BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Widya Widyawati Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengolahan Citra Medis Pada proses pengolahan citra medis tahapan algoritma terdiri dari 8 bagian yaitu perbaikan, segmentasi, kuantifikasi, registrasi, visualisasi dan bagian akhir yang mencakup kompresi, penyimpanan, dan komunikasi [11]. Konsep-konsep ini digunakan untuk melakukan pengolahan dan analisa citra medis setelah didapatkan citra digital dari peralatan medis yang ada diantaranya untuk proses rekonstruksi citra medis. Dalam proses pengolahan citra medis, segmentasi merupakan salah satu bagian penting dari pemrosesan citra medis tersebut. Pendekatan model berbasis segmentasi telah ditetapkan sebagai salah satu metode yang paling berhasil untuk analisis citra [12]. Segmentasi bertujuan untuk membagi citra menjadi beberapa daerah (Region of Interest ROI) yang homogen berdasarkan kriteria kemiripan tertentu. Kualitas hasil segmentasi citra tergantung pada kualitas dari citra awal atau citra hasil akusisi [13]. Kesalahan pada proses segmentasi akan mempengaruhi proses pengenalan dan pemahaman citra pada tingkat yang lebih lanjut. Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam segmentasi citra antara lain: metode thresholding, metode shapebased, metode region growing, dan metode statistik atau juga disebut metode clustering [11]. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan tergantung pada karakteristik dari citra yang akan diproses. 8
2 9 Tidak ada pendekatan tunggal yang dapat memecahkan masalah segmentasi untuk berbagai macam modalitas citra yang ada saat ini [14]. Algoritma segmentasi yang paling efektif diperoleh dengan menyesuaikan kombinasi komponen-komponen yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan dari segmentasi itu sendiri. Metode thresholding didasarkan pada pemisahan pixel ke dalam kelas yang berbeda tergantung pada tingkat keabuan masing-masing pixel [15]. Intensitas citra medis seperti tumor dan jaringan pada otak biasanya sangat rumit dan memiliki tingkat keabuan yang hampir sama sehingga menyebabkan kesulitan penentuan ambang batas (threshold). Metode thresholding semata tidak bisa diterapkan untuk citra dengan tingkat keabuan yang berdekatan, sehingga biasanya dikombinasikan dengan metode lain [15] [16]. Metode region growing menggabungan beberapa pixel dengan thresholding tertentu yang memliki kondisi konektivitas atau kriteria daerah homogenitas [16]. Keberhasilan dari metode tersebut bergantung pada ketepatan informasi anatomi dalam meletakkan baik satu mapun beberapa pixel awal untuk masing-masing daerah homogen [17] [15]. Kelemahan lain dari metode region growing adalah metode tersebut hanya dapat bekerja dengan baik pada daerah yang homogen dan membutuhkan operator untuk menentukan daerah yang akan tersegmentasi. Metode region growing yang paling umum digunakan adalah watershed [18]. Prinsip dasar dari watershed adalah merubah gradien tingkat keabuan citra menjadi permukaan topografi. Daerah minimum dari citra merupakan sumber dimana air meluap dan bentuk-bentuk kolam tangkap ( catchment basin ) menggambarkan
3 10 permukaan air. Algoritma ini akan berhenti bila dua kolam dari dua sumber yang berbeda bertemu. Jika pada citra terdapat banyak pola dan noise, maka akan terbentuk banyak kolam sehingga terjadi segmentasi yang berlebihan [15] [16] [18]. Matei Mancas dan Bernard Gosselin [15] memodifikasi algoritma watershed untuk menghindari masalah segmentasi berlebih pada citra tumor otak dengan mengunakan metode marker-based watershed dan gradient vector flow untuk komputasinya. Watershed pertama dihitung dari dua market -set awal dan membagi citra menjadi 3 wilayah yaitu bagian luar, fuzzy dan bagian dalam. Algoritma yang sama kemudian digunakan untuk menghitung watershed yang kedua dan diperoleh 5 wilayah konsentris yang makin mendekati bagian tumor. Salvador A Melo Júnior, dkk [18] menyelesaikan masalah over-segmentation dengan menggunakan multi-state preprocessing untuk mengurangi noise citra, meningkatkan kontras, dan memodifikasi homotopi citra ventrikel kiri. Setelah tahap preprocessing, metode watershed berhasil melakukan segmentasi citra ventrikel kiri. Kontur akhir diperoleh dengan mengurangi ukuran wilayah tersegmentasi dengan algoritma kontur koreksi. Metode shapebased juga memberikan pendekatan yang cukup sederhana dalam segmentasi citra. Namun metode ini sangat sulit dalam penentuan kontur awal. Ketidaktepatan dalam penentuan kontur awal dapat menyebabkan hasil segmentasi yang kurang memuaskan [17]. Metode statistik atau clustering didasarkan pada distribusi parameter tertentu. Hal terpenting dalam metode ini adalah melakukan estimasi definisi awal dari
4 11 parameter sehingga bagus tidaknya segmentasi tergantung pada seberapa baik distribusi yang diasumsikan mendekati distribusi dari data. Pada kenyataanya, secara umum citra medis mengandung noise dan ketidakpastian distribusi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya [17] [16]. Metode segmentasi statistik mengklasifikasi dan melakukan pengelompokan pixel citra ke dalam wilayah terpadu menurut kriteria tertentu dengan menggunakan pattern-classifier tertentu dan teknik post-processing semisal filter morfologi. Algoritma K-mean, fuzzy c-means (FCM) dan expectation maximization (EM) paling umum digunakan pada metode clustering [15]. Shan Shen, dkk [16] menggunakan metode fuzzy c-mean yang dimodifikasi, yang disebut improved fuzzy c-mean (IFCM), untuk melakukan segmentasi pada jaringan otak. Pada algoritma IFCM segmentasi tidak hanya didasarkan pada pixel namun juga pada pixel yang terdekat. Selama proses clustering, pixel berusaha menarik pixel yang terdekat dan memiliki intensitas yang hampir sama ke dalam cluster yang sama sehingga robusht terhadap noise. Nassir Salman [19] menggabungkan metode K-mean dan watershed dan K- mean difference in strenght map (DIS) untuk melakukan segmentasi dan egdedetection pada citra MRI otak. Metode clustering K-mean digunakan untuk menghasilkan citra gradien daerah intensitas berdasarkan jarak minimum untuk memeriksa setiap pixel dalam citra dan kemudian menetapkanya ke dalam salah satu cluster citra. Citra gradien tersebut kemudian disegmentasi lagi dengan metode watershed dan DIS. Clustering K-mean juga dimaksudkan untuk menghindari over-
5 12 segmentation pada watershed. Meskipun penggabungan metode segmentasi tersebut cukup memuaskan, namun hasil tersebut sangat bergantung pada hasil K-mean. 2.2 ITK ITK merupakan singkatan dari Insinght Segmentation and Registration Toolkit adalah librari open-source untuk pengolahan citra baik 2D maupun 3D khususnya untuk citra medis [14]. ITK cukup bermanfaat untuk semua metode pengolahan citra khususnya untuk segmentasi dan registrasi. Selain itu berbagai modul untuk filtering dan analisa secara numerik juga disediakan librari-librari ITK. Beberapa metode segmentasi region base yang disediakan ITK: Connected Threshold, Otsu Segmentation, Neighborhood Connected,Connected Confidence dan lainnya. Dalam penelitian yang dilakukan, digunakan librari segmentasi untuk pengolahan data citra medis. ITK diimplementasikan dalam bahasa pemrograman C++. ITK merupakan librari yang cross-platform. ITK menggunakan CMake untuk membangun dan mengatur proses konfigurasi. Walaupun dimplementasikan dengan bahasa C++ ITK dapat juga diinterpretasikan dengan bahasa pemrogramanlain seperti Tcl, Java, dan Python dengan menggunakan CableSwig. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membuat perangkat lunak menggunakan berbagai bahasa pemrograman. 2.3 Komunikasi Data Citra Medis Pada Jaringan Komputer Pada suatu sistem pengarsipan dan komunikasi data citra untuk mengirimkan data citra yang besar antar komponen dibutuhkan suatu jaringan berkecepatan tinggi
6 13 [10]. Ini tejadi dikarenakan pada umumnya data citra medis mempunyai ukuran yang sangat besar [9]. Masalah utama yang muncul dalam suatu sistem pengarsipan dan komunikasi data citra adalah masalah konkurensi data ketika banyak komponen yang berkomunikasi terhadap suatu server. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi masalah kecepatan jaringan konkurensi data diantaranya menggunakan perangkat keras berkemampuan handal, penggunaan web services [7], atau penggunaan teknik kompresi data citra yang bersifat lossless sebelum dikirimkan. Proses komputasi parallel juga dilakukan untuk menangani masalah pada suatu sistem pengarsipan dan komunikasi data citra. Semua teknik ini digunakan bertujuan agar suatu sistem pengolahan citra medis berbasis jaringan dapat berjalan secara real-time. 2.4 Web Services Web services adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke jaringan komputer sehingga dapat diakses menggunakan protokol HTTP dan SOAP (Simple Object Access Protocol) [2]. Dalam penggunaannya, web services dapat digunakan untuk memeriksa data user yang login ke sebuah halaman web ataupun untuk transaksi perbankan on-line yang rumit. Dalam arsitektur berorientasi layanan, aplikasi dikembangkan dengan memasukkan layanan yang sering disediakan oleh organisasi yang berbeda [20]. Tujuan dari teknologi ini adalah untuk memudahkan beberapa aplikasi atau
7 14 komponennya untuk saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun di luar organisasi menggunakan standar yang tidak terikat platform (platform-neutral) dan tidak terikat akan bahasa pemrograman yang digunakan (language-neutral). Dalam penelitian ini web services digunakan untuk menjalankan method-method segmentasi citra medis. Platform dasar dari web services adalah XML dan HTTP [21]. Dalam hal ini XML menyediakan bahasa yang dapat digunakan antara berbagai platform dan bahasa pemrograman dan masih mengekspresikan pesan yang kompleks dan fungsi. Elemen-elemen dari platform web servicesadalah: a. SOAP (Simple Object Access Protocol) b. UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) c. WSDL (Web services Description Language) Dengan bantuan WSDL, SOAP, dan UDDI, web services menjadi populer dalam aplikasi berbasis web [22]. SOAP adalah protokol berbasis XML sederhana untuk melakukan pertukaran informasi aplikasi melalui HTTP. SOAP menspesifikan secara jelas bagaimana cara untuk meng-encode header HTTP dan file XML sehingga program pada suatu komputer dapat memanggil program pada komputer lain dan mengirimkan informasi, dan bagaimana program yang dipanggil memberikan tanggapan. UDDI protokol adalah yang disetujui oleh standar OASIS dan pimpinan anggota kunci dari web services [23]. Hal ini mendefinisikan sebuah metode standar untuk penerbitan dan menemukan komponen perangkat lunak berbasis jaringan dari service-oriented architecture (SOA). Sedangkan WSDL adalah
8 15 bahasa berbasis XML untuk mendeskripsikan web services dan bagaimana untuk mengaksesnya [24]. Selain SOAP terdapat beberapa teknologi web services yang juga dapat digunakan. Teknologi web services yang populer digunakan selain SOAP diantaranya adalah XML-RPC dan Representational State Transfer (REST). Masing-masing teknologi web services tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. Dalam penelitian yang dilakukan XML-RPC digunakan sebagai teknologi untuk membangun aplikasi web services XML-RPC XML-RPC adalah sebuah protokol jaringan komputer standar yang dapat digunakan berkomunikasi dalam mode remote procedure call dengan menggunakan protokol HTTP [25] [26]. Pada dasarnya, remote procedure call merupakan proses sebuah program pada satu komputer yang menjalankan program pada komputer lain dalam suatu jaringan komputer. XML-RPC merupakan teknologi web services paling sederhana untuk membuat suatu komputer memanggil prosedur yang terdapat pada komputer lain [5]. XML-RPC menggunakan kembali infrastruktur yang pada awalnya diciptakan untuk komunikasi antara manusia untuk mendukung komunikasi antara program pada komputer. Pemanggilan XML-RPC dilakukan antara dua pihak yaitu klien yang melakukan proses pemanggilan prosedur dan server yang menyediakan prosedur. Sebuah server akan dipanggil pada URL tertentu (misalnya,
9 16 Untuk menggunakan prosedur yang tersedia di server itu, maka langkah-langkah yang diperlukan adalah: a. Program klien membuat prosedur panggilan menggunakan XML-RPCclient, yang menentukan nama metode, parameter, dan server target. b. XML-RPC client mengambil nama metode dan parameter dan kemudian mempaketkannya sebagai data XML. Kemudian klien mengirimkan sinyal permintaan HTTP POST yang berisi informasi permintaan ke server. c. Sebuah server HTTP akan menerima permintaan POST dan melewati paket XML kepada XML-RPClistener. d. XML-RPC listener akan mem-parsing XML untuk mendapatkan nama metode yang ingin dipanggil beserta parameternya. Kemudian server memanggil metode yang diminta sekaligus melewatkan parameternya. e. Metode yang dipanggil akan memberikan respon terhadap proses XML-RPC. Kemudian XML-RPC akan membungkus respon tersebut sebagai data XML. f. Server HTTP akan mengembalikan data XML tersebut sebagai respon terhadap permintaan HTTP POST. g. XML-RPC client akan mem-parsing data XML yang diterima untuk mengekstrak nilai respon. Kemudian XML-RPCclien tmengirimkan nilai respon ke program klien. h. Program klien akan melanjutkan proses dari nilai yang didapat tersebut. Implementasi spesifikasi XML-RPC telah diterapkan secara luas di berbagai lingkungan pemrograman. Di Java sendiri, tim dari Apache telah membuat librari
10 17 yang compliance dengan spesifikasi XML-RPC. Hal ini memudahkan kita untuk tidak perlu lagi berurusan di level rendah seperti pembuatan parser untuk mengolah data dari XML. Semua telah dibungkus dalam level yang lebih tinggi dalam bentuk class-class librari. Misalnya, setiap objek java.util.date akan dikonversi menjadi tipe data standar XML-RPC secara otomatis. Dan banyak lagi kemudahankemudahan yang lainnya.
TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN
TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI WEB SERVICES PADA PENGOLAHAN CITRA MEDIS TESIS. Oleh TIGOR HAMONANGAN NASUTION /TE
PEMANFAATAN TEKNOLOGI WEB SERVICES PADA PENGOLAHAN CITRA MEDIS TESIS Oleh TIGOR HAMONANGAN NASUTION 087034034/TE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Telah Diuji pada Tanggal: 20 Januari
Lebih terperinciWEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12
WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web
Lebih terperinciWeb Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan
Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming
Lebih terperinciPENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI
Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung
Lebih terperinciBAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA
BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya
Lebih terperinciBy : Agung surya permana ( )
By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil
Lebih terperinciArsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)
1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat
Lebih terperinciPENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE
PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran
Lebih terperinciWeb Service. Asep Herman Suyanto
Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine
Lebih terperinciSERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)
Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan
Lebih terperinciKOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote
KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sampai tahun 2006, pemrograman paralel sulit untuk dibuat pada GPU. Ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sampai tahun 2006, pemrograman paralel sulit untuk dibuat pada GPU. Ini dikarenakan pemrograman pada GPU harus menggunakan Application Programming Interface (API) untuk dapat mengakses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikembangkan. Salah satu perkembangannya adalah teknologi web services. Web
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan sistem berbasis jaringan semakin banyak dikembangkan. Salah satu perkembangannya adalah teknologi web services. Web services menggunakan standar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat
Lebih terperinciJurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN
ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common
Lebih terperinciPROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI
PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER PROSES TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER 1 Proses terdistribusi dapat diaplikasikan pada berbagai ruang kerja,
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi
TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PHP Web Service Nama : Ilham NIM : 09071003024 Kelas : 6B Daftar isi FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI 2009/2010 1 1. Pengenalan web service 3 2. Apa itu
Lebih terperinciBab II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 E-Commerce E-commerce merupakan suatu kumpulan teknologi,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kriminalitas Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kriminalitas sebagai hal-hal yg bersifat kriminal atau perbuatan yg melanggar hukum pidana.kartono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era telekomunikasi, perkembangan teknologi komunikasi mengarah ke sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile phone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemrograman yang bersifat modular memberikan banyak kemudahan tak hanya kepada pemrogram tetapi juga kepada pengguna program. Program modular pada umumnya membagi-bagi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kejahatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kejahatan sebagai hal-hal yg bersifat kejahatan atau perbuatan yg melanggar hukum pidana. Kartono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.
Lebih terperinciImplementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik
1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan
1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah e-mail dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan datang, kita mungkin melihat teknologi internet lain yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TESIS... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii SARI...
Lebih terperinciKOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data
KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi
Lebih terperinciImplementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile
Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Martinus Raditia Sigit Surendra Program Studi Sistem Informasi, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia Abstract This paper
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan otobus (PO) merupakan salah satu jasa akomodasi angkutan darat yang melayani perjalanan dari satu kota menuju kota lainnya. Saat ini informasi mengenai jadwal
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Mobile Aplikasi Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan anda melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon seluler atau Handphone. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginterprestasi sebuah citra untuk memperoleh diskripsi tentang citra tersebut melalui beberapa proses antara lain preprocessing, segmentasi citra, analisis
Lebih terperinciBAB 3 DASAR TEORI 3.1 Web Service
BAB 3 DASAR TEORI 3.1 Web Service Web Service dapat dirancang untuk mendukung interopabilitas mesin-mesin yang dapat berinteraksi melalui jaringan, web service memiliki antarmuka yang dalam format mesin-processable
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian aplikasi apotek. Hendra Vika (2010) Perancagan Aplikasi Pengelolaan Apotek dan Pengobatan yang
Lebih terperinciSEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL
SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL Andi Hendra 1 1 Jurusan Matematika MIPA Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian pengolahan
Lebih terperincikomprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah
Lebih terperinciBerikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):
Aplikasi Zodiak Menggunakan PHP Web Service Robertus Lilik Haryanto lilik_haryanto@telkom.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK SEGMENTASI CITRA DENGAN METODE WATERSHED
PERANGKAT LUNAK SEGMENTASI CITRA DENGAN METODE WATERSHED Gunawan 1, Fandi Halim 1, Erni Wijaya 2 STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 1 gunawan@mikroskil.ac.id, 1 fandi@mikroskil.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organ dalam tubuh seperti Computed Tomography (CT) scan, Digital
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman menghantarkan masyarakat dunia masuk ke era globalisasi dimana tidak ada keterbatasan ruang dan waktu yang melingkupi berbagai aspek. Kemajuan teknologi
Lebih terperinciSEGMENTASI CITRA. thresholding
SEGMENTASI CITRA Dalam visi komputer, Segmentasi adalah proses mempartisi citra digital menjadi beberapa segmen (set piksel, juga dikenal sebagai superpixels). Tujuan dari segmentasi adalah untuk menyederhanakan
Lebih terperinciFirewall & WEB SERVICE
Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE OLGA CERIA SARI NRP 5106 100 618 DOSEN PEMBIMBING: Sarwosri,S.Kom,MT. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciBAB V Remote Procedure Call (RPC)
BAB V Remote Procedure Call (RPC) Remote Procedure Call (RPC) sangat mirip dengan Remote Method Invocation, pada program client yang memanggil sebuah program yang sedang berjalan di server. Server ini
Lebih terperinciPemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi
Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang sistem ini sebelumnya telah dilakukan oleh Budi Laome Luly (2001). Budi Laome Luly membuat sistem informasi penyewaan kaset VCD / DVD
Lebih terperinciInterprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem
Pertemuan 4 Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem komputer yang berbeda dapat terjadi jika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir dan sistematika penulisan. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HTTP adalah salah satu protokol paling populer di dunia internet. Dengan semakin banyaknya aplikasi multimedia yang berjalan di atas HTTP, banyak protokol yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN WEB SERVICES PADA APLIKASI TELEMEDICINE
PEMANFAATAN WEB SERVICES PADA APLIKASI TELEMEDICINE Tigor H. Nasution, F. Fahmi Program Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara E-mail: tigor.nasution@usu.ac.id, fahmimn@usu.ac.id
Lebih terperinciSISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION
SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Palembang email : ariemuzakir@gmail.com Abstrak Web service
Lebih terperinciVoice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto
Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
3.1 Rekam Medis BAB 3 LANDASAN TEORI Menurut PERMENKES NO: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksanaan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE Miftahur Rohmah 4114080 Prodi Sistem Informasi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang 2017
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)
Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) M. Eka Wijaya*, Bambang Setiawan, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis perusahaan terkait dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari dua puluh tahun terakhir, penelitian tentang tumor otak yang dilakukan oleh National Cancer Institute Statistics (NCIS) menyebutkan penyakit tumor
Lebih terperinciKinerja Web Service pada Proses Integrasi Data
73 Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data Yogiswara, Wijono, dan Harry Soekotjo Dahlan Abstrak Layanan web (Web Service) banyak diimplementasikan pada proses integrasi presentasi dan juga dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi penjelasan tentang kajian berbagai pustaka yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Kajian pustaka akan dilakukan terhadap beberapa literatur tentang Extensible
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan STMIK AMIKOM Purwokerto merupakan perguruan tinggi komputer yang memiliki 2 program studi unggulan, yaitu program studi sistem informasi dan teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam dunia sistem informasi, konsep-konsep dan pemikiran yang ada terus bertambah dan berkembang. Begitu pula dengan pemikiran tentang permasalahan arsitektur dalam
Lebih terperinciBAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM
BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE
SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi komputerisasi saat ini, khususnya di bidang informatika, sistem informasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE
18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi
Lebih terperinciInteroperabilitas. bagaimana mereka berkomunikasi?
Interoperabilitas Contoh skenario: dua orang yang berbeda suku, budaya, bahasa, dan tradisi harus bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Masingmasing tidak mengetahui bahasa rekan kerjanya, tetapi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibabarkan dasar-dasar teori yang menjadi landasan pengerjaan tugas akhir ini. Dasar-dasar teori ini didapatkan dari studi literatur yang merupakan salah satu metodologi
Lebih terperinciKOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL
KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL Rudy Adipranata Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya. Telp. (031) 8439040
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus
BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Gambar 2.1 Meter Air Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui tabel berbandingan pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Tabel Pembanding Penelitian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi sekarang menyebabkan perusahaan berusaha untuk menjaga pelanggan-pelanggan yang ada. Menurut Carmen Acatrinei dan Teodora Viviana Puiu (2013:153), kartu
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang
Lebih terperinciSEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD
SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD Murinto, Resa Fitria Rahmawati Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini memudahkan berbagai macam informasi dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Situs-situs yang menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Big data merupakan data yang tidak dapat diproses menggunakan alat pengolahan data tradisional karena berukuran sangat besar dan rumit [1]. Pada era digital ini, data
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI TESIS... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciINTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA
Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda no. 96 Bandung
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA)
Makalah Nomor: KNSI-108 IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Jasman Pardede 1, Uunk Ungkawa 2, Adil Kurnia Ramdan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan sebagai langkah awal dari suatu penelitian. Mencari
Lebih terperinciADMINISTRASI SERVER KELAS 11. Oleh Alimansyah Aprianto Tek. Komputer dan Jaringan
ADMINISTRASI SERVER KELAS 11 Oleh Alimansyah Aprianto Tek. Komputer dan Jaringan Kegiatan Belajar 3 Memahami prinsip kerja komunikasi client server 1 Prinsip kerja komunikasi client server Client dan server
Lebih terperinciPRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan
PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah
Lebih terperinciPERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan
BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal
Lebih terperinci