BAB I PENDAHULUAN. fasilitas untuk keberlangsungan hidup.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. fasilitas untuk keberlangsungan hidup."

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia hingga saat ini terus berkembang. Perkembangan dalam pembangunan tersebut dapat dilihat dari pemberitaan melalui media masa yang memberitakan terkait pembangunan yang ada di Negara Indonesia pada saat ini. Pembangunan infrastrukur yang dilakukan pada saat ini seperti pengembangan pembangkit listrik 35 Mega Watt, 163 pelabuhan, 1.646,6 mil jalan, 621,3 mil jalan tol, 2.024,42 mil rel kereta api, 15 bandara, 49 bendungan dan sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan. 1 Tujuan diadakan pembangunan yakni untuk melengkapi kebutuhan akan hidup manusia yang semakin berkembang, seperti halnya proyek pembangunan jalan tol yang bertujuan untuk memudahkan mobilitas dalam kehidupan. Pembangunan dalam berbagai sektor ini adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan cara menyediakan fasilitas untuk keberlangsungan hidup. Tujuan pembangunan tersebut pada akhirnya untuk mensejahterakan rakyat. Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan dari Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan hal itu dijamin dalam 1 Detik Finance, Jokowi : Kami Bangun Infrastuktur Terbesar Sepanjang Sejarah, diakses melalui pada tanggal 26 Agustus 2016 pukul WIB.

2 2 Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan dalam prosesnya tentu membutuhkan finansial, sumber daya manusia, sumber daya alam serta alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembangunan. Faktor finansial sangat dibutuhkan pada proses pembangunan karena dapat diketahui bahwa dalam proses pembangunan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Faktor sumber daya manusia merupakan faktor penentu kualitas, efisiensi dan keefektifan dari suatu bangunan. Faktor sumber daya alam yakni bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembangunan yang berasal dari alam seperti halnya pasir, batu, kayu dan lain sebagainya. Faktor yang berikutnya yakni faktor alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, sumber daya alam akan sulit didapatkan apabila tidak menggunakan alat-alat untuk membantu pembangunan, begitu pula dengan sumber daya manusia tanpa adanya alat-alat untuk membantu pembangunan proses pembangunan itu sendiri akan berjalan dengan lambat. Alat-alat yang dibutuhkan dalam suatu proses pembangunan salah satunya yakni alat-alat yang tergolong sebagai alat berat. Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. 2 Alat berat dalam proses pembangunan memiliki posisi yang sangat penting 2 Rengkodriders, Macam-macam alat berat dan fungsinya, diakses melalui pada tanggal 26 Agustus 2016 pukul WIB.

3 3 selain untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dapat mempercepat proses pekerjaan sehingga akan menekan biaya dari proses pembangunan itu sendiri. Alat berat sering digunakan dalam proses proyek pembangunan baik dalam skala besar maupun skala kecil serta dalam pertambangan. Alat berat yang umum digunakan dalam proses pembangunan atau konstruksi yakni dozer, excavator seperti Backhoe, Front Shovel, Clamshell, alat pengangkut seperti Loader, Truck dan Conveyor, alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain-lain. 3 Alat-alat berat memiliki nilai jual yang tidak murah sehingga untuk memiliki suatu alat berat dibutuhkan dana yang besar, karena harga dari suatu jenis alat berat relatif mahal tidak semua perusahaan atau orang yang melaksanakan atau mendapatkan proyek pembangunan memiliki alat-alat berat yang diperlukan dalam proses pembangunannya. Menyewa alat berat merupakan salah satu cara untuk menekan biaya dari proses pembangunan serta memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pemilik atau pelaksana proyek. Pemilik atau pelaksana proyek dapat menyewa kepada perusahaan yang menyediakan alat berat atau lebih mudah disebut dengan perusahaan di bidang alat berat. Hak dan kewajiban timbul antara pihak yang menyewakan dan pihak penyewa apabila perjanjian sewa-menyewa disepakati. Perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara para pihak dikategorikan sebagai perjanjian timbal balik yang mana kedua belah pihak harus 3 Ibid.

4 4 memenuhi kewajibannya serta mendapatkan haknya. Dalam perjanjian sewa-menyewa dikenal adanya praktik mengulangsewakan. Praktik mengulangsewakan yaitu pihak penyewa yang menyewakan kembali alat yang sedang disewanya kepada pihak ketiga dengan adanya izin dari pihak yang menyewakan. Praktik mengulangsewakan lebih kompleks dari pada praktik sewamenyewa pada umumnya, karena dalam mengulangsewakan terdapat tiga pihak yang saling berhubungan oleh karena itu apabila terjadi suatu permasalahan maka penyelesaiannya pun akan lebih kompleks dari sewamenyewa pada umumnya. Praktik mengulangsewakan pada realita nya tidak jarang diketemukan berbagai permasalahan misalnya wanprestasi salah satu pihak seperti tidak bertanggungjawabnya salah satu pihak atas kesalahan yang diperbuat dan merugikan pihak lainnya, pelanggaran terhadap perjanjian, dan overmacht yang menimbulkan sengketa. Perlindungan hukum bagi para pihak ketika melaksanakan perjanjian sewa-ulang sangatlah dibutuhkan apalagi ketika terjadi suatu permasalahan sebab praktik menyewa-ulangkan lebih kompleks dari pada sewa-menyewa seperti biasa, namun tidak semua pihak yang melaksanakan perjanjian sewa-ulang mengerti akan hukum atau dapat dikatakan sebagai orang yang awam tentang hukum. Berbahaya ketika kedua belah pihak merupakan orang yang awam akan hukum hal tersebut akan menimbulkan permasalahan yang baru, karena dalam hukum dikenal dengan adanya adagium Een ieder wordt geacht de wet te kennen yang

5 5 berarti setiap orang dianggap tahu undang-undang dan Ignorantia iuris neminem excusat yang berarti ketidaktahuan seseorang akan hukum tidak dapat dijadikan alasan pemaaf atau membebaskan orang itu dari hukum. 4 Kota Tasikmalaya yang terletak di Provinsi Jawa Barat terdapat berbagai perusahaan dibidang alat berat salah satunya adalah CV. Putera Sakura. CV. Putera Sakura merupakan perusahaan penyedia alat berat yang sudah cukup lama beroperasi di Kota Tasikmalaya. CV. Putera Sakura telah banyak berkontribusi untuk pembangunan di Provinsi Jawa Barat dengan bergerak dibidang usaha sewa-menyewa alat berat. Pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura dijumpai adanya praktik sewa-ulang. Terkait dengan permasalahan yang dapat diketemukan dalam perjanjian sewa-ulang seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, praktik sewa-ulang yang terjadi pada CV. Putera Sakura pernah mengalami berbagai masalah. Penulis pun mempunyai berbagai pertanyaan yang ingin penulis ketahui lebih lanjut terkait realita praktik sewa-ulang alat berat yang dilakukan oleh CV. Putera Sakura apakah sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku atau tidak, mengapa praktik sewa ulang yang terjadi pada CV. Putera Sakura bisa menimbulkan berbagai macam masalah, bagaimana penyelesaian sengketa wanprestasi oleh CV. Putera Sakura, serta dengan adanya adagium yang telah dipaparkan sebelumnya apakah para pihak dalam perjanjian sewaulang tetap tidak dibenarkan dan bagaimanakah perlindungan hukumnya. 4 Sigit Priambodo, Kumpulan Adagium atau Quote Bijak Hukum (Latin,Inggris) diakses melalui pada tanggal 27 Agustus 2016 pukul WIB.

6 6 Banyaknya persoalan yang ingin penulis ketahui terkait dengan realita praktik perjanjian sewa-ulang alat berat pada CV. Putera Sakura, maka berdasarkan latar belakang diatas diperlukan segera melakukan penelitian, oleh karena itu untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian sewaulang alat berat pada CV. Putera Sakura penulis akan membahas lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul Tinjauan Yuridis terhadap Pelaksanaan Sewa-Ulang dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Alat Berat pada CV. Putera Sakura di Kota Tasikmalaya B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa praktik sewa-ulang dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura menimbulkan berbagai masalah? 2. Bagaimana penyelesaian sengketa wanprestasi dalam praktik sewaulang yang terjadi dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura? 3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak dalam praktik sewa-ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu :

7 7 1. Tujuan Penelitian Subjektif a. Sebagai salah satu pemenuhan persyaratan dalam menempuh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Sebagai pelengkap literatur untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang perdata. 2. Tujuan Penelitian Objektif a. Untuk mengetahui dan mengkaji penyebab timbulnya berbagai masalah pada praktik sewa ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura di Kota Tasikmalaya. b. Untuk mengetahui dan mengkaji penyelesaian sengketa wanprestasi dalam praktik sewa-ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat di CV. Putera Sakura. c. Untuk mengetahui dan mengkaji perlindungan hukum terhadap para pihak dalam praktik sewa-ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura. D. Keaslian Penelitian Sepanjang penelusuran kepustakaan di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tidak ditemukan penulisan hukum dengan judul Tinjauan Yuridis terhadap Pelaksanaan Sewa-Ulang dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Alat Berat pada CV. Putera Sakura di Kota

8 8 Tasikmalaya, akan tetapi terdapat penelitian terlebih dahulu yang meneliti terkait dengan perjanjian sewa menyewa, yaitu : 1. Rachel Ulitinawati pada tahun 2013 menulis mengenai wanprestasi dalam perjanjian sewa-menyewa peralatan camping di Semesta Adventure Rental & Outlet dengan judul penulisan hukum Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa-Menyewa Peralatan Camping (Studi Kasus pada Semesta Adventure Rental & Outlet Yogyakarta). 2. Miftahul Jannah pada tahun 2015 menulis penulisan hukum dengan menitik beratkan pada pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa sepeda motor antara turis asing dengan Rental Motor Ana di Yogyakarta yang berjudul Tinjauan terhadap Perjanjian Sewa-Menyewa Sepeda Motor antara Turis Asing dan Rental Motor Ana Yogyakarta. 3. Febriana Claudia Pramithasari pada tahun 2015 menulis penulisan hukum tentang penyelesaian sengketa wanprestasi dalam perjanjian sewa-menyewa mobil di CV. Dawung Putra Makmur dengan judul Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Mobil di CV. Dawung Putra Makmur Penelitian yang terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian ini yakni perbedaan tersebut terletak pada objek perjanjian sewa menyewa, permasalahan yang diteliti serta lokasi penelitian. Objek perjanjian sewamenyewa pada penelitian ini adalah Alat Berat. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini menitik beratkan pada praktik sewa-ulang, penyelesaian wanprestasi serta perlindungan hukum dalam pelaksanaan sewa-ulang

9 9 dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura, dan lokasi penelitian ini terletak di Kota Tasikmalaya tepatnya pada CV. Putera Sakura. Peneliti meyakini belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya terkait penelitian ini, apabila diluar pengetahuan peneliti ternyata telah ada penelitian serupa, diharapkan penelitian ini menjadi pelengkap literatur dibidang hukum perdata khususnya dalam perjanjian sewa-ulang serta menambah wawasan yang sudah ada. Penelitian ini dilakukan dengan I tikad baik dengan menjungjung keaslian sesuai dengan etika akademik dengan tidak melakukan plagiasi ataupun kejahatan akademik lainnya. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat, manfaat atau kegunaan dari penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Mengembangkan dan menambah wawasan terkait dengan pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat. b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dalam pelaksanaan di lapangan sehingga dapat mengetahui ada atau tidak nya perbedaan dan persamaan antara teori dengan praktik di lapangan dalam perjanjian sewamenyewa alat berat. 2. Manfaat Praktis

10 10 a. Manfaat bagi penulis Penelitian ini memberikan manfaat terhadap penulis sendiri yaitu selain sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada penelitian ini juga memberikan wawasan terkait perjanjian sewa-ulang pada umumnya, pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat pada CV. Putera Sakura di Kota Tasikmalaya pada khususnya dan pengalaman baru dalam hidup penulis. b. Manfaat bagi Pemerintah Penelitian ini memberikan manfaat kepada pemerintah yaitu dengan mengingatkan dan memberikan masukan bahwa pada saat ini proyek pembangunan semakin marak, sehingga dalam proses proyek pembangunan dibutuhkan peran pemerintah sebagai fungsi kontrol dan mencari langkah solusi untuk antisipasi apabila terjadi permasalahan ditengah masyarakat terkait pelaksanaan proyek. c. Manfaat bagi Masyarakat Manfaat bagi masyarakat yaitu memberikan wawasan terkait pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat, terutama bagi masyarakat yang sering melakukan sewa-ulang tetapi awam akan hukum. d. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan

11 11 Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan yaitu sebagai pelengkap literatur dalam bidang perdata umumnya dan perjanjian sewaulang alat berat pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga. berbagai wilayah dan belahan dunia.

BAB I PENDAHULUAN. turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga. berbagai wilayah dan belahan dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki berbagai keindahan alam yang sangat menawan dimata dunia tidak salah memiliki jumlah pengunjung wisatawan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI), camping mempunyai arti: membuat (mendirikan) kemah (untuk

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI), camping mempunyai arti: membuat (mendirikan) kemah (untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Camping diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai perkemahan dan berasal dari kata dasar kemah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), camping mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu berkembang selaras dengan perkembangan zaman. Perkembangan ini juga berlaku bagi manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun batin manusia membutuhkan interaksi dari manusia lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun batin manusia membutuhkan interaksi dari manusia lain untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lahir maupun batin manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada tiga hal yang membuat sebuah bangsa menjadi besar dan makmur, yaitu tanah yang subur, kerja keras dan kelancaran transportasi orang dan barang dari satu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa.

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Perjanjian sewa-menyewa sepeda motor antara turis asing dan Rental motor Ana Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat dengan cepat terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Manusia memerlukan bantuan orang lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini senada dengan asas Ubi societas ibi ius yang menerangkan bahwa dimana ada manusia disitulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan sebagai salah satu cara untuk. itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan sebagai salah satu cara untuk. itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang menuntut diimbanginya kemajuan dalam segala bidang membuat hampir semua negara berkembang berlomba-lomba untuk melaksanakan pembangunan nasional.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dapat diakses langsung, keberadaan gedung-gedung yang

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dapat diakses langsung, keberadaan gedung-gedung yang `1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa konstruksi adalah sebuah sektor yang memegang peran penting dalam pembangunan Indonesia. Melalui sektor inilah, secara fisik kemajuan pembangunan Indonesia dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat diperlukan oleh semua sektor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang semakin maju serta semakin berkembangnya perusahaan, mengakibatkan banyaknya permasalahan yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perjanjian jual beli sangat banyak macam dan ragamnya, salah satunya adalah perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. dengan kepadatan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. dengan kepadatan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan kepadatan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. handy talky. Tren alat komunikasi yang selalu mengalami pergeseran,

BAB I PENDAHULUAN. handy talky. Tren alat komunikasi yang selalu mengalami pergeseran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pemikiran dan peradaban manusia merupakan salah satu cikal bakal terjadinya kemajuan di bidang teknologi. Wujud nyata hal tersebut, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya di BAB I PENDAHULUAN Perkembangan internasional yang terjadi beberapa tahun terakhir, telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya di bidang ekonomi. Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah suatu usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rechtfictie atau yang lazim disebut fiksi hukum, memiliki pengertian bahwa setiap orang dianggap tahu akan hukum, jadi ketika seseorang tidak tahu hukumnya tidak

Lebih terperinci

Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Laboratorium Fakultas Hukum. Universitas Islam Indonesia

Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Laboratorium Fakultas Hukum. Universitas Islam Indonesia PROSES-PROSES DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KEPENTINGAN UMUM Oleh : Dwi Apriliati Puspitasari 1 ABSTRAKSI Kegiatan pembangunan untuk fasilitas umum selalu membutuhkan tanah sebagai lahan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobil adalah suatu kendaraan roda empat yang digerakkan dengan tenaga mesin dengan bahan bakar bensin atau solar yang mempunyai bentuk tertentu. Mobil termasuk barang

Lebih terperinci

GORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan

GORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan GORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan http://hargo.co.id/wp-content/uploads/2018/02/1c5f640b-62aa-4d1b-bf60-d3f650e19792.jpg GORONTALO, Hargo.co.id Mega

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dari perekonomian yang modern dapat dilihat dari kebutuhan hidup manusia yang semakin meningkat. Salah satu kebutuhan itu adalah tentang kebutuhan akan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek proyek konstruksi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu perusahaan memiliki peraturan dan tata tertib yang mengatur jalannya suatu perusahaan tersebut. Dengan kata lain setiap perusahaan diwajibkan adanya kepemilikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial, oleh karenanya manusia itu cenderung untuk hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui APBN maupun APBD dalam penyediaan dana untuk pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. melalui APBN maupun APBD dalam penyediaan dana untuk pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang melaksanakan pembangunan dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tujuan Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain dengan melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan. tujuan negara yaitu mensejahterakan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain dengan melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan. tujuan negara yaitu mensejahterakan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globlisasi mendorong peningkatan dalam setiap segi kehidupan masyarakat. Indonesia sebagai negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan pengangkutan di Indonesia mulai menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa yang percaya untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menunjang pembangunan nasional, pembangunan dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan. Atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain untuk melaksanakan sesuatu hal. Peristiwa ini menimbulkan hubungan hukum antara para

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini ditandai dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut 1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Ekspedisi Perjanjian ekspedisi adalah perjanjian timbal balik antara ekspeditur dengan pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada seseorang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada seseorang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hak Atas Tanah Definisi hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada seseorang yang mempunyai hak untuk mempergunakan atau mengambil manfaat atas tanah tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, globalisasi ekonomi guna mencapai kesejahteraan rakyat berkembang semakin pesat melalui berbagai sektor perdangangan barang dan jasa. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dengan salah satu cirinya adalah pembangunan disegala bidang. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam. kerjasama yang mengikat antara dua individu atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam. kerjasama yang mengikat antara dua individu atau lebih. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam masyarakat, individu yang satu senantiasa berhubungan dengan individu yang lain. Dengan perhubungan tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian tersebut diperlukan dana yang besar. Dana untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian tersebut diperlukan dana yang besar. Dana untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk salah satu negara yang perkembangan perekonomiannya cukup pesat, sehingga untuk menunjang perkembangan perekonomian tersebut diperlukan dana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah penduduk di Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pengguna layanan perpustakaan atau yang biasa disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pengguna layanan perpustakaan atau yang biasa disebut dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak masyarakat memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk membaca karena koleksi buku yang tersedia di perpustakaan sangat beragam. Masyarakat pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin pesat memberikan dampak tidak langsung dalam perubahan pola kehidupan masyarakat. Masyarakat dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wajib menjamin kesehatan bagi warganya. Peran aktif serta pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. wajib menjamin kesehatan bagi warganya. Peran aktif serta pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat membuat masyarakat kini menjadi lebih sadar lagi mengenai pentingnya kesehatan bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan hubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antara. yang sangat beraneka ragam. Tidak semua dari kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan hubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antara. yang sangat beraneka ragam. Tidak semua dari kebutuhan-kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai seorang individu pastinya selalu membutuhkan hubungan dengan manusia yang lainnya. Secara sederhana, bagaimanapun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan darat, kendaraan laut, dan kendaraan udara. 1 Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan darat, kendaraan laut, dan kendaraan udara. 1 Transportasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi di negara berkembang seperti Indonesia merupakan salah satu elemen yang memegang peranan penting dalam rangka mendorong perekonomian Negara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia dalam bidang industri mengakibatkan meningkatnya hasil industri, salah satunya adalah kendaraan bermotor. Maka hasil industri tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan maupun menaikan utilitas atau

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan maupun menaikan utilitas atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan, dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari ribuan pulau-pulau besar maupun kecil, yang terhubung oleh selat dan laut. Pada saat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kata rumah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mahal, padahal

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm adalah sejumlah besar orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm adalah sejumlah besar orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang paling mulia. Manusia lahir dan hidup menjalin hubungan dengan sesamanya dan membentuk kehidupan bersama yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan masyarakat terlihat pada lembaga yang ada pada masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi maupun hukum. Untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah. Sektor pertanian sampai

Lebih terperinci

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT By : Sering kali kita melihat berbagai aktifitas alat berat ketika suatu proyek bangunan dilakukan, baik itu transportasi (jalan, jembatan, bandara), bangunan air (waduk, bendung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan perumahan terasa sangat mendesak yang setiap tahunnya mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan penduduk. Kebutuhan rumah di

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U AN

BAB I P E N D A H U L U AN BAB I P E N D A H U L U AN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan rumah tempat tinggal atau hunian di daerah perkotaan semakin meningkat dan dirasakan kurang, mengingat jumlah perumahan yang tersedia tidak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI GROBOGAN, a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan, oleh karena itu dapat dikatakan hukum tentang

Lebih terperinci

Silakan kunjungi My Website

Silakan kunjungi My Website Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER III TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH HUKUM PERIKATAN Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D UNIVERSITY 081223956738

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di luar perusahaan, antara lain melalui Penggabungan (merger), Pengambilalihan

BAB I PENDAHULUAN. di luar perusahaan, antara lain melalui Penggabungan (merger), Pengambilalihan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan usaha dalam pasar perdagangan semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk selalu mengembangkan strategi dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital dalam kehidupan masyarakat, hal ini didasari beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital dalam kehidupan masyarakat, hal ini didasari beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia merupakan daratan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta berupa perairan yang terdiri dari sebagian besar laut dan sungai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pihak yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pihak yang terlibat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Dalam suatu aktivitas bisnis, masalah pembiayaan menempati posisi yang penting. Tanpa kelancaran transaksi finansial, kinerja pelaku usaha akan mengalami hambatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. calon pekerja tersebut diterima bekerja. dan jaminan etos kerja tinggi pekerja mulai muncul pada tahun 2008.

BAB I PENDAHULUAN. calon pekerja tersebut diterima bekerja. dan jaminan etos kerja tinggi pekerja mulai muncul pada tahun 2008. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ijazah adalah surat tanda tamat belajar yang menyatakan bahwa seseorang telah menyelesaikan dan berhasil mempelajari suatu tingkatan ilmu dan pelajaran. Mulai

Lebih terperinci

KAJIAN ATAS DASAR HUKUM PENGADAAN TANAH BANJIR KANAL TIMUR TA 2008 DAN Landasan hukum pelaksanaan pengadaan tanah Banjir Kanal Timur (BKT)

KAJIAN ATAS DASAR HUKUM PENGADAAN TANAH BANJIR KANAL TIMUR TA 2008 DAN Landasan hukum pelaksanaan pengadaan tanah Banjir Kanal Timur (BKT) KAJIAN ATAS DASAR HUKUM PENGADAAN TANAH BANJIR KANAL TIMUR TA 2008 DAN 2009 1. Latar Belakang Landasan hukum pelaksanaan pengadaan tanah Banjir Kanal Timur (BKT) yaitu Peraturan Kepala BPN No.3 Tahun 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu perjanjian tertulis merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perpindahan tempat yang dilakukan manusia ke tempat lainnya dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukan suatu kebutuhan namun pada saat sekarang dapat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. bukan suatu kebutuhan namun pada saat sekarang dapat menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup seorang diri tanpa kehadiran manusia lain. Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Mengikuti perkembangan dari perekonomian yang moderen, adanya pengangkutan merupakan salah satu sarana yang cukup penting dalam menunjang pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehat dengan umur yang panjang adalah harapan bagi setiap orang. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. sehat dengan umur yang panjang adalah harapan bagi setiap orang. Tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Hidup sehat dengan umur yang panjang adalah harapan bagi setiap orang. Tidak ada satu orang pun di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai nasabah serta dana yang disimpannya dari pihak-pihak yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengenai nasabah serta dana yang disimpannya dari pihak-pihak yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai suatu lembaga yang diberikan kepercayaan untuk mengelola dana masyarakat berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan atas segala informasi mengenai nasabah serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi memiliki peranan yang cukup penting dalam peningkatan mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan perdagangan barang dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Toko Modern, memberikan pengertian Pasar Tradisional sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dan Toko Modern, memberikan pengertian Pasar Tradisional sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan area tempat jual beli barang yang menjadi tempat berkumpulnya lebih dari satu penjual atau pedagang untuk menjajakan barang dagangan mereka dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara material maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa Konstruksi merupakan salah satu kegiatan bidang ekonomi yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa banyak di. sewa yang telah diberikan oleh pihak penyewa.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa banyak di. sewa yang telah diberikan oleh pihak penyewa. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada era reformasi ini perkembangan arus globalisasi ekonomi dalam kerjasama di bidang jasa berkembang sangat pesat. Masyarakat semakin banyak mengikatkan dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, dimana dunia memasuki era gobalisasi, sektor ekonomi dan perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam dunia perdagangan soal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang paling atas. Yang dimanfaatkan untuk menanami tumbuh-tumbuhan disebut

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang paling atas. Yang dimanfaatkan untuk menanami tumbuh-tumbuhan disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai pengertian geologis-agronomis, tanah ialah lapisan lepas permukaan bumi yang paling atas. Yang dimanfaatkan untuk menanami tumbuh-tumbuhan disebut tanah garapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri. 1 Oleh karena itu, pencaharian bertani dan berkebun, 2

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri. 1 Oleh karena itu, pencaharian bertani dan berkebun, 2 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidang perkebunan merupakan salah satu bidang yang termasuk ke dalam sumber daya alam di Indonesia yang memiliki peranan strategis dan berkontribusi besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dapat dilakukan melalui penyelenggaraan negara yang bersifat demokratis dan berkedaulatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanah memiliki arti yang sangat penting bagi setiap individu dalam masyarakat, karena selain mempunyai hubungan yang erat dengan keberadaan individu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai investasi, mengingat nilainya yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai investasi, mengingat nilainya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap keluarga, bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai investasi, mengingat nilainya yang semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan akhirakhir. persen, sebagaimana tersaji dalam tebel berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan akhirakhir. persen, sebagaimana tersaji dalam tebel berikut ini. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dari waktu ke waktu terus melakukan pembangunan untuk mewujudkan negara yang semakin maju, adil, dan sejahtera. Dari berbagai kemajuan yang dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya 1 BAB I PENDAHULUAN Melihat bentuk perjanjian, yang berkaitan dengan bisnis diantaranya adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya tuntutan kebutuhan yang semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia adalah negara berkembang yang senantiasa melakukan pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di segala bidang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan infrastruktur jalan menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk membuka akses transportasi guna menggairahkan aktivitas perekonomian dan sebagai sarana pemerataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang Dalam dunia perdagangan kita mengenal berbagai macam perjanjian, salah satu diantaranya adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Indonesia terus mengalami peningkatan ditandai dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa dampak cukup besar terhadap perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, perekonomian dimasyarakat dituntut untuk tetap stabil, agar membantu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, perekonomian dimasyarakat dituntut untuk tetap stabil, agar membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dari waktu ke waktu secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh kebutuhan ekonomi yang semakin beragam.khususnya pada Negara berkembang, perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini karena masyarakat sekarang sering membuat perikatan yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan kendaraan bermotor sudah di atur dalam Undang-Undang No

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan kendaraan bermotor sudah di atur dalam Undang-Undang No 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui kasus pelanggaran kendaraan bermotor saat ini semakin banyak bahakan menjadi salah satu polemik di Negeri ini, mengingat masih kurangnya kesadaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun tenaga kesehatan yang ada di tempat-tempat tersebut belum memadai

I. PENDAHULUAN. maupun tenaga kesehatan yang ada di tempat-tempat tersebut belum memadai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan pengobatan kepada masyarakat atau pasien yang membutuhkan pertolongan. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama hidup manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia hidup di dunia ini memiliki tujuan. Tujuan yang akan dicapai adalah memenuhi sebuah kebutuhan untuk hidup manusia itu sendiri. Kebutuhan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci