LAPORAN KINERJA BADAN LITBANG DAN INOVASI TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA BADAN LITBANG DAN INOVASI TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA BADAN LITBANG DAN INOVASI TAHUN 2015 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Badan Penelitian, Pengembangan, Dan Inovasi Januari 2016

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi Tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja BLI tahun 2015 kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan publik. Laporan ini disusun untuk memenuhi amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Laporan ini menampilkan capaian Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 didasarkan pada pencapaian tiga sasaran program yang diukur dari pencapaian target-target pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU). Tiga sasaran program yang menjadi indikator kinerja BLI tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja tahun 2015 antara Kepala Badan Litbang dan Inovasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta tertuang dalam Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun dan Renstra BLI tahun Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang cukup kepada para pihak terkait pelaksanaan kegiatan di Badan Litbang dan Inovasi Laporan Kinerja ini merupakan bagian utuh dari proses peningkatan akuntabilitas kinerja BLI yang pada tahun 2015 mendapatkan penilaian 84,99 poin atau kategori Sangan Baik. Oleh karena itu, laporan ini sejatinya merupakan media untuk melakukan evaluasi dan merumuskan tindak lanjut perbaikan-perbaikan kinerja yang penting untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 i

3 Rekomendasi tindak lanjut sebagaimana tertuang dalam laporan ini akan menjadi pijakan dalam upaya-upaya nyata peningkatan akuntabilitas kinerja BLI khususnya di tahun Diharapkan hasil dari upaya-upaya tersebut akan membuat BLI mampu menjadi institusi riset yang memberikan kontribusi nyata pada pembangunan bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia. Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan, Dr. Henry Bastaman, M.ES NIP Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii RINGKASAN EKSEKUTIF... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 C. ASPEK STARTEJIK ORGANISASI... 2 D. DATA UMUM ORGANISASI Kedudukan, Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana E. SISTEMATIKA BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS B. RENCANA KERJA TAHUN C. PERJANJIAN KINERJA BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA D. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI E. EVALUASI KINERJA F. AKUNTABILITAS ANGGARAN G. CAPAIAN KINERJA TERHADAP TARGET RENSTRA H. EFISIENSI KINERJA BLI I. UPAYA PERBAIKAN KINERJA BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 iii

5 DAFTAR TABEL Tabel 1.Nama Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang dan Inovasi... 8 Tabel 2. Pengelompokan pegawai berdasarkan jabatan Tabel 3. Program dan Sasaran Program di KLHK Tabel 4. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan Tabel 5. Rencana Kerja BLI tahun Tabel 6. Perjanjian Kinerja BLI tahun Tabel 7. Kegiatan BLI tahun Tabel 8. Kriteria capaian nilai outcome pada setiap kegiatan penelitian Tabel 9. Capaian penetapan kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun Tabel 10. Capaian Kinerja Kegiatan BLI tahun Tabel 11. Capaian Kinerja IKP/ IKU pertama Tabel 12. Capaian Kinerja Output IKP Tabel 13. Capaian Kinerja Outcome IKP Tabel 14. Capaian Kinerja Output penelitian pada RPPI bidang lingkungan Tabel 15. Capaian Kinerja Outcome penelitian pada RPPI bidang lingkungan Tabel 16. Capaian Kinerja Output penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim Tabel 17. Capaian Kinerja Outcome Sosekjak dan Perubahan Iklim Tabel18.Capaian Kinerja Output penelitian pada RPPI bidang Sosekjak dan perubahan iklim Tabel 19.Capaian Kinerja Outcome penelitian pada RPPI bidang Sosekjak dan perubahan iklim Tabel 20. Capaian Kinerja rekomendasil kebijakan bidang Sosekjak dan PI Tabel 21. Capaian Kinerja pengembangan iptek bidang Sosekjak dan PI Tabel 22. Capaian Kinerja Unit Kegiatan pengembangan Sosekjak dan PI Tabel 23. Capaian Kinerja Pengelolaan Laboratorium Rujukan Tahun Tabel 24. Capaian Kinerja Pengelolaan Laboratorium Rujukan Tahun Tabel 25. Capaian kinerja IKU Tabel 26. Capaian Kinerja Output RPPI Litbang Pengelolaan Hutan tahun Tabel 27. Capaian Kinerja Outcome RPPI Litbang Pengelolaan Hutan Tabel 28. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI Tabel 29. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI Tabel 30. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 iv

6 Tabel 31. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI Tabel 33. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI Tabel 34. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI Tabel 35. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI Tabel 36. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI Tabel 37. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI Tabel 38. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI Tabel 40. Capaian Kinerja Output Litbang Hasil Hutan Tabel 41. Capaian Kinerja Output Litbang Hasil Hutan Tabel 42. Capaian Kinerja Output penelitian litbang hasil hutan tahun Tabel 43. Capaian Kinerja Output penelitian litbang hasil hutan tahun Tabel 44. Capaian Kinerja pengembangan bidang hasil hutan tahun Tabel 45. Capaian Kinerja Unit Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Tabel 46. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Program ketiga Tabel 47. Realisasi kegiatan pilot Iptek dan Pengembangan Tabel 48. Realisasi Kinerja kegiatan tematik unggulan daerah di 15 UPT Tabel 52. Capaian Nilai SAKIP Tahun Tabel 53. Perbandingan Nilai SAKIP BLI Tabel 56. Realisasi anggaran per jenis belanja pada tahun Tabel 57. Realisasi anggaran per sumber dana pada tahun Tabel 58. Pagu dan realisasi anggaran Satker BLI tahun Tabel 59. Pagu dan realisasi anggaran per Satker lingkup BLI tahun Tabel 60. Pagu dan realisasi anggaran tahun 2010 sampai dengan tahun Tabel 61. Capaian Kinerja tahun 2015 terhadap target Renstra Tabel 62. Efisiensi Capaian Kinerja BLI tahun Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 v

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang dan Inovasi... 9 Gambar 2. Puslitbang lingkup BLI (Searah jarum jam dari kiri atas: Puslitbang Hasil Hutan, Puslitbang SEKPI, Puslitbang Hutan dan Puslitbang KLL) Gambar 3. Kantor UPT Badan Litbang BPK Aek Nauli dan BPK Mataram Gambar 4. Profil KHDTK Badan Litbang (Searah jarum jam: Tembesu di KHDTK Kemampo, Kelicung di KHDTK Rarung, Savana di KHDTK Hambala, Mes KHDTK Malili, Jati di KHDTK Cemoro Modang, dan Tegakan Hutan KHDTK Dramaga) Gambar 5. Koleksi Kayu Xylarium Bogoriense Gambar 6. Kertas bambu tali yang ditambah arang aktif Gambar 7. Alat pembuat bionanofertilizer dari sampah Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 vi

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perjanjian Kinerja BLI tahun Lampiran 2. Penetapan IKU BLI tahun Lampiran 3. Renja BLI Tahun Lampiran 4. Pengukuran Kinerja BLI Tahun Lampiran 5. Realisasi Anggaran BLI Tahun Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 vii

9 RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 didasarkan pada pencapaian tiga sasaran program yang diukur dari pencapaian target-target pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU). 2. Berdasarkan pengukuran target pada tiga IKP/ IKU BLI, capaian kinerja sasaran program BLI tahun 2015 adalah: a. Sasaran program dan IKP/ IKU pertama mencapai 95,3% dari target. Terdapat satu target IKP/ IKU yaitu 20% Pengembangan Iptek Bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim yang tidak terpenuhi. Unit kegiatan tersebut hanya mampu mencapai kinerja sebesar 15,3% atau sebesar 76,5% dari target. Sedangkan 4 (empat) target lain pada IKP/ IKU 1 telah tercapai 100%. b. Sasaran program dan IKP/ IKU kedua mencapai 102,9% dari target. Satu target terkait hasil iptek penelitian hutan telah menghasilkan outcome sebesar 21,75 atau sebesar 108,8% dari target outcome tahun 2015 sebesar 20%. Sedangkan 2 target lainnya memiliki capaian 100% atau berada pada kategori sangat baik. c. Sasaran program dan IKP/ IKU ketiga tercapai 102,95% dari target. Terdapat 4 target pada Sasaran dan IKP/ IKU ketiga yaitu pengembangan iptek bidang pengelolaan hutan, paket iptek bahan sintesa RPI, paket iptek unggulan daerah dan pengelolaan KHDTK telah tercapai 100%. Sedangkan target terkait nilai SAKIP BLI telah melampaui target yang ditetapkan. Nilai SAKIP BLI tahun 2015 adalah sebesar 84,99 atau sebesar 111,8% dari target yang ditetapkan sebesar 76 poin. Meskipun demikian, belum diperlukan revisi target pada Renstra dikarenakan nilai SAKIP tersebut belum mencerminkan nilai struktur organisasi yang baru pasca reorganisasi KLHK. Penyesuaian dapat dilakukan setelah evaluasi SAKIP pada struktur BLI yang baru Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 viii

10 3. Capaian kinerja pada tingkat kegiatan BLI tahun 2015 adalah: a. Capaian Kegiatan pengelolaan hutan dan dukungan manajemen telah melampaui target 2015 dengan capaian kinerja masing-masing 101,5% dan 111,8%. b. Capain Kegiatan peningkatan kualitas dan pengelolaan laboratorium lingkungan serta penelitian tematik unggulan daerah telah mencapai 100% target tahun c. Kegiatan litbang sosekjak dan perubahan iklim belum mencapai target yang ditetapkan tahun 2015, namun capaiannya masih berada dalam kategori baik. 4. Nilai efisiensi kinerja BLI tahun 2015 adalah sebesar 1,11 yang menunjukkan bahwa kinerja BLI tahun 2015 telah berjalan efisien. Nilai efisiensi tahun 2015 tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun Capaian Kinerja tahun 2015 program penelitian dan pengembangan khususnya yang terkait penelitian tidak dapat diperbandingkan dengan tahun sebelunya karena tahun 2015 merupakan tahun awal periode pelaksanaan penelitian sedangkan tahun 2014 merupakan tahun ke-5 pelaksanaan penelitian (outcome 5 tahun secara kumulatif dan bertahap). 6. Berkenaan dengan kemanfaatan hasil litbang, selain kemanfaatan 20% dari kegiatan penelitian tahun 2015, terdapat pemanfaatan hasil litbang dari tahun-tahun sebelumnya yang sudah digunakan oleh pengguna di tahun 2015 (100% nilai outcome). Beberapa hasil litbang yang termanfaatkan tahun 2015 adalah terkait teknologi pengolahan hasil hutan dan eksploitasi yang telah ditandatangani perjanjian kerjasama pemanfaatannya dengan 30 perusahaan pengguna. Selain itu hasil litbang pengelolaan hutan terkait gaharu, reklamasi lahan bekas tambang, teknologi penangkaran, teknologi rehabilitasi serta metode perhitungan karbon (INCAS) yang juga telah dimanfaatkan sepenuhnya. Pada tahun 2015 juga telah dilepas dan dimanfaatkan benihbenih unggul Accacia mangium, Eucalyptus, Jati, kayu putih, cendana dan akasia hibrida. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 ix

11 7. Beberapa catatan penting terkait dengan dukungan manajemen BLI tahun 2015 adalah a. Dipertahankannya status WTP atas Laporan Keuangan BLI tahun 2015 yang merupakan yang ketiga kali secara berturut-turut. b. Dipertahankannya akreditasi Tim Penilai Peneliti Instansi (TP2I) dari LIPI untuk melakukan penilaian angka kredit peneliti secara mandiri untuk yang ketiga secara berturut-turut c. Meningkatnya peringkat lembaga riset website FORDA di Indonesia mejadi peringkat 5 Nasional dari sebelumnya peringkat 6 pada tahun d. Penyelenggaraan The 3rd Internasional Conference of Indonesia Forestry Researchers (INAFOR) yang merupakan konferensi international peneliti kehutanan indonesia. e. Penghargaan atas progres Pengarus Utamaan Gender di BLI selama tahun , 8. Khusus untuk capaian pengembangan bidang sosekjak dan Perubahan Iklim yang tidak mencapai target sebesar 20%, maka diperlukan upaya percepatan pelaksanaan kegiatan/ penyesuaian target di 4 tahun tersisa dari periode Renstra sehingga mampu mencapai target akhir Renstra. 9. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang berpengaruh terhadap pencapaian penelitian dan pengembangan tahun 2015 yaitu: (a) Keterlambatan pelaksanaan kegiatan karena reorganisasi Satuan Kerja (Satker) Pusat, (b) Pelaksanaan kegiatan Pilot Iptek dan pengembangan yang umumnya dilaksanakan di KPH memerlukan komitmen operasional pada kedua belah pihak, dan (c) Kendala proses pengesahan pada dana hibah yang digunakan untuk kegiatan pengembangan menyebabkan keterlambatan yang serius pada pelaksanaan kegiatan. 10. Terhadap kendala yang dihadapi telah dilakukan langkah-langkah: (a) Refokusing dan penyesuaian kembali tata waktu kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan sehingga aktifitas dan target luaran dapat seluruhnya dilaksanakan, (b) Dilakukan pertemuan-pertemuan intensif dengan para pengelola KPH dan Taman Nasional untuk menyusun komitmen dan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 x

12 perencanaan kegiatan pilot iptek secara bersama-sama, dan (c) ditempuh mekanisme pembukaan blokir dana hibah luar negeri sehingga dapat digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan. Terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kecukupan tenaga peneliti dan mekanisme penggunaan anggaran PNBP yang mempengaruhi capaian kinerja. Terhadap permasalahan tersebut, perlu segera diiupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga peneliti melalui bergbagai cara dan mengupayakan terbitnya landasan hukum bagi penggunaan dana PNBP di Puslitbang KLL. 11. Perbaikan kinerja secara nyata sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja BLI perlu terus dilakukan melalui: a. Menurunkan target kinerja pada tingkat program, kegiatan, unit kegiatan dan elemen kegiatan hingga ke Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk menjamin setiap aktifitas yang dilakukan mendukung pencapaian kinerja organisasi secara berjenjang. b. Mengalokasikan penganggaran secara tepat dengan melihat hasil pemetaan target kinerja hingga ke komponen-komponen anggaran untuk menjamin pengalokasian anggaran benar-benar terpetakan menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan. c. Meningkatkan capacity building SDM agar lebih professional, baik SDM di bidang perencanaan dan pengelola keuangan, bidang evaluasi dan pelaporan, maupun di bidang penelitian dan pengembangan; d. Meningkatkan koordinasi, baik di lingkungan diantara seluruh Satker lingkup Badan Litbang dan Inovasi maupun antara BLI dengan Unit Eselon I lingkup KLHK dan Stakeholders terkait; e. Meningkatkan penyebarluasan iptek hasil litbang melalui seminar, pameran, Gelar Teknologi, training/diklat singkat untuk alih teknologi dan publikasi, atau melalui media elektronik maupun cetak; f. Meningkatkan jejaring kerjasama atau networking dengan berbagai pihak di tingkat regional, nasional maupun internasional; g. Memantapkan perencanaan untuk kegiatan khususnya pada kegiatan non penelitian pada T-1 dengan menyusun TOR yang detail dan realistis serta Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 xi

13 T-0 dengan membuat rencana kegiatan detail pada setiap unit kerja / penanggung jawab kegiatan h. Melakukan integrasi parameter kualitas/kapasitas laboratorium daerah dalam penilaian program-program KLHK yang sudah berjalan seperti Adipura, utilisasi pengolahan DAK sarana prasarana laboratorium lingkungan melalui penetapan persyaratan untuk peningkatan kapasitas laboratorium, penilaian atas status/kualitas laboratorium daerah melalui pola disclosure informasi secara publik atau metode lain yang sesuai serta mendorong sikap proaktif laboratorium daerah untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial guna menjadikan sebagai laboratorium lingkungan yang kompeten. i. Melakukan pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan sistem monitoring, pelaporan, dan evaluasi yang efektif termasuk deteksi dini permasalahan pada kegiatan di tahun berjalan. Padatahapan selanjutnya, aplikasi ini dapat diperdalam hingga pengukuran kinerja pada tingkat SKP pegawai sehingga menunjukkan keterkaitan kinerja yang utuh. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi 2015 xii

14 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan ukuran daya saing yang harus dimiliki oleh suatu pemerintahan. Oleh karena itu, penerapan good governance sangat diperlukan sebagai bagian proses reformasi administrasi publik.terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan citacita bangsa dan negara.salah satu elemen penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik adalah akuntabilitas publik,disamping transparansi, tegaknya hukum dan aturan, responsif, partisipasi aktif, efektifitas dan efisiensi. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan suatu sistem yang komprehensif untuk memperbaiki proses-proses pengambilan keputusan mulai dari perumusan kebijakan stategis, perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja, sehingga setiap instansi pemerintah didorong untuk dapat akuntabel dan dapat meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan kepada setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Sebagai bagian dari instansi Pemerintah, BLI juga berkewajiban untuk memenuhi amanah tersebut dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi PemerintahTahun B. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Laporan KinerjaBadan Litbang dan Inovasi Tahun 2015 dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

15 fungsi Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2015 dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai akuntabilitas kinerja instansi yang meliputi : a. Evaluasi Kinerja Kegiatan yang meliputi masukan (inputs), luaran (outputs) dan hasil (outcomes) litbang kehutanan selama tahun b. Evaluasi Kinerja Program Litbang Kehutanan serta aspek pendukungnya baik organisasi, SDM dan kepegawaian, pembiayaan dan pengelolaan sarana dan prasarana serta administrasi dan kerjasama. c. Umpan balik bagi pengambil keputusan dalam rangka pemantapan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan guna peningkatan kinerja Badan Litbang dan Inovasi di masa mendatang. C. ASPEK STARTEJIK ORGANISASI Dalam Renstra KLHK , sasaran-sasaran yang bersifat strategis sebagai bagian upaya pencapaian dari Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah: a. Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; b. Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Dometik Bruto, dengan indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat setiap tahun, dimana angka pada tahun 2013 sebesar Rp. 56,994 Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan Tahun Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan, c. Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

16 ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain). Posisi BLI sebagai institusi pendukung unit Eselon I KLHK memiliki peran strategis dalam menyiapkan iptek yang diperlukan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian. Dalam mewujudkan itu, Badan Litbang dan Inovasi menjalankan program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki sasaran: (1) Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup; (2) Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara; dan (3) Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Pencapaian ketiga sasaran program tersebut diyakini akan mendorong pencapaian ssaran strategis KLHK. D. DATA UMUM ORGANISASI 1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Perubahan Kementerian Kehutanan menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebabkan terjadinya perubahan pula pada nama, struktur dan fungsi Badan Litbang. Sebelum reorganisasi, tugas, fungsi dan struktur Badan Litbang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. Setelah reorganisasi, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (Badan Litbang dan Inovasi) mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan kedua peraturan tersebut, Badan Litbang dan Inovasiadalah pelaksana program penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dipimpin oleh Kepala Badan. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

17 Badan Litbang dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Kehutanan.Dalam melaksanakan tugas Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian,pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; 2. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; 4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi; 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 2. Struktur Organisasi Sebelum reorganisasi, Tugas, fungsi dan struktur Badan Litbang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. Mengacu kepada peraturan tersebut, Badan Litbang dan inovasi memiliki unit-unit kerja: a. Sekretariat Badan; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi; c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktifitas Hutan; d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan; e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan;dan f. Balai Besar dan Balai Penelitian. Seiring terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, struktur Badan Litbang dan Inovasiyang baru terdiri atas beberapa unit kerja sebagai berikut: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

18 a. Sekretariat Badan; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan); c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (Puslitbang Hasil Hutan); d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (Puslitbang KLL); e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim (Puslitbang SEKPI); dan f. Balai Besar dan Balai Penelitian. Adapun tugas pokok dan fungsi dari setiap unit kerja tersebut adalah: a. Sekretariat Badan; Sekretariat Badan mempunya tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, serta pelayanan administrasi di lingkungan Badan. Sedangkan fungsinya adalah: 1) koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran dan kerjasama 2) koordinasi dan pemantauan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan rencana, program dan anggaran 3) koordinasi dan pengelolaan data, informasi, publikasi dan diseminasi hasil penelitian serta pengelolaan urusan perpustakaan 4) pelaksanaan administrasi kepegawaian, penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, serta pembinaan b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Sedangkan fungsinya adalah: 1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

19 2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan 3) pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan 4) pelaksanaan kerja sama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil penelitian di bidang pengelolaan hutan 5) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan. Sedangkan fungsinya adalah: 1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan 2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan 3) pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan 4) pelaksanaan kerja sama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil penelitian di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan 5) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan; Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang kualitas lingkungan danpengelolaan laboratorium lingkungan. Sedangkan fungsinya adalah: 1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

20 2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan 3) pemantauan, evaluasi, diseminasi, kerjasama dan pelaporan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan 4) pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan nasional, pengujian kualitas lingkungan, pelaksanaan pelayanan teknis laboratorium lingkungan 5) pelaksanaan pengelolaan metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan uji profesiensi, penyelenggaraan uji profesiensi serta kalibrasi peralatan laboratorium; 6) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim; Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi sosial, ekonomi, kebijakan, dan perubahan iklim di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Sedangkan fungsinya adalah: 1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengembangan sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim 2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi sosial, ekonomi, kebijakan, serta perubahan iklim di bidang lingkungan hidup dan kehutanan 3) pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi sosial, ekonomi, kebijakan, serta perubahan iklim di bidang lingkungan hidup dan kehutanan 4) pelaksanaan kerja sama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil penelitian di bidang sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim 5) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

21 f. Balai Besar dan Balai Penelitian. Balai Besar dan Balai sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang dan Inovasi masih mengacu kepada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 27/Menhut-II/2011 s/d P. 40/Menhut-II/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang dan Inovasi. UPT tersebut berjumlah 15 unit kerja yang terdiri atas 2 Balai Besar setingkat Eselon II B dan 13 Balai Penelitian setingkat Eselon III sebagaimana Tabel 1. Tabel 1. Nama Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang dan Inovasi No. Nama Organisasi Kedudukan 1. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH) Yogyakarta 2. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (BBPD) Samarinda 3. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry (BPTA) Ciamis 4. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) Bogor 5. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu (BPTHHBK) Mataram 6. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS (BPTKPDAS) Solo 7. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumberdaya Alam (BPTKSDA) Samboja 8. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan (BPTSTH) Kuok 9. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari Manokwari 10. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Banjarbaru 11. Balai Penelitian Kehutanan Palembang Palembang 12. Balai Penelitian Kehutanan Makassar Makassar 13. Balai Penelitian Kehutanan Kupang Kupang 14. Balai Penelitian Kehutanan Manado Manado 15. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Aek Nauli Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Balai Besar/Balai lingkup BLI secara umum terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Balai umum dan Balai khusus, yaitu yang mengerjakan topik penelitian tertentu secara spesifik. Topik yang menjadi tugas balai khusus tersebut antara lain: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

22 1) Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, 2) Dipterokarpa, 3) Perbenihan Tanaman Hutan 4) Teknologi Agroforestry, 5) Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, 6) Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS, dan 7) Teknologi Serat Tanaman Hutan Struktur organisasi Badan Litbang dan Inovasi disajikan pada Gambar 1 berikut ini. BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI SEKRETARIAT BADAN LITBANG DAN INOVASI PUSAT LITBANG HUTAN PUSAT LITBANG HASIL HUTAN PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN PUSAT LITBANG SOSEKJAK DAN PERUBAHAN IKLIM BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN BPK AEK NAULI BPK KUPANG BPT SERAT TANAMAN HUTAN BPT HASIL HUTAN BUKAN KAYU BPK PALEMBANG BPK MAKASAR BPT KONSERVASI SDA BPT KEHUTANAN PENGELOLAAN DAS BPK BANJARBARU BPK MANADO BPT AGROFORESTRI BPT PERBENIHAN TANAMAN HUTAN BPK MANOKWARI Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang dan Inovasi Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

23 Gambar 2.Puslitbang lingkup BLI (Searah jarum jam dari kiri atas: Puslitbang Hasil Hutan, Puslitbang SEKPI, Puslitbang Hutandan Puslitbang KLL) Gambar 3. Kantor UPT Badan Litbang BPK Aek Nauli dan BPK Mataram 3. Sumber Daya Manusia Pada saat ini Badan Litbang Kehutanan dan Inovasi didukung sumber daya manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil sejumlah orang dan tenaga kontrak berjumlah 302 orang. Penambahan jumlah SDM dikarenakan adanya penambahan satu satker yang berasal dari lingkungan hidup yaitu Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan. Pengelompokan pegawai Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

24 berdasarkanjabatan struktural/fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pengelompokan pegawai berdasarkan jabatan No. Kelompok pegawai Jumlah Orang % 1 Tenaga Struktural/Fungsional Umum a. Struktural 142 8,31 b. Fungsional Umum ,66 2 Tenaga Fungsional Tertentu a. Peneliti ,62 b. Calon Peneliti 36 2,11 c. Teknisi Litkayasa ,73 d. Calon Teknisi Litkayasa 6 0,35 e. Pustakawan 14 0,82 f. Calon Pustakawan 3 0,18 g. Pranata Komputer 3 0,18 h. Calon Pranata Komputer 7 0,41 i. Analis Kepegawaian 0 0,00 j. Calon Analis Kepegawaian 0 0,18 k. Arsiparis 5 9,29 l. Calon Arsiparis 1 0,06 m. Pranata Humas 0 0,00 n. Calon Pranata Humas 1 0,06 o. Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan jasa 9 0,53 p. Calon Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 0 0 q. Pengendali Dampak Lingkungan 12 0,70 r. Calon PengendaliDampak Lingkungan 0 0,00 3 JUMLAH PNS DAN CPNS ,00 Honorer / Kontrak Kerja 302 JUMLAH SELURUHNYA 2011 Sebagai acuan moral bagi Pegawai lingkup Badan Litbang dan Inovasi untuk menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas Badan Litbang dan Inovasi serta menghindarkan segala benturan antar sesama pegawai dalam rangka mencapai dan mewujudkan Visi dan Misi Badan Litbang dan Inovasi, maka ditetapkan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor P.1/VIII-SET/2011 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil lingkup Badan Litbang dan Inovasi yang mencakup nilai-nilai dasar pribadi (basic individual values) sebagai berikut: a. Integritas, bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan, objektif terhadap permasalahan, memiliki komitmen terhadap visi dan misi, konsisten dalam bertindak dan bersikap, berani dan tegas dalam Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

25 mengambil keputusan dan risiko kerja, disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan amanah; b. Profesionalisme, berpengetahuan luas, berketerampilan yang tinggi sehingga mampu bekerja sesuai dengan kompetensi, mandiri tanpa intervensi pihak lain, konsisten dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas; c. Inovasi, kaya akan ide-ide baru dan selalu meningkatkan kemampuan; d. Transparansi, setiap pelaksanaan tugas dapat terukur dan dapat dipertanggung-jawabkan serta senantiasa dievaluasi secara berkala dan terbuka untuk semua stakeholder Badan Litbang dan Inovasi; e. Produktivitas, mampu bekerja keras dengan orientasi hasil kerja yang sistematis, terarah dan berkualitas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisiensi serta dapat dipertanggungjawabkan; f. Religiusitas, berkeyakinan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berada di bawah pengawasan Tuhan Yang Maha Esa, tekun melaksanakan ajaran agama, mengawali setiap tindakan selalu didasari niat ibadah sehingga apa yang dilakukan hari ini harus selalu lebih baik dari kemarin; g. Saling membantu, menghormati, kooperatif dan saling mengingatkan dan menegur agar tidak terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme serta menjunjung tinggi jiwa korsa rimbawan; h. Kepemimpinan, berani menjadi pelopor dan penggerak perubahan, dapat dipercaya untuk mencapai kinerja yang prima. 4. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana penelitian pada prinsipnya digunakan untuk mendukung kegiatan litbangyang memungkinkandihasilkannya IPTEK yang inovatif dan aplikatif.sarana dan prasarana pendukung Badan Litbang dan Inovasi antara lain berupa Laboratorium Penelitian, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Hutan Penelitian Non KHDTK, Perpustakaan RI. Ardi Koesoema dan Perpustakaan UPT, jaringan LAN dan internet serta sarana lainnya. Berbagai sarana yang mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

26 a. Hutan Penelitian/KHDTK KHDTK adalah kawasan hutan yang ditetapkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan serta kepentingan religi dan budaya setempat, sesuai dengan amanat UU No. 41 tahun 1999 dengan tanpa mengubah fungsi kawasan dimaksud.saat ini Badan Litbang dan Inovasi memiliki 33 KHDTK yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan. Gambar4. Profil KHDTK Badan Litbang (Searah jarum jam: Tembesu di KHDTK Kemampo, Kelicung di KHDTK Rarung, Savana di KHDTK Hambala, Mes KHDTK Malili, Jati di KHDTK Cemoro Modang, dan Tegakan Hutan KHDTK Dramaga) Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

27 KHDTK Badan Litbang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan luas total sekitar ha, yang mencakup berbagai tipe hutan dan kondisi sosial budaya.khdtk tersebut merupakan hutan penelitian yang berperan sebagai laboratorium lapangan kegiatan penelitian dan pengembangan kehutanan. Berbagai kegiatan penelitian mulai dari uji coba provenan, konservasi jenis sampai kegiatan pencegahan kebakaran hutan. Pengelolaan KHDTK dilakukan oleh unit kerja Badan Litbang dan Inovasi yang lokasinya berdekatan dengan lokasi KHDTK. Pengelola KHDTK ditetapkan oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi melalui Keputusan Kepala Badan Litbang dan Inovasi Nomor SK. 90/Kpts/VIII/2007 tanggal 25 Mei 2007.KHDTK Badan Litbang dan Inovasi ini dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh internal melainkan juga lembaga riset lain, universitas, perusahaan, mahasiswa dan masyarakat sepanjang untuk kegiatan penelitian dan pengembangan kehutanan. b. Perpustakaan RI Ardi Koesoema dan Daerah Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema merupakan hasil relokasi, renovasi dan revitalisasi perpustakaan yang telah ada di Badan Litbang dan Inovasi, yaitu perpustakaan Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, perpustakaan Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, dan perpustakaan Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Perpustakaan selanjutnya akan dikembangkan menjadi pusat informasi penelitian dan pengembangan kehutanan serta terkait dalam jaringan kerjasama secara nasional dan internasional. Nama perpustakaan Badan Litbang dan Inovasi ini diambil dari salah satu nama peneliti yang berjasa dalam pembangunan hutan penelitian dan konservasi eksitu jenis-jenis Dipterocarpaceae yaitu almarhum Bapak R.I. Ardi Koesoema. Penetapan nama R.I. Ardi Koesoema sebagai nama Perpustakaan Badan Litbang dan Inovasi dituangkan dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.310/Menhut-II/2004 tanggal 20 Agustus Beberapa layanan yang disediakan oleh perpustakaan R.I. Ardi Koesoema adalah layanan sirkulasi, referensi, penelusuran pustaka, internet dan bimbingan penggunaan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

28 perpustakaan.sampai saat ini, perpustakaan R.I. Ardi Koesoema telah memiliki koleksi sebanyak yang sebagian besar terdiri dari koleksi majalah/buletin/jurnal, textbook dan buku koleksi lama. Perpustakaan RI Ardikusuma merupakan perpustakaan Hibrid, yang berarti bahwa layanannya terdidi dari 2 cara yaitu pelayanan konvensional dengan cara monolog dan pelayanan dengan internet. Sampai saat ini, jumlah koleksi buku di Perpustakaan RI Ardikusuma sejumlah buku, dan sejumlah jurnal. Disamping itu Perpustakaan RI Ardikusuma juga melanggan elektronik jurnal internasional yang terkait Environment melalui EBSCO; yang mencakup 949 jurnal elektronik dan 192 buku elektronik. Jurnal dan buku elektronik tersebut dapat diakses pada setiap Satuan Kerja lingkup Badan Litbang dan Inovasi c. Website dan Internet Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi mengelola website atau yangmerupakan salah satu cara menyebarluaskan hasil litbang kehutanan secara efektif. Website FORDA mempunyai 22 menu utama, yaitu: 1) Beranda, 2) Tentang Forda, 3) Kontak, 4) Peta Situs, 5) Puslitbang dan UPT, 6) Tajuk Khusus, 7) Situs terkait, 8) Layanan, 9) Berita, 10) Hasil Penelitian, 11) Kerjasama Penelitian, 12)Peneliti, 13) Hutan Penelitian, 14) Publikasi, 15) Hak Kekayaan Intelektual, 16) Perundangundangan, 17) Focus Litbang, 18) Berita Litbang, 19) Berita Kehutanan, 20) Publikasi Terbaru, 21) Agenda; 22)Peneliti dan 23) Tanya litbang. Pada tahun 2015, website FORDA memperoleh kunjungan, meningkat 12,96% dibanding tahun 2014 yang hanya mendapatkan kunjungan. Pada tahun 2015, peringkat webometrik lembaga riset website FORDA juga mengalami peningkatan dari peringkat 6 Nasional di tahun 2014 menjadi peringkat 5 Nasional di tahun Selain website, informasi hasil litbang Badan Litbang dan Inovasi juga disebarkan melaluibeberapa media sosial yaitu: facebook (@FORDA-Mof), twitter (@FORDA_MoF), youtube (FORDA MoF), google+ (FORDA MoF), pinterest Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

29 ( linkedin Kemenhut), tumblr ( serta socl ( d. Herbarium dan Xylarium Badan Litbang memiliki 2 (dua) herbarium, yaitu yang bertempat di Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi Bogor dan Balai penelitian Konservasi Sumber Daya Alam Samboja, Kaltim. Selain itu, Badan Litbang juga memiliki Xylarium Bogoriense 1915 yang merupakan tempat koleksi kayu dari hampir semua jenis kayu di Indonesia serta beberapa jenis kayu di dunia. Xylarium Bogoriense 1915 merupakan Xylarium terbesar ke-3 di dunia dengan spesimen kayu (Gambar 3). Gambar 5. Koleksi Kayu Xylarium Bogoriense 1915 E. SISTEMATIKA Sistematika penyajian Laporan KinerjaBadan Litbang dan Inovasi tahun 2015mengacu pada format yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja, serta gambaran umum organisasi Badan Litbang dan Inovasi. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

30 BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kerja (dokumen penetapan kinerja). BAB III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pencapaian sasaran-sasaran organisasi, analisis pencapaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

31 BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Dalam Renstra KLHK , sasaran-sasaran yang bersifat strategis sebagai bagian upaya pencapaian dari Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah: 1. Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; 2. Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Dometik Bruto, dengan indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat setiap tahun, dimana angka pada tahun 2013 sebesar Rp. 56,994 Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan Tahun Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan, 3. Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain). Sastra KLHK dijabarkan lagi ke dalam sasaran-sasaran Program yang akan dikerjakan pada level Eselon I KLHK melalui nomenklatur Program tertentu, sebagai berikut. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

32 Tabel 3. Program dan Sasaran Program di KLHK PROGRAM SASARAN PROGRAM 1. Konservasi Sumberdaya Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya Alam dan Ekosistem konservasi keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi 2. Program Pengendalian DAS Meningkatkan daya dukung DAS serta internalisasi RPDAST dan Hutan Lindung kedalam RTRW Meningkatkan rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan perlindungan mata air pada DAS prioritas Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Perbenihan Tanaman Hutan guna mendukung pengurangan lahan kritis. Meningkatkan Kapasitas Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, guna meningkatkan keterlibatan masyarakat Memulihkan kerusakan ekosistem perairan darat Mewujudkan reformasi tata kelola kepemerintahan yang baik di lingkungan Ditjen 3. Pengelolaan Hutan Meningkatnya Pengelolaan Hutan Produksi di tingkat tapak Produksi Lestari dan Usaha secara lestari Kehutanan Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Hutan serta Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Hutan Produksi Meningkatnya Produksi dan Ragam Produk Hasil Hutan (Kayu, bukan kayu dan Jasa Lingkungan) Meningkatnya produksi dan ekspor produk industri kehutanan 4. Perhutanan Sosial dan Meningkatnya akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui Kemitraan Lingkungan hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan hutan rakyat serta kemitraan Meningkatnya kemampuan kelompok masyarakat pengelola perhutanan sosial, hutan adat dan pelestari lingkungan Terselesaikannya konflik dalam pengelolaan HTR, HKm, HD, Hutan Adat, HR dan Kemitraan Terselesaikannya masalah tenurial dan hutan Adat Meningkatnya indeks pengetahuan dan perilaku peduli lingkungan dan kehutanan Meningkatnya Jumlah Mitra yang bergerak dibidang Lingkungan dan Kehutanan 5. Peningkatan Penyuluhan Meningkatnya daya saing SDM Lingkungan Hidup dan dan Pengembangan SDM Kehutanan 6. Pengendalian Perubahan Peningkatan efektivitas adaptasi dan mitigasiperubahan iklim Iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan 7. Penegakan Hukum LHK Meningkatnya keamanan lingkungan hidup dan kehutanan melalui penegakan hukum 8. Penelitian dan Tersedianya Iptek bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengembangan LHK yang mendukung Pencapaian Sastra Kementerian LHK 9. Planologi dan Tata Menjamin pencegahan dampak lingkungan terhadap kebijakan Lingkungan wilayah dan sector serta usaha dan kegiatan untuk menjaga 10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 11. Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 12. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang LHK daya dukung dan daya tampung Meningkatnya kualitas udara Meningkatnya kualitas air Meningkatnya kualitas tutupan lahan Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan B3, limbah B3, dan sampah Pengawasan yang berkualitas dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang LHK 13. Dukungan Manajemen Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

33 Berdasarkan Tabel 3, salah satu Sasaran Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah: Tersedianya Iptek bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung Pencapaian Sasaran Strategis Kementerian LHK. Sasaran Program ini akan dicapai melalui pelaksanaan Program Penelitian dan Pengembangan LHK, yang menjadi tanggung jawab Badan Litbang dan Inovasi. Mengingat posisi BLI sebagai institusi pendukung unit Eselon I KLHK, maka IKP Litbang LHK diformulasi ulang dalam Renstra KLHK sesuai PermenLHK Nomor P39/MenLHK-II/2015 tanggal 7 Agustus 2015, Indikator Kinerja Program (IKP) Litbang LHK diuraikan menjadi : 1. Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun (S1.P8.IKP) 2. Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup pada devisa dan penerimaan negara meningkat setiap tahun (S2.P8.IKP) 3. Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistem (S3.P8.IKP) IKP tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama(IKU) BLI melalui peraturan Kepala Badan. Di bawah level Program, diperlukan Kegiatan-kegiatan yang akan menunjang pelaksanaan dan keberhasilan program. Oleh sebab itu, ditetapkanlah terlebih dahulu sasaran-sasaran, yang kemudian menjadi sasaran kegiatan yang akan mendukung pencapaian program, yaitu: 1. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Konservasi Sumber Daya Alam; Produktivitas hutan; Hasil Hutan sebagai alternatif sumber pangan, energi dan obat-obatan 2. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Pengelolaan Hutan 3. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan 4. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan 5. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan 6. Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

34 7. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Kualitas Lingkungan 8. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim 9. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim 10. Tersedianya bahan sintesa hasil Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah 11. Terlaksananya Kegiatan Perencanaan Program dan Kerjasama; Evaluasi dan Diseminasi; Administrasi Umum dan Pengelolaan Sarana/Prasarana dan Perlengkapan; serta Pengelolaan Kepegawaian dan Penguatan Hukum serta Organisasi Tata Laksana pada Badan Litbang LHK (Setbadan, 4 Puslitbang, 15 Satker Daerah) Sasaran tersebut selanjutnya di kelompokkan kedalam Kegiatan dengan nomenklatur tertentu yang kemudian memiliki ukuran pencapaian atau disebut juga Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) selama 5 tahun sebagai berikut: Tabel 4. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan NAMA KEGIATAN 1 Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Penelitian dan Pengembangan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) 1. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK (S3.P8.K1.1.IKK.a) 2. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi; Obatobatan Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) (S2.P8.K1.1.IKK.b) 3. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek) (S3.P8.K1.2.IKK.a) 4. Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: revitalisasi pemanfaatan energi, pangan dan obat-obatan alternative dari hutan; pengolahan hasil hutan; dan keteknikan hutan 2 (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) (S2.P8.K2.1.IKK.a) 5. Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek) (S2.P8.K2.2.IKK.a) 6. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) (S1.P8.K3.1.IKK.a) 1 Trilateral Meeting April Istilah keteknikan hutan diusulkan oleh P3HH untuk disesuaikan menjadi Pemanenan Hutan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

35 NAMA KEGIATAN 1 Penelitian dan Pengembangan Sosekjak Perubahan Iklim Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (15 Satker) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) 7. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan) (S1.P8.K3.2.IKK.a) 8. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi (S1.P8.K3.2.IKK.B) 9. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Paket Pengembangan Iptek) (S1.P8.K3.3.IKK.a) 10. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim: Sosek, Kebijakan, Pemberdayaan Masyarakat dan resolusi konflik kawasan hutan; Keekonomian dan daya saing industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK; Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan; (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)(s1.p8.k4.1.ikk.a) 11. Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi) (S1.P8.K4.2.IKK.a) 12. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH, 1 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem) (S1.P8.K5.1.IKK.b) 13. Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai (75 paket) (S3.P8.K5.IKK.a) 14. Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai (15 IPTEK) (S3.P8.K5.IKK.b) 15. Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit Litbang LHK di Daerah (30 KHDTK) (S3.P8.K5.IKK.c) 16. Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019(S3.P8.K6.IKK.a) B. RENCANA KERJA TAHUN 2015 Kegiatan pada Program Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015 merupakan tahun awal (tahun ke-1) periode renstra Badan Litbang dan Inovasi tahun dari Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan hidup dan Kehutanan. Renja Badan Litbang dan Inovasi yang merupakan penjabaran Renstra Badan Litbang dan Inovasi setiap tahunnya. Pada tahun 2015, Program Badan Litbang dan Inovasi melaksanakan kegiatan: 1. Penelitian Pengelolaan Hutan; 2. Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 3. Penelitian Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan 4. Penelitian Sosekjak dan Pengembangan Hasil Penelitian; Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

36 5. Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (15 Satker); 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Inovasi. Target rencana kerja BLI tahun 2015 pada masing-masing kegiatan disajikan Pada Tabel 5. Tabel 5. Rencana Kerja BLI tahun 2015 Kegiatan IKK target Penelitian dan Pengembangan pengelolaan Hutan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonimi, Kebijakan dan Perubahan Iklim Kegiatan Penelitian Tematik Unggulan Daerah Kegiatan Dukungan Manajemen Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK bidang Kualitas Lingkungan Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi) Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit Litbang LHK di Daerah Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun TN 4 KHDTK 6 sintesa 20% 20% 3 sintesa 20% 20% 3 sintesa 20% 1 Paket 5 lab 3 sintesa 20% 1 paket 20% 15 Paket 20 persen 30 KHDTK 76 poin Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

37 C. PERJANJIAN KINERJA Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014, Kepala Badan Litbang dan Inovasi telah menandatangani dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Badan Litbang dan Inovasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananTahun 2015 sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2015 Sasaran Program/ Kegiatan 1. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup. 2. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara. 3. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Indikator Kinerja 1.1. Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Target 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan; 20 % kemanfaatan 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim; 20% kemanfaatan 1 Paket Rekomendasi kebijakan 20 % Pengembangan Iptek Bidang Kualitas Lingkungan serta Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional 6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan; 20 % kemanfaatan 3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 20 % kemanfaatan 20 % Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta Bidang Pengelolaan Hutan Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 3 TN, pengelolaan 4 KHDTK" 20 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah (15 paket bahan sintesa, 15 iptek unggulan daerah, 30 KHDTK) SAKIP" dengan nilai 76,00 (memuaskan) di tahun 2015 PK BLI dengan MenteriLingkungan Hidup dan KehutananTahun 2015 seyogyanya disusun dan ditandatangani pada awal tahun 2015, namun Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

38 sehubungan dengan adanya proses reorganisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Litbang Kehutanan, Perjanjian Kinerja baru dapat disusun dan ditandatangani pada semester kedua di tahun Untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2015memperoleh dukungan dana sebesar Rp.398,956,170,000,-untuk pembiayaan 6 kegiatan BLI Tahun 2015.Adapun kegiatan BLI tahun 2015 untuk memenuhi target PK disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Kegiatan BLI tahun 2015 Kegiatan IKK target Penelitian dan Pengembangan pengelolaan Hutan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonimi, Kebijakan dan Perubahan Iklim Kegiatan Penelitian Tematik Unggulan Daerah Kegiatan Dukungan Manajemen Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK bidang Kualitas Lingkungan Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi) Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit Litbang LHK di Daerah Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun TN 4 KHDTK 6 sintesa 20% 20% 3 sintesa 20% 20% 3 sintesa 20% 1 Paket 5 lab 3 sintesa 20% 1 paket 20% 15 Paket 20 persen 30 KHDTK 76 poin Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

39 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Persentase capaian kinerja merupakan perbandingan antara capaian output dengan target yang diberikan untuk setiap indikator kegiatan. Sedangkan perhitungan outcome hasil Iptek, kinerja dihitung dalam tingkatan kebermanfaatan hasil Iptek. Pada dasarnya nilaioutcome tertinggi akan dicapai bila hasil penelitian telah diterapkan oleh pengguna, menjadi bahan kebijakan, dan mendapat perlindungan HKI atau Jurnal Internasional. Mengingat hasil penelitian (output) membutuhkan proses sehingga bisa berfungsi dan diterapkan para pengguna (outcome), maka skoring penilaian disusun berdasarkan tahapan proses mencapai nilai outcome tertinggi sepertiditunjukkan Tabel 8. Tabel 8. Kriteria capaian nilai outcome pada setiap kegiatan penelitian No. Jenis Kriteria Nilai (%) 1. Riset Terapan/Teknis 2. Riset Terapan/Kebijak an Telah diterapkan, RSNI 100 Demplot, jurnal terakreditasi, buku 80 Alih teknologi, prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60 Gelar teknologi, pameran 40 Draft publikasi, poster, banner, leaflet 20 Menjadi kebijakan, SK Menhut, RSNI 100 Bahan kebijakan, draft SK Menteri, jurnal terakreditasi, 80 buku, petunjuk teknis, pedoman Policy brief, prosiding, publikasi ilmiah (koran, warta) 60 Seminar 40 Draft publikasi, draft petunjuk teknis, draft pedoman Riset Dasar Paten, hak cipta, perlindungan varietas tanaman, RSNI, 100 penemuan teori/inovasi baru, jurnal internasional Jurnal terakreditasi, buku, draft paten 80 Prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60 Seminar 40 Draft publikasi 20 Untuk membuat kesimpulan hasil pengukuran, digunakan skala pengukuran kinerja dengan kategori sebagai berikut : a. Sangat baik/ warna biru : Kinerja lebih besar atau sama dengan 100% b. Baik/ warna hijau : Kinerja mencapai 80% - 100% c. Cukup/ Warna Kuning : Kinerja mencapai 60% - 80% d. Kurang/ warna merah : Kinerja mencapai <60% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

40 D. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Sesuai dengan perjanjian kinerja, capaian kinerja BLI tahun 2015 diukur dari pencapaian target 3 sasaran program berdasarkan 3 Indikator Kinerja Program (IKP) sekaligus IKU BLI sebagaimana disajikan pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Capaian penetapan kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 Indikator Kinerja Target uraian target Realisasi % Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Jumlah Paket Iptek Hasil Penelitian Kualitas 3 sintesa 3 sintesa 100 untuk Mendukung Lingkungan 20% outcome 20% outcome 100 Peningkatan Kualitas Hasil Penelitian Sosekjak dan 3 sintesa 3 sintesa 100 Lingkungan Hidup Perubahan Iklim 20% outcome 20% outcome 100 Meningkat Setiap Rekomendasi kebijakan 1 paket 1 paket 100 Tahun. Pengembangan Iptek Bidang 20% 15,3% 76,5 Sosekjak dan Perubahan Iklim Pengelolaan Laboratorium 1 Paket 1 Paket 100 Rujukan Nasional Rata-Rata 95.3 Sasaran Program 2: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara Jumlah Paket Iptek Paket Iptek Hasil Penelitian 6 sintesa 6 sintesa 100 untuk Mendukung Pengelolaan Hutan dan 20% outcome 21,75% outcome 108,8 Peningkatan Kontribusi Hutan dan kemanfaatannya Hasil Penelitian Peningkatan 3 sintesa 3 sintesa 100 Lingkungan Hidup Nilai Tambah Hasil Hutan 20% outcome 20% outcome 100 pada Devisa dan Pengembangan Iptek Bidang 20% 20% 100 Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun. Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Rata-rata Sasaran Program 3: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi dan pengelolaan KHDTK" Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah 3 TN 3 TN KHDTK 4 KHDTK % 20% Paket bahan sinesa RPPI 15 Paket bahan sinesa RPPI 15 Paket UD 15 Paket UD KHDTK 30 KHDTK 100 Rata-Rata 100 SAKIP" dengan nilai 76,00 76 poin 84,99 poin 111,8 (memuaskan) di tahun 2015 Rata-rata 102,95 Rata-Rata Kinerja Sedangkan capaian target-target pada sasaran program dan IKP/IKU tahun 2015 jika disusun berdasarkan kegiatannya disajikan pada Tabel Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

41 Tabel 10. Capaian Kinerja Kegiatan BLI tahun 2015 Indikator Kinerja Penelitian dan Pengembangan pengelolaan Hutan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonimi, Kebijakan dan Perubahan Iklim Kegiatan Penelitian Tematik Unggulan Daerah Kegiatan Dukungan Manajemen IKK/ Target target Realisasi % Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan Hutan(6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) 3 TN 3 TN KHDTK 4 KHDTK 100 Rata-Rata sintesa 6 sintesa % 21,75% Rata-rata % 20% 100 Rata-Rata Jumlah capaian IPTEK dan persen 3 sintesa 3 sintesa 100 kemanfaatan IPTEK Peningkatan Nilai 20% 20% 100 Tambah Hasil Hutan(3 Sintesa Hasil Rata-rata 100 Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Jumlah capaian paket pengembangan hasil 20% 20% 100 penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) Rata-rata 100 Jumlah capaian paket IPTEK dan persen 3 sintesa 3 sintesa 100 kemanfaatan IPTEK bidang Kualitas 20% 20% 100 Lingkungan Rata-rata 100 Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan 1 Paket 1 Paket 100 Peningkatan kapasitas pengembangan 5 lab 5 lab 100 laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi Rata-rata 100 Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi) Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun 3 sintesa 3 sintesa % 20% 100 Rata-rata paket 1 paket % 15,3% 76,5 Rata-rata 91.2 Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian 15 Paket 15 Paket 100 Terintegrasi di Seluruh Balai Besar/ Balai Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan 20 persen 20 persen 100 Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai Jumlah Pengelolaan KHDTK di masingmasing unit Litbang LHK di Daerah KHDTK KHDTK Rata-rata 100 Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang 76 poin 84,99 111,8 baik di lingkungan Badan Litbang sesuai poin kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019 Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

42 Capaian sasaran program BLI tahun 2015 berdasarkan Tabel 9 dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sasaran program dan IKP/ IKU pertama mencapai 95,3% dari target. Terdapat satu target IKP/ IKU yaitu 20% Pengembangan Iptek Bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim yang tidak terpenuhi. Unit kegiatan tersebut hanya mampu mencapai kinerja sebesar 15,3% atau sebesar 76,5% dari target. Sedangkan 4 (empat) target lain pada IKP/ IKU 1 telah tercapai 100%. 2. Sasaran program dan IKP/ IKU kedua mencapai 102,9% dari target. Satu target terkait hasil iptek penelitian hutan telah menghasilkan outcome sebesar 21,75 atau sebesar 108,8% dari target outcome tahun 2015 sebesar 20%. Sedangkan 2 target lainnya memiliki capaian 100% atau berada pada kategori sangat baik. 3. Sasaran program dan IKP/ IKU ketiga tercapai 102,95% dari target. Terdapat 4 target pada Sasaran dan IKP/ IKU ketiga yaitu pengembangan iptek bidang pengelolaan hutan, paket iptek bahan sintesa RPI, paket iptek unggulan daerah dan pengelolaan KHDTK telah tercapai 100%. Sedangkan target terkait nilai SAKIP BLI telah melampaui target yang ditetapkan. Nilai SAKIP BLI tahun 2015 adalah sebesar 84,99 atau sebesar 111,8% dari target yang ditetapkan sebesar 76 poin. Sedangkan berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui capaian kinerja tingkat kegiatan BLI tahun 2015 sebagai berikut: 1. Kegiatan pengelolaan hutan dan dukungan manajemen telah melampaui target 2015 dengan capaian kinerja masing-masing 101,5% dan 111,8%. 2. Kegiatan peningkatan kualitas dan pengelolaan laboratorium lingkungan serta penelitian tematik unggulan daerah telah mencapai 100% target tahun Kegiatan litbang sosekjak dan perubahan iklim belum mencapai target yang ditetapkan tahun 2015, namun capaiannya masih berada dalam kategori baik. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

43 E. EVALUASI KINERJA 1. Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup 2. Indikator Kinerja Program 1: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun. IKP/ IKUJumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun merupakan dukungan Program Litbang terhadap pencapaian sasaran strategis pertama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pencapaian Indikator Kinerja Program pada Renstra diukur melalui pencapaian 4 target antara lain: a. 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan; 70 % kemanfaatan b. 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim; 70% kemanfaatan c. 5 Paket Rekomendasi Kebijakan d. 100 % Pengembangan Iptek Bidang Kualitas Lingkungan serta Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim e. 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional Sedangkan untuk tahun 2015, target yang ingin dicapai untuk tiap target tersebut adalah: a. 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan; 20 % kemanfaatan b. 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim; 20% kemanfaatan c. 5 Paket Rekomendasi kebijakan d. 20% Pengembangan Iptek Bidang Kualitas Lingkungan serta Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim e. 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional Khusus untuk pengembangan Iptek Kualitas Lingkungan pada tahun 2015 belum dibebani target. Hal ini disebabkan karena Puslitbang KLL selaku pelaksana kegiatan baru terbentuk sehingga belum adanya hasil kegiatan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

44 penelitian tahun sebelumnya yang dapat dikembangkan.capaian target pada Indikator Kinerja Utama 1 disajikan pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Capaian Kinerja IKP/ IKU pertama Indikator Target Kinerja Uraian Target Realisasi Persen Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Jumlah Paket a. Hasil Penelitian Kualitas 3 sintesa 3 sintesa 100 Iptek untuk Lingkungan 20% outcome 20% outcome 100 Mendukung Rata-rata 100 Peningkatan b. Hasil Penelitian Sosekjak 3 sintesa 3 sintesa 100 Kualitas dan Perubahan Iklim 20% outcome 20% outcome 100 Lingkungan Rata-rata 100 Hidup Meningkat c. Rekomendasi kebijakan 1 paket 1 paket 100 Setiap Tahun d. Pengembangan Iptek 20% 15,3% 76,5 Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim e. Pengelolaan Laboratorium 1 Paket 1 Paket 100 Rujukan Nasional Rata-Rata 95,3 Capaian kinerja untuk tahun 2015 dari masing-masing target tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Target Kesatu:3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan dengan 20% tingkat kemanfaatan. Target ini merupakan salah satu target IKK pada kegiatan Litbang Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Laboratorium lingkungan. Pencapaian terhadap target hasil penelitian kualitas lingkungan disajikan pada Tabel 12 dan 13. Tabel 12. Capaian Kinerja Output IKP 1 IKU/ Target RPI Target Realisasi % IKU 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup 3 Sintesa Hasil Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan 1 sintesa 1 sintesa 100% Penelitian Kualitas Lingkungan; 20 % ISTM Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks 1 sintesa 1 sintesa 100% kemanfaatan. Pembangunan Berkelanjutan) Pola Konsumsi dan Produksi 1 sintesa 1 sintesa 100% Berkelanjutan, Jumlah 3 sintesa 3 sintesa 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

45 Tabel 13. Capaian Kinerja Outcome IKP 1 IKU/Target RPI Target Realisasi Realisasi Nilai % IKU 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup 3 Sintesa Hasil Kualitas Lingkungan untuk 20% 9 Draft KTI 20% 100% Penelitian Kualitas IKLH dan ISTM Kualitas Lingkungan untuk 20% 1 Draft KTI 20% 100% Lingkungan; 20 % kemanfaatan. IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) Pola Konsumsi dan Produksi 20% 1 Draft KTI 20% 100% Berkelanjutan, Rata-Rata 20 % 20% 100% Berdasarkan Tabel 12 dapat disimpulkan bahwa telah tercapai target 3 sintesa hasil penelitian bidang kualitas lingkungan (100% terhadap target). Adapun. Adapun tiga sintesa yang dihasilkan adalah: 1) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif tentang Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM, 2) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif tantang Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) dan 3) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif tentang Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, Sedangkan berdasarkan Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa target 20% outcome litbang kualitas lingkungan telah tercapai (100% persen terhadap target). Adapun tingkat kemanfaatan/outcome sebesar 20% dari masingmasing Sintesa antara lain berupa 9 Draft Karya Tulis Ilmiah Ilmiah tentang Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM, 1 Draft Karya Tulis Ilmiah tentang Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) dan 1 Draft Karya Tulis Ilmiah tentang Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan. Sintesa merupakan hasil perumusan dari sejumlah hasil penelitian yang dilaksanakan didalam suatu RPI. Untuk melihat lebih jauh capaian output dan outcome penelitian dalam RPI yang menjadi bahan penyusun sintesa, pada Tabel 14 dan 15 disajikan capaian kinerja judul-judul penelitian pada ketiga RPPI kualitas lingkungan. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

46 Tabel 14. Capaian Kinerja Output penelitian pada RPPI bidang lingkungan No Judul kegiatan Target Realisasi Persen A RPI 10: Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM 1 Indeks pencemaran air laut di pelabuhan dan wisata bahari (Puslitbang KLL) 2 Indeks pencemaran air danau Prioritas (Puslitbang KLL) 3 Inventarisasi karakteristik limbah domestik di Sungai Ciliwung (Puslitbang KLL) 4 Kualitas Air Permukaan, Air Tanah dan Tanah dari Berbagai Penutupan Lahan (DAS Bengawan Solo) (BP2TKPDAS Solo) 5 Partikulat PM10 PM2,5 di udara ambien untuk IPU dalam perhitungan IKLH (Puslitbang KLL) 6 Tingkat kebisingan lingkungan di kawasan pendidikan (Puslitbang KLL) 7 Uji kualitas tanah untuk produksi biomassa dalam rangka IKLH (Puslitbang KLL) 8 Tingkat pencemaran udara berdasarkan deposisi asam (Puslitbang KLL) 9 Kajian Dampak Pencemaran Udara (SO2,NO2, dan logam berat Pb) dan Analisis Data Pencemaran Udara terhadap kesehatan masyarakat di Tangerang, Surabaya dan Medan (Puslitbang KLL) B RPI 11: Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) 1 Formulasi Indek Kualitas Lingkungan Hidup C RPI 12: Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan 1 Efisiensi Pola Konsumsi Air Dalam Rumah Tabel 15. Capaian Kinerja Outcome penelitian pada RPPI bidang lingkungan No Judul kegiatan Target Realisasi Uraian Nilai % A RPI 10: Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM 1 Indeks pencemaran air laut di pelabuhan 20% 1 Draft KTI 20% 100% dan wisata bahari (Puslitbang KLL) 2 Indeks pencemaran air danau Prioritas 20% 1 Draft KTI 20% 100% (Puslitbang KLL) 3 Inventarisasi karakteristik limbah domestik 20% 1 Draft KTI 20% 100% di Sungai Ciliwung (Puslitbang KLL) 4 Kualitas Air Permukaan, Air Tanah dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Tanah dari Berbagai Penutupan Lahan (DAS Bengawan Solo) (BP2TKPDAS Solo) 5 Partikulat PM10 PM2,5 di udara ambien 20% 1 Draft KTI 20% 100% untuk IPU dalam perhitungan IKLH (Puslitbang KLL) 6 Tingkat kebisingan lingkungan di kawasan 20% 1 Draft KTI 20% 100% pendidikan (Puslitbang KLL) 7 Uji kualitas tanah untuk produksi 20% 1 Draft KTI 20% 100% biomassa dalam rangka IKLH (Puslitbang KLL) 8 Tingkat pencemaran udara berdasarkan deposisi asam (Puslitbang KLL) 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

47 No Judul kegiatan Target Realisasi Uraian Nilai % 9 Kajian Dampak Pencemaran Udara 20% 1 Draft KTI 20% 100% (SO2,NO2, dan logam berat Pb) dan Analisis Data Pencemaran Udara terhadap kesehatan masyarakat di Tangerang, Surabaya dan Medan (Puslitbang KLL) Rata-Rata 20% 20% 100% B RPI 11: Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) 1 Formulasi Indek Kualitas Lingkungan Hidup 20% 1 Draft KTI 20% 100% C RPI 12: Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan 1 Efisiensi Pola Konsumsi Air Dalam Rumah 20% 1 Draft KTI 20% 100% Dari Tabel 12 dan 13 dapat diketahui bahwa pada tingkat elemen kegiatan semua judul penelitian baik yang dilaksanakan oleh Puslitbang KLL maupun UPT telah mencapai 100% target output dan outcome. b. Target kedua:3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklimdengan 20% tingkat kemanfaatan. Target ini merupakan salah satu target IKK pada kegiatan Litbang Sosekjak dan Perubahan Iklim. Pencapaian terhadap target hasil penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklimdisajikan pada Tabel 16 dan Tabel 17 berikut. Tabel 16. Capaian Kinerja Output penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim IKU/ Target RPI Target Realisasi Persen Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim Pelaksanaan RPPI-13 : Sosial, 1 sintesa 1 sintesa 100% ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik Pelaksanaan RPP I-14 : 1 sintesa 1 sintesa 100% Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK Pelaksanaan RPPI 15 : Politik dan 1 sintesa 1 sintesa 100% hukum lingkungan hidup dan kehutanan Total 3 sintesa 3 sintesa 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

48 Tabel 17. Capaian Kinerja Outcome Sosekjak dan Perubahan Iklim RPI Target Realisasi Realisasi kuantifikasi Persen IKU 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Target 1: 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan; 20 % kemanfaatan. Pelaksanaan RPPI-13 : Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik 20% 11 Draft KTI 3 Draft Policy Brief 20% 100% Pelaksanaan RPP I-14 : Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK Pelaksanaan RPPI 15 : Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan 20% 6 Draft KTI 6 Draft Policy Brief 20% 4 Draft KTI 4 Draft Policy Brief 1 Draft Naskah Akademik 20% 100% 20% 100% Rata-Rata 20% 20% 100% Berdasarkan Tabel 16, dapat disimpulkan bahwa penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim telah memenuhi target output 3 sintesa (100% terhadap target). Adapun tiga sintesa yang dihasilkan adalah: 1) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Resolusi Konflik, 2) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Keekonomian dan Daya Saing Industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK, dan 3) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Politik dan Hukum LHK. Sedangkan berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklimtelah mencapai tingkat outcome 20% (mencapai 100% terhadap target). Adapun tingkat kemanfaatan /outcome sebesar 20% dari masing-masing Sintesa antara lain berupa 11 Draft Karya Tulis Ilmiah dan 3 draft Policy Brief tentang Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Resolusi Konflik, 6 Draft Karya Tulis Ilmiah dan 6 draft Policy Brief tentang Keekonomian dan Daya Saing Industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK, dan 5 Draft Karya Tulis Ilmiah, 4 draft Policy Brief tentang Politik dan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

49 Hukum LHK dan 1 draft naskah akademik revisi Undang-undang no 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Capaian kinerja elemen kegiatan/ judul penelitian pada masing-masing RPPI sebagai bahan penyusun sintesa disajikan pada Tabel 17 dan Tabel 18. Tabel 18. Capaian Kinerja Output penelitian pada RPPI bidang Sosekjak dan perubahan iklim No Judul kegiatan Target Realisasi Persen A RPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik 1 Ketersediaan dan manfaat perhutanan sosial terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, obat dan enrgi bagi masyarakat 2 Potensi dan Resolusi Konflik Kawasan Hutan 3 Pendekatan lanskap dalam implementasi PS lingkup DAS (lanskap DAS) 4 Kemitraan Pengelolaan KHDTK Suban Jeriji/ BPK Palembang 5 Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di KPH Poigar/ BPK Manado 6 Model Pengelolaan KPH Berbasis Masyarakat Adat di Papua (KPHP Sorong Selatan)/ BPK Manokwari 7 Resolusi Konflik Tenurial di Taman Nasional Meru Betiri/ BPTPDAS Solo 8 Resolusi Konflik Melalui Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan/ BPK Makassar 9 Konflik Pengelolaan KHDTK di NTT/ BPK Kupang 10 Pengembangan spesies kunci budaya berbasis masyarakat/ BPK Kupang 11 Kajian Kebijakan Pengembangan Pemanfaatan Wilayah Tertentu (Wisata Alam) di KPHL Rinjani Barat/ BPK Mataram B RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK 1 Dampak Peraturan Perdagangan Nasional dan Internasional Terhadap Perdagangan Hasil Hutan 2 Desai Peraturan Perdagangan Karbon Hutan 3 Efisiensi Perijinan Bidang LHK (Kehutanan, PETI, Pertambangan dalam Kawasan Hutan, Jasa Lingkungan) 4 Instrumen Evaluasi Keberhasilan KPH 5 Pengelolaan Mangrove Lestari dalam Mendukung Peningkatan Ekonomi Daerah 6 Kebijakan Perdagangan HHBK dan Market Intelligence Lintas Sektor C RPPI 15: Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan 1 Kebijakan Alokatif Lahan di Tingkat KPH 2 Persepsi Lembaga Politik Terhadap Penerapan Politik Lingkungan dan Kehutanan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

50 No Judul kegiatan Target Realisasi Persen 3 Analisis akademik revisi UU 41/ Kelembagaan pengelolaan sampah ramah lingkungan : pola-pola insentif dan perspektif lembaga politik terhadap kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga melalui Bank sampah yang berbasis lingkungan 5 Kepentingan lintas sektor dan antar tingkat peraturan pemerintah dalam kebakaran hutan/lahan dan pencemaran Tabel 19. Capaian Kinerja Outcome penelitian pada RPPI bidang Sosekjak dan perubahan iklim No Judul kegiatan Target Realisasi Uraian Nilai Persen A RPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik 1 Ketersediaan dan manfaat perhutanan 20% 1 Draft KTI 20% 100% 37ocial terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, obat dan enrgi bagi masyarakat 1 Draft PB 2 Potensi dan Resolusi Konflik Kawasan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Hutan 1 Draft PB 3 Pendekatan lanskap dalam implementasi 20% 1 Draft KTI 20% 100% PS lingkup DAS (lanskap DAS) 1 Draft PB 4 Kemitraan Pengelolaan KHDTK Suban 20% 1 Draft KTI 20% 100% Jeriji/ BPK Palembang 5 Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di 20% 1 Draft KTI 20% 100% KPH Poigar/ BPK Manado 6 Model Pengelolaan KPH Berbasis 20% 1 Draft KTI 20% 100% Masyarakat Adat di Papua (KPHP Sorong Selatan)/ BPK Manokwari 7 Resolusi Konflik Tenurial di Taman Nasional 20% 1 Draft KTI 20% 100% Meru Betiri/ BPTPDAS Solo 8 Resolusi Konflik Melalui Pemberdayaan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Masyarakat Sekitar Hutan/ BPK Makassar 9 Konflik Pengelolaan KHDTK di NTT/ BPK 20% 1 Draft KTI 20% 100% Kupang 10 Pengembangan spesies kunci budaya 20% 1 Draft KTI 20% 100% berbasis masyarakat/ BPK Kupang 11 Kajian Kebijakan Pengembangan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Pemanfaatan Wilayah Tertentu (Wisata Alam) di KPHL Rinjani Barat/ BPK Mataram Rata-rata 20% 20% 100% B RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK 1 Dampak Peraturan Perdagangan Nasional dan Internasional Terhadap Perdagangan Hasil Hutan 2 Desai Peraturan Perdagangan Karbon Hutan 3 Efisiensi Perijinan Bidang LHK (Kehutanan, PETI, Pertambangan dalam Kawasan Hutan, Jasa Lingkungan) 20% 1 Draft KTI 1 Draft PB 20% 1 Draft KTI 1 Draft PB 20% 1 Draft KTI 1 Draft PB 20% 100% 20% 100% 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

51 No Judul kegiatan Target Realisasi Uraian Nilai Persen 4 Instrumen Evaluasi Keberhasilan KPH 20% 1 Draft KTI 20% 100% 1 Draft PB 5 Pengelolaan Mangrove Lestari dalam 20% 1 Draft KTI 20% 100% Mendukung Peningkatan Ekonomi Daerah 1 Draft PB 6 Kebijakan Perdagangan HHBK dan Market 20% 1 Draft KTI 20% 100% Intelligence Lintas Sektor 1 Draft PB Rata-rata 20% 20% 100% C RPPI 15: Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan 1 Kebijakan Alokatif Lahan di Tingkat KPH 20% 1 Draft KTI 20% 100% 1 Draft PB 2 Persepsi Lembaga Politik Terhadap 20% 1 Draft KTI 20% 100% Penerapan Politik Lingkungan dan Kehutanan 1 Draft PB 3 Analisis akademik revisi UU 41/ % 1 Draft NA 20% 100% 4 Kelembagaan pengelolaan sampah ramah lingkungan : pola-pola insentif dan perspektif lembaga politik terhadap kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga melalui Bank sampah yang berbasis lingkungan 5 Kepentingan lintas sektor dan antar tingkat peraturan pemerintah dalam kebakaran hutan/lahan dan pencemaran 20% 1 Draft KTI 1 Draft PB 20% 1 Draft KTI 1 Draft PB 20% 100% 20% 100% Rata-Rata 20% 20% 100% c. Target ketiga: 1 Paket Rekomendasi kebijakan bidang Sosekjak dan PI Target ini merupakan salah satu target IKK pada kegiatan Litbang Sosekjak dan Perubahan Iklim. Capaian target rekomendasi kebijakan bidang Sosekjak dan PI tahun 2015 disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Capaian Kinerja rekomendasil kebijakan bidang Sosekjak dan PI No IKP/IKU/ Target Target Realisasi Persen A IKU 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup 1 Rekomendasi kebijakan bidang Sosekjak dan PI 1 paket 1 paket 100% Berdasarkan Tabel 20 dapat disimpulkan bahwa litbang Sosekjak dan PI pada tahun 2015 telah menghasikan 1 paket rekomendasi yang ditargetkan (100% dari target). Adapun paket rekomendasi tersebut berisi 8 (delapan) rekomendasi kebijakan yaitu: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

52 1) Revisi PP No 6 Tahun 2007 tentang tata hutan serta pengelolaan hutan dan pemanfaatan hutan. 2) Rekomendasi tukar menukar kawasanpt. Gawi Makmur 3) Rekom Kebijakan atas pembangunan SMPN 8 dalam kawasan SM. Bentayan, Muga - Sumsel 4) Kajian Efektivitas Energi Terbarukan dari Biomasa 5) Pengelolaan Hutan Gambut 6) Politik Pengelolaan SDH di Indonsesia pasca lahirnya UU No. 23/2014 tentang Pemda 7) Restorasi Ekosistem pada Lahan rusak 8) Kebijakan penggunaan pupuk organik terhadap peningkatan produktivitas hasil hutan / pertanian dan sosek d. Target keempat:15% Pengembangan Iptek Bidang Kualitas Lingkungan serta Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim. Target ini merupakan salah satu target IKK pada kegiatan Litbang Sosekjak dan Perubahan Iklim. Pada tahun 2015, hanya ditargetkan pengembangan bidang Sosekjak dan perubahan iklim. Sedangkan pengembangan bidang lingkungan belum dilakukan di tahun Capaian kinerja pengembangan iptek bidang Sosekjak dan PI pada tahun 2015 telah mencapai 15,3%, atau sebesar 76,5% dari dari target tahun 2015 sebagaimana disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Capaian Kinerja pengembangan iptek bidang Sosekjak dan PI No IKU/ Target Target Realisasi Persen A IKU 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup 1 Pengembangan iptek bidang Sosekjak dan PI 20% 15,3 % 76,5% Pencapaian target pengembangan bidang sosekjak dan PI dihitung berdasarkan 3 (tiga) unit kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 22. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

53 Tabel 22. Capaian Kinerja Unit Kegiatan pengembangan Sosekjak dan PI IKU/ Target RPI Target Realisasi Persen Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Pengembangan Iptek Bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim Pilot IPTEKPengelolaan KPH 20% 20% 100% Yogyakarta Pengembangan hasil penelitian 20% 12% 60% Demonstration Activity 20% 14% 70% Rata-Rata 20% 15,3% 76,5% Tidak tercapainya target kegiatan pengembangan disebabkan oleh keterlambatan proses pelaksanaan karena proses reorganisasi dan adanya blokir pada sumber dana hibah luar negeri yang menjadi sumber dana unit kegiatan ini. Adapun capaian substantif dari kegiatan pilot Iptek, pengembangan dan DA tahun 2015 diuraikan sebagai berikut: 1) Pada unit kegiatan pilot iptek di KPH Yogyakarta, telah dilaksanakan kajian kelembagaan, prakondisi, koordinasi, dan alih teknologiuntuk menyusun rekomendasi pengelolaan KPH Yogyakarta, 2) Pada unit kegiatan pengembangan, terselesaikan 2 aktifitas dari 3 aktifitas kegiatan pengembangan yang direncanakan. Kegiatan workshop tidak dapat terealisasikan karena kendala waktu. Kegiatan yang terealisasi adalah lomba inovasi dan penggalian inovasi teknologi bidang LHK. 3) Kegiatan Demonstration activity REDD hanya mampu menyelesaikan 70 persen target kegiatan. Kegiatan yang dapat direalisasikan sepenuhnya adalah pembangunan Permanent Sample Plot (PSP) pada 2 lokasi di Provinsi Jawa Barat dan penyusunan dokumen ERPIN (Emission Reduction Project Idea Note) di Provinsi Kaltim. e. Target kelima: 1 paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional. Target ini merupakan salah satu target IKK pada kegiatan litbang peningkatan kualitas dan pengelolaan laboratorium lingkungan.capaian kinerja pengelolaan laboratorium rujukan nasional telah mencapai 100% dari target sebagaimana disajikan pada tabel 23. Pemenuhan target 1 paket Pengelolaan Laboratorium Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

