IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL DEWI SUSANTI NIM:
|
|
- Siska Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL DEWI SUSANTI NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
2
3 THE IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 IN HISTORY SUBJECT AT SMA NEGERI 3 PADANG By Dewi Susanti 1 Buchari Nurdin 2 Zulfa 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research originated from the implementation of the curriculum in 2013 that is still having trouble in school, especially on the subjects of history in SMA Negeri 3 Padang. Those problems include teachers difficulties in filling the format of evaluation that is quiet complicated and in a large number. This research aimed to describe the implementation of curriculum 2013 on the subjects of history in SMA Negeri 3 Padang. It was a qualitative research with the type of evaluation to the implementation of teaching and learning process on history subject in the curriculum of As the informants in this study were 3 teachers of history that was complicated with the headmaster, the deputy head of the curriculum, and some of the other informants. All data were analyzed to make the conclusion. The results of this research showed that: (1) School had prepared learning tools in the form of media, learning tools such as laptops, projector, maps, pictures, documentaries, textbooks, as well as assessment formats, (2) Training and workshop history teachers about the scientific of learning process, (3) Assess and explore the process of learning implementation in accordance with the pattern of the curriculum in It can be concluded that teachers and headmaster have been working to prepare everything for the implementation of the curriculum of However, they found several problems including the readiness of the students, and replenishing the complex of assessment format. Keywords: Implementation, Curriculum 2013, History 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen dan Staf pengajar di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen dan Staf pengajar di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
4 PENDAHULUAN Pendidikan diwujudkan dalam rangka membekali peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan peserta didik di masa depan. Maka Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan pembaharuan dan inovasi dalam bidang pendidikan. Pembaharuan yang dilakukan salah satunya adalah pembaharuan kurikulum, dengan diterapkannya kurikulum Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihanpilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. 2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi gurupeserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-guru peserta didikmasyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya). 3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet). 4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains). 5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim) 6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. 7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggaan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. 8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines). 9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. (Permendikbud No. 69 Tahun 2013: 2-3). Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang baru dikeluarkan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun Penerapan kurikulum 2013 masih belum merata sebab hanya sekolah-sekolah percontohan saja yang sudah menerapkan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, salah satu sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 adalah SMAN 3 Padang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru sejarah NR di SMAN 3 Padang. Menurut guru, penilain yang harus dilakukan cukup ruwet dan sangatlah banyak. Aspek yang harus dinilai oleh guru meliputi: Pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Sejarah di SMAN 3 Padang. Berangkat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kesiapan sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum 2013 di SMAN 3 Padang. 2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah di SMAN 3 Padang. 3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah di SMAN 3 Padang. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah 1. Mengidentifikasi kesiapan sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di SMAN 3 Padang. 2 Mengevaluasi implementasi kurikulum 2013 di SMAN 3 Padang. 3. Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah di SMAN 3 Padang. Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut: Manfaat Teoritis: 1. Dari segi teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk mengadakan koreksi diri sekaligus usaha untuk meningkatkan implementasi kurikulum 2013 sehingga dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan pemahaman guru dalam implementasi Kurikulum b. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan implementasi kurikulum 2013 di sekolah dan pada semua mata pelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seorang dimana dari yang tidak tahu menjadi tahu dari yang bodoh menjadi pintar dan dari yang tidak mengetahui menjadi mengetahui. Inilah yang merupakan sebagai inti proses pembelajaran (Ahmad Sabri, 2005: 33). Belajar adalah upaya pembimbingan terhadap siswa yang bersangkutan secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil belajar secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuan masing-masing (Moedjiono, 1994: 3).
5 Pembelajaran sejarah adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran (Hamalik, 2009:48). Menurut Budiningsih (2005:10), menyatakan bahwa: Pembelajaran adalah sebagai proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Arifin, 2011: 6). Kurikulum 2013 merupakan rangkaian penyempurnaan terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Menurut Kemendikbud 2013 (dalam Widyastono, 2014: 119) kurikulum 2013 menekankan mengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan studi evaluasi dengan analisis kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Padang pada bulan November 2015 sampai Jauari Sebagai informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru sejarah dan siswa SMAN 3 Padang. Metode penelitian yang digunakan dalam memperoleh mengumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknis analisis data yaitu: Reduksi data. Penyajian Data, Penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kesiapan Sekolah dan Guru a. Kesiapan Sekolah Kesiapan sekolah untuk melaksanakan kurikulum 2013 yang terdiri sarana dan prasarana. Pengadaan sarana dan prasarana tertentu untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 tentu dibutuhkan. Adapun sarana dan prasarana yang dipersiapkan sekolah untuk dapat mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah di SMAN 3 Padang yakni penambahan infocus, setiap kelas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Padang sudah dilengkapi dengan infocus untuk medukung proses pembelajaran. peta, atlas, film dokumenter, buku pelajaran, powerpoint, gambar-gambar pahlawan, laptop, dan infocus. Kesiapan sekolah juga mengadakan pelatihan dan workshop guru sejarah tentang proses pembelajaran saintific. b. Kesiapan Guru Di SMA Negeri 3 Padang sudah seratus persen guru yang mendapatkan pelatihan/penataran yang diselenggarakan oleh pemerintah. Misalnya penataranpenataran yang diikuti oleh kepala sekolah dan wakil kepala bidang kurikulum. Materi yang diajarkan pada pelatihan kurikulum 2013 yaitu: cara pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), cara penilaian. Adapun macam-macam penilaian dan langkah-langkahnya yaitu: Pertama penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik meliputi: pertama, Penilaian Kinerja yakni Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja: daftar cek (checklist), catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records), Skala penilaian (rating scale), memori atau ingatan (memory approach). Kedua, Penilaian Proyek yakni Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Adapun langkahnya sebagai berikut: 1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. 2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. 3. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Ketiga, Penilaian Portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan
6 atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini: 1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. 2. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. 3. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. 4 Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. 5 Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. 6 Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. 7 Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. Keempat, Penilaian Tertulis. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajarai. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. 2. Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Sejarah 1) Perencanaan Pembelajaran Perencanaan dalam suatu pembelajaran diperlukan persiapan untuk membuat pembelajaran terencana dengan baik dan tepat agar mampu menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara serta studi dokumentasi dapat diketahui persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejarah SMAN 3 Padang. Secara garis besarnya meliputi sebagai berikut: a. Pengembangan Program Langkah pertama persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah pada SMAN 3 Padang adalah melakukan pengembangan program. Pengembangan program mencakup program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial. b. Pengembangan Perangkat Sebagai persiapan mengajar, guru mata pelajaran sejarah SMAN 3 Padang melakukan pengembangan atas silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan pemerintah melalui buku ajar guru. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu. Silabus disusun mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam kurikulum 2013, silabus telah disiapkan oleh pemerintah. 2) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Persiapan pembelajaran telah selesai dilakukan maka kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah dierncanakan tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh EZ sesuai jadwal yang sudah ditentukan yaitu hari Rabu jam pertama di kelas XI 6. Secara umum, pelaksanaan pembelajaran Sejarah terdiri dari tiga tahapan kegiatan yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. a. Kegiatan awal atau pembuka Pertama pada tahap pendahuluan, guru mengawali pelajaran dengan mengucap salam kemudian siswa menjawabnya. Selanjutnya guru meminta salah seorang siswa memimpin do a untuk menciptakan suasana religius. Guru menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan absensi. Kegiatan absensi digunakan guru untuk mengamati perilaku atau sikap siswa juga untuk melihat kondisi siswa. Kemudian guru memotivasi siswa dengan menanyakan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia yang diketahui oleh siswa secara umum agar terciptanya kondisi yang kondusif dan siswa bersemangat untuk belajar. Setelah motivasi, guru mengimformasikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan. Setelah itu guru
