BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge base Sebuah knowledge base adalah repositori informasi yang tersentralisasi. Sebuah perpustakaan publik, sebuah basis data yang terkait dengan informasi tentang subjek tertentu, dan berbagai macam web what is dapat dianggap sebagai contoh knowledge base [JOH07]. Dalam kaitannya dengan teknologi informasi, sebuah knowledge base adalah sebuah sumber yang machine-readable untuk memperoleh informasi, lebih umum dalam bentuk online, atau memiliki kapabilitas untuk diletakkan secara online. Sebuah knowledge base digunakan untuk mengoptimasi koleksi, organisasi, dan pengambilan informasi untuk sebuah organisasi atau untuk publik [JOH07]. Istilah knowledge seringkali disalahartikan dengan istilah informasi dan data, padahal tiga istilah tersebut memiliki arti yang berbeda. Data adalah sesuatu informasi yang bersifat mentah [DIK08] dan dapat berbentuk apapun. Contoh data adalah sebuah spreadsheet. Informasi adalah data yang diberikan arti dengan koneksi relasi [DIK08]. Arti di sini dapat menjadi berguna, namun tidak selalu demikian. Informasi yang dihasilkan dengan melakukan query pada sebuah basis data relasional adalah salah satu contohnya. Knowledge adalah sekumpulan informasi dalam bidang tertentu yang berguna. Ingatan manusia adalah salah satu contoh dari knowledge yang kita ketahui sehari-hari. Knowledge memiliki arti untuk mereka sendiri, namun tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan knowledge lanjutan sebagai turunan dari knowledge tersebut [DIK08] Struktur Knowledge base Struktur dari TUSK knowledge base [TUS08] dijadikan sebagai contoh dari sebuah struktur knowledge base. TUSK knowledge base adalah knowledge base dari TUFTS university di Amerika Serikat. Struktur TUSK divisualisasikan dengan Gambar II-1. 1

2 II-2 Gambar II-1 Struktur knowledge base pada TUSK Dari Gambar II-1, dapat dilihat bahwa sebuah TUSK knowledge base terdiri dari bagian-bagian user interfaces, maintenance tools, authoring tools, incorporation tools, authentication tools, programming interface, dan model data sebagaimana dijabarkan berikut: 1. Data model Struktur data yang digunakan adalah struktur data yang memberikan kemudahan untuk melakukan integrasi konten dengan menggunakan DBMS. Untuk TUSK, detail struktur data yang dimilikinya tidak dikemukakan kepada publik. 2. Programming interface Antarmuka pemrograman berbasis objek didesain untuk menyembunyikan detail dari sistem basis data dan menyederhanakan operasi-operasi yang sering dilakukan oleh pengguna knowledge base, seperti penambahan, penghapusan, dan pengeditan informasi.

3 II-3 3. Authoring tools Kakas penulisan diimplementasikan ke dalam knowledge base, agar sang pemilik informasi sewaktu-waktu dapat melakukan pengelolaan data mereka di dalam sistem, seperti pengeditan, atau penambahan informasi. 4. Incorporation tools Program tertentu dibuat untuk memudahkan knowledge base untuk mengasosiasikan data dari sumber lainnya. Beberapa implementasinya adalah penambahan referensi URL ke dalam sebuah informasi di dalam knowledge base dan pertukaran informasi yang dimiliki dengan knowledge base lain. 5. Maintenance tools Kakas administratif yang relatif simpel dibuat untuk memudahkan tugas dari manajemen informasi. 6. User Interface Antarmuka pengguna yang ada disini merupakan sebuah tampilan yang memungkinkan pengguna untuk dapat melakukan pencarian informasi di dalam internal sebuah knowledge base dan di dalam jaringan knowledge base. 7. Authentication Tools Kakas autentitikasi di sini diperuntukkan kepada administrator dan penulis untuk dapat melakukan autentikasi dirinya ketika berinteraksi dengan knowledge base Contoh Penerapan Knowledge base Pada saat ini, sudah tersebar banyak sekali knowledge base yang dapat diakses dengan mudah dengan menggunakan internet browser saja. Setiap perusahaan besar yang memiliki bisnis berkaitan dengan teknologi informasi, atau bahkan yang tidak memiliki kaitan sekalipun, sudah

4 II-4 mulai menggunakan knowledge base sebagai alat untuk berkomunikasi dengan dunia luar, baik dengan pembeli maupun investor. Selain perusahaan, universitas sebagai sebuah institusi juga sudah mulai menyediakan knowledge base sebagai gudang informasi yang akurat. Di sini hanya akan dibahas mengenai tiga buah contoh knowledge base yang dapat diakses dengan bebas oleh pengguna awam Apple Support Apple Support ( adalah sebuah knowledge base dari Apple Inc. yang berfungsi sebagai layanan bantuan bagi para pengguna jika ada masalah atau hal-hal yang ingin diketahui tentang produknya. Di dalam interface yang diberikan, Apple Support memberikan banyak pilihan tentang pencarian yang dilakukan. Pencarian dapat dilakukan dengan pencarian terhadap artikel yang mengandung kata tertentu, mengandung lebih dari satu kata tertentu, atau bahkan dapat dilakukan pencarian tanpa kata tertentu yang telah ditentukan. Pilihan kategori yang diberikan dibuat dalam menu yang sederhana, namun menarik. Pengguna dapat memilih bahasa, produk, dan kategori tertentu dari informasi yang diinginkan. Jika pengguna merupakan pengguna awam yang tidak ingin disulitkan dengan segala kerumitan pencarian tingkat lanjut, dapat juga memilih untuk menggunakan basic search yang cara kerjanya hampir sama dengan mesin pencari google MozillaZine MozillaZine ( adalah sebuah knowledge base yang mengkhususkan diri pada produk dan aplikasi keluaran mozilla. Halaman utama MozillaZine berisi pilihan produk yang didukung oleh mozilla. Setiap produk dilengkapi dengan FAQ dan artikel lengkap dari produk tersebut. Selain itu juga tersedia fitur pencarian, baik untuk pencarian umum untuk seluruh produk dan aplikasi mozilla, atau hanya terbatas pada produk atau aplikasi tertentu saja.

5 II UITS UITS ( adalah knowledge base yang bertujuan untuk pelayanan informasi kepada masyarakat terkait teknologi informasi. Knowledge base ini dimiliki oleh Universitas Indiana di Amerika Serikat. UITS sendiri adalah singkatan dari University Information Technology Services. Layanan ini pada awalnya merupakan tanya jawab manual antara pihak universitas dan masyarakat pada awal tahun 1980an. Seiring berjalannya waktu, data pertanyaan yang semakin banyak terkumpul menyebabkan pihak universitas merasa perlu untuk membuah sebuah knowledge base terkait dengan teknologi informasi. Dan akhirnya, pada tahun 1988 terbentuklah online knowledge base mereka yang pertama, dan terus berkembang sampai saat ini. Pada tahun 2007, pengunjung knowledge base ini mencapai 10,5 juta oran dan pada saat ini mengandung lebih dari dokumen. 2.2 Struktur Repositori Knowledge base Ketika berbicara tentang struktur repositori knowledge base, aspek utama yang terkait dengan hal tersebut adalah klasifikasi yang digunakan untuk melakukan penstrukturan informasi. Pada Sub bab ini akan dibahas mengenai beberapa standar klasifikasi untuk repositori data [GAR04], yaitu controlled vocabularies, taxonomy, thesauri, faceted classification, serta ontology Controlled Vocabularies Controlled vocabularies adalah sebuah indeks istilah yang nantinya akan digunakan untuk standardisasi kata kunci yang digunakan pada sebuah dokumen. Controlled vocabularies ini diharapkan mampu untuk menghilangkan terjadinya kerancuan mengenai adanya beberapa istilah yang memiliki arti sama, dan digunakan sebagai kata kunci dalam dokumen yang berbeda. Sebagai contoh, wanita dan perempuan kurang lebih memiliki arti yang sama. Dalam pemberian kata kunci untuk setiap dokumen yang berkaitan dengan wanita/perempuan, harus ditentukan satu kata yang menjadi kunci.

6 II Taxonomy Taxonomy adalah klasifikasi berdasarkan subjek yang mengatur controlled vocabulary yang dimiliki ke dalam sebuah hierarki. Taxonomy membantu pengguna untuk mendeskripsikan subjek. Namun, dari sisi metadata, nyaris tidak ada perbedaan signifikan dengan controlled vocabulary. Sehingga dapat disimpulkan bahwa taxonomy sendiri bukanlah metadata, namun dapat digunakan untuk mengelompokan subjek berdasarkan hierarki tertentu. Contoh dari taxonomy dapat dilihat pada Gambar II-2. Gambar II-2 Contoh taxonomy Pada Gambar II-2, digambarkan bagaimana sebuah taxonomy (bentuk hiearki) mengacu kepada sebuah informasi. Setiap node pada taxonomy ini pada implementasinya akan mengacu pada beberapa informasi, dimana setiap informasi tersebut akan memiliki metadata yang tidak berkaitan dengan keberadaan taxonomy Thesaurus Istilah thesaurus telah digunakan sejak lama untuk mendeskripsikan hal yang berkaitan dengan struktur klasifikasi objek. Thesaurus memiliki dua buah standar ISO, yaitu ISO2788 untuk mendeskripsikan thesaurus monolingual, dan ISO5964 untuk thesaurus multilingual.

7 II-7 Pada dasarnya, thesaurus merupakan pengembangan dari taxonomy dengan menambahkan properti-properti berikut untuk mendeskripsikan subjek: 1. BT (broader term) Merujuk kepada istilah yang artinya lebih luas, yang memiliki makna yang kurang spesifik untuk istilah tertentu. Istilah NT (Narrowed Term) adalah lawan kata dari BT. Jika ditilik lebih jauh, sebuah taxonomy adalah thesauri yang hanya menggunakan properti BT/NT, sehingga dapat disebut bahwa setiap thesaurus mengandung sebuah taxonomy. 2. SN (scope note) SN adalah sebuah kalimat yang disertakan ke dalam istilah untuk menjelaskan arti dan cakupan dari istilah tersebut. Hal ini sangat berguna ketika arti dari sebuah istilah tidak dapat dipastikan dari konteks yang digunakan. 3. USE Merupakan referensi menuju istilah lainnya yang lebih disarankan penggunaannya dibandingkan dengan penggunaan istilah ini. Mengimplikasikan bahwa istilah yang digunakan memiliki sinonim (kebalikan dari istilah ini disebut UF). Jika sebuah istilah A merujuk kepada istilah B dengan USE, maka istilah B akan merujuk kepada istilah A dengan UF. Di sini dapat disimpulkan bahwa penggunaan istilah B lebih disarankan dari penggunaan istilah A dalam suatu thesaurus. 4. TT (top term) Merujuk kepada istilah yang memiliki arti paling luas dari seluruh istilah yang ada pada suatu thesaurus. Informasi ini bersifat redundan pada setiap subjek yang ada. 5. RT (related term) Merupakan referensi kepada istilah yang terkait, dimana istilah terkait ini tidak tercakup di dalam klasifikasi properti-properti lainnya (BT/NT, USE/UF)

8 II-8 Gambar II-3 Contoh thesaurus Gambar II-3 merupakan contoh dari thesaurus dari istilah berries [ADEC00]. Dapat dilihat pada Gambar tersebut, bahwa top-term, NT/BT, dan RT untuk istilah berries telah terdefinisi Faceted Classification Ide untuk klasifikasi faset adalah untuk mengklasifikasikan dokumen dengan memilih sebuah istilah untuk setiap kategori / faset untuk mendeskripsikan dokumen di dalam dimensi yang berbeda. Hal ini akan menjelaskan dokumen dari banyak sudut pandang yang berbeda. Ranganathan, penemu dari klasifikasi faset (yang disebut juga Colon Classification) [GAR04], menjelaskan bahwa klasifikasi ini terdiri atas lima kategori / faset, yaitu: 1. Personality: Faset ini ditujukan untuk subjek utama dari dokumen, dan dianggap sebagai faset utama 2. Matter: Material atau substansi yang berkaitan dengan dokumen tersebut 3. Energy: Proses atau aktifitas yang dideskripsikan oleh dokumen 4. Space: Lokasi yang dideskripsikan oleh dokumen 5. Time: Waktu yang dideskripsikan oleh dokumen

9 II-9 Harus diperhatikan bahwa pada prakteknya, kategori / faset yang digunakan tidak harus sama seperti yang dikemukakan oleh Ranganathan. Gambar II-4 berikut akan diberikan sebuah contoh implementasi dari klasifikasi faset pada sebuah website. Gambar II-4 Contoh klasifikasi faset [ADK05] Pada Gambar II-4 ini, kategori / faset yang digunakan adalah tipe, material dan kejadian khusus berkaitan dengan topik yang dikategorikan, yaitu perhiasan. Pada tahun 2005, 69% dari website yang ada di dunia menggunakan klasifikasi faset ini [ADK05] Ontology Istilah ontology / ontologi di dalam lingkup computer science memiliki arti sebagai sebuah model untuk mendeskripsikan dunia yang terdiri atas sebuah set dari tipe, properti, dan tipe relasi. Penggunaan istilah ontologi juga mengandung pengharapan bahwa akan terjadi kemiripan yang sangat dekat antara dunia nyata dengan fitur dari model ontologi tersebut. Dalam kaitan dengan klasifikasi repositori knowledge base, ontologi adalah puncak dari semua jenis klasifikasi yang telah kita pelajari. Penjelasannya adalah bahwa ontologi memiliki kosakata yang terbuka, dimana semua jenis klasifikasi lainnya tertutup untuk kosakata baru. Thesaurus / thesauri dapat dianggap sebagai sebuah ontologi yang hanya terdiri dari satu tipe yaitu term, sebuah properti yang disebut scope note, dan tiga relasi (BT/NT, USE/UF, dan

10 II-10 RT). Namun karena tipe yang tercakup terbatas, kekuatan untuk melakukan deskripsi yang dimiliki thesauri menjadi sangat lemah. Di dalam dunia computer science, ontologi telah banyak digunakan untuk pendefinisian bahasa untuk kepentingan berbagai hal. Dan di dalam information retrieval, topic map adalah salah satu ontologi yang telah dibuat untuk menjadi framework dalam pelaksanaannya. Gambar II-5 adalah contoh dari sebuah ontologi [NCSU03]. Ontologi pada Gambar tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: Ships are a kind of Watercraft, or Sea Vessel. Ships have a Crew and Cargo. Through the transitivity of the hypernym relation, Ships also have a Location. The Location of a Ship has a Longitude and Latitude. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan seperti berikut Kapal laut adalah sejenis kendaraan laut, atau Sea Vessel. Kapal laut memiliki seorang kru dan kargo. Melalui relasi hipernim, kapal laut juga memiliki sebuah lokasi. Lokasi dari sebuah kapal laut memiliki longitude dan latitude. Gambar II-5 Contoh ontology [NCSU03]

11 II Topic Map Ontology Topic map merupakan salah satu ontologi yang digunakan dalam membentuk repositori dari knowledge base. Dalam pembuatannya, topic map bukan hanya melakukan replikasi dari indeks pada hardcopy biasa, namun topic map melakukan generalisasi dari indeks tersebut, dan memperluas cakupannya. Hal ini dimungkinkan dengan memisahkan indeks dengan informasi yang terkandung, sehingga nantinya indeks ini dapat digunakan pada kumpulan informasi yang berbeda. Selain itu, karena indeks yang terdapat di dalam topic map pada dasarnya adalah kumpulan informasi, indeks tersebut dapat menjadi layer informasi pada topic map lainnya. Topic map terdiri atas tiga bagian penting, yaitu Topic, Association, dan Occurrence (TAO). Topic / topik adalah sesuatu, dimana sebuah kota, seseorang, konsep, dan apa saja dapat menjadi sebuah topik. Istilah topik merujuk kepada sebuah objek atau node di dalam topic map yang merepresentasikan subjek. Disana harus ada sebuah relasi satu-satu antara topik dan subjek, dengan setiap topik direpresentasikan oleh sebuah subjek, dan setiap subjek hanya direpresentasikan oleh sebuah topik. Gambar II-6 Contoh kumpulan topik Gambar II-6 memperlihatkan sekumpulan topik yang memiliki keterkaitan, dimana semua topik yang tergambarkan di atas bertemakan negara Italia. Masing-masing topik akan relevan dengan beberapa informasi di dalam repositori knowledge base. Hubungan antara topik dengan informasi ini disebut dengan occurrence. Karena keberadaannya yang mengurangi independensi dari topic map, informasi mengenai occurrence

12 II-12 ini pada umumnya tidak disimpan sebagai bagian dari topic map. Penulisan occurrence ini biasanya menggunakan URI (Uniform Resource Identifier). Garis tebal pada Gambar II-7 menggambarkan occurrence pada sebuah topic map. Dapat dilihat pada Gambar tersebut bahwa sebuah topik dapat memiliki beberapa occurrences sekaligus. Gambar II-7 Contoh occurrences Selain occurrence yang menghubungkan antara topik dan informasi, di dalam topic map juga didefinisikan hubungan antar topic map yang disebut dengan association. Association / asosiasi memiliki pengelompokan berdasarkan jenis hubungan antar topic tersebut, yang akan mempermudah implementasi antarmuka yang user-friendly. Gambar II-8 Contoh asosiasi Gambar II-8 menggambarkan sebuah struktur dari topic map. Kumpulan lingkaran tebal di bagian atas Gambar merupakan topik, dihubungkan dengan garis tebal yang merupakan asosiasi. Tidak semua topik akan memiliki asosiasi, dan juga ada beberapa topik yang memiliki lebih dari

13 II-13 satu asosiasi. Setiap topik akan mengacu pada satu atau lebih informasi yang digambarkan sebagai bermacam-macam bentuk geometri pada bagian dasar dari Gambar tersebut. Saat ini, umumnya sistem yang memiliki indeks menyisipkan kode tertentu di dalam dokumen untuk melakukan pengindeksan. Salah satu keuntungan penggunaan topic map adalah bahwa dokumen itu sendiri tidak perlu dimodifikasi Penilaian Tingkat Kepercayaan Informasi Pada Struktur Knowledge base Penilaian kebenaran dan relevansi informasi di dalam knowledge base dapat menggunakan beberapa cara. Di antaranya adalah penggunaan model statistical information retrieval dan vector space [CHR04] untuk knowledge base umum, serta occurrences embedded definition [KAL04] yang khusus digunakan pada topic map. Pada Sub bab berikut ini akan dijelaskan sekilas mengenai masing-masing model penilaian tersebut Statistical Information Retrieval Model ini dibuat dengan merepresentasikan dokumen menggunakan sebuah set dari indeks istilah. Setiap istilah dilihat sebagai variabel boolean, dimana nilai true berarti istilah tersebut terdapat pada dokumen tertentu dan dapat dikombinasikan dengan istilah lainnya dengan menggunakan operator AND, OR, dan NOT. User query merepresentasikan sebuah ekspresi boolean, dan dokumen yang dihasilkan harus memenuhi ekspresi boolean tersebut. Kelemahan dari model ini adalah hasil yang dimiliki hanya memiliki dua nilai saja, yaitu benar atau salah. Hal ini menjadikan pengurutan atas informasi menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan Vector Space Cara ini memodelkan dokumen ke dalam sebuah set vektor di dalam ruang vektor, dimana setiap istilah yang unik merepresentasikan keberadaan sebuah dimensi dari ruang tersebut. Penilaian dilakukan dengan membandingkan kata kunci di dalam ruang vektor tersebut dan menghitung signifikansinya. Hal ini menjadi mahal dikarenakan pembuatan model vector space ini membutuhkan ruang dan usaha yang besar dalam pelaksanaannya.

14 II-14 Di luar kekurangannya karena proses pembentukan yang menghabiskan banyak sumber daya, pengurutan dokumen dengan model vector space ini dapat dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan dokumen terurut sesuai dengan kata kunci yang diberikan Occurrences Embedded Definition Di dalam sebuah topic map, penilaian kebenaran dan relevansi informasi dipermudah dengan adanya occurrence. Setiap informasi yang terkait dengan topik tertentu dapat ditambahkan sebuah metadata yang mendefinisikan penilaian tersebut. Metadata ini dapat didefinisikan oleh perancang topic map sesuai dengan kebutuhan knowledge base, dan tidak ada standar yang pasti mengenai hal tersebut, sehingga memiliki fleksibilitas yang tinggi. 2.3 Web services Web services adalah sistem pertukaran informasi berbasis XML yang menggunakan internet untuk interaksi antara aplikasi [ION07]. Teknologi ini merupakan standar yang diadopsi oleh banyak vendor perangkat lunak, karena memiliki standar terbuka. Standar terbuka ini yang memungkinkan aplikasi web service yang diimplementasi oleh vendor berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Perkembangan web services yang begitu cepat menyebabkan lahirnya ekstensi-ekstensi web services yang memperluas fungsi web services itu sendiri. Untuk membedakan web services dasar dengan ekstensi-ekstensinya, maka keduanya dibedakan menjadi web services generasi pertama dan web services generasi kedua Web Services Generasi Pertama [ERL04] Web services generasi pertama adalah pondasi dari teknologi web services ini sendiri. Implementasi dari teknologi ini, yang berupa aplikasi web services, saling berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan dokumen berformat XML dan protokol pengiriman pesan SOAP (Simple Object Access Protocol) melalui HTTP. Format XML, SOAP, dan HTTP ini juga merupakan standar terbuka yang dapat diadopsi.

15 II-15 Sebuah aplikasi web service tentunya tidak dapat langsung diketahui bagaimana penggunaannya. Oleh karena itu, aplikasi ini harus menyediakan deskripsi service. Untuk deskripsi ini, web service juga memiliki standar terbuka yaitu WSDL (Web Service Description Language). Standard web service juga menyediakan mekanisme pencarian aplikasi web service, yaitu UDDI (Universal Description Discovery and Integration). UDDI ini dapat dianalogikan sebagai catalog web service di dunia maya, sehingga memungkinkan sebuah aplikasi web service dapat menemukan aplikasi lain yang dibutuhkan. Namun penggunaan UDDI sendiri saat ini belum banyak diadopsi. Spesifikasi web service seperti yang dijelaskan sebelumnya merupakan dasar dari aplikasi web services, yang dapat disebut sebagai web services generasi pertama. Gambaran umum keterhubungan dari standar-standar tersebut dapat dilihat pada Gambar II-9. Gambar II-9 Keterhubungan antar komponen dari web services [ERL04] Web Service Description Language (WSDL) Web Services Description Language (WSDL) adalah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendeskripsikan web services [ERL04]. Adanya WSDL memungkinkan kita mengatahui jenis deskripsi layanan yang disediakan dan fungsi-fungsi apa saja yang dimiliki sebuah aplikasi web service.

16 II-16 Struktur umum dari WSDL adalah sebagai berikut [ERL04]: <definitions> <interface> <operation> </operation> </interface> <message> <part> </part> </message> <service> <endpoint> </endpoint> </service> <binding> </binding> </definitions> Penjelasan dari elemen-elemen yang ada di dalam bahasa ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Elemen interface merepresentasikan interface dari web service, dan terdiri atas operasioperasi yang dimiliki oleh web service dengan tag operation. 2. Elemen message merepresentasikan semua input dan output message dari operation. Sebuah message dapat terdiri atas satu parameter atau lebih. Untuk itu digunakan komponen part. 3. Elemen service menyimpan koleksi dari endpoint, yang menyimpan alamat fisik dan informasi protokol. Setiap komponen endpoint dapat mereferensi elemen binding, dan lalu dihubungkan dengan informasi endpoint pada operasi tertentu. 4. Elemen binding mengasosiasikan dirinya dengan konstruksi operation Simple Object Access Protocol (SOAP) Simple Object Access Protocol merupakan protokol untuk menukarkan pesan berbasis XML dalam jaringan komputer [ERL04]. Umumnya SOAP melalui protokol HTTP. Struktur pesan SOAP adalah sebagai berikut [ERL04].

17 II-17 <env:envelope xmlns:env= > <env:header> </env:header> <env:body> </env:body> </env:envelope> Elemen envelope membentuk dokumen pesan terdiri atas bagian body dan header. Elemen header sifatnya opsional. Penggunaan header umumnya adalah untuk implementasi ekstensi SOAP dan data-data tambahan, sementara body bertujuan untuk menyimpan pesan Universal Description Discovery and Integration (UDDI) Universal Description Discovery and Integration (UDDI) adalah registry berbasis XML yang bersifat platform-independent [ERL04]. UDDI memungkinkan sebuah bisnis untuk mempublikasikan service mereka sehingga aplikasi mereka dapat digunakan oleh aplikasi lainnya. UDDI mengorganisasikan registry dalam enam tipe data [ERL04]: 1. Business Entity, menyimpan informasi profil mengenai bisnis yang disimpan, termasuk nama, deskripsi, dan unique identifier. 2. Business Service, merepresentasikan layanan aktual yang ditawarkan oleh bisnis terdaftar, disimpan dalam elemen businessentity 3. Specification Pointers, menyimpan halaman dari business service ke informasi implementasi, disebut juga binding components 4. Service types, menyediakan informasi dari definisi pointer 5. Business relationships, direpresentasi dengan publisherassertion, menyimpan hubungan antara entitas bisnis dengan yang lainnya 6. Subscriptions, direpresentasi dengan elemen subscription, memungkinkan subscriber mendapatkan notifikasi saat profil business entity diperbaharui.

18 II Web Service Generasi Kedua [ERL04] Perkembangan teknologi web services berlanjut pada munculnya ekstensi-ekstensi dari web service, yang biasa disebut second generation web services atau WS-* [ERL04]. Ekstensi ini merupakan pengembangan dari teknologi web services dasar yang muncul disebabkan kebutuhan-kebutuhan yang ada di dalam enterprise. Adapun beberapa ekstensi yang jamak digunakan adalah WS Coordination, WS Transaction, Business Process Execution Language for Web Services (BPEL4WS atau WS-BPEL), WS- ReliableMessaging, WS Addressing, WS Policy, WS PolicyAssertions, WS PolicyAttachments, WS Attachments, dan SOAP with Attachments (SwA). Perkembangan dari teknologi ekstensi ini tidak berhenti pada ekstensi-ekstensi yang ada di atas. Seiring dengan berjalannya waktu, standar ini akan terus berkembang Jenis-Jenis Penggunaan Web Service Di dalam penggunaannya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan sebuah web services pada suatu network. Dimana beberapa cara paling populer di antaranya adalah SOAP dan representational state transfer. Berikutnya akan dibahas secara umum mengenai masing-masing cara tersebut SOAP Web service Sebuah SOAP web service memiliki dua buah batasan implementasi, yaitu: 1. Kecuali untuk binary data attachment, pesan-pesan harus menggunakan SOAP (Simple Object Access Protocol) 2. Deskripsi untuk sebuah service harus diimplementasikan menggunakan WSDL (Web services Description Language). SOAP web service adalah bentuk web service yang paling umum di dalam dunia industri. Sebagian orang akan dengan mudah mengartikan sebuah web service menjadi service SOAP dan WSDL. [SOAP07] menyatakan bahwa SOAP menyediakan sebuah konstruksi pesan yang

19 II-19 dapat dipertukarkan melalui berbagai macam protokol yang ada. Hal tersebut dapat diartikan bahwa SOAP berperan seperti sebuah amplop yang membawa pesannya. Satu keuntungan dari SOAP adalah bahwa SOAP memperbolehkan range pertukaran pesan yang cukup banyak, dari mulai request and response secara tradisional, sampai dengan broadcasting dan korelasi antar pesan yang rumit. SOAP web service terdiri atas dua jenis, yaitu SOAP RPC dan documentcentric SOAP. SOAP RPC (remote procedure call) web service adalah sebuah web service yang menyamarkan sebuah antarmuka RPC yang bersifat application-specific melalui sebuah antarmuka generic. Secara efektif, hal ini mendeskripsikan tingkah laku dari sistem dan semantik aplikasinya. Karena tingkah laku sistem sangat sulit ditentukan di dalam lingkungan terdistribusi, aplikasi yang dibuat dengan menggunakan web service jenis ini pada umumnya tidak dapat dijalankan dengan baik. Document-centric SOAP web service adalah sebuah implementasi dari web service yang mengikuti kaidah yang dimiliki oleh konsep SOA (service-oriented architecture) secara keseluruhan, dimana sebuah unit terkecil dari komunikasi adalah sebuah pesan, dan bukan sebuah operasi. Hal ini sering disebut sebagai sebuah message-oriented service REST Web service Representational State Transfer (REST) web service adalah sebuah Service Oriented Architecture yang berbasiskan pada konsep resource. Sebuah resource adalah apa saja yang memiliki sebuah Uniform Resource Identifier. Sebuah resource mungkin memiliki nol atau lebih representasi. Biasanya, orang akan mengatakan bahwa sebuah resource tidak eksis jika tidak ada representasi yang tersedia untuk resource tersebut. Sebuah REST web service memiliki batasan sebagai berikut:

20 II Antarmuka dibatasi hanya untuk HTTP. Semantik berikut didefinisikan untuk antarmuka: a. HTTP GET digunakan untuk memperoleh sebuah representasi dari resource. Seorang pengguna menggunakan hal tersebut untuk mendapatkan representasi dari sebuah URI. Service yang disediakan melalui antarmuka ini harus tidak menimbulkan keberatan dari pengguna. b. HTTP DELETE digunakan untuk menghapus representasi dari sebuah resource c. HTTP POST digunakan untuk melakukan update atau membuat representasi dari resource d. HTTP PUT digunakan untuk membuat representasi dari sebuah resource 2. Hampir semua pesan dikirimkan menggunakan XML, dibatasi oleh sebuah skema yang tertulis dalam bahasa skema tertentu seperti XML Schema dari W3C atau RELAX NG. 3. Pesan yang simpel dapat dikodekan dengan mengunakan URL encoding. 4. Service dan penyedia service haruslah merupakan sebuah resource, sedangkan seorang pengguna dapat saja berupa sebuah resource. REST web services membutuhkan dukungan infrastruktur yang sederhana selain HTTP standar dan teknologi XML processing, yang pada saat ini sudah didukung dengan baik oleh semua bahasa pemrograman dan platform. REST web services menjadi sederhana dan efektif karena HTTP adalah antarmuka yang paling luas tersedia, dan sudah cukup baik untuk kebanyakan aplikasi. Di dalam banyak kasus, kesederhanaan dari HTTP memberikan lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan kesulitan dari pengenalan tambahan sebuah transport layer.

3.1 Arsitektur Web Service

3.1 Arsitektur Web Service BAB 3 Web Service Seperti telah dijelaskan sebelumnya, SOA terdiri atas sekumpulan layanan. Menurut Luthria et al, (2009), jika layanan mencerminkan fungsi bisnis di dalam model komputasi berbasis layanan,

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Business Process Management (BPM) Konsep Dasar Tujuan II-1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Business Process Management (BPM) Konsep Dasar Tujuan II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Business Process Management (BPM) 2.1.1 Konsep Dasar Business Process Management (BPM) adalah disiplin ilmu untuk memodelkan, automatisasi, mengelola, dan mengoptimasi proses bisnis

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Pertukaran Informasi Pada Jaringan Knowledge base

Pembangunan Aplikasi Pertukaran Informasi Pada Jaringan Knowledge base Pembangunan Aplikasi Pertukaran Informasi Pada Jaringan Knowledge base LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Fajar Juang Ekaputra / 13503079 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Umum Sistem

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Umum Sistem BAB III ANALISIS Sesuai dengan isi dari bab pertama, tujuan tugas akhir ini adalah pembangunan aplikasi pertukaran informasi pada suatu jaringan knowledge base untuk pembaharuan informasi anggota jaringan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibabarkan dasar-dasar teori yang menjadi landasan pengerjaan tugas akhir ini. Dasar-dasar teori ini didapatkan dari studi literatur yang merupakan salah satu metodologi

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik 1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi web merupakan salah satu bidang teknologi informasi yang perkembangannya begitu pesat dibandingkan dengan teknologi lainnya pada bidang yang sama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka penelitian

Gambar 5 Kerangka penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016

Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 TIF82 REST Team dosen Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 Pendahuluan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan eleman penting sebuah web, yang

Lebih terperinci

UDDI. Team Dosen. Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016

UDDI. Team Dosen. Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 UDDI Team Dosen Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 Apa itu UDDI? Universal Description, Discovery and Integration Directory Service yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Perangkat Lunak Arsitektur perangkat lunak adalah sekumpulan pernyataan yang menggambarkan komponen perangkat lunak dan fungsi-fungsi yang ada pada komponen tersebut.

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian (perumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Website merupakan

Lebih terperinci

Web Service. Asep Herman Suyanto

Web Service. Asep Herman Suyanto Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. Ozsu, M. Tamer and Falduriez, Patrick (1999). Principles of Distributed Database Systems, Second Edition. Prentice-Hall.

DAFTAR REFERENSI. Ozsu, M. Tamer and Falduriez, Patrick (1999). Principles of Distributed Database Systems, Second Edition. Prentice-Hall. DAFTAR REFERENSI [OZS99] [COU05] [SIL02] [MAN99] [IMP04] Ozsu, M. Tamer and Falduriez, Patrick (1999). Principles of Distributed Database Systems, Second Edition. Prentice-Hall. Coulouris, George (2005).

Lebih terperinci

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan otobus (PO) merupakan salah satu jasa akomodasi angkutan darat yang melayani perjalanan dari satu kota menuju kota lainnya. Saat ini informasi mengenai jadwal

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangatlah pesat dan mengalami kemajuan di berbagai bidang mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda no. 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

KEBUTUHAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI DATA ANTAR SISTEM INFORMASI DALAM E-GOV DI PEMKAB BANTUL YOGYAKARTA

KEBUTUHAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI DATA ANTAR SISTEM INFORMASI DALAM E-GOV DI PEMKAB BANTUL YOGYAKARTA KEBUTUHAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI DATA ANTAR SISTEM INFORMASI DALAM E-GOV DI PEMKAB BANTUL YOGYAKARTA Tugas Elearning Web Service Disusun Oleh : Sigit Bayu Kusuma 13111004 22 Malam LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dengan cara mempublikasikan hasil karyanya melalui website sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dengan cara mempublikasikan hasil karyanya melalui website sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan bantuan dari orang lain dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu. Manusia membutuhkan kerja sama dari orang lain mengenai

Lebih terperinci

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER PROSES TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER 1 Proses terdistribusi dapat diaplikasikan pada berbagai ruang kerja,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencarian Pencarian adalah proses untuk menemukan suatu informasi yang kita butuhkan. Misalnya, kita ingin mencari sebuah kata didalam dokumen digital yang kita miliki. Kita

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi sekarang menyebabkan perusahaan berusaha untuk menjaga pelanggan-pelanggan yang ada. Menurut Carmen Acatrinei dan Teodora Viviana Puiu (2013:153), kartu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi penjelasan tentang kajian berbagai pustaka yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Kajian pustaka akan dilakukan terhadap beberapa literatur tentang Extensible

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA Penerapan proses BPM pada sebuah organisasi akan mengakibatkan sistem yang digunakan terus berubah untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini memudahkan berbagai macam informasi dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Situs-situs yang menyediakan informasi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kejahatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kejahatan sebagai hal-hal yg bersifat kejahatan atau perbuatan yg melanggar hukum pidana. Kartono

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital merupakan aplikasi praktis yang mengelola koleksi berbagai macam dokumen dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui komputer. Melalui aplikasi

Lebih terperinci

Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data

Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data 73 Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data Yogiswara, Wijono, dan Harry Soekotjo Dahlan Abstrak Layanan web (Web Service) banyak diimplementasikan pada proses integrasi presentasi dan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kriminalitas Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kriminalitas sebagai hal-hal yg bersifat kriminal atau perbuatan yg melanggar hukum pidana.kartono

Lebih terperinci

BAB 3 DASAR TEORI 3.1 Web Service

BAB 3 DASAR TEORI 3.1 Web Service BAB 3 DASAR TEORI 3.1 Web Service Web Service dapat dirancang untuk mendukung interopabilitas mesin-mesin yang dapat berinteraksi melalui jaringan, web service memiliki antarmuka yang dalam format mesin-processable

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PHP Web Service Nama : Ilham NIM : 09071003024 Kelas : 6B Daftar isi FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI 2009/2010 1 1. Pengenalan web service 3 2. Apa itu

Lebih terperinci

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE Miftahur Rohmah 4114080 Prodi Sistem Informasi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HTTP adalah salah satu protokol paling populer di dunia internet. Dengan semakin banyaknya aplikasi multimedia yang berjalan di atas HTTP, banyak protokol yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori dan teknologi yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan yang dipaparkan akan dimulai dari teknologi web service beserta dengan beberapa

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK

RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK Ahmad Chusyairi 1), Ema Utami 2) 1,2) Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring Road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan DAFTAR TABEL Tabel III-1 Fase dan Deliverables UP dalam Tugas Akhir... III-1 Tabel III-2 Fitur Joomla... III-2 Tabel III-3 Fitur Drupal... III-3 Tabel III-4 Identifikasi Web Service... III-5 Tabel III-5

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Tanya Jawab, Semantic Web, Ontology, domain terbatas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Tanya Jawab, Semantic Web, Ontology, domain terbatas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Informasi telah menjadi bagian yang sangat penting didalam pertumbuhan masyarakat modern. Dengan meningkatnya kebutuhan informasi ini, maka banyak orang memerlukan mesin pencari informasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan sebagai acuan dalam membuat aplikasi. 3.1. E-Marketplace Online Market adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang data dan informasi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang akan diuji, yaitu dengan mendalami tentang klasifikasi teks. Selain itu juga membahas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE TUGAS AKHIR ADLAN QOWI 1112001015 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 ANALISIS

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang tugas akhir mahasiswa, permasalahan, serta tujuan pembuatan tugas akhir. Selain itu akan dibahas pula mengenai ruang lingkup tugas akhir, metodologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 E-Commerce E-commerce merupakan suatu kumpulan teknologi,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE 18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah  dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan 1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah e-mail dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan datang, kita mungkin melihat teknologi internet lain yang

Lebih terperinci

Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile

Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Martinus Raditia Sigit Surendra Program Studi Sistem Informasi, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia Abstract This paper

Lebih terperinci

Pemrograman Web I (Mengenal. Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa

Pemrograman Web I (Mengenal. Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa Pemrograman Web I (Mengenal Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa Tujuan Kuliah Mampu menjelaskan konsep dasar mengenai : Internet Arsitektur WEB URL HTTP WEB Browser WEB Server Internet Internet, yaitu kepanjangan

Lebih terperinci

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan.

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan. KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan. L1 1. Berapa umur anda? a. 18 40 tahun b. 41 60 tahun c. 61 tahun ke atas 2. Apa

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan STMIK AMIKOM Purwokerto merupakan perguruan tinggi komputer yang memiliki 2 program studi unggulan, yaitu program studi sistem informasi dan teknik

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mentoring Mentoring merupakan kegiatan ekstrakurikuler terstruktur yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru mulai angkatan tahun akademik 2004/2005, atau seluruh mahasiswa yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) M. Eka Wijaya*, Bambang Setiawan, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WEB SERVICE UNTUK TRANSAKSI DATA PADA APLIKASI SAHABAT JASA DENGAN METODE REST

RANCANG BANGUN WEB SERVICE UNTUK TRANSAKSI DATA PADA APLIKASI SAHABAT JASA DENGAN METODE REST `256 Seminar Nasional Teknologi Informasi Universitas Ibn Khaldun Bogor 2018 RANCANG BANGUN WEB SERVICE UNTUK TRANSAKSI DATA PADA APLIKASI SAHABAT JASA DENGAN METODE REST Fajar Surahman 1, Safaruddin Hidayat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA)

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Makalah Nomor: KNSI-108 IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Jasman Pardede 1, Uunk Ungkawa 2, Adil Kurnia Ramdan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengolahan Citra Medis Pada proses pengolahan citra medis tahapan algoritma terdiri dari 8 bagian yaitu perbaikan, segmentasi, kuantifikasi, registrasi, visualisasi dan bagian

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci