BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Prosedur a. Pengertian Prosedur Setiap pekerjaan akan berjalan secara efektif dan efisien apabila didukung oleh prosedur kerja yang baik. Prosedur merupakan rangkaian peraturan yang harus diikuti untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan pengertian prosedur menurut Kamus Besar Bahasa -tahap kegiatan untuk yaitu urutan langkah langkah (atau pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan) dimana pekerjaan tersebut dilakukan berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana Sedangkan Ida Nuraida (2008 : 35 ) mengungkapkan bahwa a. Metode metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas aktivitas yang akan datang b. Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu c. Sehingga prosedur sangat penting digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sebuah pekerjaan agar dilakukan secara urut sehingga pencapaian tujuan dapat efektif dan efisien. adalah suatu rangkaian, tindakan, langkah, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang untuk dapat mencapai suatu tahap tertentu d 5

2 digilib.uns.ac.id 6 Louis A. Allen (dalam A.S. Moenir, 1982 : 110) juga suatu metode yang dinormalisasikan untuk melakukan pekerjaan yang Jadi setiap tahapan dalam prosedur harus dilaksanakan secara urut agar dalam pencapaian tujuan akhirnya bisa maksimal. Sedangkan M C Maryati ( 2008 : 43 ) menerangkan bahwa tahapan atau urut urutan dari langkah langkah yang saling terkait dalam menyelesaikan Selain itu pengertian prosedur juga didefinisikan oleh Liang Gie pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu k Dari pengertian pengertian mengenai prosedur dari berbagai sumber yang ada maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah cara kerja dalam melaksanakan suatu kegiatan, dapat bermanfaat untuk menunjang kelancaran aktivitas agar hasil yang diperoleh dapat terordinasi dan lebih bersifat efektif dan efisien. Selain itu prosedur yang telah ditetapkan dari adanya suatu aktivitas tertentu akan mengarah pada pencapaian tujuan dan menghindari kesalahan kesalahan yang kemungkinan dapat timbul dalam pelaksanaan aktivitas tersebut. Prosedur dapat juga menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan guna dapat memenuhi standar pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dan sistem yang ada. b. Pentingnya Prosedur Pentingnya Prosedur Kerja dikemukakan oleh MC Maryati (2008:43) bahwa : Sehingga waktu penyelesaian lebih cepat. Prosedur juga memberikan pengawasan lebih baik tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan

3 digilib.uns.ac.id 7 telah dilakukan. Prosedur kerja menjadikan setiap bagian berkoordinasi dengan bagian lain. Dengan adanya prosedur kerja maka pekerjaan dapat dikendalikan dengan baik dan tentu saja hal tersebut Jadi prosedur kerja disusun agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dengan tahapan yang teratur dan pada akhirnya dapat diselsesaikan menurut wakrtu yang telah ditentukan, sehingga akan lebih menghemat pembiayaan dalam proses kerja. c. Prinsip- Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja Prosedur kerja dibuat supaya setiap aktivitas tertentu dapat diselesaikan dengan baik sesuai aturan yang telah disepakati dan waktu yang telah ditentukan. Di dalam menyusun prosedur pekerjaan hendaknya disesuaikan dengan prinsip-prinsip Penyusunan Prosedur Kerja, M C Maryati ( 2008 : 44 ) menyebutkan prinsip prinsip Prosedur Perkantoran berupa: a. Sederhana, tidak terlalu rumit dan berbelit-belit b. Mengurangi beban pengawasan karena penyelesaian pekerjaan telah mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan c. Prosedur yang telah teruji, bahwa prosedur tersebut telah mencegah penulisan, gerakan an usaha yang tidak perlu. Artinya prosedur tersebut menghemat gerakan dan tenaga d. Pembuatan prosedur harus memperhatikan pada arus pekerjaan. e. Fleksibel, artinya bisa dilakukan perubahan jika terjadi hal-hal yang sifatnya mendesak f. Prosedur kerja ditetapkan dengan memperhatikan penggunaan alat g. Prosedur kerja harus menunjang pencapaian tujuan Sedangkan Moekijat ( 1989 : ) menyatakan prinsip prinsip penyusunan prosedur berupa : a. Prosedur Perkantoran harus sederhana sehingga mempermudah supervise

4 digilib.uns.ac.id 8 b. Spesialisasi harus dimanfaatkan sebaik baiknya c. Pencegahan, Penulisan, Gerakan, dan Kegiatan yang tidak perlu d. Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik baiknya dan mencegah adanya kemacetan kemacetan dalam pekerjaan e. Mencegah adanya duplikasi pekerjaan f. Hendaknya ia pengecualian pengecualian yang seminimum minimumnya terhadap peraturan g. Cegah pengecekan yang tidak perlu h. Prosedur prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi kondisi yang berubah i. Pembagian pembagian tugas yang layak j. Prosedur prosedur perkantoran harus melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap pekerjaan yang dilakukan k. Manfaatkan mesin mesin kantor sebaik baiknya l. Pergunakan urutan urutan operasi operasi yang sebaik baiknya m. Tiap operasi yang dilakukan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan n. Pekerjaan tata usaha harus dibuat sampai yang seminimum - minimumnya o. Pergunakan prinsip pengecualian dengan sebaik baiknya Jadi prinsip-prinsip prosedur kerja harus ada dalam sebuah perusahaan untuk mengurangi atau meminimalisikan segala bentuk kesalahan, sehingga pekerjaan akan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan juga untuk penghematan biaya.

5 digilib.uns.ac.id 9 d. Jenis-jenis Prosedur AS Moenier (1982 : ) mengemukakan jenis prosedur sebagai berikut : 1) Prosedur Umum Prosedur umum yaitu prosedur yang menyangkut bidang pekerjaan yang bersifat umum (general) dan berlaku secara nasional yang menjadi tanggung jawab menejer atas, dan kadang kadang demikian luasnya berlakunya hingga melampaui batas batas nasional dan menjadi norma umum. 2) Prosedur Khusus Prosedur khusus atau lokal yaitu prosedur yang dibuat dan hanya berlaku secara lokal artinya untuk lingkungan tertentu yang menjadi tanggung jawab menejer di tempat itu. Prosedur semacam ini dapat juga merupakan bagian umum yang hanya berlaku di suatu tempat tertentu dengan mempertimbangan tertentu pula. Dari teori mengenai jenis prosedur maka Prosedur Transaksi Tabungan Sembada Plus di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar termasuk jenis prosedur khusus karena berlaku hanya pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar. Syarat, aturan dan prosedur transaksi Tabungan pada bank-bank lain belum tentu sama dengan yang diterapkan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar. e. Informasi Dalam Pembuatan Prosedur Menurut Ida Nuraida (2008 : ) Ada beberapa informasi penting yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan suatu Prosedur, antara lain : 1) Tujuan : perlu diketahui tujuan dalam pembuatan prosedur 2) Dokumen ( surat/formulir/laporan) yang diperlukan 3) Alat/mesin/fasilitas yang diperlukan

6 digilib.uns.ac.id 10 4) Orang/bagian/departemen yang diperlukan 5) Tata Ruang Kantor yang diperlukan 6) Metode prosedur yang akan digunakan 7) Langkah langkah alternatif yang diperlukan Dari pendapat diatas maka Prosedur Transaksi Tabungan Sembada Plus Bank Daerah Karanganyar juga terdapat informasi penting yang perlu diperhatikan seperti tujuan dari adanya prosedur tersebut tentunya untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi tabungan selain itu bagi pihak bank juga dimudahkan dalam memberikan pelayanan. Berkaitan dengan dengan dokumen yang digunakan seperti formulir aplikasi pembukaan rekening yang menjadi syarat nasabah yang ingin melakukan transaksi tabungan, lalu berkaitan juga dengan bagian atau orang yang terlibat dalam transaksi tabungan Sembada Plus seperti customer service yang bertugas memberikan penjelasan dan formulir kepada nasabah yang akan melakukan transaksi tabungan dan ada petugas-petugas lain yang melakukan jemput bola terhadap nasabah-nasabah yang akan melakukan transaksi tabungan, lalu berkaitan dengan metode yang digunakan untuk melakukan transaksi tabungan yaitu dengan metode langsung maupun metode jemput bola dalam rangka memberikan kemudahan pada para nasabah yang akan melakukan transaksi tabungan Sembada Plus. 2. Tabungan a. Pengertian Tabungan Dengan adanya tabungan yang telah diperkenalkan pihak perbankan pada masyarakat umum masyarakat mulai gemar menabung dibank, selain aman menabung di bank juga mendapatkan bunga atas uang yang telah ditabung di bank. Tabungan merupakan simpanan yang penarikkannya dapat dilakukan setiap waktu dengan syarat yang telah ditentukan, sedangkan pengertian tabungan menurut Kamus

7 digilib.uns.ac.id 11 bank yang pengambilannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- Menurut Undang-Undang No 10 tahun 1998 (dalam Kasmir, dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro atau alat lainnya yang Sedangkan menurut Undang-Undang RI No.7 Tahun 1992 (dalam dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk simpanan pihak ketiga pada bank tanpa penetapan jangka waktu kepada bank dan penarikannya menggunakan syarat-syarat tertentu, dengan setoran pertaman sekurang-kurangnya sebesar Rp ,- Pengertian tabungan juga didefinisikan juga oleh Marhainis Abdul bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang ditentukan Dari pengertian-pengertian mengenai tabungan dari berbagai sumber maka dapat disimpulkan bahwa tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank tanpa penetapan jangka waktu yang penarikannya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah ditentukan oleh bank. b. Tujuan tabungan Setiap orang memiliki tujuan masing-masing ketika memutuskan untuk menabung. Tetapi sekarang ini banyak orang yang ditanya tentang tujuan menabung sering kali tidak jelas jawabannya karena

8 digilib.uns.ac.id 12 banyak orang menabung tanpa tujuan. Jadi setiap orang ketika memutuskan untuk menabung harus terlebih dahulu menetapkan tujuannya sehingga nantinya jelas apa yang hendak dicapai dari hasilna menabung. Menurut R. Tjiptoadinugroho (1979:80) tujuan dari pelaksanaan tabungan yaitu: 1) Mengamankan uang daripada disimpan dirumah 2) Memudahkan penggunaan uang untuk bayar membayar karena transaksi-transaksi usaha melalui saluran bank 3) Memperbungakan uang yang berhenti 4) Memupuk penabung untuk maksud-maksud khusus c. Jenis-jenis tabungan 1) Tabungan Pembangunan Nasional ( Tabanas ), merupakan bentuk tabungan yang tidak terikat oleh jangka waktu dengan syarat penyetoran dan pengambilan. Tabanas tersebut terdiri dari : a) Tabanas Umum Yaitu tabanas yang berlaku bagi perorangan yang dilaksanakan secara sendiri-sendiri oleh penabung yang bersangkutan. b) Tabanas Pemuda, Pelajar dan Pramuka ( Tappelpram ) Yaitu tabanas khusus yang dilaksanakan secara kolektif melalui organisasi pemuda, sekolah dan satuan pramuka. c) Tabungan Pegawai Yaitu tabanas khusus para pegawai dari semua golongan kepangkatan di lingkungan Departemen / Lembaga / Instansi Pemerintah dan Perusahaan Pemerintah maupun Swasta yang pelaksanaan penyetorannya dilakukan secara kolektif. 2) Taska, merupakan bentuk tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa. 3) Tabungan ONH, merupakan setoran ongkos naik haji atas nama calon jemaah haji untuk setiap musim haji yang bersangkutan.

9 digilib.uns.ac.id 13 4) Tabungan lainnya, merupakan tabungan selain Tabanas dan Taska, misalnya tabungan dari pegawai bank sendiri yang bukan Tabanas dan Taska atau tabungan masyarakat pada bank-bank lain yang bukan penyelenggara Tabanas ataupun Taska. d. Syarat-Syarat Umum Tabungan H.M. Syarif Arbi (2003: 52-55) menyatakan bahwa setiap bank yang menyelenggarakan tabungan menetapkan syarat-syarat tabungan sebagai acuan umum tabungan yaitu : 1) Bank akan menerbitkan buku tabungan sebagai bukti bahwa nasabah memiliki tabungan pada bank yang bersangkutan. Perkembangan selanjutnya berkenaan dengan kemajuan teknologi, bentuk buku telah digantikan oleh sebagaian bank denagn kartu yang kecil yang dapat dimasukkan ke dalam dompet. 2) Penyetoran dapat dilakukan dengan menggunakan buku dan tanpa buku. Bila disetor dengan transaksi yang terjadi, langsung tercetak dalam buku, sedangkan penyetoran dengan tidak menggunakan buku, misal lewat transfer atau pemindahbukuan untuk keuntungan rekening tabungan yang bersangkutan, perubahan transaksi nasabah tersebut disimpan oleh bank dalam saldo yang ada pada catatan bank (unposted items file), kemudian pada saat buku tabungan sampai ke bank diadakan penyesuaian saldo dengan mencetak unposted items pada buku. Bank tetentu menjanjikan kepada penabung bilamana melewatai tanggal tertentu baru buku diserahkan ke teller bank, maka pencetakan saldo dari administrasi bank diserahkan ke teller bank, maka pencetakan saldo dari administrasi bank ke dalam buku tidak dapat dicetak terperinci, yang Nampak hanya saldo akhir. 3) Pengambilan dengan menggunakan buku menggunakan slip pengambilan yang disediakan di counter bank atau dengan

10 digilib.uns.ac.id 14 menggunakan kartu ATM (tergantung bank pelaksana). Jika dengan kartu ATM, maka penyesuaian saldo dalam buku tabungan berlaku sepertu ketentuan No. b diatas. 4) Jika terdapat perbedaan saldo antara buku dengan saldo yng ada di bank, setiap bank penyelenggara menjanjikan kepada penabung bahwa saldo yang diakui adalah seperti yang tercatat pada bank. 5) Segala akibat penyalahgunaan buku ataupun kartu ATM atas nama penabung menjadi tanggung jawab sepenuhnya penabung. Hal ini diatur dalam syarat-syarat tabungan dan ditegaskan oleh petugas bank ketika penabung akan membuka tabungannya. 6) Apabila buku tabungan atau kartu ATM hilang, penabung harus segera melapor kepada polisi dan membawa laporan tersebut kepada bank untuk dilakukan proses penggantian buku tabungan maupun ATM. 7) Setiap bank menetapkan setoran minimum bagi penabung dan saldo tabungan yang harus tersisa jika dilakukan pengambilan. Bank-bank tertentu menetapkan berdasarkan besarnya jumlah kelompok penabung misalnya kelompok emas, perak dengan perbedaan fasilitas. 8) Bank-bank penyelenggara tabungan tidak sama dalam menentukan tingkat suku bunga, akan tetapi pada umumnya tingkat suku bunga tabungan sekurang-kurangnya adalah sama dengan tingkat suku bunga deposito tertinggi pada bank yang besangkutan. 9) Cara perhitungan bunga pun juga bebas, apakah berdasarkan saldo terendah dalam satu bulan takwim atau saldo terendah rata-rata harian. Saldo terendah satu bulan takwim atau saldo terendah ratarata harian. 10) Bunga tabungan dibukukan pada rekening tabungan pada awal bulan berikutnya, atas besarnya bunga tabungan dikenakan pajak 15% yang ditampakkan dalam rekening tabungan. Bank bung

11 digilib.uns.ac.id 15 tabungn maupun pajak serta saldo-saldo dalam tabungan dibukukan dengan angka tanpa di belakang koma. 11) Untuk menjadi penabung harus mengisi formulir yang disediakan oleh bank dengan melampirkan KTP atau identitas diri serta pasfoto (tergantung banknya) 12) Ada juga bank penyelenggara yang menjanjikan kepada penabungnya jika tidk aktif dalam jangka waktu tertentu, saldo minimum akan dilakukan sepihak. 13) Bilamana penabung meninggal dunia tidak serta merta ahli waris menggantikan kedudukannya, tetapi sldo tabungannya dapat diberikan kepada ahli warisnya setelah mendapatkan fatwa waris yang sah. e. Prosedur transaksi tabungan Prosedur Transaksi Tabungan oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda, yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank dengan perhitungan masing masing. Menurut Ismail ( 2010: ) prosedur transaksi tabungan meliputi: 1) Pembukaan Tabungan a) Petugas bank memberikan formulir isian yag harus dilengkapi oleh calon nasabah. b) Setelah formulir diisi lengkap, maka petuga bank akan membuka rekening tabungan. c) Nasabah melakukan setoran minimal sejumlah uang tertentu sebagai saldo awal sebagai saldo awal rekening tabungan. 2) Penyetoran Tabungan a) Nasabah datang langsung ke bank dan melakukan setoran tunai kepada bank.

12 digilib.uns.ac.id 16 b) Bank akan memeriksa jumlah uang yang disetorkan dan membandingkan dengan jumlah setoran yang ada pada slip setoran bila benar, maka akan dicatat dalam pembukuan bank. 3) Penarikan Tabungan Penarikan dilakukan secara langsung dengan mengisi slip penarikan yang disediakan oleh bank disertai dengan menunjukkan buku tabungan ke teller. 4) Perhitungan Bunga Tabungan Bunga tabungan dapat dihitung dengan berabagi metode perhitungan, antara lain: a) Metode Saldo Terendah Besarnya bunga dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laopran dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. b) Metode Saldo Rata-rata Harian Metode perhitungan bunga yang didasarkan pada besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap hari. Sedangkan menurut Julius R. Latumaerissa ( 2011: ) prosedur transaksi tabungan meliputi: 1) Pembukaan Tabungan a) Calon nasabah mengisi formulir pembukaan rekening dan slip penyetoran tabungan dengan lengkap setelah itu menyerahkan ke petugas. b) Petugas mencetak data-data nasabah ke dalam buku tabungan c) Menginput setoran awal ke dalam computer berdasarkan slip setoran dan pilih kode transaksi yang sesuai. d) Mencetak mutasi setoran ke dalam buku tabungan.

13 digilib.uns.ac.id 17 e) Memeriksa kembali hasil pencetakan dalam buku tabungan dan memastikan bahwa mutasi yang tercantu dalam buku tabungan sesuai dengan slip setoran. f) Membubuhkan stempel posted pada slip setoran dan bubuhkan tanda paraf pada kolom yang tersedia dalam buku tabungan. g) Menyerahkan buku tabungan kepada teller yang diteruskan kepada nasabah setelah disetujui oleh pejabat yang berwenang. 2) Penyetoran Tabungan a) Nasabah mengisi slip setoran tabungan dengan lengkap dan menyerahkan ke petugas. b) Petugas menginput slip setoran ke rekening tabungan nasabah sesuai nomor rekening yang tertera pada slip setoran dan membubuhi stempel posted dan paraf. c) Mencetak mutasi penyetoran kedalam buku tabungan. d) Memeriksa hasil cetakan pada buku tabungan untuk memastikan mutasi yang tercantum telah sesuai dengan slip setoran dan kemudian membubuhkan paraf. e) Menyerahkan kembali buku tabungan kepada teller untuk diteruskan kepada nasabah dan menyimpan slip setoran untuk proses akhir. 3) Penarikan Tabungan a) Nasabah mengisi formulir penarikan tabungan dengan lengkap dan menyerahkannya pada petugas. b) Petugas menerima slip penarikkan tabungan dari teller. c) Petugas memastikan cukup atau tiaknya dana pada rekening yang bersangkutan. d) Bila dananya cukup, petugas membubuhi stempel dapat dibayar diatas slip penarikan dan meminta persetujuan kepaa pejabat yang ditunjuk.

14 digilib.uns.ac.id 18 e) Menyerahkan kembali slip kepada teller untuk dipersiapkan uangnya. f) Membubuhkan (posting) slip penarikan kemudian membubuhkan stempel posted pada slip penarikan dan paraf. g) Memeriksa kembali pencetakkan dalam buku tabungan, apabila sudah sesuai petugas membubuhkan paraf. h) Mendistribusikan slip penarikan sebagai berikut. Lembar ke-1 untuk pembukuan atau central proof, lembar ke-2 disimpan untuk proses akhir, dan lembar ke-3 beserta buku tabungannya diserahkan kepada teller untuk diteruskan ke nasabah. 4) Penutupan Tabungan a) Nasabah mengisi slip penarikan tabungan dengan lengkap dan menyerahkan ke petugas beserta buku tabungan. b) Petugas membuat voucher secara gabungan untuk dibubuhi biaya penutupan rekening yaitu debit untuk tabungan, dan kredit untuk pendapatan operasi lainnya. c) Petugas membubuhkan paraf pada kolom yang dibuat dan bersama dengan slip penarikan dimintakan paraf kepada petugas pemriksa dan pejabat yang berwenang. d) Petugas menyerahkan kembali slip penarikan kepada teller. e) Menerima slip penarikan lembar ke-2 dari teller. f) Menginput slip penarikan dan voucher ke rekening nasabah. g) Petugas mencetak mutasi penutupan tabungan tersebut ke dalam buku tabungan dan memeriksa hasil pencatatan tersebut telah sesuai. h) Menyerahkan voucher lembar ke-1 dan ke-3 kepada central proof atau pembukuan. i) Menarik contoh tanda tangan dari tempatnya, jadikan satu dengan formulir penutupan rekening dan membukukan

15 digilib.uns.ac.id 19 tabungan, membubuhkan stempel rekening ditutup, serta kartu tabungan. j) Menyerahkan ke customer service seluruh dokumen yang telah dibubuhi stempel.

16 digilib.uns.ac.id 20 B. METODE PENGAMATAN 1. Lokasi pengamatan Pengamatan dilakukan di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar Kantor Pusat Jl. Lawu Kompleks Perkantoran Cangakan mengenai hal Prosedur Transaksi Tabungan Sembada Plus yang menjadi salah satu produk yang ditawarkan oleh pihak Bank Daerah Karanganyar. Pengamatan dilakukan karena tabungan sekarang menjadi hal penting untuk masyarakat umum agar simpanannya memberikan manfaat yang optimal dengan segala kemudahan yang diberikan oleh bank. PD. BPR Bank Daerah Karanganyar sebagai BPR terbaik tingkat nasional di Indonesia menjadi salah satu bank yang dipercaya oleh nasabah untuk memnyimpan sebagian uangnya karena dianggap prosedur dalam transaksi tabungannya dinilai baik dan memberikan kemudahan masyarakat dalam prosedur transaksi tabungannya terbukti semakin meningkatnya jumlah asset dalam hal ini dana tabungan bank daerah seperti yang dilansir melalui situs Senin 2012 senilai Rp.185 miliar. Sementara dana tabungan hingga akhir februari senilai Rp. 52 miliar. Kondisi ini akan terus meningkat seiring Plus setiap tahunnya mengalami perkembangan jumlah rekening yang relatif tinggi. Prosentase jumlah rekening yang masuk per bulan januari 2014 mencapai 80% dibanding dengan semua jenis tabungan yang ditawarkan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar. (Wawancara: Ka.Subag Rah Dana) Dari uraian diatas, penulis memilih melakukan pengamatan secara langsung di PD.BPR Bank Daerah Karanganyar untuk mengetahui lebih dalam mengenai prosedur transaksi tabungan Sembada Plus di PD.BPR Bank Daerah Karanganyar agar tahu bagaimana prosedur yang ditetapkan.

17 digilib.uns.ac.id Jenis Pengamatan Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif menurut Bogdan dan Taylor ( dalam Moleong, 1990 : 3 ) kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang Kirk dan Miller ( dalam Moleong, 1990 dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang orang tersebut dalam bahasanya dan Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung tentang suatu aktivitas yang ingin diamati untuk nantinya dapat menghasilkan suatu data berupa kata dan tulisan bukan berupa angka atau statistik. Dengan menggunakan metode pengamatan ini maka penulis ingin mengetahui dan memperoleh informasi berkaitan dengan prosedur transaksi tabungan Sembada Plus di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar sehingga penulis nantinya dapat memaparkan dan mendeskripsikan secara terperinci mengenai prosedur transaksi tabungan Semabada Plus yang telah ditetapkan di Bank tersebut. 3. Sumber data Menurut H. B. Sutopo (2006:56-62) jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif diperoleh dari: a. Narasumber (informan) Adapun narasumber yang memberikan informasi dalam pengumpulan data ini terdiri dari Kepala Sub Bagian Rah Dana yang memiliki tugas berkaitan dengan pemasaran dan penanganan transaksi tabungan, Customer Service yang memiliki tugas secara langsung memberikan pelayanan kepada nasabah dengan

18 digilib.uns.ac.id 22 memberikan formulir formulir dan menjelaskan prosedur dan syarat syarat administratif yang perlu dilengkapi dalam transaksi tabungan Sembada Plus ini, serta nasabah yang sedang melakukan transaksi tabungan Sembada Plus. b. Tempat atau lokasi Pengamatan aktivitas dalam prosedur transaksi tabungan Sembada Plus dilakukan di kantor pusat PD. BPR Bank Daerah Karanganyar khususnya di bagian Rah Dana dibawah Pimpinan Kepala Sub Bagian Rah Dana. Dibagian Rah Dana inilah penulis melakukan pengamatan bagaimana pelaksanaan prosedur transaksi tabungan Sembada Plus yang dilakukan pihak bank. c. Dokumen dan arsip Data yang diperoleh dari berbagai dokumen dan arsip yang berkaitan dengan pelaksanaan prosedur transaksi tabungan Sembada Plus berupa dokumen dokumen baik dokumen persyaratan yang harus dikumpulkan oleh nasabah maupun dokumen yang diperlukan pihak bank dalam pengurusan transaksi tabungan serta arsip arsip lainnya. 4. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam melakukan pengamatan sebagi usaha untuk memperoleh data mengenai prosedur transaksi tabungan Sembada Plus ini seperti : a. Observasi Teknik ini berupa pengumpulan data dengan menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, Dalam pengamatan mengenai aktivitas dalam transaksi tabungan Sembada Plus, penulis melakukan pengamatan secara langsung dan merupakan observasi berperan pasif yang artinya penulis secara langsung melakukan pengamatan

19 digilib.uns.ac.id 23 di bank PD. BPR Bank Daerah Karanganyar selama menjalankan On the Job Training yang dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dan ikut berperan dalam melakukan aktivitas pelayanan transaksi tabungan Sembada Plus di tempat tersebut namun penulis tidak memiliki wewenang dalam menentukan keputusan yang berkaitan dengan prosedur transaksi tabungan Sembada Plus. b. Wawancara atau interview Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara ( interviewer ) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai ( interviewee ) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dalam penelitian ini termasuk dalam Wawancara tidak terstruktur dan sering disebut sebagai wawancara mendalam bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mendalam dari narasumber tentang prosedur transaksi tabungan Sembada Plus. Melalui wawancara mendalam dapat mempermudah bagi penulis untuk memperoleh informasi secara terpererinci dari berbagai pihak yang dianggap oleh penulis mengetahui mengenai prosedur transaksi tabungan Sembada Plus seperti : Kepala Sub Bagian Rah Dana, staff Customer Service serta Nasabah. c. Mengkaji dokumen dan arsip Yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumendokumen, arsip arsip, formulir, buku pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan dalam Prosedur Transaksi Tabungan Sembada Plus di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar. 5. Teknik Analisis Data Menurut Moelong (1990 : 103 ) bahwa analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

20 digilib.uns.ac.id 24 Maka dalam proses analisis data tersebut ada terdapat tiga komponen utama yang harus dipahami dalam kegiatan melakukan pengamatan (Soetopo, 2006 : ) seperti : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokuskan, penyerdehanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasiyang tertulis dalam catatan lapangan, Proses ini berlangsung sejak penulis mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan sehingga kesimpulan akhirnya nanti dapat diperoleh yang dibuat kedalam ringkasan maupun laporan dari data data yang ada. b. Sajian Data Sajian data merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan lebih mudah dipahami, Sajian data juga harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Peneliti harus memahami berbagai hal yang ia temui dalam melakukan pengamatan dengan melakukan pencatatan dari proses pengumpulan data tersebut. Simpulan akhir akan dapat diperoleh nantinya sampai waktu proses pengumpulan data selesai. Simpulan dari hasil pengamatan perlu diverifikasi agar nantinya isi dari simpulan tersebut benar benar bisa dipertanggungjawabkan.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi Purwodadi Tabungan wadi ah adalah salah satu produk di BPRS Galamitra Abadi. Dimana tabungan wadi ah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG A. Prosedur Tabungan ib Multiguna pada Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang 1. Prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009 31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK 1 CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002 Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim Nomor Rekening : 10.04.2002.10

Lebih terperinci

A. Sosialisasi Tabungan Sicermat Sosialisasi Tabungan Sicermat merupakan langkah pemasaran yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar untuk

A. Sosialisasi Tabungan Sicermat Sosialisasi Tabungan Sicermat merupakan langkah pemasaran yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar untuk BAB IV PEMBAHASAN Dalam proses menjadi nasabah dalam sebuah bank maupun lembaga keuangan perlu melewati prosedur-prosedur yang telah ditentukan oleh pihak bank. Prosedur yang dibuat harus bersifat mudah

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

di PT. BNI Syari ah Cabang Padang harus mengikuti prosedur yang berlaku di bank tersebut. Adapun prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT.

di PT. BNI Syari ah Cabang Padang harus mengikuti prosedur yang berlaku di bank tersebut. Adapun prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT. BNI Syari ah Cabang Padang Setiap orang yang ingin menjadi nasabah Tabungan ib Tunas Hasanah di PT. BNI Syari ah Cabang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : ARIS WICAKSONO NIM : 2012110961 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Padang Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT. Bank BNI Syariah Cabang Padang harus mengisi formulir

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito, dan giro serta menyalurkannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bank BTN Cabang Pembantu Mojokerto, maka dapat memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada beberapa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang dilakukan pada dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil penelitian dibankbri Cabang Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tabungan Junior adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perbankan Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabungan merupakan salah satu bentuk usaha Bank yang guna memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, sehingga tidaklah mengherankan bila

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dengan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan di Bank JATIM Cabang Gresik, sebagai tempat mahasiswa melakukan penelitian tugas akhir dengan metode wawancana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari pembahasan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat sehingga membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini membuat para

Lebih terperinci

PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BTN JUNIOR DI BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU IAIN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIIR

PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BTN JUNIOR DI BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU IAIN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIIR PELAKSANAAN REKENING TABUNGANN BTN JUNIOR DI BANK TABUNGANN NEGARAA KANTOR CABANG PEMBANTU IAIN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: ILMATUN NAFI AH NIM : 2013110040 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis

TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis rekening giro 3. Membuat pencatatan akuntansi giro 8 A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

Pertemuan ke V : Produk Dana

Pertemuan ke V : Produk Dana Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan secara terperinci sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Bank Jatim Kantor Cabang Gresik adalah

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan zaman saat ini telah banyak mengalami perubahan yang sangat pesat, dimana hal ini dapat di lihat dari meningkatnya perkenomian. Seiring

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Secara Umum Pada subab ini menjelaskan pengertian bank secara umum, jenis-jenis bank. Teori-teori yang ada di landasan teori ini mendukung dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi disuatu negara sangat bergantung kepada dinamika

Lebih terperinci

PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA

PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA 1 PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen Program Studi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Hasibuan (2008:1) menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

Lebih terperinci

SUMBER SUMBER DANA BANK

SUMBER SUMBER DANA BANK SUMBER SUMBER DANA BANK Definisi : Usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Terdiri dari : 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, merupakan sumber dana dari modal sendiri, seperti

Lebih terperinci

SCRIPT ROLEPLAY CUSTOMER SERVICE

SCRIPT ROLEPLAY CUSTOMER SERVICE SCRIPT ROLEPLAY CUSTOMER SERVICE (Kasus pembukaan Rekening Tabungan) : (Memanggil nasabah) Antrian berikutnya silakan (sambil berdiri, senyum dengan anggukan kepala kepada nasabah) Menyambut nasabah :

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam Pelaksanaan kuliah kerja praktek di PT. BTN (Persero) Tbk KCP

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam Pelaksanaan kuliah kerja praktek di PT. BTN (Persero) Tbk KCP BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam Pelaksanaan kuliah kerja praktek di PT. BTN (Persero) Tbk KCP Kopo Bandung, Penulis ditempatkan di bagian Operation Back Office.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB IV MANAJEMEN DANA BANK 1. PENGERTIAN SUMBER DANA BANK 2. DANA YANG BERSUMBER DARI BANK 3. DANA YANG MASYARAKAT BERASAL DARI 4. DANA YANG LEMBAGA LAIN BERSUMBER

Lebih terperinci

Flowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M

Flowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Flowchart Deposito Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika Putri 20120730043 Sukirno 20120730049 Asprilia Khalifa 20120730032

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENGENALAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENGENALAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu dan teknologi informasi yang terjadi saat ini semakin meningkatkan penerapan teknologi komputer dalam aplikasi perbankan. Pada saat ini hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Prosedur Menurut Moekijat (1997:53) Prosedur yaitu urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan) melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) Irmalia Ayu Ningsih Topowijono, M.Si Nengah Sudjana, M.Si Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FAKULTAS AGAMA ISLAM EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM TAHUN AJARAN 2014 Deskripsi : Pembukaan Rekening Bank Rekening berarti suatu rekening dalam rupiah atau mata uang asing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN BANK SECARA UMUM Di dalam perkembangan perkonomian saat ini istilah Bank sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Mendengar kata Bank, masyarakat selalu mengaitkan dengan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk I. Definisi, Manfaat dan Ketentuan Produk Ringkasan Informasi Produk Tabungan Bisnis ib Tabungan Bisnis adalah Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang ditujukan untuk keperluaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan secara terperinci sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Bank BRI Syariah cabang pembantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, adalah badan 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertiaan bank Menurut Undang undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi memerlukan peran serta lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi memerlukan peran serta lembaga keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi memerlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayainya, karena pembangunan sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR 9 BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR A. Sejarah Berdirinya PD. BPR Rokan Hilir PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller BAB IV PEMBAHASAN A. Teknis dan Proses Pembukaan dan Pencairan Warkat Deposito Syariah 1. Teknis dan proses pembukaan warkat deposito syariah Dalam pembukaan rekening deposito harus mempunyai buku tabungan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK BTN CABANG SURABAYA

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK BTN CABANG SURABAYA PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK BTN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : AVENIDA. M. DILYANTI. M NIM : 2009110420 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2012 1 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Prosedur a. Pengertian Prosedur Prosedur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah tahap-tahap untuk menyelesaikan suatu aktifitas.

Lebih terperinci

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana.

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana. Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Bank 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Bank? 5 5 03 Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? 6 6 04 Siapa yang Perlu 8 Memiliki Rekening? Bagaimana perlu 05 Siapa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian dalam suatu Negara. Menurut Drs. Mohammad Hatta

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian dalam suatu Negara. Menurut Drs. Mohammad Hatta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Perbankan memiliki peran cukup penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian dalam suatu Negara. Menurut Drs. Mohammad Hatta Bank merupakan sendi

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT BANK BRI SYARIAH CABANG GUBENG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT BANK BRI SYARIAH CABANG GUBENG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT BANK BRI SYARIAH CABANG GUBENG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. TUGAS MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH NAMA KELOMPOK: 1. ADE DIAN SYAHPUTRA (20120730087) 2. IMAM SYAHRONI (20120730088) 3. SYAHRUDIN ANWAR (20120730100) 4. ANDRE EKO CAHYONO (20120730057) 5. NURKHOLIS MAJID

Lebih terperinci

Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar

Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar Nur Ika Mauliyah 1 Universitas Islam Balitar, Jl. Majapahit No.4 Blitar Email: mauliaroksin@gmail.com

Lebih terperinci

Sumber-sumber Dana Bank

Sumber-sumber Dana Bank Sumber-sumber Dana Bank Materi pertemuan : ke 3 Mata kuliah Komputer Lembaga Keuangan Perbankan ke 7 Manajemen Dana Bank Pengertian Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada masyarakat (lending) serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai bank masih sedikit, pada masyarakat perkotaan bank dikenal dengan baik namun pada masyarakat pedesaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAGIAN VI KAS DAN KASIR

BAGIAN VI KAS DAN KASIR BAGIAN VI KAS DAN KASIR DEFINISI Teller adalah petugas yang ditunjuk oleh BMT yang bertugas untuk melayani anggota dan masyarakat umum dalam pembayaran dan penerimaan uang tunai dan tidak tunai (giro /cek).

Lebih terperinci

Flowchart Deposito Di Bank

Flowchart Deposito Di Bank Flowchart Deposito Di Bank Disusun untuk Memenuhi Tugas Sistem Operasional Bank Syariah A Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh : Meita Masfufah 20120730148 EKONOMI PERBANKAN ISLAM FAKULTAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) PODHO JOYO DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tabungan Simpedes adalah Simpanan masyarakat dalam bentuk. jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tabungan Simpedes adalah Simpanan masyarakat dalam bentuk. jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan atau penelitian mengenai Pelaksanaan Tabungan Simpedes Di Bank Rakyat Indonesia Cabang Kusuma Bangsa dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang memiliki kegiatan utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito dari masyarakat. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : RIZKY GUSTI NUGRAHA NIM : 2011110474 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

Question & Answer a T bu b nga g nku

Question & Answer a T bu b nga g nku Question & Answer TabunganKu 1. Apakah TabunganKu itu? Q & A TabunganKu atau TabunganKu ib adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan. 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : 1. Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Jika di tinjau dari istilah Bank berasal dari bahasa Banco dari barang yang mempunyai nilai yang cukup tinggi. Dengan adanya kepercayaan yang semakin terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Tabungan Mabrur Mekanisme tabungan haji di Bank Mandiri Syariah diawali dengan membuka rekening Tabungan Mabrur, kemudian berlanjut dengan setoran tunai

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebanggan tersendiri. Bank Jatim telah berupaya keras untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebanggan tersendiri. Bank Jatim telah berupaya keras untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Bank Jatim merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Provinsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Secara umum Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUPUT APRILIA PUSPITA SARI 2013110704 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

PT. : : : ABSTRAK

PT. : : : ABSTRAK Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16

DAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16 DAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16 PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI Terima kasih telah menggunakan ATM Lestari. Untuk keamanan bertransaksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk yang saling ketergantungan yang tidak akan dapat hidup secara individual. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk mendapatkan sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN SIMANJA PADA BANK PAPUA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN SIMANJA PADA BANK PAPUA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR 1 PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN SIMANJA PADA BANK PAPUA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : ZAKKY BAIHAQY NIM : 2013111037 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 2 3 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi dan Premi Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, sepintas definsi tersebut tidak ada kesamaan antara definisi satu dengan

Lebih terperinci