BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi penjelasan tentang kajian berbagai pustaka yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Kajian pustaka akan dilakukan terhadap beberapa literatur tentang Extensible Markup Language (XML), web service, PHP, dan CMS. XML dibahas karena merupakan dasar dari protokol web service yang digunakan dalam Tugas Akhir. Pembahasan web service meliputi definisi, arsitektur, dan komponen-komponen web service. PHP dibahas karena dalam Tugas Akhir ini aplikasi akan dikembangkan dalam bahasa tersebut. Pembahasan tentang PHP akan difokuskan pada implementasi web service pada bahasa tersebut. Pembahasan CMS diawali dengan pengertian CMS dan diakhiri dengan fitur CMS. 2.1 XML Dalam subbab ini, akan dibahas teori tentang XML yang menjadi dasar dari salah satu protokol web service yang digunakan pada Tugas Akhir ini yaitu SOAP. Subbab akan diawali dengan penjelasan tentang XML secara umum. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan tentang skema XML. Terakhir, subbab ini akan berisi pembahasan parser XML. XML adalah bagian dari Standard Generalized Markup Language (SGML). XML merupakan bagian yang penting bagi pengembang yang ingin membangun web service. XML berbasis pada teks, sehingga bersifat platform independent. Sifat ini membuat pertukaran data antar platform menjadi mungkin. Sebuah objek data dapat dikatakan sebagai dokumen XML jika memenuhi kriteria wellformed. Adapun kriteria well-formed adalah sebagai berikut [JOR02]: 1. Satu dan hanya satu root element yang ada dalam satu dokumen. 2. Setiap elemen harus memiliki start-tag dan end-tag. 3. Setiap elemen harus properly nested. 4. Karakter pertama dari nama atribut harus berupa huruf alfabet atau underscore. 5. Suatu nama atribut hanya boleh muncul satu kali pada start-tag yang sama. Selain itu, nama elemen adalah case-sensitive, yaitu huruf kapital dibedakan dengan huruf kecil. Jadi, elemen dengan nama Book dianggap berbeda dengan elemen book. Karena itu, jika start-tag <Book> ditutup dengan end-tag </book> akan menyebabkan kesalahan pada saat validasi. II-1

2 II Skema XML Skema diperlukan untuk menjelaskan struktur dokumen XML beserta informasi tipenya. Terdapat dua teknologi dominan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan skema XML, yaitu Document Type Definition (DTD) dan XML Schema [SOR02]. DTD dapat digunakan untuk mendefinisikan struktur sebuah dokumen XML. DTD tidak berbasis pada XML sehingga DTD tidak dapat diurai dengan memakai parser XML dan tidak dapat dengan mudah ditanamkan ke dalam dokumen XML yang lain. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa DTD tidak dipakai dalam web service. Kelemahan lain dari DTD adalah tidak dapat mengekspresikan tipe data yang dimuatnya. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengekspresikan skema bagi web service berbasis XML adalah dengan menggunakan XML Schema. XML Schema tidak hanya menyediakan kemampuan untuk mendefinisikan struktur dokumen XML, tetapi juga menyediakan kemampuan untuk mendefinisikan tipe data beserta batasan-batasan yang terdapat di dalamnya. Contoh XML Schema dapat dilihat pada Gambar II-1. <?xml version= 1.0?> <schema xmlns= > <!-- Response Message (work-in-progress) --> <element name= Amount /> </schema> Gambar II-1 Contoh XML Schema [SOR02] Dari Gambar II-1 dapat dilihat bahwa XML Schema sebenarnya juga merupakan dokumen XML. Hal ini memungkinkan XML Schema untuk dipakai oleh semua parser XML. Bahasa XML Schema disebut dengan XML Schema Definition (XSD). Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh XML Schema [SIS04]: - Mendefinisikan elemen yang dapat muncul di dokumen. - Mendefinisikan atribut yang dapat muncul di dokumen. - Mendefinisikan elemen mana yang merupakan anak elemen - Mendefinisikan urutan dari anak elemen - Mendefinisikan jumlah anak elemen. - Mendefinisikan apakah sebuah elemen dapat berisi teks atau kosong - Mendefinisikan tipe data dari elemen maupun atribut - Mendefinisikan nilai default dan nilai tetap untuk elemen dan atribut Dokumen skema dapat berisi definisi-definisi elemen, atribut, dan tipe. Definisi-definisi ini dapat dicakup dalam sebuah namespace khusus dengan mengatur atribut targetnamespace yang terdapat dalam elemen schema. Skema tersebut kemudian dapat dirujuk oleh dokumen

3 II-3 instance. Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan atribut xmlns pada sebuah elemen di dokumen instance. XML Schema menyediakan sebuah sistem tipe standar. Sistem tipe dipakai untuk mendefinisikan sebuah cara yang bersifat platform-independent untuk menerangkan tipe data yang dapat dimuat dalam sebuah elemen atau atribut. Sistem tipe juga menyediakan seperangkat tipe built-in, seperti int, string, dan float. Selain itu, sistem tipe juga dapat diperluas untuk mendefinisikan tipe-tipe sederhana dan tipe-tipe kompleks baru Parser XML Sebelum dilewatkan ke aplikasi lain atau dilakukan pengecekan validitas, nilai suatu atribut yang ada dalam dokumen XML perlu untuk dinormalisasi terlebih dahulu [XML00]. Oleh karena itu, dibutuhkanlah sebuah parser XML yang akan menangani acuan-acuan dan karakter-karakter yang ada dalam dokumen, seperti acuan karakter, acuan entitas, white space character, dan karakter-karakter yang lain. Secara umum, terdapat dua tipe parser XML, yaitu: non-validating dan validating [XML00]. Parser XML yang bertipe non-validating hanya menangani objek data yang memenuhi kriteria well-formed. Sementara itu, parser XML yang bertipe validating menggunakan DTD untuk menentukan validitas dari dokumen well-formed. Parser XML dapat diimplementasikan dengan dua pendekatan, yaitu: 1. Event-driven Parser Dalam pendekatan ini, parser akan mengirimkan event, seperti elemen awal atau akhir, ke event handler yang memproses informasi. Penanganan data XML akan diserahkan kepada aplikasi, sehingga parser XML tidak akan mengurusi struktur pohon atau data apapun yang telah diurai. Dalam pendekatan ini, aksi penguraian dapat dilakukan tanpa perlu menunggu seluruh dokumen selesai dibaca. Contoh parser yang mengimplementasikan pendekatan ini antara lain adalah Simple API for XML (SAX) dan Expat. 2. Tree-based Parser Dalam pendekatan ini, dokumen direpresentasikan sebagai sebuah pohon. Beberapa algoritma umum digunakan untuk melakukan penelusuran, pencarian, atau modifikasi terhadap pohon. Objek pemrograman yang membangun dokumen XML dikenal sebagai simpul. Dalam pendekatan ini, aksi pemanipulasian hanya dapat dilakukan bila pohon dokumen telah selesai dibangun di dalam memori. Parser yang menggunakan pendekatan ini umumnya sesuai dengan standar Document Object

4 II-4 Model yang dikeluarkan oleh W3C. Parser ini membutuhkan virtual memory yang besar karena struktur pohon harus dibangun di dalam memori sebelum dokumen bisa dimanipulasi. Contoh parser yang berbasis pohon ini adalah Microsoft s XML parser (MSXML). 2.2 Web Service Subbab ini berisi pembahasan web service secara umum, yang meliputi: definisi, arsitektur, SOAP, WSDL, dan UDDI Pengertian Web Service Berikut adalah beberapa definisi tentang web service: 1. Web service adalah sebuah antarmuka yang mendeskripsikan sekumpulan operasi yang dapat diakses dalam sebuah jaringan melalui pesan XML yang telah distandarkan [KRE01]. 2. Web service adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter operasi mesin ke mesin di sebuah jaringan [WSA04]. 3. Web service merupakan komponen perangkat lunak yang loosely coupled, dapat digunaulang, membungkus fungsionalitas diskret, didistribusikan, dan dapat diakses secara programatik melalui protokol internet standar [THE01]. Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya web service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada perbedaan platform. Web service membungkus operasi-operasi ke dalam sebuah antarmuka yang ditulis dalam notasi XML. Antarmuka ini menyembunyikan detil implementasi dari layanan. Pertukaran informasi yang terjadi dalam suatu web service juga menggunakan pesan dalam format XML. Hal ini membuat aplikasi berbasis web service menjadi bersifat loosely coupled dan component-oriented. Loosely coupled memiliki arti bahwa perubahan desain dan implementasi yang terjadi pada sebuah sistem tidak akan mempengaruhi sistem lain yang terhubung dengannya. Sementara itu, component-oriented menawarkan konsep guna ulang, sehingga memungkinkan pengembang untuk membangun sebuah aplikasi tanpa harus menuliskan program dari awal Model Web Service Web service dibangun dari tiga komponen utama, yaitu service provider, service registry, dan service requestor [KRE01]. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi melalui artifak web service, yang berupa deskripsi dan implementasi layanan. Terdapat tiga macam operasi

5 II-5 yang memungkinkan komponen-komponen tersebut untuk dapat saling berinteraksi, yaitu publish, find, dan bind. Dalam skenario yang umum, service provider akan menempatkan sebuah modul perangkat lunak yang dapat diakses dalam sebuah jaringan, kemudian mendeskripsikan antarmuka yang sesuai dengan layanan tersebut dan mempublikasikannya secara langsung ke service requestor atau melalui service registry. Pihak yang hendak mengonsumsi web service akan menjalankan operasi find untuk menemukan deskripsi layanan yang diinginkan. Setelah ditemukan, service requestor akan menggunakan deskripsi layanan tersebut untuk mengikatkan diri ke service provider dan berinteraksi dengan implementasi dari web service. Keterkaitan antara peran, operasi, dan artifak web service dapat dilihat pada Gambar II-2. Gambar II-2 Komponen, Operasi, dan Artifak Web Service [KRE01] Seperti terlihat pada Gambar II-2, komponen yang terdapat dalam web service yaitu [KRE01]: 1. Service provider Dari sudut pandang bisnis, komponen ini adalah pihak yang memiliki layanan. Dari sudut pandang arsitektural, komponen ini adalah platform yang menyediakan akses layanan. 2. Service requestor Dari sudut pandang bisnis, komponen ini adalah pihak yang membutuhkan fungsifungsi tertentu untuk dipenuhi. Dari sudut pandang arsitektural, komponen ini adalah aplikasi yang mencari dan berinteraksi dengan layanan. 3. Service registry Komponen ini merupakan tempat dimana service provider mendaftarkan layanan dan tempat dimana service requestor mencari dan mendapatkan informasi layanan yang dibutuhkan.

6 II-6 Sementara operasi-operasi yang terdapat dalam arsitektur web service adalah [KRE01]: 1. Publish Operasi ini dilakukan oleh service provider untuk mempublikasikan service description yang akan ditemukan dan diakses oleh service requestor. 2. Find Operasi ini merupakan operasi yang dilakukan oleh service requestor untuk mendapatkan service description yang diinginkan. Terdapat dua alternatif yang dapat dilakukan oleh service requestor, yaitu mengambil service description secara langsung ke service provider atau dengan melakukan query ke service registry. 3. Bind Operasi ini merupakan operasi yang dilakukan oleh service requestor untuk menginisiasi interaksi dengan layanan pada saat waktu eksekusi. Sedangkan artifak-artifak dari sebuah web service yaitu [KRE01]: 1. Service Service merupakan sebuah modul perangkat lunak yang disediakan oleh service provider dan dapat diakses oleh sistem lain dalam sebuah jaringan. Selain itu, service dapat pula berperan sebagai service requestor, dimana dalam implementasinya, service akan menggunakan web service yang lain. 2. Service description Service description berisi penjelasan mengenai antarmuka dan implementasi dari service. Hal-hal yang dicakup dalam service description antara lain adalah tipe data yang digunakan dalam service, operasi-operasi yang terdapat didalam service, dan lokasi jaringan tempat service diimplementasikan Arsitektur Web Service Agar model web service dapat berjalan dengan baik, diperlukanlah sebuah arsitektur yang memenuhi standar di setiap level [KRE01]. Lapisan Gambar II-3 menunjukkan konsep arsitektur web service. Lapisan dasar arsitektur web service adalah jaringan. Web service harus dapat diakses oleh service requestor dalam sebuah jaringan. HTTP merupakan protokol jaringan standar untuk web service yang disebarkan di internet. Meskipun demikian, web service juga mendukung protokol jaringan yang lain, seperti SMTP, Message Queuing (MQ), FTP, dan lain-lain.

7 II-7 Gambar II-3 Konsep Arsitektur Web Service [KRE01] Lapisan yang terletak di atas jaringan adalah XML-based messaging. Lapisan ini merepresentasikan penggunaan XML sebagai dasar protokol pertukaran pesan. Salah satu teknologi standar yang mengaplikasikan lapisan ini adalah SOAP. Penjelasan tentang SOAP dapat dilihat pada subbab Lapisan service description merupakan kumpulan dokumen yang digunakan untuk mendeskripsikan layanan. WSDL merupakan standar de facto yang digunakan untuk mendeskripsikan layanan berbasis XML. Penjelasan tentang WSDL dapat dilihat pada subbab Dokumen WSDL dapat dilengkapi dengan dokumen deskripsi layanan yang lain. Dokumen deskripsi layanan selain WSDL biasanya digunakan untuk mendeskripsikan aspek web service yang tidak tercakup di dalam WSDL. Struktur data Universal Description Discovery Integration (UDDI) merupakan salah satu contoh dokumen yang digunakan untuk mendeskripsikan aspek bisnis dari web service. Penjelasan tentang UDDI dapat dilihat pada subbab Lapisan service publication dan service discovery dapat diimplementasikan dengan berbagai macam alternatif solusi. Service publication merupakan aksi yang dilakukan untuk mempublikasikan dokumen WSDL ke service requestor. Direct publication merupakan salah satu contoh paling sederhana dari lapisan ini. Dalam direct publication, service provider mengirimkan dokumen WSDL secara langsung kepada service requestor. Cara lain yang dapat digunakan untuk menyebarkan dokumen WSDL adalah dengan menggunakan WSDL registry atau UDDI registry. Sedangkan service discovery merupakan mekanisme yang digunakan oleh service requestor untuk mendapatkan service description. Contoh paling

8 II-8 sederhana dari service discovery adalah pada saat service requestor mendapatkan dokumen WSDL pada file lokal. Cara lain dari service discovery adalah dengan menggunakan WSDL registry maupun UDDI registry. Lapisan paling atas dari arsitektur web service mendeskripsikan bagaimana komunikasi dan kolaborasi yang dilakukan antar layanan. Web Services Flow Language (WSFL) merupakan dokumen yang digunakan untuk mendeskripsikan interaksi ini. Lapisan jaringan, XML-based messaging, dan service description merupakan lapisan yang paling penting dalam suatu web service. Ketiga lapisan tersebut harus didukung oleh semua pihak yang menyedikan dan menggunakan web service. Arsitektur yang lebih sederhana dari suatu web service terdiri dari HTTP sebagai lapisan jaringan, SOAP sebagai lapisan XMLmessaging, dan WSDL sebagai lapisan service description SOAP SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah sebuah protokol berbasis XML yang digunakan untuk mempertukarkan informasi dalam lingkungan yang terdesentralisasi dan terdistribusi [SOA00]. Pertukaran pesan tersebut pada umumnya menggunakan protokol HTTP. Inti dari web service adalah SOAP yang menyediakan sebuah cara standar untuk memaketkan pesan. SOAP terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: 1. SOAP envelope Merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah framework untuk mendeskripsikan apa yang terkandung dalam pesan dan bagaimana memrosesnya. 2. SOAP encoding rules Bagian ini mendefinisikan cara untuk menyerialkan data dalam sebuah pesan SOAP. SOAP encoding mengklarifikasi bagaimana data seharusnya dikodekan dan meliputi item-item yang tidak secara eksplisit tercakup dalam spesifikasi XML. 3. SOAP RPC representation Bagian ini mendefinisikan konvensi yang dapat digunakan untuk merepresentasikan RPC (Remote Procedure Call) dan response-nya. Pesan SOAP tersusun dari sebuah amplop yang berisi informasi header dan body. Header dari sebuah pesan bersifat opsional. Jika dalam sebuah pesan SOAP terdapat header, header harus dituliskan sebagai elemen anak langsung dari amplop. Header dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti otentikasi, keamanan, informasi routing, transaksi, dan sebagainya. Sementara itu, pesan SOAP yang sah harus mempunyai satu elemen body. Body berisi muatan pesan. Tidak terdapat batasan tentang bagaimana body dikodekan. Pesan tersebut dapat berupa sebuah string sederhana atau XML. Satu-satunya persyaratan isi pesan

9 II-9 adalah tidak boleh mempunyai karakter yang dapat membatalkan dokumen XML yang dihasilkan. Jika dalam sebuah pesan SOAP terdapat header, penulisan body dilakukan setelah elemen header. Jika tidak, body dituliskan sebagai elemen anak pertama dari amplop. Contoh dari pesan SOAP dapat dilihat pada Gambar II-4 dan II-5. Secara umum, pesan-pesan SOAP dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pesanpesan yang berorientasi prosedur dan pesan-pesan yang berorientasi dokumen. Pesan-pesan berorientasi prosedur menyediakan komunikasi dua arah dan biasanya disebut sebagai pesanpesan RPC. Body dari pesan RPC berisi informasi mengenai aksi beserta parameter masukan dan keluarannya. Salah satu sasaran dari desain SOAP adalah menyediakan cara standar dan terbuka untuk memfasilitasi RPC menggunakan teknologi internet. Sementara itu, pesanpesan berorientasi dokumen biasanya menyediakan komunikasi searah. Yang termasuk dalam pesan jenis ini antara lain adalah dokumen bisnis. Gambar II-4 Contoh Pesan SOAP Request Gambar II-5 Contoh Pesan SOAP Response Karena berbasis pada XML, SOAP dapat digunakan untuk mempertukarkan data antar sistem walaupun berbeda platform. SOAP juga dapat digunakan untk mengirimkan data yang kompleks, seperti array, objek, dan sebagainya. Selain itu, SOAP juga tidak terikat pada protokol transpor tertentu. Pesan SOAP dapat dikirim lewat sembarang protokol transpor yang mampu mengangkut XML, seperti Hypertext Transport Protocol (HTTP), Simple Mail Transport Protocol (SMTP), maupun protokol yang lain.

10 II-10 Protocol binding mendefinisikan bagaimana sebuah pesan SOAP dibawa oleh protokol transpor tertentu. Salah satu protocol binding yang ada adalah pengiriman pesan-pesan SOAP melalui HTTP POST. Sebuah permintaan HTTP terdiri dari dua bagian, yaitu header dan body. Header berisi informasi mengenai permintaan dari client. Header HTTP untuk pesan SOAP mirip dengan header pesan HTTP biasa. Perbedaannya terletak pada entri header Content-Type yang selalu diatur ke text/xml. Perbedaan yang lain, setiap permintaan HTTP POST harus berisi entri header SOAPAction. Sementara itu, bagian body dari permintaan HTTP berisi muatan yang dalam hal ini berupa pesan SOAP WSDL WSDL (Web Service Definition Language) adalah format XML untuk menjelaskan layanan jaringan sebagai sekumpulan endpoint komunikasi yang dapat mempertukarkan pesan [WSD01]. WSDL termasuk artifak dari suatu web service yang berupa service description. Di dalam WSDL, operasi-operasi dan pesan-pesan yang ada dideskripsikan secara abstrak dan diikat dengan protokol jaringan dan format pesan untuk mendefinisikan endpoint. Dokumen WSDL menyediakan informasi yang dibutuhkan client untuk berinteraksi dengan web service. Dengan dokumen WSDL, pihak yang membutuhkan layanan dapat memahami apa yang ditawarkan oleh layanan, bagaimana cara berkomunikasi dengannya, dan dimana letak dari layanan. Informasi ini didefinisikan lewat serangkaian elemen-elemen beserta asosiasinya. Akar dari dokumen WSDL adalah elemen definitions. Elemen ini memiliki peran yang sama dengan elemen schema dalam dokumen XML Schema. Sebagaimana XML Schema, dokumen WSDL juga dapat mendefinisikan namespace-nya sendiri dengan menambahkan atribut targetnamespace. Di dalam elemen definitions terdapat lima tipe elemen anak, yaitu [SOR02]: 1. Type Berisi definisi elemen pesan yang dapat dikirim dan diterima oleh web service. 2. Message Merupakan sebuah abstraksi dari definisi data yang dipertukarkan antara client dan server. 3. PortType Mendefinisikan serangkaian operasi yang dapat dimunculkan web service. Dokumen WSDL mendefinisikan empat tipe operasi, yaitu: Permintaan-jawaban Komunikasi bergaya RPC dimana client melakukan permintaan dan server mengirimkan jawaban.

11 II-11 Satu arah Komunikasi bergaya dokumen dimana client mengirimkan pesan, tapi tidak menerima jawaban dari server. Solicit-response Server mengirimkan permintaan dan client mengirimkan jawabannya. Notifikasi Server mengirimkan komunikasi bergaya dokumen ke client. 4. Binding Elemen ini digunakan untuk mengasosiasikan porttype dengan protokol tertentu. Hal ini dilakukan lewat elemen perluasan. Elemen perluasan adalah elemen yang didefinisikan diluar namespace WSDL. Spesifikasi WSDL [WSD01] mendefinisikan serangkaian elemen perluasan untuk menyebutkan informasi pengikatan, yaitu: SOAP, HTTP GET/POST, dan MIME. 5. Service Elemen service digunakan untuk mengelompokkan serangkaian port yang terkait. Elemen port sendiri digunakan untuk mendefinisikan alamat web service UDDI UDDI (Universal Description Discovery and Integration) menyediakan mekanisme bagi penyedia web service untuk mengiklankan service yang dimiliki, sehingga client dapat menemukan layanan yang ditawarkan. Informasi yang terdapat dalam UDDI adalah sebagai berikut [SYS03]: 1. Business Entity Mengandung informasi mengenai bisnis, seperti nama, deskripsi singkat, dan informasi kontak. 2. Business Service Mengandung deskripsi dari service yang ditawarkan, daftar kategori yang dapat mendeskripsikan service, serta daftar binding templates yang berisi informasi teknis mengenai service tersebut. 3. Binding Templates Menyediakan informasi dimana lokasi service dapat ditemukan dan bagaimana menggunakannya. 4. Service Type Mendefinisikan sebuah konstruksi untuk mendeskripsikan abstrak dari service.

12 II Web Service di PHP PHP merupakan salah satu bahasa pembuat halaman web dinamis yang dapat digunakan untuk membangun dan memanfaatkan web service [JOH02]. Terdapat berbagai macam cara untuk mengimplementasikan web service di PHP. Pengembang dapat dengan bebas memilih cara terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungannya. Beberapa perbedaan terdapat dalam protokol komunikasi dan pemrosesan response. Web service mendukung tiga protokol untuk berinteraksi dengan client, yaitu dengan HTTP- GET, HTTP-POST, dan SOAP. PHP memberikan dukungan untuk mengimplementasikan ketiga protokol ini. Berikut adalah penjelasan tentang ketiga protokol tersebut: 1. HTTP-GET Dengan HTTP-GET, client akan mengirimkan permintaan ke server melalui query string yang terdapat dalam URL. Server yang menerima permintaan tersebut akan memprosesnya untuk kemudian akan mengirimkan response berupa halaman web yang sesuai. Penggunaan HTTP-GET ini memiliki keterbatasan karena client hanya dapat mengirimkan permintaan dalam format name/value. 2. HTTP-POST HTTP-POST hampir sama dengan HTTP-GET, akan tetapi parameternya tidak lagi dimasukkan ke dalam URL. Parameter yang ada dalam HTTP-POST langsung dimasukkan di dalam HTTP request message. Server akan membaca dan memecah request untuk kemudian dapat diketahui parameter yang dikirimkan beserta nilainya. HTTP-POST banyak digunakan dalam form HTML. Sebagaimana yang terdapat dalam HTTP-GET, permintaan yang terdapat dalam HTTP-POST masih terbatas pada format name/value. 3. SOAP Tidak seperti HTTP-GET dan HTTP-POST yang menggunakan HTTP request message, SOAP mengandalkan XML untuk menyebarkan informasi. Meskipun demikian, informasi SOAP juga dapat berjalan melalui HTTP, tetapi tidak terbatas pada model request/response. Implementasi SOAP di PHP dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah dengan menggunakan SOAP extension. SOAP extension merupakan usaha pertama yang dilakukan untuk mengimplementasikan protokol SOAP di PHP [STO04]. SOAP extension ditulis dalam bahasa C. Jika dibandingkan dengan implementasi SOAP yang lain, SOAP extension memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan yang utama terletak pada unsur kecepatan. Selain itu, SOAP extension juga mengimplementasikan sebagian besar bagian dari SOAP 1.1, SOAP 1.2 dan spesifikasi

13 II-13 WSDL 1.1. Tujuan utama dari SOAP extension adalah untuk memfasilitasi penggunaan fitur RPC pada protokol SOAP. Secara umum, ada beberapa tahapan pembangunan web service dengan menggunakan SOAP extension, yaitu: 1. Menyiapkan komponen yang hendak ditransformasikan menjadi web service. 2. Menentukan kelas-kelas/method yang menjadi bagian dari web service yang hendak dibangun. Method yang dapat diekspos merupakan method yang bersifat public. 3. Membuat dokumen WSDL yang mendeskripsikan layanan dalam format yang dapat dimengerti oleh pihak yang akan menggunakan layanan. Dokumen WSDL ini tidak dibangkitkan secara otomatis oleh SOAP extension. Oleh karena itu, pengembang web service harus membuatnya terlebih dahulu. 4. Membangun server untuk layanan yang hendak dipublikasikan sebagai web service. Dalam membangun server ini, ada beberapa bagian yang harus dilakukan, yaitu: a. Menciptakan instance untuk server yang akan dibangun. SOAP extension telah menyediakan kelas SoapServer untuk pembentukan instance dari server baru. Contoh kode untuk menuliskan tahap ini di PHP dapat dilihat pada Gambar II-6. $server = new SoapServer("someService.wsdl"); Gambar II-6 Sintaks Penciptaan Instance untuk SOAP Server b. Mendaftarkan kelas-kelas/fungsi-fungsi sebagai bagian dari layanan. Aplikasi lain hanya dapat memanggil fungsi-fungsi yang telah diregistrasikan ini. Contoh kode untuk menuliskan tahap ini di PHP dapat dilihat pada Gambar II-7. $server->setclass("someclass");//registrasi kelas $server->addfunction("somefunction");//registrasi fungsi Gambar II-7 Sintaks Registrasi Fungsi ke dalam SOAP Server c. Mengatur server agar dapat menangani setiap request yang ditujukan kepadanya. Contoh kode untuk menuliskan tahap ini di PHP dapat dilihat pada Gambar II-8. $server->handle(); Gambar II-8 Sintaks untuk Mengatur Listener 5. Membangun client untuk layanan yang telah dibangun. Pada pembangun client ini, SOAP extension menyediakan kelas SoapClient untuk menciptakan instance dari client. Contoh kode untuk menuliskan tahap ini di PHP dapat dilihat pada Gambar II-9.

14 II-14 <?php $client = new SoapClient("someService.wsdl"); print($client->somefunction("someone"));?> Gambar II-9 Sintaks untuk Membangun SOAP Client Selain memiliki beberapa variasi dalam mengimplementasikan protokol komunikasi, PHP juga menyediakan beberapa ekstensi untuk menguraikan response yang muncul dalam format XML. PHP menyediakan beberapa parser XML, baik yang berbasiskan Simple API for XML (SAX) maupun Document Object Model (DOM), antara lain: 1. XML extension Merupakan parser XML standar yang berbasis pada SAX. 2. SimpleXML SimpleXML dikenal sebagai XML parser berbasis DOM yang paling sederhana. 3. DOM DOM disediakan oleh PHP versi 5 dan menawarkan fleksibilitas dalam mem-parsing dan membuat XML. 4. XMLReader XMLReader merupakan parser berbasis SAX yang mengkombinasikan kemudahan penggunaan dengan performansi yang tinggi. 2.4 Content Management System CMS (Content Management System) merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola content [CON07]. Yang dimaksud dengan content adalah semua bentuk informasi digital, yang dapat berupa file gambar, audio, video, teks, dan file komputer lainnya. CMS berbentuk aplikasi berbasis web yang diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman yang memiliki kemampuan pemrograman berbasis web. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penerapan CMS [ROB03] yaitu: 1. Penciptaan dan pengubahan halaman situs dapat dilakukan secara cepat dan mudah. 2. Memperbaiki navigasi situs. 3. Meningkatkan fleksibilitas situs. 4. Mendukung pembuatan content secara desentralisasi. 5. Mengurangi duplikasi informasi dan meningkatkan konsistensi. 6. Meningkatan keamanan situs. 7. Mengurangi biaya untuk pemeliharaan situs. 8. Mempermudah penggunaan kembali suatu content pada saat diperlukan.

15 II Meningkatkan kinerja dan produktifitas pengelola situs. 10. Memfasilitasi pembuatan aliran kerja dari proses penerbitan content, dan penentuan peran pengelola situs Anatomi CMS Fungsionalitas CMS dapat dipecah menjadi kategori utama sebagai berikut [ROB03]: 1. Penciptaan content Fungsionalitas ini memungkinkan CMS untuk membuat dan menyimpan content sesuai dengan keinginan pengguna. CMS juga harus menyediakan suatu cara yang mudah bagi pengguna dalam melakukan proses penciptaan content tersebut. 2. Manajemen content Fungsionalitas ini memungkinkan CMS untuk melakukan pengelolaan terhadap content yang telah dibuat dan disimpan. Pengelolaan ini meliputi pengawasan terhadap perubahan content yang dilakukan oleh pengguna, dan penyediaan aliran kerja terhadap proses penerbitan content. Pengawasan yang dilakukan terhadap content yaitu perubahan content harus dapat dirunut waktu dan pengubahnya dan pengguna hanya dapat mengubah content yang sesuai dengan hak dimilikinya. 3. Penerbitan content Content yang telah dibuat dan disimpan akan diperiksa oleh pengguna CMS untuk kemudian memasuki tahap selanjutnya yaitu penerbitan. Dengan fungsionalitas ini, content dapat ditampilkan dalam halaman situs yang dikelola. 4. Presentasi content Fungsionalitas ini memungkinkan CMS untuk menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam hal tampilan halaman web yang dikelolanya, seperti pembuatan navigasi situs secara otomatis, dan pengubahan tampilan halaman web secara mudah. Gambar II-10 Anatomi CMS [ROB03] Keempat fungsionalitas CMS ini dapat digambarkan menjadi sebuah anatomi CMS seperti terlihat pada Gambar II-10. Pada Gambar II 10 terlihat tiga bulatan yang masing-masing melambangkan penciptaan content, manajemen content, dan presentasi. Pada penciptaan

16 II-16 content, tersedia lingkungan penciptaan content yang dapat digunakan dengan mudah walaupun penggunanya tidak mengetahui hal teknis seperti struktur dokumen HTML. Lingkungan penciptaan ini sebaiknya didesain memiliki antar muka mirip aplikasi word processor agar memudahkan pengguna dalam berinteraksi. Content yang telah diciptakan disimpan pada penyimpanan yang terpusat. Content yang tersimpan dapat diubah isinya menggunakan lingkungan yang sama dengan penciptaan content. Pada bagian ini juga dilakukan kontrol terhadap akses pengguna terhadap content yang ada, status dari content, dan penerbitan content tersebut. Presentasi merupakan komponen terakhir pada anatomi CMS, dimana content yang telah disetujui melalui proses penerbitan, sehingga dapat dilihat oleh pengunjung situs. Bagian presentasi mengatur format tampilan content yang dilihat oleh pengunjung. Hal ini menjamin konsistensi tampilan situs, dan memudahkan pengubahan format tampilan sesuai dengan keinginan pemilik situs Fitur CMS CMS diciptakan sebagai alat bantu bagi pengelola situs untuk mempermudah pengelolaan situsnya. Bentuk pengelolaan situs yang dilakukan oleh pengguna CMS tergantung pada jenis dan bentuk situs yang berkaitan. Oleh karena itu, setiap situs yang berbeda akan membutuhkan fitur CMS yang berbeda-beda pula. Namun, secara umum fitur-fitur yang mungkin dimiliki oleh sebuah aplikasi CMS diantaranya [CON07]: 1. Dapat memasukkan dan membuat dokumen pendukung content, seperti arsip dokumen dan arsip multimedia. 2. Dapat mengidentifikasi pengguna aplikasi dan menentukan perannya dalam pengelolaan content. 3. Dapat menentukan peran dan tanggung jawab kepada kategori content atau jenis content yang berbeda. 4. Dapat mendefinisikan aliran kerja bagi pemrosesan content. 5. Dapat merunut perubahan yang terjadi pada sebuah content. 6. Dapat menyimpan content ke dalam media penyimpanan, yang mungkin akan dipergunakan oleh sistem yang lain. 7. Dapat memisahkan aspek tekstual dengan aspek presentasi content.

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan DAFTAR TABEL Tabel III-1 Fase dan Deliverables UP dalam Tugas Akhir... III-1 Tabel III-2 Fitur Joomla... III-2 Tabel III-3 Fitur Drupal... III-3 Tabel III-4 Identifikasi Web Service... III-5 Tabel III-5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010 SEMARANG, 7 AGUSTUS 2010

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010 SEMARANG, 7 AGUSTUS 2010 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO DESAIN WEB SERVICE PADA KATALOG TOKO BUKU Ragil Saputra Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedharto, SH

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah

Lebih terperinci

Web Service. Asep Herman Suyanto

Web Service. Asep Herman Suyanto Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML. Kusnawi ABSTRACT

TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML. Kusnawi ABSTRACT TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML Kusnawi ABSTRACT Extensible Markup Language (XML) merupakan media yang sangat penting untuk representasi, pertukaran, dan pengaksesan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibabarkan dasar-dasar teori yang menjadi landasan pengerjaan tugas akhir ini. Dasar-dasar teori ini didapatkan dari studi literatur yang merupakan salah satu metodologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori dan teknologi yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan yang dipaparkan akan dimulai dari teknologi web service beserta dengan beberapa

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah  dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan 1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah e-mail dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan datang, kita mungkin melihat teknologi internet lain yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi penjelasan tentang metodologi, analisis, dan perancangan. Dalam subbab metodologi akan dijelaskan metodologi yang dipakai dalam membangun perangkat lunak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PHP Web Service Nama : Ilham NIM : 09071003024 Kelas : 6B Daftar isi FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI 2009/2010 1 1. Pengenalan web service 3 2. Apa itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

3.1 Arsitektur Web Service

3.1 Arsitektur Web Service BAB 3 Web Service Seperti telah dijelaskan sebelumnya, SOA terdiri atas sekumpulan layanan. Menurut Luthria et al, (2009), jika layanan mencerminkan fungsi bisnis di dalam model komputasi berbasis layanan,

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Perangkat Lunak Arsitektur perangkat lunak adalah sekumpulan pernyataan yang menggambarkan komponen perangkat lunak dan fungsi-fungsi yang ada pada komponen tersebut.

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE PADA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM

IMPLEMENTASI WEB SERVICE PADA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM IMPLEMENTASI WEB SERVICE PADA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Imam Ahmadi / 13502036 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

Pemrograman Berbasis Web Pertemuan 5 XML & DTD. Program Diploma IPB - Aditya Wicaksono, S.Komp 1

Pemrograman Berbasis Web Pertemuan 5 XML & DTD. Program Diploma IPB - Aditya Wicaksono, S.Komp 1 Pemrograman Berbasis Web Pertemuan 5 XML & DTD Program Diploma IPB - Aditya Wicaksono, S.Komp 1 Overview XML DTD Program Diploma IPB - Aditya Wicaksono, S.Komp 2 Apa itu XML? extensible Markup Language

Lebih terperinci

Interactive Broadcasting

Interactive Broadcasting Modul ke: Interactive Broadcasting Komponen umum yang biasa ada pada website Fakultas Ilmu Komunikasi Bagus Rizki Novagyatna Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Komponen umum yang biasa ada

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE 18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan XML (Extensible Markup Language) merupakan salah satu teknologi standar yang diterapkan pada suatu layanan sistem informasi berbasis Web. Teknologi ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini memudahkan berbagai macam informasi dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Situs-situs yang menyediakan informasi

Lebih terperinci

XML vs JSON. by: Ahmad Syauqi Ahsan

XML vs JSON. by: Ahmad Syauqi Ahsan XML vs JSON by: Ahmad Syauqi Ahsan What is XML? XML adalah singkatan dari extensible Markup Language yang dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada 10 Februari 1998. XML merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Web service merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang dapat diakses dengan XML melalui sebuah jaringan dan tidak terpengaruh oleh platform.

Lebih terperinci

TUGAS ELEARNING PENGEMBANGAN WEB SERVICE

TUGAS ELEARNING PENGEMBANGAN WEB SERVICE TUGAS ELEARNING PENGEMBANGAN WEB SERVICE Disusun Oleh : NAMA : Agung Septiansyah NIM : 13111095 TEKNIK INFORMATIKA Kelas Malam/22 PENERAPAN PRIVATE UDDI REGISTRY PADA APLIKASI WEB SERVICE INFORMASI HARGA

Lebih terperinci

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message): Aplikasi Zodiak Menggunakan PHP Web Service Robertus Lilik Haryanto lilik_haryanto@telkom.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mentoring Mentoring merupakan kegiatan ekstrakurikuler terstruktur yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru mulai angkatan tahun akademik 2004/2005, atau seluruh mahasiswa yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA)

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Makalah Nomor: KNSI-108 IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Jasman Pardede 1, Uunk Ungkawa 2, Adil Kurnia Ramdan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah

Lebih terperinci

Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile

Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Martinus Raditia Sigit Surendra Program Studi Sistem Informasi, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia Abstract This paper

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. 11 XML, XHTML dan JSON. Andi WRE

PEMROGRAMAN WEB. 11 XML, XHTML dan JSON. Andi WRE PEMROGRAMAN WEB 11 XML, XHTML dan JSON Andi WRE XML (extensible Markup Language) Dirancang untuk membawa dan menyimpan data, bukan menampilkan data Tidak ada standar untuk tag XML, nama tag ditentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Web Service Web Service merupakan kumpulan aplikasi logika yang menyediakan data dan service bagi aplikasi-aplikasi yang lain (Danny Ryan dan Tommy Ryan, 2002). Adapun aplikasi

Lebih terperinci

Dasar-dasar Web dan HTML Minggu I. Pemrograman Web - Rosa Ariani Sukamto

Dasar-dasar Web dan HTML Minggu I. Pemrograman Web - Rosa Ariani Sukamto Dasar-dasar Web dan HTML Minggu I Pemrograman Web - Rosa Ariani Sukamto Email: rosa_if_itb_01@yahoo.com Ngapain Sih? Ya Belajar Membuat website dengan HTML dan PHP Layanan-layanan Internet layanan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HTTP adalah salah satu protokol paling populer di dunia internet. Dengan semakin banyaknya aplikasi multimedia yang berjalan di atas HTTP, banyak protokol yang dikembangkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI Benni Agung Nugroho, Ellya Nurfarida Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Kediri e-mail : benni.nugroho@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB II. Software testing dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain [PAN99]:

BAB II. Software testing dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain [PAN99]: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Software Testing 2.1.1 Pengertian Software testing atau pengujian perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai sebuah proses atau rangkaian proses yang dirancang untuk memastikan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman Internet dan Web

Konsep Pemrograman Internet dan Web Konsep Pemrograman Internet dan Web 1 Konsep Pemrograman Internet Pemrograman Internet: pemrograman aplikasi berbasis internet (aplikasi internet) Aplikasi internet merupakan suatu jenis aplikasi yang

Lebih terperinci

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

APLIKASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN TOL MENGGUNAKAN LAYANAN WEB SERVICE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN TOL MENGGUNAKAN LAYANAN WEB SERVICE BERBASIS ANDROID APLIKASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN TOL MENGGUNAKAN LAYANAN WEB SERVICE BERBASIS ANDROID, Rinaldy Maulidiansyah 1, Deny Fauzy Rakhman 2,Muhammad Ali Ramdhani 3 Jurusan Teknik Informatika,Fakultas Sains

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman Web

Konsep Pemrograman Web Konsep Pemrograman Web Kuliah Umum Kampus Kalimalang Nuryuliani 1 Konsep Web World Wide Web ("WWW", atau disingkat "Web") adalah suatu ruang informasi dimana sumber sumber daya yang berguna diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dan pengujian perangkat lunak berdasarkan hasil analisis dan perancangan pada bab III. 4.1 Implementasi Bagian ini berisi penjelasan

Lebih terperinci

Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem

Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem Pertemuan 4 Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem komputer yang berbeda dapat terjadi jika

Lebih terperinci

Penggunaan Struktur Data Pohon Berakar dalam XML

Penggunaan Struktur Data Pohon Berakar dalam XML Penggunaan Struktur Data Pohon Berakar dalam XML Luthfi Chandra Fibrian - 13510047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula

Lebih terperinci

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik 1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi

Lebih terperinci

Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas)

Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas) Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas) Arif Adi 1), Riyanto 2) STMIK AMIKOM Purwokerto wwn_stats@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Cubieboard2

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Cubieboard2 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini membahas dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Teori yang digunakan pada skripsi ini adalah Cubieboard 2, Raspberry Pi, web server, Apache web server,

Lebih terperinci

ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE

ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE Indrato 1, M. Andri Setiawan 3, Taufiq Hidayat 2, 1,2 Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori., Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta e-mail: indra_adv@yahoo.com,

Lebih terperinci

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah 1107055052 BAB 1 Pendahuluan 1 Latar Belakang 2 Rumusan Masalah 3 Batasan Masalah 4 Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Pengertian Internet, Intranet dan Extranet Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Internet adalah kumpulan komputer yang terhubung satu

Lebih terperinci

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER PROSES TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER 1 Proses terdistribusi dapat diaplikasikan pada berbagai ruang kerja,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE PADA SISTEM PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU ATAP DI PEMERINTAH KOTA PALU

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE PADA SISTEM PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU ATAP DI PEMERINTAH KOTA PALU IMPLEMENTASI WEB-SERVICE PADA SISTEM PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU ATAP DI PEMERINTAH KOTA PALU Mohammad Yazdi 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah 94118 email

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengolahan Citra Medis Pada proses pengolahan citra medis tahapan algoritma terdiri dari 8 bagian yaitu perbaikan, segmentasi, kuantifikasi, registrasi, visualisasi dan bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1. Tinjauan Pustaka Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif (studi kasus : univeritas janabadra Yogyakarta) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) M. Eka Wijaya*, Bambang Setiawan, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman Web

Konsep Pemrograman Web Konsep Pemrograman Web Kuliah Umum Kampus Kalimalang Nuryuliani 1 Konsep Web World Wide Web ("WWW", atau disingkat "Web") adalah suatu ruang informasi dimana sumber sumber daya yang berguna diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era telekomunikasi, perkembangan teknologi komunikasi mengarah ke sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile phone

Lebih terperinci

BAB III Validasi HTML5

BAB III Validasi HTML5 1 Modul Praktikum Pemprograman Web BAB III Validasi HTML5 A. Tujuan Memahami konsep dasar active web page, Mampu menghasilkan halaman web yang interaktif, Mampu memanfaatkan validasi data menggunakan HTML5.

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008 WIDHIARTA, S. KOM

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008 WIDHIARTA, S. KOM Pemrograman Web // IInternet 1 Pengenallan Perancangan Web S1-TII//D3-TII//S1-SII matterri i:: JavaScrri iptt STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008 WIDHIARTA, S. KOM CLIENT SIDE SCRIPT - JAVASCRIPT WIDHIARTA,

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.

Lebih terperinci

HTML DOM #1 Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom

HTML DOM #1 Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom HTML DOM #1 Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom HTML? HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language. HTML adalah sekumpulan text atau file ASCII yang berisi intruksi atau perintah program

Lebih terperinci

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id id 2014 Database Connectivity Database Connectivity

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE Miftahur Rohmah 4114080 Prodi Sistem Informasi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang 2017

Lebih terperinci

XML extensible Markup Language. Oleh: Nisa Miftachurohmah, S. Kom

XML extensible Markup Language. Oleh: Nisa Miftachurohmah, S. Kom XML extensible Markup Language Oleh: Nisa Miftachurohmah, S. Kom Pengenalan XML EXtensible Markup Language (XML) merupakan sebuah bahasa markup yang digunakan untuk menandai suatu dokumen data. Markup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Definisi dari sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN PENYEDIA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERBASIS WEB SERVICES UNTUK MENUNJANG EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN PENYEDIA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERBASIS WEB SERVICES UNTUK MENUNJANG EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM DESAIN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN PENYEDIA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERBASIS WEB SERVICES UNTUK MENUNJANG EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM Eko Win Kenali Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Lampung Jl.Soekarno

Lebih terperinci