BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa yang baik dalam pembelajaran fisika. Namun dalam hal ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan fisiknya berupa sarana dan prasarana yang ada pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. Sehingga data yang diperoleh dalam penelitian yaitu data mengenai lingkungan belajar yang baik pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. Lingkungan belajar pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika dinilai dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk lembar pengamatan yang bertujuan untuk menggambarkan lingkungan belajar siswa pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan sederhana berupa tabel, persentase dan diagram. Berikut ini akan diuraikan data hasil penelitian tentang lingkungan belajar pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika secara umum dan diuraikan setiap item lingkungan belajar pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika pada kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain.

2 Tabel 4. Hasil analisis lingkungan belajar ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. a. Ruang Kelas Kategori Penilaian Ruang Kelas Jumlah Kriteria % Aspek Pengamatan Sangat Baik 2 25 Meja peserta didik, Kotak kontak. Baik 5 62,5 Kursi peserta didik, Kursi guru, Meja guru, Papan tulis, Jam dinding. Cukup 1 12,5 Tempat sampah. Kurang - b. Ruang Laboratorium Fisika Kategori Penilaian Sangat Baik Ruang Laboratorium Fisika Jumlah Kriteria % 12 32,43 Baik 14 37,84 Cukup 8 21,62 Aspek Pengamatan Meja persiapan, Lemari alat, Lemari bahan, Bak cuci, Mistar, Bahan bercela. Pegas, Gelas beker, Garputala, Komponen elektronika, Percobaan atwood, Papan tulis. Kursi/stool, Micrometer, Kubus massa sama, Plat, Neraca, Kotak potensiometer. Osiloskop, Generator frekuensi, Catu daya, Percobaan papan luncur, Percobaan ayunan sederhana, Percobaan hooke, Percobaan optic, Percobaan hokum ohm. Meja kerja, Jangka sorong, Silinder massa sama, Gelas ukur, Thermometer, Kabel penghubung, Percobaan bejana berhubungan, Kotak kontak. Kurang 3 8,11 Stopwatch, Peralatan P3K, dan Jam dinding.

3 Berdasarkan Tabel 4 nampak bahwa secara umum lingkungan belajar pada ruang kelas dari 8 kriteria, ada 2 kriteria atau (25 %) yang memperoleh kategori sangat baik yaitu meja peserta didik dan kotak kontak. 5 kriteria atau (62,5 %) yang memperoleh kategori baik yaitu kursi peserta didik, kursi guru, meja guru, papan tulis, dan jam dinding. 1 kriteria atau (12,5%) yang memperoleh kategori cukup yaitu papan tulis. Dan tidak ada kriteria yang memperoleh kategori kurang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kriteria pada ruang kelas termasuk kategori baik. Sedangkan untuk hasil lingkungan belajar pada ruang laboratorium fisika pada kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain secara umum dari 37 kriteria. 12 kriteria atau (32,43 %) yang memperoleh kategori sangat baik yaitu meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci, mistar, bahan bercela, pegas, gelas beker, garputala, komponen elektronika, percobaan atwood dan papan tulis. 14 kriteria atau (37,84%) yang memperoleh kategori baik yaitu kursi/stool, mikrometer, kubus massa sama, plat, neraca, kotak potensiometer, osiloskop, generator frekuensi, catu daya, percobaan papan luncur, percobaan ayunan sederhana, percobaan hooke, percobaan optik, percobaan hukum ohm. 8 kriteria atau (21,62%) yang memperoleh kategori cukup yaitu meja kerja, jangka sorong, silinder massa sama, gelas ukur, thermometer, kabel penghubung, percobaan bejana berhubungan, kotak kontak. Dan 3 kriteria atau (8,11%) yang memperoleh kategori kurang yaitu stopwatch, peralatan P3K, dan jam dinding.. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kriteria lingkungan belajar pada ruang laboratorium fisika pada kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain yang

4 mendominasi adalah kategori baik. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan pada tabel 4 di atas disajikan dalam bentuk diagram berikut: Presentase (%) ,43 25 sangat baik 62,5 37,84 21,62 12,5 baik cukup kurang kategori penilaian 8,11 ruang kelas ruang laboratorium fisika Gambar 1. Diagram persentase lingkungan belajar pada ruang kelas dan laboratorium fisika. Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar pada ruang kelas kriteria perabot dan perlengkapan lain secara umum menunjukkan kategori baik dan sangat baik dengan persentasi sebesar 62,5% dan 25 %, sedangkan untuk hasil pada ruang laboratorium fisika kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain menunjukkan kategori baik dan sangat baik dengan persentasi sebesar 37,84% dan 32,43%.

