PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CEEPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CEEPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 PADANG ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) Suci Pratama Wulandari NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH

3 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

4 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 PADANG Oleh Suci Pratam Wulandari 1, Asri Wahyuni Sari 2, Indriani Nisja 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalah, rendahnya kemampuan mendengarkan cerpen siswa. Siswa sulit memahami isi cerpen yang disampaikan oleh guru khususnya alur, latar dan penokohan. Situasi kelas yang tidak mendukung dalam memperdengarkan. Media yang digunakan guru tidak bervariasi. Hal tersebut disebabkan oleh media yang digunakan guru tidak bervariasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kemampuan memahami cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang tanpa menggunakan media audio, (2) mendeskripsikan kemampuan memahami cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang menggunakan media audio, (3) mendeskripsikan pengaruh penggunaan media audio terhadap kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling dilakuhkan dengan cara acak. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang siswa, dimana 30 orang siswa kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis uji-t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa. Pertama, kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang tanpa menggunakan media audio berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai sebesar 70,22. Kedua, kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang menggunakan media audio berada pada kualifikasi baik dengan nilai sebesar 78,78%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang karena nilai t hitung (3,669) > t tabel (2,048). Kata kunci: pengaruh, media audio, memahami cerpen

5 EFFECT OF THE USE OF MEDIA AUDIO ON ABILITY TO KNOW SHORT STORY STATE CLASS XI SMA 13 PADANG By Suci Pratam Wulandari 1, Asri Wahyuni Sari 2, Indriani Nisja 3 1) West Sumatra STKIP PGRI students 2) 3) West Sumatra STKIP PGRI Education of Indonesian and Literature Department Lecturers ABSTRACT This event will be based on research by the problems, lack of ability to listen to such students. Students is difficult to understand the content of the short stories submitted by teachers in particular Groove, setting and characters. The class does not support situations in the play. Media used, the teacher does not vary. It is caused by the media used, teachers do not vary in their learning process. This research aims to (1) describe the ability understand short grade XI SMA Negeri 13 the Paddock without using the media audio, (2) describe the ability understand short gradexi SMA Negeri Padang 13 using the media audio, (3) describe the influence of the use of audio media against the ability understand short stories the students classx 1 SMA Negeri 13 Padang. Type of this research is quantitative research. This research uses quasi experimentmethod. The sampling techniques used in this research is the technique of simple random sampling, random way dilakuhkan. The samples on this research amounted to 60 students, where 30 students of Class XI IPS control as a class 4 and Class XI IPS 2 as class experiments. The instruments used in this research is an objective test. Research on hypothesis testing using the test analysis-t. The results of the analysis of the data shows that. First, the ability to understand short grade X 1 SMA Negeri 13 the Paddock without using the media audio is more than enough qualification with a value of Second, the ability to understand short grade X 1 SMA Negeri Padang 13 using the media audio are on good qualification with a value of 78,78%. It can be concluded that the use of influential media audio significantly to the ability to understand short grade X 1 SMA Negeri 13 the field because the value of tcount (3.669) > ttable(2,048). Keyword: the influence, media audio, reading short stori

6 A. PENDAHULUAN Keterampilan menyimak sangat berperan dalam proses pemerolehan bahasa dan pengajaran bahasa. Menyimak adalah kemampuan menandai dan memahami wicara. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa pertama yang harus dikuasai oleh seorang anak sebelum keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Rixon dalam Nursaid (2001:29), mengatakan bahwa mendengar adalah kegiatan yang bersifat ekstensif, bukan dikaitkan dengan tujuan untuk memahami ujaran, dan secara umum tidak terdapat kesulitan dalam melaksanakannya. Sebaliknya, menyimak merupakan kegiatan yang bersifat intensif, ditekankan pada pencapaian tujuan, yaitu memahami tuturan verbal atau ujaran yang disampaikan oleh orang lain. Sedangkan menurut Tarigan dalam Nursaid (2001:29) juga berpendapat bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara. Pembelajaran cerpen akan menjadi bosan dan tidak diminati siswa jika hanya dibacakan langsung oleh guru. Kegiatan menyimak cerpen akan lebih baik dan menarik dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia jika didukung dengan media pembelajaran yang tepat. Horip dalam Semi (1988:34) mengemukakan cerpen adalah karakter yang dijabarkan lewat rentetan kejadian daripada kejadian-kejadian itu sendiri satu persatu. Apa yang terjadi di dalamnya lazim merupakan suatu pengalaman atau pejelajahan. Dan reaksi mental itulah yang pada hakekatnya disebut cerpen. Di samping itu, Edgar dalam Nurgiantoro (1995:10) berpendapat bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam merupakan suatu hal yang kiranya tidak mungkin dilakukan untuk sebuah novel. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)untuk SMA/ MA kelas XI semester 2, terdapat standar kompetensi keterampilan mendengarkan. Standar Kompetensi (SK) mendengarkan, yaitu 13. memahami pembacaan cerpen.kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi alur, penokohan dan latar dalam cerpen yang dibacakan. Untuk memahami cerpen, ada beberapa materi yang harus dikuasai siswa. Materi tersebut mengenai cara mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara informal pada tanggal 17 April 2015 dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 13 Padang Ibu Yusdayanti, M.Pd ditemukan permasalahan terkait dengan pelajaran menyimak cerpen. Permasalahan tersebut diantaranya adalah: Pertama, rendahnya kemampuan menyimak cerpen siswa. Kedua, siswa sulit memahami isi cerpen yang disampaikan oleh guru, khususnya alur, latar, dan penokohan. Ketiga, situasi kelas yang tidak mendukung dalam mendengarkan cerpen. Keempat, media yang digunakan guru tidak bervariasi, sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Solusi yang bisa mengatasi masalah dalam mempelajari memahami cerpen adalah pembelajaran dengan menggunakan media audio. Media audio adalah media yang dapat melatih keterampilan menyimak siswa. Media ini juga menjadi siswa lebih berkonsentrasi menyimak cerpen. Guru mendengarkan pembacaan cerpen melalui speaker ke siswa dan siswa menyimak pembacaan cerpen tersebut. menurut Hamzah (2010:133) merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis, dan ringkas serta mudah dibawa (portable). Media ini dapat digunakan, baik untuk keperluan kelompok (group learning), maupun belajar individual. Dengan karakteristik yang dimilikinya, media audio sangat efektif digunakan dalam beberapa bidang studi, seperti bahasa, drama, dan seni musik. Berdasarkan hal atas, maka penelitian ini mengkaji Bagaimana Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Kemampuan Memahami Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Padang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, yaitu: Pertama, bagaimana kemampuan memahami cerpen tanpa menggunakan media audio siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang? Kedua, bagaimana kemampuan memahami cerpen menggunakan media audio siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang? Ketiga, bagaimana pengaruh

7 penggunaan media audio terhadap kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang? B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan kuantitatif karena dalam pengumpulan data menggunakan angka. Menurut Sugiyono (2010:7), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah menemui kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data penelitian berupa angka-angka, dimulai pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Data kuantitatif dalam penelitian ini dimulai dari nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam kemampuan memahami cerpen siswa, sampai tahap terakhir yaitu melakukan uji hipotesis yang berbentuk angka-angka. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, (2009:107) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain dalam penelitian ini adalah desain kuasi eksperimen (quasi eksperimental design) dengan bentuk nonequivalent control group design. Metode kuasi eksperimen ini dipilih karena menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sugiyono(2011:112) menyatakan bahwa pada desain ini kelas eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak tetapi memilih dua kelas yang sudah terbentuk, kemudian dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rancangan Statistik Dua Kelompok Kelompok Perlakuan Posttes Eksperimen X Y Kontrol - Y Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas XI yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 adalah 240 yang terdiri dari 8 kelas. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Oleh sebab itu, karena jumlah populasi lebih dari seratus, peneliti membatasi jumlah subjek penelitian ini dengan menggunakan sampel. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Lufri (2005: 83), simple random sampling dilakukan dengan cara acak, artinya setiap anggota populasi atau unit dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes terlebih dahulu dilakuhkan uji cobapada siswa kelas XI IPS3 yang berada diluar sampel penelitian. Alasan mengapa kelas XI IPS 3 yang dijadikan sampel, karena standar deviasinya paling terendah. Berdasarkan hasil uji coba yang terdiri dari 50 soal, terdapat 30 soal yang valid. Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes ini, digunakan validitas isi (content validitiy). Reabilitas tes dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik belah dua. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, tes dilaksanakan tanpa menggunakan media audio. Sebaliknya, pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media audio. Langkah-langkah penerapannya dalam pembelajaran menyimak cerpen adalah sebagai berikut ini. Pertama, guru menyampaikan materi. Kedua, putarkanlah kaset cerita yang cocok dengan siswa. Ketiga, siswa mendengarkan cerita yang diputarkan tersebut. Guru membagikan soal tes objektif. Keempat, menentukan nilai rata-rata hitung. Kelima, mengklasifikasikan kemampuan memahami cerpen siswa dengan menggunakan media audio siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang Keenam, membuat histogram kemampuan memahami cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang untuk masing-masing indikator. Ketujuh, membandingkan kedua kemampuan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dan membuat histogram perbedaan kedua kemampuan. Kedelapan, melakuhkan uji normalitas, homogenitas dan hipotesis.

8 C. HASIL PENELITIAN Hasil analisis data pada penelitian ini memberikan gambaran tentang, (1) Kemampuan memahami cerpen siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 13 Padang tanpa menggunakan media audio (kelas kontrol), dan (2) Kemampuan memahami cerpen siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 13 Padang yang diajar dengan menggunakan media audio (kelas eksperimen). Gambaran bahwa kemampuan siswa memahami cerpen tanpa menggunakan media audio dapat dikelompokkan menjadi lima kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sekali sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 10 orang atau sebesar 33,33%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang atau sebesar 36,67%. Keempat, siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 6 orang atau sebesar 20%. Kelima, siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67%. Lebih jelas kemampuan siswa memahami cerpen tanpa menggunakan media audio digambarkan pada histogram berikut. Gambar Histogram Kemampuan Siswa Memahami Cerpen Tanpa Menggunakan Media Audio Gambaran bahwa kemampuan siswa memahami cerpen menggunakan media audio dapat dikelompokkan menjadi empat kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sekali sebanyak 7 orang atau sebesar 23,33%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 14 orang atau sebesar 46,67%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 7 orang atau sebesar 23,33%. Keempat, siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67%. Lebih jelas kemampuan siswa memahami cerpen menggunakan media audio digambarkan pada histogram berikut. Gambar 9 Histogram Kemampuan Siswa Memahami cerpen Menggunakan Media audio

9 D. PEMBAHASAN 1. Kemampuan Memahami cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang tanpa menggunakan media audio (Kelas Kontrol) Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hitung kemampuan siswa memahami cerpen tanpa menggunakan media audio dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Pertama, siswa yang menjawab alur dengan rata-rata hitung tanpa menggunakan media audio sebesar 74,14. Kedua, siswa yang menjawab penokohan tanpa menggunakan media audio sebesar 67,96. Ketiga, siswa yang menjawab latar dengan rata-rata hitung tanpa menggunakan media audio sebesar 73,33. Jadi rata-rata hitung tanpa menggunakan media audio adalah sebesar Kemampuan Memahami cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang menggunakan media audio (Kelas Eksperimen) Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hitung kemampuan siswa memahami cerpen menggunakan media audio dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Pertama, siswa yang menjawab alur dengan rata-rata hitung menggunakan media audio sebesar Kedua, siswa yang menjawab penokohan menggunakan media audio sebesar Ketiga, siswa yang menjawab latar dengan rata-rata hitung tanpa menggunakan media audio sebesar Jadi rata-rata hitung menggunakan media audio adalah Pengaruh Penggunaan Media Audio Terhadap Kemampuan Memahami Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Padang Berdasarkan hasil analisi data, diketehui bahwa pengaruh penggunaan media audio terhadap kemampuan memahami cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 13 Padang menunjukkan bahwa t hitung (3,669) > t tabel (2,048). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang. E. PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan tentang kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang tanpa menggunakan media audio dan menggunakaan media audio diperoleh dua kesimpulan. Pertama, kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang tanpa menggunakan media audio berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai sebesar 70,22. Kedua, kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang menggunakan media audio berada pada kualifikasi baik dengan nilai sebesar 78,78. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memahami cerpen siswa kelas X1 SMA Negeri 13 Padang karena nilai t hitung (3,669) > t tabel (2,048). b. Saran

10 Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran dari peneliti sebagai berikut: 1. Bagi Guru Diharapkan pada guru mata Bahasa Indonesia untuk mendorong siswa menggunakan media yang bervariasi untuk menambah keterampilan siswa dalam memahami media audio. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media audio dapat membantu siswa untuk lebih mampu memahami cerpen, dilihat dari indikator alur cerpen, penokohan cerpen, dan latar cerpen. 2. Penelitian Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang kemampuan memahami cerpen. Bagi peneliti yang akan meneliti pada tempat yang sama disarankan untuk menggunakan media selain dari media audio. F. KEPUSTAKAAN Abdurrahman, dan Ellya Ratna Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Satra Indonesia. (Bahan Ajar). Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP. Nurgiantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nursaid Pengajaran Keterampilan Menyimak. Padang: IKIP Padang Press. Sudjana Metedo Statistika. Bandung: Trasito Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sudjiman, Panuti Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

11