BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit publik merupakan salah satu produk pelayanan kesehatan yang
|
|
- Ari Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk tanggung jawab dari pemerintah dan pemerintah daerah yaitu menyediakan rumah sakit publik berdasarkan kebutuhan masyarakat. Rumah sakit publik merupakan salah satu produk pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam menjamin kualitas pelayanan kesehatan, maka seluruh aspek yang ada di rumah sakit harus mendapat perhatian yang penuh terutama bangunan gedung. Salah satu bentuk perhatian yang diberikan oleh pengelolah rumah sakit adalah perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung. Ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Bangunan rumah sakit adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan, ataupun di bawah tanah/perairan yang digunakan untuk penyelenggaraan rumah sakit. Bangunan rumah sakit merupakan bangunan khusus karena properti ini setidaknya digunakan selama 24 jam setiap harinya. Oleh karena itu, agar bangunan rumah sakit dapat digunakan secara optimal,
2 sistem pemeliharaan yang teratur dan tepat waktu harus selalu diperhatikan oleh pengelola rumah sakit. Pemeliharaan bangunan merupakan suatu langkah yang dilakukan agar kondisi bangunan selalu dalam keadaan yang sesuai dengan fungsinya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Pasal 1 Ayat 10 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk melakukan pengelolaan bangunan dan prasarana secara promosi, inspeksi, preventif, dan korektif agar tetap berfungsi. Jika bangunan rumah sakit selalu berfungsi sebagaimana mestinya, diharapkan pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada masyarakat juga selalu optimal. Sebagai objek penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari (RSUD Wonosari) merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunung Kidul Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Pasal 3 Ayat 1. Rumah Sakit Daerah Wonosari adalah unsur pelaksana tugas Kepala Daerah di bidang pengelolaan rumah sakit. Lokasi RSUD Wonosari berada di Dusun Jeruksari, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Alamat lengkapnya yaitu sebelah utara kantor Bupati Gunungkidul yang beralamatkan Jalan Taman Bhakti nomor 06 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta Kode Pos Sejak awal berdirinya sampai sekarang, RSUD Wonosari telah mengalami beberapa peningkatan status rumah sakit, dari type D menjadi type C pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
3 201/MENKES/SK/II/1993 tanggal 26 Februari Seperti rumah sakit lainnya, RSUD Wonosari harus selalu mempertahankan mutu pelayanan kepada masayarakat. Untuk mewujudkan semua itu, salah satu caranya adalah melakukan pemeliharaan yang teratur dan tepat waktu. Akan tetapi, pada kenyataannya hingga saat ini RSUD Wonosari masih mengalami kendala dalam mealakukan kegiatan pemeliharaan. Kendala yang dihadapi oleh pengelola RSUD Wonosari sampai saat ini adalah belum optimalnya dalam menentukan strategi pemeliharaan bagunan gedung yang dilakukan oleh unit pemeliharaan dan sanitasi. Permasalahan tersebut juga selanjutnya berdampak pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaan bangunan gedung di RSUD Wonosari. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya temuan yang diperoleh dari survei awal sebagai berikut. 1. Masih terdapat kerusakan pada langit-langit dan lantai gedung rumah sakit setelah beberapa bulan dilakukan beberapa pemeliharaan. 2. Adanya bagian gedung yang mengalami kebocoran. 3. Tumbuhnya lumut pada beberapa tembok bangunan serta memudarnya warna cat pada bagian genting. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, dampak selanjutnya adalah buruknya pelayanan yang dilihat dari segi kenyamanan, keamanan dan kesehatan bangunan gedung. Penelitian ini meneliti strategi pemeliharaan yang tepat pada bangunan gedung RSUD Wonosari berdasarkan dari hasil analisis menggunakan dua metode. Kedua metode tersebut adalah total productive maintenance dan importance performance analysis.
4 1.2 Keaslian Penelitian Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang Analisis Pemeliharaan Bangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari belum pernah dilakukan. Namun, beberapa penelitian mengenai pemeliharaan gedung telah banyak dilakukan. Dewi dan Rinawati (2014) menganalisis tentang penerapan Total Productive Maintenance (TPM) menggunakan Overall Equipment Efectiveness (OEE) dan six big losses pada mesin Cavitec X di PT. ESSENTRA Surabaya. Penelitian ini melihat produktivitas mesin dengan melihat pemeliharaan yang sudah dilakukan. Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode Total Productive Maintenance (TPM) dengan menghitung nilai dari Overall Equipment Efectiveness (OEE). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama 6 bulan, mesin Cavitec X UD 02 mempunyai nilai OEE sebesar 28.5 persen. Nilai ini masih di bawah dari standar JIMP yaitu 85 persen. Mauidzoh dan Ahmadi (2013) menganalisis tentang Bus Trans Jogja untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Total Productive Maintenance (TPM) dengan menghitung nilai dari Overall Equipment Efectiveness (OEE). Hasil dari penelitian ini adalah nilai OEE adalah persen, di mana sudah di atas standar. Nilai tersebut tidak lepas dari pemeliharaan yang efektif terbukti dari nilai availibility sebesar persen. Limantoro dan Felecia (2013) meneliti tentang penerapan Total Productive Maintenance (TPM) pada PT X. Penerapan TPM dilakukan dengan menghitung MTBF dan MTTR untuk masing-masing komponen mesin yang mengalami
5 kerusakan. Penghitungan OEE dan analisis six big losses juga dilakukan untuk mengetahui nilai efektivitas mesin yang dimiliki oleh PT X. Hasil yang didapatkan setelah melakukan penghitungan MTBF, MTTR, OEE dan analisis six big losses adalah nilai OEE saat ini persen. Faktor reduce speed losses merupakan faktor terbesar yang memengaruhi efektivitas mesin. Penggunaan predictive maintenance dapat menurunkan frekuensi kerusakan mesin kiln sebesar persen, mesin press sebesar persen, dan mesin glasir sebesar persen. Pakpahan (2008) meneliti tentang pengendalian biaya pemeliharaan pada perawatan pabrik kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III. Dalam penelitiannya melakukan penerapan total productive maintenance pada sistem perawatan pabrik. Hasil dari penelitian ini berkesimpulan bahwa penekanan biaya pemeliharaan haruslah bijaksana, karena jika salah mengambil kebijakan yang terjadi adalah stagnasi yang merugikan perusahaan. Galgarin (2014) menganalisis tentang pemeliharaan aset daerah pemerintah Kabupaten Tabalong. Studi lapangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangunan Bupati Tabalong. Metode yang dipakai adalah Importance Performance Analysis (IPA) dengan menyebarkan angket. Angket tersebut berisi tentang 14 variabel faktor-faktor yang dianggap penting dan dinilai tingkat kinerjanya. Hasil pengidentifikasian terhadap tingkat arti penting dan tingkat kinerja pelaksanaan faktor-faktor kunci pemeliharaan mendapatkan tanggapan bervariasi oleh responden. Secara umum faktor-faktor kunci pemeliharaan aset tersebut dinilai sangat penting, sedangkan pelaksanaannya dinilai baik.
