LAPORAN TAHUNAN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN 2013"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN 2013 BUKU 1 Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan a

2 b

3 Laporan Tahunann Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Litbang Kehutanan pada tahun Laporan ini terdiri dari dua bagian yaitu Buku-1 dan Buku-2. Buku-1 menyajikan data dan informasi capaian kegiatann seluruh unit kerja Badan Litbang Kehutanan khususnya kegiatan pendukung penelitian. Disamping itu, Buku-1 juga menyajikan kondisi organisasi Badan Litbang Kehutanan, rencana dan realisasi r kegiatan tahun 2013, serta catatan tindak lanjut terhadap permasalahan yang ada. Buku-2 memuat kumpulan ringkasan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dicapaii oleh tiap unit kerja tahunn 2013 berdasarka n Renstraa Badan Litbang Kehutanan dan Rencana Kerja Badan Litbang Kehutanan tahun Secara keseluruhan Laporan Tahunan 2013 ini menggambarkan keadaan terbaru sebagai hasil dari perbaikan kinerja yang telah dilakukan sebelumnya. Gambaran ini juga harus bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk perumusanp n kebijakan lebih lanjut. Buku-1 yang menggambarkan kondisi umum harus menjadi dasar bagi pengembangan institusi, SDM dan sarprasnya. Buku-22 dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan lebih lanjut dari hasil penelitiann yang ada, yaitu untuk pengembangan, diseminasii serta penerapan yang lain. Semoga Buku membutuhkan. Laporan Tahunan ini bermanfaat bagi semua pihak yang Jakarta, 2014 Plt. Kepalaa Badan Dr.Ir. I.B. Putera Parthama, MSc NIP i

4 ii

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan II. KONDISI ORGANISASI TAHUN A. Struktur Organisasi... 5 B. Sumber Daya Manusia... 6 C. Sarana dan Prasarana D Anggaran III. RENCANA KEGIATAN TAHUN IV. REALISASI KEGIATAN TAHUN A. Administrasi dan Tata Laksana B. ISO dan Kepegawaian C. Perencanaan Kegiatan dan Anggaran D. Kerjasama Penelitian E. Penelitian dan Pengembangan F Diseminasi Hasil Penelitian G. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan H. Pelaksanaan Anggaran V. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT VI. PENUTUP iii

6 DAFTAR TABEL Tabel 1. Keterkaitan antara bidang tugas Badan Litbang Kehutanan dengan Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan... 2 Tabel 2. Keadaan pegawai berdasarkan jabatan tahun Tabel 3. Penyebaran pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun Tabel 4. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun Tabel 5. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun Tabel 6. Profesor Riset Badan Litbang Kehutanan tahun Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun Penyebaran pustakawan pada unit kerja Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jenjang jabatan fungsional pustakawan Penyebaran pranata komputer berdasarkan jenjang jabatan fungsional Kondisi pegawai non PNS berdasarkan tingkat pendidikan tahun Tabel 11. Posisi Barang Milik Negara di Neraca Badan Litbang Kehutanan Tabel 12. Anggaran Badan Litbang Kehutanan tahun Tabel 13. Anggaran dan realisasi pada tahun Tabel 14. Kegiatan kepegawaian tahun Tabel 15. Pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2 dan S1 tahun Tabel 16. Pegawai yang sekolah tahun Tabel 17. Peneliti yang mengikuti program Research School Tabel 18. Pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan program S2 dan S Tabel 19. Pegawai yang mengikuti diklat/kursus tahun Tabel 20. Realisasi kegiatan kepegawaian Badan Litbang Kehutanan tahun Tabel 21. Kegiatan program dan rencana anggaran pada tahun Tabel 22. Pelaksanaan kerjasama penelitian tahun Tabel 23. Tabel 24. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Publikasi yang diterbitkan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun iv

7 Tabel 25. Kegiatan seminar/ekspose/diskusi/lokakarya yang diselenggarakan/ diikuti lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Tabel 26. IPTEK hasil litbang yang dijadikan bahan ajar. 37 Tabel 27. Gelar teknologi dan alih teknologi yang diselenggarakan/diikuti tahun Tabel 28. Pameran yang diselenggarakan/diikuti Badan Litbang Kehutanan Tabel 29. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Tabel 30. Realisasi anggaran lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Tabel 31. Permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut v

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Keadaan pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun Gambar 2. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun Gambar 3. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun Gambar 4. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun vi

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Lampiran 2a. Struktur organisasi Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Lampiran 2b. Struktur organisasi Pusat lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Lampiran 2c. Struktur organisasi Balai Besar lingkup Badan Penelitran dan Pengembangan Kehutanan Lampiran 3. Struktur organisasi Balai lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.. 56 Lampiran 4. Kondisi laboratorium dan pemanfaatan laboratorium tahun Lampiran 5. Kondisi kendaraan roda 2 (dua), 3 (tiga), 4 (empat) dan 6 (enam) lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 6. Kondisi dan pemanfaatan perpustakaan Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 7. Jumlah pengunjung perpustakaan lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 8. Perubahan jumlah pustaka lingkup Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 9. Kondisi dan kegiatan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK)/Hutan Penelitian tahun Lampiran 10. Jenis surat yang masuk dan keluar tahun Lampiran 11. Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 12 Diklat/kursus dalam dan luar negeri yang diikuti pegawai tahun Lampiran 13. Kerjasama penelitian dalam negeri Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 14. Kerjasama penelitian luar negeri Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 15. Kemajuan proses/perencanaan kerjasama baru (dalam dan luar negeri) tahun Lampiran 16. Penerbitan publikasi hasil litbang Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 17. Ekspose/seminar/diskusi/lokakarya yang diikuti Badan Litbang Kehutanan tahun vii

10 Lampiran 18. Kegiatan peningkatan jejaring kerja Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 19. Progres pengelolaan HAKI Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 20. Alih teknologi/gelar teknologi Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 21. Advis teknis/bimbingan teknis yang diselenggarakan Badan Litbang Kehutanan tahun Lampiran 22. Pameran yang diselenggarakan/diikuti Badan Litbang Kehutanan tahun viii

11 A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010, tanggal 20 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, Badan Litbang Kehutanan merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kehutanan. Pada level strategis, posisi sebagai unsur pendukung diinterpretasikan sebagai leading the way, setting the course, guiding the moves bahwa Badan Litbang Kehutanan adalah 1) pemandu Kementerian Kehutanan; 2) penyedia informasi dan Iptek sebagai basis solusi permasalahan aktual yang dihadapi Kementerian Kehutanan); dan 3) pendorong (menghasilkan informasi dan inovasi teknologi untuk akselerasi pencapaian tujuan Kementerian Kehutanan). Secara teknis operasional, unsur pendukung dapat diterjemahkan bahwa Badan Litbang Kehutanan harus dapat mengambil peran dalam semua kegiatan Kementerian Kehutanan yang memerlukan dukungan Iptek. Bidang tugas Badan Litbang Kehutanan adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan Iptek yang diperlukan dalam pembangunan kehutanan. Dengan demikian secara substansial program penelitian dan pengembangan harus tetap sejalan (inline) dengan 6 Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan yaitu 1) Pemantapan kawasan hutan; 2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung Daerah Airan Sungai (DAS); 3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan; 4) Konservasi keanekaragaman hayati; 5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan; 6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. Renstra Badan Litbang Kehutanan secara eksplisit memuat strategi yang akan ditempuh dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan tantangan yang dihadapi. 1

12 Berdasarkan Renstra tersebut, arah kegiatan penelitian dan pengembangan Badan Litbang Kehutanan diakomodasikan ke dalam 9 (sembilan) program penelitian dan pengembangan, yaitu: 1. Lansekap Hutan 2. Pengelolaan Hutan Alam 3. Pengelolaan Hutan Tanaman 4. Pengelolaan Biodiversitas 5. Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) 6. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai 7. Perubahan Iklim 8. Pengolahan Hasil Hutan 9. Kebijakan Kehutanan Kesembilan program penelitian dan pengembangan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 25 Rencana Penelitian Integratif (RPI). Di samping kesembilan program tersebut, dilaksanakan juga 3 program komplemen yaitu: 1. Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas SDM 2. Pemantapan Pelaksanaan Penelitian dan Komunikasi Hasil Litbang 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Litbang Sejalan dengan hal tersebut, setiap tahun Badan Litbang Kehutanan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermuara pada penyediaan teknologi dan bermanfaat bagi pemecahan masalah di sektor kehutanan, baik lokal maupun nasional. Namun demikian tidak semua kebijakan prioritas serta fokus kegiatan perlu dukungan penelitian dan pengembangan yang seimbang. Secara garis besar keterkaitan bidang tugas Badan Litbang Kehutanan dengan Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Keterkaitan antara bidang tugas Badan Litbang Kehutanan dengan Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan No. Kebijakan Prioritas Program Litbang Rencana Penelitian Integratif Terkait 1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Lansekap Hutan Pengelolaan Hutan Alam Manajemen Lansekap Hutan Berbasis DAS Pengembangan Hutan Kota/Lansekap Perkotaan Pengelolaan Hutan Lahan Kering Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekosistem Pantai Pengelolaan Hutan Rawa Gambut 2

13 No. Kebijakan Prioritas Program Litbang Rencana Penelitian Integratif Terkait 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan 6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan Pengelolaan DAS Pengelolaan Biodiversitas Pengelolaan Biodiversitas Pengelolaan Hutan Tanaman Pengolahan Hasil Hutan Kebijakan Kehutanan Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu Pengolahan Hasil Hutan Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Propinsi Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS Model Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Ekosistem Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pengelolaan Dipterokarpa Agroforestry Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu Keteknikan dan Pemanenan Hasil Hutan Pengolahan Hasil Hutan dan Bambu Perekayasaan Alat dan Substitusi Bahan Pembantu Penguatan Tata Kelola Industri dan Perdagangan Hasil Hutan Pengelolaan HHBK FEMO (Food, Energy, Medicine) and others Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu Badan Litbang Kehutanan adalah salah satu institusi pemerintah yang bekerja untuk kepentingan publik serta hampir sepenuhnya dibiayai dengan dana publik (APBN). Sehubungan dengan hal tersebut, merupakan suatu keharusan bagi Badan Litbang Kehutanan untuk melaporkan secara transparan pada setiap akhir tahun mengenai hal-hal apa yang telah dilakukan serta dicapai selama kurun waktu 1 tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal yang telah dilakukan Badan Litbang Kehutanan dalam mengimplementasikan program litbang dan program komplemen dalam tahun 2013 perlu didokumentasikan dalam bentuk Laporan Tahunan. Laporan dimaksud mencakup kegiatan seluruh unit kerja (Pusat dan UPT) litbang meliputi pelaksanaan kegiatan litbang dan penerapan hasil litbang serta kegiatan Sekretariat yang meliputi keadaan organisasi, administrasi dan tatalaksana, kepegawaian, kegiatan perencanaan program dan anggaran, serta kerjasama penelitian. 3

14 B. Maksud dan Tujuan Laporan Tahunan Badan Litbang Kehutanan dimaksudkan sebagai dokumen yang memberikan informasi secara menyeluruh mengenai kondisi dan perkembangan Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 serta hal-hal yang telah dilaksanakan dan dicapai dalam mengemban tugas dan fungsinya. Tujuan yang ingin dicapai ialah memberikan kontribusi bagi tercapainya peningkatan kinerja instansi melalui penyediaan data dan informasi yang dapat dijadikan acuan dan atau dasar dalam pembuatan kebijakan serta perencanaan kegiatan litbang kehutanan di masa mendatang. 4

15 A. Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, Badan Litbang Kehutanan terdiri dari 4 (empat) Pusat Litbang dan 1 (satu) Sekreteriat yaitu: 1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan 2. Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi 3. Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan 4. Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan 5. Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Di samping itu, terdapat 15 (lima belas) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari 2 (dua) Balai Besar dan 7 (tujuh) Balai yang menangani penelitian kehutanan secara umum dan 6 (enam) Balai khusus, yaitu: Balai Besar: 1. Balai Besar Penelitian Bioteknologi Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 2. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda Balai Umum: 1. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli 2. Balai Penelitian Kehutanan Makassar 3. Balai Penelitian Kehutanan Kupang 4. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari 5. Balai Penelitian Kehutanan Manado 6. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru 7. Balai Penelitian Kehutanan Palembang Balai Khusus: 1. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo 2. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis 3. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram 4. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor 5

16 5. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja 6. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok Struktur Organisasi Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Lampiran 1. Struktur organisasi setingkat Eselon II lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Lampiran 2a, 2b, dan 2c sedangkan struktur organisasi Balai dapat dilihat pada Lampiran 3. B. Sumber Daya Manusia 1. Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Tingkat Pendidikan Sumberdaya manusia merupakan potensi penggerak dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Secara keseluruhan jumlah pegawai PNS dan CPNS Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 adalah orang, terdiri dari laki-laki dan 516 perempuan. Selain PNS dan CPNS terdapat 269 orang tenaga kontrak kerja/ honorer. Keadaan pegawai berdasarkan jabatan dibedakan menjadi jabatan struktural, non struktural dan fungsional, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Keadaan pegawai berdasarkan jabatan tahun 2013 No. Jabatan Jumlah L P Jumlah 1. Tenaga Struktural/Non Struktural a. Struktural b. Non Struktural/Fungsional Umum Tenaga Fungsional a. Peneliti b. Calon Peneliti c. Teknisi Litkayasa d. Calon Teknisi Litkayasa e. Pustakawan f. Calon Pustakawan g. Analis Kepegawaian h. Calon Analis Kepegawaian i. Pranata Komputer j. Calon Pranata Komputer k. Arsiparis l. Calon Arsiparis m. Pranata Humas n. Calon Pranata Humas o. Pranata Laboratorium p. Calon Pranata Laboratorium 1-1 Jumlah PNS dan CPNS Honorer/Kontrak Kerja Jumlah

17 Penyebaran pegawai (PNS dan CPNS) pada setiap unit kerja berdasarkan tingkat pendidikan, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 1. Tabel 3. Penyebaran pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013 Tingkat Pendidikan No. Unit Kerja S3 S2 S1 S0 SLTA SLTP SD JUMLAH L P L P L P L P L P L P L P L P L+P 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Sekretariat Jumlah Gambar 1. Keadaan pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan tingkat pendidikan tahun

18 Berdasarkan Tabel 3, pegawai Badan Litbang Kehutanan didominasi oleh pegawai yang berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 563 orang (35%), dan yang paling sedikit adalah pegawai dengan pendidikan SLTP yaitu sebanyak 28 orang (2%). Tingkat pendidikan seorang PNS merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan SDM dalam suatu organisasi, karena pendidikan mempunyai peran strategis terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan. 2. Pegawai Berdasarkan Golongan Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan golongan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 2. Tabel 4. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun 2013 Golongan No Unit Kerja Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah Jumlah L P L P L P L P L P L+P 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Sekretariat Jumlah Gol. IV 14% Gol. I 3% Gol. II 24% Gol. III 59% Gambar 2. Penyebaran pegawai berdasarkan golongan tahun

19 Berdasarkan Tabel 4, keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan didominasi oleh pegawai dengan golongan III, yaitu sebanyak 956 orang (59%) sedangkan paling sedikit adalah pegawai dengan golongan I sebanyak 46 orang (3%). 3. Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti Tenaga fungsional peneliti merupakan tenaga operasional yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi Badan Litbang Kehutanan. Namun sampai saat ini jumlah/tenaga fungsional peneliti relatif masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai Badan Litbang Kehutanan, yaitu sebanyak 470 (28,94%) dengan rincian 428 orang peneliti dan 42 orang calon peneliti. Komposisi jabatan fungsional peneliti Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 3. Tabel 5. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013 Peneliti Utama Peneliti Madya Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti Muda Peneliti Pertama Calon Peneliti No. Unit Kerja Jumlah L P L P L P L P L P 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Jumlah

20 Peneliti Utama 9% Calon Peneliti 9% Peneliti Madya 27% Peneliti Pertama 22% Peneliti Muda 33% Gambar 3. Penyebaran peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013 Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa jenjang jabatan fungsional peneliti yang paling banyak adalah Peneliti Muda yaitu sebanyak 155 orang (33%), sedangkan yang paling sedikit adalah Peneliti Utama dan Calon Peneliti yaitu masing-masing sebanyak 42 orang (9%). Pada tahun 2013 terdapat 10 Profesor Riset yang masih aktif, sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Profesor Riset Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 No. Nama Peneliti Unit Kerja Bidang Kepakaran Tahun Orasi 1. Prof. Riset. Dr. Ir. Hendi Suhaendi, MS. Pusprohut Pemuliaan Pohon Prof. Riset. Dr. Ir. R. Sudradjat, MSc Pustekolah Pengolahan Hasil Hutan Prof. Riset. Dr. Ir. Abdullah Syarief Mukhtar, MS Puskonser Biologi Satwa Liar Prof. Riset. Ir. Dulsalam, MM. Pustekolah Eksploitasi Hutan Prof. Riset. Dr. Drs. Bismark, MS. Puskonser Satwa Liar Prof. Riset. Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc. Puskonser Hidrologi dan Konservasi Hutan Prof. Riset. Dr. Gustan Pari, BSc. Dipl. IV, M.Si. Pustekolah Pengelolaan Hasil Hutan Prof. Riset. Dr. Drs. Adi Santoso, M.Si. Pustekolah Pengolahan Hasil Hutan Prof. Riset. Dr. Ir. Chairil Anwar Siregar Puskonser Hidrologi dan Konservasi Tanah Prof. Riset. Dr. Ir. Nina Mindawati, M.Si. Pusprohut Silvikultur Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Teknisi Litkayasa Teknisi litkayasa merupakan tenaga fungsional yang bertugas membantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Jumlah teknisi litkayasa masih relatif sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah peneliti, yaitu sebanyak 280 orang yang terdiri dari 271 orang teknisi litkayasa dan 9 orang calon teknisi litkayasa. Idealnya rasio antara peneliti dan teknisi litkayasa minimal 1:2. 10

21 Komposisi tenaga fungsional teknisi litkayasa Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 4. Tabel 7. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun Jenjang Fungsional Teknisi Litkayasa No. Unit Kerja Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Calon Teknisi Jumlah Penyelia Pelaksana Lanjtn Pelaksana Pemula Litkayasa 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Jumlah % 3% 1% 17% 31% Calon Tek. Litkayasa Tek. Litk. Pemula Tek. Litk. Pelaksana Tek. Litk. Pelaksana Lanjutan Tek. Litk. Penyelia Gambar 4. Penyebaran teknisi litkayasa berdasarkan jenjang jabatan fungsional tahun 2013 Pada tahun 2013 jabatan teknisi litkayasa didominasi oleh Teknisi Litkayasa Penyelia yaitu berjumlah 133 orang (48%). Sedangkan jumlah jabatan teknisi litkayasa terendah adalah Teknisi Litkayasa Pemula berjumlah 2 orang (1%). 11

22 5. Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Pustakawan Pada tahun 2013 terdapat 11 perpustakaan yang tersebar pada unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Sedangkan jumlah Pustakawan dan Calon Pustakawan seluruh Badan Litbang adalah 17 orang, dimana 6 orang diantaranya berada di Perpustakaan Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Penyebaran Pustakawan dan Calon Pustakawan pada unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penyebaran pustakawan pada unit kerja Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jenjang jabatan fungsional pustakawan Jenjang Fungsional No. Unit Kerja Pustakawan Madya Pustakawan Plkn Lnjt Pustakawan Pelaksana Pustakawan Pertama Calon Jumlah 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Sekretariat Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Pranata Komputer Pada tahun 2013, terdapat 10 tenaga calon fungsional Pranata Komputer yang tersebar pada unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Kondisi pegawai fungsional pranata komputer yang tersebar di beberapa unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Penyebaran pranata komputer berdasarkan jenjang jabatan fungsional No. Unit Kerja Jenjang Fungsional Pertama Muda Madya Calon Jumlah 1. Puskonser Pustekolah Puspijak

23 No. Unit Kerja Jenjang Fungsional Pertama Muda Madya Calon Jumlah 4. BBPBPTH Yogyakarta BPK Aek Nauli BPTHHBK Mataram BPK Manokwari Sekretariat Jumlah Keadaan Pegawai Tenaga Non PNS (Kontrak Kerja/Honorer) Pegawai non PNS lingkup Badan Litbang Kehutanan merupakan tenaga Kontrak Kerja/Honorer. Kondisi pegawai non PNS pada masing-masing unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kondisi pegawai non PNS berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013 No. Unit Kerja Tingkat Pendidikan S2 S1 S0 SLTA SLTP SD Jumlah 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Sekretariat Jumlah Berdasarkan tabel 4 di atas, pegawai kontrak kerja/honorer Badan Litbang Kehutanan didominasi oleh pegawai dengan pendidikan SLTA sebanyak 169 orang, sedangkan paling sedikit didominasi oleh tenaga berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 21 orang. 13

24 C. Sarana dan Prasarana 1. Kondisi Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan pendukung pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Badan Litbang Kehutanan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan pada tahun Kondisi sarana dan prasarana Badan Litbang Kehutanan sampai dengan laporan tahun 2013 atau posisi Barang Milik Negara di Necara per 31 Desember 2013 sebagai aset Badan Litbang Kehutanan sebesar Rp ,- dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Posisi Barang Milik Negara di Neraca Badan Litbang Kehutanan Akun Neraca Jumlah (Rp) Kode Uraian Barang konsumsi Amunisi Bahan untuk pemeliharaan Suku cadang Pita Cukai, Meterai dan Leges Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat Barang lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat Bahan Baku Persediaan lainnya Tanah Peralatan dan mesin Gedung dan bangunan Jalan dan Jembatan Irigasi Jaringan Aset tetap lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akomulasi Penyusutan Peratalatan dam Mesin ( ) Akumulasi Penyusutan Gedung dan bengunan ( ) Akumulasi jalan dan Jembatan ( ) Akumulasi Penyustan Irigasi ( ) Akumulasi Penyusuatan Jaringan ( ) Akumluasi Penyusutan Asset Tetap Lannya ( ) Akumulasi Penyusutan asset Tetap Lainnya ( ) Software Hasil Kajian/Penelitian Asset Tak Berwujud Lainnya Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan Akumulasi Penyusutan Asset Tetap yang Tidak Digunakan dalam opersi ( ) Jumlah Kondisi Peralatan dan Pemanfaatan Laboratorium Sebagai salah satu Kementerian yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan, Badan Litbang Kehutanan dituntut untuk menghasilkan IPTEK yang berguna untuk pembangunan kehutanan maupun dalam meningkatkan 14

25 kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan sarana penujang untuk mendukung penelitian yang memadai antara lain adanya laboratorium. Laboratorium lingkup Badan Litbang Kehutanan antara lain terdiri dari: laboratorium hama, mikrobiologi, tanah, botani, anatomi, kultur jaringan, pengeringan, pengawetan dan lain-lain. Kondisi dan pemanfaatan laboratorium selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Kondisi Kendaraan Dalam menunjang kelancaran tugas pegawai perlu penyediaan sarana kerja yang memadai, salah satunya adalah transportasi berupa kendaraan dinas. Jumlah kendaraan roda 6, roda 4, roda 3 dan roda 2 lingkup Badan Litbang Kehutanan, masing-masing roda 6 sebanyak 6 unit, roda 4 sebanyak 231 unit, roda 3 sebanyak 3 unit dan roda 2 sebanyak 289 unit. Kondisi kendaraan sebagian besar dalam keadaan baik dan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Kondisi dan Pemanfaatan Perpustakaan Perpustakaan sebagai salah satu sarana penunjang sangat penting bagi isntitusi penelitian. Keberadaan perputakaan dimaksudkan untuk mendukung kegiatan institusi tersebut. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pemanfaatannya, perpustakaan Badan Litbang Kehutanan pada tahun 2013 telah melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan dan pengembangan sistem data perpustakaan. Badan Litbang Kehutanan setiap tahun selalu mengupayakan pengadaan buku-buku perpustakaan atau koleksi lainnya berupa audiovisual, referensi, peta baik yang dilakukan di pusat/daerah. Koleksi tersebut diperoleh melalui pembelian ataupun hibah dari institusi lain seperti CIFOR, ICRAF, Perguruan Tinggi, LIPI, dan lembaga lainnya. Perpustakaan bersifat terbuka, dapat dikunjungi/dimanfaatkan oleh pengguna baik dari dalam maupun dari luar Badan Litbang Kehutanan seperti mahasiswa, pegawai pemerintah daerah, pegawai LSM dan lain-lain. Kondisi dan pemanfaatan perpustakaan Badan Litbang Kehutanan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Sedangkan jumlah 15

26 pengunjung dan perubahan jumlah pustaka dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus dan Hutan Penelitian Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) merupakan kawasan hutan yang ditetapkan dengan peraturan Menteri Kehutanan yang pemanfaatannya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Badan Litbang Kehutanan mengelola 33 KHDTK yang tersebar di seluruh Indonesia yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan secara bertahap sejak tahun 2003 sampai dengan tahun Sesuai dengan pemanfaatannya, KHDTK tersebut digunakan untuk kegiatan penelitian lapangan, sedangkan pengelolaannya dilaksanakan oleh Puslitbang (terutama Puskonser dan Pusprohut) serta sebagian besar Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang Kehutanan. Selain KHDTK, Badan Litbang Kehutanan juga memiliki sarana hutan penelitian non KHDTK sejumlah 16 unit, yang memiliki berbagai nama yaitu Hutan Penelitian, Kebun Percobaan, SPPK, Stasiun Penelitian, Wana Riset yang telah dikelola oleh beberapa UPT di daerah. Berkaitan dengan pengelolaan KHDTK, Badan Litbang kehutanan telah menetapkan kriteria dan indikator pengelolaan KHDTK lingkup Badan Litbang Kehutanan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan No. SK. 49/VIII-SET/2010 tanggal 23 Juli 2010, sebagai dasar acuan bagi setiap unit kerja pengelola KHDTK untuk mengelola KHDTK dengan baik sesuai prinsip-prinsip kelestarian hutan. Kriteria indikator tersebut secara detail memuat beberapa tahapan pengelolaan KHDTK yang disertai dengan alat/cara serta metode penilaiannya, sehingga akan memudahkan bagi pengelola KHDTK untuk penerapannya di lapangan. Melalui kriteria dan indikator tersebut diharapkan KHDTK-KHDTK yang tersebar di seluruh Indonesia dapat dikelola secara berkelanjutan berdasarkan prinsip kelestarian hutan dan Iptek hasil litbang. Pengelolaan KHDTK yang lestari ini bisa menjadi Show Window Badan Litbang Kehutanan dalam mendemonstrasikan model pengelolaan hutan secara lestari. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di KHDTK dapat dilihat pada Lampiran 9. 16

27 Untuk periode Renstra , Badan Litbang Kehutanan telah menunjuk 10 KHDTK untuk disertifikasi sesuai dengan kriteria dan indikator pengelolaan KHDTK yaitu: 1. KHDTK Haurbentes 2. KHDTK Benakat 3. KHDTK Carita 4. KHDTK Aek Nauli 5. KHDTK Malili 6. KHDTK Rarung 7. KHDTK Tumbang Nusa 8. KHDTK Labanan 9. KHDTK Wonogiri 10. Petak 93 Gunung Kidul. Terkait dengan KHDTK tersebut di atas, pada tahun 2013 Sekretariat Badan Litbang Kehutanan telah melakukan pemetaan permasalahan pada 33 KHDTK Badan Litbang Kehutanan. Secara umum permasalahan pada KHDTK meliputi masalah tata batas, pengamanan, aturan pemanfaatan, kurangnya SDM, sarana dan prasarana pada KHDTK. Permasalahan dimaksud menimbulkan beberapa kendala dalam pengelolaan KHDTK pada tingkat operasional di lapangan misalnya pemanfaatan hasil penelitian/penanaman/hhbk dan potensi eksplorasi nilai ekonomi lainnya terhadap pendapatan negara dan peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar KHDTK, permasalahan pengamanan terkait perambahan dan okupasi oleh masyarakat. Sebagai tindak lanjut mencari solusi terkait dengan permasalahan KHDTK saat ini Kemenhut cq Biro Hukum sedang melakukan pembahasan intensif Draft Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) mengenai KHDTK. D. Anggaran Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Litbang Kehutanan pada tahun 2013 mendapat alokasi anggaran berdasarkan surat pengesahan DIPA tahun 2013 DIPA /2013, tanggal 5 Desember 2012 sebesar Rp ,-. Namun dalam perjalanannya mengalami beberapa kali revisi 17

28 terkait dengan kebijakan pemerintah. Sampai dengan akhir Desember 2013, pagu anggaran Badan Litbang Kehutanan termasuk Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp ,- dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Anggaran Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 No. Sumber Dana Anggaran (Rp) 1. Rupiah Murni (RM) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNP) Hibah Luar Negeri (HLN) Jumlah Dari total anggaran tersebut, yang dialokasikan untuk kegiatan non penelitian sebesar Rp ,- untuk kegiatan sarana prasarana sebesar Rp ,- dan alokasi untuk program penelitian dan pengembangan adalah sebesar Rp ,-. Alokasi dan realisasi anggaran Badan Litbang Kehutanan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Anggaran dan realisasi pada tahun Tahun Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa alokasi anggaran dari tahun 2009 s/d 2013 cenderung meningkat setiap tahunnya. 18

29 Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Badan Litbang Kehutanan tahun 2013, didukung dari sumber dana Rupiah Murni (RM) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tersusun dalam satu dokumen untuk setiap unit kerja, sehingga terdapat 20 dokumen dari 20 unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Pada tahun 2013 jumlah anggaran Badan Litbang Kehutanan secara keseluruhan sebesar Rp ,-. Anggaran tersebut direncanakan untuk melaksanakan kegiatan yang termasuk dalam program litbang kehutanan maupun program komplemen yang tercantum dalam Renstra Tahun Khusus program penelitian dan pengembangan pada tahun 2013, terdiri dari 9 program dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan rincian sebagai berikut: Program-1 : Lansekap Hutan Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan, Balai Penelitian Teknologi Pengelolaan DAS Solo, BPK Aek Nauli, BPK Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis dengan total anggaran Rp ,- Program-2 : Pengelolaan Hutan Alam Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Balai Penelitian Kehutanan Manado, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Balai Penelitian Kehutanan Kupang dan Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja dengan total anggaran Rp ,- Program-3 : Pengelolaan Hutan Tanaman Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, 19

30 Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Kehutanan Manado dan Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor dengan total anggaran Rp ,- Program-4 : Pengelolaan Biodiversitas Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Balai Penelitian Kehutanan Manado, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, dan Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumberdaya Alam Samboja dengan total anggaran Rp ,- Program-5 : Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, dan Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram dengan total anggaran Rp ,- Program-6 : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Manado, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja dan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo dengan total anggaran Rp ,- 20

31 Program-7 : Perubahan Iklim Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda, Balai Besar Bioteknologi Tanaman Hutan Yogyakarta, Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Mataram, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok, Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis, Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Balai Penelitian Kehutann Kupang, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru dan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo dengan total anggaran Rp ,- Program-8 : Pengolahan Hasil Hutan Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, dengan total anggaran Rp ,- Program-9 : Kebijakan Kehutanan Program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan, Balai Penelitian Kehutanan Manokwari, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru dengan total anggaran Rp ,- Selain program-program litbang di atas, terdapat 3 (tiga) program komplemen yang terdiri dari berbagai kegiatan sebagai pendukung kegiatan litbang. Program dimaksud adalah: Program-10. Penguatan dan Peningkatan Kualitas SDM Program ini kegiatannya meliputi pemantapan kelembagaan, tugas-tugas pimpinan yang mendesak, diklat, perencanaan pengelolaan anggaran dan kerjasama, kegiatan-kegiatan evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan dan umum dengan anggaran sebesar Rp ,- Program-11: Pemantapan Pelaksanaan Penelitian dan Komunikasi Hasil Litbang Diseminasi hasil, kerjasama dan jejaring kerja litbang kegiatannya meliputi penerbitan (majalah/jurnal, leaflet/booklet), pelayanan perpustakaan, pameran, ceramah/diskusi/seminar dan pembudidayaan & pemasyarakatan IPTEK lainnya, 21

32 peningkatan kegiatan kerjasama dan jejaring kerja dengan pihak-pihak terkait. Untuk kegiatan tersebut telah dianggarkan sebesar Rp ,- Program-12: Peningkatan Sarana dan Prasarana litbang Program ini meliputi kegiatan pengadaan sarana dan prasarana: inventaris kantor, alat laboratorium, pemeliharaan gedung, renovasi gedung dan lain-lain yang dihimpun dalam satu judul kegiatan yaitu Administrasi Umum yang dilakukan di masing masing unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan dengan anggaran sebesar Rp ,- 22

33 A. Administrasi dan Tatalaksana Kegiatan administrasi dan tatalaksana meliputi surat menyurat termasuk penerbitan surat keputusan, pengelolaan keuangan rutin dan pengelolaan sarana/ prasarana. 1. Persuratan dan Surat Keputusan Secara keseluruhan, selama tahun 2013 Badan Litbang Kehutanan menerima surat masuk sebanyak surat dan surat keluar sebanyak surat. Volume surat menyurat tersebut merupakan cerminan volume dan intensitas kegiatan administrasi di lingkup Badan Litbang Kehutanan. Rekapitulasi surat masuk dan keluar secara rinci disajikan pada Lampiran 10. Selain itu pada tahun 2013 telah diterbitkan sebanyak 47 Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan, secara rinci disajikan pada Lampiran Sarana-Prasarana Selama tahun 2013 telah dilakukan pengadaan sejumlah peralatan kantor, peralatan penelitian/laboratorium serta kendaraan dinas. Selain itu juga dilakukan pembangunan dan renovasi sejumlah gedung/bangunan. Pengadaan sarana dan prasarana gedung seluruhnya dibiayai dari anggaran DIPA tahun 2013 sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp (94.85%). B. ISO dan Kepegawaian Beberapa kegiatan yang terkait dengan kegiatan ISO dan kepegawaian sebagai berikut: 1. Sertifikat International Organization for Standardization (ISO) Badan Litbang Kehutanan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu Organisasi dan ISO/IEC 17025:2995 Sistem Mutu Laboratorium 23

34 Badan Litbang Kehutanan. Penyerahan sertifikat ISO tersebut diberikan oleh Sucofindo International Certification Service pada tanggal 12 Januari 2009 bertempat di Ruang Sonokeling Gedung Manggala Wanabakti Jakarta kepada Menteri Kehutanan disaksikan para pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan, Lembaga Penelitian dan NGO. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang ditetapkan oleh International Organisation for Standardization (ISO) tersebut adalah standar yang telah diakui secara international yang mencakup seluruh aspek manajemen, merupakan manajemen mutu yang siap pakai yang bisa diterapkan untuk bidang apa saja dan dapat dibuktikan penerapannya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem ini adalah terciptanya pelayanan prima, efisiensi, kepastian mutu pelayanan dan transparansi yang berkesinambungan. Sampai dengan tahun 2013 sebanyak 8 (delapan) unit kerja terdiri dari 4 unit organisasi setingkat Eselon II dan 4 (empat) Balai Penelitian Kehutanan (Eselon III) lingkup Badan Litbang Kehutanan telah menerima sertifikat ISO Sistem Manajemen Mutu Organisasi, yaitu: 1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan 2. Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan (Pusprohut) 3. Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan (Puspijak) 4. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 5. Balai Penelitian Kehutanan Makassar 6. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS Solo 7. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis 8. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok Selain itu terdapat 1 (satu) unit organisasi setingkat Eselon II yang menerima ISO Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO/IEC (The International Electrotechnical Commission) 17025:2995 yaitu Pusat Litbang Hasil Hutan Bogor (Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan) Khusus untuk Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan mengingat unit kerja tersebut sesuai tupoksinya lebih kepada pengujian hasil hutan, maka prioritas pertama difokuskan pada ISO/IEC 17025:2005 Sistem Manajemen Mutu Laboratorium, meskipun di dalamnya mencakup sebagian substansi ISO 9001 : Dengan diperolehnya ISO/ IEC17025:2005, maka Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan diharapkan akan 24

35 lebih dipercaya stakeholders dalam memberikan pelayanan pengujian sampel produk hasil hutan untuk tujuan ekspor. Selain ISO, Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan juga akan mengajukan aplikasi Komisi Nasional Akreditasi Pranata dan Pengembangan (KNAPPP). Penyerahan ISO tersebut merupakan langkah awal Badan Litbang Kehutanan yang masih memerlukan upaya keras dan komitmen kuat untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan. 2. Kegiatan Kepegawaian Kegiatan rutin kepegawaian yang dilaksanakan selama tahun 2013 meliputi pengurusan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, kenaikan jabatan fungsional peneliti dan teknisi litkayasa, penyertaan ujian dinas, mutasi pegawai, pensiun pegawai, pelantikan pejabat struktural, pemberian ijin/tugas belajar dan pemberian penghargaan pegawai. Kegiatan kepegawaian secara rinci dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Kegiatan kepegawaian tahun 2013 No. Kegiatan/Pelayanan Kepegawaian Satuan Jumlah 1. Kenaikan Pangkat Orang Kenaikan Gaji Berkala Orang Kenaikan Jabatan Fungsional Peneliti Orang Kenaikan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Orang Penyertaan Ujian Dinas Orang Mutasi Pegawai Orang Pensiun Orang Pelantikan Jabatan Struktural Orang Pemberian Penghargaan Orang Pegawai yang mengikuti Pendidikan Lanjutan S3, S2 dan S1 Peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri sangat diperlukan. Selama tahun 2013, pegawai Badan Litbang Kehutanan yang sedang mengikuti pendidikan formal S3, S2, dan S1, secara rinci dapat dilihat pada Tabel

36 Tabel 15. Pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2 dan S1 Tahun 2013 Jumlah Pegawai yang Mengikuti Pendidikan Lanjutan No. Program Pendidikan Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah Karya Siswa Swadana Karya Siswa Swadana 1. Program Doktor (S3) Program Magister (S2) Program Sarjana (S1) Diploma (D4) Jumlah Berdasarkan tabel 15, sebagian besar pegawai mengikuti pendidikan dalam negeri dengan biaya sendiri yaitu sebanyak 88 orang. Pegawai Badan Litbang Kehutanan yang sedang sekolah pada masing-masing unit kerja baik di dalam maupun luar negeri disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Pegawai yang sekolah tahun 2013 No. Unit Kerja Dalam Negeri Luar Negeri D4 S1 S2 S3 S2 S3 Jumlah 1. Puskonser Pusprohut Pustekolah Puspijak B2PBPTH Yogyakarta B2PD Samarinda BPK Aek Nauli BPTSTH Kuok BPK Palembang BPTPTH Bogor BPTA Ciamis BPTKPDAS Solo BPTHHBK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPTKSDA Samboja BPK Manado BPK Makassar BPK Manokwari Sekretariat Jumlah Sebagian pegawai yang sedang sekolah tersebut adalah pegawai yang mengikuti Program Research School. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai terutama peneliti, yang dimulai sejak tahun 2008 yang merupakan kerjasama antara Badan Litbang Kehutanan dengan Perguruan Tinggi Negeri (UGM dan IPB). Program ini memberikan kesempatan kepada peneliti 26

Buku Statistik BLI 4/11/2016

Buku Statistik BLI 4/11/2016 4/11/216 Buku Statistik BLI 1. Menyajikan data statistik dan informasi yg menggambarkan fakta obyektif Badan Litbang dan Inovasi 2. Cerminan kondisi terkini BLI dari waktu ke waktu 3. Data & informasi

Lebih terperinci

Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun

Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun 2006 2010 Jumlah (orang) No. Kelompok Pegawai 2006 2007 2008 2009 2010 1. Tenaga Struktural/Non Struktural Tenaga Struktural

Lebih terperinci

LAKIP. Tahun Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

LAKIP. Tahun Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

17/09/2014. Rencana Kerja Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014

17/09/2014. Rencana Kerja Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014 Rencana Kerja 2015 Sekretariat Badan Litbang Kehutanan Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014 Profil Anggaran Litbang 2015 1 Perbandingan Thn 2014 dan 2015 berdasar Sumber Dana

Lebih terperinci

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT Balikpapan, 11 Juni 2015 PMPRB Setiap tahun secara berkala dilakukan penilaian pelaksanaan RB pada Kementerian/KL oleh Kementerian PAN dan RB, yang dilakukan melalui mekanisme PMPRB

Lebih terperinci

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan (Penanggung Jawab Pelaksanaan PUG Badan Litbang Kehutanan) Hotel Peninsula Jakarta 16 September 2014 OUTLINE

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN 2014 Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN 2014 Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

Brainstroming Program Litbang Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

Brainstroming Program Litbang Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan Brainstroming Program Litbang 2015 2019 Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pelaksanaan Anggaran Badan Litbang Kehutanan Tahun 2014 Hotel Ibis Slipi, Jakarta,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Nomor: SK.38/VIII-SET/2009 TENTANG PEMBINAAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) 2015-2019 BADAN LITBANG KEHUTANAN IB Putera Parthama, Ph.D PLT Kepala Badan Litbang Kehutanan Jakata, 18 Februari 2014

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI Kampus Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Jalan Gunung Batu Nomor 5 Bogor STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI

Lebih terperinci

Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion

Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion Pembahasan Renstra Litbang KLHK 2015-2019 Bogor, 24 Nopember 2014 Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan Outline - Urgensi (Platform, Nawacita)

Lebih terperinci

KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG. Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS

KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG. Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS 15 Satker telah mengirimkan, 5 Satker belum mengirimkan Bentuk: Peta Resiko, draft desain

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Nomor: SK.24/VIII-SET/2010 TENTANG PENETAPAN PENELITIAN INTEGRATIF

Lebih terperinci

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013 Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun 2014 Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013 Sistematika 1. Capaian Litbang hingga 2012 2. Tantangan 2014 3. Target 2014 4.

Lebih terperinci

Organisasi Sumber Daya Manusia

Organisasi Sumber Daya Manusia Organisasi Sumber Daya Manusia Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.344 orang (42,%) adalah tenaga

Lebih terperinci

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS BADAN LITBANG KEHUTANAN 2010-2014 V I S I Menjadi lembaga penyedia IPTEK Kehutanan yang terkemuka dalam mendukung terwujudnya pengelolaan hutan lestari untuk kesejahteraan

Lebih terperinci

Bogor, Januari 2016

Bogor, Januari 2016 RAPAT EVALUASI REALISASI CAPAIAN KINERJA, RKA dan IKK TAHUN 2015, PENANDATANGANAN PERJANJIAN KINERJA 2016 SERTA PEMBAHASAN RENSTRA BLI DAN RENSTRA SATKER Bogor, 21-22 Januari 2016 OVERVIEW PROGRAM LITBANG

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%) Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.229 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 2.540 orang (30,8%)

Lebih terperinci

PROFIL KERJASAMA BADAN LITBANG KEHUTANAN

PROFIL KERJASAMA BADAN LITBANG KEHUTANAN DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK PROFIL KERJASAMA BADAN LITBANG KEHUTANAN Pembahasan Pengelolaan Kerjasama Bogor, 23 Oktober 2014 Plot 170 Primary PSF medium density Peat 5.13 m OUT LINE PAPARAN Dasar Hukum

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi Kegiatan Evaluasi Kegiatan 2010-2014 Balai Penelitian Kehutanan Kupang Bogor, 13 November 2014 Balai Penelitian Kehutanan Kupang VISI, MISI & SASTRA VISI Menjadi lembaga penyedia IPTEK Kehutanan wilayah semi arid

Lebih terperinci

19/11/2014. Disampaikan pada: RAPAT EVALUASI LITBANG HOTEL PERMATA, 13 NOVEMBER 2014 OUTLINE

19/11/2014. Disampaikan pada: RAPAT EVALUASI LITBANG HOTEL PERMATA, 13 NOVEMBER 2014 OUTLINE Disampaikan pada: RAPAT EVALUASI LITBANG HOTEL PERMATA, 13 NOVEMBER 2014 OUTLINE SUMBERDAYA PENELITIAN SEKSI DATA INFORMASI DAN SARPRAS SEKSI PROGRAM EVALUASI DAN KERJASAMA SUB BAG TATA USAHA DAN RUMAH

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009. Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.124 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 3.346 orang (41,18%)

Lebih terperinci

CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME

CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME BOGOR, 13 NOV NO Kegiatan Target Output Penelitian dan Pengembangan Produktifitas Hutan 1. Laporan Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu 1.1 Studi Kebutuhan

Lebih terperinci

Struktur organisasi Badan Litbang Kehutanan

Struktur organisasi Badan Litbang Kehutanan Bagan 1.1. Struktur organisasi Badan Litbang Kehutanan BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN SEKRETARIAT BADAN Konservasi dan Rehabilitasi Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Peningkatan Produktivitas

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH)

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH) BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH) Jl. Pakuan Ciheuleut PO BOX 105. Bogor-Indonesia 16001 Telp./Fax : +62 251 8327768 http: //www. bptpbogor.litbang.go.id Kondisi Kantor Luas

Lebih terperinci

Kuesioner Dewan Riset Balitbanghut 2014

Kuesioner Dewan Riset Balitbanghut 2014 Kuesioner Dewan Riset Balitbanghut 2014 Introspeksi diri - Questionnaire Perlunya self assessment untuk meningkatkan kualitas diri Harapan peneliti senior (Buku Satu Abad): Perlu dilakukan penilaian kinerja

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006 Sumber Daya Manusia Pada tahun 2006 Badan Litbang Pertanian didukung sumber daya manusia sejumlah 7.643 orang. Dari jumlah tersebut, 2.840 orang (37,16%) adalah tenaga fungsional khusus, sisanya adalah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA PENGELOLAAN HUTAN PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) DAN KESATUAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia Pada September 2007 Badan Litbang Pertanian didukung sumber daya manusia sejumlah 7.812 orang. Dari jumlah tersebut, 2.553 orang (32,68%) adalah tenaga fungsional khusus, sisanya adalah

Lebih terperinci

Pelayanan EDP di tingkat Nasional

Pelayanan EDP di tingkat Nasional Pelayanan EDP di tingkat Nasional 1. Evaluasi dan Pelaporan 2. SPIP 3. Pengelolaan website FORDA dan REDDI 4. Aplikasi database hasil penelitian 5. Teleconference berbasis web 6. Pengelolaan dan Pemanfaatan

Lebih terperinci

RPI 7 : PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN

RPI 7 : PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RPI 7 : PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN Tujuan Menyediakan IPTEK peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu energi dalam mendukung kemandirian KPH Sasaran Tersedianya

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut, Sumber Daya Manusia B adan LitbangPertanian Pertaniansaat saatini inididukung didukung oleh oleh sumber sumber daya daya manusia manusia Badan Litbang dalam jumlah relatif besar yaitu 7.643 orang. Dari

Lebih terperinci

RPI 8: PENGELOLAAN HHBK

RPI 8: PENGELOLAAN HHBK RPI 8: PENGELOLAAN HHBK Masih mengandalkan WILD HARVEST padahal DATA POTENSI dan SEBARAN belum tersedia (PUSKONSER) TEKNIK BUDIDAYA BELUM DIKUASAI (PUSPROHUT) Tata kelola belum baik (PUSPIJAK) Rantai nilai

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.11-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

B. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

B. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN B. KRITERIA DAN INDIKATOR SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN STANDAR ALAT PANDUAN I. SUBSTANSI PENELITIAN 1.1. Progress capaian RPI 1.2. Progress pelaksanaan PIU Merupakan tolok

Lebih terperinci

KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF TAHUN 2015 2019 KODEFIKASI RPI 13 KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM Koordinator Ari Wibowo Sub Koordinator Niken Sakuntaladewi Deden Djaenudin

Lebih terperinci

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB 2 Perencanaan Kinerja BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.25/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Nomor : SK.50/VIII-SET/2010 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DAN KESATUAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

RPI 4. DAFTAR ISI KONSERVASI & PEMANFAATAN MIKROBA HUTAN TROPIS F O R D A

RPI 4. DAFTAR ISI KONSERVASI & PEMANFAATAN MIKROBA HUTAN TROPIS F O R D A RPI 4. KONSERVASI & PEMANFAATAN MIKROBA HUTAN TROPIS INTROF CC F O R D A DAFTAR ISI I. Luaran RPI II. Kegiatan dari masing2 luaran RPI III. Link dengan RPI lain IV. Schedul 5 Tahun V. Organisasi Pelaksana

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF 2015-2019 PUSLITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN Bogor, 7 Agustus 2014 OUTLINE Visi dan Misi Rencana Kerja 2015 RPI Kontribusi Sektor Kehutanan dalam Penanganan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. No.3, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.02/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM INFORMASI KEHUTANAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN MANAJEMEN BADAN LITBANG KEHUTANAN TAHUN 2015

DUKUNGAN MANAJEMEN BADAN LITBANG KEHUTANAN TAHUN 2015 DUKUNGAN MANAJEMEN BADAN LITBANG KEHUTANAN TAHUN 2015 SEKRETARIAT BADAN LITBANG 20 JUNI 2014 OUTLINE Paparan meliputi fungsi Fasilitasi dan Koordinasi bidang 1. Pemograman, penganggaran dan fasilitasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan)

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan) RENCANA STRATEGIS Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tahun 2015-2019 (Perubahan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah

Lebih terperinci

RAKORNIS Badan Litbang dan Inovasi Balikpapan, Juni 2015

RAKORNIS Badan Litbang dan Inovasi Balikpapan, Juni 2015 RAKORNIS Badan Litbang dan Inovasi Balikpapan, 10-12 Juni 2015» RPPI 2 Konservasi Sumber Daya Air» Koordinator: Dr. I Wayan S Dharmawan, SHut, MSi» Wakil Koordinator: Drs. Irfan B. Pramono, MSc» Pembina:

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru. Cipayung, 3 September 2014

Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru. Cipayung, 3 September 2014 Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru Cipayung, 3 September 2014 Reformasi Birokrasi Merupakan perubahan birokrasi ke arah yang lebih

Lebih terperinci

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 dan RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI CISARUA, 22 JANUARI 2016 KINERJA 2015 KLHK berdasarkan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Pelayanan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-22.11-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015 Bogor, 26 Mei 2015 1. RPPI Sebagai Instrumen Program menjawab IKK 2. Skema dan Format RPPI 3. Aspek Integratif RPPI dan Kegiatan Multiyears 4. Problem Statement dan State of The Art 5. Lokus dan Fokus

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. UPT. Pembenihan. Tanaman. Klasifikasi. Kriteria.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. UPT. Pembenihan. Tanaman. Klasifikasi. Kriteria. No.9, 008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. UPT. Pembenihan. Tanaman. Klasifikasi. Kriteria. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P.66/Menhut-II/008 TENTANG KRITERIA DAN KLASIFIKASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN. [Revisi]

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN. [Revisi] [Revisi] KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN [Revisi] ii Rencana Strategis Badan Litbang Kehutanan iii iv Rencana Strategis Badan Litbang Kehutanan v LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

ARAHAN SEKRETARIS BADAN

ARAHAN SEKRETARIS BADAN SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KONTRIBUSI KERJASAMA HIBAH DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN RENSTRA BADAN LITBANG KEHUTANAN 2010-2014 DAN MASUKAN BAGI PENYUSUNAN RENSTRA 2015-2019 Bogor, 19 DESEMBER 2013 ARAHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.11-/216 DS795-932-979-37 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang TAHURA Bukit Soeharto merupakan salah satu kawasan konservasi yang terletak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara dengan luasan 61.850 ha. Undang-Undang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 66/Menhut-II/2008 TENTANG KRITERIA DAN KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 66/Menhut-II/2008 TENTANG KRITERIA DAN KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PERBENIHAN TANAMAN HUTAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 66/Menhut-II/008 TENTANG KRITERIA DAN KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PERBENIHAN TANAMAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN, Menimbang :

Lebih terperinci

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 PENDAHULUAN Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-033.11-0/AG/2014 DS 9272-2750-2151-8497 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam 2.1.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Balai Besar KSDA Jawa Timur merupakan salah satu

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

(KEBIJAKAN) TATA KELOLA DAN EKONOMI KEHUTANAN

(KEBIJAKAN) TATA KELOLA DAN EKONOMI KEHUTANAN PENELITIAN INTEGRATIF (KEBIJAKAN) TATA KELOLA DAN EKONOMI KEHUTANAN Oleh : Sulistya Ekawati Rahman Effendi PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN TUJUAN DAN LUARAN TUJUAN Memberikan rekomendasi kebijakan

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP PENGANTAR Setiap pengambil kebijakan dituntut untuk dapat menyusun langkah pencapaian yang strategis untuk dapat mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Sebagai konsekuensi akibat adanya perubahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Balai Besar KSDA Jawa Timur merupakan salah satu dari 8 (delapan) Balai Besar KSDA di Indonesia

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci