Bab 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. lihat lebih jauh, maka tidak sulit menjadi wiraswasta. Asalkan diketahui dan paham

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. lihat lebih jauh, maka tidak sulit menjadi wiraswasta. Asalkan diketahui dan paham"

Transkripsi

1 6 Bab 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori Pengertian Kewirausahaan Banyak orang yang beranggapan bahwa wiraswasta itu sulit, tetapi apabila lihat lebih jauh, maka tidak sulit menjadi wiraswasta. Asalkan diketahui dan paham seluk beluknya walaupun risiko yang dihadapi sangat besar. Wiraswasta (wirausaha), dari kata wira yang artinya unggul dan usaha yang artinya perbuatan atau kemampuan keras untuk memperoleh manfaat. Sebagaian besar orang beranggapan bahwa menjadi wiraswasata perlu sekolah tinggi, mempunyai gelar kesarjanaan. Tetapi menurut pengamatan yang selama ini dapat dilihat bahwa, seorang lulusan SMA pun dapat menjadi wirausaha, dan sukses dalam menjalaninya. Menurut Argene, (2003, p1) Wiraswasta (wirausaha) adalah usaha-usaha yang mempunyai keunggulan tertentu untuk memodifikasi produk lama menjadi produk baru, dengan menciptakan lapangan pekerjaan, yang memanfaatkan pemberdayaan manusia dan kekayaan alam lainnya. Berdasarkan Hisrich dan Peter (2000, p9) Kewirausahaan adalah mengenai proses mencipatakan sesuatu yang baru, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanaan waktu dan tenaga dengan berbagai risiko sosial dan menerima penghargaan akan sesuatu keuntungan yang diperoleh beserta dengan timbulnya kepuasan pribadi dan kebanggaan terhadap hasil yang tinggi Suryana (2000, p2) berpendapat Kewirausahaan merupakan displin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam mengahadapi

2 7 tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencipatakan sesuatu yang baru dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan memanfaatkan sumber daya manusia dan alam dengan tujuan mendapatkan penghargaan berupa keuntungan Manfaat Kewirausahaan Menurut Zimmerer dan Scarborough (2004, pp 8-9), manfaat dari kewirausahaan adalah: a. Peluang mengendalikan nasib sendiri. Memiliki suatu bisnis memberikan kebebasan dan peluang pada wirausahawan untuk mencapai sasaran yang penting baginya. Wirausahawan ingin menjadi pemberi aba-aba dalam hidup mereka, dan menggunakan bisnisnya untuk mewujudkan keinginannya dalam hidup. Mereka meraih kepuasan pribadi dengan menyadari bahwa mereka sendirilah daya dorong dibalik bisnis mereka. b. Kesempatan melakukan perubahan. Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis karena mereka melihat kesempatan untuk membuat perubahan yang menurut mereka penting. Mungkin berupa keinginan menyediakan perumahan murah yang layak untuk para keluarga di negara sedang berkembang atau mendirikan program daur ulang untuk melestarikan sumber daya bumi yang terbatas, para wirausahawan kini menemukan cara untuk mengkombinasikan keprihatinan mereka terhadap masalah-masalah sosial dengan keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

3 8 c. Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya. Terlalu banyak orang yang mendapatkan bahwa pekerjaan mereka membosankan, tidak menantang, dan tidak menarik. Tetapi pada kebanyakan wirausahawan tidak banyak perbedaan antara kerja dan bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki wirausahawan merupakan alat untuk pernyataan dan aktualisasi diri. d. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Meskipun uang bukan daya dorong utama bagi wirausahawan, keuntungan dari bisnis mereka penting sebagai faktor motivasi dalam memutuskan pendirian bisnis. e. Peluang untuk berperan untuk masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha anda. Sering, pemilik bisnis kecil merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri perusahaan kecil. Pemilk menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat dan pengetahuan bahwa kerja mereka memiliki dampak nyata dalam melancarkan fungsi ekonomi nasional adalah imbalan bagi manajer bisnis kecil. f. Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai. Yang umum dirasakan para pemilik bisnis kecil adalah bahwa kegiatan kerja mereka sesungguhnya bukanlah kerja. Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka membuat kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya Karakteristik Kewirausahaan

4 9 Mengidentifikasikan beberapa karakteristik yang cenderung terlihat pada wirausahawan, tidak ada satu pun dari kajian ini yang berhasil memisahkan ciri-ciri ini yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan, dikutip dalam Zimmerer dan Scarborough (2004, pp4-5) adalah: a. Menyukai tanggung jawab. Wirausahawan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil tempat mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengemdalikan sumber-sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan sendiri. b. Lebih menyukai risiko menengah. Wirausahawan bukanlah seorang pengambil risiko liar melainkan seorang yang mengambil risiko yang diperhitungkan. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman risiko pribadinya. c. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil. Wirausahawan umumnya memiliki banyak keyakinan atas kemampuan untuk berhasil. Mereka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme mereka biasanya berdasarkan kenyataan. d. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung. Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari pengukuhan. e. Tingkat energi yang tinggi. Wirausahawan lebih energik dibandingkan orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang diperlukan untuk mendirikan suatu perusahaan. Kerja keras dalam waktu yang lama merupakan sesuatu yang biasa. f. Orientasi ke depan. Wirausahawan memiliki indera yang kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat kedepan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang

5 10 telah dikerjakankemarin, melainkan lebih mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok. g. Ketrampilan mengorganisasi. Membangun sebuah perusahaan " dari nol" dapat dibayangkan seperti menghubungkan potong-potongan sebuah gambar besar. Para wirausahawan mengetahui cara mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan suatu tugas. Penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para wirausahawan untuk mengubah pandangan ke depan menjadi kenyataan Pengertian Strategi Menurut Porter yang dikutip dalam buku Rangkuti, (2004, pp3-5) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keuntungan bersaing. Menurut pendapat Stephanie K. Marrus yang dikutip dalam buku Umar, (2002, p31) Strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai. Strategi merupakan hal yang sangat penting dalam usaha, tanpa strategi suatu perusahaan akan mengalami banyak sekali hambatan hambatan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam menjalankan suatu usaha, pasti ada tujuannya dan kemungkinan diterapkan langkah langkahnya agar tujuan tersebut tercapai. Menurut Dirgantoro(2001, p5), Strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti : Kepemimpinan dalam ketentaraan, yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara bagaimana melakukan mobilisasi pasukan dalam jumlah besar, bagaimana mengkoordinasi komando yang

6 11 jelas, dan lain sebagainya. Dalam buku analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, Rangkuti(2005, pp3-5) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi, diantaranya : a. Chandler, Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam hubungannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. b. Karned, Christiansen, Andrew dan Gutt, Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. c. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Meiner, Strategi merupakan respon-secara terus menerus adaptif-terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. d. Porter, Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. e. Andrews dan Chaffe, Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. f. Hamel dan Prahalad, Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan, dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dengan apa yang dapat

7 12 terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Menurut Hunger dan Wheelen(2001, p16) dalam buku manajemen strategis mendefinisikan Strategi sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari strategi adalah alat untuk mencapai tujuan organisasi yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan guna meningkatkan keunggulan bersiang Tingkatan dalam Strategi Hanadi, (2003, p9) berpendapat untuk perusahaan besar, ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perusahaan, yaitu: (1). Strategi Korporasi (Corporate Strategy) Merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang memiliki saham beberapa perusahaan lain. Perusahaan semacam itu lazim disebut holding company. Strategi korporasi sering disebut Grand Strategy, terdapat beberapa pilihan startegi dalam perusahaan ini tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi di perusahaan tersebut. (2). Strategi Bisnis (Business Strategy)

8 13 Merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut dengan Generic Strategy. Tunggal, (2004, p121) berpendapat strategi bisnis sering dinamakan master or business strategy (grand strategy) yang memberikan arah dasar untuk tindakan strategi. Strategi bisnis merupakan dasar dari usaha yang dikoordinasi dan ditopang, yang diarahkan terhadap penacapaian tujuan usaha jangka panjang. Strategi bisnis menunujukkan bagaimana tujuan jangka panjang dicapai. Dengan demikian, suatu strategi bisnis dapat diidentifikasikan sebagai suatu pendekatan umum yang menyeluruh yang mengarahkan tindakan tindakan utama suatu perusahaan. (3). Strategi Fungsional (Functional Strategy) Menurut pendapat Robbins dan Coulter (2001, p224) bagi orang orang yang memiliki departemen fungsional traditional seperti pabrikasi, pemasaran, sumber daya manusia, riset dan pengembangan, dan keuangan, strategi strategi ini harus menopang strategi tingkat bisnis. Strategi fungsional sangat bergantung dari fungsi bisnis yang bermasalah dan penyimpangan yang telah terjadi, namun demikian harus mengacu kepada strategi bisnis dan strategi perusahaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang bersangkutan Proses Strategi Strategi dibagi ke dalam tiga tahapan yang berjalan secara berurutan. Ketiga tahapan tersebut adalah : Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Strategi. (Dirgantoro,

9 ,p82) Formulasi Strategi Formulasi strategi adalah menentukan aktivitas aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Aktivitas aktivitas tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : Analisis strategi, Perencanaan strategi dan Pemilihan strategi Implementasi Strategi Suatu strategi yang telah diformulasi dengan baik, belum menjamin bahwa implementasinya akan sukses atau memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Bonoma (Dirgantoro,2001,p121) mengemukakan ada empat hasil yang mungkin terjadi dari kombinasi antara formulasi strategi dengan implementasi strategi : a. Success, apabila perusahaan mampu memformulasikan strategi dengan baik serta mampu mengimplementasikan dengan baik pula. Hasil inilah yang paling diinginkan perusahaan. b. Roulette, merupakan suatu kondisi dimana formulasi strategi dilakukan kurang baik, akan tetapi usaha dan penyesuaian perusahaan mampu mengimplementasi dengan baik. c. Trouble, adalah situasi di mana strategi menjadi kacau karena strategi yang telah diformulasikan dengan baik tidak bisa diimplementasikan dengan baik. d. Failure, situasi yang paling tidak diinginkan, karena strategi yang telah diformulasikan dengan buruk yang diimplementasikan secara kurang baik Evaluasi Strategi

10 15 Pengendalian merupakan salah satu tugas utama manajer. Pengendalian bertujuan untuk membuat sesuatu terjadi sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengendalian strategi adalah bentuk khusus dari pengendalian organisasi yang memfokuskan kepada pengawasan dan evaluasi proses manajemen strategi dengan maksud untuk meyakinkan bahwa hal tersebut secara fungsi dapat berjalan. Tujuan pengendalian strategi antara lain adalah : 1. Membantu manajemen puncak untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengawasan dan evaluasi proses manajemen strategi. 2. Agar lain yakin bahwa pihak pihak terkait memahami bisnis yang digeluti. 3. Mengevaluasi strategi bisnis terhadap keabsahannya dan realitas, mengujinya terhadap tujuan organisasi, keberadaan sumber daya dan kerangka umum. 4. Mengevaluasi imbal balik yang akan didapat manajemen dari mengubah lingkungan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk mengembangkan wawasan orang orang yang ada di perusahaan Strategi Generik Menurut Porter(2004,p11) dalam buku Keunggulan Bersaing; Menciptakan dan mempertahankan kinerja unggul, ada tiga pendekatan strategi generik yang secara potensial untuk mengunguli perusahaan lain dalam suatu industri, yaitu : Keunggulan biaya menyeluruh, Strategi Differensiasi dan Strategi Fokus Strategi Keunggulan Biaya (Cost Leadership Strategy) Keunggulan biaya memerlukan konstruksi agresi agresi dari skala yang

11 16 efisien, usaha usaha yang gesit untuk mencapai penurunan biaya karena pengalaman, pengendalian biaya dan overhead yang ketat, penghindaran pelanggan marjinal, serta meminimalkan biaya dalam bidang bidang seperti Litbang, pelayanan, armada penjualan, periklanan, dan lain-lain. Biaya yang rendah relatif terhadap pesaing menjadi tema yang menjiwai keseluruhan strategi, meskipun mutu, pelayanan, dan bidang-bidang lainnya tidak dapat diabaikan. Keuntungan yang dapat didapat perusahaan dengan memiliki keunggulan biaya dalam industri menurut Porter (2004, p25) adalah a. Masalah rivalitas, perusahaan dengan keunggulan biaya berada pada posisi terbaik untuk berkompetensi secara aktif melalui harga, bertahan dalam menghadapi kondisi perang harga, target pasar dari pesaing dan persaingan dengan menggunakan harga rendah. b. Masalah kekuatan pembeli, perusahaan dengan keunggulan biaya memiliki sebagian keuntungan margin parsial yang melindungi dari pembeli yang kuat, karena pembeli hanya dapat menekan harga sampai ke tingkat pesaing paling efesien berikutnya. c. Masalah pemasok, perusahaan dengan keunggulan biaya dapat menyediakan fleksibilitas yang lebih besar untuk menanggulangi kenaikan biaya input. d. Masalah pendatang baru, perusahaan dengan keunggulan biaya berada pada posisi bersaing yang memungkinkan timbulnya hambatan masuk, juga memungkinkan perusahaan bersaing dengan menurunkan harga untuk mempertahankan pasar.

12 17 e. Masalah produk pengganti, perusahaan dengan keunggulan biaya berada pada posisi menguntungkan untuk menghadapik perusahaan produk pengganti, dengan menjalankan strategi harga. Beberapa risiko dari strategi keunggulan biaya menyeluruh menurut Porter, (2004, p30) antara lain adalah: a. Perubahan teknologi yang menghilangkan arti investasi atau pengalaman masa lalu. b. Penarikan pengalaman biaya rendah oleh pendatang baru atau pengikut dalam industri, melakukan penjiplakan atau melalui kemampuan mereka untuk melakukan investasi dalam fasilitas yang modern. c. Ketidakmampuan untuk menyadari perlunya perubahan produk atau pemasaran karena perhatian dicurahkan kepada biaya. d. Inflasi dalam biaya yang mempersempit kemampuan perusahaan untuk mempertahankan perbedaan harga guna mengimbangi citra merek atau pendekatan diferensiasi lain dari pesaing Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy) Strategi generik yang kedua adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Diferensiasi menciptakan posisi yang aman untuk mengatasi kelima kekuatan persaingan, dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya. Persyaratan untuk strategi diferensiasi menurut Porter (2004, p35) adalah : a. Keterampilan dan Sumberdaya Umum yang diperlukan

13 18 1) Kemampuan pemasaran yang kuat 2) Bakat yang kreatif 3) Perakayaan produk 4) Kemampuan yang kuat dalam riset dasar 5) Reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi 6) Tradisi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari keterampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain 7) Kerjasama yang kuat dari saluran-saluran b. Persyaratan Organisasi Umum 1) Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk, dan pemasaran 2) Pengukuran dan insentif yang subjektif daripada tolak ukur kuantitatif 3) Suka untuk menarik tenaga yang berketerampilan tinggi, ilmuwan atau orang kreatif. Beberapa risiko dari strategi deferensiasi, menurut Porter, (2004, p42) adalah : a. Perbedaan biaya antara pesaing biaya rendah dengan perusahaan terdiferensiasi terlalu besar akibat diferensiasi untuk mempertahankan loyalitas merek. Akibatnya pembeli mengorbankan beberapa karakteristik, pelayanan atau citra yang dimiliki perusahaan terdiferensiasi demi penghematan biaya. b. Kebutuhan pembeli akan faktor-faktor diferensiasi hilang. Ini dapat terjadi bila pembeli menjadi makin canggih.

14 19 c. Imitasi memperkecil kesan adanya diferensiasi, suatu kejadian yang biasa bila industri telah matang (dewasa) Strategi Fokus (Focus Strategy) Strategi generik yang terakhir adalah memusatkan (focus) pada kelompok pembeli, segmen lini produk atau pasar geografis tertentu. Strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik, dimana semua kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan mampu melayani target strateginya yang sempit secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing yang bersaing lebih luas. Strategi fokus selalu mengandung beberapa keterbatasan dalam pencapaian bagian pasar secara keseluruhan strategi ini perlu memilih antara kemampuan dengan volume penjualan. Strategi ini mungkin memerlukan pengorbanan posisi biaya secara keseluruhan. Persyaratan untuk strategi fokus, menurut Porter, (2004, p45) adalah : a. Keterampilan dan Sumberdaya umum yang diperlukan adalah gabungan dari kebijakan-kebijakan diatas yang diarahkan pada target strategik khusus. b. Persyaratan Organisasi Umum adalah gabungan dari kebijakan-kebijakan di atas yang diarahkan pada target strategik reguler. Beberapa risiko dari strategi fokus, menurut Porter, (2004, p46) antara lain adalah: a. Perbedaan biaya antara pesaing berdaerah luas (broad-range competition) dengan perusahaan yang berfokus melebar sehingga menghilangkan keunggulan biaya dengan melayani target yang sempit atau menghilang diferensiasi yang dicapai

15 20 oleh fokus b. Perbedaan dalam hal produk atau jasa yang diinginkan antara target strategi dengan pasar secara keseluruhan menyempit c. Pesaing menemukan sub pasar dalam target strategi dan menyisihkan perusahaan yang menerapkan strategi fokus Analisis Lingkungan Menurut Pearce dan Robinson(2001, p92) dalam buku manajemen strategik menjabarkan analisis lingkungan dibedakan menjadi dua komponen utama yaitu : Lingkungan eksternal dan Lingkungan internal Lingkungan Eksternal Dibagi menjadi tiga sub kategori yang berkaitan, yaitu : a. Lingkungan jauh, terdiri dari faktor faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan ini memberi peluang, ancaman dan kendala bagi perusahaan; tetapi perusahaan jarang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan ini. Lingkungan ini terdiri dari faktor sebagai berikut : 1) Faktor Ekonomi 2) Faktor Sosial 3) Faktor Politik 4) Faktor Teknologi 5) Faktor Ekologi b. Lingkungan Industri terdiri dari : 1) Ancaman masuknya pendatang baru

16 21 2) Kekuatan Pemasok 3) Kekuatan Pembeli 4) Produk subtitusi 5) Persaingan (rivalitas) antar perusahaan c. Lingkungan Operasional (Pearce dan Robinson,2001, p142), terdiri dari factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Lingkungan operasional biasanya lebih dapat dipengaruhi atau proaktif dalam menangani lingkungan operasional. Beberapa faktor penting dalam lingkungan operasional, antara lain : 1) Posisi Pesaing, menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan perusahaan untuk merancang strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan. 2) Profil Pelanggan, Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan meningkatkan kemampuan para manajer untuk merencanakan operasi strategik, untuk mengantisipasi perubahan besar pasar, dan merealokasi sumber daya guna perubahan pola permintaan. 3) Pemasok, hubungan yang dapat diandalkan antara suatu perusahaan dan pemasoknya sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan, perusahaan selalu tergantung pada pemasok untuk dukungan keuangan, layanan, bahan baku dan peralatan.

17 22 4) Kreditor, penilaian atas kreditor sangat penting untuk mengevaluasi lingkungan operasional perusahaan secara akurat. 5) Sumber daya manusia, akses perusahaan ke karyawan yang dibutuhkan utamanya dipengaruhi oleh faktor faktor antara lain : Reputasi, Tingkat kesempatan kerja, dan Ketersediaan Lingkungan Internal Faktor internal kunci, kekuatan dan kelemahan potensial (Pearce dan Robinson,2001,p238) : a. Pemasaran b. Keuangan dan Akunting c. Produksi, Operasi dan Teknik d. Personalia e. Manajemen Mutu f. Sistem Informasi g. Organisasi dan Manajemen Umum Analisis SWOT Pearce dan Robinson(2001, p229) dalam buku manajemen strategik menguraikan analisis SWOT merupakan suatu cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor faktor kekuatan (STRENGTH), kelemahan (WEAKNESS) intern perusahaan serta peluang (OPPORTUNITY) dan ancaman (THREAT) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.

18 a. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani 23 oleh perusahaan. Kekuatan merupakan kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan komperatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan ini dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan di pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor faktor lainnya. b. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Kelemahan ini dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek. c. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Peluang perusahaan dapat berupa identifkasi segmen pasar yang awalnya terabaikan, perubahaan pada persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok. d. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya tawar menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi perusahaan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Dalam buku Keunggulan Bersaing, Porter(1994, p33) mengemukakan bahwa

19 24 keunggulan bersaing merupakan suatu pencapaian suatu posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing, melalui mengidentifikasi keunggulankeunggulan dalam perusahaan, memahami pola persaingan yang ada didalam industri, serta mengenali posisi perusahaan dalam persaingan. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembeli yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai tersebut adalah apa yang bersedia dibayar oleh pembeli, sedangkan nilai unggul berasal dari tawaran harga yang lebih rendah daripada pesaing. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, mendukung produknya. Menurut Dirgantoro(2001, p157) salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk membangun keunggulan bersaing adalah dengan menemukan dan mengembangkan core competencies atau kompetensi inti. Kompetensi ini merupakan bagian integral dari strategi untuk membangun keunggulan bersaing, yaitu bagaimana perusahaan mengantisipasi pesaing dalam industri dan kombinasi lingkungan yang kompetitif dan bergejolak. Dengan mengembangkan core competencies ditambah dengan strategi process, yaitu proses bisnis yang digunakan untuk menyampaikan know-how dalam bentuk produk atau jasa dengan nilai tinggi kepada costumer dan stakeholder, akan menggabungkan rantai bentuk core capabilities, yaitu sumber daya yang dimiliki perusahaan yang kritikal dan tertentu, serta paling sulit ditiru ketika dengan efektif dirangkai dengan target strategis.

20 25 ANCAMAN PENDATANG BARU PARA PESAING INDUSTRI (COMPETITORS) KEKUATAN MENAWAR DARI PEMASOK (SUPPLIERS) PERSAINGAN DIANTARA PERUSAHAAN YANG ADA KEKUATAN MENAWAR DARI KONSUMEN (BUYERS) ANCAMAN JASA SUBSTITUSI (THREATS OF SUBSTITUTES PRODUCTS OR SERVICES) Gambar 2.1 Porter Sumber: Phillip Kottler, Manajemen Pemasaran, edisi kesembilan jilid 1, (Jakarta: PT. INDEKS kelompok Gramedia, 2005)

21 Kerangka Berpikir Teoritis Perusahaan Surya Pelangi Gambar Dekorasi 2.2 Kerangka Berpikir Teoritis Analisis Porter Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Internal Opportunit Threats Strenght Weaknes Tahap II Matrik Matrik Matrik SWOT I-E Grand Strategy Tahap III QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Strategi Bisnis Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Teoritis

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan. 7 Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha Rumah Durian Harum yang terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur ini memiliki beberapa konsep

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Menurut Glueck dan Jauch (1998, p.12) Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Stephanie K. Marrus, diacu dalam Husein Umar (2001), strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Tjiptono (2002, p3) istilah Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategeia yang artinya seni atau ilmu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Seiring dengan semakin banyaknya ketidakpastian yang membuat orang memerlukan strategi untuk menghadapi dan mengantisipasinya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan usaha ritel seperti swalayan atau minimarket saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: www.ritelwaralaba.com. Hampir disetiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 24 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Critical Success Factors 1. Pengertian Critical Success Factors Perusahaan berada dalam lingkungan bisnis harus menggunakan manajemen stratejik untuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PERENCANAAN PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA Langkah pertama dalam melakukan penelitan adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada dan menentukan tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Dewanti, Retno (2008, p4), "wirausaha adalah seseorang yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Dewanti, Retno (2008, p4), wirausaha adalah seseorang yang BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Menurut Dewanti, Retno (2008, p4), "wirausaha adalah seseorang yang menciptakan sesuatu yang baru dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam pengembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang dan setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Istilah manajemen mengacu pada proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai strategi terus berkembang dan setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai strategi terus berkembang dan setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam pengembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang dan setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN BAB II ANALISIS LINGKUNGAN Tujuan Analisis Lingkungan : untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Coulter (2014:11) Management adalah ilmu dan seni yang mempelajari tentang koordinasi dan pengawasan aktifitas-aktifitas tertentu agar aktifitas tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi dalam memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Perencanaan Strategis Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:22), manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar terselesaikan

Lebih terperinci

Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif )

Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif ) Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif ) Ika Anggun Camelia SMK Negeri 2 Surabaya ika.angguncamelia@gmail.com

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF

KEUNGGULAN KOMPETITIF KEUNGGULAN KOMPETITIF PELUANG BISNIS Inovasi dan Eksploitasi Peluang produk baru jasa baru Teknik produksi baru Cara baru Alat baru untuk memberi informasi Cara baru hubungan dengan pelanggan Multiple

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Adapun kerangka pemikiran teoritis yang melandasi penelitian ini dibangun dari Konsep Strategi, Manajemen Strategis, Definisi Pemasaran, Strategi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Strategi banyak digunakan untuk masa jangka panjang dalam menjalankan serangkaian kegiatan baik dalam hal bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Proses merumuskan strategi melibatkan beberapa konsep teoritis yang menyampaikan informasi mengenai objek dan berperan sebagai dasar yang umum dalam

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING

BAB II STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING BAB II STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING A. Strategi Keunggulan Bersaing Penulis menguraikan beberapa teori tentang Strategi Keunggulan Bersaing yang telah dikemukakan oleh tokoh terkenal. Hal ini sangat penting

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi perusahaan menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Priyanto (2011), tentang Strategi Pengembangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan perusahaan. Strategi akan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang berasal dari kata stratus yang berarti militer dan ag yang berarti

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 : ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI

PERTEMUAN 9 : ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI PERTEMUAN 9 : ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Memahami dan menjelaskan tentang ancaman masuk pendatang baru dan persaingan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. KARYA ILMIAH E-BISNIS MANAJEMEN PEMASARAN Nama disusun oleh : : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : 08.11.1884 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Marketing

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RIWAYAT HIDUP... vii LEMBAR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Strategi Strategi merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu perusahan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, perusahaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian Umum Strategi Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategos, yang berarti jenderal.oleh karena itu, kata strategi secara harafiah berarti seni para jendral. Secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti

Lebih terperinci

Kompetensi Inti & Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan

Kompetensi Inti & Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan Modul ke: 08 Widi Kompetensi Inti & Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id 1. Kompetensi Inti Kewirausahaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM

PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM MEMASUKI PERSAINGAN KESINAMBUNGAN HIDUP PERUSAHAAN SANGAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Untuk dapat 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Strategik Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Untuk dapat mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaani. Ini mencakup pemindaian lingkungan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori.kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukkan dari sudut mana peneliti

Lebih terperinci

Strategi Bisnis CV. Surya Pelangi Dekorasi

Strategi Bisnis CV. Surya Pelangi Dekorasi Strategi Bisnis CV. Surya Pelangi Jenny Chandra Kirana Soegiharto 0600647774 Abstrak Strategi adalah kunci keberhasilan perusahaan. Kehadirannya dalam perusahaan merupakan batas yang menentukan maju mundurnya

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi Hasil analisis Five Forces Potter, persaingan dalam industri jasa konsultan non konstruksi sangat tinggi. Tingginya

Lebih terperinci

ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini

ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Banyak buku mengemukakah pengertian strategi secara berbeda beda. Menurut Tjiptono(2002, p3) istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia ( stratos

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bisnis 2.1.1.1 Pengertian Bisnis Umar (2002), menyatakan bahwa bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannnya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING SKRIPSI Oleh Emier Arya Pratama 1100015565 Email : emierarya@gmail.com Rezki Ramadhansyah - 1100024804 Email

Lebih terperinci