BAB 3 OBJEK PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBJEK PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Pertambangan di Indonesia Pertambangan di Indonesia sudah ada dari zaman kesultanan, raja hindu, dan budha di Indonesia di masa lampau. Namun sejarah pencatatan akuntansi di usaha pertambangan baru dimulai pada saat VOC datang ke Indonesia. Pada saat itu pencatatan akuntansi masih menggunakan metode yang sangat sederhana. Pada saat jepang menduduki Indonesia tidak banyak perubahan yang terjadi. Akhirnya setelah diambil alih dari pihak jepang indonesia menguasai sumber daya mineralnya pada tanggal 11 September 1945 (sumber: ESDM) melalui jawatan tambang dan geologi yang berpusat di bandung. Saat ini setelah mengalami banyak perubahan dalam sistem akuntansi pertambangan hampir selama 70 tahun. Diawali dengan mulai sistem akuntansi dari zaman kolonial belanda berupa tata buku (single entry). Kemudian berubah mengikuti pengaruh sistem akuntansi dari Amerika Serikat pada tahun 1950-an akibat derasnya arus modal dari Amerika Serikat ke Indonesia. Sistem akuntansi ini lah yang sering kita kenal dengan US GAAP. Pada tahun 1980-an Indonesia memulai harmonisasi sistem akuntansi termasuk di dalamnya akuntansi pertambangan. Maka lahirlah Prinsip Dasar Akuntansi Nomor 5 tentang pertambangan. Lalu pada tahun 1990-an dimulai harmonisasi tahap kedua yang melahirkan PSAK 33 tahun Dan akhirnya pada tahun 2011 setelah dimulainya konvergensi terhadap IFRS pada tahun 2009 PSAK 33 direvisi dan diterbitkannya PSAK

2 3.2 Sejarah Singkat PT. Newmont Nusa Tenggara adalah perusahaan pertambangan emas dan tembaga di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1986 setelah Newmont Mining Corporation mendapatkan kontrak karya di Blok Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. PT Newmont Nusa Tenggara Merupakan perusahaan patungan antara Nusa Tenggara Partnership BV (56%), PT. Pukuafu Indah (17,8%), PT. Indonesia Masbaga Investama (2,2%), dan PT Multi Daerah Bersaing (24%). Pada awalnya, PT Newmont Nusa Tenggara berdiri dimiliki seluruhnya oleh Nusa Tenggara Partnership BV yang mayoritas dimiliki oleh Newmont Mining Corporation, AS. Sedangkan, sisa kepemilikannya dimiliki oleh Sumitomo Corporation, Jepang. Pada Desember 2009, Newmont Mining Corporation setuju untuk menjual 20 % saham yang dimilikinya kepada PT. Pukuafu Indah. Tanggal 25 Juni 2010, PT. Pukuafu Indah menjual 2,2% saham yang dimilikinya kepada PT. Indonesia Masbaga Investama. Sesuai dengan perjanjian dalam kontrak karya tahun 1986 menyatakan bahwa setelah produksi komersial 10 tahun, Newmont harus menjual 51% saham kepada pemerintah atau investor lokal. Karena 20% kepemilikan atas PT. Newmont Nusa Tenggara telah dimiliki investor dalam negeri, maka Newmont masih meiliki kewajiban untuk menjual 31% saham sisanya. 24% saham PT. Newmont Nusa Tenggara telah dijual kepada PT. Multi Daerah Bersaing. Saat ini 7% saham sedang dalam proses divestasi kepada investor Indonesia. PT.Newmont Nusa Tenggara memulai konstruksi pada awal 1997 dan memulai produksi 1 Maret

3 PT Newmont Nusa Tenggara memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai pedoman perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, visi dan misi tersebut sebagai berikut: a. Visi dari PT. Newmont Nusa Tenggara Menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang. Untuk mencapai visi tersebut PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki beberapa nilai: i. Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat. ii. Menghargai kreativitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan komitmen untuk bertindak. iii. Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. iv. Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik. v. Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang jujur dan terbuka. vi. Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan menerapkan praktik yang telah disepakati b. Misi dari PT. Newmont Nusa Tenggara PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki visi yaitu kita akan membangun perusahaan tambang yang berkelanjutan, yang mampu memberikan laba tertinggi 27

4 kepada para pemegang saham dan menjadi yang terdepan di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Untuk mencapai misi-misi di atas PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki 2 cara yang harus dilaksanakan,yaitu, dasar strategi dan komitmen tim. Dasar strategi dari PT. Newmont Nusa Tenggara antara lain: 1) Karyawan, Sumber Daya Kita yang Paling Berharga Kita akan membangun budaya kerja yang menghormati keberagaman, melibatkan karyawan, menumbuhkan kerja sama dan inovasi, menghargai kinerja tinggi dan mengembangkan pemimpin besar. 2) Perencanaan dan Pelaksanaan Operasional Kita akan menyusun rencana kerja yang wajar dan secara konsisten mencapai atau melampaui rencana yang ditetapkan. 3) Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek Kita akan merampungkan proyek secara tepat waktu, sesuai anggaran dan lingkup proyek. 4) Peningkatan Cadangan dan Produksi Kita akan meningkatkan cadangan dan produksi melalui perpaduan antara eksplorasi, pengembangan cadangan dan akuisisi. 5) Pemanfaatan, Lingkup dan Skala Kita akan memanfaatkan keahlian global guna memperluas operasi dengan mengembangkan cebakan besar atau kecil secara efisien dan efektif. 28

5 6) Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial Kita akan mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas finansial. Sedangkan komitmen tim yang diharapkan adalah : 1) Kita harus selalu sepenuhnya jujur satu sama lain. 2) Kita harus mengutamakan kepentingan Perusahaan dalam setiap keputusan yang terkait dengan pekerjaan. 3) Kita harus mengumpulkan, menganalisis dan membahas fakta-fakta yang sesuai agar dapat mengambil keputusan yang efektif dan melaksanakan rencanarencana yang telah disusun secara tepat waktu. 4) Kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain. 5) Kita harus mengambil risiko secara cerdas bersama-sama. 6) Kita harus membuat janji yang baik, yang bersifat terbuka, aktif, tulus, eksplisit dan berdasar misi. 7) Kita harus memikul tanggung jawab bersama-sama. 8) Kita harus mendorong pemikiran yang beragam, kreatif, dan berani. 9) Kita harus mengangkat telepon dan berkomunikasi satu sama lain secara berkala. 10) Kita harus saling menghormati dan menghargai kehidupan pribadi dan keluarga. 3.3 Bidang Usaha PT Newmont Nusa Tenggara adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pertambangan terbuka (open pit mining) yang berlokasi di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang bertujuan untuk menggali batuan mineral (ore) dan memproses menjadi konsentrat padat mineral. 29

6 Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dengan mineral ikutan emas dan terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia. Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan emas dan perak. Logam berharga tidak secara langsung dapat diperoleh karena bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis. Cebakan porfiri diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sejumlah kecil logam yang dapat dijual, diperlukan kerja keras. PT Newmont Nusa Tenggara sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha pertambangan memiliki beberapa risiko. Risiko yang paling besar adalah terjadinya kecelakaan kerja dalam kegiatan penambangan atau pengolahan. Selain itu juga terdapat risiko pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari kegiatan eksplorasi, produksi, dan pengiriman konsentrat. Risiko yang juga harus dihadapi perusahaan pertambangan adanya risiko ditolaknya perijinan untuk melakukan kegiatan pertambangan dari masyarakat dan pemerintah setempat. Karena ketiga risiko tersebut maka PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki 3 fokus utama dalam kegiatan pertambangannya yaitu keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan operasionalnya, pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan menjaga keberlangsungan hidup biota di daerah pertambangan, dan membantu masyarakat sekitar tambang agar merasakan efek positif dari keberadaan PT Newmont Nusa Tenggara. Diutamakannya ketiga hal ini dalam kegiatan bisnis PT. Newmont Nusa Tenggara bertujuan tercapainya kegiatan produksi yang sesuai dengan visi dan misi PT. Newmont Nusa Tenggara. 30

7 Selain berfokus kepada 3 hal tersebut PT Newmont Nusa Tenggara juga melihat risiko dari kondisi pasar. Risiko yang timbul dari kondisi pasar antara lain risiko atas fluktuasi harga komoditas yang menyebabkan pendapatan dan biaya yang bervariasi tergangtung dengan kondisi pasar, risiko fluktuasi kurs dan tingkat suku bunga yang mungkin menyebabkan selisih antara pencatatan pendapatan dan biaya antara prediksi dengan aktual, dan risiko pemasaran yang menggambarkan fluktuasi permintaan pasar terhadap komoditas yang dijual oleh PT. Newmont Nusa Tenggara. 3.4 Produk-produk PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki produk yang sesuai dengan bidang usaha yang digeluti oleh PT Newmont Nusa Tenggara, maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan berupa konsentrat mineral tambang yang berisi tembaga, emas, dan perak. 3.5 Struktur Organisasi/Manajemen/Mekanisme dan Prosedur Struktur Organisasi Sesuai dengan bagan di bawah maka tiap-tiap bagian memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Pada dasarnya PT. Newmont Nusa Tenggara membagi kegiatannya menjadi tiga bagian besar, yaitu kegiatan mining (penambangan), processing (pengolahan), bagian support (pendukung). Bagian penambangan dan pengolahan dalam struktur organisasi ada di bawah bagian operasi, sedangkan bagian pendukung di dalam struktur organiasi sesuai 31

8 dengan kebijakan perusahaan. Dalam penjelasan berikut akan dibahas tanggung jawab dari masing-masing bagian secara terpetinci, yaitu : Sumber : Lampiran 1 Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. Newmont Nusa Tenggara 1. Presiden direktur, melakukan pengawasan dari tiap bagian yang ada, 2. manajer senior bidang komunikasi perusahaan yang bertanggung jawab atas komunikasi yang perusahaan lakukan ke dalam maupun ke luar perusahaan, 32

9 3. manajer umum bidang tanggung jawab sosial dan hubungan pemerintah yang bertugas untuk mengembangkan masyarakat sekitar tambang serta berkomunikasi dengan pemerintah baik di pusat atau pun di daerah, 4. kepala bagian keuangan yang bertanggungan jawab atas perbendaharaan, keuangan, pajak, pelaporan akuntansi, budgeting and forecasting, serta sistem teknologi informasi perusahaan, 5. manajer senior bidang kemitraan strategis yang bertugas dalam kegiatan penjualan perusahaan, perjanjian, dan kontrak-kontrak, 6. manajer umum bidang operasi bertanggung jawab atas kegiatan penambangan, pemrosesan, SDM, penyediaan fasilitas, pengadaan barang, transportasi, kesehatan, keselamatan dan loss prevention, dan semua aktivitas yang berkaitan langsung dengan aktivitas operasi, 7. manajer senior bidang administrasi bisnis yang bekerja dalam melakukan penilaian bisnis, dan 8. manajer bidang hukum yang bertanggung jawab atas semua hal yang berkaitan dengan permasalahan hukum di Indonesia Prosedur dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan 33

10 Kebijakan akuntansi yang diterapkan PT Newmont Nusa Tenggara dalam penyusunan laporan keuangan adalah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu: 1. Pelaksanaan Tahun Buku PT. Newmont Nusa Tenggara melaksanakan tahun buku mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2. Penyajian Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan dalam mata uang USD (dolar Amerika Serikat). PT. Newmont Nusa Tenggara menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi komprehensif, laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan. 3. Pengakuan Pendapatan dan Beban PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mencatat pendapatan dan bebannya menggunakan metode akrual. 4. Pencatatan Akuntansi Dalam menyusun laporan keuangannya PT. Newmont Nusa Tenggara menggunakan PSAK dalam pelaporan keuangannya. Hal ini berarti PT Newmont Nusa Tenggara telah menggunakan PSAK 33 tahun 2011 yang khusus mengatur kegiatan pengupasan lapisan tanah dan biaya lingkungan. Akun-akun yang terkait dengan kegiatan pertambangan adalah mining cost. Sedangkan 34

11 aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral telah menggunakan PSAK 64 tahun Rincian tentang tiap biaya adalah sebagai berikut. a. Biaya Eksplorasi PT. Newmont Nusa Tenggara membebankan secara langsung seluruh biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral pada periode yang berjalan. PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki aktivitas eksplorasi saat ini di Blok Elang, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan eksplorasi saat ini berada pada tahapan feasibility study dan belum memperlihatkan adanya kelayakan atas adanya cadangan mineral terbukti di Blok Tersebut. Itulah yang menjadi alasan PT. Newmont Nusa Tenggara untuk tidak mengkapitalisasi seluruh biaya eksplorasinya pada tahun PT. Newmont Nusa Tenggara baru akan mengkapitaliasi biaya yang dikeluarkan menjadi aset apabila telah mencapai tahapan pengembangan dan konstruksi. Beban eksplorasi PT Newmont Nusa Tenggara terbagai atas 2 bagian yaitu beban eksplorasi dan beban proyek pendahuluan. Beban eksplorasi menggambarkan biaya-biaya yang lebih terkait kepada proses eksplorasi sedangkan beban proyek pendahuluan terdiri dari biaya untuk memulai suatu proses eksplorasi. Kedua beban tersebut tergabung dalam beban eksplorasi di laporan laba rugi komprehensif. Proses pencatatan biaya eksplorasi terbagi atas biaya pembelian barang dan jasa. Untuk pengadaan barang PT. Newmont Nusa Tenggara akan 35

12 mengakui biaya tersebut ketika barang telah diterima di gudang atau pelabuhan. Sedangkan biaya jasa diakui pada saat jasa telah selesai diterima oleh PT. Newmont Nusa Tenggara. b. Biaya Pengupasan Lapisan Tanah PT. Newmont Nusa Tenggara membebankan langsung biaya pengupasan lapisan tanah pada periode berjalan karena tambang Batu Hijau telah memasuki masa produksi mulai tahun Di dalam laporan keuangan biaya ini dibebankan ke dalam surface mining cost yang merupakan komponen dalam perhitungan cost applicable to sales (CAS) dalam laporan laba rugi komprehesif. Pertimbangan dalam pembebanan biaya pengupasan lapisan tanah dihitung menggunakan stripping ratio (rasio pengupasan). Ada 2 macam rasio pengupasan yang dipakai. Pertama actual stripping ratio dan average stripping ratio. Jika nilai actual stripping ratio lebih besar dari average stripping ratio maka akan diklasifikasikan sebagai Deferred Stripping Asset. Sebaliknya apabila actual stripping ratio lebih kecil dari average stripping ratio maka akan diklasifikasikan sebagai Advanced Stripping cost liabilities di bagian kewajiban jangka panjang. Dalam mencatat kedua akun tersebut dalam laporan keuangan PT. Newmont Nusa Tenggara menggunakan meode bersih. Rasio Pengupasan dihitung dengan membandingkan tons of mine (jumlah yang digali) dengan jumlah copper equivalent (ekuivalen tembaga) yang masih dapat diambil selama umur tambang. Ada 2 macam rasio pengupasan yang dipakai. Pertama actual stripping ratio dan average 36

13 stripping ratio. Pada saat ini nilai dari actual stripping ratio PT. Newmont Nusa Tenggara jauh lebih besar dari average stripping ratio. Maka selisihnya diklasifikasikan menjadi beban tangguhan (aset). Cara perhitungannya adalah: D = Deferred stripping asset/(liabilities) A = actual stripping ratio R = average stripping ratio M = actual surface mining cost Apabila terdapat selisih yang cukup besar antara actual stripping ratio dan average stripping ratio-nya, biaya aktual pengupasan lapisan tanah yang terjadi pada tahun tersebut tidak dapat seluruhnya dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif. Tetapi dengan mengkalkulasi average stripping ratio/ actual stripping ratio * actual surface mining cost atau dengan cara actual surface mining cost deferred stripping aset /(liabilities). Selain itu, sesuai dengan penerapan PSAK 33 tahun 2011 maka nilai dari average stripping ratio dikalkulasi ulang setiap awal tahun dimulai pada awal tahun Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya average stripping ratio selalu sama dari awal tahun 2000 sampai Sedangkan nilai actual stripping ratio dihitung pada tiap akhir periode. 37

14 c. Biaya Lingkungan Biaya lingkungan yang terjadi dari aktivitas produksi langsung dibebankan dalam periode berjalan dan diklasifikasikan menjadi overhead. Akun ini dibutuhkan dalam perhitungan cost applicable to sales pada laporan laba rugi komprehensif. Selain itu dilakukan penaksiran (provisi) atas biaya lingkungan yang harus dikeluarkan perusahaan atas kegiatan operasi saat ini sebagai kewajiban. Taksiran (provisi) biaya lingkungan terakumulasi di akun Reclamation and closure liabilitites dan disajikan di laporan posisi keuangan serta penambahan taksiran biaya dari periode berjalan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif menjadi accretion expense di. Sedangkan biaya lingkungan dari aktivitas eksplorasi dikapitalisasi menjadi aset (beban tangguhan) dalam bentuk aset berwujud dan didpresiasikan. Aset tersebut diklasifikasikan ke dalam akun Plant, Property, and Equptment net pada laporan posisi keuangan. Setiap periode aset tetap tersebut didepresiasikan. PT Newmont Nusa Tenggara membagi aset tersebut menjadi 2, yaitu aset yang berasal dari kegiatan penambangan dan pengolahan. Maka dari itu terdapat 2 cara depresiasi. Untuk aset yang dikaitkan dengan penambangan dilakukan depresiasi sesuai unit activity produced sedangkan dari aktivitas pengolahan dilakukan depresiasi menggunakan metode garis lurus dan umur ekonomisnya sebesar umur alat pengolahan. Hasil depresiasi dari aset tetap termasuk dalam beban depresiasi di dalam laporan keuangan. Penilaian provisi dilakukan setiap awal periode yang dilakukan oleh penilai profesional yang memprediksi provisi yang harus dikeluarkan akibat dari operasi perusahaan satu periode ke depan. Accretion expense berasal dari 38

15 perhitungan perkiraan yang dimiliki pihak manajemen (didapatkan dari arus kas diskonto) yang kemungkinan besar perusahan keluarkan pada masa akan datang akibat dari kegiatan penambangan yang terjadi sampai dengan periode berjalan. Pada tiap akhir tahun PT. Newmont Nusa Tenggara akan melihat apakah biaya aktual selama satu tahun telah sama dengan provisi yang telah diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek. Apabila terdapat selisih kelebihan kewajiban maka kewajiban yang tersisa tersebut akan diklasifikasi kembali menjadi kewajiban jangka panjang dan begitu juga sebaliknya. 39

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 AsdaGambaran Umum Proses Pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara yang diperoleh pada 1986 memang memberikan PT Newmont Nusa Tenggara enam area kontrak karya. Dari enam area

Lebih terperinci

Tambang Batu Hijau, Indonesia

Tambang Batu Hijau, Indonesia Tambang Batu Hijau, Indonesia Laporan Naratif Konteks Batu Hijau adalah tambang terbuka di Indonesia dengan komoditas utama berupa tembaga dan emas dengan sejumlah kecil perak. Terletak di Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK 33 (REVISI 2011) DAN PSAK 64 TAHUN 2011 ATAS AKTIVITAS EKSPLORASI DAN PENGUPASAN LAPISAN TANAH DI PT NEWMONT NUSA TENGGARA

ANALISIS PENERAPAN PSAK 33 (REVISI 2011) DAN PSAK 64 TAHUN 2011 ATAS AKTIVITAS EKSPLORASI DAN PENGUPASAN LAPISAN TANAH DI PT NEWMONT NUSA TENGGARA ANALISIS PENERAPAN PSAK 33 (REVISI 2011) DAN PSAK 64 TAHUN 2011 ATAS AKTIVITAS EKSPLORASI DAN PENGUPASAN LAPISAN TANAH DI PT NEWMONT NUSA TENGGARA Muhammad Oky Erzandi; Heny Kurniawati Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Usaha Pertambangan Kegiatan Usaha pertambangan berdasarkan Permen ESDM No. 24 tahun 2012 adalah segala kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA Agenda 1. 2. 3. 4. Perkembangan Standar ISAK 29 Pengupasan Tanah PSAK Terkait Diskusi PSAK Pertambangan Umum Tidak ada standar akuntansi khusus industri pertambangan

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7 Oleh: Ignasius Laya Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7 JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara, anak usaha Newmont Mining Corporation, salah satu dari lima

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MINERAL. Dwi Martani

SUMBER DAYA MINERAL. Dwi Martani PSAK 64: EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER DAYA MINERAL Dwi Martani 1 Ruang Lingkup IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources PSAK 29 PSAK 33 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi Akuntansi Pertambangan

Lebih terperinci

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA JAKARTA, 7 Agustus 2008 --- PT International Nickel Indonesia Tbk ( PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas memiliki jasa yang besar bagi pendapatan negara. Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas memiliki jasa yang besar bagi pendapatan negara. Kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minyak dan gas memiliki jasa yang besar bagi pendapatan negara. Kerja keras eksplorasi dan eksploitasinya menghasilkan pendapatan negara yang sangat besar

Lebih terperinci

Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah

Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bersedia mencabut gugatan ke mahkamah arbitrase internasional jika pemerintah memberikan keringanan bea keluar. Kebijakan itu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Perusahaan Profil dan Sejarah Perusahaan ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam selalu dikaitkan dengan aktifitas eksplorasi dan evaluasi. Aktifitas eksplorasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (PT. AMNT)

BAB II GAMBARAN UMUM PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (PT. AMNT) BAB II GAMBARAN UMUM PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (PT. AMNT) A. PROFIL PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (PT. AMNT) PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) merupakan perusahaan tambang yang berada dibawah

Lebih terperinci

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corsec@pttimah.co.id website : www.timah.com

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI EKSISTING WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI EKSISTING WILAYAH PENELITIAN BAB IV. KONDISI EKSISTING WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Sumbawa Barat 4.1.1. Luas dan Batas Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat selanjutnya disebut KSB dibentuk berdasarkan UU No. 30 tahun 2003 yang terdiri

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pulau Sumbawa terletak di sebelah timur dari Pulau Lombok yang secara administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Sumbawa

Lebih terperinci

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Juni 1 IKHTISAR Kondisi Industri Batubara masih terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

AKUNTANSI INTERNASIONAL

AKUNTANSI INTERNASIONAL AKUNTANSI INTERNASIONAL A. Definisi Akuntansi Internasional 1. Accounting for foreign subsidiary, akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci

Tentang Pemurnian dan Pengolahan Mineral di Dalam Negeri

Tentang Pemurnian dan Pengolahan Mineral di Dalam Negeri Tentang Pemurnian dan Pengolahan Mineral di Dalam Negeri LATAR BELAKANG 1. Selama ini beberapa komoditas mineral (a.l. Nikel, bauksit, bijih besi dan pasir besi serta mangan) sebagian besar dijual ke luar

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dalam pengembangan solusi inovatif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dan

BAB IV PEMBAHASAN. dalam pengembangan solusi inovatif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.2.1 Sejarah Perusahaan Berdiri tepat 50 tahun yang lalu, PT Lippo General Insurance, Tbk (LippoInsurance/ Perseroan) senantiasa berusaha untuk menjadi

Lebih terperinci

Labaa TINS Meningkat

Labaa TINS Meningkat UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon faksimili e mail website : +62 (21) 2352 8000 : +62 (21) 344 4012 : corporatesecretary@ @pttimah.co.id

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis keuangan yang penulis lakukan terhadap penilaian kinerja keuangan pada perusahaan PT Astra Otoparts Tbk, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

PT Petrosea Tbk Analyst Presentation. Paparan Publik Maret 2012

PT Petrosea Tbk Analyst Presentation. Paparan Publik Maret 2012 PT Petrosea Tbk Analyst Presentation Anggota July 2011 Paparan Publik Maret 2012 Perhatian Informasi dalam presentasi ini adalah informasi umum mengenai PT Petrosea Tbk ("Perseroan") yang disiapkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap entitas bisnis harus melaporkan aktivitas yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Laporan tersebut merupakan sebuah laporan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Properti investasi adalah properti berupa tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai oleh pemilik (lessee) melalui sewa pembiayaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal 1 2014 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Maret 2014 1 RINGKASAN Di Kuartal 1 2014 (K1 2014), harga Newcastle Index mengalami penurunan sebesar 13,2%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Freeport Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Freeport Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.Sejarah Singkat PT. Freeport Indonesia Pada tahun 1967 PT. Freeport Indonesia mulai beroperasi di bidang tambang bawah tanah Grasberg. Dimulai

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah metode pengukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu.

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Maret 2013 1 IKHTISAR Industri batubara terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. X Berdasarkan data yang diperoleh melalui Laporan Tahunan 2009, PT. X didirikan pada 9 Juni 1980 di bawah hukum Republik Indonesia dan memulai usahanya

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi IFRS dan membandingkan laporan keuangan PT Telkom Indonesia yang telah mengadopsi

Lebih terperinci

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 JAKARTA, 27 Oktober 2008 --- PT International Nickel Indonesia Tbk ( PT Inco, atau Perseroan, IDX: INCO) hari ini

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

UNTUK SEGERA DISIARKAN

UNTUK SEGERA DISIARKAN UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama periode tertentu. Kegunaan: 1. Evaluasi dan prediksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN.  A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan mengakibatkan perkembangan pada sektor pertambangan seperti minyak dan gas bumi, mineral

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

Laba PT TIMAH (Persero) Tbk Naik sebesar 141% pada Laporan Keuangan s/d Kuartal III Tahun 2014

Laba PT TIMAH (Persero) Tbk Naik sebesar 141% pada Laporan Keuangan s/d Kuartal III Tahun 2014 UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 23528000 faksimili : +62 (21) 3444012 e-mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah membuat sebuah dampak dramatis dalam perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang dan meningkatnya kerjasama

Lebih terperinci

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI.,

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI., ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LABA LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PSAK BERBASIS IFRS REVISI 2010 DAN 2015 PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK NAMA : HERU WIDYANTO NPM : 23212456

Lebih terperinci

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016 NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Mahardika Putranto, Head of Corporate Secretary & Investor Relations Division corporate.secretary@adaro.com; investor.relations@adaro.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya dunia perekonomian dan perbankan internasional, Indonesia dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan standar akuntansi internasional, sehingga dapat

Lebih terperinci

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Telepon : +62 (21) 2352 8000 Faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail Website : corsec@pttimah.co.id : www.timah.com

Lebih terperinci

KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS

KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS FA_Konvergenc IFRS Cover.ai 1 10/10/2012 12:28:11 PM KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS Penulis:

Lebih terperinci

1. UMUM a. Pendirian Koperasi KOPERASI KASIH INDONESIA Koperasi Kasih Indonesia ( Koperasi ), didirikan berdasarkan Akte No. 164 yang dibuat oleh H. Rizul Sudarmadi, SH., Notaris di Jakarta tanggal 31

Lebih terperinci

Bedah Permen ESDM No. 7 Tahun Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral

Bedah Permen ESDM No. 7 Tahun Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Bedah Permen ESDM No. 7 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral LATAR BELAKANG 1. Selama ini beberapa komoditas mineral (a.l. Nikel, bauksit,

Lebih terperinci

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan NEWS RELEASE Jakarta, 31 Agustus 2015 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Cameron Tough, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head cameron.tough@adaro.com DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH,

Lebih terperinci

BAB IX EVALUASI FINANSIAL

BAB IX EVALUASI FINANSIAL BAB IX EVALUASI FINANSIAL 9.1. PENDAHULUAN 1) Tujuan dari suatu usaha bisnis dalam ekonomi pasar bebas adalah memberikan pengembalian finansial (financial return) kepada para pemilk usaha, konsisten dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Signalling theory menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Signalling theory menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori dan Telaah Pustaka 2.1.1. Signalling Theory Signalling theory menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (revisi 2009) tentang Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)

Lebih terperinci

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (AUDITAN) SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN PER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. PT Antam (Persero) Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. PT Antam (Persero) Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1. Deskripsi Perusahaan PT Antam (Persero) Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi

Lebih terperinci

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (AUDITAN) SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

Lebih terperinci

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak perusahaan yang ingin menjual sahamnya kepada umum dengan persyaratan tertentu sehingga kepemilikan perusahaan tersebut tidak hanya dimiliki oleh seorang pemilik,

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2017 KEMEN-ESDM. Nilai Tambah Mineral. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TANGGAL LAPORAN ARUS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2014 KEMENESDM. Peningkatan. Nilai Tambah. Mineral. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi laporan arus kas adalah mengatur penyajian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat

Lebih terperinci

Perbaikan biaya topang pendapatan PT Vale di tahun 2016

Perbaikan biaya topang pendapatan PT Vale di tahun 2016 Perbaikan biaya topang pendapatan PT Vale di tahun Jakarta, 23 Februari 2017 ( PT Vale atau Perseroan, IDX Ticker: INCO) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja yang telah diaudit untuk tahun. Kinerja

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN KOMISI XI DPR-RI

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN KOMISI XI DPR-RI PENJELASAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ATAS PEMBELIAN 7% SAHAM DIVESTASI PT NEWMONT NUSATENGGARA TAHUN 2010 OLEH PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP) DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tailing yang dihasilkan dari industri pertambangan menjadi perdebatan karena volume

BAB 1 PENDAHULUAN. Tailing yang dihasilkan dari industri pertambangan menjadi perdebatan karena volume BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambangan adalah industri ekstraktif yang mengambil mineral berharga dari batuan bijih kemudian diolah untuk menghasilkan produk konsentrat, suatu produk yang ekonomis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan

Lebih terperinci

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu: Sekuritas investasi Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester 1 2014 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Juni 2014 1 RINGKASAN Secara kuartalan, dari Kuartal 1 2014 (K1 2014) ke Kuartal 2 2014 (K2 2014), melemahnya

Lebih terperinci

PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah

PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah Jakarta, 22 Oktober ( PT Vale atau Perseroan, IDX Ticker: INCO) sekali lagi mencatat keuntungan di triwulan ini meskipun harga nikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat untuk perusahaan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan

Lebih terperinci

Bab 6 Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak.

Bab 6 Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. Management Control Systems Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan Bab 6 Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. 1 Tingkat pengembalian investasi (ROI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi. Perkembangan dan peningkatan teknologi cukup besar, baik dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale Jakarta, 27 Oktober 2016 ( PT Vale atau Perseroan, IDX Ticker: INCO) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja untuk triwulan ketiga tahun 2016 ( 3T16 ) yang belum

Lebih terperinci

Koreksi Editorial SAK

Koreksi Editorial SAK Koreksi Editorial SAK Koreksi editorial berisi amandemen yang diperlukan karena adanya kesalahan penulisan atau proses penataan dokumen. Koreksi editorial dapat berisi koreksi atas kesalahan pengejaan

Lebih terperinci

Efisiensi dan Strategi yang Tepat Berbuah Kinerja Positif pada Semester I-2015

Efisiensi dan Strategi yang Tepat Berbuah Kinerja Positif pada Semester I-2015 UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 23528000 faksimili : +62 (21) 3444012 e-mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci