BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Djaja Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Customer Relationship Management (CRM) Pengertian CRM Menurut Kalakota dan Robinson (1999, p111), CRM adalah suatu strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terintegrasi, dan tergantung pada tindakan yang terkoordinasi. Menurut Chaudhury dan Kuilboer (2002, p424), CRM adalah sebuah inisiatif korporat yang secara prinsip mencakup tiga fungsi utama yaitu pemasaran, penjualan, dan service pelanggan. Sebuah pendapat yang diambil dari Anonim 1 mengatakan bahwa CRM adalah sebuah proses atau metodologi yang digunakan untuk mempelajari lebih dalam mengenai seluk-beluk kebutuhan dan kebiasaan pelanggan dengan tujuan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Berdasarkan pendapat Anonim 2, CRM adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih dan mengelola hubungan baik dengan pelanggan terbaik. CRM memerlukan filosofi dan budaya bisnis yang customer-centric untuk mendukung proses pemasaran, penjualan, dan pelayanan yang lebih efektif. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa CRM adalah sebuah strategi bisnis yang digunakan untuk memperoleh proses pemasaran, penjualan, dan pelayanan yang lebih efektif, dengan cara 7
2 8 memusatkan perhatian pada pelanggan terbaik, serta terus mempelajari perkembangan kebutuhan dan kebiasaan pelanggan Gambaran Umum CRM Gambar 2.1 Ilustrasi Proses Bisnis dan Touchpoint dari CRM, Proses Bisnis yang Mendukung CRM, dan Sudut Pandang Pelanggan (Seybold, 2002, p7)
3 9 Proses bisnis CRM didukung oleh otomatisasi proses bisnis perusahaan, relasi, dan supplier, serta aplikasi yang terintegrasi. Mengingat pelanggan berinteraksi dengan perusahaan melalui berbagai touchpoints seperti telepon dan web, maka proses bisnis dari CRM perlu mendukung touchpoints tersebut serta memberikan sudut pandang yang sama mengenai pelanggan dan perusahaan. Untuk menjadi customer-centric, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : 1. Penggunaan informasi yang sama dalam proses bisnis. Hal ini dapat diterapkan dengan mendefinisikan model data dan implementasi yang sama mengenai pelanggan serta mengintegrasikan dan mensinkronisasikan dengan model data pelanggan. 2. Penyediaan informasi yang sama mengenai perusahaan kepada tiap pelanggan. Hal ini dapat diterapkan dengan memberikan informasi yang sama mengenai profil perusahaan, data produk, serta informasi pemasaran yang sama kepada setiap pelanggan dari perusahaan Tujuan CRM Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan CRM (Kalakota dan Robinson, 1999, pp ), antara lain : Peningkatan pendapatan dengan cara mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Hubungan tersebut dapat dikembangkan dengan cara up-selling (menawarkan produk serupa dengan kualitas yang lebih tinggi) dan cross-
4 10 selling (menawarkan produk lain sebagai pelengkap produk yang telah dibeli) serta membina hubungan yang lebih baik dengan pelanggan lebih menguntungkan perusahaan. Penggunaan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Hal ini berhubungan dengan penggunaan informasi dari data pelanggan untuk menghasilkan pelayanan yang lebih baik, baik dalam hal peningkatan efisiensi waktu maupun dalam hal mengatasi rasa frustasi pelanggan akibat pelayanan yang lambat. Pengenalan proses dan prosedur penjualan yang dapat berulang. Pada saat perusahaan bertambah besar, maka jumlah pelanggan pun bertambah banyak. Peningkatan jumlah pelanggan tersebut menyebabkan bertambah banyaknya data pelanggan yang perlu dikelola. Dengan demikian, dibutuhkan sistem penjualan dan account management yang lebih konsisten. Pembentukan nilai baru dan penanaman loyalitas pada pelanggan. Dengan bertambahnya jumlah pesaing, perusahaan perlu untuk memiliki ciri khas yang positif sebagai nilai tambah, misalnya memiliki pelayanan yang lebih memuaskan dibandingkan dengan perusahaan lain. Selain itu, untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada, perlu dilakukan suatu strategi yang dapat menanamkan sifat loyal pada pelanggan.
5 11 Pengimplementasian strategi solusi yang lebih proaktif. Pada saat menghadapi suatu masalah dengan pelanggan, perusahaan harus mampu menerapkan suatu strategi untuk menyelesaikan masalah dengan cara memberikan solusi yang paling tepat saat itu juga Tiga Fase CRM Berdasarkan pendapat Kalakota dan Robinson (1999, p113), CRM memiliki tiga fase yaitu acquisition, enhancement, dan retention. Penjelasan masing-masing fase tersebut adalah sebagai berikut : 1. Acquiring New Customer. Pelanggan baru dapat diperoleh dengan cara promosi produk atau jasa dengan memperhatikan inovasi dan kenyamanan pelanggan. Jadi nilai suatu produk yang ditawarkan dipengaruhi oleh kualitas produk tersebut dan didukung oleh layanan yang baik. 2. Enhancing the Profitability of Existing Customers. Tingkatkan keuntungan dengan mengedepankan cross-selling dan upselling. Hal ini juga dapat mempererat hubungan dengan pelanggan. Nilai lebih yang dapat ditawarkan pada pelanggan adalah pelayanan yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. 3. Retaining Profitable Customers for Life. Apabila peningkatan nilai pelanggan bagi para pelanggan yang menguntungkan telah berhasil dilakukan, maka tahap yang dilakukan
6 12 selanjutnya adalah menjaga agar pelanggan tersebut dapat menjadi pelanggan tetap yang memiliki hubungan baik dengan perusahaan. Hal yang menjadi fokus utama adalah memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan dan bukan apa yang diinginkan oleh pasar. Jadi pendekatan pada fase ini cenderung lebih spesifik sesuai kebutuhan pelanggan. Apabila fase ini berhasil maka para pelanggan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan mempromosikan kembali produk atau jasa yang digunakan. Gambar 2.2 The Three Phases of CRM (Kalakota dan Robinson, 1999, p114)
7 Aplikasi CRM CRM merupakan suatu bidang yang sangat beragam yang dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok berikut ini (Turban, 2004, p23) : 1. Operational CRM Aplikasi proses bisnis yang menerapkan hal-hal yang menyangkut masalah penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang mendukung proses bisnis tergolong dalam aplikasi operasional. Menurut Seybold (2002, pp6-10), aplikasi operasional CRM terdiri dari tiga macam, yaitu : a. Customer-Facing Application Faktor utama dari aplikasi Customer-Facing Application adalah contact center, sales force automation,dan field service. Disebut customer-facing karena sales, field service, dan perwakilan contact center berinteraksi secara langsung dengan pelanggan. Tiga faktor utama dari Customer-Facing Application adalah : o Contact Center Contact Center adalah aplikasi dengan menggunakan telepon untuk mendukung proses bisnis dari CRM, antara lain : pemasaran, penjualan, dan servis. Aplikasi-aplikasi tersebut berupa telemarketing, telesales, dan fungsi-fungsi teleservice. o Sales Force Automation (SFA) Aplikasi SFA mendukung usaha penjualan dari sales force, managing leads, peluang-peluang, dan pelanggan melalui jalur penjualan.
8 14 o Field Service Automation (FSA) Aplikasi FSA mendukung usaha pelayanan pelanggan dari bagian layanan lapangan maupun manager layanan. Aplikasi-aplikasi tersebut mengatur layanan permintaan pelanggan, pemesanan, kontrak, jadwal, dan panggilan. b. Customer-Touching Application Faktor utama dari aplikasi Customer-Touching Application adalah campaign management, e-commerce, dan self-service customer support. Disebut customer-touching karena pelanggan lebih banyak berhubungan dengan aplikasi sistem daripada perwakilan dari perusahaan. Tiga faktor utama Customer-Touching Application : o Campaign Management Aplikasi ini lebih mengarah pada pemasaran di bidang promosi. Aplikasi ini menawarkan penjadwalan target yang harus dicapai, pelanggan mana yang jadi sasaran, dan media apa yang akan digunakan, seperti , surat langsung, atau contact-center. o Electronic Commerce Aplikasi ini menerapkan penjualan, pemasaran, dan pelayanan secara online, umumnya dengan menggunakan Web. o Self-service Customer Aplikasi ini membantu pelanggan dalam memperoleh informasi mengenai produk yang dijual, mengelola informasi pelanggan sendiri, dan mengelola pemesanan sendiri.
