OPERATION MANUAL GENSET 2 X 1300 KVA 2 X 1050 KVA PT. BERKAT MANUNGGAL ENERGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPERATION MANUAL GENSET 2 X 1300 KVA 2 X 1050 KVA PT. BERKAT MANUNGGAL ENERGI"

Transkripsi

1 OPERATION MANUAL GENSET 2 X 1300 KVA 2 X 1050 KVA PT. BERKAT MANUNGGAL ENERGI bme

2 BAB 1 1. PENGANTAR 1. Pendahuluan A. Latar Belakang Catu daya utama yaitu PLN sangat berpengaruh terhadap penyediaan energy listrik bagi masyarakat, dikarenakan energy listrik dari PLN tidak selalu continue dalam penyalurannya yang suatu saat pasti terjadi pemadaman dari PLN sendiri, Maka suplai energi listrik sangat diperlukan oleh Gedung Perkantoran dalam menjalankan aktivitasnya karena didalam gedung tersebut banyak perusahaan yang menggunakan alat kerja yang bersumber tenaga dari listrik.,sehingga jika PLN padam, maka suplai energi listrik dari PLN pun mati. Seluruh aktivitas pekerjaan jadi terhenti. Untuk mengatasi hal tersebut kami dari PT. Berkat Manunggal Energi diberikan tanggung jawab pekerjaan untuk instalasi Genset, maka dengan ini kami selaku kontraktor pelaksana untuk pekerjaan instalasi genset ingin memberikan pedoman operasional dan perawatan, dikarenakan untuk proyek Menara Prima 2 telah memasang catu daya cadangan, (Genset). Yang mana genset tersebut sebagai back up jika terjadi pemadaman dari PLN. Dan untuk pengoperasiannya genset nantinya akan dilakukan oleh operator yang sudah di tunjuk oleh Owner untuk merawat dan mengoperasikan genset secara manual maupun auto. B. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk mempermudah bagi operator untuk mengoperasikan dan merawat genset secara manual pada saat terjadi gangguan pada sumber listrik utama gedung dalam hal ini Listrik supply PLN yang tiba-tiba mati dan untuk perawatannya selama Genset Standby, maka kami buatkan pedoman untuk pekerjaan pelaksanaan dan perawatan genset.

3 2. DAFTAR ISI BAB 1 : Pengantar 1. Pendahuluan 2. Daftar isi BAB 2 : Informasi Umum Proyek 1. Uraian Umum Proyek 2. Uraian Umum Sistem BAB3 : Prosedur Pengoperasian 1. Pengoperasian Otomatis 2. Pengoperasian Manual 3. Inspeksi Rutin 4. Prosedur Darurat 5. Troubleshooting BAB4 : Prosedur Pemeliharaan 1. Pemeliharaan Sesuai requipment Vendor/ Manufacturer 2. Matriks/table singkat pemeliharaan BAB5 : Schedule Peralatan 1. Schedule peralatan terpasang sudah tercantum didalam matrik pemeliharaan 2. Schedule spare part sudah tercantum didalam Matrik Pemeliharaan 3. Detil contact person vendor/manufacturer BAB6 : Jaminan 1. Data uji parsial 2. Data testing commissioning 3. Serifikat uji 4. Salinan sertifikasi pihak berwenang 5. Jaminan vendor/manufacturer BAB7 : literature 1. Lirteratur dari vendor 2. Brosur 3. Material approval 4. Single line diagram

4 BAB 2 INFORMASI UMUM PROJECT 1. Uraian Umum Proyek Proyek ini merupakan proyek pembangunan gedung Menara Prima 2 yang merupakan gedung perkantoran berlantai 28 yang terletak di Jl.Lingkar Mega kuningan Blok 6.2, Jakarta. Yang bersebelahan dengan gedung Menara Prima 1 yang juga merupakan gedung pertama dan akan berhubungan dengan gedung Menara Prima 2 ini. 2. Uraian Umum System System pekerjaan pada unit genset ini merupakan system yang sangat modern untuk sebuah genset unit yang gunanya tidak hanya untuk back up tapi juga dapat sebagai pembangkit listrik secara continue yang mana untuk system kerjanya semua berjalan secara otomatis pada saat terjadinya pemadaman listrik oleh PLN, disini genset dapat bekerja secara otomatis dalam waktu 3 detik pada saat PLN black out atau padam dan setelah 18 detik sudah dapat memback up seluruh penerangan dalam gedung dan genset akan mati pada saat PLN kembali menyala secara otomatis dengan yang disebut system synchrone dan back synchrone tanpa kedip, dimana untuk system tersebut dapat diatur oleh system dalam panel control genset.

5 BAB 3 PROSEDUR PENGOPERASIAN UNIT GENSET BAB 3 PROSEDUR PENGOPERASIAN 1. Pengoperasian Otomatis Untuk pengoperasian otomatis di modul Panel genset harus dipilih dalam posisi AUTO. Pada mode pengoperasian otomatis semua operasi mulai dari Auto start / stop Genset, pengaturan tegangan dan frekuensi dilakukan oleh modul dari Panel Kontrol Genset ( PKG ). Genset dalam mode ini menjadi obyek dan menunggu perintah dari PKG. Jadi bila terjadi PLN padam dan secara otomatis memerintahkan PKG untuk menghidupkan genset dan mensuplai tegangan. Operator hanya perlu mengawasi apabila ada hal-hal yang perlu ditangani. Setelah PLN kembali, breaker genset akan ON terus tergantung penyetingan waktu di modul PKG ( Return Delay ). Setelah waktu tercapai breaker akan OFF dan genset akan dimatikan oleh modul PKG setelah melalui proses pendinginan atau cooling down selama 3 menit. Cara pengaktifan mode otomatis : Modul Deepsea di modul genset tekan di posisi AUTO. 3. Pengoperasian Manual Untuk pengoperasian manual pada modul panel genset tekan gambar tangan setelah itu tekan tombol warna hijau. Pada mode pengoperasian manual ini untuk start / stop genset, pengaturan tegangan dan frekuensi dilakukan dari panel Genset. Pengoperasian manual ini biasanya dilakukan bila untuk mengopersikan mesin dari modul lokal genset, semisal untuk pemanasan ( warming up ) genset atau pengecekan genset. Dan bila terjadi pengaturan otomatis di modul Panel control genset ( PKG ) bermasalah. Jadi bila terjadi PLN padam pertama-tama dioperasikan genset dengan pengopererasian manual dengan cara menekan tombol tangan lalu tekan tombol warna hijau untuk menstarter genset. Setelah genset beroperasi lihat setingan tegangan dan frekuensinya di modul genset. Selanjutnya ke panel Kontrol Genset ( PKG ) untuk pengoperasian close breaker dan tegangan dapat di distribusi ke jaringan. Setelah PLN kembali dengan ditandai dengan lampu indikasi RST di Panel Incoming PLN menyala, maka dilakukan pergantian dari Daya Genset ke PLN.

6 Setelah itu ke modul genset dan menunggu sekitar 3 menit untuk pendinginan ( cooling down ) genset baru tekan tombol warna merah untuk mematikan genset. Cara pengaktifkan mode manual ; Tekan tombol gambar tangan di Modul genset setelah itu tekan tombol warna Hijau dan genset akan beroperasi ( Running ) Tekan tombol warna merah di modul genset untuk mematikan ( stop ) genset. 4. INSPEKSI RUTIN Inspeksi rutin ini dilakukan dalam rangka dalam untuk pengecekan persiapan pengoperasian genset. Meliputi genset dan alat pendukung genset. Ada 3 Inspeksi Rutin yang dilakukan ; A. Inspeksi Harian ( Daily Check ) Untuk inspeksi harian meliputi : Pengecekan batas ( level ) bahan bakar di tangki harian ( daily Tank ) dan kran-kran telah pada posisi yang semestinya. Pengecekan batas air pendingin di radiator. Pengecekan batas oli mesin Pengecekan baterai/accu, periksa kekencangan pool-poolnya. Pengecekan kebersihan daerah operasi atau daerah kerja. B. Inspeksi Mingguan ( Weekly Check ) Inspeksi Mingguan adalah pengulangan Inspeksi harian dan ditambah beberapa jenis Inspeksi Meliputi : Pengecekan sediment Lumpur di tangki harian, dengan cara menguras sedikit untuk mengeluarkan sediment Lumpur tersebut. Pengecekan batas/level elektrolit di baterai/accu, karena proses charge dari panel maka timbul panas dan pastinya ada proses penguapan yang mengurangi elektolit tersebut. Pengecekan terhadap kondisi dan operasi mesin, meliputi suara, kebocoran dan parameter mesin. C. Inspeksi Bulanan ( Montly Check ) Inspeksi Bulanan adalah pengulangan dari inspeksi harian dan mingguan dan Ditambah beberapa jenis inspeksi, meliputi : Pengecekan penyaring udara/air cleaner, harus tetap bersih dan kering. Pengecekan tali kipas ( drive belt ), periksa kekencangan dan kondisinya.

7 - Pengecekan system operasional genset secara manual dan otomatis dari modul Panel Kontrol Genset ( PKG ) sampai ke beban. 5. PROSEDUR DARURAT Prosedur darurat bila terjadi keadaan dimana genset terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya : Terjadi noise yang berlebihan dari dalam mesin. Terjadi percikan api dari generator Terjadi ledakan dari generator Terjadi kebocoran oli yang sangat banyak. Terjadi fail pada system safety device Terjadi hal-hal lain yang membahayakan genset dan keselamatan operator. Bila terjadi hal-hal diatas, penanganannya langsung tekan tombol Emergency Stop yang ada di panel modul genset agar genset segera berhenti beroperasi. Bila tombol Emergency Stop di panel modul genset tidak berfungsi karena sesuatu hal, ada tuas Emergency Stop di atas Governor Actuator yang cara kerjanya didorong kedepan dan ditahan sampai genset berhenti. Karena cara kerja tuas Emergency Stop menahan suplay bahan bakar ke ruang bakar sehingga tidak terjadi pembakaran dan akibatnya mesinnya berhenti. Dan setelah genset berhenti lakukan tindakan pencegahan dan segara hubungi teknisi yang pengalaman dan berkentingan di bidang ini. Jangan sekali-kali lakukan penanganan sendiri kalau belum faham akan bahaya yang akan terjadi. Segera mungkin isolasi daerah area genset dan segera kontak agen distribusi atau teknisi. 5. TROUBLESHOOTING A. Genset tidak bisa start Ada banyak hal/faktor yang menyebabkan genset tidak bisa start, yaitu Kabel baterai/accu kelum terpasang. Apabila kabel battery belum terpasang, misalnya setelah perawatan dan lupa untuk memasang kembali. Dan pastikan kabel terpasang dengan baik dan periksa kekencangan sambungan di pool-poolnya. Baterai/accu sudah lemah atau drop, modul sudah memerintahkan genset untuk start tetapi tidak bisa. Bila terjadi keadaan ini, periksa penunjukan DC ampere meter. Kalau naik itu berarti baterai genset mengalami penurunan ampere, tunggu sampai DC ampere menunjukkan angka O. Bila tidak terjadi perubahan, periksa baterai terpasang. Dan segera lakukan penggantian baterai yang lemah dengan baterai baru sesuai dengan spesifikasi baterai yang sama. Terjadi gangguan ( Fault ). Pada saat tidak bisa distart, berarti ada gangguan yang terjadi pada genset. Pastikan di layar modul tidak ada alarm yang aktif. Periksa gangguan yang terjadi dan segera perbaiki

8 - setelah itu tekan tombol RESET atau tekan tombol stop warna merah agak lama dan lakukan start ulang. Fuse/MCB modul belum terpasang/on. Genset tidak bisa start apabila fuse/mcb tidak dalam posisi terpasang/on. Periksa dan lakukan start ulang. B. Genset bisa start tapi tidak mau running/operasi. Ada beberapa factor yang bisa menyebabkan hal tersebut : Kran bahan bakar belum di buka. Apabila kran bahan bakar belum dibuka, modul memerintahkan genset untuk start tapi tidak ada suplai bahan bakar ke ruang bakar dan akibatnya tidak terjadi pembakaran. Tegangan baterai drop. Apabila saat start, drop tegangan baterai dibawah 18 VDC mengakibatkan tidak dapat menarik tuas governor aktuator sehingga tidak bisa membuka tuas bahan bakar yang diinjeksikan dari pompa FIP ke ruang bakar. Magnetic Pick Up ( MPU ) rusak. Apabila MPU rusak, saat start Speed control yang harusnya menerima sinyal/laporan dari MPU bahwa genset berputar. Akibatnya speed control tidak menerima sinyal dan tidak memerintahkan governor actuator untuk menarik tuas bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar. dipastikan tidak terjadi pembakaran. Speed Control rusak. Apabila Speed control rusak akan terjadi laporan dari MPU tidak direspon oleh Speed control dan tidak memerintahkan Governor actuator menarik tuas bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar. Dipastikan tidak terjadi pembakaran. C. Genset Bisa Running tapi sebentar mati kembali. Ada beberapa hal/factor yang menyebabkan hal tersebut : Tuas kran fuel return tertutup. Apabila kran fuel return tertutup akan ada back pressure di injector dan terjadi bahan bakar yang masuk ke injector tertahan hingga tidak bisa masuk ke ruang pembakaran. Sehingga genset akan berhenti. Genset tidak keluar tegangan. Apabila tidak terdeteksi tegangan di modul genset maka modul akan timbul alarm Under voltage dan memerintahkan genset untuk berhenti. Check automatic Volt Regulator ( AVR ), set dioda dan varistor dan periksa gulungan exiter. Bila terjadi kesulitan hubungi agen distribusinya atau teknisi yang berpengalaman. Ada gangguan atau alarm yang terjadi di genset yang menyebabkan modul mengaktifkan safety device untuk memerintahkan genset berhenti, misalnya ; Low oil pressure, High water temperature, Over/ under speed, over /under voltage. Apabila terjadi alarm diatas lakukan perbaiki gangguan dan tekan reset, tetapi bila kejadian itu berulang berarti ada gangguan serius terjadi di genset. Segera menghubungi agen distributor atau teknisi yang berpengaruh

9 BAB. 4 PROSEDUR PEMELIHARAAN 1. PEMELIHARAAN SESUAI REQUIPMENT VENDOR/MANUFACTURER Pemeliharaan berkala tidak hanya memperpanjang usia mesin tapi juga untuk memastikan operasi yang aman. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan. Setiap kali Anda melihat kelainan yang disebutkan di bawah, pastikan perawatan harus dilakukan untuk bagian yang rusak dari mesin, tanpa perawatan berkala yang direkomendasikan dalam tabel perawatan berkala. Pemeriksaan berkala meliputi kebisingan tidak normal, asap knalpot hitam, asap knalpot putih, suhu tidak normal, tinggi gas buang, getaran yang tidak normal dalam mesin dan kebocoran dari bahan bakar, minyak atau gas buang. Setiap Minggu 1. Periksa visual seluruh generator set ( meliputi bahan bakar, kebocoran oli dan air radiator dan lain-lain) 2. Periksa level oli mesin 3. Periksa level bahan bakar 4. Periksa level air radiator 5. Periksa kebocoran pendingin udara 6. Tes operasi genset selama 3 5 Menit tanpa beban. Periksa meliputi starting mesin, warna asap knalpot, getaran yang tidak normal, suara yang tidak nor mal, bau dan pengukur indicator yang tidak normal ( tekanan oli mesin, suhu air, suhu oli, suhu knalpot, putaran dan lain-lain) Setiap 50 Jam atau Setiap Bulan 1. Kuras air dan endapan Lumpur dari tangki bahan bakar. 2. periksa kekencangan baut dan mur. 3. Ganti oli mesin, Saringan oli mesin dan saringan oli bypass. ( Untuk mesin baru ) 4. Periksa baterai Setiap 250 Jam atau Setiap Tahun 1. Ganti oli mesin 2. Ganti Saringan oli mesin 3. Ganti saringan oli bypass. 4. Ganti Saringan bahan bakar 5. Ganti Saringan pemisah air / Racor ( untuk mesin baru ) 6. Bersihkan Saringan udara 7. Tes piranti keamanan genset.

10 Setiap 1000 Jam atau Setiap Tahun 1. Pemeriksaan kekencangan v-belt 2. Ganti Saringan bahan bakar dan saringan pemisah air / Racor Setiap 2000 Jam atau Setiap 3 Tahun 1. Periksa dan Ganti V-belt 2. Periksa Sambungan jaringan bahan bakar / ball joint 3. Periksa dan pengaturan jarak katub, juga periksa mekanisme katub. 4. Periksa dan pengaturan Fuel injection timing. 5. Ganti Fuel injection nozzle tips, Periksa kondisi penyemprotan dan atur tekanan setelah penggantian. 6. Periksa pergerakan Rack pada pompa injeksi sekalian governor actuator. 7. Ganti air Radiator / Coolant Setiap 4000 jam atau 5 Tahun 1. Top Overhaul mesin, meliputi : - Periksa Batang penghubung / connecting rod. - Periksa permukaan dan kondisi piston. - Periksa permukaan cylinder liner. 2. Periksa Damper 3. Periksa Turbocharger 4. Periksa Alternator 5. Periksa perangkat perlindungan operasi mesin 6. Ganti unit seal dan oil seal pada pompa air. 7. Ganti konsentrat Coolant addictive pada air pendingin. Setiap 8000 Jam 1. Mesin Major Overhaul, meliputi pembongkaran, pembersihan, pemeriksaan dan penggantian bagian- bagian mesin. 2. Periksa dan pengujian pompa injeksi bahan bakar. 3. Periksa dan pengujian governor actuator. 4. Periksa perangkat Bantu meliputi : pemanas air, pemanas oli mesin, pompa priming oli dan pompa kirim/suplay bahan bakar.

