BAB IV SIMULASI OPTIMASI PIT MENGGUNAKAN PROGRAM FORTRAN
|
|
- Agus Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV SIMULASI OPTIMASI PIT MENGGUNAKAN PROGRAM FORTRAN Penentuan batas terluar pit ( ultimate pit) merupakan faktor penting dalam perencanaan tambang, dan ketepatan dalam menentukan ultimate pit akan sangat menunjang keberhasilan pencapaian pit yang optimal. Metoda umum yang digunakan untuk merancang ultimate pit dan salah satu kunci sukses optimasi pit suatu tambang ialah penggunaan metoda optimasi pit kerucut mengambang atau Lerchs Grossman. Bab empat akan mensimulasikan suatu studi kasus ke dalam lima skenario untuk melihat pengaruh perubahan komponen harga logam dan biaya produksi terhadap bentuk pit optimal menggunakan software buatan yang dibuat dan dijalankan pada program fortran (fortran ). Hasil dari simulasi bab empat ini akan dibandingkan dengan NPV Scheduler sekaligus menjadi masukkan pada pembahasan nantinya. Hasil dari simulasi optimasi pit berupa ultimate pit, profit, ore, dan waste yang optimal dari tambang. Tujuan membagi simulasi ke dalam lima skenario yaitu untuk melihat pengaruh dari perubahan komponen harga dan biaya pada perencanaan tambang dan desain pit yang optimal suatu tambang terbuka sekaligus bahan pembanding NPV Scheduler. Program optimasi pit buatan ini akan dikerjakan dengan menggunakan metoda Lerchs Grossman (sama seperti ketika menjalankan NPV Scheduler) dan kerucut mengambang (sebagai bahan perbandingan) yang keseluruhannya akan dijalankan pada program Fortran. Listing dari program ini tersimpan dan dapat dilihat pada lampiran. 9
2 . Pengenalan Program Optimasi Pit Sederhana Gambar di bawah berikut merupakan algoritma dari program opitmasi pit sederhana menggunakan metoda Lerchs Grossman : Mulai Membuat judul program Menyiapkan elemen dari program berupa tipe data dan menyimpannya Membuka input & output file Menghitung nilai kolom untuk masing -masing blok Memanggil (call) Menentukan nilai pit Ya Membuat dan menampilkan file output Tidak Menentukan tipe blok : blok permukaan, blok batas. Menghitung nilai pit dan tetangga optimum tiap blok max dari (P i-, j- / Pi,j- / P i+,j-) Jika blok memiliki tiga tetangga (i-, i, i+) Jika blok memiliki dua tetangga (i-, i) Jika blok memiliki satu tetangga (i-) Blok permukaan (i, i+) Mencari hasil (output) Selesai Gambar. Algoritma Untuk Program Lerchs Grossman 0
3 Gambar di bawah berikut merupakan algoritma dari program opitmasi pit sederhana menggunakan metoda kerucut mengambang : Mulai Membuat judul program Menyiapkan elemen dari program berupa tipe data dan menyimpannya Membuka input & output file Nilai blok 0 Memeriksa nilai blok positif Nilai blok > 0 Tidak Memeriksa blok positif dan letaknya terhadap bentuk pit terbesar yang mungkin terbentuk Ya Nilai kerucut 0 Memeriksa nilai kerucut bernilai positif Nilai kerucut > 0 Meng-update nilai pit dan topografi pit Membuat dan menampilkan file output Mengkonstruksikan blok model modifikasi Menampilkan blok model akhir Mulai Gambar. Algoritma Untuk Program Kerucut Mengambang
