BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan perangkat percobaan konsep rotasi ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan perangkat percobaan konsep rotasi ini"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dan pengembangan perangkat percobaan konsep rotasi ini berlangsung selama tiga bulan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah perancangan, pembuatan/perakitan, ujicoba, dan revisi (penyempumaan). Dalam penelitian ini, ujicoba pada tahap pertama dilakukan untuk menilai seluruh indikator yang diamati pada pengujian efektivitas. Sedangkan ujicoba pada tahap-tahap berikutnya hanya diorientasikim pada indikator-indikator yang teridentifikasi masih lemah atau bermasalah. Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini dikemas dalam dua komponen, yaitu prototip meja rotasi dan buku panduan penggunaan meja rotasi.uraian yang disajikan pada laporan ini merupakan hasil akhir yang terjangkau dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan, setelah melalui beberapa tahap ujicoba dan penyempumaan terhadap perangkat percobaan dimaksud. 4.2 Perangkat Percobaan Hasil Penelitian 1. Prototip meja rotasi Prototip meja rotasi yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari satu unit Meja Rotasi dan perlengkapan pendukung untuk percobaan tentang konsepkonsep yang diidentifikasi dalam penelitian ini. Peralatan praktikum dimaksud dimuat pada Gambar 7.

2 Gambar 7. Prototip instrumen meja rotasi di lihat dari atas (A) samping (B) dan sudut kiri depan (C). 46

3 47 Perlengkapan pendukung pengoperasian meja rotasi terdiri dari 12 komponen, seperti pada Gambar 8. Gambar 8. Perangkat Pendukung Meja Rotasi Keterangan gambar: 1. Stop watch 2. Fototachometer 3. Bidang luncur 4. Beban luncur/penjejak luncuran 5. Statip bidang miring 6. Sumber bunyi nada tunggal 7. Kunci poros cakram 8. Beban 9. Pegas 10. Beban 11. Statip ayunan kerucut 12. Bandul ayunan kerucut 2. Buku panduan penggunaan meja rotasi Buku panduan penggunaan meja rotasi terdiri atas tiga bagian, yang meliputi: Bagian 1 : Panduan pengoperasian meja rotasi (manual) Bagian ini berisikan petunjuk praktis tentang cara menggunakan meja rotasi. Panduan ini merupakan bagian penting dari perangkat percobaan.

4 48 Bagian 2 : Panduan percobaan Panduan percobaan memuat petunjuk praktis pelaksanaan untuk 12 butir materi percobaan, yakni: 1) Kaliberasi Frekuensi 2) Kecepatan sudut 3) Percepatan sudut 4) Gaya sentripetal dengan konsep pegas 5) Gaya sentripetal pada rotasi bidang miring 6) Elastisitas pegas 7) Momen inersia sistem benda diskrit 8) Momen inersia sistem benda kontinyu 9) Momen Inersia dengan mesin Atwood 10) Luncuran rotasi 11) Ayunan kerucut 12) EfekDoppler Bagian 3: Deskripsi konsep rotasi Konsep rotasi yang dideskripsikan pada bagian ini merupakan hasil analisis materi pokok yang berkaitan dengan materi percobaan yang dikembangkan dengan menggunakan meja rotasi. Uraian materi ini dikembangkan melalui telaah terhadap kurikulum fisika SMA 2004, silabus perkuliahan mekanika dasar program studi pendidikan fisika PMIPA FKIP Universitas Riau, dan ditunjang oleh literatur yang dipandang relevan. Buku panduan penggunaan meja rotasi penelitian ini selengkapnya dimuat pada Lampiran I.

5 4.3 Efektivitas Perangkat Percobaan Pengujian efektifitas perangkat percobaan dilakukan pada dua komponen, yakni instrumen percobaan yang dalam hal ini adalah prototip meja rotasi, dan buku panduan penggunaan meja rotasi. Hasil analisis data pada pengujian kedua komponen perangkat tersebut adalah sebagai berikut. 1. Efektivitas prototip meja rotasi a. Validitas Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh tabel analisis seperti dimuat pada Tabel 9. Tabel 9. Penilaian validitas meja rotasi oleh Validator No Indikator Validator I II HI IV Rerata 1 Keberfungsian ,5 2 Ukuran Instrumen 3 Konstruksi 4 Kemudahan ,5. 5 Keamanan ,25 6 Ketepatan ,25 7 Nilai ekonomis 8 Nilai edukatif, psikologis 9 Estetika Jumlah 34,5 Rerata 3,8 Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa validator memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap perangkat percobaan, yang ditandai dengan rata-rata skor sebesar 3,8. Adapun kelemahan yang teridentitlkasi pada aspek ini

6 50 terletak pada ketepatan hasil ukur, yakni pada percobaan pengukuran gaya sentripetal/sentrifugal dengan konsep rotasi bidang miring. Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan pada aspek ini, maka validitas isi prototip meja rotasi percobaan dinyatakan sangat tinggi. b. Validitas empirik Dari hasil pengumpulan data secara empiris, diperoleh hasil analisis seperti pada Tabel 10. Tabel 10. Penilaian validitas empirik. No Aspek Yang Diamati Akurasi Presisi*^ Validitas 1 Stabilitas Frekuensi ST ST ST 2 Kecepatan sudut ST ST ST 3 Percepatan sudut ST ST ST 4 Gaya sentripetal dengan konsep pegas ST ST ST 5 Gaya sentripetal pada rotasi bidang miring R R R 6 Elastisitas pegas ST ST ST 7 Momen inersia sistem benda diskrit ST T ST 8 Momen inersia sistem benda kontinyu T ST ST 9 Momen Inersia dengan mesin Atwood ST ST ST 10 Luncuran rotasi T T T 11 Ayunan kerucut ST T ST 12 Efek Doppler T T T * ST = Sangat Tinggi, T = Tinggi, R = Rendah

7 51 Berdasarkan tabel analisis, diperoleh gambaran bahwa prototip meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dinyatakan valid untuk percobaan pada konsep-konsep yang diidentifikasi, kecuali pada percobaan gaya sentripetal dengan konsep bidang miring yang teridentifikasi masih rendah. c. Penilaian praktikalitas empiris meja rotasi oleh observer Dari hasil penilaian observer terhadap jalannya uji coba praktikum terbatas, diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut. Tabel 11. Penilaian praktikalitas empiris oleh Observer No Indikator Observer I II III IV Rerata 1. Instrumen mudah dipersiapkan 2. Instrumen mudah dikemas kembali 3. Instrumen percobaan mudah dioperasikan praktikan 4. Alokasi waktu sesuai dengan tingkat kesulitan konsep Rerata 4 Penilaian observer pada hasil akhir prototip meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah nilai sempuma, yang menunjukkan bahwa prakxikalitas alat ini sudah memenuhi standar yang diharapkan. d. Penilaian praktikalitas prototip meja rotasi oleh praktikan Analisis penilaian praktikan terhadap praktikalitas prototip meja rotasi dimuat pada Tabel 12.

8 52 Tabcl 12. Rekapitulasi penilaian praktikalitas meja rotasi oleh praktikan No ButIr Percobaan Rerata Skor Kategori 1 Kaliberasi frekuensi 3,9 ST 2 Pengukuran kecepatan sudut 4 ST 3 Pengukuran percepatan sudut 3,9 ST 4 Pengukuran gaya sentripetal dengan konsep pegas 5 Pengukuran gaya sentripetal dengan konsep bidang miring 6 Pengukuran konstanta pegas dengan konsep rotasi 7 Pengukuran momen inersia benda diskrit 8 Pengukuran momen inersia benda kontinyu 9 Pengukuran momen inersia dengan mesin Atwood 3,8 ST 3,8 ST 4 ST 3,9 ST 4 ST 3,8 ST 10 Ayunan kerucut 3,8 ST 11 Luncuran Rotasi 3,6 ST 12 Efek Doppler 3,7 ST Jumlah 47,82 - Rerata 3,9 ST Berdasarkan penilaian praktikalitas meja rotasi oleh praktikan, diperoleh gambaran bahwa praktikalitas meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan sangat tinggi.

9 53 c. Efektivitas prototip meja rotasi Berdasarkan hasil analisis data penilaian terhadap aspek-aspek yang diidentifikasi, diperoleh gambaran sebagai berikut: 1) Secara keseluruhan, prototip meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat validitas isi yang memadai, yang ditandai oleh tingginya nilai yang diberikan oleh validator, yakni 3,8. 2) Validitas empiris prototip meja rotasi dapat dinyatakan memadai, kecuali untuk percobaan gaya sentrifugal/sentripetal pada rotasi bidang miring. 3) Praktikalitas empirik prototip meja rotasi secara keseluruhan dapat dinyatakan memadai, yang ditandai dengan skor rata-rata sebesar 4, yang dalam penelitian ini merupakan nilai sempuma. 4) Dari penilaian praktikalitas oleh praktikan, diperoleh gambaran bahwa prototip meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dinyatakan memadai, kecuali untuk percobaan rotasi bidang miring. Berdasarkan hasil analisis data penilaian pada komponen prototip meja rotasi, diperoleh gambaran bahwa alat ini telah memiliki kualitas yang memadai dan dapat dinyatakan efektif untuk percobaan-percobaan yang diidentifikasi, kecuali untuk percobaan rotasi bidang miring. 2. Efektivitas buku panduan a. Penilaian validitas isi buku panduan oleh validator Penilaian validator terhadap validitas isi buku panduan dimuat pada Tabel 13.

10 54 Tabel 13. Penilaian Validitas isi buku panduan oleh validator No Aspek yang diniiai 1 Konsep-konsep yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2 Materi praktikum sesuai dengan konsep pelajaran Validator Rata- I II III IV rata 3 Prosedur kerja sesuai dengan tujuan percobaan 4 Instruksi-instruksi cukup jelas dan dapat dipahami Rata-rata 4 Dari Tabel 13 diketahui bahwa isi buku panduan telah memadai, dengan skor ratarata sebesar 4. b. Validitas Konstruksi buku panduan oleh validator Tabel 14. Penilaian validitas konstruksi buku panduan oleh validator No Aspek yang diniiai 1 Format penulisan panduan percobaan sesuai dengan ketentuan 2 Format penulisan deskripsi konsep pelajaran sesuai dengan ketentuan Validator I II III IV Rerata 3 Kemasan buku panduan menarik 4 Tata bahasa sesuai kaidah bahasa tulisan Rata-rata 4 Dari Tabel 14 diketahui bahwa validitas konstruksi buku panduan telah memadai.

11 c. Praktikalitas empiris buku panduan oleh observer Tabel 15. Praktikalitas empiris panduan penggunaan meja rotasi oleh observer No Aspek yang diamati 1 Petunjuk penggunaan instrumen mudah dipahami dan dilaksanakan Observer Rerata I II III IV praktikan 2 Alokasi waktu sesuai dengan tingkat kesulitan konsep Rerata 4 Dari Tabel 15 diperoleh gambaran bahwa secara empiris panduan penggunaan meja rotasi telah memadai. d. Penilaian praktikalitas buku panduan oleh praktikan Tabel 16. Penilaian Praktikalitas bukun panduan oleh Praktikan No Deskripsi Rerata Skor 1 Panduan pengoperasian alat mudah dipahami dan dilaksanakan 3,55 2 Panduan praktikum mudah dipahami dan dilaksanakan 3,6 3 Deskripsi konsep rotasi mudah dipahami 3,65 4 Format penulisan buku panduan sudah baik 3,8 5 Bahasa yang digunakan mudah dicema dan dipahami 3,55 6 Kemasan buku panduan cukup menarik 4 Rerata 3,71 Dari Tabel 16 diperoleh gambaran bahwa praktikalitas buku panduan telah memadai.

12 56 e. Efektivitas buku panduan Berdasarkan alisis data penilaian pada aspek ini, diperoleh gambaran bahwa: 1) Validitas isi dan konstruksi buku panduan sudah memenuhi standar yang ditetapkan 2) Praktikalitas buku panduan sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Dengan demikian, diperoleh gambaran bahwa efektivitas buku panduan yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria untuk dinyatakan efektif untuk digunakan di sekolah menengah dan universitas. 4.4 Pembahasan 1. Validitas pertangkat percobaan Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini secara umum mendapatkan apresiasi positif dari validator maupun praktikan, yang ditunjukkan oleh penilaian yang sangat tinggi pada aspek validitas maupun praktikalitas. Dalam pelaksanaan penelitan ini, validator secara praktis berperan sebagai kontributor yang secara aktif memberikan saran dan masukan untuk perbaikan perangkat percobaan, khususnya prototip meja rotasi. Hal ini dapat terjadi mengingat tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh perangkat percobaan yang layak untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Validitas isi meja rotasi ini telah ditingkatkan secara bertahap melalui diskusi dengan berbagai pihak hingga sampai pada tingkat kelayakan untuk disosialisasikan secara lebih luas. Dari hasil penilaian validitas empirik, diperoleh gambaran bahwa pada beberapa aspek, prototip meja rotasi yang dikembangkan belum mencapai kualitas yang diharapkan, khususnya pada tiga materi percobaan.

13 57 yakni pada pengukuran frekuensi sudut, pengukuran gaya sentripetal dengan konsep bidang miring, dan pada pengukuran frekuensi gelombang bunyi pada gejala efek Doppler. a. Pengukuran frekuensi sudut Indikator yang digunakan untuk menentukan frekuensi sudut pada prototip meja rotasi penelitian ini adalah tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator yang secara paralel turut berputar dengan cakram. Semakin besar frekuensi cakram, akan semakin besar pula tegangan listrik yang timbul pada alternator. Permasalahan yang belum teratasi adalah pada instrumen yang dapat mengkalibrasi secara langsung dari besaran tegangan ke frekuensi, sehingga tidak diperlukan kalibrasi. besaran tegangan listrik ke besaran frekuensi yang terukur oleh fototachometer. Namun demikian, hal ini memberikan peluang untuk meningkatkan kompetensi praktikan pada aspek konversi antara kedua besaran tersebut. Upaya pengembangan praktikum dalam mengatasi kendala ini temyata memperoleh tanggapan yang positif baik dari validator maupun praktikan. b. Pengukuran gaya sentripetal dengan konsep bidang miring Permasalahan yang belum teratasi pada aspek ini adalah pada perolehan bahan cakram yang benar-benar rata (datar), sehingga perputaran cakram selalu mengalami gangguan gerak pada arah vertikal. Gangguan ini mengakibatkan sulitnya dicapai kondisi setimbang antara gaya sentrifugal dengan gaya berat yang bekerja benda uji.

14 58 Dari iiasil ujicoba beberapa bahan yang digunakan sebagai cakram rotasi, diperoleh gambaran bahwa bahan yang paling memenuhi syarat untuk tekstur permukaan cakram adalah plat kaca. Akan tetapi kelemahan bahan ini adalah rentan pecah sehingga mengurangi faktor keamanan baik pada perawatan maupun pengguna. c. Percobaan efek doppler Percobaan gejala efek Doppler melalui penggunaan prototip meja rotasi dalam penelitian ini hanya berhasil sampai pada tahap pengamatan secara kualitatif, yakni adanya kesan perubahan nada secara periodik melalui pendengaran pengamat. Penggunaan osiloskop digital sebagai alat ukur standar untuk besaran frekuensi bunyi temyata tidak memberikan hasil ukur yang memuaskan untuk sumber bunyi yang bersifat mekanik ekstemal. Namun demikian, baik validator maupun praktikan secara umum memberikan apresiasi yang tinggi dengan percobaan ini meskipun pada tingkat kualitatif Bahan cakram yang digunakan pada prototip meja rotasi penelitian ini adalah aklirik dengan ketebalan 4 mm. Pada tahap awal penggunaan bahan ini diperoleh hasil percobaan yang relatif memadai, akan tetapi berangsur berkurang, yang dimungkinkan akibat pembahan tekstur bahan akibat temperatur dan caia penyimpanan yang kurang tepat. 2. Praktikalitas perangkat percobaan Ditinjau dari aspek ini, validator dan praktikan secara umum memberikan penilaian positif, sehingga tidak ditemukan permasalahan yang berarti. Hal ini

15 59 sclain dipcrlihatkan dengan skor penilaian yang tinggi, juga dengan keantusiasan dalam memberikan tanggapan dan saran pada berbagai aspek untuk pengembangan prototip meja rotasi penelitian. Berdasarkan diskusi yang berkembang, diperoleh gambaran bahwa meja rotasi merupakan perangkat percobaan yang baru bagi validator maupun praktikan. 3. Karakteristik meja rotasi a. Aspek konstruksi Keunggulan meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah lebih ringan dibandingkan dengan meja rotasi standar, sehingga mempermudah mobilisasi dan penempatan alat. Disamping itu, meja rotasi altematif ini memiliki struktur dan komponen-komponen yang lebih sederhana, sehingga mudah diperbaiki j ika ditemui adanya kemsakan. Kelemahan meja rotasi altematif ditinjau dari aspek ini adalah pada konstmksi motor penggerak yang mudah bembah posisi. Pembahan posisi ini mengakibatkan perubahan pada baiting penghubung antara motor dengan poly pada cakram, sehingga pola hubungan antara ams masukan dan frekuensi cakram cendemng ikut berubah. Karena itu, kalibrasi frekuensi cakram dan tegangan pada panel indikatomya hams dilakukan pada setiap memulai peicobaan. b. Aspek fungsi Ditinjau dari aspek ini, meja rotasi alternatif memiliki keunggulan pada jumlah materi percobaan yang dapat dikembangkan. Pada meja rotasi standar, jumlah percobaan yang dapat dilakukan meliputi 5 konsep, sementara pada meja

16 60 rotasi alternatif mencapai 12 konsep, dengan indeks validitas dan praktikalitas yang memadai. Adapun kelemahan meja rotasi altematif pada aspek ini adalah pada percobaan gaya sentripetal dengan bidang miring, yang diakibatkan oleh gangguan pada gerakan cakram. c. Aspek estetika Aspek estetika yang diaplikasikan pada meja rotasi altematif ini terdapat pada hampir selumh komponen, yakni dengan pemilihan bahan dengan tata wama yang alamiah, baik pada cakram (bening), rangka (chrome), yang dipadu dengan wama hitam komponen elektronika. Penampilan dan tata wama pada instrumen ini diupayakan untuk menimbulkan kesan segar dengan nuansa alamiah laboratorium. Penampilan instrumen altematif ini berbeda dengan meja rotasi standar yang didominasi cat berwama coklat muda. d. Aspek keamanan Meja rotasi altematif ini menggunakan tegangan masukan AC 220 V, dan masih dalam kondisi terbuka (belum dilengkapi penutup) dengan tujuan ntuk mempermudah pengamatan terhadap komponen-komponen elektronik yang digunakan. Mengingat bahwa meja rotasi altematif yang dikembangkan dalam penelitian ini masih sebatas prototip, maka kelemahan pada aspek ini diharapkan dapat diatasi pada tahap pengembangan berikutnya.

yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting

yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting 27 yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan membutuhkan peralatan praktikum yang memadai. Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN GELOMBANG LONGITUDINAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SL IP ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN GELOMBANG LONGITUDINAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SL IP ABSTRAK ISBN. 978-979-1222-96-9(iilid.5) PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN GELOMBANG LONGITUDINAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SL IP Zulirfan, Hendar Sudrajat, Reka Paraniita Program Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA Desy, Desnita, Raihanati Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta Timur 13220 desynicola@gmail.com,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX

KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX Diajukan Untuk Melengkapi Dan Memenuhi Persyaratan Dalam Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Informatika Mata Kuliah : Fisika Dasar Kode : TI 219 Bobot : 4 (empat) sks Kelas Semester Prasyarat Deskripsi Singkat Standar Kompetensi : TI 2A : 2 (dua)

Lebih terperinci

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL 1 DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL Fenny Suhartiwi, Zulirfan, Hendar Sudrajad E-mail: fsuhartiwi@gmail.com, HP: 085376620208, Zulirfanaziz69@gmail.com,

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik SILABUS Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi 1.1 Menganalisis

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE KOMPETENSI : 1 : 10 x 45 menit SILABUS KOMPETENSI DASAR KEGIATAN 1.1 Menguasai konsep besaran

Lebih terperinci

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X 1 1.1 1.2 2 2.1 2.2 Materi / Sub Materi 1. Pengertian dan definisi besaran pokok dan besaran turunan 2. Jenis-jenis besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi: 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Alokasi per Semester: 72 jam

Lebih terperinci

1. Latar Belakang Masalah

1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi otomasi kendali dan mikrokontroler, berbagai alat yang praktis dan efisien telah banyak diciptakan. Para ahli dibidang

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X 1 1.1 1.1.1. 1. Pengertian dan definisi besaran pokok dan 1.1.2. besaran turunan 1.1.3. 2. Jenis-jenis besaran pokok dan besaran turunan

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN JUDUL MATA KULIAH : FISIKA DASAR NOMOR KODE / SKS : FIS 101 / 3(2-3) DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Fisika Dasar ini diberikan di TPB untuk membekali seluruh mahasiswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konsep pendidikan sains moderen, terdapat tiga unsur pokok sains. yang hams dikembangkan dalam proses pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konsep pendidikan sains moderen, terdapat tiga unsur pokok sains. yang hams dikembangkan dalam proses pembelajaran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konsep pendidikan sains moderen, terdapat tiga unsur pokok sains yang hams dikembangkan dalam proses pembelajaran, yang meliputi proses, produk, dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

METODE EVALUASI PRAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PRAKTIKUM FISIKA

METODE EVALUASI PRAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PRAKTIKUM FISIKA Emie Santoso, Purwidi Asri, dan Daisy Dwijati Kumala atna, Metode Evaluasi... 39 METODE EVALUASI PAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PAKTIKUM FISIKA Oleh: Emie Santoso, Purwidi Asri, dan Daisy Dwijati

Lebih terperinci

STUDI TENTANG UNIT EKSPERIMEN MOMEN INERSIA PADA BIDANG MIRING DAN UNIT EKSPERIMEN AYUNAN BANDUL DALAM MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

STUDI TENTANG UNIT EKSPERIMEN MOMEN INERSIA PADA BIDANG MIRING DAN UNIT EKSPERIMEN AYUNAN BANDUL DALAM MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI Jurnal Dinamika, April 2011, halaman 42-50 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 1 STUDI TENTANG UNIT EKSPERIMEN MOMEN INERSIA PADA BIDANG MIRING DAN UNIT EKSPERIMEN AYUNAN BANDUL DALAM MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI

Lebih terperinci

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd.

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd. No. SIL/PTE/TKF6202/01 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2014 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT (SAVI) UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BANJARMASIN Putri Riski Rahmayanti, Mustika

Lebih terperinci

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 1. Translasi dan rotasi A. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. B. Alat dan Bahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. Beban tambahan @ 200 gram

Lebih terperinci

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015 PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015 Drs. Setyo Warjanto setyowarjanto@yahoo.co.id 081218074405 SK 1 Ind 1 Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Peraga Percepatan Benda Untuk Menunjang Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak

Pengembangan Alat Peraga Percepatan Benda Untuk Menunjang Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak Pengembangan Alat Peraga Percepatan Benda Untuk Menunjang Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak Salisa Nun Shiha, Prabowo Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA No.RPP/PTE/TKF6202/01 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2014 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput BAB II DASAR TEORI 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput Mesin ini merupakan mesin serbaguna untuk perajang hijauan, khususnya digunakan untuk merajang rumput pakan ternak. Pencacahan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi bangunan gedung KOMPETENSI

Lebih terperinci

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor ) 1. 2. Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam

Lebih terperinci

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2 Disusun Oleh SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2003 SILABUS ROTASI BENDA TEGAR Mata Pelajaran Kelas/Semester Satuan Pendidikan Alokasi

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN.. ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI PERNYATAAN.. ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PERNYATAAN.. ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv vi viii ix x BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (development research). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009 SESI PERTAMA 50 SOAL PILIHAN GANDA WAKTU 120 MENIT MEKANIKA (60%) SK : Hukum - Hukum Newton KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009 1 Menguasai Hukum Newton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 186 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh Eni Marta Dosen Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram

Lebih terperinci

Wardaya College. Soal Terpisah. Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA. Spring Camp Persiapan OSN Part I. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Soal Terpisah. Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA. Spring Camp Persiapan OSN Part I. Departemen Fisika - Wardaya College Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA Spring Camp Persiapan OSN 2018 - Part I Soal Terpisah 1. Sebuah kepingan kecil dengan massa m ditempatkan dengan hati-hati ke permukaan dalam dari silinder tipis berongga

Lebih terperinci

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI HARMONIK PENDAHULUAN Gerak dapat dikelompokan menjadi: Gerak di sekitar suatu tempat contoh: ayunan bandul, getaran senar dll. Gerak yang berpindah tempat contoh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan meliputi hubungan antar variabel-variabel seperti yang tercantum dalam Gambar 3.1. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II '. TINJAUAN PUSTAKA. Fisika merupakan sub bidang sains yang mengkaji periiaku materi dan

BAB II '. TINJAUAN PUSTAKA. Fisika merupakan sub bidang sains yang mengkaji periiaku materi dan BAB II '. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Relcvan 1. Karakteristik Pelajaran Fisika Fisika merupakan sub bidang sains yang mengkaji periiaku materi dan bentuk-bentuk energi yang mempengaruhinya, sehingga

Lebih terperinci

Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Pembelajaran Sains berbasis Kearifan Lokal Surakarta, 14 September 2013

Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Pembelajaran Sains berbasis Kearifan Lokal Surakarta, 14 September 2013 PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KIT PERCOBAAN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI DENGAN MENGGUNAKAN NERACA PEGAS BRAILLE UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VIII Rifqi F. K. 1), Sri Budiawanti, S. Si, M. Si. 2)

Lebih terperinci

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB) Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kurikulum : IRISAN (994, 2004, 2006) Program : ILMU PENGETAHUAN ALAM KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJI SMA NEGERI DAN SWASTA SA No. Urut 2 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

DEVELOPMENT OF MODULUS TWIST EXPERIMENT EQUIPMENT AS A MEDIA HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING

DEVELOPMENT OF MODULUS TWIST EXPERIMENT EQUIPMENT AS A MEDIA HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING 1 DEVELOPMENT OF MODULUS TWIST EXPERIMENT EQUIPMENT AS A MEDIA HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING Afdal Hadi, Hendar Sudrajad, dan Yennita Afdal.hadi30@gmail.com ; Hp. 085271459931, hendarsudrajat@yahoo.com,

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA. Tanggal percobaan: Selasa, 15 November Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA. Tanggal percobaan: Selasa, 15 November Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA Tanggal percobaan: Selasa, 15 November 2016 Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016 Waktu: 100 menit Nama praktikan : Dini Istiqomah Nim : 11160163000039

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ANALISIS INSTRUMEN, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL TEMUAN A. Analisis Instrumen B. Analisis Data Utama

DAFTAR ISI. ANALISIS INSTRUMEN, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL TEMUAN A. Analisis Instrumen B. Analisis Data Utama DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang Masalah... 1 A. Pembatasan Masalah... 6 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Definisi Operasional... 9 F. Rancangan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat terselesaikannya modul IPA terpadu untuk SMP. Modul ini bertujuan untuk membantu siswa SMP dalam memahami penggunaan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI Disusun oleh: Nama NIM : Selvi Misnia Irawati : 12/331551/PA/14761 Program Studi : Geofisika Golongan Asisten : 66 B : Halim Hamadi UNIT LAYANAN FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH ALANISA LOLA PASARIBU NIM RSA1C112010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP

PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP Nana Mardiana*, Zulirfan**, Zuhdi Ma aruf** Email: mdna.nana1@gmail.com ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas 1. Tujuan 2. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 3. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 4. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan 2. Alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini mempunyai banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Penulisan ini didasarkan atas survey literatur, serta didukung dengan data perencanaan dengan berdasarkan pertimbangan effisiensi waktu pengerjaan dengan tahapan kegiatan

Lebih terperinci

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL 33 4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL Perancangan simulator getaran ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : pengumpulan konsep rancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/STM 301/14 Revisi : 00 Tgl : 1 April 2008 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : FISIKA TEKNIK : STM 301 (2 SKS TEORI + 1 SKS PRAKTEK) : GENAP : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

Theory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah.

Theory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah. Q1-1 Dua oal dalam Mekanika (10 poin) ebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah. Bagian A. The Hidden Disk (3.5 points) Kita tinjau sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 70 orang siswa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN INDEKS BIAS MELALUI PRAKTIKUM OPTIK (ZAT PADAT)

PEMBELAJARAN INDEKS BIAS MELALUI PRAKTIKUM OPTIK (ZAT PADAT) PEMBELAJARAN INDEKS BIAS MELALUI PRAKTIKUM OPTIK (ZAT PADAT) Oleh. Dadan Muslih, Wandy Praginda, Email. onedy31.cdetep@gmail.com Siswa belajar IPA pada umumnya berorientasi pada pembuktian-pembuktian teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Tanpa kita sadari di sekitar kita ternyata banyak sekali benda yang menerapkan prinsip gerak harmonik sederhana. Sebagai contoh adalah pegas yang digunakan pada tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