9 15 c. Customer-Centric Intelligence Application Yang dimaksud dengan Customer-Centric Intelligence adalah aplikasi-aplikasi analitis yang menganalisa hasil-hasil dari proses operasional. Hasil dari analisa-analisa ini sendiri dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas aplikasi operasional dari CRM. Tiga faktor utama Customer-Centric Intelligence Application adalah : o Data Warehousing Data warehouse menyediakan input bagi aplikasi Customer- Centric Intelligence. Hal-hal yang harus dimiliki oleh data warehouse adalah : - Data pelanggan yang digunakan oleh semua aplikasi operasional CRM. - Data pelanggan yang digunakan oleh aplikasi-aplikasi analitis. - Informasi produk dan layanan. - Informasi mengenai channels dan touchpoints pelalui penawaran produk dan layanan. - Informasi mengenai, pemasaran, penjualan, dan inisiatif layanan. - Informasi mengenai reaksi pelanggan terhadap inisiatifinisiatif tersebut. - Informasi mengenai permintaan pelanggan. - Informasi mengenai reaksi perusahaan terhadap permintaan pelanggan. - Informasi mengenai transaksi dengan pelanggan.
10 16 o Reporting Report atau laporan adalah informasi yang telah dimasukkan ke dalam data warehouse, yang dapat dilihat dan dianalisa oleh manager dan analis. Sebuah laporan dapat digunakan sebagai pelengkap analisis manual. o Analytic Applications Analytic applications mengotomatisasi laporan yang dianalisa secara manual oleh manager dan analis serta mengotomatisasi analisis yang dibuat berdasarkan algoritma statistik dan pattern recognation. Analytic applications merupakan suatu alat untuk menganalisa performa, efisiensi, dan efektivitas dari aplikasi operasional CRM. Analytic applications juga membuat model statistik dari kebiasaan pelanggan, nilai dari customer relationship dalam jangka waktu tertentu, serta memperkirakan penambahan maupun pengurangan jumlah pelanggan. 2. Analytical CRM Analytical CRM meliputi perolehan, penyimpanan, pengekstrakan, pemrosesan, interpretasi, dan penyampaian data pelanggan kepada user, dimana data tersebut kemudian dapat dianalisa sesuai kebutuhan. Analytical CRM memiliki hubungan erat dengan e-commerce, sebagai contoh, personalisasi data yang dibutuhkan untuk one-to-one advertisement, bagian dari CRM, dapat diselesaikan oleh perangkat e-commerce.
11 17 3. Collaborative CRM Collaborative CRM berhubungan dengan semua komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang diperlukan antara vendors dan pelanggan. Perangkat e-commerce, seperti corporate portal, sangat berguna untuk mendukung tipe CRM ini. 2.2 Electronic Customer Relationship Management (e-crm) Menurut Kalakota dan Robinson (1999, p111), e-crm adalah kombinasi dari strategi bisnis dengan aplikasi dari teknologi informasi yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan baru dan transaksi ulang pelanggan. Sebuah pendapat yang diambil dari Anonim 3 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan e-crm atau web based CRM adalah : Self Service CRM yang memampukan interaksi dengan pelanggan, otomatisasi , penyediaan catatan panggilan, analisis website, dan manajemen promosi dengan menggunakan web. Survey Management Software yang dapat mengotomatisasi survei elektronik, polling, dan kuesioner perusahaan, serta mampu memahami pilihan pelanggan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa e-crm merupakan bagian dari CRM. Hal yang membedakan CRM dengan e-crm adalah penggunaan Internet oleh e-crm yang memudahkan berbagai proses bisnis dan penerapan CRM.
12 Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Pressman (2001, p6), yang dimaksud dengan perangkat lunak atau software adalah : 1. Instruksi (program komputer) yang apabila dieksekusi akan menghasilkan fungsi dan hasil yang diinginkan. 2. Struktur data yang memungkinkan sebuah program untuk memanipulasi sebuah informasi. 3. Dokumen yang mendeskripsikan operasi dan kegunaan program. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah kombinasi dari program komputer dan struktur data, yang disertai dengan dokumentasi yang menyediakan metode logika dan prosedur yang diinginkan. Sedangkan yang dimaksud dengan rekayasa perangkat lunak, menurut Pressman (2001, p20), adalah aplikasi dan pembelajaran dari pendekatan terhadap pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan perangkat lunak, yang sistematik, berdisiplin, dan dapat diukur. Dengan kata lain rekayasa perangkat lunak adalah penerapan teknik terhadap perangkat lunak. Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa perangkat lunak terdiri dari beberapa tahapan yaitu proses (process), metode (method), dan peralatan (tools). Dasar yang mendukung rekayasa perangkat lunak adalah fokus pada kualitas. Tahap proses dapat mendefinisikan sebuah framework dari sejumlah kegiatan penting yang harus dilakukan untuk menghasilkan teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif. Metode rekayasa perangkat lunak menyediakan teknik atau
13 19 cara untuk membangun sebuah perangkat lunak. Peralatan rekayasa perangkat lunak menyediakan otomatisasi atau semi otomatisasi yang mendukung proses dan metode Karakteristik Perangkat Lunak Menurut Pressman (2001, p6), perangkat lunak memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : a. Perangkat lunak dikembangkan atau dirancang, bukan diproduksi seperti pada pengertian klasik. Meskipun terdapatan kemiripan antara pengembangan perangkat lunak dan produksi perangkat keras (hardware), namun pada dasarnya kedua hal tersebut adalah berbeda. Keduanya memerlukan desain yang baik untuk mencapai kualitas tinggi, namun produksi hardware dapat menemukan masalah dalam kualitas, sedangkan dalam pengembangan perangkat lunak, hal tersebut tidak terjadi (jika terjadi maka mudah diperbaiki). b. Perangkat lunak tidak habis dipakai. Pada hardware rusak, terdapat spare part yang dapat menggantikannya. Sedangkan pada perangkat lunak, tahap pemeliharaan tidak semudah hardware karena tidak memiliki spare part apapun. Kala perangkat lunak menemukan kegagalan, berarti terjadi kesalahan pada desain atau proses.
14 20 c. Kebanyakan perangkat lunak dibuat sesuai pesanan walaupun industri mengarah pada perakitan berbasiskan komponen. Suatu komponen perangkat lunak harus dirancang dan mampu diterapkan pada berbagai jenis program. Dengan demikian, komponen perangkat lunak tersebut dapat digunakan berulangkali dan dimanipulasi, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan suatu perangkat lunak yang berbeda. 2.4 Systems Development Life Cycle (SDLC) Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001, pp ), yang dimaksud dengan SDLC adalah kerangka terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang berurutan yang diperlukan untuk membangun suatu sistem informasi. Pendekatan waterfall digunakan untuk menggambarkan SDLC. Gambar 2.3 An Eight-Stage SDLC (Turban, Rainer, dan Potter, 2001, p477)
15 21 Tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut : 1. Systems Investigation Feasibility study atau pembelajaran terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi adalah tahap terpenting dalam systems investigation. Dengan feasibility study yang benar maka suatu perusahaan dapat terhindar dari kesalahan yang dapat meningkatkan pengeluaran. Feasibility study menentukan kemungkinan adanya keuntungan dari proyek pengembangan sistem yang diajukan dan menilai proyek tersebut secara teknik, biaya, dan sifat. 2. Systems Analysis Systems Analysis adalah analisis terhadap masalah bisnis yang akan diselesaikan dengan sistem informasi oleh perusahaan. Tahap ini mendefinisikan masalah bisnis, mengidentifikasikan penyebab, menspesifikasikan solusi, serta mengidentifikasi informasi-informasi yang diperlukan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menggabungkan informasi mengenai sistem yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang baru. Beberapa hal yang dihasilkan dari tahap analisis adalah : Kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah ada Fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem yang baru untuk menyelesaikan permasalahan Kebutuhan informasi mengenai pengguna untuk sistem yang baru
16 22 3. Systems Design Tahap ini menjelaskan bagaimana suatu sistem akan bekerja. Yang dihasilkan oleh desain sistem adalah sebagai berikut : Output, input, dan user interface dari sistem Hardware, software, database, telekomunikasi, personel, dan prosedur Penjelasan mengenai bagaimana komponen terintegrasi 4. Programming Tahap ini mencakup penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bahasa komputer. 5. Testing Tahap ini dipergunakan untuk memeriksa apakah pemrograman komputer telah menghasilkan hasil yang diinginkan dan diharapkan atas situasi tertentu. Testing didesain untuk mendeteksi adanya error di dalam coding. 6. Implementation Implementation adalah proses perubahan dari penggunaan sistem lama ke sistem yang baru. Ada empat strategi yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan, yaitu : Parallel conversion : perusahaan akan menerapkan kedua sistem, yang lama dan yang baru, secara simultan dalam periode waktu tertentu.
17 23 Direct conversion : sistem yang baru akan langsung diterapkan dan yang lama akan langsung didisfungsikan. Pilot conversion : sistem yang baru akan digunakan dalam satu bagian dari organisasi. Apabila sistem baru tersebut berhasil maka akan digunakan pada bagian lain dari organisasi. Phased conversion : sistem akan digunakan secara bertahap, per komponen atau modul. Satu persatu modul akan dicoba dan dinilai, bila satu modul berhasil maka modul lain akan digunakan sampai seluruh sistem bekerja dengan baik. 7. Operation and Maintenance Setelah tahap konversi berhasil maka sistem baru akan dioperasikan dalam suatu periode waktu. Ada beberapa tahap dalam maintenance atau pemeliharaan, yaitu : a. Debugging the program: proses yang berlangsung selama sistem berjalan. b. Terus memperbaharui sistem untuk mengakomodasi perubahan dalam situasi bisnis. c. Menambah fungsi atau feature baru ke dalam sistem. 2.5 State Transition Diagram (STD) Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673), state transition diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari layar, yang dapat muncul selama user session.
18 24 Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan sebuah STD, yaitu : 1. State Adalah sebuah kondisi dari keadaan, atau form, yang dapat digunakan oleh komponen suatu sistem. Disimbolkan dengan Ada dua macam state, yaitu : d. Current State Keadaan terkini dari suatu sistem, atau pada state mana suatu sistem berada saat ini, disebut current state. e. Final State Final state adalah keadan terakhir yang dapat dicapai oleh suatu sistem. Contohnya : on atau off. 2. Transition Merupakan simbol yang menyatakan suatu perubahan dari suatu keadaan ke keadaan lain. Disimbolkan dengan 3. Event Adalah suatu kejadian pada suatu lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem. Kejadian tersebut dapat menyebabkan perubahan dari satu state ke state lainnya.
19 25 4. Action Saat event muncul, terjadi transisi sehingga komponen sistem menerima perubahan state. Untuk itu dibutuhkan sebuah aksi untuk berpindah state. Aksi disini akan menghasilkan sebuah output atau tampilan. 5. Output Merupakan hasil keluaran dari kalkulasi dan lain sebagainya. 2.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, pp ), entity relationship diagram adalah pemodelan data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan relationship yang dideskripsikan oleh data tersebut. Ada beberapa konsep dasar bagi setiap model data : 1. Entities Entity adalah sebuah class dari orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep mengenai apa yang diperlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Entity dilambangkan dengan. Beberapa kategori dari entity adalah sebagai berikut : a. Orang : vendor, pelanggan, karyawan, dan lain-lain. b. Tempat : Ruangan, kantor cabang, bangunan, dan lain-lain. c. Objek : produk, mesin, bahan dasar, dan lain-lain. d. Kejadian : invoice, pemesanan, penjualan, dan lain-lain. e. Konsep : stok, dana, account, kualifikasi, dan lain-lain.
20 26 2. Attributes Yang dimaksud dengan attribute adalah karakteristik dari sebuah entity. a. Domain Nilai dari tiap atribut didefinisikan ke dalam tiga properti yaitu : - Tipe data : properti dari atribut yang mengidentifikasikan tipe data yang dapat disimpan ke dalam atribut. - Domain : properti dari atribut yang mendefinisikan nilai apa yang boleh diambil oleh suatu atribut. - Default value : suatu nilai yang akan disimpan apabila nilai tidak dispesifikasikan oleh user. b. Identification Dengan banyaknya instance yang dimiliki oleh suatu entity maka diperlukan suatu key yang unik untuk mengidentifikasikan setiap instance berdasarkan data dari atribut. Yang dimaksud dengan key adalah suatu atribut atau sekumpulan atribut yang mengasumsikan nilai yang unik dari setiap bagian dari entity dan seringkali disebut dengan identifier. Candidate key adalah salah satu key yang memiliki kemungkinan untuk dijadikan primary key. Primary key adalah sebuah candidate key yang unik dan mengidentifikasikan sebuah bagian dari entity. Alternate key adalah candidate key yang tidak dijadikan primary key.
21 27 3. Relationship Yang dimaksud dengan relationship adalah sebuah hubungan antara satu atau lebih entity. Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum dari keberadaan suatu entity yang mungkin direlasikan ke entity lain. Degree adalah sejumlah entity yang berpartisipasi dalam sebuah relationship. Foreign key adalah sebuah primary key yang digunakan oleh entity lain untuk mengidentifikasikan instansi dari sebuah relationship. Berikut ini adalah notasi dari cardinality : a. Tepat satu (satu dan hanya satu) : nilai minimum dan maksimum adalah 1. b. Nol atau satu : nilai minimum adalah 0 dan nilai maksimum adalah 1. c. Satu atau lebih : nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak (>1). d. Nol, satu, atau lebih : nilai minimum adalah nol dan nilai maksimum adalah banyak (>1). e. Lebih dari satu : nilai minimum dan maksimum adalah >1. 4. Generalization Yang dimaksud dengan generalization adalah sebuah konsep dimana atributatribut yang umum bagi beberapa tipe dari entity digrupkan ke dalam entity mereka masing-masing.
BAB 2 LANDASAN TEORI. Ada beberapa macam definisi mengenai sistem, yaitu:
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Ada beberapa macam definisi mengenai sistem, yaitu: 1. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Pressman (2001, p6), yang dimaksud dengan perangkat lunak atau software adalah : 1) Instruksi (program komputer) yang apabila dieksekusi akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. bisnis, karena CRM merupakan pendekatan fundamental untuk menjalankan sebuah
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Customer Relationship Management CRM didefinisikan sebagai sebuah filosofi yang berhubungan erat dengan firma bisnis, karena CRM merupakan pendekatan fundamental untuk menjalankan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem (O Brien, 2003, pg-17) adalah 1. Kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi membentuk satu keseluruhan 2. Sekelompok komponen-komponen
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, Internet telah menjadi salah satu media informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user (pengguna)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat seperti sekarang ini, telah menjadikan Internet sebagai salah satu media pencarian informasi yang paling
Lebih terperinciPertemuan. Customer Relationship Management (CRM)
McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Pertemuan 8 Customer Relationship Management (CRM) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc.
Lebih terperinciE-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom
E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi CRM Para ahli CRM, para guru yang bekerja pada CRMGuru.com, mendefinisikan CRM sebagai: Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Relationship Marketing 2.1.1 Perkembangan Pemasaran Menjadi Relationship Marketing Berdasarkan artikel Effective Relationship Marketing (Anonim1, 2004), disebutkan bahwa selama
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASISKAN TOKO-ONLINE Nama : Didik Susanto NIM : 08.11.2548 Kelas : S1-TI-6J JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan
Lebih terperinciJenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan alat transportasi sangatlah meningkat. Sehingga produsen motor harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kebutuhan
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN BARANG MENERAPKAN E-CRM PADA PT. AUTOPAINT INDONESIA Faezil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima Sistem penjualan pada PT Panca Patriot Prima memiliki rumus perhitungan sendiri mengenai proses transaksi penjualan, rumus
Lebih terperinciPerencanaan Sumber Daya
MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Customer Relationship Management Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 10 Abstract
Lebih terperinciCRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan
CRM Hello, Goodbye Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan Era Tradisional Perusahaan lebih fokus pada APA bukan SIAPA Berusaha menjual sebanyak mungkin produk/jasa tanpa memperhatikan siapa yang membeli
Lebih terperinciOleh : Rahmady Liyantanto
Oleh : Rahmady Liyantanto } Pemodelan Sistem } Pemodelan Data : ERD } Pemodelan Entity-Relationship } Model berorientasi objek } Pengenalan Objek } Object-Oriented vs Object-based } Model sbg alat komunikasi
Lebih terperinciImplementasi E-Bisnis e-crm Concept And Aplication Part-4
Implementasi E-Bisnis e-crm Concept And Aplication Part-4 Pendahuluan Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan. CRM merupakan strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak aplikasi yang
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah
Lebih terperinciSTMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS
Lebih terperinciReview Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh
Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk yang dijual di Toko Barokah yaitu busana dan kebaya. Dalam proses penjualannya, Toko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat memaksa sebuah perusahaan untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini. Berkembang pesatnya sebuah teknologi
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Media Kreasi didirikan pada 6 Januari 2012. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan barang pada umumnya termasuk impor, ekspor dan lokal. Barang yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.
Lebih terperinciMuhammad Bagir S.E., M.T.I
Muhammad Bagir S.E., M.T.I Latar Belakang Fakta menunjukkan : Diperlukan biaya enam kali lebih besar untuk menjual kepada pelanggan baru daripada pelanggan yang pernah membeli (pelanggan lama) Pelanggan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan musik di Indonesia sekarang tumbuh sangat pesat, banyak sekali anak-anak muda yang berkecimpung dalam dunia musik tidak hanya sekedar sebagai hobi, bahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu komputer untuk saling berkomunikasi dengan komputer lain.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi berkembang begitu pesat sehingga memacu berbagai pihak untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tukang Sayur adalah salah satu pekerjaan yang barang dagangannya sering dicari oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangannya seharisehari. Namun, Proses
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia internet saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat pada umumnya. Internet yang pada awalnya hanya digunakan sebagai media pertukaran data
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, kemajuan teknologi semakin meningkat dan dengan adanya penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, menimbulkan banyaknya perubahan di segala bidang. Salah
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. Indonesia Mastite Gasket (PT. IMG) yang berada di Jl. Soekarno-Hatta 159 Bandung-Indonesia.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi mengalami perkembangan pesat. Perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi berjuang untuk mendapatkan perhatian konsumen tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel yang salah satu fungsinya ialah untuk mendukung kegiatan pariwisata dan memberikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Bengkel, sistem, informasi, manajemen, CRM, C#, SQL Server. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bengkel Panca Jaya adalah sebuah bengkel yang menangani servis motor dan penjualan spare part, Bengkel Panca Jaya mengalami kesulitan untuk mengelola kegiatan pengelolaan stok barang, absensi,
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)
RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk
Lebih terperinciBAB III. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian kerja praktek. Teori-teori ini akan dijadikan acuan dalam menyelesaikan permasalahn yang ada pada penelitian
Lebih terperinciCUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MOHAN SEMARANG
CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MOHAN SEMARANG Alogo Alan Pradipo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro JL. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang OSDARA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang olahraga khususnya bulu tangkis yang berdiri pada tahun 2013. Sebagai perusahaan yang menyediakan sarana olahraga,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan Pengantar
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pengantar Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hal ini terlihat dengan adanya penggunaan komputer dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang bisnis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah PT. Telview Technology Bandung merupakan sebuah perusahaan distributor penjualan dan pemasangan kamera Close Circuit TeleVision (CCTV) dan perlengkapan akses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka CRM merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. CRM mendukung suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan komputer berbasis teknologi komunikasi untuk memproses, menampilkan serta mengelola data beserta informasi data tersebut. Pada masa sekarang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini mempengaruhi satu per satu perusahaan yang ada untuk memajukan sistemnya agar dapat meningkatkan kinerja usaha perusahaan. Mereka menyadari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Telkom Indonesia Unit Data Management Wilayah Bandung Barat dan Timur merupakan salah satu divisi yang menjadi bagian dari PT. Telkom Indonesia Kandatel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASISKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA TOKO BUKU NOTRE-DAME
PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASISKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA TOKO BUKU NOTRE-DAME Gintoro 1 ; Edwin Hartanto Widjaja 2 1, 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PURNA JUAL BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA BENGKEL JAKARTA MOTOR. Proposal
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PURNA JUAL BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA BENGKEL JAKARTA MOTOR Proposal Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Tugas Akhir pada Program Sarjana
Lebih terperinci2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.
2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan informasi, dan yang mendapatkan informasi dengan cepatlah yang akan dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini arus informasi mengalir dengan begitu derasnya, semua orang butuh akan informasi, dan yang mendapatkan informasi dengan cepatlah yang akan dapat bertahan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kotamadya Jakarta Pusat yang terletak di tengah-tengah Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota Jakarta, merupakan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 83~88 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA 83 Ropiyan 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perkembangan bisnis dan teknologi informasi (TI) telah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia di berbagai aspek. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Prima Raya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang dengan menawarkan berbagai alat medis dan kesehatan yang biasa digunakan di berbagai
Lebih terperinciPerancangan Database
Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life
Lebih terperinciBAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)
BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu
Lebih terperinciCustomer Relationship Management /CRM
Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan teknologi banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan memanfaatkan
Lebih terperinciCustomer Relationship Management. Pertemuan 9
Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASISKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA TOKO BUKU NOTRE-DAME
PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASISKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA TOKO BUKU NOTRE-DAME Gintoro 1 ; Edwin Hartanto Widjaja 2 1, 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciPentingnya CRM & Pengguna CRM
CRM l CRM kependekan dari Customer Relationship Management. l Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. l Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi yang sangat pesat, saat ini seluruh aspek dalam semua kegiatan relatif sudah terkomputerisasi sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tenaga kerja pada perusahaan, fokus yang dipelajari MSDM ini hanya masalah yang. berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Presensi dan Absensi Karyawan Menurut Dessler (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi
Lebih terperinciPentingnya CRM & Pengguna CRM
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2011/2012
Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2011/2012 SISTEM INFORMASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA DEWITA SALON DAN SPA PALEMBANG Agustomi Rachman (2007240182)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan pertukaran informasi dengan cepat walaupun masing-masing berada di tempat yang berbeda. Hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 II.1.1 Landasan Teori Sistem Informasi Pengertian sistem informasi tidakbisa dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Sistem adalah kumpulan objek/elemen yang berinteraksi
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Krischan adalah perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi. Bisnis utama dari PT. Krischan adalah layanan jasa smartphone, penjualan produk smartphone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi, menjadi semakin meningkat. Masyarakat mengharapkan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang semakin maju, tak dapat dipungkiri bahwa semua orang mengharapkan segala sesuatu yang mudah dan cepat. Demikian juga kebutuhan informasi, menjadi semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam melakukan penelitian ini, komponen sistem informasi yang digunakan adalah proses SDLC (System Development Life Cycle). Pengertian dari System Development
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Multipolar Tecnology sering menerima permintaan jasa pemeliharaan perangkat IT Infrastruktur dari pelanggan melalui divisi account management. Setelah menerima
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perjalanan Dinas Menurut Sedianingsih (2010), perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh pegawai suatu perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan.
Lebih terperinciInformation System Analysis and Design
Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PT ARINDO PRATAMA adalah badan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Bisnis Menurut Kalakota (2001, p5), e-bisnis merupakan strategi menyeluruh yang mendefinisikan ulang bisnis model yang lama, dengan bantuan teknologi, untuk memaksimalkan nilai
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN PADA CV. GEMILANG MOTOR BERBASIS WEB
1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN PADA CV. GEMILANG MOTOR BERBASIS WEB Erik Cristian 1, Suprianto 2, Dien Novita 3 STMIK GI MDP; Jl. Rajawali No.14 Palembang, Telp: (0711)376400, Fax: (0711)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel Puri Setiabudhi adalah salah satu hotel berada di kota yang berjuluk kota kembang ini. Hotel ini berdiri sejak tahun 1997 dan terletak di Jalan Dr.Setiabudi No.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi dewasa ini memacu pertumbuhan industri di segala bidang, menyebabkan meningkatnya persaingan antara perusahaaan-perusahaan
Lebih terperinciYang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :
i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini dalam hal pengolahan data dan pembuatan laporan yang ada di Apotek Mirah Bale Endah Bandung Selatan masih menggunakan cara manual atau belum menggunakan
Lebih terperinci