7 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Menyampaikan topik dan kegiatan yang akan dilakukan, dengan memakai model discovery learning. Kemudian guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Seterusnya guru mempersiapkan media/ alat yang diperlukan. b. Kegiatan inti pembelajaran Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, sesuai dengan RPP yang disusun, dalam kegiatan inti pembelajaran guru Sejarah sudah menerapkan pendekatan Saintifik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan inti yaitu pertama, guru membagi kelas menjadi enam kelompok peserta didik, masing-masing kelompok 5 orang. Selanjutnya pada proses mengamati peserta didik ditampilakan tayangan video singkat tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan serta beberapa gambar tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa kemerdekaan. Kegiatan Menanya Peserta didik mengidentifikasikan pertanyaan mengenai mengapa bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus Peserta didik mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca uraian materi melalui bermacam-macam sumber yang terkait dengan identifikasi permasalahan dari Peristiwa Proklamasi. Seterusnya mengasosiasi peserta didik menganalisis informasi dari bacaan berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut tentang permasalahn peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Seterusnya pada proses pembuktian setiap kelompok menyajikan hasil diskusi untuk ditanggapi oleh kelompok lain. Kelompok yang pertama mempresentasikan hasil diskusinya adalah kelompok 1. Setelah kelompok 1 mempresentasikan hasil diskusinya kelompok 3 bertanya yaitu FH pertanyaannya apa penyebab terjadinya peristiwa rengasdengklok? kemudian kelompok 1 menjawab yang dijawab oleh NA. Jawabannya adalah karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda tentang kemerdekaan Indonesia. Perbedaan pendapat tersebut mendorong golongan muda untuk membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta ke Rengasdengklok pada dini hari 16 Agustus Setelah pertanyaan kelompok 3 dijawab kemudian kelompok 2 bertanya yaitu AA, pertanyaannya adalah kenapa Rengasdengklok dipih sebagai tempat pengasingan Soekarno dan Hatta? Pertanyaan dari kelompok 2 dijawab oleh HSA. Jawabannya adalah dipilihnya Rengasdengklok karena berada jauh dari jalan raya utama Jakarta-Cirebon dan di sana dapat dengan mudah mengawasi tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok. Setelah pertanyaan dari kelompok dua dijawab kemudian kelompok 4 bertanya yaitu MM pertanyaannya apa tujuan diasingkan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok? Pertanyaan dari kelompok 4 dijawab oleh HA. Jawabannya adalah Tujuan dilakukannya pengasingan tersebut adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Setelah pertanyaan dari kelompok 2 tidak ada lagi siswa yang bertanya. c. Kegiatan akhir atau penutup Kegiatan penutup selanjutnya klarifikasi atau menarik kesimpulan secara bersama-sama dengan siswa dari materi yang telah dipelajari tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan. Guru memberikan penjelasan tambahan untuk hal-hal yang belum disampaikan atau yang belum jelas pada saat menarik kesimpulan. Kemudian guru refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan baik tentang proses maupun hasil yang dicapai. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan. Kemudian guru melakukan penilaian berkenaan dengan materi yang telah dibahas. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individu. Tahap akhir dari kegiatan penutup yang dilakukan guru adalah mengajak siswa untuk mengucapkan rasa syukur dilanjutkan dengan do a kafaratul majelis dan diakhiri dengan mengucap salam. 3) Evaluasi Hasil Belajar atau Penilaian Berdasarkan hasil penelitian yang didaptkan di lapangan, evaluasi dilakukan untuk menilai proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dalam menilai proses pembelajaran, guru mengamati kesiapan serta perilaku peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Guru juga menilai diri sendiri untuk mengetahui kekurangan supaya dapat diperbaiki ketika pembelajaran berikutnya. Evaluasi proses
8 pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan observasi dan catatan. Berdasarkan Kemendikbud 2014, penilaian oleh pendidik dapat berupa tes dan non tes yang dilakukan melalui ulangan dan penugasan, untuk mengukur kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, memantau kemajuan, dan memperbaiki hasil belajar peserta didik. Evaluasi yang dilakukan guru Sejarah terhadap peserta didik adalah dengan melakukan penilaian kompetensi yang dicapai peserta didik sesuai dengan Kurikulum 2013 yang mencakup 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan guru dengan melakukan tes lisan, tes tertulis dan penugasan. Penilaian keterampilan yang dilakukan guru Sejarah adalah dengan menilai dari kegiatan diskusi, presentasi dan hasil diskusinya. Penilaian keterampilan juga dilakukan guru dengan menilai hasil kerja siswa seperti dalam bentuk makalah. Untuk penilaian sikap, guru melakukan observasi dan penilaian antar peserta didik. 3. Kendala-kendala Guru Mata Pelajaran Sejarah dalam Menerapakan Kurikulum 2013 Berdasarkan hasil pembahasan dapat diketahui bahwa sudah ada sosialisasi, maupun pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada guru tentang kurikulum 2013, namun guru-guru terlihat masih terkendala menerapkan kurikulum ini dalam proses pembelajaran, hal tersebut terlihat pada tahap penilaian. Penilaian yang bermacam-macam bentuknya dari penilaian sikap (penilaian diri, penilaian teman sebaya, jurnal guru, observasi), penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap membuat guru disibukkan dengan penilaian, beban guru semakin berat selain mendidik juga sebagai administrator sehingga pengembangan diri yang dilakukan oleh guru menjadi terabaikan. Selain itu Kurikulum 2013 menuntut guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa, hal tersebut membuat beban peserta didik semakin bertambah karena hampir pada semua mata pelajaran ada tugas yang harus dikerjakan dirumah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah di SMAN 3 Padang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesiapan sekolah dan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 3 Padang diawali dengan mempersiapkan sarana pembelajaran berupa media, alat pembelajaran seperti laptop, infocus, powerpoint, peta, gambar, film dokumenter, buku pelajaran, serta format-format penilaian dan Pelatihan dan workhsop guru sejarah tentang proses pembelajaran saintific. 2. Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 3 Padang adalah dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru Sejarah sudah menerapkan pendekatan Saintifik meskipun dalam prakteknya guru masih mengalami kesulitan terutama untuk mengkondisikan siswa ketika memancing siswa untuk bertanya dan melakukan asosiasi. Kegiatan inti ini terdiri dari kegiatan mengamati, kegiatan menanya, kegiatan mengeksplorasi atau mengumpulkan informasi, kegiatan mengasosiasi, dan kegiatan mengkomunikasikan. 3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah adalah dalam hal penilaian. Penilaian yang bermacam-macam bentuknya dari penilaian sikap (penilaian diri, penilaian teman sebaya, jurnal guru, observasi), penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Selain itu guru merasa masih perlu mempersiapkan lagi instrumen penilaiannya. SARAN 1. Bagi guru mata pelajaran sejarah disarankan untuk terus mengembangkan pemahaman berkaitan dengan pendekatan saintific dan membiasakan penerapan saintific dalam pembelajaran sejarah serta lebih menguasai lagi terkait dalam hal penilaian dalam kurikulum Bagi sekolah agar melakukan bimbingan secara intens bertkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 kepada guru-guru khususnya guru sejarah. 3. Bagi kepala sekolah bisa memberi saran kepada guru-guru terkait penerapan pendekatan saintific serta mengadakan bimbingan secara intens berkaitan dengan proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sabri Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta: Rineka Cipta. Budiningsih C Asri Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Herry Widyastono Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
9 Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Zainal Arifin Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR PPT 2.3 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A.
Lebih terperinciKONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR Definisi 1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah
Lebih terperinciARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.
HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181
Lebih terperinciKESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL
KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL PUTRA SURIANTO 10070136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
Lebih terperinciKata kunci: authentic assessment, peer assessment, self assessment
Peer And Self Assessment Sebagai Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 Ratih Rizqi Nirwana Jurusan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang E-mail: tadris.kimia@gmail.com Abstrak Pelaksanaan
Lebih terperinciKata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1
Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN 1 Windy Kurniawan 1, Liza Husnita 2, Jaenam 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program
Lebih terperinciPEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA
1 PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar yang perlu dikuasai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar yang perlu dikuasai oleh pemakai bahasa.
Lebih terperinciKeywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN
1 KENDALA GURU DALAM PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Pitriani D 1, Ranti Nazmi 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI
PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan cerminan, ide, gagasan, sikap, nilai dan ideologi penggunanya. Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Bahasa berperan
Lebih terperinciSTUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG
Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 2017 Halaman: 105 112 STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT Dewi Liana 1, Meldawati 2, Juliandry 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi
Lebih terperinciArtikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK)
MANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK) CONTEXTUAL LEARNING MANAGEMENT IN THE IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 (CASE STUDIES
Lebih terperinciLampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.
Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG
PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Novri Yanti 1 Liza Husnita, M.Pd 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI 4 WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI 4 WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM
PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM Tari Asdiati 1 & Agusfianuddin 2 1 Pemerhati Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG Oleh Shelvina Elvira Nurlaksana Eko Rusminto Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: shelvina11@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEKS BIOGRAFI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SISWA KELAS X IIS6 SMA KEMALA BHAYANGKARI I
PEMBELAJARAN TEKS BIOGRAFI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SISWA KELAS X IIS6 SMA KEMALA BHAYANGKARI I Rapita, Syambasril, Agus Syahrani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN Pontianak Email
Lebih terperinciPRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU Oleh Kalisa Eviyana Iqbal Hilal Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : kalisaeviyana@yahoo.co.id Abstract The problem
Lebih terperinciPENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA Anggia Gustri Nanda 1, Wince Hendri 2,Muhammad Sahnan 1 1 Program
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA GLOBAL MADANI BANDARLAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA GLOBAL MADANI BANDARLAMPUNG Oleh Jihan Dili Annisa Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: jihandilia@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG. Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3
PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3 Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study
Lebih terperinciPEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG Oleh Riwanti Manik Mulyanto Widodo Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: riwanti_manik@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG ARTIKEL NOVITA SARI NIM. 10010224 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTHE IMPLEMENTATION OF HISTORY LEARNING BY THE TEACHERS NON TEACHING IN HISTORY TO IMPROVE STUDENTS UNDERSTANDING OF HISTORY IN SMAN 12 KERINCI.
THE IMPLEMENTATION OF HISTORY LEARNING BY THE TEACHERS NON TEACHING IN HISTORY TO IMPROVE STUDENTS UNDERSTANDING OF HISTORY IN SMAN 12 KERINCI Jurnal ORIE YENIKA NIM.12020005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciOleh: Haris Ali Murfi (A )
IMPLEMENTASI KURIKULU UM 2013 OLEH GURUU AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Mahasiswa PPL selum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu melaksanakan beberapa persiapan yang dapat mendukung kegiatan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Lebih terperinciMuhammad Rizal SMA Negeri 1 Lubuk Basung
Vol. 7 No.2 Juni 2015 (172-181) http://dx.doi.org/10.22202/jp.2015.v7i2.200 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN
Lebih terperinciPENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Risa Listyaningrum, Sri Estu Winahyu, Muchtar Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: risalistyaningrum19@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN Artikel Ilmiah YASSIR RUFADILLA NIM. 11010217 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO
PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO Amalia Emiliana Suryani, Atik Catur Budiarti, Siany Indria Liestyasari Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI di KOTA KLATEN
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI di KOTA KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciKETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013
KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013 Yokhebed 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR Oleh Janatun Naim Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : Jannaim21@yahoo.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: SITI SOLEKHAH K
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SITI SOLEKHAH K8410055 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Nurul Aprianingsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nurul.aprianingsih93@gmail.com
Lebih terperinciKESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH
288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI Oleh Try Wahyuni Ni Nyoman Wetty S. Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: ntywahyuni@gmail.com Abstract This
Lebih terperinciKENDALA-KENDALA GURU SEJARAH DALAM PERENCANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 13 PADANG
KENDALA-KENDALA GURU SEJARAH DALAM PERENCANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 13 PADANG Ambiani 1, Liza husnita 2, Zulfa 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan tentang implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Oleh Devi Novitasari Mulyanto Widodo Ali Mustofa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: novita.devi90@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama
BAB IV ANALISIS A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
Lebih terperinciPENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013
PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) GELOMBANG 4 TAHUN 2014 DI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII CI DI SMP NEGERI1 KOTA JAMBI Rustam* FKIP Universitas Jambi ABSTRACT The purpose of this study is to determine the implementation
Lebih terperinciANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO
ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO Pramono 1), Nurul Afifah 2) dan Ria Karno 3) 1 Fakultas Keguruan
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.
SILABUS Satuan pendidikan : Kompetensi keahlian : Mata pelajaran : Kelas / semester : Alokasi waktu : Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian dari Implementasi Kurikulum
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
GAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL INGDIRNI FITRIA NPM:12020028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION
PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Selfina Anggraini 1, Liza Yulia Sari
Lebih terperincitetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.
PEMBELAJARAN BERBICARA KOMPETENSI DASAR TEKS NEGOSIASI Oleh Amy Sabila Mulyanto Widodo Edi Suyanto amysabila@yahoo.co.id This study aimed to describe the process and result of teaching speaking of negotiation
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG Oleh Klara Ken Laras Edi Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: klarakenlaras6@gmail.com Abstract This
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3
Lebih terperinciPELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM
PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM. 12020020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yola Setria Nengsih 1, Nurhadi 2, Diana
Lebih terperinciAPPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)
APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA
174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMA
PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMA Nuranisah, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciARTIKEL OLEH I KADEK SUTARYANA NIM
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DALAM PELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL OLEH I KADEK
Lebih terperinciFORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK. No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A.
Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Prastiti Yuana Dewi PUKUL : 07.45-09-15 WIB NO. MAHASISWA : 13208241012
Lebih terperinciPERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI
PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Ira Kusuma Wardani Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi
Lebih terperinciARTIKEL MIGO WAHYU AKNIMAL NPM
PELAKSANAAN PERMENDIKBUD NO. 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES (PENDEKATAN SAINTIFIK) PADA KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IPS SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL MIGO WAHYU AKNIMAL NPM.
Lebih terperinciMATERI BAHASA INDONESIA
PENERAPAN AN KURIKULUM UM TINGKAT T SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATERI BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL Nuryani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG Oleh Riwanti Manik Mulyanto Widodo Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: riwanti_manik@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh
PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO Oleh Novala Rokhmatarofi Eka Sofia Agustina Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: rnovala@yahoo.co.id
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Melda Sari 1, Mulyati 2, Evrialiani
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti tahap perencanaan di SMAN 1 Ngunut? Setiap kegiatan pasti memiliki
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING Dewi Putri Gani 1, Gusmaweti 2, Pebriyenni 3 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016
MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA DI SMAN 3 TUBAN PRACTICING SCIENCE PROCESS SKILLS TROUGH GUIDED INQUIRY
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING Increasing Ability to Write Report Text by VIIIA Students
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG
ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG 1) Nury Yuniasih 1, 2) Iskandar Ladamay, 3) Dyah Tri Wahyuningtyas 1 FKIP Universitas Kanjuruhan Malang Jl. Soedanco Supriadi
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
ANALISIS KESESUAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN DI SMAN MOJOKERTO ANALYSIS OF SUITABILITY OF SCIENTIFIC APPROACH LEARNING WITH LEARNING OBJECTIVE IN STATE SENIOR
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS)
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS) SKRIPSI Oleh: INNA RIZKI APRIYANTI K1213035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji kehandalan data menurut Krippendorf dengan menghitung koefisien alpha
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO Oleh Yuni Setiawati Iqbal Hilal Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yunisetiawati520@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciJurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG Oleh Ayu Wandira Nurlaksana Eko Rusminto Ni Nyoman Wetty S. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciKata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013
TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMA KELAS X DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 65 DAN 81 A TAHUN 2013 Pramisya Indah Cahyahesti, Sri Endah Indriwati,
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN Salli Maradona 1, Mulyati, 2 Ria Kasmeri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL
Implementasi Pendekatan Saintifik... (Justus B. Batmalo) 471 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC
Lebih terperinci