11 2. MATRIK /TABLE SINGKAT PEMELIHARAAN

12 LIST KOMPONEN GENSET 1. Panel Generator

13 Keterangan Panel Generator NO 1 ITEM Generator operation FUNGSI lampu ini menyala, indikasi generator beroperasi indication lamp Digunakan untuk mengatur tegangan. 2 voltage adjuster ( Putar searah jarum jam ini untuk menaikkan tegangan, atau berlawanan untuk menurunkan tegangan ).Saat ini tidak dipergunakan karena di tarik ke control desk. Digunakan untuk mengatur frekuensi generator set. 3 Frequncy adjuster ( Putarsearah jarum jam ini untuk meningkatkan frekuensi, atau berlawanan untuk menurunkan frekuensi ). Saat ini tidak dipergunakan karena di tarik ke control desk. Tombol 4 Emergency Stop 5 Key switch Menekan tombol ini akan membuat sirkuit pemutus terbuka untuk menghentikan generator. Tekan tombol ini ketika situasi darurat atau unit terlihat abnormal. Stop/Reset mode Mode ini untuk menghentikan operasi dan kembali dari mode generator failure. Membatalkan alarm setelah menghapus penyebab alarm. Jika saklar kunci diatur ke posisi stop/reset saat mesin sedang operasi generator secara otomatis akan berhenti dan mesin berhenti dengan aman. Namun jika menggunakan remote start tidak berpengaruh ketika dapat sinyal remote start dalam mode ini. Active Mode Gunakan mode ini untuk mengubah fungsi kontrol generator. Mode otomatis dan manual dapat digunakan. Modus otomatis akan secara otomatis mulai ketika sinyal remote start terdeteksi karena dapat input. Ketika sinyal remote start terganggu, generator akan otomatis berhenti dengan waktu stop delay dan waktu untuk pendinginan. Ketika operasi selesai,mode auto dimasukkan. Lihat buku Operation Manual untuk lebih detail. Mode manual untuk mengontrol fungsi generator yang secara manual. Jika tombol start manual ditekan saat sistem dalam mode manual, mesin otomatis akan start tanpa beban. Namun, saat manual mode mesin tidak akan start ketika sinyal remote start diinput. Jika saklar kunci diposisi mode Stop/Reset saat operasi tanpa beban, mesin akan berhenti. Lihat buku Operation Manual untuk lebih detail. Panel lock mode Mode ini digunakan untuk menonaktifkan tombol manual. Mode ini menonaktifkan tombol operasi kecuali tombol navigasi menu. Mesin tidak akan start, bahkan jika

14 tombol start ditekan ketika pada mode Manual. Dalam modus otomatis, mesin akan mulai jika sinyal remote start dapat input Tombol Menu navigation Lyquid Crystal Display ( LCD ) REMOTE START PRESENT GENERATOR READY L.O. FILTER ketika tombol ini ditekan, berbagai nilai akan ditampilkan berurutan dalam LCD. Dalam LCD ini tampilan nilai, point dan unit pengukuran, ikon alarm dan peringatan yang ditetapkan pengguna akan ditampilkan. Lampu ini akan menyala saat saklar kunci diatur ke modus otomatis dan mesin start dengan sinyal start remote yang dapat input. Lampu ini menyala saat listrik mencapai tegangan setelah start dan generator siap diberi beban. Lampu ini menyala ketika filter yang tersumbat. CLOGGED ELECTRICAL Lampu ini menyala saat terdeteksi saluran listrik di elektrik bermasalah. TRIP Close Generator Tombol Start Tombol ini menutup breaker dan kirim daya ke beban. Digunakan tombol ini untuk memulai operasi mesin saat saklar pemilih diatur ke dalam mode manual dan saklar kunci aktif. 14 Tombol Mute/Lamp Test 15 Tombol Auto 16 Tombol Manual Tombol Stop/Reset Tombol ini membuat alarm terdengar diam dan menerangi semua LED sebagai fitur lampu test. Tombol ini menempatkan modul ke "Otomatis" mode nya. Tombol ini memungkinkan kontrol manual dari fungsi generator. Tombol ini menempatkan modul ke modus nya "Stop / Reset". Hal ini akan menghapus apapun kondisi alarm yang menyebabkan telah dihapus. Open Generator Tombol ini membuka breaker dan berhenti untuk kirim daya ke beban.

15 NAMA BAGIAN MESIN 1. Penampilan Generator Set Penampilan generator set diatur tergantung pada bentuk, model dan spesifikasi setiap set. Pembersih udara adalah peralatan standart untuk MGS-C Pre-cleaner adalah peralatan standart untuk MGS-B Isolator getaran ditempatkan pada lebih rendah untuk generator set Continuous, dan di atas untuk Generator Stand-by dengan dan generator set Prime. Tampak kiri Tampak kanan

16 2. Fungsi Perlindungan untuk Mesin Peringatan Alarm peringatan menginformasikan operator kondisi abnormal dari genset Condition Change Failure Description Ini akan ditampilkan ketika tegangan tidak terdetek di lampu peringatan di terminal auxiliary charge alternator di generator. Generator Under Ini akan ditampilkan ketika suplai tenaga tegangan DC di generator set jatuh dibawah yang Voltage telah diatur batas tegangan terendah. Generator Over Ini akan ditampilkan ketika suplai tenaga tegangan DC di generator set meningkat diatas yang Voltage telah diatur batas tegangan tertinggi. Ini akan ditampilkan ketika mesin terus operasi saat setelah Fail to stop timer habis waktu. Fail to stop " Fail to stop " mungkin kadang terjadi dari beberapa masalah di sensor tekanan oli. Ketika mesin berhenti,cek sensor tekanan oli di jaringan kabel dan nilai pengaturan. Auxiliary warning jika peringatan diatur diaktifkan dari input cadangan, segmen LCD akan muncul di diplay. Analog pre-alarm Alarm disebut " pre-alarm " karena mereka memperingatkan awal operator kondisi alarm sebelum lebih serius. Condition Low oil pressure Description Ketika tekanan oli mesin jatuh dibawah nilai pengaturan low pressure trip,generator akan berhenti dan peringatan ini akan ditampilkan setelah Safety ON timer habis waktunya. Engine high Ketika terdeteksi di temperatur air pendinginan mesin lebih tinggi dari nilai pengaturan dari Temperature high engine temperature trip, generator akan berhenti operasi dan peringatan akan ditampilkan setelah safety ON timer habis waktunya. Engine Low Modul mendeteksi suhu pendinginan mesin menurun dibawah batas pengaturan peringatan Temperature awal tertinggi dari mesin. Overspeed Kecepatan mesin telah meningkat melebihi dari pengaturan peringatan awal overspeed. Underspeed Kecepatan mesin telah menurun dibawah dari pengaturan peringatan awal underspeed. Generator over Frekuensi yang keluar dari generator telah meningkat diatas nilai pengaturan awal. frequncy Generator under Frekuensi yang keluar dari generator telah menurun dibawah nilai pengaturan awal. frequency Generator over voltage Tegangan yang keluar dari generator meningkat melebihi diatas nilai pengaturan awal

17 Generator Under Tegangan yang keluar dari generator menurun dibawah dari nilai pengaturan awal. voltage Stop ( Shutdown ) Shutdown alarm untuk menghentikan generator dikaitkan dengan fungsi kunci kontak. Oleh karena itu, perlu untuk mengatur ulang modul setelah comfirmasi alarm, membatalkan kondisi alarm, dan menghapus kemungkinan penyebab masalah. Condition Description Fail to start Peringatan ini akan ditampilkan jika mesin tidak mau start sesaat setelah percobaan start ( over crank ) Emergency stop untuk beberapa kali. ketika positif daya DC terganggu karena input Emergency stop, urutan emergency stop akan berlangsung dalam urutan berikut. Pertama, fungsi untuk Emergency stop generator diaktifkan,kemudian akan mencegah me-restart generator sampai ulang Emergency stop. Selanjutnya, DC positif pasokan dari solenoid bahan bakar dan solenoid starter terganggu, dan peringatan ini akan ditampilkan sesuai. Sinyal positif Emergency stop harus biasanya aktif. Jika tidak unit akan berhenti setiap saat. Low oil pressure Ketika tekanan oli mesin menurun dibawah nilai setting low pressure trip, generator akan berhenti operasi dan peringatan ini akan ditampilkan setelah safety ON timer habis waktu. Engine high ketika terdeteksi di suhu air pendinginan mesin lebih tinggi dari nilai setting di high engine cooling water temperature trip, generator akan berhenti operasi dan peringatan ini akan ditampilkan temperature Overspeed setelah safety ON timer habis waktu. Peringatan ini akan ditampilkan ketika kecepatan mesin melebihi nilai trip yang ditetapkan. Namun,logika overspeed trip memiliki penyisihan nilai overshoot trip selama mesin memulai proses. ini adalah untuk mencegah terjatuh saat start-up dari yang terjadi. Underspeed Ketika kecepatan mesin menurun dibawah nilai trip yang telah ditetapkan, generator akan Generator over berhenti operasi dan peringatan ini akan ditampilkan setelah safety ON timer habis waktu. Frekuensi yang keluar dari generator telah meningkat diatas nilai pengaturan awal. frequency Generator under Frekuensi yang keluar dari generator telah menurun dibawah batas pengaturan awal. frequency Generator over Tegangan yang keluar dari generator telah meningkat diatas nilai pengaturan awal. voltage Generator under Tegangan yang keluar dari generator telah menurun dibawah batas pengaturan awal. voltage Oilpressure sensor Ketika sinyal dari sensor tekanan oli tidak masuk, yaitu jika sirkuit terbuka, generator akan open Circuit berhenti operasi dan peringatan ini akan ditampilkan. Ketika sinyal dari magnetik pickup menghilang selama cranking, peringatan ini akan Loss of speed signal ditampilkan dan generator akan berhenti operasi. ini menghentikan generator karena kehilangan sinyal kecepatan akan terjadi hanya selama cranking atau ketika safety ON Timer aktif. Jika sinyal ini hilang selama operasi biasa, generator akan berhenti sesuai dengan

18 low speed alarm. Pemeriksaan / Inspeksi Rutin Sebelum Unit Genset Dioperasikan A. Pemeriksaan Bagian Luar Mesin Pemeriksaan bagian luar mesin meliputi dibawah ini. 1 Pastikan tidak ada bahan yang mudah terbakar didekat mesin atau baterai. Juga perhatikan kebersihan mesin dan baterai. Jika bahan yang mudah terbakar atau sampah berada didekat mesin atau baterai,segera singkirkan. 2 Periksalah di kondisi fisik mesin dari kebocoran bahan bakar,air pendingin mesin. Jika ditemukan kebocoran, perbaiki kebocoran atau hubungi agen Mitshubishi. 3 Periksa kabel elektrik pada motor starter dan alternator. 4 Pastikan meliputi katub,sumbat dan keran berada di posisi terbuka atau tertutup dengan tepat. Katub bahan bakar : Terbuka Keran kuras air pendingin : Tertutup Katub kuras oli : Tertutup Katub penyedia udara ( tangki udara ) : Terbuka PERHATIAN Kebakaran dapat dikarenakan oleh bahan yang mudah terbakar didekat bagian mesin yang panas (Exhaust manifold dan bagian gas knalpot yang lain ) atau baterai, bahan bakar bocor dan oli bocor. Periksa bagian luar mesin dengan hati-hati. Jika ditemukan ada yang tidak normal,pastikan untuk diperbaiki atau hubungi agen Mitsubishi. Sebelum menghidupkan mesin,bersihkan diatas permukaan baterai dengan lap basah.

19 B. Pemeriksaan Bahan Bakar Periksa batas bahan bakar pastikan penuh atau cukup untuk operasi. Jika batas bahan bakar dibawah atau kurang, tambah bahan bakar sampai penuh di batas ukuran. Menuangkan bahan bakar 1. Pastikan bagian dalam dari tangki bahan bakar dan pipa bahan bakar yang bersih 2. Tuangkan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar. 3. Bersihkan pipa saluran bahan bakar dan saluran untuk menguras bahan bakar dimesin, dan periksa bahan bakar dari partikel debu. 4. Pasang kembali saluran untuk menguras dan pipa saluran bahan bakar. 5. Tambahkan bahan bakar sampai pengukur tingkat bahan bakar menunjukkan "PENUH" Bleeding Pada Sistem Bahan Bakar Bleeding udara dari lokasi terdekat dengan tangki bahan Bakar, filter dan pompa injeksi bahan bakar. 1. Filter Bahan Bakar 1. Kendorkan tutup ventilasi udara pada filter bahan Bakar dari sistem ganda-filter dengan memutar sekitar 1,5 bergantian. 2. Kendorkan tutup pompa priming dengan memutar berlawanan arah jarum jam dan bergerak ke atas dan ke bawah. 3. Ketika ada gelembung udara di bahan bakar mengalir dari tutup ventilasi udara, kencangkan konektor ventilasi udara dengan torsi yang ditentukan. 2. Pompa Injeksi Bahan Bakar 1. Pompa injeksi bahan bakar. Kendorkan ventilasi udara pada pompa injeksi bahan bakar dengan memutar sekitar 1,5 bergantian. 2. Gerakkan tutup pompa priming atas dan bawah berulang-ulang. Ketika ada gelembung udara dibahan bakar mengalir dari ventilasi udara, tekan tutup pompa priming dan putar tutup searah jarum jam. 3. Kencangkan ventilasi udara pada pompa injeksi bahan bakar.

20 3. Pemeriksaan Jaringan Kontrol Bahan Bakar Periksa jaringan control bahan bakar di bagian pompa injeksi dan Governor Aktuator untuk pergerakan yang lembut. Periksa juga disambungan boll joint untuk kekendoran dan pergerakan. PERINGATAN Ketika membawa bahan bakar,pastikan tidak ada sumber nyala api dan panas di dalam ruangan. Lap tumpahan bahan bakar semuanya. Tumpahan bahan bakar dapat terbakar dan mengakibatkan kebakaran. PERHATIAN Jangan membuka saringan ketika mengisi tangki bahan bakar. C. Pemeriksaan Oli Mesin 1 Periksa batas oli mesin di dalam tempat

21 tampungan oli. 2 Tarik keluar penunjuk batas oli dan lap. 3 masukkan penunjuk batas oli dengan penuh kedalam lubang penunjuk batas oli, kemudian penunjuk ditarik keluar lagi. 4 Batas oli seharusnya berada diantara tanda MAKSIMUM dan MINIMUM di penunjuk batas oli. 5 Jika batas oli dibawah, tambahkan oli mesin yang jenis spesifikasi yang telah ditentukan SAE 40 6 Periksa tempat tampungan oli dan bagian lain untuk kebocoran oli. Menuangkan oli mesin 1 Buka tutup dari pengisi minyak terletak di sisi kiri mesin. 2 Tuang oli mesin jenis Meditrans S SAE 40 3 Periksa oil pan dan bagian lain dari kebocoran oli. perbaiki setiap kebocoran oli yang ditemukan. 4 Operasikan pompa priming oli untuk mengedarkan oli di mesin. 5 Buka penutup rocker, dan pastikan bahwa minyak disuplai ke mekanisme katup. 6 Berhentikan primimg pump. Setelah 30 menit, tambah Oli Mesin sampai mengenai batas oli maksimum. 7 Pasang kembali tutup diatas oli filter. 8 Batas oli seharusnya di antara tanda MAKSIMUM dan MINIMUM di penunjuk batas oli. 9 Cek penampungan oli dan bagian lain dari kebocoran perbaiki bila terjadi kebocoran. 10 Crank mesin sekitar 10 detik atau kurang menggunakan motor starter, dan tunggu 1 menit. Ulangi operasi cranking diatas sewaktu-waktu untuk mensirkulasikan oli di mesin. 11 Periksa batas oli di penunjuk batas oli lagi, dan tambah bila diperlukan. PERHATIAN untuk engkol mesin, mematikan pasokan bahan bakar untuk mesin (menjaga rak control dari mesin pompa injeksi bahan bakar di potition OFF) dan mengoperasikan starter. Ketikamelakukan operasi engkol atas, juga memeriksa barang yang akan diperiksa untuk sistem pendinginan oleh engkol. D. Pemeriksaan Air Pendingin 1 Buka tutup radiator dan periksa batas air pendingin.

22 2 jika batas air pendingin di bawah, tambah air 3 Jika tangki cadangan terpasang, tuang air pendingin pendingin sampai batas yang telah ditentukan. di tangki cadangan sampai penuh. Menuangkan cairan pendingin 1 Pastikan keran penguras pada mesin dan pompa air ditutup tegas. 2 Buka tutup radiator, dan tuangkan murni LLC. Catatan : menentukan jumlah LLC dan air dituangkan dengan menggunakan bagan konsentrasi LLC. 3 Menuangkan air (air murni dengan kotoran minimal, seperti air destilasi) perlahan-lahan ke level penuh Catatan: untuk menghilangkan menyeluruh keran ventilasi udara pada bagian atas dari pipa udara pendingin air (kanan dan kiri) 4 Periksa radiator dan bagian lain untuk kebocoran pendingin. Jika kebocoran pendingin ditemukan, perbaikan 5 Ketika pendingin mencapai level penuh, tutup radiator dengan aman 6 Engkol mesin selama sekitar 10 detik atau kurang dengan menggunakan starter 7 Tunggu sekitar 1 menit, kemudian ulangi operasi engkol atas beberapa kali untuk membuang udara dari pompa air PERINGATAN Membuka tutup radiator hanya setelah keadaan mesin dingin suhu ruangan. Pakailah lap diatas tutup, dan putar tutup setengah putaran atau tahan tuas ke posisi tegak lurus untuk mengeluarkan tekanan dalam. Membuka tutup radiator pada saat mesin panas menyebabkan uap dan air pendingin yang panas menyembur keluar, dapat mengakibatkan kulit terbakar E. Pemeriksaan Saringan Udara 1 Periksa indicator saringan udara apakah elemen

23 sudah kotor atau tersumbat. 2 Jika elemen saringan udara udah kotor atau tersumbat,tanda merah di indicator akan muncul. 3 Segera lakukan pembersihan elemen saringan udara ketika muncul tanda merah di indicator. F. Pemeriksaan Baterai PERINGATAN Jika elektrolit yang tumpah pada kulit, mata atau pakaian, segera cuci dengan banyak air. Jika elektrolit memasuki mata, bilas segera dengan banyak air segar dan pergi ke dokter Jangan menggunakan api dekat baterai. Saat menangani baterai,hati-hati percikan dihasilkan oleh kecelakaan korslet. 1. Batas Elektrolit Penguapan elektrolit selama penggunaan dan batas cairan secara bertahap menurun. Permukaan cairan harus antara batas yang lebih rendah dan garis tingkat atas. Jika ada garis tingkat ada pada baterai, pastikan bahwa permukaan cairan adalah sekitar 10 sampai 15 mm di atas elemen baterai. Jika batas cairan di batas bawah,buka tutup dan tambahkan air suling ke batas yang pas. Catatan: Saat menuangkan elektrolit baru, tuangkan cairan dengan hati-hati 2. Memeriksa Berat Jenis Memeriksa berat jenis pada elektrolit. Jika berat jenis diukur pada 20 C ( 68 F )lebih rendah dari 1,22, kemudian segera pengisian listrik pada baterai. II. Pemanasan Mesin Untuk melakukan pemanasan mesin, ikuti prosedur dibawah.

24 1. Menghidupkan Mesin 1 Menghidupkan mesin 2 Operasikan mesin pada kondisi tidak ada beban untuk 5 sampai 10 menit untuk operasi pemanasan PERHATIAN 1 Jangan operasikan mesin selama lebih dari 5 menit 2 Selama periode ini, periksa mesin dan daerah sekitarnya untuk kebocoran bahan bakar, oli mesin dan air pendingin. 3 Periksa juga penunjuk tekanan oli, suhu air pendingin, tegangan baterai, tegangan AC, putaran mesin dan Hour meter apakah berfungsi dengan baik pada saat mesin operasi. 2. Menghentikan Mesin Menghentikan mesin dengan tiba-tiba pada saat bagian mesin masih panas karena operasi kecepatan tinggi dapat menyebabkan bagian mesin memanas dan memendekkan usia dari mesin. Sebelum menghentikan mesin, biarkan mesin hidup tanpa beban selama 3 menit untuk pendinginan mesin. Selama pendinginan mesin periksa jika ada yang tidak normal di mesin. GENERATOR A. Persiapan Sebelum Operasi Pemeriksaan bagian luar generator meliputi : 1. Pastikan tidak ada benda yang menghalangi di depan kisi-kisi ventilasi udara masuk ke generator. 2. Pastikan tidak ada benda/debu di dekat kisi-kisi ventilasi udara yang dapat terhisap masuk ke dalam generator. 3. Periksa kabel-kabel kontrol generator genset,pastikan kondisi dan posisinya masih normal. 4. Periksa di busduct tidak ada genangan air atau benda yang tidak diperlukan. 5. Periksa semua baut dan mur. Kencangkan jika ada yang kendor, jika ada yang pecah atau retak maka ganti dengan yang baru. 6. Periksa juga semua isolasi lilitan. Perbaiki jika ada yang rusak. 7. Pastikan kabel grounding terpasang dengan baik B. Pemeriksaan Saat Operasi Pemeriksaan meliputi : 1. Periksa voltage parameter di modul panel genset, pastikan nilai antar phasa normal. 2. Periksa dan pastikan tidak ada getaran berlebih di generator. 3. Periksa dan pastikan tidak ada suara yang abnormal pada generator

25 4. Bila terjadi ada abnormal di generator, segera mematikan genset dan hubungi teknisi mitsubishi genset. Peralatan dan Instrumen A. Peralatan Starting dan Shutdown Bentuk dan jenis perangkat starting dan shutdown dapat bervariasi dari yang dijelaskan di bawah ini tergantung pada spesifikasi mesin 1. Tombol Start Ketika saklar start pada panel operasi ditekan, udara mulai dipasok ke sistem udara dan engkol mesin 2. Tombol Stop ketika saklar berhenti pada panel operasi ditekan, silinder shutdown yang mengoperasikan dan menggerakkan poros kontrol dari pompa injeksi feul ke posisi injeksi tidak untuk shutdown operasi mesin 3. Tuas Stop manual Menggunakan tuas stop manual untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat. Jika tombol stop gagal untuk menghentikan operasi mesin, gunakan tuas stop manual. Saat tuas dipindahkan dalam arah (menghentikan) mesin berhenti operasi. Mesin masih terus beroperasi bahkan setelah tuas stop manual dioperasikan,potong pasokan bahan bakar untuk menghentikan mesin 4. Solenoid stop Solenoid beroperasi untuk mematikan normal operasi mesin. Solenoid bergerak dari pompa injeksi bahan bakar untuk menghentikan injeksi bahan bakar, sehingga mematikan operasi mesin. Jenis " RUN-ON" solenoid set saklar mulai ke posisi " OFF " oleh solenoid dan mendorong batang keluar dengan kekuatan pegas yang membuat rak pompa injeksi bahan bakar

26 bergerak ke arah posisi tidak melakukan injeksi. B. Instrumen Bagian ini menjelaskan tentang perangkat mengirimkan sinyal ke Instrumen mesin yang diperlukan dalam operasi. Silahkan membaca dengan seksama dan memahami fungsi dari setiap perangkat 1. Sensor Tekanan Oli Sensor tekanan oli dipasang di atas filter oli untuk mendeteksi tekanan oli mesin. 2. Sensor Panas Unit sensor panas dipasang di bawah penutup termostat untuk mendeteksi suhu pendingin mesin. Kisaran suhu operasi C ( F) 3. Magnetik Pickup Magnetik pickup dipasang pada rumah roda gila untuk mendeteksi kecepatan mesin.

27 C. Perangkat Perlindungan Mesin Perangkat perlindungan mesin mengaktifkan alarm ketika suatu kelainan terjadi pada mesin untuk melindungi mesin dan mencegah masalah serius dan kecelakaan. Ketika sebuah perangkat perlindungan diaktifkan, matikan mesin, meneliti penyebab kelainan, dan mengambil tindakan korektif. Jika penyebab masalah tidak diketahui, hubungi dealer mitsubishi. Perangkat perlindungan terpasang pada mesin dan jenis mereka (nilai pengaturan) dan bentuk bervariasi tergantung pada spesifikasi mesin. berikut ini menjelaskan perangkat perlindungan khas dipasang di mesin mitsubishi. 1. Saklar Tekanan Oli Saklar tekanan oli hidup dan menghasilkan alarm ketika tekanan minyak pelumas mesin turun di bawah batas. Saklar diaktifkan bila tekanan oli menjadi kisaran seluruh mesin kecepatan. 2. Saklar Alarm Filter Oli Saklar alarm filter oli hidup dan menghasilkan alarm bila filter oli tersumbat Saklar diaktifkan bila perbedaan tekanan sebelum dan sesudah filter oli mencapai batas tersebut Segera ganti untuk menyaring minyak baru ketika alarm dihasilkan dan pada saat yang sama mengganti oli mesin 3. Saklar Panas Saklar panas dipasang untuk menghindari overheating. Saklar panas menghasilkan suara alarm bila suhu pendingin mencapai tingkat yang ditentukan.

28

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL Gambar 4.1 Mesin Genset Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk sistem otomatisasi agar

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET 4.1 Menjalankan Mesin Baru Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan GENSET baru ada beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Periksalah semua skrup dan baut;

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi : 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N 1.1 LOGO M. A. N - 1 - 1.2 SEJARAH M.A.N 1840 Pabrik mesin Sandersche Augsburg 1841 Pabrik mesin Kleitsche Nurnberg 1896 Rudolf Diesel membuat mesin diesel pertama

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PEMANAS AIR GAS INSTAN BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak

Lebih terperinci

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak

Lebih terperinci

Solar PV System Users Maintenance Guide

Solar PV System Users Maintenance Guide Solar PV System Users Maintenance Guide Solar Surya Indonesia Komplek Ruko GreenVile Blok A No 1-2 Jl. Green Vile Raya, Duri Kepa Jakarta Barat 11510 Telp: 021-566.2831 Pedoman Pemilik Solar PV System

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 Suhanto Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Politeknik Penerbangan

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan overhaul Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan delay untuk jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-602

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-602 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-602 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS- 91W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL 82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY

Lebih terperinci

BAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

BAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR BAB IV PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR 4.1 Pengoperasian Untuk mengoperasikan ESP, ada presedur yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Pemeriksaan sebelum start-up 2. Start-up 3. Pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI) Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI) Sepeda motor Suzuki di Indonesia memulai teknologi fuel injection sesuai dengan perkembanganya maka faktor yang menentukan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2 Nokia Speakerphone HF-200 1 2 3 4 5 6 7 Edisi 2 8 10 9 15 13 14 12 11 16 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HF-36W telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran. LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH

Petunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH KEAMANAN JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH Petunjuk Penggunaan 4MZ25601 00x4M-Z25-6000 SPESIFIKASI Di cetak di Indonesia JAUHKAN DARI BARANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi : PT. Kunago Jantan Jl. By Pass Km. 25 Korong Sei. Pinang, Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat). 3.2 Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

INSTALASI PERMESINAN

INSTALASI PERMESINAN INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN KAMAR MESIN MACHINERY SPACE / ENGINE ROOM RUANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 - BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu

Lebih terperinci

Nokia Bluetooth Headset BH-608. Edisi 1.0

Nokia Bluetooth Headset BH-608. Edisi 1.0 Nokia Bluetooth Headset BH-608 1 2 3 5 6 7 4 8 9 10 Edisi 1.0 11 12 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk BH-608 ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-89W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-95W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

Proposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung

Proposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung Proposal Proyek Akhir 2007 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung 2007 PERANCANGAN UNIT RANGKAIAN INSTALASI GENSET DI PT AICHI TEX INDONESIA Nama Mahasiswa : Hidayah

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011 3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011 Apa itu pemeliharaan? Pengertian Pemeliharaan : Suatu kegiatan yang meliputi program perawatan, pemeriksaaan, perbaikan dan uji untuk kerja

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD

3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD Buku Petunjuk Penggunaan 3M WATER ALL NEW 3M GRAND HCD 1 Daftar Isi INFORMASI MENGENAI KESELAMATAN... 2 PERINGATAN... 3 PERHATIAN... 4 NAMA KOMPONEN... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. ALIRAN AIR DIAGRAM SKEMATIK...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN PERANGKAT GENSET DAN PANEL CPGS

BAB IV PENGOPERASIAN PERANGKAT GENSET DAN PANEL CPGS BAB IV PENGOPERASIAN PERANGKAT GENSET DAN PANEL CPGS 4.1 Genset Sebagai Back Up PLN Genset adalah merupakan sumber energy listrik yang bias digunakan pada peralatan yang memerlukan energy listrik. Pada

Lebih terperinci

ecosphere WATER PURIFIER 3in1 PANDUAN PENGGUNA

ecosphere WATER PURIFIER 3in1 PANDUAN PENGGUNA ecosphere WATER PURIFIER 3in1 PANDUAN PENGGUNA DAFTAR ISI Sistem Komponen 3 Gambaran Fungsi 4 Cara Memasang Water Purifier Anda 6 Pemasangan Cartridge 3in1 7 Pengaturan Awal 8 Penggunaan 8 Air yang Dimurnikan

Lebih terperinci

Model : MFGA-24CR MFGA-48CR

Model : MFGA-24CR MFGA-48CR Buku petunjuk pemasangan (manual) Penyejuk ruangan tipe lantai terpisah. Model : MFGA-24CR MFGA-48CR Bacalah buku ini seluruhnya sebelum memasang penyejuk ruangan ini. Bila terjadi kerusakan pada kabel

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 123 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Heat Press 110 Ton 2RT 2P1U yang telah mengalami perubahan basis kontrol dengan PLC FX3U-80M dan HMI Proface AGP3300. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 LOKOMOTIF Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian

Lebih terperinci

Nokia Bluetooth Headset BH-104

Nokia Bluetooth Headset BH-104 Nokia Bluetooth Headset BH-104 2 1 4 5 6 3 7 8 11 12 9 10 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk BH-104 telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Dasar Teori Teori Dasar Ilmu Kelistrikan: A. Muatan Listrik Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata tetapi efeknya dapat dirasakan dan diamati gejalanya. Besar muatan listrik

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport

FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA Elektronika Bandara Kualanamu International Airport Definisi Fire Alarm System Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 43 BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 1.1 Analisa Sistem ATS Seperti yang sudah dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kontributor terbanyak masalah ketersediaan jaringan adalah masalah

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-218

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-218 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-218 Edisi 1.0 2 Tentang headset Dengan Nokia Bluetooth Mono Headset BH 218, Anda dapat menangani panggilan secara jauh lebih mudah. Untuk menjawab panggilan, angkat

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET 26 BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET 3.1 Generator set Genset adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilakan daya listrik. Disebut sebagai generator set dikarenakan ia adalah suatu set peralatan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGOPERASIAN

PETUNJUK PENGOPERASIAN PETUNJUK PENGOPERASIAN LEMARI PENDINGIN MINUMAN Untuk Kegunaan Komersial SC-178E SC-218E Harap baca Petunjuk Pengoperasian ini sebelum menggunakan. No. Pendaftaran : NAMA-NAMA BAGIAN 18 17 16 1. Lampu

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci