DAFTAR ISI. Halaman i ii iii iv vi viii ix xi xii xiii

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PRAKATA DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR SINGKATAN... INTISARI.. i ii iii iv vi viii ix xi xii xiii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... B. Perumusan Masalah... C. Pertanyaan Penelitian... D. Tujuan Penelitian... E. Keaslian Penelitian... F. Manfaat Penelitian... TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Paru... B. Kanker Paru... C. Lesi Solid Paru... D. Lesi Subsolid Paru... E. Klasifikasi Temuan Lesi Paru Lung-RADS... F. Metode CAD. G. KerangkaTeori... H. Kerangka Konsep... I. Hipotesis... METODE PENELITIAN A. Rancang Penelitian... B. Tempat dan Waktu Penelitian... C. Populasi Penelitian dan Subyek Penelitian... D. Besar Sampel Penelitian... E. Cara Penelitian Pengambilan Sampel Penelitian Jalannya Penelitian... a. Interpretasi citra CT Scan... b. Analisis citra CT Scan dengan CAD... F. Skema Alur Penelitian... G. Variabel Penelitian

2 H. Pengukuran... I. Definisi Operasional... J. Analisis Statistik... K. Pertimbangan Etik... BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. A. Hasil Penelitian. 1. Uji Reliabilitas. 2. Hasil Pengukuran dan Analisis Statistik.. B. Pembahasan... C. Kelemahan Penelitian BAB V. SIMPULAN DAN SARAN. DAFTAR PUSTAKA

3 DAFTAR TABEL Tabel 1. Beberapa Penelitian yang menjadi acuan dalam Penelitian ini. 7 Tabel 2. Resiko relatif rokok pada kanker paru Tabel 3. Guideline pada lesi solid paru berdasarkan Fleischer Society Tabel 4. Guideline pada lesi subsolid paru berdasarkan Fleischer Society Tabel 5. Gambaran CT Scan subtipe Adenocarcinoma paru sesuai IASLC(International Association for Study of Lung Cancer)/ATS(American Thoracic Society)/ERS(European Respiratory Society) Tabel 6. Katagori Lung-RADS pada temuan Skrining CT Scan paru pada populasi resiko tinggi kanker paru Tabel 7. Tabel hasil penghitungan nilai indeks kappa lesi solid paru secara intra-observer Tabel 8. Tabel hasil penghitungan nilai indeks kappa lesi subsolid paru secara intra-observer Tabel 9. Tabel Matrix Confusion hasil penghitungan nilai indeks kappa intraobserver untuk lesi solid dan subsolid. 41 Tabel 10. Karakteristik data dasar subyek penelitian. 42 Tabel 11. Sebaran sampel berdasarkan jenis kelamin dan hasil Patologi Anatomi. 43 Tabel 12. Sebaran lesi berdasarkan hasil Patologi Anatomi.. 43 Tabel 13. Rekapitulasi Interpretasi Observer.. 44 Tabel 14. Matrix Confusion Interpretasi Observer.. 44 Tabel 15. Rekapitulasi Analisis CAD lesi solid dan subsolid. 44 Tabel 16. Tabel 17. Tabel 18. Hasil analisis Fisher s exact test kesesuaian interpretasi observer dengan analisis CAD untuk lesi solid Hasil analisis Fisher s exact test kesesuaian interpretasi observer dengan analisis CAD untuk lesi subsolid Hasil Penghitungan matriks kesesuaian (matrix confusion) interpretasi Observer dan analisis CAD Tabel 19. Interpretasi nilai Kappa.. 46 Tabel 20. Etiologi lesi Solid dan Subsolid paru Tabel 21. Klasifikasi Patologi Kanker paru Tabel 22. Spektrum lesi paru yang berkorelasi dengan hasil patologi anatomi... 51

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Anatomi trakhea sampai bronkhiolus... 9 Gambar 2. Skema bronkhi dan bronkhiolus Gambar 3. Skema pembagian segmen paru kanan Gambar 4. Skema pembagian paru kiri Gambar 5. Struktur anatomi paru pada potongan aksial CT Scan Gambar 6. Pembagian segmen paru pada pemeriksaan CT Scan Gambar 7. Skema karakteristik lesi paru Gambar 8. Gambar CT Scan tampilan aksial : solid nodule Gambar 9. A.Tampilan aksial CT Scan lesi subsolid (mixed solid-ggo) (Seidelman, Myers, & Quint, 2013). B.Tampilan aksial CT Scan lesi pure-ggo (Dhara, Mukhopadhyay, & Khandelwal, 2012) 17 Gambar 10. Contoh arah untuk GLCM dengan sudut 0 0, 45 0, 90 0 dan Gambar Penentuan awal matriks GLCM berbasis pasangan dua piksel 22 Gambar 12. Contoh pembentukan matriks GLCM yang simetris 22 Gambar 13. Bagan kerangka teori penelitian.. 26 Gambar 14. Bagan kerangka konsep penelitian.. 27 Gambar 15. Skema alur penelitian.. 36 Gambar 16. Proporsi jenis kelamin sampel. 42 Gambar 17. Diagram sebaran usia sampel.. 43 Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22. A. Lesi subsolid/mixed-ggo yang menunjukkan area soft tissue, air bronchogram dan GGO, B. Gambaran aspirasi jarum menunjukkan Adenokarsinoma secara Patologi Anatomi, setelah reseksi ternyata moderately differentiated adenocarcinoma dengan komponen bronkhoalveolar Nodul solid ukuran 12 mm di lobus superior dengan gambaran kalsifikasi mengindikasikan lesi jinak (hamartoma atau granuloma) Invasif aspergilosis yang mengambarkan lesi subsolid, tampak lesi solid di sentral (panah), lesi GGO di sekitarnya (kepala panah) yang disebut halo sign.(orta et al., 2013) A. Lesi subsolid dengan komponen solid di sentral dengan lesi GGO disekitarnya, diagnosis akhir patologi anatomi sebagai adenokarsinoma (Henschke et al., 2002). B. Lesi solid, setelah pemeriksaan patologi anatomi ternyata typical carcinoid (Brandman & Ko, 2011) Lesi solid yang diinterpretasikan oleh observer, namun hasil analisis CAD sebagai lesi subsolid Gambar 23. Tampilan interface CAD Gambar 24. Proses ekstraksi fitur lesi... 54

5 Gambar 25. Pelaporan hasil analisis CAD Gambar 26. Gambar 27. Gambar 28. Lesi solid yang diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi, namun hasil analisis CAD sebagai lesi subsolid. 56 Lesi subsolid yang diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi, namun hasil analisis CAD sebagai lesi solid Metode segmentasi batas lesi yang dikembangkan Jacobs et al... 56

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data dasar sampel Lampiran 2. Hasil penghitungan statistik korelasi lesi dengan hasil Patologi Anatomi dengan uji korelasi lambda. 66 Lampiran 3. Hasil uji kappa cohen s intra-observer dokter spesialis radiologi 66 Lampiran 4. Hasil uji konsistensi intra-observer dokter spesialis radiologi pada sampel uji sebanyak 38 sampel. 67 Lampiran 5. Hasil analisis MLP pada sampel latih 67 Lampiran 6. Analisis MLP dari 16 fitur dalam penentuan ciri lesi.. 68 Lampiran 7. Tabulasi silang target dan keluaran CAD. 69 Lampiran 8. Hasil penghitungan uji Fisher s exact untuk lesi solid hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis radiologi dan CAD 70 Lampiran 9. Hasil penghitungan uji Fisher s exact untuk lesi subsolid Lampiran 10. hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis radiologi dan CAD.. 70 Hasil penghitungan nilai kesesuaian kappa antara CAD dengan dokter spesialis radiologi dalam prediksi lesi solid dan subsolid paru.. 71 Lampiran 11. Hasil Ekstraksi fitur data latih CAD. 72 Lampiran 12. Hasil Ekstraksi fitur data uji CAD. 74

7 DAFTAR SINGKATAN AAH ACR ANN ATS BMP CAD CD-R CT Scan DICOM ELCAP ERS GGNs GGO GIF GLCM HU IASLC JPEG Matlab MDCT MLP ROI TIFF WHO : Atypical adenomatous hyperplasia : American Collage Radiology : Artificial Neural Network : American Thoracic Society : Bitmap : Computer Aided Detection : Compact Disk Rewritable : Computerized Tomography Scanning : Digital Imaging and Communication in Medicine : Early Lung Cancer Action Project : European Respiratory Society : Ground Glass Nodules : Ground Glass Opacity : Graphics Interchange Format : Gray Level Co-occurrence Matrices : Housfield Unit : International Association for Study of Lung Cancer : Joint Photographic Experts Group : Matrix Laboratory : Multi Detector Computerized Tomography : Multi Layers Perceptron : Region Of Interest : Tagged Image File Format : Word Health Organization