yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting"

Transkripsi

1 27 yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan membutuhkan peralatan praktikum yang memadai. Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting dalam mendukung pengembangan strategi belajar peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ketersediaan fasilitas pembelajaran yang memadai akan menunjang pengembangan strategi pembelajaran yang variatif, efektif dan efisien, sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Dengan kata lain, fasilitas pendidikan/pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan program pembelajaran.

2 29 Gambar 4. Tahapan pelaksanaan penelitian 2. Pengembangan alat percobaan Pengembangan alat percobaan meliputi dua aspek kegiatan, yakni perancangan dan pembuatan prototip meja rotasi. Meja rotasi yang dikembangkan yang merupakan modifikasi dari meja rotasi standar. 3. Validasi-I Validasi yang dilakukan pada tahap pertama adalah validasi empirik, untuk mengetahui keberfiingsian model alat dengan mengacu pada fimgsi meja

3 30 rotasi standar. Kelemahan atau kckurangan yang ditemui pada tahap ini akan dikoreksi sebelum dilanjutkan pada langkah berikutnya. 4. Diversifikasi percobaim Diversifikasi percobaan adalah pengembangan/ pengayaan materi percobaan yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan prototip meja rotasi. Identifikasi materi percobaan dilakukan dengan meneiaah konsep-konsep yang relevan dengan karakteristik prototip meja rotasi. 5. Validasi-II Validasi tahap kedua ini dilakukan untuk mengetahui validitas empirik prototip meja rotasi terhadap materi percobaan yang dikembangkan. Kelemahankelemahan pada alat yang ditemukan pada pengujian ini akan dikoreksi sebelum dilanjutkan pada tahap berikutnya.. ' 6. Pengembangan perangkat percobaan Pengembangan perangkat percobaan pada langkah ini dimaksudkan untuk merancang draft panduan pengoperasian meja rotasi penelitian dan panduan percobaan sebagai pelengkap meja rotasi. Perangkat penyerta alat percobaan disusun berdasarkan pengalaman dan temuan-temuan yang diperoleh dalam uji validitas empirik pada validasi tahap I dan II. 7. Validasi-lII Validasi tahap ketiga ditujukan untuk menilai validitas isi, konstruksi dan empiris perangkat percobaan, yakni prototip meja rotasi dan buku panduannya.

4 31 Kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tahap ini akan dikoreksi/ direvisi sebelum dilanjutkan pada tahap berikutnya. 8. Uji praktikalitas Uji praktikalitas perangkat percobaan dilakukan meialui ujicoba terbatas dengan melibatkan praktikan dari kalangan siswa SMA dan mahasiswa. Indikator yang digunakan untuk pengujian aspek ini adalah praktikalitas empirik dan opini praktikan. Perbaikan dan penyempumaan perangkat dilakukan hingga diperoleh hasil yang memadai. ^ 9. Hasil akhir Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah perangkat percobaan konsep rotasi yang efektif, yang terdiri dari prototip meja rotasi, panduan pengoperasian, dan panduan percobaan, yang disertai dengan deskripsi konsepkonsep pelajaran yang relevan dengan materi percobaan. 3.2 Definisi Operasional Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari perangkat percobaan sebagai variabel bebas, dan efektivitas perangkat tersebut sebagai variabel terikat. Penjelasan variabel-variabel dimaksud adalah sebagai berikut; 1. Perangkat percobaan Perangkat percobaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat alat bantu yang digunakan dalam melakukan percobaan. Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dua komponen, yaitu;

5 32 a) Model alat, berupa prototip meja rotasi b) Buku panduan penggunaan meja rotasi Buku panduan penggunaan yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan penyerta dari prototip meja rotasi, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu ; I) Deskripsi prototip meja rotasi, 2) Panduan pengoperasian, 3) Panduan percobaan, dan 4) Deskripsi materi pokok pelajaran. 2. Efektivitas Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelayakan perangkat yang dikembangkan untuk digunakan dalam melaksanakan percobaan/eksperimen. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan validitas dan praktikalitas instrumen yang dikembangkan dalam penelitian. Indikator efektivitas dalam penelitian ini adalah indeks validitas dan praktikalitas yang diukur pada meialui ujicoba. 3.3 Rancangan Perangkat Percobaan Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua komponen, yakni Prototip Meja Rotasi dan Buku Panduan Penggunaan meja rotasi. 1. Rancangan prototip meja rotasi Meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari meja rotasi standar. Sebagai acuan dalam pengembangan meja rotasi penelitian ini, karakteristik yang menjadi perhatian utama adalah: a. Kestabilan frekuensi cakram

