Market Brief: Kopi ITPC Los Angeles 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Market Brief: Kopi ITPC Los Angeles 2013"

Transkripsi

1 Market Brief: Kopi ITPC Los Angeles 2013

2 Daftar Isi Kata Pengantar Peta Amerika Serikat Bab I. Pendahuluan Pemilihan Negara Pemilihan Produk Profil Amerika Serikat...9 Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat Ekspor Impor Kopi Amerika Serikat Dunia Potensi Pasar Ekspor Kopi di Amerika Serikat Kebijakan Impor Kopi di Negara Amerika Serikat Pemasaran Produksi...19 Bab III. Peluang dan Strategi Peluang Strategi...24 Bab IV. Informasi Penting Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia Kamar Dagang Amerika Serikat Daftar Pameran Kopi di Amerika Serikat Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat Daftar Importir Kopi di Amerika Serikat...31 Daftar Pustaka

3 Daftar Tabel dan Grafik Tabel 1.1. Ekspor HS 09 (Spices,Coffee and Tea) ke AS dari Dunia Tabel 2.1. Perkembangan Impor HS 0901 (Coffee W/N Roast Or Decaff; Coffee Husks & Skins) Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing...14 Grafik 2.1. Komposisi Impor dan Ekspor Produk Kopi di Amerika Serikat...15 Grafik 2.2. Komposisi Segmentasi Konsumen Kopi di Amerika Serikat...21 Grafik 3.1. Statistik Industri Kopi di Amerika Serikat

4 Kata Pengantar Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dalam penyusunan Market Brief adalah untuk memberikan kajian singkat yang menggambarkan kondisi dan potensi pasar komoditi di Amerika Serikat (AS). Adapun hasil kajian berikut dibuat berdasarkan berbagai data dari US Department of Commerce (DOC) AS, sekaligus berbagai institusi-institusi lainnya. Pada Market Brief kali ini edisi bulan April 2013 berjudul Market Brief Kopi. Di samping itu, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di Negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar, dan informasi penting lainnya. Sehingga Market Brief diharapkan dapat menjadi informasi pendukung yang efektif dalam meningkatkan keunggulan komoditi kopi Indonesia yang bersaing di pasar AS. Akhir kata, ITPC Los Angeles berharap kiranya informasi berikut dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan, berikut para pelaku usaha dalam menentukan strategi ekspor komoditi Kopi ke AS. Los Angeles, 10 Mei

5 Peta Amerika Serikat 5

6 Bab I. Pendahuluan 1.1. Pemilihan Negara Pada periode Januari-Desember 2012, total perdagangan Indonesia dengan AS tercatat senilai US$ ,1 juta, turun 1.94% dibandingkan perdagangan tahun 2011 periode yang sama dengan nilai US$ ,6 juta. Nilai tersebut terdiri dari perdagangan impor dari Indonesia senilai US$ juta turun 5,83% dibandingkan tahun 2011 dengan nilai US$ ,8 juta dan ekspor AS ke Indonesia senilai US$ juta naik sebesar 8,10% dibandingkan ekspor AS tahun 2011 senilai US$ 7.413,8 juta. Pada periode ini, Indonesia berada di urutan ke 27 sebagai negara pemasok AS dengan pangsa pasar sebesar 0,41% dan diurutan ke 34 sebagai negara tujuan ekspor AS dengan pangsa pasar sebesar 0,52%. Posisi neraca perdagangan AS terhadap Indonesia adalah defisit sebesar US$ juta menurun 14,65% dibandingkan defisit tahun lalu senilai US$ juta. Trend perdagangan AS Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir periode yang sama adalah 6,31%. Ekspor AS ke Indonesia selama lima tahun terakhir periode yang sama, berfluktuasi dengan trend ekspor positif rata-rata sebesar 10,33% per tahun. Adapun trend ekspor produk migas AS ke Indonesia naik rata-rata sebesar 29,37% per tahun dan trend ekspor produk non migas AS naik rata-rata sebesar 10,22% tiap tahunnya. Sepuluh produk ekspor utama AS ke Indonesia HS 2 digit periode Januari Desember tahun 2012 adalah: 1) Aircraft, Spacecraft (HS88); 2) Misc Grain,Seed,Fruit (HS 12); 3) Machinery (HS 84); 4) Food Waste Animal Feed (HS 23); 5) Electrical Machinery (HS85); 6) 6

7 Cereals (HS 10); 7) Plastic (HS 39); 8) Iron and Steel (HS 72); 9) Cotton, Yarn, Fabric (HS 52) dan 10) Optic, Medical Instrument (HS 90) Impor AS dari Indonesia pada tahun 2012 periode Januari Desember terdiri dari 1,88% impor produk migas senilai US$ 338,5 juta, turun 60,02% dibandingkan tahun 2011 senilai US$ 846,9 juta dan 98,12% produk non-migas senilai ,5 juta, turun 3,31% dibandingkan impor tahun 2011 senilai US$ ,9 juta. Impor AS dari Indonesia pada lima tahun terakhir periode yang sama berfluktuasi dengan trend positif naik rata-rata sebesar 6,72%, demikian juga dengan impor kelompok produk non migas naik rata-rata sebesar 7,56% dan kelompok produk migas menurun 14,52% per tahun. Indonesia berhasil mensuplai berbagai komoditi utama, seperti: tekstil, karet, mesin (US$ 1,8 milyar), dan minyak bumi (US$ 845 juta). Untuk 20 besar ekspor produk Indonesia ke AS adalah TPT (US$ 5,2 milyar), karet (US$3,6 milyar), elektronik (US$ 1,8 milyar), seafood (US$ 843 juta), alas kaki (US$ 769,9 juta), udang (US$ 599,7 juta), furniture (US$ 567,4 juta), kopi (US$ 325,6 juta), optic (US$ 229,7 juta), kakao (US$ 209,1 juta), Kopi (US$ 182,3 juta), kulit (US$ 147,8 juta), jewelry (US$ 147,2 juta), preserved food (US$ 97,4 juta), minyak kelapa sawit (US$ 58,3 juta), spare part (US$ 57,4 juta), stationary (US$ 55,9 juta), essent oil (US$ 47,1 juta), hadycraft (US$ 7,8 juta), dan jamu (US$ 855 ribu) Pemilihan Produk Latar belakang ITPC Los Angeles memilih produk Kopi dalam pembahasan Market Brief Edisi April 2013 adalah ITPC Los Angeles bermaksud untuk melihat dan menggambarkan kondisi pasar produk kopi di AS, sehingga dapat melihat peluang dan 7

8 strategi terbaik agar produk Kopi Indonesia, dimana berdasarkan data ITC, (Tabel 1.1) negara pengekspor dunia untuk produk bumbu, kopi, dan teh (HS 09) ke AS, kedudukan Indonesia sebagai negara pengimpor produk Kopi adalah pada peringkat ke-4. Tabel 1.1 Ekspor HS 09 (Spices,Coffee And Tea) ke AS dari Dunia (dalam ribu US$) Rank Country World -- 5, , , , , Brazil , , , Colombia , Vietnam Indonesia Guatemala Mexico Canada Peru Honduras India ASEAN 46 Thailand Singapore Malaysia Philippines Laos

9 1.3. Profil Amerika Serikat 1.3.a. Geografi AS terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara AS terbentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur hingga Samudera Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya (Wikipedia). 1.3.b. Pemerintahan AS terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian. AS merupakan sebuah negara Republik Federal yang menganut sistem pemerintahan Presidensil dimana Presiden berperan sebagai badan esksekutif dan Kongres berperan sebagai badan legislatif. Sedangkan Majelis Tinggi ada di tangan Senate dan Majelis Rendah berada di tangan House of representative (Dewan Perwakilan Rakyat). Di AS terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Pemisahaan ini terdiri dari pemisahan bagian pelaksana maupun fungsi serta kekuasaan dari badan-badan tersebut yang membatasai satu sama lain dengan menggunakan asas checks and balances yang berarti saling mengawasi untuk menjaga keseimbangan). Sedangkan keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif atau Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh badan Legislatif dan 9

10 Eksekutif serta menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (Carapedia). 1.3.c. Demografi Jumlah penduduk di AS kini sebanyak lebih dari 308 juta jiwa setelah mengalami pertambahan hampir 10 persen sejak satu dekade lampau. Demikian hasil sensus yang diumumkan Biro Sensus AS, Selasa 21 Desember 2010, dan dikutip kantor berita Associated Press (AP). Menurut hasil sensus, jumlah populasi di AS per 1 April 2010 sebanyak jiwa. Jumlah itu menandakan pertambahan penduduk sebanyak 9,7 persen dari data sepuluh tahun lalu, yaitu sebanyak 281,4 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk tiap sepuluh tahun ini merupakan yang terendah sejak Era Depresi Besar di akhir dekade 1920-an. Jumlah penduduk AS dari 1990 hingga 2000 meningkat 13,2 persen (VIVAnews). 1.3.d. Ekonomi AS menjalankan sistem ekonomi kapitalis. Pertumbuhan ekonomi negara ini kokoh di permukaannya, pengangguran dan inflasi rendah, dan defisit perdagangan yang rendah.ekonomi AS ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar AS sebagai tolok ukur mata uangnya.bursa saham AS dipandang sebagai indikator ekonomi dunia. 10

11 Negara ini memiliki banyak sumber daya mineral, seperti emas, minyak, batu bara dan endapan uranium. Pertanian membuat negara ini berada di antara produsen utama, di antara lainnya, jagung, gandum, gula dan tembakau. AS memproduksi mobil, pesawat terbang dan benda elektronik (Wikipedia). 11

12 Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat Ekspansi yang cepat dari toko dan gerai kopi, serta aspek social, telah menghidupkan kembali permintaan dan pertumbuhan industri produksi kopi selama lima tahun terakhir. Meskipun resesi global, meningkatnya pengangguran dan menurunnya kepercayaan konsumen, pendapatan industri tetap diperkirakan akan meningkat pada lima tahun sebesar 5,2 % menjadi US$ 9,6 milyar pada Pada kondisi tersebut, tingginya harga kopi mentah diteruskan produsen kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Dengan harga biji kopi diantisipasi turun secara signifikan pada tahun 2012, pendapatan diperkirakan tumbuh hanya 1,0 %. Selanjutnya, meningkatnya persaingan dari minuman alternatif dari teh dan minuman energi, menghambat pertumbuhan karena beberapa konsumen beralih ke alternatif minuman dimaksud. Dengan demikian, produsen kopi secara agresif mempromosikan manfaat kesehatan bila mengkonsumsi kopi. Pada harga yang tinggi ditingkat konsumen, memungkinkan industri mendapatkan keuntungan sedikit lebih tinggi, meskipun belanja konsumen rendah selama lima tahun terakhir. Loyalitas merek yang kuat atas beberapa pemain utama, juga memberikan berkontribusi yang tinggi. Sebuah pasar matang dan volatilitas domestik pasokan telah menyebabkan peningkatan partisipasi perdagangan internasional. Pada tahun 2012, meskipun penurunan harga kopi dalam negeri, nilai impor kopi diperkirakan akan meningkat 7,6 % menjadi US$ 2.6 milyar, untuk pangsa 24,3 % dari permintaan domestik. Demikian juga, ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 11,3 % pada tahun 2012 menjadi US$ 1,5 milyar, dan untuk 15,3 % dari pendapatan industri. 12

13 Selama lima tahun ke depan, konsumsi perkapita kopi diperkirakan akan meningkat secara bertahap pada tingkat tahunan 0,2 %. Kemampuan industri untuk beradaptasi dengan perubahan, seperti naiknya konsumerisme dan peningkatan kesadaran perdagangan yang adil dan metode produksi kopi organik, akan sangat mempengaruhi permintaan di masa mendatang dan konsumsi. Akibatnya, dalam lima tahun hingga 2017, diproyeksikan pendapatan industri tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,1 % menjadi total US$ 11,1 milyar Ekspor dan Impor Kopi Amerika Serikat Dunia Impor Sebagai salah satu pemain tunggal importir kopi, Amerika Serikat (AS) mengimpor lebih dari 24 juta kantong 60 kilogram kopi per tahun. Pada 2012, impor meningkat sebesar 7,6%, menjadi US $ 2,6 milyar yang terdiri dari pangsa 24,3% dari permintaan domestik. Impor telah terus meningkatkan pangsa mereka permintaan karena volatilitas dalam negeri telah memaksa produsen untuk mencari pasokan mereka dari pasar luar negeri, yang membuat harga mereka lebih dekat dengan impor. Dalam lima tahun hingga 2012, impor produk kopi meningkat pada tingkat tahunan sebesar 12,9%. Pada tahun 2007, impor terdiri pangsa 17,7% dari permintaan domestik. Namun, melemahnya dolar AS diproyeksikan menghambat impor. Akibatnya diproyeksikan, tingkat pertumbuhan tahunan 8,8% lebih bertahap dalam lima tahun hingga

14 Pada tahun 2012, Kanada diperkirakan untuk memperhitungkan 10,7% dari impor kopi, sementara Kolombia diperkirakan akan mencapai 21,7%, diikuti oleh Jerman dan Meksiko. Hasil Kecenderungan ini dari Kanada dan kedekatan Meksiko, sementara ekspor utama Columbia adalah kopi dan berbagi Jerman didorong oleh statusnya sebagai yang terbesar re-eksportir biji kopi olahan di dunia. Sementara Brasil juga di antara produsen kopi terbesar di dunia, bagian mereka kurang karena mereka lebih cenderung untuk mengekspor kacang olahan. Tabel 2.1 Perkembangan Impor HS 0901 (Coffee W/N Roast Or Decaff; Coffee Husks & Skins) Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing Periode: (Dalam juta US$) Rank Country World -- 4, , , Brazil , Colombia Vietnam Guatemala Canada Mexico Indonesia Peru Nicaragua Costa Rica ASEAN 38 Thailand Laos Malaysia Singapore Philippines Ekspor Diproduksi di lebih dari 70 negara, kopi merupakan salah satu komoditas yang diperdagangkan terbesar di dunia. Dalam hal pasar ekspor, Kanada diperkirakan akan 14

15 mencapai sekitar 60,8% dari ekspor industri. Pangsa ekspor yang diikuti jauh oleh Meksiko, Jepang dan Rusia. Re-ekspor, setelah biji kopi yang dipanggang dan tanah, yang sebagian besar pendapatan ekspor. Dalam lima tahun hingga 2012, ekspor mengalami peningkatan pada tingkat tahunan rata-rata 12,5%. Pada 2012, ekspor produk kopi AS diperkirakan meningkat 11,3% menjadi US $ 1,5 milyar, dan untuk pangsa 15,3% dari pendapatan industri. Ekspor yang terus meningkat, tumbuh dari 10,9% dari pendapatan tahun Mereka diproyeksikan akan tumbuh pada tingkat tahunan 11,0% selama lima tahun ke depan menjadi US$ 2,5 milyar pada Grafik 2.1. Komposisi Impor dan Ekspor Produk Kopi di Amerika Serikat 15

16 2.2 Potensi Pasar Kopi di Amerika Serikat Penyebaran geografis produksi kopi yang strategis terletak di dekat dengan sumber input utama, sementara sisanya di dalam diservis jarak ke pasar kota besar. Pendirian industri telah pindah minimal dalam beberapa tahun terakhir. Investasi di daerah padat penduduk Mid - Atlantic dan Great Lakes telah meningkat, sementara ada sedikit investasi di wilayah lainnya sebagai mayoritas bahan baku berasal dari Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, merupakan komponen kunci yang menentukan penyebaran industri. Produsen terus bergantung pada rantai distribusi umum untuk supermarket dan toko-toko kopi untuk mendistribusikan biji kopi. Wilayah Barat merumahkan sebagian besar perusahaan, untuk 34,1 % dari total industri. California adalah lomasi bagi fasilitas manufaktur lebih banyak dari negara lain, yang terdiri dari 14,2 % dari seluruh perusahaan industri. Konsumen muda, dikombinasikan dengan minum kopi. Kota-kota besar, seperti San Francisco, Los Angeles, Seattle dan Kanada Barat, ideal untuk produsen kopi menjual produknya dalam daerah kota ini. Selanjutnya, akses mudah ke bahan baku di Amerika Selatan, Asia dan Afrika secara substansial mengurangi biaya transportasi. Wilayah Tenggara menyumbang 14,2 % dari total perusahaan industri. Ini terutama berlokasi di Florida, Louisiana dan Tennessee (masing-masing 2,1 %) karena kawasan ini memiliki akses mudah ke bahan baku utama. Kedua produsen ini juga dapat melayani pasar besar seperti Miami dan Atlanta. Selanjutnya, akses ke tenaga kerja AS yang berlimpah dan relatif murah telah memfasilitasi kehadiran manufaktur tanaman di daerah ini. 16

17 Wilayah Mid-Atlantic untuk 13,3 % dari seluruh perusahaan dalam industri. Daerah ini adalah rumah bagi beberapa kota terbesar dan paling makmur negara, seperti New York dan Philadelphia. Namun tetap dekat dengan kota mengkonsumsi kopi tinggi seperti Boston dan Chicago, yang membuatnya sangat menarik bagi produsen. Wilayah the Great Lakes adalah lokasi bagi 11,2 % dari seluruh fasilitas produksi kopi di AS. Illinois, Ohio dan Michigan bersama-sama mencapai sekitar 7,5 % dari total perusahaan industri, terutama karena kedekatannya dengan pasar konsumen besar seperti Chicago, Detroit, Cleveland dan Milwaukee. Juga, pemain utama Kraft Foods yang berbasis di Illinois dan mengoperasikan beberapa perusahaan di wilayah tersebut. New England dan wilayah timur bersama-sama terdiri 14,5 % dari perusahaan industri. Massachusetts adalah rumah bagi mayoritas perusahaan di wilayah tersebut, yang memiliki populasi besar dan makmur dan masyarakat mapan. The Southwest dan Rocky Mountains masing-masing lokasi bagi 6,3 % dari total perusahaan industri, didominasi oleh Texas, yang menyumbang 4,8 % dari seluruh perusahaan produksi kopi. Menjadi dekat dengan Tenggara, menikmati semua keuntungan yang sama selain menjadi sangat dekat dengan Meksiko Kebijakan Impor Kopi di Amerika Serikat The Environmental Protection Agency (EPA) dan pemerintah-pemerintah negara bagian AS menegaskan isu-isu lingkungan yang berkaitan dengan industri makanan olahan. Berbagai peraturan dan undang-undang federal yang berhubungan dengan 17

18 kesejahteraan lingkungan, seperti Clean Water Act (CWA), Clean Air Act (CAA), Pollution Prevention Act (PPA), dan Resource Conservation and Recovery Act (RCRA), telah mengubah cara fasilitas pengolahan untuk menangani produk mereka dan membuang limbah. Peraturan CWA yang semakin ketat untuk pembuangan air limbah adalah pemacu utama berbagai regulasi untuk industri pengolahan makanan. Peraturan RCRA biasanya hanya berlaku untuk masalah pembuangan limbah yang bersifat padat. Peraturan dan undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintahan federal dan negara bagian biasanya menerima perlawanan dari industri swasta. Meski demikian, prinsip-prinsip pencegahan polusi dari pemerintahan federal dan perkembangan teknologi bersih tetap dipandang sebagai hal baik untuk menghemat biaya dan meningkatkan kualitas produk. Dan lebih daripada itu, kepatuhan terhadap peraturan ini dapat meningkatkan sentimen publik terhadap perusahaan atau industri yang agresif mengejar pelaksanaannya. Pencegahan polusi juga telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan perawatan produsen makanan. Pencegahan polusi dan teknologi bersih dimaksudkan untuk fokus pada pendekatan melalui multimedia untuk mengurangi limbah. Limbah padat dan pembuangan air limbah cenderung mendominasi aktivitas untuk menerapkan kemajuan pencegahan polusi. Kecuali terletak di daerah terpencil, fasilitas pengolahan makanan akan langsung membuang air limbah ke pabrik pengolahan milik publik. Ketika sebuah fasilitas melakukan pembuangan limbah langsung ke lingkungan, mereka diwajibkan memiliki izin National Pollutant Discharge Elimination System (NPDES), yang sebagaimana diamanatkan dalam CWA. 18

19 EPA sedang mencari beberapa cara untuk mempromosikan pencegahan polusi secara sukarela. PPA tidak memiliki regulasi yang berwewenang untuk memaksa perusahaan untuk menerapkan praktek-praktek pencegahan ke dalam proses produksi mereka. Berbagai lembaga sedang mengeksplorasi cara untuk memberikan izin yang lebih fleksibel agar memungkinkan perusahaan melakukan perubahan proses tanpa harus melalui formalitas birokrasi yang panjang. Proteksi minimal untuk impor diberikan kepada produsen. Sehubungan dengan tarif, produk pengganti kopi yang mengandung kopi dikenakan biaya US$ 1.50 per kilogramnya, dan semua produk kopi lainnya bebas dari segala macam bentuk proteksi tarif Pemasaran Produksi Biasanya, kenaikan disposable income akan mengakibatkan peningkatan konsumsi sebagian besar produk yang dibeli. Akibatnya, peningkatan konsumsi kopi secara langsung berkaitan dengan kenaikan disposable income. Munculnya budaya café, terutama di daerah-daerah makmur di dalam kota, telah menerangi aspek sosiologis minum kopi, yang telah mendorong permintaan dan peningkatan konsumsi. Dengan demikian, pertumbuhan retail kopi seperti Starbucks telah mengubah tatanan konsumsi. Gaya hidup konsumen berdampak besar dalam permintaan, terutama untuk produk-produk seperti kopi yang memiliki unsur sosial yang tinggi terhadap pola konsumsi mereka. Namun mengingat sentimen konsumen rendah dan disposable income, telah terjadi penurunan makan dan minum di luar rumah yang mempengaruhi permintaan 19

20 untuk kafe dan kopi premium belum mendorong permintaan untuk alasan pra-paket sebagai konsumen beralih ke menyeduh kopi di rumah lebih sering. Produsen beradaptasi lini produk mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Promosi agresif hubungan antara kesehatan yang baik dan minum kopi oleh komunitas ilmiah dan produsen telah berhasil menumbuhkan persepsi positif antara masyarakat Amerika. Survei dari National Coffee Association (NCA) mengungkapkan bahwa 61,0 % dari peminum kopi mengatakan bahwa kopi meningkatkan fokus mental mereka, sedangkan 59,0 % mereka lebih produktif jika mereka pernah minum kopi hari itu. Mengingat semakin pentingnya diberikan kepada kesehatan dan gizi dalam mempengaruhi pilihan konsumen, penting bagi industri untuk merespon dengan tepat agar tetap kompetitif. Metode produksi dan praktek pembelian perusahaan multinasional besar di negara berkembang telah datang di bawah pengawasan untuk kondisi perdagangan yang eksploitatif dan tidak adil. Munculnya kelompok-kelompok lobi konsumen dan terkait etika telah memberikan tekanan pada produsen untuk menjadi lebih akuntabel dan transparan dalam berhubungan dengan petani dan petani di negara berkembang. Etika produksi kopi dapat mempengaruhi permintaan untuk produk tertentu atau merek dan mengikis kredibilitas produsen yang terlibat. Konsumen kopi dapat diprofilkan berdasarkan usia mereka. Data berikut merupakan perkiraan berdasarkan hasil survei dari tahunan National Coffee Drinking Trends (NCDT) studi penelitian pasar yang dilakukan oleh NCA tahun Secara keseluruhan, konsumen muda lebih mungkin untuk minum kopi setiap hari dari lima 20

21 tahun yang lalu. Bahkan, konsumen yang lebih muda juga lebih mungkin untuk minum minuman espresso daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua. Sedangkan kelompok konsumen berusia 40-59, memiliki proporsi tertinggi peminum kopi di AS. Menurut survei NCDT, sekitar 65,0 % orang dewasa di kelompok usia ini mengaku meminum secangkir kopi setiap hari, naik dari 61,0 % pada tahun Sekitar 38,7 % dari peminum kopi reguler berusia 40 sampai 59 di tahun Dari kelompok konsumen berusia 60+, sekitar 28,2 % dari peminum kopi yang diperkirakan berusia 60 tahun atau lebih pada tahun Meskipun kelompok usia ini adalah dampak dari baby boomer, pangsa konsumen yang minum kopi setiap hari menurun selama lima tahun terakhir dari 74,0 % di tahun 2007 menjadi 71.0% di Grafik 2.2. Komposisi Segmentasi Konsumen Kopi di Amerika Serikat 21

22 Bab III. Peluang dan Strategi 3.1 Peluang Empat perusahaan teratas pemain di industri kopi diperkirakan menghasilkan 67,1% dari pendapatan industri. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dalam pangsa pasar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama karena perusahaan besar JM Smuckers mengalami pertumbuhan yang cepat, yang didorong oleh kampanye pemasaran yang agresif dan akuisisi. Pengamat mengantisipasi bahwa konsentrasi kepemilikan ini akan meningkat di masa depan karena akuisisi, terus inovasi produk, loyalitas merek yang kuat dan inisiatif pemasaran. Para pemain besar seperti Nestle biasanya memproduksi nilai, volume tinggi, produk bermerek menengah hingga rendah. Mengingat nilai merek yang tinggi dari produk ini, pemain dapat lulus biaya meningkat menjadi konsumen mereka selama bertahun-tahun komoditas yang tinggi dan harga energi. Sementara itu, pemain yang lebih kecil fokus pada ceruk pasar, penyediaan khusus produk bernilai tinggi yang memiliki produksi berjalan lebih pendek dan volume yang lebih rendah. Laba produksi industri kopi industri, atau laba sebelum bunga dan pajak, diperkirakan sekitar 2,4% dari pendapatan tahun Nilai ini merupakan peningkatan dari margin keuntungan 2,3% pada tahun Ini adalah hasil dari menyampaikan harga biji kopi yang sangat fluktuatif selama periode lima tahun. Butuh waktu tiga sampai lima tahun untuk tanaman kopi untuk menghasilkan buah yang dikeringkan dan kemudian 22

23 diimpor untuk konsumsi. Telah ada kekurangan sejak tahun 2008, dan pada tahun 2011, kondisi cuaca terutama penanaman kopi menghasilkan panen kecil. Pada tahun 2012, tanaman berlimpah di negara terbesar penanaman kopi, Brasil, diperkirakan akan menekan harga kopi dunia. Laba diperkirakan stagnan selama lima tahun hingga 2017 karena harga biji kopi diperkirakan akan turun karena lebih banyak ditanam untuk memasok pasar. Ancaman terbesar yang dihadapi pendatang baru yang potensial adalah posisi yang sangat dari pemain utama industri ini. Perusahaan-perusahaan ini menikmati merek yang sangat tinggi dan loyalitas pelanggan dan memiliki sumber daya yang cukup untuk berinvestasi dalam iklan dan promosi dalam rangka melindungi dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Para pemain utama juga mengalami kontrak menguntungkan dengan pemasok utama seperti petani kopi di Brazil dan Kolombia yang menghasilkan biji berkualitas dengan harga rendah. Semua pemain utama industri memiliki profil produk yang sangat kuat dengan sebagian besar merek kopi paling terkenal di dunia yang dimiliki antara mereka. Anggaran iklan besar memungkinkan mereka untuk secara agresif mempromosikan produk mereka melalui berbagai media yang terlalu mahal untuk pendatang baru. Perusahaan tersebut juga menikmati efisiensi yang diciptakan oleh skala ekonomi dan ruang lingkup. Lebih rendah biaya per unit produksi, dan lini produk bervariasi dan tingginya tingkat investasi dalam teknologi dan peralatan membuat persaingan sangat sulit. 23

24 3.2 Strategi Dapat diindentifikasi beberapa kunci factor kesuksesan bisnis kopi di AS yaitu sebagai berikut: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan Faktor kunci keberhasilan industri ini adalah kemampuan untuk mengantisipasi dan menanggapi perubahan preferensi konsumen pada saat yang tepat. Kemampuan untuk meneruskan kenaikan biaya Kemampuan produsen untuk menyampaikan kenaikan biaya yang tak terduga kepada rantai pasokan merupakan hal yang penting dalam mempertahankan keuntungan Diferensiasi Produk Diferesiasi produk adalah salah satu faktor yang paling penting bagi para pemain utama untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan. Tujuan utama hal ini adalah mencoba mengurangi persaingan. Kontrak Pasokan Untuk Kunci Masukan Adanya kontrak yang terpercaya dengan pemasok luar negeri bahan baku utama seperti biji kopi dapat mengurangi volatilitas harga untuk para pemain. Pasokan yang terjamin dengan harga tetap meminimalkan biaya persediaan dan membantu perencanaan produksi. 24

25 Skala Ekonomis dan Ruang Lingkup Skala dan ruang produksi sangat menentukan biaya marjinal dan keuntungan dari perusahaan produksi kopi. Grafik 3.1. Statistik Industri Kopi di Amerika Serikat 25

26 Bab IV. Informasi Penting 4.1. Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Duta Besar : Scot Marciel Jl. Medan Merdeka Selatan No. 3-5 Jakarta 10110, Indonesia Phone: (+62)(21) Fax: (+62)(21) Website: Kamar Dagang Amerika Serikat Kamar dagang AS bertujuan untuk membangun sebuah komunitas bagi pebisnis sehingga suara dan kebutuhan mereka dapat didengar oleh pemerintah pusat yang berada di Washington, D.C. Kamar dagang AS pada dasarnya dibagi ke dalam 3 kategori: kantor pusat (Washington, D.C.), kantor regional, dan kantor negara bagian serta lokal. Berikut merupakan kamar dagang AS berdasarkan kantor regional: 1. Great Lakes Region Ben Taylor, Director 300 South Wacker Dr. STE 1600, Chicago, IL P: (312) F: (312) Illinois, Indiana, Kentucky, Michigan, Ohio, Pennsylvania 2. Northwest Region Christopher Strow, Executive Director 26

27 th Street SW, Suite 403, Lynnwood, WA P: (425) F: (425) Alaska, Idaho, Montana, Oregon, Washington, Wyoming 3. Western Region Dick Castner, Executive Director Ventura Blvd. Suite 135, Woodland Hills, CA P: (818) F: (818) Arizona, California, Hawaii, Nevada, Utah 4. Southwest & South Central John Gonzales, Senior Manager 222 W Las Colinas Blvd, Suite 1560, Irving, TX P: (972) ex 4252 F: (972) Arkansas, Colorado, Kansas, Louisiana, Missouri, New Mexico, Oklahoma, Texas 5. Southeastern Region Moore Hallmark, Executive Director 501 Village Trance, NE, Building 9A STE 201, Marietta, GA P: (770) F: (770) Alabama, Florida, Georgia, N Carolina, S Carolina, Tennessee, Virginia, Mississippi 6. Eastern Region Geoffrey O Hara, Executive Director One Davol Square, Suite 310, Providence, RI P: (401) F: (401) Connecticut, Delaware, Maine, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New York, Rhode Island, Vermont, West Virginia 7. Midwest Region Doug Loon, Vice President Prairie Lakes Drive, Suite 125, Eden Prairie, MN Cell: (612) Iowa, Minnesota, Nebraska, North Dakota, South Dakota, Wisconsin 27

28 4.3. Daftar Pameran Kopi di Amerika Serikat SCAA Event 2013 Pameran SCAA dilaksanakan di Boston, MA, pada tanggal April Pameran ini menampilkan berbagai macam produk kopi dan perkembangan industri kopi di Amerika Utara. Pameran ini memfokuskan pada manufaktur dan suplai industri kopi dunia. Pameran ini adalah pameran yang dilaksanakan oleh asosiasi kopi spesialti, selain memamerkan produk kopi dan industrinya, pameran ini juga menyajikan kompetisi barista, seminar, dan juga cup tasting. NaMa OneShow Pameran NaMa OneShow tahun 2013 dilaksanakan di Las Vegas, NV, yakni pada tanggal April Menurut pihak penyelenggara, pameran produk kopi premium ini bisa mendatangkan lebih dari 10 ribu pengunjung dari berbagai dunia usaha produk makanan, dari produsen, pengusaha industri, retailer, dan distributor. Coffee Fest Chicago 2013 Pameran Coffee Fest Chicago 2013 ini dilaksanakan di negara bagian Illinois, di kota Chicago, pada tanggal 7-9 Juni Pameran ini dihadiri oleh berbagai industri makanan untuk melihat perkembangan industri kopi, selain itu juga terdapat acara seminar dan kompetisi barista. 28

29 Summer Fancy Food Show Pameran Summer Fancy Food Show dilaksanakan di New York, NY, pada tanggal 30 Juni-2 Juli Pameran produk makanan ini memamerkan berbagai hasil produk khas makanan dari berbagai negara. Produk makanan dari hasil pertanian hingga industri pengelolaan makanan ikut berpartisipasi. Hadir lebih dari 30 negara pada pameran ini. Diperkirakan pameran ini dihadiri lebih dari 20 ribu pengunjung. Coffee Fest Seattle 2013 Pameran Coffee Fest Seattle 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 4-6 Oktober 2013 ini dilaksanakan di Seattle, WA. Berbagai macam produk makanan kopi dipamerkan dari berbagai produsen kopi berskala besar dan kecil. Dihadiri lebih dari peserta dan dikunjungi lebih dari 10 ribu pengunjung 4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat Kedutaan / Konsulat di Amerika Serikat Permanent Mission of the Republic of Indonesia to the United Nations Ambassador : H.E. Mr. Dr. Desra Percaya. Address : 325 East 38th Street, New York, NY 10016, United States of America Phone : (1-212) Fax : (1-212) ptri@indonesiamission-ny.org Website : Embassy of the Republic of Indonesia in Washington D.C. Ambassador : H. E. Mr. Dr. Dino Patti Djalal, M.A. Address : 2020 Massachusetts Avenue, N.W. Washington D.C , United States of America Phone : (1-202) Fax : (1-202) informasi@embassyofindonesia.org Website : / washington.kemlu.go.id (new) 29

30 Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston Consul General : H.E. Mr. Al Busyra Basnur Address : Richmond Avenue, Houston, Texas 77042, United States of America Phone : (1-713) Fax : (1-713) kjrihouston@prodigy.net Website : Consulate General of the Republic of Indonesia in Los Angeles Consul General : H.E. Mr. Hadi Martono Address : 3457 Wilshire Boulevard, Los Angeles, C.A , United States of America Phone : (1-213) Fax : (1-213) kjri@kjri-la.net Website : (new) Consulate General of the Republic of Indonesia in New York Consul General : H.E. Mr. Ghafur Akbar Darma Putra Address : 5, East 68th Street, New York, NY USA, United States of America Phone : (1-212) to 15 Fax : (1-212) information@indonesianewyork.org Website : Consulate General of the Republic of Indonesia in San Fransisco Consul General : Mr. Asianto Sinambela, S.H., L.L.M Address : 1111 Columbus Avenue, San Francisco, CA , United States of America Phone : (1-415) Fax : (1-415) consulate@indonesia-sanfrancisco.net Website : / sanfrancisco.kemlu.go.id(new) Honorary Consulate of the Republic of Indonesia in Hawaii Honorary Consul : H.E. Mr. Patrick K. Sullivan Address : 1001 Bishop Street, ASB Tower, Suite 2970, Honolulu, HI 96813, United States of America Phone : (1-808) Fax : (1-808) Website : --- Consulate General of the Republic of Indonesia in Chicago Consul General : H.E. Mr. Benny Bahanadewa Address : 211 West Wacker Drive, 8th Floor, Chicago, Illinois 60606, United States of America Phone : (1-312) Fax : (1-312) kjri@indonesiachicago.org Website : / chicago.kemlu.go.id (new) 30

31 4.5. Daftar Importir Kopi di Amerika Serikat. 31

32 32

33 33

34 34

35 35

36 36

37 37

38 38

39 Daftar Pustaka

Market Brief: Elektronik

Market Brief: Elektronik Market Brief: Elektronik ITPC Los Angeles 2014 Daftar Isi Kata Pengantar.... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara.....6 1.2. Pemilihan Produk.....7 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Elektronik

Market Brief: Elektronik Market Brief: Elektronik ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara..... 6 1.2. Pemilihan Produk..... 7 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Ban Mobil

Market Brief: Ban Mobil Market Brief: Ban Mobil ITPC Los Angeles 2014 Daftar Isi Kata Pengantar.... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara.....6 1.2. Pemilihan Produk.....7 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Teh ITPC Los Angeles 2013

Market Brief: Teh ITPC Los Angeles 2013 Market Brief: Teh ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara..... 6 1.2. Pemilihan Produk..... 7 1.3. Profil Amerika

Lebih terperinci

Market Brief: Jewelry

Market Brief: Jewelry Market Brief: Jewelry ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara..... 6 1.2. Pemilihan Produk..... 7 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Herbs & Spices

Market Brief: Herbs & Spices Market Brief: Herbs & Spices ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar.... 5 Peta Amerika Serikat...... 6 Bab I. Pendahuluan..... 7 1.1. Pemilihan Negara.....7 1.2. Pemilihan Produk.....8 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Furniture

Market Brief: Furniture Market Brief: Furniture ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara..... 6 1.2. Pemilihan Produk..... 7 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Aquaculture

Market Brief: Aquaculture Market Brief: Aquaculture ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 5 Peta Amerika Serikat...... 6 Bab I. Pendahuluan..... 7 1.1. Pemilihan Negara..... 7 1.2. Pemilihan Produk..... 8 1.3.

Lebih terperinci

Market Brief: Produk Tekstil Wanita dan Anak Anak

Market Brief: Produk Tekstil Wanita dan Anak Anak Market Brief: Produk Tekstil Wanita dan Anak Anak ITPC Los Angeles 2014 Daftar Isi Kata Pengantar.... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan..... 6 1.1. Pemilihan Negara.....6 1.2. Pemilihan

Lebih terperinci

Market Brief: Garment

Market Brief: Garment Market Brief: Garment ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 5 Peta Amerika Serikat...... 6 Bab I. Pendahuluan..... 7 1.1. Pemilihan Negara..... 7 1.2. Pemilihan Produk..... 8 1.3. Profil

Lebih terperinci

Market Brief: Pakaian Pria

Market Brief: Pakaian Pria Market Brief: Pakaian Pria ITPC Los Angeles 2014 Daftar Isi Kata Pengantar....... 4 Peta Amerika Serikat...... 5 Bab I. Pendahuluan.... 6 1.1. Pemilihan Negara.....6 1.2. Pemilihan Produk.....7 1.3. Profil

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat 1. Total perdagangan barang Amerika Serikat dengan Dunia pada

Lebih terperinci

Menyelesaikan Masalah Antar Daerah Administrasi dengan Special Purpose District: Sejarah dan Contoh dari Amerika Serikat

Menyelesaikan Masalah Antar Daerah Administrasi dengan Special Purpose District: Sejarah dan Contoh dari Amerika Serikat Menyelesaikan Masalah Antar Daerah Administrasi dengan Special Purpose District: Sejarah dan Contoh dari Amerika Serikat Miles Toder, PhD. Director, Office of Democratic Governance USAID Mission to Indonesia,

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

Market Brief: Handicraft

Market Brief: Handicraft Market Brief: Handicraft ITPC Los Angeles 2013 Daftar Isi Kata Pengantar....... 5 Peta Amerika Serikat........... 6 Bab I. Pendahuluan.......... 7 1.1. Pemilihan Negara.........7 1.2. Pemilihan Produk.....8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 02/01/12/Th.XIX, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR US$607,63 JUTA.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 14/03/12/Thn. XIX, 01 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI SEBESAR US$574,08 JUTA Nilai ekspor

Lebih terperinci

PEMILIHAN PRESIDEN 2000 DI AMERIKA SERIKAT

PEMILIHAN PRESIDEN 2000 DI AMERIKA SERIKAT Pemilihan Presiden 2000 di Amerika Serikat PEMILIHAN PRESIDEN 2000 DI AMERIKA SERIKAT Harun Alrasid Penulis artikel im mengulas pemilihan presiden di Amerika Serikat pada tahun 2000, dengan menekankan

Lebih terperinci

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat Kementerian Perdagangan 5 Agustus 2014 1 Neraca perdagangan non migas bulan Juni 2014 masih surplus Neraca perdagangan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, dipicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya diekspor sedangkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No.15/03/12/Thn. XX, 01 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI SEBESAR US$707,83 JUTA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 23/05/12/Thn. XX, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MARET SEBESAR US$831,16 JUTA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus

Lebih terperinci

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Genderang perang dagang yang ditabuh oleh Amerika Serikat (AS) meresahkan banyak pihak. Hal ini akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang membatasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 33/06/12/Thn. XX, 02 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN APRIL SEBESAR US$775,84 JUTA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Ekspor Indonesia Tahun 2011 Melampaui Target USD 200 Miliar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 02/01/12/Thn. XX, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN NOVEMBER SEBESAR US$723,68 JUTA Nilai

Lebih terperinci

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 18/03/12/Thn.XVIII, 02 Maret 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI 2015 SEBESAR US$627,93 JUTA. Nilai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016 Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2

Lebih terperinci

Laporan CRS untuk Kongres

Laporan CRS untuk Kongres Kode Pemesanan RS20273 Dimutakhirkan pada 8 September 2003 Laporan CRS untuk Kongres Diterima melalui Jaringan Internet CRS Majelis Pemilihan: Bagaimana Cara Kerjanya dalam Pemilihan Presiden Masa Kini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 25/04/12/Thn.XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR US$555,47 JUTA. Nilai

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui

Lebih terperinci

Dr. Taat Wulandari, M. Pd. HP , (0274)

Dr. Taat Wulandari, M. Pd. HP , (0274) Dr. Taat Wulandari, M. Pd. HP. 081328297509, (0274)6843076 E-mail: MATERI Pengantar Eksplorasi dan Kolonisasi Revolusi Kemerdekaan Periode Konfederasi dan Periode Konstitusi Perluasan Wilayah Ke Arah Barat

Lebih terperinci

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 43/08/12/Thn. XX, 01 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JUNI SEBESAR US$632,13 JUTA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari aktivitas perdagangan international yaitu ekspor dan impor. Di Indonesia sendiri saat

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Thn.XVIII, 04 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MARET SEBESAR US$645,79 JUTA. Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 83 V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 5.1. Luas Areal Perkebunan Tebu dan Produktivitas Gula Hablur Indonesia Tebu merupakan tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tujuan penanaman tebu adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai daya saing ekspor komoditas kopi di Indonesia dan faktor-faktor pendorong dan penghambatnya, maka dapat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus Menguat Menuju Pencapaian Target Ekspor

Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus Menguat Menuju Pencapaian Target Ekspor SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi dalam perdagangan dan investasi menawarkan banyak peluang dan tantangan bagi agribisnis perkebunan di Indonesia. Kopi merupakan salah satu

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.25/05/32/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,12 MILYAR Nilai ekspor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan akan produk dengan kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini diakibatkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS

Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS Perlambatan ekonomi China semakin mencemaskan perekonomian global. Setelah menikmati pertumbuhan ekonomi double digit pada tahun 2010, perkonomian China memasuki

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 31/06/61/Th. XX, 2 Juni A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR APRIL MENCAPAI US$99,57 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI No. 42/08/61/Th. XIX, 1 Agustus A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI MENCAPAI US$43,76 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian. Pertumbuhan sektor pertanian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI No. 53/07/61/Th. XIX, 1 Juli A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$36,70 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

BAGAIMANA KEMAJUAN KINERJA PEMERINTAH DAN PEREKONOMIAN?

BAGAIMANA KEMAJUAN KINERJA PEMERINTAH DAN PEREKONOMIAN? LAPORAN KEMAJUAN January 2015 BAGAIMANA KEMAJUAN KINERJA PEMERINTAH DAN PEREKONOMIAN? Pengukuran Kemajuan yang Obyektif Terhadap Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 10% dan Penciptaan 4 Juta Pekerjaan Layak Setiap

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI No.20/32/Th.XVIII, 01 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$ 1,97 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 24/04/32/Th.XVII, 15 April PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR Nilai ekspor

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Berlian Porter Dayasaing diidentikkan dengan produktivitas atau tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang digunakan.

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XVI, 3 Februari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013 MENCAPAI 953,15 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 46/10/31/Th. XVII, 1 Oktober EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS MENCAPAI 999,53 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Oleh: Catur Widayati, SE.,MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sejarah Perekonomian Amerika ABAD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona Indonesia untuk jenis ekspor non-migas. Indonesia tidak bisa menggantungkan ekspornya kepada sektor migas saja sebab

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 41/07/12/Th. XV, 01 Juli 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MEI 2012 SEBESAR US$771,76 JUTA. Nilai

Lebih terperinci

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER No.72/12/32/Th.XVII, 15 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$2,03 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA Ekspor dan Impor DKI Jakarta No. 47/10/31/Th.XIX, 2 Oktober EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS NAIK 20,05 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat subur dan memiliki iklim yang baik untuk perkebunan tebu. Kepala Pusat

BAB I PENDAHULUAN. sangat subur dan memiliki iklim yang baik untuk perkebunan tebu. Kepala Pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan keadaan tanah Indonesia yang sangat subur

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015. BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.09/02/32/Th.XVIII, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$2,15 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER No. 59/11/61/Th. XIX, 1 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$77,48 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

BERITA PERDAGANGAN. ITPC dan KJRI Chicago Promosikan Kuliner Indonesia di AS

BERITA PERDAGANGAN. ITPC dan KJRI Chicago Promosikan Kuliner Indonesia di AS BERITA PERDAGANGAN Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id ITPC dan KJRI Chicago Promosikan Kuliner Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 67/12/61/Th. XIX, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$84,85 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010 SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas November 21 Memperkuat Optimisme

Lebih terperinci

Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss

Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss Pictures were taken from various sources, available at google.com Market Brief ATASE PERDAGANGAN JENEWA TAHUN ANGGARAN 2014 Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2016 TURUN 6,81 PERSEN MENJADI US$683,74 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2016 turun

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Periode i 2010 Tetap Menguat, Masih

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2014 NAIK 2,68 PERSEN MENJADI US$904,57 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 18/04/61/Th. XX, 3 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$79,38 JUTA Nilai ekspor

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI I. KINERJA AGRO TAHUN 2012 II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN AGRO III. ISU-ISU STRATEGIS

Lebih terperinci

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 28/05/16/Th.XVII, 15 No. 37/07/16/Th.XVII, 1 Juli PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN

ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN 2012-2016 Murjoko Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret email: murjoko@outlook.com Abstrak Indonesia merupakan negara yang

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR

Lebih terperinci