BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran penelitian ini. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan secara garis besar yaitu Pengukuran gedung parkir Universitas Bina Nusantara, Pengujian sistem yang terbagi menjadi pengujian sensor ultrasonik, pengujian modul Sensor Controller, Pengujian Zone Controller dan pengujian keseluruhan sistem Penelitian Gedung Parkir Universitas Bina Nusantara Pengukuran yang dilakukan adalah meneliti dan mengukur gedung parkir kampus Anggrek UBINUS. Tujuan pengukuran gedung parkir kampus Anggrek UBINUS ini adalah sebagai referensi penelitian ini dimana nantinya hasil penelitian ini akan diterapkan pada gedung parkir UBINUS. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan beberapa pengukuran, antara lain: mengukur lebar satu tempat parkir, mengukur jarak titik tengah rencana peletakan sensor antara satu tempat parkir dengan tempat parkir disebelahnya, mengukur ketinggian tempat parkir, memperkirakan mobil paling tinggi dan paling rendah yang mungkin parkir di gedung parkir, dan mengukur ketinggian peletakan sensor. Berikut ini adalah hasil pengukuran yang telah dilakukan. 71

2 72 Tabel 4.1 Hasil pengukuran denah gedung parkir Universitas Binus Pengukuran Gedung Parkir Anggrek Universitas Binus Tinggi atap dalam gedung parkir Tinggi mobil max masuk gedung parkir Lebar / jarak tempat parkir 1 mobil Jarak tiang 1 ke tiang 2 Lebar tiang Mobil terpendek (Honda Civic) Mobil tertinggi (Toyota Alphard) 2.9 m 2.27 m 2.32 m 7.17 m 51.5 cm 1433 mm 1890 mm Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap gedung parkir kampus Anggrek Universitas Binus. Pada percobaan ini diambil 2 jenis mobil yang masing-masing memiliki ketinggian mobil yang berbeda dimana diambil perkiraan mobil tertinggi dan mobil terpendek. Tujuannya adalah agar dapat mengatur berapa jarak referensi yang perlu diukur oleh sensor ultrasonik untuk mendeteksi adanya mobil atau tidak.

3 73 Gambar Gambar denah gedung parkir anggrek dari Universitas Binus Sesuai dengan denah pada gambar bahwa sensor ultrasonik akan diletakkan pada ketinggian 270 cm dari permukaan. Dengan melihat ketinggian mobil tertinggi dan terpendek yaitu Toyota Alphard (1.89 m) dan Honda Civic (1.433 m), maka akan ditetapkan jarak ketinggian antara sensor ultrasonik terhadap objek yaitu 170 cm atau 1.7 m lebih dari jarak tersebut maka sensor ultrasonik tidak dapat mengukur objek dilihat dari ketinggian mobil yang sudah diteliti.

4 Pengujian Sistem Pengujian sistem akan dijelaskan dengan beberapa tata cara pengambilan datanya sesuai dengan data apa yang akan diambil berikut akan dijelaskan perinciannya Uji Sensor Ultrasonik Pengujian Sensor Ultrasonik bertujuan untuk membuktikan berapa jarak maksimal dan minimal yang bisa diukur oleh sensor ultrasonik tipe HC SR-04. berikut beberapa tata cara untuk melakukan pengukuran yaitu menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pengukuran yaitu Measuring Tape atau Meteran, kemudian pastikan sistem (termasuk Sensor Controller, Zone Controller, Master Controller) sudah dinyalakan sebelum memulai pengukuran. lalu rentangkan meteran tersebut sepanjang 2 cm hingga 300 cm, letakkan sensor ultrasonik diatas meteran menghadap bidang datar agar sensor ultrasonik dapat memantulkan gelombang ultrasonik terhadap objek yang diukur melalui pin trigger dan pin echo pada sensor ultrasonik, kemudian pastikan sudut pengukuran 15 derajat sesuai dengan datasheet sensor ultrasonik HC SR-04.

5 75 Uji sensor ultrasonik mulai dari jarak 2 cm hingga 300 cm, kemudian bandingkan seberapa besar error antara jarak ukur dan jarak yang terukur untuk mendapatkan jarak minimal dan jarak maksimal sensor ultrasonik. Gambar Sensor ultrasonik dihubungkan ke sensor controller Gambar Pengukuran sensor ultrasonik

6 76 Gambar berikut dibawah akan dibagi menjadi dua bagian dikarenakan data yang ditulis tidak mencukupi jika diletakkan pada satu halaman. Gambar dibawah akan dijelaskan tentang hasil dari pengukuran sensor ultrasonik dan grafik dari hasil pengukuran. Sensor Ultrasonik Jarak ukur (cm) Jarak hasil (cm) Error (cm) % error Jarak ukur (cm) Jarak hasil (cm) Error (cm) % error % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %

7 % % % % % % % % % % % *Data yang berwarna merah merupakan error saat pengukuran. Gambar Hasil pengukuran sensor ultrasonik Gambar Grafik pengukuran sensor ultrasonik Kedua gambar diatas menunjukkan hasil pengukuran yang dilakukan. Pengambilan data pengukuran diambil sebanyak 10 kali per jarak yang diukur, kemudian setiap 10 kali data yang diambil akan dilihat jarak yang paling

8 78 sering terukur oleh sensor, kemudian akan dimasukkan ke kolom jarak hasil (cm), lalu untuk menentukan berapa persentase error untuk setiap pengukuran dilakukan dengan rumus error (cm) / jarak ukur (cm) * 100 = % error. Dilihat dari hasil pengukuran pada jarak 2 6 cm terjadi error yang besar hal ini disebabkan karena konfigurasi dari FreeRTOS yang diimplementasikan pada PIC32 yang membutuhkan waktu 20 us untuk mengaktifkan trigger hal ini berbeda dengan waktu yang dibutuhkan pada umumnya yaitu 10 us, karena timer yang digunakan pada FreeRTOS dalam ukuran ms sehingga untuk mengubahnya menjadi us dibutuhkan konfigurasi tick rate (Hz) (dapat dilihat pada lampiran FreeRTOSConfig.h). Tick rate yang diberikan sebesar 50 khz. Kemudian untuk mendapatkan timer yang paling kecil menggunakan rumus nilai waktu yang diinginkan atau n dibagi dengan tick rate f sehingga 1/50000 = s jika dikonversi menjadi us yaitu 20 us. Dengan begitu karena waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan trigger ini lebih lama menyebabkan error yang besar pada jarak-jarak awal. Melihat data yang dihasilkan dapat disimpulkan jarak minimal pengukuran dari sensor ultrasonic dalam sistem ini yaitu 7 cm namun diasumsikan error yang dihasilkan dibawah 10% sehingga jarak yang baik yaitu 8 cm karena memiliki error 8.25% dan jarak maksimal dari sensor ultrasonik yaitu 300 cm.

9 Uji Modul Sensor Controller Pengujian ini dibagi menjadi 2 bagian pertama Uji respon RTOS & protokol komunikasi RS-485 dan yang terakhir Uji Interferensi (Jarak Aman Antar Sensor) kemudian di setiap pengujian sistem modul akan dijelaskan beberapa tata cara untuk melakukannya. Uji Respon RTOS & Protokol Komunikasi RS-485 Pengujian respon dari Real Time Operating System (RTOS) pada modul ini akan dilakukan beberapa tata cara pertama menyiapkan modul sensor controller itu sendiri kemudian memerlukan konverter RS-485 karena pada modul sensor controller terdapat protokol komunikasi RS- 485 untuk berkomunikasi dengan Master Controller untuk melihat hasil pengujian sistem ini. Kemudian menyiapkan kabel panjang guna menghubungkan Sensor Controller dengan RS-485 to RS-232 Converter yang bertipe Twisted Pair dan menggunakan DB9 sebagai colokan yang digunakan dan harus menyesuaikan pin-pin apa saja pada DB9 yang digunakan untuk protokol komunikasi RS-485. Kamera (Digital Single-Lens Reflex) DSLR digunakan untuk merekam kondisi ketika ada kendaraan atau tidak dan nantinya menggunakan bantuan software untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan ketika terjadi perubahan data ada mobil dan tidak ada mobil. Sehingga dapat ditentukan kecepatan respon dari Real time Operating System.

10 80 Gambar Sensor controller dan konverter RS-485 to RS-232 Gambar Kondisi pengambilan data ketika tidak ada mobil Hasil pada gambar merupakan kondisi belum ada mobil ditunjukkan oleh Alamat A yang merupakan alamat dari Sensor Controller dan kemudian angka 0 yang artinya belum terisi.

11 81 Gambar Kondisi pengambilan data ketika ada mobil Gambar diatas menunjukkan hasil ketika ada mobil dimana ditunjukkan oleh alamat A sebagai alamat dari Sensor Controller dan angka 1 yang artinya lot parkir sudah terisi dan angka 0 lot parkir belum terisi. Kedua data diatas akan diuji seberapa cepat respon Real Time Operating System yang ditanamkan kedalam protokol komunikasi RS-485 dalam memperbarui data oleh Master Controller.

12 82 Waktu memperbarui data Percobaan Waktu ms ms ms ms ms ms ms ms ms ms Rata-rata 1001 ms Gambar Waktu memperbarui data menggunakan modul sensor controller Gambar menunjukkan hasil pengujian yang terhadap sensor controller. Diasumsikan waktu rata-rata yang ideal diinginkan yaitu mendekati 520 ms dihitung berdasarkan jumlah sensor controller yang dikontrol yaitu 26 dan 20 ms (waktu yang ditetapkan diprogram) waktu yang diperlukan master controller mengirim alamat ke sensor controller, namun setelah dilakukan pengujian ternyata hasil rata-rata yang dihasilkan yaitu 1001 ms atau 1 detik. Hasil diatas dapat disimpulkan respon Real Time Operating System pada protokol komunikasi RS-485 pada modul Sensor Controller cukup cepat dan responsif

13 83 Uji Interferensi (Jarak Aman Antar Sensor) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jarak yang aman untuk meletakkan satu sensor dengan sensor lainnya saat melakukan pengukuran. Tata cara melakukan pengukuran ini yaitu dengan merentangkan Measuring Tape atau meteran sepanjang 2 meter kemudian letakkan satu sensor ultrasonik dengan satu sensor ultrasonik yang lain pada jarak 1 meter lalu cek pada sistem apakah dapat menerima data dengan baik atau tidak kemudian setelah data didapatkan lakukan pengukuran pada jarak 1.5 meter dan seterusnya 2 meter. Gambar Hasil uji jarak aman peletakan sensor Jarak antar sensor Jarak terukur / tidak Interferensi / tidak Kesimpulan 0.5 m Kadang Ya Ya Tidak Aman 1 m Kadang Ya Ya Tidak Aman 2 m Ya Tidak Aman Gambar Keterangan hasil uji jarak aman antar sensor

14 84 Melihat hasil diatas dapat disimpulkan bahwa jarak aman antar sensor yaitu 2 meter karena sudah dibuktikan ketika dilakukan pengukuran tidak terdapat interferensi dan data diterima dengan baik Uji Modul Zone Controller Pengujian modul Zone Controller akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu Uji protokol komunikasi CAN dan Uji ke Sensor Controller Uji Protokol Komunikasi CAN Pengujian protokol komunikasi CAN ini akan dilakukan dengan beberapa tata cara yaitu pertama menyiapkan modul Zone Controller kemudian menyiapkan modul CAN Converter yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan Master Controller sebagai tempat untuk menampilkan hasil dari pengujian ini. Menyiapkan kabel panjang guna menghubungkan Zone Controller dan CAN Converter yang bertipe Twisted Pair dan menggunakan DB9 sebagai colokan yang digunakan dan harus menyesuaikan pin-pin apa saja pada DB9 yang digunakan untuk protokol komunikasi CAN. Seperti pengujian sebelumnya dibutuhkan kamera (Digital Single- Lens Reflex) DSLR untuk merekam kondisi ketika setiap kali pengiriman data terjadi dan kemudian menggunakan software khusus untuk melihat waktu yang dibutuhkan ketika pengiriman data terjadi.

15 85 Gambar Zone controller dan CAN converter Gambar menampilkan modul Zone Controller (Kiri) dan CAN Converter (Kanan). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat informasi yang dikirim oleh Master Controller diterima oleh Zone Controller menggunakan protokol komunikasi CAN. Pengujian dilakukan dengan cara mengirimkan data berupa huruf yang digunakan sebagai penamaan setiap alamat oleh Master Controller kemudian akan diterima oleh Zone Controller. Setelah itu mengukur berapa waktu yang diperlukan ketika terjadi perbaruan data pada setiap pengiriman data tersebut. Pengujian juga dilakukan sebanyak 10 kali percobaan kemudian nantinya hasil tersebut dirataratakan untuk mendapatkan hasilnya.

16 86 Waktu yang dibutuhkan setiap perbaruan data Percobaan Waktu ms ms ms ms ms ms ms ms ms ms Rata-rata 266 ms Gambar Waktu perbaruan data oleh CAN Data diatas dapat dilihat rata-rata waktu yang dihasilkan sangat cepat yaitu 266 ms dikarenakan kecepatan transmisi data oleh protokol komunikasi CAN pada umumnya yang sangat cepat dapat mencapai hingga 1 Mbps namun yang digunakan pada pengujian ini yaitu 125 Kbps (dapat dilihat pada Lampiran Zone Controller) disesuaikan dengan hardware yang digunakan pada sistem ini serta disesuaikan dengan library program untuk protokol komunikasi CAN. Kemudian dengan ditambahkan implementasi FreeRTOS kedalam protokol komunikasi CAN juga yang menyebabkan waktu yang dihasilkan sangat cepat. Uji ke Sensor Controller Pengujian berikutnya yaitu menguji modul Zone Controller ke Sensor Controller. Pengujian dilakukan dengan beberapa tata cara pertama yaitu menyiapkan modul Zone Controller, Sensor Controller, RS-485 to RS-232 CAN Converter. Kemudian menyiapkan kabel yang digunakan untuk menghubungkan setiap modul, modul Sensor Controller

17 87 menggunakan protokol komunikasi RS-485 sehingga kabel yang digunakan harus bertipe Twisted Pair dan menggunakan DB9 sebagai colokannya sehingga harus menyesuaikan pin-pin berapa saja yang digunakan untuk protokol komunikasi RS-485 kemudian begitu juga untuk kabel untuk protokol komunikasi CAN yang juga harus menggunakan tipe kabel yang sama untuk menghubungkan Modul Zone Controller dan modul RS-485 to RS-232 CAN Converter. Menyiapkan sensor ultrasonik untuk dihubungkan dengan sensor controller. Lalu dibutuhkan kamera (Digital Single-Lens Reflex) DSLR untuk merekam perbaruan data yang terjadi ketika ada mobil dan tidak ada mobil. Kemudian menggunakan bantuan software khusus untuk melihat waktu yang dihasilkan ketika perbaruan data terjadi. Gambar Hasil Pengujian ke sensor controller ketika tidak ada mobil.

18 88 Gambar menunjukkan kondisi ketika tidak ada mobil ditunjukkan dengan alamat A sebagai alamat dari Zone Controller dan P merupakan alamat dari Sensor Controller dan angka 0 merupakan kondisi lot parkir yang kosong. Gambar Hasil Pengujian ke Sensor Controller ketika ada mobil. Gambar menunjukkan kondisi ketika ada mobil ditunjukkan dengan alamat A sebagai alamat dari Zone Controller dan P merupakan alamat dari Sensor Controller dan angka 1 merupakan kondisi lot parkir yang terisi. Kedua data diatas akan diuji seberapa cepat Master Controller memperbarui data ketika menerima informasi ketika ada mobil dan tidak ada mobil.

19 89 Waktu memperbarui data Percobaan Waktu ms ms ms ms ms ms ms ms ms ms Rata-rata 898 ms Gambar Hasil pengujian terhadap modul zone controller dan sensor controller Gambar menunjukkan rata-rata waktu yang dibutuhkan master controller memperbarui data yaitu 898 ms waktu ini lebih cepat dibandingkan sebelumnya yang hanya menggunakan Sensor Controller dikarenakan keunggulan protokol komunikasi CAN yang memiliki kecepatan transmisi data yang cepat dan juga yang disesuaikan dengan kecepatan protokol komunikasi RS-485 saat interaksi data yang besar terjadi. Konfigurasi yang dilakukan terhadap Zone Controller yaitu menyesuaikan Baud Rate yang digunakan dengan Sensor Controller agar transmisi data dapat dilakukan. Kemudian menetapkan kecepatan transmisi data yang digunakan CAN yaitu 125 Kbps sesuai dengan seperti konfigurasi yang dijelaskan sebelumnya (dapat dilihat pada Lampiran Zone Controller.cpp).

20 90 Melihat hasil dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa protokol komunikasi Controlled Area Network (CAN) mampu mempercepat pembaruan data dengan kecepatan tinggi walaupun interaksi data yang terjadi sangat besar serta penyesuaian nya terhadap protokol komunikasi RS Uji Sistem Secara Keseluruhan Pengujian sebelumnya sudah termasuk pengujian keseluruhan sistem oleh master controller, zone controller dan sensor controller sehingga pada pengujian ini ditujukan untuk menampilkan hasil dari pembuatan keseluruhan modul-modul serta ditampilkan menggunakan Graphic User Interface (GUI) menggunakan aplikasi Qt yang juga dibuat untuk menampilkan data lot parkir yang kosong atau terisi untuk pengguna tempat parkir. Gambar Tampilan GUI ketika tidak ada mobil

21 91 Terdiri dari 26 zona parkir dan masing-masing terdapat 3 slot parkir serta keterangan slot parkir yang tersedia, penamaan zona parkir yang terlihat pada Graphic User Interface (GUI) disesuaikan dengan pengalamatan yang digunakan untuk modul-modul. Zona A1 artinya untuk sensor controller A atau 1 pada lantai 1 kemudian K2 artinya untuk sensor controller K atau sensor controller 11 pada lantai 2, R3 untuk sensor controller R pada lantai 3 yang terakhir Z4 untuk sensor controller Z atau 26 pada lantai 4. Gambar diatas merupakan kondisi ketika tidak ada mobil yang ditandai slot parkir berwarna hijau pada GUI dan keterangan slot parkir yang masih tersedia. Gambar Tampilan GUI ketika ada mobil Gambar diatas merupakan kondisi ketika ada kendaraan yang parkir, ditandai slot berwarna merah pada GUI dan keterangan slot parkir yang tersedia ditandai oleh warna hijau pada GUI dan yang tersisa yaitu 2 slot parkir.

22 Jumlah Tempat Parkir Yang Bisa Ditambah Sesuai dengan jumlah sensor controller yang dapat dikontrol oleh zone controller yaitu 26 sensor controller dimana terdiri dari 78 sensor ultrasonik maka jumlah tempat parkir yang dapat ditambah yaitu 78 x 26 = 2028 slot parkir. Dimana modul zone controller dapat dibuat sebanyak 26 modul yang dapat mengontrol 26 sensor controller untuk 1 modul zone controller. Jumlah total tersebut juga didukung oleh protokol komunikasi CAN yang mampu mengontrol lebih dari 2000 nodes sesuai dengan jenis perangkat keras yang digunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dari

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. indoor yang digunakan untuk memetakan letak slot parkir dan memberitahukan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. indoor yang digunakan untuk memetakan letak slot parkir dan memberitahukan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Pengertian Umum Mapping Parking System merupakan suatu sistem pada bangunan area parkir indoor yang digunakan untuk memetakan letak slot parkir dan memberitahukan kondisi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA MAPPING PARKING SYSTEM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA MAPPING PARKING SYSTEM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Robotika dan Otomasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 MAPPING PARKING SYSTEM Dicko Laksono (0800783071) Parmanto (0800777094)

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab 2 ini akan dilakukan beberapa tinjauan pustaka dari beberapa hasil

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab 2 ini akan dilakukan beberapa tinjauan pustaka dari beberapa hasil 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab 2 ini akan dilakukan beberapa tinjauan pustaka dari beberapa hasil peneltian sebelumnya yang telah dipublikasikan. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk melihat sejauh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem pengendalian ketinggian air. 3.1. Gambaran Alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan bermotor khususnya mobil sudah semakin banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan bermotor khususnya mobil sudah semakin banyak. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah kendaraan bermotor khususnya mobil sudah semakin banyak. Mobil saat ini sudah menjadi suatu alat penunjang mobilitas kerja baik itu secara personal maupun suatu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENUNJUK TEMPAT PARKIR (PGS) KENDARAAN MENGGUNAKAN PROTOCOL CAN DAN RTOS

PERANCANGAN SISTEM PENUNJUK TEMPAT PARKIR (PGS) KENDARAAN MENGGUNAKAN PROTOCOL CAN DAN RTOS PERANCANGAN SISTEM PENUNJUK TEMPAT PARKIR (PGS) KENDARAAN MENGGUNAKAN PROTOCOL CAN DAN RTOS Ryan Tantri Andi [1], Wiedjaja Atmadja [2] 1 Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara Email: r.tantri.a@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pengujian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah dibuat, apakah sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM Untuk mengetahui kehandalan dan keberhasilan dari sistem yang kita buat, maka diperlukan pengujian terhadap terhadap komponen komponen pembangun sistem terutama sensor

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC A. TUJUAN 1) Mempelajari prinsip kerja dari ultrasonic ranging module HC-SR04. 2) Menguji ultrasonic ranging module HC-SR04 terhadap besaran fisis. 3) Menganalisis susunan rangkaian

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri. Namun bagi pengemudi yang belum berpengalaman tentunya akan terasa sulit untuk mengendarai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH Sigit Yatmono 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email: s_yatmono@uny.ac.id ABSTRACT User Interface

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret 1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dilaksanankan di laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM ANTROPOMETRI DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER. 2 Teknik Elektromedik Stikes Mandala Waluya Kendari

DESAIN SISTEM ANTROPOMETRI DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER.   2 Teknik Elektromedik Stikes Mandala Waluya Kendari DESAIN SISTEM ANTROPOMETRI DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER La Ode Hasnuddin Sagala 1, La Juni 2 1 Universitas Haluoleo Email: hasnuddinsagala@yahoo.com, 2 Teknik Elektromedik Stikes Mandala Waluya Kendari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak pada alat ini. Dimulai dengan uraian tentang perangkat keras dilanjutkan dengan uraian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK 60 BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK 4.1 Karakteristik Infra Merah Untuk pengukuran, digunakan konversi intensitas dari fototransistor menjadi nilai tegangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Pada bab IV pengujian alat dan pembahasan akan mengulas hasil pengamatan serta analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian dan alat. Rangkaian di analisis untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai yang dihasilkan oleh pengukuran sensor ultrasonic yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan ketinggian air sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Disusun Oleh: David Putra (0922020) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan analisis secara keseluruhan dari alat yang dibuat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware). Hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengoperasian Alat Penjelasan pengoperasian alat terapi infra merah di lengkapi sensor jarak dan timer di sesuaikan dengan list program yang telah di rancang berikut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juni 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Pengendali Ketinggian Meja Otomatis Dengan Kontrol Smartphone Android Menggunakan Media Koneksi Bluetooth.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengukuran Jarak Dengan Sensor Ultrasonik Pengujian dilakukan pada sensor ultrasonik PING))), untuk menentukan jarak sensor terhadap dinding. Data yang diambil merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086-9479 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID Budi Suhendro, Pranowo Adi Witanto, Anwar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya, dibahas tentang desain mikrokomputer yang terdiri atas CPU, RAM dan ROM operasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan

Lebih terperinci

ISBN:

ISBN: RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU KETINGGIAN AIR SUNGAI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER DAN CCTV BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PUSAT PENGENDALIAN OPERASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KLATEN) Tri Antari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Sebagai dasar teori, penulis menggunakan referensi jurnal yang ditulis oleh Dr. B. Tittman dan M. Guers, berjudul Measuring Fluid Level Using Ultrasound. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Tahap terakhir dari perancangan alat ini adalah tahap pengujian. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan. 4.1 Pengujian Sensitivias Sensor Suhu DHT11 Modul DHT11 merupakan modul

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC

RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC Intan Permata Sari, Samsul Hidayat dan Heriyanto Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang Email: ips2990@yahoo.co.id ABSTRAK: Seiring berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi Vol.2, No.2, 2014 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Teknik Telekomunikasi Vol.2, No.2, 2014 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Jurnal Elektro PENS www.jurnalpa.eepis-its.edu Teknik Telekomunikasi Vol.2, No.2, 2014 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya SODAR ULTRASONIK UNTUK MONITORING KONDISI RUANG DENGAN KOMUNIKASI NIRKABEL

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Perancangan Alat dan Sistem Kendali 4.1.1 Sistem Kendali Tutup Tempat Sampah Berikut merupakan perancangan langkah demi langkah untuk tutup tempat sampah agar dapat terbuka

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Blok diagram Hardware RTU LOGGER Spesifikasi Teknis RTU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Aplikasi Pengujian aplikasi dan alat dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan Pengujian Aplikasi Pengujian

Lebih terperinci

DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA

DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA Gatra Wikan Arminda, A. Hendriawan, Reesa Akbar, Legowo Sulistijono Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang akan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan SENSOR GERAK (GSC )

Petunjuk Penggunaan SENSOR GERAK (GSC ) Petunjuk Penggunaan SENSOR GERAK (GSC 410 15) Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-727 2755 (Hunting) Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: contact@pudak.com - Website: www.pudak.com

Lebih terperinci

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER Kiki Prawiroredjo & Nyssa Asteria* Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A Distance Detector is a circuit that

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

2. Rangkaian Konverter Level Tegangan Dan Hubungan antara Rangkaian Konverter, Modul TRW2.4G, dan Mikrokontroler

2. Rangkaian Konverter Level Tegangan Dan Hubungan antara Rangkaian Konverter, Modul TRW2.4G, dan Mikrokontroler PENDAHULUAN Alat ini di buat pada tahun 2008 untuk komunikasi nirkabel robot swarm KRCI 2008. Disini akan di jelasakan secara ringkas dasar pemrograman TRW 2.4G menggunakan mikrokontroler AVR. Bagi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan yang pesat dalam jumlah kendaraan dikota besar memiliki dampak terhadap kebutuhan parkir di tempat-tempat umum seperti di rumah sakit, kantor, pusat perbelanjaan,

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN199 Transmisi Data Menggunakan Power Line Communication (PLC) Oleh: Tim IE Proses transmisi/pertukaran data dapat dilakukan secara wired maupun wireless. Beberapa contoh

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jaringan Komputer I 1 MEDIA TRANSMISI Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Spektrum Elektromagnetik Jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi saat ini banyak sarana yang dirancang otomatis untuk membantu kegitatan manusia dalam mengatur kemanan lingkungan atau gedung yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng Data 10110111 sinyal Untuk dapat ditransmisikan, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB 4. Perancangan dan Implementasi

BAB 4. Perancangan dan Implementasi BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total

Lebih terperinci

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR Disusun Oleh: Ary kashogy 0622066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian dan analisis alat peraga sistem kendali pendulum terbalik yang meliputi pengujian dimensi mekanik, pengujian dimensi dan massa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

Oleh : LUQMAN ERWANSYAH MOH AGUS SYAHRI ROMADHON Dosen Pembimbing Rachmad Setiawan, ST, MT

Oleh : LUQMAN ERWANSYAH MOH AGUS SYAHRI ROMADHON Dosen Pembimbing Rachmad Setiawan, ST, MT Oleh : LUQMAN ERWANSYAH 2207030028 MOH AGUS SYAHRI ROMADHON 2207030030 Dosen Pembimbing Rachmad Setiawan, ST, MT Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN NETWORK MIKROKONTROLLER

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN NETWORK MIKROKONTROLLER UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Ilmu komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2004/2005 SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN NETWORK MIKROKONTROLLER

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN198 Pemantauan Suhu dan Kelembaban Relatif Berbasis DT-AVR Low Cost Micro System dan Modul Sensor DHT11 Oleh: Tim IE Saat ini sudah banyak tipe sensor yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kemajuan teknologi saat ini. Salah satu contohnya adalah informasi ketersediaan lahan parkir. Informasi ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam Tugas Akhir, ini dibuat sebuah miniatur lahan parkir yang menggunakan mikrokontroler ATMega 32. Miniatur lahan parkir terdiri dari enam baris parkir yang masingmasing parkir dipasang sensor

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER Alfa Anindita *), Sudjadi, and Darjat Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang

Lebih terperinci

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO Oleh: Galih Raditya Pradana (12507134001), Universitas Negeri Yogyakarta future.rdt@gmail.com Abstrak Smart Parking

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. xiv. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. xiv. 1.1 Latar Belakang xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memarkir mobil pada sebuah tempat yang terbatas memerlukan penanganan yang baik. Hal ini untuk mencegah terjadinya kemacetan pada areal parkir. Pada areal parkir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga di ujung 2015, populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 80 juta unit dan berkonsentrasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

Bab IV. Pengujian dan Analisis

Bab IV. Pengujian dan Analisis Bab IV. Pengujian dan Analisis IV.1. Jangkauan Telemetri dan Kalibrasi Kamera a. Jangkauan Telemetri Pengukuran jangkauan telemetri di ruang terbuka dilakukan dengan menempatkan pemancar RF di jendela

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 4. Evaluasi dan Implementasi. keras dari blind spot detection system berbasiskan ATMEGA 168 : Tabel 4.1. Daftar komponen

BAB 4. Evaluasi dan Implementasi. keras dari blind spot detection system berbasiskan ATMEGA 168 : Tabel 4.1. Daftar komponen BAB 4 Evaluasi dan Implementasi 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Daftar Komponen yang digunakan Berikut adalah daftar komponen yang digunakan pada perancangan perangkat keras dari blind spot detection system

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM SENSING DAN GROUND SEGMENT UNTUK QUADROTOR APTRG

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM SENSING DAN GROUND SEGMENT UNTUK QUADROTOR APTRG PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM SENSING DAN GROUND SEGMENT UNTUK QUADROTOR APTRG Riyadhi Fernanda *), Fajar Septian *), Nurmajid Setyasaputra **), Burhanuddin Dirgantoro *) *) Aeromodelling and Payload

Lebih terperinci