BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Mabua Harley-Davidson adalah dealer resmi yang mempunyai hak untuk menjual produknya di Indonesia. Didirikan pada tahun 1997 oleh pengusaha Indonesia bernama Soetikno Soedarjo yang juga sebagai pimpinan dari MRA (Mugi Reksa Abadi) Group; perusahaan yang sudah berjasa membawa produk-produk kelas satu seperti Ferrari, Maseratti, Hardrock Restaurant, Hagen-Daaz ice-cream, dan juga beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang media seperti majalah Cosmopolitan, Harper s Bazaar dan HardRock FM. Dasar pendirian PT. Mabua Harley-Davidson di Indonesia adalah ingin mewujudkan impian para pecinta sepeda motor Harley-Davidson di Indonesia dengan menawarkan produk, aksesoris asli, pelayanan yang memuaskan serta memfasilitasi komunitas para pecinta Harley-Davidson di Indonesia. PT. Mabua Harley-Davidson menjalankan 2 (dua) dealers utama yang berada di Bali (dibawah nama Dewata Harley-Davidson) dan di Jakarta (Kantor Pusat yang terletah di T.B. Simatupang) dengan 3 (tiga) buah outlet pendukung (Automall SCBD, Kelapa Gading dan PIM 2). Dalam rangka meningkatkan penjualan serta layanan bagi konsumen terhadap sepeda motor Harley-Davidson, PT. Mabua Harley-Davidson menerapkan strategi yang unik yaitu experience strategy, dimana konsumen bisa melakukan test-ride 35

2 36 dengan sepeda motor pilihannya yang disesuaikan dengan selera pengendara motor tersebut. Dengan cara itu, para calon pembeli ataupun calon pelanggan diharapkan dapat merasakan kepuasan tersendiri sebelum mereka memutuskan untuk membeli sepeda motor tersebut Visi dan Misi PT. Mabua Harley-Davidson Visi : Menjadi market leader di Indonesia dengan menyediakan standard kualitas pelayanan yang sangat baik bagi pelanggannya di area layanan purna jual, pilihan sepeda motor terbaik, memiliki suku cadang dan aksesoris asli yang lengkap dan atribut asli yang beragam. Misi: Menjadi yang terdepan sebagai perusahaan pemegang hak paten penyalur sepeda motor Harley-Davidson di Indonesia dengan mengusung nilai kepercayaan yang diberikan oleh stakeholders dengan selalu menyediakan produk terbaik yang didistribusikan kepada tiap outlet dan mengedepankan kepuasan pelanggan dengan harga yang terjangkau.

3 Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Tugas dan Wewenang Dalam menjalankan fungsi organisasi dalam rangka menjalankan proses bisnis di PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia, berikut ini adalah tugas dan wewenang dari struktur organisasi di perusahaan tersebut: 1. Managing Director: Bertanggung jawab atas segala aktivitas perusahaan secara keseluruhan dengan selalu mengontrol aktivitas perusahaan dari mulai tingkat paling atas sampai paling bawah. 2. General Sales Manager: Bertanggung jawab atas semua aktivitas penjualan di semua outlet yang ada di Indonesia dan selalu berkomunikasi dengan pihak Harley-Davidson Amerika dalam hal impor produk produk Harley- Davidson.

4 38 3. General Manager Operation: Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasi di setiap outlet di Indonesia, memberikan rekomendasi kepada Managing Director apabila perusahaan tersebut ingin membuka outlet baru. 4. Financing & Accounting: Mencatat dan menganalisa laporan keuangan di perusahaan serta memberikan rekomendasi keuangan kepada Managing Director mengenai alternatif keuangan yang paling baik di PT. Mabua Harley- Davidson Indonesia. 5. Human Resources Development: Merekrut calon karyawan dan memberikan pelatihan kepada karyawan serta mendesain sistem penggajian kepada para karyawan secara baik. 6. Purchasing: Melakukan pemesanan produk secara tepat dan cepat (special order/ periodically order) kepada Harley-Davidson Motor Company. di Amerika serikat serta menganalisa produk apa saja yang paling laku terjual di pasaran dan produk apa saja yang harus dikurangi persediaannya. 7. Warehouse: Bertugas melakukan perhitungan/ rekapitulasi terhadap produk yang Harley-Davidson di setiap outlet dan juga di gudang serta menjaga pemeliharaan agar produk yang akan dijual selalu dalam keadaan prima. 8. Parts & Accessories: Bertugas memberikan rekomendasi kepada pelanggan yang sudah mempunyai motor jika pelanggan ingin memodifikasi motornya, memberikan solusi teknis kepada pelanggan jika mereka mempunyai masalah dengan motornya. 9. Motorcycles Sales: Menjadi tulang punggung dalam aktivitas penjualan di setap outlet di Indonesia dengan selalu mengutamakan kepuasan bagi

5 39 pelanggan baik kepada calon pembeli dan pembeli yang sudah ada (after sales service) 10. Customer Relationship Management: Selalu memelihara hubungan baik dengan pelangaan dengan melakukan pendekatan secara perorangan, sehingga pelanggan merasa diperlakukan secara istimewa selain itu, Customer Relationship Management juga bertugas untuk mengajukan kepada pihak perusahaan untuk mengadakan kegiatan bagi pecinta Harley-Davidson (Harley Gathering) Outlet Kelapa Gading PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia Dalam rangka untuk meningkatkan penjualan sepeda motor Harley-Davidson di Indonesia, maka pada bulan April 2003, PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia membuka outlet yang ke-3 yang terletak di Kelapa Gading. Seperti diketahui sebelumnya bahwa PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia mempunyai dua outlet terdahulu, yaitu outlet Fatmawati (sekarang Outlet T.B. Simatupang) dan outlet Automall SCBD, outlet yang terakhir yang didirikan adalah terletak di Pondok Indah Mall 2 (outlet teakhir yang diresmikan setelah pendirian outlet Kelapa Gading). Produk-produk yang ditawarkan di setiap outlet ialah hampir sama dimana setiap outlet: menjual sepeda motor, suku cadang, aksesoris dan layanan purna jual, sehingga para calon konsumen, pencinta sepeda motor Harley-Davidson dan konsumen terdahulu hampir dapat dipastikan tidak mengalami masalah ketika ingin mendapatkan produk tersebut. Hal itulah yang menyebabkan dari waktu ke waktu setiap outlet selalu mengalami peningkatan dalam hal penjualan produk.

6 40 Tetapi lain halnya dengan outlet Kelapa Gading, outlet yang didirikan di kawasan strategis jika dilihat dari perputaran uang di kawasan Jakarta Utara, semula diperkirakan akan mampu mendongkrak angka penjualan (sepeda motor, suku cadang, aksesoris) Harley-Davidson. Tetapi pada kenyataannya, angka penjualan produk Harley-Davidson tidak mengalami peningkatan yang berarti dan lebih ironisnya lagi outlet Kelapa Gading adalah outlet dengan angka penjualan yang paling rendah dibandingkan outlet lainnya (T.B. Simatupang dan Automall) dan terakhir (Pondok Indah Mall 2) yang didirikan oleh PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia, sedangkan seperti diketahui sebelumnya bahwa kawasan Kelapa Gading adalah kawasan yang cukup baik untuk meraih pangsa pasar baru dan tentu saja diharapkan dapat meraih keuntungan yang lebih dari outlet-outlet yang lain. Gambar 4.2 Outlet Kelapa Gading

7 Analisa SWOT dan Bauran Pemasaran (Tempat, Produk, Promosi, Harga) Tabel 4.1 Matrix SWOT Outlet Kelapa Gading O T S PRODUCT Harley-Davidson adalah produk dengan merek yang sudah dikenal oleh masyarakat internasional. PLACE Banyak orang percaya bahwa Kelapa Gading merupakan tempat strategis untuk menjual produk karena merupakan wilayah dengan perputaran uang yang sangat tinggi. W PRICE Harga yang ditawarkan untuk sebuah sepeda motor masih tergolong sangat mahal, hal ini terkait dengan tarif impor yang tinggi dan juga pajak kepemilikan sepeda motor. PROMOTION Mabua Harley-Davidson tidak memaksimalkan fungsi dari promosinya dengan baik, sehingga selalu mengalami kesulitan dalam menarik konsumen baru. Dalam melakukan pembahasan mengenai outlet Kelapa Gading, kami melakukan pendekatan analisa SWOT dalam pembahasan Bauran Pemasaran (4P), sehingga dapat terlihat aspek-aspek yang berkaitan dengan strategi pemasaran. 1. Produk (Product) Produk yang ditawarkan oleh outlet ini adalah adalah produk-produk yang dihasilkan oleh Harley-Davidson Motor Company, yaitu sepeda motor berkualitas tinggi beserta kelengkapan pendukungnya seperti suku cadang, aksesoris, produk pakaian dan juga layanan purna jual yang sangat memadai.

8 42 Produk-produk yang ditawarkan oleh outlet ini semua memiliki reputasi yang sangat kuat sebagai produk berkualitas tinggi dengan karakteristik yang sangat unik dan tidak dapat dibandingkan dengan merek-merek produk sejenis. Hampir semua orang mengetahui sepeda motor Harley-Davidson dan gaya hidup yang dibawanya. Karakter inilah yang membawa produk Harley-Davidson Motor Company sebagai salah satu kekuatan (strengths) yang membuka peluang (opportunities) untuk melakukan penjualan di Outlet Kelapa Gading. 2. Harga (Price) Dalam memasarkan produknya, PT. Mabua Harley-Davidson menerapkan standar harga yang sama untuk semua produknya dan hal ini juga berlaku untuk setiap outletnya. Perusahaan ini memiliki pricing structure yang cukup kuat sehingga harga jualnya cukup bersaing. Namun, dikarenakan semua barang yang dijual di PT. Mabua Harle y- Davidson adalah barang-barang import, harga banderol yang ditawarkan terasa sangat tinggi. Hal ini terutama dirasakan pada harga yang ditawarkan untuk unit sepeda motor Harley-Davidson. Meskipun sudah melalui proses CKD (Completely Knock Down) yang dilakukan untuk menekan nilai bea masuk, namun harga tersebut masih dirasa cukup tinggi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan harga yang ditawarkan menjadi salah satu kelemahan (weaknesses) yang ada di PT. Mabua Harley-Davidson. Namun di lain pihak, harga yang cukup melambung ini menjadi salah satu peluang (opportunities) untuk masuk ke dalam calon-calon pelanggan yang mengejar nilai eksklusif dan juga kebanggaan.

9 43 Sehingga masih ada peluang yang dapat dipergunakan dalam hal harga jual yang ditawarkan. 3. Tempat (Place) Untuk melebarkan sayap dalam usaha penjualan, PT. Mabua Harley-Davidson membuka outlet Kelapa Gading agar dapat menjangkau target pasar yang ada di Jakarta Utara dan sekitarnya. Pemilihan Kelapa Gading sebagai lokasi pilihan bukanlah tanpa sebab. Tempat dengan tingkat perputaran uang yang cukup besar dan daya beli konsumen yang cukup tinggi dinilai sebagai salah satu alasan untuk membuka outlet di Kelapa Gading. Namun, dengan lokasi yang berbeda, terdapat perbedaan dalam pola konsumerisme yang ada di daerah Kelapa Gading. Calon konsumen yang ada di daerah itu lebih sering berinteraksi dengan dunia otomotif roda empat, khususnya mobil-mobil sport dan juga mobil mewah. Akibatnya, gaung keberadaan Harley- Davidson di Kelapa Gading belum mendapatkan perhatian maksimal dari calon konsumennya. Hal inlah yang membuat Kelapa Gading sebagai lokasi yang sangat kuat (strengths) untuk dijadikan sebagai tempat usaha, namun juga menjadikan sebuah ancaman (threats) jika tidak dimanfaatkan dengan tepat. 4. Promosi (Promotion) Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam memasarkan suatu produk adalah promosi. Hal inilah yang dirasa kurang dalam menyokong outlet Kelapa Gading dalam mencari keuntungan.

10 44 Meskipun dengan banyaknya acara yang diadakan oleh outlet tersebut, sepertinya belum mampu menarik perhatian dari para calon konsumen baru yang ada di daerah Jakarta utara dan sekitarnya. Ramainya suatu acara yang sedang berlangsung hanyalah efek dari konsumen-konsumen lama PT. Mabua Harley Davidson yang diajak oleh pembuat acara untuk mengunjungi outlet yang berada di Kelapa Gading tersebut. Kekurangan inilah yang dirasa belum mampu untuk membuka market baru yang ada di Kelapa Gading, dan menjadikannya sebagai kelemahan (weaknesses) dari outlet yang berada di Kelapa Gading tersebut. Hal ini merupakan ancaman (threats) bagi keberadaan Outlet Kelapa Gading, yang harus segera ditanggapi lebih lanjut. 4.3 Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara membagikan kuisioner sebanyak 200 (dua ratus) lembar kepada responden secara acak, dengan maksud agar tools pada kuisioner tersebut dapat membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam melakukan analisa. Analisa ini terbagi menjadi 4 (empat) bagian sesuai dengan kuisioner yang dibagikan, yaitu : 1. Mengenai data-data responden secara umum. 2. Mengetahui arah minat responden. 3. Mengenai keberadaan merek Harley-Davidson bagi responden. 4. Mengenai keberadaan outlet Kelapa Gading dikalangan responden.

11 45 Tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan informasi dari responden mengapa pada outlet tersebut mengalami persentase penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan outlet-outlet Harley-Davidson lainnya Data Responden Secara Umum Agar hasil analisa dapat mengenai sasaran dengan tepat, maka perlu diketahui data umum dari responden yang mengisi kuisioner tersebut. JENIS KELAMIN RESPODEN Wanita; 10.50% Pria; 89.50% Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden

12 46 USIA RESPONDEN 41th-47th; 9.50% 33th-40th; 25.50% 25h-32th; 65.00% Gambar 4.4 Usia Responden Pada Gambar 4.3 dan 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mengisi kuisioner ini dominan adalah kaum pria dalam usia yang produktif, karena menurut kami mereka adalah target market yang pantas untuk Harley-Davidson. PENDIDIKAN RESPONDEN S2 dan lebih tinggi; 16.00% SMU & setingkat; 7.00% Diploma; 8.50% S1; 68.50% Gambar 4.5 Pendidikan Responden

13 47 PEKERJAAN RESPONDEN 2% 30% 2% 26% Pelajar/mahasiswa Pegawai Wiraswasta Ibu Rumah Tangga 40% Tidak / Belum bekerja Gambar 4.6 Pekerjaan Responden Pada Gambar 4.5 dan 4.6 Responden dominan adalah para pegawai dan pengusaha dengan latar belakang yang memadai, sehingga mereka dapat memberikan tanggapan yang positif untuk kuisioner ini. PENGELUARAN RESPONDEN 21% 2% 31% 1.5jt-2.5jt 2.6jt-5jt 5.1jt-10jt 10jt> 46% Gambar 4.7 Pengeluaran Responden

14 48 Pada Gambar 4.7 menunjukkan tingkat rata-rata pengeluaran per bulan dari para responden, yang menunjukkan tingkat kemampuan belanja mereka setiap bulannya. DOMISILI RESPONDEN 13.50% 7.50% 3.50% 10.50% Selatan 9.00% Barat Utara Timur Pusat 56.00% Luar Jakarta Gambar 4.8 Domisili Responden Pada Gambar 4.8 menunjukkan domisili/ tempat tinggal responden yang mengisi kuisioner yang dikhususkan kepada responden yang berdomisili di daerah Jakarta Utara Minat Responden Di dalam analisa ini, penulis ingin mengetahui hal-hal umum dari responden seperti aktivitas mereka di waktu luang, hobi, alokasi uang lebih dan ketertarikan responden pada dunia otomotif.

15 49 AKTIVITAS RESPONDEN PADA WAKTU LUANG 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 21.92% 23.29% 32.42% 10.05% 12.32% Pergi berlibur ke luar kota Menikmati hiburan dalam kota Berkumpul bersama temanteman Menghabiskan waktu di rumah Olahraga Gambar 4.9 Aktivitas Responden Pada Waktu Luang ALOKASI UANG BERLEBIH RESPONDEN Konsumsi harian 5% Konsumsi hobi 18% Lainnya 1% Ditabung 40% Investasi 36% Gambar 4.10 Alokasi Uang Berlebih Responden

16 50 Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan kegiatan responden di waktu luang, dimana dapat terlihat aktifitas mereka di luar lingkungan kerja dan juga alokasi uang berlebih para responden. Dalam menghabiskan waktu luang, para responden sebagian besar memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sepergaulan mereka. Setelah itu, para responden memilih untuk menikmati hiburan dalam kota yang mungkin mereka lakukan di waktu akhir pekan. Di peringkat berikutnya, barulah para responden memilih untuk berlibur ke luar kota. Untuk masalah alokasi dana berlebih yang mereka miliki, para responden cenderung untuk menabung uang mereka ataupun digunakan untuk investasi. Jika nominal itu masih mencukupi, barulah para responden tersebut mengalokasikan dana tersebut untuk konsumsi hobi mereka. RESPONDEN TERTARIK DUNIA OTOMOTIF Tidak 11% Ya 89% Gambar 4.11 Responden Tertarik Dunia Otomotif

17 51 ORIENTASI MINAT OTOMOTIF RESPONDEN 1.05% 8.95% 2.63% 20.52% 3.16% 14.21% 26.32% 23.16% Mobil sport Mobil kompetisi Sepeda motor sport Sepeda motor offroad Mobil mewah Mobil offroad Sepeda motor besar Lainnya Gambar 4.12 Orientasi Minat Otomotif Responden HOBI RESPONDEN YANG TIDAK TERTARIK OTOMOTIF 13.89% 11.11% 30.56% 16.67% 8.33% 19.44% Olahraga Travelling adventure Belanja Musik Lainnya Gambar 4.13 Hobi Responden Yang Tidak Tertarik Otomotif Gambar 4.11, 4.12, dan 4.13 menjabarkan tentang minat para responden terhadap dunia otomotif. Untuk penjabaran lebih lanjut dapat terlihat penjabaran tentang orientasi dari dunia otomotif yang menjadi pilihan para responden. Sebagai pembanding, dapat terlihat juga persentase hobi responden yang tidak tertarik dengan dunia otomotif.

18 52 Hampir sebagian besar responden yang kami temui tertarik dengan hobi otomotif. Yang menarik untuk dipelajari adalah orientasi hobi otomotif tersebut dominan berputar di dunia roda empat. Hal ini dapat dilihat dari pilihan mobil sport, mobil kompetisi dan juga mobil mewah yang mendominasi hobby otomotif responden kami di kelapa gading. Bagi sebagian kecil dari responden kami yang tidak tertarik dengan dunia otomotif, kegiatan seperti belanja dan juga traveling merupakan pilihan utama dalam menghabiskan waktu Mengenai Harley Davidson Apakah semua responden mengetahui tentang merek Harley-Davidson? Disini kita berusaha mengetahui seberapa besar responden mengetahui mengenai keberadaan Harley-Davidson, seperti apa yang diketahui oleh responden tentang Harley-Davidson, model-model sepeda motor Harley-Davidson, apakah responden tertarik untuk mencoba mengendarainya, bahkan membeli sepeda motor Harley- Davidson dan berapa harga yang sesuai untuk sebuah sepeda motor Harley-Davidson.

19 53 RESPONDEN MENGENAL HARLEY-DAVIDSON 4% Ya Tidak 96% Gambar 4.14 Responden Mengenali Harley-Davidson YANG DIKETAHUI TENTANG HARLEY-DAVIDSON 45.00% 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 39.53% 19.52% 16.67% 14.76% 9.52% Motor Besar Motor Touring Motor Classic Motor Mahal Motor Mewah Gambar 4.15 Yang Diketahui Responden Tentang Harley-Davidson

20 54 YANG DIKENAL RESPONDEN DARI HARLEY-DAVIDSON Gaya hidupnya; 8.54% Para pengendaranya; 13.06% Gaya berpakainnya; 23.12% Sepeda motornya; 55.28% Gambar 4.16 Yang Dikenal Responden Dari Harley-Davidson Gambar 4.14, 4.15 dan 4.16 menunjukkan tentang tingkat pengenalan para responden tentang merek Harley-Davidson, apa persepsi mereka tentang merek tersebut dan juga apa yang mereka paling ketahui tentang merek tersebut. Mayoritas dari responden yang membantu kami dalam penelitian ini mengenal merek Harley-Davidson. Mereka menganggap merek tersebut sangat identik dengan sepeda motor besar dan juga lazimnya sepeda motor touring digunakan untuk berpergian jarak jauh. Merek ini memang tidak dapat dipisahkan dari image yang terbentuk oleh produk sepeda motornya dan juga gaya berpakaian dari para pengendaranya.

21 55 RESPONDEN FAMILIAR DENGAN MODEL HARLEY- DAVIDSON 51.50% 48.50% Ya Tidak Gambar 4.17 Responden Familiar Dengan Model Harley-Davidson MODEL MOTOR HARLEY-DAVIDSON YANG RESPONDEN KENAL V-rood; 18.95% Touring; 18.95% Sportser; 15.79% Softail; 32.63% Dyna; 13.68% Sportser Dyna Softail Touring V-rood Gambar 4.18 Model Sepeda Motor Harley Davidson Yang Responden Kenal Gambar 4.17 dan 4.18 menunjukkan tingkat pengenalan para responden dengan varian-varian yang dikeluarkan oleh Harley-Davidson dan juga varian mana yang paling mereka kenal dengan baik.

22 56 Meskipun Harley-Davidson sangat dikenal oleh para responden kami namun masih banyak dari mereka yang tidak familiar dengan model-model yang dikeluarkan oleh perusahaan ini. Sebagian besar responden kami belum mampu membedakan sebuah sepeda motor tipe Softail, yang merupakan model yang paling dikenal, dengan sebuah sepeda motor tipe Touring yang terkenal untuk berpergian jarak jauh. Tipe V-Rod yang juga cukup dikenal oleh para responden kami, memang lebih mudah dibedakan karena perbedaan desain yang cukup mencolok dibandingkan tipe-tipe konvensional yang lain. RESPONDEN TERTARIK MENCOBA MENGENDARAI HARLEY- DAVIDSON 27.37% Ya Tidak 72.63% Gambar 4.19 Responden Yang Tertarik Mencoba Mengendarai Harley- Davidson

23 57 RESPONDEN TIDAK TERTARIK MENCOBA MENGENDARAI HARLEY-DAVIDSON Berat Bentuknya besar Tidak sesuai kepribadian Takut berat Mobilitas rendah Kondisi/fasilitas jalan Lainnya 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 32.74% 29.09% 18.18% 7.27% 5.45% 1.82% ALASAN RESPONDEN 5.45% Gambar 4.20 Responden Yang Tidak Tertarik Mencoba Mengendarai Harley- Davidson RESPONDEN BERMINAT MEMBELI HARLEY-DAVIDSON 57.24% 42.76% Ya Tidak Gambar 4.21 Responden Berminat Membeli Harley-Davidson

24 58 RESPON TIDAK TERTARIK MEMBELI HARLEY-DAVIDSON 15.73% 17.98% 46.07% Harga mahal Tidak sesuai kepribadian Biaya perawatan tinggi Prioritas kebutuhan 20.22% Gambar 4.22 Responden Tidak Tertarik Membeli Harley-Davidson PERASAAN JIKA MEMILIKI HARLEY-DAVIDSON 1.47% Merasa bangga Merasa macho Merasa gagah Biasa saja Self-esteem Merasa mapan Show off Lainnya 1.47% 13.24% 13.23% 11.76% 13.24% 25.00% 20.59% Gambar 4.23 Perasaan Responden Jika Memiliki Harley Davidson Gambar 4.19, 4.20, 4.21, 4.22 dan 4.23 menunjukkan ketertarikan para responden untuk mencoba dan menbeli sepeda motor Harley-Davidson dan juga alasan-alasan yang melatar-belakangi pilihan mereka mengambil keputusankeputusan tersebut.

25 59 Mayoritas dari responden yang kami temui menyatakan ketertarikannya untuk mencoba mengendarai sebuah sepeda motor Harley-Davidson. Kalaupun ada yang menyatakan ketidak-tertarikan mereka, hal ini disebabkan ketakutan mereka atas berat dan dimensi kendaraan yang cukup besar. Mereka cukup mengkhwatirkan kerepotan yang dapat ditimbulkan waktu mengendarai sebuah sepeda motor yang besar dan berat di jalanan ibukota. Selain itu, ketertarikan yang ada dalam benak para responden hanya sejauh keinginan untuk mencoba dan tidak berlanjut dengan keinginan untuk membeli sebuah sepeda motor Harley-Davidson. Keengganan mereka untuk membeli dominan dipengaruhi oleh harga jual yang dirasa cukup mahal oleh sebagian besar responden. Selain itu, ada juga responden yang merasa bahwa memiliki sebuah Harley-Davidson tidak sesuai dengan kepribadian mereka. Di lain pihak, para responden menganggap bahwa meiliki sebuah Harley- Davidson mampu memberikan rasa bangga dan juga perasaan lebih macho. HARGA YANG SESUAI UNTUK SEBUAH SEPEDA MOTOR HARLEY-DAVIDSON MENURUT RESPONDEN 40.00% 37.37% 30.00% 20.00% 10.00% 20.53% 24.21% 12.63% 4.21% 1.05% < jt-150jt 150jt-200jt 200jt-250jt 250jt-300jt 0.00% HARGA 300jt-350jt Gambar 4.24 Harga Yang Sesuai Untuk Sebuah Sepeda Motor Harley-Davidson

26 60 Gambar 4.24 diatas menunjukkan tingkat harga yang dianggap pantas oleh para responden untuk sebuah sepeda motor Harley Davidson. Bagi para responden yang kami temui, tingkat willingness to pay bagi sebuah sepeda motor Harley- Davidson sebagian besar berkisar di rentang juta Rupiah. Sebagian lagi menganggap nominal 200 juta Rupiah masih merupakan harga yang pantas untuk memiliki sepeda motor tersebut Mengenai Outlet Harley Davidson Kelapa Gading Tujuan dari analisa thesis adalah untuk mengetahui permasalahan pada outlet Harley-Davidson Kelapa Gading, sehingga disini penulis mencoba mencari jawaban dari responden mengenai keberadaan outlet Harley-Davidson khususnya outlet Kelapa Gading dan mengenai acara-acara yang diadakan di outlet Kelapa Gading tersebut. RESPONDEN MENGETAHUI KEBERADAAN HARLEY-DAVIDSON DI INDONESIA Tidak; 34.50% Ya; 65.50% Gambar 4.25 Responden Yang Mengetahui Keberadaan Outlet Harley- Davidson di Indonesia

27 61 OUTLET HARLEY-DAVIDSON YANG DIKETAHUI RESPONDEN 21.39% 41.04% 2.89% 20.23% 14.45% Outlet Kelapa Gading Outlet PIM2 Outlet TB Simatupang Outlet Automall Outlet Dewata (Bali) Gambar 4.26 Outlet Harley-Davidson Yang Diketahui Responden Gambar 4.25 dan 4.26 menunjukkan tingkat pengetahuan responden tentang keberadaan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Harley-Davidson di Indonesia beserta lokasi dari outlet-outletnya. Keberadaan PT. Mabua Harley-Davidson di Indonesia sebagai ATPM Harley- Davidson di Indonesia cukup diketahui oleh para responden yang mengisi kuesioner kami. Mereka cukup mengetahui keberadaan kantor pusat perusahaan yang terletak di jalan T.B. Simatupang dan juga outlet Automall yang terletak di kompleks SCBD, Jakarta.

28 62 RESPONDEN MENGETAHUI KEBERADAAN OUTLET HARLEY- DAVIDSON KELAPA GADING Tidak; 42.86% Ya; 57.14% Gambar 4.27 Responden Yang Mengetahui Outlet Kelapa Gading CARA RESPONDEN MENGETAHUI OUTLET HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 10.53% 48.68% 38.16% 2.63% Iklan / Media Masa Teman / Kolega / Rekanan Bisnis Melewati outlet pada saat berkendara Lainnya 0.00% Gambar 4.28 Cara Responden Mengetahui Outlet Kelapa Gading Grafik 4.27 dan 4.28 menunjukkan tentang pengetahuan responden tentang keberadaan outlet Kelapa Gading dan juga media yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi tersebut. Di mata para responden kami, outlet Kelapa Gading cukup dikenal dan diketahui keberadaannya. Namun yang menarik adalah, pengetahuan ini didapat dari

29 63 pengalaman menemani kolega atau rekanan bisnis dan juga pada saat berkendara menuju tempat beraktifitas, bukan merupakan hasil dari iklan ataupun pemberitaan di media massa. RESPONDEN MENGETAHUI ACARA YANG DIADAKAN OUTLET HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING 60.28% 39.72% Ya Tidak Gambar 4.29 Responden Mengetahui Acara di Outlet Kelapa Gading YANG DILAKUKAN RESPONDEN DI ACARA YANG DIADAKAN OLEH OUTLET HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING 45.00% 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 16.67% 38.33% 25.00% 18.33% Sekedar melihat Ingin mengetahui komunity Harley Menemani kerabat / teman / kolega Membeli aksesoris Harley 10.00% 5.00% 0.00% 1.67% Lainnya Gambar 4.30 Yang Dilakukan Responden Di Acara Yang Diadakan Oleh Outlet Kelapa Gading

30 64 ALASAN RESPONDEN TIDAK MENGETAHUI ACARA YANG DIADAKAN OUTLET HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 57.95% 26.14% 13.64% 2.27% Tidak tertarik Tidak sesuai kepribadian Tidak ada kepentingan Lainnya Gambar 4.31 Alasan Responden Tidak Mengetahui Acara Yang Diadakan Di Outlet Kelapa Gading Gambar 4.29, 4.30 dan 4.31 menjelaskan tentang tingkat pengetahuan responden mengenai acara-acara yang diadakan di outlet Kelapa Gading dan juga apa yang mereka lakukan pada acara tersebut. Meskipun beberapa kali outlet Kelapa Gading mengadakan acara yang bertujuan untuk meramaikan outlet tersebut, namun masih banyak responden yang tidak mengetahui apa saja kegiatan yang terjadi di tempat tersebut. Mayoritas dari responden tersebut merasa tidak ada kepentingan untuk mencari tahu kegiatankegiatan yang dilakukan Harley-Davidson di Kelapa Gading. Meskipun responden mengetahui, mereka mendapat informasi hanya pada saat mengunjungi outlet tersebut sambil menemani teman atau pada saat memang mereka membeli kebutuhan mereka di outlet tersebut.

31 65 RESPONDEN BERMINAT MENDATANGI OUTLET HARLEY- DAVIDSON KELAPA GADING Tidak; 35.25% Ya ; 64.75% Gambar 4.32 Responden Berminat Mendatangi Outlet Kelapa Gading Gambar 4.32 menunjukkan ketertarikan para responden untuk mengunjungi outlet Kelapa Gading. Dapat dilihat, bahwa mayoritas responden memiliki ketertarikan untuk mengunjungi outlet tersebut jika mereka mengetahui keberadaannya.

Kuesioner Survei Outlet Mabua Harley-Davidson Kelapa Gading

Kuesioner Survei Outlet Mabua Harley-Davidson Kelapa Gading Kuesioner Survei Outlet Mabua Harley-Davidson Kelapa Gading Pengantar: Kepada yang Terhormat Para Responden Pertama-tama kami ucapkan terimakasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu mengisi kuesioner

Lebih terperinci

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI PEMASARAN OUTLET KELAPA GADING PT. MABUA HARLEY - DAVIDSON

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI PEMASARAN OUTLET KELAPA GADING PT. MABUA HARLEY - DAVIDSON PENERAPAN BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI PEMASARAN OUTLET KELAPA GADING PT. MABUA HARLEY - DAVIDSON GROUP FIELD PROJECT Diko Julian (0540000530) Gitanissa Laprina (0400530951) Rizky Rosianto (0540000373)

Lebih terperinci

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, masuk dan berkembangnya teknologi ternyata berpengaruh terhadap perubahan dan orientasi karakter masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas masyarakat yang tinggi mengakibatkan tingginya permintaan terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan perlengkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kini industri mobil sudah sangat maju, terlihat dari banyaknya pengguna mobil baik itu digunakan oleh individu, perusahaan, organisasi, sampai pemerintah. Perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR Oleh : VINA SORAYA A21107638 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi INFORMATIKA SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Jenius adalah 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi yang banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi yang banyak digunakan orang di negara berkembang seperti Indonesia. Kendaraan roda dua ini memiliki keunggulan-

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1. Alasan Pemilihan Bidang atau Objek KKP Saat ini sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat penting, karena dengan memiliki dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang signifikan dari tahun ke tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang signifikan dari tahun ke tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia yang signifikan dari tahun ke tahun, membuat sepeda motor di Indonesia mengalami tingkat penjualan secara signifikan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk berupaya lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan dunia usaha semakin kompetitif yang berakibat setiap perusahaan berusaha untuk menjadi yang paling utama dalam memasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pelanggan dari tahun-ketahun, hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman begitu pesat, sehingga masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan bermotor terutama roda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat khususnya sepeda motor, timbulnya terobosan-terobosan dan inovasi baru secara umum merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri otomotif di indonesia pada saat ini berjalan dengan pesat, Tidak hanya sekedar pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh segelintir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap faktor-faktor yang menjelaskan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada butik online, penulis memperoleh

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penjualan sepeda motor tiga tahun terakhir menunjukan tren yang cenderung stagnan dengan peta persaingan yang sama. Sementara data belanja iklan dikuasai oleh dua merek yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri otomotif di indonesia pada saat ini berjalan dengan pesat, Tidak hanya sekedar pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh segelintir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Peran pemasaran semakin penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif saat ini berjalan begitu pesat, hal ini ditunjukan dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan waktu dan makin meningkatnya kebutuhan alat transportasi untuk membantu seseorang apabila akan melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat

Lebih terperinci

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif saat ini semakin pesat. Berbagai Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya, sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, transportasi sudah menjadi kebutuhan umum bagi masyarakat, menurut Utomo (2002), transportasi adalah perpindahan barang dan manusia dari tempat asal

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan era globalisasi telah membuat perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product centric atau corporate

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab IV, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang maka penulis dapat menarik beberapa

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa yang bergerak di bidang kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak perusahaan baru hadir dan berkompetisi dengan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Perilaku pembelian untuk cluster 1 adalah perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian untuk cluster 2 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 ini, dapat dirasakan kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis yang bisa berkompetisi dengan optimal atau maksimal,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 6 1.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dunia otomotif. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan salah satu bagian dari ungkapan mikro yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah persaingan perlu diperhatikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri sepeda motor, berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 474a, Bandung. Perusahaan X memproduksi dan merakit sepeda motor, baik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Faktor-faktor Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats dari pemasaran produk celana jeans PT. Multi Garmenjaya, yaitu : o Strengths - Merek Cardinal di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan keadaan ekonomi yang secara langsung mempengaruhi permintaan yang begitu cepat harus diantisipasi pihak perusahaan dengan menyusun strategi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih terorientasi pada produk jasa. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Pada pengumpulan data ini juga terdapat jenis data yang digunakan yaitu: a. Data Primer Merupakan data utama yang diperoleh penulis secara langsung dari objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PNDAHULUAN 1.1 LATAR BLAKANG Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia berjuang keluar dari krisis ekonomi. Di era globalisasi ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap orang dalam menjalankan aktifitas mereka. Salah satu hasil

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap orang dalam menjalankan aktifitas mereka. Salah satu hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia di zaman yang sudah modern ini tidak lepas dari hal yang dinamakan teknologi. Kemajuan teknologi yang terjadi memiliki peran penting bagi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Citra Merek dan Loyalitas Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Citra Merek dan Loyalitas Konsumen. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi yang relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil namun tetap bergaya, menjadikan sepeda motor makin diminati oleh banyak orang. Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak

I. PENDAHULUAN. Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak ada produk atau jasa yang dipasarkan tanpa melewati suatu persaingan, secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada umumnya berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Terlebih pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deksriptif mengenai Strategi Bauran Promosi pada Website Autoritel.com sebagai Media Jual Beli Mobil diperoleh data dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan

2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan LAMPIRAN I. Kuesioner Riset Pendahuluan Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban Anda 1) Apakah jenjang pendidikan terakhir Anda? SD SLTP SLTA Diploma Sarjana Pascasarjana Lainnya, sebutkan. 2) Apakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai cara dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia mode di Indonesia pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat dapat dilihat dengan cara memberikan keuntungan bagi industri dibandingkan dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam meluncurkan sebuah produk kepada konsumen. PT Indomobil Niaga International yang

Lebih terperinci

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin majunya peradaban, kehidupan dan budaya manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat vital, karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung kebutuhan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara

Lebih terperinci