6 33 b. Variasi frekuensi cakram c. Keterukuran frekuensi cakram d. Kehomogenan bahan cakram e. Kesederhanaan konstruksi f. Kesederhanaan komponen dasar g. Kemudahan pengamatan gejala Meja rotasi percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua komponen, yakni komponen utama berupa cakram rotasi, dan perangkat pelengkap berupa elemen-elemen pendukung yang disesuaikan untuk setiap butir percobaan yang dikembangkan. Rancangan dasar komponen utama meja rotasi adalah seperti pada Gambar 5. Rancangan ini secara umum dibuat dengan berorientasi pada meja rotasi standar dengan beberapa modifikasi sesuai dengan komponen-komponen peralatan yang dapat diperoleh di pasaran. cakram mistar layar counter pengatur frekuensi ^ ^ mfmm poll bantalan ban motor adaptor Gambar 5. Rancangan konstruksi meja rotasi altematif

7 34 Pada rancangan ini, bahan yang dipilih untuk pembuatan cakram rotasi adalah aklirik transparan yang dilengkapi mistar pada bagian bawahnya. Cakram pada meja rotasi ini diputar oleh motor listrik, yang frekuensinya hams dapat divariasikan. Karena itu, masukan ams listrik dilengkapi dengan potensiometer yang sekaligus berfimgsi sebagai pengatur frekuensi. Skema elektronik pada meja ritasi penelitian ini dirancang seperti pada Gambar 6. Gambar 6. Skema elektronik meja rotasi Keterangan: (1) Sumber tegangan, (2) Lampu indikator, (3) Potensiometer, (4) Transformator, (5) Dioda, (6) Kapasitor, (7) Motor (8) Alternator, (9) Avometer. 2. Rancangan buku panduan penggunaan meja rotasi Buku panduan penggunaan meja rotasi mempakan modul penyerta meja rotasi yang dimaksudkan sebagai pedoman umu pengembangan penggunaannya dalam proses pembelajaran. Kerangka dasar pengembangan buku ini terdiri dari empat bagian, yakni: penjelasan tentang konstmksi dan spesifikasi alat, panduan pengoperasian, panduan percobaan, dan deskripsi materi pelajaran.

8 Pengujian Efektivitas Perangkat F'crcobaan Pengujian perangkat percobaan dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua komponen, yaitu prototip meja rotasi, dan buku panduan penggunaan meja rotasi. Efektifitas perangkat percobaan meja rotasi dalam penelitian ini ditentukan oleh dua aspek, yakni aspek validitas dan aspek praktikalitas. Adapun pengukuran pada kedua komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Efektivitas prototip meja rotasi a. Validitas Validasi meja rotasi dilakukan pada dua aspek, yakni vaudasi isi dan validasi empirik. Indikator-indikator penilaian yang pada komponen ini adalah sebagai berikut. 1) Validitas isi Penilaian validitas isi dilakukan oleh 4 validator/observer, yang sekaligus bertindak sebagai kontributor dalam pengembangan instrumen. Penilaian pada aspek ini meliputi 8 indikator, yang meliputi: 1) keberfiingsian, 2) ukuran, 3) kesederhanaan, 4) kemudahan, 5) keamanan, 6) ketepatan, 7), nilai ekonomis, dan 8) nilai edukatif dan psikologis. 2) Validitas empiris Validitas empiris meja rotasi penelitian ditentukan dengan menggunakan dua indikator, yakni akurasi dan presisi pengukuran pada 12 butir materi percobaan.

9 36 b. Praktikalitas meja rotasi Praktikalitas diartikan sebagai tingkat kemudahan penggunaan perangkat percobaan oleh praktikan. Penilaian praktikalitas perangkat praktikum dilakukan meialui dua aspek, yakni: 1) Praktikalitas empiris Penilaian Praktikalitas empiris dilakukan oleh observer meialui pengamatan terhadap aktivitas praktikan dalam ujicoba praktikum terbatas. Penilaian pada aspek ini meliputi 4 indikator, yang meliputi: a) Kemudahan penyiapan instrumen, b) Kemudahan mengoperasikan instrumen, c) Kemudahan pengemasan instrumen, d) Kesesuaian waktu terhadap tingkat kesulitan konsep. 2) Penilaian praktikalitas oleh praktikan Penilaian praktikalitas perangkat percobaan oleh praktikan meliputi lima indikator, yang meliputi: a) Kemudahan mempersiapkan alat, b) Kemudahan dalam mengoperasikan alat, c) Kemudahan dalam mengamati gejala fisis, d) Kemudahan melakukan pengukuran terhadap besaran yang diamati, dan e) Kemudahan memahami konsep materi percobaan. 2. Efektivitas panduan percobaan Penilaian efektivitas buku panduan penggunaan meja rotasi ditentukan oleh validitas dan praktikalitasnya. Penilaian pada kedua aspek ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.

