KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI KAWASAN KUNJUNGAN WISATA CANGGU, KUTA UTARA, BADUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI KAWASAN KUNJUNGAN WISATA CANGGU, KUTA UTARA, BADUNG"

Transkripsi

1 Laporan Penelitian KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI KAWASAN KUNJUNGAN WISATA CANGGU, KUTA UTARA, BADUNG Oleh I Ketut Muksin JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MIPA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2016 i

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa atas asung wara nugraha-nya, sehingga penyusunan laporan penelitian dengan judul KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI KAWASAN KUNJUNGAN WISATA CANGGU, KUTA UTARA, BADUNG dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Keberhasilan penyusunan laporan penelitian ini karena adanya keterlibatan berbagai pihak yang telah rela meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana 2. Ketua Jurusan Biologi F MIPA Universitas Udayana 3. Teman Sejawat Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan laporan penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya kepada mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan.` Bukit Jimbaran, Januari 2016 Penulis, ii

3 DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... Abstrak... i ii iii iv v I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 2 II MATERI DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian Metode Pengambilan Data Analisis Data... 3 III HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembahasan... 7 IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA iii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. Jenis-jenis burung yang ditemukan di kawasan Canggu... 4 iv

5 Abstrak Kawasan Canggu merupakan kawasan tujuan wisata merupakan daerah dataran rendah yang memiliki zonasi wilayah pemukiman, pertanian khususnya padi, dan pantai. Seiring bertambahnya pembangunan akomodasi pariwisata konskuensinya terjadi degradasi hijauan terutama lahan pertanian mulai berkurang yang salah satunya merupakan ancaman bagi jenis dan populasi burung. Studi tentang burung dilakukan pada Bulan September Nopember 2015 dengan waktu pengamatan pagi hari ( wita), siang hari ( wita) dan sore hari ( wita) di kawasan Banjar Canggu dengan metode jelajah dan wawancara dengan penduduk juga dilakukan untuk mengetahui keberadaan jenis burung tertentu serta jenis-jenis burung yang umum ditangkap. Hasil pengamatan menemukan 63 jenis burung dan diklasifikasikan kedalam 29 suku atau familia dengan acuan Mackinon, J dan Winnasis, S Burung yang ditemukan kebanyakan merupakan burung pemakan serangga, buah-buahan, biji-bijian serta lainnya merupakan pemakan katak/ikan, predator, burung madu. Di kawasan ini ada jenis burung yang sedikit dan jarang ditemukan diantaranya gagak (Corvus macrorhynchos) yang merupakan burung predator telor dan anak burung lain, celepuk reban (Otus lempiji) yang merupakan burung aktif malam hari, caladi ulam (Dendrocopus macei) umum dijumpai pada pohon kelapa (Coccos nucifera) maupun pada pohon yang sebagian telah mati, srigunting hitam (Dicrurus macrocercus) yang memiliki kebiasaan hinggap diujung kayu kering pohon besar seperti kepuh (Sterculia foetida ) pada daerah yang jarang dikunjungi orang dan decu belang (Saxicola capranata) yang biasa membuat sarang di dalam bangunan yang terbuat dari kayu atau bambu yang tidak ditempati. Lahan pertanian semakin sempit karena alih fungsi, petani merasa terganggu dengan keberadaan populasi burung pemakan biji dan dianggap sebagai musuh petani (hama padi), dimana terjadi perubahan perilaku makan yang semakin agresif, diantaranya tergolong familia Estrildidae (Lonchura leucogastroides, L. punctulata, L. maja), Ploceidae (Ploceus manyar) dan Columbidae (Streptopelia chinensis) sehingga mengalami kerugian atau gagal panen. Kata kunci: tujuan wisata, konskuensinya, klasifikasi, spesies, populasi v

6 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Canggu terletak di Bali Selatan dimana wilayahnya terdiri dari pemukiman, persawahan dan pesisir dengan panorama pantai yang indah dan laut disamping bermanfaat bagi nelayan juga merupakan daerah kunjungan wisata. Memiliki jumlah penduduk secara kedinasan yaitu 305 kepala keluarga (KK) atau ± 1885 jiwa dan diperkirakan penduduk pendatang akan terus bertambah seiring dengan perkembangan pariwisata di daerah tersebut. Topografi kawasan ini merupakan daerah dataran rendah yang memiliki ketinggian ± 0-15 meter dari permukaan laut. Persawahan yang dikembangkan umumnya petanian padi sawah yang sepenuhnya tergantung dari air. Permasalahan para petani dewasa ini adalah berkurangnya air dari hulu untuk pengairan dan pengaruh angin laut yang mengandung uap air asin sering berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman padi terutama pertumbuhan vegetatif daun pada sawah-sawah dekat dengan pantai. Harapan petani juga bertambah susah dengan sulitnya mendapatkan pupuk dan harga yang cukup tinggi serta penangan pasca panen yang tidak berpihak pada para petani. Dewasa ini lahan pertanian sudah semakin berkurang karena alih fungsi lahan yang mengarah pada pengembangan pembangunan akomodasi pariwisata yang juga merupakan penghalang pada sistem subak yang ada. Konsekuensi dari pengembangan kawasan menjadi akomodasi pariwisata yaitu berubahnya bentangan alam dan struktur vegetasi yang ada di atasnya, yang selanjutnya akan berpengaruh pada keanekaragaman fauna, khususnya keanekaragaman burung. Vegetasi berperan penting bagi keberadaan jenis burung, sebab keberadaannya berperan dalam menyediakan makanan, berlindung dan bersarang. Vegetasi terutama pohon besar dijumpai pada daerah pinggiran sungai, area tempat suci dan area yang disucikan atau keramat. Pinggiran sungai inipun sudah mulai terdegradasi terutama pada daerah hilir atau muara sungai (loloan) yang dulunya terdapat gugusan pohon mangrove, sekarang hanya tinggal bebrapa pohon jenis bakau (Sonneratia sp). Ini disebabkan oleh semakin berkurangnya aliran air yang membawa substrat untuk terjadi sidimentasi di muara dan terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap penetapan sepadan sungai sehingga bentangan alaminya sungai tidak bisa dipertahankan terutama penataan yang bersifat fisik berupa senderan beton untuk mencegah erosi. Mengingat hal tersebut di atas, maka dalam 1

7 pembangunan pariwisata berkelanjutan upaya pelestarian keanekaragaman flora dan fauna (termasuk keanekaragaman burung) merupakan bagian yang tak terlepaskan Rumusan Masalah 1. Bagaimana keanekaragaman jenis burung yang ditemukan di kawasan Canggu? 2. Dimana saja aktivitas atau banyak dijumpai jenis burung pada gugus habitat di kawasan tersebut? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung yang ada di kawasan Canggu. 2. Untuk mengetahui aktivitas dan keberadaan jenis burung pada gugus habitatdi kawasan tersebut Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keanekaragaman jenis burung, aktivitasnya dan keberadaannya pada gugus habitat yang ditemukan di kawasan Canggu sebagai upaya dalam pelestarian flora fauna khususnya burung, kaitannya dengan pengembangan akomodasi pariwisata di kawasan tersebut. 2

8 II METODELOGI PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan banjar Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung selama tiga bulan mulai bulan September 2015 sampai bulan Nopember Metode Pengambilan Data Waktu pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul wita, siang hari pukul wita dan sore hari pukul wita, tiga kali seminggu dalam satu bulan. Pengamatan dilakukan dengan metode jelajah di kawasan terbatas pada empat gugus habitat yang ditentukan yaitu: pemukiman, persawahan, tepi sungai dan pantai. Pengamatan jenis burung dibantu dengan menggunakan alat berupa binokuler merek Minolta Compact 10x25 5,4 dan didokumentasikan dengan kamera digital merek Canon 6xoptical zoom 10.0 Mega Pixels Analisis Data Semua burung yang ditemukan diidentifikasi dengan menggunakan acuan Mackinnon (1993). Wawancara pada penduduk juga dilakukan untuk mendapatkan informasi keberadaan burung tertentu dan jenis makanan yang disukai. Hasil pengamatan dimasukkan kedalam tabel dan dirangkum menjadi laporan hasil penelitian. 3

9 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Di kawasan Canggu ditemukankan 63 jenis burung dan termasuk kedalam 29 suku atau familia yang tersebar di 4 gugus habitat yaitu pemukiman, persawahan, tegalan dan pantai (Tabel 1). Kebanyakan dari jenis burung tersebut memang melakukan aktivitas di sana seperti: mencari makan (foraging), bertengger (perching) atau beristirahat, membersihkan diri (preening) dan bersarang. Tidak jarang juga jenis yang ditemukan hanya untuk mencari makan saja terutama dari suku ardeidae, apodidae, hirundinidae, bahkan ada yang baru ditemukan apabila musim ikan tiba yaitu dari suku pregatidae. Burung yang ditemukan amat tergantung dari makanan yang tersedia di kawasan tersebut seperti: serangga, binatang kecil terutama reptil, buah dan madu yang banyak disediakan oleh semak dan pohon yang terdapat di habitat tepi sungai, penghijauan pinggir jalan dan pohon buah yang memang sengaja ditanam di pekarangan rumah. Biji-bijian (sereal) disediakan oleh tanaman yang diusahakan di persawahan ataupun gulma, demikian juga ikan, katak, belut dan keong. Madu bunga (nectar) juga diperkaya oleh tanaman bunga di pekarangan. Laut menyediakan ikan sepanjang tahun yang mana kemelimpahannya sangat tergantung dengan musim. Tabel 1. Jenis-jenis burung yang ditemukan di kawasan Canggu No Scientific Name English Name Indonesian Name 1. Suku Fregatidae 1 Fregata ariel (e) Lesser Frigatebird Cikalang Kecil 2 Fregata andrewsi (e) Christmas Frigatebird Cikalang Christmast 2. Suku Sulidae 3 Sula dactylatra (e) Masked Booby Angsa Batu Topeng 3. Suku Ardeidae 4 Ardea cinerea (d) Grey Heron Cangak Abu 5 Ardea sumatrana (e) Great-billed Heron Cangak laut 6 Ardea purpurea (d) Purple Heron Cangak Merah 7 Egretta intermedia (d) Intermediate Egret Kuntul Perak 8 Egretta garzetta (d) Little Egret Kuntul Kecil 9 Egretta sacra (e) Pacific Reef Egret Kuntul Karang 10 Bulbulcus ibis (d) Cattle Egret Kuntul Kerbau 4

10 11 Ardeola speciosa (d) Javan Pond-heron Blekok Sawah 12 Nycticorax nycticorax (d) Black-crowned Night-heron Kowak Malam Abu 13 Ixobrychus sinensis (d) Yellow Bittern Bambangan Kuning 4. Suku Falconidae 14 Falco moluccensis (g) Spotted Kestrel Alapalap Sapi 5. Suku Turnicidae 15 Turnix sylvatica (b) Small Buttonquail Gemak tegalan 6. Suku Rallidae 16 Amaurornis phoenicurus (a) White-breasted Waterhen Kareo Padi 17 Porzana paykullii (a) Band-bellied Crake Tikusan Siberia 7. Suku Scolopacidae 18 Numenius arquata (a) Eurasian Curlew Gajahan Besar 19 Limnodromus scolopaceus (a) Long-billed Dowitcher Trinil Lumpur Paruh Panjang 20 Gallinago gallinago (a) Common Snipe Berkik ekor kipas 8. Suku Sternidae 21 Sterna hirundo (e) Common Tern Dara Laut Biasa 9. Suku Columbidae 22 Treron vernans (b) Pink-necked Green Pigeon Punai Gading 23 Treron griseicauda (b) Grey-cheeked Green Pigeon Punai Penganten 24 Streptopelia chinensis (c) Spotted Dove Tekukur Biasa 25 Geopelia striata (c) Zebra Dove Perkutut Ketitir 10. Suku Cuculidae 26 Cacomantis sonneratii (a) Banded Bay Cuckoo Wiwik Lurik 27 Cacomantis merulinus (a) Plaintive Cuckoo Wiwik Kelabu 28 Centropus bengalensis (f) Lesser Caucal Bubut Alang-alang 11. Suku Strigiformes 29 Otus lempiji (f) Collared Scops-Owl Celepuk Reban 12. Suku Apodidae 30 Callocalia linchi (a) Cave Swiftlet Walet Linci 31 Collocalia esculenta (a) Glossy Swiftlet Walet Sapi 5

11 13. Suku Alcedinidae 32 Halcyon pileata (d) Black-capped Kingfisher Cekakak Cina 33 Halcyon chloris (d) Collared Kingfisher Cekakak Sungai 14. Suku Picidae 34 Dendrocopus macei (a) Fulvous-breasted Caladi Ulam Woodpecker 15. Suku Alaudidae 35 Mirafra javanica (a) Singing Bushlark Branjangan Jawa 16. Suku Hirundinidae 36 Hirundo rustica (a) Barn Swallow Layang-layang Api 37 Hirundo tahitica (a) Pasific Swallow Layang-layang Batu 38 Delichon dasypus (a) Asian House-martin Layang-layang Rumah 17. Suku Chloropseidae 39 Aegithina tiphia (a) Common Iora Cipoh Kacat 18. Suku Pycnonotidae 40 Pycnonotus aurigaster (b) Sooty-headed Bulbul Cucak Kutilang 41 Pycnonotus goiavier (b) Yellow-vented Bulbul Merbah Cerukcuk 19. Suku Turdidae 42 Capsychus saularis (a) Oriental Magpie-Robin Kucica Kampung 20. Suku Muscicapidae 43 Saxicola capranata (a) Pied Bush Chat Decu Belang 21. Suku Silviidae 44 Cisticola juncidis (a) Zitting Cisticola Cici Padi 45 Prinia familiaris (a) Bar-winged Prinia Perenjak Jawa 46 Orthotomus ruficeps (a) Ashy Tailorbird Cinenen Kelabu 47 Orthotomus sepium (a) Olive-winged Tailorbird Cinenen Jawa 22. Suku Dicaeidae 48 Anthreptes malacensis (h) Plain-throated Sunbird Burung Madu Kelapa 49 Cinnyris jugularis (h) Olive-backed Sunbird Burung Madu Sriganti 50 Dicaeum trochileum (b) Scarlet-headed Flowerpecker Cabai Jawa 6

12 23. Suku Muscicapidae 51 Rhipidura javanica (a) Pied Fantail Kipasan Belang 24. Suku Ploceidae 52 Passer montanus (b) Eurasian Tree Sparrow Burung Gereja 53 Lachura leucogastroides (c) Javan munia Bondol Jawa 54 Lachura punctulata (c) Scaly-breasted Munia Bondol Peking 55 Lachura maja (c) White-headed Munia Bondol Haji 56 Padda oryzivora (c) Java Sparrow Gelatik Jawa 57 Ploceus manyar (c) Streaked Weaver Manyar Jambul 25. Suku Sturnidae 58 Sturnus contra (b) Asian Pied Starling Jalak Suren 59 Acridotheres javanicus (b) White-vented Myna Kerak Kerbau 26. Suku Dicruridae 60 Dicrurus macrocercus (f) Black Drongo Srigunting Hitam 27. Suku Artamidae 61 Artamus leucorhyncus (a) White-breasted Kekep Babi Woodswallow 28. Suku Corvidae 62 Corvus macrorhynchos (g) Large-billed Crow Gagak Kampung 29. Suku Laniidae 63 Lanius schach (f) (g) Long-tailed Shrike Cendet Keterngan: (a): memakan serangga kecil, ulat (b): memakan serangga kecil, biji-bijian, buah-buahan (c): memakan biji-bijian (d): memakan ikan, katak, belut, keong kecil (e): memakan ikan laut, kepiting kecil (f): memakan serangga, hewan kecil (g): memakan binatang lain, burung lain (h): mengisap madu (nectar) 3.2. Pembahasan Jenis yang ditemukan kebanyakan pemakan serangga sebanyak sebanyak 36 jenis, pemakan binatang air tawar sebanyak10 jenis dan air asin 4 jenis, pemakan biji-bijian (sereal) sebanyak 11 jenis, yang lainnya merupakan burung predator pemangsa burung lainnya, dan 2 7

13 jenis sebagai pengisap madu bunga (nectar) (tabel1). Kebanyakan jenis burung ditemukan pada pinggir sungai, dimana ditempat ini masih terdapat pohon-pohon besar seperti bunut (Ficus glabela), duwet (Eugenia cumini ), bingin (Ficus benjamina ), kresek (Ficus timorense), singapur (Muntingia calabra), dimana buah dan kanopinya amat disenangi burung punai (Treron sp). Bunut, bingin, singapur dan perdu lempeni (Ardisia elliptica) buahnya juga amat disukai burung cerukcuk (Pycnonotus goiavier) dan kutilang (Pycnonotus aurigaster). Penyamplung (Calophyllum inophyllum L), ketapang (Terminalia catappa) yang batangnya berlubang merupakan tempat bersarangnya kucica kampung (Capsychus saularis), jalak suren (Sturnus contra ) dan kerak kerbau (Acridotheres javanicus). Bunga waru (Hibiscus tiliaceus) dan tanaman berbunga lainnya merupakan kegemaran bagi burung madu sriganti (Cinnyris jugularis) dan serangga polenator yang merupakan makanan cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps), cinenen jawa (Orthotomus sepium), perenjak jawa (Prinia familiaris), burung cabai jawa (Dicaeum trochileum), cipoh kacat (Aegithina tiphia). Rumpun bambu yang tumbuh merupakan tempat meletakkan sarang bagi burung kipasan belang (Rhipidura javanica) terutama dibagian buku cabang yang menggantung dan sering pula merupakan tempat beristirahatnya burung kareo padi (Amaurornis phoenicurus). Kipasan belang juga sering dijumpai memakan lalat pada sapi-sapi yang dikandangkan di bawah pohon. Cekakak cina (Halcyon pileata) dan cekak sungai (Halcyon chloris) senang bertengger pada dahan pohon yang menjorok ke sawah sambil melihat mangsa dan apabila sudah terlihat dia akan segera menukik ke bawah dan menyambar dengan paruhnya kemudian diterbangkan kembali ke pohon. Lubang-lubang tanah di tepian sungai merupakan pilihannya untuk bersarang. Kombinasi semak yang ada di bawahnya merupakan tempat persembunyian burung wiwik atau kedasih (Cacomantis sp) yang disamping amat sulit ditemukan juga memiliki sifat unik yaitu apabila mau bertelor dia akan memanfaatkan sarang burung lain yang berisi telor dengan menjatuhkannya dan mengganikan dengan telornya dia. Ketika sudah menetas anak burung akan dipelihara oleh burung yang mempunyai sarang hingga dewasa. Kemunculannya dengan suara mendayu yang menyedihkan menurut mitos mengisyaratkan dunia ini kosong/bersih/sepi (kedas) sehabis umat Hindu melakukan pembersihan (melasti) yaitu sasih kesanga dan kedasa bertepatan dengan bulan Maret-April. Konon juga diceritakan burung ini tidak bertelur tetapi melahirkan anak, ketika mau melahirkan dadanya akan terbelah dan dia akan mati, sedangkan anaknya akan dipelihara oleh burung lain sehingga dia mengeluarkan suara yang mendayu menyedihkan. Di persawahan, ketika mulai menggarap sawah menggunakan traktor sudah dikerumuni burung kuntul (Egretta sp) karena serangga akan keluar dari persembunyiannya sehingga 8

14 mudah dilihat, sedangkan blekok sawah (Ardeola speciosa) lebih memilih diam mengintai mangsanya. Ketika garapan sawah sudah halus dan airnya tenang mulai berdatangan gajahan besar (Numenius arquata), trinil lumpur (Limnodromus scolopaceus). Berkik ekor kipas (Gallinago gallinago) lebih memilih diam dan bersembunyi di pematang dan dikerumunan sisa rumput dan jerami. Berkik bila terusik akan terbang berkelok tanpa arah dengan kepakan sayap keras dan bersuara sehingga mengagetkan. Cangak (Ardea sp) lebih menyukai tanaman padi yang telah berumur, terkadang hanya kelihatan kepala dan lehernya yang panjang. Kareo sawah dan tikusan siberia (Porzana paykullii) juga sering dijumpai pematang sampai diselasela herba pada pengairan sawah. Ketika padi mulai menguning banyak serangga yang datang, petani amat dibantu oleh burung cici padi (Cisticola juncidis) yang ikut memangsa ulat yang merupakan hama tanaman padi sehingga sedikit yang tumbuh menjadi serangga dewasa, demikian juga dari jenis walet (Callocalia sp) dan jenis layang-layang (Hirundo sp) yang penyebarannya hampir disemua tempat ditemukan.apabila dilakukan pembasmian hama dengan penyemprotan akan mengundang lebih banyak lagi jenis ini untuk berpesta memakan serangga kecil yang terbang dalam kondisi kolep. Sebagian besar burung ini hanya datang ketika mencari makan saja dan akan kembali ketika matahari mulai tenggelam dan akan digantikan dengan kedatangan burung kowak malam (Nycticorax nycticorax). Dewasa ini petani merasa terganggu dan dirugikan dengan meningkatnya populasi burung pemakan biji padi seperti bondol jawa (Lachura leucogastroides), bondol peking (Lachura punctulata), bondol haji (Lachura maja) yang perkembangannya didukung oleh mudahnya mencari tempat bersarang mulai dari habitat alami sampai ke pemukiman penduduk dijumpai sarang dari jenis burung ini. Burung ini biasa mencari makan bergerombol dan terkadang bergabung dengan gerombolan lain, hal ini dpakai kesempatan bagi burung alapalap sapi (Falco moluccensis) dengan melakukan manufer untuk mengejar dan menangkapnya. Walaupun burung manyar (Ploceus manyar) tergolong pemakan padi yang rakus tapi keberadaannya tidak selamanya banyak, karena dia berbiak sesuai dengan musim gelagah berbunga, setelah itu dia akan berkurang populasinya bahkan menghilang entah kemana. Burung manyar terkenal dengan kepintarannya menganyam sarang yang membuat anaknya merasa nyaman dan terhindar dari mangsa. Salah satu suku ploceidae yang sudah sedikit ditemukan adalah gelatik jawa (Padda oryzivora) hanya dijumpai 1-2 pasang terbang melintas dan sesekali hinggap di atap rumah untuk sementara, padahal dulunya merupakan penghuni setia dari Pura yang ada di Canggu. Ini berawal dari penyemprotan hama padi dengan pesawat terbang sehingga banyak gelatik jawa yang mati dan terakhir masih ada tangan-tanga usil yang memikat burung jenis ini mengunakan getah untuk dijual. Larangan menembak burung 9

15 menguntungkan untuk upaya pelestarian tetapi disisi lain menimbulkan permasalahan bagi petani, karena populasi burung tekukur (Streptopelia chinensis) meningkat dimana kita tahu bahwa tekukur juga memakan biji padi bahkan mulai dari biji yang ada dipersemaian sampai pada menjelang panen, Suku yang sama burung perkutut (Geopelia striata) tidak berakibat demikian, dimana keberadaannya semakin sedikit karena banyak dipelihara masyarakat dan makanannya adalah bunga rumput. Sawah yang tidak digarap umumnya kebanyakan dekat dengan pantai akan segera tumbuh gulma, alang-alang, semak merupakan habitatnya bubut alang-alang (Centropus bengalensis). Burung ini termasuk pemakan daging. Burung ini biasa ditemukan di padang rumput seperti: di padang ilalang, rumpun rumput gelagah. Burung ini juga biasa bersarang di rumpun gelagah dan semak. Burung ini memiliki kuku yang panjang seperti burung elang tapi lebih ramping yang fungsinya untuk menangkap mangsa. Burung ini menghabiskan waktunya di atas tanah. Burung ini bertelur 2-3 butir tiap sarang dan sarang burung ini berada diatas permukaan tanah. Dekat-dekat pematang sering ditemukan melintas gemak tegalan (Turnix sylvatica) yang memiliki kebiasaan terbang rendah kemudian bersembunyi pada gundukan rumput mengering. Di tumpukan jerami juga ditemukan beranjangan jawa (Mirafra javanika) yang memiliki kebiasaan terbang tinggi sambil bersuara dengan tujuan mempertahankan teritorial. Canggu terkenal dengan pantainya yang indah, gelombang laut yang tidak begitu besar cocok untuk peselancar pemula sampai profesional merupakan aset bernilai tinggi yang tak pernah habisnya. Ditengah kesibukan atraksi wisata, laut Canggu juga memendam kekayaan alam yang berlimpah untuk para nelayan. Bila musim ikan tiba tidak jarang nelayan yang lupa akan rumah, untuk memasang jala, memasang perangkap bubu, memancing agar memperoleh hasil tangkapan sebanyak-banyaknya. Bersamaan dengan ini muncul pula burung-burung pemakan ikan entah dari mana asalnya melayang diketinggian dan tidak jarang terbang melayang dipermukaan. Jenis burung ini adalah burung cikalang (Fregata sp) yang memiliki kebiasaan berebut ikan tangkapan burung dara laut biasa (Sterna hirundo). Pada batu yang menonjol di atas permukaan laut didiami oleh cangak laut (Ardea sumatrana) dan kuntul karang (Egretta sacra). Angsa batu topeng (Sula dactylatra) sering dijumpai oleh nelayan mengapung di permukaan air laut dalam kondisi tidak bisa terbang. Mitos yang berkembang dari jenis burung ini, apabila sudah menyentuh tanah daratan dia tidak akan bisa terbang kembali, sehingga nelayan yang mendapat burung jenis ini dilepas saja dipekarangan rumah, memang betul tidak bisa terbang kembali. Di kawasan ini ada jenis burung yang sidikit dan jarang ditemukan diantaranya gagak (Corvus macrorhynchos) yang merupakan burung predator telor dan anak burung lain, 10

16 celepuk reban (Otus lempiji) yang merupakan burung aktif malam hari, caladi ulam (Dendrocopus macei) umum dijumpai pada pohon kelapa (Coccos nucifera) maupun pada pohon yang sebagian telah mati, srigunting hitam (Dicrurus macrocercus) yang memiliki kebiasaan hinggap diujung kayu kering pohon besar seperti kepuh (Sterculia foetida ) pada daerah yang jarang dikunjungi orang dan decu belang (Saxicola capranata) yang biasa membuat sarang di dalam bangunan yang terbuat dari kayu atau bambu yang tidak ditempati. Di pemukiman penduduk banyak sekali dijumpai jenis burung gereja (Passer montanus) yang banyak menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bangunan terutama bawah atap rumah yang penuh dengan sarang dan kotoran burung tersebut, demikian juga halnya dengan atap bangunan tempat suci terutama yang dari ijuk akan dicabik-cabik dipakai bahan membuat sarang sehingga berlobang. Perkembangan populasi burung ini sangat cepat, karena sudah terbiasa hidup berdampingan dengan manusia, banyak bangunan-bangunan besar dan makanan burung ini tersedia melimpah karena termasuk pemakan segala. Tanaman yang ditanam di pekarang rumah seperti tanaman bunga, kelapa, mangga, palem tak luput dicari burung diantaranya burung pengisap madu, perenjak, bondol dan tekukurpun tak ragu untuk bersarang. 11

17 IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. Di Kawasan Canggu sebagai daerah tujuan wisata ditemukan 63 jenis burung yang dikelompokkan kedalam 29 suku atau familia. 2. Dari keseluruhan jenis yang didapatkan sebagian besar ditemukani di pinggiran sungai yang memiliki vegetasi dari segi jenis dan jumlah paling banyak dibandingkan dengan gugus habitat lainnya. 3. Burung yang ditemukan kebanyakan merupakan burung pemakan serangga, buah-buahan, biji-bijian serta lainnya merupakan pemakan katak/ikan, predator, burung madu. 4. Jenis burung yang sidikit dan jarang ditemukan diantaranya gagak (Corvus macrorhynchos), celepuk reban (Otus lempiji), caladi ulam (Dendrocopus macei) srigunting hitam (Dicrurus macrocercus) dan decu belang (Saxicola capranata) Saran 1. Diperlukan adanya penelitian lintas wilayah untuk mengetahui distribusi dari burung yang ditemukan. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak perubahan habitat terhadap keanekaragaman jenis burung. 3. Perlu peran aktif masyarakat dan pihak pengembang pembangunan akomodasi pariwisata untuk menjaga dan melestarikan jenis burung. 4. Perlu adanya aturan adat berupa awig-awig maupun perarem kalau peraturan pemerintah sudah tidak diindahkan terkait dengan sepadan. 12

18 DAFTAR PUSTAKA Iskandar, J Jenis Burung Yang Umum di Indonesia. Penerbit Djambatan. Jakarta MacKinnon, J Field Guide to The Birds of Jva and Bali. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Mason, V. And F. Javis Bird of Bali. Periplus Edition (HK) Ltd., Singapore Suaskara, I B M, I K Ginantra, I K Muksin Keberadaan Jenis Jenis Burung di Kawasan Padang Pecatu Kabupaten Badung. Jurnal Lingkungan Hidup Bumi Lestari,Vol.10 No 1, Februari Hal Winnasis, S. at al Birds of Baluran National Park. Balai Taman Nasional Baluran =0ahUKEwiPzbnuzK3KAhUWjo4KHRSIBWcQ_AUIBSgA&dpr=1 13

Nama Daerah Nama Inggris Nama Ilmiah. 2 Bentet * Long Tailed Shrike Lanius schach - Tidak Umum 3 Bondol Dada Sisik/petingan ***

Nama Daerah Nama Inggris Nama Ilmiah. 2 Bentet * Long Tailed Shrike Lanius schach - Tidak Umum 3 Bondol Dada Sisik/petingan *** KEBERADAAN JENIS JENIS BURUNG DI KAWASAN PADANG PECATU KABUPATEN BADUNG Ida Bagus Made Suaskara, I Ketut Ginantra dan I Ketut Muksin Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana Email : suaskara@yahoo.com

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hutan mangrove desa Margasari memiliki luas 700 ha dengan ketebalan hutan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hutan mangrove desa Margasari memiliki luas 700 ha dengan ketebalan hutan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hutan mangrove desa Margasari memiliki luas 700 ha dengan ketebalan hutan mangrove mencapai 2 km. Tumbuhan yang dapat dijumpai adalah dari jenis Rhizopora spp., Sonaeratia

Lebih terperinci

Lampiran 1 Foto Dokumentasi Penelitian Keaneakaragaman Jenis Burung

Lampiran 1 Foto Dokumentasi Penelitian Keaneakaragaman Jenis Burung 60 Lampiran 1 Foto Dokumentasi Penelitian Keaneakaragaman Jenis Burung Gambar 10. Stasiun pengamatan pertama penelitian burung pada lahan basah Way Pegadungan yang telah menjadi persawahan pada Bulan April

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel tipe arsitektur pohon (Halle et al. 1978)

Lampiran 1 Tabel tipe arsitektur pohon (Halle et al. 1978) LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel tipe arsitektur pohon (Halle et al. 1978) No Jenis Arsitektur Ilustrasi Keterangan No Jenis Arsitektur Ilustrasi Keterangan 1 Holtum Batang lurus, tidak bercabang dan monoaksial

Lebih terperinci

BAB V DATA, ANALISIS DAN SINTESIS

BAB V DATA, ANALISIS DAN SINTESIS 26 BAB V DATA, ANALISIS DAN SINTESIS 5.1. Kondisi Fisik 5.1.1. Lokasi Geografis dan Hubungan dengan Lokasi Habitat Burung Sekitar Tapak Lokasi tapak secara geografis antara 106 45'53,52" BT - 106 46'24,35"

Lebih terperinci

ABSTRAK JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DI KAWASAN AGROPOLITAN KECAMATAN MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA. Oleh: Zainal Husain, Dharmono, Kaspul

ABSTRAK JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DI KAWASAN AGROPOLITAN KECAMATAN MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA. Oleh: Zainal Husain, Dharmono, Kaspul 47 ABSTRAK JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DI KAWASAN AGROPOLITAN KECAMATAN MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA Oleh: Zainal Husain, Dharmono, Kaspul Burung merupakan anggota dari Sub Filum Vertebrata yang termasuk

Lebih terperinci

SPESIES BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

SPESIES BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 4, No. 1, Ed. April 2016, Hal. 15-32 SPESIES BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR 1 Samsul Kamal, 2 Elita Agustina dan 3 Zahratur

Lebih terperinci

STRUKTUR KOMUNITAS DAN STATUS PERLINDUNGAN BURUNG DI KEBUN RAYA PURWODADI, KABUPATEN PASURUAN

STRUKTUR KOMUNITAS DAN STATUS PERLINDUNGAN BURUNG DI KEBUN RAYA PURWODADI, KABUPATEN PASURUAN STRUKTUR KOMUNITAS DAN STATUS PERLINDUNGAN BURUNG DI KEBUN RAYA PURWODADI, KABUPATEN PASURUAN Sufi Nisfu Ramadhani, Sofia Ery Rahayu, Agus Dharmawan Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jalan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Spesies Burung di Repong Damar Pekon Pahmungan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Spesies Burung di Repong Damar Pekon Pahmungan 31 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Spesies Burung di Repong Damar Pekon Pahmungan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa di Repong Damar Pekon Pahmungan

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI SEKITAR KAMPUS IKIP PGRI MADIUN SEBAGAI POTENSI LOKAL DAN SUMBER BELAJAR

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI SEKITAR KAMPUS IKIP PGRI MADIUN SEBAGAI POTENSI LOKAL DAN SUMBER BELAJAR KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI SEKITAR KAMPUS IKIP PGRI MADIUN SEBAGAI POTENSI LOKAL DAN SUMBER BELAJAR Nurul Kusuma Dewi Program Studi Pendidikan Biologi IKIP PGRI MADIUN, Jalan Setiabudi

Lebih terperinci

keyword : open green space, housing, vegetation, Bird. PENDAHULUAN

keyword : open green space, housing, vegetation, Bird. PENDAHULUAN Open Green Space Ability Area of Modern Settlement for Life Of bird types (Case Study Three Areas of Modern Settlement in Bogor City). 1 Kemampuan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Pemukiman Modern bagi

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI AREA KEBUN BUAH, TAMAN BUAH MEKARSARI ISMI NURFAIZAH

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI AREA KEBUN BUAH, TAMAN BUAH MEKARSARI ISMI NURFAIZAH KEANEKARAGAMAN BURUNG DI AREA KEBUN BUAH, TAMAN BUAH MEKARSARI ISMI NURFAIZAH DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA MANGROVE NUSA LEMBONGAN DAN NUSA CENINGAN

IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA MANGROVE NUSA LEMBONGAN DAN NUSA CENINGAN Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA MANGROVE NUSA LEMBONGAN DAN NUSA CENINGAN Kerjasama Coral Triangle Center (CTC) Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I Oleh Marthen

Lebih terperinci

5-048 KOMUNITAS BURUNG DI PESISIR KABUPATEN KULON PROGO. ABSTRAK

5-048 KOMUNITAS BURUNG DI PESISIR KABUPATEN KULON PROGO. ABSTRAK 5-048 KOMUNITAS BURUNG DI PESISIR KABUPATEN KULON PROGO Bambang Agus Suripto 1, Alifi Fitriana 2 1,2 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta E-mail:suriptobambang@yahoo.com ABSTRAK Dalam waktu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Jenis, Karakter, Makanan, Perkembangbiakan, Habitat, Kebiasaan, Penyebaran, serta Status Burung

Lampiran 1. Tabel Jenis, Karakter, Makanan, Perkembangbiakan, Habitat, Kebiasaan, Penyebaran, serta Status Burung LAMPIRAN 101 Lampiran 1. Tabel Jenis, Karakter, Makanan, Perkembangbiakan, Habitat, Kebiasaan, Penyebaran, serta Burung No. Nama Burung Karakter Makanan Perkembangbiakan Habitat Kebiasaan Penyebaran 1

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh : Yuni Wibowo Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh : Yuni Wibowo Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh : Yuni Wibowo Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman

Lebih terperinci

POTENSI UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING DI PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR

POTENSI UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING DI PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR POTENSI UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING DI PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR Potency of Developing Birdwatching Tourism at Plant Conservation Center Bogor Botanics Gardens Gytha Nafisah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies burung dunia. Tiga ratus delapan puluh satu spesies di antaranya merupakan endemik Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian Anorganik Dan Organik Padi merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi sebagian besar bangsa Indonesia (Idham & Budi, 1994). Menurut Pracaya (2002) upaya untuk mampu

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG MANGROVE TELUK BESAR PARIT KELABU KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG MANGROVE TELUK BESAR PARIT KELABU KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG MANGROVE TELUK BESAR PARIT KELABU KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Diversity of Diurnal Bird Species in Protecting Mangrove Forest Teluk

Lebih terperinci

KAJIAN HUBUNGAN ARSITEKTUR POHON DAN KEHADIRAN BURUNG DI KAMPUS IPB DRAMAGA BOGOR MUHAMMAD CHOIRUDDIN AZIS

KAJIAN HUBUNGAN ARSITEKTUR POHON DAN KEHADIRAN BURUNG DI KAMPUS IPB DRAMAGA BOGOR MUHAMMAD CHOIRUDDIN AZIS KAJIAN HUBUNGAN ARSITEKTUR POHON DAN KEHADIRAN BURUNG DI KAMPUS IPB DRAMAGA BOGOR MUHAMMAD CHOIRUDDIN AZIS DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KECAMATAN LAWEYAN, KECAMATAN SERENGAN, DAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTAMADYA SURAKARTA. Artikel Publikasi Ilmiah

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KECAMATAN LAWEYAN, KECAMATAN SERENGAN, DAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTAMADYA SURAKARTA. Artikel Publikasi Ilmiah KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KECAMATAN LAWEYAN, KECAMATAN SERENGAN, DAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTAMADYA SURAKARTA Artikel Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI KAWASAN PANTAI KARST GUNUNGKIDUL D.I.YOGYAKARTA SKRIPSI

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI KAWASAN PANTAI KARST GUNUNGKIDUL D.I.YOGYAKARTA SKRIPSI KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI KAWASAN PANTAI KARST GUNUNGKIDUL D.I.YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan

Lebih terperinci

Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung di Kawasan Mangrove Center Tuban. Diversity and Abundance of Bird in Mangrove Center Tuban

Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung di Kawasan Mangrove Center Tuban. Diversity and Abundance of Bird in Mangrove Center Tuban ISSN: 161 2252-3979 LenteraBio Vol. 4 No. 3, September 2015: 150 154 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung di Kawasan Mangrove Center Tuban Diversity

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI RUANG TERBUKA HIJAU DI TIGA TEMPAT PEMAKAMAN UMUM DI BOGOR ALIFAH MELTRIANA

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI RUANG TERBUKA HIJAU DI TIGA TEMPAT PEMAKAMAN UMUM DI BOGOR ALIFAH MELTRIANA KEANEKARAGAMAN BURUNG DI RUANG TERBUKA HIJAU DI TIGA TEMPAT PEMAKAMAN UMUM DI BOGOR ALIFAH MELTRIANA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

KEKAYAAN JENIS BURUNG DI PULAU SERANGAN, BALI BIRD SPECIES RICHNESS IN SERANGAN ISLAND, BALI

KEKAYAAN JENIS BURUNG DI PULAU SERANGAN, BALI BIRD SPECIES RICHNESS IN SERANGAN ISLAND, BALI KEKAYAAN JENIS BURUNG DI PULAU SERANGAN, BALI BIRD SPECIES RICHNESS IN SERANGAN ISLAND, BALI I PUTU AGUS SUMARDIKA*, I KETUT GINANTRA DAN I. B. MADE SUASKARA Program Studi Biologi, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Pengamatan Burung di Resort Bama Seksi Konservasi Wilayah II Bekol dalam Upaya Reinventarisasi Potensi Jenis

Pengamatan Burung di Resort Bama Seksi Konservasi Wilayah II Bekol dalam Upaya Reinventarisasi Potensi Jenis Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Pengamatan Burung di Resort Bama Seksi Konservasi Wilayah II Bekol dalam Upaya Reinventarisasi Potensi Jenis Oleh : Nama : Arif Pratiwi, ST NIP : 710034820 TAMAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keanekaragaman Jenis Burung di Permukiman Keanekaragaman hayati dapat dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetik, dan keanekaragaman

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR, JAWA BARAT ASEP SAEFULLAH

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR, JAWA BARAT ASEP SAEFULLAH KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR, JAWA BARAT ASEP SAEFULLAH DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KEBERADAAN JENIS BURUNG PADA LIMA STASIUN PENGAMATAN DI SEPANJANG DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILIWUNG, DEPOK-JAKARTA

KEBERADAAN JENIS BURUNG PADA LIMA STASIUN PENGAMATAN DI SEPANJANG DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILIWUNG, DEPOK-JAKARTA ISSN 1978-9513 VIS VITALIS, Vol. 02 No. 2, September 2009 KEBERADAAN JENIS BURUNG PADA LIMA STASIUN PENGAMATAN DI SEPANJANG DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILIWUNG, DEPOK-JAKARTA Hasmar Rusmendro, Ruskomalasari,

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Kajian Bioekologi Famili Ardeidae di Wonorejo, Surabaya. Anindyah Tri A /

Tugas Akhir. Kajian Bioekologi Famili Ardeidae di Wonorejo, Surabaya. Anindyah Tri A / Tugas Akhir Kajian Bioekologi Famili Ardeidae di Wonorejo, Surabaya Anindyah Tri A / 1507 100 070 Dosen Pembimbing : Indah Trisnawati D. T M.Si., Ph.D Aunurohim S.Si., DEA Jurusan Biologi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Jenis Jenis Burung di Wilayah Cagar Alam Imogiri Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh:

Jenis Jenis Burung di Wilayah Cagar Alam Imogiri Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: Jenis Jenis Burung di Wilayah Cagar Alam Imogiri Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: 1 Alfan Firmansyah, Agung Budiantoro¹, Wajudi², Sujiyono² ¹Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Ahmad Dahlan,

Lebih terperinci

KEKAYAAN SPESIES BURUNG DI WILAYAH DESA BUAHAN, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI DAN DI HUTAN HUJAN DATARAN TINGGI SEKITARNYA

KEKAYAAN SPESIES BURUNG DI WILAYAH DESA BUAHAN, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI DAN DI HUTAN HUJAN DATARAN TINGGI SEKITARNYA JURNAL BIOLOGI 19 (1) : 34-38 ISSN : 1410-5292 KEKAYAAN SPESIES BURUNG DI WILAYAH DESA BUAHAN, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI DAN DI HUTAN HUJAN DATARAN TINGGI SEKITARNYA BIRD SPECIES RICHNESS IN

Lebih terperinci

PEMBUATAN FLIPBOOK BERDASARKAN KERAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SENUJUH DAN SEKITARNYA

PEMBUATAN FLIPBOOK BERDASARKAN KERAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SENUJUH DAN SEKITARNYA PEMBUATAN FLIPBOOK BERDASARKAN KERAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SENUJUH DAN SEKITARNYA B Firmandi, Basuki Hardigaluh, Eka Ariyati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Email

Lebih terperinci

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 STUDI KEANEKARAGAMAN AVIFAUNA SEBAGAI SARANA EDUKASI EKOWISATA BIRDWATCHING DI KAWASAN WISATA KONDANG MERAK, MALANG SOFYAN ARIS NRP. 1509100004 Dosen Pembimbing Aunurohim, S.Si., DEA Jurusan Biologi Fakultas

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Pengamatan Burung di Resort Perengan Seksi Konservasi Wilayah I Pandean dalam Upaya Reinventarisasi Potensi Jenis Oleh : Nama : Arif Pratiwi, ST NIP : 710034820

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DI DESA SUNGAI DERAS KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DI DESA SUNGAI DERAS KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DI DESA SUNGAI DERAS KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Diurnal bird species diversity in Protected Forest Mount Ambawang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN BURUNG DI PANTAI SIUNG DAN PANTAI WEDI OMBO GUNUNGKIDUL D.I. YOGYAKARTA

PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN BURUNG DI PANTAI SIUNG DAN PANTAI WEDI OMBO GUNUNGKIDUL D.I. YOGYAKARTA PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN BURUNG DI PANTAI SIUNG DAN PANTAI WEDI OMBO GUNUNGKIDUL D.I. YOGYAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi Disusun

Lebih terperinci

DAFTAR JENIS BURUNG TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

DAFTAR JENIS BURUNG TAMAN NASIONAL ALAS PURWO DAFTAR JENIS BURUNG TAMAN NASIONAL ALAS PURWO NO FAMILI NAMA LATIN NAMA INDONESIA NAMA INGGRIS 1 Acanthizidae Gerygone sulphurea Remetuk laut Golden-bellied Gerygone 2 Accipitridae Accipiter gularis Elang-alap

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS AVIFAUNA DI CAGAR ALAM KELING II/III KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

KEANEKARAGAMAN JENIS AVIFAUNA DI CAGAR ALAM KELING II/III KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH KEANEKARAGAMAN JENIS AVIFAUNA DI CAGAR ALAM KELING II/III KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH Chrystanto 1), Siti Asiyatun 2), Margareta R 3) 1), 2) Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Tengah 3) Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori B. Hipotesis... 18

DAFTAR ISI. BAB III. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori B. Hipotesis... 18 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xiii ABSTRACT... xiv BAB

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis Burung pada Areal Tambak Intensif di Sumatera Selatan dan Lampung

Keanekaragaman Jenis Burung pada Areal Tambak Intensif di Sumatera Selatan dan Lampung Keanekaragaman Jenis Burung pada Areal Tambak Intensif di Sumatera Selatan dan Lampung Diversity of bird species at the area of intensive aquaculture in South Sumatra and Lampung Jani MASTER 1), Nuning

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE HABITAT BESERTA GANGGUANNYA DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR, JAWA BARAT

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE HABITAT BESERTA GANGGUANNYA DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR, JAWA BARAT Media Konservasi Vol 20, No.2, Agustus 2015: 117-124 KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE HABITAT BESERTA GANGGUANNYA DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR, JAWA BARAT (Bird Diversity in Various

Lebih terperinci

Kemampuan Kawasan Nir-Konservasi dalam Melindungi Kelestarian Burung Endemik Dataran Rendah Pulau Jawa Studi Kasus di Kabupaten Kebumen

Kemampuan Kawasan Nir-Konservasi dalam Melindungi Kelestarian Burung Endemik Dataran Rendah Pulau Jawa Studi Kasus di Kabupaten Kebumen Jurnal Biologi Indonesia 6(2): 237-253 (2010) Kemampuan Kawasan Nir-Konservasi dalam Melindungi Kelestarian Burung Endemik Dataran Rendah Pulau Jawa Studi Kasus di Kabupaten Kebumen Eko Sulistyadi Bidang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Jenis burung di hutan produksi desa Gunung Sangkaran. Jenis burung di hutan produksi desa Gunung Sangkaran ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Jenis burung di hutan produksi desa Gunung Sangkaran. Jenis burung di hutan produksi desa Gunung Sangkaran ditemukan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Jenis burung di hutan produksi desa Gunung Sangkaran Jenis burung di hutan produksi desa Gunung Sangkaran ditemukan sebanyak 29 spesies yang terdiri dari

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi LS dan

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi LS dan IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak dan Luas Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi 05 33 LS dan 105 15 BT. Pantai Sari Ringgung termasuk dalam wilayah administrasi Desa

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Menjukut 5.1.1. Deskripsi Habitat Menjukut merupakan suatu kawasan yang terdapat di kawasan TWNC yang terdiri atas hutan, danau dan pantai di sekitarnya. Danau merupakan

Lebih terperinci

KESAMAAN KOMUNITAS BURUNG DI LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH

KESAMAAN KOMUNITAS BURUNG DI LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH KESAMAAN KOMUNITAS BURUNG DI LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH Moh. Ihsan Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu, Sulawesi Tengah 94118 Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Struktur Pekarangan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Struktur Pekarangan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Struktur Pekarangan Dari 9 pekarangan dengan masing-masing 3 pekarangan di setiap bagiannya diketahui bahwa luasan rata-rata pekarangan pada bagian pertama 303 m 2, pada bagian ke-dua

Lebih terperinci

RINGKASAN KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA- GRESIK

RINGKASAN KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA- GRESIK Lampiran I. Ringkasan penelitian RINGKASAN KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA- GRESIK, Bambang Irawan, Sucipto Hariyanto

Lebih terperinci

KERAGAMAN JENIS BURUNG DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA PUSAT LITBANG HUTAN DAN KONSERVASI ALAM, BOGOR. Oleh : ELY SOLIHATI G

KERAGAMAN JENIS BURUNG DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA PUSAT LITBANG HUTAN DAN KONSERVASI ALAM, BOGOR. Oleh : ELY SOLIHATI G 1 KERAGAMAN JENIS BURUNG DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA PUSAT LITBANG HUTAN DAN KONSERVASI ALAM, BOGOR Oleh : ELY SOLIHATI G34102037 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAWASAN LAHAN BASAH KOTA BATAM DIVERSITY OF BIRDS AT BATAM WETLAND AREA

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAWASAN LAHAN BASAH KOTA BATAM DIVERSITY OF BIRDS AT BATAM WETLAND AREA SIMBIOSA, 6 (1): 17-30 Juli, 2017 ISSN Cetak. 2301-9417 KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KAWASAN LAHAN BASAH KOTA BATAM DIVERSITY OF BIRDS AT BATAM WETLAND AREA Fauziah Syamsi Program Studi Pendidikan Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan. OIC (Orangutan Information Centre) menambahkan bahwa kawasan restorasi

TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan. OIC (Orangutan Information Centre) menambahkan bahwa kawasan restorasi TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kondisi Lokasi Penelitian Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia dengan luas.094.692 hektar yang secara administrasi pemerintahan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DAN KEARIFAN TRADISIONAL MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI DI PULAU RAMBUT KEPULAUAN SERIBU

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DAN KEARIFAN TRADISIONAL MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI DI PULAU RAMBUT KEPULAUAN SERIBU IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DAN KEARIFAN TRADISIONAL MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI DI PULAU RAMBUT KEPULAUAN SERIBU MASHUDI A. mashudi.alamsyah@gmail.com GIRY MARHENTO girymarhento@gmail.com

Lebih terperinci

Systematic List of Birds

Systematic List of Birds Systematic List of Birds The list indicates where the birds were first seen on the trip. Ducks, Geese and Swans Sunda Teal Cormorants Little Black Cormorant Anhingas Oriental Darter Frigatebirds Christmas

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA GRESIK

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA GRESIK Berk. Penel. Hayati: 17 (131 138), 2012 KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA GRESIK Hening Swastikaningrum*, Sucipto Hariyanto,

Lebih terperinci

Hubungan keanekaragaman burung dan komposisi pohon di Kampus Kentingan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah

Hubungan keanekaragaman burung dan komposisi pohon di Kampus Kentingan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 3, Juni 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 660-666 DOI: 10.13057/psnmbi/m010346 Hubungan keanekaragaman burung dan komposisi pohon di Kampus Kentingan Universitas

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAHAN BASAH WAY PEGADUNGAN DESA RAJAWALI KECAMATAN BANDAR SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAHAN BASAH WAY PEGADUNGAN DESA RAJAWALI KECAMATAN BANDAR SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAHAN BASAH WAY PEGADUNGAN DESA RAJAWALI KECAMATAN BANDAR SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (WETLAND BIRDS DIVERSITY AT WAY PEGADUNGAN RAJAWALI VILLAGE BANDAR SURABAYA DISTRICT

Lebih terperinci

Keanekaragaman burung di lingkungan Unit Pembangkit Indonesia Power (UP IP) Tambak Lorok, Semarang

Keanekaragaman burung di lingkungan Unit Pembangkit Indonesia Power (UP IP) Tambak Lorok, Semarang PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 5, Agustus 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1045-1049 DOI: 10.13057/psnmbi/m010514 Keanekaragaman burung di lingkungan Unit Pembangkit Indonesia Power (UP IP)

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Burung di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Andalas Wahana Berjaya (AWB), Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat

Jenis-Jenis Burung di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Andalas Wahana Berjaya (AWB), Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Jenis-Jenis Burung di Perkebunan Sawit PT. Andalas Wahana Berjaya (AWB), Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Bird Species at Oil Palm Plantation of PT. Andalas Wahana Berjaya (AWB), Dharmasraya, West

Lebih terperinci

1. Latar belakang. a. Keragaman Raptor & status. b. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

1. Latar belakang. a. Keragaman Raptor & status. b. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu 1. Latar belakang a. Keragaman Raptor & status. Benua Asia dihuni oleh sekitar 90 jenis raptor dan sekitar 75 merupakan jenis raptor diurnal yang bisa ditemukan di Indonesia (Ed Colijn 2000). Sekitar 15

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI REPONG DAMAR PEKON PAHMUNGAN KECAMATAN PESISIR TENGAH KRUI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI REPONG DAMAR PEKON PAHMUNGAN KECAMATAN PESISIR TENGAH KRUI KABUPATEN LAMPUNG BARAT KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI REPONG DAMAR PEKON PAHMUNGAN KECAMATAN PESISIR TENGAH KRUI KABUPATEN LAMPUNG BARAT (BIODIVERSITY OF BIRD SPECIES IN PEKON REPONG DAMAR PAHMUNGAN CENTRAL COAST SUB DISTRICT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Tekukur Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang terbentang dari India dan Sri Lanka di Asia Selatan Tropika hingga ke China Selatan dan Asia

Lebih terperinci

6.1 STATUS Gambar 6.1

6.1 STATUS Gambar 6.1 6.1 STATUS Kemerosotan keanekaragaman hayati adalah susutnya keanekaragaman hayati dalam luasan, kondisi atau produktivitas yang berkelanjutan dari ekosistem dan susutnya jumlah, distribusi atau pemanfaatan

Lebih terperinci

Keanekaragaman Burung di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah

Keanekaragaman Burung di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah 82 Rahayuningsih dkk, Keanekaragaman Burung di Desa Karangasem, Keanekaragaman Burung di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Birds Diversity at Karangasem, Wirosari, Grobogan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KAWASAN PEMAKAMAN UMUM TANAH KUSIR, JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU RAMAH BURUNG

PERANCANGAN ULANG KAWASAN PEMAKAMAN UMUM TANAH KUSIR, JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU RAMAH BURUNG PERANCANGAN ULANG KAWASAN PEMAKAMAN UMUM TANAH KUSIR, JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU RAMAH BURUNG SYAM REZZA FAHLEVI. Perancangan Ulang Kawasan Pemakaman Umum Tanah Kusir,

Lebih terperinci

EKSPLORASI BEBERAPA JALUR POTENSI WISATA BIRDWATCHING DI BANDEALIT, TAMAN NASIONAL MERU BETIRI

EKSPLORASI BEBERAPA JALUR POTENSI WISATA BIRDWATCHING DI BANDEALIT, TAMAN NASIONAL MERU BETIRI Journal of Indonesian Tourism and Development Studies E-ISSN : 2338-1647 http://jitode.ub.ac.id EKSPLORASI BEBERAPA JALUR POTENSI WISATA BIRDWATCHING DI BANDEALIT, TAMAN NASIONAL MERU BETIRI Agung S. Kurnianto

Lebih terperinci

Gambar 6.1. Diagram hubungan antar ruang pada tapak

Gambar 6.1. Diagram hubungan antar ruang pada tapak 61 BAB VI PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Rencana Ruang Ruang yang direncanakan berdasarkan konsep ruang yang telah dibuat dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti, zona konservasi dan zona pendukung.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Populasi adalah kelompok kolektif spesies yang sama yang menduduki ruang tertentu dan pada saat tertentu. Populasi mempunyai

Lebih terperinci

Kata kunci : Burung, Pulau Serangan, habitat

Kata kunci : Burung, Pulau Serangan, habitat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan jenis burung di Pulau Serangan, Bali pada bulan Februari sampai Maret tahun 2016. Pengamatan dilakukan sebanyak 20 kali, yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

KERAGAMAN SPESIES AVIFAUNA HUTAN PENELITIAN OILSONBAI (Avifauna Species Diversity of Oilsonbai Research Forest) Oleh/By : Oki Hidayat 1 ABSTRACT

KERAGAMAN SPESIES AVIFAUNA HUTAN PENELITIAN OILSONBAI (Avifauna Species Diversity of Oilsonbai Research Forest) Oleh/By : Oki Hidayat 1 ABSTRACT KERAGAMAN SPESIES AVIFAUNA HUTAN PENELITIAN OILSONBAI (Avifauna Species Diversity of Oilsonbai Research Forest) Oleh/By : Oki Hidayat 1 Balai Penelitian Kehutanan Kupang Jl. Untung Surapati No.7B P.O.Box

Lebih terperinci

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Burung Air Di Hutan Mangrove Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas

Jenis-Jenis Burung Air Di Hutan Mangrove Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Jenis-Jenis Burung Air Di Hutan Mangrove Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Muhammad Suriansyah 1, Tri Rima Setyawati 1, Ari Hepi Yanti 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN NILAI INDEKS KOMUNITAS BURUNG DI TIGA LOKASI KEBUN RAYA BOGOR CATUR WIBAWA PRAJA

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN NILAI INDEKS KOMUNITAS BURUNG DI TIGA LOKASI KEBUN RAYA BOGOR CATUR WIBAWA PRAJA KEANEKARAGAMAN JENIS DAN NILAI INDEKS KOMUNITAS BURUNG DI TIGA LOKASI KEBUN RAYA BOGOR CATUR WIBAWA PRAJA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA PERKEBUNAN KOPI DI KECAMATAN BENER KELIPAH KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA PERKEBUNAN KOPI DI KECAMATAN BENER KELIPAH KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 2, Ed. September 2013, Hal. 67-136 KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA PERKEBUNAN KOPI DI KECAMATAN BENER KELIPAH KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH 1 Samsul

Lebih terperinci

DIVERSITAS JENIS DAN KEMELIMPAHAN AVIFAUNA DI SUB URBAN KOTA MADIUN BAGIAN BARAT

DIVERSITAS JENIS DAN KEMELIMPAHAN AVIFAUNA DI SUB URBAN KOTA MADIUN BAGIAN BARAT Jurnal Florea Volume 1 No. 2, Nopember 2014 (1-7) DIVERSITAS JENIS DAN KEMELIMPAHAN AVIFAUNA DI SUB URBAN KOTA MADIUN BAGIAN BARAT Bingar Diky Linggarjati, Nurul Kusuma Dewi, Umi Nur Khasanah, Yuliana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kuntul 2.1.1 Klasifikasi Burung Kuntul Burung kuntul termasuk ordo Ciconiiformes dan famili Ardeidae (Mackinnon, 1993). klasifikasi Kuntul besar (Egretta alba) adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kuntul kecil, pulau serangan, aktivitas harian, habitat, Bali

ABSTRAK. Kata kunci : kuntul kecil, pulau serangan, aktivitas harian, habitat, Bali ABSTRAK Penelitian tentang aktivitas burung kuntul kecil (Egretta garzetta) dilakukan di Pulau Serangan antara bulan Mei dan Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian burung

Lebih terperinci

Fokus Lahan Basah. Kajian Baseline Ekosistem Mangrove di Desa-desa di Kabupaten Pohuwato dan Bolaang Mongondow Selatan 3.

Fokus Lahan Basah. Kajian Baseline Ekosistem Mangrove di Desa-desa di Kabupaten Pohuwato dan Bolaang Mongondow Selatan 3. Dari Redaksi Daftar Isi Fokus Lahan Basah Salam redaksi, Keberhasilan suatu kegiatan rehabilitasi dan pengelolaan ekosistem lahan basah, tidak terlepas dari kegiatan penilaian-penilaian kondisi awal (baseline

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI LAHAN BASAH RAWA BUJUNG RAMAN DESA BUJUNG DEWA KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI LAHAN BASAH RAWA BUJUNG RAMAN DESA BUJUNG DEWA KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI LAHAN BASAH RAWA BUJUNG RAMAN DESA BUJUNG DEWA KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Bondan Pergola 1), Bainah Sari Dewi 1), Rikha Aryanie Surya 3), dan Suprianto

Lebih terperinci

DISTRIBUSI BURUNG KAMPUS ITB JATINANGOR SEBAGAI KAWASAN PENYANGGA HUTAN LINDUNG GUNUNG MANGLAYANG

DISTRIBUSI BURUNG KAMPUS ITB JATINANGOR SEBAGAI KAWASAN PENYANGGA HUTAN LINDUNG GUNUNG MANGLAYANG DISTRIBUSI BURUNG KAMPUS ITB JATINANGOR SEBAGAI KAWASAN PENYANGGA HUTAN LINDUNG GUNUNG MANGLAYANG Dikdik Permadi 1), Rahman Rasyidi 2), Primadieta 3), Muhammad Hafizh Zhafran Nurrachman 4), Muhamad Aditio

Lebih terperinci

Studi Keanekaragaman Avifauna Sebagai Sarana Edukasi Ekowisata Birdwatching di Kawasan Wisata Kondang Merak, Malang.

Studi Keanekaragaman Avifauna Sebagai Sarana Edukasi Ekowisata Birdwatching di Kawasan Wisata Kondang Merak, Malang. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Studi Keanekaragaman Avifauna Sebagai Sarana Edukasi Ekowisata Birdwatching di Kawasan Wisata Kondang Merak, Malang. Sofyan

Lebih terperinci

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

Si Pengerat Musuh Petani Tebu.. Si Pengerat Musuh Petani Tebu.. Embriani BBPPTP Surabaya Gambar. Tanaman Tebu Yang Terserang Tikus Hama/pest diartikan sebagai jasad pengganggu bisa berupa jasad renik, tumbuhan, dan hewan. Hama Tanaman

Lebih terperinci

ASOSIASI JENIS BURUNG PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DI ANJUNGAN KOTA PALU

ASOSIASI JENIS BURUNG PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DI ANJUNGAN KOTA PALU ASOSIASI JENIS BURUNG PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DI ANJUNGAN KOTA PALU Abdul Gafur 1, Elhayat Labiro 2, Moh Ihsan 2 Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako Jl. Soekarno-Hatta Km. 9

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Hama Burung

TINJAUAN PUSTAKA Hama Burung TINJAUAN PUSTAKA Hama Burung Burung yang menjadi hama tanaman pertanian, terutama pada komoditas serealia (padi, jagung dan sorgum) sebagian besar adalah jenis pipit, yang termasuk ke dalam Kelas Aves,

Lebih terperinci

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 5 No.1, Januari 2017 (35 46)

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 5 No.1, Januari 2017 (35 46) STUDI WISATA PENGAMATAN BURUNG (BIRDWATCHING) DI LAHAN BASAH DESA KIBANG PACING KECAMATAN MENGGALA TIMUR KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG (STUDY TOURISM OF OBSERVATIONS BIRD (BIRDWATCHING) IN WETLAND

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Habitat Burung Secara umum, habitat satwa didefinisikan sebagai tempat hidup satwa. Habitat satwa harus dapat menyediakan keperluan dasar bagi satwa yaitu pakan, air, dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Langkat. Pulau Sembilan ini memiliki luas ± 15,65 km 2 atau ± 9,67% dari total

TINJAUAN PUSTAKA. Langkat. Pulau Sembilan ini memiliki luas ± 15,65 km 2 atau ± 9,67% dari total 15 TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi Penelitian Pulau Sembilan merupakan salah satu pulau yang terdapat di Kabupaten Langkat. Pulau Sembilan ini memiliki luas ± 15,65 km 2 atau ± 9,67% dari total luas

Lebih terperinci

PILAR INDONESIA empowering people preserving nature

PILAR INDONESIA empowering people preserving nature PILAR INDONESIA empowering people preserving nature Misi kami : Berdedikasi untuk konservasi Sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati Meningkatkan kesadaran, kapasitas (masyarakat, lembaga) tentang pentingnya

Lebih terperinci

Keragaman Jenis Burung Air di Kawasan Selat Sebuku Kotabaru, Kalimantan Selatan

Keragaman Jenis Burung Air di Kawasan Selat Sebuku Kotabaru, Kalimantan Selatan SP-015-8 Riefani & Soendjoto. Keragaman Jenis Burung Air di Kawasan Selat Sebuku Kota Baru, Kalimantan Selatan Keragaman Jenis Burung Air di Kawasan Selat Sebuku Kotabaru, Kalimantan Selatan Diversity

Lebih terperinci

Keanekaragaman Spesies Avifauna di Kawasan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Keanekaragaman Spesies Avifauna di Kawasan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur Keanekaragaman Spesies Avifauna di Kawasan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur Titi Rindi ANTIKA 1, Rizka RAHMAWATI 1, Ika Puspita SARI 1, Kufah Nur AFIFAH 1,Yohanes DANIAR 1,Khoirun NISAK 1 Ekologi Project

Lebih terperinci

- LAPORAN SEMENTARA - HASIL PENGAMATAN POTENSI WISATA TERBATAS DI SUAKA MARGASATWA RAWA SINGKIL

- LAPORAN SEMENTARA - HASIL PENGAMATAN POTENSI WISATA TERBATAS DI SUAKA MARGASATWA RAWA SINGKIL - LAPORAN SEMENTARA - HASIL PENGAMATAN POTENSI WISATA TERBATAS DI SUAKA MARGASATWA RAWA SINGKIL Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil yang terdiri dari 102.500 hektar memiliki kekayaan keanekaragaman yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 16 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada lima tipe habitat yaitu hutan pantai, kebun campuran tua, habitat danau, permukiman (perumahan), dan daerah perkotaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunitas burung merupakan salah satu komponen biotik ekosistem yang berperan dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam. Peran tersebut dapat tercermin dari posisi

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasan Hutan Kampus IPB Dramaga Dan PPKA Bodogol- Bogor ABSTRAK

Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasan Hutan Kampus IPB Dramaga Dan PPKA Bodogol- Bogor ABSTRAK 3 Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasan Hutan Kampus IPB Dramaga Dan PPKA Bodogol- Bogor 1 Rita Oktavia ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan burung serta mamalia

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Muhammad Irwan Kesuma 1), Bainah Sari Dewi 1) dan Nuning Nurcahyani 2) 1 Jurusan

Lebih terperinci

USAHA SAMBILAN BUDIDAYA WALET DI MENDATI NGAMBUR LAMPUNG BARAT. Suyadi L

USAHA SAMBILAN BUDIDAYA WALET DI MENDATI NGAMBUR LAMPUNG BARAT. Suyadi L USAHA SAMBILAN BUDIDAYA WALET DI MENDATI NGAMBUR LAMPUNG BARAT Suyadi L200100015 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1 Tentang Burung Walet Burung Walet merupakan burung pemakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Burung Burung merupakan salah satu satwa yang mudah dijumpai di setiap tempat dan mempunyai posisi yang penting sebagai salah satu kekayaan alam di Indonesia. Jenisnya

Lebih terperinci

84 La mp ira n 1. Daf tar bur ung yan g terc atat di Ca gar Ala m Pul au Du a ( ) 1. Anhinga melanogaster Pecuk ular V P 2. Phalacrocorax ni

84 La mp ira n 1. Daf tar bur ung yan g terc atat di Ca gar Ala m Pul au Du a ( ) 1. Anhinga melanogaster Pecuk ular V P 2. Phalacrocorax ni 83 No. NAMA JENIS NAMA JENIS PHALACROCORACIDAE STATUS KEHADIRA N STATUS LINDUNG 84 La mp ira n 1. Daf tar bur ung yan g terc atat di Ca gar Ala m Pul au Du a (19 76-200 0) 1. Anhinga melanogaster Pecuk

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BURUNG PANTAI YANG BERMIGRASI DI TANJUNG BUNGA KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BURUNG PANTAI YANG BERMIGRASI DI TANJUNG BUNGA KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BURUNG PANTAI YANG BERMIGRASI DI TANJUNG BUNGA KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA Identification Species Shorebirds Migrate of Tanjung Bunga Sub-District Teluk Pakedai,

Lebih terperinci