5 Persentase (%) Persentase (%) Hasil Analisis Lingkungan Belajar Pada Ruang Kelas Persentase Ruang Kelas Pada Item Perabot sangat baik baik cukup kurang kategori penilaian Item perabot Gambar 1. Persentase ruang kelas pada item perabot Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar pada ruang kelas khususnya item perabot melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (25%) yaitu meja peserta didik. Baik 3 kriteria atau (75%) yaitu kursi peserta didik, kursi guru dan meja guru. Cukup kriteria atau (%) dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar pada ruang kelas pada item perabot di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 75% Persentase Ruang Kelas Pada Item Perlengkapan Lain sangat baik 5 25 baik cukup kurang Item perlengkapan lain kategori penilaian Gambar 2. Persentase ruang kelas pada item perlengkapan lain.

6 Persentase (%) Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang kelas pada item perlengkapan lain melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (25%) yaitu kotak kontak. Baik 2 kriteria atau (5%) yaitu papan tulis dan jam dinding. Cukup 1 kriteria atau (25%) yaitu tempat sampah dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang kelas pada item perlengkapan lain di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 5% Hasil Analisis Lingkungan Belajar Pada Ruang Laboratorium Fisika Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Perabot ,66 16,67 16,67 sangat baik baik cukup kurang kategori penilaian Item perabot Gambar 3. Persentase ruang laboratorium pada item perabot Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perabot melalui observasi terdapat kategori sangat baik 4 kriteria atau (66,66%) yaitu meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, dan bak cuci. Baik 1 kriteria atau (16,67%) yaitu kursi/stool. Cukup 1 kriteria atau (16,67%) yaitu meja persiapan dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa

7 Persentase (%) lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perabot di kategorikan sangat baik dengan persentasi sebesar 66,66% Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Peralatan Pendidikan sangat baik 4 25 baik cukup kurang kategori penilaian 5 Item Peralatan Pendidikan Gambar 4. Persentase ruang laboratorium pada item peralatan pendidikan. Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan melalui observasi terdapat kategori sangat baik 6 kriteria atau (3%) yaitu mistar, beban bercela, pegas, gelas beker, garputala, dan komponen elektronika. Baik 8 kriteria atau (4%) yaitu mikrometer, kubus massa sama, plat, neraca, kotak potensiometer, osiloskop, generasi frekuensi, dan catu daya. Cukup 5 kriteria atau (25%) yaitu jangka sorong, silinder massa sama, gelas ukur, termometer, dan kabel penghubung. Sedangkan kategori kurang terdapat 1 kriteria atau (5%) yaitu stopwatch. Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 4%.

8 Persentase (%) Persentase (%) Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Alat Percobaan 8 71, ,29 sangat baik 14,29 baik cukup kurang Item Alat Percobaan Gambar 5. Persentase ruang laboratorium pada item alat percobaan. Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (14,29%) yaitu percobaan atwood. Baik 5 kriteria atau (71,42%) yaitu percobaan papan luncur, percobaan ayunan sederhana, percobaan hooke, percobaan optik dan percobaan hukum ohm. Cukup 1 kriteria atau (14,29%) yaitu percobaan bejana berhubungan dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item alat percobaan di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 71,42% Persentase Ruang Laboratorium Pada Fisika Item Perlengkapan Lain sangat baik baik 5 25 cukup kurang Item Perlengkapan Lain Gambar 6. Persentase ruang laboratorium pada item perlengkapan lain.

9 Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perlengkapan lain melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (25%) yaitu papan tulis. Baik kriteria atau (%). Cukup 1 kriteria atau (25%) yaitu kotak kontak. Kurang 2 kriteria atau (5%) yaitu peralatan P3K dan jam dinding. Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perlengkapan lain di kategorikan kurang dengan persentasi sebesar 5%. 4.2 Pembahasan Lingkungan Belajar Pada Ruang kelas Persentase Ruang Kelas Pada Item Perabot Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa pada item perabot yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (25%), kriteria tersebut adalah meja peserta didik karena kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan laci, mudah dipindahkan, ukuran memadai untuk belajar dengan sangat nyaman, desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja. Kategori baik sebanyak 3 kriteria atau (75%) yaitu kursi peserta didik, kursi guru dan meja guru karena kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan sangat nyaman. Sedangkan untuk kategori cukup (%) dan kurang (%). Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang kelas pada item perabot menunjukkan kategori baik.

10 Persentase Ruang Kelas Pada Item Perlengkapan lain Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang kelas pada item perlengkapan lain yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (25%), kriteria tersebut adalah papan tulis, stabil, aman, ditempatkan pada posisi yang memungkinkan peserta didik melihatnya dengan jelas. Kategori baik sebanyak 2 kriteria atau (5%), yaitu kotak kontak, karena ditempatkan di dinding depan ruang kelas untuk mengoperasikan media pendidikan dengan sangat nyaman, memerlukan daya listrik dan jam dinding. Kategori cukup 1 kriteria atau (25%) yaitu tempat sampah. Kategori kurang (%). Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang kelas pada item perlengkapan lain menunjukkan kategori baik Lingkungan Belajar Pada Ruang Laboratorium Fisika Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Perabot Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item perabot yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 4 kriteria atau (66,66%), pertama meja persiapan karena kuat, stabil, dan aman, ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan dengan sangat nyaman. kedua lemari alat karena kuat, stabil, dan aman, tertutup dan dapat dikunci, ukuran memadai untuk menampung semua alat dengan sangat nyaman. ketiga lemari bahan karena kuat, stabil, dan aman, tertutup dan dapat dikunci, ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat dengan sangat nyaman. keempat bak cuci karena kuat, stabil, dan aman, tersedia air bersih dalam jumlah memadai dan

11 sangat nyaman digunakan. Kategori baik sebanyak 1 kriteria atau (16,67%), kriteria tersebut adalah kursi karena stabil, aman, dan mudah dipindahkan dan nyaman. Kategori cukup sebanyak 1 kriteria atau (16,67%) yaitu meja kerja karena ukuran memadai untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok maksimum empat orang cukup nyaman sedangkan untuk kategori kurang (%). Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perabot menunjukkan kategori baik Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Peralatan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 6 kriteria atau (3%), kriteria pertama mistar karena panjang minimum 5 cm, skala terkecil 1 mm. sangat baik. Kedua beban bercela karena massa antara 5-2 g, minimum dua nilai massa, terdapat fasilitas pengait dan sangat baik. Ketiga pegas karena bahan baja pegas, minimum tiga jenis dan sangat baik. Keempat gelas beker karena bahan borosilikat. Volume antara 1-1 ml, dan terdapat 3 variasi volume sangat baik. Kelima garputala karena bahan baja, terdapat minimum tiga variasi frekuensi dan sangat baik. keenam komponen elektronika karena hambatan tetap antara 1 hm- 1M ohm, disipasi,5 watt dan masing-masing 3 buah, mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan lampu neon masing-masing terdapat minimum 3 macam. Kategori baik sebanyak 8 kriteria atau (4%) kriteria pertama mikrometer karena massanya1 g, terdapat tiga jenis bahan dan baik. Kedua kubus massa sama karena massanya1 g, terdapat dua jenis bahan dan cukup

12 baik. Ketiga plat karena terdapat kail penggantung, terdapat bahan logam tiga jenis dan baik. Keempat neraca karena ketelitiannya 1 mg dan baik. Kelima kontak potensiometer karena terdapat beberapa disipasi 5 watt, ukuran hambatannya 5 ohm dan baik. kelima osiloskop karena terdapat teganggan masukkan 22 volt, dilengkapi probe intensitas, dan tersedia buku petunjuk dengan baik. Keenam generator frekuensi karena terdapat minimum empat jenis bentuk gelombang dangan catu daya 22 volt, mampu menggerakkan dengan baik speaker daya 1 watt. Ketujuh catu daya karena terdapat beberapa tegangan masukan 22 v, dilengkapi pengaman, teganggan keluaran antara 3-12 v, dan 2 variasi tegangan keluran dengan baik. Kategori cukup sebanyak 5 kriteria atau (25%), kriteria pertama rolmeter karena sebagian skalanya terkecil 1 mm. Kedua jangka sorong karena sebagian skalanya kurang jelas. Ketiga silinder massa sama karena massa 1 g, dan terdapat dua jenis bahan cukup baik. Keempat gelas ukur karena sebagian bahan borosilikat. Volumenya antara 1-1 ml. Kelima termometer sebagian tersedia benang penggantung cukup baik. Keenam kabel penghubung karena sebagian panjang kabel 5 cm, dilengkapi plug diameter 4 mm, terdapat tiga jenis warna, hitam, merah dan putih, masing-masing 12 buah cukup baik. Kategori kurang sebanyak 1 kriteria atau (5%) kriterianya yaitu stopwatch karena tidak dapat dibaca ketelitiannya dan rusak. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan menunjukkan kategori baik.

13 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Alat Percobaan Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item alat percobaan yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (14,29%) kriteria tersebut yaitu percobaan atwood atau percobaan ticker timer karena mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB, alat ini memiliki minimum tiga kombinasi nilai massa beban, lengkap dengan pita perekam. Kategori baik sebanyak 5 kriteria (71,42%), pertama percobaan papan luncur karena sebagian menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok. Terdapat minimum tiga nilai koefisien gesekan dengan baik. Kedua percobaan ayunan sederhana atau percobaan getaran pada pegas karena sebagian alat ini menunjukkan fenomena dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi dengan baik. Ketiga percobaan hooke karena beberapa alat ini memberikan data untuk membuktikan hukum hooke dan menentukan minimum tiga nilai konstanta pegas dengan baik. Keempat percobaan optik karena beberapa alat ini menunjukkan fenomena sifat bayangan dan meberikan data hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, cermin cekung dan lensa cembung. Kelima percobaan hukum ohm karena beberapa alat ini mampu memberikan data keteraturan hubungan antara arus dan tegangan minimum untuk tiga nilai hambatanm dengan baik. Kategori cukup sebanyak 1 kriteria atau (14,29%) yaitu percobaan bejana berhubungan karena sebagian alat ini memberikan data untuk mebuktikan hukum fluida statik cukup baik dan kategori kurang (%). Hal ini

14 menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item alat percobaan menunjukkan kategori baik Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Perlengkapan Lain Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item perlengkapan lain yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (25%) kriterianya yaitu papan tulis karena stabil, aman, ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas. Kategori baik (%). Kategori cukup sebanyak 1 kriteria atau (25%) kriterianya yaitu kotak kontak karena terdapat dua buah diruang persiapan cukup baik. Kategori kurang sebanyak 2 kriteria atau (5%) pertama peralatan P3K karena tidak terdapat obat P3K. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perlenkapan lain menunjukkan kategori kurang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data menunjukkan bahwa lingkungan belajar pada ruang kelas untuk kriteria perabot dan perlengkapan lain secara umum telah menunjukkan kategori yang baik. Namum untuk setiap item penilaian kriteria perabot dan perlengkapan masih menunjukkan kategori yang berbeda-beda. Maka dalam hal ini masih perlu dibenahi lagi lingkungan belajar ruang kelas terutama penambahan sarana dan prasarana berupa perabot dan perlengkapan lain agar proses pembelajaran bisa menunjang untuk siswa belajar dengan nyaman.

15 Sedangkan untuk hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data menunjukkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika untuk kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain secara umum telah menunjukkan kategori yang baik. Namun untuk setiap item penilaian kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan, dan perlengkapan lain masih menujukkan kategori yang berbeda-beda. Maka dalam hal ini masih perlu lagi dibenahi lingkungan belajar ruang laboratorium fisika terutama pengecekan terhadap peralatan pendidikan, alat percobaan, dan perlengkapan lain sehingga proses pembelajaran di laboratorium fisika bisa efektif dan bisa menunjang untuk siswa belajar dengan nyaman.

A. DESAIN LABORATORIUM FISIKA

A. DESAIN LABORATORIUM FISIKA BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA MAN 2 SEMARANG BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Untuk mengetahui gambaran mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

ANALISIS RUANG KELAS DAN LABORATORIUM FISIKA SEBAGAI LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

ANALISIS RUANG KELAS DAN LABORATORIUM FISIKA SEBAGAI LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA ANALISIS RUANG KELAS DAN LABORATORIUM FISIKA SEBAGAI LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Hasdin Mamonto, Muhammad Yusuf, Raghel Yunginger Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Lingkungan Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh dari pengalaman, melalui proses stimulus respon, melalui pembiasan, melalui peniruan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sarana Sekolah 2.1.1 Pengertian Sarana Sekolah Menurut Suharsimi dalam Mukhroji (2002:55) berpendapat bahwa: Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Kajian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai serta hubungannya dengan penelitian terdahulu

Lebih terperinci

Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains

Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains I. Hakekat Sains Ada apa di dalam atom? bagaimana cara ikan paus berenang? Bagaimana terjadinya fosil? Pertanyaan-pertanyaan tersebut baru sekelumit pertanyaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA MAN 2 SEMARANG BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA MAN 2 SEMARANG BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA MAN 2 SEMARANG BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIKUM FISIKA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SENIN, 23 FEBRUARI 2015

PENGUMUMAN PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIKUM FISIKA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SENIN, 23 FEBRUARI 2015 PENGUMUMAN PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIKUM FISIKA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SENIN, 23 FEBRUARI 2015 ATURAN PELAKSANAAN : 1. Siswa/siswi melihat daftar ujian praktikum. 2. Siswa/siswi wajib mengenakan pakaian

Lebih terperinci

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? 1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? a. 0,4 m/s 2 c. 3 m/s 2 b. 0,05 m/s 2 d. 15 m/s 2 2.

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat SILABUS Mata Pelajaan : Fisika Alokasi per Semester: 36 jam pelajaran Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi: 1.Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SESUAI PERMENDIKBUD

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SESUAI PERMENDIKBUD STANDAR SARANA DAN PRASARANA SESUAI PERMENDIKBUD Prasarana yang dimiliki sekolah No Jenis sanitasi Ketersediaan* Ada Tidak 1 Ruang kelas v - v - 2 Ruang perpustakaan v - v - 3 Ruang laboratorium Biologi

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar SMP Negeri Yang Menjadi Sampel Penelitian. Lampiran 4. PERMENDIKNAS, yaitu nomor 24 tahun 2007 dan nomor 26

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar SMP Negeri Yang Menjadi Sampel Penelitian. Lampiran 4. PERMENDIKNAS, yaitu nomor 24 tahun 2007 dan nomor 26 8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran. Daftar SMP Negeri Yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Lampiran 3. Angket dan Lembar Observasi Lampiran 4. PERMENDIKNAS, yaitu nomor 24

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan Panjang benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,1 mm) diperlihatkan seperti gambar di bawah ini : 3 cm 4 cm 0 5 10 Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah... A 33,00

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN FISIKA

MATA PELAJARAN FISIKA Penerbit Silabus Pembelajaran MATA PELAJARAN FISIKA 58 SILABUS FISIKA Penerbit Sekolah : Sekolah Menengah Atas Kelas : X (Sepuluh) Semester : (satu) Mata Pelajaran : Fisika Standar Kompetensi :. Menerapkan

Lebih terperinci

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN A. RINGKASAN MATERI Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu. PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut

Lebih terperinci

RAB PERALATAN LABORATORIUM IPA SMA D A K - TAHUN No Nama Alat Deskripsi Jumlah

RAB PERALATAN LABORATORIUM IPA SMA D A K - TAHUN No Nama Alat Deskripsi Jumlah RAB PERALATAN LABORATORIUM IPA SMA D A K - TAHUN 2015 No Nama Alat Deskripsi Jumlah A. LABORATORIUM KIMIA SMA. Satuan Total 1. PERALATAN PENDIDIKAN. 1 Botol Zat Bahan Plastik,bertutup. terdiri dari : -

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH II

LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH II Pesawat Atwood Gerak Jatuh Bebas Telescop LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH II PENYUSUN Dra. Murniati, M.Si. Website : pendidikanfisika.fkip.unsri.ac.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik SILABUS Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi 1.1 Menganalisis

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2008 TANGGAL 31 JULI 2008

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2008 TANGGAL 31 JULI 2008 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2008 TANGGAL 31 JULI 2008 STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMK/MAK) A. SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN Kompetensi Inti Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural dengan cara mengamati, mengaitkan, mempertanyakan, menalar induktif, dan mencoba berdasarkan rasa ingin

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN(SMK/MAK) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SILABUS DAN PENILAIAN

SILABUS DAN PENILAIAN SILABUS DAN PENILAIAN Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Fisika (IPA) Standar Kompetensi: 1.Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar Indikator Penilaian Materi 1.1 Mengukur besaran

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN FISIKA

DASAR PENGUKURAN FISIKA DASAR PENGUKURAN FISIKA M1 TUJUAN 1. Mampu melakukan pengukuran dan membedakan penggunaan berbagai alat ukur 2. Mampu menghitung densitas zat padat dan zat cair TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan pengertian

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS /Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS A. TUJUAN. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar mekanis. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang B. PENGANTAR Pengukuran

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 1. Perhatikan tabel berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 No. Besaran Satuan Alat Ukur (1) Suhu celcius Termometer (2) Massa kilogram Neraca (3) Panjang

Lebih terperinci

KARTU SOAL DAN SPESIFIKASI SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA

KARTU SOAL DAN SPESIFIKASI SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA KARTU SOAL DAN SPESIFIKASI SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA Mata Pelajaran : Fisika Nomor Soal :1 Standar Komeptensi Lulusan: Memahami prisnsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang

Lebih terperinci

1. 2ADALAH JIKA GESEKAN... KATROL DIABAIKAN DAN TEGANGAN TALI T = 10 DYNE, MAKA BERAT BENDA W 1 DAN W

1. 2ADALAH JIKA GESEKAN... KATROL DIABAIKAN DAN TEGANGAN TALI T = 10 DYNE, MAKA BERAT BENDA W 1 DAN W 1. 2ADALAH JIKA GESEKAN... KATROL DIABAIKAN DAN TEGANGAN TALI T = 10 DYNE, MAKA BERAT BENDA W 1 DAN W 1. 2Jika gesekan adalah... katrol diabaikan dan tegangan tali T = 10 dyne, maka berat benda W 1 dan

Lebih terperinci

Kelompok:. Kelas :. Nama anggota:

Kelompok:. Kelas :. Nama anggota: Hukum Pascal Kelompok:. Kelas :. Nama anggota: 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. Indikator Alokasi Waktu Tujuan : Menerapkan konsep Hukum Pascal melalui percobaan sederhana : 2 x 45 Menit :Untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

1. 2adalah Jika gesekan... katrol diabaikan dan tegangan tali T = 10 dyne, maka berat benda W 1 dan W

1. 2adalah Jika gesekan... katrol diabaikan dan tegangan tali T = 10 dyne, maka berat benda W 1 dan W 1. 2adalah Jika gesekan... katrol diabaikan dan tegangan tali T = 10 dyne, maka berat benda W 1 dan W A. W 1 = W 2 = 10 dyne B. W 1 = W 2 = 10 dyne C. W 1 = W 2 = 5 dyne Kunci : D D. W 1 = 10 dyne W 2

Lebih terperinci

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 1. Translasi dan rotasi A. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. B. Alat dan Bahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. Beban tambahan @ 200 gram

Lebih terperinci

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya

Lebih terperinci

LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING

LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING 1. JUDUL LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING 2. LATAR BELAKANG 3. TUJUAN Menyelidiki sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring 4. RUMUSAN MASALAH Bagimana sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring?

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT 1. USAHA Sebuah benda bermassa 50 kg terletak pada bidang miring dengan sudut kemiringan 30 terhadap bidang horizontal. Jika

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1993

Fisika EBTANAS Tahun 1993 Fisika EBTANA Tahun 1993 EBTANA-93-01 Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T C. M L T 1 D. M L T M L T 1 EBTANA-93-0 Perhatikan kelima grafik hubungan antara jarak a dan waktu t berikut ini. t

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1988

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1988 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1988 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Jika gesekan katrol diabaikan dan tegangan

Lebih terperinci

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Xpedia Fisika Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Doc Name : XPFIS0108 Version : 2013-02 halaman 1 01. Menurut Hukum Hooke untuk getaran suatu benda bermassa pada pegas ideal, panjang peregangan yang dijadikan

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168)

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168) MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168) UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga buku Modul

Lebih terperinci

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP SAINS - FISIKA Summer Olympiad Camp 2017 - Sains SMP 1. Seorang pelari menempuh jarak d selama waktu T detik, dimana t detik pertama gerakkannya dipercepat beraturan tanpa kecepatan awal, kemudian sisanya

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Langkahlangkah

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Langkahlangkah SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-115 Nama Mata Kuliah : Praktikum Fisika Jumlah SKS : 1 Semester : II Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-103 Fisika Dasar Deskripsi Mata

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA Satuan Pendidikan Kelas /Semester Kompetensi Inti: : SMA : X KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai 43 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007 1. Suatu segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat yang berbeda panjang 0,42 cm, lebar 0,5 cm. Maka luas segi empat tersebut dengan penulisan angka penting 2. adalah... A. 0,41 B. 0,21 C. 0,20

Lebih terperinci

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! Soal latihan UTS Ganjil IPA kelas VII Semester 1 Pada kumpulansoalulangan.blogspot.com Nama : Tanggal : Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! 1. Alat

Lebih terperinci

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu

Lebih terperinci

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Mata Pelajaran : IPA - Fisika 1. Perhatikan tabel berikut! No. Nama Besaran Satuan Alat Ukur 1. Panjang kilometer Mistar 2. Massa kilogram Neraca 3. Waktu jam

Lebih terperinci

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester SMA Dwija Praja Pekalongan FISIKA X (Sepuluh) 1 (Satu) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi 1.1 Mengukur

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 64 JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 64 JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 64 JAKARTA Jl. Raya Cipayung Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Telepon. (02) 8444750 Fax. (02) 8449362 Email: sma64jkt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Ergonomika dan Elektronika Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian dan di Laboratorium

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA Satuan Pendidikan Kelas /Semester Kompetensi Inti: : SMA : X KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

Lebih terperinci

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi: 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Alokasi per Semester: 72 jam

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester I Mata Pelajaran : FISIKA Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN TM PS PI

SILABUS ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN TM PS PI SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 8 Malang MATA PELAJARAN : Fisika KELAS/SEMESTER : X / 1 STANDAR KOMPETENSI : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE KOMPETENSI : 1 : 10 x 45 menit KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8 1. Benda 10 kg pada bidang datar kasar (koef. gesek statik 0,40; koef gesek kinetik 0,35) diberi gaya mendatar sebesar 30 N. Besar gaya gesekan pada benda tersebut adalah N (A) 20 (C) 30 (E) 40 (B) 25

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X / 1 Mata Pelajaran : FISIKA 1. Standar : 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan

Lebih terperinci

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. HUKUM OHM 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. 2. KOMPETENSI DASAR. Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya

Lebih terperinci

Doc. Name: UNSMP2016FIS999 Doc. Version :

Doc. Name: UNSMP2016FIS999 Doc. Version : UN SMP 2016 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMP2016FIS999 Doc. Version : 2016-12 halaman 1 01.Perhatikan gambar stopwatch berikut ini! Seorang atlet mengukur waktu latihan larinya dengan menggunakan stopwatch.

Lebih terperinci

STUDI TATA LETAK DAN TATA RUANG LABORATORIUM FISIKA BERDASARKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SMAN WILAYAH TIMUR KOTA MAKASSAR

STUDI TATA LETAK DAN TATA RUANG LABORATORIUM FISIKA BERDASARKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SMAN WILAYAH TIMUR KOTA MAKASSAR STUDI TATA LETAK DAN TATA RUANG LABORATORIUM FISIKA BERDASARKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SMAN WILAYAH TIMUR KOTA MAKASSAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT PROPINSI TAHUN SOAL FISIKA Waktu Test : 150 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT PROPINSI TAHUN SOAL FISIKA Waktu Test : 150 menit Petunjuk mengerjakan soal: Umum OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT PROPINSI TAHUN 2008 SOAL FISIKA Waktu Test : 150 menit 1. Untuk menjawab semua soal dalam naskah soal tes ini disediakan waktu 150 (seratus

Lebih terperinci

Nama Percoba an : LENSA Tanggal Percobaan : 12 Desember 2009 Kelompok : II. Nama Mahasiswa : RIZKI NIM :

Nama Percoba an : LENSA Tanggal Percobaan : 12 Desember 2009 Kelompok : II. Nama Mahasiswa : RIZKI NIM : Nama Percoba an : LENSA Tanggal Percobaan : 12 Desember 2009 Kelompok : II Nama Mahasiswa : RIZKI NIM : 20083124720650086 Maksud Percobaan: 1. menentukan jarak focus lensa 2. mengenal cacat bayangan (aberasi)

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 Tes Pilihan Ganda Petunjuk: Pilihlah salah satu opsi jawaban yang paling benar, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

Laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya)

Laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya) Laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya) Laboratorium MIPA UM Palangkaraya berada di bawah Laboratorium Terpadu UM Palangkaraya. Laboratorium MIPA dapat dipergunakan oleh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : F i s i k a Kelas / Semester : I /1 (Ganjil) Pertemuan Ke : 1 ; 2 Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Standar Kompetensi : Mengukur Besaran Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 10 A. Fluida Statis Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mmengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1991

Fisika EBTANAS Tahun 1991 Fisika EBTNS Tahun 99 EBTNS-9-0 Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah detik benda sampai di tanah (g = 0 m s ). Tinggi menara tersebut. 40 m B. 5 m C. 0 m D. 5

Lebih terperinci

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) 2014 PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, 2014 1. Besaran turunan dan satuannya menurut Sistem Internasional (SI) yang benar pada tabel

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL IPA Fisika Tahun Pelajaran 2008/2009 By Arif Kristanta

UJIAN NASIONAL IPA Fisika Tahun Pelajaran 2008/2009 By Arif Kristanta SIAP UJIAN NASIONAL IPA Fisika Tahun Pelajaran 2008/2009 By Arif Kristanta 1. Kemampuan yang diuji : Menentukan besaran fisika dan satuan yang sesuai Perhatikan tabel dibawah ini! No. Besaran Satuan 1.

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X 1 1.1 1.2 2 2.1 2.2 Materi / Sub Materi 1. Pengertian dan definisi besaran pokok dan besaran turunan 2. Jenis-jenis besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2012 SOAL TES TEORI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA (PEMINATAN)

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA (PEMINATAN) SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA (PEMINATAN) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

Lebih terperinci

LAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

LAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN LAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN I. TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Menyelidiki konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) pada bidang miring dengan

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

Doc Name: SIMAKUI2015FIS999 Version : halaman 1

Doc Name: SIMAKUI2015FIS999 Version : halaman 1 SIMAK UI 2015 FISIKA Soal Doc Name: SIMAKUI2015FIS999 Version : 2016-04 halaman 1 01. Kecepatan aliran suatu fluida dengan 2 kerapatan 8, 60 10 g/liter adalah 32 m/s. Fluida tersebut melewati pipa dengan

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan

Lebih terperinci

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN 2009 2010 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran Sekolah KurikulumAcuan Waktu Kelas : IPA : Sekolah Menengah Pertama : KTSP : (120 menit) : IX PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA KELAS 1

PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA KELAS 1 PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA KELAS 1 Materi : 1. Pengukuran Dasar 2. Ayunan Sederhana 3. Getaran Pegas (GHS) 4. Dinamika Gerak 5. Koeffisien Gesekan 6. Resonansi Bunyi 7. Interferensi Gelombang 8. Momen Inersia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P44 Doc. Name: UNSMAIPA008FISP44 Doc. Version : 011-06 halaman 1 01. Berikut ini disajikan diagram vektor F 1 dan F! Persamaan yang tepat untuk resultan R = adalah... (A)

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X 1 1.1 1.1.1. 1. Pengertian dan definisi besaran pokok dan 1.1.2. besaran turunan 1.1.3. 2. Jenis-jenis besaran pokok dan besaran turunan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang 1.Percobaan jenis-jenis gelombang a. Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA A TRYOUT UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 204/205 FISIKA Hasil Kerja Sama dengan 2 Mata Pelajaran : Fisika Jenjang : SMA/MA MATA PELAJARAN Hari, tanggal : Rabu, April

Lebih terperinci