BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah singkat Citasco Citasco adalah suatu lembaga konsultan pajak yang didirikan pada tahun 2005 oleh Ruston Tambunan, Ak, M.Si, M.Int.Tax, BKP. Sebagai suatu organisasi konsultasi pajak yang berpengalaman dibidangnya Citasco memberikan inovasi dan solusi yang terbaik bagi setiap permasalahan perpajakan yang dihadapi oleh kliennya. Citasco memiliki tenaga ahli yang berpengalaman dalam melaksanakan proyek-proyek dari perusahaan swasta maupun asing. Saat ini Citasco tergabung dalam Indonesian Fiscal Association (AFI), Indonesian Tax Association (IKPI), Indonesian International Tax Society(IITS), International Fiscal Association (IFA), International Tax Planning Association (ITPA) Visi dan Misi Citasco a. Visi Menjadikan Citasco sebagai lembaga konsultan pajak yang terbaik di Indonesia 35

2 36 b. Misi Citasco sebagai lembaga konsultan pajak yang berpengalamn dibidangnya memberikan kepuasan kepada klien dan pihak lainnya Struktur Organisasi Dalam rangka menjalankan kegiatan operasional perusahaan agar dapat tercapai dengan baik, setiap perusahaan memerlukan struktrur organisasi yang merupakan suatu proses dan cara bagaimana pekerjaan tersebut dapat diatur sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi merupakan kerangka dari system organisasi yang ada di dalam setiap organisasi, khususnya Citasco. Berikut tanggung jawab masing-masing pekerja: a. Managing Partner Bertanggung jawab untuk mengawasi, mengarahkan dan memberikan masukan agar kegiatan-kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan awal organisasi didirikan. b. Supervisor Bertanggung jawab atas operasional dan kegiataan-kegiataan yang dilakukan oleh organisasi.

3 37 c. Senior konsultan Bertanggung jawab untuk melakukan analisa dan memonitoring setiap penyelesaian perpajakan yang dilakukan oleh junior konsultan serta mengikuti dan mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan perpajakan. 3.2 Metoda Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian korelasional, dimana untuk mengetahui keeratan hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya dengan menghitung koefisien korelasi. Dimana dalam hal ini yang diteliti adalah dua variabel yang berhubungan, yaitu hubungan budaya perusahaan dengan motivasi kerja pada Citasco. Budaya Organisasi XX (X) Motivasi Kerja (Y) Ket : X : Budaya Organisasi Y : Motivasi Kerja

4 Dalam rangka pengumpulan data guna penyusuanan skripsi ini penulis menggunakan jenis data: Data Primer Yaitu berupa data baku yang diperoleh dari responden yang diolah langsung oleh penulis, yaitu hasil dari pengisian kuesioner. Data primer yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini meliputi: data persepsi responden terhadap variable budaya kerja dan persepsi responden terhadap variable motivasi kerja karyawan pada Citasco. 2. Data Sekunder Yaitu berupa data jadi yang telah disediakan oleh sebagian administrasi dan juga karyawan yang dianggap relevan dengan penelitian ini 3.3 Metoda Pengumpulan Data Dalam melaksanakan penelitian, penulis memerlukan beberapa data yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Untuk memperolehnya, penulis melakukan: a. Penyebaran kuisioner yang mengambil sample dengan metode Convenience, yakni metode untuk mengambil sample dimana cara pengambilannya siapa saja yang ditemui dan memiliki kaitan dengan yang akan diteliti.

5 b. Adapun teknik pengambilan sample yang penulis gunakan dengan rumus Slovin (Husein:2000), yaitu: 39 n = N 1 + N (e)² = (10%)² = (0,01) = 25 1,25 = 20 Ket. : n = sample N = populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolelir 10%

6 Metoda Pengambilan Sampel Pengambilan sample yang digunakan penulis, sebanyak 20 responden, namun dikarenakan jumlah karyawan hanya 25 orang saja, maka penulis menggunakan sampel jenuh, seluruh karyawan sebagai responden, yakni 25 responden. 3.5 Metoda Analisa Data Metode yang digunakan untuk analisis data dalam skripsi ini adalah: 1) Analisa Kualitatif Diskriptif; digunakan untuk: - Menganalisis budaya perusahaan di Citasco, yaitu dengan cara membandingkan antara teori dengan tanggapan responden dari hasil kuesioner. - Menganalisis motivasi kerja karyawan Citasco, yaitu dengan cara membandingkan antara teori dengan tanggapan responden dari hasil kuesioner. 2) Analisa Koefisien Korelasi Digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara budaya perusahaan (X) dengan motivasi kerja karyawan (Y). Pada hakekatnya, nilai koefisien korelasi yang dilambangkan r dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga +1, bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara variable X dan

7 41 Y sangat rendah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Bila r = -1 atau mendekati 1 maka korelasi antara dua variable dikatakan positif dan sangat kuat sekali. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan sangat kuat dan negatif. Tanda (+) dan ( ) pada koefisien korelasi sebetulnya memiliki arti yang khas. Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah. Dengan kata lain, kenaikan/penurunan nilai-nilai X terjadi bersama-sama dengan kenaikan/penurunan nilai-nilai Y. Sebaliknya bila r negatif, korelasi antara dua variabel bersifat tidak searah, kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan, nilai-nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut : -1 r 1 r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif). r = - 1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif). r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali (tidak ada hubungan). Perhitungan koefisien korelasi menggunakan Spearman Ranking (r s ): 6Σdi 2 r s = 1 n(n 2-1)

8 42 Keterangan: r = Koefisien Korelasi Rank Spearman d = banyaknya pasangan rank antara rank X (R x ) dan rank Y (R y ) n = bayaknya pasangan rank Dalam perhitungan koefisien korelasi, penulis menggunakan Spearman Ranking melalui program SPSS 17. Table 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ( r ) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2007). Metode Penelitian Bisnis. 3.6 Hipotesis a) Pernyataan hipotesis

9 43 Diduga budaya organisasi memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja pada Citasco. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan kebenaranya perlu diuji secara empiris. Maka dalam penelitian ini diajukan dua hipotesis, yaitu: H 0 : ρ = 0 (Tidak ada hubungan antara budaya perusahaan dengan motivasi kerja karyawan) H a : ρ 0 (Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya perusahaan dengan motivasi kerja karyawan) b) Tingkat signifikan (α) yang digunakan dalam penelitian: α = 5% (0,05) atau tingkat kepercaayaan sebesar 95% c) Penentuan daerah tolak atau diterima Ho. Untuk mengetahui ditolak atau diterimanya Ho dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t table seperti gambar berikut: Daerah Penerimaan Ha dan Penolakan Ho Tolak Ho/Terima Ha Terima Ho Tolak Ho/Terima Ha t tabel atau t ( / 2 : df) t tabel atau t ( / 2 : df)

10 44 Jika nilai t hitung > t table maka keputusan adalah terima Ha dan tolak Ho. Tetapi jika t hitung < t table, maka keputusannya adalah terima Ho dan tolak Ha. Sedangkan rumus t hitung uji koefisien korelasi adalah: n 2 t hitung = r s 2 1 r s Keterangan: rs = hasil perhitungan Koefisien Korelasi Rank Spearman n = jumlah sample/responden d) Kesimpulan Jika terima Ha, berarti budaya perusahaan memiliki hubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan pada Citasco. Sebaliknya jika yang diterima Ho, maka tidak ada hubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan pada Citasco 3.7 Variabel dan Skala Pengukuran

11 45 Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas (independent variabel), yaitu variabel X dan satu variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel Y, sebagai variabel X adalah budaya perusahaan dan sebagai variabel Y adalah motivasi kerja karyawan. Kedua variabel tersebut difokuskan dengan mengambil beberapa variasi/dimensi, kemudian variasi/dimensi tersebut dibagi menjadi beberapa indikator sebagai objek pertanyaan yang akan diberi skor untuk pengukurannya, dengan menggunakan skala likert. Yang mana seorang responden memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan dengan: Sangat Setuju (SST) diberi skors nilai 5 Setuju (ST) diberi skors nilai 4 Ragu-ragu (R) diberi skors nilai 3 Tidak Setuju (TS) diberi skors nilai 2 Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skors nilai Definisi Operasional Variabel

12 46 Definisi operasional variabel adalah penjelasan dari pengertian teoritis variable sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang paling diperlukan untuk mencapai sasaran tertentu. a. Budaya organisasi (perusahaan) Sejumlah pemahaman penting seperti karakteristik nilai, tradisi, sikap, dan perilaku perusahaan yang dimiliki oleh para karyawanya. Nilai penting karena nilai-nilai itu memberikan pedoman dan menghubungkan perilaku. Nilai adalah keyakinan dasar tentang apa yang benar atau salah, atau tentang apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Dalam menentukan pertanyaan indikator-indikator variable budaya organisasi dijabarkan dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Variabel Budaya Organisasi VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Variabel Budaya Organisasi (X) Karakteristikkarakteristik Organisasi Sumber: Robbins, Stephen P.(2003) a. Inovasi dan Pengambilan Resiko b. Perhatian kerinciaan c. Orientasi Hasil d. Orientasi Orang e. Orientasi Team f. Keagresifan

13 47 Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang atau sekelompok orang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu yang dikehendakinya. Dalam menentukan pertanyaan indikatorindikator variable budaya organisasi dijabarkan dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Variabel Motivasi Kerja Karyawan VARIABEL INDIKATOR Motivasi Kerja Karyawan ( Y ) a. Kepuasan dan moral kerja b. Produktivitas c. Pengembangan d. Kesejahteraan e. Rasa memiliki dan bangga atas kesuksesan hasil kerja Sumber : Ranupandojo, Heidjrachaman, Husnan (2002)