] ; Lampiran I. Skema Kerja. 1. Peremajaan Jamur. Diambil satu ose jamur Gliocladium sp. TNC73 dan TNC59 secara aseptis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "] ; Lampiran I. Skema Kerja. 1. Peremajaan Jamur. Diambil satu ose jamur Gliocladium sp. TNC73 dan TNC59 secara aseptis"

Transkripsi

1 Lampiran I. Skema Kerja 1. Peremajaan Jamur Diambil satu ose jamur Gliocladium sp. TNC73 dan TNC59 secara aseptis Ditumbuhkan pada media miring PDA Dinkubasi pada temperatur kamar selama 7 hari 2. Produksi enzim laminarinase Dimasukkan 5 ml akuades yang sudah disterilisasi ke dalam koloni (agar miring) Diaduk dengan vortex untuk melepaskan sel jamur dari media ] ; Diinokulasi kedalam 20 ml media produksi cair enzim laminarinase Diinkubasi selama 3, 5. 7 dan 9 hari dalam rotary shaker 33

2 3. Penentuan aktivitas enzim laminarinase Media produksi laminarinase dengan variasi waktu produksi enzim t Disentrifuse salama 10 menit pada kecepatan 9500 rpm Ekstrak kasar enzim Supematan * Disaring dengan kertas Whatman GF/C, syringe filter 0,45 pm CA Whatman puradics dan ditambahkan NaNj 0,02% Ditentukan kadar gula reduksinya dengan metode Nelson-Somogyi Ditentukan kadar proteinnya dengan metode Lowrey (Folin Ciocalteau) 34

3 Lampiran 2. Pembuatan Larutan 1. Larutan asam asetat 0,2 M CH3COOH glasial (17 N) sebanyak 1,155 ml dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan diencerkan hingga tanda batas dengan akuades. 2. Larutan Na-Asetat 0,2 M CH3COONa.3H20 sebanyak 2,72 gr dilarutkan dalam labu takar 100 ml dan diencerkan hingga tanda batas dengan akuades. 3. Larutan Buffer Na-Asetat 0,05 M ph 5,5 Asam asetat 0,2 M sebanyak 4,4 ml ditambahkan dengan Na-Asetat 0,2 M sebanyak 20,6 ml, kemudian tepatkan volumenya dalam labu ukur 100 ml dengan akuades. ph larutan diatur 5,5 dengan penambahan larutan HCI dan NaOH. 4. Reagen Nelson-Somogyi Reagen A: Kalium Tartarat 1,2 gr, NaCOs anhidrat 2,4 gr, NaHCOa 1,6 gr, Na2S04 14,4 gr dilarutkan dengan 80 ml akuades dengan pemanasan. Reagen B : CUSO4.5 H2O 2 gr, 18 gr Na2S04 ke dalam 100 ml akuades, aduk hingga larut semuanya dan tambahkan 1-2 tetes H2SO4 pekat. Reagen Nelson-Somogyi Reagen A dan B dicampurkan dengan perbandingan 4: 1 5. Reagen Arsenomolibdat Amonium molibdat.4 H2O sebanyak 13,27 gr atau Amonium molibdat 12,5 gr dilarutkan dalam 200 ml akuades dan ditambahkan 10,5 ml H2SO4 pekat. Dilarutkan 1,5 gr disodium hidrogen arsenat dalam 12,5 ml akuades. Tuangkan larutan ini ke dalam molibdat, encerkan campuran ini hingga 250 ml. Setelah tercampur baik tuangkan larutan ini kedalam botol cokelat. Larutan ini diinkubasi pada suhu 37 C selama jam. Setelah itu simpan reagen arsenomolibdat dalam lemari es. 6. Reagen Lowrey (Reagen C) Reagen A: NaaCOj 2% dalam 0,1 N NaOH Reagen B : CUSO4.5 H2O 0,5% dalam 1 % Nattrium Kalium Tartarat Reagen C : Campurkan 50 ml reagen A dengan 1 ml reagen B 35

4 Lampiran 3. Uji-t pengukuran kondisi aktivitas enzim laminarinase Repikasi Gliocladium sp. TNC73 Konsentrasi Gula Pereduksi (pg/ml) Inkubasi 1 Jam Inkubasi 24 Jam Uji Kontrol Uji Kontrol I 37, ,3 7,111 II 36, ,6 7,777 III 40, ,9 7,555 IV 40, ,8 8 Contoh perhitungan uji-t konsentrasi gula pereduksi uji dengan kontrol Gliocladium sp, TNC73 inkubasi 24 jam, v/aktu produksi enzim 3 hari. Uji (^g/ml) X, 149, ,49 165, ,36 162, ,41 156, ,24 Kontrol (pg/ml) X2 X2' 7,111 50,666 7,777 60,482 7,555 57, IT, =634,6 SX,^= ,5 ET2 = 30,443 SX2^ = 232,126 IT' = ,16 IT2^ = 926,776 ir,' ,16 N ~ 4 X, =^ = ^ = 158,65 ' N 4 Jk = IX' - -L ' N = ,29 = , ,29 = 157,21 ir/ _ 926,776 N ~ 4 ^ ^ ^ 30,443 ^ N 4 Jit = I X ' - ^ ' N = = 0,432 = 231,694 = 7,

5 = 7,2389 = 0,3795 t = X, -Xj 158,65-7,61075 /52,403 0,144 i"4 ""4 " 151,039 ~ Vl3, ,039 ~ 7)3,13675 ^ 151,039 ~ 3,62446 = 41,672 ttabei = 2,447 Df=6 or = 0,05 thitumg > tyabeu maka Hq ditolak : yang memberikan perbedaan nyata antara kondisi pengukuran aktivitas enzim laminarinase Contoh perhitungan uji-t aktivitas enzim inkubasi 1 jam dan 24 jam Gliocladium sp. TNC73 pada waktu produksi enzim 3 hari. 1 (Satu) jam (Unit/ml) 24 Jam (Unit/ml) X, X2 0,0139 1,9321 X 10"* 0,0134 1,8171 X 10-^ 0,0148 2,20522 X 10-^ 0,0149 2,22606x 10"* 0, , , ,0023 4,7524 X 10"* 5,9049 X 10"* 5,7121 X 10"* 5,29 X 10"* 37

6 ST, = 0,05715 EX,^ = 8,18048 x 10"* ST2 = 0,0093 1X2^ 2 = _ -v-5 2,16594 x 10 ST' =3,266x10-3 IT2^ = 8,649 x 10-5 Er' 3,266x 10-3 = 8,165x10' ST;' 8,649x10-5 = 2,16225x10-5 ^ ^ 7; 0,05715 = 0,01428 X,=^ = M2^ = 0, ' 4 Jk =zx,- N Jk = i:x; --^ - N = x10 " -8,165x10"' = 1,548x 10 " = 2,16594x10-' -2,16225x 10 ' = 3,69x10"' ^ ^ ^., ^ ^ ^ ^^^^^ N N = 75,16x10"' = 7,1833x10"" Vl23xlO"' 1,109x10" X, - X, -.2 c2 0, , ,16x10'^ 1,23x10" ' N N ' 4 4 0, \-9 Vl,29x 10"' +3,075x10" 0, , _ Vl,32075xl0-' ttabei = 2,447 Df=6 a = 0,05 3,634212x10-" thitumg > txabei* maka Ho ditolak : yang memberikan perbedaan nyata antara kondisi pengukuran aktivitas enzim laminarinase 38

7 Lampiran 4. Absorbansi hasil hidrolisis laminarin oleh enzim lamianarinase Gliocladium sp. TNC73. Repli- Gliocladium sp. TNC73 kasi 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Hg/mi I 0, , ,053 0,041 0, , , ,113 0, , ,799 0,009 1,030 0,037 0,958 0 IV 0, ,796 0,007 1,048 0,041 0,977 0 Enzim laminarinase diinkubasi dalam substrat laminarin selama 1 jam, pada suhu 40 C, ph 5,5 buffer Natrium asetat. 39

8 Lampiran 5. Konsentrasi gula pereduksi hasil hidrolisis laminarin oleh enzim laminarinase Gliocladium sp. TNC73. Gliocladium sp. TNC73 Replikasi 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Hg/ml I 37, , ,5 10, II 36, , ,9 9,5 127,3 0 III 40, ,1 1, ,9 9,25 123,1 0 IV 40, ,6 1, ,7 10,2 125,5 0 Enzim laminarinase diinkubasi dalam substrat laminarin selama 1 jam, pada suhu 40 C, ph 5,5 buffer Natrium asetat. Contoh perhitungan uji t Gliocladium sp. TNC73 pada waktu produksi enzim tertinggi yaitu 7 hari antara uji dengan kontrol. Uji (mg/ml) Kontrol (mg/ml) X, X,^ X2 X2' 0,1645 0, ,0102 1,0404 X lo"* 0,1739 0, ,0095 9,025 X 10-^ 0,1609 0, , ,556 X 10 0,1637 0, ,0102 1,0404x10^ ST, = 0,663 ST,' =0,4395 SX,2 = 0,10997 ST2 = 0, X2^ = 3,8389x 10"* ST2^= 1,5327x 10 r3 sr,' _ 0,4395 = 0,1098 N ~ 4 X, =^ = ^ = 0,1657 ' N 4 ILT^ 1,5327x10-^ ~ 4 7, ^ 0 ^ ' 4 = 3,8317x

9 ' N ' N = 0, ,1098 =3,8389x10^ -3,8317x10" = 0,00017 = 0,0072 xlo"" S,^ = ^ = = 5, S= = ^ = 00072x10:1 ^ ^ N ' N = v5.6667xl0"' =724x10'' = 7,5277x10"' =4,898x10"" ^ _ X, -X, _ 0, , ,5277x10"' ^ 2,4x10" N N V 4 4 0, l,8819xl0"' +6x10"' 0, l,88196xl0 ^ 0, ,04338 = 3, ttabei = 2,447 Df=6 or = 0,05 thitumg > txabeij maka Ho ditolak : yang memberikan perbedaan nyata antara aktivitas enzim uji dengan aktivitas enzim kontrol. 41

10 Lampiran 6. Aktivitas ekstrak kasar enzim laminarinase Gliocladium sp. TNC73 Replikasi Gliocladium sp. TNC73 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari Aktivitas Enzim Aktivitas Enzim Aktivitas Enzim Aktivitas Enzim Unit/ml 1 0, , ,04481 II 0, , , ,04715 III 0, , , ,04559 IV 0, , , ,04648 Diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan rumus : Aktivitas Enzim = ( xmol gula pereduksi uji - ^imol gula pereduksi kontrol) Volume sampel x 60 menit Contoh perhitungan aktivitas enzim untuk Gliocladium sp. TNC73 replikasi I Mol gula pereduksi uji = 37.5 \ie/m\ = 0,2083 ^imol/ml 180gr/mol Mol gula pereduksi kontrol = 0 jxmol/ml Aktivitas Enzim = umol/ml - 0 lunol/ml 0,25 ml x 60 menit = 0,01388 funol/ml/menit enzim = 0,01388 Unit/ml enzim 42

11 Lampiran 7. Anava aktivitas ekstrak kasar enzim laminarinase Gliocladium sp. TNC73 pada variasi waktu produksi enzim Sumber variasi df SS MS F Fo,05 Antara Kelompok 3 0, , ,5 3,49 Dalam kelompok 12 0, , Total 15 0, Df = Degree of freedom = Derajat kebebasan SS = Sum of squares = Jumlah kuadrat MS = Mean of square = Jumlah kuadrat rata-rata *) Kesimpulan : P<0,05 ada perbedaan yang nyata F>Fo,o5 ada perbedaan yang nyata 43

12 Lampiran 8. Test Duncan aktivitas ekstrak kasar enzim Gliocladium sp. TNC73 A. p SSRo.05 3,082 3,225 3,313 LSR 0, , ,00211 SSR = Significant student and range LSR = Least significant range P = Jumlah rata-rata yang ada antara ke-4 nilai rata-rata diurutkan berdasarkan besamya nilai. B. Pengurutan nilai rata-rata aktivitas enzim laminzuinase pada Gliocladium sp. TNC73 Aktivitas spesifik enzim 7 Hari 9 Hari 5 Hari 3 Hari Rata-rata (Unit/ng) 0, , ,0418 0,01428 Nilai tertinggi T3 ke terendah T T4 T3 T? T, C. Perbandingan nilai rata-rata Kesimpulan T4 - T, = 0,04347 > 0,00211 P < 0,05 T4 - T2 = 0,01595 > 0,00205 P < 0,05 T4-T3 = 0,01174 > 0,00196 P<0,05 T3 - Ti = 0,03173 > 0,00205 P < 0,05 T3 - T2 = 0,00421 > 0,00196 P < 0,05 T2 - T = 0,02752 > 0,00196 P < 0,05 44

13 Lampiran 9. Absorbansi hasil hidrolisis laminarin oleh enzim lamianrinase pada Gliocladium sp. TNC59 Gliocladium sp. TNC59 Replikasi 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Hg/ml 1 0,119 0,029 0,194 0,029 0,362 0,023 0,270 0, ,119 0,029 0,196 0,029 0,325 0,026 0,271 0,030 III 0,116 0,026 0,199 0,025 0,343 0,030 0,275 0,044 IV 0,104 0,055 0,200 0,023 0,323 0,022 0,265 0,043 Enzim laminarinase diinkubasi dalam substrat laminarin selama 1 jam, pada suhu 40*'C, ph 5,5 buffer Natrium asetat. 45

14 Lampiran 10. Konsentrasi gula pereduksi hasil hidrolisis laminarin oleh enzim laminarinase pada Gliocladium sp. TNC59 Gliocladium sp. T7^)C59 Replikasi 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Hg/ml I 18,8 5, ,39 5, ,91 4, ,27 7,4468 n 18,8 5, ,69 5, ,10 5, ,41 6,3829 III 18,4 4, ,15 5, , ,00 9,3617 IV 16,5 9, ,30 4, ,78 4, , Enzim laminarinase diinkubasi dalam substrat laminarin selama 1 Jam, pada suhu 40''C, ph 5,5 buffer Natrium asetat. 46

15 Lampiran U. Aktivitas ekstrak kasar enzim lamianrinase TNC59 Gliocladium sp. Replikasi Gliocladium sp. TNC59 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari Aktivitas Enzim Aktivitas Enzim Aktivitas Enzim Aktivitas Enzim Unit/ml I 0, , , ,01155 II 0, , , , , , , ,01182,v 0, , , ,01128 Diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan rumus : Aktivitas Enzim = ( imol gula pereduksi uji - [xmol gula pereduksi kontrol) Volume sampel x 60 menit Contoh perhitungan aktivitas enzim laminarinase uniuk Gliocladium sp. TNC59 replikasi I Mol gula pereduksi uji = 18,8 \xg/ml = 0,1005 amol/ml 180gr/mol Mol gula pereduksi kontrol = 0,0344 xmol/mi Aktivitas Enzim = ^mol/ml umol/ml 0,25 ml X 60 menit = 0,00441 imol/ml/menit enzim = 0,00441 Unit/ml enzim 47

16 Lflmpiran 12. Anava aktivitas ekstrak kasar enzim laminarinase Gliocladium sp. TNC59 untuk variasi waktu produksi enzim Sumber variasi df SS MS F Fo,05 Antara Kelompok 3 0, , ,19 3,49 Dalam kelompok 12 0, , Total 15 0, Df = Degree of freedom = Derajat kebebasan SS = Sum of squares = Jumlah kuadrat MS = Mean of square = Jumlah kuadrat rata-rata *) Kesimpulan : P<0,05 ada perbedaan yang nyata F>Fo,o5 ada perbedaan yang nyata 48

17 Lampiran 13. Test Duncan aktivitas ekstrak kasar enzim pada Gliocladium sp. TNC59 A. p SSRo ,225 3,313 LSR , , SSR = Significant student and range LSR = Least significant range P = Jumlah rata-rata yang ada antara ke-4 nilai rata-rata diurutkan berdasarkan besarnya nilai. B. Pengurutan nilai rata-rata aktivitas enzim laminarinase pada Gliocladium sp. TNC59 Aktivitas spesifik enzim 7 Hari 9 Hari 5 Hari 3 Hari Rata-rata (Unit/ng) 0, , , , Nilai tertinggi T3 ke terendah Ti T4 T3 T2 T, C. Perbandingan nilai rata-rata Kesimpulan T4 - T = 0, > 0, P < 0,05 T4 - T2 = 0, > 0, P < 0,05 T4-T3 = 0, > 0, P<0,05 T3 - Ti = 0, > 0, P < 0,05 T3-T2 = 0, > 0, P<0,05 T2 - Ti = 0, > 0, P < 0,05 49

18 Lampiran 14. Absorbansi hasil hidrolisis laminarin oleh enzim lamianrinase 0,02 Unit/ml enzim dari Gliocladium sp. TNC73, Gliocladium sp. TNC59 dan komersial dari Trichoderma sp. Repli Sampel kasi Gliocladium sp. TNC73 Gliocladium sp. TNC59 Komersial dari Trichoderma sp Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol jig/ml I 0,414 0,061 0,435 0,051 1,305 0, ,418 0,058 0,410 0,050 1,285 0, ,421 0,065 0,424 0,045 1,216 0,047 IV 0,420 0, ,046 1, Enzim laminarinase diinkubasi dalam substrat laminarin selama 1 jam, pada suhu 40"C, ph 5,5 buffer Natrium asetat. 50

19 Lampiran 15. Konsentrasi gula pereduksi hasil hidrolisis laminarin oleh enzim laminarinase 0,02 Unit/ml enzim dari Gliocladium sp. TNC73, Gliocladium sp. TNC59 dan komersial dari Trichoderma sp. Repli Sampel (ng/ml) kasi Gliocladium sp. TNC73 Gliocladium sp. TNC59 komersial dari Trichoderma sp Uji Kontrol Uji Kontrol Uji Kontrol Hg/ml I 57,02 8, ,92 6,8 123, II 57,57 7, ,47 6, ,46 4,7058 III 57,98 8, , ,2941 IV 57,85 7, ,16 6, , Enzim laminarinase diinkubasi dalam substrat laminarin selama 1 jam, pada suhu 40V, ph 5,5 buffer Natrium asetat. 51

20 Lampiran 16. Aktivitas ekstrak kasar enzim laminarinase 0,02 Unit/ml Gliocladium sp. TNC73, Gliocladium sp. TNC59 dan komersial dari Trichoderma sp. Replikasi Sampel Gliocladium sp. Gliocladium sp. komersial dari Trichoderma TNC73 TNC59 sp 0.02 Unit/ml 1 0, , ,30543 II 0, , ,30210 III 0, , IV 0, , ,28011 Diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan rumus : Aktivitas Enzim = (p,mol gula pereduksi uji - \imo\ gula pereduksi kontrol) Volume sampel x 60 menit Contoh perhitungan aktivitas enzim laminarinase komersial dari rr/c/t0</erma 5/;. replikasi I Mol gula pereduksi uji = 123,76 pg/ml = 0,68755 pmol/ml 180gr/mol Mol gula pereduksi kontrol = 0,02775 pmol/ml Aktivitas Enzim = umol/ml umol/ml 0,036 ml X 60 menit = 0,30543 ^mol/ml/menit enzim = 0,30543 Unit/ml enzim 52

21 Lampiran 17. Absorbansi aktivitas spesifik ekstrak kasar enzim Gliocladium sp. TNC73, Gliocladium sp. TNC59 dan komersial dari Trichoderma sp Replikasi Sampel Gliocladium sp. Gliocladium sp. komersial dari Trichoderma TNC73 TNC59 sp. Hg/ml 1 0,009 0,019 0,007 II 0,01 0,020 0,01 III 0,011 0,020 0,007 IV 0,0! 0,020 0,007 53

22 Lampiran 18. Kadar protein ekstrak kasar enzim Gliocladium sp. TNC73, Gliocladium sp. TNC59 dan komersial dari Trichoderma sp. Replikasi Sampel (ng/ml) Gliocladium sp. Gliocladium sp. komersial dari Trichoderma TNC73 TNC59 sp Hg/ml I 4,6339 9,78 3,604 II 5, ,148 III 5, ,604 IV 5,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Spektrofotometer Genesis II keluaran Milton Roy Co., USA (No. Catalog 4001/4 ); Waterbadi Termostat WK-24 (Sibata Scientific Technology Ltd); Kertas

Lebih terperinci

Maka untuk membuat bufer asetat ph 5,5 sebanyak 100 ml adalah: Larutan asam asetat 0,2 M sebanyak 6,8 ml + 43,2 ml larutan sodium

Maka untuk membuat bufer asetat ph 5,5 sebanyak 100 ml adalah: Larutan asam asetat 0,2 M sebanyak 6,8 ml + 43,2 ml larutan sodium Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan bufer asetat ph 5,5 (0,05 M) Larutan stok: A : 0,2 M larutan asam asetat (11,55 ml dalam 1000 ml) B : 0,2 M larutan sodium asetat (16,4 g H302Na atau 27,2 g C2H302Na.3H20

Lebih terperinci

Lampiran L Pembuatan Larutan

Lampiran L Pembuatan Larutan Lampiran L Pembuatan Larutan 1. Larutan Bufer Sitrat - Piiospat ph 6,5 (0,05 M) Larutan stok A: 0,1 M larutan asam sitrat (0,9605 g dalam 50 ml) B: 0,2 M larutan Na2HP04.12H20 (3,585 g dalam 50 ml) X ml

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil pengamatan peremajaan jamur Kultvir mumi hasil isolasi laboratorium Biokimia FMIPA Universitas Riau yaitu jamur Trichoderma asperellum TNC52 dan TNJ63.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.11. Hasil pengamatan peremajaan jamur Kultur mumi hasil isolasi laboratorium Biokimia FMIPA Universitas Riau yaitu jamur Gliocladium sp. TNC73 dan Gliocladium sp.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Biokimia FMIPA-UNRI selama kurang lebih enam bulan. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat-alat yang digunakan

Lebih terperinci

Penentuan Jumlah Spora Trichoderma sp.

Penentuan Jumlah Spora Trichoderma sp. METODE PENELITIAN Garis Besar Rancangan Penelitian... Pada penelitian ini akan digunakan kultur T. asperellum TNC52 dan TNJ63 koleksi Laboratorium Biokimia FMIPA, Universitas Riau. Penelitian diawali dengan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan di Laboratorium. Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau.

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan di Laboratorium. Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau. da;.; 1.,.,,fs:t.: BAB III i:.-. -r'-^-:.. U.^;,.,,,,-?«1 N.i 5 METODOLOGI PENELITIAN «3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan di Laboratorium Biokimia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. r Pengambilan sampel. Pengolahan sampel. Kandimgan substrat 25%, 50%, 75% dan 100% (w/v) Berat starter 15,25, 35, 45 dan 55 gram

LAMPIRAN. r Pengambilan sampel. Pengolahan sampel. Kandimgan substrat 25%, 50%, 75% dan 100% (w/v) Berat starter 15,25, 35, 45 dan 55 gram LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan rancangan penelitian r Pengambilan sampel Tahap I (Penetan kandungangula pereduksi) Pengolahan sampel Tahap II (Penetapan kandungan substrat optimal) Kandimgan substrat 25%,

Lebih terperinci

1 atm selama 15 menit

1 atm selama 15 menit 85 Lampiran 1. Prosedur Kerja L.1.1 Pembuatan Media Nutrient Agar Media Nutrient Agar - ditimbang sebanyak 20 gram dan dimasukkan dalam erlenmeyer 1000 ml - dilarutkandengan aquades 1000 ml - dipanaskan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Pengamatan Pertumbuhan Jamur Hasil pengamatan pertumbuhan T. asperellum TNC52 dan T. asperellum TNJ63 dari proses inokulasi ke media agar miring ditumbuhi spora pada hari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit LAMPIRAN 10 11 Lampiran 1 Skema metode Bernfeld (1955) 1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS Dididihkan 5 menit Didinginkan 5 menit Absorbansi diukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984) LAMPIRAN Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984) Pereaksi Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl) Penyangga Tris HCl (0.2 M) ph 7.5 Substrat kasein for biochemistry (1 %) Ekstrak kasar

Lebih terperinci

BABm METODA PENELITIAN

BABm METODA PENELITIAN BABm METODA PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia jurusa kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Riau Provinsi Riau selama lebih kurang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hijau yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara Gunung Mas di Bogor. Bahan-bahan yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia

Lebih terperinci

Febry Kurniawan, Titania T. Nugroho, Andi Dahliaty

Febry Kurniawan, Titania T. Nugroho, Andi Dahliaty ISOLASI DAN PEMEKATAN ENZIM SELULASE Trichoderma sp. LBKURCC28 MENGGUNAKAN METODE PENGGARAMAN (NH 4 ) 2 SO 4 80% SERTA PENENTUAN AKTIVITAS DAN AKTIVITAS SPESIFIK ENZIM Febry Kurniawan, Titania T. Nugroho,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hitam yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Bogor grade BP1 (Broken Pekoe 1).

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. 1 I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium Biokimia, Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Lebih terperinci

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA 1. Pembuatan sodium Sitrat (C 6 H 5 Na 3 O 7 2H 2 O) 0,1 M 1. Mengambil dan menimbang sodium sitrat seberat 29.4 gr. 2. Melarutkan dengan aquades hingga volume 1000

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. PeneJJtian ini dijakukan di Laboratorium Biokimia PakuJtas Matematika dan

BAB III METODELOGIPENELITIAN. PeneJJtian ini dijakukan di Laboratorium Biokimia PakuJtas Matematika dan BAB III METODELOGIPENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat penelitian PeneJJtian ini dijakukan di Laboratorium Biokimia PakuJtas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau dan selama lebih kurang enam

Lebih terperinci

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

PEMBUATAN REAGEN KIMIA PEMBUATAN REAGEN KIMIA 1. Larutan indikator Phenol Pthalein (PP) 0,05 % 0,05 % = 0,100 gram Ditimbang phenol pthalein sebanyak 100 mg dengan neraca kasar, kemudian dilarutkan dengan etanol 96 % 100 ml,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat )

2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat ) Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN A. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces. 43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus

Lebih terperinci

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif 75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian dasar dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium 28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium Biokimia Jurusan Kimia, Laboraturium Instrumentasi Jurusan Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di Laboratorium Instrumentasi dan Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah, Sentrifiige SED 5 (United Kingdom), seperangkat alat Destilasi, alkoholmeter, ph meter merek HANNA, timbangan analitik

Lebih terperinci

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar Lampung dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada bulan Juli 2009 Oktober 2010.

BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada bulan Juli 2009 Oktober 2010. 26 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, dan Laboratorium Pengolahan Limbah

Lebih terperinci

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat Darah (Follin-Wu)

Lebih terperinci

PEMEKATAN ENZIM SELULASE Penicillium sp. LBKURCC20 DENGAN PENGENDAPAN AMONIUM SULFAT 80% JENUH

PEMEKATAN ENZIM SELULASE Penicillium sp. LBKURCC20 DENGAN PENGENDAPAN AMONIUM SULFAT 80% JENUH PEMEKATAN ENZIM SELULASE Penicillium sp. LBKURCC20 DENGAN PENGENDAPAN AMONIUM SULFAT 80% JENUH Masdalena Sinaga, Titania T. Nugroho, Andi Dahliaty Mahasiswa Program Studi S1 Kimia Bidang Biokimia Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN Terkadang ketika di laboratorium, ada rasa ingin tahu bagaimana cara membuat pereaksi molisch, barfoed, seliwanoff dan sebagainya. Nah, disini saya mencoba menyajikan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung. 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober 2015 dan tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN AIR

Lebih terperinci

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8 40 setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8 ml. Reaksi enzimatik dibiarkan berlangsung selama 8 jam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penentuan kondisi suhu dan lama inkubasi yang dapat memberikan hasil rerata kadar gula pereduksi dengan signiflkan antara sampel enzim xilanase dan kontrol, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath, 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu 1. Analisa Proksimat a. Kadar Air (AOAC 1999) Sampel sebanyak 2 g ditimbang dan ditaruh di dalam cawan aluminium yang telah diketahui

Lebih terperinci

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah pati sagu (Metroxylon sp.) yang diperoleh dari industri pati sagu rakyat di daerah Cimahpar, Bogor. Khamir yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan rangkaian penelitian sampai pada selesainya laporan penelitian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan dilaksanakan di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempat Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di LaboratoriumBiokimiaFakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Lampung. B. AlatdanBahan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium 24 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium 28 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr 46 47 Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr Tris base dilarutkan dalam 200 ml akuades, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Alat Alat yang digunakan adalah akuarium berukuran 40 X 60 X 60 cm 3 dan ketinggian air

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium 15 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian 5 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Alat Alat yang digunakan adalah akuarium berukuran 40 X 60 X 60 cm 3 dan ketinggian air

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2006 sampai dengan Januari 2008. Penelitian bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi,

Lebih terperinci

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1 Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di Laboraturium Biokimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, 19 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Petanian Universitas Lampung dan Laboratorium

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli 2011. Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Proses, Laboratorium Bioteknologi

Lebih terperinci

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g) Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu

Lebih terperinci

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 15 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 3.1 BAHAN Lactobacillus acidophilus FNCC116 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan dari Universitas Gajah Mada), Bacillus licheniformis F11.4 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari

Lebih terperinci

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium 40 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Lampiran A : Komposisi Media MS

Lampiran A : Komposisi Media MS Lampiran A : Komposisi Media MS Komposisi Media MS (Murashige & Skoog, 1962) Bahan Kimia Konsentrasi dalam mesia (mg/l) Makro Nutrient NH 4 NO 3 1650,000 KNO 3 1900,000 CaCl 2.H 2 O 440,000 MgSO 4.7H 2

Lebih terperinci

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL Dian Pinata NRP. 1406 100 005 DOSEN PEMBIMBING Drs. Refdinal Nawfa, M.S LATAR BELAKANG Krisis Energi Sumber Energi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lokasi pengambilan sampel tanah di Pulau Gili Meno, Lombok Utara

Lampiran 1 Lokasi pengambilan sampel tanah di Pulau Gili Meno, Lombok Utara LAMPIRAN 10 Lampiran 1 Lokasi pengambilan sampel tanah di Pulau Gili Meno, Lombok Utara C E A D B Lokasi Titik Sampling Titik sampling A : Zoraya Pavillion Titik sampling B : Bagen Ville Titik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Medan. Bahan Penelitian Bahan utama yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan meliputi tahap studi literatur, persiapan alat dan bahan baku. Bahan baku yang digunakan adalah nata de banana. 3.1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei

Lebih terperinci

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium 23 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik

Lebih terperinci

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet Lampiran 1. Prosedur Analisis a. Kadar Air (AOAC, 1995) Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Sebelum digunakan, cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu 100 o C selama

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Fakultas Pertanian UMY pada bulan Maret-April 2017. B. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang

Lebih terperinci