POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG"

Transkripsi

1 POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG 1. KONDISI MUTAKHIR GUNUNG SINABUNG LAPORAN HARIAN Kamis, 13 Februari 2014, pukul WIB Pengamatan kondisi gunungapi Sinabung per tanggal 13 Februari 2014 dari jam WIB, terjadi 2 kali erupsi, tidak terjadi gempa hybrid, gempa guguran 98 kali. Pada pukul dan teramati dengan thermalcam, awan panas ke arah selatan sejauh meter. hingga saat ini status gunungapi Sinabung masih AWAS (level IV). Gempa tremor terus terjadi diiringi gempa hybrid. Magma sudah mencapai permukaan. Kegempaan masih tinggi dan dominasi oleh gempa Hybrid dan gempa guguran yang mengakibatkan meningkatnya kubah lava yang dapat menghasilkan awan panas dan lava pijar. Gempa tremor masih meningkat, untuk pertumbuhan kubah semakin meningkat. Aktivitas gunung saat ini masih tinggi status level IV (Awas).Untuk rekomendasi radius 5 KM masih tetap. Kejadian Awan Panas Berdasarkan laporan PVMBG pada tanggal 1 Februari 2014 pukul WIB terjadi erupsi dengan tinggi kolom asap 2. m, luncuran awan panas sejauh m ke arah Selatan-Tenggara, arah angin Barat Daya-Selatan, dan lama gempa erupsi 66 detik. Hasil penanganan dan evakuasi korban, erupsi yang menghasilkan awan panas ini menyebabkan 17 jiwa meninggal dunia. Gambar 1. Grafik Kondisi Seismisitas 2. KORBAN JIWA 2.1. Korban Meninggal Dunia Akibat Awan Panas : 17 Jiwa 2.2. Korban Meninggal di Pengungsian/RS Tahun 2014 : 13 orang 2.3. Jumlah Pengungsi : jiwa/ KK (Turun 18 jiwa/ 4 KK) Para korban meninggal akan mendapat santunan dari Kemensos sebesar Rp 5 juta, Gubernur Sumut 3,5 juta, dan Bupati Karo 2,5 juta. Pemberian santunan secara simbolis kepada para ahli waris akan dilakukan pada hari Kamis (13/02) di Posko Utama (Rincian data korban jiwa terlampir) 1

2 Gambar 2. Grafik Jumlah Pengungsi Gambar 3. Peta Sebaran Lokasi Pengungsian dan Jumlah Korban Akibat Awan Panas 3. UPAYA PENCARIAN Kementerian Sosial sudah berkoordinasi untuk evakuasi Nasib Singarimbun yang mempunyai penyakit polio dan berada di RSU Kabanjahe. Guna upaya ini, perlu ada surat pernyataan bersedia dari keluarga untuk pasien dipindahkan ke panti. Kepada yang bersangkutan juga sudah diberikan bantuan sandang. Hari Selasa (10/02) Tim SAR menemukan seorang kakek yang sudah tua, sakit, dan cacat yang sudah ditinggalkan oleh keluarganya. Tim SAR membawa orang tua tersebut ke RS untuk mendapat perawatan. Nama dan lokasi penemuan masih dalam konfirmasi. Selain itu, pada hari Minggu (09/02) tim SAR menemukan seorang nenek di Desa Kutambaru yang ditinggalkan warganya 2

3 mengungsi. Nenek tersebut atas nama: Nasib Ginting, usia 58 tahun. Saat ini, sedang mendapat perawatan di rumah sakit. 4. KEBUTUHAN MENDESAK DI LOKASI PENGUNGSIAN Dari 43 titik pengungsian, untuk kebutuhan logistik, kesehatan, pendidikan, sarana-prasarana telah terlayani dan dalam kondisi aman. Kecuali di beberapa pos pengungsian berikut yang masih membutuhkan: Guna mendukung kepulangan pengungsi, perlu disiapkan listrik, HU, MCK, sumur bor, serta transportasi dari pos pengungsi ke desa masing-masing. Pos-pos pengungsi perlu disiram agar tidak terlalu berdebu. Koordinator memerlukan penggantian dana untuk memenuhi keperluan pengungsi di masa lalu. Tenda Keluarga di Pos Pengungsi Masjid Istihrar Berastagi Fogging di Pos Pengungsi Gereja Advent Sumbul 5. STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM KERJA Menindaklanjuti kunjungan dan kebijakan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono tentang penanggulangan bencana erupsi Sinabung pada tanggal Januari 2014 sebagai berikut : a) Jangka pendek Penyelamatan jiwa yaitu tidak boleh ada korban jiwa. Bantuan dan pelayanan pengungsi: logistik, kesehatan, cash for work, pendidikan, sarana dan prasarana, pertanian, perbankan, agar dikoordinasikan oleh BNPB dan dibantu Pemkab Karo, Pemprov Sumut dan Instansi Terkait.. b) Jangka menengah Relokasi penduduk di radius 3 km dan 3 desa di mulut kawah. Untuk upaya ini diperlukan lahan seluas 25 Ha. Presiden juga memberikan catatan khusus menyangkut pertanggungjawaban penggunaan uang negara. Menindaklanjuti kebijakan Presiden tersebut maka dilakukan rapat koordinasi pada tanggal 24 Januari 2014 untuk membentuk organisasi Satuan Tugas Nasional Penanganan Bencana Erupsi Gunungapi Sinabung yang terdiri dri personil BNPB dan Provinsi Sumatera Utara. Struktur Satgas Nasional Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung terlampir. 6. KEMAJUAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI SINABUNG 6.1. Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar Pengungsi Kemajuan pembuatan MCK dan kamar mandi di 17 pos pengungsi sudah 23,72% (WC 39 unit, KM 39 unit) tinggal dilakukan penyambungan saluran air. Detail lokasi dan jumlah pembangunan MCK terlampir. Ada bantuan dari swasta untuk pembuatan sumur bor, kebutuhan air bersih yang kurang masih perlu diantar dengan truk tangki Sarana dan Prasarana Pos Pengungsian Tenda keluarga akan didistribusikan di Pos Pengungsi Paroki Gereja Katolik dan Masjid Taqwa. Kementerian kesehatan akan cek pos-pos pengungsi untuk fogging Di beberapa titik perlu ada tenda khusus untuk persalinan dan baju perempuan. Selain itu, perlu ada tempat khusus untuk ibu-ibu dalam masa nifas. Menerima bantuan dari BI berupa kerajinan tangan, rajutan, kue asesoris, bibit lele, bibit dalam bentuk polybag, trauma healing. Kemensos memberikan bantuan 4. selimut, 1. tenda gulung, 15. paket siap saji sudah siap di Kota Medan. Beras sudah standby 200 ton di Karo. 3

4 Kesehatan Obat dan logistik untuk Puskesmas dan Pustu di empat desa sudah disiapkan, termasuk 50 dos MPASI di Batu Karang,hanya perlu dilakukan pembersihan. Hasil uji udara dan air bersih di 4 desa di ambang batas normal. Warga sudah bisa kembali ke desa. Masker juga sudah disiapkan untuk empat desa. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan akan melakukan uji udara dan air di 16 desa. Perlu perhatian di Tanjung Pulo warga yang stres. Kementerian kesehatan melakukan pengukuran kualitas udara dan air di desadesa yang telah dipulangkan. Hasilnya menunjukkan, semua parameter berada di bawah ambang batas normal. Hal ini berarti warga di desa-desa tersebut bisa beraktivitas secara normal tanpa menggunakan masker. Data pengukuran terlampir. Kementerian Kesehatan akan memberikan perhatian lebih pada kesehatan lingkungan. Selain itu juga kerentanan pengungsi karena durasi yang lama di pengungsian dan kehilangan aset. Kepada pengungsi yang pulang, tiap orang akan mendapatkan 1 masker tiap hari. Stok obat-obatan di Karo untuk 1 bulan ke depan. Guna memenuhi keperluan masker bagi pengungsi, perlu informasi penjadwalan kepulangan, sehingga bisa disiapkan kebutuhan tersebut. Kemenkes bersama Dinkes melalukan pengecekan fasilitas kesehatan di 4 desa tidak ada kerusakan dan bisa difungsikan. Fasilitas kesehatan di 2 Pustu: Cimbang dan Ujung Payung perlu dibersihkan. Data dari Dinas Kesehatan Kab. Karo menunjukkan, sampai dengan saat ini ada 45 orang yang dirawat di rumah sakit dikarenakan berbagai sebab. Catatan kunjungan pengungsi ke pos kesehatan adalah sebagai berikut: No Jenis Penyakit Jumlah 1 ANXIETAS ISPA CONJUNGTIVITIS GASTRITIS DIARE HIPERTENSI LAINNYA Sumber: TOTAL Pendidikan Sudah diperhitungkan siswa yang berhak mendapatkan beasiswa dari jenjang SD- Mahasiswa. Perlu penjadwalan ulang untuk kegiatan bimbingan belajar agar tidak mengganggu ibadah para peserta dan instruktur bimbingan belajar. Siswa SMP agar dijadwalkan pagi karena mereka masuk sore. Berdasarkan informasi dari Kementerian pendidikan, beasiswa cair antara tanggal Maret. Siswa SD tidak mendapatkan bimbingan belajar dikarenakan 75% soal dan materi yang diujikan dari Kabupaten/Kota 4

5 Kementerian Pendidikan memberikan bantuan tenda untuk digunakan sebagai tempat bimbingan belajar. Hanya diperlukan tenaga bantuan untuk mendirikan tenda. Pada hari Minggu (09/02) sudah dilaksanakan bimbingan belajar. Jumlah peserta bimbingan belajar dari jenjang SMP 483 orang dan SMA 208 orang. 1 Februari 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan secara simbolis di Kantor Bupati bantuan korban bencana sinabung. Bantuan siswa khusus bencana: o Bantuan untuk siswa SD berjumlah siswa dengan bantuan per orang Rp 1 juta. Total Rp o Bantuan untuk siswa untuk SMP (6 sekolah) berjumlah siswa dengan bantuan per siswa Rp Total Rp o Bantuan untuk siswa SMA jumlah 781 siswa dan bantuan per siswa Rp 2 juta. Total o Bantuan untuk siswa SMK jumlah 208 siswa dan bantuan per siswa Rp 2 juta. Total o Bantuan untuk mahasiswa 490 orang bantuan per orang Rp 2,1 juta per semester (4,2 juta per tahun). Total Rp Bantuan perlengkapan sekolah buku tas untuk SD-SMP siswa, Bantuan perlengkapan sekolah SMA dan SMK (1 siswa) Program jangka panjang rehabilitasi dan relokasi seluruh sekolah yang rusak akibat erupsi sinabung setelah keadaan aman Cash For Work Perlu dilakukan sosialisasi khusus CFW oleh PNPM pedesaan dan perkotaan. CFW hanya diberikan pada keluarga yang siap pulang untuk membersihkan rumahnya sendiri selama 3 hari dan tidak diberikan pada pengungsi yang tidak pulang. CFW diberikan kepada masyarakat melalui ketua kelompok yang merupakan warga desa yang bersangkutan. Kepada warga di 4 desa yang sudah dipulangkan tidak mengungsi, namun terdampak bencana sedang dilakukan pembahasan perlu tidaknya menerima CFW. Kepada para pengungsi yang telah pulang akan diberikan CFW selama 10 hari. Masingmasing kepala keluarga atau perwakilan keluarga memperoleh Rp 50.,00 per KK/hari. Tiga hari pertama digunakan untuk pembersihan rumah dan tujuh hari untuk lingkungan atau penyelamatan tanaman. Distribusi peralatan untuk pembersihan sudah dilakukan di 41 pos pengungsian. Perkembangan implementasi program bantuan tunai padat karya, pada tanggal 04 Februari 2014 dicairkan dana Padat Karya ke tiga pos pengungsi, yaitu: Klasis GBKP Kabanjahe, Masjid Agung Kabanjahe, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe. o Perhitungan HOK di tiga pos tersebut adalah orang x Rp. 50. = Rp o Rekapitulasi Hari Orang Kerja (HOK) dari 26 Januari 04 Februari 2014 terlampir 6.4. Pertanian dan Perkebunan Kementerian pertanian akan menyegerakan mengirimkan benih untuk desa-desa yang dipulangkan. 5

6 Bantuan hand tractor, cultivator dan pompa air, masing-masing 20 unit. Sudah diberikan ke Bupati Karo; Bantuan bibit sayuran,tomat, cabe, kubis, kentang, wortel dan sawi seluas 508 ha (rencana Februari); Bantuan bibit jeruk 27 ha, kopi 65 ha (April selesai tender); Bantuan benih jagung CBN 16 ton (Maret); Bantuan ternak ayam ekor dan sapi 800 ekor. Litbang Kementerian Pertanian telah melakukan penelitian dan hasilnya debu tidak mengandung racun, sulfur tinggi, ph rendah. Diperlukan hujan agar ph normal. Petani yang lahannya tertutup debu sampai 0,5 meter harus menunggu. Sementara yang tertutup 20 cm bisa langsung diolah. Upaya penanaman sebaiknya menunggu setelah hujan turun agar didapatkan hasil optimal. Petugas dari Dinas Pertanian diturunkan ke lapangan untuk melakukan penyuluhan dan update data lama untuk meningkatkan akurasi data lahan pertanian milik petani, termasuk mendata ternak milik warga. Kementerian Pertanian akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui prediksi turun hujan di Tanah Karo. Dinas pertanian akan mengambil sampel dan akan dibuat plot-plot sebagai uji coba dengan menanam tanaman yang tanahnya dicampur dengan debu 25%, 50%, 75 %. Data kerusakan lahan pertanian terlampir 6.5. Perbankan OJK mencatat ada rekening dengan jumlah kredit total Rp 98,6 miliar. Bank akan memberikan keringanan pembayaran kredit dalam jangka waktu maksimal 3 tahun. Tidak ada pemutihan kredit / utang. Masyarakat terdampak diminta menghubungi bank masing-masing untuk membicarakan paket keringanan kredit. Perlu ada penjelasan terkait kredit, agar bisa dilakukan sosialisasi segera. Perlu juga dibuat spanduk besar di pinggir jalan terkait hal ini Dislokasi Pengungsi Jumlah Pos Pengungsi Sudah dibuat konsep SK jumlah pengungsi dan surat edaran dari Bupati mengenai desadesa yang dipulangkan. Sampai dengan saat ini, terdapat 43 pos pengungsian, ada satu pos baru, yaitu Gudang Jagung Genting. Pengungsi yang semula di Losd Ds. Perbesi sekarang dipindahkan ke Gudang Jagung Genting. (rincian terlampir) Pemulangan Pengungsi Berdasarkan rekomendasi dari PVMBG, setelah melihat perkembangan terkini Gunung Sinabung, masyarakat di 16 Desa dan 2 Dusun yang tersebar dalam empat kecamatan agar tetap diungsikan. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di luar radius 5 km dari kawah G. Sinabung, kecuali Desa Kuta Tengah dapat kembali tinggal ke desa masingmasing dan beraktivitas di luar radius 5 km dari kawah gunung. Desa-desa yang harus diungsikan dan yang boleh pulang disajikan dalam tabel berikut: 6

7 I. KEC. PAYUNG II. KEC. SIMPANG EMPAT III. KEC. NAMANTERAN IV. KEC. TIGANDERKET 1. Ds. Sukameriah 1. Ds. Berastepu 1. Dsn. Lau Kawar 1. Ds. Perbaji 2. Ds. Guru Kinayan 2. Dsn. Sibintun 2. Ds. Bekerah 2. Ds. Mardinding 3. Ds. Selandi 3. Ds. Gamber 3. Ds. Simacem 3. Ds. Temberun 4. Ds. Payung 4. Ds. Kuta Tengah 4. Ds. Kutarayat 4. Ds. Tiganderket 5. Ds. Ujung Payung 5. Ds. Jeraya 5. Ds. Sigaranggarang 5. Ds. Kuta Mbaru 6. Ds. Cimbang 6. Ds. Pintu Besi 6. Ds. Kuta Tonggal 6. Ds. Tanjung Merawa 7. Ds. Rimo Kayu 7. Ds. Tiga Pancur 7. Ds. Sukanalu 8. Ds. Batu Karang 8. Ds. Kuta Gugung 9. Ds. Naman 10. Ds. Kuta mbelin 11. Ds. Kebayaken 12. Ds. Gung Pinto 13. Ds. Sukandebi Keterangan: Desa yang harus tetap tinggal di pengungsian Desa yang boleh pulang dan beraktivitas di luar radius 5 km dari kawah Pemulangan Tahap I Proses pemulangan tahap pertama akan dilanjutkan dengan tahap kedua. Rencana pemulangan berikutnya dilakukan di Tiga Nderket, Tanjung Merawa, Payung, dan Kuto Mbaru. Warga Desa Batu Karang sepakat tanggal 16 Februari akan pulang kembali ke desanya. Begitu pula warga Tiga Nderket siap untuk pulang. Guna mendukung kepulangan warga, dua truk akan didorong untuk pembersihan Batu Karang, Tiga Nderket, Ujung Payung, dan Cimbang. Di Desa Ujung Payung, 4 hari berturut-turut sudah dibersihkan. Di Payung, disiapkan karung untuk mengumpulkan debu. Hari Rabu (12/02) penyiraman dilakukan di Desa Tiga Nderket dan Desa Tanjung Morawa. Siswa SD Desa Tiga Nderket bersekolah di Kuta Mbaru dan Tanjung Morawa, sehingga tiga desa tersebut harus dipulangkan bersamaan. Desa Naman Teran, Tiga Pancur, Pintu Besi, dan Jeraya membutuhkan sumur bor, MCK, dan HU. Direncanakan 2 sumur per desa. Di Desa Tiga Nderket sudah dikerahkan 4 truk tangki air dan 2 damkar. Kementerian PU bekerja dibagi dalam dua tim, untuk air bersih dan MCK untuk dua desa. Di Ujung Payung sudah dibangun sumur bor 1 unit dan HU 2 unit. Sementara di Desa Cimbang HU 1 unit. Sudah dilakukan pembersihan Puskesmas dan Pustu Truk Pemda Karo agar dikerahkan untuk membantu pemulangan. Demikian juga dengan relawan. Pada hari Senin (10/02) pukul pengungsi dari Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Cimbang, dan Ujung Payung dipulangkan dari Posko Utama, dimulai dari apel terlebih dahulu. Kepala keluarga akan melakukan pembersihan rumah terlebih dahulu. 7

8 Kepala Desa perlu diikutsertakan dalam sosialisasi, karena kurangnya pengetahuan tentang berbagai materi, sehingga tidak bisa menjelaskan kepada pengungsi tentang berbagai persoalan seperti cash for work. Di setiap jambur perlu ada perwakilan dari pemda yang melepas pengungsi kembali ke rumahnya. Pengungsi yang pulang akan diberikan cash for work selama 10 hari; 3 hari untuk pembersihan rumah dan 7 hari untuk lingkungan atau penyelamatan tanaman. Pengungsi juga akan menerima jadup selama 30 hari dan beras 400 gram/jiwa/hari selama 30 hari. Jadup ini diberikan pada hari ke-11. Gambar 5. Peta Desa dan Jumlah Penduduk Sekitar Gunung yang Boleh Pulang Sesuai Rekomendasi PVMBG Relokasi Kedeputian RR BNPB melakukan Assesment Awal Rehabilitasi dan Rekonstruksi (A2R2) untuk melakukan pendataan awal kebutuhan penanganan pengungsi korban bencana alam Erupsi Gunung Sinabung dalam rangka persiapan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITU-Pasna). JITU-Pasna ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Aksi Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, juga untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan awal (Early Recovery) masyarakat terdampak pasca Tanggap Darurat. Kedeputian RR juga melakukan pengumpulan data sekunder untuk kajian komprehensif lanjutan. Penilaian A2R2 menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Sementara teknis pengumpulan data yang digunakan, yakni : (1) Wawancara Informan Kunci dan (2) Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion), dan (3) inventarisasi data kerusakan dan kerugian. 8

9 Kegiatan yang dilakukan oleh Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi terkait A2R2 adalah : o Observasi dan koordinasi serta mengikuti rapat harian Posko BNPB (Pengumpulan Data Sekunder). o Koordinasi Pengumpulan data Sekunder dengan pihak terkait (Dinas Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, Kanwil Agama, Duk Capil, Bappeda, Kab. Tanah Karo). o FGD di Posko Pengungsi Suka Meriah (Lapangan Futsal) o Wawancara informan kunci dengan Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa (Bekerah dan Simacem) di Kodim, Tokoh Agama di GPKB Katolik o Konsultasi dengan PVMBG Pemantau Gunung Sinabung di Pos Pengamat PVMBG. o Field Visit untuk melihat kondisi nyata di beberapa desa antara lain, Desa Payung, Ujung Payung, Simbang, Sukanalu dan Sigarang-Garang, hasil tinjaun tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan survey JITU PASNA dan Penyusunan Rencana Aksi Pemulihan Pascabencana Erupsi G. Sinabung. Kementerian sosial akan menyediakan isi dari hunian tetap Penyediaan lahan untuk relokasi menjadi tanggung jawab Pemkab, didukung oleh Pemprov. Pemotretan udara untuk lokasi relokasi sudah dilakukan, Pembebasan lahan lebih dari 5 Ha akan melibatkan tim 9. Berkaitan dengan hal ini, akan dibahas dengan tim 9 dan asisten 1. Sudah ada calon lokasi untuk relokasi, namun daerah tersebut sangat produktif untuk sayur dan kopi. BPN bisa membantu melakukan pengukuran tanah dan selesai dalam dua hari. Pemberian ganti rugi kepada warga yang direlokasi atas lahan mereka yang direncanakan akan menjadi hutan lindung terkendala pada informasi luasan lahan semula. Kebanyakan lahan yang ada milik warga Berastepu dan tidak bersertifikat. Kendati begitu, dapat melibatkan pemilik tanah dan kepala desa. Selain memanfaatkan pemilik tanah dan kepala desa, informasi luasan lahan juga bisa diperoleh dari RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani untuk Pupuk Subsidi). Data ini dimiliki oleh Dinas Pertanian dan bisa digunakan sebagai data pembanding Sosialisasi Menteri Kominfo menggalang bantuan bagi korban pengungsi dengan melibatkan operator telekomunikasi, stasiun tv, radio, jas pos, serta bank nasional. Bantuan tersebut diserahkan langsung secara simbolis kepada Bupati Karo di Kantor Pemkab Karo. Bantuan yang diberikan: sembako, material bangunan, 1 unit ambulance, 1 mobil klinik. Selain menyampaikan bantuan, Menteri Kominfo juga memastikan layanan telekomunikasi berjalan dan tetap terjaga kualitas pelayanannya. Hasil sosialisasi menunjukkan, setelah masyarakat paham apa yang akan diterima saat dipulangkan dari pos pengungsi, mereka meningkat semangatnya untuk pulang. Sosialisasi rencananya akan dilaksanakan bukan hanya di satu titik. Beberapa tim bergerak bersama untuk melakukan sosialisasi.tim tersebut terdiri dari pertanian, sosial, pendidikan, kesehatan, pertanian, PVMBG, perbankan. Melakukan sosialisasi di Losd Tiga Tanjung Pulo dengan warga kebanyakan dari Sukandebi. Setelah dilakukan sosialisasi, mereka menyatakan kesiapan untuk pulang. Dibuat pamflet atau poster mengenai kebijakan pemulangan para pengungsi. Poster tersebut mengacu pada penetapan status gunung dari PVMBG dan disahkan oleh Bupati. Poster ditandatangani oleh PVMBG dan Bupati. 9

10 Sampai dengan Selasa (11/02) telah dilakukan sosialisasi di Pos Pengungsi Lau Gumba, Gereja Advent Sumbul, Jambur Taras Berastagi, Losd Tiga Binanga, dan Tanjung Pulo. Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan PVMBG, Pendidikan, Pertanian, Perbankan, BNPB. Koordinasi dilakukan oleh Dinas Kominfo Provinsi. Media Center sudah berjalan dengan baik, mendapat dukungan dari Kominfo Pusat, Provinsi, dan Kabupaten. Analisis media berita Sinabung positif dan netral, fokus utama pada pemulangan pengungsi. 7. LAIN-LAIN 7.1. Logistik Melakukan pembongkaran satu buah tenda yang digunakan pada saat kunjungan Presiden di Paroki Kabanjahe. Dipersiapkan peralatan-peralatan untuk program padat karya apabila masyarakat pulang ke rumahnya. Jenis bantuan logistik dan peralatan yang dikirimkan, serta pos pengungsi yang menerima terlampir Pengerahan Kendaraan dan Personil Detail jenis kendaraan dan personil yang terlibat disampaikan dalam lampiran. KOMANDAN SATUAN TUGAS NASIONAL PB ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG u.b. Ir. TRI BUDIARTO., MSi 10

11 LAMPIRAN-LAMPIRAN I. KORBAN JIWA A. KORBAN MENINGGAL DUNIA (17 jiwa) A.1. AKIBAT AWAN PANAS No. NAMA JENIS KELAMIN UMUR PEKERJAAN ALAMAT Pelajar SMA 1 Simpang Korpri Berastagi 1 ALEXANDER SEMBIRING Laki-laki 17 Thn 2 DIVA NUSANTARA Laki-laki 17 Thn Merdeka Pelajar STM Berastagi 3 DAUD SURBAKTI Laki-laki 16 Thn Pelajar STM Berastagi 4 DAVID Laki-laki 17 Thn Pelajar STM Berastagi 5 MAHAL SURBAKTI Laki-laki 25 Thn Honorer Guru SD Desa Gurki RIZAL SYAHPUTRA 6 Laki-laki 23 Thn Extringer TV One SIREGAR Medan Desa Cinta Rayat Merdeka Desa Selandi Baru, Kec. Merdeka Desa Daulu Desa Payung Jl. Karya Bhakti 10-A Medan 7 TEKEN SEMBIRING Laki-laki 47 Thn Desa Guru Kinayan 8 SANTUN SIREGAR Laki-laki 22 Thn Mahasiswa GMKI Kuta Cane Agara NAD 9 ASRAN LUBIS Laki-laki 21 Thn Mahasiswa GMKI Ds. Perdamaian Kuta Cane Agara NAD 10 FITRIANI BR NAPITUPULU Perempuan 19 Thn Mahasiswa GMKI Kuta Tengah Lawe Agara NAD 11 MARUDUT BRISHNU SIHITE Laki-laki 25 Thn Mahasiswa GMKI Kuta Cane Agara NAD 12 DANIEL SIREGAR Laki-laki Mahasiswa GMKI Kuta Cane Agara NAD 13 THOMAS SEMBIRING Laki-laki 27 Thn TV One Medan Jaberneh Medan 14 ZULFIANDI MORI Laki-laki 27 Thn Mahasiswa GMKI Simpang Korpri Berastagi 15 SURYA SEMBIRING Laki-laki 24 Thn 16 DONI SEMBIRING Laki-laki 65 Thn 17 SEHAT SEMBIRING Laki-laki 40 Thn Sumber : Meninggal pd tgl 2/Feb/14 pkl WIB di RS Efarina Etaham Meninggal pd tgl 5/Feb/14 pkl WIB di RS Efarina Etaham Meninggal pd tgl 11/Feb/14 pkl. A.2. MENINGGAL DI PENGUNGSIAN/RUMAH SAKIT TAHUN 2014 (13 orang) NO NAMA UMUR 1 Pt. Perbaji Sembiring Depari 2 Miswanto 3 Ngemat Br Sitepu 4 Malem Tuhu Pandia 5 Ingan Sitepu 56 Thn 38 Thn 76 Thn 55 Thn 80 Thn JENIS KELAMIN POS PENGUNGSI ASAL DESA PENYEBAB KEMATIA N Laki-Laki Klasis GBKP Kuta Rayat STROKE Laki-Laki Jambur Lau Gumba Payung PJK Perempua n GBKP Jaln Kota Cane Sukanalu Hipertensi Laki-Laki Jambur Lau Gumba Payung Laki-Laki UKA Sigaranggarang Stroke KETERANGA N Meninggal Tgl 14 Jan 2014 di RSU. Kabanjahe Meninggal Tgl 18 Jan 2014 di RSU. Kabanjahe Meninggal Tgl 21 Jan 2014 di RS. Evarina Meninggal Tgl 21 Jan 2014 di RSU. Kabanjahe 11

12 6 Bayak Ginting 7 Senang Ate br Milala 8 Bringin br Sitepu 9 Njine Br Bangun 10 Sibar Meliala 50 Thn 85 Thn 75 Thn 80 Thn 70 Thn 11. Ramai Br Sembiring 66 th Laki-Laki Sukanalu Teran Hipertensi Perempua n Perempua n Perempua n Zentrum Kabanjahe Guru Kinayan PJK Ora et Labira GPDI Gamber Stroke GPDI Ndokum Siroga Guru Kinayan PJK Laki-Laki UKA Berastepu PJK Perempua n Jambur Taras Berastagi Guru Kinayan 12. Musik Sembiring 67 thn Laki-Laki Losd Tanjung mbelang Temburun PJK 13. Ngalasi Milala 75th Laki-laki Gudang Jeruk Surbakti Perbaji PJK Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Karo PJK Meninggal Tgl 24 Jan 2014 di RSU Kabanjahe Meninggal Tgl 24 Jan 2014 di RSU Kabanjahe Mulai Sakit Tgl 28 Jan 2014 di bawa ke RS Evarina, Meninggal Tanggal 30 Jan 2014 di RS. Evarina Meninggal Tgl 7 Februari 2014 Pkl Meninggal Tgl 8 Februari 2014 di RS. Efarina Meninggal Tgl 10 Februari 2014 di RSU. Kabanjahe Meninggal Tgl..10 Feb di Losd Tanjung mbelang Meninggal Tgl 10 Feb di Pos Pengungsi Jam WIB. B. KONDISI PENGUNGSI TERKINI ( JIWA/ KK) NO POS PENGUNGSIAN JIWA KK 1 Losd Tiga Binanga Losd Tanjung Pulo Losd Tanjung Mbelang Losd Ds Perbesi Gereja GBKP RG T. 5 Mbelang Lap. Futsal Sumbul Gudang Jeruk GPDI D. Siroga Sp.IV Klasis GBKP K.jahe GBKP Kota Kabanjahe Zentrum Kabanjahe GBKP Asr Kodim K.jahe Kantor Asap Kabanjahe Paroki G. Khatolik K.Jahe GBKP JLN. Kota Cane GBKP Simp.VI Paroki Gereja Katolik

13 18 Serba guna KNPI GBKP Sp. Katepul Losd Katepul Masjid Agung Kabanjahe UKA K. Jahe UKA K. Jahe Islamik Center Ora Et Labora B. Tagi KWK B. Tagi Klasis GBKP B. Tagi GBKP Kota B. Tagi Masjid Istihrar Berastagi Losd Ds. Sempajaya Jambur Taras Berastagi Losd Desa Telaga Jambur Siabang-Abang Jambur Lau Gumba Lap. Futsal Lau Gumba GBKP RG Sumbul Gereja Adven Sumbul Mesjid Taqwa 38 Muhammadiyah Maka Mehuli Losd Ds. Tongkoh R.K. Jahe / Masjid Amal Jambur Korpri Gudang Jagung Konco Jumlah Sumber: II. REKAPITULASI HARI ORANG KERJA (HOK) dari 26 Januari 04 Februari 2014 terlampir REKAPITULASI HARI ORANG KERJA ( HOK) TANGGAL,BULAN / JUMLAH HOK NO POS PENAMPUNGAN ALAMAT JUML AH KK JANUARI 2014 FEBRUARI 2014 Total kebutuh an dana 1 Klasis GBKP K.jahe 2 GBKP Kota Kabanjahe Jln.Kiras Bangun LIBUR Jln. Kiras Bangun LIBUR

14 3 Zentrum Kabanjahe Jln. Nabung surbakti GBKP Asr Kodim K.jahe Jln. Nabung Surbakti Kantor Asap Kabanjahe Jln. Upah Tendi Sbyg Paroki G. Khatolik K. Jahe Jln. Irian GBKP JLN. Kota Cane Jln. Kota Cane GBKP Simp. VI Jln. Meriam Ginting Paroki G. Katolik Jln. Rata Peranginangin Serba Guna KNPI Jln. Pahlawan GBKP Sp. Katepul Jln. Katepul Losd Katepul Jln. Katepul Masjid Agung Kabanjahe Jln. Veteran Uka K. Jahe 1 Ds. Ketaren Uka K. Jahe 2 Ds. Ketaren 16 Islamik Center 17 Oraet Labora B. Tagi 18 KWK B. Tagi 19 Klasis GBKP B. Tagi 20 GBKP Kota B. Tagi 21 Masjid Istihrar Berastagi 22 Losd Ds. Sempajaya Jl.J.Ginting,S. Berhala Jl.J.Ginting Sp.Sumbul Jl. Udara B. Tagi Jl. Udara B. Tagi Jl. Gundaling B. Tagi 57 Jl. Mejuahjuah B.Tagi Ds.Sempajay a B. Tagi Jambur Taras B.Tagi Jl.Jamin Ginting B.Tagi

15 24 Jambur Lau Gumba Ds. Lau Gumba B. Tagi Lap Futsal Lau Gumba Ds. Lau Gumba B. Tagi Lap Futsal Arta Ds.Sumber Mufakat GBKP RG Sumbul Ds.Sumber Mufakat Gereja Adven Sumbul Ds.Sumber Mufakat Mesjid Taqwa Muhamaddiyah Jl.Mesjid. K.Jahe Maka Mehuli Jl. Samura Losd Ds. Tongkoh Ds. Tongkoh R. K. Jahe/Masjid Amal Ds. Rumah K. Jahe Jambur Korpri Korpri Losd Tanjung Pulo Desa Tanjung Pulo GBKP Tanjung Mbelang desa tanjung mbelang Jambur Tanjung Mbelang desa Tanjung Mbelang Losd Desa Siabangabang Desa Siabangabang GPDI Ndokum Siroga desa Ndokum Siroga Gudang Jeruk Surbakti desa surbakti Pekan Buah Tiga Binanga Tiga Binanga LIBU R Losd Perbesi Desa Perbesi LIBU R JUMLAH

16 III. DETAIL SARANA RUMAH IBADAH YANG RUSAK DATA RA/MADRASAH YANG TERKENA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG BINAAN KEMENTERIAN AGAMA, KANTOR KABUPATEN KARO NO NAMA RA/MADRASAH TAHUN BERDIRI NAMA KEPALA ALAMAT JUMLAH SISWA UKURAN BANGUNAN JUMLAH LOKAL JENIS KERUSAKAN KETERANGAN Desa Naman, Tenteram Br 1 RA Arrasyid 2010 Kecamatan Naman 65 7x8 3 Rusak Berat Karo, S.Ag. Teran 2 RA Nurul Islam 2013 Sarodin Tarigan Jl. Besar Kutabuluh Desa Tiganderket, Kecamatan Tiganderket 34 7x8 3 Rusak Berat DATA RUMAH IBADAH YANG RUSAK AKIBAT ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG PADA LIMA KECAMATAN DI KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA NO KECAMATAN NAMA RUMAH IBADAH ALAMAT KETERANGAN Naman Teran Masjid Taqwa Desa Simacem Rusak Berat 2 Naman Teran Masjid Al-Ikhlas Desa Sigarang-garang Rusak Berat 3 Naman Teran Masjid Al-Hidayah Desa Sukanalu Rusak Berat 4 Naman Teran Masjid Al-Ikhlas-Dalanjahe Desa Kuta Rayat Rusak Berat 5 Naman Teran Masjid Kuta Gugung Desa Kuta Gugung Rusak Berat 6 Naman Teran Masjid Istiqamah Desa Kebayaken Rusak Ringan 7 Naman Teran Masjid Al-Ikhlas Desa Naman Rusak Ringan 8 Merdeka Masjid Baitul Makmur Desa Kuta Mbelin Rusak Ringan 9 Merdeka Masjid Baitul Rahman Desa Suka Tepu Rusak Ringan 10 Simpang Empat Masjid Desa Berastepu Rusak Ringan 11 Simpang Empat Masjid Al-Jihad Desa Kuta Tengah Rusak Ringan 12 Simpang Empat Masjid Taqwa Desa Tiga Pancur Rusak Ringan 13 Simpang Empat Masjid Nurul Islam Gung Pinto Rusak Ringan 14 Tiga Nderket Masjid Nur Salamah Desa Kuta Mbaru Rusak Berat GEREJA KRISTEN 1 Naman Teran GpdI Simp. Kuta Rayat Simp. Kuta Rayat Rusak Berat 2 Naman Teran GMAHK Desa Kuta Rayat Rusak Ringan 3 Naman Teran GpdI Kebayakan Desa Kebayaken Rusak Berat 4 Naman Teran GpdI Naman Desa Naman Rusak Berat 5 Naman Teran GpdI Bekerah Desa Bekerah-Simacem Rusak Berat 6 Naman Teran GBKP Bekerah-Simacem Desa Bekerah-Simacem Rusak Berat 7 Naman Teran GBKP Naman Desa Naman Rusak Ringan 16

17 8 Naman Teran GBKP Sukanalu Desa Sukanalu Rusak Ringan 9 Naman Teran GBKP Sigarang-garang Desa Sigarang-garang Rusak Berat 10 Simpang Empat GpdI Berastepu Desa Berastepu Rusak Ringan 11 Simpang Empat GMAHK Berastepu Desa Berastepu Rusak Ringan 12 Simpang Empat GSJA Tiga Pancur Desa Tiga Pancur Rusak Ringan 13 Simpang Empat GSJA Pintu Mbesi Desa Pintu Mbesi Rusak Ringan 14 Simpang Empat GBKP Berastepu Desa Berastepu Rusak Ringan 15 Payung GpdI Guru Kinayan Desa Guru Kinayan Rusak Berat 16 Payung GBKP Guru Kinayan Desa Guru Kinayan Rusak Berat 17 Payung GBKP Payung Desa Payung Rusak Ringan 18 Payung GSJA Payung Desa Payung Rusak Ringan 19 Payung GpdI Payung Desa Payung Rusak Ringan 20 Tiga Nderket GMAHK Desa Mardinding Rusak Berat 21 Tiga Nderket GMAHK Desa Susuk Rusak Ringan GEREJA KATOLIK 1 Payung St. Stefanus Desa Payung Rusak Ringan 2 Payung St. Antonius Desa Guru Kinayan Rusak Berat 3 Simpang Empat St. Fransiskus Asisi Desa Berastepu Rusak Berat 4 Tiga Nderket St. Fransiskus Asisi Desa Mardinding Rusak Berat 5 Naman Teran St. Maria Desa Ndeskati Rusak Ringan 6 Naman Teran St. Fransiskus Asisi Desa Kuta Mbelin Rusak Ringan 7 Naman Teran St. Yoseph Desa Sigarang-garang Rusak Berat 8 Naman Teran St. Ignatius-Yohanes Desa Naman Rusak Berat 9 Naman Teran St. Clara Desa Bekerah-Simacem Rusak Ringan Data per 20 Januari 2014 Sumber: Kementerian Agama, Kab. Karo IV. SARANA DAN PERMUKIMAN YANG RUSAK No. JENIS BANGUNAN JUML RUSAK SATUAN JENIS KERUSAKAN PERKIRAAN LUAS BANGUNAN PERKIRAAN BIAYA REHABILITASI (dalam Juta Rupiah) 1 Rumah Permanen 290 Unit Rusak ringan Rumah Permanen 773 Unit Rusak berat (atap) Rumah Semi Permanen 490 Unit Rusak berat Rumah Non Permanen 133 Unit Rusak berat (bangunan) Rumah Permanen 30 Unit Rusak sedang Kamar Mandi 3 Unit Rusak berat Fasilitas Air Minum 7 Unit Rusak sedang/berat Jambur/Balai Desa 4 Unit Rusak berat Rumah Ibadah 9 Unit Rusak berat Fasilitas Pendidikan 36 Lokal Rusak berat (atap) Pustu 1 Unit Rusak berat (atap) Kantor Kepala Desa 2 Unit Rusak berat (atap) TOTAL Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karo 17

18 a. SARANA RUMAH IBADAH YANG RUSAK DATA AWAL KONDISI DAMPAK BENCANA GUNUNGAPI SINABUNG, KAB. KARO, PROV. SUMATERA UTARA No PADA RUMAH IBADAH DAN SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA Kondisi Masjid/ Mushola Gereja Kristen Lembaga Gereja Katolik RA/ TK Jumlah Unit Cost (Rp.) Total (Rp.) 1 Rusak Berat Rusak Sedang Jumlah Keterangan: 1 Naman Teran 2 Merdeka 3 Simpang Empat 4 Tiga Nderket 5 Payung V. Logistik dan Peralatan Bantuan logistik dan peralatan tersebut didistribusikan ke pos pengungsi berikut: Tanggal Pos Pengungsi 05 Feb Pos Ora Et Labora 2. Pos GBKP Sumbul 3. Pos Masjid Istihrar 06 Feb Posko Korpri 2. Masjid Agung Kabanjahe 3. Masjid Amal Bakti 4. Jambur Lan Gumba 5. Jambur Siabang-abang 6. Pos Islamic Center 7. GBKP Klasis Kabanjahe 8. Gereja Advent Sumbul 9. Losd Tanjung Pulo 10. Losd Tiga Binanga 07 Feb Pos GBKP Kota Kabanjahe 2. Losd Tanjung Mbelang 3. GBKP Tanjung Mbelang 4. Asrama Kodim 5. Pos GBKP Simp VI 6. Pos UKA 2 7. Pos Jamburtaras 8. Klasis GBKP Berastagi 9. PPWG Centrum 10. GBKP Berastagi 11. Pos KWK Berastagi 12. Pos Lap Futsal Lau Gumba 13. Pos Maka Mehuli 14. Pos Losd Katepul 18

19 15. Masjid Taqwa 08. Feb GPD Ndokum Siroga 2. Paroki Jl. Rata PA 3. Pos KNPI 4. Masjid Taqwa 5. Lap Futsal Sumbul 6. Pos GBKP Katepul 7. Pos GBKP Jl. Kota Cane 8. Paroki Jl. Irian 9. Pos Telagah 10. UKA Losd Ds. Tongkoh 08. Feb Pos Gudang Jeruk Dds. Surbekti 2. Pos Losd Perbesi REKAP LOGISTIK & PERALATAN BIDANG LOGISTIK & PERALATAN SATGASNAS PB ERUPSI GN. SINABUNG RABU, 12 FEBRUARI 2014 No Nama Barang KELUAR Jml Sat 1 EMBER 4 GALON pcs 2 GAYUNG pcs 3 SAPU LIDI pcs 4 SEKOP pcs 5 CANGKUL pcs 6 GAGANG KAYU pcs 7 MATRAS lmbr 8 KARET DORONG (Alat Pembersih Air) pcs 9 SABIT/ ARIT pcs 10 KAIN PEL pcs 11 SAPU IJIK pcs 12 GARPU GARUKAN pcs 13 TANGKI AIR13,5 Lt (Pompa Zetpump Manual Besar) 15 pcs 14 POMPA ZETPUMP (MANUAL) KECIL 116 set 15 Tenda kodam 9 set 16 Gas Elpiji 200 pcs 17 Tenda Pengungsi BNPB (Biru) 14 set 18 Miniset Solar Cell 0 set 19 Alas Tenda Pengungsi 4 lmbr 20 Kantung Mayat 30 pcs 21 Tenda Pengungsi (Keluarga) 13 set 22 Sayur mayur 3047 kg 19

20 23 Ikan 793 kg 24 Tenda Gulung 808 pcs 25 Tenda Serbaguna Pertamina 3 set 26 Alas Tikar - set VI. Detail Kerusakan Lahan Pertanian Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Karo per 20 Januari 2014 VII. Detail Desa yang Harus Tinggal di Pengungsian dan yang Boleh Dipulangkan Tetap di Pengungsian (16 Desa & 2 Dusun) Diperbolehkan Pulang (16 Desa) No Lokasi KK Jiwa No Lokasi KK Jiwa 1 Ds. Gurukinayan Ds. Tiga Pancur Ds. Sukameriah Ds. Naman Teran Ds. Berastepu Ds. Payung Ds. Gamber Ds. Ujung Payung Ds. Kota Tonggal Ds. Cimbang Ds. Suka Nalu Ds. Rimo Kayu Ds. Simacem Ds. Batu Karang Ds. Bekerah Ds. Jeraya Ds. Sigarang Garang Ds. Pintu Besi Ds. Kuta Gugung Ds. Kuta Mbelin Ds. Kuta Tengah Ds. Gung Pinto Ds. Perbaji Ds. Tiganderket Ds. Mardinding Ds. Kuta Mbaru Ds. Temburun Ds. Tanjung Merawa Ds. Selandi Ds. Suka Ndebi Ds. Kuta Rayat Ds. Kebayaken Dsn. Lau Kawar Total Dsn. Sibintun Total

21 VIII. Detail Pembangunan WC dan Kamar Mandi di 17 Titik Pengungsian No Lokasi WC Kamar Mandi 1 Losd Tiga Binanga Losd Tanjung Pulo Gereja GBKP Tj Mbelang Lap Futsal Sumbul GBKP Simp. Enam GDG Serbaguna KNPI UKA Kabanjahe I UKA Kabanjahe II KWK Berastagi Klasis GBKP Berastagi Masjid Istihrar Berastagi Losd Sempajaya Jambur Taras Jambur Siabang-abang Maka Mehole Losd Desa Tongkoh Masjid Amal 1 1 IX. Total Pengerahan Kendaraan dan Personil No Jenis Kendaraam Jumlah (unit) 1 Mobil Rescue 23 2 Mobil Commando 3 3 Ambulance 1 4 Mobil Water Treatment 1 5 Truk Dapur Umum Lapangan 4 6 Truk Serbaguna 4 7 Mobil Logpal 2 8 Mobil Tangki Air 2 9 Mobil Pick up 2 JUMLAH 42 No Lembaga Jumlah (Orang) 1 BNPB 25 2 BPBD Prov. SU 15 3 BPBD Kab./Kota Prov SU 30 4 Pemkab Karo Kodim 0205/TK

22 6 Yonif 125/SMB Yonkav 6/Serbu 2 8 Bekangdam I/BB 40 9 Kesdam I/BB Hubdam I/BB Zidam I/BB 5 12 Denintel Rem 023/KS 6 13 Polres T. Karo MDMC 7 15 Tagana PMI Universitas Quality 6 18 Karang Taruna Pas. Cadangan Yonif 125/SMB 200 JUMLAH X. Hasil Uji Kualitas Udara dan Air Bersih oleh Kementerian Kesehatan 22

23 23

24 XI. Struktur Satgasnas PB Erupsi Gunung Sinabung 24

POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG 1. KONDISI MUTAKHIR GUNUNG SINABUNG LAPORAN HARIAN Senin, 17 Februari 2014, pukul 18.00 WIB Pengamatan kondisi gunungapi Sinabung

Lebih terperinci

POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG LAPORAN HARIAN Kamis, 27 Februari 2014, pukul 18.00 WIB A. KONDISI MUTAKHIR GUNUNGAPI Pengamatan kondisi gunungapi Sinabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh proses dan aktivitas alam, baik yang terjadi secara alami maupun karena sebelumnya ada tindakan atau

Lebih terperinci

POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG POSKO SATUAN TUGAS NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG LAPORAN HARIAN Kamis 30 Januari 2014, pukul 18.00 WIB 1. KONDISI MUTAKHIR GUNUNG SINABUNG Berdasar laporan PVMBG pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh proses dan aktivitas alam, baik yang terjadi secara alami maupun karena sebelumnya ada tindakan atau

Lebih terperinci

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. geografis Indonesia yang demikian menempatkan Indonesia di posisi silang,

BAB I PENDAHULUAN. geografis Indonesia yang demikian menempatkan Indonesia di posisi silang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya, Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng. menjadi negara yang rawan terhadap bencana alam.

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng. menjadi negara yang rawan terhadap bencana alam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia terletak di garis khatulistiwa dan berada diantara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudera Hindia. Karena letaknya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan alamnya, tetapi merupakan salah satu Negara yang rawan bencana karena berada dipertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Indo Australia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata pendakian Gunung Sinabung yang memberikan pesona alam tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN. wisata pendakian Gunung Sinabung yang memberikan pesona alam tersendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir sepanjang waktu Gunung Sinabung memberikan manfaat bagi alam dan makhluk yang ada di sekitarnya. Lereng dan wilayah sekitar Gunung Sinabung terkenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya kabar mengenai negara-negara maupun daerah-daerah yang terkena bencana

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya kabar mengenai negara-negara maupun daerah-daerah yang terkena bencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya kabar mengenai negara-negara maupun daerah-daerah yang terkena bencana alam menghiasi surat kabar maupun berita-berita yang ada di televisi, bencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga. harta benda, dan dampak psikologis (BNPB, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga. harta benda, dan dampak psikologis (BNPB, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENCEGAH KONFLIK HORIZONTAL SESAMA PENGUNGSI ERUPSI SINABUNG DI POSKO PENGUNGSIAN DI BERASTAGI KABUPATEN KARO

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENCEGAH KONFLIK HORIZONTAL SESAMA PENGUNGSI ERUPSI SINABUNG DI POSKO PENGUNGSIAN DI BERASTAGI KABUPATEN KARO PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENCEGAH KONFLIK HORIZONTAL SESAMA PENGUNGSI ERUPSI SINABUNG DI POSKO PENGUNGSIAN DI BERASTAGI KABUPATEN KARO Oleh : Setiamenda Ginting,M.Si Abstrak Gunung berapi Sinabung di dataran

Lebih terperinci

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014 Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014 ARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENINJAUAN KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI KABANJAHE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parker (1992), bencana ialah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari

Lebih terperinci

B U P A T I K A R O PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I K A R O PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG B U P A T I K A R O PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN PENETAPAN PEMILIH DAN PENDAFTARAN CALON KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA BAGI

Lebih terperinci

SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI. Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung?

SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI. Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung? SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI 1. Bagaimana proses pembentukan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Karo? 2. Apa saja program BPBD Kabupaten Karo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

BAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam

Lebih terperinci

Konpers Presiden RI ttg Kebijakan dan Solusi Penanganan Korban Gn Sinambung, Tgl. 24 Jan 2014, Sumut Jumat, 24 Januari 2014

Konpers Presiden RI ttg Kebijakan dan Solusi Penanganan Korban Gn Sinambung, Tgl. 24 Jan 2014, Sumut Jumat, 24 Januari 2014 Konpers Presiden RI ttg Kebijakan dan Solusi Penanganan Korban Gn Sinambung, Tgl. 24 Jan 2014, Sumut Jumat, 24 Januari 2014 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIJAKAN DAN SOLUSI PENANGANAN

Lebih terperinci

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB)

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB) PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB) Jakarta, 17 Juli 2013 Waktu Kejadian 22 Juni 2013 (12:42:36 WIB), Magnitude

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan negara kepulauan terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan negara kepulauan terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah negara Indonesia memiliki kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia. Hal ini

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI BIDANG SOSIAL EKONOMI DI WILAYAH PASCABENCANA

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI BIDANG SOSIAL EKONOMI DI WILAYAH PASCABENCANA LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI BIDANG SOSIAL EKONOMI DI WILAYAH PASCABENCANA LOKASI: KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA Nomor : Lap. /D-III/RR.03/01/2016

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR KUNJUNGAN KERJA 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia meliputi subsektor tanaman, bahan makanan,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia meliputi subsektor tanaman, bahan makanan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang pembangunan juga sebagi sumber mata pencaharian penduduknya. Sektor pertanian di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penelitian ini berangkat dari kejadian bencana alam yang terjadi di Kabupaten Karo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penelitian ini berangkat dari kejadian bencana alam yang terjadi di Kabupaten Karo BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berangkat dari kejadian bencana alam yang terjadi di Kabupaten Karo pada akhir September 2013 yang lalu. Bencana alam yang terjadi yaitu bencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan peningkatan urbanisasi, deforestasi, dan degradasi lingkungan. Hal itu didukung oleh iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan setiap individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dijelaskan bahwa pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung merapi cukup banyak yang tersebar di seluruh penjuru nusantara meliputi Sumatera, Jawa, dan Irian Jaya. Di Sumatera

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014 Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-16 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Gambaran Umum Kabupaten Karo Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan akan bencana alam. Hal ini terjadi karena faktor alam itu sendiri. Secara geografis, Indonesia berada di antara

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014 Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-18 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. periode ini anak sangat aktif sehingga sering merasa kelelahan. Ketika anak

BAB 1 PENDAHULUAN. periode ini anak sangat aktif sehingga sering merasa kelelahan. Ketika anak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Aktivitas pada masa anak-anak dipenuhi dengan kegiatan bermain. Pada periode ini anak sangat aktif sehingga sering merasa kelelahan. Ketika anak tersebut kelelahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhenti mengganggu salah satu wilayah Indonesia, yakni daerah Kabupaten Karo. Gunung

BAB I PENDAHULUAN. berhenti mengganggu salah satu wilayah Indonesia, yakni daerah Kabupaten Karo. Gunung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terhitung sejak tahun 2010 sampai pada tahun 2015 ada satu bencana yang tidak berhenti mengganggu salah satu wilayah Indonesia, yakni daerah Kabupaten Karo. Gunung

Lebih terperinci

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PUSAT DATA DAN INFORMASI Jln. Tgk Daud Beureueh Nomor 18, Banda Aceh Telepon/Fax: (0651) 34783, Email: pusdatin@gmail.com PERS RELEASE INFORMASI BENCANA KEBAKARAN LAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN KARO

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN KARO PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN KARO Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendadak kembali aktif pada tahun 2010 setelah 400 tahun tidak meletus. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. mendadak kembali aktif pada tahun 2010 setelah 400 tahun tidak meletus. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara mendadak kembali aktif pada tahun 2010 setelah 400 tahun tidak meletus. Hingga tahun 2013 tercatat

Lebih terperinci

Manajemen Komunikasi Bencana Gunung Sinabung 2010 Saat Tanggap Darurat

Manajemen Komunikasi Bencana Gunung Sinabung 2010 Saat Tanggap Darurat Manajemen Komunikasi Bencana Gunung Sinabung 2010 Saat Tanggap Darurat Puji Lestari, Icha Dwi Putri Br Sembiring Agung Prabowo, Arif Wibawa, Retno Hendariningrum Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gunung Sinabung tidak pernah meletus sejak 400 tahun yang lalu yaitu tahun

BAB I PENDAHULUAN. Gunung Sinabung tidak pernah meletus sejak 400 tahun yang lalu yaitu tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunung Sinabung tidak pernah meletus sejak 400 tahun yang lalu yaitu tahun 1600 tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010 dan tercatat dua

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Kabupaten Karo Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman

Pemerintah Daerah Kabupaten Karo Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di duniakarena posisi geografis Indonesia terletak di ujung pergerakan tiga lempeng dunia yaitu Eurasia,

Lebih terperinci

PROPOSAL Program Indonesia Peduli 2014 Aksi Peduli Erupsi Sinabung

PROPOSAL Program Indonesia Peduli 2014 Aksi Peduli Erupsi Sinabung PROPOSAL Program Indonesia Peduli 2014 Aksi Peduli Erupsi Sinabung Profil PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU lahir dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahun 1999,

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2017

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2017 BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENGGUNAAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN KARO TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Penahapan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud terdapat lima tahap, yaitu tahap perencanaan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud 2014, tahap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014 PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER ACEH Angin Puting Beliung Banjir Banjir Bandang KALBAR Tanah Longsor KALSEL Kebakaran Hutan KALTENG Kebakaran Hutan SULUT Konflik Sosial

Lebih terperinci

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identitas Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identitas Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 47 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identitas Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden dalam penelitian ini adalah usia anak bersekolah yang masih bersekolah

Lebih terperinci

PENANGANAN BENCANA SINABUNG

PENANGANAN BENCANA SINABUNG PENANGANAN BENCANA SINABUNG UU NO. 24 THN 2007 PENANGGULANGAN BENCANA Psl 6 Tanggung jawab Pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi: pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di sekitar kaki Gunung Sinabung, terutama Desa Guru Kinayan,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di sekitar kaki Gunung Sinabung, terutama Desa Guru Kinayan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Gunung Sinabung dengan koordinat puncak 3 o 10 LU, 98 o 23 BT, adalah gunung berapi aktif di dataran tinggi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Ketinggian Gunung

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG Nama Pewawancara : Nama Pencatat : Hari/Tanggal/Jam : Tempat : Nama Informan : PELAKSANAAN WAWANCARA 1. Perkenalan

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA

PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) - i - DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Artinya sebagian besar penduduknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Terjadinya bencana alam di suatu wilayah merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan karena bencana alam merupakan suatu gejala alam yang tidak

Lebih terperinci

PEBRUARI 2016 PENGIRIMAN AIR BERSIH,

PEBRUARI 2016 PENGIRIMAN AIR BERSIH, PEBRUARI 2016 PENGIRIMAN AIR BERSIH, Langkah Kesiapsiagaan Erupsi Gunung Bromo Berita Utama PENGIRIMAN AIR BERSIH, Langkah Kesiapsiagaan Erupsi Gunung Bromo Hingga saat ini Status Gunung Bromo masih dinyatakan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang rawan bencana karena alam negeri kita ini berdiri di atas pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang rawan bencana karena alam negeri kita ini berdiri di atas pertemuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan alamnya, tetapi merupakan salah satu negara yang rawan bencana karena alam negeri kita ini berdiri di atas pertemuan lempeng-lempeng

Lebih terperinci

II. PENGAMATAN 2.1. VISUAL

II. PENGAMATAN 2.1. VISUAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 4122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 1295 Telepon: 22-7212834, 5228424, 21-5228371

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek fisik, psikis, dan psikososial (Dariyo, 2004). Jika dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek fisik, psikis, dan psikososial (Dariyo, 2004). Jika dilihat dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Adolesen (remaja) adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Tahun 2017 Kabupaten Sidoarjo

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Tahun 2017 Kabupaten Sidoarjo Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Tahun 2017 Kabupaten Sidoarjo Total Anggaran Usulan SKPD Rp. 12.391.853.00 Total Anggaran Usulan Kec : Rp. Total APBDKAB

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 179 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 179 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 179 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO; Menimbang : a.

Lebih terperinci

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman. No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13,TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gunung Sinabung yang kian lama kian meningkatkan aktivitas vulkaniknya mengakibatkan warga disekitar gunung sinabung mau tidak mau harus mengungsikan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN ; Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI UNTUK TANGGAP DARURAT BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN ; Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI UNTUK TANGGAP DARURAT BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 BUPATI ENREKANG PERATURAN BUPATI ENREKANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI UNTUK TANGGAP DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENGGUNAAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN KARO TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK, PERALATAN DAN KEMUDAHAN AKSES PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SASARAN Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi.

SASARAN Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi. STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA0 NAWA CITA Nomor 7 : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik. SASARAN Menurunnya indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.

Lebih terperinci

P O KJ A II P B J DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN KABUPATEN KARO TAHUN ANGGARAN 2017

P O KJ A II P B J DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN KABUPATEN KARO TAHUN ANGGARAN 2017 P O KJ A II P B J DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN KABUPATEN KARO TAHUN ANGGARAN 2017 JL. LETJEND GINTING NO. 17 KABANJAHE TELP. (0628) 20130 PENGUMUMAN PELELANGAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor: 50 /Pokja-II/ULP/2017

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE IR. DODY RUSWANDI, MSCE DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN Jakarta,

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA

RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA 143 Lampiran 1 RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA KESIAPAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABANJAHE TERHADAP PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 I. Kepala/Direktur Rumah Sakit,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

JL. KAPT. SELAMAT KETAREN N O. 9 KABANJAHE TELP. (0628) PENGUMUMAN PEMENANG Nomor : 96/PAN-DAU/IX/2011 Tanggal : 16 September 2011

JL. KAPT. SELAMAT KETAREN N O. 9 KABANJAHE TELP. (0628) PENGUMUMAN PEMENANG Nomor : 96/PAN-DAU/IX/2011 Tanggal : 16 September 2011 PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA (KONSTRUKSI) PEKERJAAN / KEGIATAN YANG DIBIAYAI DANA ALOKASI KHUSUS DAN ALOKASI UMUM PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO TAHUN ANGGARAN 2011 JL. KAPT. SELAMAT KETAREN N O.

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA (RP,-) SUMBER DANA (APBN/ APBD/ PHLN) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG LELANG / SELEKSI

PERKIRAAN BIAYA (RP,-) SUMBER DANA (APBN/ APBD/ PHLN) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG LELANG / SELEKSI PENGUMUMAN RENCANA UMUM BARANG/ BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta Pusat http://www.bnpb.go.id/ NO -1-2 -3-4 -5-6 -7-8 -9-10 -11-12 -13-14 1 648521 BNPB BIRO

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam sumbangannya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada lingkaran cincin api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini menyebabkan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 80 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI LOGISTIK

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

1. Kecamatan dan desa rawan Jumlah penduduk di 3 (tiga) kecamatan rawan dan desa rawan adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan dan desa rawan Jumlah penduduk di 3 (tiga) kecamatan rawan dan desa rawan adalah sebagai berikut : KESIAPSIAGAAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI AKIBAT SIAGA I GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 19 APRIL 2006 I. Pokok Permasalahan Telah terjadi peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa untuk meringankan

Lebih terperinci

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan 1.000.000 kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam.

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan 1.000.000 kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam. Datar Luas Gambaran Umum Desa Datar Luas terletak di Kecamatan Krueng Sabee dengan luas 1600 Ha terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Makmur Jaya, Dusun Damai dan Dusun Subur. Desa yang dipimpin oleh Andalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Posisi Strategis Komoditas Sayuran Komoditas hortikultura, khususnya sayuran dan buah-buahan mempunyai beberapa peranan strategis, yaitu: (1) sumber bahan

Lebih terperinci

KEDEPUTIAN LOGISTIK DAN PERALATAN. Oleh Rudi Phadmanto, Ak., CA, MBA.

KEDEPUTIAN LOGISTIK DAN PERALATAN. Oleh Rudi Phadmanto, Ak., CA, MBA. KEDEPUTIAN LOGISTIK DAN PERALATAN Oleh Rudi Phadmanto, Ak., CA, MBA. STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA0 NAWA CITA Nomor 7 : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

Lebih terperinci

PENANGANAN PENGUNGSI PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA DAN TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN. Oleh : Direktur Tanggap Darurat

PENANGANAN PENGUNGSI PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA DAN TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN. Oleh : Direktur Tanggap Darurat PENANGANAN PENGUNGSI PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA DAN TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN Oleh : Direktur Tanggap Darurat DEPUTI BIDANG PENANGANAN DARURAT BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR TETAP KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR TETAP KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 BUPATI ENREKANG PERATURAN BUPATI ENREKANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR TETAP KOMANDO TANGGAP DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci