoh strategi promo di atas pada dasarnya ingin menunjukkan satu image atau citra tentang wafer Tango. Citra pertama yang ingin ditunjukkan adalah wafer Tango merupakan wafer yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja tanpa batasan usia atau golongan. Citra yang kedua wafer Tango bisa dikonsumsi kapanpun baik pagi, siang, sore bahkan malam hari. Citra yang ketiga wafer Tango cocok dijadikan snack dalam suasana apapun, bahkan bisa menjadi pencair suasana yang beku menjadi hangat. Selain strategi dalam bidang promo, GOT juga selalu melakukan pengembangan produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa selalu ada inovasi baru dalam bidang produk GOT. Walaupun begitu, bagaimanapun GOT tetap selalu mengutamakan kualitas produk. Komitmen GOT adalah mempersembahkan kualitas terbaik bagi konsumen. Tentunya untuk mempersembahkan kualitas terbaik di mata konsumen, GOT harus mengetahui dan mengerti keinginan konsumen. Secara khusus di sini PR melakukan perannya dalam behubungan dengan masyarakat.

19 65 Beberapa faktor penting konsumen saat menentukan wafer yang ingin dikonsumsinya adalah rasa, variasi rasa, dan merk. Merk ikut menentukan karena menyangkut trust konsumen terhadap produk dan perusahaan. untuk mendukung komitmen di atas, maka GOT mencoba melakukan inovasi baru dalam bidang wafer di bawah brand Tango. Inovasi tersebut adalah waffle. Waffle Tango tersebut berhasil menjadi brand di Indonesia sebagai waffle pertama dengan varian rasa real cheese. Tak lama setelah itu, pada tahun 2009, Tango meluncurkan Waffle Crunchox yaitu waffle dengan lapisan kulit lebih tebal dan gravier kotak-kotak lebih besar daripada wafer. Di dalamnya juga terdapat krim cokelat tebal dengan taburan rise crispy pada campuran cokelat sehingga memberikan sensasi crunch atau renyah yang berbeda dengan wafer. Waffle Tango merupakan inovasi terbaru dari Tango. Tango sendiri bahkan menjadi merk pertama yang menciptakan kategori baru di industri biskuit. GOT juga telah siap meluncurkan inovasi-inovasi baru produk-produk lainnya. Untuk mendukung komitmen dalam berinovasi, tim R&D (Resource and Development) terus mencari informasi dan inovasi-inovasi. Begitu juga dengan bagian PR yang terus menjalin hubungan baik dengan konsumen untuk mencari tahu selera konsumen dan menghasilkan produk terbaik.

20 BAB VI HASIL PENILAIAN RESPONDEN 6.1 Pandangan Responden terhadap Wafer Tango Tingkat Kesukaan Responden terhadap Wafer Tango Penilaian yang baik terhadap suatu hal adalah penilaian yang bersifat obyektif. Penilaian kinerja PR GOT dalam hal pemasaran Tango tentunya tidak bisa dibilang baik atau tepat jika hanya dinilai oleh internal GOT saja. PR GOT tentunya selalu berusaha melakukan yang terbaik. Di bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa GOT sangat mengutamakan kualitas dibanding hal lainnya, seperti harga. Menurut PR GOT, seorang penikmat wafer Tango akan rela membayar berapapun demi bisa menikmati Tango dengan kualitas dan rasa yang telah dikenalnya. Lagipula harganya masih berada pada standard harga penjualan snack atau camilan. Penilaian konsumen yang diwakili oleh responden mahasiswa tentang wafer Tango bisa dilihat dari tingkat kesukaan responden terhadap wafer Tango. Beberapa diagram akan menggambarkan persentase tingkat kesukaan responden terhadap wafer Tango dalam bentuk pernyataan. Kesukaan Makan Makanan Ringan Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja Sering Selalu Gambar 17. Diagram Presentase Kesukaan Responden pada Makanan Ringan

21 67 Gambar 17 menunjukkan angka presentase responden yang menyukai makanan ringan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memilih Sering dan Selalu pada penyataan tersebut. Makanan ringan dalam hal ini masih belum spesifik. Makanan ringan atau camilan yang dimaksud bisa berupa wafer, cokelat, biskuit, atau kacang. Kesukaan Makan Wafer 14% 1% 18% Tidak Pernah Kadang-kadang 32% 35% Biasa saja Sering Selalu Gambar 18. Diagram Presentase Kesukaan Responden Makan Wafer Tingkat kesukaan responden pada wafer ditunjukkan pada gambar 18. Walaupun responden yang memilih Sering dan Selalu pada pernyataan tersebut tidak mencapai setengah, namun jika dijumlahkan angkanya masih berada di atas angka presentase yang Biasa saja atau bahkan yang Tidak Pernah dan hanya Kadang-kadang suka. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyukai wafer. Kesukaan Makan Wafer Tango 14% 1% Tidak Pernah 32% Kadang-kadang 24% Biasa saja Sering 29% Selalu Gambar 19. Diagram Presentase Kesukaan Responden Makan Wafer Tango

22 68 Gambar 19 menunjukkan angka presentase kesukaan responden memakan wafer Tango. Hampir sama dengan gambar 18, responden yang menyatakan suka pada wafer Tango tidak mencapai setengah responden. Rasa suka dilihat pada responden yang menjawab Sering dan Selalu pada pernyataan tersebut. Namun penjumlahannya tetap lebih besar daripada angka presentase jawaban Biasa saja, Kadang-kadang atau Tidak Pernah. Hal tersebut juga berlaku pada pernyataan selanjutnya yang ditunjukkan gambar 20. Jika dibandingkan presentase lainnya, responden yang lebih menyukai wafer Tango daripada merk lain juga lebih besar angkanya. Presentase mencapai sekitar 45%, yaitu penjumlahan dari responden yang menyatakan Sering dan Selalu pada pernyataan tersebut. Lebih suka Makan Wafer Tango daripada Merk Lain 16% 5% Tidak Pernah 20% Kadang-kadang Biasa saja 29% Sering 30% Selalu Gambar 20. Diagram Presentase Kesukaan Responden Terhadap Wafer Tango Dibandingkan Wafer Merk Lain Beberapa responden baik yang menyukai wafer maupun tidak rupanya mengingat wafer ketika ingin menikmati makanan ringan. Hal tersebut ditunjukkan pada gambar 21. Pada pernyataan responden yang mengingat wafer saat ingin menikmati makanan ringan angka presentasenya tidak terlalu banyak. Ada sekitar 21% responden yang langsung mengingat wafer ketika menginginkan

23 69 makanan ringan. Begitu juga dengan pernyataan selanjutnya, yaitu responden mengingat wafer Tango saat ingin makanan ringan. Hanya ada sekitar 18% responden yang menyatakan langsung ingat wafer Tango saat ingin makanan ringan. Wafer Pertama kali Muncul di Pikiran Ketika Ingin Makanan 17% 4% Ringan 14% Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja 23% 42% Sering Selalu Gambar 21. Diagram yang Menunjukkan Jumlah Responden yang Mengingat Wafer Ketika Ingin Makanan Ringan Beberapa responden menyatakan bahwa banyaknya jenis dan varian rasa camilan menyebabkan selera mereka tidak selalu tetap. Ada responden yang lebih memilih cokelat sebagai camilannya. Responden lain memilih biskuit untuk dinikmati sebagai makanan ringan. Tango Muncul Pertama Kali di Pikiran Ketika Ingin Makanan 11% 7% Ringan 15% Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja 32% 35% Sering Selalu Gambar 22. Diagram yang Menunjukkan Jumlah Responden yang Mengingat Wafer Tango Ketika Ingin Makanan Ringan

24 70 Sebagian besar responden mengingat wafer Tango ketika mereka ingin wafer. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa wafer Tango memang telah memiliki tempat tersendiri dalam hati responden. Responden yang mengingat wafer Tango ketika ingin wafer adalah 52%. Angka tersebut merupakan jumlah responden yang menjawab Sering dan Selalu pada pernyataan tersebut. Tango Muncul Pertama Kali di Pikiran Ketika Ingin Wafer 15% 9% 20% Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja 37% 19% Sering Selalu Gambar 23. Diagram yang Menunjukkan Jumlah Responden yang Mengingat Wafer Tango Ketika Ingin Wafer Banyak responden yang langsung mengingat wafer Tango ketika ingin wafer. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa wafer Tango sudah menjadi brand image wafer. Lebih dari 50% responden memilih Sering dan Selalu pada pernyataan tersebut. Wafer Tango Enak 2% 7% Tidak Pernah 33% 21% Kadang-kadang Biasa saja Sering 37% Selalu Gambar 24. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Wafer Tango Enak

25 71 Sebagian besar responden menyatakan wafer Tango enak. Hal tersebut dibuktikan dengan angka presentase responden yang memilih Sering dan Selalu pada pernyataan tersebut adalah sebesar 70%. Namun jawaban tersebut masih merupakan jawaban secara umum terhadap rasa atau jenis semua wafer Tango. Gambar selanjutnya akan lebih membahas kesukaan responden pada rasa atau jenis wafer Tango secara lebih spesifik. Hanya Suka Salah Satu Rasa Wafer Tango 17% 15% Tidak Pernah Kadang-kadang 21% Biasa saja 30% Sering 17% Selalu Gambar 25. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Hanya Suka Salah Satu Rasa Wafer Tango Sekitar 47% responden hanya suka salah satu rasa wafer Tango. Hal tersebut karena mereka biasanya cenderung hanya membeli satu rasa wafer Tango ketika membeli. Para responden tidak bisa membandingkan rasa yang lebih enak, tapi cenderung membeli yang tersedia di pasaran. Pendapat responden mengenai rasa wafer Tango dinyatakan dalam gambar 25 dan gambar 26. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, wafer Tango terdiri dari tujuh varian rasa. Beberapa responden menyatakan Selalu dan Sering hanya menyukai salah satu dari rasa wafer Tango tersebut.

26 72 Menyukai Semua Rasa Wafer Tango 17% 16% Tidak Pernah 16% Kadang-kadang Biasa saja 30% Sering 21% Selalu Gambar 26. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Semua Rasa Wafer Tango Seorang responden menyatakan alasannya adalah belum pernah mencoba ketujuh varian rasa wafer Tango, sehingga responden tersebut hanya menyukai rasa cokelat. Responden lain menyatakan menyukai semua varian rasa wafer Tango, namun tidak selalu membeli semuanya. Responden tersebut lebih sering membeli rasa Susu Vanilla. Hanya Menyukai Salah Satu Jenis Wafer Tango 18% 15% Tidak Pernah Kadang-kadang 20% 20% Biasa saja Sering 27% Selalu Gambar 27. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Hanya Suka salah Satu Jenis Wafer Tango Wafer Tango tidak hanya memiliki varian rasa yang beragam tetapi juga memiliki dua jenis wafer. Wafer Tango original terdiri dari tujuh rasa sedangkan wafer Tango sugar free terdiri dari dua rasa. Beberapa responden cenderung lebih menyukai salah satu jenis wafer Tango. Seorang responden menyatakan lebih

27 73 suka pada Tango original karena rasanya enak dan harganya lebih murah. Selain itu Tango original lebih mudah didapat karena tersedia di warung-warung kecil. Menyukai Semua Jenis Wafer Tango 16% 19% Tidak Pernah Kadang-kadang 29% 15% Biasa saja Sering 21% Selalu Gambar 28. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Semua Jenis Wafer Tango Salah satu responden mahasiswi menyatakan lebih menyukai Tango sugar free karena sedang melakukan diet. Tidak sedikit pula responden yang menyukai kedua jenis wafer Tango. Seorang responden menyatakan menyukai keduanya dan berniat membeli yang mana saja yang dilihatnya saat berbelanja wafer. Menyukai Logo Tango 10% 13% Tidak Pernah 20% 7% Kadang-kadang Biasa saja Sering 50% Selalu Gambar 29. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Logo Wafer Tango

28 74 Menyukai Kemasan Tango 12% 4% 5% Tidak Pernah Kadang-kadang 30% 49% Biasa saja Sering Selalu Gambar 30. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Kemasan Wafer Tango Ada juga komponen-komponen wafer Tango yang kadang juga dinilai oleh konsumen. Gambar 29, 30 dan 31 menunjukkan angka presentase responden yang menyatakan pendapatnya mengenai logo, kemasan, dan ukuran penyajian. Pada tiap diagram angka presentase terbesar adalah responden yang menyatakan biasa saja terhadap ketiga hal itu. Seorang responden pelajar menyatakan tidak terlalu memperhatikan logo, kemasan ataupun ukuran penyajiannya. Baginya yang terpenting adalah rasa wafer Tango enak. Menyukai Ukuran Penyajian Tango 12% 5% 9% Tidak Pernah Kadang-kadang 27% Biasa saja Sering 47% Selalu Gambar 31. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Ukuran Penyajian Wafer Tango Gambar beberapa diagram di atas menunjukkan fakta-fakta pendapat responden mengenai wafer, terutama wafer Tango. Pada beberapa pernyataan bisa

29 75 dilihat bahwa cukup banyak responden yang sering bahkan selalu memilih wafer sebagai konsumsi utama sebagai camilan, walaupun jumlahnya tidak lebih dari 50%. Namun sebagian besar lainnya cenderung menjadikan wafer sebagai pilihan kedua setelah biskuit, kue, kacang atau cokelat. Jadi, bagaimanapun wafer, terutama wafer Tango memiliki positioning yang cukup baik di mata responden makanan ringan atau camilan. Berbeda dengan presentase pernyataan-pernyataan di atas yang menggambarkan posisi wafer di mata responden dalam jajaran makanan ringan, presentase posisi wafer Tango dalam jajaran wafer memiliki presentase yang lebih besar. Sekitar 30% sampai 50% responden menempatkan wafer Tango di atas wafer merk lainnya. Bahkan banyak responden yang berpendapat Tango sudah menjadi brand image dari wafer. Sebagian besar mereka langsung mengingat wafer Tango saat mendengar kata wafer. Hal-hal yang langsung terbayang antara lain adalah cita rasanya, bentuknya, kemasannya, logonya dan warna kemasannya. Jadi secara keseluruhan wafer Tango telah berhasil memiliki citra yang baik di mata responden. Selain itu wafer Tango juga menduduk posisi teratas dalam bidang wafer di mata responden. Beberapa responden menyatakan memilih wafer Tango daripada wafer atau makanan ringan lainnya karena rasanya yang enak. Rasa wafer Tango sudah tidak perlu diragukan lagi, garing dan renyah di luar serta lembut di dalam. Rasa tersebut sesuai dengan salah satu slogan Tango yang beberapa pernah ditayangkan di televisi. Menurut responden, iklan wafer Tango sudah benar-benar sesuai dengan apa yang mereka konsumsi.

30 76 Ada pula beberapa pernyataan yang sebagian besar responden menjawab biasa saja mengenai kemasan, logo Tango, dan ukuran penyajian. Walaupun kemasan, logo, dan ukuran wafer Tango sudah begitu melekat dalam pikiran responden, namun bukan berarti mereka semua menyukai atau mengutamakannya. Bagi beberapa responden, kemasan, logo, dan ukuran bukanlah hal yang penting. Mereka memilih wafer Tango terutama karena kualitas rasanya yang tidak perlu diragukan lagi. Gambar 32 menunjukkan diagram yang menggambarkan tingkat kesukaan konsumen pada wafer Tango secara keseluruhan. Bisa dilihat pada gambar tersebut, presentase paling besar responden menyukai wafer Tango sering dan selalu. Maksud dari kata sering dan selalu adalah intensitas waktu konsumen memilih wafer Tango ketika mereka ingin mengkonsumsi makanan ringan, terutama wafer. Presentase Tingkat Kesukaan Wafer Tidak Pernah= 9% Kadang-kadang= 18% Biasa saja= 30% Sering= 28% Selalu= 15% Gambar 32. Presentase Tingkat Kesukaan Responden terhadap Wafer Tango Secara Keseluruhan

31 Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Wafer Tango Tingkat kesukaan terhadap wafer Tango bisa berkaitan ataupun tidak berkaitan dengan tingkat pengetahuan terhadap wafer Tango. Hubungan tersebut bisa pengaruh salah satu terhadap yang lain atau saling mempengaruhi atau tidak saling mempengaruhi. Sebelum membahas hubungan keduanya, akan dipaparkan data-data mengenai tingkat pengetahuan responden tentang wafer Tango. Hampir semua orang di Indonesia mengetahui wafer Tango. Pemasarannya sudah dilakukan ke berbagai daerah melalui berbagai media. Dengan meluasnya media televisi ke setiap bagian daerah, maka informasi mengenai wafer Tango yang merupakan makanan ringan jenis wafer juga semakin meluas. Hal tersebut dikarenakan wafer Tango menggunakan berbagai media, terutama iklan di televisi untuk memasarkan produknya. Di samping itu, wafer Tango juga sudah sangat mudah didapatkan. Wafer Tango dijual di hypermarket, supermarket, pasar tradisional, toko-toko, sampai pedagang eceran. Wafer Tango juga dijual dalam berbagai ukuran kemasan. Ada yang bisa dinikmati sendiri, berdua, bersama teman-teman, juga keluarga. Jadi tidak ada alasan tidak tahu mengenai wafer Tango. Pengetahuan Wafer 1% 0% Tidak Ragu-ragu 99% Ya Gambar 33. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Tahu Wafer

32 78 Beberapa gambar akan menunjukkan diagram mengenai presentase pengetahuan responden tentang wafer Tango dalam beberapa pernyataan. Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan pendapat responden yang sama dengan responden pada tingkat kesukaan wafer, sehingga bisa dibandingkan hasil kedua jawaban tersebut. Pengetahuan Wafer Tango 1% 1% Tidak Ragu-ragu Ya 98% Gambar 34. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Tahu Wafer Tango Gambar 33 menunjukkan angka presentase responden yang mengetahui wafer. Terlihat angka 99% responden yang mengetahui wafer. Sedangkan pada gambar 34 ditunjukkan ada 98% responden yang mengetahui wafer Tango. Responden yang dipilih secara acak dianggap mewakili konsumen sehingga angka presentase yang besar menunjukkan bahwa wafer, terutama wafer Tango memang telah diketahui secara luas. Pengetahuan Berbagai Jenis Wafer 15% Tidak 57% 28% Ragu-ragu Ya Gambar 35. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Berbagai Jenis Wafer

33 79 Sebagian besar responden menyatakan mengetahui ada beberapa jenis wafer. Hal tersebut ditunjukkan dengan angka presentase 57% responden yang menjawab Ya pada pernyataan tersebut. Seorang responden menjelaskan bahwa wafer yang dihasilkan oleh merk yang berbeda biasanya memiliki beberapa perbedaan, terutama pada teksturnya. Hanya Mengetahui Satu Jenis Tango 23% Tidak 19% 58% Ragu-ragu Ya Gambar 36. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Satu Jenis Wafer Tango Wafer Tango terdiri dari dua jenis wafer, yaitu original dan sugar free seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Gambar 36 menunjukkan lebih dari setengah responden menyatakan bahwa tidak setuju bahwa wafer Tango hanya terdiri dari satu jenis, namun gambar 37 menunjukkan sebagian besar responden ragu-ragu pada jenis-jenis wafer Tango yang ada. Seorang responden mengetahui mengenai dua jenis wafer Tango, yaitu original dan sugar free, tapi responden tersebut tidak yakin ada jenis lain atau tidak. Responden tersebut berpendapat produk wafer Tango sangat beragam, sehingga menimbulkan keraguan mengenai jumlah jenis wafer Tango.

34 80 Mengetahui Semua Jenis Tango 24% 29% Tidak Ragu-ragu Ya 47% Gambar 37. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Semua Jenis Wafer Tango Rupanya hal yang sama mengenai pendapat responden terhadap jenis hampir sama dengan pendapat responden terhadap rasa wafer Tango. Gambar 38 menunjukkan ada 74% responden yang tahu bahwa wafer Tango tidak hanya terdiri dari satu rasa. Hanya Mengetahui Satu Rasa 14% Tango 12% Tidak Ragu-ragu 74% Ya Gambar 38. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Satu Rasa Wafer Tango Namun gambar 38 menunjukkan bahwa 45% responden ragu-ragu jika dikatakan mengetahui semua rasa wafer Tango. Seorang responden usia Sekolah Dasar menyatakan hanya mengetahui wafer Tango rasa Chocolate, Susu Vanilla, dan Strawberry Jam. Responden lain yang merupakan mahasiswa hanya mengetahui rasa Chocolate, Susu Vanilla, Tiramisu, dan Kurma Madu. Rasa yang responden ketahui merupakan rasa wafer Tango yang sering dikonsumsi.

35 81 Mengetahui Semua Rasa Wafer Tango 28% 27% Tidak Ragu-ragu Ya 45% Gambar 39. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Semua Rasa Wafer Tango Logo Tango pada setiap kemasan selalu sama, sehingga 39% responden menyatakan tahu logo Tango. Namun ada pula responden yang menyatakan raguragu, bahkan mencapai 40%. Hal tersebut karena responden kurang memperhatikan. Setelah memakan habis wafer Tangonya, responden langsung membuang bungkus wafernya. Mengetahui Gambar Logo Tango 21% 39% Tidak Ragu-ragu Ya 40% Gambar 40. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Gambar Logo Wafer Tango Bentuk kemasan wafer Tango juga sudah tidak asing bagi responden. Sekitar 84% responden menyatakan tahu bentuk kemasan wafer Tango. Hal tersebut karena bentuk kemasan wafer Tango selalu sama walau dengan urutan yang berbeda.

36 82 Mengetahui Bentuk Kemasan 2% Tango 14% Tidak Ragu-ragu Ya 84% Gambar 41. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Bentuk Kemasan Wafer Tango Responden melihat juga bagian-bagian lain dari wafer Tango selain wafer yang dimakannya, seperti logo, kemasan dan ukuran penyajiannya. Responden yang menyatakan tahu gambar logo wafer Tango ada 39% responden ditunjukkan pada gambar 40. Gambar 41 menunjukkan responden yang mengetahui bentuk kemasan wafer Tango ada sebanyak 84% responden. Responden yang mengetahui berbagai ukuran wafer Tango ada sebanyak 43% responden yang ditunjukkan pada gambar 41. Mengetahui Berbagai Ukuran Tango 18% 43% Tidak Ragu-ragu 39% Ya Gambar 42. Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Berbagai Ukuran Wafer Tango Beberapa diagram telah menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui berbagai hal tentang wafer Tango. Responden mengetahui ada jenis

37 83 makanan ringan yang berupa wafer. Responden juga mengetahui beberapa jenis wafer, terutama wafer Tango. Hampir semua responden tahu bahwa wafer Tango terdiri dari dua jenis, yaitu rasa original dan sugar free. Walaupun demikian, beberapa responden mengaku belum pernah mencoba wafer Tango sugar free karena tidak terlalu sering mendengar atau melihatnya pada iklan televisi. Wafer Tango sugar free memang tidak dipasarkan dengan berlebihan seperti wafer Tango original. Wafer Tango sugar free dikhususkan untuk konsumen yang berdiet atau menderita diabetes, namun tidak tertutup kemungkinan jika konsumen lain juga ingin mengkonsumsinya. Berbeda halnya dengan wafer Tango original yang lebih familier, semua responden pernah mencobanya walaupun hanya beberapa rasa. Wafer Tango original terdiri dari tujuh rasa tapi tidak semuanya dijual di semua tempat. Kebanyakan penjual hanya menjual wafer Tango yang laku di pasaran. Hampir seluruh responden mengetahui bentuk kemasan wafer Tango. Hal tersebut dikarenakan wafer Tango tidak sering mengalami pergantian bentuk kemasan. Selain itu, bentuknya yang handy membuat konsumen sering membeli dan membawanya sebagai bekal camilan. Banyak responden yang hafal dengan logo Tango. Hal tersebut dikarenakan gambarnya sangat terlihat pada kemasan. Selain itu, bentuk huruf dan juga warnanya juga mudah diingat. Begitu juga dengan berbagai ukuran kemasan penyajian Tango. Ukurannya yang pas membuat responden mudah mengingat. Selain itu, responden juga mudah menentukan dalam memilih ukuran untuk dibawa dalam berbagai acara.

38 84 Secara umum bisa ditarik kesimpulan bahwa hampir semua responden mengetahui wafer Tango namun belum tentu mengetahui beberapa komponen yang terdapat pada wafer Tango. Komponen yang dimaksud dalam hal ini adalah seperti kemasan, jenis, rasa, logo dan ukuran. Gambar 43 menunjukkan presentase tingkat pengetahuan responden terhadap wafer Tango. Lebih dari 50% responden mengetahui wafer Tango dan hal-hal yang terkait dengan wafer Tango. Hal tersebut ditunjukkan dengan presentase jawaban Ya sebesar 54% pada pernyataan-pernyataan pengetahuan tentang wafer Tango. Presentase Tingkat Pengetahuan Wafer Tango Tidak= 21% Ragu-ragu= 25% Ya= 54% Gambar 43. Presentase Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Wafer Tango Pengetahuan tentang wafer Tango bisa didapat di manapun dan dari berbagai media. Seorang responden mengungkapkan pendapatnya bahwa responden tersebut mengetahui wafer Tango melalui iklan televisi. Menurutnya, iklan Tango cukup menarik selera. Responden lain mengetahui tentang wafer Tango dari website GOT. Dalam website tersebut dijabarkan beberapa produk GOT dimana salah satunya yang berhasil meraih posisi market leader di pasaran, terutama wafer flat adalah wafer Tango.

39 Pandangan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Tingkat Kesukaan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Setiap orang pasti memiliki kesan pertama terhadap semua hal. Dalam hal ini kesan terbagi dalam dua kategori, kesan positif atau suka dan kesan negatif atau tidak suka. Kesan pertama muncul begitu saja ketika seseorang melihat suatu hal, apapun bentuk dan wujudnya yang pertama kali dilihatnya. Begitu juga yang muncul saat calon konsumen mengetahui wafer Tango. Calon konsumen bisa mendapat kesan pertama secara langsung maupun tidak langsung. Tidak langsung artinya melihatnya melalui satu media tanpa benar-benar melihat benda dalam wujud yang sebenarnya. Beberapa responden yang diwawancara secara mendalam menyatakan melihat wafer Tango pertama kali melalui iklan di layar televisi. Menurut mereka, wafer Tango tampak cukup menggiurkan untuk dicoba. Seseorang yang melihat iklan di televisi bisa langsung memiliki dua kesan pertama. Kesan pertama yang didapat adalah rasa suka atau tidak suka terhadap produk dan rasa suka atau tidak suka pada cara penyajian iklan tersebut. Hubungan keduanya tidak selalu selaras. Ada responden yang menyukai wafer Tango saat melihat sebuah iklan wafer Tango, namun tidak menyukai bentuk iklannya. Menurut responden tersebut, keberadaan wafer Tango tidak berkaitan dengan jalan cerita dalam iklan tersebut. Responden yang sama juga menyatakan ada iklan wafer Tango dengan rasa lain yang menarik jalan ceritanya, namun wafer Tango dalam iklan tersebut tidak terlihat menggiurkan.

40 86 Kesukaan Menonton Iklan 20% 1% 17% Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja 24% Sering 38% Selalu Gambar 44. Diagram Presentase Responden Mengenai Kesukaan Menonton Iklan Wafer Tango Salah satu strategi pemasaran adalah iklan dengan media televisi. Strategi pemasaran yang baik bisa digambarkan dengan kesan suka penonton saat melihat iklan tersebut. Beberapa gambar menunjukkan beberapa presentase pilihan jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang terkait dengan tingkat kesukaannya pada iklan wafer Tango. Kesukaan Menonton Iklan Wafer 11% 3% 22% Tidak Pernah Kadang-kadang 31% Biasa saja Sering 33% Selalu Gambar 45. Diagram Presentase Responden Mengenai Kesukaan Menonton Iklan Wafer Sekitar 42% responden menyatakan suka menonton iklan. Hal tersebut biasanya memiliki dua alasan. Alasan pertama adalah karena dalam selingan acara apapun pasti terdapat iklan, atau memang iklan benar-benar menarik. Responden lainnya cenderung menyatakan biasa saja terhadap iklan.

41 87 Kesukaan Menonton Iklan Wafer 10% 5% Tango Tidak Pernah 27% 27% Kadang-kadang Biasa saja Sering 31% Selalu Gambar 46. Diagram Presentase Responden Mengenai Kesukaan Menonton Iklan Wafer Tango Para responden mengaku cukup sering menonton iklan. Hampir setiap kali mereka menyalakan televisi, mereka selalu melihat iklan. Iklan biasanya menyelingi acara-acara yang tayang di televisi. Lebih Suka Iklan Wafer Tango 18% daripada Merk Lain 7% Tidak Pernah 13% Kadang-kadang 19% Biasa saja Sering 43% Selalu Gambar 47. Diagram Presentase Responden yang Lebih Suka Iklan Wafer Tango daripada Merk Lain Semakin sebuah acara tersebut laris, maka porsi iklannya juga akan mengalami peningkatan. Beberapa responden bahkan mengeluhkan porsi waktu iklan yang lebih banyak dibandingkan acara yang ditayangkan. Walaupun begitu, ada juga iklan-iklan yang menarik untuk ditonton.

42 88 Iklan Wafer Tango Menarik 22% 4% 5% Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja 28% 41% Sering Selalu Gambar 48. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Iklan Wafer Tango Menarik Salah satu iklan yang menarik adalah iklan wafer. Iklan wafer saat ini sudah cukup banyak dan bervariasi di media televisi. Salah satu iklan wafer yang cukup banyak variasinya adalah iklan wafer Tango. Slogan Tango Mudah Diingat 17% 6% Tidak Pernah 13% Kadang-kadang Biasa saja 35% 29% Sering Selalu Gambar 49. Diagram Presentase Responden yang menyatakan Slogan Wafer Tango Mudah Diingat Lebih dari 50% responden menyatakan bahwa iklan wafer Tango menarik. Sisi menarik tersebut bisa dilihat dari jalan cerita iklan. Dalam berbagai variasi iklannya, wafer Tango digambarkan menjadi suatu hal yang istimewa. Ada iklan yang menunjukkan bahwa wafer Tango menjadi rebutan. Ada juga yang menunjukkan wafer Tango sebagai rahasia seseorang. Iklan lain menunjukkan bahwa wafer Tango bisa membuat sebuah komunikasi.

43 89 Iklan Wafer Tango Mudah 19% Dimengerti 4% 9% Tidak Pernah Kadang-kadang 23% Biasa saja Sering 45% Selalu Gambar 50. Diagram Presentase Responden yang menyatakan Slogan Wafer Tango Mudah Dimengerti Variasi iklan wafer Tango yang menarik dan singkat membuat iklan wafer Tango mudah dimengerti dan juga diingat. Selain itu tagline yang singkat, padat dan jelas semakin mendukung fakta tentang wafer Tango yang digambarkan dalam iklan. Tagline wafer Tango saat ini adalah, Memang, Tango enak... Iklan Wafer Tango Membuat Ingin 18% 11% Makan Tango 7% 14% Tidak Pernah Kadang-kadang Biasa saja Sering 50% Selalu Gambar 51. Diagram Presentase Responden yang menyatakan Iklan Wafer Tango Membuat Ingin Makan Tango Rasa suka terhadap iklan dan tagline wafer Tango rupanya tidak selalu mempengaruhi rasa suka responden pada wafer Tango. Salah satu responden menyatakan tidak selalu langsung menginginkan wafer Tango saat menonton iklan wafer Tango. Namun begitu, menonton iklan wafer Tango membuatnya ingin makan camilan bahkan terkadang membuatnya ingin makan wafer Tango.

44 90 Iklan Wafer Tango Mudah Diingat 22% 2% 11% Tidak Pernah 16% Kadang-kadang Biasa saja Sering 49% Selalu Gambar 52. Diagram Presentase Responden yang menyatakan Iklan Wafer Tango Mudah Diingat Tingkat kesukaan responden terhadap iklan wafer Tango secara umum digambarkan pada gambar 54. Sekitar 45% responden menyatakan sering dan selalu suka terhadap iklan wafer Tango. Walaupun angka tersebut mencapai setengan dari jumlah keseluruhan namun jumlah presentasenya lebih besar daripada yang tidak pernah atau kadang-kadang suka, yaitu 20% responden. Kesukaan pada Slogan Tango 11% 6% 9% Tidak Pernah Kadang-kadang 35% 39% Biasa saja Sering Selalu Gambar 53. Diagram Presentase Kesukaan Responden pada Slogan Wafer Tango Sedangkan untuk responden yang biasa saja, dalam hal ini belum tentu suka atau tidak suka hanya mencapai angka presentase 35% responden. Angkaangka pada gambar telah menunjukkan bahwa tingkat kesukaan konsumen terhadap iklan wafer Tango juga cukup tinggi.

45 91 Presentase Tingkat Kesukaan Iklan Wafer Tango Tidak Pernah= 6% Kadang-kadang= 14% Biasa saja= 35% Sering= 30% Selalu= 15% Gambar 54. Presentase Tingkat Kesukaan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Tingkat pengetahuan responden terhadap iklan wafer Tango ada kalanya berhubungan dengan tingkat kesukaan terhadap iklan wafer Tango. Tingkat pengetahuan bisa mempengaruhi tingkat kesukaan dan sebaliknya. Namun terkadang tingkat pengetahuan tidak mempengaruhi sama sekali tingkat kesukaan terhadap wafer Tango. Pengetahuan Iklan 2% 1% Tidak Ragu-ragu Ya 97% Gambar 55. Diagram Pengetahuan Responden terhadap Iklan Beberapa diagram menggambarkan tingkat pengetahuan responden terhadap iklan wafer Tango. Diagram tersebut dibuat berdasarkan beberapa pernyataan yang dijawab ya, tidak, atau ragu-ragu oleh responden.

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat ketat karena setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat menciptakan produk yang diminati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Hubungan Masyarakat merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah memiliki bagian PR sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yng diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan dalam dunia bisnis yang tinggi menuntut suatu perusahaan untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Segala hal yang ada dibuat sedemikian praktis agar dapat menghemat banyak waktu. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Televisi adalah penemuan masal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Arta Boga Cemerlang (PT ABC) adalah perusahaan distributor tunggal dari Orang Tua Group (OTG) yang bergerak di bidang Consumer Goods. PT ABC telah membuka

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Wafer yang memiliki tingkat awareness paling tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan sekilas tentang Wall s, kemudian lebih lanjut akan dijelaskan tentang Magnum Classic itu sendiri, lalu tentang warga usia produktif Tegal Lempuyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan itu. Perusahaan akan terus berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini makin dinamis dan kompleks, adanya persaingan ini tidak hanya menimbulkan peluang tetapi juga menimbulkan tantangan. Tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring perkembangan zaman dan perubahan trend yang meliputi perubahan budaya, selera, maupun peningkatan

Lebih terperinci

IKLAN WAFER TANGO VERSI BAHASA INDONESIA: Ada seorang anak sedang makan Wafer. Kemudian temannya bertanya

IKLAN WAFER TANGO VERSI BAHASA INDONESIA: Ada seorang anak sedang makan Wafer. Kemudian temannya bertanya APPENDIX 1 Responden yang terhormat, Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan tugas akhir di Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat Indonesia yang meminum kopi. Seiring dengan berjalannya waktu, peminum kopi di Indonesia semakin

Lebih terperinci

PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW

PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW Abstrak PT. Sinar Sosro merupakan sebuah perusahaan minuman teh siap minum dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum 1.1.1. Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya diatur secara ketat baik pada tingkat

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan seiring dengan semakin berkembangnya industri makanan olahan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan seiring dengan semakin berkembangnya industri makanan olahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis makanan cepat saji di Indonesia yang terus mengalami perkembangan seiring dengan semakin berkembangnya industri makanan olahan di Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana dan fitur-fitur yang selalu berubah setiap waktunya. Ini disebabkan karena manusia tidak pernah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. Demikian pula halnya dengan perubahan konsep pemasaran yang mendasari cara sebuah perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMBENTUKAN CUSTOMER LOYALTY PADA JENIS MEREK PASTA GIGI DENGAN ANALISIS SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELLING) (Studi Kasus: Mahasiswa mahasiswi UMS) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat saat ini menjadikan masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi yang ingin di ketahui dengan berbagai media

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dengan sampel mahasiswa Fakultas Ekonomi, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian yang telah

Lebih terperinci

RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO. Oleh: SISKA TRIANA I

RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO. Oleh: SISKA TRIANA I RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO Oleh: SISKA TRIANA I3406111 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada era yang serba sibuk seperti saat ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Segala hal yang ada dibuat sedemikian praktis agar dapat menghemat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan produk makanan ringan. Sejalan dengan hal itu tidak heran

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan produk makanan ringan. Sejalan dengan hal itu tidak heran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Kemajuan dibidang ekonomi dewasa ini telah banyak membawa perkembangan yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam perkembangan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran saat ini terus berkembang dan berubah, mulai dari konsep pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun Wings adalah salah satu perusahaan yang telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun Wings adalah salah satu perusahaan yang telah tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama bertahun-tahun Wings adalah salah satu perusahaan yang telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang terkenal. Wings adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi dapat memberikan suatu peluang maupun ancaman bagi merek yang kompetitif di pasar Global. Hal tersebut membuat banyak produsen saling bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (www.kemenperin.go.id).

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (www.kemenperin.go.id). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri makanan dan minuman memiliki prospek pasar yang masih cerah seiring pertumbuhan ekonomi, karena dukungan sumber bahan baku dan populasi masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhan mereka (Body dkk, 2000: 3). Bagian penting dari instrument

I. PENDAHULUAN. kebutuhan mereka (Body dkk, 2000: 3). Bagian penting dari instrument I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Salah satu keberhasilan dunia usaha adalah pemasaran. Pemasaran mengantisipasi dan mengukur pentingnya kebutuhan dan keinginan dari kelompok konsumen tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

Threat Opportunity Weakness Strength

Threat Opportunity Weakness Strength Analisis Kondisi Pasar. Tren Ekonomi, Industri, Sosial, Politik, Regulasi, Lingkungan. Analisis Kondisi persaingan. Strategi & gerak langkah kompetitor. Kecenderungan Needs, Wants, Expectations dari Konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Subjek Penelitian 4.1.1 Sekolah Dasar Muhammadiyah 27 Jakarta SD Muhammadiyah 27 Jakarta berdiri pada tahun 1970 dan menempati areal seluas 2000 meter persegi, SD Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra yang kuat penting bagi banyak proses pengembangan bisnis dewasa ini. Citra dapat membangun kesetiaan bagi produk lokal maupun global, dan menuntut korporasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam 1 BAB I PENDAHULUAN C. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam tujuan, baik untuk tujuan perdagangan, mengumumkan kehilangan sesuatu, dan sebagainya. Iklan

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Ringan DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD ARYANTO 11.12.6044 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012-2013 ABSTRAK Bisnis makanan ringan adalah bisnis yang cukup menjanjikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari biji kakao (Theobroma cacao). Ada berbagai macam bentuk cokelat

BAB I PENDAHULUAN. dari biji kakao (Theobroma cacao). Ada berbagai macam bentuk cokelat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cokelat secara umum adalah hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Ada berbagai macam bentuk cokelat diantaranya cokelat bubuk, cokelat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin membuat gaya hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan semakin maju, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO

BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO A. Analisis Pelaksanaan Promosi Pada PT. Avia Avian Brands Sidoarjo Kegiatan promosi biasanya merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan jenis tanaman yang populer di dunia. Diawali oleh penemuan teh di Cina, tanaman ini mulai merambah ke berbagai negara lain, seperti Portugal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin modern ini, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah merupakan salah satu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan aspek penting dalam menunjang sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia terutama generasi muda yang baik merupakan modal utama dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia modern di kota besar memiliki tuntutan lebih pada media elektronika audio visual. Televisi merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN KREATIF. : PT Bintang Toedjoe : Minuman energi. : Aldi Prasetyo. Deadline : 5 Januari 2016

PERANCANGAN KREATIF. : PT Bintang Toedjoe : Minuman energi. : Aldi Prasetyo. Deadline : 5 Januari 2016 PERANCANGAN KREATIF Klien : PT Bintang Toedjoe Produk : Minuman energi Job Description : Creatif Brief Size : A4 Team : Aldi Prasetyo Art Director : Ari Gunawan Copywriter : Irza Adi Nugroho Deadline :

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah media massa sudah semakin banyak sehingga diperlukan suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar dapat menyampaikan pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya era pasar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari atribut produk terhadap keputusan pembelian ulang kecap ABC pada ibu rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena akan menentukan kunci sukses untuk sebuah perusahaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. karena akan menentukan kunci sukses untuk sebuah perusahaan. Menurut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, aktivitas dunia usaha di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Subjek Penelitian 4.1.1 PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. berlokasi di Jl. Daan Mogot Km.12 No.9 Jakarta. Melalui anak perusahaannya, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS. Peluang Bisnis Keripik Singkong Pedas

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS. Peluang Bisnis Keripik Singkong Pedas TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Keripik Singkong Pedas Di Susun Oleh: ELWANDA EKO PRASETYO 11-S1TI-14 11.11.5606 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 A. Abstraksi Keripik singkong merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket, kerap menjumpai produk-produk yang berlabelkan nama Peritel. Ini yang disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok untuk dijadikan daya tariknya. Selain kemasan. hal yang penting dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok untuk dijadikan daya tariknya. Selain kemasan. hal yang penting dalam pemasaran produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap produk berkeinginan mempunyai kemasan yang beragam dan bisa menarik perhatian calon konsumennya, hal ini terjadi pada produkproduk yang beredar di pasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju menuntut perusahaan melakukan pengembangan pada segala aspek pendukung bisnis sehingga kelangsungan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mempunyai kulit putih masih menjadi dambaan wanita Asia. Kulit yang putih dan bersinar menjadi barometer kecantikkan di daerah Asia terutama Indonesia. Padahal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi sekarang ini, perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : Persepsi konsumen terhadap harga sangat baik. Konsumen merasa harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis consumer good khususnya makanan dan minuman di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di berbagai daerah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang produk baik itu barang, jasa, maupun gagasan oleh sponsor melalui

BAB I PENDAHULUAN. tentang produk baik itu barang, jasa, maupun gagasan oleh sponsor melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi. Hal ini didukung oleh pernyataan Widyatama (2006 : 13) bahwa iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan

Lebih terperinci

Mobil-mobil Jepang (Honda, Toyota,dll) sulit masuk ke Eropa, harus bersaing dengan Mobil-mobil eropa (BMW, Marcedez, Volvo,dll)

Mobil-mobil Jepang (Honda, Toyota,dll) sulit masuk ke Eropa, harus bersaing dengan Mobil-mobil eropa (BMW, Marcedez, Volvo,dll) Klasifikasi Brand Pemberian simbol atau label bertujuan untuk memudahkan consumen dalam pengambilan keputusan pembelian sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Simbol atau lambang tidak begitu saja

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan perencanaan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. yaitu mengenai iklan TVC NU Green Tea versi Haus Bandel terkait dengan irasionalitas

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. yaitu mengenai iklan TVC NU Green Tea versi Haus Bandel terkait dengan irasionalitas BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Pada bab ini, peneliti akan mendeskripsikan mengenai obyek dalam penelitian ini yaitu mengenai iklan TVC NU Green Tea versi Haus Bandel terkait dengan irasionalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia PT Trans Retail Indonesia atau Carrefour adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa retail/bergerak

Lebih terperinci

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat

Lebih terperinci

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan

Lebih terperinci