EVALUASI BELAJAR SEMESTER GANJIL MKKS SMA NEGERI KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

EVALUASI BELAJAR SEMESTER GANJIL MKKS SMA NEGERI KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EVALUASI BELAJAR SEMESTER GANJIL MKKS SMA NEGERI KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER GENAP TP 2015-2016 MATA PELAJARAN : FISIKA BENTUK : PILIHAN GANDA SATUAN

Lebih terperinci

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA NO. 1 Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan obyektif.

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat SILABUS Mata Pelajaan : Fisika Alokasi per Semester: 36 jam pelajaran Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi: 1.Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP SAP 10.09.04 235 Revisi ke Tanggal Dikaji Ulang Oleh Ketua Jurusan Dikendalikan Oleh GPM Fakultas Sains dan Matematika Disetujui Oleh Fakultas Sains dan Matematika UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Urutan langkah-langkah pengujian turbin Savonius mengacu pada diagram dibawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Gambar 3.2 Diagram alir penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin spin coating adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan ke poros hollow melalui pulley dan v-belt untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN DAYA GUNA PRAKTIKUM FISIKA DASAR MELALUI PENATAAN ULANG (REDISAIN) PETUNJUK/PANDUAN PRAKTIKUM, SETING PELAKSANAAN SERTA PROSEDUR PENILAIAN

PENINGKATAN DAYA GUNA PRAKTIKUM FISIKA DASAR MELALUI PENATAAN ULANG (REDISAIN) PETUNJUK/PANDUAN PRAKTIKUM, SETING PELAKSANAAN SERTA PROSEDUR PENILAIAN PENINGKATAN DAYA GUNA PRAKTIKUM FISIKA DASAR MELALUI PENATAAN ULANG (REDISAIN) PETUNJUK/PANDUAN PRAKTIKUM, SETING PELAKSANAAN SERTA PROSEDUR PENILAIAN PRAKTIKUM Senin, 23 Januari 2006 Menu PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 September s.d. 31 Oktober 2014, bertempat di IAIN Walisongo Semarang. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester SMA Dwija Praja Pekalongan FISIKA X (Sepuluh) 1 (Satu) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi 1.1 Mengukur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA Siti Rochaeni *), Desnita, Raihanati Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta Timur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis menentukan lokasi dan subjek penelitian dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version:

Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version: SBMPTN 2016 Fisika Latihan Soal Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version: 2016-08 halaman 1 01. Sebuah bola ditembakkan dari tanah ke udara. Pada ketinggian 9,1 m komponen kecepatan bola dalam arah x adalah

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL Jurnal eknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.2-2013 PENGUKUR PERCEPAAN GRAVIASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA MEODE BANDUL Syahrul, John Adler, Andriana Jurusan eknik Komputer, Fakultas eknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Miroah 1*, Esmar Budi, Vina Serevina Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Jakarta Timur, 13220 Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di program studi Keperawatan Universitas Riau pada semester genap bulan Maret Desember 2012

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. SILABUS Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : MADRASAH ALIYAH NEGERI BAYAH : X (Sepuluh) / 1 (Satu) : FISIKA 1. Standar Kompetensi: 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi

Lebih terperinci

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2 1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah

Lebih terperinci

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika Prediksi UN SMA IPA Fisika Kode Soal Doc. Version : 0-06 halaman 0. Dari hasil pengukuran luas sebuah lempeng baja tipis, diperoleh, panjang = 5,65 cm dan lebar 0,5 cm. Berdasarkan pada angka penting maka

Lebih terperinci

MODUL PRATIKUM FISIKA

MODUL PRATIKUM FISIKA MODUL PRATIKUM FISIKA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 016 TATA TERTIB PRAKTIKUM KEWAJIBAN PRAKTIKAN: 1. Setiap praktikan datang 5 menit sebelum pelaksanaan praktikum. Memakai pakaian rapi, jas lab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X / 1 Mata Pelajaran : FISIKA 1. Standar : 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian 21 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Tujuan pengembangan ini adalah membuat produk berupa LKS berbasis penemuan

Lebih terperinci