6 Putra (2012) meneliti tentang pemeliharaan bangunan gedung rumah sakit umum pemerintah dan rumah sakit umum swasta tipe B. Studi lapangan yang digunakan adalah Rumah Sakit Jogja dan Rumah Sakit Panti Rapih. Penelitian ini menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengukur tingkat arti penting dan kinerja pemeliharaan bangunan gedung rumah sakit serta membandingkan faktor-faktor keberhasilan pemeliharaan bangunan gedung dengan menggunakan independent samples t-test. Terdapat 14 variabel keberhasilan pemeliharaan yang akan digunakan untuk mengukur arti penting dan kinerja pemeliharaan. Hasil dari penelitian kedua rumah sakit tersebut adalah bahwa sistem pemeliharaan setiap rumah sakit itu berbeda-beda sesuai kebutuhan. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa pemeliharaan bangunan gedung yang dilakukan oleh Rumah Sakit Panti Rapih lebih baik pemeliharaannya dari pada Rumah Sakit Jogja. Sudaryanto (2013) menganalisis biaya pemeliharaan bangunan gedung Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada gedung-gedung fakultas yang dibangun dengan dana hibah dari Japan Bank of International Cooperation tahun 2007 sampai dengan Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah trend linier model dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini adalah estimasi biaya pemeliharaan bangunan gedung UGM tahun 2012 adalah sebesar Rp ,00 dan mengalami peningkatan sebesar 2 persen. Untuk metode IPA dari ke 14 variabel terdapat dua variabel yang cenderung berlebihan, lima
7 variabel yang mempunyai prioritas rendah, lima variabel yang kinerjanya harus dipertahankan dan dua variabel yang menjadi konsentrasi agar kinerja meningkat. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tempat penelitian berada di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Productive Maintenance (TPM) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil pengujian kedua metode tersebut akan dikombinasikan dalam menetukan strategi yang tepat dalam pemeliharaan bangunan gedung RSUD Wonosari. 1.3 Rumusan Masalah Dalam hal ini, terdapat kendala yang dihadapi RSUD Wonosari dalam pemeliharaan bangunan gedung. Hal ini disebabkan oleh belum teridentifikasinya pendekatan strategi yang tepat dalam pelaksanaan pemeliharaan gedung RSUD Wonosari. Penelitian ini meneliti tentang fenomena-fenomena yang terjadi, sehingga dapat menghasilkan sistem pemeliharaan yang tepat untuk dilakukan. Diharapkan hal ini akan dapat memberikan informasi sebagai dasar dalam pengambilan langkah-langkah yang strategis untuk dapat dituangkan ke dalam kebijakan RSUD Wonosari. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut.
8 1. Sejauh mana keberhasilan program pemeliharaan bangunan gedung RSUD Wonosari dilihat dari kefektifitasan bangunan dan apa yang menjadi penyebabnya? 2. Bagaimana tingkat arti pentingnya faktor-faktor kunci pemeliharaan bangunan gedung RSUD Wonosari? 3. Bagaimana tingkat kinerja dalam melaksanakan faktor-faktor kunci pemeliharaan bangunan gedung RSUD Wonosari? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Menganalisis jalanya kinerja pemeliharaan yang ada di RSUD Wonosari. 2. Mengidentifikasi tingkat arti penting pelaksanaan faktor-faktor kunci pemeliharaan gedung RSUD Wonosari. 3. Mengidentifikasi tingkat kinerja pelaksanaan faktor-faktor kunci pemeliharaan aset gedung RSUD Wonosari. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Menjadi sumbangan pemikiran bagi pengelola unit pemeliharaan gedung bangunan RSUD Wonosari dalam menentukan sistem yang strategis dalam pemeliharaan bangunan gedung. 2. Menjadi referensi atau bahan perbandingan dan menambah pemahaman dalam bidang ilmu manajemen aset khususnya manajemen pemeliharaan.
9 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan maanfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori dan Kajian Pustaka menguraikan tentang landasan teori dan kajian terhadap penelitian terdahulu. Bab III Metode Penelitian yang memaparkan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penyampelan, variabel yang digunakan dalam penelitian, definisi operasional, dan metode analisis data. Bab IV Analisis yang memuat tentang deskripi data, uji akurasi instrumen, hasil analisis data dan pembahasan. Bab V Simpulan dan Saran yang memuat secara singkat mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saransaran yang direkomendasikan sebagai masukan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan selama penelitian berlangsung.
BAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada lantai pabrik, kondisi dari mesin/peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk sangatlah menentukan. Oleh karena itu, untuk menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi full capacity serta dapat menghasilkan kualitas produk seratus persen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin dan peralatan idealnya dapat beroperasi seratus persen dalam kondisi full capacity, idealnya peralatan dan mesin dapat beroperasi seratus persen dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di masa globalisasi ini, perkembangan pembangunan konstruksi semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa globalisasi ini, perkembangan pembangunan konstruksi semakin meningkat karena banyak bangunan yang ada di sekitar. Suatu bangunan berfungsi untuk mendukung
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HALAMAN PERSEMBAHAN PRAKARTA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKARTA... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Rancangan program preventive maintenance dengan pendekatan Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Di Indonesia, dengan semakin meningkatnya kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap pakai dibutuhkan pada setiap saat ketika proses produksi akan dimulai. Fungsi mesin/peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya perusahaan. Semakin berkembangnya industri semakin banyak pula teknologi yang dikembangkan. Salah satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang kesehatan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai masalah kesehatan semakin kompleks, sehingga harus ada sistem yang mampu mengatasi masalah-masalah tersebut,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha perbaikan pada industri manufaktur, dilihat dari segi peralatan adalah dengan meningkatkan efektivitas mesin/peralatan yang ada seoptimal mungkin. Pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Dasaplast Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi plastik (Wearing bag, Inner bag, Weaving bag). PT. Dasaplast Nusantara merupakan anak
Lebih terperinciUniversitas Widyatama I -1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah pabrik atau manufaktur selalu menginginkan target produksi yang direncanakan dapat terpenuhi dengan baik. Akan tetapi karena berbagai faktor baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. organisasi, melalui proses manajemen planning, organizing, leading dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen Aset merupakan suatu proses pengelolaan aset (kekayaan) baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis, nilai komersial, dan nilai tukar, mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia juga telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap industri manufaktur hampir semua proses produksinya menggunakan mesin atau peralatan sebagai fasilitas produksi yang utama. persaingan dalam penjualan produk
Lebih terperinciProsiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:
Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES PADA MESIN CAVITEC DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. FREKUENSI KERUSAKAN PER BULAN (Times)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan industri sekarang ini, banyak perusahaan yang mencari alternatif untuk meningkatkan usaha perbaikan untuk menunjang produktivitas dalam produksinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Persaingan yang sangat ketat terletak
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya persaingan dalam bidang manufaktur, maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkala untuk melakukan kelancaran proses produksinya. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Total Productive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada. perusahaan tersebut seperti man, machine, material, methode serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada umumnya kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terhentinya suatu proses pada lantai produksi sering kali di sebabkan adanya masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern membuat seluruh kalangan masyarakat kini sudah merubah gaya hidupnya mengikuti perkembangan zaman juga, dari mulai mengikuti
Lebih terperinciGambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Lembaga : Kantor Bersama Perkebunan Chakra (PT Kabepe Chakra) Alamat : Jalan Bojong Buah Raya No.6A, Bandung 40971 Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi
3.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Untuk tetap bertahan di persaingan usaha, sebuah industri harus selalu melakukan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengolahan produk makanan ternak ikan. Proses pembuatan pakan ternak ikan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT. Central Proteina Prima Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan produk makanan ternak ikan. Proses pembuatan pakan ternak ikan ini sendiri
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA
PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA 39410112 LATAR BELAKANG Peningkatan Produktivitas Overall Equipment Effectiveness
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Hasil yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah berkembang saat ini semakin pesat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi itu sendiri. Dimana didalam
Lebih terperinciKARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN
PERHITUNGAN TINGKAT EFEKTIFITAS MESIN CANE MILL DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USULAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dal dkk (2000) telah melakukan analisa pengukuran performansi di Airbags International Ltd. (AIL) yang merupakan suplier untuk peralatan keamanan otomotif. OEE diterapkan untuk mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu upaya pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini karena pemerintah melihat
Lebih terperinciTOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT X
Daniel Limantoro., et al./ otal Productive Di P. X / Jurnal itra Vol. 1 No. 1, Janurari 2013, pp. 13-20 OAL PRODUCIVE MAINENANCE DI P X Daniel Limantoro 1, Felecia, S.., M. Sc. 2 Abstrak: P X merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembuatan dies dilakukan pada Departemen Machinery in Die Section. menjadi surface part yang diinginkan dilakukan disini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. RKN Forge Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan forging atau penempaan sebagai proses produksinya. Part yang dihasilkan merupakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PENERAPAN TPM UNTUK PERBAIKAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PADA PROSES UNIT MOLDING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OEE
TUGAS AKHIR ANALISA PENERAPAN TPM UNTUK PERBAIKAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PADA PROSES UNIT MOLDING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OEE ( STUDI KASUS PT. XYZ Tbk. ) Disusun Oleh : Nama : Sayyid Kutub Alfaruq NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan komparatif yang didukung oleh sumber daya alam dalam pembangunan sektor pertanian. Sektor pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan dengan tujuan memperbaiki kesehatan seluruh lapisan masyarakat dengan meliputi pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tugas Akhir 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian atau kerangka pemecahan masalah merupakan tahap tahap penelitian yang harus ditetetapkan terlebih dahulu, sebelum melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA
BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Sulfindo Adi Usaha dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN OEE ( OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)
TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS) DENGAN MULTIPLE REGRESI SEBAGAI METODE UNTUK MENGETAHUI LOSSES YANG PALING BERPENGARUH (Studi kasus: CV. Mediatama) Diajukan Sebagai
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). Analisis perhitungan overall equipment effectiveness pada PT. Selamat Sempurna Tbk. dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap mesin atau peralatan diharapkan beroperasi secara maksimal, salah satunya adalah dengan melakukan perawatan terhadap mesin dan peralatan tersebut. Perawatan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN
STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu paradigma untuk memecahkan masalah yang terjadi agar penelitian ini lebih sistematis dan terarah. Bab ini berisi langkahlangkah pembahasan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017
TUGAS AKHIR ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS MESIN WRAPPING HIGH SPEED DI PT. TORABIKA EKA SEMESTA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai
Lebih terperinci2.2.2 Keuntungan TPM Total Effectiveness (Keefektifan Total) Overall Equipment Effectiveness
DAFTAR ISI Halaman Judul...i Lembar Persoalan...ii Lembar Pengesahan...iii Lembar Pernyataan...iv Lembar Persembahan...v Kata Pengantar...vi Abstract...viii Intisari...ix Daftar Isi...x Daftar Tabel...xiii
Lebih terperinciPENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) SEBAGAI DASAR PERBAIKAN EFEKTIFITAS MESIN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) Hendra Fasla Silalahi Mahasiswa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung jawab memberi pelayanan publik kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan publik yang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Effektivitas dari pada mesin mesin m/c.cr.shaft yaitu mesin : Grinding,Fine Boring,dan Gun drilling. Sebagai langkah di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Proses peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian berkembang begitu pesatnya, sehingga tercipta lingkungan yang kompetitif dalam segala bidang usaha. Persaingan yang ketat dalam pasar yang berkembang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kepercayaan yang tinggi dari para konsumen, berlomba-lomba untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis dewasa ini telah menjadi simbol dari perkembangan pasar yang semakin global. Setiap perusahaan berupaya untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Rekam medis merupakan bagian terpenting di rumah sakit. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan,
Lebih terperinciEvaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)
Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan) Melani Anggraini *1), Rawan Utara *2), dan Heri Wibowo
Lebih terperinciSTRATEGI PERAWATAN MESIN KAPAL TERHADAP EFEKTIVITAS OPERASIONAL MT. CITRA BINTANG GELADIKARYA. Oleh : SURYA DARMAWAN, ST NIM.
STRATEGI PERAWATAN MESIN KAPAL TERHADAP EFEKTIVITAS OPERASIONAL MT. CITRA BINTANG (STUDI KASUS: PT. CITRA BINTANG SAMUDRA LINE, MEDAN) GELADIKARYA Oleh : SURYA DARMAWAN, ST NIM. 107007097 S E K O L A H
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tugas Akhir 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi peneltian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disuse secara sistematis dalam proses penelitian. Setiap tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri manufaktur adalah kelancaran dalam proses produksi.suatu proses produksi dapat dikatakan lancar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskritif yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peroduksi kecap untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri khususnya di provinsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Lombok Gandaria merupakan suatu perusahaan berbasis Agroindustri yang memproduksi kecap, saus dan cuka dalam kemasan. Produk tersebut dipasarkan dengan merek dagang
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG
ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1. Manajemen Perawatan dan Perbaikan Bangunan Gedung Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi Riau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung merupakan tempat penting bagi manusia untuk melakukan kegiatannya sehingga tercapai berbagai hal yang diinginkan. Pesatnya pembangunan bangunan gedung
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemenkes RI menyatakan mutu pelayanan kesehatan merupakan segala hal yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit Dolok Ilir PT.Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI. produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Multi Bintang Indonesia Tbk bergerak dalam bidang industri pembuatan minuman, dimana perusahaan tersebut berproduksi berdasarkan besarnya permintaan dari costumer
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini telah banyak bermunculan industri jasa yang menitikberatkan pada jasa angkutan atau transportasi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia
Lebih terperinciPROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I
PROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I A. PROFIL PUSKESMAS. Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Semin I 2. Alamat : Jl. Semin Karangmojo Km 0,5, Semin Gunungkidul, Kode pos 55854, telp. (0274) 4390354 DIY, Indonesia.
Lebih terperinciKesimpulan dan Saran BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dengan penerapan total productive maintenance (TPM) menggunakan pengukuran efektivitas dengan melakukan pengukuran dengan cara overall equipment effectiveness
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016
PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA TURBIN UAP TYPE C5 DS II GVS DI PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya. Salah satu cara yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini bangsa Indonesia dituntut untuk lebih maju dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya. Salah satu cara yang ditempuh untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Tanaman ubikayu tumbuh tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, namun penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan 32% dari total luas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapatahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan. Kinerja ekspor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan. Kinerja ekspor komoditas pertanian menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik khususnya pada hasil perkebunan.
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
TUGAS AKHIR Analisa Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses Mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32 Di Departemen Puslatek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. b. Meminimalkan biaya bahan baku dan upah kerja. c. Kecepatan proses produksi dengan basis mess production yang seragam.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri semakin meningkat, efisiensi produksi semakin menjadi tuntutan yang tidak bisa dihindarkan. Jika hal ini tidak diperhitungkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way
15 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Pesawaran jenis Karet Remah (Crumb Rubber) dari bulan Desember
Lebih terperinciANALISA TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTION RATIO PADA ALUMUNIUM DIE CASTING DI PT SEMPANA JAYA AGUNG
ANALISA TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTION RATIO PADA ALUMUNIUM DIE CASTING DI PT SEMPANA JAYA AGUNG TUGAS AKHIR Oleh : Fajrin Haris Surya 1301067325 FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciAnalisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban Tofiq Dwiki Darmawan *1) dan Bambang Suhardi 2) 1,2) Program
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Banyaknya pulau, luasnya daratan dan perairan Negara Republik Indonesia merupakan aset atau harta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia otomotif saat ini yang kian tumbuh pesat sehingga menjadikan persaingan diantara produsen otomotif semakin ketat dalam menciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta, baik yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan
Lebih terperincidalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah adalah tahap dimana peneliti ingin menemukan masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Tahap ini merupakan penggabungan dari
Lebih terperinciEvaluasi Efektivitas Mesin Filter Press
Petunjuk Sitasi: Yusrizal, & Mesra, T. (2017). Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C175-180). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Evaluasi Efektivitas
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)
BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi, teknologi dan komunikasi menuntut perkembangan kebutuhan informasi yang akurat dan cepat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka informasi harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam
Lebih terperinci