54 rujukan Nasional terdiri dari relisasi 2 (dua)unit kegiatan yaitu Pengelolaan Lab. Rujukan Nasional dan pembinaan laboratorium lingkungan daerah sebagaimana disajikan pada Tabel 24. Tabel 23. Capaian KinerjaPengelolaan Laboratorium Rujukan Tahun 2015 IKU/ Target Target Realisasi Persen IKU 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional 1 Paket 1 Paket 100% Tabel 24. Capaian Kinerja Pengelolaan Laboratorium Rujukan Tahun 2015 IKU/ Target Unit Kegiatan Target Realisasi Persen Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup Tercapainya 1 paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan) Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi 1 Lab rujukan 5 lab Lingkungan daerah 1 Lab rujukan 5 lab Lingkungan daerah 100% 100% Rata-rata 100% Dari tabel 23 dapat diketahui bahwa capaian unit kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan dan pembinaan laboratorium lingkungan daerah telah memenuhi target yang ditetapkan (100%). Pengelolaan lab rujukan nasional yang dilakukan adalah pengelolaan Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (Gambar 2). Adapun luaran kegiatan yang dihasilkan dalamrangka pengelolaan laboratorium rujukan nasional ini adalah: 1) Pengembangan Metode Pengujian Kualitas Lingkungan, meliputi: Pengujian Toksisitas akut KCL Terhadap udang Vaname (Litopenaeus Vannameia ) dan Udang Windu ( Penaeus monodon ). Pengkajian parameter Fluorida (anion ) dalam limbah padat melalui TCLP dengan menggunakan Spektropotometer. Pengkajian efek konsenterasi klorin terhadap jumlah bakteri Coliform Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

55 Verifikasi parameter logam dalam air limbah dengan inductive couple plasma mass spectrophotometer ( ICP-MS ). Pengkajian logam berat dalam air laut metode khelasi menggunakan inductive couple plasma mass spectrophotometer ( ICP MS ). Validasi metode pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD ) dalam air laut. Pengambilan contoh uji dan analisis hydrogen sulfide (H2S) dan karbon disulfide (CS2 ) dari emisi sumber tidak bergerak pada industry rayon dengan metode indian standard Pengukuran parameter Gas SO2 dan NO2 di udara ambien menggunakan metode pasif dan filter pack. Pengaruh karakteriktik Track dalam pengukuran Emisi Bising kendaraan bermotor secara dinamis. 2) Inventarisasi laboratorium untuk roadmap pengembangan metrologi lingkungan dan kalibrasi. 3) Pelaksanaan uji banding laboratorium kalibrasi, kalibrasi peralatan AQMS serta pelatihan kalibrasi peralatan, dan 4) Penyelenggaraan workshop uji profisiensi dan workshop metrologi lingkungan. Gambar 1. Lab Rujukan Pengujian Lingkungan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

56 Sedangkan pembinaan laboratorium lingkungan daerah telah dilaksanakan di 5 lab rujukan daerah sebagaimana ditargetkan yaitu : 1) Laboratorium Lingkungan Kabupaten Tuban, 2) Laboratorium Lingkungan Kabupaten Barito Utara, 3) Laboratorium Lingkungan Kabupaten Katingan, 4) Laboratorium Lingkungan Kabupaten Probolinggo, dan 5) Laboratorium Lingkungan Kabupaten Tapin. Kegiatan pendampingan laboratorium pilot project dilakukan dengan metode bimbingan teknis secara langsung ke setiap laboratorium (in house training) dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing laboratorium dalam rangka percepatan pendaftaran akreditasi Ke Komite Akreditasi Nasional (KAN). 3. Sasaran program 2: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara. Indikator kinerja Program 2: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun. Indikator kinerja program Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun merupakan dukungan Program Litbang terhadap pencapaian sasaran strategis pertama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pencapaian Indikator Kinerja Program pada renstra diukur melalui pencapaian 3 target antara lain: 1) 6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan; 70 % kemanfaatan 2) 3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 70 % kemanfaatan 3) 100 % Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta Bidang Pengelolaan Hutan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

57 Sedangkan, target yang ingin dicapai tahun 2015 adalah: 1) 6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan; 20 % kemanfaatan 2) 3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 20 % kemanfaatan 3) 20 % Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta Bidang Pengelolaan Hutan Capaian kinerja dari masing-masing target tersebut pada tahun 2015 disajikan pada tabel 25.Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa 3 (tiga) target IKU 2 pada tahun 2015 telah dilampaui. Tabel 25. Capaian kinerja IKU 2 Sasaran/ IKU Target uraian target Realisasi Persen Sasaran Program 2: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara Jumlah Paket Hasil Penelitian 6 sintesa 6 sintesa 100 Iptek untuk Pengelolaan Hutan 20% outcome 21,75% outcome 108,8 Mendukung Rata-rata 100 Peningkatan Hasil Penelitian 3 sintesa 3 sintesa 100 Kontribusi Hutan Peningkatan Nilai 20% outcome 20% outcome 100 dan Lingkungan Tambah Hasil Hutan Rata-rata 100 Hidup pada Devisa Pengembangan Iptek 20% 20% outcome 100 dan Penerimaan Bidang Peningkatan Negara Meningkat Nilai Tambah Hasil Setiap Tahun. Hutan Rata-rata 102,9 Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa 3 (tiga) target IKU 2 pada tahun 2015 telah tercapai 100%. Berikut ini akan diuraikan capaian masing-masing target pada IKU 2. a. Target pertama:6 Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif bidang Pengelolaan Hutan dengan20 % kemanfaatan Capaian target hasil penelitian dan pengembangan integrative bidang pengelolaan hutan RPPI dan capaian outcome dari sintesa RPPI disajikan pada Tabel 26 dan Tabel 27. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

58 Tabel 26. Capaian Kinerja Output RPPI Litbang Pengelolaan Hutan tahun 2015 IKU/ Target RPI Target Realisasi Persen IKU 2: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun. Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif bidang Pengelolaan Hutan Konservasi Keanekaragaman Hayati; 1 sintesa 1 sintesa 100% Konservasi Sumberdaya Air; 1 sintesa 1 sintesa 100% Peningkatan Produktivitas Hutan 1 sintesa 1 sintesa 100% (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; 1 sintesa 1 sintesa 100% Sumber Energi Alternatif dari Hutan; 1 sintesa 1 sintesa 100% Obat-obatan Alternatif Tanaman 1 sintesa 1 sintesa 100% Hutan; Total 6 Sintesa 6 Sintesa 100% Tabel 27. Capaian Kinerja Outcome RPPI Litbang Pengelolaan Hutan 2015 IKU/ target RPI Target Realisasi Realisasi Nilai % IKU 2: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun. Target 1: 6 RPPI 1: Konservasi 20% 37 Draft KTI 20,5% 102,6 Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Keanekaragaman Hayati; RPPI 2: Konservasi 20% 1 seminar 21 Draft KTI 20% 100 Pengembangan Integratif bidang Sumberdaya Air; RPPI 3: Peningkatan 20% 39 Draft KTI 20% 100 Pengelolaan Hutan dengan20 % kemanfaatan. Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); RPPI 4: Sumber Pangan 20% 10 Draft KTI 20% 100 Alternatif dari Hutan; RPPI 5: Sumber Energi Alternatif dari Hutan; 20% 9 Draft KTI 20% 100 RPPI 6: Obat-obatan Alternatif Tanaman Hutan; Ket: KTI= Karya Tulis Ilmiah; 20% 2 Jurnal Internasional, 2 altek, 8 Draft KTI 30% 150 Rata-Rata 20% 21,75% 108,8 Berdasarkan tabel 26 dan 27 dapat diketahui bahwa target output 6 sintesa dan 20% kemanfaatan litbang pengelolaan hutan telah melebihi target tahunan. Adapun 6 Sintesa yang dihasilkan dari litbang pengelolaan hutan adalah: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

59 1) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Konservasi Keanekaragaman Hayati; 2) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Konservasi Sumberdaya air; 3) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); 4) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; 5) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Sumber Energi Alternatif dari Hutan; dan 6) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan Dari tabel 26 dapat juga diketahui bahwa capaian kemanfaatan 2 RPPI yaitu RPPI 1 dan RPPI 6 masing-masing mencapai 20,75% dan 30%, atau 102,6% dan 150% dari target kemanfaatan tahun 2015 sebesar 20%. Masing-masing RPPI terdiri dari sejumlah judul penelitian yang dilaksanakan oleh Puslitbang dan UPT. Kinerja output dan outcome pada tingkat judul kegiatan/ elemen kegiatan pada masing-masing RPPI disajikan padatabel 28 sampai dengan tabel 34. Tabel 28. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 1 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Persen 1. Ekologi dan konservasi jenis Dipterokarpa Potensial dan Terancam Punah/ B2PD Samarinda 2. Ekologi dan konservasi genetik (eks-situ) jenis-jenis Dipterokarpa terancam punah/ Puslitbang Hutan 3. Konservasi dan bioteknologi untuk jenis kayu kuku, kayu merah dan eboni/ B2BPTH Yogyakarta 4. Teknologi konservasi Eksitu Ulin (Eusideroxylon zwageri) di KHDTK HP Samboja/ BPTKSDA Samboja 5. Konservasi in-situ dan eks-situ Anoa (Bubalus spp.)/ BPK Manado 6. Keragaman genetik banteng dan rusa timor menggunakan penanda DNA/ B2PBPTH Yogyakarta 7. Potensi Pengembangan Satwa Liar Endemik Papua / BPK Manokwari 8. Karakteristik ekologi dan sosial sekitar habitat pelepasliaran Orangutan Di TN Bukit Tiga Puluh/ BPK Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

60 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Persen Aeknauli 9. Metode quick assessment untuk dasar penetapan kuota pemanfaatan reptil (kura-kura air tawar, ular) secara lestari/ Puslitbang Hutan 10. Penilaian viabilitas habitat dan populasi (PHVA) macan tutul jawa (Panthera pardus melas) sebagai dasar pembinaan habitat, peningkatan populasi dan mitigasi konflik/ Puslitbang Hutan 11. Teknologi konservasi dan restorasi habitat satwa langka prioritas (bekantan, Nasalis larvatus)/ BPTKSDA Samboja 12. Kajian Evaluasi Rehabilitasi Orangutan di Kalimantan/ BPTKSDA Samboja 13. Pemulihan populasi dan pemanfaatan satwaliar di Nusa Tenggara Timur/ BPK KUPANG 14. Bioprospeksi mikroba hutan rawa gambut/ BPK Banjarbaru 15. Potensi mikroba hutan tropis untuk restorasi ekosistem hutan semi arid/ Puslitbang Hutan 16. Karakterisasi profil enzim selulolitik isolat fungi Basidiomycetes koleksi INTROF-CC / Puslitbang Hutan 17. Teknologi restorasi lahan bekas tambang nikel melalui pemanfaatan mikroba simbiotik/ BPK Makassar 18. Teknologi restorasi lahan bekas tambang nikel melalui fito remediasi dan bioremediasi / BPK Manado 19. Status dan alternatif resulosi konflik akibat gangguan satwa liar di Sumatera Puslitbang Hutan 20. Kajian teknik pencegahan dan pengendalian gangguan gajah liar berbasis masyarakat di Provinsi NAD/ Puslitbang Hutan 21. Potensi satwa penggunaan dan konflik lahan pada DAS Besitang di Sumatera Utara/ BPK Aeknauli 22. Nilai konservasi Kawasan Ekosistem Esensial untuk habitat bekantan di Kalimantan Selatan/ Puslitbang Hutan 23. Potensi tingkat kerawanan dan pola kebakaran ekosistem gambut sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan/ Puslibang Hutan 24. Evaluasi fungsi kawasan suaka alam dan hutan lindung di Pulau Jawa/ Puslitbang Hutan 25. Pola akses masyarakat desa hutan terhadap kawasan konservasi dan desa hutan/ Puslitbang Hutan 26. Efektifitas rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang pada hutan pinjam pakai/ Puslitbang Hutan 27. Model optimasi pemanfaatan ekosistem mangrove/ Puslitbang Hutan 28. Skema insentif bagi masyarakat yang mengelola lahan gambut tanpa bakar/ Puslitbang Hutan 29. Pengelolaan dan pengusahaan KPHL berbasis karakteristik ekosistem (studi kasus di Hulu Sungai Selatan)/ BPK Banjarbaru Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

61 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Persen 30. Pengelolaan keanekaragaman hayati flora pada KPHP Sorong Selatan/ BPK Papua 31. Teknologi konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam pulau terluyar dalam rangka meningkatkan taraf hidup melalui kelembagaan masyarakat / BPK Manado 32. Valuasi dan kelembagaan jasa air untuk pembiayaan konservasi biodiversitas di daerah tangkapan air Danau Rawa Pening/ BPTKPDAS Solo 33. Model restorasi dan pemanfaatan ekosistem mangrove berkelanjutan/ BPK Makassar 34. Teknik paludiculture untuk restorasi ekosistem gambut terdegradasi/ Puslitbang Hutan 35. Model pengelolaan jasling air, keanekaragaman hayati satwaliar dan wisata di TN Babul/ BPK Makassar 36. Penelitian Restorasi lahan bekas tambang batubara/ BPTKSDA Samboja 37. Restorasi lahan pasca tambang batubara pada kawasan hutan di Kabupaten Berau/ B2PD Samarinda 38. Teknik rehabilitasi lahan pasca tambang bahan galian golongan C di KHDTK Labanan/ B2PD Samarinda Jumlah 38 LHP 38 LHP 100% Tabel 29. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 2 No Judul kegiatan/ Satker Target Realisasi Persen 1. Kajian luas hutan optimal di hulu DAS Prioritas ( DAS Citarum dan DAS Brantas) 2. Konservasi sumber daya air berbasis landskap hutan 3. Kajian Potensi Air Permukaan pada Berbagai Penutupan Lahan 4. Pengelolaan DAS pada Pulau-pulau kecil 5. Kajian Daya dukung DAS di Kawasan Hutan Pinus (KHDTK Gombong) dan Hutan Jati (KHDTK Cemoro-Modang) 6. Analisis daya dukung DAS pada berbagai tipologi 7. Kajian Kualitas air Permukaan dan Air tanah dari berbagai Penutupan Lahan 8. Kajian dan analisis tata air gambut dalam rangka medukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Prov. Sumsel 9. Kajian dan analisis tata air gambut dalam rangka medukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Prov. Kalteng 10. Kajian dan analisis sosial ekonomi dan kelembagaan sekitar DAS prioritas 11. Teknik dan kelembagaan konservasi air di wilayah kering 12. Analisis resiko dan kerawanan wilayah terhadap banjir bandang 13. Kajian Teknik Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Pulau Jawa Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

62 No Judul kegiatan/ Satker Target Realisasi Persen 14. Kajian Teknik Mitigasi Bencana Banjir dan Kekeringan di Beberapa DAS (Cisadane, Siak dan Serang ) 15. Analisis kapasitas aliran sungai-sungai dan daerah rawan banjir di Kota Manado 16. Klasifikasi biofisik model-model Konservasi Mata Air (KOSMA) berbasis masyarakat 17. Konservasi sumberdaya air dengan model agroforestri pada lahan masyarakat dan KPH di Sumatera Utara 18. Mikrohidro untuk menggiatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan dan pengembangan usaha produktif desa hutan 19. Model Pengelolaan Sumberdaya Air Mandiri Berbasis Desa (PAM-BD) 20. Keseuaian Jenis pohon untuk rehabilitasi di 15 DAS Prioritas 21. Penelitian dan Pengembangan Restorasi hutan lahan basah dengan pola kemitraan di sumatera selatan dan Jambi Jumlah 21 LHP 21 LHP 100% Tabel 30. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 3 No Judul kegiatan/ satker Target Realisasi Persen 1. Karakterisitik biometric jenis-jenis dipterocarpa dalam ekosistem hutan alam/ B2PD Samarinda 2. Teknik rehabilitasi di areal tidak produktif pada hutan alam produksi/ Puslitbang Hutan 3. Formulasi dan teknik penilaian pemulihan tegakan hutan alam setelah penebangan/ B2PD Samarinda 4. Optimasi produktivitas lahan hutan alam melalui pola agroforestri di KHDTK Labanan/ B2PD Samarinda 5. Teknologi perbenihan untuk meningkatkan produksi benih jenis Mahoni dan Gmelina/ BPTPTH Bogor 6. Pemuliaan jenis kayu pulp (Akasia dan jabon)/ B2PBPTH Yogyakarta 7. Pemuliaan jenis kayu pertukangan (Jati, mahoni, gmelina, nyawai, manglid dan tisuk)/ B2PBPTH Yogyakarta 8. Peningkatan produktivitas hutan tanaman melalui mutasi dan seleksi jenis Jati Muna, Jabon Putih dan Gaharu/ BPTPTH Bogor 9. Teknik psilvikultur dan pemanfaatan tanaman nyawai (Ficus variegeta Blume)/ BPK Banjarbaru 10. Silvikultur jenis lokal potensial (native species) pada lahan kritis/lahan marginal/ BPTSTH Kuok 11. Teknik silvikultur intensif jenis mahoni/ Puslitbang Hutan 12. Teknik silvikultur, perlindungan dan kuantifikasi pertumbuhan tanaman penghasil kayu pulp jenis Binuang Bini/ Puslitbang Hutan 13. Peningkatan produktivitas kayu pertukangan sebagai Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

63 No Judul kegiatan/ satker Target Realisasi Persen komoditas usaha di KPHP (Pengembangan)/ BPK Palembang 14. Teknik silvikultur dan kuantifikasi pertumbuhan jenis kayu pertukangan (jenis trema )/ Puslitbang Hutan 15. Pengendalian karat puru pada sengon melalui pendekatan teknologi benih/ BPTPTH Bogor 16. Formulasi pestisida nabati dan famili Meliaceae dari mikroba endofit/ Puslitbang Hutan 17. Pemetaan, sidik cepat dan pengendalian hama dan/atau penyakit jenis tanaman komersial (sengon, jabon, gmelina dan akasia)/ Puslitbang Hutan 18. Pemuliaan sengon yang toleran terhadap karat tumor dan boktor/ B2PBPTH Yogyakarta 19. Analisis kualitas tapak terhadap produktivitas hutan tanaman/ Puslitbang Hutan 20. Penerapan model agroforestri jenis kayu pertukangan jenis sengon dan manglid / BPTA Ciamis 21. Pengaruh pemberian kapsul mikoriza pada nakan shorea penghasil tengkawang/ B2PD Samarinda 22. Teknik pengembanganan pasak bumi untuk menghasilkan benih/ B2PD Samarinda 23. Pemuliaan dan bioteknologi jenis Gaharu dan Cendana/ B2PBPTH Yogyakarta 24. Peningkatan produktivitas HHBK jenis Jernang (Daemonorops spp.), Kapur (Dryobalanops aromatica) dan Cendana Aceh (Santalum sp.) melalui pengembangan bibit unggul dan teknik silvikultur/ BPK Aek auli 25. Teknik budidaya dan peningkatan nilai tambah produk Dipterocarpus retusus di KPHP batu Lanteh/ BPTHHBK Mataram 26. Teknik budidaya tanaman penghasil pewarna alami di KPH Jawa Tengah/ Puslitbang Hutan 27. Budidaya rotan komersial di KPHK Dolago Tanggunung Sulawesi Tengah/ Puslitbang Hutan 28. Budidaya tanaman penghasil senyawa aromatis di KPH Gorontalo (Masohi)/ Puslitbang Hutan 29. Bududaya tanaman penghasil senyawa aromatis (nilam)/ Puslitbang Hutan 30. Teknik peningkatan produktivitas dan mutu kokon ulat sutera/ Puslitbang Hutan 31. Peningkatan produktivitas tanaman Masoi di Papua BPK Manokwari/ 32. Akselerasi regenerasi hamiparasit Cendana (Santalum album Linn.)/ BPTHHBK Mataram 33. Kuantifikasi potensi, budidaya dan pengusahaan rumput ketak (Lygodium circinnatum (Burn.F) Swartz)/ BPTHHBK Mataram 34. Ujicoba beberapa pola agroforestri tanaman Cendana, Gaharu dan Kayu Papi/ BPK Kupang 35. Potensi pengembangan HHBK jenis Ketak dalam pola agroforestri untuk mendukung pengelolaan kawasan lindung/ BPTA Ciamis Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

64 No Judul kegiatan/ satker Target Realisasi Persen 36. Pengembangan kemenyan di Sumatera Utara: Analisis sosial ekonomi, ekologi dan silvikultur (Pengembangan UD)/ BPK Aek Nauli 37. Model pengelolaan persuteraan alam (UD)/ BPK Makassar 38. Pemuliaan jenis-jenis unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta (UD)/ B2PBPTH Yogyakarta 39. Difusi teknologi budidaya dan pascapanen bambu di Priangan Timur, Jawa Barat (UD)/ BPTA Ciamis Jumlah 39 LHP 39 LHP 100% Tabel 31. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 4 No Judul kegiatan/ Satker Target Realisasi Persen 1. Pengelolaan hutan sagu (Metroxylon spp.) : Perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pemanfaatan sagu/ BPK ANU 2. Model agroforestri tanaman hutan penghasil sumber pangan (umbi-umbian) untuk mendukung ketahanan pangan/ BPTA Ciamis 3. Pengelolaan hutan sagu (Metroxylon spp.) : Perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pemanfaatan sagu/ BPK ANU 4. Peningkatan produktivitas tanaman sagu di Papua/ BPK Manokwari 5. Pembinaan hutan di areal terbuka/kosong di KHDTK Labanana/ BBP Dipterokarpa 6. Kajian potensi Sumber pangan Jenis-jenis Mangrove/ BPK Kupang, 7. Teknik budidaya jamur ektomikoriza pelawan/ P3H 8. Pengembangan basis data karakteristik madu sebagai upaya perlindungan konsumen produk madu/ P3H 9. Pengelolaan lebah madu dan diversifikasi produk lebah : Karakteristik madu hutan berdasarkan jenis pakan lebah di Provinsi Riau/ BTSTH Kuok 10. Peningkatan usaha budidaya dan mutu madu Trigona spp./ BPTHHBK Mataram Jumlah 10 LHP 10 LHP 100% Tabel 32. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 5 No Judul Penelitian/ satker Target Realisasi Persen 1. Pemuliaan dan bioteknologi jenis nyamplung dan malapari untuk biofuel/ BP2PBPTH Yogya 2. Penerapan model agroforestry tanaman hutan penghasil biofuel (nyamplung dan Malapari)/ BPTA Ciamis 3. Penelitian teknik peningkatan produksi buah dan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

65 No Judul Penelitian/ satker Target Realisasi Persen kandungan minyak nyamplung (calophyllum inophylum)/ P3H 4. Teknik perbenihan dan pembibitan jenis alternatif penghasil energi terbarukan/ BPTP 5. Pemuliaan dan bioteknologi kaliandra callothyrsus dan akor (acacia auriculiformis ) untuk bahan kayu energi / BBPBPTH Yogyakarta 6. Penelitian dan Pengembangan Energi Biomaasa sebagai sumberenergi terbarukan/ BPK Palembang 7. Peningkatan Produksi Lahan dengan pola agroforestry berbasis kayu energi di KPH Batu Lanteh Sumbawa, NTB/ BPTA Ciamis 8. Teknik silvikultur, perlindungan dan kuantifikasi pertumbuhan jenis tanaman kayu energy/ P3H 9. Dinamika Pertumbuhan kayu energy/ P3H Jumlah 9 LHP 9 LHP 100% Tabel 33. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 6 No Judul kegiatan Target Realisasi Persen 1. Teknologi pengembangan gaharu di Kalimantan Selatan/ BPK Banjarbaru 2. Teknologi budidaya Gemor (Notaphoebe coriacea, Kostem)/ BPK Banjarbaru 3. Budidaya tumbuhan obat potensi di kebun percobaan Sipiso-pios Sumatera Utara/ BPK ANU 4. Teknologi budidaya tanaman hutan obat berpotensi (tidak ada dlm RPPI)/ BPK Manado 5. Penerapan model agroforestry tanaman hutan penghasil obat jenis Jamblang Putih/ BPTA Ciamis 6. Teknik budidaya & pemanfaatan Faloak sebagai tanaman obat/ BPK Kupang 7. Peningkatan produktivitas HHBK jenis Pranajiwa (Euchresta horsfieldii) dan Bidara Laut (Strynosch lucida) sebagai sumber obat potensial di Bali & NTB/ BPTHHBK Mataram 8. Teknik budidaya intensif tanaman penghasil senyawa aromatis (kilemo) di KPH Jawa/ P3H 9. Pemuliaan jenis kayu putih tingkat lanjut untuk peningkatan produktivitas minyak kayu putih/ BP2PBPTH Yk 10. Strategi konservasi, budidaya dan tata niaga rotan jernang sebagai komoditas HHBK Unggulan/ BPK Palembang Jumlah 10 LHP 10 LHP 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

66 Tabel 34. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 1 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 1. Ekologi dan konservasi jenis Dipterokarpa 20% 1 Draft KTI 20% 100% Potensial dan Terancam Punah/ B2PD Samarinda 2. Ekologi dan konservasi genetik (eks-situ) 20% 1 Draft KTI 20% 100% jenis-jenis Dipterokarpa terancam punah/ Puslitbang Hutan 3. Konservasi dan bioteknologi untuk jenis 20% 1 Draft KTI 20% 100% kayu kuku, kayu merah dan eboni/ B2BPTH Yogyakarta 4. Teknologi konservasi Eksitu Ulin 20% 1 Draft KTI 20% 100% (Eusideroxylon zwageri) di KHDTK HP Samboja/ BPTKSDA Samboja 5. Konservasi in-situ dan eks-situ Anoa 20% 1 Draft KTI 20% 100% (Bubalus spp.)/ BPK Manado 6. Keragaman genetik banteng dan rusa 20% 1 Draft KTI 20% 100% timor menggunakan penanda DNA/ B2PBPTH Yogyakarta 7. Potensi Pengembangan Satwa Liar 20% 1 Draft KTI 20% 100% Endemik Papua / BPK Manokwari 8. Karakteristik ekologi dan sosial sekitar 20% 1 Draft KTI 20% 100% habitat pelepasliaran Orangutan Di TN Bukit Tiga Puluh/ BPK Aeknauli 9. Metode quick assessment untuk dasar penetapan kuota pemanfaatan reptil (kura-kura air tawar, ular) secara lestari/ Puslitbang Hutan 20% 1 Draft KTI 20% 100% 10. Penilaian viabilitas habitat dan populasi 20% 1 Draft KTI 20% 100% (PHVA) macan tutul jawa (Panthera pardus melas) sebagai dasar pembinaan habitat, peningkatan populasi dan mitigasi konflik/ Puslitbang Hutan 11. Teknologi konservasi dan restorasi habitat 20% 1 Draft KTI 20% 100% satwa langka prioritas (bekantan, Nasalis larvatus)/ BPTKSDA Samboja 12. Kajian Evaluasi Rehabilitasi Orangutan di 20% 1 Draft KTI 20% 100% Kalimantan/ BPTKSDA Samboja 13. Pemulihan populasi dan pemanfaatan 20% 1 Draft KTI 20% 100% satwaliar di Nusa Tenggara Timur/ BPK KUPANG 14. Bioprospeksi mikroba hutan rawa gambut/ 20% 1 Draft KTI 20% 100% BPK Banjarbaru 15. Potensi mikroba hutan tropis untuk 20% 1 Draft KTI 20% 100% restorasi ekosistem hutan semi arid/ Puslitbang Hutan 16. Karakterisasi profil enzim selulolitik isolat 20% 1 Draft KTI 20% 100% fungi Basidiomycetes koleksi INTROF-CC / Puslitbang Hutan 17. Teknologi restorasi lahan bekas tambang 20% 1 Draft KTI 20% 100% nikel melalui pemanfaatan mikroba simbiotik/ BPK Makassar 18. Teknologi restorasi lahan bekas tambang nikel melalui fito remediasi dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

67 bioremediasi / BPK Manado 19. Status dan alternatif resulosi konflik akibat gangguan satwa liar di Sumatera Puslitbang Hutan 20. Kajian teknik pencegahan dan pengendalian gangguan gajah liar berbasis masyarakat di Provinsi NAD/ Puslitbang Hutan 21. Potensi satwa penggunaan dan konflik lahan pada DAS Besitang di Sumatera Utara/ BPK Aeknauli 22. Nilai konservasi Kawasan Ekosistem Esensial untuk habitat bekantan di Kalimantan Selatan/ Puslitbang Hutan 23. Potensi tingkat kerawanan dan pola kebakaran ekosistem gambut sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan/ Puslibang Hutan 24. Evaluasi fungsi kawasan suaka alam dan hutan lindung di Pulau Jawa/ Puslitbang Hutan 25. Pola akses masyarakat desa hutan terhadap kawasan konservasi dan desa hutan/ Puslitbang Hutan 26. Efektifitas rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang pada hutan pinjam pakai/ Puslitbang Hutan 27. Model optimasi pemanfaatan ekosistem mangrove/ Puslitbang Hutan 28. Skema insentif bagi masyarakat yang mengelola lahan gambut tanpa bakar/ Puslitbang Hutan 29. Pengelolaan dan pengusahaan KPHL berbasis karakteristik ekosistem (studi kasus di Hulu Sungai Selatan)/ BPK Banjarbaru 30. Pengelolaan keanekaragaman hayati flora pada KPHP Sorong Selatan/ BPK Papua 31. Teknologi konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam pulau terluyar dalam rangka meningkatkan taraf hidup melalui kelembagaan masyarakat / BPK Manado 32. Valuasi dan kelembagaan jasa air untuk pembiayaan konservasi biodiversitas di daerah tangkapan air Danau Rawa Pening/ BPTKPDAS Solo 33. Model restorasi dan pemanfaatan ekosistem mangrove berkelanjutan/ BPK Makassar 34. Teknik paludiculture untuk restorasi ekosistem gambut terdegradasi/ Puslitbang Hutan 35. Model pengelolaan jasling air, keanekaragaman hayati satwaliar dan wisata di TN Babul/ BPK Makassar 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% Makalah seminar 40% 200% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

68 36. Penelitian Restorasi lahan bekas tambang 20% 1 Draft KTI 20% 100% batubara/ BPTKSDA Samboja 37. Restorasi lahan pasca tambang batubara 20% 1 Draft KTI 20% 100% pada kawasan hutan di Kabupaten Berau/ B2PD Samarinda 38. Teknik rehabilitasi lahan pasca tambang 20% 1 Draft KTI 20% 100% bahan galian golongan C di KHDTK Labanan/ B2PD Samarinda Rata-Rata 20% 20,5% 102,6% Tabel 35. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 2 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai % 1. Kajian luas hutan optimal di hulu DAS Prioritas 20% 1 Draft KTI 20% 100% ( DAS Citarum dan DAS Brantas) 2. Konservasi sumber daya air berbasis landskap 20% 1 Draft KTI 20% 100% hutan 3. Kajian Potensi Air Permukaan pada Berbagai 20% 1 Draft KTI 20% 100% Penutupan Lahan 4. Pengelolaan DAS pada Pulau-pulau kecil 20% 1 Draft KTI 20% 100% 5. Kajian Daya dukung DAS di Kawasan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Hutan Pinus (KHDTK Gombong) dan Hutan Jati (KHDTK Cemoro-Modang) 6. Analisis daya dukung DAS pada berbagai 20% 1 Draft KTI 20% 100% tipologi 7. Kajian Kualitas air Permukaan dan Air tanah 20% 1 Draft KTI 20% 100% dari berbagai Penutupan Lahan 8. Kajian dan analisis tata air gambut dalam 20% 1 Draft KTI 20% 100% rangka mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Prov. Sumsel 9. Kajian dan analisis tata air gambut dalam rangka mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Prov. Kalteng 20% 1 Draft KTI 20% 100% 10. Kajian dan analisis sosial ekonomi dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% kelembagaan sekitar DAS prioritas 11. Teknik dan kelembagaan konservasi air di 20% 1 Draft KTI 20% 100% wilayah kering 12. Analisis resiko dan kerawanan wilayah 20% 1 Draft KTI 20% 100% terhadap banjir bandang 13. Kajian Teknik Mitigasi Bencana Tanah Longsor 20% 1 Draft KTI 20% 100% di Pulau Jawa 14. Kajian Teknik Mitigasi Bencana Banjir dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Kekeringan di Beberapa DAS 15. Analisis kapasitas aliran sungai-sungai dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% daerah rawan banjir di Kota Manado 16. Klasifikasi biofisik model-model Konservasi 20% 1 Draft KTI 20% 100% Mata Air (KOSMA) berbasis masyarakat 17. Konservasi sumberdaya air dengan model 20% 1 Draft KTI 20% 100% agroforestri pada lahan masyarakat dan KPH di Sumatera Utara 18. Mikrohidro untuk menggiatkan partisipasi 20% 1 Draft KTI 20% 100% masyarakat dalam pelestarian hutan dan pengembangan usaha produktif desa hutan 19. Model Pengelolaan Sumberdaya Air Mandiri 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

69 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai % Berbasis Desa (PSAM-BD) 20. Kesesuaian jenis pohon untuk rehabilitasi di 20% 1 Draft KTI 20% 100% 15 DAS Prioritas 21. Penelitian dan Pengembangan Restorasi hutan 20% 1 Draft KTI 20% 100% lahan basah dengan pola kemitraan di sumatera selatan dan Jambi Rata-Rata 20% 20% 100% Tabel 36. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 3 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 1. Karakterisitik biometric jenis-jenis 20% 1 Draft KTI 20% 100% dipterocarpa dalam ekosistem hutan alam/ B2PD Samarinda 2. Teknik rehabilitasi di areal tidak produktif 20% 1 Draft KTI 20% 100% pada hutan alam produksi/ Puslitbang Hutan 3. Formulasi dan teknik penilaian pemulihan 20% 1 Draft KTI 20% 100% tegakan hutan alam setelah penebangan/ B2PD Samarinda 4. Optimasi produktivitas lahan hutan alam 20% 1 Draft KTI 20% 100% melalui pola agroforestri di KHDTK Labanan/ B2PD Samarinda 5. Teknologi perbenihan untuk meningkatkan 20% 1 Draft KTI 20% 100% produksi benih jenis Mahoni dan Gmelina/ BPTPTH Bogor 6. Pemuliaan jenis kayu pulp (Akasia dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% jabon)/ B2PBPTH Yogyakarta 7. Pemuliaan jenis kayu pertukangan (Jati, 20% 1 Draft KTI 20% 100% mahoni, gmelina, nyawai, manglid dan tisuk)/ B2PBPTH Yogyakarta 8. Peningkatan produktivitas hutan tanaman 20% 1 Draft KTI 20% 100% melalui mutasi dan seleksi jenis Jati Muna, Jabon Putih dan Gaharu/ BPTPTH Bogor 9. Teknik psilvikultur dan pemanfaatan tanaman nyawai (Ficus variegeta Blume)/ BPK Banjarbaru 20% 1 Draft KTI 20% 100% 10. Silvikultur jenis lokal potensial (native species) 20% 1 Draft KTI 60% 100% pada lahan kritis/lahan marginal/ BPTSTH Kuok 11. Teknik silvikultur intensif jenis mahoni/ 20% 1 Draft KTI 20% 100% Puslitbang Hutan 12. Teknik silvikultur, perlindungan dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% kuantifikasi pertumbuhan tanaman penghasil kayu pulp jenis Binuang Bini/ Puslitbang Hutan 13. Peningkatan produktivitas kayu pertukangan 20% 1 Draft KTI 20% 100% sebagai komoditas usaha di KPHP (Pengembangan)/ BPK Palembang 14. Teknik silvikultur dan kuantifikasi 20% 1 Draft KTI 20% 100% pertumbuhan jenis kayu pertukangan (jenis trema )/ Puslitbang Hutan 15. Pengendalian karat puru pada sengon melalui pendekatan teknologi benih/ BPTPTH Bogor 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

70 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 16. Formulasi pestisida nabati dan famili 20% 1 Draft KTI 20% 100% Meliaceae dari mikroba endofit/ Puslitbang Hutan 17. Pemetaan, sidik cepat dan pengendalian hama 20% 1 Draft KTI 20% 100% dan/atau penyakit jenis tanaman komersial (sengon, jabon, gmelina dan akasia)/ Puslitbang Hutan 18. Pemuliaan sengon yang toleran terhadap 20% 1 Draft KTI 20% 100% karat tumor dan boktor/ B2PBPTH Yogyakarta 19. Analisis kualitas tapak terhadap produktivitas 20% 1 Draft KTI 20% 100% hutan tanaman/ Puslitbang Hutan 20. Penerapan model agroforestri jenis kayu 20% 1 Draft KTI 20% 100% pertukangan jenis sengon dan manglid / BPTA Ciamis 21. Pengaruh pemberian kapsul mikoriza pada 20% 1 Draft KTI 20% 100% anakan shorea penghasil tengkawang/ B2PD Samarinda 22. Teknik pengembanganan pasak bumi untuk 20% 1 Draft KTI 20% 100% menghasilkan benih/ B2PD Samarinda 23. Pemuliaan dan bioteknologi jenis Gaharu dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Cendana/ B2PBPTH Yogyakarta 24. Peningkatan produktivitas HHBK jenis Jernang 20% 1 Draft KTI 20% 100% (Daemonorops spp.), Kapur (Dryobalanops aromatica) dan Cendana Aceh (Santalum sp.) melalui pengembangan bibit unggul dan teknik silvikultur/bpk Aek Nauli 25. Teknik budidaya dan peningkatan nilai tambah 20% 1 Draft KTI 20% 100% produk Dipterocarpus retusus di KPHP batu Lanteh/ BPTHHBK Mataram 26. Teknik budidaya tanaman penghasil pewarna 20% 1 Draft KTI 20% 100% alami di KPH Jawa Tengah/ Puslitbang Hutan 27. Budidaya rotan komersial di KPHK Dolago 20% 1 Draft KTI 20% 100% Tanggunung Sulawesi Tengah/ Puslitbang Hutan 28. Budidaya tanaman penghasil senyawa 20% 1 Draft KTI 20% 100% aromatis di KPH Gorontalo (Masohi)/ Puslitbang Hutan 29. Bududaya tanaman penghasil senyawa 20% 1 Draft KTI 20% 100% aromatis (nilam)/ Puslitbang Hutan 30. Teknik peningkatan produktivitas dan mutu 20% 1 Draft KTI 20% 100% kokon ulat sutera/ Puslitbang Hutan 31. Peningkatan produktivitas tanaman Masoi di 20% 1 Draft KTI 20% 100% Papua/ BPK Manokwari 32. Akselerasi regenerasi hamiparasit Cendana 20% 1 Draft KTI 20% 100% (Santalum album Linn.)/ BPTHHBK Mataram 33. Kuantifikasi potensi, budidaya dan 20% 1 Draft KTI 20% 100% pengusahaan rumput ketak (Lygodium circinnatum (Burn.F) Swartz)/ BPTHHBK Mataram 34. Ujicoba beberapa pola agroforestri tanaman 20% 1 Draft KTI 20% 100% Cendana, Gaharu dan Kayu Papi/ BPK Kupang 35. Potensi pengembangan HHBK jenis Ketak dalam pola agroforestri untuk mendukung 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

71 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen pengelolaan kawasan lindung/ BPTA Ciamis 36. Pengembangan kemenyan di Sumatera Utara: 20% 1 Draft KTI 20% 100% Analisis sosial ekonomi, ekologi dan silvikultur (Pengembangan UD)/ BPK Aek Nauli 37. Model pengelolaan persuteraan alam (UD)/ 20% 1 Draft KTI 20% 100% BPK Makassar 38. Pemuliaan jenis-jenis unggulan Daerah 20% 1 Draft KTI 20% 100% Istimewa Yogyakarta (UD)/ B2PBPTH Yogyakarta 39. Difusi teknologi budidaya dan pascapanen 20% 1 Draft KTI 20% 100% bambu di Priangan Timur, Jawa Barat (UD)/ BPTA Ciamis Rata-Rata 20% 20% 100% Tabel 37. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 4 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 1. Pengelolaan hutan sagu (Metroxylon spp.) : 20% 1 Draft KTI 20% 100% Perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pemanfaatan sagu/ BPK ANU 2. Model agroforestri tanaman hutan penghasil 20% 1 Draft KTI 20% 100% sumber pangan (umbi-umbian) untuk mendukung ketahanan pangan/ BPTA Ciamis 3. Pengelolaan hutan sagu (Metroxylon spp.) : 20% 1 Draft KTI 20% 100% Perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pemanfaatan sagu/ BPK ANU 4. Peningkatan produktivitas tanaman sagu di 20% 1 Draft KTI 20% 100% Papua/ BPK Manokwari 5. Pembinaan hutan di areal terbuka/kosong di 20% 1 Draft KTI 20% 100% KHDTK Labanana/ BBP Dipterokarpa 6. Kajian potensi Sumber pangan Jenis-jenis 20% 1 Draft KTI 20% 100% Mangrove/ BPK Kupang, 7. Teknik budidaya jamur ektomikoriza 20% 1 Draft KTI 20% 100% pelawan/ P3H 8. Pengembangan basis data karakteristik 20% 1 Draft KTI 20% 100% madu sebagai upaya perlindungan konsumen produk madu/ P3H 9. Pengelolaan lebah madu dan diversifikasi produk lebah : Karakteristik madu hutan berdasarkan jenis pakan lebah di Provinsi Riau/ BTSTH Kuok 20% 2 Draft KTI 20% 100% 10. Peningkatan usaha budidaya dan mutu 20% 1 Draft KTI 20% 100% madu Trigona spp./ BPTHHBK Mataram Rata-Rata 20% 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

72 Tabel 38. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 5 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 1. Pemuliaan dan bioteknologi jenis nyamplung dan malapari untuk biofuel/ BP2PBPTH Yogya 20% 1 Draft KTI 20% 100% 2. Penerapan model agroforestry tanaman hutan penghasil biofuel (nyamplung dan Malapari)/ BPTA Ciamis 3. Penelitian teknik peningkatan produksi buah dan kandungan minyak nyamplung (calophyllum inophylum)/ P3H 4. Teknik perbenihan dan pembibitan jenis alternatif penghasil energi terbarukan/ BPTP 5. Pemuliaan dan bioteknologi kaliandra callothyrsus dan akor (Acacia auriculiformis) untuk bahan kayu energi / BBPBPTH Yogyakarta 6. Penelitian dan Pengembangan Energi Biomaasa sebagai sumberenergi terbarukan/ BPK Palembang 7. Peningkatan Produksi Lahan dengan pola agroforestry berbasis kayu energi di KPH Batu Lanteh Sumbawa, NTB/ BPTA Ciamis 8. Teknik silvikultur, perlindungan dan kuantifikasi pertumbuhan jenis tanaman kayu energy/ P3H 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% 9. Dinamika Pertumbuhan kayu energy/ P3H 20% 1 Draft KTI 20% 100% Rata-Rata 20% 20% 100% Tabel 39. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 6 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 1. Teknologi pengembangan gaharu di 20% Alih 60% 100% Kalimantan Selatan/ BPK Banjarbaru Teknologi 2. Teknologi budidaya Gemor (Notaphoebe 20% Jurnal 80% 100% coriacea, Kostem)/ BPK Banjarbaru Internasional 3. Budidaya tumbuhan obat potensi di kebun 20% 1 Draft KTI 20% 100% percobaan Sipiso-pios Sumatera Utara/ BPK ANU 4. Teknologi budidaya tanaman hutan obat 20% 1 Draft KTI 20% 100% berpotensi (tidak ada dlm RPPI)/ BPK Manado 5. Penerapan model agroforestry tanaman hutan penghasil obat jenis Jamblang Putih/ BPTA Ciamis 20% 1 Draft KTI 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

73 No Judul Penelitian/ Satker Target Realisasi Uraian Nilai Persen 6. Teknik budidaya & pemanfaatan Faloak 20% 1 Draft KTI 20% 100% sebagai tanaman obat/ BPK Kupang 7. Peningkatan produktivitas HHBK jenis 20% 1 Draft KTI 20% 100% Pranajiwa (Euchresta horsfieldii) dan Bidara Laut (Strynosch lucida) sebagai sumber obat potensial di Bali & NTB/ BPTHHBK Mataram 8. Teknik budidaya intensif tanaman penghasil 20% 1 Draft KTI 20% 100% senyawa aromatis (kilemo) di KPH Jawa/ P3H 9. Pemuliaan jenis kayu putih tingkat lanjut untuk peningkatan produktivitas minyak kayu putih/ BP2PBPTH Yk 20% 1 Draft KTI 20% 100% 10. Strategi konservasi, budidaya dan tata 20% 1 Draft KTI 20% 100% niaga rotan jernang sebagai komoditas HHBK Unggulan/ BPK Palembang Rata-Rata 20% 30% 150% Dari Tabel 32 sampai dengan Tabel 42 dapat disimpulkan bahwa pada tingkat elemen kegiatan/ judul penelitian, seluruh judul penelitian yang dilaksanakan dibawah RPPI 1 sampai dengan RPPI 6 telah memenuhi 100% target output dan outcome yang ditetapkan. Dari Tabel 38 sampai dengan Tabel 42 terlihat bahwa outcome/ kemanfaatan dari setiap judul penelitian di tahun 2015 sebagian besar berbentuk draft publikasi (nilai 20% berdasarkan kriteria penilaian outcome).hal ini disebabkan kegiatan penelitian tahun 2015 merupakan kegiatan penelitian tahun pertama dalam periode RPPI sehingga hasil penelitian baru akan termanfaatkan sepenuhnya pada tahun berikutnya. Namun demikian, terdapat beberapa judul yang sudah menghasilkan jurnal internasional, makalah seminar, alih teknologi dan prosiding. Berkenaan dengan kemanfaatan hasil litbang, selain kemanfaatan 20% dari kegiatan penelitian tahun 2015, terdapat pemanfaatan hasil litbang dari tahun-tahun sebelumnya yang sudah digunakan oleh pengguna di tahun 2015 (100% nilai outcome). Beberapa hasil litbang pengelolaan hutan terkait gaharu, reklamasi lahan bekas tambang, teknologi penangkaran, teknologi rehabilitasi serta metode perhitungan karbon (INCAS) yang juga telah dimanfaatkan sepenuhnya. Pada tahun 2015 juga telah dilepas dan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

74 dimanfaatkan benih-benih unggul Accacia mangium, Eucalyptus, Jati, kayu putih, cendana dan akasia hibrida. b. Target kedua:telah dihasilkan3 Sintesa Antara Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 20 % kemanfaatan. Target ini merupakan salah satu target IKK pada kegiatan Litbang Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan. Capaian output dan capaian outcome dari sintesa RPPI hasil penelitian dan pengembangan integrative bidang pengolahan hasil hutan disajikan pada Tabel 40 dan Tabel 41. Tabel 40. Capaian Kinerja Output Litbang Hasil Hutan IKU/ Target RPI Target Realisasi Persen Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun. 3 Sintesa Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan 1 sintesa 1 sintesa 100% Antara Hasil Pasca Panen untuk energi, pangan Penelitian dan obat-obatan alternatif dari hutan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 20 % kemanfaatan Pengolahan hasil hutan 1 sintesa 1 sintesa 100% Keteknikan hutan 1 sintesa 1 sintesa 100% Jumlah 3 Sintesa 3 Sintesa 100% Tabel 41. Capaian Kinerja Output Litbang Hasil Hutan RPI Target Realisasi Realisasi Nilai Persen IKU 1: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun. Target 2: 3 Revitalisasi Pemanfaatan 20% 7 Draft KTI 20% 100% Sintesa Antara Hasil Hutan Pasca Panen Hasil Penelitian untuk energi, pangan dan Peningkatan Nilai obat-obatan alternatif dari Tambah Hasil hutan Hutan; 20 % Pengolahan hasil hutan 20% 8 Draft KTI 20% 100% kemanfaatan 6 contoh produk Keteknikan hutan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Rata-Rata 20% 20% 100% Tabel 40 dan tabel 41 menunukkan bahwa target 3 sinesa iptek dengan tingkat kemanfaatan 20% telah tercapai 100%. Tiga Sintesa Antara yang dihasilkan litbang peningkatan hasil hutan adalah: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

75 1) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk energi, pangan dan obat-obatan alternatif dari hutan; 2) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif Pengolahan hasil hutan; dan 3) Sintesa Antara Hasil Penelitian dan Pengembangan Integratif Keteknikan hutan. Masing-masing RPPI dalam litbang hasil hutan terdiri dari sejumlah judul penelitian yang dilaksanakan oleh Puslitbang dan UPT. Kinerja output dan outcome pada tingkat judul kegiatan/ elemen kegiatan pada RPPI disajikan pada Tabel 42 dan Tabel 43. Tabel 42. Capaian Kinerja Output penelitian litbang hasil hutan tahun 2015 No Judul kegiatan Target Realisasi Persen A RPI 7: Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk energi, pangan dan obat-obatan alternatif dari hutan 1 Teknik Pemanfaatan Resin dan Getah untuk Bicosmetic dan Biomedicine/ Puslitbang Hasil Hutan 2 Teknik pengolahan HHBK sebagai Bahan Pangan/ Puslitbang Hasil Hutan 3 Teknik Pengolahan Biometanol dari bahan Lignoselulosa/ Puslitbang Hasil Hutan 4 Teknik Pengolahan Bioetanol dari Bahan Berlignoselulosa/ Puslitbang Hasil Hutan 5 Teknik Pengolahan Bio-oil dari Bahan Berlignoselulosa/ Puslitbang Hasil Hutan Jumlah RPPI 7 5 LHP 5 LHP 100% B RPPI 8: Pengolahan hasil hutan 1 Paleobotani Fosil Tumbuhan Hutan Tropis/ Puslitbang Hasil Hutan 2 Teknik Pengolahan dan Diverifikasi Produk Serat dan Partikel Bambu/ Puslitbang Hasil Hutan 3 Inovasi Teknik Pengolahan Rotan/ Puslitbang Hasil Hutan 4 Formulasi Perekat Nabati dari Kulit Kayu/ Puslitbang Hasil Hutan 5 Formulasi Bahan Impregnan dan Finishing Kayu/ Puslitbang Hasil Hutan 6 Diversifikasi Produk Serat : Bambu Sumatera dan Kayu Lokal Potensial Gambut/ BPTSTH Kuok 7 Sifat Dasar Dan Kegunaan Kayu Sulawesi/ BPK Makassar Jumlah RPPI 8 7 LHP 7 LHP 100% C RPPI 9: Keteknikan hutan 1 Regionalisasi Faktor Eksploitasi Hutan Alam Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

76 No Judul kegiatan Target Realisasi Persen Produksi Jumlah RPPI 9 Jumlah total 13 LHP 13 LHP 100% Tabel 43. Capaian Kinerja Output penelitian litbang hasil hutan tahun 2015 No Judul kegiatan Target Realisasi Uraian Nilai Persen A RPI 7: Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk energi, pangan dan obat-obatan alternatif dari hutan 1 Teknik Pemanfaatan Resin dan 20% 3 Draft KTI 20% 100% Getah untuk Bicosmetic dan Biomedicine/ Puslitbang Hasil Hutan 2 Teknik pengolahan HHBK sebagai 20% 1 Draft KTI 20% 100% Bahan Pangan/ Puslitbang Hasil Hutan 3 Teknik Pengolahan Biometanol dari 20% 1 Draft KTI 20% 100% bahan Lignoselulosa/ Puslitbang Hasil Hutan 4 Teknik Pengolahan Bioetanol dari 20% 1 Draft KTI 20% 100% Bahan Berlignoselulosa/ Puslitbang Hasil Hutan 5 Teknik Pengolahan Bio-oil dari 20% 1 Draft KTI 20% 100% Bahan Berlignoselulosa/ Puslitbang Hasil Hutan Rata-rata RPPI 7 20% 20% 100% B RPPI 8: Pengolahan hasil hutan 1 Paleobotani Fosil Tumbuhan Hutan 20% 1 Draft KTI 20% 100% Tropis/ Puslitbang Hasil Hutan 2 Teknik Pengolahan dan Diverifikasi 20% 1 draft KTI, 20% 100% Produk Serat dan Partikel Bambu/ Puslitbang Hasil Hutan 2 contoh produk 3 Inovasi Teknik Pengolahan Rotan/ 20% 1 draft KTI, 20% 100% Puslitbang Hasil Hutan 1 contoh produk 4 Formulasi Perekat Nabati dari Kulit Kayu/ Puslitbang Hasil Hutan 20% 1 draft KTI, 1 contoh produk 20% 100% 5 Formulasi Bahan Impregnan dan Finishing Kayu/ Puslitbang Hasil Hutan 6 Diversifikasi Produk Serat : Bambu Sumatera dan Kayu Lokal Potensial Gambut/ BPTSTH Kuok 7 Sifat Dasar Dan Kegunaan Kayu Sulawesi/ BPK Makassar 20% 1 draft KTI, 2 contoh produk 20% 100% 20% 2 Draft KTI 60% 100% 20% 1 Draft KTI 20% 100% Rata-rata RPPI 8 20% 20% 100% C RPPI 9: Keteknikan hutan 1 Regionalisasi Faktor Eksploitasi 20% 1 Draft KTI 20% 100% Hutan Alam Produksi Rata-rata RPPI 9 20% 20% 100% Rata-rata seluruh RPPI 20% 20% 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

77 Berdasarkan Tabel 42 dan 43 dapat diketahui bahwa semua elemen kegiatan/ judul penelitian pada 3 RPPI bidang peningkatan nilai tambah hasil hutan telah mencapai kinerja 100% baik itu target output maupun target 20% outcome. Nilai outcome 20% adalah nilai outcome atas substansi penelitian tahun Pada kenyataannya, iptek hasil hutan yang telah dihasilkan sebelumnya telah banyak yang dimanfaatkan pengguna (100% outcome). Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya kerjasama yang baru yang dijalin tahun 2015 adalah dalam rangka adopsi IPTEK P3HH. Pada tahun 2015 telah ditandatangani 32 MoU untuk adopsi IPTEK diantaranya aplikasi arang, arang kompos, cuka kayu, budidaya jamur, pengolahan bioethanol, faktor eksploitasi. Mitra kerjasama dimaksud adalah: Mitra kerjasama dimaksud adalah 1) PT Trimegah Bangun Persada, 2) PT Arutmin Indonesia, 3) PT Bakti Energi Perkasa, 4) PT Kaltim Prima Coal, 5) PT Mandiri Inti Perkasa, 6) PT Pesona Khatulistiwa Nusantara, 7) PT Tunas Inti Abadi, 8) PT Agricon, 9) PT RAPP, 10) Perum Perhutani, 11) PT Arara Abadi, 12) PT Wana Subur Lestari, 13) PT Jati Dharma Indah, 14) PT Wijaya Sentosa, 15) PT Agronusa Alam Sejahtera, 16) PT Trisetya Intiga, 17) PT Xilo Indah Pratama, 18) PT Kayu Tribuana Rama, 19) PT Indo Tambang Raya Megah, 20) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), 21) PT Inhutani II, Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

78 22) PT Erna Djuliawati, 23) PT. Kandelia Alam, 24) PT. Biotek Sarana Industri, 25) PTBina Ovivipari Semesta, 26) PT.Tunas Timber Lestari, 27) PT. Inhutani I, 28) Kabupaten Karo, 29) PT. Tanjung Enim Lestari, 30) PT. Belantara Abadi, 31) PT. Balik Papan Wana Abadi dan 32) PT Musi Hutan Persada. c. Target ketiga:tercapai 20 % Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan. Pencapaian target ini dipenuhi oleh IKK Pengembangan Iptek bidang peningkatan nilai tambah hasil hutan. Pengembangan iptek bidang peningkatan nilai tambah hasil hutan terdiri dari 2 unit kegiatan yaitu pilot iptek dan pengembangan. Capaian target ini pada tahun 2015 disajikan pada Tabel 44. Tabel 44. Capaian Kinerja pengembangan bidang hasil hutan tahun 2015 IKU/ Target RPI Target Realisasi Persen IKU 2: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Pengembangan Iptek pilot IPTEK di KPH Lakitan 20% 20% 100% Bidang Peningkatan Nilai Pengembangan hasil 20% 20% 100% Tambah Hasil Hutan penelitian Rata-Rata 20% 20% 100% Berdasarkan Tabel 44 dapat diketahui bahwa pengembangan bidang hasil hutan telah mencapai kinerja 100% dari target tahun 2015 sebesar 20% progres. Unit kegiatan pilot IPTEK di KPH Lakitan dengan realisasi kegiatan berupa transfer teknologi Tehnik pemanfaatan limbah kayu untuk arang terpadu, Tehnik pengolahan dan pengawetan bambu, Tehnik Pengolahan getah karet, Tehnik penyadapan dan pengolahan getah jelutung, serta Tehnik Pendeteksian Gaharu. Unit kegiiatan pengembangan terdiri dari dua elemen kegiatan pengembangan yaitu: (1) Pengembangan Nano Karbon untuk Pangan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

79 dan Bioenergi yaitu untuk pembungkus bahan pangan dari serat bambu ampel dan bambu tali yang dikombinasikan dengan arang serta (2) Pengelolaan sampah dengan model 3 in 1 untuk Nano bioferlitizer dalam rangka mitigasi dan adaptasi lingkungan. Capaian Kinerja unit kegiatan pengembangan disajikan pada Tabel 45. Tabel 45. Capaian Kinerja Unit Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan No RPI Target Realisasi Persen 1 Pengembangan Nano Karbon untuk Pangan 1 Paket 1 Paket 100% dan Bioenergi 2 Pengelolaan sampah dengan model 3 in 1 1 Paket 1 Paket 100% untuk Nano bioferlitizer dalam rangka mitigasi dan adaptasi lingkungan Rata-Rata 100% Pengembangan Nano karbon untuk pangan menghasilkan informasi bahwa bahan serat bambu yang dikombinasikan dengan arangsangat prospektif untuk kertas bungkus makanan sebagai upaya menjaga kesegaran bahan pangan yang dibungkus. Pengelolaan sampah dengan model 3 in 1 untuk nano fertilizer dalam rangka mitigasi dan adaptasi lingkungan menghasilkan informasi bahwa pengelolaan sampah dapat menghasilkan bionanofertilizer asap cair dan arkoba. Bionanofertilizer yang dirokomendasikan adalah yang telah diperkaya dengan penambahan pospat alam dan cairan limbah pengolahan ikan. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

80 Gambar 6. Kertas bambu tali yang ditambah arang aktif Gambar 7. Alat pembuat bionanofertilizer dari sampah 4. Sasaran program 3: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Indikator kinerja Program 3: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Indikator kinerja program Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistem merupakan dukungan Program Litbang terhadap pencapaian Sasaran strategis ketiga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pencapaian Indikator Kinerja Program pada renstra diukur melalui pencapaian 5 target antara lain: 1) Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 15 TN, pengelolaan 4 KHDTK 2) 100 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

81 3) Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah (15 paket bahan sintesa, 15 iptek unggulan daerah, 30 KHDTK) 4) "SAKIP" dengan nilai 76,00 (memuaskan) di tahun 2015 Sedangkan target yang ingin dicapai tahun 2015 adalah: 1) Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 3 Taman Nasional (TN), pengelolaan 4 KHDTK 2) 20 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan 3) Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah (15 paket bahan sintesa, 15 iptek unggulan daerah, 30 KHDTK) 4) "SAKIP" dengan nilai 76,00 (memuaskan) di tahun 2015 Capaian dari target-target pada kinerja indikator program ketiga tahun 2015 disajikan pada Tabel 46. Tabel 46. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Program ketiga Indikator Target Kinerja uraian target Realisasi Persen Sasaran Program 3: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem Jumlah Paket Rancangan dan 3 TN 3 TN 100 Iptek untuk pengelolaan stasiun riset 4 KHDTK 4 KHDTK 100 Mendukung Kehati terintegrasi dan Rata-Rata 100 Peningkatan Kontribusi Hutan pengelolaan KHDTK" Pengembangan Iptek 20% 20% 100 dan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Bidang Pengelolaan Hutan Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah 15 Paket bahan sinesa 15 Paket bahan sinesa SAKIP" dengan nilai 76,00 (memuaskan) di tahun Paket unggulan daerah 15 Paket unggulan daerah 30 KHDTK 30 KHDTK 100 Rata-Rata poin 84,99 poin 111,8 Rata-rata 102,95 Berdasarkan Tabel 46 dapat diketahui bahwa realisasi empat IKP ketiga telah melampaui target. Capaian dari masing-masing target tersebut pada tahun 2015 diuraikan sebagai berikut: Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

82 a. Target pertama:rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 3 TN dan pengelolaan 4 KHDTK (100% dari target). Target ini merupakan salah satu IKK yang yang ada pada kegiatan penelitian dan pengembangan hutan yang dilaksanakan oleh Puslitbang Hutan. Pada tahun 2015 telah terealisasikan 3 (tiga) Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 3 Taman Nasional yaitu Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Halimun Salak dan Taman Nasional Baluran. Sedangkan pengelolaan KHDTK dilaksanakan pada KHDTK Carita, KHDTK Yanlapa, KHDTK Cikampek dan KHDTK Haurbentes. b. Target kedua: 20% Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan. Target ini merupakan salah satu IKK yang yang ada pada kegiatan penelitian dan pengembangan hutan yang dilaksanakan oleh Puslitbang Hutan. Berdasarkan tabel 46 dapat diketahui bahwa target kegiatan pengembangan bidang pengelolaan hutan sebesar 20% progres telah tercapai, atau kegiatan sudah mencapai 100% target. Kegiatan pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan ini terdiri dari 2 unit kegiatan yaitu kegiatan Pilot Iptek di 5 lokasi dan2 kegiatan pengembangan seperti disajikan pada Tabel 47. Tabel 47. Realisasi kegiatan pilot Iptek dan Pengembangan No RPI Target Realisasi Persen A. Pilot Iptek 1 Rencana pengelolaan di KPHL Kuburaya 8 Paket 20% 2 Pengelolaan KPH Banjar 5 Paket 20% 3 Penerapan Teknologi Budidaya Ulat Sutera 2 paket dan Rotan Jernang di KPH Bualemo 20% 4 Penerapan teknologi budidaya dan 1 paket pemanfaatan bambu di KPH jeneberang 20% 5 Penelitian dan pengembangan kayu putih di 1 Paket KPH Biak numfor 20% Total A 17 Paket 20% B. Pengembangan 1 Kegiatan Pengembangan Model Pengembangan Reklamasi Areal bekas tambang batubara di PT. Kaltim Prima Coal 1 Paket 20% 8 Paket 20% 5 Paket 20% 2 paket 20% 1 paket 20% 1 Paket 20% 17 Paket 20% 1 Paket 20% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Total A dan B 18 Paket 18 Paket 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

83 No RPI Target Realisasi Persen 20% 20% Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada masing pilot iptek adalah sebagai berikut: 1) Penerapan Teknologi Budidaya Ulat Sutera dan Rotan Jernang di KPH Bualemo. Aktifitas yang direalisasikan adalah penerapan teknologi budidaya ulat sutera dan murbei unggul dan penerapan teknologi budidaya dan pemanfaatan rotan jernang. Khusus untuk budidaya ulat sutera unggul, kokon telah dapat berproduksi dan dipanen. Kesuksesan pilot ini juga telah dilihat oleh Pemerintah Provinsi DIY yang diwujudkan oleh adanya permintaan pengembangan murbei dan ulat sutera unggul di DIY dengan mencontoh pilot iptek di Boalemo. 2) Penerapan teknologi budidaya dan pemanfaatan bambu di KPH Jeneberang. Aktifitas yang terealisasikan adalah penyiapan bibit dan persiapan lahan untuk plot bambu seluas 5 hektar. 3) Pilot project penelitian dan pengembangan kayu putih di KPH Biak Numfor. Aktifitas yang direalisasikan berupa Sosialisasi Kegiatan, transfer teknologi pengembangan kayu putih, pembibitan bibit, Survey Lokasi, Pemetaan, dan Penyiapan Lahan untuk penanaman seluas 5 ha. 4) Pilot pengelolaan KPH Banjar. Target yang direalisasikan berupa stakeholder engagement, survey lokasi dan perencanaan bersama pengelola KPH Banjar. 5) Pilot penyusunan rencana pengelolaan di KPHL Kuburaya. Target yang direalisasikan berupa terjalinnya komitmen dengan pengelola, survey lokasi dan perencanaan kegiatan dengan pengelola KPH Kubu Raya. Sedangkan untuk satu kegiatan pengembangan yang dilaksanakan adalah Model Pengembangan Reklamasi Areal bekas tambang batubara di PT. Kaltim Prima Coal. Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

84 Gambar 9. Plot Murbei, Ulat Sutera dan kokon hasil pengembangan budidaya ulat sutera c. Target ketiga: Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah (15 paket bahan sintesa, 15 Iptek unggulan daerah, 30 KHDTK) Target ini dilaksanakan dalam kegiatan tematik unggulan daerah yang dilakukan oleh 15 UPT BLI, terdiri dari 3 target IKK dan telah terealisasi sebesar 100% pada tahun 2015 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 48. Tabel 48. Realisasi Kinerja kegiatan tematik unggulan daerah di 15 UPT No IKK Target Realisasi Persen 1 Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Balai Besar 2 Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai 15 Paket 15 Paket 100% 15 Paket 15 Paket 100% Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Buku Statistik BLI 4/11/2016

Buku Statistik BLI 4/11/2016 4/11/216 Buku Statistik BLI 1. Menyajikan data statistik dan informasi yg menggambarkan fakta obyektif Badan Litbang dan Inovasi 2. Cerminan kondisi terkini BLI dari waktu ke waktu 3. Data & informasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Tahun 2017

LAPORAN KINERJA. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Tahun 2017 LAPORAN KINERJA Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Tahun 2017 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Februari 2018 Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.

Lebih terperinci

Bogor, Januari 2016

Bogor, Januari 2016 RAPAT EVALUASI REALISASI CAPAIAN KINERJA, RKA dan IKK TAHUN 2015, PENANDATANGANAN PERJANJIAN KINERJA 2016 SERTA PEMBAHASAN RENSTRA BLI DAN RENSTRA SATKER Bogor, 21-22 Januari 2016 OVERVIEW PROGRAM LITBANG

Lebih terperinci

LAKIP. Tahun Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

LAKIP. Tahun Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PENGANTAR Sebagai konsekuensi dari perubahan nomeklatur Kementerian

Lebih terperinci

Integrasi Program BLI dalam RKP 2017

Integrasi Program BLI dalam RKP 2017 Integrasi Program BLI dalam RKP 2017 Kepala Bagian Program dan Kerjasama Sekretariat BLI Rapat Konsolidasi Program BLI Jakarta 29 Februari 2016 Outline Urgensi Posisi Renstra BLI Penguatan Pengembangan

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK PENGUATAN TUPOKSI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) DI BALITBANG DAN INOVASI

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK PENGUATAN TUPOKSI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) DI BALITBANG DAN INOVASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK PENGUATAN TUPOKSI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) DI BALITBANG DAN INOVASI BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

17/09/2014. Rencana Kerja Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014

17/09/2014. Rencana Kerja Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014 Rencana Kerja 2015 Sekretariat Badan Litbang Kehutanan Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014 Profil Anggaran Litbang 2015 1 Perbandingan Thn 2014 dan 2015 berdasar Sumber Dana

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Nomor: SK.38/VIII-SET/2009 TENTANG PEMBINAAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.25/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan (Penanggung Jawab Pelaksanaan PUG Badan Litbang Kehutanan) Hotel Peninsula Jakarta 16 September 2014 OUTLINE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI Kampus Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Jalan Gunung Batu Nomor 5 Bogor STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

Perjalanan Penyusunan Renstra BLI Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi

Perjalanan Penyusunan Renstra BLI Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi Perjalanan Penyusunan Renstra BLI 2015-2019 Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi 24 November 2014 FGD terkait Renstra Litbang 2015-2019 FGD terkait Renstra Litbang 2015-2019 Kelompok FGD dibagi dalam 5

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015 Bogor, 26 Mei 2015 1. RPPI Sebagai Instrumen Program menjawab IKK 2. Skema dan Format RPPI 3. Aspek Integratif RPPI dan Kegiatan Multiyears 4. Problem Statement dan State of The Art 5. Lokus dan Fokus

Lebih terperinci

Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion

Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion Pembahasan Renstra Litbang KLHK 2015-2019 Bogor, 24 Nopember 2014 Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan Outline - Urgensi (Platform, Nawacita)

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

JAKARTA KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGBMBANGAN KBHUTANAN PER,ATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

JAKARTA KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGBMBANGAN KBHUTANAN PER,ATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGBMBANGAN KBHUTANAN JAKARTA PER,ATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN NOMOR I Pl/ulrl-sE\ l2ot1 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT Balikpapan, 11 Juni 2015 PMPRB Setiap tahun secara berkala dilakukan penilaian pelaksanaan RB pada Kementerian/KL oleh Kementerian PAN dan RB, yang dilakukan melalui mekanisme PMPRB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017 PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR Makassar, 2017 2 14 PRIORITAS NASIONAL Dimensi Pembangunan Manusia dan Masyarakat 1. Revolusi Mental 2. Kesehatan 3. Perumahan dan Permukiman Dimensi Pembangunan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013 Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun 2014 Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013 Sistematika 1. Capaian Litbang hingga 2012 2. Tantangan 2014 3. Target 2014 4.

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan)

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan) RENCANA STRATEGIS Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tahun 2015-2019 (Perubahan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN 2014 Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN 2014 Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) 2015-2019 BADAN LITBANG KEHUTANAN IB Putera Parthama, Ph.D PLT Kepala Badan Litbang Kehutanan Jakata, 18 Februari 2014

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent No.347, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Rencana Strategis. Tahun 2010-2014. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA NOMOR P.15/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.513, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Kode Etik. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Nomor: SK.24/VIII-SET/2010 TENTANG PENETAPAN PENELITIAN INTEGRATIF

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP PENGANTAR Setiap pengambil kebijakan dituntut untuk dapat menyusun langkah pencapaian yang strategis untuk dapat mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Sebagai konsekuensi akibat adanya perubahan

Lebih terperinci

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN Dasar Hukum Lingkungan Hidup UU No. 32/2009: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 18/2008: Pengelolaan Sampah PP turunannnya Kehutanan UU No. 41/1999: Kehutanan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENYAJIAN :

SISTEMATIKA PENYAJIAN : KEPALA BIRO PERENCANAAN PERAN LITBANG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN JAKARTA, 11 JULI 2012 SISTEMATIKA PENYAJIAN : 1. BAGAIMANA ARAHAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN? 2. APA YANG SUDAH DICAPAI? 3.

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, 9PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.99/MENLHK/SETJEN/SET.1/12/2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017

Lebih terperinci

Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru. Cipayung, 3 September 2014

Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru. Cipayung, 3 September 2014 Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru Cipayung, 3 September 2014 Reformasi Birokrasi Merupakan perubahan birokrasi ke arah yang lebih

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.429, 2016 KEMEN-LHK. Jaringan Informasi Geospasial. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.28/Menlhk/Setjen/KUM.1/2/2016

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi mewajibkan seluruh instansi pemerintah

Lebih terperinci

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini disusun sebagai wujud dan tekad Kementerian Lingkungan Hidup dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA. NOMOR : P.15/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA. NOMOR : P.15/Menhut-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA NOMOR : P.15/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P. 51/MENHUT-II/2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

MENUJU LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN EKOREGION KALIMANTAN YANG BERKUALITAS

MENUJU LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN EKOREGION KALIMANTAN YANG BERKUALITAS MENUJU LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN EKOREGION KALIMANTAN YANG BERKUALITAS PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTAN Balikpapan, 20 Juli 2017 SELAMAT DATANG DI BALIKPAPAN CALON IBUKOTA NEGARA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam 2.1.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Balai Besar KSDA Jawa Timur merupakan salah satu

Lebih terperinci

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 dan RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI CISARUA, 22 JANUARI 2016 KINERJA 2015 KLHK berdasarkan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB 2 Perencanaan Kinerja BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1.

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1. No.216, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Balai Besar KSDA Jawa Timur merupakan salah satu dari 8 (delapan) Balai Besar KSDA di Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 7/Menhut-II/2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 7/Menhut-II/2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 7/Menhut-II/2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Lampiran BAB II STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lampiran BAB II STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Lampiran BAB II STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN STAF AHLI MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN STAF AHLI BIDANG 1. HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA PUSAT DAN DAERAH 2. INDUSTRI DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi Kegiatan Evaluasi Kegiatan 2010-2014 Balai Penelitian Kehutanan Kupang Bogor, 13 November 2014 Balai Penelitian Kehutanan Kupang VISI, MISI & SASTRA VISI Menjadi lembaga penyedia IPTEK Kehutanan wilayah semi arid

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2013

LAPORAN TAHUNAN 2013 LAPORAN TAHUNAN 2013 BUKU 1 Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan a b Laporan Tahunann Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 40 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 40 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 40 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN LITBANG DAN INOVASI SEKRETARIAT BADAN LITBANG DAN INOVASI JANUARI 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BADAN LITBANG DAN INOVASI

Lebih terperinci

REVITALISASI KEHUTANAN

REVITALISASI KEHUTANAN REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM RENCANAKERJ A TAHUN 2018 KEMENTERI AN LI NGKUNGAN HI DUPDAN KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG. Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS

KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG. Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS 15 Satker telah mengirimkan, 5 Satker belum mengirimkan Bentuk: Peta Resiko, draft desain

Lebih terperinci