BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pelanggan Definisi Pelanggan Menurut Greenberg (2010, p8), pelanggan adalah individu atau kelompok yang membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan mereka yang didasarkan atas pertimbangan dari segi manfaat dan harga produk atau jasa tersebut. Dengan kata lain, pelanggan bisa merupakan individu atau kelompok yang memutuskan untuk membeli atau menggunakan produk maupun jasa. Individu atau kelompok tersebut memiliki kebebasan untuk memilih produk atau jasa apa yang mereka butuhkan dengan melihat dari segi manfaat, harga dan kebutuhan akan produk atau jasa tersebut Hubungan Pelanggan dengan Perusahaan Menurut Greenberg (2010, p58), saat ini perusahaan umumnya selalu fokus untuk membuat produk yang baru, yang lebih baik atau lebih murah.namun bukan hanya itu saja, saat ini perusahaan juga berlomba-lomba untuk menciptakan pengalaman yang menakjubkan dan berkesan bagi pelanggannya.produk sudah bukan hal utama lagi untuk menarik perhatian pelanggan, tetapi pengalamanlah yang lebih dapat memberikan kesan tak terlupakan. Greenberg (2010, p59), mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang menjadi fondasi perusahaan dalam menjaga hubungan dengan pelanggannya, diantaranya yaitu : 1. Jika pelanggan suka, mereka akan tetap setia kepada produk atau jasa kita. 2. Jika pelanggan kecewa, cepat atau lambat mereka akan meninggalkan produk atau jasa kita. 3. Pelanggan selalu menentukan pilihan mereka sendiri. 4. Pelanggan selalu tahu apa yang mereka inginkan. 6

2 7 5. Jika perusahaan dapat membantu pelanggan menentukan pilihan mereka dan mengetahui hal-hal yang mereka inginkan, dengan cara yang berarti dan berkesan, maka mereka akan menyukai perusahaan tersebut. 6. Jika perusahaan gagal untuk membantu mereka, maka mereka tidak akan menyukai perusahaan kita dan tidak akan melanjutkan hubungan karena mereka tahu ada perusahaan lain yang siap membantu mereka Faktor - Faktor yang Menimbulkan Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan hal yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan, karena dengan mendapatkan loyalitas pelanggan sama halnya dengan memastikan profitabilitas suatu perusahaan. Untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, perusahaan harus mengetahui komponen apa saja yang terlibat di dalamnya. Zikmun et al. (2003, p72-76), menyatakan bahwa ada lima komponen penting yang dapat menimbulkan loyalitas pelanggan, yaitu : 1. Customer Satifaction Kepuasan pelanggan penting untuk membentuk loyalitas pelanggan.pelanggan yang puas belum tentu menjadi pelanggan yang setia.yang menjelaskan hal itu adalah adanya pengharapan para pembeli yang membentuk kepuasan, kompleks dan terdiri dari level-level yang berbeda. Konsumen dapat memformulisasikan pengharapan ke dalam level keinginan (apa yang seharusnya dilakukan) dan dalam pemenuhan level (apa yang akan terjadi). Terdapat zona toleransi pelanggan dimana jangkauan pengharapan dan kepuasan dari apa yang mereka harapkan untuk menerima sesuatu adalah secara minimal diterima sampai tidak diterima. 2. Emotionally Interest Loyalitas pelanggan membutuhkan ketertarikan secara emosional, Para pelanggan mempunyai sesuatu yang positif yang ditimbulkan oleh barang tertentu, mempunyai ketertarikan terhadap brand atau mempunyai ketertarikan dengan perusahaan yang berarti pelanggan menyukai perusahaan tersebut.dalam berbagai macam

3 8 keadaan, para konsumen mengidentifikasikan dan tertarik secara emosional dengan image mental yang dikembangkan dan didapatkan dari perusahaan atau suatu brand. 3. Trust Kepercayaan tidak berkaitan dengan ketertarikan emosional. Kepercayaan disini dapat diidentifikasi sebagai kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk bergantung pada organisasi atau brand dagang untuk melaksanakan fungsinya. Dalam banyak situasi, kepercayaan berarti pelanggan percaya bahwa marketer mempunyai integrasi dan reliable. Dalam penjualan personal, kepercayaan berarti seorang pelanggan telah percaya bahwa penjualan dilakukan secara jujur, adil, bertanggung jawab, dan dapat bergantung pada semua perkataan marketer yang menjanjikan. 4. Pengurangan Pilihan dan Kebiasaan Penelitian terhadap pelanggan menunjukkan bahwa konsumen mempunyai kecendrungan untuk mengurangi pilihan-pilihan. Pada kenyataannya, konsumen menyukai untuk mengurangi pilihanpilihanmereka untuk pengaturan yang terkontrol, biasanya tidak lebih dari tiga. Para konsumen merasa nyaman dengan brand yang familiar dan keadaan yang sudah terbiasa. Dengan repetisi yang sederhana kita menjadi familiar dengan brand, toko, perusahaan, website, atau search engine. Kita membangun kebiasaan yang menghasilkan keberlanjutan. 5. Histori dengan Perusahaan Orang yang telah mempunyai histori yang panjang denganperusahaan dapat menimbulkan keterkaitan intergenerasional, yaitutransmisi informasi, kepercayaan, dan sumber daya dalam keluargadari satu generasi ke generasi selanjutnya. Pengalaman positif pelanggan terhadap perusahaan memberikan pengaruh pada loyalitas pelanggan.

4 9 2.2 Customer Relationship Management (CRM) Pengertian CRM Menurut Turban et al. (2008, p607), Customer Relationship Management (CRM) adalah A customer service approach that focuses on building long-term and sustainable customer relationship that add value both for the customer and selling company. Artinya, CRM merupakan suatu pendekatan melalui layanan kepada konsumen yang berfokus untuk membangun hubungan jangka panjang dan berkelanjutan dengan konsumen, yang memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak, baik bagi perusahaan maupun bagi konsumen. Menurut Greenberg (2010, p15), CRM merupakan sebuah filosofi dan strategi bisnis yang didukung oleh sebuah sistem dan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan interaksi manusia dalam lingkungan bisnis.greenberg juga menambahkan bahwa CRM adalah suatu kegiatan operasional, pendekatan manajemen pelanggan yang berfokus pada kegiatan sales, marketing dan customer service. Menurut Rainer dan Cegielski (2011, p307), CRM adalah strategi organisasi yang berfokus pada pelanggan dan didorong oleh pelanggan. Dengan kata lain, organisasi berkonsentrasi untuk memuaskan pelanggan dengan melihat kebutuhan produk atau jasa pelanggan, kemudian menyediakan pelayanan yang lebih baik dan responsif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa CRM adalah strategi organisasi yang berfokus pada pelanggan dengan memberikan layanan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan guna menciptakan nilai tambah baik bagi pelanggan maupun perusahaan itu sendiri Proses CRM Menurut Rainer dan Cegielski (2011, p308), proses CRM dimulai dengan usaha dari pemasaran dimana organisasi menetapkan sasaran pada pelanggan potensial. Beberapa dari pelanggan potensial

5 10 tersebut akan melakukan pembelian yang menjadikan mereka sebagai pelanggan. Dari beberapa pelanggan tersebut beberapa akan menjadi repeat customer yang low-value dan high-value. Ilustrasi proses CRM dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut. Sumber : Rainer dan Cegielski (2011, p308) Gambar 2.1 Proses Customer Relationship Management Tipe CRM CRM yang merupakan pengaturan hubungan baik dengan pelanggan, memiliki berapa tipe yang dapat diterapkan dalam setiap perusahaan yang ingin membangun hubungan baik dengan pelanggan mereka. Buttle (2009, p4) mengemukakan bahwa ada empat tipe CRM, yaitu: 1. Strategic CRM Strategic CRM difokuskan pada pengembangan budaya perusahaan yang mengutamakan pelanggan. Budaya ini didedikasikan untuk memenangkan dan menjaga pelanggan dengan membuat dan menyampaikan nilai secara lebih dari pesaing. 2. Operational CRM Operational CRM mengotomatisasikan dan meningkatkan customer-facing dan proses bisnis yang mendukung pelanggan.

6 11 Aplikasi CRM memungkinkan fungsi pemasaran, penjualan dan pelayanan dilakukan secara otomatis dan terintegrasi. Beberapa fitur operational CRM dinyatakan dalamtabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 Fitur OperationalCRM Marketing automation Market segmentation Campaign management Event-based (trigger) marketing Sales force automation Account management Lead management Opportunity management Pipeline management Contact management Quotation and proposal generation Product configuration Service automation Case (incident or issue) management Inbound communications management Queuing and routing Service level management 3. Analytical CRM Analytical CRM berfokus pada menangkap, menyimpan, mengeluarkan, mengintegrasi, mengolah, menafsirkan, menggunakan dan melaporkan data yang berhubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan organisasi.

7 12 Analytical CRM dibangun berdasarkan informasi yang berhubungan dengan pelanggan. Data pelanggan dapat berupa data penjualan (riwayat pembelian), data keuangan (riwayat pembayaran), data pemasaran (respon atas iklan dan skema loyalitas) dan data pelayanan. 4. Collaborative CRM Collaborative CRM adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan strategi dan taktik penyelarasan yang biasanya digunakan perusahaan secara terpisah dalam supply chain untuk menambah keuntungan, daya tarik, retensi dan pengembangan pelanggan. Collaborative CRM menggunakan teknologi CRM untuk berkomunikasi dan bertransaksi diseluruh organisasi. Walaupun teknologi yang digunakan sederhana, seperti surat, telepon atau fax, collaborative CRM biasanya dilengkapi dengan teknologi baru seperti Electronic Data Interchange (EDI), portal, e-business, voice over internet protocol (VoIP), konferensi, group chat, forum dan Fase CRM Untuk dapat menjalankan fungsinya secara tepat dan lebih terarah, maka CRM dibagi menjadi beberapa fase. O Brien (2010, p268) mengatakan bahwa ada tiga fase dari CRM, yaitu Acquire, Enhance dan Retain yang dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini : Sumber : O Brien (2010, p268) Gambar 2.2 Arsitektur CRM

8 13 Pada gambar di atas dapat dijabarkan bahwa fase CRM dapat diturunkan menjadi solusi-solusi fungsional yang dijalankan oleh perusahaan. Ada tiga fungsional yang digambarkan yaitu Direct Marketing, Cross-sell dan Up-sell serta Proactive Service. Penjelasan untuk masing-masing fungsional dapat ditemukan pada bab ini. Ketiga fungsional yang ada dapat dilakukan dengan dukungan Sales Force Automation dapat mendukung kegiatan Direct Marketing dan Cross-sell Up-sell sedangkan Customer Support dapat mendukung kegiatan Cross-sell Up-sell serta Proactive Support. Pada layer terakhir, fungsi CRM diintegrasikan dengan menggunakan internet sehingga terbentuklah istilah e-crm. Dengan media internet, CRM mendapatkan data customer dan partner yang kemudian digunakan untuk kepentingan perusahaan. Fitur-fitur CRM yang berupa collaborative service dibuat dalam bentuk aplikasi berbasis web dapat diakses selama ada jaringan ke internet. Berikut adalah penjelasan detail mengenai setiap layer arsitektur CRM tersebut. 1. Acquire Sebuah bisnis bergantung pada software CRM dan database untuk membantu mereka mendapatkan pelanggan dengan adanya fitur seperti manajemen kontak, prospek penjualan, penjualan, direct marketing, dan pemenuhan. Tujuan dari fase CRM ini adalah untuk membantu pelanggan merasakan nilai dari produk yang ditawarkan perusahaan. 2. Enchance Aplikasi CRM berbasis web yang mendukung manajemen akun dan customer service serta alat pembantu untuk menjaga pelanggan tetap senang dengan memberikan pelayanan yang responsif, timsales yang saling terhubung dengan spesialis pelayanan dan partner bisnis. CRM sales force automation dan direct marketing dan pemenuhan membantu perusahaan melakukan cross sell dan up sell kepada pelanggan, yang secara tidak langsung meningkatkan profit bisnis perusahaan. Nilai yang

9 14 disarankan pelanggan adalah kenyamanan berbelanja kebutuhannya dengan harga yang menarik. 3. Retain Software analisis CRM dan database yang membantu perusahaan secara proaktif mengidentifikasi dan memberikan penghargaan kepada pelanggan yang paling loyal dan menguntungkan untuk mempertahankan dan memperluas bisnis melalui marketing yang tertargetkan dan program hubungan marketing. Nilai yang dirasakan customer adalah ketika diberikan penghargaan berupa personalisasi hubungan bisnis dengan perusahaannya. Keuntungan bisnis yang dapat diperoleh dengan menggunakan CRM sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah bisnis untuk mengenali dan menetapkan target pelanggan yang paling potensial serta pelanggan yang paling menguntungkan bagi bisnis sehingga perusahaan bisa mempertahankan pelanggan tersebut dan mendapatkan keuntungan lebih. CRM memungkinkan personalisasi dan penyesuaian produk terjadi secara real-time berdasarkan apa yang diinginkan, diminta, kebiasaan membeli pelanggan dan life cycle-nya. CRM membantu perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang konsisten dan memberikan pelayanan yang terbaik. Keuntungankeuntungan yang diberikan oleh CRM dapat memberikan nilai bisnis yang strategis bagi perusahaan sekaligus memberikan nilai yang besar bagi pelanggan. CRM mendukung beberapa komponen aplikasi yang dijelaskan secara detail berikut ini : 1. Marketing, sistem CRM membantu orang-orang marketing untuk mencapai promosi dengan mengotomatisasi tugas-tugas seperti pelanggan potensial untuk dijadikan target, penjadwalan dan mengecek mail untuk direct marketing. Kemudian, software CRM membantu orang-orang marketing untuk mendapatkan dan mengelola prospek dan data pelanggan yang memberikan respon ke dalam database promosi CRM untuk kemudian menganalisis nilai dari promosi marketing bagi pelanggan dan bisnis.

10 15 2. Sales, sistem CRM menyediakan software dan sumber data perusahaan yang dibutuhkan oleh orang-orang sales untuk mendukung dan mengelola aktivitas sales dan mengopimalkancross-selling dan up-selling. Cross-selling adalah sebuah pendekatan dimana seorang pelanggan mungkin tertarik untuk membeli produk atau layanan yang berhubungan dengan yang telah mereka beli. Dengan menggunakan teknik crossselling, orang-orang sales dapat memberikan pelayanan yang lebih baik secara bersamaan dapat meningkatkan sales mereka. Upselling merupakan proses untuk menemukan dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan baru atau lama dimana produk yang ditawarkan lebih baik daripada yang mereka cari. CRM juga menyediakan akses real-time kepada setiap pelanggan, memungkinkan orang-orang sales untuk memeriksa segala aspek dari status account mereka dan history sebelum menjadwalkan telepon sales mereka. 3. Retention and loyalty program, pertimbangkan hal-hal di bawah ini Butuh biaya enam kali lipat untuk menjual kepada pelanggan baru daripada menjual ke pelanggan yang telah ada sekarang. Pelanggan yang tidak puas dengan layanan akan mengatakan pada sepuluh orang mengenai pengalamannya. Sebuah perusahaan dapat menaikkan keuntungan hingga 85% dengan meningkatkan pelanggan lamanya hanya dengan jumlah 5%. Kesulitan untuk menjual sebuah produk kepada pelanggan baru adalah 15%, sementara kesulitan untuk menjual sebuah produk kepada pelanggan yang telah ada adalah 50%. 70% dari pelanggan yang protes akan kembali ke perusahaan jika perusahaan secara cepat menangani masalah pelayanannya. Oleh karena itu, mempertinggi dan mengoptimalkan customer retention dan loyalty merupakan strategi bisnis yang pokok dan

11 16 merupakan tujuan utama dari CRM. Sistem CRM mencoba untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, memberikan penghargaan, dan memasarkan kepada pelanggan yang paling loyal dan menguntungkan. 4. Customer services and support, sistem CRM menyediakan representasi sales dengan menggunakan software dan akses realtime ke database pelanggan yang dimiliki oleh orang-orang sales dan marketing. CRM membantu customer service manager untuk membuat, menunjuk dan mengelola permintaan layanan dari pelanggan. Software call center menghubungkan agen customer support berdasarkan kemampuan dan otoritas mereka untuk menangani permintaan spesifik dari pelanggan. Software help desk membantu menyediakan data dan saran layanan yang sesuai untuk memecahkan masalah untuk para customer service yang melayani pelanggan dengan masalah mengenai produk atau jasa. Selfservice berbasis web memungkinkan para pelanggan untuk mengakses informasi pendukung di website perusahaan dengan mudah, dan pada waktu bersamaan memberikan mereka pilihan untuk menerima bantuan secara online atau melalui telepon dari customer service. 5. Sales force automation, secara terus menerus komputer dan internet menyediakan basis untuk sales force automation. Pada banyak perusahaan, sales force dilengkapi dengan komputer notebook, web browsersdan sales contact management software yang menghubungkan mereka ke web marketing di internet, extranets dan intranets perusahaan. Jaringan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas orang-orang sales tetapi juga mempercepat pengumpulan dan analisis data sales dari marketing manager pada kantor pusat perusahaan. Sebagai hasilnya, hal ini memungkinkan manajemen sales dan marketing untuk meningkatkan penyampaian informasi dan mendukung mereka untuk mendukung orang-orang sales. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melihat sales force automation sebagai suatu

12 17 cara untuk mendapatkan keuntungan strategis dalam hal produktivitas sales dan kemampuan responsif dari marketing Tujuan CRM Pada umumnya, tujuan CRM adalah untuk mengelola dan mengubah atau memperkuat perilaku pelanggaran dan bukan pada apa yang perusahaan ingin jual untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan dan rekan bisnis, pendapatan dan efisiensi bisnis dengan membangun hubungan sekuat mungkin pada tingkat organisasi. Organisasi yang ideal melakukan CRM adalah setiap perusahaan yang ingin mengoptimalkan keuntungan dengan cara menjalin hubungan/lebih dekat (customer intimacy) dan harmonis dengan pelanggannya. Dengan mengelola customer relationship dapat menciptakan kenggulan kompetitif secara terus-menerus terhadap merk, produk atau bahkan perusahaan yang kita miliki secara relatif dibanding dengan merk, produk atau perusahaan pesaing. Agar perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif secara terus-menerus, pengelolaan pelanggan secara profesional sangat diperlukan Manfaat CRM Beberapa manfaat dari sistem CRM bagi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Customer focus Perusahaan bersedia memandang proses pembelian dari sudut pelanggan dengan memperhatikan perasaan pelanggan, dan memperlakukan informasi pelanggan dengan baik. 2. Customer retention Perusahaan meyakinkan pelanggan atau memberikan berbagai macam penawaran supaya pelanggan mau kembali dan melakukan transaksi dengan perusahaan yang sama. 3. Share of customer Perusahaan ingin menyenangkan pelanggan secara langsung dengan menawarkan sesuatu yang lain kepada mereka. Sistem

13 18 CRM berusaha menjadikan para pelanggan lebih dapat menghasilkan keuntungan dengan mengakui penjualan awal dan menawarkan barang atau jasa yang berhubungan (cross-selling dan up-selling). 4. Long-term profitability Apabila perusahaan telah memperoleh keuntungan dengan berfokus pada pelanggan, mempertahankan pelanggan yang loyal dan meningkatkan jumlah pelanggan maka keuntungan jangka panjang juga akan meningkat. 2.3 E-CRM Definisi Internet Untuk mengaplikasikan sistem e-crm diperlukan jaringan internet serta user yang terhubung dengan internet. Menurut O Brien (2010, p566) internet adalah jaringan komputer dari jutaan bisnis, edukasi dan pemerintah yang berkembang dengan cepat yang menghubungkan ratusan juta komputer dan penggunanya di lebih dari 200 negara. Dapat dikatakan bahwa internet menjadi salah satu komponen pendukung dalam penerapan e-crm dengan cara menghubungkan user ke suatu jaringan global sehingga dapat dengan mudah mengakses, melihat serta menggunakan semua fitur e-crm yang dibangun oleh perusahaan World Wide Web (WWW) Selain internet, penerapan sistem e-crm juga didukung oleh adanya world wide web.o Brien (2010, p575) menyebutkan bahwa World Wide Web (WWW) merupakan suatu jaringan global dari situs internet multimedia yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, hiburan, e-business dan e-commerce.

14 19 Dapat dikatakan bahwa world wide web adalah jaringan yang dapat menjangkau seluruh dunia untuk memberikan atau menyebarkan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna internet Pengertian E-CRM Seperti yang sudah dijelaskan diatas mengenai internet dan world wide web serta perannya untuk mendukung e-crm, sistem e- CRM tidak akan dapat berjalan tanpa adanya internet dan world wide web. E-CRM berasal dari kata electronic CRM yang dapat diartikan sebagai pemanfaatan media elektronik untuk penerapan sistem CRM. Menurut Turban et al. (2010, p398), e-crm merupakan istilah industri yang mencakup metodologi dan perangkat lunak yang membantu perusahaan mengelola hubungan pelanggan jangka panjang yang memiliki segala informasi mengenai pelanggan dan dapat diakses oleh seluruh bagian di dalam perusahaan dan didukung oleh akses mobile. Dapat dikatakan bahwa e-crm merupakan penggunaan teknologi berbasis elektronik untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pelanggan untuk meningkatkan pelayanan agar meningkatkan kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan keunggulan kompetitif perusahaan. 2.4 Sistem Pengertian Sistem Menurut O Brien (2010, p26), sebuah sistem diartikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, dengan batas yang didefinisikan dengan jelas, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses transformasi yang teratur. Selain dari itu, Williams dan Sawyer (2010, p492) juga mengatakanbahwa sistem adalah kumpulan dari berbagai komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk menghasilkan suatu tugas yang diminta untuk mencapai suatu tujuan.

15 20 Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sama Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling terikat yang mengumpulkan atau mengambil, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengontrolan dalam sebuah organisasi. Dapat dikatakan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari komponen yang terpisah untuk mengelola informasi guna mendukung proses pengambilan keputusan Pengertian Analisis Sistem Untuk merancang sebuah sistem yang dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan maka perlu dilakukan analisis sistem. O Brien (2010, p414) mengatakan bahwa analisis sistem adalah pembelajaran lebih dalam terhadap kebutuhan informasi end user yang menghasilkan kebutuhan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk merancang sistem informasi yang baru. Dikutip dari pernyataan Bennett, McRobb dan Farmer (2006, p51), analisis sistem merupakan suatu kegiatan mendefinisikan semua bagian dari sebuah sistem secara jelas dan seluruh kebutuhan secara bersama-sama menjadi intensif. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan Pengertian Perancangan Sistem Setelah melakukan analisis, langkah berikutnya adalah melakukan perancangan terhadap sistem yang ingin dibangun. Ketika

16 21 merancang suatu sistem, harus dipertimbangkan bahwa sistem tersebut harus dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem yang dibangun harus dapat memenuhi kebutuhan sistem. O Brien (2010, p416) mengemukakan bahwa perancangan sistem adalah cara menspesifikasikan bagaimana sistem dapat mencapai tujuan. Selain itu, Bennett, McRobb dan Farmer (2006, p51) juga mengatakan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah proses yang menentukan cara untuk membangun sebuah sistem yang berasal dari seluruh kebutuhan sistem Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses yang dilakukan untuk membuat suatu sistem, yang sebelumnya telah dibuat di analisis sistem, seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk sehingga sistem yang dibangun tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan dari sistem Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2004, p60), Object Oriented Analysis (OOA) adalah suatu carauntuk menentukan semua tipe object yang bekerja di dalam sebuah sistem dan menggambarkan interaksi yang dibutuhkan user untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2004, p60), Object Oriented Design (OOD) adalah suatu cara untuk menemukan semua tipe object yang harus berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat di dalam sistem, menggambarkan bagaimana object-object berinteraksi untuk menyelesaikan tugasnya dan memperbaiki definisi masing-masing tipe dari object sehingga dapat diimplementasikan dengan semua bahasa atau lingkungan khusus. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis and design (OOAD) adalah suatu cara untuk menentukan semua tipe object yang bekerja di dalam sebuah sistem dengan menggambarkan interaksi yang dibutuhkan user untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, dan memperbaiki definisi masing-

17 22 masing tipe dari object sehingga dapat diimplementasikan dengan semua bahasa atau lingkungan khusus Activity Diagram Menurut Satzinger, Jacksondan Burd (2004,p144), Activity Diagram adalah sebuah diagram alur kerja sederhana yang menjelaskan tentang aktivitas sejumlah user (sistem), orang yang melakukan setiap aktivitas dan kelanjutan dari setiap aktivitas-aktivitas tersebut. Tabel2.2 Notasi Activity Diagram Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p145) Notasi Fungsi State 1 State menggambarkan aktivitas individual di dalam alur kerja. Transition menggambarkan rangkaian urutan antara aktivitas. User Swimline adalah area persegi panjang yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh single agent. Starting Activity digunakan untuk menunjukan awal dari alur kerja. Ending Activity digunakan untuk menunjukan akhir dari alur kerja.

18 23 Synchronization Bar adalah simbol yang digunakan dalam activity diagram untuk mengatur pemisahan atau penggabungan dari setiap urutan alur kerja. Decision Activity adalah simbol yang digunakan jika transition dari setiap state mempunyai dua kemungkinan yang berbeda. Sumber : Satzinger, JacksondanBurd (2004,p147) Gambar 2.3 Contoh Simple Activity Diagram Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jacksondan Burd (2004, p214), Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan berbagai peran user dan cara user-user tersebut berinteraksi dengan sistem.

19 24 Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram Sumber : Satzinger, Jacksondan Burd (2004,p ) Notasi Fungsi Stick Figure mencirikan peran dari aktor. Usecase menjelaskan nama dari usecase. Connecting line menunjukan aktor yang berhubungan dengan use case. Sistem Boundary menunjukan batas antara lingkungan dimana aktor berada dengan sistem komputer internal. Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2004, p216) Gambar 2.4 Contoh Simple Use Case Diagram

20 Use Case Description Menurut Satzinger, Jacksondan Burd (2004, p220), Use Case Description membantu untuk mengidentifikasi beberapa proses yang dilakukan oleh user dan yang harus didukung oleh sistem. Ada tiga level pendeskripsian dari use case, yaitu brief description, intermediate description, dan fully developed description. 1. Brief description Brief description biasanya digunakan untuk use case yang sederhana, khususnya ketika ruang lingkup sistem yang akan dikembangkan itu masih kecil. Brief description (deskripsi ringkas) dapat disebut sebagai ringkasan mengenai apa yang dilakukan oleh sistem untuk merespon aksi dari pengguna. 2. Intermediate description Intermediate description merupakan deskripsi yang lebih detail dan merupakan perluasan dari sebuah brief description untuk memasukan arus aktivitas-aktivitas internal untuk suatu use case. Jika terdapat multiple scenarios, maka tiap arus aktivitas-aktivitas dideskripsikan secara masing-masing. Selain itu dokumentasi mengenai kondisi-kondisi pengencualian juga dapat didokumentasikan jika diperlukan. 3. Fully developed description Fully developed description merupakan metode yang paling formal untuk mendokumentasikan sebuah use case. Dengan menggunakan deskripsi jenis ini, dapat diketahui secara detail dan meningkatkan pemahaman mengenai proses bisnis dan bagaimana sistem dapat mendukung proses bisnis tersebut.

21 26 Sumber : Satzinger, Jacksondan Burd (2004, p221) Gambar 2.5 Contoh Simple Intermediate Description Domain Model Class Diagram Menurut Satzinger, Jacksondan Burd (2004, p184) domain model class diagram adalah sebuah UML class diagram yang menggambarkan benda-benda yang penting dalam pelaksanaan tugas para pengguna, seperti class-class problem domain, hubungan antara class-class tersebut, dan atribut-atributnya. Domain model class diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan class-class yang terlibat, hubungan antara class-class tersebut serta atribut-atributnya. Tabel 2.4 Relasi Domain Model Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2004, p186) Relasi Arti 0 1 Nol ke satu 0 * Nol ke banyak 1 Satu

22 27 * Banyak 1 1 Satu ke satu 1 * Satu ke banyak Sumber : Satzinger, JacksondanBurd (2004, p187) Gambar 2.6 Contoh Simple Domain Model Class Diagram Multilayer Design Sequence Diagram Multilayer design sequence diagram merupakan pengembangan dari first-cut sequence diagram dengan memperluas objek-objek yang terlibat dengan membuat multilayer design, termasuk view layer dan data access layer (Satzinger, Jackson dan Burd (2004, p )).

23 28 Sumber : Satzinger, Jacksondan Burd (2004,p325) Gambar 2.7 Contoh Multilayer Design Sequence Diagram User Interface Menurut Satzinger, Jacksondan Burd (2004, p442) User Interface adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dengan user untukmenghasilkaninput dan output. User interface memungkinkan pengguna sistem berinteraksi dengan komputer untuk melakukan suatu proses seperti mencatat transaksi.

24 29 Menurut Satzinger, Jacksondan Burd (2004,p ) untuk meningkatkan kegunaan dari sistem aplikasi penting untuk memiliki system interface yang dirancang dengan baik. Shneiderman (2010, p88) mendeskripsikan panduan untuk desain interaksi yang baik dalam The Eight Golden Rules for Designing Interactive Interface, yaitu : 1. Strive for consistency Strive for consistency (konsisten) merancang interface harus dilakukan dengan konsisten, pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. 2. Enable frequent users to use shortcuts Kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. 3. Offer informative feedback Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada saat melakukan input data atau muncul pesan kesalahan. 4. Design dialogs to yield closure Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir.

25 30 5. Offer simple error handling Sedapat mungkin sistem dibuat atau dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal.jika kesalahan terjadi, maka sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan solusi yang sederhana dan mudah dipahami oleh pengguna. 6. Permit easy reversal of actions Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan. Sehingga pengguna tidak takut dalam mengoprasikan atau menjalankannya. 7. Support internal locus of control Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. 8. Reduce short-term memory load Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan. 2.5 Saham Pengertian Saham Menurut Tjiptono (2011, p6) saham (stock) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di peruahaan tersebut.

26 Jenis Saham Menurut Tjiptono (2011, p7) ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas dua, yaitu : 1. Saham biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya sebagai junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. 2. Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasikan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. 2. Saham atas nama (registered stock), merupakan sahan yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan menjadi lima, yaitu : 1. Saham unggulan (blue-chip stock) yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2. Saham pendapatan (income stock), yaitu sahan dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

27 32 3. Saham pertumbuhan (growth stock well known), yaitu sahamsaham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. 5. Saham siklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum Karakterisitik Saham Menurut Tjiptono (2011, p9),saham biasa mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: 1. Karakteristik Saham Dividen : Dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya. Hak untuk memiliki saham baru terlebih dahulu (preemptive rights). 2. Karakteristik Saham Preferen: Memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen. Memiliki hak pembayaran maksimun sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

28 33 Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahan disamping penghasilan yang diterima secara tetap. Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan diatas pemegang saham biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, Internet telah menjadi salah satu media informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user (pengguna)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan CRM Hello, Goodbye Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan Era Tradisional Perusahaan lebih fokus pada APA bukan SIAPA Berusaha menjual sebanyak mungkin produk/jasa tanpa memperhatikan siapa yang membeli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis sekarang ini, manajemen telah mengakui bahwa pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung dari bagaimana pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan informasi dari website Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo, 2015) jumlah anggota perusahaan swasta yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dan teknologi saat ini yang semakin pesat dan maju dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang komunikasi. Dimana media komunikasi

Lebih terperinci

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM)

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Pertemuan 8 Customer Relationship Management (CRM) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada diantara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari beberapa jenis inventory yang harus dikelola.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat cepat memberikan ruang yang bebas antara pelanggan dan pembeli serta banyaknya variasi produk dan harga akan memberikan pilihan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerapkan metode UCD (User Centered Design) adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerapkan metode UCD (User Centered Design) adalah untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Situs pada Aplikasi Katalog Wisata Kuliner Berbasis Web dibuat dengan menerapkan metode UCD (User Centered Design) adalah untuk mempermudah penggunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pariwisata Pada dasarnya wisata atau "travel" merupakan serangkaian kegiatan dimana seseorang melakukan perjalanan dan menetap disuatu tempat selama kurang dari satu tahun

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini, BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini, Internet telah menjadi sebuah fenomena teknologi informasi yang signifikan. Internet menciptakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Darminto dan Julianty (2002: 52) mengatakan bahwa Analisis adalah penguraian suatu pokok atas sebagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar Pengertian Customer Relationship Management (selanjutnya disingkat CRM) didefinisikan sebagai sebagai suatu rangkaian aktifitas sistematik yang terkelola sebagai usaha untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perkembangan bisnis dan teknologi informasi (TI) telah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia di berbagai aspek. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit semaksimal mungkin, sehingga banyak yang kurang memperhatikan hal lain selain bagaimana cara meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5) analisis adalah kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan menentukan apa yang harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi dengan penggunaan internet sudah tidak asing lagi terhadap masyarakat untuk kepentingan yang berbeda seperti, kebutuhan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan meningkatnya harga produk di pasar yang menyebabkan turunnya. bertahan, perusahaan-perusahaan yang ada berusaha mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan meningkatnya harga produk di pasar yang menyebabkan turunnya. bertahan, perusahaan-perusahaan yang ada berusaha mempertahankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 hingga saat ini, berdampak pada banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penerapan Model Human Computer Interaction (HCI) dalam Analisis Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penerapan Model Human Computer Interaction (HCI) dalam Analisis Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Prihati, Mustafid, Suhartono (2011) membuat sebuah jurnal yang berjudul Penerapan Model Human Computer Interaction (HCI) dalam Analisis Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASISKAN TOKO-ONLINE Nama : Didik Susanto NIM : 08.11.2548 Kelas : S1-TI-6J JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi CRM Para ahli CRM, para guru yang bekerja pada CRMGuru.com, mendefinisikan CRM sebagai: Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Customer Relationship Management Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 10 Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

E BUSINESS. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi ( ) Kelas : 09 S1TI 09

E BUSINESS. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi ( ) Kelas : 09 S1TI 09 E BUSINESS Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi (09.11.3169) Kelas : 09 S1TI 09 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin ketatnya kompetisi saat ini, persaingan bisnis tidak hanya dapat mengandalkan produk yang dijual semata. Setiap pelaku bisnis perlu berupaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan dan keuntungannya. Persaingan bisnis sekarang ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan dan keuntungannya. Persaingan bisnis sekarang ini menuntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan didirikan dengan tujuan utama memperoleh keuntungan maksimal dari bisnis yang dijalankannya. Salah satu aspek penting yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat seperti sekarang ini, telah menjadikan Internet sebagai salah satu media pencarian informasi yang paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perancangan dan Penerapan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perancangan adalah proses, perbuatan merancang. (Pusat Bahasa, 2008). Jika dikaitkan dengan produk maka

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Latar Belakang Fakta menunjukkan : Diperlukan biaya enam kali lebih besar untuk menjual kepada pelanggan baru daripada pelanggan yang pernah membeli (pelanggan lama) Pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi. menunjukkan perkembangannya yang kian pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi. menunjukkan perkembangannya yang kian pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, teknologi informasi adalah salah satu alat yang sangat berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi informasi telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Perusahaan saat ini tidak hanya mementingkan kepentingan dari sisi perusahaannya saja seperti mencari keuntungan, tetapi juga mementingkan dari sisi hubungannya dengan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, kecanggihan teknologi informasi-pun semakin berkembang. Diantaranya perkembangan industri periklanan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri wisata di Indonesia terus mencatatkan peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan pernyataan dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian berikutnya dengan judul Penerapan CRM berbasis web (Studi khasus pada system informasi pemesaran di Toko YEN-YEN) dilakukan oleh

Lebih terperinci

C R M. Customer Relationship Management

C R M. Customer Relationship Management C R M Customer Relationship Management CRM CRM Singkatan dari Customer Relationship Management / Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi telah berkembang pesat hingga menjadi kebutuhan utama bagi Perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang

Lebih terperinci

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Sedangkan menurut beliau, manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM l CRM kependekan dari Customer Relationship Management. l Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. l Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia perdagangan multinasional dan toko-toko besar pada saat ini, bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia perdagangan multinasional dan toko-toko besar pada saat ini, bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan multinasional dan toko-toko besar pada saat ini, bisnis yang kecil pun terus bertahan dan bertumbuh subur dengan menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 CRM (Customer Relationship Management) 2.1.1 Pengertian Pelanggan Secara umum, pelanggan dapat didefinisikan sebagai seseorang (atau sekelompok orang) yang melakukan pembelian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

Customer Relationship Management. Pertemuan 9

Customer Relationship Management. Pertemuan 9 Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memelihara hewan peliharaan sudah menjadi lifestyle yang cukup populer sekarang ini. Bukan hanya sekedar hobi, namun memelihara hewan peliharaan sudah hampir seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bisnis, karena CRM merupakan pendekatan fundamental untuk menjalankan sebuah

BAB 2 LANDASAN TEORI. bisnis, karena CRM merupakan pendekatan fundamental untuk menjalankan sebuah BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Customer Relationship Management CRM didefinisikan sebagai sebuah filosofi yang berhubungan erat dengan firma bisnis, karena CRM merupakan pendekatan fundamental untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat ini, membuat para pelaku bisnis terus meningkatkan upaya mereka untuk meningkatkan kualitas produk

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari berbagai komponen yang berfungsi secara bersama-sama untuk meraih sebuah hasil. (Satzinger, Jackson, & Burd (2010,p6)) Sistem dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi-fungsi Aplikasi 4.1.1 Splashscreen Splashscreen merupakan Activity yang pertama kali muncul saat aplikasi dibuka. Gambar 4.1 merupakan tampilan spalshscreen pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan aplikasi berbasis web sangat maju dan pesat penggunaannya dimana saat ini digunakan untuk mengelola data dan sistem secara baik. Pada era ini,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Hasibuan (2013:35) manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya alam dan sumber-sumber lainnya secara efisien dan efektif untuk

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE

TUGAS DATA WAREHOUSE TUGAS DATA WAREHOUSE SISTEM MANAJEMEN KELUHAN MITRA KERJASAMA BERBASIS FRAMEWORK DAN SMS GATEWAY Oleh : Nama : Fitri Wahyu Apriliani Nim : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A Siang SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Asuransi 2.1.1 Risiko Menurut Trieschmann, Hoyt, dan Sommer (2005: 3) risiko berkaitan dengan kemungkinan akan kerugian yang mungkin terjadi terutama sesuatu yang bermasalah. Risiko

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan memaparkan berbagai teori yang melandasi penulis dalam membangun aplikasi yang nantinya akan dibuat. 3.1 Customer Relationship Management (CRM) Menurut Buttle (2004,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat elemen yang saling terhubung atau komponen yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan dan menyebarkan (output)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat meningkatkan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin tinggi dalam persaingannya, membuat banyak top level managment perusahaan berfikir keras mengenai strategi, agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu untuk mengontrol finansial, maka sebagian orang menggunakan budget

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu untuk mengontrol finansial, maka sebagian orang menggunakan budget BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tak bisa dipungkiri bahwa hidup dalam jaman modern ini kita selalu disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Bahkan terkadang bekerja penuh waktu pada satu pekerjaan saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola tingkatan operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori teori dasar atau umum yang digunakan untuk mendukung dan membantu pembuatan Skripsi ini. 2.1.1 Pengertian Sistem Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Metode Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Metode Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek 2.1.1 Pengertian Menurut Mathiassen et al. (2000, pp23-24), dalam suatu proyek pengembangan akan dimulai dengan menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli dengan hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber : diakses tanggal 9 Agustus 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber :  diakses tanggal 9 Agustus 2014. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang kian ketat ditambah dengan munculnya produk-produk yang sejenis membuat perusahaan tidak lagi hanya dapat bertumpu pada produk yang ditawarkan dan sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Customer Relationship Management (CRM) 2.1.1 Pengertian CRM Menurut Kalakota dan Robinson (1999, p111), CRM adalah suatu strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terintegrasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila mereka menjadi satu kesatuan (Bennet et al, 2010, p22). Selain itu, O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, perusahaan-perusahaan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya. Selain itu

Lebih terperinci