10 37 a. Validitas > = i Validasi panduan penggunaan meja rotasi dilakukan pada dua aspek, yakni validitas isi dan validitas konstruksi. Indikator yang digunakan untuk menentukan validitas isi meliputi; 1) Kesesuaian instruksi dengan tujuan percobaan, dan 2) Kesesuaian hirarkis langkah-langkah percobaan dengan konsep yang dipelajari. Adapun indikator validitas konstruksi meliputi; I) Kejelasan instruksi, 2) Format penulisan, dan 3) Tata bahasa penulisan. b. Praktikalitas ' ; Penilaian praktikalitas panduan penggunaan meja rotasi dilakukan meialui dua aspek, yakni: 1) Praktikalitas empiris Praktikalitas empiris dilakukan meialui pengamatan oleh observer terhadap aktivitas praktikan dalam pelaksanaan ujicoba terbatas. Aspek yang diamati pada penilaian ini meliputi pemahaman praktikan terhadap isi panduan penggunaan meja rotasi. 2) Penilaian oleh praktikan Penilaian praktikalitas panduan penggunaan meja rotasi dilakukan meialui respon praktikan. Respon praktikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapat atau penilaian praktikan terhadap isi panduan penggunaan meja rotasi yang digunakan dalam ujicoba praktikum terbatas. Adapun indikator respon praktikan terhadap panduan percobaan meliputi; 1) Isi buku panduan. 2) Instruksi penggunaan alat, 3) Urutan langkah-langkah kegiatan.

11 Instrumen Penelitian Instaimen pengambilan data yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen pengujian efektivitas prototip meja rotasi dan buku panduan penggunaan meja rotasi. 1. Instrumen pengujian efektivitas prototip meja rotasi Instrumen untuk penilaian aspek ini adalah: a. Lembar penilaian validitas isi prototip meja rotasi (Tabel 18) b. Lembar panduan penilaian validitas empirik meja rotasi (Tabel 19) 0. Lembar panduan observasi penilaian praktikalitas meja rotasi (Tabel 20) d. Angket penilaian praktikalitas oleh praktikan (Tabel 21) 2. Instrumen pengujian efektivitas buku panduan Instrumen untuk penilaian pada aspek ini adalah: a. Lembar f)enilaian validitas panduan penggunaan meja rotasi (Tabel 22) b. Lembar penilaian praktikalitas buku panduan oleh praktikan (Tabel 23) Instrumen penelitian selengkapnya dimuat pada Lampiran Telmik Pengumpulan Data Untuk menguji efektivitas perangkat percobaan penelitian, data yang diperlukan dikumpulkan meialui tiga cara, yakni Uji Empirik, Observasi, dan Angket.

12 39 1. Uji empiris Uji empirilc diialcukan meialui ujicoba di laboratorium untuk memperoleh data pengamatan dan pengukuran. Data ini digunakan untuk menilai validitas empirik, yakni akurasi dan presisi hasil ukur dengan menggunakan instrumen meja rotasi. 2. Observasi Teknik observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang validitas isi perangkat praktikum dan penilaian praktikaitas empiris. Penilaian validitas isi dilakukan oleh validator meialui peragaan oleh peneliti, sedangkan penilaian praktikalitas dilakukan meialui ujicoba paktikum terbatas. 3. Angket Penggunaan angket dilakukan untuk mengumpulkan penilaian/opini praktikan dalam menggunakan instrumen meja rotasi. Data ini digunakan untuk menentukan praktikalitas perangkat percobaan. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni dengan cara menghitung indeks dari setiap indikator efektivitas instrumen percobaan. Indikator-indikator yang digunakan untuk menentukan efektifitas instrumen percobaan dalam penelitian ini adalah validitas dan praktikalitas dari setiap komponen yang diuji.

13 40 1. Pcnentuan efektifitas meja rotasi Dalam penelitian ini, efektifitas meja rotasi ditentukan oleh indeks validitas dan praktikalitas hasil ujicoba. Meja rotasi dinyatakan efektif apabila memiliki validitas dan praktikalitas yang tinggi atau sangat tinggi. Untuk menyatakan tingkat efektivitas, dilakukan pengkategorian seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Kategori efektifitas perangkat percobaan No Validitas Praktikalitas Efektivitas 1 ST ST ST 2 ST T T 3 ST R R 4 ST SR R 5 T T T 6 T R R 7 T SR R 9 R R R 10 R SR SR 11 SR SR SR Keterangan: ST= Sangat tinggi, T= Tinggi, R= Rendah, SR= Sangat Rendah 2. Pengujian validitas meja rotasi a. Validitas isi Validitas isi dari perangkat percobaan ditentukan oleh nilai rata-rata skor yang diberikan pada observasi oleh validator. Pengkategorian pada aspek ini dimuat pada Tabel 4.

14 41 Tabel 4. Kategori Validitas Isi Interval Rata-rata skor Kategori > 3,5-4 Sangat tinggi >2,5-<3,5 Tinggi > 1,5 - <2,5 Rendah <1,5 Sangat Rendah (Sustini, 2002) b. Validitas empiris Validitas empiris ditentukan oleh indeks Presisi dan Akurasi hasil uji empirik. Dalam hal ini, instrumen dinyatakan valid jika memiliki presisi dan akurasi yang tinggi atau sangat tinggi. I) Akurasi Akurasi diartikan sebagai ketepatan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai standar sebagai acuannya. Tabel 5. Kategori Akurasi Pengukuran Indeks Akurasi Kategori >0,95-1 Sangat tinggi > 0,9 - < 0,95 Tinggi > 0,85 - < 0,90 Rendah <0,85 Sangat Rendah (Sustini, 2002) Persamaan untuk menghitung indeks akurasi (A) instrumen adalah:

15 42 Dengan: Ax menyatakan x^ - x, Ax menyatakan ketidakpaslian mutlak, x menyatakan nilai rata-rata data hasil percobaan, dan subskrip / menyatakan nomor urut data pengukuran. 2) Presisi Presisi (P) diartikan sebagai ketelitian hasil pengukuran. Kategori presisi perangkat praktikum dimuat pada Tabel 6. Tabel 6. Kategori Presisi Pengukuran Indeks Presisi Kategori >0,95-1 Sangat tinggi > 0,9 - < 0,95 Tinggi >0,85 - <0,90 Rendah <0,85 Sangat Rendah (Sustini, 2002) Persamaan untuk menghitung indeks presisi (P) instrumen percobaan adalah: P= 1-KR Ax Dimana KR menyatakan Ketidak pastian relatif = x 3. Pengujian validitas buku panduan Validitas dari buku panduan perangkat percobaan ditentukan oleh nilai rata-rata skor yang diberikan pada observasi oleh validator. Pengkategorian pada aspek ini dimuat pada Tabel 7.

16 43 Tabel 7. Kategori validitas buku panduan Interval Rata-rata skor Kategori > 3,5-4 Sangat tinggi > 2,5 - < 3,5 Tinggi > 1,5 - <2,5 Rendah <1,5 Sangat Rendah (Sustini, 2002) 3. Praktikalitas Praktikalitas diartikan sebagai tingkat kemudahan dalam penggunaan perangkat percobaan. Indeks praktikalitas perangkat percobaan ditentukan oleh skor hasil observasi terhadap aktivitas praktikan dan respon praktikan. Kategori praktikalitas instrumen percobaan adalah seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Kategori Praktikalitas Indeks praktikalitas Kategori > 3,5-4 Sangat tinggi > 2,5 -<3,5 Tinggi >1,5 - <2,5 Rendah <1,5 Sangat Rendah (Sustini, 2002) Berdasarkan Tabel 8, perangkat praktikum penelitian dinyatakan bernilai praktis jika indeks praktikalitasnya bcrada pada kategori tinggi atau sangat tinggi.

17 Kriteria Penarikan Kesimpulan Kriteria penarikan kesimpulan penelitian ini ditetapkan sebagai berikut; Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini dinyatakan efektif pada kategori yang bersesuaian untuk setiap butir materi percobaan yang diidentifikasi, jika memiliki validitas dan praktikalitas yang tinggi atau sangat tinggi.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan perangkat percobaan konsep rotasi ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan perangkat percobaan konsep rotasi ini BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dan pengembangan perangkat percobaan konsep rotasi ini berlangsung selama tiga bulan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN GELOMBANG LONGITUDINAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SL IP ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN GELOMBANG LONGITUDINAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SL IP ABSTRAK ISBN. 978-979-1222-96-9(iilid.5) PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN GELOMBANG LONGITUDINAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SL IP Zulirfan, Hendar Sudrajat, Reka Paraniita Program Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA Desy, Desnita, Raihanati Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta Timur 13220 desynicola@gmail.com,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