4 Program optimasi pit ini memiliki tujuan yang sama dengan software NPV Scheduler yaitu untuk mem bantu mendapatkan pit optimal dari suatu cebakan (desain akhir pit, profit, ore dan waste yang ditambang) akan tetapi perbedaannya dengan NPV Scheduler terdapat pada kompleksitas masukkan untuk pit serta tambang dimana program optimasi pit buatan ini lebih sederhana. Masukkan yang diperlukan untuk menjalankan program ini yaitu suatu penampang melintang pit-d yang masing-masing blok berisi nilai ekonomik bersih (net value = revenue mining cost + processing cost + G&A) serta biaya untuk menambang blok waste. Keluaran yang dihasilkan setelah program optimasi pit ini diberi masukkan dan program selesai dijalankan yaitu berupa desain akhir pit dalam bentuk penampang melintang-d, profit, ore, waste yang optimal.. Studi Kasus Dengan Program Optimasi Pit Sederhana Studi kasus ini bertujuan menggunakan program buatan yang dijalankan pada fortran untuk merencanakan tambang terbuka bijih menggunakan teknik optimasi pit dan perubahan harga logam (naik dan turun), naiknya biaya produksi, serta pertimbangan faktor geoteknis sudut lereng sebesar 0. Studi kasus ini secara umum melihat keadaan suatu tambang (baik itu geometri pit, profit, batuan, bijih, waste, dan umur tambang) mengalami kenaikan revenue yang mengakibatkan naiknya block value pada pit disertai kenaikan ongkos penambangan., dimana pit tersebut juga dihadapkan dengan adanya turunnya revenue yang mengakibatkan turunnya block value pada pit disertai kenaikan ongkos penambangan. Studi kasus akan disimulasikan ke dalam lima skenario berbeda dan menyerupai simulasi pada NPV Scheduler yaitu : Skenario () sebagai keadaan mula-mula. Skenario () merupakan keadaan ketika skenario () mengalami kenaikan net value per blok dikarenakan revenue yang jauh meningkat disertai kenaikan ongkos penambangan. Skenario () merupakan keadaan ketika skenario () mengalami kenaikan net value per blok dikarenakan revenue yang jauh meningkat disertai kenaikan ongkos penambangan.
5 Skenario () merupakan keadaan ketika skenario () mengalami penurunan net value per blok dikarenakan revenue yang jauh menurun disertai kenaikan ongkos penambangan. Skenario () merupakan keadaan ketika skenario () mengalami penurunan net value per blok dikarenakan revenue yang jauh menurun disertai kenaikan ongkos penambangan. Catatan blok pada tabel : - blok berwarna emas : menunjukkan nilai blok (bijih) dikurangi ongkos pengolahan dan ongkos G&A. - blok berwarna kuning : menunjukkan nilai blok (bijih) dikurangi ongkos pengolahan, ongkos G&A, dan ongkos penambangan. - blok berwarna abu-abu : menunjukkan waste. - blok berwarna hijau : menunjukkan nilai maksimum pit (Lerchs Grossman). - blok yang disilang (checked) : menunjukkan batas terluar dari pit yang mungkin terbentuk. Skenario () beserta penjelasan tambahan ada pada Tabel. : Nilai blok (satuan dalam $ x.000) merupakan pendapatan dari penjualan produk berharga dikurangi biaya pengolahan dan biaya tidak langsung. Biaya untuk menambang tiap blok : $ (Ongkos penambangan mula - mula) Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z
6 Skenario () beserta penjelasan tambahan ada pada Tabel. : Nilai blok (satuan dalam $ x.000) merupakan pendapatan dari penjualan produk berharga dikurangi biaya pengolahan dan biaya tidak langsung. Biaya untuk menambang tiap blok :$.000 (kenaikan ongkos penambangan). Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Skenario () beserta penjelasan tambahan ada pada Tabel. halaman berikut : Nilai blok (satuan dalam $ x.000) merupakan pendapatan dari penjualan produk berharga dikurangi biaya pengolahan dan biaya tidak langsung. Biaya untuk menambang tiap blok :$.000 (kenaikan ongkos penambangan).
7 Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Skenario () beserta penjelasan tambahan ada pada Tabel. : Nilai blok (satuan dalam $ x.000) merupakan pendapatan dari penjualan produk berharga dikurangi biaya pengolahan dan biaya ti dak langsung. Biaya untuk menambang tiap blok :$.000 (kenaikan ongkos penambangan). Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z
8 Skenario () beserta penjelasan tambahan ada pada Tabel. : Nilai blok (satuan dalam $ x.000) merupakan pendapatan dari penjualan produk berharga dikurangi biaya pengolahan dan biay a tidak langsung. Biaya untuk menambang tiap blok : $.000 (kenaikan ongkos penambangan). Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Program : Menggunakan Metoda Lerchs Grossman Metoda Lerchs Grossman merupakan metoda perancangan ultimate pit dengan menggunakan algoritma Lerchs Grossman yang telah dijelaskan p ada Bab. Metoda ini dipilih untuk mengikuti teknik optimasi pit yang digunakan pada NPV Scheduler. Penjelasan berikut akan ditampilkan record hasil running dari program Lerchs Grossman dengan menggunakan Fortran untuk menyelesaikan optimasi pit dari cebakan z.
9 ... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
10 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x X x x x X x X x x x X x x x x - 0 x x x X X x x x x 0 x x x x x x x x x X x x x x x x X x x x x x x x x x x x x x X Tabel.9 Penampang Melintang Skenario () : Desain Akhir Pit x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih maksimal yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (m enggunakan metoda Lerchs Grossman) sebesar : $.000. Hasil ini akan menjadi tolak ukur/acuan bagi keempat skenario lainnya.
11 ... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel.0 Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
12 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program - - x X x x x x x X x x x x X x x x x x x x x x x x X x x x x x x x x x x x 9 x x x x x x x x x x x x x 0 0 x x x x x x x Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Desain Akhir Pit x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih maksimal yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda Lerchs Grossman) sebesar $ Melalui perbandingan skenario () sebagai keadaan mula-mula terhadap skenario () terlihat adanya kenaikan revenue yang mengakibatkan naiknya nilai blok 0
13 dari $ menjadi $ dan kenaikan biaya penambangan per blok dari $ menjadi $.000, hanya membuat sedikit peningkatan penerimaan bersih yaitu dari $.000 menja di $ serta tidak adanya perubahan pada desain akhir pit (ultimate pit) pada tambang dibandingkan keadaan mula -mula.... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
14 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 9 x x x x x x x x x x x x x 0 x x x x x x x Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Desain Akhir Pit x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih maksimal yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda Lerchs Grossman) sebesar : $ Melalui perbandingan skenario () sebagai keadaan mula-mula terhadap skenario () terlihat adanya kenaikan revenue yang mengakibatkan naiknya nilai blok
15 dari $ menjadi $ dan kenaikan biaya penambangan per blok dari $ menjadi $.000, berhasil menambah peningkatan penerimaan bersih cukup signifikan yaitu dari $.000 menjadi $ akan tetapi kembali disertai tidak adanya perubahan pada desain akhir pit ( ultimate pit) pada tambang dibandingkan keadaan mula-mula.... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel.9 Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
16 Tabel.0 Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x - x x x x x x x x x x x x x - x x x x x x x Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Desain Akhir Pit x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih maksimal yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda Lerchs Grossman) sebesar : $.000 Melalui perbandingan skenario () sebagai keadaan mula-mula terhadap skenario () terlihat adanya penurunan revenue yang mengakibatkan turunnya nilai
17 blok dari $ menjadi $ dan kenaikan biaya penambangan per blok dari $ menjadi $.000, membuat jatuhnya potensi penerimaan bersih yaitu dari $.000 menjadi hanya $.000 serta adanya sedikit perubahan pada desain akhir pit (ultimate pit) tambang dibandingkan keadaan mula -mula.... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
18 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : H asil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 0 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Desain Akhir Pit x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih maksimal yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda Lerchs Grossman) sebesar : $ 0.000
19 Melalui perbandingan skenario () sebagai keadaan mula-mula terhadap skenario () terlihat adanya penurunan revenue yang mengakibatkan turunnya nilai blok dari $ menjadi $ dan kenaikan biaya penambangan per blok dari $ menjadi $.000, membuat jatuhnya potensi penerimaan bersih yaitu dari $.000 menjadi hanya $ serta adanya sedikit perubahan pada desain akhir pit (ultimate pit) tambang dibandingkan keadaan mula -mula... Program : Menggunakan Metoda Kerucut Mengambang Metoda kerucut mengambang merupakan metoda perancangan ultimate pit selain Lerchs Grossman. Metoda ini bekerja dengan menggunakan algoritma kerucut mengambang seperti yang telah dijelaskan pada Bab. Metoda ini diangkat dan dibahas untuk dilihat hasilnya dan diharapkan dapat dibandingkan dengan metoda Lerchs Grossman dan akan dikerjakan dengan skenario yang persis sama dengan metoda Lerchs Grossman. Berikut ditampilkan record hasil running dari program kerucut mengambang dengan menggunakan Fortran untuk menyelesaikan optimasi pit dari cebakan z (satuan dalam $ x.000).... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z
20 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda kerucut mengambang) sebesar : $.000. Angka ini memiliki nilai yang sama dengan hasil yang didapat dengan mengguna kan metoda optimasi Lerchs Grossman.
21 ... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel.9 Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel.0 Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
22 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (men ggunakan metoda optimasi kerucut mengambang) sebesar : $ 0.000, kembali angka yang didapatkan sama dengan metoda Lerchs Grossman.... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z
23 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda optimasi kerucut mengambang) sebesar : $ Hasil yang sama dengan metoda Lerchs Grossman kembali didapat.
24 ... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program
25 Tabel. Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda kerucut mengambang) sebesar : $ Hasil yang sama dengan hasil yang didapatkan dengan metoda optimasi Lerchs Grossman.... Hasil Menjalankan Program Terhadap Skenario () Tabel. Skenario () : Penampang Melintang - Cebakan Z
26 Tabel.9 Penampang Melintang Skenario () : Sebagai Masukkan Untuk Program Tabel.0 Penampang Melintang Skenario () : Hasil Keluaran Program x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Keuntungan bersih yang didapat dari pit skenario () setelah menjalankan program (menggunakan metoda optimasi kerucut mengambang) sebesar : $ Hasil ini juga sama dengan perhitungan Lerchs Grossman.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya mineral yang ada di alam merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui kembali (non-renewable), dengan kata lain industri pertambangan selalu
Lebih terperinciBAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA Penentuan pit optimal dalam simulasi perencanaan tambang Bab 3 berikut akan dibantu software NPV Scheduler dan datamine studio dengan tujuan akhir yaitu mendapatkan suatu
Lebih terperinci2-D Dynamic Programming atau PIT LIMIT DESIGN
2-D Dynamic Programming atau metode Lerchs-Grossmann PIT LIMIT DESIGN Data yang digunakan adalah data teknoekonomik (termasuk sudut lereng) dengan metode blok bijih Istilah perancangan tambang (Adisoma,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Simulasi NPV Scheduler Skenario (1)
BAB V PEMBAHASAN Bab pembahasan ini dibagi menjadi tiga bagian pembahasan. Pembahasan yang pertama ialah hasil simulasi NPV Scheduler, berikutnya akan membahas analisis hasil berupa perbandingan dari simulasi
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Tambang Terbuka Pada Bijih Menggunakan Optimasi Pit
Perencanaan Produksi Tambang Terbuka Pada Bijih Menggunakan Optimasi Pit TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan tahap Sarjana S-1 Di Program Studi Teknik Pertambangan Institut
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Optimasi merupakan proses menjadikan sesuatu keluaran lebih efektif/lebih sempurna dengan melakukan penyesuaian pada masukkan. Jika optimasi itu merupakan proses, maka
Lebih terperinciPenentuan Pit Limit Penambangan Batubara Dengan Metode Lerchs-Grossmann Menggunakan 3DMine Software
KURVATEK Vol.1. No. 2, November 2016, pp. 67-72 ISSN: 2477-7870 67 Penentuan Pit Limit Penambangan Batubara Dengan Metode Lerchs-Grossmann Menggunakan 3DMine Software Hidayatullah Sidiq 1,a, Idra Pusvito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Milagro Indonesia Mining adalah salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar. Lokasi penelitian secara administratif
Lebih terperinciDEFINISI RUMUS - APLIKASI NISBAH KUPAS COG BECOG - ICOG
DEFINISI RUMUS - APLIKASI NISBAH KUPAS COG BECOG - ICOG CUTOFF GRADE, CUT-OFF GRADE (KADAR BATAS) STRIPPING RATIO (NISBAH KUPAS) KADAR EKIVALEN BREAK EVEN CUTOFF GRADE (BECOG) INTERNAL CUTOFF GRADE (ICOG)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu dimulai dari tahapan eksplorasi, kajian kelayakan, pengembangan dan perencanaan tambang, penambangan,
Lebih terperinciTambang Terbuka (013)
Tambang Terbuka (013) Abdullah 13.31.1.350 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar 2013 Pendahuluan Aturan utama dari eksploitasi tambang adalah memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk yang semakin pesat berdampak pada pembangunan. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Investasi di bidang pertambangan memerlukan jumlah dana yang sangat besar. Agar investasi yang akan dikeluarkan tersebut menguntungkan, maka komoditas endapan bahan
Lebih terperinciBAB IX EVALUASI FINANSIAL
BAB IX EVALUASI FINANSIAL 9.1. PENDAHULUAN 1) Tujuan dari suatu usaha bisnis dalam ekonomi pasar bebas adalah memberikan pengembalian finansial (financial return) kepada para pemilk usaha, konsisten dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian aplikasi dilakukan berdasarkan pada skenario pengujian yang ditentukan. 30
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis kestabilan lereng merupakan salah satu persoalan yang sering dihadapi dalam pekerjaan geoteknik di pertambangan. Oleh karena itu, seorang engineer yang bekerja
Lebih terperinci-eq/(ha.tahun). Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Keluaran Matriks Emisi Keluaran dari matriks emisi adalah total hasil perhitungan matriks yang terbagi atas tab unit perencanaan, emisi bersih, emisi total, dan sekuestrasi total dengan satuan unit ton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultramafik. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
Lebih terperinciMetode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan
Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Kuliah 04 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Metode simpleks dalam bentuk tabel 2 Pemecahan untuk masalah minimisasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga laporan yang berjudul Perencanaan dan Perancangan Tambang dapat terselesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian Angkatan Udara Amerika Serikat yang dikenal sebagai Project SCOOP (Scientific Computation Of
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG
IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG 112406122 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi di bidang pertambangan memerlukan jumlah dana yang sangat besar agar investasi yang akan dikeluarkan tersebut menguntungkan. Komoditas endapan mineral yang
Lebih terperinciMineScape Mine Planning and Design Software
MineScape Mine Planning and Design Software MineScape dikembangkan untuk memenuhi berbagai tuntutan dalam industri pertambangan dan digunakan oleh lebih dari 100 perusahaan pertambangan di Indonesia. Minescape
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI (Evaluation Phase dan Deployment Phase)
BAB V IMPLEMENTASI (Evaluation Phase dan Deployment Phase) 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana hasil perancangan yang telah dibangun mulai diterapkan pada kondisi yang menyerupai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK
98 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan analisis terhadap lereng, pada kondisi MAT yang sama, nilai FK cenderung menurun seiring dengan semakin dalam dan terjalnya lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih
Lebih terperinciPENGARUH KESTABILAN LERENG TERHADAP CADANGAN ENDAPAN BAUKSIT
PENGARUH KESTABILAN LERENG TERHADAP CADANGAN ENDAPAN BAUKSIT Oleh Eddy Winarno; Wawong Dwi Ratminah Program Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta Abstrak Optimalisasi Keberhasilanan Penambangan Terbuka
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN BIAYA PRODUKSI SERTA PENGEMBANGAN KERANGKA SISTEM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN BIAYA PRODUKSI SERTA PENGEMBANGAN KERANGKA SISTEM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI ( Studi Kasus pada PT "X", suatu perusahaan swasta nasional produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Hampir segala bidang membutuhkan komputer sebagai sarana bantuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, komputer memiliki peranan yang sangat penting dalam segala bidang pekerjaan. Hampir segala bidang membutuhkan komputer sebagai sarana bantuan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plat nomor kendaraan bermotor merupakan ciri atau tanda pengenal suatu kendaraan yang diberikan oleh kepolisian. Setiap plat nomor kendaraan memiliki kombinasi
Lebih terperinciA. TUJUAN 1. Memecah program dalam fungsi fungsi yang sederhana. 2. Menjelaskan tentang pemrograman terstruktur.
Praktikum 7 (3/5) FUNGSI A. TUJUAN 1. Memecah program dalam fungsi fungsi yang sederhana. 2. Menjelaskan tentang pemrograman terstruktur. B. DASAR TEORI Pemanggilan dengan nilai merupakan cara yang dipakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Beringin Jaya Abadi merupakan salah satu tambang terbuka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Beringin Jaya Abadi merupakan salah satu tambang terbuka batubara di Kalimantan Timur yang menggunakan metode penambangan strip mining. Optimalisasi produksi penambangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.
37 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014. 3.2 Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kajian Geoteknik Analisis kemantapan lereng keseluruhan bertujuan untuk menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada sudut dan tinggi tertentu. Hasil dari analisis
Lebih terperinciGophering Adalah metode penambangan yang tidak sistematis, umumnya dilakukan secara tradisional / manual. Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai
Gophering Adalah metode penambangan yang tidak sistematis, umumnya dilakukan secara tradisional / manual. Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai sedang-tinggi Bijih dan batuan samping cukup kuat,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP. bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP 3.1 Pendahuluan Perancangan antena mikrostrip sangat bergantung pada spesifikasi antena yang di buat dan bahan atau substrat yang digunakan. Langkah awal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam tahapan bab ini menjelaskan hasil dari perancangan sistem serta uji coba yang telah dilakukan dari sistem yang telah selesai dirancang dan dapat digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Sengkang merupakan elemen penting pada kolom untuk menahan beban gempa. Selain menahan gaya geser, sengkang juga berguna untuk menahan tulangan utama dan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET BAHASA PEMROGRAMAN Fungsi : Passing Parameter by Value & Semester 3
No. LST/EKA/EKA255/09 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2014 Hal 1 dari 5 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami perbedaan pengiriman parameter secara nilai dan secara alamat. 2. Memecah program dalam fungsi fungsi
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN & UJI COBA ALAT. Setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat, maka langkah
BAB IV PENGUKURAN & UJI COBA ALAT Setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran pada rangkaian. dalam hal ini diperlukan untuk mendapatkan parameter
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian
27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan penambangan bawah tanah yang meliputi kegiatan berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan emas di PT Cibaliung Sumberdaya (PT CSD) dilakukan dengan penambangan bawah tanah yang meliputi kegiatan berupa pemberaian, pemuatan, dan pengangkutan
Lebih terperinciDESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3
DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3 Penambangan dengan sistem tambang terbuka menyebabkan adanya perubahan rona/bentuk dari suatu daerah yang akan ditambang menjadi sebuah front penambangan Setelah penambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi. Perkembangan dan peningkatan teknologi cukup besar, baik dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah animasi dan sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan skenario sebelumnya. Sebuah
Lebih terperinci4.3 Pengujian... 94. BAB V PENUTUP... 95 5.1 Kesimpulan... 95 5.2 Saran... 96 DAFTAR PUSTAKA... 97
ABSTRAK Batubara memiliki peran sebagai sumber energi alternatif di Indonesia dan perannya akan semakin meningkat di waktu-waktu mendatang. Semakin berkembangnya pemanfaatan batubara maka haruslah dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan kontraktor tambang International memiliki target produksi yang sangatlah besar. Seluruh kegiatan perusahaan difokuskan terutama pada kegiatan penambangan
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Perancangan (Design) Pit Ef Pada Penambangan Batubara di PT Milagro Indonesia Mining Desa Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Lebih terperinciTEKNIK RISET OPERASI UNDA
BAB IV. MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM) Salah satu metode yang digunakan untuk Penugasan adalah Metode Hungarian. Pada Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama persis dengan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN MOTTO
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI...... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR FOTO... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x xi BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini komputer merupakan kebutuhan yang umum dalam sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan, banyak hal menjadi lebih efisien dengan menggunakan
Lebih terperinciAplikasi Software FLO-2D untuk Pembuatan Peta Genangan DAS Guring, Banjarmasin
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-27 Aplikasi Software FLO-2D untuk Pembuatan Peta Genangan DAS Guring, Banjarmasin Devy Amalia dan Umboro Lasminto Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan antara manusia melawan komputer menjadi sangat populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan antara manusia melawan komputer menjadi sangat populer belakangan ini. Uniknya menerapkan kecerdasan buatan pada komputer tidak semudah mengajarkan permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Cibaliung Sumberdaya (PT CSD) merupakan salah satu Perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Cibaliung Sumberdaya (PT CSD) merupakan salah satu Perusahaan tambang yang bergerak pada bidang pertambangan emas yang terletak pada wilayah administrasi Desa
Lebih terperinciBAB 4 PENGOLAHAN DATA
BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1. Simulasi Risk Usaha Pendukung Produksi Fuel Grade Ethanol (FGE) Simulasi risk usaha pendukung produksi fuel grade ethanol dilakukan dengan menggunakan software spreadsheet add-ins
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi probabilitas banyaknya pelanggan dalam sistem antrian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi probabilitas banyaknya pelanggan dalam sistem antrian M/M/1/K Pada model antrian, kedatangan pelanggan dalam sistem antrian dan kepergian pelanggan yang telah
Lebih terperinciAPLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS
APLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS Niki Iswanti 1, Nelly Astuti Hasibuan 2, Mesran 3 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK)
TM. 091486 - Manufaktur TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Cipto Adi Pringgodigdo 2104.100.026 Dosen
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Pertambangan di Indonesia Pertambangan di Indonesia sudah ada dari zaman kesultanan, raja hindu, dan budha di Indonesia di masa lampau. Namun sejarah pencatatan akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini perkembangan dunia konstruksi semakin maju khususnya di Indonesia. Hal itu dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah, sehingga para ahli
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Peringkat, diambil dari ~ jurutera/seminar/azmi.html tanggal 22 Januari 2003.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor tentu akan sangat kesulitan dalam menanamkan investasinya apabila proyek yang ditawarkan cukup banyak dengan biaya investasi, profit, dan resiko
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Progo adalah salah satu sungai vulkanik dengan jalur aliran yang akan dilewati oleh aliran lahar yang berasal dari G. Merapi yang berlokasi di Kabupaten Dati
Lebih terperinciPEMROGRAMAN KOMPUTER DASAR. Kuliah ke-1
PEMROGRAMAN KOMPUTER DASAR Kuliah ke-1 1 1. Organisasi Komputer Dasar Sebuah komputer modern/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MASALAH
BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1 Tampilan Program Persoalan TSP yang dibahas pada tugas akhir ini memiliki kompleksitas atau ruang solusi yang jauh lebih besar dari TSP biasa yakni TSP asimetris dan simetris.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penentuan dan Pemilihan Pit Potensial Penentuan dan pemilihan pit potensial merupakan langkah awal dalam melakukan evaluasi cadangan batubara. Penentuan pit potensial ini diperlukan
Lebih terperinciBAB III BASIS DAN EVALUASI DATA
BAB III BASIS DAN EVALUASI DATA 3.1. Basis Data Basis data yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari hasil pemboran eksplorasi untuk kemudian dilakukan verifikasi data dan pengolahan data
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan sehingga program aplikasi dapat berjalan. Berikut adalah spesifikasinya.
Lebih terperinciContoh Penerapan Algoritma Genetik Untuk Menentukan Fungsi Keanggotaan Misalkan system dengan input dan output tunggal seperti pada table berikut.
Logika Fuzzy Pertemuan 10 Contoh Penerapan Algoritma Genetik Untuk Menentukan Fungsi Keanggotaan Misalkan system dengan input dan output tunggal seperti pada table berikut. Tabel 1. Data set No Data x
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan tempat penelitian
11 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian Tinjauan lapang dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada
Lebih terperinciOPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS
OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS PADA MATA MANUSIA BERBASIS IMAGE PROCESSING DENGAN EUCLIDEAN DISTANCE PADA SISTEM MEKANIKAL AUTOMATED OPTICAL INSPECTION (AOI) AHMAD RIFA I RIF AN NRP. 2106 100
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Beban Listrik dari PLN Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu selama lima tahun pada periode 2006-2010, selanjutnya data
Lebih terperinciBab III ANALISIS&PERANCANGAN
3.1 Analisis Masalah Bab III ANALISIS&PERANCANGAN Pada penelitian sebelumnya yaitu ANALISIS CBIR TERHADAP TEKSTUR CITRA BATIK BERDASARKAN KEMIRIPAN CIRI BENTUK DAN TEKSTUR (A.Harris Rangkuti, Harjoko Agus;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhitungan cadangan merupakan sebuah langkah kuantifikasi terhadap suatu sumberdaya alam. Perhitungan dilakukan dengan berbagai prosedur/metode yang didasarkan pada
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN
BAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN Data-data yang telah didapatkan melalui studi literatur dan pencarian data di lokasi penambangan emas pongkor adalah : 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan system analisis dan perancangan pada aplikasi simulasi kendaraan roda dua terhadap putaran sudut gas motor dan kecepatan, tahap pertama adalah
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 09
Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 09 Contents 1 2 5 Algoritma Program Dinamis Lintasan Terpendek (Shortest Path) Penganggaran Modal (Capital Budgeting) 1/0 Knapsack
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan dan saran Tugas Akhir. Kesimpulan dan saran terdiri atas dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran mengenai pemodelan dan penyelesaian
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang terdapat diatmosfer, titik-titik air di udara atau awan yang sudah terlalu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil perancangan aplikasi pembelajaran dongkrak hidrolik menggunakan algoritma greedy, yang telah dilakukan pada bab analisa dan perancangan, selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil tambang baik mineral maupun batubara merupakan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil tambang baik mineral maupun batubara merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharukan (non renewable) yang dikuasai negara, oleh karena itu pengelolaannya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi Sumberdaya Dan Cadangan Batubara Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan pembakuan mengenai Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan SNI No. 13-6011-1999.
Lebih terperinciProgram Dinamis (Dynamic Programming)
Program Dinamis (Dynamic Programming) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI-ITB 1 2 Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): - metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gardu Induk merupakan bagian vital dari sistem tenaga listrik, tanpa adanya gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan suatu gardu
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 Matakuliah Waktu : Sistem Informasi Geografis / 3 SKS : 100 menit 1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG). Jelaskan pula perbedaan antara SIG dan
Lebih terperinciTegar Meda Rahman
Penyusun Tugas Akhir : Tegar Meda Rahman 5108100019 Dosen Pembimbing : Ary Mazharudin Shiddiqi, S.Kom, M.Comp.Sc Hudan Studiawan, S.Kom, M.Kom IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN
BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi pencarian rute terpendek dengan menggunakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMASI PEMOTONGAN BAJA DENGAN METODE FIRST
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. EKA/EKA255 Revisi:01 30 Agu 2014 Hal 1 / 5 A. TUJUAN Setelah melakukan praktik mahasiswa diharapkan: 1. Memahami perbedaan pengiriman parameter secara nilai dan secara alamat. 2. Memecah program dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang MIN Sumberbanjar merupakan salah satu institusi pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Mengikuti tujuan lembaga pendidikan dalam mencerdaskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan dan dasar teori yang akan digunakan dalam melakukan analisis, perancangan, dan implementasi tugas akhir yang dilakukan pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Bar Steel
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA
BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA 3.1 Analisis Masalah Jaringan saraf tiruan hopfield merupakan salah satu Algoritma Machine Learning yang dapat mengklasifikasikan suatu objek citra berdasarkan pelatihan
Lebih terperinci