BAB II '. TINJAUAN PUSTAKA. Fisika merupakan sub bidang sains yang mengkaji periiaku materi dan

BAB II '. TINJAUAN PUSTAKA. Fisika merupakan sub bidang sains yang mengkaji periiaku materi dan BAB II '. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Relcvan 1. Karakteristik Pelajaran Fisika Fisika merupakan sub bidang sains yang mengkaji periiaku materi dan bentuk-bentuk energi yang mempengaruhinya, sehingga

Lebih terperinci

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL 1 DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL Fenny Suhartiwi, Zulirfan, Hendar Sudrajad E-mail: fsuhartiwi@gmail.com, HP: 085376620208, Zulirfanaziz69@gmail.com,

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT (SAVI) UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BANJARMASIN Putri Riski Rahmayanti, Mustika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK Haryati 1, Syahrul 2 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program PascasarjanaUniversitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX

KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX Diajukan Untuk Melengkapi Dan Memenuhi Persyaratan Dalam Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan volume pisma

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model III.METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi pokok Hukum Hooke dengan pendekatan saintifik. Dengan

Lebih terperinci

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA Niza Zesrita 1*), Agus Setyo Budi 1, Vina Serevina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa model buku teks pelajaran berbasis intertekstual. Penelitian ini merupakan bagian dari Research

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau 24 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg, Gall, &

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif (deskriptif research). Peneliti hanya menggambarkan kondisi dilapangan sesuai fakta yang terjadi saat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (2009) penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH ALANISA LOLA PASARIBU NIM RSA1C112010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development III. METODE PENGEMBANGAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

Daftar Nama Validator. Nama-Nama Validator Instrument. No Validator Jabatan. Nurhasnah, M.Si

Daftar Nama Validator. Nama-Nama Validator Instrument. No Validator Jabatan. Nurhasnah, M.Si LAMPIRAN I Daftar Nama Validator Nama-Nama Validator Instrument No Validator Jabatan 1. Nurhasnah, M.Si NIP.197807182006042002 Dosen T-IPA (Fisika) 2. Yusmaridi M, S.Pd, M.Pd Dosen T-IPA (Fisika) 3. Fauziah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data pada subbab sebelumnya dan teori yang terdapat dalam bab III, media game dapat dikatakan baik karena memenuhi ketiga kriteria yaitu valid, praktis dan efektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan kelanjutan dari bab II yang berisi tentang penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian, definisi operasional, sumber data penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini berupa pembuatan media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian (Aji Suraji). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain embedded di mana metode kualitatif dan kuantitatif dipergunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai variabel tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode research and development(r&d) yang artinya penelitian dan pengembangan. Penelitian ini merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Vol.3 No.1 MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Restu Lusiana 1 Tri Andari 2 1 Prodi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA Sri Irawati 1, Sri Indriati Hasanah 2 1, 2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Jalan Raya Panglegur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain penelitian sebagai berikut: 1. Desain satu faktor, dua sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH NOVEL GRAFIS DIGITAL KERAJAAN PONTIANAK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA SISWA DI SMK NEGERI PONTIANAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH NOVEL GRAFIS DIGITAL KERAJAAN PONTIANAK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA SISWA DI SMK NEGERI PONTIANAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH NOVEL GRAFIS DIGITAL KERAJAAN PONTIANAK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA SISWA DI SMK NEGERI PONTIANAK TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (development research). Dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono Ayu Lestari, Suwasono, Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC Vivin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengembangan (research and development) dalam upaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 24 III. METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dikembangkan merupakan produk efektif yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP

PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP Nana Mardiana*, Zulirfan**, Zuhdi Ma aruf** Email: mdna.nana1@gmail.com ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan model penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian pengembangan. Karena peneliti ingin mengembangkan model pembelajaran pembelajaran koooperatif tipe

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG Oleh Untung Padri* ), Anna Cesaria** ), Lita Lovia** ) * )

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan perangkat pembelajaran sains

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Tri Wahyuni, 1) Sri Wahyuni, 1) Yushardi 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin Jurnal Fisika FLUX Volume 13, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 1. Minat Belajar a. Validitas angket Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dengan jumlah peserta uji coba, N = 28 kelas XI IPA dipeoleh :

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci